M
MEENNIINNGGKKAATTKKAANN HAHASSIILL BEBELLAAJJAARR SASAIINNSS SISISSWWAA DEDENNGGAANN M
MEENNGGGGUUNNAAKKAANNMOMODDEELLPEPEMMBBEELLAAJJAARRAANNKOKOOOPPEERRAATTIIFF T
THHIINNKKPAPAIIRRSHSHAARREEDIDIKEKELLAASSVV SDSDNENEGGEERRII070788449933 F
FAADDOORROOSSIIFFUULLUUBBAANNUUAAT.T.PP20201155//22001166
S
SKKRRIIPPSSII
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Pra Sekolah Dan Sekolah Dasar
O Olleehh::
R
RIISSTTAAUULLIIMMAARRLLIINNAASISITTAANNGGGGAANNGG N
NIIMM.. 114523114122
F
FAAKKUULLTTAASSILILMMUUPPEENNDDIIDDIIKKAANN U
UNNIIVVEERRSSIITTAASSNENEGGEERRIIMEMEDDAANN 2
i
ABSTRAK
RISTAULI MARLINA SITANGGANG, NIM. 114523114122, “Meningkatkan Hasil Belajar Sains Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share di Kelas V SD Negeri 078493 Fadorosifulubanua T.P 2015/2016”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa pada materi alat pernapasan manusia di kelas V SD. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa pada materi alat pernapasan manusia di kelas V SD Negeri 078493 Fadorosifulubanua T.P 2015/2016.
Penelitian yang dilakukan termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini siswa siswa kelas V SD Negeri 078493 Fadorosifulubanua T.P 2015/2016 sebanyak 1 kelas yang berjumlah 30 siswa terdiri dari 17 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus dan tiap siklus dilakukan selama 2 kali pertemuan pada materi alat pernapasan manusia di kelas V SD. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan soal tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal serta lembar format observasi kegiatan dalam menerapkan RPP dan kegiatan siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menujukkan bahwa dari hasil pretes diperoleh rata-rata nilai sebesar 36,5 dengan persetase ketuntasan secara klasikal sebesar 0%. Pada siklus I, hasil belajar siswa meningkat dengan rata-rata nilai sebesar 63,7 dan jumlah siswa yang dinyatakan tuntas dalam belajar sebanyak 19 orang atau persentase ketuntasan sebesar 63,3%. Hal ini berarti secara klasikal pada siklus I para siswa masih dinyatakan belum mencapai ketuntasan dalam belajar karena persentase masih kurang dari 85%. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II, dari hasil postes rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi sebesar 74,8 dengan jumlah siswa yang dinyatakan tuntas dalam belajar sebanyak 30 orang atau persentase ketuntasan klasikal sebesar 100%. Hal ini berarti secara klasikal para siswa dinyatakan telah berhasil mencapai ketuntasan dalam belajar karena persentase ketuntasan belajar klasikal sudah lebih dari 85%.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan
Adapun judul Skripsi ini adalah “Meningkatkan Hasil Belajar Sains Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share di Kelas V SD Negeri 078493 Fadorosifulubanua T.P 2015/2016”
Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Di Universitas Negeri Medan.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya dan tak terhingga kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M,Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan izin membuka perkuliahan PSKGJ di Kabupaten Nias Barat.
2. Bapak Dr. Nasrun,M.S, selaku Dekan Fakultas ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
3. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd dan Bapak Winsyahputra Ritonga, S.Pd., M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Sarjana Kependidikan Guru Dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Barat Faigizatulo Halawa, S.Pd., MM yang telah memberikan izin untuk mengikuti perkuliahan PSKGJ. 5. Bapak Drs. H. Eddiyanto, Ph.D, selaku Koordinator Wilayah (PSKGJ) Nias
Barat Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi perhatiannya dan bantuanya kepada saya.
6. Bapak Drs. Maringan Sirait, SU, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan nasehat dan bimbingan hingga terselesainya skripsi ini.
8. Seluruh civitas akademika Universitas Negeri Medan yang telah memberikan pengetahuan dan jasanya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan 9. Sdra. Siusman Gulo sebagai Ketua Senat Mahasiswa PSKGJ Nias Barat
Beserta rekan-rekan yang telah meluangkan waktunya untuk membantu dan mengkoordinir kegiatan selama proses perkuliahan.
10. Ibu Lisana Waruwu, A.Ma.Pd., selaku Kepala SD Negeri 078493 Fadorosifulubanua, dan Ibu Niahati Daeli, S.Pd.SD selaku mitra kolaborasi serta seluruh siswa-siswa kelas V SD Negeri 078493 Fadorosifulubanua yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
11. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Suami saya Isasari Zebua dan Ibunda Sarika Daeli yang telah banyak memberikan bantuan baik materil maupun sprituil serta do’a dan motivasi kepada penulis selama menjalani studi hingga memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 PGSD di Universitas Negeri Medan.
12. Terimakasih juga disampaikan kepada teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan kalian selama ini.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan. Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dapat menjadi karunia yang tidak terhingga dalam hidupnya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari masih banyak kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah Ilmu Pendidikan.
Medan, Juni 2016 Penulis,
iv
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Kerangka Teori ... 7
1. Pengertian Belajar ... 7
2. Pengertian Hasil Belajar... 8
3. Pengertian Ketuntasan Belajar ... 9
4. Model Pembelajaran Kooperatif ... 11
5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share ... 15
B. Kerangka Berpikir ... 17
C. Hipotesis Tindakan... 18
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
A. Jenis Penelitian ... 19
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 19
C. Operasional Variabel Penelitian ... 19
D. Desain Penelitian ... 20
E. Prosedur Penelitian ... 21
v
G. Teknik Pengumpulan Data ... 29
H. Teknik Analisis Data ... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31
A. Hasil Pretes ... 33
B. Hasil Siklus I ... 33
1. Perencanaan Siklus I ... 33
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 34
a. Pertemuan Pertama Siklus I ... 34
b. Pertemuan Kedua Siklus I ... 34
3. Observasi Siklus I ... 39
4. Refleksi Siklus I ... 41
C. Hasil Siklus II ... 42
1. Perencanaan Siklus II ... 42
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 43
a. Pertemuan Pertama Siklus II ... 43
b. Pertemuan Kedua Siklus II ... 45
3. Observasi Siklus II ... 48
4. Refleksi Siklus II ... 46
D. Pembahasan ... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 57
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1: Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif ... 14
Tabel 2: Jadwal Kegiatan Penelitian ... 25
Tabel 3: Data Hasil Pretes Siswa Sebelum Tindakan ... 26
Tabel 4: Hasi Belajar (Postes) Siswa Setelah Tindakan Siklus I ... 27
Tabel 5: Hasil Observasi Kegiatan Guru Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Selama Proses Pembelajaran Siklus I ... 39
Tabel 6: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus I 40 Tabel 7: Hasi Belajar (Postes) Siswa Setelah Tindakan Siklus II ... 47
Tabel 8: Hasil Observasi Kegiatan Guru Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Selama Proses Pembelajaran Siklus II ... 48
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1: Desain PTK Model Hopkins ... 21
Gambar 2: Lokasi Penelitian SD Negeri 078493 Fadorosifulubanua yang beralamat di Desa Fadorosifulubanua Kecamatan Mandrehe Barat Kabupaten Nias Barat ... 31
Gambar 3: Guru (peneliti) sedang menjelaskan secara singkat konsep alat pernapasan pada manusia di depan kelas dengan menggunakan media gambar 35
Gambar 4: Guru sedang membimbing siswa untuk mendiskusikan dalam kelompok masing-masing jawaban dari masalah atau pertanyaan yang diajukan guru tentang gangguan atau penyakit pada alat pernasapan manusia .. 37
Gambar 5: Guru sedang membimbing dan mengarahkan para siswa untuk aktif mendiskusikan dan menemukan jawaban pertanyaan yang diberikan dalam kelompok siswa masing-masing ... 44
Gambar 6: Guru sedang memfasilitasi dan membimbing siswa untuk saling berbagi (diskusi kelas) tentang hasil diskusi yang telah dilakukan dan membimbing para siswa untuk aktif bertanya, menjawab pertanyaan maupun mengemukakan pendapat serta saling menghargai pendapat teman ... 46
Gambar 7: Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Sains Siswa Kelas V SD Negeri 078493 Fadorosifulubanua Pada Materi Alat Pernapasan Manusia T.P 2015/2016 ... 53
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Surat izin penelitian dari Universitas Negeri Medan ... 61
Lampiran 2: Surat Rekomendasil melaksanakan penelitian dari kepala sekolah 62 Lampiran 3: Surat keterangan Penelitian dari Kepala Sekolah ... 63
Lampiran 4: Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Menerapkan RPP ... 61
Lampiran 5: Lembar Observasi Kegiatan Siswa Selama Proses Pembelajaran 62 Lampiran 6: Soal Tes Hasil Belajar ... 63
Lampiran 7: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 67
Lampiran 8: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 70
Lampiran 9: Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Menerapkan RPP ... 73
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha pembinaan kepribadian dan kemajuan
manusia baik jasmani maupun rohani. Pendidikan juga merupakan proses budaya
untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Hasil pendidikan dianggap
tinggi mutunya apabila kemampuannya baik dalam lembaga pendidikan yang
lebih tinggi maupun dalam masyarakat. Saat ini, dunia pendidikan kita masih
mendapat sorotan yang tajam, mengingat banyaknya permasalahan-permasalahan
yang sedang dihadapi. Salah satu di antaranya adalah rendahnya mutu atau
kualitas pendidikan.
Berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan memang sudah
sering dilakukan, baik dalam bentuk perbaikan kurikulum, pelatihan dan
penataran guru, maupun usaha lainnya terhadap siswa itu sendiri seperti
pemantapan proses belajar mengajar, pemberian jam tambahan atau les, namun
hasil yang diperoleh masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Membahas
masalah kualitas pendidikan tidak terlepas dari pencapaian hasil atau prestasi
belajar siswa, karena hasil belajar siswa dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai
apakah pendidikan di suatu sekolah berhasil atau tidak. Namun kenyataan yang
ada, menunjukkan bahwa pencapaian hasil belajar siswa terutama pada mata
pelajaran sains masih kurang memuaskan.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti pada di SD Negeri 078493
Fadorosifulubanua, dari daftar kumpulan nilai (DKN) atau rapor siswa kelas V
menunjukan bahwa hasil belajar sains siswa kelas V di SD Negeri 078493
2
ajaran 2015/2016 masih tergolong rendah dan kurang dari nilai KKM mata
pelajaran sains di SD tersebut dengan rata-rata nilai 62,6 dan banyaknya siswa
yang dinyatakan tuntas hanya mencapai 43,8%. Bahkan berdasarkan wawancara
dengan guru sains kelas V di SD Negeri 078493 Fadorosifulubanua, hampir tiap
semester atau tiap tahunnya lebih kurang 50% siswa yang harus diberi remedial
atau tugas tambahan agar dapat mencapai ketuntasan.
Rendahnya hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik
faktor siswa itu sendiri maupun faktor dari luar diri siswa itu sendiri. Salah satu
faktor dari luar diri siswa adalah faktor guru dan metode mengajarnya. Hasil
observasi awal yang dilakukan di SD Negeri 078493 Fadorosifulubanua
menunjukkan guru cenderung menggunakan metode ceramah dan pemberian
tugas dalam pembelajaran sains, proses pembelajaran yang terjadi juga cenderung
satu arah (teacher centered), sementara siswa kurang terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran. Aktivitas siswa selama pembelajaran cenderung hanya diam
mendengarkan penjelasan guru, membuat catatan dan hafalan serta mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan guru. Hal inilah yang menyebabkan banyak siswa
yang tidak dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.
Pada dasarnya dalam pembelajaran sains sangat dibutuhkan suatu kegiatan
yang melibatkan siswa melakukan penyelidikan dan memecahkan suatu masalah,
karena tidak semua materi sains yang disajikan oleh guru dapat dimengerti siswa
jika hanya disampaikan melalui ceramah. Oleh karena itu, agar siswa dapat
mempelajari dan memahami materi pelajaran sains lebih bermakna diperlukan
pendekatan atau model pembelajaran yang tepat dan mampu meningkatkan
3
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk
melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran adalah dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah
model pembelajaran yang menekankan kepada proses kerja sama siswa dalam
suatu kelompok untuk mempelajari suatu materi pelajaran sampai tuntas. Melalui
pembelajaran kooperatif siswa didorong untuk bekerja sama secara maksimal
sesuai dengan keadaan kelompoknya.
Think pair share (TPS) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif
yang paling sederhana dan melibatkan banyak siswa sehingga dimungkinkan bagi
siswa yang kesulitan akan tertolong dan materi yang sulit akan lebih mudah untuk
dipahami. Selain itu dengan pembelajaran TPS akan lebih menarik perhatian
siswa dikarenakan pembelajaran semacam ini belum pernah digunakan di dalam
kelas sehingga dapat meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam
memahami konsep-konsep sains.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian
tentang keterkaitan antara model pembelajaran kooperatif dan hasil belajar siswa
denganjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Sains Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share di Kelas V SD Negeri 078493 Fadorosifulubanua T.P 2015/2016”. Alasan peneliti ingin menerapkan
model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) karena model ini belum
pernah diterapkan guru di SD Negeri 078493 Fadorosifulubanua, dan model ini
memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam belajar dengan adanya
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan yang berkaitan dengan hasil belajar sains siswa antara
lain:
1. Rendahnya rata-rata hasil belajar sains siswa kelas V di SD Negeri 078493
Fadorosifulubanua.
2. Guru cenderung menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas dalam
pembelajaran sains.
3. Aktivitas siswa dalam belajar sains umumnya hanya mendengarkan penjelasan
guru, mencatat dan menghafal.
4. Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) belum pernah digunakan guru
dalam mengajarkan sains di SD Negeri 078493 Fadorosifulubanua.
C. Batasan Masalah
Masalah yang diteliti dibatasi pada penggunaan model pembelajaran
kooperatif Think Pair Share dalam meningkatkan hasil belajar sains siswa pada
materi alat pernapasan manusia di Kelas V SD Negeri 078493 Fadorosifulubanua
T.P 2015/2016.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan rumusan dan batasan masalah di atas, maka masalah yang
diteliti dirumuskan sebagai berikut: Apakah dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar sains
siswa pada materi alat pernapasan manusia di Kelas V SD Negeri 078493
5
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar sains
siswa pada materi alat pernapasan manusia di Kelas V SD Negeri 104260
Perbaungan T.P 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis
maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam bidang belajar
dan pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi berbagai pihak terutama:
a. Bagi siswa, untuk lebih melibatkan siswa secara aktif belajar melalui
kerjasama dalam kelompok menggunakan model pembelajaran kooperatif
TPS, dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan dan umpan balik untuk menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dalam upaya meningkatkan hasil
6
c. Bagi pihak sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan masukan dan pertimbangan untuk merekomendasikan kepada
guru-guru lainnya (misalnya guru-guru matematika, IPS maupun guru-guru PKn) agar
menerapkan model pembelajaran kooperatif termasuk tipe Think Pair
Share (TPS) untuk meningkatkan hasil dan ketuntasan belajar para siswa.
d. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan kajian dan refrensi untuk meneliti
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan hasil dan
ketuntasan belajar sains siswa pada materi alat pernapasan manusia di kelas V SD
Negeri 078493 Fadorosifulubanua T.P 2015/2016.
1. Dari hasil pretes diperoleh rata-rata nilai sebesar 36,5 dengan persetase
ketuntasan secara klasikal sebesar 0%.
2. Pada siklus I, hasil belajar siswa meningkat dengan rata-rata nilai sebesar 63,7
dan persentase ketuntasan sebesar 63,3% atau secara klasikal para siswa masih
dinyatakan belum mencapai ketuntasan dalam belajar.
3. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II, dari hasil postes
rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi sebesar 74,8 dengan
persentase ketuntasan klasikal sebesar 100% dan secara klasikal para siswa
dinyatakan telah berhasil mencapai ketuntasan dalam belajar.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan di atas, sebagai
tindak lanjut diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada para siswa diharapkan untuk selalu aktif dalam proses pembelajaran di
kelas, dan disarankan untuk saling bekerjasama dalam kelompok, memiliki
rasa tanggung jawab sebagai anggota kelompok, tidak takut bertanya maupun
mengungkapkan pendapatnya, saling menghargai pertanyaan atau pendapat
58
2. Kepada guru, sebaiknya dalam mengajarkan materi-materi sains tidak hanya
menggunakan metode ceramah namun diharapkan dapat merancang dan
mengembangkan suatu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa
untuk belajar, dan disarankan agar guru dapat menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).
3. Kepada kepala sekolah, dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran yang
berkulitas hendaknya kepala sekolah mengikutsertakan guru-guru dalam
pelatihan-pelatihan atau seminar-seminar agar guru lebih terampil
menggunakan berbagai metode maupun model pembelajaran terutama
menggunakan berbagai model pembelajaran kooperatif.
4. Kepada peneliti selanjutnya, disarankan dapat melanjutkan penelitian yang
sama tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif khususnya tipe
Think Pair Share (TPS) agar diperoleh hasil yang lebih menyeluruh sehingga
dapat dijadikan sebagai penyeimbang teori maupun reformasi bagi dunia
pendidikan khususnya kinerja mengajar guru dan peningkatan hasil belajar
59
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I. 2008. Learning To Teaching, Belajar Untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta:
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, O. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: Bumi Aksara.
Hasbullah, 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Jauhari, M. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik Sampai Konstuktivistik: Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching & Learning), Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Lie, A. 2010. Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurhadi, dan Senduk, A.G. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual
Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya Dalam KBK. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praktis Pendidikan, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran, Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. 2009. Strategi Belajar Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sanjaya, W. 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana.
60
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana.
Uno, H.B. 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar