PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS (THINK PAIR SHARE) DENGAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENGAJARAN STRUKTUR ATOM
Oleh: David Purba NIM: 4103131010
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
David Purba dilahirkan di Pandurungan, Pinangsori tanggal 14 Oktober 1992.
Ayah bernama M. Purba dan Ibu bernama L. Panjaitan dan merupakan anak kelima dari
lima (5) bersaudara. Pendidikan dimulai tahun 1998, yaitu penulis masuk SD Negeri
153076 Pinangsori dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan
sekolah di SMP Negeri 1 Pinangsori dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Pinangsori dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun
2010, penulis diterima di Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED). Selama
studi, penulis mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler di Universitas Negeri Medan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini walaupun dalam wujud yang sangat sederhana. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa keberadaan skripsi ini “bagai setetes air laut” yang tak punya arti apa-apa, namun dalam penyelesaiannya sangat banyak mendapat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada Yth. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D beserta staf pegawai, Ketua Jurusan Kimia Bapak, Dosen Pembimbing Skripsi Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan kepada penulis dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini, Dosen Penguji 1. Prof. Drs. M. Situmorang, M.Sc., Ph.D, Dosen Penguji 2. Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si dan Dosen Penguji 3. Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si. Terkhusus bagi Ayahanda M. Purba dan Ibunda L. Br Panjaitan tercinta, yang selalu berdoa dan tidak kenal lelah dalam membimbing, mendidik, membiayai penulis serta kepada abanganda Mayliber A.D. Purba, R.W.H. Samuel Purba, Lancerman F. Purba, Rahmat P. Purba dan adinda tersayang Lamria Berutu yang telah banyak memberikan motivasi, perhatian, moril dan doa selama penulis kuliah hingga penulis menyelesaikan skripsi ini.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Februari 2015 Penulis
ABSTRAK
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 4
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Belajar 6
2.2. Hasil Belajar 6
2.3. Model Pembelajaran Konvensional 7
2.4. Pembelajaran Kooperatif 9
2.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 9
2.6. Media Power Point 12
2.7. Perkembangan Teori Atom 15
2.8. Partikel Dasar Atom 19
2.10. Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi 22 2.11. Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa Molekul Relatif (Mr) 23
2.12. Kerangka Konseptual 23
2,13. Hipotesis Penelitian 24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 26
3.2. Populasi dan Sampel 26
3.3. Variabel Penelitian 26
3.4. Rancangan/Desain Penelitian 27
3.5. Instrumen Penelitian 27
3.6. Tehnik Pengumpulan Data 30
3.7. Tehnik Analisis Data 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa 36 4.2. Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 37 4.3. Analisis Data Penelitian 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 42
5.2. Saran 42
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Perhitungan Jumlah Elektron, Proton dan Neutron 21
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 27
Tabel 4.1 Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians Data 36 Tabel 4.2 Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 37 Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Sampel 38
Tabel 4.4 Uji Homogenitas Data 39
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Model Atom Dalton 15
Gambar 2.2 Model Atom Thomson 16
Gambar 2.3 Model Atom Rutherford 17
Gambar 2.4 Model Atom Bohr 17
Gambar 2.5 Teori Atom Modern 18
i
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Silabus 45
Lampiran 2 : RPP 46
Lampiran 3 : Kisi-kisi Instrumen 56 Lampiran 4 : Soal / Instrumen dan Kunci Jawaban 58 Lampiran 5 : Perhitungan Validitas Tes 63
Lampiran 6 : Tabel Validitas 65
Lampiran 7 : Perhitungan Taraf Kesukaran Tes 66 Lampiran 8 : Tabel Taraf Kesukaran 67 Lampiran 9 : Perhitungan Daya Beda Tes 68
Lampiran 10: Tabel Daya Beda 69
Lampiran 11: Perhitungan Reliabilitas 71
Lampiran 12: Tabel Reliabilitas 72
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia, karena pendidikan merupakan suatu proses pembentukan manusia yang memungkinkan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang ada padanya. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka akan semakin baik taraf hidup masyarakat di negara tersebut. Di Indonesia, kualitas pendidikan masih tergolong sangat rendah. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) terhadap
kualitas pendidikan di negara-negara berkembang di Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, Indonesia berada pada level 14 dari 14 negara berkembang (http://van88. wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/).
Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik sering kali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Di samping itu, metode pembelajaran yang digunakan guru tergolong monoton sehingga guru terkesan mendominasi proses belajar mengajar di dalam kelas yang memungkinkan siswa kurang termotivasi untuk belajar. Siswa tidak dituntut untuk lebih kreatif dan berpikir kritis terhadap apa yang dipelajari, melainkan siswa hanya sebagai pendengar apa yang disampaikan guru tanpa memahaminya dengan baik. Hal yang sama juga ditemukan dibeberapa sekolah SMA di Kab. Pakpak Bharat yang memiliki fasilitasi yang tergolong lengkap, termasuk dalam sarana dan prasarana yang ada. Akan tetapi, guru belum menggunakan fasilitas itu dengan maksimal. Hal itu terbukti karena guru dalam melakukan PBM masih bersifat konvensional yaitu ceramah, penugasan dan tanya jawab.
2
metode pembelajaran konvensional menjadi metode pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok. Keberhasilan belajar menurut model ini bukan semata-mata ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan belajar itu akan semakin baik apabila dilakukan bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terstruktur dengan baik. Melalui belajar dari teman yang sebaya dan di bawah bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari (Solihatin, 2005).
Salah satu metode pembelajaran kooperatif adalah TPS (Think Pair Share). TPS (Think-Pair-Share) atau Berfikir-Berpasangan-Berbagi merupakan
jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Seperti namanya “Thinking”, pembelajaran ini diawali dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan masalah yang diberikan guru. Selanjutnya “Pairing”, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan apa yang dipikirkannya dengan pasangannya. Tahap terakhir adalah “Sharing”, yang mana pada tahap ini setiap pasangan diberikan kesempatan untuk membagikan hasil pemikaran mereka terhadap pasangan lain (Suprijono, 2009).
Untuk mengatasi masalah keterbatasan guru dalam menghadirkan objek pelajaran di kelas, maka dibutuhkan suatu alat yang dapat menghadirkan objek tersebut. Alat yang dimaksud dalam hal ini adalah media. Manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efesien (Solihatin, 2005). Power point merupakan suatu media yang sering digunakan guru dalam proses
pembelajaran. Power point dapat digunakan untuk menunjukkan suatu objek yang kelihatan abstrak seolah-olah ada, sehingga dengan media ini siswa tidak akan kebingungan ketika mempelajari suatu materi yang sifatnya abstrak.
3
dan ikatan kimia di kelas X SMA Negeri 1 Tiga Panah. Selain itu, penelitian Sitompul (2010) menunjukkan bahwa hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran kooperatif TPS lebih tinggi jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan asam basa, dimana pada kelas dengan pembelajaran koopeatif TPS diperoleh nilai pretes 43,75 dan postes 74,25 sementara pada kelas dengan pembelajaran konvensional diperoleh pretes 41,25 dan postes 62,50. Hal ini juga didukung oleh hasil beberapa penelitian sebelumnya yaitu Rudiyanto, dkk (2013), mengatakan bahwa keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi Redoks di SMAN 6 Kota Malang ditunjukkan oleh persentase keterlaksanaan dari pertemuan pertama sampai keenam berturut-turut 93,335%, 90%, 93,33%, 96,665%, 100%, dan 100% dengan rata-rata persentase 95,555%. Persentase keterlaksanaan tersebut menunjukkan adanya seberapa besar ketercapaian pelaksanaan pembelajaran di sekolah tersebut. Nafisatun Miswaroh (2010), dalam penelitiannya dengan menggunakan dua metode pembelajaran, yaitu NHT dan TPS di kelas X MA Futuhiyah 2 Mranggen. Ada perbedaan rata-rata hasil belajar kimia pada materi minyak bumi antara peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode NHT adalah sebesar 65,086% sedang rata-rata hasil belajar peserta didik yang metode pembelajarannya menggunakan model TPS adalah sebesar 72,366%. Model pembelajaran TPS lebih baik dari pada metode pembelajaran NHT, jika diterapkan pada materi minyak bumi alternatif untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Manurung (2009), Patrianto (2013), Jannah (2013) dan juga Husnul Chofimah (2007) yang masing-masing mengatakan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair Share).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengadakan suatu penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif TPS (Think Pair Share) Dengan Media Power Point Dalam Upaya Peningkatan
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah-masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya kualitas pendidikan dan kualitas guru dalam melakukan pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa
2. Kurangnya variasi metode mengajar yang dilakukan guru, yang mana guru terlalu mendominasi proses pembelajaran di kelas yang menyebabkan siswa menjadi pasif
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini:
1. Penelitian dilakukan dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair Share) dengan menggunakan media power point
2. Penelitian dilakukan di SMA N 1 Salak, SMA N 1 Sigalagala dan SMA N 1 Kerajaan
3. Materi yang diajarkan yaitu Struktur Atom.
1.4. Rumusan Masalah
1. Apakah hasil belajar siswa dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair Share) menggunakan media power point lebih tinggi daripada dengan metode pembelajaran konvensional pada pengajaran Struktur Atom di kelas X SMA TA. 2014/2015 ?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
5
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dan calon guru untuk menggunakan metode pembelajaran TPS dengan media power point dalam proses belajar mengajar
2. Sebagai tambahan wawasan dan pengalaman bagi siswa tentang cara belajar berdiskusi khususnya dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif TPS sehingga dapat dimanfaatkan untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan untuk topik lain
3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti terutama guru kimia dalam rangka meningkatkan mutu proses pembelajaran kimia
4. Sebagai bahan masukan atau perbandingan bagi peneliti selanjutnya.
1.7. Defenisi Operasional
TPS (Think-Pair-Share) atau Berfikir-Berpasangan-Berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Seperti namanya “Thinking”, pembelajaran ini diawali dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan masalah yang diberikan guru. Selanjutnya “Pairing”, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan apa yang dipikirkannya dengan pasangannya. Tahap terakhir adalah “Sharing”, yang mana pada tahap ini setiap pasangan diberikan kesempatan untuk membagikan hasil pemikaran mereka terhadap pasangan lain.
42 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair Share) menggunakan media power point lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional menggunakan power point.
2. Aspek kognitif yang terkembangkan dari implementasi metode pembelajaran TPS didukung media power point adalah C-2.
5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:
1. Kepada guru kimia agar lebih teliti dalam memilih dan menjadikan metode pembelajaran TPS yang cocok dengan materi ajar yang akan dibawakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
43 DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidika, Jakarta: Bumi Aksara Chofimah, H., (2007), Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Sains Dalam
Pendekatan Konstektual Melalui Proses Pembelajaran TPS Pada Peserta Didik Kelas X-6 SMA Laboratorium Universitas Muhammadiyah Malang.
Dahar, R.W., (1996), Teori-Teori Belajar, Jakarta: Erlangga
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Pedoman penulisan proposal dan skripsi mahasiswa program studi pendidikan, Medan: FMIPA Unimed.
Fransiska C.S., (2010), Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Thing Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia Kelas XI T.A. 2009/2010, Medan: FMIPA Unimed
Ginting, I.M.S., (2010), Pengaruh Pendekatan Kontruktivisme Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Berbagi-Berpikir-Berpasangan) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Lambang Unsur Dan Ikatan Kimia, Medan: FMIPA Unimed
Jannah, R., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Disertai Buku Saku Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Kimia Pada Materi Minyak Bumi Kelas X SMA Negeri Gondangrejo TA. 2012/2013, Vol. 2, 19-23
Lie, A, (2005), Cooperative Learning, Edisi ke-2, Bandung: Alfabeta
Manurung, H., (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) Dengan NHT (Numbered Head Together) Terintegrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa, Edisi Juli 2009, 13-22
44
Patrianto, U., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Memahamkan Materi Logaritma Kelas X SMKN 5 Malang, Cet.1, 5-9
Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA kelas X semester 1, Jakarta: Erlangga Pribadi, B.A., (2009), Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Dian Rakyat Rudiyanto, dkk, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
Terhadap Aktivitas Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMAN 6 Kota Malang TA. 2012-2013 Pada Materi Reaksi Redoks, Tesis, (Online), (http://tp.pasca.unm.ac.id/?p=34), (diakses Juni 2014)
Sahrudin, S.I., (2011), http://www.sriudin.com/2011/07/model-pembelajaran-think-pair-and-share.html (diakses Februari 2014)
Silitonga, P.M., (2010), Statistika, Medan: FMIPA Unimed
Sinaga, J.N., (2010), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMA Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Dengan Menggunakan Pendekatan CTL, Medan: FMIPA Unimed
Sitompul, D.S., (2010), Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Pada Pokok Bahasan Asam Basa Kelas XI SMA N 1 Percut Sei Tuan T.P.2009/2010, Medan: FMIPA Unimed
Solihatin, E. dan Raharjo, (2005), Cooperative Learning, Jakarta: Bumi Aksara Sri, (2009), Pemanfaatan Microsoft Power Point Untuk Media Pembelajaran.
http://pamongsakaba.wordpress.com/2009/09/29/pemanfaatan-microsoft-power-point-untuk-media-pembelajaran/(diakses Februari 2014)
Suyanti, R.D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Yogyakata: Graha Ilmu Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group