• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAKKAT TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAKKAT TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN

(MIND MAPPING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS

KARANGAN PERSUASIF OLEH SISWA

KELAS X SMA NEGERI 1 PAKKAT

TAHUN PEMBELAJARAN

2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

SARTIKA MARBUN

NIM 2122111021

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Sartika Marbun, NIM 2122111021, Pengaruh Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Persuasif oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pakkat. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia/S1 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) terhadap kemampuan menulis karangan persuasif oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pakkat tahun pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 36 orang. Sampel penelitian ini adalah sampel yang ditetapkan dari sebagian jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 194 orang siswa.

Penelitian ini bersifat eksperimen dengan model one group pre-test and

post-test desaign. Dari pengolahan data yang diperoleh kemampuan menulis

karagan persuasif sebelum menggunakan model pembelajaran Peta Pikiran (Mind

Mapping) dengan rata-rata 64,8, standar deviasi 7,9 , dengan berkategori sangat

baik 0% berkategori baik 39%, berkategori cukup 53%, berkategori kurang 8%, dan berkategori sangat kurang 0%. Sedangkan hasil kemampuan menulis karagan persuasif sebelum menggunakan model pembelajaran Peta Pikiran (Mind

Mapping) diperoleh rata-rata 77,2, standar deviasi 8,2 , dengan berkategori sangat

baik 28%, berkategori baik 58%, berkategori cukup 14%, berkategori kurang 0%, dan berkategori sangat kurang 0%. Dari uji homogenitas didapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, didapatlah sebesar 7,56 ; setelah diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan , pada taraf signifikan 5% = 2,03, karena yang diperoleh lebih besar dari yaitu 7,56 2,03, hipotesis alternatif ( ) diterima.

Berdasarkan anailisis data di atas dapat disimpulkan model pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis karangan persuasif oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pakkat tahun pembelajaran 2015/2016

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan waktu dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaiakan Skripsi ini dengan baik. Adapun judul Skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajran Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Persuasif Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pakkat Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Penulisan Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh karena itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan selama perkuliahan.

4. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos, M.I. Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

(8)

6. Dr. Syahnan Daulay, M.Pd., Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan perkuliahan selama penulis menuntut ilmu di Universitas Negeri Medan.

8. Ayahanda Parasian Marbun dan Ibunda Nemsi Simanjuntak yang telah mencurahkan kasih sayang, motivasi, memberikan perhatian, memberikan dukungan baik moril maupun material, serta doa yang senantiasa diberikan dengan tulus kepada penulis.

9. Adik tersayang Ferianto Marbun dan Arnol Trisno Marbun serta teman istimewa penulis Daniel Josua Marpaung yang telah memberikan semangat, motivasi, dan doa yang telah diberikan.

10.Abangda Dian, Kak Sion, Kak Rondang, Kak Mey, Reren, Lyly, Putri, Alibasa, Aprina, Lasma, Tyana, Winda, Helery, Kak Sabeth, Winata, El, Osda, Sely, Metary yang menyemangati dalam peyusunan skripsi ini.

11.Sahabat Reguler B 2012 dan Sahabat PPLT SMP Negeri 1 Sei Bamban 2015 12.Serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua.

Medan, Maret 2016 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II: KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELTIAN ... 11

A. Kerangka Teoretis ... 11

1. Hakikat Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) ... 11

a. Pengertian Model Peta Pikiran (Mind Mapping) ... 11

(10)

c. Keunggulan Model Peta Pikiran (Mind Mapping) ... 14

d. Kelemahan Model Peta Pikiran (Mind Mapping) ... 15

e. Cara Mengatasi Model Peta Pikiran (Mind Mapping) ... 16

2. Hakikat Kemampuan Menulis Karangan Persuasif ... 17

a. Pengertian Menulis... 17

b. Pengertian Karangan ... 18

c. Pengertian Karangan Persuasif ... 18

d. Ciri-ciri Karangan Persuasif ... 19

e. Langkah-Langkah Menulis Karangan Persuasif ... 20

f. Penilaian Menulis Karangan Persuasif... 21

B. Kerangka Konseptual ... 23

C. Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

1. Lokasi Penelitian ... 25

2. Waktu Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel Peneltian ... 25

1. Populasi Peneltian ... 25

2. Sampel Penelitian ... 26

C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 27

D. Metode Penelitian... 28

E. Desain Penelitian ... 29

(11)

G. Jalannya Eksperimen ... 34

H. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Hasil Penelitian ... 40

1. Kemampuan Menulis Karangan Persuasif Sebelum Menggunakan Model Peta Pikiran (Mind Mapping) ... 41

2. Kemampuan Menulis Karangan Persuasif Setelah Menggunakan Model Peta Pikiran (Mind Mapping) ... 45

3. Pengaruh Menggunakan Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Persusif ... 49

a. Uji Normalitas Analisis Data ... 49

1) Uji Normalitas Data Pre-Test ... 49

2) Uji Normalitas Data Post-Test ... 51

b. Uji Homogenitas Data ... 53

c. Uji Hipotesis ... 54

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. SIMPULAN ... 60

B. SARAN ... 61

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 26

Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 20

Tabel 3.3 Aspek Penilaian... 31

Tabel 3.4 Interpretasi Nilai ... 33

Tabel 3.4 Jalannya Eksperimen... 34

Tabel 4.1 Nilai Kemampuan Menulis Karangan Persuasif Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) ... 41

Tabel 4.2 Kemapuan Menulis Karangan Persuasif Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) ... 43

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-test (Variabel X) ... 44

Tabel 4.4 Nilai Kemampuan Menulis Karangan Persuasif Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) ... 45

Tabel 4.5 Kemapuan Menulis Karangan Persuasif Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) ... 47

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Post-test (Variabel Y) ... 48

Tabel 4.7 Analisis Data Pre-Test dan Post Test ... 49

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Pre-test (Variabel X) ... 50

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Post-Test (Variabel Y) ... 51

Tabel 4.10 Pengujian Homogenitas Penelitian ... 54

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Silabus ... 64

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 67

Lampiran 3: Tes Kemampuan Menulis Karangan Persuasif ... 74

Lampiran 4: Lembar Hasil Kerja Siswa ... 75

Lampiran 5: Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 Ke Z ... 81

Lampiran 6: Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors ... 84

Lampiran 7: Tabel Distribusi Frekuensi F dengan dk ... 85

Lampiran 8: Nilai “t” untuk Berbagai df... 86

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi. Komunikasi terjadi ketika seseorang melakukan interaksi, baik komunikasi langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, seseorang perlu mempelajari bahasa dengan tujuan yang beraneka ragam, misalnya sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Selain itu, bahasa Indonesia juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir, dan memperluas wawasan.

(15)

2

Keterampilan menulis memiliki berbagai macam bentuk, salah satunya adalah menulis karangan. Dalam menulis karangan, siswa dilatih untuk dapat menuangkan ide atau gagasan mereka, kemudian menyusun kalimat demi kalimat menjadi sebuah karangan yang utuh dan mudah dipahami pembaca. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Bahasa Indonesia kelas X SMA adalah menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk karangan persuasif.

Kegiatan menulis merupakan faktor penting untuk keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki oleh para siswa yang sedang belajar dari tingkat pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Terampil menulis tidak datang dengan sendirinya, tetapi dilakukan dengan latihan yang terus-menerus dan merupakan proses belajar yang memerlukan ketekunan.

Namun, pada kenyataannya kemampuan menulis siswa masih rendah begitu juga dengan siswa-siswi di SMA Negeri 1 Pakkat. Hal ini dapat dilihat dari tulisan-tulisan siswa ketidaksesuaian isi gagasan serta topik yang kurang tepat, serta Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belum bisa dicapai. Padahal, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari guru bahasa Indonesia di sekolah tersebut adalah 75. Jadi, dalam pembelajaran menulis karangan persuasif siswa belum mencapai hasil yang maksimal.

(16)

3

siswa atau 8,77 % yang memperoleh skor 3, dan 2 siswa atau 3, 51 % yang memperoleh skor 2. Jadi setelah dilakukan perhitungan rata-rata nilai siswa dalam menulis karangan persuasif mencapai 69,09 atau berkategori cukup. Ternyata belum semua siswa mampu menulis karangan persuasif.

Pengetahuan siswa tentang karangan persuasif masih kurang. Menurut Ambarwati (2011:173) menyatakan bahwa siswa masih kurang memahami tentang menulis karangan persuasif dan bagaimana menghasilkan sebuah tulisan persuasif yang baik. Pernyataan tersebut didukung oleh Hidayah dalam penelitiannya (2011:45) menyatakan bahwa nilai rata-rata dari 25 siswa dalam menulis karangan persuasif adalah 58,6. Nilai tertinggi 74 dan nilai terendah adalah 50.

Selain itu, ada juga beberapa faktor yang menyebabkan kemampuan menulis siswa masih kurang, seperti kondisi siswa, suasana kelas, dan penggunaan model dalam proses pembelajaran yang kurang inovatif. Untuk mengatasi masalah siswa dalam menulis, tidak hanya guru yang menjadi faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran.

(17)

4

dalam menggunakan model pembelajaran untuk mengajarkan materi karangan persuasif adalah salah satu penyebab rendahnya kemampuan siswa menulis karangan persuasif.

Pernyataan tersebut didukung oleh Hidayah (2011:3) yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran menulis karangan persuasif guru menggunakan metode ceramah dan penugasan. Siswa mendengarkan ceramah guru tentang karangan persuasif, kemudian guru menugaskan siswa untuk membuat karangan persuasif. Akibatnya siswa merasa jenuh dan tidak aktif. Padahal dalam menulis membutuhkan rangsangan untuk membentuk pola pikir yang kreatif sehingga ide-ide yang ada dapat mengalir, dan dibutuhkan pula model pembelajaran yang bisa membangkitkan semangat siswa dalam menulis. Dalam pembelajaran menulis, guru dituntut untuk selalu kreatif dalam menyampaikan bahan pembelajarannya agar dapat mendorong siswa secara keseluruhan untuk aktif dalam menuangkan gagasannya secara tertulis.

Agar siswa belajar aktif, hendaknya pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan menarik, penggunaan model yang tepat, mampu memberikan perubahan yang cukup baik terhadap nilai dan kemampuan siswa. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menggunakan model peta pikiran (mind

mapping) ini pada penelitiannya dalam mengkaji kemampuan menulis karangan

(18)

5

Model peta pikiran (mind map) baik digunakan untuk menunjukkan kemampuan siswa dalam menulis. Model peta pikiran (mind mapping) ini menurut pencetusnya, Tony Buzan, menyatakan bahwa model peta pikiran (mind

mapping) merupakan cara paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam

otak dan untuk mengambil informasi dari dalam otak. Cara ini adalah cara yang kreatif dan efektif dalam membuat catatan. Pada sisi lain, peta pikiran (mind

mapping) merupakan pembelajaran yang akan melatih alur pikir siswa menuju

satu titik, dimana titik tersebut sebagai fokus suatu kajian.

Pada saat siswa dapat memfokuskan pikiran pada kajian itu, maka ia akan berkonsentrasi dan melakukan pembelajaran dengan baik sehingga pada akhirnya siswa memiliki keterampilan dalam menulis. Oleh karena itu model dapat meningkatkan kreativitas dan siswa juga termotivasi untuk menuangkan gagasannya, karena model ini dibuat dalam bentuk konsep-konsep atau peta yang nantinya dapat membuat kegiatan awal menulis karangan persuasif. dapat mengalir secara berurutan dan ketika merasa kebingungan peta pikiran ini membantu meluruskan pemikiran sehingga dapat kembali berjalan di jalur yang sama. Peta pikiran (mind map) membuat siswa harus menentukan hubungan-hubungan apa atau bagaimana yang terdapat antar komponen-komponen peta pikiran tersebut. Hal ini menjadikan mereka lebih mudah memahami dan menyerap informasi dengan cepat.

(19)

6

mempersiapkan secarik kertas kosong, lalu siswa menentukan topik dan tujuannya pada bagian tengah kertas tersebut. Setelah itu, siswa membuat garis-garis lengkung yang merupakan cabang dari topik yang telah ditentukan, kemudian menuliskan kerangka-kerangka dari topik yang telah ditentukan pada setiap cabang yang ditarik. Penulisan topik dan kerangka-kerangka tersebut, merupakan kata kunci. Setelah selesai, siswa akan menunjukkan bentuk peta pikiran (mind

mapping) dan membacakan hasil dari rangkuman ide-ide berdasarkan peta pikiran

yang telah dibuat. Bila siswa terbiasa menggunakan teknik peta pikiran (mind

map) ini dalam mencatat informasi pembelajaran yang diterimanya, tentu akan

menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif. Penggunaan simbol, gambar, pemilihan kata kunci tertentu untuk ditulis pada peta pikiran (mind mapping) mereka merangsang pola pikir kreatif. Catatan yang dibuat dengan teknik mind

map dapat dengan mudah dipahami oleh siswa itu sendiri.

Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti ingin melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran peta pikiran (mind mapping) sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam menulis karangan persuasif. Permasalahan tersebut diangkat dalam satu penelitian yang berjudul: Pengaruh Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping)

Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Persuasif Oleh Siswa Kelas X

(20)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa dalam menulis karangan persuasif masih rendah. 2. Model pembelajaran yang diterapkan guru di kelas kurang kreatif dan

inovatif sehingga menimbulkan kejenuhan dalam menulis karangan persuasif

3. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan yang sulit dipelajari siswa.

4. Siswa mengalami kesulitan untuk menuangkan ide kedalam bentuk karangan persuasif.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan, untuk membatasi masalah maka dipilihlah identifikasi masalah nomor 2 dimana penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru kurang kreatif dan inovatif, dalam penerapannya guru hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan, sehingga siswa merasa jenuh. Sementara dalam menulis dibutuhkan rangsangan terlebih dahulu untuk menumbuhkan imajinasi. Maka peneliti membatasi masalah ini, hanya pada tahap bagaimana pengaruh model pembelajaran peta pikiran (mind

mapping) terhadap kemampuan menulis karangan persuasif siswa SMA Negeri 1

(21)

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang diuraikan diatas, peneliti merumuskan masalah penelitian ini menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pakkat Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam menulis karangan persuasif sebelum menerapkan model pembelajaran peta pikran (mind mapping)?

2. Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pakkat Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam menulis karangan persuasif setelah menerapkan model pembelajaran peta pikiran (mind mapping)?

3. Adakah pengaruh penerapan model pembelajaran peta pikiran (mind

mapping) dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan persuasif

oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pakkat Tahun Pembelajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pengaruh model pembelajaran peta pikiran (mind mapping) dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan persuasif. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk:

(22)

9

2. Mengetahui kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pakkat Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam menulis karangan persuasif setelah menerapkan model pembelajaran peta pikiran (mind mapping).

3. Mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran peta pikiran (mind mappin) dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan persuasif oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pakkat Tahun Pembelajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan menfaat bagi banyak pihak, manfaat hasil penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut ini:

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran menulis karangan persuasif dengan menerapkan model pembelajaran Mind

Mapping.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran menulis karangan persuasif dengan menerapkan model pembelajaran Mind

(23)

10

b. Bagi Guru

Dengan adanya penelitian ini, maka guru akan memperoleh salah satu alternatif model pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam pembelajaran menulis karangan persuasif.

c. Bagi Sekolah

Sekolah dapat memiliki lebih banyak lagi refrensi model pembelajaran dengan meningkatkan kemampuan menulis karangan persuasive. Dengan demikian, sekolah akan menghasilkan siswa yang terampil menulis.

d. Bagi Peneliti

(24)

60

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari penelitian tentang pengaruh model pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) terhadap kemampuan menulis karangan persuasif oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pakkat tahun pembelajaran 2015/2016, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan menulis karangan persuasif oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pakkat tahun pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata yang diperoleh 64,8.

2. Kemampuan menulis karangan persuasif oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pakkat tahun pembelajaran 2015/2016 setelah menggunakan model pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata yang diperoleh 77,2.

(25)

61

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini, dikemukan saran-saran berikut:

1. Kemampuan siswa dalam menulis karangan persuasif perlu ditingkatkan lagi. Hal tersebut tentunya membutuhkan model pembelajaran yang lebih efektif untuk digunakan dalam proses belajar mengajar (PBM) disekolah. Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif adalah model pembelajaran Peta Pikiran (Mind

Mapping).

2. Kepala sekolah sebaiknya mensosialisasikan penggunaan model pembelajaran Mind Mapping kepada guru-guru khusunya guru bidang studi Bahasa Indonesia.

(26)

62

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Ikip Erlanggaa.

Alamsyah, M. (2009). Kiat Jitu Meningkatkan Prestasi dengan Mind Mapping. Jogjakarta: Mitra Pelajar

Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Buzan, Tony. 2003. Head First. Jakarta: Gramedia

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djiwandono, Soernadi. 2011. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa.

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Finoza, Lamuddin.2010. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Hanisyah, Resi Ayu. 2011. Penerapan Peta Pikiran (Mind Map) Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi. Jurnal Penelitian, Jilid 16 Nomor 2 Juli 2011

Ismawati, Esti. 2012. Perencanaan Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Penerbit Ombak

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada Keraf, Gorys. 1981. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia

Pusat Bahas Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka.

Saleh, Andri. 2008. Kreatif Mengajar dengan Mind Map, Bandung: Tinta Mas Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

(27)

63

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Untuk Pengembangan Kepribadian. Jakarta: PT Grasindo

Ambarwati, Dewi. Peningkatan Keterampilan Menulis Persuasif Dengan Media Advertorial Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Prembun (Skripsi)

Hidayah, Naili. 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif Dengan Pendekatan Kontekstual Komponen Learning Community Melalui Media Brosur Pada Siswa Kelas X MA Sunan Muria Pati (Skripsi)

Wulandari, 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Persuasif menggunakan model SAVI (Skripsi)

http://book.google.co.id/books?id=aNMFJUenBeIC&pg=PA83&dq=tips+membu at+peta+pikiran. Diakses tanggal 22 September 2015

http://en.wikipedia.org/wiki/persuasif/. Diakses tanggal 9 September 2015

http://muhammad.wordpress.com/2014/03/11/aspek-penilaian-persuasif/. Diakses tanggal 9 September 2015

http://rachmad.wordpress.com/2013/02/12/model-pembelajaran-mindmapping/.

Diakses tanggal 13 September 2015

Referensi

Dokumen terkait

Kontaminasi dan pencoklatan ( browning ) eksplan merupakan masalah utama yang sering muncul pada tahap inisiasi. Inisiasi merupakan tahap awal kultur jaringan yang

is previous study that analyzes Introvert Intuitive type of John Forbes Nash. character’s in Ron Howard’s A Beautiful Mind the movie:

[r]

[r]

Berbicara mengenai peran komunikasi dalam proses politik khususnya media massa, dalam kamus Analisa Politik ditanyakan bahwa proses komunikasi politik melakukan proses

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran matematika pada mata pelajaran matematika materi bilangan bulat,

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan Media Pembelajaran Akuntansi Computer Based Instruction untuk kelas X Akuntansi 2 SMKN 1 Tempel, (2) mengetahui

Hasil penelitian ini menujukan bahwa pemerintah dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional dan khususnya dalam upaya pencegahan serta penanggulangan tindak pidana