• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOLEKSI BAHAN BACAAN, MINAT BACA DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOLEKSI BAHAN BACAAN, MINAT BACA DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOLEKSI BAHAN BACAAN, MINAT BACA, DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 25

BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

2012/2013 (Skripsi)

Oleh :

Erawati

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1. Paradigma Penelitian... 27

2. Gambar Q-Q plot variabel Persepsi Siswa Tentang Koleksi Bahan Bacaan . 75

3 Gambar Q-Q plot variabel Minat Baca ... 76

4 Gambar Q-Q plot variabel Pelayanan Perpustakaan ... 78

(3)

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOLEKSI BAHAN BACAAN, MINAT BACA DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

25 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh ERAWATI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang koleksi bahan bacaan, minat baca dan pelayanan perpustakaan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 25 Bandar Lampung semester ganjil sebanyak 8 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 291 orang. Dengan menggunakan rumusSlovin denganprobability samplingdidapat sampel sebanyak 168 orang. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitianverifikatifdengan pendekatan ex post facto.Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang koleksi bahan bacaan, minat baca dan pelayanan

perpustakaan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. Berdasarkan analisis diperoleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa, (1) ada pengaruh persepsi siswa tentang koleksi bahan bacaan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/201, (2) ada pengaruh minat baca terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013, (3) ada pengaruh pelayanan perpustakaan terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013, (4) ada pengaruh persepsi siswa tentang koleksi bahan bacaan, minat baca dan pelayanan perpustakaan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013..

(4)

Judul Skripsi :PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOLEKSI BAHAN BACAAN, MINAT BACA DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN

TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama :Erawati

Nomor Pokok Mahasiswa : 0913031009

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Yon Rizal, M.Si. Drs. H. Nurdin, M.Si

NIP. 19600818 198603 1 005 NIP. 19600817 198603 1 003

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua ProgramStudi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, PendidikanEkonomi,

(5)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Yon Rizal, M.Si. ...

Sekretaris : Drs. H. Nurdin, M.Si. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Teddy Rusman, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. BujangRahman, M.Si. NIP: 19600315 198503 1 003

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Pemerihan Krui Lampung Barat pada tanggal 4 April 1989 dengan nama lengkap Erawati. Penulis merupakan anak keenam dari enam bersaudara, Putri dari pasangan Bapak Ambih dan Ibu Aminah

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:

1. SD Negeri 1 Pulau Beringin diselesaikan pada tahun 2003 2. SMP Negeri 1 Way Tenong diselesaikan pada tahun 2004 3. SMA Negeri 1 Way Tenong diselesaikan pada tahun 2009

(7)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Erawati

NPM : 0913031009

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPS/ Pendidikan Ekonomi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 15 Februari 2013

(8)

Persembahan

Alhamdulillah Hirobbil Alamin....

Puji syukur kehadirat allah SWT atas izin dan ridho-Nya, hingga selesai sudah karya kecil dari peluh dan letihku.

Kupersembahkan dengan tulus kepada:

Bak tersayang...

Atas doa dan pengorbanan yang tiada terhingga. Semoga semua keringat dan airmata mu, ananda bisa jadi yang terbaik buat bak. Kelak ananda dapat

meringankan langkahmu setelah ananda menunaikan kewajiban ananda padamu..

Mak tercinta...

Terimakasih atas doa dan kasih sayangnya selama ini, dari ananda kecil hingga ananda dewasa tiada pernah berubah. Ananda akan menjadi yang

terbaik buat mak, selalu dan selalu. Ananda akan selalu membuatmu bahagia. Ananda cinta kepada mak dan bak.

(9)

MOTTO

Jika semua orang membuang angka 0 maka aku akan mengumpulkan angka 0 tersebut dan akan aku beri angka 1 di depannya.Begitu

pula saya akan menjadika diri saya berharga seperti angka 0 tersebut.

(10)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1. Nilai Mid Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester

Ganjil di SMP Negeri 25 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/201 ... 3

2. Data Koleksi Bahan Bacaan di Perpustakaan SMP Negeri 25 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 5

3. Data Rekapitulasi pengunjung perpustakaan SMP Negeri 25 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 6

4. Daftar Frekuensi Siswa Meminjam Buku Pelajaran IPS Terpadu ...6

5. Data pelayanan perpustakaan... 7

6. Penelitian yang Relevan... ...27

7. Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 25 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013... ...32

8. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-masing Kelas... ...34

9. Indikator dan Sub Indikator Variabel... ...38

10. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Persepsi Siswa tentang Koleksi Bahan Bacaan (X1) ... 43

11. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Minat Baca(X2) ... 43

12. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Pelayanan Perpustakaan(X3) ... 44

13. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1... 46

14. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2... 46

15. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X3... 47

16. Daftar Analisis Varians (ANAVA)... ...50

17. Prasarana SMP Negeri 25 Bandar Lampung ... 63

18. Sarana SMP Negeri 25 Bandar Lampung ... 64

19. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Siswa tentang Koleksi Bahan Bacaan (X1)... 66

20. Kategori Persepsi Siswa tentang Koleksi Bahan Bacaan (X1)... 66

21. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Baca(X2)... 68

22. Kategori Variabel Minat Baca (X2) ... 69

23. Distribusi Frekuensi Variabel Pelayanan Perpustakaan(X3)... 70

24. Kategori Variabel Pelayanan Perpustakaan (X3) ... 70

(11)

v

26. Kategori Variabel Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 72

27. Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Koleksi Bahan Bacaan(X1) ... 74

28. Hasil Uji Normalitas Minat Baca (X2)... 75

29. Hasil Uji Normalitas Pelayanan Perpustakaan (X3)... 77

30. Hasil uji Normalitas Hasil Belajar (Y)... 78

31. Hasil Uji Homogenitas Dengan Menggunakan SPSS... 80 32. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Persepsi Siswa tentang Koleksi

Bahan Bacaan (X1) 81

33. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Minat Baca(X2) 82 34. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Pelayanan Perpustakaan(X3) 83 35. Kesimpulan Hasil Uji Linieritas Garis Regresi 84

36. Hasil Uji Multikolinearitas 84

37. Hasil Uji Autokorelasi 86

38. Hasil Uji Heteroskedastisitas 88

39. Hasil Analisis Dengan PendekatanRank Spearman 88 40. Korelasi Persepsi Siswa tentang Koleksi Bahan Bacaan terhadap Hasil Belajar

IPS Terpadu 89

41. Kooefisien Regresi Persepsi Siswa tentang Koleksi Bahan Bacaan terhadap

Hasil Belajar IPS Terpadu 90

42. Korelasi Minat Baca terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu 92 43. Koefisien Minat Baca terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu 92 44. Korelasi Pelayanan Perpustakaan terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu 93 45. Koefisien Pelayanan Perpustakaan terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu 94 46. Koefisien Regresi Persepsi Siswa tentang Koleksi Bahan Bacaan (X1) Minat

Baca (X2) dan Pelayanan Perpustakaan (X3) terhadap Hasil Belajar IPS

Terpadu 95

47. ANOVA untuk Uji Hipotesis Pengaruh Persepsi Siswatentang Koleksi Bahan Bacaan (X1), Minat Baca (X2) dan Pelayanan Perpustakaan (X3)terhadap Hasil

Belajar IPS Terpadu (Y) 97

48. Korelasi Regresi Persepsi Siswa tentang Koleksi Bahan Bacaan(X1) , Minat Baca (X2) dan Pelayanan Perpustakaan (X3) terhadap Hasil Belajar IPS

(12)

SANCAWACANA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi dengan judul“Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Koleksi Bahan Bacaan, Minat Baca Dan Pelayanan Perpustakaan Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013”ini penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh.mendapatkan gelar sarjana pada program studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, sehingga banyak mendapatkan petunjuk dan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

(13)

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S, Jaya, M.Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. H. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

6. Bapak Drs. H. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi, Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan arahan untuk penulis. 7. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I, yang selalu

memberikan masukan dan arahan selama menyelesaikan studi dan skripsi penulis.

8. Bapak Drs. Teddy Rusman, M.Si., selaku Pembahas , yang telah bersedia memberikan waktu dan saran yang bermanfaat bagi perbaikan skripsi penulis.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih untuk ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

(14)

11. Seluruh dewan guru, karyawan beserta staf tata usaha SMP Negeri 25 Bandar Lampung

12. Semua siswa siswi SMP Negeri 25 Bandar Lampung, khususnya kelas VIII atas perhatian, kerjasama dan dukunganya.

13. Bapak dan Ibu ku, terimakasih atas kasih sayang, air mata, nasihat, keringat dan segalanya yang telah kalian berikan hingga menghatarkan ku menjadi seperti ini

14. Om Wawan, Uni Asma, adek Robby, dan Dila terimakasih atas segalanya yang telah kalian berikan hingga menghatarkan ku menjadi seperti ini 15. Kang Edi, Eman, Endang,Esan, teh Rini dan Kakak Ipar ku teh Nur,Aspita,

Iyun, dan mas Agung terimakasih telah menjaga ku selama ini. Semoga Alloh SWT selalu melindungi dan menjaga kalian.

16. Keponakan ku Viona, Nia, Celsi,Mutiara, Usup,Riski dan Bian terimakasih selalu mengukir senyum dan tawa bahagia untuk bibi mu ini. Semoga Alloh memberikan kemudahan untuk mu meraih cita-cita.

17. Teman-teman angkatan 2009 terimakasih untuk kebersamaanya dan bantuannya selama ini.

(15)

19. Teman-teman KKN dan PPL (Karsiwan, Eldi, Davin, Selvi, Anteng, Halen, Sri, Hestia, Lidya, Irenne, Anita, Dan ratna. Terima kasih untuk pengalaman selama tiga bulan yang kalian berikan.

20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih untuk semuanya.

Semoga Allah memberikan berkah, rahmat, hidayah serta kemulian-Nya atas kebaikan dan pengorbanan bagi kita semua. Disadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, saran dan kritik yang bersifat membangun selalu diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, Februari 2013 Penulis

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1. Paradigma Penelitian... 27

2. Gambar Q-Q plot variabel Persepsi Siswa Tentang Koleksi Bahan Bacaan . 75

3 Gambar Q-Q plot variabel Minat Baca ... 76

4 Gambar Q-Q plot variabel Pelayanan Perpustakaan ... 78

(17)

I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia dengan kualitas pendidikan yang tinggi. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyrakat melalui pengajaran. Jika disebuah negara tingkat pendidikan dan ilmu pengetahuan masyarakatnya berkualitas tinggi (baik), dapat dipastikan suatu negara tersebut memiliki sumberdaya berkualitas dan dapat menjadi negara yang makmur.

UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem pendidikan Nasional

menyatakan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan betanggungjawab (UU SISDIKNAS :2003).

(18)

bacaan ini biasanya didapat siswa di perpustakaan dan bagaimana siswa akan belajar maksimal jika koleksi bahan bacaan itu sendiri kurang dari cukup. Upaya yang dilakukan sekolah tidak hanya membeli buku-buku penunjang dengan uang hasil sumbangan wali murid yang di fungsikan di dalam perpustakaan sekolah. Meminta bantuan dari pemerintah pun telah dilakukan pihak sekolah untuk menambah kuota koleksi bahan bacaan, tetapi dengan jumlah yang terbatas. Hal ini, tentu tidak mencukupi untuk seluruh siswa yang ada. Kurangnya minat siwa dalam membaca menjadi kendala dalam pendidikan indonesia yang kedua. Untuk menumbuhkan minat siswa dalam membaca guru perlu berjuang sangat keras. Karena hal ini berhubungan dengan intern siswa. Perlu pendekatan yang intensif agar minat baca siswa terbentuk secara sempurna.

Proses pendidikan di Indonesia, membutuhkan media pembelajaran yang menunjang kegiatan siswa dalam belajar berupa perpustakaan dengan

kelengkapan literatur-literaturnya. Sedangkan keberhasilan pembelajaran siswa dapat dilihat dari nilai hasil belajar yang diperolehnya selama kurun waktu tertentu. Nilai tersebut merupakan salah satu parameter yang dapat dilihat untuk mengetahui seberapa berhasilnya siswa dalam kegiatan proses pembelajaran yang telah dilakukan.Dalam proses belajar siswa hasil yang didapat kadang tidak sesuai seperti yang diinginkan, banyak kendala yang mereka hadapi dalam belajar, hal ini akan mempengaruhi hasil belajar mereka.

(19)

menunjukan hasil belajar IPS yang dicapai siswa/siswi yang tergolong belum optimal, seperti yang disajikan dalam Tabel berikut ini:

Tabel 1. Daftar Nilai MID Semester Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 25 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

No

Kelas

Nilai

Jumlah

Siswa

< 6,0

6,0

1

VIII A

7

29

36

2

VIII B

29

8

37

3

VIII C

26

10

36

4

VIII D

30

6

36

5

VIII E

25

11

36

6

VIII F

27

10

37

7

VIII G

23

13

36

8

VIII H

20

17

37

Siswa

187

104

291

%

64,26

35,74

100

Sumber: Data nilai kelas VIII dari guru mata pelajaran IPSTerpadu

Pada Tabel 1 dari 291 siswa terlihat hanya 104 (35,74%) siswa yang mendapat nilai lebih dari 6,0 dan sisanya 187 (64,26%) siswa yang belum melampaui batas yaitu kurang dari 6,0. Hal ini menunjukan bahwa tingkat keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII di SMP Negeri 25 Bandar Lampung masih tergolong rendah.Menurut Djamarah dan Zain (2006:121) tingkat keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Istimewa/Maksimal : Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa

2. Baik sekali/Optimal :Apabila sebagian besar (76% s.d 99%) bahanpelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa

(20)

Hasil belajar adalah sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari hasil belajar yang dilakukan (Suharsimi Arikunto, 2005:63).

Banyak hal yang menjadi pengaruh rendahnya hasil pembelajaran siswa di sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapatDalyono (2005,55-60) berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan adanya faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari orang yang belajar (Intern)dan ada pula dari luar dirinya (Ekstern). Faktor-faktor tersebut di antaranya

1. Faktor Intern ( yang berasal dari dalam diri) a. Kesehatan

b. Intelegensi dan Bakat c. Minat dan Motivasi d. Cara belajar

2. Faktor Esktern ( yang berasal dari luar diri) a. Keluarga

b. Sekolah c. Masyarakat

d. Lingkungan Sekitar.

Hasil belajar yang maksimal akan berjalan lancar jika ditunjang dengan sarana belajar yang memadai baik jumlah, juga pemanfaatannya. Perpustakaan

merupakan salah satu sarana yang sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menambah pengetahuan atau mempelajari kembali materi-materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru dikelas, berfungsi sebagai tempat mencari informasi yang berkenaan dengan pemenuhan rasa ingin tahu siswa, perpustakaan juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menikmati bahan yang ada, dan berfungsi sebagai jawaban terhadap berbagai pertanyaan ilmiah.

(21)

untuk memudahkan siswa dalam mencari buku yang dibutuhkan. Namun apa yang akan terjadi jika siswa memiliki argumen negatif tentang kelengkapan koleksi bahan bacaan dalam perpustakaan sekolah.

Berdasarkan penelitian pendahuluan diperoleh data koleksi buku di perpustakaan SMP Negeri 25 Bandar Lampung, dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2.Data Koleksi Bahaan Bacaan di Perpustakaan SMP

Negeri 25 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

No Nama Buku Jumlah

Buku

1 Bahasa Indonesia 1.870

2 Matematika 1.980

3 Ilmu Pengetahuan Alam 3.200

4 Ilmu Pengetahuan Sosial 1.240 5 Pendidikan Agama Islam 1.700

6 Penjaskes 1.650

7 Pendidikan Kewarganegaraan 1.950

8 Bahasa Lampung 1.740

9 Kerajiana Tangan & Kesenian 680

10 Muatan Lokal 579

11 Elektronika 1.943

13 Komputer 1.769

14 Fiksi 190

15 Majalah 100

TOTAL BUKU 20.591

Sumber: Perpustakaan SMP Negeri 25 Bandar Lampung

(22)

Tabel 3. Daftar Rekapitulasi Data Pengunjung Perpustakaan

SMP Negeri 25 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

Bulan Banyaknya Siswa Kelas Jumlah

Siswa

VII VIII IX

Januari 161 92 34 287

Februari 224 60 34 318

Maret 247 73 32 352

April 90 34 15 139

Mei 492 19 12 523

Juni 14 1 1 16

Jumlah 1228 279 128 1635

Sumber: Data pengunjung perpustakaan SMP Negeri 25 Bandar Lampung

Data pada Tabel 4, data frekuensi jumlah siswa yang meminjam buku pelajaran IPS Terpadu, menunjukan bahwa jumlah siswa yang meminjam buku IPS Terpadu secara umum tergolong tinggi namun terbatas oleh jumlah buku yang ada. Secara umum perpustakaan SMP Negeri 25 Bandar Lampung berjalan secara optimal namun kurangnya buku yang dibutuhkan membuat pengunjung

berkurang. Hal ini dapat kita lihat dari bulan Maret- Juni 2012.

Tabel 4.Daftar Frekuensi Siswa Meminjam Buku Pelajaran IPS Terpadu

Bulan Banyaknya Siswa Kelas Jumlah Siswa

VII VIII IX

Januari 156 87 29 272

Februari 222 50 31 303

Maret 247 61 10 318

April 83 26 11 120

Mei 494 80 - 574

Juni 7 1 - 8

Jumlah 1209 305 81 1595

Sumber: Dokumentasi Perpustakaan SMP Negeri 25 Bandar Lampung

(23)

merangsang siswa dalam mempelajari pelajaran IPS terpadu, untuk

menumbuhkan motivasi siswa tersebut diawali dengan membaca buku IPS terpadu. Kelengkapan koleksi bacaan yang tersedia akan menarik minat siswa untuk mempelajari dan menguasai IPS terpadu lebih dalam. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Indikasi lain yang diduga mempengaruhi hasil belajar adalah pelayanan perpustakaan. Pelayanan adalah ukuran kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri dari kualitas desain dan kesesuaian (Tjiptono dalam Cahyono, 2007:10). Sedangkan perpustakaan menuru kamus besar bahasa indonesia adalah kumpulan bahan pustaka yang terdapat di perpustakaan. Berikut disajikan data angket awal pada Tabel 5.

Tabel 5. Pelayanan Perpustakaan

Kelas Kategori kelas Jumlah

siswa Tinggi Sedang Rendah

VIII A 5 10 21 36

VIII B 7 11 19 37

VIII C 3 15 18 36

VIII D 2 16 18 36 VIII E 6 15 15 36 VIII F 10 10 17 37 VIII G 9 11 16 36 VIII H 7 8 22 37 Jumlah 49 96 146 291

Sumber: pengolahan data angket awal

(24)

pengaruh terhadap hasil belajar siswa karena informasi mengenai bahan-bahan pelajaran sebagian besar terdapat pada perpustakaan.Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan fakta yang ada dilakukan penelitian skripsi dengan

judul:“Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Koleksi Bahan Bacaan, Minat Baca, Dan Pelayanan Perpustakaan Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun

Pelajaran 2012/2013”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang ada dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013”. 2. Rendahnya Persepsi siswa SMP Negeri 25 Bandar Lampung tentang

koleksi bahan bacaan di perpustakaan lengkap atau tidak lengkap . 3. Kurangnya dorongan dari guru terhadap siswa untuk memanfaatkan

koleksi bahan bacaan di perpustakaan sekolah.

4. Rendahnya minat baca siswa terhadap mata pelajaran IPS Terpadu siswa. 5. Kualitas pelayanan perpustakaan yang belum optimal.

6. Kurangnya tanggung jawab bersama dari warga sekolah untuk membantu meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan.

C. Pembatasan Masalah

(25)

(X2),dan pelayanan perpustakaan (X3) terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 (Y)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh Persepsi Siswa Tentang Koleksi Bahan Bacaan terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Apakah ada pengaruh Minat Baca terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

3. Apakah ada pengaruh Pelayanan Perpustakaan terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

4. Apakah ada pengaruh Persepsi Siswa Tentang Koleksi Bahan Bacaan, Minat Baca, dan Pelayanan Perpustakaan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

E. Tujuan Penelitian

(26)

1. Untuk Mengetahui pengaruh Persepsi Siswa Tentang Koleksi Bahan Bacaan terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Untuk Mengetahui pengaruh Minat Baca terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

3. Untuk Mengetahui pengaruh Pelayanan Perpustakaan terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

4. Untuk Mengetahui pengaruh Persepsi Siswa Tentang Koleksi Bahan Bacaan, Minat Baca, dan Pelayanan Perpustakaan terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

F. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan teoritis.

1. Untuk menambah ilmu pengetahuan bagi penulis

2. Sebagai tambahan referensi dan informasi untuk para peneliti yang berkaitandengan penelitian ini.

(27)

4. Sebagai Khasanah keilmuan bagi para pembaca berkaitan

denganpeningkatan hasil belajar siswa pada umumnya dan hasil belajar IPS terpadupada Khususnya.

b. Kegunaan praktis

1. Bagi siswa agar dapat terlibat atau berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran

2. Sumbangan kepada pihak sekolah agar memberikan fasilitas sarana belajar yang memadai bagi siswa dalam pembelajaran.

3. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang terkait seperti sekolah, kepala sekolah, guru dan siswa untuk memaksimalkan penggunaan perpustakaansebagai sarana untuk menunjang peoses belajar dan pembelajaran.

4. Bagi petugas pelayanan perpustakaanagar memberikan pelayanan yang terbaik.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah: 1. Subjek Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester ganjil

2. Objek Penelitian

Pemanfaatan koleksi bahan bacaan, minat baca, dan persepsi siswa tentang perpustakaan dan hasil belajar IPS terpadu siswa.

3. Tempat Penelitian

(28)

4. Waktu Penelitian

Ruang lingkup waktu penelitian dilakukan pada Tahun Pelajaran 2012. 5. Bidang Ilmu dalam penelitian ini menyangkut bidang kependidikan

(29)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Persepsi Siswa Tentang Koleksi Bahan Bacaan

Persepsi disini adalah persepsi siswa tentang koleksi bahan bacaan di

perpustakaan sekolah, pandangan siswa tentang koleksi bahan bacaan sebagai sarana pelengkap proses belajar. Pandangan itu bisa negatif dan positif, bergantung cara siswa memandang hal tersebut. Ketersediaan buku-buku

penunjang di perpustakaan merupakan bentuk layanan penunjang yang diberikan sekolah kepada siswanya.

Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 102). Persepsi adalah deteksi dan interprestasi stimulus yang ditangkap oleh pengindraan (Solso dalam Setiadarma, 2001:102).Persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya .

(30)

merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu. Persepsi ialah interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu

http://www.duniapsikologi.com//2009/10/persepsi-pengertian-definisi-dan-faktor-yang-mempengaruhi/.

Menurut Sarwono (2003:227),” menyatakan bahwa persepsi merupakan

kemampuan individu untuk mengamati dan mengenal perangsang sesuatu

sehingga berkesan menjadi pemahaman, pengetahuan, sikap, dan anggapan”.

Sedangkan menurut Slavin (2008:221), persepsi adalah penafsiran seseorang tentang rangsangan. Persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari pengelihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu

sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya.

Pengertian persepsi menurut Leavitt (dalam Zarkasi, 2003:27) persepsi dalam arti sempit adalah pengelihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu sedangkan dalam arti luas adalah pandangan atau pengertian. Dengan demikian persepsi ialah bagaimana seseorang memandang dan mengartikan sesuatu.

Menurut Walgito (2002:69)“persepsi merupakan proses yang terjadi didalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya

sendiri.Bahan bacaan adalah sebuah fasilitas yang biasanya diberikan oleh

(31)

dan pembelajaran dalam suatu sekolah maka bahan-bahan pustaka harus ditunjang dengan fasilitas yang memadai baik jumlah, sasaran dan manfaatnya.

Koleksi adalah kumpulan objek (gambar, benda bersejarah, lukisan, dsb) yg

sering dikaitkan dengan minat atau hobi mengenai objek. Kumpulan yg

berhubungan dengan studi penelitian, mengumpulkan gambar, benda

bersejarah, lukisan, objek penelitian, dsb

(http://www.artikata.com/2009/02/23arti-335671-koleksi.html).

Koleksi merupakan pemilihan, penggandaan, dan perawatan bahan pustaka berdasarkan kebutuhan penggunanya. Koleksi bahan pustaka bagi perpustakaan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perpustakaan. Perencanaan pengadaan bahan-bahan pustaka adalah suatu poses berpikir menentukan usaha-usaha yang akan dilakukan pada masa yang akan datang untuk memperoleh bahan-bahan pustaka dalam rangka terselenggaranya perpustakaan sekolah dengan sebaik-baiknya (Bafadal 2008:32).

Ditinjau dari bentuk fisiknya, bahan-bahan pustaka bisa dibagi ke dalam dua kelompok sebagai berikut:

a. Bahan-bahan pustaka berupa buku-buku, seperti buku tentang psikologi, buku Bahasa Indonesia, buku-buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku-buku tentang agama, buku-buku tentang ilmu pengetahuan alam.

b. Bahan-bahan pustaka bukan berupa buku,seperti surat kabar, majalah, peta, globe, piringan hitam.

Bahan-bahan pustaka yang bukan berupa buku ini dapat dibagi lagi menjadi dua kelompok sebagai berikut:

1. Bahan-bahan tertulis, seperti surat kabar, majalah, brosur, laporan ,karangan karangan, klipping.

2. Bahan-bahan berupa alat pengajaran, seperti piringan hitam, radio, tape recorder, filmslide projektor, filmstrip projektor.

Ditijau dari isinya, bahan-bahan pustaka dapat dibagi ke dalam dua kelompok sebagai berikut:

(32)

b. Bahan-bahan pustaka yang isinya non fiksi, atau disebut buku-buku non fiksi, seperti buku referensi, kamus, biografi, ensiklopedi, majalah, dan surat kabar. (Bafadal,2009:27)

Apabila bahan-bahan pustaka suatu perpustakaan disekolah telah terpenuhi secara maksimal otomatis Bahan bacaan yang memadai dalam perpustakaan merupakan suatu indikator pendukung keberhasilan hasil belajar.Bahan bacaan adalah bagian dari kurikulum pengajaran. Hal ini dimaksudkan bahwa sejak dulu kita sudah sangat mengakuai bahwa kita banyak belajar bahasa dari proses membaca dari bahan bacaan atau sumber bacaan yang banyak dan memadai.

Persepsi siswa tentang Koleksi bahan bacaan adalah pandangan atau penafsiran siswa tentang Koleksi bahan bacaan tentang semua bahan sumber maklumat bercetak yang diselenggara dan disimpan di Pusat Sumber Sekolah untuk digunakan oleh pelajar dan guru. Koleksi bahan bacaan boleh diklasifikasikan kepada beberapa

kategori, antaranya adalah : 1. Buku Fiksyen

2. Buku Bukan Fiksyen ( Pinjaman ) 3. Buku Bukan Fiksyen ( Rujukan ) 4. Bahan Terbitan Berkala

5. Bahan khusus.

http://btpn.moe.edu.my/2008/02/23btpnpp/epusatsumber/urussumber/mengenali% 20sumber%20maklumat/bahan%20bacaan.pdf

Koleksi yang tersedia harus benar-benar sesuai dengan keperluan pengguna. Tanpa memperhatiakan apa yang diperlukan penguna berarti menutup

kemungkinan bagi pengguna untuk memanfaatkan jasa layanan yang disediakan. Menurut ST. Y. Slamet, bahan bacaan yang berkualitas memiliki ciri khas sebagai berikut.

(33)

2. Bahan bacaan bersifat mendidik (edukatif). Bahan bacaan dapat memberikanpengaruh positif pada pembacanya.

3. Bersifat otentik, tidak imitatif (jiplakan). Mengandung nilai orisilalitas (keaslian) dan punya keunikan serta kekhasan.

4. Menggunakan bahasa baik, benar, dinamis, dan tidak klise (terlalu sering dipakai).

5. Menyampaikan ide secara komunikatif, runtut, dan efektif. 6. Bersifat etis, tidak mengandung unsur asusila.

7. Berisi wawasan luas yang membahas persoalan secara mendalam.

(http://aflahcintya23.wordpress.com/2008/02/23bahasa-dan-bahan-bacaan-merupakan-sebuah-pembelajaran-terpadu/).

2. Minat Baca

Sekolah merupakan suatu lembaga yang berfungsi untuk mendidik siswa menjadi warga masyarakat yang modern. Untuk mencapai tujuan tersebut siswa dituntut dapat membaca, menguasai teknologi, menguasi ilmu pengetahuan alam, perubahan ekonomi, dan budaya. Tujuan tersebut dapat diwujudkan melalui membaca.

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatiakan dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto,2010:57).Menurut Djamarah(2008:166) menyatakan

bahwa” minat adalah suatu rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa

ada yang menyuruh.

Fryneir (dalam Rahim 2008:28) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan minat anak adalah sebagai berikut.

1. Pengalaman sebelumnya, siswa tidak akan mengembangkan minatnya terhadap sesuatu jika merasa belum pernah mengalaminya

2. Konsepsinya tentang diri, siswa akan menolak informasi yang dirasa mengancamnya, sebaliknya siswa akan menerima jika informasi itu dipandang berguna dan dibantu meningkatkan dirinya.

3. Nilai-nilai, minat siswa timbul jika sebuah mata pelajaran disajikan oleh orang-orang berwibawa.

(34)

5. Tingkat keterlibatan tekanan, jika siswa merasa dirinya mempunyai beberapapilihan dan kurang tekanan, minat membaca mereka mungkin akan lebih tinggi.

6. Kompleksitasan materi pelajaran, siswa yang lebih mampu secara intelektual

dan fleksibel secara psikologi lebih tertarik kapada hal yang lebih kompleks.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya (Slameto,2010:57).Slameto (2003:180) membaca merupakan sarana belajar bagi diri sendiri dan untuk rekreasi. Membaca merupakan sarana untuk mengusir kesepian, jendela bagi kehidupan dan pelita yang tidak pernah padam untuk memahami sesuatu. Minat baca di tunjukan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan

membaca. Orang yang memiliki minat baca yang tinggi senantiasa mengisi waktu luang dengan membaca. Orang yang demikian senantiasa haus terhadap bacaan. Tumbuhnya minat baca yang tinggi, maka timbul kemauan yang besar dan akan mengalahkan pengaruh yang akan menghalanginya.

Bunata (dalam Kudang, 2005:33) menyatakan bahwa minat baca ditentukan oleh beberapa faktor.

1. Faktor lingkungan keluarga dalam hal ini misalnya kebiasaan membaca keluarga di lingkungan rumah.

2. Faktor pendidikan dan kurikulum sekolah di sekolah yang kurang kondusif. 3. Faktor infrastuktur dalam masyarakat yang kurang mendukung peningkatan

minat baca masyarakat.

4. Serta faktor keberadaan dan keterjangkauan bahan bacaan

(35)

dikarenakan informasi-informasi yang dibutuhkan sebagian besar terdapat dalam bacaan.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Dalyono (2001:182)”minat baca adalah kecendrungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap

membaca. Minat baca ditunjukan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca. Orang yang memiliki minat baca yang tinggi senantiasa mengisi waktu luang dengan membaca. Tumbuhnya minat baca yang tinggi, maka timbul kemauan yng besar dan akan mengalahkan pengaruh yang akan

merintanginya atau tantangan yang ada”.

Menurut Farida Rahmi (2008:28), minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat baca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediannya untuk mendapatkan bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran diri sendiri.

Minat baca yang dimaksudkan disini adalah minat baca mengenai bahan bacaan yang berkaitan dengan buku-buku IPS antara lain.

1. Bahan bacaan

Bahan bacaan adalah hal yang sangat penting yang harus dikuasi oleh siswa karena dengan demikian akan mempermudah siswa dalam mencari informasi mengenai mata pelajaran yang bersangkutan.Pada dasarnya bahan bacaan mengandung hal sebagai buku-buku yang akan dibaca untuk menambah pengetahuan, terutama buku-buku yang berkaitan dengan IPS terpadu. 2. Buku catatan

Pada masa sekarang ini buku catatan tergantikan oleh tehnologi modern seperti internet, padalah catatan yang di berikan oleh guru di sekolah adalah yang terpenting. Banyak siswa yang kurang perhatian terhadap pengadaan buku catatan. Mereka menggap buku catatan adalah hal sepele saja. Itulah sebabnya ada siswa yang membuat catatan pada kertas selembar saja ataupun ada yang membuat pada buku dengan tulisan yang sembarangan dan sulit untuk dibaca.Catatan perlu ditata sehingga pada waktu dibutuhkan mudah menemukan dan menggunakannya. Catatan yang diberikan telah disesuaikan dengan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran sekolah. Para siswa diharapkan memiliki catatan yang lengkap dan rapi sehingga menarik minat untuk membuka dan membacanya kembali .

(36)

juga menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan. Pada hakikatnya membaca merupakan suatu bentuk komunikasi tulisan. Menurut Sandjaja minat membaca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri.

(http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-minat-membaca.html).

Berdasarakan pendapat di atas guru harus dapat memberikan arahan kepada siswa agar mempunyai motivasi yang tinggi terhadap membaca, hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki minat yang tinggi pula terhadap membaca, minat yang tinggi terhadap membaca diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Pelayanan Perpustakaan

Definisi pelayanan menurut Kotler dalam Nasution (2005:98) adalah aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Sedangkan menurut Batinggi dalam Cahyono (2007:13) adalah katalisator yang mempercepat apa yang ingin atau seharusnya tercapai.

Menurut Zeithaml dan Beitner dalam Umar (2005:11), karakteristik pelayanan memiliki empat aspek, yaitu.

a. Intangibilityatau tidak memiliki wujud.

b. Variabilityatau memiliki banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis. Bergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. c. Insepararibilityatau bersifat dijual lebih dahulu, baru dipakai dan

diproduksi secara bersamaan.

(37)

Selanjutnya, Ratminto (2008:28) menyatakan bahwa hendaknya setiap penyelenggaraan pelayanan melakukansurvey indeks kepuasan masyarakat secara berkala. Hal ini penting untuk meningkatkan dan menjaga kualitas pelayanan agar tetap pada tingkat yang baik, bahkan memuaskan.

Menurut Tjiptono, dkk (2008:68-69) dikutip dari Zeithaml dan Beitner, bahwa megukur kualitas jasa lembaga bimbingan dapat diukur berdasarkan lima dimensi kualitas jasa. Dimensi-dimensi tersebut adalah sebagai berikut.

a. Reliabilitas(kehandalan), yakni kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Kehandalan ini meliputi ketepatan waktu, pelatuhan, kesesuaian isi pelatiahan dengan rencana yang ditawarkan, penguasaan meteri ajar, komunikatif dengan peserta

bimbingan.

b. Responsiveness(ketenggapan), yakni keinginan dan kesediaan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap. Ketanggapan ini meliputi: kesigapan staf non akademik dalam melayani peserta bimbingan, penanganan keluhan peserta

bimbingan.

c. Assurance(jaminan dan kepastian), meliputi kemampuan staf non akademik atas : kualitas keramah-tamahan, perhatian dan kesopanan staf non akademik, prestasi dan reputasi lembaga.

d. Empathy(empati), yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada peserta bimbingan seperti kemudahan untuk menghubungi lembaga, kemampuan staf non akademik berkomunikasi dengan peserta.

e. Tangibles(berwujud), meliputi penampilan fasilitas fisik seperti keadaan fisik gedung, lingkungan lokasi tempat pelatihan, kebersihan, kerapihan, kenyamanan ruangan, penampilan pekerja.

(38)

Memahami perpustakaan secara umum merupakan dasar memahami perpustakaan sekolah. Menurut Bafadal (2009:3) perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (noon book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.

A. Nurhadi (dalam Suryosubroto 2002: 205) menyatakan bahwa. Perpustakaan adalah , sesuatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga

pendidikan sekolah, yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan oleh siswa dan guru sebagai sumber informasi, dalam rangka menunjang program belajar mengajar di sekolah. Dari pengertian itu dapat dilihat beberapa ciri pokok yang ada dalam perpustakaan yaitu

1. Tempat mengumpulkan, mennyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka. 2. Koleksi bahan pustaka itu dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara

cara tertentu.

3. Untuk digunakan secara kontinu oleh guru dan murid. 4. Sebagai sumber informasi.

5. Merupakan suatu unit kerja.

Tujuan diselenggarakannya perpustakaan sekolah untuk.

1. Meningkatkan kemampuan berpikir dan menanamkan kebiasaan belajar sendiri sesuai dengan bakat dan perkembangannya.

2. Menanamkan pengetahuan yang terpadu dan bukan mengajarkan mata pelajaran secara berkotak-kotak.

3. Memupuk saling pengertian antara anak didik dan kebiasaan menghargai prestasi keilmuan yang diperoleh seseorang dari kegiatan mencari sendiri melalui membaca buku. Soeatimah (dalam Suryosubroto 2002:206).

Fungsi perpustakaan sekolah menurut Ibrahim Bafadal (2009:6-8) 1. Fungsi Edukatif.

2. Fungsi Informatif.

(39)

5. Fungsi Rekreatif.

Perpustakaan memilki kegiatan pemberian pelayanan pembaca dimana terdapat pelayanan sirkulasi dan pelayanan referensi.(William dalam Bafadal, 2009:124). Jadi pelayanan perpustakaan adalah aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya berupa bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku-buku (noon book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.

4. Hasil Belajar

Tujuan dari pembelajaran adalah meningkatnya hasil belajar. Proses belajar merupakan hal yang tidak dapat di pisahkan kerena berkaitan erat dengan hasil belajar. Kesuksesan hasil belajar seorang siswa dapat diukur melalui ujian akhir. Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik 2004:30).

Menurut Nasution (2006:61), hasil belajar siswa dirumuskan sebagai tujuan intruksional umum (TIU) yang dinyatakan dalam bentuk yang lebih spesifik dan merupakan komponen dari tujuan umum atau bidang studi. Hasil belajar ini menyatakan apa yang akan dapat dilakukan atau dikuasai siswa sebagai hasil pelajaran itu, akan tetapi tidak menyangkut semua komponen TIK.Berhasil

(40)

yang dari luar dirinya. Faktor dari dalam dirinya, diantara kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, cara belajar. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri diantaranya keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar (Dalyono, 2005:55).

Djamarah dan Zain (2006:10) belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

Sedangkan menurut Slameto (2003:2) “belajar adalah merupakan usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperolah sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkunganya”.Belajar merupakan hasil yang diperoleh oleh siswa yang diwujudkan dalam bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes pada saat berakhir proses pembelajaran. Sesuai dengan pendapat.Arikunto (2001:63) hasil belajar adalah sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari belajar yang dilakukan.

(41)

baik. Sebaliknya, apabila seseorang tidak bealjar, maka responnya cenderung menurun.Lebih lanjut dikatakan oleh Thorndike dalam Budiningsih (2005:21) bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon.Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh murid dalam mengikuti program belajar mengajar, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.Hal ini sesuai yang dinyatakan Tu’u (2004:76) yang

menyatakan bahwa unsur yang ada dalam prestasi siswa adalah hasil belajar dan nilai siswa.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai ilmu pengetahuan, baru mulai diketengahkan dalam kurikulum sekolah tahun 1975 dan tahun 1976 . Mata pelajaran ini berperan mengfungsionalkan dan merealisasikan ilmu-ilmu sosial yang bersifat teoritik kedalam dunia kehidupan nyata di masyarakat. Oleh karenanya secara substansi materinya, IPS mengintegrasikan dan

(42)

Kosasih Djahiri (dalam Sapriya ,2006:8) mengemukakan, karakterisitik pembelajaran IPS Yaitu.

a. IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dan fakta atau sebaliknya (menelaah fakta dari segi ilmu).

b. Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja, melainkan bersifat kooperhensif (meluas/ dari berbagai ilmu sosial lainnya, sehingga berbagai konsep ilmu secara terintregrasi terpadu) digunakan untuk menelaah satu masalah /tema/topik. Pendekatan seperti ini disebut juga sebagai pendekatan integated, juga menggunakan pendekan broadfield , dan multiple resources (banyak sumber).

c. Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inquiri agar siswa mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional dan analitis.

d. Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan/ menghubungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan lainnya dengan kehidupan nyata di masayarakat, pengalaman, permasalahan, kebutuhan dan memproyeksikan kepada kehidupan dimasa depan baik dari

lingkungan fisik/alam maupun budayanya.

e. IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil, sehingga titik berat pembelajaran adalah terjadi proses internalisasi secara mantap dan aktif pada diri siswa memiliki kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan kehidupan nyata pada masayarakat.

f. IPS mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antar manusia yang bersifat manusiawi.

g. Pembebelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga nilai dan keterampilannya.

h. Berusaha untuk memuasakan setiap siswa yang berbeda melalui

programmaupun pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat siswa dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya. i. Dalam pengembagnan program pembelajaran senantiasa melaksanakan

prinsif-prinsif, karakteristik (sifat dasar) dan pendekatan-pnsekatan IPS itu sendiri.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2231335-definisi-ips-dan-karakteristiknya/#ixzz2F6y2F4nY

(43)

mengembangkan dan memajukan hubungan-hubungan kemanusiaan

kemasyarakatan”. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2231335-definisi-ips-dan-karakteristiknya/#ixzz2F6y2F4nY

Dengan demikian hasil belajar IPS terpadu adalah paduan dari pada sejumlah ilmu-ilmu sosial dan ilmu lainnya yang tidak terikat oleh

ketentuan/disiplin/struktur ilmu tertentu melainkan bertautan dengan kegiatan-kegiatan pendidikan yang berencana dan sistematis untuk kepentingan program pengajaran sekolah dengan tujuan memperbaiki, mengembangkan dan memajukan hubungan-hubungan kemanusiaan dan usaha siswa dalam memahami

pengetahuan baik afektif, kognitif, dan psikomotor agar mendapatkan pengetahuan yang baru. Hal ini dapat dilihat melalui hasil evaluasi akhir.

[image:43.595.110.565.497.757.2]

B. Penelitian yang Relevan Tabel 6. Penelitian yang Relevan

Nama Judul Hasil Penelitian

1. Tamrin Jaya (2010)

Pengaruh Minat Baca,

Pemanfaatan fasilitas belajar, dan Sumber Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

Ada pengaruh yang positif dan signifikan minat baca, pemanfaatan fasilitas belajar dan sumber belajar terhadap prestasi belajar IPS terpadu, hal ini ditunjukan dengan uji

> yaitu 51,913>2,864 yang berarti IPS terpadu dipengaruhi oleh minat baca, pemanfaatan fasilitas belajar dan sumber belajar.

2. Andi Selviana (2011)

Pengaruh minat baca, pemanfaatan sumber belajar dan lingkungan di sekolah terhadap prestasi Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Bandar Lampung Tahun ajaran 2011/2012

 Ada pengaruh yang positif dan signifikan minat baca, pemanfaatan sumber belajar dan lingkungan di sekolah terhadap prestasi Belajar IPS Terpadu . Yang ditunjukkan oleh hal ini ditunjukan denganaruhi oleh uji

> yaitu 31,244>2,671 yang berarti prestasi belajar IPS Terpadu

(44)

3. Yulfa Ribowo (2009)

Hubungan pemanfaatan perpustakaan sekolah, minat baca siswa dan iklim sekolah dengan prestasi belajar IPS terpadu siswa kelas VIII semester genap di SMP Negeri 4 Pringsewu tahun ajaran 2009-2010

 Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pemanfaatan perpustakaan sekolah, minat baca siswa dan iklim sekolah dengan prestasi belajar IPS terpadu siswa kelas VIII semester genap di SMP Negeri 4 Pringsewu tahun ajaran 2009-2010 yang dibuktikan dari hasil perhitungan R2= 14,7%, R2= 31,8%, R2= 27,5% dengan R2= 41%

4. Nur Aini Wigati (2012)

Pengaruh persepsi siawa tentang pelayanan

perpustakaan dan budaya membaca terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS MAN Kota Bumi

Lampung Utara TP 2011/2012

 Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Pengaruh persepsi siawa tentang pelayanan perpustakaan dan budaya membaca terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS MAN Kota Bumi Lampung Utara TP 2011/2012 hal ini di buktikan dengan > yaitu 45,841>3,088 hal ini berati IPS terpadu dipengaruhi oleh Pengaruh persepsi siawa tentang pelayanan perpustakaan dan budaya membaca

C. Kerangka Pikir

Faktor intern merupakan faktor yang mempengaruhi siswa dari dalam diri baik dari fisik (mengolah bahan belajar atau kebiasaan belajar) maupun psikis

(45)

kebingungan dalam mencari sumber informasi yang dibutuhkan, hal ini tentu akan berakibat pada hasil belajar yang mereka dapat.

Demikian juga dengan minat baca, siswa yang memiliki minat baca yang tinggi akan memperoleh hasil belajar yang baik, Karena siswa tersebut memiliki kesadaran tentang pentingnya belajar, sehingga siswa tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan belajar, begitu juga sebaliknya siswa yang memiliki minat baca yang rendah atau kurang baik, akan sulit mencapai prestasi atau hasil belajar yang baik.

Sama seperti minat baca pelayanan perpustakaan merupakan faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar IPS terpadu.Kualitas pelayanan perpustaka yang baik akan memberikan dampak positif dan negatif terhadap pengguna fasilitas

perpustakaan. Layanan yang diberikan hendaknya tidak hanya diberikan dari segi literatur saja tapi ditambah dengan kenyamanan ruangan perpustakaan.

Terpenuhinya bahan pustaka yang dibutuhkan siswa akan memberikan nilai positif bagi pengunjung terhadap perpustakaan. Diindikasikan akan berdampak pada pencapaian tujuan atau hasil belajar dalam proses belajar, dan sebaliknya.

(46)
[image:46.595.171.563.103.276.2]

R

Gambar 1. Model teoritis pengaruh variabel X1, X2dan X3 terhadap Y (Sugiyono, 2010)

D. Hipotesis Penelitian

1. Ada pengaruh Persepsi Siswa Tentang Koleksi Bahan Bacaan terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Ada pengaruh Minat Baca terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. 3. Ada pengaruh Pelayanan Perpustakaan terhadap hasil belajar

IPS terpadu siswa SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

4. Ada pengaruh Persepsi Siswa Tentang Koleksi Bahan Bacaan,Minat Baca,dan Pelayanan Perpustakaan terhadap hasil belajar IPS terpadu

SMPNegeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 Persepsi Siswa Tentang

Koleksi Bahan Bacaan (X1)

Minat Baca (X2)

Pelayanan Perspustakaan (X3)

(47)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post factodan

survey Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk

meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk

mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kegiatan tersebut (Sugiono,

2008:7). Pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk

mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi

peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan

mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (Sugiono,

2009:12).

Berdasarkan metode penelitinya, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif

verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek atau subyek penelitian

(seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain). Sedangkan verifikatif

menunjukkan penelitian mencari pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel

terikat (Nawawi, 2003:63). Teknik pengambilan sampel adalah probability

sampling dengan menggunakan simple random sampling. Tipe penyelidikan

(48)

2

dan ketiga serta untuk memperoleh signifikansi digunakan uji t. Sedangkan

hipotesis keempat digunakan regresi linear multiple dan untuk memperoleh

signifikansi digunakan uji F.

Berdasarkan jenis data yang dianalisis, penelitian ini tergolong dalam penelitian

kuantitatif, yaitu penelitian yang datanya berbentuk angka atau data kualitatif

yang diangkakan (Sugiyono, 2009:13).

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 25 Bandar

[image:48.595.111.460.391.589.2]

Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

Tabel 7: Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 25 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

No Kelas SISWA Jumlah

Siswa Laki-laki Perempuan

1 VIII A 13 23 36

2 VIII B 18 19 37

3 VIII C 18 18 36

4 VIII D 16 20 36

5 VIII E 17 19 36

6 VIII F 17 20 37

7 VIII G 15 21 36

8 VIII H 15 22 37

Jumlah 291

Sumber : Tata Usaha SMP Negeri 25 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jika sebuah

sampel yang besarnya n ditarik dari sebuah populasi finit/terbatas yang besarnya

(49)

3

untuk dipilih, maka prosedur sampling dinamakan sampel random sederhana

(simple random sampling) (nazir, 2003:279).

Menurut Sugiyono (2010: 81), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel menggunakan

rumus Slovin

Rumus sebagai berikut .

n = ²

keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

d = Sampel error 5%

Berdasarkan rumus diatas, besarnya sampel dalam penelitian ini dihitung sebagai

berikut :

n = ( , )²

n = ( , )

n = ,

n = ,

n = 168,45 dibulatkan menjadi 168

(50)

4

3. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang menggunakan Simple Random Sampling

dengan alokasi proporsional untuk tiap kelas. Berikut adalah tabel yang

menunjukkan hasil alokasi perhitungannya.

Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi

proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional hal ini dilakukan

dengan cara.

[image:50.595.113.449.385.675.2]

Jumlah sampel tiap kelas = Xjumlah tiap kelas

Tabel 8. Perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas

No Kelas Perhitungan Jumlah Siswa

(Sampel)

1 VIII A 168

291× 36 = 20,78

21

2 VIII B 168

291× 37 = 21,36

21

3 VIII C 168

291 × 36 = 20,78 21

4 VIII D 168

291 × 36 = 20,78

21

5 VIII E 168

291 × 36 = 20,78

21

6 VIII F 168

291 × 37 = 21,36

21

7 VIII G 168

291 × 36 = 20,78

21

8 VIII H 168

291 × 37 = 21,36

21

(51)

5

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2010: 38).

Berdasarkan pengertian di atas, menunjukan bahwa variabel ini dapat diukur dan

mempunyai nilai-nilai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel adalah

sesuatu menjadi objek pengamatan yang unsur-unsurnya dapat diukur atau

mempunyai nilai dalam penelitian. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini

adalah.

1. Variabel bebas (Independent Variable).

Variabel bebas dalam penelitian ini pemanfaatan koleksi bahan bacaan(X1),

minat baca (X2) dan persepsitentang perpustakaan(X3).

2. Variabel terikat (Dependent Variable).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS tepadu(Y).

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

a. Definisi Konseptual Variabel

1. Persepsi Siswa Tentang Koleksi Bahan Bacaan (X1)

Penggunaan Koleksi bahan bacaan adalah semua bahan sumber maklumat

bercetak yang diselenggara dan disimpan di Pusat Sumber Sekolah untuk

digunakan oleh pelajar dan guru. Koleksi bahan bacaan boleh diklasifikasikan

kepada beberapa kategori, antaranya adalah :

1. Buku Fiksyen

(52)

6

3. Buku Bukan Fiksyen ( Rujukan )

4. Bahan Terbitan Berkala

5. Bahan khusus.

http://btpn.moe.edu.my/btpnpp/epusatsumber/urussumber/mengenali%20sum ber%20maklumat/bahan%20bacaan.pdf.

2. Minat Baca (X2)

Menurut Farida Rahmi (2008: 28), minat baca adalah keinginan yang kuat

disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai

minat baca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediannya untuk

mendapatkan bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran diri

sendiri.

3. Pelayanan Perpustakaan (X3)

Definisi pelayanan menurut Kotler dalam Nasution (2005:98)” aktivitas atau

manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun”.

Adapun perpustakaan menurut Bafadal (2009:3)” perpustakaan adalah suatu

unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola

bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (noon

book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga

dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap

pemakainya”.Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang dimaksud dengan

pelayanan perpustakaan adalah tindakan yang diberikan individu kepada

individu lain dalam suatu unit kerja tertentu yang mengelola bahan pustaka

yang digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.

(53)

7

sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar

dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang

dilakukan (Arikunto, 2001: 63).

b. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah pendefinisian secara operasional suatu konsep

sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau

property yang ditunjukkan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut menjadi

elemen yang diamati dan dapat diukur.

1. Persepsi Siswa Tentang Koleksi Bahan Bacaan (X1)

1. Jumlah buku-buku yang ada di perpustakaan.

2. Jumlah buku ips terpadu.

3. Buku yang menunjang proses belajar siswa.

4. Buku yang sering di pergunakan siswa.

2. Minat Baca (X2)

1. Kecenderungan membaca.

2. Jumlah buku yang di baca dalam satu hari

3. Ketertarikan membaca

4. Perbuatan membaca

5. Dorongan membaca

3. Pelayanan Perpustakaan (X3)

1. Kualitas layanan (cara melayani pengunjung)

2. Menyediakan sarana belajar (kursi, meja,dan buku)

(54)
[image:54.595.115.490.114.630.2]

8

Tabel 9. Indikator dan Sub Indikator Variabel

Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Persepsi Siswa Tentang Koleksi Bahan Bacaan (X1)

Fasilitas

Perpustakaan b.a. Buku Pelajaran Buku Bacaan c. Koran

d. Majalah

e. CD Room

f. Komputer

Ordinal

Minat Baca (X2)

Kecenderungan membaca Dorongan membaca Ketertarikan Membaca Perbuatan Membaca

Kepemilikan buku IPS

Frekuensi membaca buku IPS

(55)

9

Pelayanan perpustakaa n (X3)

Menyediakan Fasilitas belajaran Kualitas pelayanan Menyediakan kenyamanan ruangan

a. Buku Pelajaran b. Buku Bacaan c. Koran d. Majalah Memberikan fasilitas yang nyaman Keramahan petugas Kebersihan, kerapian Ordinal Hasil

Belajar IPS Terpadu(Y)

Hasil MID semester mata pelajaran IPS Terpadukelas VIII IPS SMP Negeri

25Bandar Lampung Tahun Ajaran

2012/2013

Hasil ujian mid semester ganjil pada mata pelajaran IPS Terpadu

Interval

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik-teknik yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan

data, yaitu sebagai berikut.

1. Kuesioner (angket)

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011 : 199).

Apabila ada kesulitan dalam memahami kuesioner, responden bisa langsung

bertanya kepada peneliti. Angket ini digunakan untuk mendapatkan data dan

(56)

10

dan pelayanan perpustakaan. Untuk menunjang data interval maka penulis,

mengunakan pendekatan Rating Scale.

2. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses tersusun dari

berbagai proses biologis maupun psikologis. Teknik ini digunakan apabila

penelitian berkenan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala

alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono,

2010:310).

Observasi dilakukan untuk mengamati keadaan yang ada di lapangan pada

saat mengadakan penelitian pendahuluan yaitu untuk mengamati

perpustakaan, seperti koleksi bahan bacaan di perpustakaan, siswa yang

membaca di perpustakaan, pelayanan petugas perpustakaan dan kegiatan yang

dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung serta mengamati

keadaan lingkungan sekolah.

3. Dokumentasi

Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan

catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti,

sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan

perkiraan (Koestoro, 2006:142). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan

data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen. Dalam penelitian sosial,

fungsi data yang berasal dari dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai

data pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui

(57)

11

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data terkait keadaan sekolah,

jumlah siswa, hal-hal yang berkaitan dengan hasil belajar siswa SMP Negeri

25 Bandar Lampung.

4. Interview (Wawancara)

Interview digunakan sebagai teknik pengambilan data, apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang akan

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden

yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. (Sugiyono,

2010:317). Wawancara dilakukan secara terbuka atau wawancara tidak

terstruktur digunakan dalam penelitian pendahuluan. Pada penelitian

pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai

isu atau permasalahan yang ada pada obyek, sehingga peneliti dapat

menentukan secara pasti permasalahan yang harus diteliti.

F. Uji Persyaratan Instrumen

Untuk mendapatkan data yang lengkap, maka alat instrument harus memenuhi

persyaratan yang baik. Instrument yang baik dalam suatu penelitian harus

memenuhi dua syarat, yaitu valid dan reliabel.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan ketepatan

suatu instrument. Untuk mengukur tingkat validitas dalam penelitian ini

digunakan rumus Korelasi Product Moment yang menyatakan hubungan skor

masing-masing item pertanyaan dengan skor total dan beberapa sumbangan skor

(58)

12

Adapun rumus Korelasi Product Moment, adalah:

rxy =



2 2

2

2) ( ) ( ) ( )

( ) )( ( ) ( Y Y N X X N Y X XY N           Keterangan

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y

N = jumlah responden/sampel

∑ = Skor rata-rata dari X dan Y

∑ = jumlah skor item X

∑ = jumlah skor total (item) Y

Kriteria pengujian, apabila r hitung  r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka

item soal tersebut adalah valid dan sebaliknya jika r hitung  r tabel maka item

soal tersebut tidak valid (Arikunto, 2009:72).

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji coba angket pada variabel X1,X2,

dan Y kepada 20 responden, kemudian dihitung mengunakan perangkat lunak

SPSS. Hasil perhitungan kemudian dicocokan dengan Tabel r Product Moment

(59)
[image:59.595.114.486.124.308.2]

13

Tabel 10. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Persepsi Siswa tentang Koleksi Bahan Bacaan (X1)

No. rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan

1. .541 .444 rhitung>rtabel Valid 2. .557 .444 rhitung>rtabel Valid 3. .876 .444 rhitung>rtabel Valid 4. .133 .444 rhitung>rtabel Tidak Valid 5. .765 .444 rhitung>rtabel Valid 6. .455 .444 rhitung>rtabel Valid 7. .471 .444 rhitung>rtabel Valid 8. .732 .444 rhitung>rtabel Valid 9. .677 .444 rhitung>rtabel Valid 10. .586 .444 rhitung<rtabel Valid 11. .649 .444 rhitung>rtabel Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2012.

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung>rtabel, maka soal tersebut valid dan

sebaliknya (Rusman, 2011: 54). Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 1 soal

yang tidak valid dan dalam penelitian ini soal tersebut didrop. Dengan demikian,

angket yang digunakan dalam penelitian ini ber jumlah 10 soal.

Tabel 11. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Minat Baca(X2)

No. rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan

1. .665 .444 rhitung>rtabel Valid

2. .455 .444 rhitung>rtabel Valid

3. .612 .444 rhitung>rtabel Valid

4. .574 .444 rhitung>rtabel Valid

5. .781 .444 rhitung>rtabel Valid

6. .664 .444 rhitung>rtabel Valid

7. .666 .444 rhitung>rtabel Valid

8. .541 .444 rhitung>rtabel Valid

9. .541 .444 rhitung>rtabel Valid

10. .752 .444 rhitung<rtabel Valid

11. .505 .444 rhitung>rtabel Valid

12. .689 .444 rhitung>rtabel Valid

13. .679 .444 rhitung>rtabel Valid

14. .542 .444 rhitung>rtabel Valid

15. .536 .444 rhitung<rtabel Valid

16.

Gambar

Tabel 1.  Daftar Nilai MID Semester Kelas VIII Semester
Tabel 2.Data Koleksi Bahaan Bacaan di Perpustakaan SMP
Tabel 3. Daftar Rekapitulasi Data Pengunjung Perpustakaan
Tabel 5. Pelayanan Perpustakaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bernilai dalam membuat keputusan yang terbaik berkenaan dengan strategi pemasaran baik untuk meningkatkan kualitas

Salah satu tugas pokok dan fungsi kepala sekolah adalah sebagai supervisor. Maka di dalam mengelola pendidikan di sekolah, Kepala Sekolah harus mengelola supervisi

The objectives of this research were to find out whether wh - question technique can be used to develop reading comprehension ability and teacher’s performance and also students’

Apabila bahan dan alat yang dibutuhkan tidak terdapat di daerahmu bersama guru diharapkan mencari alternatif lain sehingga kompetensi membuat produk kerajinan logam teknik ukir

3.1 Mengenal kegiatan persiapan membaca permulaan (cara duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku, gerakan mata dari

Respondents about the two-way communication (interactivity) (X3) is high, the number of respondents is 39 people or 90.6% while the least belong in the category of low and

ANOVA assumes (1) that for each condition represented by a combination of predictor values, the dependent variable is normally distributed about the mean for that condition,

” Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan harta ke perusahaan dan perbuatan