• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII A SEMESTER GENAP SMP TRIMULYA TAHUN PELAJARAN 2013-2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII A SEMESTER GENAP SMP TRIMULYA TAHUN PELAJARAN 2013-2014"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS

SISWA KELAS VIII A SEMESTER GENAP SMP TRIMULYA TAHUN PELAJARAN 2013-2014

Oleh NURYATI

Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS, khususnya meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan dan menetapkan strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan kurikuler.Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII ASMP Trimulya pada semester genap tahun pelajaran 2013-2014.

Prosedur penelitian meliputi identifikasi permasalahan yang dihadapi guru dan siswa yang berkaitan dengan proses pembelajaran IPS. Adapun masalah yang dikaji adalah penggunaan LKS untuk meningkatkan aktifitas belajar IPS . Tindakan yang diberikan adalah siswa mengerjakan kegiatan / kerja pada lembar LKS (Lembar Kerja Siswa) yang diberikan setelah penyampaian materi pelajaran secara singkat.

Metode penelitian ini menggunakan metode kaji tindak, yang dilaksanakan selama tiga siklus. Data yang diambil berupa data aktifitas belajar siswa, yang diperoleh melalui alat pengumpul data yaitu lembar observasi dengan cara pengamatan aktifitas belajar siswa. Selanjutnya diadakan refleksi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses belajar mengajar.

Penelitian dilaksanakan di SMP TRIMULYA Tanjung Bintang Kabupaten Lampung selatan. Peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dan peneliti menggunakan tiga siklus pembanding diantaranya Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan Refleksi dalam setiap siklus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam proses pembelajaran IPS kelas VIII A semester Genap di SMP Trimulya tahun pelajaran 2013-2014 dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa, yaitu jumlah siswa yang aktif sebesar 31,1 % atau 14 siswa pada siklus I menjadi 66,7 % atau 30 siswa pada siklus II dan menjadi 88,9 % atau 40 siswa pada siklus III.

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

MOTO

(8)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah dan penuh keiklasan kupersembahkan tugas akhir ini kepada :

1. Kedua orang tuaku, Ibunda Rusidah dan Bapak Sahlan, setiap kata yang terucap adalah doa, kasih sayang dan pengorbanannya. Persembahanku ini tidak sebanding dengan kasihnya.

2. Suamiku tercinta Jumadi, terima kasih atas kasih sayang, pengorbanan, kesabaran, kesetiaan, dorongan semangat, dukungan, dan doannya. Setiap tetes keringatmu adalah wujud dari rasa kasih sayang dan tanggung jawabmu tanpa semua itu aku tak kan mungkin dapat meraih keberhasilan ini. Persembahanku ini sebagai bagian rasa terima kasihku kepadamu

3. Anak-anakku terkasih, Khoirul Mu’arrofi dan Siti Khoirun Nisa terima kasih atas pengertian dan doa kalian. Setiap tetes air mata kalian adalah cambuk agar aku terus bersemangat dalam berjuang

4. Adik-adikku, terima kasih atas kasih sayang dan doanya. Doa dan dukungan kalian telah mengantarkan aku pada keberhasilan ini.

5. Guru-guruku, pahlawan tanpa tanda jasa. Terima kasih berkat ilmu yang diberikan sebagai berkat sehingga tercapai keberhasilan ini.

(9)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya serta atas kodrat dan iradat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini dengan judul “Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar IPS Siswa Kelas VIII A Semester Genap SMP Trimulya Tahun Pelajaran 2013-2014”.Penelitian tindakan kelas ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana pendidikan pada fakultas keguruan dan ilmu pendidikan di Universitas Lampung.

Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini tidak terlepas dari bantuan pihak lain, baik berupa motivasi, bimbingan atau petunjuk. Untuk hal di atas pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Hi. Thoha B.S Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si.,selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si.,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(10)

banyak memberikan bimbingan, semangat serta pengarahan dalam menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini.

7. Bapak Suparman Arif, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing kedua dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini.

8. Bapak/Ibu dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

9. Bapak Suyanto, SPd., selaku Kepala SMP Trimulya Tanjung Bintang. 10. Rekan-rekan Guru di SMP Trimulya yang selalu memberikan semangat.

Semoga semua pihak yang telah membantu demi terselesainya penelitian tindakan kelas ini mendapatkan imbalan dari Allah SWT.Penulis menyadari bahwa penyusunan penelitian tindakan kelas ini sangat jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan penelitian tindakan kelas ini.

Akhirnya dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah penulis berharap agar penelitian tindakan kelas ini memberikan manfaat bagi orang lain.

Bandar Lampung, Penulis

Nuryati

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 2

1.3. Pembatasan Masalah... 3

1.4. Rumusan Masalah... 4

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 4

1.5.1. Tujuan Penelitian... 4

1.5.2. Manfaat Penelitian... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. TIJAUAN PUSTAKA... 6

2.1. Pengertian Belajar... 6

2.2. Pengertian Aktifitas... 6

2.3. Pengertian Lembar Kerja Siswa... 8

B. HIPOTESA TINDAKAN... 8

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian... 9

3.2. Faktor Yang Diselidiki... 9

3.3. Rencana Tindakan Kelas... 10

A. Siklus Pertama... 11

B. Siklus Kedua... 14

C. Siklus Ketiga... 14

3.4. Data dan Cara Pengambilannya... 15

3.5. Indikator Kerja... 17

3.5.1. Indikator Aktifitas Belajar Siswa... 17

(12)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian... 19

4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 19

4.1.2. Keadaan Sekolah... 19

4.2. Orientasi Pembelajaran Awal... 22

4.3. Refleksi dan Rekomondasi... 23

4.3.1. Hasil Diskusi... 24

4.3.2. Rekomondasi... 24

4.4. Pengembangan Siklus Pertama... 25

4.4.1. Rencana Tindakan Siklus Pertama... 25

4.4.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama... 26

4.4.3. Observasi dan Temuan Siklus Pertama... 28

4.4.4. Refleksi Siklus Pertama... 31

4.4.5. Rekomondasi Siklus Pertama... 32

4.5. Pengembangan Siklus Kedua... 32

4.5.1. Rencana Tindakan Siklus Kedua... 33

4.5.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua... 32

4.5.3. Observasi dan Temuan Siklus Kedua... 36

4.5.4. Refleksi Siklus Kedua... 39

4.5.5. Rekomondasi Siklus Kedua... 40

4.6. Pengembangan Siklus Ketiga... 40

4.6.1. Rencana Tindakan Siklus Ketiga... 41

4.6.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Ketiga... 41

4.6.3. Observasi dan Temuan Pada Siklus Ketiga... 44

4.6.4. Refleksi Siklus Ketiga... 48

4.6.5. Rekomondasi Siklus Ketiga... 49

(13)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan... 52 5.2. Saran... 53

(14)

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu penyebab menurunnya kualitas manusia Indonesia adalah rendahnya

kualitas pendidikan. Rendahnya kualitas pendidikan dapat diartikan sebagai

kurang efektifnya proses pembelajaran. Penyebabnya dapat berasal dari guru,

siswa maupun sarana dan prasarana. Minat dan motivasi siswa yang rendah

menyebabkan aktifitas siswa dalam pembelajaran berkurang. Demikian juga

kinerja guru yang rendah serta sarana dan prasarana yang kurang menyebabkan

kurangnya keefektifan dalam pembelajaran.

Pada mata pelajaran IPS di SMP Trimulya Lampung Selatan khususnya kelas VIII

proses pembelajaran kurang efektif. Pendekatan pembelajaran yang dilakukan

guru selama ini ternyata tidak banyak menolong dan belum menghasilkan siswa

yang efektif dalam berfikir dan berbuat. Sehingga guru dituntut untuk lebih efektif

mencari solusi dalam memecahkan masalah tersebut.

Dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada proses pembelajaran

diharapkan akan membangkitkan minat siswa akan lebih efektif dan kreatif,

(15)

2 ini terjadi. Dalam Lembar Kerja Siswa ini, berisi uraian-uraian singkat yang

harus dibaca oleh siswa dan dipahami dan selanjutnya mereka akan melakukan

sesuatu sesuai dengan perintah yang ada di dalam Lembar Kerja Siswa, kemudian

hasilnya dituliskan pada isian yang tertera pada Lembar Kerja Siswa tersebut, dan

pada akhirnya akan meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

Namun demikian pendekatan pembelajaran dengan menggunakan Lembar Kerja

Siswa ini, belum banyak diterapkan oleh guru. Oleh karena itu hasil prestasi

belajar siswa selama ini masih sangat rendah. Hal ini disebabkan pula karena

luasnya materi dan terbatasnya waktu serta minimnya sarana dan prasarana.

Sehingga guru lebih banyak menggunakan pendekatan ceramah untuk mengejar

target kurikulum. Akhirnya penggunaan Lembar Kerja Siswa ini pada proses

pembelajarannya dikesampingkan.

Masalah yang dideskripsikan di atas, menurut penelitian, solusi yang baik adalah

menggunakan Lembar Kerja Siswa pada proses pembelajaran. Dengan

penggunaan Lembar Kerja Siswa ini diperkirakan akan meningkatkan aktifitas

dan minat belajar dan akhirnya diharapkan prestasi belajarpun akan meningkat.

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan kumpulan dari permasalahan yang ada. Pada

(16)

3 1. Mengapa motivasi dan prestasi hasil belajar IPS siswa kelas VIIIA SMP

Trimulya Tanjung Bintang Lampung Selatan rendah?

2. Mengapa motivasi dan prestasi hasil belajar IPS siswa kelas VIIIA SMP

Trimulya Tanjung Bintang Lampung Selatan perlu ditingkatkan?

3. Fakto-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya motivasi dan prestasi hasil

belajar IPS siswa kelas VIIIA SMP Trimulya Tanjung Bintang Lampung

Selatan?

4. Bagaimana caranya agar motivasi dan prestasi hasil belajar IPS siswa kelas

VIIIA SMP Trimulya Tanjung Bintang Lampung Selatan meningkat?

5. Apa yang harus dilakukan guru agar motivasi dan prestasi hasil belajar IPS

siswa kelas VIIIA SMP Trimulya Lampung Selatan meningkat?

1.3. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan agar masalah ini lebih

terfokus. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu metode menggunakan

LKS sebagai variabel bebas, prestasi hasil belajar sebagai variabel terikatnya.

Yang dimaksud dengan Metode sarana pembelajaran LKS yaitu suatu lembaran

yang berisi uraian. Uraian singkat atau informasi materi pelajaran dan terdapat

instruksi kepada siswa agar dapat mengerjakan sendiri.

Kemudian yang dimaksud dengan prestasi belajar menurut Winkel (1996.162)

bahwa “ Prestasi Belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan

(17)

4

dicapainya”. Adapun dalam penyampaian materi pokok dengan menggunakan

metode ceramah bervariasi.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalah dalam penelitian tindakan ini adalah “Apakah melalui penerapan dengan metode sarana

pembelajaran LKS dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas VIIIA

SMP Trimulya Tanjung Bintang Lampung Selatan?”

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan atas permasalahan di atas, maka tujuan penelitian tindakan ini adalah

untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar.

1.5.2. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian tindakan kelas ini akan memberikan manfaat yang berarti

bagi perorangan / institusi sebagai berikut:

A. Bagi Guru

a. Dengan memberikan Lembar Kerja Siswa pada proses pembelajaran

membantu guru dalam menerapkan konsep yang verbal menjadi lebih

(18)

5 b. Dengan memberikan Lembar Kerja Siswa pada proses pembelajaran,

materi dapat terselesaikan tepat waktu.

c. Dengan memberikan Lembar Kerja siswa pada proses pembelajaran

membantu terjadinya proses interaksi belajar mengajar.

B. Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

b. Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menerapkan konsep dalam

bentuk gambar.

c. Dapat meningkatkan keterampilan dalam memecahkan masalah.

C. Bagi Sekolah

a. Sebagai bahan informasi terhadap guru yang serumpun dalam rangka

meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Sebagai pertimbangan dan perbandingan dalam menggunakan sarana

(19)

6 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar

Pada dasarnya tingkah laku siswa yang mempunyai minat belajar terdiri dari

faktor-faktor yang ada pada diri siswa atau faktor dari luar siswa tersebut.

Menurut Sardiman AM, tentang belajar adalah sebagai berikut:

“Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku di subjek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhi. Dari sekian banyak faktor yang berpengaruh itu secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikaasi faktor intern dan faktor ekstern diri si subjek belajar.”

(Sardiman, AM 1987: 38)

Jadi belajar adalah proses mengubah tingkah laku subjek kearah yang lebih baik

berdasarkan cerita dan batasan-batasan tertentu yang tidak ditetapkan dalam

pengukuran pencapaian tujuan belajar itu sendiri.

2.2 Pengertian Aktifitas

Aktifitas dalam kegaiatan belajar mengajar merupakan hal yang sangat penting,

karena tanpa aktifitas, belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik. Dalam

hal ini, Sardiman, AM mengemukakan “Aktifitas merupakan prinsip atau asas

yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar”. (Sardiman, AM. 1994,

(20)

7 Aktifitas yang melibatkan fisik maupun mental ini dapat digolongkan menjadi

beberapa jenis, yaitu:

1. Visual Activities, yang termasuk didalamnya: misalnya, membaca,

memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan.

2. Oral Activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan

interupsi.

3. Listening Activies, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi,

musik dan pidato.

4. Writing Activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket dan

menyalin.

5. Motor Activities, yang termasuk di dalamnya seperti, melakukan

percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun,

beternak.

6. Drawing Activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, dan

diagram.

7. Mental Activities, sebagai contoh menanggap, mengingat, memecahkan

masalah, menganalisa, melihat bangunan, mengambil keputusan.

8. Emotional Activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Dalam penelitian ini aktifitas yang akan diperhatikan adalah aktifitas yang

(21)

8 2.3 Pengertian Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa merupakan lembaran kertas yang isinya berisikan informasi

dari guru agar dapat mengerjakan sendiri (Depdikbud, 1992: 26). Informasi

tersebut berupa uraian materi singkat dilanjutkan dengan instruksi dari guru

kepada siswa untuk melakukan sesuatu dan hasilnya dituliskan pada lembar

tersebut. Di sini peran guru berubah dari informan menjadi fasilitator dan

siswalah yang aktif. Dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa ini diharapkan

siswa secara aktif dan kreatif dapat menemukan sendiri konsep dan penerapannya

(Depdikbud, 1992: 26). Guru membimbing dan mengarahkan agar tidak terjadi

aktifitas yang tidak diharapkan. Yaitu kegiatan siswa diluar instruksi yang

terdapat dalam Lembar Kerja Siswa.

Lembar Kerja Siswa merupakan salah satu alat bantu dalam kegiatan

pembelajaran yang dapat dipakai pada jam belajar di sekolah maupun tugas untuk

di luar sekolah. Dengan mengerjakan Lembar Kerja Siswa, dituntut untuk

membaca buku pelajaran. Sehingga siswa akan lebih mudah dalam menjawab

soal-soal yang ada di Lembar Kerja Siswa tersebut.

B. HIPOTESA TINDAKAN

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut “Dengan memberikan Lembar Kerja Siswa pada proses

(22)

9 III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang

Kabupaten Lampung Selatan Kelas VIIIA Tahun Pelajaran 2013-2014 Semester

genap, pada pokok bahasa:”Memahami Usaha Manusia Memenuhi Kebutuhan”.

Jumlah siswa kelas VIIIA adalah 45 siswa, terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 25

siswa perempuan.

3.2 Faktor Yang Diselidiki

Untuk menjawab permasalahan di atas, ada beberapa faktor yang ingin diselidiki.

Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Faktor Siswa.

Dengan melihat sikap dan tindakan siswa dalam melakukan pekerjaan

dengan menggunakan LKS, yang merupakan dasar dari penilaian bahwa

siswa tersebut sudah aktif. Jenis data yang digunakan adalah data

kualitatif yang berupa lembar pengamatan aktifitas belajar yang dilakukan

oleh mitra. Data ini untuk mengetahui jenis aktifitas belajar siswa pada

(23)

10 berupa angket aktifitas belajar siswa. Data ini untuk mengetahui

peningkatan aktifitas belajar siswa.

b. Faktor Guru.

Melihat dari cara guru merencanakan pembelajaran dan bagaimana

pelaksanaan di dalam kelas apakah sudah tepat dalam proses pemberian

LKS, maka jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, dengan alat

pengumpul data berupa rencana pembelajaran dan lembar pengamatan

guru mengajar oleh mitra serta lembar catatan lapangan. Data yang diperoleh untuk mengetahui pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan LKS.

3.3 Rencana Tindakan Kelas

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus atau lebih. Tiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Sehingga suatu siklus

yang dianggap sudah ideal yaitu siklus yang sudah dianggap paling baik.

Untuk mengetahui aktifitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, penulis

akan mengadakan wawancara terhadap siswa yang berfungsi sebagai tolak ukur

pada waktu penelitian, sedangkan observasi anak dilakukan untuk mengetahui

aktifitas siswa dalam pembelajaran.

Dari hasil wawancara dan observasi awal maka dalam refleksi ditetapkan bahwa

tindakan yang digunakan untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa adalah

(24)

11 Selanjutnya dalam penelitian ini akan dilaksanakan dengan prosedur. (1)

Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi, (4) Refleksi, dalam setiap

siklus. Secara rinci prosedur ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

A. Siklus Pertama

Langkah yang akan dilakukan adalah:

1. Perencanaan :

a. Membuat Analisis Materi Pembelajaran

b. Membuat Satuan Pelajaran dan Rencana Program Pembelajaran

c. Membuat Lembar Kerja Siswa

d. Membuat instrument observasi dan wawancara

e. Menyediakan gambar

f. Menyiapkan alat perekam (catatan lapangan)

2. Pelaksanaan Tindakan I

Peneliti/guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan skenario

sebagai berikut:

Tindakan Guru:

a. Guru mengabsen siswa, memotivasi siswa dan memberikan apersepsi

mengenai usaha manusia memenuhi kebutuhan hidup.

b. Guru menyampaikan materi pokok dengan ceramah bervariasi dan alat

(25)

12 c. Setelah menyampaikan materi pokok, guru menyampaikan LKS

kepada masing-masing siswa untuk dibaca dan dikerjakan. Kemudian

guru berkeliling untuk mengamati kegiatan siswa dalam mengerjakan

LKS tersebut.

d. Setelah waktu yang diberikan untuk mengerjakan LKS selesai, guru

menarik kembali LKS tersebut untuk diperiksa hasil pekerjaannya.

e. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan post test

secara lisan.

Tindakan Siswa:

a. Siswa mempersiapkan diri dengan menyiapkan alat tulis menulis dan

buku paket.

b. Sewaktu guru mengabsen, siswa menjawab kemudian memperhatikan

arahan-arahan dari guru.

c. Siswa mendengarkan, memperhatikan, dan menyimak penjelasan guru

baik melalui alat peraga serta siswa ikut aktif menjawab pertanyaan

guru.

d. Siswa menerima LKS, membaca dan memberikan jawaban pada LKS

tersebut.

e. Siswa mengumpulkan LKS.

(26)

13 3. Pelaksanaan Tindakan II

Tindakan Guru:

a. Guru mengabsen siswa, memotivasi siswa dan menghubungkan materi

yang lalu dengan materi hari ini.

b. Guru menyampaikan materi pokok dengan ceramah bervariasi dan alat peraga berupa “gambar/foto”.

c. Guru menyampaikan LKS kepada masing-masing siswa kemudian

membentuk kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 4

orang.

d. Guru mengontrol pekerjaan siswa dan memberi penjelasan bagi

kelompok yang belum mengerti.

e. Guru menarik kembali LKS tersebut untuk diperiksa hasil

pekerjaannya.

f. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan post-test

secara tertulis.

g. Refleksi.

Tindakan Siswa:

a. Siswa mempersiapkan diri dengan menyiapkan alat tulis menulis dan

buku paket.

b. Sewaktu guru mengabsen, siswa menjawab kemudian memperhatikan

(27)

14 c. Siswa mendengarkan, memperhatikan, dan menyimak penjelasan

materi pokok dari guru baik secara ceramah maupun alat peraga.

d. Siswa berperan serta dalam tanya jawab.

e. Siswa menerima LKS, membaca dan menjawab pertanyaan yang

terdapat di LKS.

f. Siswa mengumpulkan LKS.

g. Siswa menjawab pertanyaan dalam lembaran jawaban post test.

h. Refleksi.

4. Pelaksanaan Tindakan III

Pada pelaksanaan tindakan III ini, tindakan yang akan dilakukan masih

sama dengan tindakan II, namun dapat dimungkinkan untuk melakukan

perubahan sesuai dengan hasil refleksi.

B. Siklus Kedua

Pada siklus kedua, kegiatan perencanaan yang dibuat masih sama dengan

siklus pertama kecuali membuat Rencana Program Pengajaran

Pelaksanaannya juga masih mengacu pada pelaksanaan siklus pertama, namun

pada point c (pemberian LKS) akan memperhatikan temuan-temuan pada

(28)

15 C. Siklus Ketiga

Pada siklus ketiga, kegiatan perencanaan dibuat masih sama dengan siklus

kedua kecuali membuat Rencana Program Pengajaran.

Pelaksanaannya juga masih sama mengacu pada pelaksanaan sikulus kedua,

namun pada point c (pemberian LKS) akan memperhatikan temuan-temuan

dari hasil refleksi siklus kedua.

3.4.Data dan Cara Pengambilannya

1. Sumber Data : Jenis data yang didapatkan adalah siswa dan guru.

2. Jenis Data : Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif.

a. Data Kualitatif terdiri dari :

- Data hasil belajar

- Data hasil angket aktivitas belajar siswa

- Data hasil pengamatan

b. Data kualitataif terdiri dari:

- Data catatan lapangan

- Data rencana pembelajaran

3. Cara Pengambilan Data

a. Data dari hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa.

b. Data aktivitas belajar siswa diambil dengan memberikan angket aktivitas

(29)

16 siklus ke dua. Selain itu data aktivitas belajar siswa diambil pula dengan

menggunakan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa oleh mitra.

c. Data tentang kegiatan belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan, diambil dengan menggunakan lembar observasi dan catatan

lapangan.

4. Observasi

a. Pelaksanaan observasi adalah mitra, yaitu seorang guru di SMP Trimulya

Tanjung Bintang Lampung Selatan yang telah mendapatkan pengalaman

dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

b. Obyek yang di observasi :

Guru:

- Persiapan-persiapan yang dibuat guru berupa Analisis Materi Pokok,

Rencana Program Pengajaran, alat peraga, lembar kerja siswa.

- Pelaksanaan tindakan: yang di observasi meliputi; penampilan,

motivasi siswa, suara, penguasaan materi, penggunaan alat dan bahan,

menjelaskan mekanisme kerja LKS, dan memantau kesukaran siswa

dalam mengerjakan LKS.

Siswa:

Yang di observasi:

- Persiapan siswa menerima pelajaran, berupa: kelengkapan alat tulis

(30)

17 - Tindakan kelas yang dilakukan siswa meliputi: membaca,

memperhatikan, mendengarkan, diskusi, membuat kesimpulan dan

lain-lain seperti tertulis dalam lembar observasi.

c. Alat Obesrvasi

Untuk dapat mengobservasi dari objek di atas dibuatlah alat observasi

yaitu; observasi terstruktur dan angket.

5. Refleksi

Data data instrument yang diperoleh selama kegiatan di atas dianalisis oleh

guru dan mitra untuk mengetahui kegagalan dan kesalahan. Untuk

selanjutnya menentukan hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dalam

siklus berikutnya.

3.5. Indikator Kerja

3.5.1. Indikator Aktivitas Belajar Siswa

Dalam penelitian ini, yang diamati adalah aktivitas belajar siswa dalam proses

pembelajaran di kelas sebagai ukurannya adalah siswa membaca isi LKS, siswa

mengerjakan LKS dengan dibantu buku paket, siswa melakukan diskusi, siswa

bergairah atau bersemangat dalam mengerjakan LKS.

Siswa secara individu dikatakan aktif jika siswa tersebut telah melakukan tiga atau

lebih dari jenis aktivitas yang menjadi indikator tersebut di atas. Sedang secara

klasikal, siswa dikatakan aktif jika di kelas tersebut telah terdapat 85% siswa

(31)

18 3.5.2. Indikator Ketuntasan Belajar

1. Ketuntusan Belajar Individu

Seorang siswa disebut telah tuntas belajar bila ia telah mencapai skor 65%

atau nilai 65.

2. Ketuntasan Belajar Klasikal

Suatu kelas disebut telah tuntas belajar apabila di kelas tersebut telah terdapat

85% yang telah mencapai daya serap ≥ 65%. (Kurikulum SMP Petunjuk PBM

(32)

52

V.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kaji tindak ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan Lembar

Kerja Siswa (LKS) dalam proses pembelajaran IPS kelas VIII A semester genap

di SMP Trimulya tahun pelajaran 2013-2014 dapat meningkatkan aktifitas belajar

siswa, yaitu jumlah siswa yang aktif sebesar 31,1 % atau 14 siswa pada siklus I

menjadi 66,7 % atau 30 siswa pada siklus II dan menjadi 88,9 % atau 40 siswa

pada siklus III.

Dari tiga cara yang diberikan pada siklus ini, penggunaan LKS yang paling ideal

untuk meningkatkan aktifitas belajar pada siswa adalah penggunaan LKS yang

dilaksanakan secara kelompok dengan model LKS yang memberikan jenis

kegiatan pada siswa berupa identifikasi gambar atau foto dan pemecahan masalah

(33)

53 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis menyarankan kepada guru IPS agar dapat

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai alternatif dalam meningkatkan

aktifitas belajar siswa yang rendah menjadi aktiftas belajar siswa yang tinggi.

Namun menggunakan LKS ini akan mencapai tujuannya apabila diperhatikan

hal-hal sebagai berikut:

1. Adanya persiapan yang sungguh-sungguh, baik dalam menentukan

isi/materi dalam LKS, langkah-langkah yang harus dilakukan oleh

siswa/rincian kegiatan, alat dan bahan serta waktu yang disediakan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media LKS, guru dituntut

untuk memiliki ketarampilan memimpin dan guru sebagai fasilitator harus mampu

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Maskun, M.H., 2010 Penelitian Tindakan Kelas. Materi Perkuliahan PTK,

UNILA, Bandar Lampung.

DEPDIKBUD, 1994, Kurikulum SMP Petunjuk Proses Belajar Mengajar, Jakarta

Poul Gimnis, 2008, Trik dan Taktik Mengajar, Startegi Meningkatkan Pengajaran

di Kelas, Indeks, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

berbeda dengan jenis kelengkeng lainnya dimana buahnya berwarna kuning kecoklatan, buah kelengkeng ini memiliki bagian kulit buah yang berwarna merah solid yang

Seseorang harus mempelajari lebih dari satu metode untuk pelaksanaan tugas motorik.Oleh karena aktivitas hidup sehari-hari terutama merupakan suatu open tasks,maka

Menunjukkan bahwa strategi yang digunakan pihak Fakultas Dakwah & komunikasi UIN Alauddin Makassar dalam menarik minat calon mahasiswa baru melalui kegiatan

Cara membuka dokumen atau file yang sudah disimpan adalah sebagai berikut:  Buka Ms Word 2007 (caranya sudah dipelajari)..  Klik office button  pilih

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program

penggunaan media audio visual dalam pembelajaran keterampilan jurus tae geuk 1. pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di SMPN

Penambahan ekstrak buah mangga dengan konsentrasi berbeda (0, 1, 3 dan 5%) pada drink yoghurt memberikan hasil yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap nilai pH dan tekstur

Surat Setoran Retribusi Daerah, selanjutnya dapat disingkat SSRD, adalah surat yang oleh waj ib retribusi digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran