• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU, PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI RUMAH, DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU, PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI RUMAH, DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU, PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI RUMAH, DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

Oleh

NOVI SETIAWATI

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih ditemukannya banyak siswa kelas XI IPS SMA N 1 Gedong Tataan yang memperoleh hasil belajar di bawah standar KKM yang ditentukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh gaya mengajar guru, pemanfaatan sarana belajar, dan kesiapan belajar siswa terhadap hasil belajar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex Post Facto dan Survey dengan jenis penelitian deskriptif verivikatif. Subyek sebanyak 68 siswa, analisis data menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier multiple ditentukan dengan simple random sampling menggunakan rumus Slovin. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: Ada pengaruh gaya mengajar guru terhadap hasil belajar, diperoleh thitung>ttabel yaitu 3,721>ttabel 2,00 dan koefisien determinasi (r2) sebesar 17,3%. Dengan konstanta a 46,055dan koefisien b 0,416 sehingga persamaan regresinya menjadi Ῠ = 46,055 + 0,480 X1. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar terhadap hasil belajar, diperoleh thitung>ttabel yaitu 4,151>ttabel 2,00 dan koefisien determinasi (r2) sebesar 20,7%. Dengan konstanta a 42,200 dan

koefisien b 0,437sehingga persamaan regresinya menjadi Ῠ = 42,200+ 0,437 X2. Ada pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar, diperoleh thitung>ttabel yaitu 5,505>ttabel 2,00 dan koefisien determinasi (r2) sebesar 31,5%. Dengan konstanta a 45,408 dan koefisien b 0,373 sehingga persamaan regresinya menjadi Ῠ =

45,408+ 0,373 X3. Ada pengaruh gaya mengajar guru, pemanfaatan sarana belajar, dan kesiapan belajar terhadap hasil belajar, diperoleh Fhitung>Ftabel yaitu 18,700>ttabel 2,75 yang ditunjukkan oleh regresi linier multiple diperoleh (R) sebesar 68,3% dan koefisien determinasi (R2) 46,7% dengan konstanta a 20,712, koefisien b1 0,302, b2 0,244, b3 0,288 sehingga persamaan regresinya menjadi Ῠ = 20,712+ 0,302X1+ 0,244X2 + 0,288X3.

Kata kunci :Gaya Mengajar Guru, Pemanfaatan Sarana Belajar, Kesiapan

(2)

PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU, PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI RUMAH, DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

Oleh

NOVI SETIAWATI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Paradigma Penelitian ……….. 31 2. Kurva Normal Q-Q Plot Gaya Mengajar Guru ……….…... 77 3. Kurva Normal Q-Q Plot Pemanfaatan Sarana Belajar di

Rumah……… 78

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ABSTRAK

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN Halaman

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN DAN HIPOTESIS ... A. Tinjauan Pustaka ... 12

1. Hasil Belajar ... 12

2. Gaya Mengajar Guru ... 16

3. Pemanfaatan Sarana Belajar di Rumah ... 19

4. Kesiapan Belajar Siswa ... 26

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 27

C. Kerangka Pikir ... 29

D. Hipotesis ... 31

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel ... 34

a. Populasi ... 34

b. Sampel ... 34

(5)

C. Variabel Penelitian ... 36

D. Definisi Konseptual Variabel Dan Definisi Operasional Variabel .... 37

a. Definisi Konseptual ... 37

b. Definisi Operasional ... 38

E. Teknik Pengumpulan Data ... 40

a. Kuesioner ... 40

b. Dokumentasi ... 41

c. Observasi ... 41

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 41

a. Uji Validitas ... 41

b. Uji Reabilitas ... 46

G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 48

a. Uji Normalitas ... 49

b. Uji Homogenitas ... 50

H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda ... 50

a. Uji Linearitas Garis Regresi ... 51

b. Uji Multikolinearitas ... 53

c. Uji Autokorelasi ... 53

d. Uji Heteroskedastisitas ... 55

I. Teknik Pengujian Hipotesis ... 57

a. Regresi Linier Sederhana... 57

b. Regresi Linier Multipel ... 58

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 62

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMAN 1 Gedong Tataan ... 62

2. Situasi dan Kondisi SMAN 1 Gedong Tataan ... 63

3. Visi dan Misi SMAN 1 Gedong Tataan ... 64

4. Keadaan Guru SMAN 1 Gedong Tataan ... 65

5. Keadaan Siswa SMAN 1 Gedong Tataan ... 66

B. Deskripsi Data ... 66

1. Data Persepsi Siswa Tentang Gaya Mengajar Guru (X1) ... 66

2. Data Pemanfaatan Sarana Belajar di Rumah (X2) ... 69

3. Data Kesiapan Belajar Siswa (X3) ... 71

4. Data Hasil Belajar (Y) ... 73

C. Uji Persyaratan Statistik Parametik (Analisis Data) ... 76

1. Uji Normalitas ... 76

2. Uji Homogenitas ... 80

D. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda... 81

1. Uji Kelinieran Regresi... 82

2. Uji Multikolinearitas ... 85

3. Uji Autokorelasi ... 87

4. Uji Heteroskedastisitas ... 88

E. Pengujian Hipotesis ... 90

1. Pengujian Hipotesis Pertama (X1) ... 91

2. Pengujian Hipotesis Kedua (X2) ... 94

3. Pengujian Hipotesis Ketiga (X3) ... 97

(6)

F. Pembahasan ... 104 1. Pengaruh Kesiapan Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar

Ekonomi (Y) ... 104 2. Pengaruh Gaya Mengajar Guru terhadap Hasil Belajar

Ekonomi (Y) ... 106 3. Pengaruh Pemanfaatan Sarana Belajar di Rumah terhadap Hasil

Belajar Ekonomi (Y) ... 107 4. Pengaruh Gaya Mengajar Guru (X1), Pemanfaatan Sarana Belajar di

Rumah (X2), Kesiapan Belajar Siswa (X3) terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 109 G. Keterbatasan Penelitian ... 112

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 113 B. Saran ... 115

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kisi-kisi Angket 2. Angket Uji Coba 3. Daftar Uji Validitas 4. Daftar Uji Reliabilitas

5. Data Perolehan Angket X1, X2, dan X3 6. Uji Normalitas

7. Uji Homogenitas

8. Uji Linearitas Garis Regresi 9. Uji Multikolinieritas

10.Uji Autokorelasi 11.Uji Heteroskedastisitas

12.Uji Regresi Linier Sederhana X1, X2, dan X3 terhadap Y 13.Uji Regresi Multiple X1, X2, dan X3 terhadap Y

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Ujian Mid Semester ………... 5

2. Hasil Penelitian yang Relevan …….………... 27

3. Jumlah Seluruh Siswa Kelas XI IPS …..………...…... 35

4. Perhitungan Jumlah Sampel ……….…………... 34

5. Definisi Operasional Variabel ………... 39

6. Hasil Uji Validitas Pada Angket Uji Coba Untuk Variabel Gaya Mengajar Guru (X1) ………..……... 43

7. Hasil Uji Validitas Pada Angket Uji Coba Untuk Variabel Pemanfaatan Sarana Belajar di Rumah (X2) ………... 44

8. Hasil Uji Validitas Pada Angket Uji Coba Untuk Variabel Kesiapan Belajar Siswa (X3) …...………... 45

9. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel Gaya Mengajar Guru (X1) …..………...… 47

10.Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel Pemanfaatan Sarana Belajar di Rumah (X2) ………... 47

11.Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel Kesiapan Belajar Siswa (X3) …..…….………...………...… 48

12.Analisis Varian Kelinearan Regresi ……….……….... 51

13.Kondisi Siswa dalam 3 Tahun Terakhir …………..……… 66

14.Distribusi Frekuensi Gaya Mengajar Guru (X1) ………..…... 67

15.Kategori Gaya Mengajar Guru (X1) ……… 68

16.Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sarana Belajar (X2) ……... 69

17.Kategori Pemanfaatan Sarana Belajar (X2) ... 70

18.Distribusi Frekuensi Kesiapan Belajar Siswa (X3) ………... 72

19.Kategori Kesiapan Belajar Siswa (X3) ... 72

20.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar (Y) …...………... 74

21.Kategori Hasil Belajar (Y) ……….……… 75

22.Hasil Uji Normalitas X1 ………... 76

23.Hasil Uji Normalitas X2 ………... 77

24.Hasil Uji Normalitas X3 ………... 78

25.Hasil Uji Normalitas Y ………... 79

26.Uji Homogenitas ………... 81

27.Hasil Uji Kelinearan Regresi Untuk Variabel Gaya Mengajar Guru (X1) ………..….. 82

(9)

29.Hasil Uji Kelinearan Regresi Untuk Kesiapan Belajar

Siswa (X3) …..……… 84

30.Kesimpulan Hasil Uji Linieritas Garis Regresi ... 85

31.Hasil Uji Multikolinearitas ... 86

32.Hasil Uji Autokorelasi ……… 88

33.Hasi Uji Heteroskedastisitas ... 89

34.Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 90

35.Hasil Uji Hipotesis Pertama ... 91

36.Koefisien Regresi Gaya Mengajar Guru terhadap Hasil Belajar ... 92

37.Hasil Uji Hipotesis Kedua ... 94

38.Koefisien Regresi Pemanfaatan Sarana Belajar di Rumah terhadap Hasil Belajar ... 95

39.Hasil Uji Hipotesis Ketiga ... 97

40.Koefisien Regresi Kesiapan Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar ... 98

41.Hasil Uji Hipotesis Keempat ……… 100

42.Anova untuk Uji Hipotesis Pengaruh Gaya Mengajar Guru (X1), Pemanfaatan Sarana Belajar di Rumah (X2), dan Kesiapan Belajar Siswa (X3) terhadap Hasil Belajar (Y) ……… 101

(10)

Ju<iui Skripsi

Nama Mahasiswa

No. Pokok Mahasiswa

Program Studi

Jurusan

Fakultas

\TP

19600111 198703 I 001

PENGARUII GAYA ME}$GAJAR GURU,

PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI RUMAH,

DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA TERIIADAP

HASIL BELAJAR EKONOMI

Q&ri $utiawati

101383i{iso

Pendidikan Ekonomi Pendidikan IPS

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETU.IUI l. Komisi Pembimbing

Pembimbing I,

\'7

Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd. NrP 19770808 200604 2 001

Ketua Jurusan

Pendiriikan limu Pengetahuan Sosiai

2- Mengetahui

Drs. Hi. Nurdin, M.Si.

NrP 19600817 198603 1 003

Drs. Tedi Rusman, M.Si.

NIP

19600826 198603 1 001 Pembimbing II,
(11)

i.

Tim Penguji

Ketua

MENGESAIIKAN

:

Dr. Pujiafi, S.Pd., M.Pd.

\o"r

Sekretaris

:

Drs. Hi. Nurdin, M.Si.

Penguji

BukanPembimbing

:

Drs. Tedi Rusman, M.Si.

Kegunran dan iimu Pendi<iikan

U-ang Rahman,

M.Si.l-315 198503

I

003

t

(12)

,zftx.

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

i*),illh(N

UNIVERSITAS LAMPUNG

iSg6I

F'AKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

\W

/

Jln.Soemantri Brojonegoro No. I Gedung Meneng Bandarlampung 34145

/

Telepon (072t)704624faximile (0721)704624

SURAT PERNYATAAN

Sava yang bertanda tangan di bawah ini, adalah:

1.

Nama

2,

NPM

3,

Program Studi

L

Alamat

Novi Setiawati

1 01 303 I 050

Pendidikan Ekonomi

Desa Bagelen IV Kecamatan Gedong Tataan

Kabupaten Pesawaran

)e;rgan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pemah

::lluhan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan

;e:anjang sepengetahuan sayajuga tidak pernah terdapat karyaatau pendapat

'

'-3

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara

tertulis diacu

-1" -',', naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 4 Oktober 2015 vang membuat pemyataan

w

Novi Setiawati

(13)

MOTTO

“Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow”

(Albert Einstein)

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh

(Andrew jackson)

“Hargai, syukuri, dan selalu berikan yang terbaik. Dengan doa dan kerja keras pasti bisa”

(14)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah Hirobbil Alamin...

Puji syukur kehadirat allah SWT atas izin dan Ridho-Nya, hingga selesai sudah karya kecil dari peluh dan letihku.

Kupersembahkan dengan tulus kepada:

Bapak dan Mamak ku tersayang yang senantiasa memberikan cinta dan kasih sayangnya,

perhatiannya dan selalu memberikan do’a, semangat, motivasi, dan dukungan untukku.

Kakak dan adik-adikku tersayang serta keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi dan perhatiannya selama ini.

Para pendidikku, terimakasih atas bimbingan dan ilmu yang telah aku dapat selama ini.

Sahabat-sahabatku,terimakasih atas kesetiaan dan kebersamaan kalian selama ini sehingga hidup ini terasa lebih berwarna karena adanya kebersamaan dari kalian.

Seseorang yang selalu memberikan semangatnya untukku dan terus mendukungku sampai saat ini.

(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pringsewu pada tanggal 13 November 1992 dengan nama lengkap Novi Setiawati. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara, putri dari pasangan Bapak Waris dan Ibu Misih.

Pendidikan formal yang telah diselesaikan oleh penulis adalah:

1. Sekolah Dasar di SD Negeri 7 Bagelen,Gedong Tataan pada Tahun 1998 yang diselesaikan pada Tahun 2004.

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri I Gedong Tataan yang diselesaikan pada Tahun 2007.

3. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Gedong Tataan yang diselesaikan pada Tahun 2010

4. Pada Tahun 2010 penulis diterima sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Lampung.

(16)
(17)

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul, “Pengaruh Gaya Mengajar Guru, Pemanfaatan Sarana

Belajar di Rumah, Dan Kesiapan Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Ucapan terimakasih Penulis sampaikan kepada pihak yang telah membimbing dan membantu kelancaran skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan FKIP Unila.

2. Bapak Drs. Abdurrahman, M. Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama FKIP Unila.

3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M. Si., selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, Umum, dan Kepegawaian FKIP Unila.

4. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M. Hum., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKIP Unila.

(18)

6. Bapak Drs. Tedi Rusman, M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi.

7. Ibu Dr. Pujiati, M. Pd., selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Drs. Nurdin, M. Si, selaku Pembimbing II dan sekaligus Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta

memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Bapak Drs. Tedi Rusman, M. Si., selaku Penguji yang telah membantu

mengarahkan serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 10.Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terimakasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

11.Bapak Zainal, S. Pd, M. M selaku Kepala SMA N 1 Gedong Tataan dan Ibu/Bapak guru yang telah membantu mengumpulkan data penelitian serta seluruh staf pengajar SMA N 1 Gedong Tataan.

12.Orang tuaku tersayang bapak Waris dan ibu Misih, terimakasih atas semua yang telah diberikan untukku, doa, kasih sayang, senyum, keringat, bahagia, dan semua pengorbanan mu untukku yang tiada pernah bisa dinilai dari segi apapun. Semoga kelak Allah menyediakan jannah-Nya untuk Ayah dan Ibu, Amin Allahumma Amin.

(19)

14.Seluruh keluarga besar tercinta terimakasih atas dukungan, keceriaan, dan pengorbanan selama ini.

15.Terimakasih Rio Sanjaya, Seseorang yang selama ini telah menemani, meluangkan waktu disaat sibuk, memberi motivasi, dukungan, bantuan, pengorbanan, dan kesabaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

16.Sahabat-sahabatku Rima, Renita, Mela, dan Anggi yang telah berbagi cerita suka dan duka dan mengajarkan tentang banyak hal. Semoga persahabatan ini akan terus kekal atas izin Allah SWT.

17.Teman-teman angkatan 2010 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas kebersamaannya selama ini.

18.Teman-teman KKN/PPL Pekon Waspada : Utek, Bu Camat, Nan, Reni, Ime, si Cica, si Desi, Tantri, Adam, dan Adin terimakasih untuk kebersamaan dan kekeluargaan yang telah terjalin.

19.Kakak-kakak dan mbak-mbakku tercinta khususnya team touring Kopma Kak Ian Jembre, Kak Aan, Kak Odon, Kak Apri, Kak Kukuh, Kak Rahmat, Alan, Manda, Mbak Wirdha, Mbak Nisa, Mbak Eka, Mbak Intan, Mbak Desi, Rima, Renita, Ellis, Rara Terimakasih atas kebersamaan dan kekeluargaan kita selama ini. Teruntuk almarhum Kak Manto terimakasih telah menjadi sosok kakak yang teramat baik untukku, untuk segala nasihat, motivasi dan semua canda tawamu yang telah kau bagi semoga kakak tenang disana, Amiin. 20.Keluarga besar Kopma Unila my sista Apriliani, Yani, Luvian, Ani, Cui, Rio

(20)

Kiki, Lina, Kurnia, Alif, Ulvi, Fatin, dan seluruh anggota Kopma Unila yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih KOPMA.

21.Keluarga besar UKM Futsal Unila, terimakasih untuk semua cerita dan pengalaman yang tak terlupakan. Senang menjadi bagian dari kalian. 22.Terimakasih untuk teman- teman dan adik- adik seperjuangan Ana Pur,

Selvita, Feby, Made, Arif, Pakde Sis, Bachtiar, Ryan, Burhan, Ardan Cui, Annida, Yayuk, Rinda, Yusmai.

23.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang juga telah banyak membantu dan memberikan semangat hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin...

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandar Lampung, September 2015 Penulis

(21)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia. Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Pendidikan diambil dari kata dasar didik, yang ditambah imbuhan menjadi mendidik. Mendidik berarti memelihara atau memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

Pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan produktif sebagai subjek sekaligus objek dalam mengisi

pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan

berdasarkan kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan memperhatikan tantangan perkembangan global. Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha manusia untuk

(22)

2

atau alat-alat pendidikan, sehingga pada pendidikan terjadi interaksi antara pendidik dengan subjek didik guna mencapai tujuan pendidikan.

Pendidikan nasional pada dasarnya berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan meningkatkan kehidupan serta martabat rakyat Indonesia. Pembangunan dalam bidang pendidikan di Indonesia ditekankan pada peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan. Namun sampai saat ini, mutu dan pemerataan pendidikan masih patut untuk dipertanyakan. Salah satu program pemerintah yang telah dijalankan dalam rangka pemerataan

pendidikan adalah melalui pelaksanaan wajib belajar. Program wajib belajar 9 tahun yang didasari atas konsep “Pendidikan Dasar untuk Semua” yang pada hakekatnya berarti menyediakan akses yang sama untuksemua anak. Sehingga dapat merangsang aspirasi pendidikan orang tua dan anak, yang pada

gilirannya dapat meningkatkan produktivitas kerja penduduk secara nasional.

Pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun telah dimulai sejak tahun 1994 hingga kini dalam perjalanannya program tersebut harus diakui selain memberikan hasil positif juga mengalami berbagai kendala dan hambatan, terutama tatkala krisis nasional melanda tanah air (http://

bppndik.tripod.com/wajar.htm).

(23)

3

yang tinggal di pedesaan dengan kondisi ekonomi yang kurang mencukupi, menyebabkan banyak anak yang ikut membantu pekerjaan orang tuanya dan tidak sedikit pula orang tua yang tidak memperhatikan betapa pentingnya pendidikan bagi anak- anak mereka.

Pendidikan dapat dibedakan menjadi pendidikan formal, informal dan nonformal. Pendidikan formal adalah tempat yang paling memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, dan paling mudah untuk membina generasi muda yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyrakat. Contohnya adalah pendidikan SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi negeri maupun swasta. Pendidikan informal yang utama berlangsung di tengah keluarga. Namun mungkin berlangsung di lingkungan sekitar keluarga tertentu, perusahaan, pasar, terminal dan lain- lain yang berlangsung setiap hari tanpa ada batas waktu tanpa suatu organisasi. Pendidikan nonformal adalah semua bentuk pendidikan yangdiselenggarakan dengan sengaja, tertib, dan

berencana, diluar kegiatan persekolahan (Ahmadi dan Uhbiyati 2003: 162,164,169).

Keberhasilan tujuan pendidikan (output), sangat ditentukan oleh

implementasinya (proses), dan implementasinya sangat dipengaruhi oleh tingkat kesiapan segala hal (input) yang diperlukan untuk berlangsungnya implementasi. Keyakinan ini berangkat dari kenyataan bahwa kehidupan diciptakan oleh-Nya (utuh dan benar) dengan catatan utuh dan benar menurut hukum-hukum ketetapan-Nya (Slameto, 2013: 1).

Sekolah sebagai sistem tersusun dari komponen konteks, input, proses, output, dan outcome. Konteks berpengaruh pada input, input berpengaruh pada

proses, proses berpengaruh pada output, serta output berpengaruh pada outcome. Dalam sebuah sistem, terbentuk sub-sub sistem yang secara sinergis saling mendukung dalam pencapaian tujuan penyelenggaraan program dalam hal ini adalah program pendidikan sejarah.

(24)

4

dan peserta didik. Dengan demikian posisi pengajar dan peserta didik memiliki posisi strategis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran (Surakhmad, 2000: 31).

Salah satu syarat untuk mencapai keberhasilan belajar adalah memiliki sarana belajar yang cukup. Orang yang belajar tanpa sarana yang memadai tidak jarang akan terhambat untuk mencapai hasil belajar yang baik, fasilitas belajar di rumah seperti keperluan ruang belajar serta sarana yang cukup akan

membuat belajar siswa lebih semangat dan memperkecil kesulitan belajar.

Kondisi pendidikan di Lampung saat ini masih belum merata. Kesenjangan pendidikan sangat terlihat di Lampung. Semua masih belum bisa menempuh pendidikan dengan layak. Pemerintah Lampung belum berkomitmen untuk melaksanakan “pendidikan untuk semua” yang mencakup semua jenis,

jenjang, dan jalur pendidikan. Karena itu, peran pemerintah harus menjadi terdepan dalam menyediakan akses dan mutu pendidikan bagi semua warga negara. Salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Lampung yaitu Pesawaran, terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya yakni dengan memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakatnya dengan menyediakan fasilitas pendidikan yang lengkap mulai dari penyediaan lembaga pendidikan tingkat dasar sampai menengah atas baik swasta maupun

negeri(http://ubala.itb.ac.id/?p=3533).

(25)

5

SMAN 1 Gedong Tataan dapat dilihat dari penguasaan materi dan hasil belajar peserta didiknya. Ada beberapa pelajaran yang memiliki hasil belajar rendah di SMAN 1 Gedong Tataan, salah satunya adalah mata pelajaran Ekonomi.

Tabel 1. Hasil Ujian Mid Semester Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Gedong Tataan Tahun Pelajaran 2014/2015

No Kelas Nilai Jumlah

siswa

Keterangan <75 ≥ 75 Nilai kelulusan

ditentukan bila, nilai yang diperoleh ≥ 75

1 RO IPS 1 22 8 30

2 RO IPS 2 20 4 24

3 RO IPS 3 24 4 28

Jumlah Siswa 52 16 82 % 76,5% 23,5% 100% Sumber: Tata usaha SMA Negeri 1 Gedong Tataan

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Gedong Tataan masih tergolong rendah, sehingga dapat

dikategorikan bahwa hasil siswa yang menguasai mata pelajaran ekonomi tergolong rendah jika dibandingkan dengan siswa yang belum menguasai bahan pelajaran. Menurut Djamarah dan Zain (2013:107), apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai siswa maka persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah.

Djaali (2008:99) mendefinisikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa dalam belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu kesehatan, intelegensi, minat dan

(26)

6

pembelajaran tersebut diharapkan sumber informasi yang diterima siswa tidak hanya dari guru melainkan juga dapat meningkatkan peran serta dan keaktifan siswa dalam mempelajari dan menelaah ilmu yang ada terutama mata pelajaran ekonomi. Guru harus menarik perhatian dari para siswa, sehingga guru dapat dijadikan panutan oleh para siswa. Guru yang sudah menjadi idola siswa akan mempermudah siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan, seorang pendidik harus mampu menguasai kondisi kelas dengan cara menguasai materi dan keterampilan mengajar yang baik. Kesiapan belajar siswa merupakan salah satu faktor dari dalam diri siswa itu sendiri. Kondisi siswa yang sudah siap untuk menerima pelajaran dari guru akan lebih mudah mencapai hasil belajar yang baik. Siswa akan berusaha merespon kegiatan belajar dan berusaha menjawab permasalahan ketika proses belajar mengajar berlangsung.

B. Identifikasi Masalah

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang digunakan untuk memecahkan masalah. Setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah. Menemukan masalah dalam penelitian merupakan pekerjaan yang tidak mudah, tetapi setelah masalah dapat ditemukan, maka pekerjaan penelitian akan segera dapat dilakukan.

(27)

7

memiliki sarana belajar di rumah tanpa memanfaatkan sarana tersebut maka tidak ada hasil atau pencapaian yang maksimal. Kesiapan belajar siswa merupakan faktor internal karena berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Siswa yang tidak siap untuk menerima materi yang disampaikan guru akan menyebabkan rendahnya hasil belajar. Faktor- faktor tersebut merupakan faktor penting yang harus diperhatikan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Gedong Tataan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Belum optimalnya hasil belajar yang diperoleh siswa.

2. Sebagian hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

3. Masih banyak siswa yang belum mengerjakan pekerjaan rumah (PR) saat pelajaran dimulai. Hal ini diketahui dari hasil wawancara peneliti yang dilakukan ke sebagian siswa bahwa kesiapan belajar dan pemanfaatan sarana belajar siswa di rumah masih minim.

4. Masih kurangnya pemanfaatan sarana belajar di rumah siswa kelas XI IPS di SMAN 1 Gedong Tataan Tahun Pelajaran 2014/ 2015 hal ini diketahui dari hasil wawancara sebagian siswa ketika melakukan penelitian

pendahuluan ke sekolah.

(28)

8

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan judul penelitian ini dan identifikasi masalah diatas, maka ada pembatasan masalah yang jelas agar lebih terarah pada tujuan yang ingin diungkapkan dalam penelitian ini, sehingga masalah dalam penelitian ini dibatasi pada aspek pengaruh persepsi siswa tentang gaya mengajar guru (X1), pemanfaatan saranabelajar di rumah (X2), kesiapan belajar siswa (X3)

terhadap hasil belajar ekonomi (Y).

D. Rumusan Masalah

Masalah penelitian yang sudah diidentifikasi dan dibatasi agar memperoleh masalah yang layak untuk diteliti masih harus dirumuskan agar dapat memberikan arah bagi si peneliti. Rumusan permasalahan yang baik, harus dapat mencakup dan menunjukkan semua variabel satu dengan variabel yang lain yang hendak diteliti.

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang gaya mengajar guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMAN 1 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015?

(29)

9

3. Apakah ada pengaruh kesiapan belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMAN 1 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015?

4. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, pemanfaatan sarana belajar di rumah dan kesiapan belajar siswaterhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMAN 1 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Untuk mengetahui adanya pengaruh persepsi siswa tentang gaya mengajar guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMAN 1 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015.

b. Untuk mengetahui adanya pengaruh pemanfaatan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMAN 1 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015.

c. Untuk mengetahui adanya pengaruh kesiapan belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMAN 1 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015.

(30)

10

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari hasil penelitian ini sebagai berikut. 1. Kegunaan Teoritis

Adapun kegunaan teoritis dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Mendukung atau menolak grand teory yang dikemukakan oleh para ahli dan memperkaya ilmu pendidikan bagi mahasiswa pendidikan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

b. Untuk menambah referensi, bahan literatur atau pustaka, khususnya tentang tentang permasalahan yang terkait.

c. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait.

2. Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Bagi pihak universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pembendarahaan bahan bacaan dan bahan kajian tentang permasalahan yang terkait b. Bagi pihak sekolah.

(31)

11

c. Bagi siswa SMA N 1 Gedong Tataan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada siswa bahwa keyakinan, penghayatan serta usaha yang baik akan membantunya dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup sebagai berikut. 1. Ruang lingkup objek penelitian

Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah gaya mengajar guru (X1), pemanfaatan sarana belajar di rumah (X2), kesiapan belajar (X3) dan hasil belajar ekonomi (Y).

2. Ruang lingkup subjek penelitian

Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS semester ganjil.

3. Ruang lingkup tempat penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah SMAN 1 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.

4. Ruang lingkup waktu penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah tahun pelajaran 2014/2015. 5. Ruang lingkup ilmu

(32)

12

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Hasil Belajar

Tujuan dari pada proses pembelajaran adalah dapat meningkatkan hasil belajar yang diperoleh siswa pada akhir kegiatan proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar, karena kegiatan ini merupakan sebuah proses yang nantinya dapat

mempengaruhi hasil belajar. Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar adalah kemampuan anak yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan.

Proses belajar siswa dituntut untuk aktif dan memiliki strategi sendiri untuk mendapatkan suatu pengetahuan atau nilai, disini guru menjadi penggerak aktivitas siswa untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembelajaran sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2013: 107) menyatakan bahwa setiap proses belajar menghasilkan hasil belajar. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

(33)

13

kecakapan, kebiasaan serta perubahan-perubahan aspek lain yang ada pada individu belajar.

Menurut Sardiman (2004: 20) belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya (Hamalik, 2004: 20).

Berdasarkan pengertian- pengertian tersebut menunjukkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia yang

merupakan kegiatan untuk membentuk suatu kepribadian yang utuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut. 1. Faktor intern, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang

sedangbelajar, faktor ini dibedakan menjadi tiga yaitu :

a. faktor Jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh.

b. faktor Psikologis yang meliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

c. faktor Kelelahan.

2. Faktor ekstern yaitu faktor yang ada di luar individu, terdiri dari : a. faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.

b. faktor sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

c. faktor masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 2013: 54).

Pendapat lain yang mengemukakan tentang faktor yang mempengaruhi hasil belajar diungkapkan oleh Suryabrata (2008: 48) bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar adalah.

(34)

14

a. faktor non sosial meliputi keadaan cuaca, suhu udara, waktu, tempat dan alat-alat yang dipakai untuk belajar seperti alat-alat pelajaran. b. faktor sosial meliputi faktor-faktor manusia seperti lingkungan sosial

siswa baik lingkungan rumah, lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.

2 Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pelajar terdiri dari:

a. faktor fisiologis meliputi kondisi jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu.

b. faktor psikologis meliputi sikap, cara, minat, bakat dan motivasi.

Hasil belajar adalah tingkat kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran selama kurun waktu tertentu. Menurut Bloom dalam Mulyono (2001: 38) ada tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu.

1. Ranah Kognitif, terdiri dari enam jenis perilaku diantaranya pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

2. Ranah Afektif, terdiri dari lima perilaku yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup. 3. Ranah Psikomotorik, terdiri dari tujuh jenis perilaku yaitu persepsi,

kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian gerakan dan kreativitas.

Pendapat lain mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar menurut Ahmadi dan Supriyono (2002: 60) yaitu.

1) Faktor internal

a. Faktor jasmaniah, faktor jasmaniah, baik bawaan maupun yang diperoleh. Faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya

b. Faktor psikologi, baik bawaan maupun yang diperoleh yang terdiriatas: 1. faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan

dan bakat faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki 2. faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti

sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.

c. Faktor kematangan fisik maupun psikis 2) Faktor Eksternal

a. Faktor sosial, yang terdiri atas: lingkungan kerja, lingkungan sosial, lingkungan masyarakat, lingkungan kelompok.

b. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

(35)

15

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua yaitu.

1) Faktor intern

Faktor ini berkaitan dengan segala yang berhubungan dengan diri siswa itu sendiri berupa motivasi, minat, bakat, kepandaian, kesehatan, sikap, perasaan dan faktor pribadi lainnya.

2) Faktor ekstern

Faktor ini berhubungan dengan pengaruh yang datang dari luar diri individu berupa sarana dan prasarana, lingkungan, masyarakat, guru, metode pembelajaran, kondisi sosial, ekonomi, dan lain sebagaianya. Hasil merupakan pencapaian bentuk perubahan perilaku yang

cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu, dan untuk memperoleh hasil belajar dapat dilakukan dengan evaluasi atau penilaian yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.

Hasil belajar dapat dikelompokkan kedalam dua macam yaitu

pengetahuan dan keterampilan.Pengetahuan terdiri dari empat kategori yaitu: (a) pengetahuan tentang fakta; (b) pengetahuan tentang

prosedural; (c) pengetahuan tentang konsep; (d) pengetahuan tentang prinsip. Keterampilan juga terdiri dari empat kategori yaitu: (a) keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif; (b) keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik; (c)

keterampilan bereaksi; (d) keterampilan berinteraksi(Asep dan Jihad dan Haris, 2008:15).

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar.

(36)

16

1. Istimewa atau maksimal: apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.

2. Baik sekali atau optimal: apabila sebagian besar (76% s.d. 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.

3. Baik atau minimal: apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s.d. 75% saja dikuasai oleh siswa.

4. Kurang: apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa (Djamarah dan Zain 2013: 107).

2. Gaya Mengajar Guru

Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar mengatur lingkungan belajar agar

bergairah bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan pengalaman yang dimiliki, guru gunakan bagaimana mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sistematis.

Setiap guru seharusnya dapat mengajar di depan kelas dan menguasai kondisi kelas. Bahkan mengajar itu dapat dilakukan pula pada sekelompok siswa di luar kelas. Mengajar merupakan salah satu komponen dari

kompetensi-kompetensi guru. Setiap guru harus menguasainya serta terampil melaksanakan mengajar itu. Masalah mengajar telah menjadi persoalan para ahli pendidikan sejak dahulu sampai sekarang.

(37)

17

Tercapainya tujuan proses mengajar dan belajar yang baik dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran memerlukan usaha terciptanya interaksi yang baik pula antara guru dan peserta didik yang belajar. Guru dalam proses pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Bagaimanapun hebatnya kemajuan teknologi, peran guru akan tetap diperlukan. Peran guru sebagai sumber belajar merupakan peran yang sangat penting. Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran dan cara menyampaikannya kepada para siswa. Melihat begitu pentingnya peran guru, maka memilih dan menerapkan teknik pembelajaran yang efektif adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses pembelajaran akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan bagi para siswa.

Hal ini tentu bertujuan demi tercapainya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Menurut Thoifuri, gaya mengajar adalah bentuk penampilan guru saat mengajar, baik yang bersifat kurikuler maupun psikologis. Gaya mengajar yang bersifat kurikuler adalah guru mengajar yang disesuaikan dengan tujuan dan sifat mata pelajaran tertentu. Sedangkan gaya mengajar yang bersifat psikologis adalah guru mengajar yang disesuaikan dengan motivasi siswa, pengelolaan kelas dan evaluasi belajar (Thoifuri, 2007:81).

(38)

18

Gaya mengajar guru yang berbeda bertujuan untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap materi standar yang relevan, memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat siswa terhadap berbagai hal baru dalam pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai tingkat perkembangan dan kemampuannya (Mulyasa, 2008: 78-79).

Thoifuri mengemukakan bahwa dalam gaya mengajar, pendekatan

mempunyai peran penting untuk mencapai tujuan. Artinya gaya mengajar tidak akan efektif dan efisien apabila tidak melakukan pendekatan pada saat menyampaikan bahan ajar kepada para siswa. Gaya mengajar akan menjadi tepat guna jika pendekatan yang dipakai selaras dengan tujuan, materi pelajaran dan minat serta kebutuhan siswa. Secara umum terdapat macam- macam pendekatan, yaitu: (a) pendekatan filosofis; (b)

pendekatan induktif; (c) pendekatan deduktif; (d) pendekatan sosio-kultural; (e) pendekatan fungsional; (f) pendekatan emosional(Thoifuri, 2007:88-89).

Pendekatan- pendekatan yang dilakukan oleh guru hendaknya

memperhatikan nilai- nilai kebenaran seperti guru dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh para siswa, guru membimbing siswa agar dapat mengambil kesimpulan dan mencari penyelesaian masalah yang terjadi dengan analisis yang ada, guru mampu membangun sifat kebersamaan siswa baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat, menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi, dan mampu menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari hari. Pendekatan tersebut sangat penting agar tujuan mengajar guru dapat tercapai dengan hasil yang baik.

Menurut Bruce Joyce dalam Sudjana ada beberapa pendekatan mengajar yang dapat dilakukan sebagai berikut.

a. Pendekatan ekspositeri atau model informasi

(39)

19

mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan dan penuturan secara lisan.

b. Pendekatan inquiry/ discovery

Pendekatan inquiry dalam mengajar termasuk pendekatan modern, adanya tuduhan bahwa sekolah menciptakan kultur bisu, tidak akan terjadi bila pendekatan ini digunakan. Pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak belajar bsendiri mengembangakan kekreatifan dalam pemecahan masalah. Pendekatan inquiry dapat dilaksanakan apabila dipenuhi syarat sebagai berikut: (a) guru harus terampil memilih persoalan yang relevan untuk diajukan kepada kelas dan sesuai dengan daya nalar siswa; (b) guru harus terampil menumbuhkan motivasi belajar siswa dan menciptakan situasi belajar yang menyenangkan; (c) adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup; (d) adanya kebebasan siswa untuk berpendapat, berkarya, berdiskusi; (e) partisipasi setiap siswa dalam setiap kegiatan belajar; dan (f) guru tidak banyak campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan siswa.

c. Pendekatan interaksi sosial

Pendekatan ini menekankan terbentuknya hubungan antara individu/ siswa yang satu dengan siswa yang lainnya sehingga dalam konteks yang lebih luas terjadi hubungan sosial individu dengan masyarakat. d. Pendekatan tingkah laku

Pendekatan ini menekankan tingkah laku individu pada pada dasarnya dikontrol oleh stimulus dan respon yang diberikan individu. Penguatan hubungan stimulus dengan respon merupakan proses belajar yang menyebabkan perubahan tingkah laku (Sudjana, 2013: 153-156).

Selain adanya gaya mengajar guru, faktor lain yang diduga mempengaruhi hasil belajar adalah pemanfaatan sarana belajar. Pemanfaatan sarana belajar dalam penelitian ini mencakup pemanfaatan sarana belajar di rumah. Sarana belajar di rumah memiliki peranan penting dalam tercapainya hasil belajar yang efisien.

3. Pemanfaatan Sarana Belajar di Rumah

(40)

20

kegiatan belajar. Karenanya, fasilitas tidak bisa diabaikan dalam masalah belajar. Fasilitas belajar yang dimaksud tentu saja berhubungan dengan masalah keperluan belajar berupa kertas, pensil, buku catatan, meja dan kursi belajar dan sebagainya.

Semua sarana belajar di atas sangat membantu siswa dalam belajar. Paling tidak akan memperkecil kesulitan belajar. Cukup banyak siswa yang bingung untuk memilih tempat belajar, disebabkan tidak ada meja dan kursi untuk belajar. Tidak jarang didengar siswa mengeluh karena tidak mempunyai literatur, baik yang wajib maupun yang anjuran. Banyak siswa yang terlambat mengerjakan paper atau skripsi, disebabkan tidak memiliki komputer.

Kendati begitu, memang disadari bahwa tidak semua pelajar atau mahasiswa berasal dari keluarga kaya sehingga tidak mungkin

memaksakan diri untuk memenuhi semua fasilitas belajar. Mereka yang berasal dari keluarga sederhana tentu saja harus padai menentukan mana fasilitas belajar yang harus dipenuhi dan mana yang untuk sementara ditunda. Kebutuhan yang mendesak dan sering digunakan harus segera dipenuhi dengan memperhatikan dan mempertimbangkan keuangan yang tersedia (Bahri, 2008: 61-62).

Ketersediaaan berarti keadaan tersedia. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan alat media. Sarana belajar adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar (Bafadal, 2008: 2).

(41)

21

memudahkan anak dalam melakukan aktivitas belajar sehingga anak lebih semangat dalam belajar. Sebaliknya, dengan kurangnya sarana belajar akan mengakibatkan anak kurang bersemangat dan kurang bergairah dalam belajar. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi prestasi belajar anak.

Sudirman dalam Djamarah dan Zain (2013: 49) mengemukakan macam-macam sumber belajar sebagai berikut: manusia (people), bahan

(material), lingkungan (setting), alat dan perlengkapan (tool and

equipment), aktivitas (activities) aktivitas sebagai sumber belajar biasanya meliputi (1) tujuan khusus yang harus dicapai oleh siswa (2) materi

(bahan) yang harus dipelajari seperti aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan pengajaran.

Slameto (2013: 28) mengatakan salah satu syarat keberhasilan belajar adalah bahwa belajar memerlukan sarana yang cukup. Dengan tersedianya sarana belajar yang cukup dan memadai akan membuat belajar lebih semangat. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya misalnya makanan, pakaian, perlindungan, kesehatan dan lain-lain juga membutuhkan sarana belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, buku dan lain-lain.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa sumber belajar merupakan hal yang harus diperhatikan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar, sumber belajar dapat diperoleh dari antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan, bahan materi pelajaran dengan memanfaatkan buku cetak, memiliki sarana belajar yang cukup seperti meja, kursi, buku cetak, dan peralatan belajar merupakan faktor penting lain yang harus

(42)

22

Sarana belajar dapat dikelompokkan sebagai berikut. a. Ruang Tempat Belajar Siswa

Ruang tempat belajar yang memungkinkan untuk belajar dengan baik adalah ruang khusus untuk belajar dengan perlengkapan seperti meja, kursi dan lampu penerangan. Menurut Slameto (2013: 76) penerangan yang dipakai dalam melakukan kegiatan belajar dirumah diperlukan penerangan yang cukup terang, tidak gelap sehingga tidak dapat mengganggu kesehatan mata. Bila siang hari penerangan dalam belajar tidak menjadi kendala karena mendapatkan penerangan dari cahaya matahari, sedangkan untuk belajar malam hari pada ruangan yang tertutup diperlukan penerangan yang tidak mengganggu kesehatan mata bagi siswa yang sedang belajar.

Menurut Slameto (2013: 76) untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya.

1. Ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bauan yang menganggu konsentrasi pikiran

2. Ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata 3. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat

pelajaran, buku-buku dan sebagainya.

Alasan ini diungkapkan pada kutipan berikut ini.Karena tidak

mempunyai ruang belajar, maka siswa belajar ke mana-mana; bisa di ruang dapur, di ruang tamu, atau belajar di tempat tidur. Siswa yang tidak punya tempat belajar berupa meja dan kursi terpaksa

memanfaatkan meja dan kursi tamu untuk belajar. Bila ada tamu yang datang dia menjauhkan diri entah ke mana, mungkin ke ruang dapur karena tidak ada pilihan lain.

(43)

23

b. Alat Perlengkapan Belajar

Seorang siswa idealnya memiliki perlengkapan belajar yang memadai. untuk menunjang kegiatan belajar di rumah, Jika seorang siswa tidak memiliki perlengkapan belajar yang memadai maka kegiatan belajar yang dilakukan di rumah akan menjadi terganggu. Berikut termasuk perlengkapan belajar diantaranya adalah buku tulis, buku bacaan, ballpoint, pensil, penggaris, karet penghapus dan kalkulator.

Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar sehingga kegiatan belajar menjadi efisien dan efektif. Lengkap atau tidaknya perlengkapan yang dimiliki oleh seorang siswa akan berdampak terhadap hasil belajarnya di sekolah. Sarana belajar memegang peran yang cukup penting dalam tercapainya keberhasilan belajar. Karena dengan sarana belajar yang memadai, siswa akan lebih termotivasi untuk memanfaatkannya (Hamalik, 2004: 5).

Hal ini seperti yang dikemukakan Slameto (2013: 28) bahwa salah satu syarat keberhasilan belajar adalah memerlukan sarana belajar yang cukup. Tersedianya cukup bahan dan alat-alat yang diperlukan, bahan dan alat-alat itu menjadi sumber belajar dan alat-alat sebagai pembantu belajar Hamalik (2004: 48). Kekurangan dalam hal ini setidak-tidaknya akan menghambat kelancaran belajar anak.

(44)

24

belajar yang termasuk dalam variabel lingkungan. Ketersediaan sarana belajar dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.

Kelengkapan fasilitas belajar di rumah sangat diperlukan oleh siswa untuk belajar, misalnya sarana belajar yang meliputi: meja, kursi, lemari/rak buku, ruangan, alat-alat tulis dan gambar serta penerangan. Secara garis besar fasilitas belajar yang seharusnya dimiliki oleh siswa di rumah antara lain.

1. Keperluan belajar misalnya meja belajar, ruang belajar, penerangan dalam belajar, buku-buku acuan, buku untuk mencatat dan alat tulis yang memadai.

2. Benda yang dilihat dan disentuh berdasarkan kontak dengan lingkungan kehidupan siswa antara lain dengan melihat dan mendengar, merasakan benda yang berbunyi, benda yang mengalami pemanasan dan pendinginan.

Upaya orang tua untuk mendorong semangat belajar siswa sangat diperlukan. Orang tua kiranya dapat melengkapi sarana dan fasilitas belajar siswa, sebab akan membantu siswa dalam proses belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Dalyono (2001:241) bahwa

(45)

25

Hal tersebut juga senada dengan pendapat Muktiono (2003: 2), yaitu keberhasilan proses belajar mengajar juga dipengaruhi oleh

pemanfaatan sarana belajar siswa yaitu buku literatur atau buku pelajaran yang dimiliki oleh siswa. Salah satu sarana yang diperlukan dalam pendidikan disekolah yang tidak terlepas dari kehidupan pelajar atau mahasiswa adalah buku. Pemanfaatan buku pelajaran yang menjadi sumber bacaan dalam mengikuti pelajaran dikelas maupun dirumah akan memberikan dampak yang positif bagi hasil belajar. Arsyad (2006:25-26), menyatakan pemanfaatan sarana belajar memberikan beberapa manfaat, yaitu.

1. Pemanfaatan sarana belajar dapat memperjelas pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

2. Meningkatkan dan menggairahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan minat.

3. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya, misal melalui karyawisata dan lain-lain.

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa pemanfaatan sarana belajar di rumah adalah ada tidaknya semua perangkat peralatan, bahan, perabot yang dapat disediakan secara langsung digunakan dalam proses belajar di rumah yang dapat membantu siswa dalam mencapai keberhasilan belajar siswa.

Pemanfaatan sarana belajar yang tepat dalam pembelajaran

(46)

26

dan prasarana yang baik menyebabkan siswa akan terhambat dalam belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

4. Kesiapan Belajar Siswa

Belajar mandiri di rumah adalah tugas pokok setiap siswa/ mahasiswa. Syarat utama belajar di rumah adalah adanya keteraturan siswa belajar meskipun dalam waktu terbatas. Memanfaatkan waktu yang ada untuk mempersiapkan bahan pelajaran hari esok dan mempelajari materi kemarin akan mengasah kemampuan siswa dan meningkatkan hasil belajar

siswa.Kesiapan materiil misalnya, ada bahan yang dipelajari atau dikerjakan berupa buku bacaan, catatan pelajaran, membuat resume. Terlalu memforsir jam belajar di rumah dalam waktu lama akan membuat otak lelah , beristirahat sejenak dapat dilakukan dengan mendengarkan musik, radio, atau menonton televisi.

Kesiapan untuk belajar merupakan kondisi diri yang telah dipersiapkan untuk melakukan suatu kegiatan. Kesiapan diri akan melahirkan

perjuangan untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Dalam permainan badminton misalnya, seorang pemain dengan sadar melambungkan bola tepat diatas kepala lawan tandingnya, bersamaan waktunya dengan perjalanan bola, dia sudah mengantisipasi kemungkinan yang akan erjadi atas apa yang baru saja dilakukannya. Antisipasinya kemungkinan besar bola yang telah dilambungkannya itu akan dipukul keras oleh lawan tandingnya. Karena dia sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk menyambut serangan lawan tandingnya itu. Siapkanlah diri untuk belajar sehingga menghasilkan belajar yang optimal (Bahri, 2008: 39-40).

Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever adalah Preparedness to respond or react. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga

(47)

27

Kesiapan belajar siswa merupakan kondisi diri untuk mempersiapkan sebuah kegiatan belajar, siswa dengan sadar memiliki rasa kesediaan untuk belajar. Kesiapan mempengaruhi ketangkasan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, dengan cara melatih kemampuan diri sendiri membuat butir-butir pertanyaan dan mencoba menjawab pertanyaan sampai siswa menguasai materi tersebut. Kesiapan seperti ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, jika siswa belajar dalam kondisi yang sudah siap, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

[image:47.595.133.515.407.748.2]

Hasil penelitian yang relevan atau berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Hasil Penelitian yang Relevan

No. Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Riabalga

Susila (2009)

Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode

Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI

Akuntansi Semester Ganjil SMK Trisakti Bandar Lampung T.P 2008/2009.

Ada pengaruh yang positif anatara persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI Akuntansi semester ganjil SMK Trisakti Bandar Lampung TP 2008/2009, dengan f hitung> ftabel yaitu 38,57 > 3,10 maka hipotesis diterima.

2. Indah

Puspicahyani (2006)

Pengaruh Kesiapan Belajar, Pola Asuh Orang Tua, dan Gaya Belajar Matematika Terhadap Prestasi Belajar

Matematika Siswa Kelas III Semester Ganjil SMP N 1 Banjarnegara T.P 2005/2006.

(48)
[image:48.595.133.519.92.681.2]

28

Tabel 2. Hasil Penelitian yang Relevan

No. Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian 3. Mevinda Aan

Setya Dewi (2007)

Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode

Mengajar Guru dan Ketersediaan Sarana Belajar di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Utama 2 Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011

Ada pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas x semester ganjil di SMA utama 2 Bandar Lampung Tahun

Pelajaran2010/2011. Hal ini di buktikan dengan thitung = 8,616 > ttabel = 1,97 dengan koefisien korelasi (r) 0,578 dan dengan kadar determinasi (r2) sebesar 0,334.

4. Imam Ramadi (2007)

Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah dan Cara Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tahun

Pelajaran 2010/2011

Ada pengaruh yang positif dan signifikan ketersediaan sarana belajar dirumah dan cara belajar terhadap prestasi belajar

ekonomi siswa kelas x semester ganjil SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan perhitungan Fhitung (68,826) > Ftabel (1,984).

5. Dwi Wahyuni (2005)

Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Pengulangan Materi Pelajaran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas II MA Al Asror Gunung Pati T.P 2004/2005

(Universitas Negeri Semarang)

(49)

29

C. Kerangka Pikir

Belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup, dalam belajar harus terjadi perubahan baik tingkah laku, sikap, dan cara berpikir. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa berbeda-beda karena setiap siswa mempunyai perbedaan dalam hal kecerdasan, kelengkapan sarana belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut. 1. Faktor intern, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang

sedangbelajar, faktor ini dibedakan menjadi tiga yaitu :

a. faktor Jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh.

b. faktor Psikologis yang meliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

c. faktor Kelelahan.

2. Faktor ekstern yaitu faktor yang ada di luar individu, terdiri dari : a. faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.

b. faktor sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

c. faktor masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 2013: 54)

Slameto (2013: 28) mengatakan salah satu syarat keberhasilan belajar adalah bahwa belajar memerlukan sarana yang cukup. Dengan tersedianya sarana belajar yang cukup dan memadai akan membuat belajar lebih semangat. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya misalnya makanan, pakaian, perlindungan, kesehatan dan lain-lain juga membutuhkan sarana belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, buku dan lain-lain.

(50)

30

Berdasarkan data hasil belajar siswa yang terdapat dalam Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa hasil siswa pada mata pelajaran ekonomi masih tergolong rendah.

Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan banyak faktor, diantaranya persepsi siswa tentang gaya mengajar guru. Persepsi siswa tentang gaya mengajar guru akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jika persepsi siswa tentang gaya mengajar guru positif maka reaksi yang timbul akan berbentuk posistif pula. Gaya mengajar yang digunakan guru mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Untuk itu diperlukan gaya pembelajaran yang inovatif dan mampu meningkatkan keaktifan serta hasil belajar siswa.

Kurangnya sarana belajar di rumah akan menimbulkan hambatan –hambatan yang dapat mengganggu kegiatan belajar. Sebaliknya, jika sarana belajar yang dimiliki oleh siswa memadai maka siswa akan memiliki motivasi untuk memanfaatkan sarana tersebut sehingga akan berdampak positif terhadap perkembangan hasil belajarnya di sekolah. Selain itu seorang guru harus memiliki kompetensi agar dapat menyampaikan materi dengan baik kepada peserta didik. Dengan persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, pemanfaatan sarana belajar di rumah dan kesiapan belajar siswa yang baik diharapkan dapat membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar sehingga hasil belajar siswa akan tercapai secara optimal.

(51)

31

[image:51.595.171.502.145.329.2]

sarana belajar di rumah, dan kesiapan belajar siswa terhadap hasil belajar dapat dirumuskan dalam kerangka pikir sebagai berikut.

Gambar 1. Paradigma Penelitian

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Ada pengaruh gaya mengajar guru terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Gedong Tataan Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Gedong Tataan Tahun Pelajaran 2014/2015.

3. Ada pengaruh kesiapan belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Gedong Tataan Tahun Pelajaran 2014/2015.

Hasil Belajar Mata Pelajaran

Ekonomi (Y) Gaya Mengajar

Guru (X1)

Pemanfaatan Sarana Belajar di Rumah (X3) R Kesiapan

(52)

32

4. Ada pengaruh gaya mengajar guru pemanfatan sarana belajar di rumah dan kesiapan belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Gedong Tataan Tahun

(53)

33

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto dan Survey. Sesuai dengan arti ex-postfacto, yaitu “dari apa dikerjakan setelah kenyataan”, maka penelitian ini disebut sebagai penelitian sesudah kejadian. Penelitian ini juga sering disebut after the fact atau sesudah fakta dan ada pula peneliti yang menyebutnya sebagai retrospective study atau studi penelusuran kembali.

Pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (Sugiyono, 2013:12).

(54)

34

regresi linear sederhana untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga serta untuk memperoleh signifikansi digunakan uji t. Sedangkan hipotesis keempat digunakan regresi linear multiple dan untuk memperoleh signifikansi digunakan uji F.

B. Populasi dan Sampel

a. Populasi

[image:54.595.149.507.415.495.2]

Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 1 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015 sebanyak 82 orang yang terbagi dalam 3 kelas, seperti yang terlihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Jumlah Seluruh Siswa Kelas XI IPS di SMAN 1 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015

No Kelas Jumlah siswa yang menjadi sampel

Laki-laki Perempuan

1 RO IPS 1 30 7 23

2 RO IPS 2 24 11 13

3 RO IPS 3 28 13 15

Jumlah 82 31 51

Sumber: TU SMAN 1 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015.

b. Sampel

Dalam penelitian ini untuk menghitung besarnya sampel dari populasi dihitung berdasarkan rumus Slovin, yaitu:

n= 2

1 Ne N

(55)

35

keterangan:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e = Nilai Kritis (batas ketelitian) yang diinginkan dan persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample yang masih bisa ditolirir. tingkat signifikansi (0,05)(Kasinu dan Basrowi, 2007: 274) Maka pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

n= 2 1 Ne N  2 ) 05 . 0 ( 82 1 82   n 04 , 68 

n 68

Jadi besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 68 siswa.

Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 68 siswa. Dengan

menggunakan rumus Slovin ini maka dalam menentukan besarnya sampel diharapkan penentuan besarnya sampel tersebut akan dapat mencerminkan kondisi populasi yang sebenarnya.

c. Teknik Pengambilan Sampel

(56)

36

Jumlah sampel tiap kelas = �ℎ � �

�ℎ � X jumlah tiap kelas

Tabel 4. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing - Masing Kelas Kelas Perhitungan Pembulat Presentase

(%) RO IPS 1 30 24,8

82 68

25 37%

RO IPS II 24 19,9 82

68

20 29%

ROIPS 3 28 23,2

82 68

23 34%

Jumlah 68 100%

Penentuan siswa yang akan dijadikan sampel untuk setiap kelas dilakukan dengan undian yang merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menarik sampel dengan menggunakan Proposional random sampling (Nazir,2009: 26).

C. Variabel Penelitian

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah.

a. Variabel Bebas

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah persepsi siswa tentang gaya mengajar guru (X1), pemanfaatan sarana belajar di rumah (X2), kesiapan belajar siswa (X3).

b. Variabel Terikat

[image:56.595.146.507.149.280.2]
(57)

37

D. Definisi Konseptual Variabel dan Definisi Operasional Variabel

a. Definisi Konseptual

Definisi konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Gaya mengajar guru

Gaya mengajar adalah bentuk penampilan guru saat mengajar, baik yang bersifat kurikuler maupun psikologis. Gaya mengajar yang

bersifat kurikuler adalah guru mengajar yang disesuaikan dengan tujuan dan sifat mata pelajaran tertentu. Sedangkan gaya mengajar yang

bersifat psikologis adalah guru mengajar yang disesuaikan dengan motivasi siswa, pengelolaan kelas dan evaluasi belajar (Thoifuri, 2007: 81).

2. Pemanfaatan sarana belajar di rumah

Sarana belajar merupakan semua alat yang digunakan untuk membantu siswa melakukan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efisien, efektif dengan bantuan berbagai alat, maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga, dan hasil belajar lebih bermakna. Suasana belajar turut

menentukan motivasi, kegiatan dan keberhasilan siswa (Hamalik, 2010: 51).

3. Kesiapan belajar siswa

(58)

38

perjuangan untuk mencapai apa yang dicita- citakan (Bahri, 2008: 39-40).

4. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006:3).

b. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas dan satu variabel terikat.

1. Gaya mengajar guru adalah suatu cara mengajar guru dalam mengelola kelas yang dinilai berdasarkan persepsi masing- masing siswa, gaya mengajar guru yang diterapkan dalam kelas yaitu dengan memperhatikan keterampilan mengelola kondisi untuk menumbuhkan keaktifan siswa yang heterogen, semakin baik gaya mengajar guru yang digunakan maka semakain efektif pula tujuan belajar akan tercapai.

(59)

39

3. Siswa yang mempersiapkan diri untuk mengikuti proses belajar akan dapat menerima dengan baik materi yang disampaikan oleh guru di dalam kelas, baik fisik maupun psikis.

4. Hasil belajar adalah kemampuan siswa yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan yang diyatakan kedalam ukuran dan data hasil belajar.

[image:59.595.133.539.393.744.2]

Berikut ini disajikan tabel yang berisi tentang indikator dan sub indikator masing- masing variabel penelitian.

Tabel 5. Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Sub Indikator Skala Persepsi Siswa Tentang Gaya Mengajar Guru (X1)  Kualitas mengajar berdasarkan gaya(keteramp ilan) yang digunakan oleh guru

1. Usaha guru untuk mengajar secara efektif

2. Mendorong siswa untuk mempelajari materi secara mandiri.

3. Menyenangkan siswa dan tingkat perhatian guru pada siswa dalam

mengikuti materi pelajaran

Interval dengan pendek atan Rating Scale. Skala Pemanfaatan Sarana Belajar di Rumah (X2)  Perlengkapan belajar  Sumber belajar

1. Pemanfaatan alat-alat tulis dan buk

Gambar

Tabel
Tabel 1. Hasil Ujian Mid Semester Pelajaran Ekonomi  Kelas XI IPS
Tabel 2. Hasil Penelitian yang Relevan
Tabel 2. Hasil Penelitian yang Relevan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan kemitraan bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah dan DPRD adalah sama-sama mitra sekerja dalam membuat kebijakan daerah untuk melaksanakan

Akta jual beli yang dikeluarkan oleh camat sebagai PPAT sementara. adalah bukti telah dilaksanakannya peralihan hak milk atas tanah

4.10 Hasil Uji Perbedaan Pre-test dan Post-test kelas kontrol... 4.12 Hasil Nilai Post-test

Hal inilah yang menjadi perhatian penulis dalam mengambil studi kasus untuk Tugas Akhir, dalam kasus ini penulis merasa tertarik untuk dapat mewujudkan sebuah

Studi analitik, desain dan retrofitting link slab pada jembatan pratekan untuk bentang yang bervariasi dan dengan pembebanan statik sesuai standar [3] juga telah dilakukan

Selama ini tetangga tahu, kalau pasien ini gila karena kadang ia ngomong sendiri, tapi tidak pernah ngamuk- ngamuk, dan tetangga tahu kalau ia sakit, namun

Salah satu sasaran yang hendak dituju oleh berbagai macam hermeneutik, menurut Ricoeur adalah perjuangan melawan distansi kultural, yaitu penafsir harus mengambil jarak,

Dari penelitian ini diketahui bahwa PPATK adalah lembaga yang independen dengan kewenangan, pencegahan dan pemberantasan pencucian uang, pengeolahan data transaksi