Anggota kelompok 5
•
AGENG WAHYUDIN
1211021004
•
FAHRUR ROJI
1211021010
•
SURYANTO
1211021115
Pengertian mobilitas
penduduk
•
Mobilitas mempunyai
pengertian pergerakan
Macam-macam
mobilitas penduduk
1. Mobilitas penduduk vertical
Mobilitas vertical adalah semua gerakan penduduk dalam usaha
perubahan status sosial atau sering disebut dengan perubahan
status, atau perpindahan dari cara hidup tradisional ke
cara-cara hidup yang lebih modern. Contohnya, seorang buruh tani
yang berganti pekerjaan menjadi pedagang termasuk gejala
perubahan status sosial.
2. Mobilitas penduduk horizontal
Mobilitas penduduk di bagi
menjadi dua macam yaitu:
1. mobilitas non permanen (tidak tetap)
yaitu mobilitas penduduk untuk sementara waktu, tidak untuk
menetap. Contohnya, setelah panen dan tidak ada kegiatan,
para petani pergi ke kota untuk mencari nafkah (migrasi
musiman) atau para pekerja yang pada waktu pagi pergi ke kota,
sorenya kembali ke tempat tinggalnya di pinggiran kota.
2. Mobilitas Permanen Atau Migrasi
Migrasi
adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat lain di dalam negeri maupun dari suatu negara ke
Sebab-Sebab Terjadinya Migrasi
Ada beberapa sebab terjadinya migrasi, yaitu sebagai
berikut.
a)
Alasan ekonomi,
karena kesukaran hidup di suatu
daerah mendorong keinginan untuk mencari kehidupan
yang lebih baik ke daerah lain.
b)
Alasan politis,
yaitu adanya pergolakan politik dalam
suatu Negara sehingga kaum politisi pindah ke negara lain
untuk mencari perlindungan dan keamanan dirinya.
c)
Alasan agama,
karena kurang terjamin atau terkekang
dalam kehidupan beragama penduduk pindah ke daerah
lain yang sesuai dengan kehidupan agamanya.
d)
Alasan lain,
misalnya bencana alam, kekeringan yang
Jenis-Jenis Migrasi
Ada 2 jenis migrasi, yaitu sebagai berikut.
•
a) Migrasi antarnegara (internasional),
•
yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Yang termasuk migrasi antarnegara adalah sebagai berikut.
–
Imigrasi
, yaitu masuknya penduduk negara lain ke satu negara.
Misalnya, masuknya orang Malaysia ke Indonesia. Orang Malaysia
tersebut disebut sebagai
imigran
. Perpindahannya itu disebut imigrasi.
Imigrasi dapat bersifat permanen, artinya tinggal menetap untuk
selamanya. Sebaliknya, dapat pula bersifat sementara, misalnya TKI ke
Arab Saudi berdasarkan kontrak selama dua tahun.
–
Emigrasi,
yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke Negara lain.
Misalnya, orang-orang Indonesia yang pindah ke New Caledonia dan
Suriname. Mereka disebut
emigran
. Perpindahannya disebut emigrasi.
b. Migrasi dalam negeri (nasional),
yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain di wilayah negara itu. Misalnya, perpindahan penduduk antarprovinsi. Yang termasuk imigrasi dalam negeri adalah sebagai berikut.
1) Transmigrasi (migrasi intern), yaitu perpindahan penduduk dari suatu pulau atau provinsi yang berpenduduk padat ke suatu pulau atau provinsi lain yang berpenduduk jarang di negara sendiri. Macam-macam transmigrasi adalah sebagai berikut.
a) Transmigrasi umum b) Transmigrasi swakarsa. c) Transmigrasi spontan, d) Transmigrasi bedol desa e). Trans,igrasi khusu
f) Transmigrasi bekas perang
2) Urbanisasi, ialah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau kota-kota besar. Permasalahan yang berkaitan dengan urbanisasi adalah sebagai berikut.
a) Keadaan di desa, Banyak penduduk tidak memiliki tanah, pendapatan penduduk rendah, dan sulit mencari pekerjaan di luar bidang pertanian.
b) Keadaan di kota, Banyak daya tarik di kota, misalnya hiburan, rekreasi, adanya gedung-gedung, fasilitas pendidikan lengkap, dan luasnya kesempatan kerja di desa.
c) Akibat urbanisasi, Kekurangan tenaga kerja di desa. Akibatnya, sulit mencari tenaga yang berpendidikan di desa dan sulit mencari tenaga penggerak pembangunan di desa.
d) Akibat urbanisasi di kota, Timbul pengangguran karena tidak semua yang urbanisasi dapat bekerja; timbul tuna wisma, dan daerah slum (kumuh); meningkatnya kejahatan; dan angkutan umum tidak dapat mencukupi kebutuhan penumpang yang terus meningkat.
Bentuk-bentuk mobilitaas penduduk
•
Mobilitas
tradisional
•
Mobilitas
pra-modern
•
Mobilitas modern
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Mobilitas Penduduk
Faktor dari sejarah asal yang disebut faktor pendorong
seperti adanya bencana alam, panen gagal, lapangan
kerja terbatas, keamanan terganggu, kurangnya sarana
pendidikan.
Faktor yang ada di daerah tujuan yang disebut faktor
penarik seperti, tersedianya lapangan kerja, upah tinggi,
tersedia sarana pendidikan kesehatan dan hiburan.
Faktor yang terletak diantara daerah asal dan daerah
tujuan yang disebut penghalang yang termasuk faktor
ini misalnya jarak jenis alat transport dan biaya
Dampak mobiitas penduduk
Daerah Asal (Desa)
Mobilitas penduduk dapat berdampak pada daerah
asal yakni berkurangnya penduduk yang berkaitan
dengan berkurangnya tenaga kerja, kurangnya
perkembangan desa, pengelolaan lahan yang tidak
teratur dan berkurangnya modal desa.
Daerah Yang Di Datangi (kota)
Pengaruh mobilitas penduduk
terhaap pembangunan ekonomi
Mobilitas penduduk
54797.00 (minimum) 245594.00 398937.00 (median) 639154.00 1339115.00 (maximum) Wilayah Sumatera
Share PDRB thd
Nasional 21,55%
Pertumb. Ekonomi 4,65%
Pendaptn perkapita 9,80 jt
Penduduk miskin 7,3 jt (14,4%)
Wilayah Jawa Bali
Share PDRB thd
Nasional 62,00%
Pertumbh Ekonomi 5.89% Pendapt perkapita 11,27 jt Pendudk miskin 20,19 jt (12,5%)
Wilayah Nusa Tenggara
Share PDRB thd
Nasional 1,42%
Pertmbuh Ekonomi 3,50%
Pendapt
perkapita 3,18 jt Pendudk miskin 2,17 jt
(24,8%)
Wilayah Kalimantan
Share PDRB thdp
Nasional 8,83%
Pertumb. Ekonomi 5.26% Pendaptn perkapita 13,99 jt Pendudk miskin 1,21 jt (9%)
Wilayah Sulawesi
Share PDRB thd
Nasional 4,60%
Pertmbh Ekonomi 7.72% Pendapt perkapita 4,98 jt Pendudk miskin 2,61 jt
(17,6%)
Wilayah Maluku
Share PDRB thd
Nasional 0,32%
Pertumbh Ekonomi 4,94% Pendaptn Perkapita 2,81 jt Pendudk Miskin 0,49 jt
(20,5%)
Wilayah Papua
Share PDRB thd
Nasional 1,28%
Pertmbuh Ekonomi 0,60% Pendaptn perkapita 8,96 jt Pndudk miskin 0,98 jt
(36,1%)
Sumber : diolah dari BPS, 2008 Ket : Harga Konstan
Tema Pembangunan &
Interkonektivitas Koridor Ekonomi (MP3EI)
“Pendorong
Industri dan
Jasa
Nasional”
“Sentra
Produksi dan
Pengolahan
Hasil Bumi dan
Lumbung
Energi
Nasional”
“Pusat Produksi
dan Pengolahan
Hasil Tambang
dan Lumbung
Energi Nasional”
“Pintu Gerbang
Pariwisata dan
Pendukung
Pangan
Nasional”
“Pusat Produksi dan
Pengolahan Hasil
Pertanian,
Perkebunan,
Perikanan, Migas dan
Pertambangan
Nasional”
“Pusat
Pengembangan
Pangan,
Perikanan, Energi
dan
Pertambangan
Nasional”
Ketimpangan Pertumbuhan
Terjadi disparitas konsentrasi
maupun pertumbuhan
ekonomi antar-daerah
Porsi ekonomi masih terkonsentrasi
di wilayah Jawa dan Sumatera
dengan pangsa mencapai 61,0% dan
20,9% (rata-rata tahun 2001-2009).
Pertumbuhan ekonomi wilayah
Sulampua relatif lebih rendah
(4,3%), di bawah pertumbuhan
ekonomi nasional 5,1% (rata-rata
2001-2009).
Disparitas pertumbuhan ekonomi
antar-daerah sedikit melebar setelah
otonomi daerah.
Jakarta
Bali
Kalimantan Timur Kepulauan riau
Jumlah Tenaga Kerja Migran Menurut Provinsi Tahun 2000 dan 2005
37.97%
28.90% 1.49%
3.35% 18.44%
4.26%
1.32% 4.27%
Pekerjaan
Mencari Pekerjaan
Pendidikan
Perubahan Status Perkawinan
ikut keluarga inti/famili lain
perumahan
keamanan
lainnya&TT
•
Pull factor yang demikian besar dari kota-kota
dibandingkan perdesaan ditambah persentase
penduduk terbesar ada di daerah perdesaan.
•
Tekanan sosial ekonomi penduduk dan
menyempitnya lapangan kerja di perdesaan
•
Anggapan kota yang selalu memungkinkan
seseorang untuk pengembangan diri secara
cepat. Hal ini sering bertolak belakang dengan
kenyataan
.
21