• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELOMPOK 5 MOBILITAS PENDUDUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KELOMPOK 5 MOBILITAS PENDUDUK"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Anggota kelompok 5

AGENG WAHYUDIN

1211021004

FAHRUR ROJI

1211021010

SURYANTO

1211021115

(3)
(4)

Pengertian mobilitas

penduduk

Mobilitas mempunyai

pengertian pergerakan

(5)

Macam-macam

mobilitas penduduk

1. Mobilitas penduduk vertical

Mobilitas vertical adalah semua gerakan penduduk dalam usaha

perubahan status sosial atau sering disebut dengan perubahan

status, atau perpindahan dari cara hidup tradisional ke

cara-cara hidup yang lebih modern.  Contohnya, seorang buruh tani

yang berganti pekerjaan menjadi pedagang termasuk gejala

perubahan status sosial.

2. Mobilitas penduduk horizontal 

(6)

Mobilitas penduduk di bagi

menjadi dua macam yaitu:

1. mobilitas non permanen (tidak tetap)

yaitu  mobilitas penduduk untuk sementara waktu, tidak untuk

menetap. Contohnya, setelah panen dan tidak ada kegiatan,

para petani pergi ke kota untuk mencari nafkah (migrasi

musiman) atau para pekerja yang pada waktu pagi pergi ke kota,

sorenya kembali ke tempat tinggalnya di pinggiran kota.

2. Mobilitas Permanen Atau Migrasi

Migrasi 

adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke

tempat lain di dalam negeri maupun dari suatu negara ke

(7)

Sebab-Sebab Terjadinya Migrasi

Ada beberapa sebab terjadinya migrasi, yaitu sebagai

berikut.

a) 

Alasan ekonomi, 

karena kesukaran hidup di suatu

daerah mendorong keinginan untuk mencari kehidupan

yang lebih baik ke daerah lain.

b) 

Alasan politis, 

yaitu adanya pergolakan politik dalam

suatu Negara sehingga kaum politisi pindah ke negara lain

untuk mencari perlindungan dan keamanan dirinya.

c) 

Alasan agama, 

karena kurang terjamin atau terkekang

dalam kehidupan beragama penduduk pindah ke daerah

lain yang sesuai dengan kehidupan agamanya.

d) 

Alasan lain, 

misalnya bencana alam, kekeringan yang

(8)

Jenis-Jenis Migrasi

Ada 2 jenis migrasi, yaitu sebagai berikut.

a) Migrasi antarnegara (internasional),

yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.

Yang termasuk migrasi antarnegara adalah sebagai berikut.

Imigrasi

, yaitu masuknya penduduk negara lain ke satu negara.

Misalnya, masuknya orang Malaysia ke Indonesia. Orang Malaysia

tersebut disebut sebagai 

imigran

. Perpindahannya itu disebut imigrasi.

Imigrasi dapat bersifat permanen, artinya tinggal menetap untuk

selamanya. Sebaliknya, dapat pula bersifat sementara, misalnya TKI ke

Arab Saudi berdasarkan kontrak selama dua tahun.

Emigrasi, 

yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke Negara lain.

Misalnya, orang-orang Indonesia yang pindah ke New Caledonia dan

Suriname. Mereka disebut 

emigran

. Perpindahannya disebut emigrasi.

(9)

b. Migrasi dalam negeri (nasional), 

 yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain di wilayah negara itu. Misalnya, perpindahan penduduk antarprovinsi. Yang termasuk imigrasi dalam negeri adalah sebagai berikut.

1) Transmigrasi (migrasi intern), yaitu perpindahan penduduk dari suatu pulau atau provinsi yang berpenduduk padat ke suatu pulau atau provinsi lain yang berpenduduk jarang di negara sendiri. Macam-macam transmigrasi adalah sebagai berikut.

a) Transmigrasi umum b) Transmigrasi swakarsa. c) Transmigrasi spontan, d) Transmigrasi bedol desa e). Trans,igrasi khusu

f) Transmigrasi bekas perang

2) Urbanisasi, ialah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau kota-kota besar. Permasalahan yang berkaitan dengan urbanisasi adalah sebagai berikut.

a) Keadaan di desa, Banyak penduduk tidak memiliki tanah, pendapatan penduduk rendah, dan sulit mencari pekerjaan di luar bidang pertanian.

b) Keadaan di kota, Banyak daya tarik di kota, misalnya hiburan, rekreasi, adanya gedung-gedung, fasilitas pendidikan lengkap, dan luasnya kesempatan kerja di desa.

c) Akibat urbanisasi, Kekurangan tenaga kerja di desa. Akibatnya, sulit mencari tenaga yang berpendidikan di desa dan sulit mencari tenaga penggerak pembangunan di desa.

d) Akibat urbanisasi di kota, Timbul pengangguran karena tidak semua yang urbanisasi dapat bekerja; timbul tuna wisma, dan daerah slum (kumuh); meningkatnya kejahatan; dan angkutan umum tidak dapat mencukupi kebutuhan penumpang yang terus meningkat.

(10)

Bentuk-bentuk mobilitaas penduduk

Mobilitas

tradisional

Mobilitas

pra-modern

Mobilitas modern

(11)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Mobilitas Penduduk

Faktor dari sejarah asal yang disebut faktor pendorong

seperti adanya bencana alam, panen gagal, lapangan

kerja terbatas, keamanan terganggu, kurangnya sarana

pendidikan.

Faktor yang ada di daerah tujuan yang disebut faktor

penarik seperti, tersedianya lapangan kerja, upah tinggi,

tersedia sarana pendidikan kesehatan dan hiburan.

Faktor yang terletak diantara daerah asal dan daerah

tujuan yang disebut penghalang yang termasuk faktor

ini misalnya jarak jenis alat transport dan biaya

(12)

Dampak mobiitas penduduk

Daerah Asal (Desa)

Mobilitas penduduk dapat berdampak pada daerah

asal yakni berkurangnya penduduk yang berkaitan

dengan berkurangnya tenaga kerja, kurangnya

perkembangan desa, pengelolaan lahan yang tidak

teratur dan berkurangnya modal desa. 

Daerah Yang Di Datangi (kota)    

(13)

Pengaruh mobilitas penduduk

terhaap pembangunan ekonomi

Mobilitas penduduk

(14)

54797.00 (minimum) 245594.00 398937.00 (median) 639154.00 1339115.00 (maximum) Wilayah Sumatera

Share PDRB thd

Nasional 21,55%

Pertumb. Ekonomi 4,65%

Pendaptn perkapita 9,80 jt

Penduduk miskin 7,3 jt (14,4%)

Wilayah Jawa Bali

Share PDRB thd

Nasional 62,00%

Pertumbh Ekonomi 5.89% Pendapt perkapita 11,27 jt Pendudk miskin 20,19 jt (12,5%)

Wilayah Nusa Tenggara

Share PDRB thd

Nasional 1,42%

Pertmbuh Ekonomi 3,50%

Pendapt

perkapita 3,18 jt Pendudk miskin 2,17 jt

(24,8%)

Wilayah Kalimantan

Share PDRB thdp

Nasional 8,83%

Pertumb. Ekonomi 5.26% Pendaptn perkapita 13,99 jt Pendudk miskin 1,21 jt (9%)

Wilayah Sulawesi

Share PDRB thd

Nasional 4,60%

Pertmbh Ekonomi 7.72% Pendapt perkapita 4,98 jt Pendudk miskin 2,61 jt

(17,6%)

Wilayah Maluku

Share PDRB thd

Nasional 0,32%

Pertumbh Ekonomi 4,94% Pendaptn Perkapita 2,81 jt Pendudk Miskin 0,49 jt

(20,5%)

Wilayah Papua

Share PDRB thd

Nasional 1,28%

Pertmbuh Ekonomi 0,60% Pendaptn perkapita 8,96 jt Pndudk miskin 0,98 jt

(36,1%)

Sumber : diolah dari BPS, 2008 Ket : Harga Konstan

(15)

Tema Pembangunan &

Interkonektivitas Koridor Ekonomi (MP3EI)

“Pendorong

Industri dan

Jasa

Nasional”

“Sentra

Produksi dan

Pengolahan

Hasil Bumi dan

Lumbung

Energi

Nasional”

“Pusat Produksi

dan Pengolahan

Hasil Tambang

dan Lumbung

Energi Nasional”

“Pintu Gerbang

Pariwisata dan

Pendukung

Pangan

Nasional”

“Pusat Produksi dan

Pengolahan Hasil

Pertanian,

Perkebunan,

Perikanan, Migas dan

Pertambangan

Nasional”

“Pusat

Pengembangan

Pangan,

Perikanan, Energi

dan

Pertambangan

Nasional”

(16)

Ketimpangan Pertumbuhan

Terjadi disparitas konsentrasi

maupun pertumbuhan

ekonomi antar-daerah

Porsi ekonomi masih terkonsentrasi

di wilayah Jawa dan Sumatera

dengan pangsa mencapai 61,0% dan

20,9% (rata-rata tahun 2001-2009).

Pertumbuhan ekonomi wilayah

Sulampua relatif lebih rendah

(4,3%), di bawah pertumbuhan

ekonomi nasional 5,1% (rata-rata

2001-2009).

Disparitas pertumbuhan ekonomi

antar-daerah sedikit melebar setelah

otonomi daerah.

(17)

Jakarta

Bali

Kalimantan Timur Kepulauan riau

(18)

Jumlah Tenaga Kerja Migran Menurut Provinsi Tahun 2000 dan 2005

(19)

37.97%

28.90% 1.49%

3.35% 18.44%

4.26%

1.32% 4.27%

Pekerjaan

Mencari Pekerjaan

Pendidikan

Perubahan Status Perkawinan

ikut keluarga inti/famili lain

perumahan

keamanan

lainnya&TT

(20)
(21)

Pull factor yang demikian besar dari kota-kota

dibandingkan perdesaan ditambah persentase

penduduk terbesar ada di daerah perdesaan.

Tekanan sosial ekonomi penduduk dan

menyempitnya lapangan kerja di perdesaan

Anggapan kota yang selalu memungkinkan

seseorang untuk pengembangan diri secara

cepat. Hal ini sering bertolak belakang dengan

kenyataan

.

21

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan variabel bebas yakni pengetahuan dan tingkat kecemasan beserta variabel terikat yakni

Didalam rapat kerja ini akan dilaksanakan empat sidang kelompok yaitu sidang kelompok pembangunan ekonomi dan dunia usaha, sidang kelompok kerja upaya meningkatkan keadilan untuk

Hasil yang diperoleh pada identifikasi seperti pada tabel diatas bahwa ekstrak Caulerpa racemosa var macrophysa penyari methanol terhadap pereaksi Libermann Burchad, menunjukkan

Tahap analisis sistem yang berjalan ini akan dilakukan dengan cara menganalisis hasil pengamatan sistem yang sedang berjalan pada saat pengguna melakukan tahap proses

mempengaruhi corak dan pelakanaan proyek-proyek pembangunan oleh masyarakat atas dasar pandangan yang menguntungkan bagi perbaikan kehidupan mereka, peningkatan

Analisis Bivariat yaitu analisis yang dilakukan untuk menyatakan hubungan antara kedua variabel yang saling berhubungan meliputi variabel independen (variabel bebas) dan

Perancangan Aplikasi Mobile Segar Sehat untuk Penjualan Produk Hortikultura Kebun Rumah Tangga Komplek Karyawan PT.. X dengan Menggunakan Metode Human Centered Design (Revadi Obi

Farm, Jakarta.Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 4 × 2 dengan tiga kali ulangan (Steel and Torrie, 1980). Factor pertama adalah