Asuhan Keperawatan pada Tn.B dengan
Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman : Nyeri
di Kelurahan Harjosari 2 Medan Amplas
Disusun dalam Rangka Menyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan
Oleh
TRI BOY SAKTI
122500122
Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Keperawatan
Lembar Pengesahan
KARYA TULIS ILMIAH
Asuhan Keperawatan pada Tn.B dengan Gangguan Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman di Kel. Harjosari 2 Medan Amplas
Medan 06 Juli 2015
Pembimbing Penguji
Asrizal, S.Kep., Ns., M.Kep.,RN.,WOC(ET)N.,CHt.N Siti Zahara Nasution,SKp.,MNS
NIP : 19710305 200112 2 001
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat yang Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Tn.B dengan Gangguan Kebutuhan dasar Aman dan nyaman di Kelurahan Harjo Sari 2 Kecamatan Medan Amplas.”. karya tulis ilmiah ini disusun sebagai syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Ahlimadya Keperawatan di program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. dr. Dedi Ardinata M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Erniyati S.Kep, Ns., MNS, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
3. Asrizal, Skep., Ns., M.Kep.,RN.,WOC(ET)N.,CHt.N selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan meluangkan waktu, tenaga serta pikiran dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
4. Yang terhormat kepada kedua orangtua, dan saudara tercinta yang tidak pernah lelah member dukungan baik secara materi maupun doa sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun susunannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Akhirnya penulis berharap karya tulis ilmiah irnya penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan pembaca yang budiman.
Medan, 06 Juli 2015
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ……… i
Kata Pengantar ………... ii
BAB I Pendahuluan ……….. 1
A. Latar Belakang ……… 1
B. Tujuan ………. 2
C. Manfaat ………... 3
BAB II Pengolahan Kasus ………. 4
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan dasar Nyeri 1. Pengkajian ………. 4
2. Analisa Data ……….. 6
3. Rumusan Masalah ………. 7
4. Perencanaan ……….. 7
B. Asuhan Keperawatan Kasus 1. Pengkajian ………. 9
2. Analisa Data ……….. 14
3. Rumusan Masalah ………. 15
4. Asuhan Keperawatan ……… 24
5. Implementasi ………. 24
BAB III A, Kesimpulan ………... 25
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap Individu membutuhkan rasa nyaman kebutuhan rasa nyaman ini dipersepsikan berbeda pada setiap orang. Ada yang mempersepsikan bahwa hidup rasa nyaman bila mempunyai banyak uang. Ada juga yang indikatornya bila tidak ada gangguan dalam hidupnya, dalam konteks asuhan keperawatan ini, maka perawat harus memperhatikan dan memenuhi rasa nyaman. Gangguan rasa nyaman yang dialami klien oleh perawat melalui intervensi keperawatan (Asmadi, 2008).
Kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan klien adalah nyeri. Nyeri merupakan sensasi ketidaknyamanan yang bersifat individual nyeri menjadi alasan yang paling umum orang mencari perawatan kesehatan. Walapun merupakan salah satu dari gejala yang paling sering di bidang medis, nyeri merupakan salah satu yang paling sedikit dipahami. Individu yang merasakan nyeri merasa tertekan atau menderita dan mencari upaya untuk menghilangkan nyeri. Perawat menggunakan berbagai intervensi untuk menghilangkan nyeri atau mengembalikan kenyamanan. Perawat tidak dapat melihat atau merasakan nyeri yang klien rasakan (Potter & Perry, 2005).
sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang actual atau potensial yang dirasakan kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan.(IASP 1979). Nyeri dapat merupakan factor utama yang menghambat kemampuan dan keinginan individu untuk pulih dari suatu penyakit (IASP 1979).
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada klien di berbagai keadaan dan situasi, yang memberikan intervensi untuk meningkatkan kenyamanan. Misalnya, perawat penyelenggara asuhan keperawatan di rumah merawat klien yang menderita penyakit Ca. Prostat. Karena pengalaman nyeri bersifat dinamis,perawat memiliki tanggung jawab untuk memahami pengalaman rasa nyeri. Perawat, klien, keluarga dan anggota tim perawatan kesehatan harus berkolaborasi untuk mencari pendekatan yang paling efektif dalam upaya mengontrol nyeri. Perawat bertanggung jawab secara etis untuk mengontrol nyeri dan menghilangkan penderitaan nyari klien.Penata-laksanaan nyeri yang efektif tidak hanya mengurangi ketidak nyamanan fisik tetapi juga meningkatkan mobilisasi lebih awal dan membantu klien kembali bekerja lebih dini, mengurangi kunjungan klinik, memperpendek masa hospitalisasi, dan mengurangi biaya perawatan kesehatan (Tarwoto & Wartonah, 2010).
B. Tujuan Tujuan Umum
Memahami konsep Asuhan Keperawatan kebutuhan dasar manusia dengan masalah nyeri.
Tujuan Khusus
1. Memahami tentang pengkajian keperawatan kebutuhan dasar manusia dengan masalah Aman nyaman
C. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi kegiatan belajar mengajar
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber kepustakaan bagi pendidikan untuk dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya aman dan nyaman nyeri
2. Bagi praktik keperawatan
Membantu meningkatkan kesehatan pada klien dalam upaya perawatan khususnya aman dan nyaman nyeri
3. Bagi keluarga dan masyarakat
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan dasar Nyeri
1. Pengertian
Nyeri merupakan Perasaan tidak nyaman, baik ringa maupun berat.yang hanya dapat dirasakan oleh individu tersebut tanpa dapat dirasakan oleh orang lain, mencakup pola fikir, aktifitas seseorang secara langsung, dan perubahan hidup seseorag. Nyeri merupakan tanda dan gejala penting yang dapat menunjukkan telah terjadinya gangguan fisiologikal.
2. Pengkajian
Data dasar pengkajian pasien tergantung pada keparahan dan keterlibatan organ-organ lainnya (misalnya mata, jantung, paru-paru, ginjal),tahapan misalnya eksaserbasi akut atau remisi dan keberadaan bersama bentuk-bentuk arthritis lainnya.
1. Aktivitas/istirahat
Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendir; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan,keletihan.
Tanda : Malaise, Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktur / kelainan pada sendi.
2. Kardiovaskuler
Gejala : Fenomenan Raynaud jari tangan/ kaki (miss: pucat intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal).
3. Intekritas
4. Makanan
Gejala : Ketidakmampuan untuk menghasilkan/mengkonsumsi makanan/cairan adekuat: mual, anoreksia, kesulitan untuk mengunyah (keterlibatan TMJ)
Tanda : Penurunan berat badan, kekeringan pada membran mukosa. 5. hygiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktvitas perawatan pribadi.Ketergantungan
6. Neurosensori
Gejala : Kebas, kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan, pembengkakan sendi simetris
7. Nyeri/kenyamanan
Gejala : Fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai oleh pembengkakan jaringan lunak pada sendi).
8. Keamanan
Gejala : Kulit mengkilat, tengang, nodul subkutaneus. Lesi kulit, ulkus kaki. Kesulitan ringan dalam menangani tugas /pemeliharaan rumah tangga. Demam ringan menetap. Kekeringan pada meta dan membrane mukosa
9. Interaksi,sosial
Gejala : Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga /orang lain; perubahan peranisolasi. 10.Penyuluhan
Gejala : Riwayat R pada keluarga(pada awitan remaja). Penggunaan makanan kesehatan, vitamin, “penyembuhan” arthritis tanpa pengujian. Riwayat perikarditis,lesikatup,fibrosispulmonal,pleuritis.
Pertimbangan : DRG menunjukkan rerata lama dirawat : 4,8hari.
Rencana Pemulangan : Mungkin membutuhkan bantuan pada transportasi, aktivitas perawatan diri, dan tugas/ pemeliharaan rumah tangga.
3. KualitasNyeri
4. Gejala yang menyertai
Gejala ini meliputi mual, muntah, pusing, dan diare. Gejala tersebut dapat disebabkan awitan nyeri atau oleh nyeri itu sendiri
5. Pengaruh pada aktivitas sehari-hari
Dengan mengetahui sejauhmana nyeri mempengaruhi aktivitas. Harian klien akan membantu perawat memahami perspektif tentang nyeri.Beberapa aspek kehidupan yang perlu dikaji terkait nyeri adalah tidur,nafsu makan, konsentrasi, pekerjaan, hubungan interpersonal, hubungan pernikahan, aktivitas dirumah, aktivitas di waktu senggang serta status emosional.
6. Sumber koping
Setiap individu memiliki strategi koping yang berbeda dalam menghadapi nyeri.Strategi tersebut dapat di pengaruhi oleh pengalaman nyeri sebelumnya atau pengaruh agama dan budaya
7. Respon efektif
Respon efektif klien nyeri bervariasi, berlangsung pada situasi, derajat, dan durasi nyeri, interpretasi tentang nyeri, dan banyak factor lainnya. Perawat perlu mengkaji adanya perasaan ansietas, takut, lelah, depresi, atau perasaan gagal pada klien.
3. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan munghubungkan data dengan keluhan yang dirasakan klien secara objektif, sehingga dapat diketahui apa masalah kesehatan ataupun masalah keperawatan yang dihadapi oleh klien.
Hal-hal yang di analisa dalam konsep kebutuhan dasar nyeri : 1. Aktivitas/ istirahat
8. Keamanan 9. Intekrasi, sosial 10.Nyeri / kenyamanan
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisa data yang diperoleh, maka dapat diketahui masalah kesehatan dan masalah keperawatan yang dihadapi oleh klien yang selanjutnya dapat dilakukan intervensi. Namun masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu perawat harus membuat prioritas masalah (Bambang, 2009).
Dimana criteria penentuan prioritas masalah keperawatan ini ditentukan berdasarkan hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Abraham H. Maslow.
5. Perencanaan
Untuk setiap diagnose keperawatan yang telah teridentifikasi,perawat mengembangkan rencana keperawatan untuk kebutuhan klien.Perawat dan klien secara bersama-sama mendiskusikan harapan yang realistis dari tindakan mengatasi nyeri,derajat pemulihan nyeri yang di harapkan,dan efek-efek yang harus di antisipasi pada gaya hidup dan fungsi klien.
Tidak benar apabila perawat memastikan kembali kepada klien dan keluarga bahwa kebanyakan nyeri dapat dihilangkan dengan cara yang aman dan efektif (Jacix dkk, 1994). Hal ini tentu saja bergantung kepada rencana keperawatan yang komprehensif dan ditangani dengan baik.
Hasil akhir yang diharapkan dan tujuan perawatan diseleksi berdasarkan pada diagnose keperawatan dan kondisi klien.Tetapi yang tepat dipilih berdasarkan pada factor-faktor terkait yang menyebabkan nyeri yang masalah kesehatan klien. Misalnya,nyeri yang berhubungan dengan nyeri insisi akut berespons terhadap analgesik,sedangkan nyeri yang berhubungan dengan kontraksi persalinan dini dapat dikurangi dengan latihan relaksasi.
Terapi yang berhasil untuk seorang klien tidak akan berhasil untuk semua klien. Dirumah,perawat menggunakan beberapa obat yang telah klien komsumsi sejak lama.Namun,perawat tidak dapat menggunakan terapi yang tidak aman.
untuk melakukan upaya untuk menghilangkan nyeri sesegera mungkin. Analgesik dapat menghilangkan nyeri dengan cepat dan menurunkan kesempatan nyeri yang klien rasakan hilang,perawat merencanakan terapi lain, seperti relaksasi atau aplikasi panas untuk meningkatkan efek analgesik.
Rencana yang komprehensif terdiri dari berbagai sumber untuk pengontrolan nyeri.Penting melibatkan keluarga dalam rencana perawata.Keluarga harus memahami sifat dan luasnya nyeri klien dan bentuk terapi yang digunakan.Aggota keluarga yang tampak tidak tertaik atau mempunyai prasangka terhadap nyeri dapat memperlambat proses penyembuhan klien.Sumber-sumber tambahan yang tersedia meliputi perawat dengan keahlian khusus, ahli terapi fisik dan ahli okupasi.
Perawat ahli onkologi sangat mengenal terapi yang paling efektif untuk nyeri kronik dan nyeri malikna ahli terapi fisik dapat merencanakan latihan yang menguatkan kelompok otot dan mengurangi nyeri di area yang terkena.Ahli terapi okupasi dapat memasang pemberat untuk menyokong bagian tubuh yang mengalami nyeri.apabila perawat memberi asuhan keperawatan pada klien yang mengalami nyeri, tujuan-beriorentasi pada klien dapat mencakup hal-hal berikut:
1. Klien menyatakan sehat dan nyaman
2. Klien mempertahankan kemampuan untuk melakukan perawatan diri 3. Klien mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yang dimiliki saat ini 4. Klien menjelaskan faktor-faktor penyebab ia merasa nyeri
PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERAUTARA
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
I. BIODATA IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Tn.B b. Jenis kelamin : Laki-laki c. Umur : 72 Tahun d. Status perkawinan : Menikah e. Agama : Islam f. Pendidikan : SMP g. Pekerjaan : Wiraswasta
h. Alamat : Jl.Garu 3 Kelurahan Harjosari Kecamatan Medan Amplas
i. Golongan darah : AB
j. Tanggal pengkajian : 19 Juni 2015 k. Diagnosis Medis : Ca. Prostat
II. Keluhan Utama :
Nyeri di bagian Abdomen yang tepatnya berada dibagian suprapubik
III. Riwayat kesehatan saat ini.
Saat ini Tn.B tidak terlalu sehat tadi perutnya tiba-tiba merasa nyeri karena baru saja selesai menjalankan Operasi di bagian abdomen tepatnya di suprapubik(hypogastrik), Tn.B mengatakan perutnya seperti di tusuk-tusuk bila dia melakukan pergerakan. Tn.B mengatakan tidak tau kenapa bisa terjadi hal itu.
a. Provokatif / Paliatif
b. Qualitas / Quantitas
Nyeri sangat menyusahkan bagi Tn.B, sebab dia tidak bisa bergerak bebas seperti biasa apabila nyerinya tiba-tiba timbul, Tn.B juga mengatakan perutnya seperti ditusuk-tusuk
c. Region / Radiasi
Tn.B mengatakan Nyeri yang dia rasakan berada di abdomen bagian suprapubik (hypogastrik) tetapi Nyeri yang ia rasakan tidak menyebar
d. Skala Serveritas
Skala nyeri 7 (Klien mengatakan nyeri terasa bila bergerak ke samping saat dilakukannya perawatan
e. Timing
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan pada saat malam hari dan saat bangun tidur.
IV. Riwayat kesehatan masa lalu
2 tahun yang lalu Tn.B melakukan pemeriksaan abdomen di klinik dokter,sebelumnya Tn.B sering mengalami susah buang air kecil dan sakit perut dan setelah pemeriksaan Tn.B dinyatakan menderita penyakit lambung.
V. Riwayat Sehari-hari.
a. Persepsi Lansia terhadap sehat sakit
Tn.B mengatakan sehat adalah : suatu keadaan saat badannya tidak mengalami penyakit. Dan sakit adalah : suatu keadaan dimana saat badannya menderita penyakit seperti yang dirasakannya saat perutnya sakit.
b. Kebiasaan
c. Pola nutrisi
Tn.B makan 3 x 1 hari,yaitu sarapan pagi,makan siang dan makan malam walaupun sedikit-sedikit dan dia juga selalu mengontrol makanannya karena dia takut terkena penyakit lainnya seperti diabetes mellitus.Tn.B juga makan nasi yang dia masak sendiri.
d. Pola istirahat / tidur
Tn.B selau tidur di malam hari jam 21.00 wib,dan ia juga terkadang tidur di siang hari karena ia terlalu mudah kecapekan atas semua pekerjaan yang ia lakukan,Tn.B selalu mengontrol tidurnya setiap harinya
e. Pola eliminasi.
BAK : lancar,tidak ada rasa urine tertalian, 3-4 x 1 hari itu karena ia terlalu banyak minum.
BAB : 2 x 1 hari,berwarna kuning kecoklat-coklatan,terkadang agak keras dan susah untuk mengeluarkannya
f. Kebiasaan olahraga
Tn.B tidak pernah melakukan olahraga yang khusus,tetapi bagi ia dengan pekerjaan rumah yang ia lakukan cukup untuk menggerakkan tubuhnya
g. Kemampuan melakukan aktifitas.
h. Rekreasi
Tn.B melakukan rekreasi dengan duduk di teras rumahnya dan bercerita dengan tetangganya,dan terkadang ia pergi ketempat anaknya tidak jauh dari rumahnya saat ia tidak ada kegiatan dirumah lagi.
i. Riwayat fisikologis
Saat ini Tn.B tidak ada beban pikiran,dia hanya memikirkan penyakit Prostatnya pada dirinya saat ini.
VI. Riwayat sosial.
Tn.B tidak lagi mengikuti acara yang ada di lingkungannya maupun (STM), karena ia sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan dengan jarak yang cukup jauh dari rumahnya,dan ia menggantikannya dengan bercerita-cerita dengan tetangganya di teras rumahnya.
VII. Riwayat spiritual dan kultural
Tn.B melakukan sholat dan membaca Al,Qur’an di rumahnya,ia tidak sanggup lagi melakukan sholat berjamaah lagi di masjid karena kakinya tidak kuat lagi untuk berdiri lama. VIII. Pemeriksaan Fisik
a. Kesehatan umum.
Wajah Tn.B kelihatan tampak segar,rambutnya rapi,penampilan sedikit kurang terawatt,kulitnya bersih.Tn.B masih bisa berbicara dengan lancer dan jelas,kuku-kukunya dipotong pendek dan bersih gigi atas dan bawah sebagian sudah ompong. b. Tanda-tanda vital.
Suhu : 36,6°c c. Sistem pernafasan
Tn.B tidak ada mengeluh sesak,ventilasi baik,RR = 22x/menit.Bentuk dada normal. d. Sistem kardiovaskular.
Tn.B tidak pernah mengeluh nyeri di dada,denyut nadi 93x/menit e. Sistem gastrointestinal.
Kadang-kadang perut Tn.B mengisap jika ia telat makan f. Sistem genitorinay.
Tn.B sudah menopause. g. Sistem muskoloskeletal
Gerakan ROM tangan dan kaki kurang baik,kekuatan juga otot kurang baik dan terdapat nyeri dang ngilu pada tubuhnya.
h. Sistem neurologi.
Indra penciuman Tn.B masih bagus,Tn.B masih bisa membedakan bau,pergerakan bola mata baik,otot wajah masih bisa menunjukkan sekresi,indra pendengaran sudah sedikit menurun,berbicara masih fasib dan jelas
i.Riwayat terapi.
ANALISA DATA
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1. DS : Klien mengatakan lebih kurang 2 minggu merasa nyeri dibagian abdomennya
DO : skala nyeri 7
klien tanpak meringis kesakitan, klien memegangi daerah bekas luka
Bekas luka operasi Kelihatan masih
basah
Perubahan hormonal infeksi
nyeri
Nyeri
2. DS : klien mengatakan Sulit Bergerak
DO : klien tanpak lemah dan hanya tidur
TD : 130/90 mmHg. Nadi : 93x/menit. RR : 22X/menit. Suhu : 36,6°c
Bekas luka operasi masih basah
Terjaadi infeksi
Nyeri
Hambatan mobilitas fisik
ANALISA DATA
No Data Penyebab Masalah
3 DS : klien mengatakan sulit untuk melakukan aktifitas
DO : klien tanpak lemah dan hanya tidur
Makan:
Tn.B makan 3 x 1 hari Eliminasi:
BAK : lancar,tidak ada rasa urine tertalian, 3-4 x 1 hari itu karena ia terlalu banyak minum.
Bekas luka operasi kelihatan masih basah
Terjadi infeksi
Nyeri
Hambatan mobilisasi
Kelemahan umum
Intoleransi aktivitas
intoleransi Aktivitas
Rumusan Masalah Keperawatan
1. Nyeri
2. Hambatan Mobilisasi 3. Intoleransi Aktifitas
Diagnosa Keperawatan (Prioritas )
1. Nyeri b.d Infeksi luka Post operasi ditandai dengan Wajah meringis, melindungi daerah yang sakit, gelisah
2. Hambatan mobilisasi b.d Nyeri d.d Ketidakmampuan untuk berjalan dan kelemahan Umum
Asuhan Keperawatan
No DX
NOC NIC
1 1. Pengendalian Nyeri
- Kenali timbulnya nyeri - Jelaskan faktor penyebab - Gunakan tindakan pencegahan
- Gunakan bantuan pengukuran tanpa analgesic
2. Tingkat Nyeri
- Laporkan nyeri
- Lamanya episode nyeri - Merintih dan menangis - Ekspresi wajah nyeri - Gelisah
1. Manajemen Nyeri
- Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi - Mengobservasi reaksi
ketidaknyamanan nonverbal
- Menggunakan tekhnik strategi komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien dan
menyampaikan respon nyeri pasien.
- Mengeksplorasi pengetahuan dan kepercayaan pasien tentang nyeri.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari No DX Implementasi Evaluasi Selasa,
19Mei2015
1 Nyeri b.d Infeksi luka Post operasi ditandai dengan Wajah meringis, melindungi
daerah yang sakit, gelisah
- ManajeMelakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
- Mengobservasi reaksi
ketidaknyamanan nonverbal
- Menggunakan tekhnik strategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien dan
menyampaikan respon nyeri pasien. - Mempertimbangkan
pengaruh budaya pada respon nyeri.
S : Tn.B
mengatakan kurang lebih 2 minggu merasa nyeri pada abdomennya O :
TD :130/90 mmHg Nadi : 93x/menit Suhu : 36,6
Respirasi : 22x/menit A :
Nyeri masih dirasakan klien,
Skala nyeri 7 P :
Lanjutkan intervensi - ManajeMelakukan
pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
- Mengobservasi reaksi
- Menggunakan tekhnik strategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien dan
menyampaikan respon nyeri pasien. - Mempertimbangkan
pengaruh budaya pada respon nyeri,
Asuhan Keperawatan
No DX
NOC NIC
2 1. Ambulasi
- Menahan berat/beban
- Berjalan dengan gaya berjalan yang benar - Berjalan dengan lambat
- Berjalan dengan sedang - Berjalan dengan cepat
2. Performa mekanika tubuh
- Menggunakan posisi tubuh yang benar - Menggunakan posisi berbaring yang benar - Menggunakan posisi tubuh yang benar ketika mengangkat
Promosi mekanika tubuh - Pastikan bahwa pasien
berkomitmen untuk belajar dan menggunakan postur tubuh yang benar
- Kolaborasi dengan terapi fisik tentang
pengembangan rencana promosi mekanika tubuh - Pastikan bahwa pasien
ulangi mendemonstrasikan teknik aktivitas/ latihan yang benar)
- Instruksikan pada pasien pada struktur dan fungsi tulang belakang dan pengoptimalan posisi untuk berpindah dan penggunaan tubuh. - Instruksikan pada pasien
tentang perlunya posisi tubuh yang benar untuk mencegah kelemahan, ketegangan, atau cedera.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari No DX Implementasi Evaluasi
Rabu, 20Mei2015
2 Hambatan mobilisasi b.d Nyeri d.d Ketidakmampuan untuk berjalan dan kelemahan Umum
3. Promosi
mekanika tubuh - Pastikan bahwa
pasien berkomitmen untuk belajar dan menggunakan postur tubuh yang benar - Kolaborasi
dengan terapi fisik tentang pengembangan
S : Tn.B
mengatakan rasa nyeri bertambah jika bergerak dan
berkurang setelah minum obat O :
TD :130/90 mmHg Nadi : 93x/menit Suhu : 36,6
Respirasi : 22x/menit A :
rencana promosi mekanika tubuh - Pastikan bahwa
pasien mengerti tentang body mekanik dan latihan (mis ulangi
mendemonstrasi kan teknik aktivitas/ latihan yang benar) - Instruksikan
pada pasien pada struktur dan fungsi tulang belakang dan pengoptimalan posisi untuk berpindah dan penggunaan tubuh.
Instruksikan pada pasien tentang perlunya posisi tubuh yang benar untuk mencegah kelemahan,
P :
Lanjutkan intervensi
4. Promosi
mekanika tubuh - Pastikan bahwa
pasien berkomitmen untuk belajar dan menggunakan postur tubuh yang benar
- Kolaborasi
dengan terapi fisik tentang
pengembangan rencana promosi mekanika tubuh - Pastikan bahwa
pasien mengerti tentang body mekanik dan latihan (mis ulangi
mendemonstrasik an teknik
aktivitas/ latihan yang benar) - Instruksikan pada
ketegangan, atau cedera.
struktur dan fungsi tulang belakang dan pengoptimalan posisi untuk berpindah dan penggunaan tubuh.
Instruksikan pada pasien tentang
perlunya posisi tubuh yang benar untuk mencegah kelemahan, ketegangan, atau cedera.
Asuhan keperawatan
No DX
NOC NIC
3 1. Toleransi Aktivitas
- Saturasi oksigen dengan aktivitas - Tekanan nadi dengan aktivitas - Pernafasan dengan aktivitas
- Kemudahan dalam bernapas dengan aktivitas - Tekanan darah sistol dengan aktivitas
- Tekanan darah diastol dengan aktivitas
3. Ketahanan
5. Terapi aktivitas - Menentukan kemampuan
pasien untuk berpartisipasi dalam kegiatan tertentu. - Berkolaborasi dengan
- Penampilan sehari-hari - Aktivitas fisik
- Konsentrasi - Kekuatan otot
- Energi kembali setelah beristirahat - Nilai oksigen darah saat beraktivitas
4. Kebugaran Fisik - Kekuatan otot - Ketahan otot
- Fleksibilitas persendian
- Penampilan fisik saat beraktivitas
kegiatan, yang sesuai. - Tentukan komitmen
pasient untuk
meningkatkan frekuensi dan berbagai kegiatan. - Membantu penderita untuk
mengeksplorasi makna pribadi dari aktivitas biasa (misalnya kerja) dan kegiatan rekreasi favorit. - Membantu penderita untuk
memilih kegiatan dan tujuan pencapaian kegiatan yang konsisten untuk konsisten dengan kemampuan fisik, psikologis, dan sosial.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari No DX Implementasi Evaluasi
Kamis, 21Mei2015
3 Intoleransi aktifitas b.d Kelemahan Umum d.d Klien menolak Untuk bergerak dengan posisi Miring
- Menentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam kegiatan tertentu. - Berkolaborasi
dengan
pekerjaan, fisik, S : Tn.B
mengatakan rasa nyeri bertambah jika bergerak dan
berkurang setelah minum obat O :
atau terapis rekreasi dalam perencanaan dan monitoring program kegiatan, yang sesuai.
- Tentukan komitmen pasient untuk meningkatkan frekuensi dan berbagai kegiatan. - Membantu
penderita untuk mengeksplorasi makna pribadi dari aktivitas biasa (misalnya kerja) dan kegiatan rekreasi favorit.
Membantu penderita untuk memilih kegiatan dan tujuan pencapaian kegiatan
Respirasi : 22x/menit A :
Intoleransi aktivitas masih bermasalah P :
Lanjutkan intervensi - Menentukan
kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam kegiatan tertentu. - Berkolaborasi
dengan pekerjaan, fisik, atau terapis rekreasi dalam perencanaan dan monitoring
program kegiatan, yang sesuai. - Tentukan
komitmen pasient untuk
meningkatkan frekuensi dan berbagai kegiatan. - Membantu
yang konsisten untuk konsisten dengan kemampuan fisik,
psikologis, dan sosial.
makna pribadi dari aktivitas biasa (misalnya kerja) dan kegiatan rekreasi favorit.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Nyeri mempengaruhi proses kenyamanan dimana nyeri dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada seorang individu, karena nyeri merupakan sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringa aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan kepada Tn.B dia mengatakan bahwa nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan terasa ngilu dan kesemutan pada abdomennya, dan dengan tiduran atau menggerakkan beberapa otot-ototnya adalah cara untuk menghilangkan rasa nyerinya. Penjelasan Tn.B tersebut sama dengan konsep nyeri pada abdomen, yaitu nyeri merupakan suatu mekanisme produksi bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang rusak, dan menyebabkan individu tersebut nyeri.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi (2008), Prosedural keperawatan; konsep dan Aplikasi kebutuhan Dasar Klien,Jakarta, Salemba Medika
Bulechek, G.(2013). Nursing Intervention Classification (NIC).6th Edition. Missouri:Elseiver Mosby
Herdman.T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses :Definition& Classification 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell
Moorhead, S. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC): Measurement of Health Outcomes.5th Edition. Missouri: Elsevier Saunder
Potter, P. A; dan Perry, A, G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4 Volume 2. Jakarta : EGC.