• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL AKAR Jatropha curcas L. DARI BERBAGAI METODE REMASERASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL AKAR Jatropha curcas L. DARI BERBAGAI METODE REMASERASI"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

I. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memberikan latar belakang penelitian mengenai pentingnya antioksidan dalam menanggulangi radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan. Penelitian ini berfokus pada akar Jatropha curcas L., sebuah tanaman dengan potensi antioksidan yang belum dieksplorasi secara menyeluruh. Dijelaskan pula bagaimana radikal bebas terbentuk baik secara endogen maupun eksogen, serta dampak negatifnya terhadap biomolekul tubuh. Penulis juga menyinggung pentingnya antioksidan alami sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan antioksidan sintetis, mengingat kekhawatiran akan efek samping dan sifat karsinogenik dari antioksidan sintetis. Latar belakang ini kemudian mengarah pada rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan hipotesis yang akan diuji.

1.1 Latar Belakang

Bagian ini membahas secara rinci tentang radikal bebas, sumbernya, dan dampak negatifnya terhadap kesehatan. Dijelaskan peran penting antioksidan dalam mencegah dan melawan kerusakan sel akibat radikal bebas. Penulis membandingkan antioksidan sintetis dan alami, menekankan keunggulan dan keamanan antioksidan alami. Potensi akar Jatropha curcas L. sebagai sumber antioksidan alami dijelaskan secara detail, merujuk kepada studi fitokimia sebelumnya yang menunjukan kandungan senyawa-senyawa bioaktif seperti fenol, flavonoid, dan lainnya. Pemilihan metode remaserasi kinetik dan non-kinetik dijelaskan sebagai upaya untuk mendapatkan ekstrak dengan mutu terbaik dan membandingkan efektivitas kedua metode tersebut. Akhirnya, metode DPPH sebagai metode pengujian aktivitas antioksidan dijelaskan secara singkat.

1.2 Rumusan Masalah

Bagian ini merumuskan tiga pertanyaan penelitian yang spesifik. Pertama, menanyakan kemampuan peredaman ekstrak etanol akar Jatropha curcas L. dari metode remaserasi non-kinetik terhadap radikal bebas DPPH. Kedua, pertanyaan serupa diajukan untuk ekstrak yang dihasilkan dari metode remaserasi kinetik. Ketiga, rumusan masalah ini menanyakan perbedaan aktivitas penghambatan antara kedua metode ekstraksi tersebut terhadap radikal bebas DPPH. Ketiga rumusan masalah ini secara sistematis mengarahkan fokus penelitian.

1.3 Tujuan Penelitian

Bagian ini menjabarkan tiga tujuan penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah. Tujuannya adalah untuk secara kuantitatif menentukan kemampuan peredaman masing-masing ekstrak (non-kinetik dan kinetik) terhadap radikal bebas DPPH. Selain itu, tujuan penelitian juga meliputi perbandingan aktivitas antioksidan dari kedua metode ekstraksi tersebut. Tujuan-tujuan ini terstruktur dengan baik dan mencerminkan langkah-langkah yang sistematis dalam mencapai tujuan utama penelitian.

1.4 Manfaat Penelitian

Bagian ini memaparkan manfaat penelitian bagi masyarakat dan lembaga yang berwenang. Manfaat bagi masyarakat berupa penyediaan informasi ilmiah tentang potensi akar Jatropha curcas L. sebagai antioksidan alami. Sementara itu, manfaat bagi lembaga berwenang mencakup optimasi metode ekstraksi dan penyediaan informasi ilmiah untuk pengembangan fitofarmaka dan obat herbal baru. Pembahasan manfaat ini memberikan perspektif praktis dan akademis dari hasil penelitian.

1.5 Hipotesis

Bagian ini menyatakan hipotesis penelitian, yaitu ekstrak etanol akar Jatropha curcas L. yang dihasilkan dari metode remaserasi kinetik memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat terhadap radikal bebas DPPH dibandingkan dengan remaserasi non-kinetik. Hipotesis ini merupakan prediksi yang terukur dan dapat diuji melalui metode-metode penelitian yang dijelaskan di bab selanjutnya.

II. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menyajikan tinjauan pustaka yang komprehensif mengenai berbagai aspek yang relevan dengan penelitian. Tinjauan ini meliputi tanaman Jatropha curcas L. (klasifikasi, morfologi, kandungan kimia, dan khasiatnya), metode ekstraksi (maserasi dan remaserasi), radikal bebas dan antioksidan (sumber, mekanisme kerja, dan contohnya), metode kromatografi lapis tipis (KLT), dan metode uji aktivitas antioksidan (DPPH, CUPRAC, dan FRAP). Tinjauan ini memberikan landasan teori yang kuat untuk penelitian dan menunjukkan pemahaman penulis terhadap literatur yang relevan.

III. BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

Bab ini menggambarkan kerangka konseptual penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Kerangka konseptual ini secara visual menampilkan alur penelitian, mulai dari proses ekstraksi dengan dua metode yang berbeda hingga pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan analisis data untuk membandingkan efektivitas kedua metode tersebut. Bagian ini menunjukkan bagaimana berbagai elemen dalam penelitian saling berkaitan dan mendukung tujuan penelitian secara keseluruhan.

IV. BAB IV METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan secara rinci metodologi yang digunakan dalam penelitian, mencakup tempat dan waktu penelitian, bahan penelitian (bahan tanaman dan bahan kimia), alat penelitian, rancangan penelitian (desain penelitian dan variabel penelitian), prosedur penelitian (persiapan ekstrak, identifikasi profil KLT, persiapan larutan uji, dan pengukuran aktivitas antioksidan), dan analisis data (analisis deskriptif dan analisis analitik). Penjelasan yang sistematis dan detail dalam bab ini memastikan reproduksibilitas penelitian.

V. BAB V HASIL PENELITIAN

Bab ini menyajikan hasil penelitian secara sistematis. Hasil meliputi data determinasi tanaman, pembuatan serbuk simplisia, hasil ekstraksi (rendemen), identifikasi senyawa kimia dengan KLT (identifikasi alkaloid, terpenoid, flavonoid, polifenol, dan antrakinon), hasil pengukuran aktivitas antioksidan (λmaks, optimasi waktu inkubasi, dan data absorbansi), dan hasil analisis data (uji t-independent). Penyajian data yang terstruktur dengan baik, disertai tabel dan gambar, memudahkan pembaca untuk memahami hasil penelitian.

VI. BAB VI PEMBAHASAN

Bab ini merupakan inti dari skripsi, di mana hasil penelitian diinterpretasikan dan dikaitkan dengan tinjauan pustaka. Pembahasan ini menjelaskan secara detail tentang kemampuan peredaman kedua ekstrak terhadap radikal bebas DPPH, perbedaan aktivitas antioksidan antara kedua metode ekstraksi, dan implikasi dari temuan penelitian. Pembahasan ini juga menunjukan kemampuan kritis penulis dalam menganalisis data dan menghubungkannya dengan teori yang ada.

VII. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyimpulkan temuan penelitian dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya. Kesimpulan disusun secara ringkas dan jelas, menjawab rumusan masalah yang diajukan di Bab I. Saran-saran yang diberikan bersifat konstruktif dan dapat meningkatkan kualitas penelitian di masa mendatang. Kesimpulan dan saran ini merangkum seluruh isi skripsi dan memberikan arah untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Dalam madu terdapat banyak nutrisi yang berfungsi sebagai antioksidan dan semua senyawa tersebut bekerjasama dalam melindungi sel normal dan menetralisir radikal bebas.. Telah

1) Primary Antioxidant yaitu senyawa-senyawa, terutama senyawa- senyawa fenol yang mampu memutus rantai reaksi pembentukan radikal bebas asam lemak. Dalam hal ini memberikan

Hasil penelitian ilmiah menunjukkan bahwa buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian adalah sumber antioksidan yang baik dan bias meredam reaksi berantai radikal bebas dalam tubuh, yang

Prinsip dari uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH yaitu reaksi penangkapan atom hidrogen dari senyawa antioksidan oleh radikal bebas DPPH untuk mendapatkan

Contoh antioksidan ini adalah enzim SOD yang berfungsi sebagai pelindung hancurnya sel-sel dalam tubuh serta mencegah proses peradangan karena radikal bebas.

Antioksidan adalah senyawa yang dapat menangkap radikal bebas, karena bisa menyumbangkan satu elektronnya.Antioksidan terbagi atas dua jenis yaitu antioksidan alami

senyawa fenol yang mampu memutus rantai reaksi pembentukan radikal bebas asam lemak. Dalam hal ini memberikan atom hidrogen yang berasal dari gugus hidroksi senyawa

Reduksi DPPH oleh Senyawa Penangkap Radikal Bebas Antioksidan Metode DPPH bekerja berdasarkan reaksi oksidasi-reduksi, dimana DPPH adalah suatu radikal bebas sintetik yang dapat larut