• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL AKAR Jatropha curcas L. DARI BERBAGAI METODE REMASERASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL AKAR Jatropha curcas L. DARI BERBAGAI METODE REMASERASI"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

NOVI PURWANTI

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

EKSTRAK ETANOL AKAR Jatropha curcas L.

DARI BERBAGAI METODE REMASERASI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Syukur Alhamdulillah senantiasa terpanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta telah memberikan nikmat berupa petunjuk, kesehatan, serta kesabaran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PERBANDINGAN AKTIVITAS

ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL AKAR Jatropha curcas L. DARI

BERBAGAI METODE REMASERASI.

Pada kesempatan yang berharga ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada umat-Nya, Rasulullah SAW yang telah menuntun kita menuju jalan yang lurus. 2. Siti Rofida S.Si., M.Farm., Apt selaku dosen pembimbing I dan Sovia

Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt selaku dosen pembimbing II atas saran, bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis.

3. Drs. H. Achmad Inoni, Apt. selaku penguji I dan Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP selaku penguji II atas saran dan kritik yang diberikan sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

4. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Nailis Syifa’, S.Farm. Apt. M.Sc selaku Ketua Program Studi Farmasi dan selaku dosen wali. Terima kasih atas arahan ibu baik tentang akademik atau non akademik selama ini.

6. Laboratorium Sintesa dan Laboratorium Kimia Terpadu II Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang. Kepada Mas Ferdi dan seluruh laboran yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mendampingi dan memberikan tempat agar penulis dapat melaksanakan penelitiannya dengan baik.

(5)

v

Sendi Lia Yunita, S. Farm., Apt. yang telah susah payah membantu jalannya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik.

8. Untuk kedua orang tuaku, Bapak (Eri Purwanto), Ibu (Tri Hidayati), serta adik Kartika tercinta dan tersayang yang selalu memberi kasih sayang, dukungan, arahan serta doa dan tiada hentinya memotivasi dalam segala hal.

9. Teman–teman seperjuangan bahan alam : Lina, Annita, Rahman, Maretha, Dilla, Farida dan Mbak Lisna terimakasih atas kebersamaan, bantuan, motivasi dan semangat serta kerjasamanya sehingga skripsi ini dapat terwujud.

10. Para sahabat tersayang yang setia memberi support saya sampai saat ini: Annita, Lina, Nuzul, Nabiela, Santi, Erma, Erisa Adestya, Erly, Anna, Zaina serta teman-teman Farmasi B 2011 terima kasih atas motivasi dan kebersamaannya selama ini.

11. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput dari bantuan dan doa yang telah kalian semua berikan.

Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya ataupun bagi semua pihak yang membaca skripsi ini, amiin.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Malang, 15 Juni 2015 Penyusun

(6)

vi

RINGKASAN

Radikal bebas merupakan molekul yang tidak memiliki pasangan pada orbital terluarnya dan bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada sel tubuh diantaranya DNA, protein, lipid, dan karbohidrat. Antioksidan merupakan senyawa penting dalam menjaga kesehatan tubuh karena berfungsi memutus reaksi berantai dari radikal bebas yang terdapat dalam tubuh.Salah satu tanaman yang dapat dijadikan alternatif antioksidan alami adalah akar jarak pagar (Jatropha curcas L.). Tanaman ini memiliki senyawa metabolit sekunder berupa, flavonoid, tanin, polifenol, alkaloid, dan antrakinon.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh akar tanaman Jatropha curcas L. menggunakan metode DPPH. Ekstrak dihasilkan dari dua metode remaserasi yang berbeda yaitu remaserasi kinetik dan remaserasi non kinetik. Pengujian aktivitas antioksidan dari ekstrak akar Jatropha curcas L. menggunakan metode aktivitas antiradikal bebas DPPH serta KLT. Ekstrak etanol akar Jatropha curcas L. mempunyai aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, yang diduga memiliki senyawa flavonoid yang berperan sebagai antioksidan.

Akar Jatropha curcas L. yang telah dibersihkan lalu dikeringkan serta dioven menghasilkan simplisia kering, setelah itu dijadikan serbuk menggunakan mesin penggiling. Serbuk yang dihasilkan kemudian dimaserasi dengan dua metode yaitu remaserasi kinetik dengan mesin pengaduk selama 12 jam dan remaserasi non kinetik selama 3x24 jam menggunakan pelarut etanol 96%. Kemudian filtrat dari kedua metode remaserasi tersebut masing-masing disaring dan dipekatkan dengan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental.

Pada uji pendahuluan aktivitas antioksidan ekstrak etanol akar Jatropha curcas L. dilakukan secara KLT untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang berperan sebagai antioksidan. Pada uji KLT, fase diam yang digunakan adalah silica gel F254 dengan fase gerak menggunakan dua eluen yang terpilih

setelah dilakukan optimasi yaitu N-heksan:Etil asetat (7:3) dan N-heksan:Etil asetat (8:2). Terdapat lima metabolit sekunder yang diidentifikasi diantaranya alkaloid, terpenoid, flavonoid, polifenol, dan antrakinon. Penampak noda yang digunakan antara lain dragendroff untuk alkaloid, anisaldehida-asam sulfat untuk terpenoid, asam sulfat 10% untuk flavonoid, besi (III) klorida 5% untuk polifenol, dan kalium hidroksida 10% untuk antrakinon. Noda diamati dengan sinar tampak, lampu UV 254 dan 365 nm.

Pada uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol akar Jatropha curcas L. dilakukan dengan metode DPPH. Untuk tahap awal yang dilakukan yaitu pengukuran panjang gelombang maksimum (λ maks) larutan DPPH. Penentuan

(7)

vii

dengan konsentrasi 0,2; 0,4; 1,0; 1,6; 2,0 dan 3,0 µg/ml dan di inkubasi selama 20 menit.

Data hasil pengukuran absorbansi dihitung persentase penghambatannya terhadap radikal bebas. Selanjutnya data % penghambatan digunakan untuk menghitung nilai IC50 dengan regresi linier. Setelah itu rata-rata nilai IC50 dari

kedua metode remaserasi diolah dengan analisis uji T independent test

menggunakan SPSS 17.0 For Windows untuk mengetahui perbedaan aktivitas antioksidan diantara kedua metode remaserasi tersebut.

Hasil simplisia akar Jatropha curcas L. yang diperoleh sebanyak 889,65 g dan serbuk yang diperoleh sebanyak 815,42 g. Setelah filtrat dari kedua metode remaserasi tersebut masing-masing disaring dan dipekatkan dengan rotary evaporator hingga kental, didapatkan % rendemen yaitu untuk ekstrak remaserasi kinetik sebanyak 9,1% dan ekstrak remaserasi non kinetik 8,37%. Hasil identifikasi senyawa kimia dengan metode KLT menunjukkan bahwa ekstrak etanol akar Jatropha curcas L. positif mengandung senyawa alkaloid, terpenoid, flavonoid, polifenol, dan antrakinon yang diduga berperan sebagai antioksidan. Hasil IC50 pada ekstrak etanol akar Jatropha curcas L. metode remaserasi kinetik

adalah 58,86 µg/ml dan IC50 pada ekstrak etanol akar Jatropha curcas L. metode

remaserasi non kinetik adalah 57,96 µg/ml, sedangkan untuk vitamin C didapatkan nilai IC50 sebesar 2,25 µg/ml. Dari nilai IC50 dan analisis SPSS dapat

(8)

viii

ABSTRACT

Background: Antioxidants are substances that can inhibit oxidation caused by free radicals. Jatropha curcas L. is one of the plants which contains natural antioxidant compounds that are useful for the body. Excellence of Jatropha curcas L. is almost all its parts can be used, one of its part is root.

Aim: To determine the reduction ability of ethanol extract of Jatropha curcas L. roots which are extracted with kinetic and non kinetic remaceration methods against free radical DPPH and comparing their antioxidant activity of the two methods.

Methods: DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picryl hydrazyl). The root of Jatropha curcas

L. extracted by methods kinetic and non kinetic remaceration to obtain the thick extract. Thick extract obtained from both methods remaceration in antioxidant activity assay quantitatively with 0,4 mM DPPH reagent. This research was conducted to obtain IC50 values of both kinds of extracts using UV-Visible spectrophotometry at λ maximum 513-520 nm and vitamin C as a positive control.

Results and Conclusion: The chemical compounds identifications of Jatropha curcas L. root by TLC method showed the positive result of alkaloid, terpenoid, flavonoid, polyphenol, and antrakinon. The IC50 value of extract from kinetic and non kinetic remaceration were found to be 58,86 µg/ml and 57,96 µg/ml. IC50 of vitamin C as a positive control were found to be 2,25 µg/ml. From the statistical analysis by SPSS using t-Test Independent can be concluded that the antioxidant activity of the extract from kinetic and non kinetic remaceration don’t have a difference.

(9)

ix

ABSTRAK

Latar Belakang: Antioksidan adalah zat yang dapat menghambat oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas. Jatropha curcas L. merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa antioksidan alami yang berguna bagi tubuh. Keunggulan dari Jatropha curcas L. hampir semua bagiannya dapat digunakan, salah satu bagiannya adalah akar.

Tujuan: Untuk mengetahui kemampuan peredaman ekstrak etanol 96% akar

Jatropha curcas L. yang diekstraksi dengan metode remaserasi kinetik dan non kinetik terhadap radikal bebas DPPH serta membandingkan aktivitas antioksidan dari kedua metode tersebut.

Metode: DPPH (1,1-Diphenyl-2-Pikril hydrazyl). Akar Jatropha curcas L. diekstraksi dengan metode remaserasi kinetik dan non kinetik untuk mendapatkan ekstrak kental. Ekstrak kental yang diperoleh dari kedua metode remaserasi diuji aktivitas antioksidan secara kuantitatif dengan pereaksi DPPH 0,4 mM. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan nilai IC50 dari kedua jenis ekstrak menggunakan spektrofotometri UV-Visible pada λ maksimum 513-520 nm dan vitamin C sebagai kontrol positif.

Hasil dan Kesimpulan: Identifikasi senyawa kimia dari akar Jatropha curcas L. dengan metode TLC menunjukkan hasil positif mengandung alkaloid, terpenoid, flavonoid, polifenol, dan antrakinon. Nilai IC50 ekstrak dari remaserasi kinetik dan non kinetik yaitu sebesar 58,86 µg/ml dan 57,96 µg/ml. IC50 vitamin C sebagai kontrol positif yaitu sebesar 2,25 µg/ml. Dari analisis statistik dengan SPSS menggunakan t-Test Independent dapat disimpulkan bahwa aktivitas antioksidan dari ekstrak yang dihasilkan metode remaserasi kinetik dan non kinetik tidak memiliki perbedaan.

(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Hipotesis ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Tinjauan Tentang Tanaman Jatropha curcas L ... 6

2.1.1 Klasifikasi Tanaman ... 6

2.1.2 Morfologi Tanaman ... 7

2.1.3 Daerah Asal dan Penyebaran Tanaman ... 7

2.1.4 Kandungan Tanaman ... 8

2.1.5 Kegunaan dan Khasiat Tanaman ... 9

2.2 Ekstraksi ... 10

2.2.1 Maserasi ... 11

2.2.2 Standardisasi Terkait Mutu Ekstrak ... 13

2.2.3 Pemilihan Solven ... 14

2.3 Radikal Bebas ... 15

2.4 Antioksidan ... 17

(11)

xi

2.4.2 Mekanisme Kerja Antioksidan ... 19

2.4.3 Flavonoid ... 20

2.4.4 Vitamin C ... 21

2.5 Tinjauan Kromatografi... 21

2.6 Uji Aktivitas Antioksidan ... 22

2.6.1 Metode DPPH ... 22

2.6.2 Metode CUPRAC ... 24

2.6.3 Metode FRAP ... 24

2.7 Spektrofotometri ... 24

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 26

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 26

3.2 Skema Kerangka Konseptual ... 28

BAB IV METODE PENELITIAN ... 29

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

4.2 Bahan Penelitian ... 29

4.2.1 Bahan Tanaman ... 29

4.2.2 Bahan Kimia ... 29

4.3 Alat Penelitian ... 30

4.3.1 Pembuatan Serbuk Simplisia ... 30

4.3.2 Proses Ekstraksi ... 30

4.3.3 Pengujian Aktivitas Antioksidan ... 30

4.3.4 Identifikasi Profil KLT ... 31

4.4 Rancangan Penelitian ... 31

4.4.1 Desain Penelitian ... 31

4.4.2 Variabel Penelitian ... 31

4.5 Prosedur Penelitian ... 32

4.5.1 Persiapan Ekstrak Etanol Akar Jatropha curcas L ... 32

4.5.2 Identifikasi Profil Kromatografi Lapis Tipis ... 33

4.5.3 Persiapan Larutan Pengujian Aktivitas Antioksidan .... 35

4.5.4 Pengukuran Aktivitas Antioksidan ... 39

4.6 Analisis Data ... 40

(12)

xii

4.6.2 Analisis Analitik ... 41

BAB V HASIL PENELITIAN ... 42

5.1 Hasil Determinasi Tanaman ... 42

5.2 Hasil Pembuatan Serbuk Simplisia ... 42

5.3 Hasil Ekstraksi ... 43

5.4 Hasil Identifikasi Profil Senyawa Kimia Dengan KLT ... 44

5.4.1 Identifikasi Senyawa Alkaloid ... 44

5.4.2 Identifikasi Senyawa Terpenoid ... 45

5.4.3 Identifikasi Senyawa Flavonoid ... 46

5.4.4 Identifikasi Senyawa Polifenol ... 46

5.4.5 Identifikasi Senyawa Antrakinon ... 47

5.5 Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan ... 48

5.5.1 Hasil Pengukuran λmaks Larutan Kontrol Pereaksi ... 48

5.5.2 Hasil Optimasi Waktu Inkubasi ... 49

5.5.3 Pengukuran Absorbansi dengan Spektrofotometri ... 51

5.6 Hasil Analisis Data ... 55

BAB VI PEMBAHASAN ... 56

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

7.1 Kesimpulan ... 62

7.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Kandungan Senyawa Diterpen Akar Jatropha curcas L. ... 9

II.2 Pelarut yang Digunakan dalam Ekstraksi Senyawa Aktif ... 15

V.1 Hasil Pengukuran Derajat Halus Serbuk Akar Jatropha curcas L ... 43

V.2 Randemen Hasil Ekstraksi Akar Jatropha curcas L. ... 44

V.3 Hasil KLT Ekstrak Etanol Akar Jatropha curcas L ... 48

V.4 Data Hasil Pengukuran λmaks DPPH pada Optimasi Waktu Inkubasi Larutan Kontrol Positif ... 48

V.5 Data Hasil Pengukuran λmaksDPPH pada Optimasi Waktu Inkubasi Larutan Uji ... 49

V.6 Data Hasil Optimasi Waktu Inkubasi Larutan Kontrol Positif ... 50

V.7 Data Hasil Optimasi Waktu Inkubasi Larutan Uji ... 51

V.8 Data Pengukuran Absorbansi Larutan Kontrol Positif ... 52

V.9 Data Pengukuran Absorbansi Ekstrak Etanol Akar Jatropha curcas L. Metode Remaserasi Kinetik ... 53

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tanaman Jatropha curcas L. ... 6

2.2 Rumus Kimia Flavonoid ... 20

2.3 Rumus Kimia Vitamin C ... 21

2.4 Struktur Molekul DPPH ... 23

3.1 Skema Konseptual ... 28

5.1 Akar Jatropha curcas L. ... 42

5.2 Ekstrak Etanol 96% Akar Jatropha curcas L. ... 43

5.3 Hasil Identifikasi Senyawa Alkaloid ... 44

5.4 Hasil Reaksi Warna Senyawa Alkaloid Akar Jatropha curcas L. ... 45

5.5 Hasil Identifikasi Senyawa Terpenoid ... 45

5.6 Hasil Identifikasi Senyawa Flavonoid ... 46

5.7 Hasil Identifikasi Senyawa Polifenol ... 47

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 69

2 Surat Pernyataan ... 70

3 Surat Determinasi ... 71

4 Perhitungan ... 72

5 Bagan Alir ... 80

6 Data Hasil Pengukuran Waktu Inkubasi ... 90

7 Data Hasil Pengukuran Absorbansi ... 91

8 Perhitungan Persen Inhibisi…... 100

9 Grafik Perbandingan Kadar dan Persen Inhibisi ... 103

10 Hasil Analisis SPSS ... 105

(16)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

Singkatan

μg : mikrogram μl : mikroliter

Abs. : absorbansi

BHA : butylated hidroxy anisol

BHT : butylated hidroxy toluen

BI : baku induk BK : baku kerja

BPOM : badan pengawas obat dan makanan

C : celcius

CUPRAC : cupric reducing antioxidant power

Depkes : departemen kesehatan

DNA : deoxyribonucleic acid

DPPH : 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl

E1 : eluen 1 E2 : eluen 2 Fe2+ : fero

FRAP : ferric reducingantioxidant power

H2O2 : hidrogen peroksida

IC50 : inhibitor concentration 50%

K : kinetik

KLT : kromatografi lapis tipis Lar. : larutan

L. : Linn.

LDL : low density lipoprotein

mg : miligram ml : mililiter

mM : miliMolar mm : milimeter NK : non kinetik nm : nanometer

PUFA : poly unsaturated fatty acid

Rf : retention factor

rpm : rotasi per menit

ROS : reactive oxygen spesies

Sinar UV-Vis : sinar ultraviolet-visible (sinar tampak) SOD : superoksida dismutase

(17)

63

DAFTAR PUSTAKA

Abdelgadir, H. A., and Staden J. V., 2013. Ethnobotany, ethnopharmacology and toxicity of Jatropha curcas L. (Euphorbiaceae): A review. South African Journal of Botany, Vol. 10 No. 1016, pp. 204-206.

Agoes, G., 2007. Teknologi Bahan Alam. Bandung: Insstitute Teknologi Bandung.

Aiyelaagbe, O. O., Hamid, A. A., Fattorusso, E., Scafati, O. T., Schroder, H. C., and Muller, W. E. G., 2011. Cytotoxic Activity of Crude Extracts As Well As of Purecomponents from Jatropha Species, Plants Used Extensively In African traditional Medicine. Evidence-Based Complementary and Alternativ Medicine, Vol. 10 No. 1155, pp. 1-7.

Anthony, K. P., Deolu-Sobogun, S. A., and Saleh, M. A., 2012. Comprehensive Assessment of Antioxidant Activity of Essential Oils.

Journal of Food Science., Vol. 77 No.8, pp. C839-C843.

Apak, R., Guclu, K., Ozyurek, M., Bektasglu, B., and Bener, M., 2007. Cupric ion reducing antioxidant capacity assay for food antioxidants: vitamins, polyphenolics, and flavonoids in food extracts,” in Methods in Molecular Biology, Advanced Protocols in Oxidative Stress I,D.Armstrong, Vol. 477, pp. 163–165.

Apotrosoaei, M., Vasincu, I. M., Dragan, M., Buron, F., Routier, S., and Profire, L., 2014. Design, Synthesis and the Biological Evaluation of new 1,3 Thiazolidine-4 ones Based on the 4 Amino-2,3-dimethyl-1-phenyl-3 pyrazolin-5-one Scaffold. Molecules, Vol. 19 No. 10, pp. 13824-13825.

Asobara, H., Linda, J., and Samson, Okon, E. O., 2014. Comparative Study of the Phytochemical Properties of Jatropha curcas and Azadirachta indica Plant Extracts. Journal of Poisonous and Medicinal Plants Research, Vol. 2 No. 2, pp. 020-024.

Astuti, S., 2008. Isoflavon Kedelai dan Potensinya Sebagai Penangkap Radikal Bebas. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian, Vol. 13 No. 2, pp. 126-128.

Ayucitra, A., Indraswati, N., Mulyandasari, V., Kurniawan Y. D., Francisco, G., dan Yudha, A., 2011. Potensi Senyawa Fenolik Bahan Alam Sebagai Antioksidan Alami Minyak Goreng Nabati. WIDYA TEKNIK, Vol. 10 No. 1, pp. 1-5.

(18)

64

Boudjeko, T., Ngomoyogoli, J. E. K., Woguia, A. L., and Yanou, N. N., 2013. Partial Characterization, Antioxidative Properties and Hypolipidemic Effects of Oilseed Cake of Allanblackia Floribunda and Jatropha curcas.

BMC Complementary and Alternative Medicine, Vol. 13

No.352, pp. 1-5.

Dakah, A., Zaid, S., Suleiman, M., Abbas, S., and Wink, M., 2014. In vitro propagation of the medicinal plant Ziziphora tenuior L. and evaluation of its antioxidant activity. Saudi Journal of Biological Sciences, Vol. 10 No. 1016, pp. 317–323.

Depkes RI Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan Direktorat Pengawasan Obat Tradisional. 2000. Parameter Standar Mutu Ekstrak Tumbuhan Obat. Edisi ke-1, Jakarta: Departemen Kesehatan, hal 5-7.

Dewi, K. H., Silsia, D., Susanti, L., Markom, M., dan Mendra, H., 2010. Ekstraksi Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Sebagai Sumber Testosteron Pada Berbagai Kecepatan dan Lama Pengadukan. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”. pp. D14 1- D14 7.

Dewoto, H. R., 2007. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. MajKedokt Indon., Vol. 57 No.7, pp. 205-211.

Dirjen POM RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV . Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Droge, W. 2002. Free Radicals in The Physiological Control of Cell Function. Physiol Rev. 82, pp. 47-49.

Eveline, Siregar, T. M., dan Sanny. 2014. Studi Aktivitas Antioksidan Pada Tomat (Lycopersicon esculentum) Konvensional dan Organik Selama Penyimpanan. Prosiding SNST ke-5, pp. 25-26.

Fauzana, D. L., 2010. Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi, Perkolasi dan Reperkolasi Terhadap Rendemen Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Bogor: Skripsi.Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Franken, Y. J., Putten, E. V. D., Nielsen, F., and Jongh, J. D., 2010. The jatropha handbook from cultivation to application. In: Jan de Jongh (Eds.) Netherlands: Jongh, J. D., pp. 1-9.

Gandjar, I. G. & Rohman, A., 2012, Analisis Obat secara Spektroskopi dan Kromatografi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal.315-317.

Halliwel, B. and Gutteride, 1989. CMJ., Free Radicals in Biology and Medicine,

(19)

65

Hambali, E., S. Mujdalipah, G. Sulistiyanto, dan T. Lesmana. 2006. Diversifikasi Produk Olahan Jarak Pagar dan kaitannya dengan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta di Indonesia. SBRC& Eka

Cipta Fondation , IPB Bogor. Hlm 38- 45.

Hamid, A. AS., Aiyelaagbe, O. O., Usman, L. A., Ameen, O. M., and Lawal, A., 2010. Antioxidants: its medicinal and pharmacological applications.

African Journal of Pure and Applied Chemistry, Vol. 4 No.8, pp. 142 144.

Handa, S. S., Khanuja, S. P. S., Longo, G., and Rakesh, D. D., 2008. Extraction technologies for medicinal and aromatic plants. In: Scientist E II, Botany and Pharmacognosy, Central Institute of Medicinal and Aromatic Plants, P.O. CIMAP, Lucknow, India: Janardan Singh, pp. 1-10.

Harborne, JB. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, Terjemahan Kosasih P dan Iwang S.J., Penerbit ITB Bandung.

Harini, B. W., Dwiastuti, R., dan Wijayanti, L. W., 2012. Aplikasi metode spektrofotometri visibel untuk mengukur kadar curcuminoid pada rimpang kunyit (curcuma domestica). Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III, pp. B31-B36.

Igbinosa, O. O., Igbinosa, I. H., Chigor, V. N., Uzunuigbe, O. E., Oyedemi, S. O., Odjadjare, E. E., Okoh, A. I., and Igbinosa, E. O., 2011. Polyphenolic Contents and Antioxidant Potential of Stem Bark Extracts from Jatropha Curcas (Linn). Int. J. Mol. Sci., 12, pp. 2958-2959.

Karundeng, G., Suryant, E., Sudewi, S., 2014. Aktivitas tabir surya dari ekstrak fenolik periderm umbi ubi kayu (Manihot utilissima). Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 3 No.2, pp. 115-118.

Koirewoa, Y. A., Fatimawali., Wiyono, W. I., 2012. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dalam Daun Beluntas (Pluchea Indica L.).

Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado.

Kumar, S., and Pandey, A. K., 2013. Chemistry and Biological Activities of Flavonoids: An Overview. The ScientificWorld Journal, Vol. 10 No. 1155, pp. 2-5.

Lu, J. M., Lin, P. H., Yao, Q., and Chen, C., 2010. Chemical and molecular mechanism of antioxidants: Experimental approaches and model systems.

J Cell Mol Med., Vol. 14 No. 4, pp. 1-4.

(20)

66

Marinova, G., and Batchvarov, V., 2011. Evaluation of The Methods for Determination of The Free Radical Scavenging Activity by DPPH.

Bulgarian Journal of Agricultural Science, Vol. 17 No. 1, pp. 11-15.

Molyneux, P., 2004. The Use of The Stable Free Radical Dipehenylpicryl Hydrazyl (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin Journal of Science and Technology, Vol. 26, pp. 211-219.

Mukhriani., 2014. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif. Jurnal Kesehatan, Vol. 7 No. 2, pp. 362-367.

Nugraheni, M., Santoso, U., Suparmo., dan Wuryastuti, H., 2013. Potensi kentang hitam dalam mereduksi stres oksidatif dan menghambat proliferasi sel kanker payudara MCF-7. J. Teknol. dan Industri Pangan, Vol. 24 No.2, pp. 138-140.

Nurdiansyah dan Abdi R., 2011. Efek Lama Maserasi Bubuk Kopra Terhadap Rendemen, Densitas, dan Bilangan Asam Biodiesel yang Dihasilkan dengan Metode Transesterifikasi In Situ. Jurnal Belian, Vol. 10 No. 2, p. 220.

Nurmuhaimina, S. A., Maulia, R., Yuniarti, I., dan Umaningrum, D., 2009. Uji Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Campuran Tumbuhan Alang-Alang (Imperata Cylindrica) dan Lidah Ular (Hedyotis Corymbosa) Sebagai Peredam Radikal Bebas Asam Linoleat. Sains dan Terapan Kimia, Vol. 2 No. 1, pp. 85-93.

Nwokocha, A. Blessing, I.O. Agbagwa and B.E. Okoli., 2011. Comparative Phytochemical Screening of Jatropha L. Species in the Niger Delta.

Research Journal of Phytochemistry, pp.1-8.

Oboh, G., Ademosun, A. O., Ademiluyi, A. O., Omojokun, O. S., Nwanna, E. E., and Longe, K. O., 2014. In vitro studies on the antioxidant property and inhibition of -amylase, glucosidase, and angiotensin i-converting enzyme by polyphenol-rich extracts from cocoa (theobroma cacao) bean.

Pathology Research International, Vol. 10 No. 1155, pp. 1-6.

Oskoueian, E., Abdullah, N., Saad, W. Z., Omar, A. R., Ahmad, S., Kuan, W. B., Zolkifli, N. A., Hendra, R., and Ho, Y. W., 2011. Antioxidant, anti inflammatory and anticancer activities of methanolic extracts from

Jatropha curcas Linn. Journal of Medicinal Plants Research, Vol. 5 No. 1, pp. 49-57.

(21)

67

Percival, M., 1998. Antioxidants. Clinical nutrition insights, Vol. 1 No. 96, pp.1-4.

Prihandana, R., Hambali, E., Mujdalipah, S., Hendroko, R., 2007. Meraup Untung dari Jarak Pagar, Jakarta: Agromedia Pustaka.

Rahman, M. M., Ahmad, S. H., Mohamed, M. T. M., and Ab Rahman, M. Z., 2014. Antimicrobial Compounds from Leaf Extracts of Jatropha curcas, Psidium guajava, and Andrographis paniculata. The Scientific World Journal, Vol. 10 No. 1155, pp. 2-5.

Ramatina, Amalia, L., dan Ekayanti, I., 2014. Pengaruh Suplemen Antioksidan Terhadap Kadar Malondialdehid Plasma Mahasiswi IPB. Jurnal Gizi dan Pangan, Vol. 9 No. 1, pp. 35-36.

Sabandar, C. W., Ahmat, N., Jaafar, F. M., Sahidin, I., 2013. Medicinal property, Phytochemistry and Pharmacology Of Several Jatropha Species (Euphorbiaceae): A review. Phytochemistry, Vol. 10 No. 1016, pp. 7-11.

Safaryani, N., Haryanti, S., dan Hastuti, E. D., 2007. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan terhadap Penurunan Kadar Vitamin C Brokoli (Brassica oleracea L). Buletin Anatomi dan Fisiologi, Vol. 15 No. 2, pp. 39-46.

Sastrawan, I. N., Sangi, M., dan Kamu, V., 2013. Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji Adas (Foeniculum Vulgare) Menggunakan Metode DPPH. Jurnal Ilmiah Sains, Vol. 13 No. 2, pp. 110-115.

Selawa, W., Runtuwene, M. R. J., dan Citraningtyas, G., 2013. Kandungan Flavonoid dan Kapasitas Antioksidan Total Ekstrak Etanol Daun Binahong [Anredera Cordifolia(Ten.)Steenis.]. Jurnal Ilmiah Farmasi,

Vol. 2 No. 01, p. 19.

Sen, S., Chakraborty, R., Sridhar, C., Reddy, Y. S. R., and De, B., Free Radicals, Antioxidants, Diseases And Phytomedicines: Current Status And Future Prospect. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research, Vol. 3 No.1, pp. 91-92.

Setyaningsih, D., Nurmillah, O. Y., Windarwati, S., 2009. Kajian Aktivitas Antioksidan dan Antimikroba Ekstrak Biji, Kulit Buah , Batang dan Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.). Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi, pp. 1-7.

(22)

68

Sikora, E., Cieslik, E., and Topolska, K., 2008. The sources of natural antioxidants. Acta Sci. Pol.,Technol. Aliment., Vol. 7 No. 1, pp. 5-9.

Suryanto, E., 2012. Fitokimia Antioksidan. Surabaya: Putra Media Nusantara.

Talapessy, S., Suryanto, E., dan Yudistira, A., 2013. Uji aktivitas antioksidan dari ampas hasil pengolahan sagu (metroxylon sagu rottb). PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2 No. 3, pp. 40-44.

Tiwari, P., Kumar, B., Kaur, M., Kaur, G., and Kaur, H., 2011. Phytochemical screening and extraction: a review. Internationale Pharmaceutica Sciencia, Vol. 1 No.1, pp. 98-106.

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya, bersifat sangat tidak stabil, sangat reaktif, dan menangkap elektron disekitarnya untuk memperoleh stabilitas. Oleh karena sifatnya yang tidak stabil, radikal bebas dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit degeneratif. Penyakit tersebut antara lain kanker, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus dan aterosklerosis (Droge, 2002). Radikal bebas dapat terbentuk secara endogen maupun eksogen sebagai bagian dari sistem metabolik regular, aktivitas fisik, dan gaya hidup (Ramatina dkk., 2014).

Radikal bebas yang berlebih dapat menyebabkan kerusakan pada senyawa-senyawa biomolekul seperti karbohidrat, protein, lipid, dan DNA, sehingga berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu pembentukan radikal bebas harus dihalangi atau dihambat dengan suatu senyawa penting yang dapat menangkal serangan radikal bebas. Senyawa-senyawa yang mampu menghilangkan serta menghambat efek radikal bebas tersebut adalah antioksidan (Selawa dkk., 2013).

(24)

2

kerusakan oksidatif sehingga diperlukan antioksidan eksogen atau antioksidan yang diperoleh dari luar untuk mengatasi hal tersebut (Nugraheni dkk., 2013).

Berdasarkan sumbernya, antioksidan dibagi dalam dua kelompok yaitu antioksidan sintetis dan antioksidan alami. Antioksidan sintetik diantaranya yaitu BHT dan BHA, tetapi penggunaan antioksidan sintetik dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping dan bersifat karsinogenik. Oleh karena itu antioksidan alami lebih dipilih sebagai alternatif dan dibutuhkan karena bersifat aman bila dikonsumsi (Ayucitra dkk., 2011).

Aktivitas senyawa antioksidan pada tanaman semakin diteliti dalam beberapa dekade terakhir untuk pengembangan baru antioksidan alami (Anthony

et al., 2012). Flavonoid merupakan antioksidan alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Selain itu senyawa-senyawa fenolik dan polifenolik juga merupakan antioksidan alami yang banyak terdapat pada buah-buahan dan rempah-rempah (Sastrawan dkk., 2013). Sebagai contoh tanaman yang mengandung antioksidan adalah kentang hitam yang mengandung fenol, asam maslinat, dan fitosterol (Nugraheni dkk., 2013), mangga yang mengandung karotenoid dan senyawa fenolik sebagai antioksidan serta berbagai tanaman lainnya. Vitamin E dan vitamin C juga termasuk salah satu antioksidan alami. Vitamin E dapat ditemukan pada tumbuh - tumbuhan seperti minyak kecambah, gandum, kacang-kacangan, dan biji - bijian, sedangkan vitamin C banyak dijumpai pada tanaman jeruk dan berbagai macam sayuran.

Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah Brasil, dan disebut juga sebagai kawasan mega biodiversitas sehingga sangat berpotensi dalam penemuan senyawa baru sebagai antioksidan yang bermanfaat melindungi tubuh manusia dari bahaya radikal bebas. Secara alami, tumbuhan yang mengandung antioksidan tersebar pada berbagai bagian tumbuhan seperti akar, batang, kulit, ranting, daun, buah, bunga dan biji (Selawa dkk., 2013).

Jarak pagar (Jatropha curcas L.) adalah salah satu tanaman yang berasal dari famili Euphorbiaceae. Akar, batang, daun, biji dan buah dari jarak pagar ini telah banyak digunakan dalam pengobatan tradisional masyarakat Afrika Barat.

(25)

3

flavonol, dan proanthocyanidin yang tersebar di seluruh bagian tanaman (Igbinosa

et al., 2011). Daun dari tanaman Jatropha curcas L. juga mengandung apigenin, vitexin, dan isovitexin (Boudjeko et al., 2013). Akar dan getah Jatropha curcas L. mengandung fenol, flavonoid dan saponin yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidan, antikanker, dan antiinflamasi (Oskoueian et al., 2011).

Studi fitokimia sebelumnya pada Jatropha curcas L. dalam isolasi menghasilkan berbagai macam senyawa termasuk diterpen, sterol, flavonoid, alkaloid dan peptida. Tanaman ini juga telah terbukti menjadi sumber potensial senyawa kemoterapi dan antioksidan (Igbinosa et al., 2011). Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang ekstrak etanol akar Jatropha curcas L. sebagai antioksidan. Untuk menghasilkan ekstrak dengan mutu yang baik, diperlukan metode ekstraksi yang sesuai dan standardisasi mulai dari langkah awal pembuatan ekstrak sehingga produk akhir yang diperoleh terjamin kualitasnya.

Salah satu cara ekstraksi yang sering digunakan adalah dengan metode maserasi, tetapi metode ini memiliki kekurangan diantaranya membutuhkan waktu yang lama dan penyariannya yang kurang sempurna, sehingga dilakukan metode ekstraksi maserasi kinetik untuk meningkatkan efektivitas dari ekstraksi. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu remaserasi kinetik dan remaserasi non kinetik sehingga dapat mengetahui bagaimana perbandingan dari kedua metode tersebut. Pada remaserasi kinetik dilakukan pengadukan secara konstan selama 4 jam dengan kecepatan 350 rpm, sedangkan pada remaserasi non kinetik hanya dilakukan perendaman dengan penambahan pelarut secara berulang tanpa pengadukan (Fauzana, 2010). Semakin cepat putaran pengaduk maka semakin besar perpindahan panas yang terjadi pada waktu tertentu dan semakin besar kontak bahan dengan pelarut maka hasil yang diperoleh akan semakin meningkat (Agoes, 2007). Diharapkan dari metode remaserasi kinetik dapat memberikan nilai IC50 dan aktiviatas peredaman terhadap radikal bebas yang lebih baik dibandingkan dengan remaserasi non kinetik.

(26)

4

penangkap radikal bebas akan mereduksi DPPH sehingga akan dihasilkan senyawa baru yang bersifat tidak radikal (Molyneux, 2004).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kemampuan peredaman ekstrak etanol 96% akar Jatropha

curcas L. yang dihasilkan dari metode remaserasi non kinetik terhadap radikal bebas DPPH?

2. Bagaimana kemampuan peredaman ekstrak etanol 96% akar Jatropha

curcas L. yang dihasilkan dari metode remaserasi kinetik terhadap radikal bebas DPPH?

3. Bagaimana perbedaan aktivitas penghambatan ekstrak etanol 96% akar

Jatropha curcas L. antara metode remaserasi non kinetik dan remaserasi kinetik terhadap radikal bebas DPPH?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kemampuan peredaman ekstrak etanol 96% akar

Jatropha curcas L. yang dihasilkan dari metode remaserasi non kinetik terhadap radikal bebas DPPH.

2. Untuk mengetahui kemampuan peredaman ekstrak etanol 96% akar

Jatropha curcas L. yang dihasilkan dari metode remaserasi kinetik terhadap radikal bebas DPPH.

3. Untuk mengetahui perbedaan aktivitas penghambatan ekstrak etanol 96%

akar Jatropha curcas L. antara metode remaserasi kinetik dan remaserasi non kinetik terhadap radikal bebas DPPH.

1.4 Manfaat Penelitian

 Manfaat Bagi Masyarakat :

Dapat memberikan informasi ilmiah tentang potensi ekstrak etanol akar tanaman Jatropha curcas L. sebagai antioksidan alami yang dapat dipakai luas oleh masyarakat.

(27)

5

Dari penelitian ini dapat diperoleh metode ekstraksi yang optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Penelitian ini juga dapat memberikan informasi ilmiah mengenai potensi antioksidan ekstrak etanol akar Jatropha curcas L. sehingga dapat dijadikan dasar pengembangan fitofarmaka dan sebagai obat herbal baru untuk proteksi terhadap berbagai penyakit, antara lain diabetes, penuaan dini, kanker, penyakit jantung, metabolisme sindrom dan aterosklerosis.

1.5 Hipotesis

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Dalam madu terdapat banyak nutrisi yang berfungsi sebagai antioksidan dan semua senyawa tersebut bekerjasama dalam melindungi sel normal dan menetralisir radikal bebas.. Telah

1) Primary Antioxidant yaitu senyawa-senyawa, terutama senyawa- senyawa fenol yang mampu memutus rantai reaksi pembentukan radikal bebas asam lemak. Dalam hal ini memberikan

Hasil penelitian ilmiah menunjukkan bahwa buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian adalah sumber antioksidan yang baik dan bias meredam reaksi berantai radikal bebas dalam tubuh, yang

Prinsip dari uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH yaitu reaksi penangkapan atom hidrogen dari senyawa antioksidan oleh radikal bebas DPPH untuk mendapatkan

Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif.. Berdasarkan mekanisme kerjanya,

Contoh antioksidan ini adalah enzim SOD yang berfungsi sebagai pelindung hancurnya sel-sel dalam tubuh serta mencegah proses peradangan karena radikal bebas.

Antioksidan adalah senyawa yang dapat menangkap radikal bebas, karena bisa menyumbangkan satu elektronnya.Antioksidan terbagi atas dua jenis yaitu antioksidan alami

senyawa fenol yang mampu memutus rantai reaksi pembentukan radikal bebas asam lemak. Dalam hal ini memberikan atom hidrogen yang berasal dari gugus hidroksi senyawa