• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUAH Jatropha gossypifolia L. DARI BERBAGAI METODE EKSTRAKSI REMASERASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUAH Jatropha gossypifolia L. DARI BERBAGAI METODE EKSTRAKSI REMASERASI"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANNITA FATMA LESTARI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

PERBANDINGAN AKTIVITAS

ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUAH

Jatropha gossypifolia L. DARI BERBAGAI

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Syukur Alhamdulillah senantiasa terpanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidyah-Nya serta telah memberikan nikmat berupa petunjuk, kesehatan, serta kesabaran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUAH Jatropha gossypifolia L. DARI BERBAGAI METODE EKSTRAKSI REMASERASI.

Pada kesempatan yang berharga ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada umat-Nya, Rasulullah SAW yang telah menuntun kita menuju jalan yang lurus. 2. Siti Rofida S.Si., M.Farm., Apt selaku dosen pembimbing I dan Sovia

Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt selaku dosen pembimbing II atas saran, bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis.

3. Drs. H. Achmad Inoni, Apt selaku penguji I dan Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP selaku penguji II atas saran dan kritik yang diberikan sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

4. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Nailis Syifa’, S.Farm. Apt. M.Sc selaku Ketua Program Studi Farmasi dan Dosen Wali Farmasi B. Terima kasih atas arahan ibu baik tentang akademik atau non akademik selama ini.

6. Laboratorium Sintesa dan Laboratorium Kimia Terpadu II Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang. Kepada Mas Ferdi yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mendampingi agar penulis dapat melaksanakan penelitiannya dengan baik. 7. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang

(5)

v

Sendi Lia Yunita, S. Farm., Apt. yang telah susah payah membantu jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik. 8. Untuk kedua orang tuaku, Bapak (Suherman) dan Bunda (Linda Maryana Dewi) dan Saudaraku Cahaya Adi Satria tercinta dan tersayang yang selalu dan takkan berhenti memberi kasih sayang, dukungan, arahan serta DO’a tiada hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan ananda. Terima kasih banyak atas didikan dan kerja keras untuk membuat ananda bahagia serta mendapatkan ilmu yang bemanfaat, sehingga ananda dapat mewujudkan impian Bapak dan Bunda yaitu ananda mendapat gelar sarjana.

9. Teman–teman seperjuangan bahan alam : Lyna, Novi, Etha, Dilla, Rahman Farida, Mbak Lisna, Jeki dan Ayu terimakasih atas kebersamaan, bantuan, motivasi dan semangat serta kerjasamanya sehingga skripsi ini dapat terwujud.

10. Para teman-teman yang tersayang yang setia memberi support saya sampai saat ini : Novi, Lyna, Santi, Nuzul, Bela, Erma, Irna, Nur, Phyt, dan teman-teman Farmasi B terima kasih atas motivasi dan kebersamaannya selama ini.

11. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.

Semoga amal baik semua pihak mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini.

Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya ataupun bagi

semua pihak yang membaca skripsi ini, amiin.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Malang, 11 Juni 2015

Penyusun

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR SINGKATAN ... xiii

RINGKASAN ... xiv

ABSTRAK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Hipotesis ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

2.1 Tinjauan Tentang Tanaman Jatropha gossypifolia ... 6

2.1.1 Klasifikasi Tanaman ... 6

2.1.2 Morfologi Tanaman ... 7

2.1.3 Daerah Asal dan Penyebaran Tanaman ... 8

2.1.4 Kandungan Tanaman ... 8

2.1.5 Kegunaan dan Khasiat Tanaman ... 9

2.2 Ekstraksi... 10

2.2.1 Maserasi ... 12

2.2.2 Pemilihan Solvent ... 15

2.3 Radikal Bebas... 16

2.4 Antioksidan ... 17

2.4.1 Sumber Antioksidan ... 17

2.4.2 Mekanisme Kerja Antioksidan... 19

(7)

vii

2.5 Tinjauan KLT ... 20

2.6 Uji Aktivitas Antioksidan ... 21

2.6.1 Metode DPPH ... 21

2.6.2 Metode CUPRAC... 23

2.6.3 Metode FRAP ... 23

2.7 Spektrofotometri ... 24

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 25

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 25

3.2 Skema Kerangka Konseptual ... 27

BAB IV METODE PENELITIAN ... 28

4.1 Tempat Penelitian ... 28

4.2 Alat Penelitian ... 28

4.2.1 Pembuatan Serbuk Simplisia ... 28

4.2.2 Proses Ekstraksi ... 28

4.2.3 Pengujian Antioksidan Dengan Metode DPPH ... 29

4.2.4 Identifikasi Golongan Senyawa Dengan KLT ... 29

4.3 Bahan Penelitian ... 29

4.3.1 Bahan Uji ... 29

4.3.2 Proses ekstraksi ... 29

4.3.3 Pengujian Antioksidan ... 30

4.3.4 Identifikasi Profil KLT ... 30

4.4 Rancangan Penelitian... 30

4.4.1 Desain Penelitian ... 30

4.4.2 Variabel Penelitian... 30

4.5 Prosedur Kerja ... 31

4.5.1 Persiapan Ekstrak ... 31

4.5.1.1 Persiapan Simplisia ... 31

4.5.1.2 Pembuatan Ekstrak Buah Jarak Merah ... 31

4.5.2 Identifikasi Profil KLT... 32

4.5.3 Penapisan Fitokimia Golongan Alkaloid ... 33

4.5.4 Persiapan Pembuatan Larutan Uji... 34

4.5.4.1 Pembuatan Larutan Pereaksi DPPH ... 34

4.5.4.2 Pembuatan Larutan Kontrol Pereaksi ... 34

4.5.4.3 Pembuatan Larutan Blanko ... 34

(8)

viii

4.5.4.5 Pembuatan Larutan Ekstrak Buah Jarak Merah ... 35

4.5.4.6 Pembuatan Larutan Kontrol Positif ... 36

4.5.5 Pengukuran Aktivitas Antioksidan ... 37

4.5.5.1 Pengukuran λmaks DPPH ... 37

4.5.5.2 Optimasi Waktu Inkubasi ... 37

4.5.5.3 Pengukuran Absorbansi ... 37

4.6 Analisis Data ... 38

4.6.1 Perhitungan Persen Penghambatan ... 38

4.6.2 Perhitungan IC50 ... 38

4.6.3 Analisis Analitik ... 38

BAB V HASIL PENELITIAN ... 39

5.1 Hasil Determinasi Buah Jarak Merah ... 39

5.2 Hasil Serbuk Simplisia Buah Jarak Merah... 39

5.3 Hasil Ekstrak Etanol 96% Buah Jarak Merah ... 40

5.4 Hasil Uji KLT Ekstrak Etanol 96% Buah Jarak Merah ... 41

5.4.1 Identifikasi Senyawa Alkaloid dengan KLT ... 41

5.4.2 Identifikasi Alkaloid dengan Penapisan Fitokimia ... 42

5.4.3 Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan KLT ... 42

5.4.4 Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan KLT ... 43

5.4.5 Hasil Uji KLT Golongan Polifenol dan Tanin ... 44

5.4.5 Identifikasi Senyawa Antrakinon dengan KLT ... 45

5.4.6 Hasil nilai Rf dari Kromatografi Lapis Tipis ... 46

5.5 Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan ... 47

5.5.1 Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Kontrol Positif ... 47

5.5.2 Hasil Pengukuran operating time Kontrol Positif ... 48

5.5.3 Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Ekstrak ... 48

5.5.4 Hasil Pengukuran Operating Time Ekstrak ... 49

5.6 Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan ... 50

5.6.1 Hasil Pengukuran Antioksidan Kontrol Positif ... 50

5.6.2 Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan Ekstrak ... 51

5.7 Analisis Data ... 52

BAB VI PEMBAHASAN ... 53

BAB VII KESIMPULAN dan SARAN ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.I Kandungan Kimia Buah Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L) ... 3

V.1 Rendemen Hasil Ekstraksi Buah Jarak Merah ... 41

V.2 Hasil KLT dari Ekstrak Etanol Buah Jarak Merah ... 47

V.3Data Pengukuran Panjang Gelombang untuk Kontrol Positif ... 47

V.4Data Pengukuran Operating Time Kontrol Positif ... 48

V.5Data Pengukuran Panjang Gelombang Larutan DPPH untuk Ekstrak ... 49

V.6Data Pengukuran Operating Time Ekstrak ... 49

V.7Hasil Perhitungan % Inhibisi Vitamin C dengan DPPH ... 50

V.8Hasil Perhitungan % Inhibisi Ekstrak Etanol Remaserasi Non Kinetik ... 51

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Buah Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L) ... 7

2.2 Biji Buah Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L) ... 7

2.6.1Struktur molekul DPPH ... 22

5.1 Serbuk Simplisia Buah Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L.) ... 39

5.2 Ekstrak Kental Buah Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L.) ... 40

5.3Hasil Identifikasi golongan Alkaloid dengan Kromatografi Lapis Tipis ... 41

5.4Hasil penampisan fitokimia Identifikasi golongan alkaloid ... 42

5.5Hasil Identifikasi Golongan Terpenoid dengan Kromatografi Lapis Tipis ... 43

5.6Hasil Identifikasi golongan Flavonoid dengan Kromatografi Lapis Tipis... 44

5.7 Hasil Identifikasi golongan polifenol dengan Kromatografi Lapis Tipis ... 45

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 67

2. Surat Pernyataan Anti Plagiasi ... 68

3. Surat Determinasi Buah Jarak Merah ... 69

4. Perhitungan ... 70

5. Bagan Alur ... 77

6. Hasil Analisis Dengan SPSS... 89

7. Hasil Pengukuran Absorbansi Dengan Spektrofotometri ... 90

8. Grafik Perbandingan Kadar Dan % Inhibisi ... 102

(12)

xii

DAFTAR SINGKATAN

ROS : Reactive Oxygen Spesies

BHA : Butylated Hidroxy Anisol

BHT : Butylated Hidroxy Toluen

FRAP method : Ferric Reducing / Antioxidant Power method

DPPH : 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl

SOD : Superoksida Dismutase

TE : Trolox Ekuivalen

nm : Nano Meter

LU : Larutan Uji

LKP : Larutan Kontrol Positif

LDH : Larutan DPPH

LBI : Larutan Baku Induk

K : Kinetik

(13)

xiii RINGKASAN

Radikal bebas merupakan suatu molekul yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron yang tidak saling berpasangan. Hal ini yang menyebabkan molekul radikal bebas tersebut bersifat sangat reaktif. Kereaktifan radikal bebas sangat berbahaya bagi tubuh. Di dalam tubuh radikal bebas ini juga dalam jumlah yang berlebih dapat mengoksidasi sel-sel tubuh sehingga mengakibatkan berbagai macam penyakit, antara lain yakni aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus hingga dapat menyebabkan kerusakan sel DNA dan mutasi sel (kanker). Agar tubuh terhindar dari dampak radikal bebas, maka diperlukan suatu senyawa yang dapat menghambat proses oksidasi dari radikal bebas tersebut.

Antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat menghambat proses oksidasi dari molekul radikal bebas dengan cara mendonorkan salah satu elektronnya ke molekul radikal bebas. sehingga menyebabkan radikal bebas menjadi suatu molekul yang lebih stabil. salah satu contoh tanaman yang dapat digunakan sebagai antioksidan alami adalah buah jarak merah (Jatropha gossypifolia L). Tanaman ini memiliki berbagai macam kandungan senyawa metabolit sekunder antara lain flavonoid, polifenol, antrakinon, tannin dan alkaloida.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perbandingan aktivitas antioksidan pada ekstrak buah jarak merah (Jatropha gossypifolia L) dengan menggunakan dua metode ekstraksi yang digunakan yaitu remaserasi kinetik dan non kinetik. Tujuannya yaitu mengetahui metode ekstraksi yang lebih tepat untuk mengekstraksi buah jarak merah agar memiliki aktivitas sebagai antioksidan dengan menggunakan uji DPPH. Selain itu dilakukan uji kualitatif terhadap ekstrak buah jarak merah meliputi uji KLT. Pada ekstrak etanol buah jarak merah mempunyai aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, yang diduga memiliki senyawa flavonoid yang berperan sebagai antioksidan.

Pada pembuatan simplisia buah jarak merah, digunakan bagian buah yang masih muda, kemudian dibersihkan dan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Kemudian dikeringkan di oven selama kurang lebih 4-5 hari. Setelah itu digiling dengan mesin penggiling dan diayak utnuk menentukan derajat kehalusan dari simplisia tersebut. Diperoleh simplisia sebanyak 350,85g. Simplisia sebanyak 100g kemudian diekstraksi dengan metode remaserasi menggunakan pelarut etanol 96% sebanyak 100ml. Untuk remaserasi non kinerik dilakukan 3x24 jam pelarut diganti dilakukan pengadukan 2-3 menit ketika pergantian pelarut baru. Sedangkan untuk ekstraksi remaserasi kinetik dilakukan pengadukan selama 4 jam dengan kecepatan konstan sebesar 350rpm. Kemudian hasil ekstraksi kedua metode tersebut filtrat nya disaring dan dipekatkan dengan rotary evaporator hingga kental dan didapatkan % rendemen sebanyak 7,40% untuk ekstraksi kinetik dan 6,73% untuk ekstraksi non kinetik.

(14)

xiv

Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah jarak merah dilakukan dengan metode DPPH. Untuk tahap awal yang dilakukan yaitu pengukuran panjang gelombang maksimum (λ maks) larutan kontrol pereaksi (1,0 ml DPPH 0,4mM ada 10,0 ml metanol. Penentuan operating time ekstrak etanol buah jarak merah dan vitamin C sebagai kontrol positif tiap 5 menit sejak penambahan DPPH. Operating time ini digunakan sebagai waktu inkubasi. Selanjutnya pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol bauh jarak merah dengan konsentrasi 25, 50, 100, 200 dan 400 µg/ml ditambahkan kedalam 1,0 ml DPPH 0,4 mM ad 10,0 ml methanol p.a dikocok sampai homogen kemudian di inkubasi selama 35 menit untuk ekstrak kinetik dan 30 menit untuk ekstrak non kinetik pada suhu ruangan ditempat gelap. Larutan ini selanjutnya diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum yang telah dilakukan pengukuran sebelumnya, blanko yang digunakan untuk pengukuran larutan uji ini adalah larutan pengkoreksi (larutan uji ad metanol 10,0 ml tanpa DPPH 0,4mM). Perlakuan yang sama juga dilakukan untuk vitamin C sebagai kontrol positif dengan konsentrasi 0,2; 0,4; 1,0; 1,6; 2,0; dan 3,0 µg/ml dan di inkubasi selama 20 menit. Data hasil pengukuran absorbansi dianalisa persentase aktivitas antioksidannya menggunakan persamaan % inhibisi dari hasil nilai absorbansi larutan kontrol pereaksi (serapan radikal DPPH 0,4 mM) dikurangi absorbansi sampel (serapan sampel dalam radikal bebas DPPH 0,4 mM) kemudian dibagi dengan absorbansi larutan kontrol pereaksi dan dikalikan 100% untuk mendapatkan % inhibisi tiap konsentrasi. Selanjutnya data % inhibisi diolah dengan analisis probit menggunakan SPSS 17.0 For Windows. Hasil analisis data tersebut dihasilkan nilai IC50. Analisis secara SPSS juga digunakan untuk melihat perbedaan hasil ekstraksi dengan metod ekinetik dan non kinetik menggunakan rumus uji t independent t-test.

(15)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G., 2007. Teknologi Bahan Alam. Bandung: Institute Teknologi Bandung.

Alam, M.N., Bristi, N.J., Rafiquzzaman, M., 2012. Review on in vivo and in vitro methods evaluation of antioxidant activity. Saudi Pharmaceutical Journal. Vol. 21. pp.143–152.

Ali, F., Ferawati., dan Arqomah, R., 2013. Ekstraksi zat warna dari kelopak bunga rosella (study pengaruh konsentrasi asam asetat dan asam sitrat). Jurnal Teknik Kimia. Vol. 19 No. 1, pp. 26-34.

Ambarsari, I., Qanytah., dan Sarjana., 2013. Perubahan aktivitas antioksidan pada bawang putih selama proses pengolahan dan penyimpanan. Buletin Tekhnologi PascaPanen Pertanian. Vol. 9 No.2, pp.64-73.

Apu, A.S., Hossain,F., Rizwan,F., Bhuyan,S.H., Matin, M., and Jamaluddin, A.T.M., Study of pharmacological activities of methanol extract of Jatropha gossypifolia fruits. Journal of Basic and Clinical Pharmacy. Vol. 4 No. 1,pp. 1-5.

Aquarista, S., Astarina, E.N., dan Mardina, P., 2011. Pengaruh Kecepatan Putar Pengaduk dan Waktu Operasi Pada Ekstraksi Tannin dari Mahkota Dewa. Jurnal Kimia. Vol. 5 No.2, pp. 128-131.

Behrendorff., Vickers, C.E., Chrysanthopoulos, P., and Nielsen, L.K., 2013. 2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl As A Screening Tool For Recombinant Monoterpene Biosynthesis. Microbial Cells Factories. p: 1-12.

Berset,C., Cuvelier ME., and Williams, B.W., 1995. Use of a free radical method to evaluate antioxidant activity. Food Sci Technol. Vol.28, pp. 25–30. BPOM, 2010. Acuan Sediaan Obat Herbal, Edisi ke-1. Jakarta: Badan

Pengawas Obat Dan Makanan, hal 1-8.

(16)

xvi

Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pengawasan Obat Dan Makanan Direktorat Pengawasan Obat Tradisional.1995. Farmakope Indonesia, Edisi ke-1V. Jakarta: Departemen Kesehatan, hal 39.

Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pengawasan Obat Dan Makanan Direktorat Pengawasan Obat Tradisional. 2000. Parameter Standar Mutu Ekstrak Tumbuhan Obat, Edisi ke-1. Jakarta: Departemen Kesehatan, hal

1-68.

Devasagayam, T.P.A., Tilak, J.C., Boloor, K.K., Sane, K.S., Ghaskadbi, S.S., and Lele, R.D., 2004. Free radicals and antioxidants in human health: current status and future prospects. JAPI.Vol. 52, pp.794-804.

Djojopranoto,R.R., 2013. Daya Peredaman Radikal Bebas Ekstrak Etanol Daun Jambu Mente (Anacardium occidentale L.) Terhadap DPPH. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.2 No.2, pp. 1-3.

Fadilah, Artati, E.K., 2007. Pengaruh Kecepatan Putar Pengadukan dan Suhu Operasi Pada Ekstraksi Tannin dari Jambu Mete dengan Pelarut Aseton. EKUILIBRIUM.Vol. 6 No. 1, pp. 2-6.

Fauzana, D.L., Pandji, C., dan Chaidir. 2010. Perbandingan metode maserasi, remaserasi, perkolasi dan reperkolasi terhadap rendemen ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza roxb.). Bogor: Naskah Publikasi.

Handa, S.S., 2008. An overview of extraction techniques for medicinal and aromatic plants. In: S.S. Handa, S.P.S.Khanuja, G.Longo, and D.D. Rakesh (Eds). Extraction Technologies for Medicinal And Aromatic Plants, Trieste : International centre for science and high technology., pp.21-22. Harmita., 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode Dan Cara Perhitungannya.

Majalah Ilmu Kefarmasian.Vol. I No.3, pp.5-8.

Hutapea, J.R., 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Edisi-1, Jakarta: departemen kesehatan Republik Indonesia.p.160.

(17)

xvii

Jain, S., Choudhary,G.P., and Jain,D.K., 2013. In vitro free radical scavenging activity of Jatropha gossgypifolia Linn. containing phenolic compounds. Journal of Medicinal Plants Research. Vol. 7 No. 20, pp. 1424-1428.

Jones, W.P., and Kinghorn, A.D., 2006. Extraction of plant secondary metabolites. In: Sarker, S.D., Zahid Latif., and Alexender, I. Gray( Eds.). Natural Products Isolation, Edisi ke-2, New Jersey: Humana Press Inc.

pp. 323- 351.

Karinda, M., Fatimawali., dan Citraningtyas, G., 2013. Perbandingan hasil penetapan kadar vitamin c mangga dodol dengan menggunakan metode spektrofotometri uv-vis dan iodometri. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi

– UNSRAT. Vol. 2 No. 01, p.1-4.

Kawsar, M.H., Raihana, R., Sultana, T., Sohel, M.D., and Sohaily, S.I., 2014. In-vitro and in-vivo models for antioxidant activity evaluation: a review. Journal of SUB. Vol. 5 No.1, pp. 21-31.

Kepmenkes., 2009. Farmakope Herbal Indonesia, Edisi ke-1. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Khyade,M.S., and Vaikos,N.P., 2010. Pharmacognostical and phytochemical evaluation of leaf of jatropha gossypifolia L. International Journal Of Research In Ayurveda And Pharmacy. Vol. 2 No. 1, p. 177-180.

Limbono, S., 2013. Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Biji Kenari (Canarium indicum L.) Dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universita Surabaya. Vol. 2 No. 2, pp. 3-5.

Mardina, P., Astarina, E.N., Aquarista, S., 2011. Pengaruh Kecepatan Putar Pengaduk Dan Waktu Operasi Pada Ekstraksi Tannin Dari Mahkota Dewa. Jurnal Kimia. Vol. 5 No. 2, pp. 129-131.

Misra, M., and Misra, A.N., 2010. Jatropha: the biodiesel plant biology, tissue culture and genetic transformation – a review. Int. J. Pure Appl. Sci. Technol. Vol.1 No.01, pp. 11-25.

Molyneux, P., 2003. The use Of The Stable Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl

(18)

xviii

Mukhriani., 2014. Ekstraksi, pemisahan senyawa, dan identifikasi senyawa aktif. Jurnal Kesehatan. Vol.7 No. 02, pp. 361-367.

Nurdiansyah., dan Redha.A., 2011. Efek lama maserasi bubuk kopra terhadap rendemen, densitas, dan bilangan asam biodiesel yang dihasilkan dengan metode transesterifikasi in situ. Jurnal Belian. Vol. 10 No. 02, p. 218 – 224.

Nurmuhaimina, S.A., Maulia, R., Yuniarti, I., dan Umaningrum, D., 2009. Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Campuran Tumbuhan Alang-Alang (Imperata cylindrica) Dan Lidah Ular (Hedyotis corymbosa) Sebagai Peredam Radikal Bebas Asam Linoleat. Sains dan Terapan Kimia. Vol. 2 No. 1, pp: 1-9.

Nurwidayati, A., Nyoman., Eridiana, V., Octaviani, dan Udith, Y.L., 2014. Efektivitas ekstrak biji jarak merah (Jatropha gossypiifolia L.), jarak pagar (J. curcas) dan jarak kastor (Riccinus communis) famili euphorbiaceae terhadap hospes perantaraschistosomiasis, keong oncomelania hupensis lindoensis. BALABA. Vol. 10 No. 01, p.9-14.8

Nwokocha., Blessing, A., Agbagwa, I.O., and Okoli, B.E., 2011. Comparative phytochemical screening of jatropha L. Species in the niger delta. Research journal of phytochemistry. pp. 1-8.

Palupi, I.A., dan Martosupono, M., 2009. Buah merah: potensi dan manfaatnya sebagai antioksidan. Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia. Vol.2 No.1, p.1-7.

Panjaitan, M.P., Alimuddin,A.H., dan Adhitiyawarman., 2014. Skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak metanol kulit batang ceria (baccaurea hookeri). JKK. Vol. 3 (1), p.17- 21.

Parwata, I.M.O.A., Ratnayani, K., Listya, A., 2010. Aktivitas Antiradikal Bebas Serta Kadar Beta Karoten Pada Madu Randu (Ceiba Pentandra) Dan Madu Kelengkeng (Nephelium Longata L.). Jurnal Kimia. Vol.4 No. 01. p. 1-9. Prakash, A., Rigelhof, F., and Miller, E., 2001. Antioxidant activity. Med Lab

(19)

xix

Prior RL., Schaich K., and Wu X., 2005. Standardized methods for the determination of antioxidant capacity and phenolics in foods and dietary supplements. J Agri Food Chem. Vol.53, pp. 4290–4302.

Randall, A., Campbell,S., Vogler,W., Bebawi,F., and Madigan, B., 2009. Bellyache bush (Jatropha gossypiifolia) management manual (Control

options and management case studies from across Australia). Australia

Department of Employment, Economic Development and Innovation., pp. 1-116.

Rienoviar., dan Nashrianto, H., 2010. Penggunaan asam askorbat (vitamin c) untuk meningkatkan daya simpan sirup rosela (hibiscus sabdariffa linn.). jurnal hasil penelitian industri. Vol.23 No.1, pp.8-18.

Rohmatussolihat., 2009. Antioksidan, Penyelamat Sel-Sel Tubuh Manusia. Bio Trends. Vol.4 No.1, pp:1-6.

Sabandar, C.W., Ahmat, N., Jaafar, F.M., and Sahidin, I., 2013. Medicinal property, phytochemistry and pharmacology of several jatropha species (euphorbiaceae): a review. Phytochemistry. Vol.85, pp.7–2.

Sagar.B., Kedare, and Singh,R.P., 2011. Genesis and development of DPPH method of antioxidant assay. J Food Sci Technol., pp.48(4):412–422. Sandhiutami, D., Rahayu, L., Oktaviani, T., Sari, L.Y. r Uji Aktivitas

Antioksidan Rebusan Daun Sambang Getih (Hemigraphis bicoolar

Boerl.) dan Sambang Solok (Aerva sanguinolenta (L.) Blume) Secara In

Vitro. Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila.

Sarma, A.D., Mallick, A.R., and Ghosh, A.K., 2010.Free radicals and their role in different clinical conditions: an overview. International Journal of

Pharma Sciences and Research.Vol.1(3), pp.185-192.

Satria, M. D., 2013. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak N-Heksan Buah Lakum (Cayratia trifolia) Dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Pontianak. Naskah Publikasi.

(20)

xx

Senja, R.Y., Issusilaningtyas, E., Nugroho, A.K., dan Setyowati, E.P., 2014. Perbandingan Metode Ekstraksi Dan Variasi Pelarut Terhadap Rendemen Dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kubis Ungu (Brassica oleracea L. var.

capitata f. rubra). Trad. Med. J., January 2014. Vol. 19 No.1, p 43-48. Sie, J.O., 2013. Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana Linn) Hasil Pengadukan dan Reflux. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Universitas Surabaya. Vol. 2 No. 1, pp. 8-9.

Silva, J.F., Giordani, R.B., Silva-Jr, A.A.D., Zucolotto, S.M., and Pedrosa, M.D.F.F., 2014. Jatropha gossypiifolial. (euphorbiaceae): a review of traditional uses, phytochemistry, pharmacology, and toxicology of this medicinal plant. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine.

Sitorus, E., Momuat, L. I., and Katja, D. G., 2013. Antioxidant activity of peperomia pellucida [l.] kunth.Jurnal Ilmiah Sains.Vol. 13 No. 2, p.1-6. Solihat,R., 2009. Antioksidan penyelamat sel-sel tubuh manusia. BioTrends,

Vol.4 No.1.pp.

Swastika, A., Mufrod., dan Purwanto., 2013. Aktivitas antioksidan krim ekstrak sari tomat (solanum lycopersicum l.). Traditional Medicine Journal. Vol. 18(3), p. 132-140.

Syaripuddin, M.S., 2011. Optimasi Proses Ekstraksi Minyak Biji Alpukat dengan Variasi Temperatur dan Kecepatan Pengadukan. Jurnal Tekhnologi Media Perspektif. Vol.11 No. 2, pp. 107-111.

Syukur, R., Alam, G., Rahim, A., dan Tayeb, R., 2011. Aktivitas Antiradikal Bebas Beberapa Ekstrak Tanaman Familia Fabaceae. JST Kesehatan. Vol.1 No.1 p: 61 – 67.

Tridayana, A., Budiyati, E., 2013. Pengaruh Kecepatan Putaran Pengaduk Terhadap Konsentrasi Polifenol, Kca, dan De Pada Ekstraksi Polifenol dari Kulit Apel Malang. Surakarta: Simposium Nasional RAPI XII FT UMS. Triyati, E., 1985. Spektrofotometer ultra-violet dan sinar tampak serta aplikasinya

dalam oseanologi. Oseana. Vol. X No.1, pp.39 – 47.

(21)

xxi

cromatography. In: S.S. Handa, S.P.S.Khanuja, G.Longo, and D.D. Rakesh (Eds). Extraction Technologies for Medicinal And Aromatic Plants, Trieste : International centre for science and high technology., p.247. Wagner, H., and Bladt, S., 1996. Plant Drug Analysis: A Thin layer

Cromatography Atlas. Edisi ke-2, New York: Springer-Verlag.

Yashin, A., Yashin, Y., Wang, J.Y., and Nemzer, B., 2013. Antioxidant and antiradical activity of coffee. Antioxidants. Vol.2, pp.230-245.

(22)
(23)
(24)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang sifatnya sangat tidak stabil (mempunyai satu elektron atau lebih yang tanpa pasangan), untuk memperoleh kondisi yang stabil senyawa ini bereaksi dengan molekul disekitarnya sehingga elektron yang tidak berpasangan dapat berpasangan (Young

et al, 2014). Senyawa radikal bebas timbul akibat berbagai proses kimia kompleks dalam tubuh, berupa hasil sampingan dari proses oksidasi atau pembakaran sel yang berlangsung pada waktu bernafas, metabolisme sel, olahraga yang berlebihan, peradangan atau ketika tubuh terpapar polusi lingkungan seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, bahan pencemar, dan radiasi matahari atau paparan sinar UV, radiasi rendah, sinar elektromagnetik, dan lain sebagainya (Maulida dan Zulkarnaen,2010). Kondisi yang demikian menyebabkan senyawa ini bersifat sangat reaktif dan dapat merusak jaringan (Maulida dan Zulkarnaen, 2010). Jaringan yang rusak menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit degeneratif seperti asterosklerosis, penyakit jantung koroner (PJK), dan diabetes mellitus, yang kita ketahui semua penyakit tersebut berdampak buruk bagi kesehatan tubuh (Rohmatussolihat, 2009).

Oleh karena adanya pengaruh radikal bebas yang tidak baik bagi kesehatan tubuh, maka tubuh memerlukan suatu komponen penting yang dapat menangkal serangan radikal bebas. Komponen penting yang mampu menyelamatkan sel-sel tubuh manusia dari bahaya radikal bebas adalah antioksidan.

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat mencegah dan menghambat reaksi oksidasi, dengan cara memberikan atau mendonorkan elektronnya kepada molekul radikal bebas, sehingga dapat menghentikan reaksi oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas (Sitorus dkk, 2013).

(25)

2

bebas itu dapat mengakibatkan kerusakan sel. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan jumlah antioksidan yang lebih banyak, salah satunya antioksidan yang berasal dari luar tubuh atau antioksidan eksogen (Swastika dkk, 2013).

Berdasarkan sumber perolehannya terdapat dua jenis antioksidan, yaitu antioksidan alami dan antioksidan sintetik. Antioksidan sintetik diantaranya yaitu BHT dan BHA. Namun dalam penggunannya antioksidan alami lebih banyak diminati dibandingkan antioksidan sintetik, karena antioksidan sintetik dikhawatirkan memiliki efek samping, sehingga menyebabkan antioksidan alami menjadi alternatif yang sangat dibutuhkan (Panjaitan dkk, 2014).

Senyawa antioksidan alami yang terkandung pada tumbuhan terdapat sebagai bentuk glikosida salah satunya yaitu flavonoid. Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan. Contoh dari tumbuhan yang telah dieksploitasi dan memiliki manfaat sebagai antioksidan diantaranya yaitu, tomat mengandung beta-karoten yang disebut sebagai likopen yang diyakini mengandung antioksidan, anggur mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan polifenol. Vitamin E dan vitamin C juga termasuk salah satu antioksidan alami. Vitamin E dapat ditemukan pada tumbuh - tumbuhan seperti,minyak kecambah, gandum, kacang-kacangan, dan biji – bijian, sedangkan vitamin C banyak dijumpai pada sitrus atau keluarga jeruk dan sayuran berdaun hijau gelap.

Keanekaragaman hayati di Indonesia yang demikian memiliki potensi besar yang sangat mendukung para peneliti untuk melakukan eksploitasi dan penelitian dalam menemukan senyawa baru dari suatu tumbuhan yang berkhasiat untuk dijadikan sebagai obat herbal dan fitofarmaka (Selawa, 2013).

Jarak merah (Jatropha gossypifolia L) merupakan salah satu tanaman dalam family euphorbiaceae. Hasil dari screening secara fitokimia mengatakan, tanaman jarak merah (Jatropha gossypifolia L) memiliki kandungan senyawa kimia yaitu, antrakuinon, flavonoid, phlobatannin, fenolat, saponin, tannin, dan terpenoid (Khyade et al, 2011).

(26)

3

dan penyembuhan luka (Sabandar et al, 2013). Pada bagian daun tanaman jarak merah (Jatropha gossypifolia L) memiliki kandungan senyawa flavonoid yaitu apigenin, vitexin dan isovitexin yang dapat berkhasiat sebagai antioksidan. Biji dari tanaman jarak merah (Jatropha gossypifolia L) ini dapat digunkan sebagai emetik, pencahar, infeksi pada vagina, dan digunkan untuk kanker serta badan yang sakit atau analgesik, sebagai sedative dan ansiolitik. Minyak yang terkandung pada biji tanaman jarak merah (Jatropha gossypifolia L) dapat digunakan sebagai antiulcer, dan rematik (Misra et al, 2010;Sabandar et al., 2013).

Menurut penelitian dari Nowkocha et al., 2011 melaporkan bahwa buah jarak merah (Jatropha gossypifolia L) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti, alkaloid sebanyak 2,36%, tannin 3,52%, flavonoid 2,26%, saponin 2,37%, dan fenol 0,18%. Kandungan senyawa dari tanaman jarak merah (Jatropha gossypifolia L) yang beranekaragam ini sangat menarik perhatian untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu, peneliti mencoba melakukan pengujian pada salah satu senyawa kimia yang terkandung di buah jarak merah (Jatropha gossypifolia L) yaitu flavonoid yang memiliki efek farmakologi sebagai agen antioksidan alami.

Untuk proses pembuatan ekstrak buah jarak merah (Jatropha gossypifolia

(27)

4

kemungkinan pada waktu proses ekstraksi terjadi adanya tumbukan atau gesekan antara alat pengaduk dan simplisia sehingga menyebabkan lisis pada sel tumbuhan dan senyawa aktif yang terdapat didalamnya keluar dalam jumlah yang besar serta terlarut bersama pelarut yang digunakan dan menjadikan senyawa kimia yang ditarik dapat lebih maksimal (Fauzana dkk, 2010).

Pada pengujian mengenai aktivitas antioksidan dilakukan secara in-vitro dengan metode yang dipilih untuk pengujian antioksidan dalam penelitian ini yaitu metode penangkapan radikal bebas DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil). Metode DPPH (1,1-Difenil-2 Pikrilhidrazil) ini sering digunakan untuk pengujian aktivitas antioksidan beberapa senyawa atau ekstrak bahan alam, dikarenkan metode ini relatif murah dan lebih sederhana dibandingkan dengan metode lainnya (Prakash et al., 2001). Senyawa DPPH (1,1-Difenil-2 Pikrilhidrazil) adalah radikal bebas yang stabil pada suhu kamar. Pada prinsipnya senyawa ini beraksi dengan antioksidan yang menyumbangkan satu elektronnya sehingga membentuk senyawa Diphenylpicrylhydrazine (non radical) yang lebih stabil (Prakash et al., 2001).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana nilai penghambatan (IC50) ekstrak etanol 96% buah jarak

merah (Jatropha gossypifolia L) yang di ekstraksi dengan metode remaserasi terhadap radikal bebas DPPH?

2. Bagaimana nilai penghambatan (IC50) ekstrak etanol 96% buah jarak

merah (Jatropha gossypifolia L) yang di ekstraksi dengan metode remaserasi termodifikasi terhadap radikal bebas DPPH ?

3. Apakah ada perbedaan nilai penghambatan (IC50) ekstrak etanol 96% buah jarak merah (Jatropha gossypifolia L) yang di ekstraksi dengan metode remaserasi termodifikasi dan metode remaserasi terhadap radikal bebas DPPH ?

1.3 Tujuan Penelitian

(28)

5

2. Untuk mengetahui aktivitas penghambatan ekstrak buah jarak merah (Jatropha gossypifolia L) sebagai antioksidan yang diektraksi dengan menggunakan metode remaserasi non kinetik terhadap radikal DPPH. 3. Untuk mengetahui perbedaan aktivitas penghambatan ekstrak buah jarak

merah (Jatropha gossypifolia L) sebagai antioksidan yang diektraksi dengan menggunakan metode remaserasi kinetik dan remaserasi non kinetik terhadap radikal DPPH.

1.2 Manfaat Penelitian

 Manfaat Bagi Masyarakat :

Memberikan informasi ilmiah tentang potensi ekstrak buah jarak merah (Jatropha gossypifolia L) sebagai antioksidan alami yang dapat dipakai luas oleh masyarakat.

 Manfaat Bagi Lembaga Yang Berwenang :

1. Menentukan pemilihan metode ekstraksi yang tepat, sehingga dapat diperoleh ekstrak yang optimal terhadap aktivitas antioksidan.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai potensi antioksidan ekstrak buah jarak merah (Jatropha gossypifolia L) sehingga dapat dijadikan dasar pengembangan senyawa baru untuk proteksi terhadap berbagai penyakit, khususnya yang disebabkan oleh radikal bebas seperti asterosklerosis, penyakit jantung koroner (PJK), dan diabetes mellitus.

1.6 Hipotesis

Ekstrak etanol 96% buah jarak merah (Jatropha gossypifolia L) dengan metode ekstraksi remaserasi kinetik dapat memberikan nilai persen penghambatan yang lebih besar dan IC50 yang lebih kecil dibandingkan dengan remaserasi non

(29)

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini turut meneliti kualiti pengangkutan awam iaitu pengangkutan luar bandar yang digunakan oleh pengguna atau penduduk untuk perjalanan ke Kuala Berang.. Beberapa

Penelitian ini menyimpulkan bahwa: pertama, praktik jual beli keripik bekicot yang terjadi di Ngagel Rejo Surabaya dilakukan sebagaimana jual beli pada umumnya,

activated IR sensor………..40 Figure 4.10: Comparison between time taken to receive SMS and low and high condition of magnetic switch on car hood………..41 Figure 4.11:

Empat tahun yang akan datang 2 kali usia ayah sama dengan 5 kali usia Budi ditambah 9 tahun.. Usia Ayah

[r]

Dari penelitian tersebut terdapat beberapa rekomendasi yang hendak peneliti sampaikan yaitu: bagi guru harap lebih memperhatikan dan memberikan tindakan khusus bagi

Berdasarkan paparan hasil penelitian yang berkaitan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media film

sistem permainan) dalam dunia virtual.(Ang dan Zaphiris 2010).Ketika penemuan teknologi informasi berkembang secara massal dimana dalam hal ini kita bicara tentang