PENGARUH INDEKS PRESTASI KUMULATIF DAN
PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI KOTA MEDAN
MENGENAI BEBERAPA FAKTOR TERTENTU
TERHADAP PILIHAN KARIR
TESIS
Untuk Memenuhi Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi
pada Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara
OLEH
Hj. RETNAWATI SIREGAR
047017016 / AKUNTANSI
Judul Tesis : PENGARUH INDEKS PRESTASI KUMULATIF DAN PERSEPSI
MAHASISWA AKUNTANSI KOTA MEDAN MENGENAI BEBERAPA
FAKTOR TERTENTU TERHADAP PILIHAN KARIR
Nama Mahasiswa : Hj. Retnawati Siregar
NIM : 047017016
Program Studi : Akuntansi
Menyetujui, Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc, Ak Drs. T. Bachtaruddin, MSi, Ak
Ketua Anggota
Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA. Ak, Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa H,M.Sc.,
Ketua Direktur
Telah diuji pada
Tanggal : 10 Juli 2006
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua Sidang : Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc, Ak
Anggota : 1. Drs. T. Bachtaruddin, MSi, Ak
ABSTRAK
Penelitian ini tentang Pengaruh Indeks Prestasi Akademik dan persepsi Mahasiswa dihubungkan dengan beberapa faktor tertentu dengan karir yang dipilihnya kelak setelah menyelesaikan studi. Indeks Prestasi Akademik dan persepsi mahasiswa merupakan beberapa faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dari berbagai pertimbangan dalam memilih karir.
Indeks Prestasi Mahasiswa di Perguruan Tinggi dan persepsinya tentang beberapa faktor tertentu dapat membantu menilai keberhasilan dan turut menentukan kesempatan kerja yang lebih baik sekaligus menentukan masa depannya. Penelitian ini dilakukan pada Universitas Negeri dan Swasta yang ada di kota Medan dengan kriteria yang telah ditentukan. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis logistic regretion.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai apakah Indeks Prestasi Akademik dan persepsi mahasiswa akutansi atas beberapa factor tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir baik secara parsial maupun simultan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Indeks Prestasi Akademik dan persepsi mahasiswa akuntansi Kota Medan mengenai beberapa factor tertentu terhadap pemilihan karir. Secara statistika pengaruh Indeks Prestasi Akademik dan persepsi mahasiswa akuntansi Kota Medan mempunyai beberapa faktor tertentu terhdap pilihan karir adalah signifikan.
ABSTRACT
This research investigated about students academic achievement and their
perception, related to some factors that influence their carrier choices, after finishing
their study in college. Indeks of academic achievement and students perception are
factors to be judghed in carrier selection.
Academic achievement and their perception to some factors investigated, help
their success and get a better job as well. This research is done in Medan, at State
University as weel as Private University. Analysis used is logistic regrestion analysis.
The objective of the research is to find out an empirical evidence whether, in
fact, academic achievement of students in accounting major and their perception to
some factors investigated, have significance influence in their carrier choices either
partially or simultanionsly.
The result indicated statistically there is significant influence among both
variable with their carrier choises.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Tesis ini. Tesis ini
berjudul: Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif Dan Persepsi Mahasiswa Akuntansi
Kota Medan Mengenai Beberapa Faktor Tertentu Terhadap Pilihan Karir.
Meskipun dalam proses penulisan banyak menemui hambatan dan rintangan,
namun dengan usaha maksimal serta bantuan pembimbing dan berbagai pihak,
akhirnya tesis ini dapat diselesaikan. Untuk bantuan yang diberikan, pada kesempatan
ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada: :
1. Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM & H, Sp.A(K)., selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa H,M.Sc., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
3. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA. Ak, selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
4. Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc, Ak selaku pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktu dan penuh kesabaran dalam mengarahkan dan membimbing
penulis dalam penyelesaian tesis ini.
5. T. Bachtaruddin, SE., M.Si., Ak. selaku Pembimbing II juga Sekretaris Program
6. Seluruh dosen dan staf pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
7. Rekan - rekan mahasiswa akuntansi angkatan Ketujuh pada Program Studi
Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
8. Secara khusus dan istimewa penulis ingin menyampaikan terimakasih dan sayang
yang mendalam kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda
Alm. H. Usman Siregar, BA dan Ibunda Hj. Fatimah Harahap, Suami tercinta
Hatigoran Simbolon, SE serta ananda tersayang Rizky Ilham Dhani dan
Reza Dikpim Syahbana yang senantiasa memberikan dorongan dengan penuh
pengertian dan kesabaran pada saat-saat terabaikan serta selalu mendoakan
keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi yang
memerlukannya, Amin
Medan, Juni 2006
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
N a m a : Hj. Retnawati Siregar
Tempat/Tgl. Lahir : Pagaran Tonga / 09 September 1965
Alamat : Menteng VII Jl. Sehati No. 31 Medan
Agama : Islam
Pendidikan Formal:
1. Sekolah Dasar Inpres, Tahun 1971 s/d 1977
2. SMPN 1 Sibuhuan, Tahun 1978 s/d 1981
3. SMAN Sibuhuan, Tahun 1981 s/d 1984
4. Institut Pertanian Bogor, Tahun 1984 s/d 1985
5. Universitas Medan Area, Tahun 1985 s/d 1990
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
ABSTRACT ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1
B. Perumusan Masalah ………… ………... 4
C. Hipotesis Penelitian ...……… 5
D. Batasan Penelitian ...…… 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
Halaman
BAB II: TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Pilihan Karir...……… 8
B. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ………... 11
C. Persepsi Atas Beberapa Faktor Tertentu………... 14
D. Penelitian Terdahulu ... 19
E. Kerangka Konseptual ………... 22
BAB III : METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 24
B. Lokasi Penelitian ... 24
C. Populasi Dan Prosedur Penentuan Sampel ... 25
D. Jenis Dan Sumber Data ... 26
E. Definisi Operasional Variabel ... 27
Halaman
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Deskriptif ... 38
1. Gambaran Umum ... 38
2. Deskripsi Variabel ... 39
B. 1. Uji Kualitas Data ... 49
2. Analisis Faktor ... 51
3. Uji Goodness Of Fit ... 52
C. Uji Hipotesis ... 53
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 58
B. Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
4.1. Diagram Pilihan Karir ... 41
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
4.1. . Peringkat Akreditasi Dan Jumlah Mahasiswa Akuntansi Universitas
Negeri ... 38
4.2. Peringkat Akreditasi Dan Jumlah mahasiswa Akuntansi Universitas Swasta ... 39
4.3. Pilihan Karir ... 40
4.4. Faktor – Faktor Yang Diamati ... 43
4.5. Indeks Prestasi Kumulatif ... 48
4.6. Hasil Uji Reliabilitas ... 49
4.7. Hasil Uji Validitas ... 50
4.8. Nilai Hosner and Lemeshow’s Goddness Of Fit Test ... 52
DAFTAR LAMPIRAN
No J u d u l
1. Daftar Program Studi Pada Perguruan Tinggi
2. Frekwensi Pilihan Karir
3. Frekwensi Faktor – Faktor Yang Diminati
4. Frekwensi Indeks Prestasi Kumulatif
5. Uji Reliabilitas Dan Validitas
6. Analisis Faktor
7. Logistic Regresion
8. Kuesioner
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan SDM yang bermutu karena
maju mundurnya sebuah negara sangat tergantung pada kualitas sumber daya
manusianya. Semakin baik kualitas sumber daya manusia suatu negara maka semakin
tinggi daya saing negara tersebut terhadap negara lainnya. Untuk mendukung hal ini
Perguruan Tinggi sebagai pelaksana pendidikan yang menghasilkan sarjana yang
kelak akan dilepas ke dunia kerja harus dapat meningkatkan kualitas lulusannya.
Sejalan dengan peningkatan kualitas pendidikan ini pihak pemerintah telah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan dengan harapan kualitas sistem pendidikan di Indonesia akan
meningkat, baik sarana, prasarana dan tenaga pendidik sehingga pendidikan sebagai
sarana mencerdaskan bangsa dapat terwujud. Pada pasal 26 (4) dinyatakan standar
kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki
Istilah kompetensi sekarang ini didefinisikan sebagai kombinasi dari
pengetahuan, keahlian, keterampilan dan bakat, minat dan sistem nilai yang dituntut
oleh bidang yang terkait. Kata kompetensi cenderung memfokuskan perhatian pada
elemen-elemen pengetahuan (apa yang harus diketahui) dan keahlian (apa yang harus
bisa). Kompetensi jika dihubungkan dengan lulusan Perguruan Tinggi mempunyai
arti bahwa setelah menyelesailam studi mahasiswa tersebut bisa memilih alternatif
jenis karir yang dapat dijalankannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti dalam Rahayu dkk (2003)
menjelaskan bahwa mahasiswa akuntansi dapat memilih satu diantara empat karir
yaitu sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan
pemerintah. Tersedianya berbagai jenis karir seperti tersebut di atas, berarti
kurikulum juga seharusnya disesuaikan supaya sarjana lulusan akuntansi terdukung
dalam memilih salah satu dari empat jenis karir yang tersedia.
Mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir
apa yang akan dijalaninya, antara lain adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), karena
orang yang cerdas akan lebih bebas untuk menentukan jenis karir yang akan
dijalaninya dan bisa berharap imbalan yang lebih untuk kecerdasannya itu. Menurut
Nurman dkk (1994), mutu output dari suatu jenjang pendidikan dapat dilihat dari
prestasi belajar. Tidak jarang prestasi belajar seseorang sangat menentukan nasib atau
masa depan seorang mahasiswa, karena berkaitan dengan konsumen (pemakai lulusan
telah menetapkan prestasi minimal untuk dapat diterima bekerja di perusahaan atau
instansi tersebut. Faktor lain yang diduga berpengaruh dalam pemilihan karir adalah
persepsinya mengenai penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial,
pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan.
Bila ditinjau dari segi pendidikan akuntansi, jurusan akuntansi secara khusus
harus dapat meningkatkan mutu dan merencanakan kurikulum yang sesuai dan
relevan dengan tuntutan jenis karir, sehingga lulusannya yang akan memasuki dunia
kerja dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu yang dimilikinya sesuai dengan
tuntutan dalam pekerjaan atau jabatannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu dkk (2003), menunjukkan bahwa dari
empat jenis karir yang dapat dipilih lulusan akuntansi bahwa karir yang banyak
diminati oleh mahasiswa akuntansi dari universitas negeri dan swasta adalah karir
sebagai akuntan perusahaan, kemudian akuntan pemerintah, akuntan publik dan
akuntan pendidik. Penelitian ini telah dilakukannya pada mahasiswa jurusan akuntansi
di beberapa universitas negeri dan swasta yang ada di wilayah Jakarta, Yogyakarta dan
Surakarta berdasarkan perbedaan gendernya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti tertarik untuk mereplikasi penelitian
yang dilakukan oleh Rahayu dkk (2003), dengan memasukkan beberapa ide tertentu
1. Lokasi, Lokasi yang akan diteliti adalah Kota Medan yaitu Perguruan Tinggi
Negeri dan Swasta di Kota Medan. Penelitian ini menambahkan Indeks Prestasi
Kumulatif sebagai salah satu faktor yang menentukan pemilihan karir kemudian
faktor kebangganaan dimasukkan pula sebagai faktor atau unsur yang mungkin
mempengaruhi persepsi mahasiswa, sedang faktor pelatihan profesional dan
lingkungan kerja dikeluarkan dari unsur persepsi.
2. Penelitian ini menambahkan satu indikator lagi pada variabel dependen, yaitu karir
lain (diluar karir sebagai akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik
atau akuntan pemerintah)
3. Model Analisis, peneliti terdahulu menggunakan uji statistik Kruskal – Wallis
untuk melihat perbedaan, sedang peneliti menggunakan analisis Regresi Logistik
(Logistic Regression) untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel
tidak bebas.
B. Perumusan Masalah
Sejalan dengan uraian pada latar belakang maka masalah yang ingin diteliti
pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah Indeks Prestasi Kumulatif berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan
karir ?
2. Apakah persepsi mahasiswa akuntansi atas beberapa faktor tertentu berpengaruh
3. Apakah Indeks Prestasi Kumulatif dan persepsi mahasiswa akuntansi atas beberapa
faktor tertentu secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir ?
C. Hipotesa Penelitian
Sugiyono (2004) menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
hipotesis ditetapkan sebagai berikut :
H1 = Indeks Prestasi Kumulatif berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir.
H2 = Persepsi mahasiswa akuntansi atas beberapa faktor tertentu berpengaruh
secara signifikan terhadap pilihan karir.
H3 = Indeks Prestasi Kumulatif dan Persepsi mahasiswa akuntansi atas beberapa
faktor tertentu secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan
karir.
D. Batasan Penelitian
Agar pelaksanaan penelitian dapat terfokus, batasan penelitian ini
diorientasikan sebagai berikut :
1. Batasan Daerah
2. Batasan Aspek
Bidang kajian dari penelitian ini adalah akuntansi prilaku dan manajemen sumber
daya manusia.
3. Batasan Masalah
Masalah yang akan diteliti adalah pengaruh persepsi mahasiswa akuntansi dan
Indeks Prestasi Kumulatif dalam memilih karir.
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai apakah Indeks Prestasi Kumulatif
berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir.
2. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai apakah persepsi mahasiswa
akuntansi atas beberapa faktor tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap
pilihan karir.
3. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai apakah Indeks Prestasi Kumulatif
dan persepsi mahasiswa akuntansi atas beberapa faktor tertentu secara simultan
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. a. Peneliti, yaitu untuk menambah pengetahuan dan memperkaya khasanah
ilmu pengetahuan bagi peneliti mengenai hal – hal yang berhubungan
dengan sumber daya manusia dan akuntansi keperilakuan.
b. Bagi peneliti lain hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan studi
perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
2. Pihak Akademis, yaitu untuk menambah referensi informasi dan wawasan
bagi penyusun kurikulum berbasis kompetensi khususnya jurusan akuntansi di
Kota Medan dalam upaya meningkatkan mutu lulusan sebagai pekerja
intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar dan jenis karir
yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa jurusan akuntansi.
3. Pengusaha atau lembaga yang mempekerjakan tenaga akuntan, agar dapat
membantu mereka karena biasanya karyawan baru masih memerlukan
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Pilihan Karir
Sesudah menyelesaikan studi, langsung atau tak langsung kita dituntut
untuk masuk ke dunia kerja. Hal ini merupakan suatu keharusan bagi setiap orang
yang ingin meraih kesuksesan dalam pekerjaan yang memberi peluang untuk
selalu berkembang (advancement). Oleh karena itu sebelum memasuki dunia
kerja, seseorang harus faham betul bidang yang akan dimasuki, jangan hanya
ikut-ikutan.
Menurut Handoko (1988) karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang
dipegang selama kehidupan kerja seseorang. Istilah karir digunakan untuk
menunjukkan orang-orang pada masing-masing peranan atau status mereka pada
umumnya istilah ini digunakan dalam tiga pengertian:
1. Karir sebagai promosi atau pemindahan ke jabatan – jabatan yang lebih
menurut tanggung jawab atau lokasi – lokasi yang lebih baik didalam atau
menyilang terhadap hirarki hubungan kerja sama selama kehidupan kerja
seseorang.
2. Karir sebagai rangkaian petunjuk pelaksanaan pekerjaan – pekerjaan yang
3. Karir sebagai sejumlah pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang
dipegangnya selama kehidupan kerja. Dalam konteks ini, semua orang dengan
sejarah kerja mereka disebut mempunyai karir.
Tinjauan literatur karir Noe, dkk (1994) mengatakan bahwa karir dapat
dipandang melalui beberapa cara :
1) Rangkaian posisi dalam pekerjaan, contohnya di dalam suatu fakultas terdapat
posisi asisten, dosen dan profesor.
2) Konteks gerakan/mobilitas dalam organisasi, contohnya seorang insinyur
memulai karirnya sebagai staff teknik. Sejalan dengan meningkatnya keahlian,
pengalaman dan performance, maka ia ditempatkan sebagai insinyur teknik
senior.
3) Karakteristik dari pekerja, yaitu tiap karir pekerja akan memberikan
pekerjaan, posisi dan pengalaman yang berbeda.
Hidayat (2002) menyatakan bahwa karir dapat dipandang dari perspektif
yang berbeda. Tinjauan umum karir dipandang sebagai urut-urutan posisi yang
diduduki oleh seseorang selama jangka waktu hidupnya. Ini merupakan karir
objektif. Dari perspektif lainnya karir sendiri terdiri dari perubahan-perubahan
dalam nilai, sikap dan motivasi yang terjadi karena seseorang menjadi semakin
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karir adalah suatu
rangkaian posisi, jabatan atau pekerjaan yang dipegang karyawan selama masa
karirnya yang meliputi gerakan/mobilitas dalam organisasi.
Greenhaus (dalam Noe, dkk 1994). membagi tahap-tahap karir menjadi
empat tahapan pengembangan yaitu : tahap eksplorasi, tahap penetapan, tahap
pemeliharaan dan tahap kemunduran atau akhir. Penjelasan terinci tentang tahap
eksplorasi sehubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Super dalam Winkel (1997), menyatakan bahwa individu berusaha untuk
mengidentifikasikan jenis pekerjaan. Mereka mempertimbangkan ketertarikan,
nilai dengan pilihan pekerjaan serta mencari informasi mengenai pekerjaan, karir
dan jabatan dari rekan kerja, teman dan anggota keluarga. Setelah mereka
menemukan jenis pekerjaan atau jabatan yang dirasa menarik, maka individu akan
berusaha memenuhi persyaratan pendidikan atau pelatihan yang diperlukan dalam
menduduki jabatan tersebut. Hal ini terjadi pada usia pertengahan remaja sampai
awal / akhir 20 tahun. Pada saat ini biasanya individu masih bersekolah di Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas atau Perguruan Tinggi. Tahap ini akan berlanjut sampai
ketika individu memulai pekerjaan baru. Dengan kata lain bahwa orang muda
memikirkan berbagai alternatif jabatan, tetapi belum mengambil keputusan yang
mengikat.
Jika dihubungkan dengan mahasiswa jurusan akuntansi maka setelah
dijalankannya. Wijayanti dalam Rahayu dkk, (2003) menyebutkan bahwa
mahasiswa akuntansi akan memilih satu diantara empat karir yaitu sebagai
akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah.
Diluar karir yang sudah disebutkan diatas mahasiswa akuntansi secara umum juga
masih mempunyai kemungkinan untuk memilih karir di bidang lain.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
Prestasi belajar adalah hasil usaha dari semua kegiatan yang dilakukan
mahasiswa, baik dari belajar, pengalaman dan latihan dari sesuatu kegiatan. Untuk
mengetahui hasil dari belajar ini dibuat suatu alat pengukur atau tes prestasi
(achievement test). Hasil pengukuran melalui tes hasil belajar dapat dinyatakan
dalam bentuk nilai yang bersifat kuantitatif dalam angka 0 – 4 atau A, B, C, D, E.
Tingkatan nilai test ini diatur menurut rangking dan diformulasikan dalam bentuk
Indeks Prestasi (IP).
Indeks Prestasi (IP) yaitu Indeks Prestasi yang dihitung pada setiap akhir
semester yang digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan belajar
dari semua mata kuliah yang diikuti pada semester yang bersangkutan. Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) yaitu indeks prestasi yang dihitung pada akhir suatu
program pendidikan lengkap atau pada akhir semester kedua dan seterusnya untuk
Kajian tentang latar belakang yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
telah banyak dilakukan. Beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
antara lain adalah : lingkungan (Sihotang, 1991), motivasi berprestasi dan
motivasi profesi (Haryati, 1992).
Lebih lanjut faktor-faktor tersebut dikelompokkan sebagai berikut :
1. Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri sendiri.
Faktor ini merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap
kemajuan prestasi belajar mahasiswa. Seandainya para mahasiswa sadar akan
tujuannya dalam belajar di perguruan tinggi dimana dia belajar, dia pasti
belajar beraktivitas dengan sungguh-sungguh. Dia didorong untuk belajar aktif
untuk menyelesaikan beban studi yang telah direncanakan terlebih dahulu
untuk suatu jenjang pendidikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi belajar
siswa agar lebih berprestasi antara lain: minat, kebisaan belajar, kecakapan
dan bahasa.
2. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah
Dari faktor lingkungan sekolah/ kampus dapat dilihat dari segi keberadaan
perpustakaan, keberadaan guru/dosen memberikan kuliah, penyelenggaraan
perkuliahan terlalu padat, susah mencari bahan bacaan yang sesuai dengan
3. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga
Hal ini dilihat dari aspek kehidupan dalam keluarga, antara lain keadaan
ekonomi keluarga, dimana dunia pendidikan membutuhkan banyak biaya,
terutama biaya perkuliahan, pengadaan buku bacaan, perlengkapan laboratorium
dan lain-lainnya.
4. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat
Berbagai aspek yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, antara
lain bekerja sambil kuliah, aktif berorganisasi, tidak dapat mengatur waktu,
tidak mempunyai teman untuk belajar bersama.
Nurman dkk, (1994) menyatakan bahwa Indeks Prestasi berguna
membantu meramalkan keberhasilan mahasiswa dimasa yang akan datang. Nilai
yang diperolehnya dapat dipakai sebagai petunjuk untuk menetapkan suatu
keputusan tentang diperkenankan atau tidak mahasiswa tersebut melanjutkan
pelajaran pada semester atau tingkat yang lebih tinggi. Indeks prestasi juga dapat
dimanfaatkan untuk menilai keberhasilan mahasiswa dalam menguasai
kompetensi-kompetensi yang menjadi tujuan mata kuliah yang diambilnya. Lebih
jauh lagi bahwa prestasi mahasiswa di perguruan tinggi dapat turut menentukan
B. Persepsi Atas Beberapa Faktor Tertentu
1. Pengertian Persepsi
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1995), definisi persepsi adalah
tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, atau merupakan proses seseorang
mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Jadi persepsi dapat diartikan
sebagai proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap
informasi tentang lingkungannya melalui panca inderanya (melihat, mendengar,
mencium, menyentuh dan merasakan).
Maltin (1998), mengatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses
yang melibatkan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya dalam memperoleh dan
menginterpretasikan stimulan yang ditunjukkan indera kita, sedangkan Siagian
(1995), mengatakan bahwa persepsi dapat dipahami dengan melihatnya sebagai
suatu proses melalui mana seseorang mengorganisasikan dan menginterpretasikan
kesan-kesan sensorisnya dalam usahanya memberikan makna tertentu kepada
lingkungannya. Interpretasi seseorang tentang kesan sensorisnya mengenai
lingkungannya akan sangat berpengaruh pada perilakunya yang pada gilirannya
menentukan faktor-faktor apa yang dipandangnya sebagai faktor multirasional
yang kuat.
Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, tetapi ada faktor yang
melihat sesuatu mungkin memberi interpretasi yang berbeda tentang yang
dilihatnya tersebut.
Baltus (1983) mengatakan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi
persepsi adalah:
1. Kemampuan dan keterbatasan fisik dari alat indera dapat mempengaruhi
persepsi untuk sementara waktu ataupun permanen.
2. Kondisi lingkungan
3. Pengalaman masa lalu. Bagaimana cara individu untuk
menginterpretasikan atau berreaksi terhadap stimulus tergantung dari
pengalaman masa lalunya.
4. Kebutuhan dan keinginan. Ketika seorang individu membutuhkan atau
menginginkan sesuatu maka ia akan terus berfokus pada hal yang
dibutuhkan dan diinginkannya tersebut.
5. Kepercayaan, prasangka dan nilai. Individu akan lebih memperhatikan dan
menerima orang lain yang memiliki kepercayaan dan nialai yang sama
dengannya. Sedangkan prasangka dapat menimbulkan bias dalam
mempersepsi sesuatu.
Walgito (1997), mengatakan bahwa agar individu dapat mempelajari
1. Adanya obyek yang dipersepsikan (fisik).
2. Alat indera/reseptor yaitu alat yang memeriksa stimulus (fisiologis).
3. Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama dalam mengadakan
persepsi (psikologis).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi
merupakan proses yang melibatkan aspek kognitif dan afektif individu untuk
melakukan pemilihan, pengaturan dan pemahaman serta penginterpretasian
rangsang-rangsang indrawi menjadi suatu objek tertentu.
2. Faktor – Faktor Tertentu
Wijayanti dalam Rahayu dkk, (2003) mengatakan bahwa faktor
faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi didasarkan
pada tujuh faktor, yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional,
pengakuan profesional, nilai – nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan
pasar kerja dan personalitas.
1). Penghargaan finansial
Penghargaan finansial atau gaji merupakan salah satu faktor yang paling
umum menyebabkan seseorang mencintai pekerjaannya atau tidak.
Semakin besar gaji yang didapat secara umum karyawan akan semakin
mencintai pekerjaannya, oleh karena faktor gaji menentukan seseorang
Anaraga dalam Mazli dkk (2006), mengatakan bahwa selain gaji / upah,
seseorang yang bekerja membutuhkan penghargaan atas hasil karya yang
telah dilakukan, baik penghargaan yang bersifat materil maupun non
materil. Jika ia mendapatkan penghargaan sesuai dengan karyanya, maka si
pekerja akan berbuat sesuai aturan kerja dalam rangka menjaja citra
profesinya baik di dalam maupun di luar pekerjaannya.
2). Pengakuan profesional
Pengakuan profesional meliputi hal – hal yang berhubungan dengan
pengakuan terhadap prestasi. Dengan diakuinya prestasi kerja akan dapat
meningkatkan kualitas pekerjaan yang dihasilkan dan dapat memotivasi
untuk meningkatkan karir.
Djuwita dalam Mazli dkk (2006), mengatakan bahwa jika seseorang
merasa penting dalam suatu pekerjaan, ia cenderung merasa dibutuhkan
sehingga ia akan merasa puas. Hal ini tidak akan dirasakan oleh mereka
yang merasa tidak penting dalam pekerjaannya. Mereka biasanya lebih
bersikap masa bodoh dan pada akhirnya dapat mengakibatkan
produktivitas yang menurun. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa
pengakuan profesional dalam berkarir akan dapat meningkatkan motivasi
3). Nilai – nilai sosial
Nilai – nilai sosial merupakan faktor yang memperlihatkan kemampuan
seseorang dimasyarakat, atau nilai seseorang dapat dilihat dari sudut
pandang orang lain di lingkungannya.
Djuwita dalam Mazli dkk (2006), mentakan bahwa orang – orang yang
memiliki tipe sosial lebih menyukai pekerjaan yang tidak terlalu
berhubungan dengan kemampuan intelektual yang amat rumit,
menghindari jenis pekerjaan sistematis yang berhubungan dengan mesin
dan alat. Berdasarkan uraian diatas nilai – nilai sosial berhubungan
langsung dengan lingkungan, bagaimana kita berinteraksi dengan orang
lain. Selanjutnya dapat diketahui bahwa nilai sosial merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi dalam memilih karir.
4). Pertimbangan pasar kerja
Keterbatasan informasi bagi sebagian kalangan akan mempengaruhi
banyak tidaknya lapangan pekerjaan yang bisa diketahui atau diakses
sehingga pertimbangan pasar kerja turut menjadi faktor yang
mempengaruhi pilihan karir.
5). Personalitas
Rahayu dkk (2003), mengatakan bahwa personalitas merupakan salah satu
deterninan yang potensial terhadap prilaku individu saat berhadapan
berpengaruh terhadap prilaku seseorang. Personalitas menunjukkan
bagaimana mengendalikan atau mencerminkan kepribadian seseorang
dalam bekerja.
Djuwita dalam Mazli dkk (2006), mengatakan bahwa faktor penyebab
seseorang kehilangan pekerjaan antara lain karena ketidak sesuaian
kepribadian mereka dengan pekerjaan. Faktor ini lebih dominan
dibandingkan dengan faktor kurangnya keahlian dalam pekerjaan.
6). Kebanggaan
Kebanggaan merupakan suatu hal yang spesifik dalam diri seseorang,
karena kebanggaan merupakan salah satu determinan dalam pertimbangan
pemilihan karir.
Ranupandojo dan Husnan (1986), mengatakan bahwa kebanggaan
merupakan pendekatan yang dijadikan pedoman untuk memotivasi orang
lain, yaitu pendekatan ini dilakukan dengan memberikan kesempatan
kepada seseorang untuk mengalahkan tantangan, penyelesaian sesuatu
pekerjaan yang diberikan menimbulkan rasa puas dan bangga.
D. Penelitian Terdahulu
pemerintah. Dalam memilih karir tersebut, mahasiswa akuntansi mempertimbangkan
faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional dan nilai-nilai sosial. Faktor
pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja dan akses lowongan kerja
tidak dipertimbangkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu, dkk (2003) mencoba kembali
mengetahui perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir
sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan
pemerintah di beberapa universitas negeri dan swasta yang ada di wilayah Jakarta,
Yogyakarta dan Surakarta. Penelitian ini menambah faktor personalitas sebagai faktor
lain dan berdasarkan perbedaan gendernya.
Hasil penelitian ini menujukkan mahasiswa dan mahasiswi akuntansi dari
universitas negeri dan swasta banyak yang berminat untuk memilih karir sebagai
akuntan perusahaan. Dan karir sebagai akuntan pendidik kurang diminati oleh
mahasiswa akuntansi berjenis kelamin pria dan akuntan publik kurang diminati
mahasiswa akuntansi yang berjenis kelamin wanita baik dari universitas negeri
maupun swasta.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pandangan
mengenai penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional,
lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja. Sedangkan untuk faktor nilai-nilai
sosial dan personalitas tidak terdapat perbedaan pandangan.
Tabel.2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
Nama
Peneliti Tahun Hasil
Rahayu,
Karir yang banyak diminati oleh mahasiswa akuntansi
adalah karir sebagai akuntan perusahaan, kemudian
akuntan pemerintah, akuntan publik dan akuntan pendidik.
Dalam memilih karir terdapat perbedaan pandangan
mengenai pengargaan finansial, pengakuan profesional,
lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja, sedangkan
untuk faktor nilai-nilai sosial pertimbangan pasar kerja dan
personalitas tidak terdapat perbedaan pandangan.
Karir yang banyak diminati oleh mahasiswa akuntansi
adalah karir sebagai akuntan perusahaan, akuntan
pemerintah, karir diluar profesi akuntan, sedangkan karir
sebagai akuntan publik dan akuntan pendidik kurang
diminati.
Terdapat perbedaan pandangan mengenai nilai – nilai
sosial dan personalitas. Sedangkan faktor gaji, pelatihan
profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja,
pertimbangan pasar kerja dan latar belakang pendidikan
tidak terdapat perbedaan pandangan.
E. Kerangka Konseptual
Proses pengambilan keputusan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir
dipengaruhi oleh banyak pertimbangan Wijayanti dalam Rahayu dkk (2003)
menyatakan bahwa dalam memilih karir mahasiswa akuntansi mempertimbangkan
faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, dan nilai – nilai sosial.
Felton dalam Rahayu dkk (2003) menyatakan bahwa mahasiswa juga dipengaruhi
oleh pertimbangan pasar kerja dalam memilih karir, Rahayu dkk (2003) menyatakan
bahwa mahasiswa akuntansi dalam memilih karir dipengaruhi oleh personalitas,
sedangkan kebanggaan merupakan pendekatan yang dijadikan pedoman untuk
memotifasi orang lain Ranupandojo dan Husnan (1986) sedangkan IPK menurut
Nurman dkk (1994) turut menentukan atau berpengaruh terhadap kesempatan kerja.
Melalui kajian – kajian teori dan beberapa hasil penelitian diatas dapat
disusun sebuah kerangka konseptual yang dapat menunjang perumusan hipotesis.
Persepsi mahasiswa akuntansi atas beberapa faktor tertentu dan IPK
merupakan sub variabel yang mungkin berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa
akuntansi kelak setelah menyelesaikan studinya dalam memilih karir dapat dilihat
Gambar.2.1 Kerangka Konseptual
IPK
Pilihan Karir Penghargaan Finansial
Pengakuan Profesional
Nilai-niai Sosial
Pasar Kerja
Personalitas
Persepsi Mahasiswa
Akuntan Manajemen
Akuntan Pendidik
Akuntan Pemerintah
Lain - Lain Akuntan Publik
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini membahas metodologi penelitian yang mencakup; rancangan penelitian,
lokasi penelitian, proses pengumpulan data dan pemilihan sampel, instrumen-instrumen
yang digunakan untuk mengukur masing-masing variabel beserta pengujiannya, serta
metode statistik yang digunakan untuk menganalisa dan menguji hipotesa yang telah
disajikan dalam bab sebelumnya.
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif (Sugiyono, 2004) yaitu penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variable atau lebih yakni untuk
mengetahui signifikan tidaknya hubungan antara persepsi mahasiswa akuntansi
tentang faktor – faktor tertentu (X1) dan indeks prestasi kumulatif (X2) dengan
karir yang dipilihnya setelah menyelesaikan kuliah kelak (Y).
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Medan, yaitu Perguruan Tinggi Negeri
C. Populasi Dan Prosedur Penentuan Sampel
1. Populasi
Sekaran (2000), mengatakan bahwa populasi adalah perkumpulan orang,
kejadian, atau segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan
sampel adalah bagian populasi yang akan mewakili populasi untuk diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program strata satu jurusan
akuntansi di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang ada di Kota Medan.
2. Prosedur Penentuan Sampel
Mengingat besarnya jumlah populasi pada penelitian ini, maka jumlah sampel
yang akan dipergunakan ditetapkan sebagai berikut :
a. Perguruan Tinggi yang dijadikan sampel adalah Perguruan Tinggi yang
terakreditasi dengan peringkat B.
b. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
dengan kriteria mahasiswa yang dijadikan sampel adalah mahasiswa
jurusan akuntansi yang sudah atau sedang mengikuti mata kuliah
Akuntansi Manajemen dan Auditing.
c. Jumlah sampel yang akan dipergunakan ditetapkan dengan pertimbangan
sampel minimum. Kuncoro (2003), mengatakan bahwa secara umum
dari jenis studi yang dilakukan. Pedoman yang dianjurkan adalah Gay Dan
Diehl, dalam Kuncoro (2003:
- Untuk studi korelasional, dibutuhkan minimal 30 sampel untuk menguji
ada tidaknya hubungan
- Untuk studi kausal – komparatif, minimal 30 subjek per group umumnya
dianjurkan.
d. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 150 orang yaitu 30 orang dari 5
Universitas yang mempunyai peringkat akreditasi ”B”.
D. Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer, yaitu
a. Data yang diperoleh dari responden terpilih pada lokasi penelitian.
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan tentang tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini, maka data primer yang diperlukan adalah
data tentang karir apa yang akan dipilih oleh mahasiswa jurusan
akuntansi serta persepsi mereka atas beberapa faktor tertentu jika telah
menyelesaikan studinya dan faktor-faktor yang mempengaruhi
b. Data Perguruan Tinggi Negari mengenai jenjang Akreditasi serta jumlah
mahasiswa jurusan akuntansi yang diperoleh dari masing – masing
Perguruan Tinggi tersebut.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui lembaga, dalam hal ini
Kopertis Wilayah I. Perguruan Tinggi Swasta di Kota Medan yang
membuka jurusan akuntansi, jenjang akreditasinya serta jumlah
mahasiswa akuntansi di masing – masing Perguruan Tinggi tersebut.
E. Definisi Operasional Variabel
(Sugiyono, 2004), mengatakan bahwa variabel bebas adalah merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen, sedangkan variabel moderator adalah variabel yang
mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel
independen dengan dependen.
Variabel-variabel yang akan dioperasionalisasikan dalam penelitian ini adalah
semua variabel yang terkandung dalam hipotesis yang telah dirumuskan.
Variabel-variabel tersebut meliputi keputusan mahasiswa dalam memilih karir
sebagai variabel terikat (Y), persepsi mahasiswa atas beberapa faktor tertentu,
pengakuan profesional, nilai sosial, penghargaan finansial, pasar kerja,
personalitas dan kebanggaan, sebagai variabel bebas (X1) dan indeks prestasi
1. Variabel Dependen (Y), yaitu karir yang akan dipilih oleh mahasiswa jurusan
akuntansi setelah menyelesaikan kuliah yaitu :
a. Akuntan Publik, yaitu akuntan yang bekerja di kantor akuntan publik.
b. Akuntan Manajemen, yaitu akuntan yang bekerja di perusahaan.
c. Akuntan Pendidik, yaitu akuntan yang bekerja di lembaga pendidikan
sebagai tenaga pengajar.
d. Akuntan Pemerintah, yaitu akuntan yang bekerja di instansi pemerintah,
seperti di BPK, Departemen Keuangan dan BPKP.
e. Lain – lain, yaitu karir diluar akuntan publik, akuntan manajemen,
akuntan pendidik dan akuntan pemerintah.
2. Variabel Independen yaitu persepsi mahasiswa jurusan akuntansi tentang
faktor-faktor tertentu (X1) yang diduga mempengaruhi dalam memilih karir.
Indikator 1 – 5 diadopsi dari Rahayu, dkk. (2003) sedangkan indikator 6
ditambah oleh penulis, yaitu:
1) Penghargaan Finansial
Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai
kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi
sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan
2) Pengakuan Profesional
Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional diuji dengan empat
pernyataan mengenai kemungkinan bekerja dengan ahli lain, kesempatan
untuk berkembang, pengakuan prestasi, dan mengenai cara untuk naik
pangkat.
3) Nilai-Nilai Sosial
Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan
kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat
dilihat dari sudut pandang orang-orang lain di lingkungannya. Nilai-nilai
sosial diuji dengan lima pernyataan mengenai kesempatan untuk melakukan
pelayanan sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain,
kesempatan untuk menjalankan hobi di luar pekerjaan, perhatian terhadap
perilaku individu dan kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain.
4) Pertimbangan Pasar Kerja
Pertimbangan pasar kerja meliputi kerja dan tersedianya lapangan kerja atau
kemudahan mengakses lowongan kerja. Keamanan kerja merupakan faktor
dimana karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Karir diharapkan bukan pilihan karir sementara, tetapi dapat terus berlanjut
sampai seseorang pensiun. Pertimbangan pasar kerja diuji dengan dua
5). Personalitas
Personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap
perilaku individu saat berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu. Hal ini
membuktikan bahwa personalitas berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
Personalitas diuji dengan satu pernyataan mengenai kesesuaian pekerjaan
dengan kepribadian yang dimiliki seseorang.
6). Kebanggaan
Kebanggaan adalah merupakan hal yang pribadi dalam pengertian
seseorang merasa bangga terhadap hal-hal tertentu tetapi orang lain belum
tentu (Ranupandojo dan Husnan, 1986) kesempatan seseorang untuk
mengalahkan tantangan, apabila ia berhasil maka hal ini akan membuat ia
merasa puas dan bangga. Untuk itu dipertanyakan dua hal yaitu kebanggaan
karena merasa lebih bergengsi dan kepuasan.
Pernyataan pada bagian ini dikembangkan dengan menggunakan model skala
Likert yang masing-masing butir pernyataan diberi skor 1 sampai skor 5. Skor
1 menunjukkan mahasiswa sama sekali tidak mempertimbangkan butir
pernyataan, sedangkan skor 5 menunjukkan mahasiswa sangat
mempertimbangkan pernyataan tersebut dalam memilih karir.
untuk seluruh mata kuliah yang telah diambilnya selamamengikuti pendidikan di
Perguruan Tinggi terkait yang dinyatakan dengan rentangan angka 0.00 – 4,00.
Menurut Nurman dkk (1994) mutu out put dari suatu jenjang pendidikan dapat
dilihat dari prestasi belajar. Tidak jarang prestasi belajar seseorang sangat
menentukan nasib atau masa depan seorang mahasiswa, karena berkaitan dengan
konsumen (pemakai lulusan perguruan tinggi).
Indeks prestasi dikelompokkan sebagai berikut:
≥ 3,51 Dengan Pujian
2,76 – 3,50 Sangat Memuaskan
2,50 – 2,75 Memuaskan
2,0 – 2,49 Cukup
≤ 1,99 Kurang
F. Kriteria Analisis Data
Data penelitian dianalisis dengan alat statistik, terdiri dari:
1. Statistik deskriptif, yaitu untuk memberikan gambaran mengenai variabel
variabel penelitian (persepsi mahasiswa, IPK, dan Pemilihan Karir). Hasil
2. Statistik Inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis
data sampel dan hasilnya di berlakukan untuk populasi..
Langkah-langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Uji Kualitas Data
Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat
dievalusi melalui uji reliabilitas dan validitas.
1). Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2004). Pengukuran yang memiliki
reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi
internal (Azwar, 2004).
Dalam pendekatan konsistensi internal prosedurnya hanya memerlukan
satu kali pengenaan sebuah tes kepada sekelompok individu sebagai
subjek (single trial administration). Oleh karena itu pendekatan ini
mempunyai nilai praktis dan efisiensi yang tinggi.
Dengan hanya satu kali pengenaan tes akan diperoleh satu distribusi skor
tes dari kelompok subjek yang bersangkutan. Untuk itu prosedur analisis
reliabilitasnya diarahkan pada analisis terhadap item – item atau terhadap
Suatu tes yang akan diestimasi reliabilitasnya dapat dibelah menjadi
bagian – bagian sebanyak jumlah itemnya sehingga setiap bagian hanya
berisi satu item saja. Untuk tes yang dibelah menjadi lebih dari dua
belahan yang masing – masing berisi item dalam jumlah sama banyak,
kita dapat menggunakan formula Alpha dengan kriteria keputusan:
- Jika r Alpha positif dan > r tabel maka reliabel
- Jika r Alpha negatif atau < r tabel maka tidak reliabel
2). Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
itu mengukur apa yang ingin diukur (Kuncoro, 2003) yaitu dengan
melihat hasil pada kolom Corrected Item – Total Correllation dengan
kriteria keputusan:
- Jika r hasil positif dan r hasil > r tabel maka score butir kuesioner
valid.
- Jika r hasil negatif atau r hasil < r tabel maka score butir kuesioner
tidak valid.
b. Analisis Faktor
Ghozali (2005), mengatakan bahwa tujuan utama dari analisis faktor adalah
mendefinisikan struktur suatu data matrik dan menganalisis struktur saling
hubungan (korelasi) antar sejumlah besar variabel (test score, test items,
peneliti mengidentifikasi dimensi suatu struktur dan kemudian menentukan
sampai seberapa jauh setiap variabel dapat dijelaskan oleh setiap dimensi.
R factor analysis menganalisis satu set fariabel untuk mengidentivikasi
dimensi yang berbentuk latent (Unobserved).
Untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel digunakan uji Bartlett
test of sphericity. Jika hasilnya signifikan berarti matrik korelasi memiliki
korelasi signifikan dengan sejumlah variabel.
Asumsi analisis faktor:
1). Analisis faktor menghendaki bahwa matrik data harus memiliki korelasi
yang cukup agar dapat dilakukan analisis faktor.
2). Untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel digunakan uji
Bartlett test of sphericity. Jika hasilnya signifikan berarti matrik korelasi
memiliki korelasi signifikan dengan sejumlah variabel.
3). Hasil uji KMO (Kaiser – Meyer – Olkin) dengan hasil > 0.5 agar analisis
dapat diteruskan.
4). Faktor yang mampu menjelaskan atau mempengaruhi adalah faktor yang
mempunyai nilai Eigenvalues.
c. Pengujian Hipotesis
Ghozali (2005) menyatakan bahwa apabila asumsi multi variate normal
distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan
campuran antara variabel kontinue (matrik) dan kategorial (non – matrik),
dalam hal ini dapat dianalisis dengan logistik regretion karena tidak perlu
asumsi normalitas pada variabel bebasnya.
Analisis dengan menggunakan logistik regretion dilakukan dengan
tahapan:
1. Menilai model Fit
Langkah pertama adalah menilai Overall Fit Model terhadap data. Test
statistiks untuk menilai hal ini digunakan Hosner and Lemeshow’s
Goodnesss Of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris
cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model
dengan data sehingga model dapat dikatakan fit), dengan kriteria
pengembilan keputusan sebagai berikut:
- Jika nilai statistiks Hosner and Lemeshow’s Goodnesss Of Fit Test
≤ 0,05 maka model ditolak, berarti ada perbedaan signifikan antara
model dengan nilai observasinya sehingga Goodnesss Of Fit
Model tidak baik karena model ridak dapat memprediksi nilai
- Jika nilai statistiks Hosner and Lemeshow’s Goodnesss Of Fit Test
> 0,05 berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau
dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data
observasinya.
2. Estimasi Parameter dan Interpretasinya
Langkah – langkah yang dilakukan adalah:
a. Estimasi maksimum Likelihood Parameter dari model dapat
dilihat pada tampilan output variable in the equation.
Logistic Regretion dapat dinyatakan sebagai berikut:
pi
Ln --- = bo + b1 X1 + b2 X2 1 - pi
atau
pi
--- = e bo x e b1 X1 x e b2X2 1 - pi
Dimana :
pi = probabilitas mahasiswa memilih karir tertentu
bo = konstanta
X1 = persepsi mahasiswa atas beberapa faktor tertentu
b. Estimasi akan dilakukan terhadap setiap karir yang dipilih untuk
menjelaskan variabel kualitatif atau sering disebut variabel
Dummy (Gujarati, 1978) dalam analisis regresi, dengan cara:
Yang memilih karir sesuai karir yang sedang dianalisis diberi nilai
1 dan yang tidak memilih karir diberi nilai 0.
Nilai 1 menjelaskan adanya (atau kepemilikan) ciri yang sedang
dianalisis sedangkan nilai 0 menunjukkan ketidak hadiran ciri
tersebut. Selanjutnya Gujarati (1978) menyatakan Yi yang bersifat
dikotomi sebagai fungsi linier dari variabel yang dijelaskan Xi
disebut Model Probabilitas Linier (LPM) karena harapan bersyarat
dari Yi untuk Xi tertentu dapat diinterpretasikan sebagai
probabilitas bersyarat yang kejadiannya (event) akan terjadi untuk
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Deskriptif
1. Gambaran Umum
Kota Medan memiliki 2 Universitas Negeri (tabel 4..1) dan 15 Universitas
Swasta, tetapi Universitas swasta yang membina jurusan akuntansi hanya
13 Universitas dengan jumlah mahasiswa dan peringkat akreditasinya
pada semester ”B” T.A 2004/2005 dapat dilihat pada tabel 4.2 yang
diambil dari data sekunder pada lampiran.1. Total mahasiswa akuntansi
pada Universitas di Kota Medan keseluruhannya adalah sebanyak 9.147
orang.
Tabel.4.1
Peringkat Akreditasi dan Jumlah Mahasiswa Akuntansi
Universitas Negri
No Nama Universitas Peringkat
Akreditasi
Tabel.4.2
Peringkat Akreditasi dan Jumlah Mahasiswa Akuntansi
Universitas Swasta
No Nama Universitas Peringkat
Akreditasi
Universitas Islam Sumatera Utara
Universitas HKBP Nommensen
Universitas Muhammadiyah S.U
Universitas Pembangunan Panca Budi
Universitas Methodist Indonesia
Universitas Dharma Agung
Universitas Medan Area
Universitas Khatolik St. Thomas
Universitas Amir Hamzah
Universitas Cut Nyak Dhien
B
Sumber: KOPERTIS Wil. I SUMUT dan NAD
2. Deskripsi Variabel
Penelitian ini mengamati satu variable terikat (dependen variabel), yaitu
variabel Y keputusan pemilihan karir dan dua variabel bebas (independen
variabel) yaitu persepsi mahasiswa akuntansi atas beberapa faktor tertentu
a. Variabel keputusan memilih karir.
Definisi operasional variabel ini adalah karir yang dipilih oleh
mahasiswa akuntansi setelah menyelesaikan kuliah, yaitu akuntan
publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik, akuntan pemerintah
atau lain – lain. Hasil penelitian tentang karir yang dipilih mahasiswa
akuntansi dapat dilihat pada tabel 4.3 dan diagram yang diambil dari
hasil pengolahan data primer pada lampiran. 2.
Tabel. 4.3
Pilihan Karir
No Karir Yang Dipilih Frekuensi Persentase
1
Gambar.4.1 Diagram Pilihan Karir
Pilihan Karir
lain-lain
akuntan pemerintah
akuntan pendidik
akuntan manajemen akuntan publik
Dari tabel dan diagram tersebut dapat diketahui bahwa karir yang paling
banyak diminati mahasiswa akuntansi secara berurutan adalah pertama
sebagai akuntan manajemen (42,7 %), selanjutnya akuntan pemerintah
(32,7 %), lain – lain (10 %) akuntan publik (8 %) dan akuntan pendidik
Gambar.4.2
Grafik Hubungan IPK Dengan Pilihan Karir
P ilih a n K a r ir
b. Variabel persepsi mahasiswa
Faktor – faktor yang diamati dalam penelitian ini adalah penghargaan
finansial, pengakuan profesional, nilai – nilai sosial, pertimbangan Dari grafik tersebut diketahui bahwa secara berurutan IPK dengan rata
rata paling tinggi yaitu 3,16 memilih karir sebagai akuntan publik,
selanjutnya IPK rata – rata 3,05 memilih karir sebagai akuntan
pendidik, IPK rata – rata 3,02 memilih karir sebagai akuntan
manajemen, IPK rata – rata 2,97 memilih karir sebagai akuntan
pemerintah dan selanjutnya IPK rata – rata lebih rendah yaitu 2,92
Tabel. 4. 4
Faktor - Faktor Yang Diamati
Dari tabel 4.4. dapat dijelaskan bahwa tanggapan responden tentang
indikator:
1). Penghargaan finansial dengan tiga pernyataan yang diajukan:
a) Gaji yang tinggi
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
43,3 %
(2). Menjawab setuju sebanyak 47,3 %
(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 9,3 %
b). Dana pensiun
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
52 %
(2). Menjawab setuju sebanyak 33,3 %
(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 14,6 %
c). Kenaikan gaji yang lebih cepat
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
46,6 %
(2). Menjawab setuju sebanyak 37,3 %
(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 17,0 %
2). Pengakuan profesional dengan 4 penyataan yang diajukan
(2). Menjawab setuju sebanyak 34,7 %
(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 7,3 %
b). Ada pengakuan bila berprestasi
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
54,7 %
(2). Menjawab setuju sebanyak 36,0 %
(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 9,3 %
c). Mempunyai banyak cara untuk naik pangkat
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
22,7 %
(2). Menjawab setuju sebanyak 28,7 %
(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 48,6 %
d). Memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai suksus
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
58,6 %
(2). Menjawab setuju sebanyak 33,3 %
(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 8,0 %
3). Nilai – nilai sosial dengan lima pernyataan yang diajukan
a). Lebih memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
20,7 %
(2). Menjawab setuju sebanyak 36,0 %
b). Lebih memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang
lain
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
38,7 %
(2). Menjawab setuju sebanyak 46,7 %
(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 14,7 %
c). Memberikan kesempatan untuk menjalankan hobbi
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
22,6 %
(2). Menjawab setuju sebanyak 35,3 %
(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 42,0 %
d). Lebih memperhatikan prilaku individual
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
19,4 %
(2). Menjawab setuju sebanyak 33,3 %
(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 47,3 %
e). Lebih memberikan kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang
lain
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
41,4 %
4). Pertimbangan pasar kerja dengan dua pernyataan yang diajukan
a). Keamanan kerja lebih terjamin (tidak mudah di PHK)
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
50,0 %
(2). Menjawab setuju sebanyak 34,7 %
(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 15,4 %
b). Lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui / diakses
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
40,6 %
(2). Menjawab setuju sebanyak 44,0 %
(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 15,3 %
5). Personalitas dengan pernyataan:
a). Mencerminkan personalitas seorang yang bekerja secara
profesional
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
64,0 %
(2). Menjawab setuju sebanyak 29,3 %
(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 6,6 %
6). Kebanggaan, dengan dua pernyataan yang diajukan:
a) Lebih bergengsi dibanding karir yang lain.
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
(2). Menjawab setuju sebanyak 35,3 %
(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 38,0 %
b). Memberikan kepuasan pribadi
(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak
60,0 %
(2). Menjawab setuju sebanyak 34,7 %
(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 5,3 %
c. Variabel IPK
IPK adalah indeks prestasi yang dihitung pada akhir suatu program
pendidikan lengkap atau pada akhir semester kedua dan seterusnya untuk
seluruh mata kuliah yang diambilnya yang dinyatakan dengan rentangan
angka 0,00 – 4,00.
Hasil penelitian tentang IPK yang diperoleh dari hasil pengolahan data
primer pada lampiran 4 adalah sebagai berikut:
IPK minimum 2,21 sedangkan IPK maksimum 3,80 dengan range 1,59.
Tabel 4.5
Indeks Prestasi Kumulatif
Rentang Keterangan Frekuensi Persentase
B.1. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data pada penelitian ini terdiri dari uji reliabilitas dan validitas.
a. Uji reliabilitas
Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal
disajikan pada tabel 4.6 dari hasil pengolahan data primer pada lampiran
5, sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Butir Cronbach Alpha
(r hasil)
Nilai r tabel
Penghargaan 1 0,831 0,159
Finansial 2 0,833 0,159
3 0,828 0,159
Personalitas 1 0,825 0,159
Kebanggaan 1 0,832 0,159
2 0,824 0,159
Sumber: Dari Data Primer Setelah Diolah
Berdasarkan tabel diatas nilai dari Cronbach Alpha (r hasil) dari masing
b. Uji validitas
Hasil uji validitas dilakukan dengan melihat Corrected Item-Total
correlation disajikan pada tabel 4.7 yang diambil dari hasil pengolahan
data primer pada lampiran 5 sebagai berikut
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas
Variabel Butir Nilai CITC Nilai r tabel Status
Penghargaan 1 0,365 0,159 Valid
Finansial 2 0,331 0,159 Valid
3 0,419 0,159 Valid
Pengakuan 1 0,514 0,159 Valid
Profesional 2 0,411 0,159 Valid
3 0,400 0,159 Valid
4 0,514 0,159 Valid
Nilai – Nilai 1 0,465 0,159 Valid
Sosial 2 0,478 0,159 Valid
3 0,501 0,159 Valid
4 0,377 0,159 Valid
5 0,521 0,159 Valid
Pertimbangan 1 0,374 0,159 Valid
Pasar Kerja 2 0,468 0,159 Valid
Berdasarkan tabel diatas, nilai Corrected Item-Total dari semua variable >
r table sebesar 0,159 (df = 150 ; 0,05), dengan demikian dinyatakan
valid.
2. Analisis Faktor
Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa yang paling berpengaruh terhadap
pilihan karir yaitu dari hasil olahan data primer pada lampiran 6 dapat
diketahui bahwa:
a. Hasil uji KMO (Kaiser – Meyer – Olkin) dan hasil test secara keseluruhan
sebesar 0,774 artinya hasil KMO (Kaiser – Meyer – Olkin) > 0,5 berarti
analisis faktor dapat diteruskan.
b. Faktor satu mampu menjelaskan 40,96 % variasi dan faktor dua hanya
mampu menjelaskan 14,43 % atau kedua faktor tersebut mampu
menjelaskan 55,39 %
c. Dengan melihat matrix dan Varimax Rotated Component Matrix jelas bahwa
yang mengelompok pada faktor satu semuanya dengan Loading Factor diatas
0,50 secara berurutan adalah:
1. Pengakuan profesional
2. Personalitas
3. Nilai – Nialai Sosial
Sedangkan yang mengelompok pada faktor dua secara berurutan adalah:
1. Penghargaan finansial
2. Pertimbangan pasar kerja
3. Kebanggaan
3. Uji Goodness Of Fit
Sebelum membahas model logistik regression untuk mesing – masing pilihan
karir pada tabel 4.8 dibawah ini disajikan nilai Hosner and Lemeshow’s
Goddness Of Fit Test yang diambil dari lampiran 7 sebagai berikut:
Tabel. 4.8
Nilai Hosner and Lemeshow’s Goddness Of Fit Test
No Pilihan Karir Nilai HLT Nilai
Standar
Model
1 Akuntan Publik 0,863 0,05 Fit
2 Akuntan Manajemen 0,983 0,05 Fit
3 Akuntan Pendidik 0,620 0,05 Fit
4 Akuntan Pemerintah 0,547 0,05 Fit
5 Lain - Lain 0,193 0,05 Fit
Sumber: Dari data primer setelah diolah
Berdasarkan tabel diatas nilai Hosner and Lemeshow’s Goddness Of Fit Test
dari semua pilihan karir > 0,05, dengan demikian semua model layak untuk
diberikan interpretasi. Ghozali (2005), menyatakan bahwa ketepatan fungsi
regresi sampel falam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of
C. Uji Hipotesis
Estimasi parameter karir yang dipilih dapat dilihat pada output SPSS pada
lampiran.7 yang dirangkum pada tabel 4.9 berikut:
Tabel. 4.9
Variables In The Equation
Karir Step B Sig Percentage
Sumber: Data Primer Setelah Diolah
Pengujian hipotesis pertama, kedua dan ketiga dilakukan secara simultan pada
pengujian Logistic Regresstion masing – masing pilihan karir.
1. Akuntan Publik
Estimasi parameter dari model dapat dilihat pada tampilan output variabale in the
pi
Ln --- = - 6,757 – 0,015 X1 + 1,69 X2 1 – pi
Variabel bebas X1 signifikan pada probabilitas 0,637 dan variabel bebas X2
signifikan pada probabilitas 0,079
Dari persamaan logistik regretion diatas dapat diketahui bahwa log of odds
mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan publik secara positif berhubungan
dengan IPK tetapi tidak dengan persepsi mahasiswa.
Hubungan antara odds dan variabel bebas dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Jika persepsi mahasiswa dianggap konstan, maka odds mahasiswa akan
memilih karir sebagai akuntan publik akan naik dengan faktor 5,42 (e 1,69)
untuk setiap unit kenaikan IPK.
- Jika IPK dianggap konstan maka odds mahasiswa akan memilih karir sebagai
akuntan publik akan turun dengan faktor 0,99 (e -0,015) untuk setiap unit
penurunan persepsi mahasiswa.
Ketepatan prediksi model dapat dilihat dari percen correctnya, yaitu 92,0 %
2. Akuntan Manajemen
Estimasi parameter dari model dapat dilihat pada tampilan output variabale in the
equation:
pi
Ln --- = - 0,652 – 0,004 X1 + 0,205 X2 1 – pi
Dari persamaan logistik regretion diatas dapat diketahui bahwa log of odds
mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan manajemen secara positif
berhubungan dengan IPK tetapi tidak dengan persepsi mahasiswa.
Hubungan antara odds dan variabel bebas dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Jika persepsi mahasiswa dianggap konstan, maka odds mahasiswa akan
memilih karir sebagai akuntan manajemen akan naik dengan faktor 1,23
(e 0,205) untuk setiap unit kenaikan IPK.
- Jika IPK dianggap konstan maka odds mahasiswa akan memilih karir sebagai
akuntan manajemen akan turun dengan faktor 0,99 (e -0,004) untuk setiap unit
penurunan persepsi mahasiswa.
Ketepatan prediksi model dapat dilihat dari percen correctnya, yaitu 57,3 %
3. Akuntan Pendidik
Estimasi parameter dari model dapat dilihat pada tampilan output variabale in the
equation:
pi
Ln --- = - 4,765 + 0,013 X1 + 0,443 X2 1 – pi
Variabel bebas X1 signifikan pada probabilitas 0,709 dan variabel bebas X2
signifikan pada probabilitas 0,656
Dari persamaan logistik regretion diatas dapat diketahui bahwa log of odds
mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan pendidik secara positif
Hubungan antara odds dan variabel bebas dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Jika persepsi mahasiswa dianggap konstan, maka odds mahasiswa akan
memilih karir sebagai akuntan pendidik akan naik dengan faktor 1,56 (e 0,443)
untuk setiap unit kenaikan IPK.
- Jika IPK dianggap konstan maka odds mahasiswa akan memilih karir sebagai
akuntan pendidik akan turun dengan faktor 1,01 (e 0,013) untuk setiap unit
penurunan persepsi mahasiswa.
Ketepatan prediksi model dapat dilihat dari percen correctnya, yaitu 93,3 %
4. Akuntan Pemerintah
Estimasi parameter dari model dapat dilihat pada tampilan output variabale in the
equation:
pi
Ln --- = 1,392 – 0,01 X1 – 0,494 X2 1 – pi
Variabel bebas X1 signifikan pada probabilitas 0,572 dan variabel bebas X2
signifikan pada probabilitas 0,352
Dari persamaan logistik regretion diatas dapat diketahui bahwa log of odds
mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan pemerintah secara negatif
berhubungan dengan IPK dan persepsi mahasiswa.
Hubungan antara odds dan variabel bebas dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Jika persepsi mahasiswa dianggap konstan, maka odds mahasiswa akan