Jenis Kelamin
Tempat, Tanggal Lahir Agama
Kewarganegaraan Status
Anak ke Alamat
Telepon E-mail
: : : : : : :
: :
Laki-Laki
Cianjur, 19 Juni 1990 Islam
Indonesia Belum Kawin
Dua dari Dua bersaudara
Kp. Karangtengah RT. 004 RW.003 Hegarmanah Cianjur 43215
+6285659392396
diki.taurensia@gmail.com
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar : SD Negeri Muka 02 Cianjur Tahun ajaran 1996-2002
2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 2 Karangtengah Cianju Tahun ajaran 2002-2005
3. Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Cianjur Tahun ajaran 2005-2008
4. Perguruan Tinggi : Program Studi S1 Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung
Tahun ajaran 2008-2013
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keaadan sadar dan tanpa paksaan.
Bandung,
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi S1 Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
DIKI TAURENS SIA
10108396
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
v
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Perumusan Masalah ... 1
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.4.Batasan Masalah... 2
1.5.Metodologi Penelitian ... 2
1.6.Sistematika Penulisan... 5
BAB 2 TUNJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1.Ruang Lingkup Objek Penelitian ... 7
2.2.Identitas SD Negeri Pawenang Cianjur... 7
2.3.Visi dan Misi ... 7
2.3.1.Visi ... 7
2.3.2.Misi ... 7
2.4.Sejarah Singkat... 8
2.5.Struktur Organisasi... 8
2.6.Landasan Teori ...10
2.6.1.Konsep Dasar Sistem ...10
2.6.2.Karakteristik Sistem ...11
2.6.3.Klasifikasi Sistem...12
2.6.4.Konsep Dasar Informasi ...13
vi
2.6.9.Analisis Perancangan Terstruktur ...21
2.6.9.1.Diagram Konteks ...21
2.6.9.2.Data Flow Diagram (DFD) ...21
2.6.9.3.Kamus Data ...21
2.6.9.4Normalisasi ...21
2.6.9.5.Entity Relation Diagram (ERD) ...23
2.6.10.Basis Data...25
2.6.11.Database Management System (DBMS) ...25
2.6.12.Jaringan (Network)...26
2.6.12.1.Komponen Jaringan ...26
2.6.12.2.Topologi Jaringan...26
2.6.12.3.Sistem Client / Server...27
2.6.13.Perangkat Lunak Pendukung...27
2.6.13.1.Borland Delphi ...27
2.6.13.2.MySQL ...28
BAB 3 ANALISIS DAN PERACANGAN SISTEM ...29
3.1.Analisis Sistem ...29
3.1.1Analisis Masalah ...29
3.1.2.Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ...30
3.1.3.Aturan Bisnis ...35
3.1.4.Analisis Pengkodean ...35
3.1.5.Analisis Jaringan ...36
3.1.6.Analisi Penentuan Nilai Akhir Akreditasi...37
3.1.6.1.Penentuan Nilai komponen Akreditasi Skala Ratusan ...40
3.1.6.2.Kriteria Status Akreditasi Dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi ...41
3.1.7.Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ...43
3.1.8.Analisis Kebutuhan Non Fungsional ...43
vii
3.1.9.2.2.DFD Level 2 Proses Pengolahan User ...52
3.1.9.2.3.DFD Level 2 Proses Pengolahan Nilai Siswa ...52
3.1.9.2.4.DFD Level 2 Proses Pengolahan Pegawai ...53
3.1.9.2.5.DFD Level 2 Proses Pengolahan Siswa ...53
3.1.9.2.6.DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Matapelajaran ...54
3.1.9.2.7.DFD Level 2 Proses Pengolahan Tahun Ajaran ...54
3.1.9.2.8.DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Kelas ...55
3.1.9.2.9.DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Akreditasi ...55
3.1.9.2.10.DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Fasilitas ...56
3.1.9.2.11.DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Keuangan ...56
3.1.9.2.12.DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Kurikulum ...57
3.1.10.Spesifikasi Proses ...57
3.1.11.Kamus Data ...69
3.2.Perancangan Sistem ...72
3.2.1.Perancangan kode...72
3.2.2.Skema Relasi ...72
3.2.3.Struktur Tabel...73
3.2.4.Perancangan Struktur Menu ...77
3.2.4.1.Struktur Menu Administrator ...77
3.2.4.2.Struktur Menu Kepala Sekolah ...78
3.2.4.3.Struktur Menu Guru ...78
3.2.5.Perancangan Antarmuka ...78
3.2.5.1.Antarmuka Login ...79
3.2.5.2.Antarmuka Menu Administrator ...79
3.2.5.3.Antarmuka Menu Kepala Sekolah ...80
3.2.5.4.Antarmuka Menu Guru ...80
3.2.5.5.Antarmuka Pengolahan Data User ...81
viii
3.2.5.10.Antarmuka Ubah Data Nilai...83
3.2.5.11.Antarmuka Pengolahan Data Pegawai ...84
3.2.5.12.Antarmuka Tambah Data Pegawai...84
3.2.5.13.Antarmuka Ubah Data Pegawai ...85
3.2.5.14.Antarmuka Pengolahan Data Siswa ...85
3.2.5.15.Antarmuka Tambah Data Siswa...86
3.2.5.16.Antarmuka Ubah Data Siswa ...86
3.2.5.17.Antarmuka Pengolahan Data Tahun Ajaran ...87
3.2.5.18.Antarmuka Tambah Data Tahun Ajaran ...87
3.2.5.19.Antarmuka Ubah Data Tahun Ajaran ...88
3.2.5.20.Antarmuka Pengolahan Data Kelas ...88
3.2.5.21.Antarmuka Tambah Data Kelas ...89
3.2.5.22.Antarmuka Ubah Data Kelas ...89
3.2.5.23.Antarmuka Pengolahan Data Kurikulum ...90
3.2.5.24.Antarmuka Tambah Data Kurikulum...90
3.2.5.25.Antarmuka Ubah Data Kurikulum ...91
3.2.5.26.Antarmuka Pengolahan Data Fasilitas ...91
3.2.5.27.Antarmuka Tambah Data Fasilitas ...92
3.2.5.28.Antarmuka Ubah Data Fasilitas ...92
3.2.5.29.Antarmuka Pengolahan Data Keuangan ...93
3.2.5.30.Antarmuka Tambah Data Keuangan ...93
3.2.5.31.Antarmuka Ubah Data Keuangan ...94
3.2.5.32.Antarmuka Pengolahan Data Mata Pelajaran ...94
3.2.5.33.Antarmuka Tambah Data Mata Pelajaran ...95
3.2.5.34.Antarmuka Ubah Data Mata Pelajaran ...95
3.2.5.35.Antarmuka Simulasi Penilaian Akreditasi ...96
3.2.5.36.Antarmuka Dashboard Akresitasi ...96
ix
3.2.5.41.Antarmuka Detail Standar 5 ...99
3.2.5.42.Antarmuka Detail Standar 6 ...99
3.2.5.43.Antarmuka Detail Standar 7 ... 100
3.2.5.44.Antarmuka Detail Standar 8 ... 100
3.2.6.Perancangan Pesan ... 101
3.2.7.Perancangan Jaringan Semantik ... 101
3.2.8.Perancangan Prosedural ... 103
3.2.8.1.Perancangan Prosedural Tambah ... 104
3.2.8.2.Perancangan Prosedural Ubah... 105
3.2.8.3.Perancangan Prosedural Hapus ... 106
3.2.8.4.Perancangan Prosedural Cari ... 107
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 109
4.1.Implementasi Sistem ... 109
4.1.1.Implementasi Data ... 109
4.1.2.Implementasi Antarmuka ... 116
4.2.Pengujian Sistem ... 118
4.2.1.Rencana Pengujian ... 118
4.2.2.Pengujian Black Box ... 119
4.2.2.1.Equivalence Partitioning Testing ... 119
4.2.2.2.Cause-Effect Relationship Testing ... 138
4.2.3.Pengujian Beta ... 148
4.2.3.1.Skenario Pengujian Beta ... 148
5.2.3.1.1.Skenario Pengujian Beta Pengguna ... 149
4.2.4.Kesimpulan Pengujian ... 155
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 157
5.1.Kesimpulan ... 157
5.2.Saran ... 157
159 Departemen Pendidikan Nasional
[2] Sommerville, Ian (2010) Software engineering — 9th ed.
[3] Bin Ladjamudin, Al-Bahra (2005) Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
[4] Jogiyanto (1990) Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi [5] Imam Amarullah, Aam (2011) Mengenal Jaringan Komputer.
Dari : http://www.ilmukomputer.org/wpcontent/uploads/2011/04/Jaringan-Komputer.zip diakses pada tanggal 09 April 2012.
[6] Marcus Zakaria, Teddy (2003) Pemrograman Delphi untuk pemula : IDE dan Struktur pemrograman.
1
1.1. Latar Belakang Masalah
SD Negeri Pawenang Cianjur merupakan salah satu instansi pendidikan yang dibuat oleh Pemerintah untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia. SD Negeri Pawenang Cianjur adalah salah satu sekolah yang masih memiliki akreditasi B dan sistem pengarsipan datanya masih menggunakan sistem manual berupa berkas – berkas form registrasi siswa, laporan nilai dalam bentuk buku yang disimpan atau ditumpuk dibagian administrasi sehingga dengan pengarsipan manual tersebut, membutuhkan waktu lama dalam proses pengolahan, pencarian dan penyajian data. Akreditasi merupakan alat regulasi diri (self-regulation) agar sekolah/ madrasah mengenal kekuatan dan kelemahan serta melakukan upaya yang terus menerus untuk meningkatkan kekuatan dan memperbaiki kelemahannya.
SD Negeri Pawenang Cianjur memiliki keinginan untuk meningkatkan nilai akreditasinya, tetapi mengingat adanya 157 butir aspek atau penilaian instrumen akreditasi [1], sekolah ini memerlukan suatu alat bantu berupa simulasi penilaian akreditasi yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah sebelum melakukan akreditasi yang sebenarnya. Simulasi penilaian ini diharapkan mampu membantu pihak sekolah, sehingga akhirnya nilai akreditasi yang diperoleh sesuai harapan.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, maka sistem informasi memang diperlukan di SD Negeri Pawenang Cianjur. Dengan menggunakan sistem informasi ini, diharapkan bisa menjadi sarana evaluasi diri sekolah untuk pencapaian akreditasi tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi untuk simulasi penilaian akreditasi di SD Negeri Pawenang Cianjur dan tujuan dilakukannya pembangunan sistem informasi ini adalah sebagai berikut :
1. Memudahkan pihak Kepala Sekolah dalam melakukan simulasi penilaian akreditasi.
2. Memudahkan pihak administrasi dalam mengelola data akademik. 3. Memudahkan pihak walikelas dalam pengolahan data nilai siswa.
4. Memudahkan pembuatan laporan tentang kemajuan simulasi penilaian akreditasi.
1.4. Batasan Masalah
Untuk mempermudah pelaksanaan pembangunan sistem informasi ini maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas dan dikemukakan kedepan yaitu sebagai berikut:
1. Sistem informasi yang akan dibangun berbasis Desktop Client – Server
dan dibagi menjadi tiga pengguna yaitu: Kepala Sekolah, Administrator dan Walikelas.
2. Data yang diolah dalam sistem informasi ini adalah data siswa, data guru, data nilai, data mata pelajaran, data tahun ajaran, data fasilitas, data keuangan, data kurikulum, data kelas, data user dan data akreditasi.
3. Sistm informasi yang dibuat lebih mengarah kepada simulasi penilaian akreditasi dengan memanfaatkan data – data yang telah diolah tersebut. 4. Data acuan yang digunakan untuk penilaian dan simulasi akreditasi
mengacu pada delapan komponen standar nasional pendidikan yang disusun oleh BSNP.
5. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak menggunakan pendekatan analisis terstruktur
1.5. Metodologi Penelitian
metode penelitian yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu peristiwa masa sekarang. Metode penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengembangan sistem.
1. Tahap pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Studi Literatur.
Pengumpulan data dengan mencari pustaka-pustaka yang menunjang. Berupa buku-buku, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan sistem informasi dan akreditasi.
b. Observasi.
Mengamati secara langsung proses kerja yang dilakukan di SD Negeri Pawenang Cianjur untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. c. Interview.
2. Tahap pembuatan perangkat lunak.
Gambar 1.1 Metodologi Pengembangan Sistem WaterfallModel [2] Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya:
a. Requirementsdefinition
Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.
b. System and software design
Merupakan tahap desain yang dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.
c. Implementation and unit testing
d. Integration and system testing
Tahap penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (systemtesting).
e. Operation and maintenance
Tahap pengoperasian program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya. Hal – hal terkait yang akan dibahas dibagian awal adalah profil tempat penelitian. Terdapat pula tinjauan pustaka tentang landasan teori yang mendasari pembangunan sistem informasi ini seperti pengertian sistem, informasi, sistem informasi , basis data, pemodelan data, analisis sistem, kamus data, pengolahan data, akreditasi, KPI(Key Performance Indicators) dan tools- tools yang akan digunakan.
BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisi yang tela dibuat. Model dalam perancangan yang akan digunakan adalah pemodelan terstruktur.
BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini membahas hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat disertai juga dengan hasi pengujian yang dilakukan di SD Negeri Pawenang Cianjur sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang mudah digunakan.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ruang Lingkup Objek Penelitian
Objek penelitian yang sedang diteliti adalah SD Negeri Pawenang Cianjur, berikut sekilas tentang SD Negeri Pawenang.
2.2. Identitas SD Negeri Pawenang Cianjur
Penjelasan tentang identitas SD Negeri Pawenang Cianjur. 1. Nama Sekolah : SD Negeri Pawenang Cianju 2. Nomor Identitas Sekolah : 101020701046
3. Alamat Sekolah : Asnawi Kp. Pawenang
Kecamatan : Cianjur
Kabupaten : Cianjur
Kode Pos : 43215
No. Telepon : (0263) 271 371 4. Status Sekolah : Negeri
5. Luas Tanah Sekolah : 800 m2
6. Status Tanah : Hak Milik
7. Status Bangunan Milik : Pemerintah
2.3. Visi dan Misi 2.3.1. Visi
Membentuk manusia aktif, kreatif dan inovatif yang berbudi pekerti dan berakhlakul karimah.
2.3.2. Misi
1. Pembelajaran melalui pendekatan individu berdasarkan KTSP dengan tulus ikhlas.
2.4. Sejarah Singkat
Sekolah Dasar Negeri Pawenang Cianjur berdiri pada tahun 1978. Pada waktu itu sekolah ini bernama Sekolah Inpres. Sekolah ini diintruksikan berdiri oleh pemerintah pada masa orde baru. Sekolah ini merupakan sekolah pertama yang didirikan di Kelurahan Muka. Pada tahun 1990, SD ini berganti nama menjadi SD Negeri Pawenang. Nama Pawenang diambil dari nama Kampung ini, yaitu kampung pawenang. Bangunan sekolah ini telah mengalami renovasi sebanyak 3 kali, yaitu pada tahun 1998-1999 , 2004 – 2005, dan 2008 -2009. 2.5. Struktur Organisasi
Secara umum struktur organisasi SD Negeri Pawenang Cianjur terlihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi SD Negeri Pawenang Cianjur Keterangan :
Garis Komando Garis Koordinasi
Badan-badan yang terdapat di SD Negeri Pawenang Cianjur :
Komite Sekolah Kepala Sekolah PKKS
Guru Kelas Guru Khusus Penjaga Sekolah
Siswa
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah sebagai edukator, manager dan administratormemiliki tugas sebagai berikut:
1) Kepala Sekolah selaku Edukator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
2) Kepala Sekolah selaku Manager meliputi: a) Menyusun perencanaan
b) Mengorganisasi kegiatan c) Mengarahkan kegiatan d) Mengkoordinasikan kegiatan
e) Melakukan Evaluasi terhadap kegiatan f) Melaksanakan pengawasan
g) Menentukan kebijakan h) Mengadakan rapat i) Mengambil keputusan
j) Mengatur proses belajar mengajar
k) Mengatur hubungan antara sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait
3) Kepala sekolah selaku Administrator bertugas menyelenggarakan administrasi meliputi:
1) Perencanaan 2) Pengarahan 3) Pengorganisasian 4) Pengawasan 5) Kurikulum 6) Kesiswaan 7) Ketatausahaan 8) Ketenangan 9) Kantor 10)Keuangan
12)Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
Dalam keadaan melakukan tugasnya, di SD Negeri Pawenang Cianjur kepala sekolah tidak dibantu oleh wakil kepala sekolah.
2. Guru Kelas
Guru Kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan sebagai berikut: 1) Pengelolaan Kelas
2) Penyelenggaraan administrasi kelas
3) Penyusunan atau pembuatan statistik bulanan siswa 4) Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (legger) 5) Pembuatan catatan khusus tentang siswa 6) Pencatatan mutasi siswa
7) Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar siswa 8) Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar 3. Administrasi
Administrasi adalah guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah untuk mengurus pengarsipan data siswa, data nilai, data pegawai, data sarana prasarana dan data keuangan.
4. Guru Khusus
Guru khusus adalah guru yang bertanggungjawab untuk memberikan pendidikan agama dan olahraga.
5. Penjaga Sekolah
Orang yang bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan sekolah. 2.6. Landasan Teori
2.6.1. Konsep Dasar Sistem
Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya.
a. “Prosedur didefinisikan sebagai suatu urut – urutan yang tepat dari
tahapan – tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, kapan dikerjakan dan
b. Penganut pendekatan elemen adalah Davis (1985) “yang
mendefinisikan sistem sebagai bagian – bagian yang saling berkaitan
yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau
maksud” . Sedangkan Lucas (1989) mendefinisikan “sistem sebagai
suatu komponen atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi,
saling bergantung, satu sama lain dan terpadu”. [3]
2.6.2. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen – komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling berkerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen– komponen sistem atau elemen–elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian–bagian dari sistem.
Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suati fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batasan Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.
4. Penghubung Sistem
kemungkinan sumber–sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
5. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukan kedalam suatu sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance
input adalah energy yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. 6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, jika sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tersebut tidak aka nada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. [3]
2.6.3. Klasifikasi Sistem
sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karema sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut.
Sistem dapat diklasifikasikan, diantaranya sebagai berikut:
a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik.
sang pencipta alam). Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. [3] 2.6.4. Konsep Dasar Informasi
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya” [4]
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi.
A. Kualitas informasi
Sumber dari informasi adalah data, kualitas dari suatu informasi tergantung dari empat hal antara lain :
1. Akurat
Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
2. Tepat pada waktunya
Tepat berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
B. Nilai informasi
Nilai dari informasi (Value of Information) ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.Lebih lanjut sebagian informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost-benefit. [4]
2.6.5. Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing systems atau information-generating systems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” [4] 2.6.6. Akreditasi
kelayakan suatu sekolah dalammenyelenggarakan layanan pendidikan dan memperoleh gambaran tentang kinerja sekolah. Masa berlakuakreditasi selama 4 tahun. Permohonan akreditasi ulang 6 bulan sebelum masa berlaku habis dan perbaikandiajukan sekurang-kurangnya 2 tahun sejak ditetapkan.
Pelaksana akreditasi sekolah terdiri dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), BadanAkreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M), dan Unit Pelaksana Akreditasi (UPA) Kabupaten/Kota.Badan Akreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M) berkewenangan untuk melaksanakan kegiatanakreditasi SMP, SMA, SMK dan SLB. Sedangkan, Unit Pelaksana Akreditasi (UPA) Kabupaten/Kotaberkewenangan melaksanakan akreditasi untuk TK dan SD.
Akreditasi sekolah dilaksanakan melalui prosedur sebagai berikut : pengajuan permohonan akreditasi darisekolah; evaluasi diri oleh sekolah; pengolahan hasil evaluasi diri ; visitasi oleh asesor; penetapan hasilakreditasi; penerbitan sertifikat dan laporan akreditasi. [1]
2.6.7. Teknik Penskoran Akreditasi SD/ MI A. Bobot Komponen Instrumen Akreditasi
Instrumen Akreditasi SD/MI disusun berdasarkan delapan komponen yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Instrumen Akreditasi ini terdiri dari 157 butir pernyataan tertutup masing-masing dengan lima opsi jawaban. Jumlah Butir dan Bobot Komponen Instrumen Akreditasi SD/MI untuk masing-masing komponen seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Bobot Komponen Instrumen Akreditasi SD/MI
No Komponen Akreditasi Nomor Butir Jumlah Butir Bobot Komponen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar isi 1 -18 18 15
2 Standar Proses 19 - 29 11 15
3 Standar Kompetensi
Lulusan
30 -46 17 13
4 Standar Pendidik dan Tendik
47 - 65 19 15
5 Standar Sarana dan Prasarana
66 - 90 25 11
6 Standar Pengelolaan 91 - 110 20 10
No Komponen Akreditasi Nomor Butir Jumlah Butir Bobot Komponen
8 Standar Penilaian Pendiiakan
136 - 157 22 11
jumlah 157 100
Delapan komponen akreditasi sekolah/madrasah tersebut adalah: 1. Standar Isi
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
2. Standar Proses
Standar proses adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
5. Standar Sarana dan Prasarana
Standar sarana dan prasarana adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
6. Standar pengelolaan
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
7. Standar Pembiayaan
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
8. Standar Penilaian Pendidikan
Standar penilaian pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
B. Bobot Butir Instrumen Akreditasi
Instrumen Akreditasi SD/MI memuat 157 butir pernyataan, masing-masing memiliki bobot butir yang berbeda-beda tergantung dukungannya terhadap pembelajaran bermutu. Bobot butir pernyataan terendah adalah 1, dan bobot butir pernyataan tertinggi adalah 4.
Definisi operasional bobot butir adalah sebagai berikut.
1. Bobot 1 adalah bobot minimal untuk mendukung fungsi butir dalam proses pembelajaran agar dapat berlangsung.
2. Bobot 2 adalah bobot yang mendukung fungsi butir tersebut dalam proses pembelajaran yang layak.
3. Bobot 3 adalah bobot yang mendukung fungsi butir tersebut dalam proses pembelajaran yang baik.
4. Bobot 4 adalah bobot maksimal yang mendukung fungsi butir tersebut dalam proses pembelajaran yang sangat baik.
Gambar 2.2 Bobot Butir Instrumen Akreditasi
Gambar 2.4 Bobot Butir Instrumen Akreditasi C. Skor Butir Instrumen Akreditasi
Seluruh butir pernyataan Instrumen Akreditasi SD/MI merupakan pernyataan tertutup masing-masing dengan lima opsi jawaban yaitu A, B, C, D, dan E. Ketentukan skor setiap opsi jawaban sebagai berikut.
Butir pernyataan yang dijawab C memperoleh skor = 2 Butir pernyataan yang dijawab D memperoleh skor = 1 Butir pernyataan yang dijawab E memperoleh skor = 0. Skor 4 disebut skor butir maksimum.
D. Perhitungan Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum untuk masing-masing komponen akreditasi diperoleh dengan rumus:
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum untuk masing-masing komponen akreditasi, terlihat pada Tabel berikut.
Tabel 2.2 Skor Tertimbang Maksimum Masing-Masing Komponen
No Komponen Akreditasi Skor Butir
Maksimum
Jumlah Bobot Butir
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum (*)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar isi 4 55 220
2 Standar Proses 4 32 128
3 Standar Kompetensi
Lulusan
4 54 216
4 Standar Pendidik dan
Tendik
4 56 224
5 Standar Sarana dan
Prasarana
4 77 308
6 Standar Pengelolaan 4 67 268
7 Standar Pembiayaan 4 78 312
8 Standar Penilaian Pendiiakan
4 61 244
Keterangan:
(*) Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x
Jumlah Bobot Butir 2.6.8. Key Performance Indicator
Menurut Reh (2004: 105) menjelaskan bahwa KPI adalah KPI apapun yang dipilih indikator-indikator tersebut harus mencerminkan tujuan organisasi menjadi kunci keberhasilan dan dikuantifikasi atau diukur.
2.6.9. Analisis Perancangan Terstruktur 2.6.9.1. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem dan output dari sistem. Ia akan membuat gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. [3]
2.6.9.2. Data Flow Diagram (DFD)
Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. [3]
2.6.9.3. Kamus Data
Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. [3]
2.6.9.4. Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses mengefisiensikan pengorganisasian data dalam suatu database. Ada dua tujuan dari proses normalisasi:
b. Untuk menjamin bahwa ketergantungan data dapat dimengerti atau masuk akal (hanya menyimpan data yang berhubungan dalam suatu tabel).
Kedua tujuan normalisasi tersebut mengurangi jumlah konsumsi space database, dan menjamin bahwa data secara logika disimpan.
Komunitas database telah mengembangkan petunjuk-petunjuk untuk menjamin bahwa database dinormalisasi. Itu semua diacu sebagai bentuk-bentuk normal atau Normal Forms (NF) dan serangkain petunjuk tersebut diberi nomor dari nomor satu (bentuk normalisasi yang paling rendah) sampai nomor lima (bentuk normal kelima atau 5NF). Dalam aplikasi-aplikasi praktis, Anda akan sering menemukan 1NF, 2Nf, dan 3NF kadang bersama dengan 4 NF. Bentuk normal kelima sangat jarang ditemukan. Bentuk normal kesatu (1NF) menentukan aturan-aturan yang paling dasar untuk suatu pengaturan database:
a. Menghilangkan duplikasi kolom-kolom dalam tabel yang sama.
b. Membuat tabel terpisah untuk setiap grup data yang berhubungan dan mengidentifikasi setiap baris dengan suatu kolom yang unik atau sekumpulan kolom yang unik (primary key).
Bentuk normal kedua (2NF) selanjutnya memusatkan perhatian pada konsep menghilangkan duplikasi data:
a. Menemukan semua syarat-syarat bentuk normal kesatu
b. Hilangkan subset data yang diterapkan pada beberapa baris dari sebuah tabel dan letakkan kedalam tabel terpisah
c. Buatlah relasi antara tabel-tabel baru dan tabel-tabel pendahulunya melalui penggunaan Foreign Keys
Bentuk normal ketiga (3NF) melakukan satu langkah besar selanjutnya: a. Menemukan semua syarat-syarat bentuk normal kedua
b. Menghilangkan kolom-kolom yang tidak secara langsung tergantung pada primary key
b. Suatu relasi adalah dalam bentuk normal keempat (4NF) jika relasi itu tidak memiliki ketergantungan banyak nilai (value)
Ingat, petunjuk normalisasi ini adalah bersifat komulatif. Untuk suatu database menjadi bentuk normal kedua (2NF), pertama harus terpenuhi dahulu seluruh kriteria bentuk normal kesatu (1NF). [3]
2.6.9.5. Entity Relation Diagram (ERD)
ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R diagram, adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data, mengubah data dan menghapus data. [3]
Didalam Entity Relationship Diagram (ERD) terdapat beberapa elemen, yaitu sebagai berikut :
a. Entity
Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entity
digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. b. Relationship
Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.
Relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. c. Relationship Degree
Relationship Degree atau Derajat Relationship adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship. Derajat
Relationship yang sering dipakai di dalam ERD adalah sebagai berikut:
1. Unary Relationship
2. Binary Relationship
Binary Relationship adalah model Relationship antara instance-instance dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari
entityyang sama). Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.
3. Ternary Relationship
Ternary Relationship adalah model Relationship antara
instance-instance dari tiga tipe entitas secara sepihak. d. Atribut
Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap Relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun
Relationship, sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan Relationship. Ada dua jenis atribut, yaitu:
1. Identifier (key)
2. Descriptor (nonkey attribute)
e. Cardinality
Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Berikut bermacam
– macam kardinalitas relasi, yaitu : 1. One to One
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
2. One to Many atau Many to one
3. Many to Many
Tingkat hubungan banyak ke banyak, terjadi tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. [3]
2.6.10.Basis Data
Berikut beberapa definisi basis data (database) dari beberapa orang ahli basis data adalah sebagai berikut :
1. Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainnya.
2. Database adalah sekumpulan program – program aplikasi umum yang
berisi data “batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara
umum (seperti pencarian, peremajaan, penambahan, dan penghapusan terhadap data).
3. Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukan
terhadap banyak ‘user’, dimana masing – masing ‘user’ akan
menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan
‘user’ lain dapat juga menggunakan data tersebut dalam waktu yang
bersamaan.
4. Database adalah koleksi terpadu dari data – data yang saling berkaitan dari suatu enterprise (perusahaan, instansi pemerintah atau swasta). [3] 2.6.11.Database Management System (DBMS)
Kumpulan atau gabungan database dengan perangkat lunak aplikasi yang berbasis database tersebut dinamakan Database Management System (DBMS). DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program – program komputer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database.
2.6.12.Jaringan (Network)
Network adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebi sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk satu sistem. Dengan network, komputer komputer yang satu dapat menggunakan data di komputer yang lain, dapat mencetak laporan di printer komputer yang lain,dapat member berita ke komputer yang lain walaupun berlainan area.
2.6.12.1.Komponen Jaringan
Komponen dari suatu jaringan adalah node dan link. Node adalah titik yang dapat menerima input data ke dalam network atau menghasilkan output
informasi atau keduanya. Node dapat berupa sebuah printer atau alat-alat cetak lainnya, atau suatu PC atau microcomputer sampai mainframe computer yang raksasa atau modem atau multiplexer. Link adalah channel atau jalur transmisi atau carrier untuk arus informasi atau data diantara node. [4]
2.6.12.2.Topologi Jaringan
Topologi merupakan pengaturan antar hubungan atau konfigurasi dari
node-node di suatu network. Konfigurasi atau topologi dari network adalah sebagai berikut:
a. Point-to-point Network
Topologi ini berupa hubungan antara satu komputer ke komputer yang lain. b. Star Network
Beberapa node dihubungkan dengan suatu node pusat (central node atau host node) yang membentuk jaringan seperti bentuk bintang /star.
c. Hierarchical Tree Network
Topologi ini berbentuk seperti pohon yang bercabang yang terdiri dari central node dihubungkan dengan node yang lain secara berjenjang.
d. Loop Network
e. Bus Network
Bentuk ini menghubungkan beberapa node dalam jalur data (bus). f. Ring Network
Bentuk ini merupakan gabungan bentuk loop network dan bus network.
g. Web Network
Merupakan bentuk network yang masing-masing node dalam network dapat berhubungan dengan node yang lainnya melalui beberapa link.
h. Meta Network
Merupakan network dari suatu network atau gabungan dari beberapa network.
[5]
2.6.12.3. Sistem Client / Server
Menurut Agus Mulyanto (2009 : 41) mendefinisikan client-server sebagai arsitektur yang paling banyak digunakan saat ini. Dimana client dapat melakukan proses sendiri, ketika client meminta data, serverakan mengirimkan data sesuai yang diminta, kemudian proses akan dilakukan di client. Arsitektur client-server
memiliki kelebihan sebagai berikut :
1. Pemrosesan dapat dilakukan di computer client, sehingga data dapat diproses sesuai dengan kebutuhan client.
2. Proses bisnis tetap akan berjalan meskipun terjadi kemacetan mesin. 3. Pada arsitektur client-server hanya dibutuhkan mesin-mesin yang
sederhana, sehingga dapat mengurangi biaya dalam membangun sistem. 4. Mudah dalam melakukan up-grade pada perangkat sistem.
5. Dapat menggunakan berbagai platform aplikasi pada client. [5] 2.6.13.Perangkat Lunak Pendukung
2.6.13.1.Borland Delphi
Delphi adalah sebuah perangkat lunak (bahasa pemrograman) untuk membuat program / aplikasi komputer berbasis windows. Delphi merupakan bahasa pemograman berbasis objek, artinya semua komponen yang ada merupakan objek-objek. Ciri sebuah objek adalah memiliki nama, properti dan
Delphi disebut juga visual programming artinya komponen-komponen yang ada tidak hanya berupa teks (yang sebenarnya program kecil) tetapi muncul berupa gambar-gambar.
Delphi termasuk Keluarga Visual sekelas Visual Basic, Visual C, artinya perintah-perintah untuk membuat objek dapat dilakukan secara visual. Pemrogram tinggal memilih objek apa yang ingin dimasukkan kedalam Form/Window, lalu tingkah laku objek tersebut saat menerima event/aksi tinggal dibuat programnya. Delphi merupakan bahasa berorentasi objek, artinya nama objek, properti dan
methode/procedure dikemas menjadi satu kemasan (encapsulate). [6] 2.6.13.2.MySQL
MySQL merupakan Database Management SystemSQLopen source yang paling populer, yang dikembangkan, didistribusikan, dan didukung oleh MySQL AB.
MySQL AB adalah sebuah perusahaan komersial, yang didirikan oleh para pengembang MySQL. MySQL AB adalah perusahaan open source generasi kedua yang menyatukan nilai-nilai dan metodologi open source dengan suatu model bisnis yang sukses.
Berikut ini fitur-fitur utama MySQL:
a. MySQL adalah relational database management system
b. Software MySQL adalah open source
c. Database server MySQL sangat cepat, reliable, dan mudah digunakan
d. Database server cMySQL bekerja dalam client/server atau embedded system.
29 BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan perbaikannya.
Hal-hal yang dianalisis pada tahap analisis sistem adalah analisis masalah, analisis fungsional, analisis prosedur sistem yang sedang berjalan, analisis aliran informasi, analisis pengkodean, analisis basis data, dan analisis kebutuhan nonfungsional.
3.1.1. Analisis Masalah
3.1.2. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah di SD Negeri Pawenang Cianjur, didapatkan prosedur yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
1. Prosedur pengajuan Akreditasi
Berikut prosedur untuk pengajuan proposal untuk mendapatkan akreditasi: 1. BAP-S/M mengirimkan Perangkat Akreditasi ke sekolah/madrasah.
2. Sekolah/Madrasah mengisi instrument Akreditasi dan Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi pendukung.
3. Sekolah/Madrasah mengirimkan hasil isian Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung ke BAP-S/M. 4. BAP-S/M menentukan kelayakan sekolah/madrasah yang telah
mengumpulkan persyaratan.
5. BAP-S/M menetapkan dan menugaskan tim asesor untuk melaksanakan visitasi .
6. Asesor melaksanakan visitasi ke sekolah/madrasah dan melaporkannya ke BAP-S/M.
Prosedur Mendapatkan Akreditasi
BAP-S/M Sekolah/ Yayasan
Perangkat akreditasi Perangkat
akreditasi
Pengisian dan pelangkap
an
Perangkat akreditasi yang sudah diisi dan
dilengkapi
Perangkat akreditasi yang sudah diisi dan
dilengkapi
Lengkap ?
Perangkat yang belum lengkap
Perangkat yang sudah lengkap Perangkat yang
belum lengkap
penilaian
Hasil akrediatsi Hasil akrediatsi
tidak ya
1 2
Tim asesor melakukan
visitasi
Hasil visitasi
Gambar 3.1 Flowmap prosedur pengajuan akreditasi 2. Prosedur Pengisian Data Siswa
1. Masing-masing wali kelas memberikan formulir data siswa kepada orang tua siswa.
2. Setelah orang tua siswa mendapat formulir data kemudian diisi, setelah orangtua siswa mengisi formulir dengan lengkap maka formulir dikembalian kepada wali kelas.
3. Wali kelas mengarsipkan dan membuat laporan data siswa.
4. Laporan data siswa diserahkan ke administrasi dan kepala sekolah.
Prosedur Pengisian data siswa
Administrasi Kepala sekolah Orangtua/ wali murid
Wali kelas
Form data siswa kosong
Form data siswa kosong
Form disi oleh orangtua
Form data siswa telah diisi
Form data siswa belum lengkap Form data siswa
telah disi
Pemeriksaan kelengkapan
form
Lengkap ?
Form data siswa belum lengkap
Form data siswa sudah lengkap
Laporan data siswa
Laporan data siswa tidak
ya
1 2
Laporan data siswa
A1 Pembuatan
laporan data siswa
Melengkapi form data
siswa
Form data yang telah dilengkapi Form data yang
telah dilengkapi
A2
Gambar 3.3 Flowmap Prosedur Pengisian data siswa Keterangan :
3. Prosedur Pengisian Nilai Siswa
Prosedur pengisian data nilai siswa dilakukan oleh wali kelas, dan prosedur yang berjalan itu:
1. Guru khusus (guru olahraga dan guru agama) memberikan nilai tiap siswa kepada wali kelas masing-masing kelas, kemudian walikelas menerima nilai dari semester satu dan dua.
2. Walikelas melakukan cek nilai, bila ada nilai yang belum lengkap maka walikelas melakukan cek ulang kepada guru khusus. Apabila nilai sudah lengkap maka walikelas membuat lapoan nilai siswa.
3. Laporan nilai siswa diarsipkan dan diserahkan ke administarsi dan kepala sekolah.
Prosedur pengisian nilai siswa
Kepala Sekolah Wali kelas Administrasi
Guru Khusus
Nilai siswa semester ganjil
dan genap
Nilai siswa semester ganjil
dan genap
Nilai sudah lengkap
Pemeriksa an nilai
siswa
Lengkap ?
Nilai belum lenggkap
Niilai sudah lengkap
Pembuatan laporan nilai siswa
Laporan nilai siswa
Laporan nilai siswa Nilai belum
lengkap
Melengka pi nilai
Nilai sudah lengkap
tidak
ya
1 2
Laporan nilai siswa A3
Gambar 3.4 Flowmap Prosedur pengisian nilai siswa Keterangan :
4. Prosedur Pengisian Data Guru dan Tenaga Pendukung
Prosedur pengisian data guru dilakukan oleh Administrasi dengan memberikan formulir kepada tiap pegawai, dan prosedur yang berjalan yaitu:
1. Administrasi memberikan form data pegawai yang masih kosong kepada pegawai.
2. pegawai mengisi form data pegawai dan mengembalikannya kepada Administrasi.
3. Administrasi memeriksa kelengkapan form yang sudah diisi, jika terdapat form yang belum lengkap datanya maka form tersebut dikembalikan kepada guru yang bersangkutan untuk dilengkapi datanya dan jika data form sudah lengkap maka maka administrasi membuat laporan dan diserahkan ke kepala sekolah.
Prosedur Pengisian Data Pegawai
Kepala Sekolah Pegawai
Administrasi
Form data pgawai kosong
Form data pegawai kosong
Mengisi form data
pegawai
Form data pegawai yang
sudah diisi Form data
pegawai yang sudah diisi
Memeriksa kelengkapan
form
Lengkap ?
Form data pegawai yang
lengkap
Form data pegawai yang belun lengkap
Form data pegawai yang belum lengkap
Laporan data pegawai
Laporan data pegawai
A5
tidak
ya
Melengkapi form data
pegawai
Form data yang sudah dilengkapi Form data yang
sudah dilengkapi
Pembuatan laporan data pegawai
A6
Keterangan :
A5 : Arsip Laporan data pegawai di bagian Administrasi A6 : Arsip form data pegawai yang telah lengkap.
3.1.3. Aturan Bisnis
1. Lingkup Akreditasi Sekolah/Madrasah
Berdasarkan Peraturan Mendiknas Nomor 29 Tahun 2005 Pasal 1 ayat (3) dan (4), lingkup satuan pendidikan formal yang diakreditasi meliputi:
a. Taman Kanak-kanak(TK)/Raudhatul Atfal (RA); b. Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI);
c. Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs); d. Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA);
e. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK); dan
f. Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terdiri dari Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Luar Biasa (SLTPLB), dan Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB).
2. Persyaratan Akreditasi Sekolah/Madrasah
Sekolah/Madrasah yang akan diakreditasi harus memenuhi persyaratan: a. memiliki Surat Keputusan Pendirian/Operasional Sekolah/Madrasah; b. memiliki peserta didik pada semua tingkatan kelas;
c. memiliki sarana dan prasarana pendidikan; d. memiliki pendidik dan tenaga kependidikan; e. melaksanakan kurikulum yang berlaku; dan f. telah menamatkan peserta didik.
3.1.4. Analisis Pengkodean
a. Nomor Induk Pegawai/Pengajar (NIP) Format kode : 999999999999999999 Contoh kode : 1968 02 05 1990 02 2 003 Keterangan : 1968 = tahun lahir pegawai
02 = bulan lahir pegawai 05 = tanggal lahir pegawai
1990 = tahun diangkat menjadi pegawai 02 = bulan diangkat menjadi pegawai
2 = jenis kelamin (1 = laki-laki, 2 = perempuan) 003 = no urut pegawai yang bersangkutan
b. Nomor Induk Siswa (NIS) Format kode : 99999999 Contoh kode : 1112 1234
Keterangan : 1112 = tahun pelajaran ajaran siswa masuk (2011/2012) 1234 = menunjukan nomor urut siswa.
c. Nomor Kelas
Format Kode : 9L Contoh Kode : 3B
Keterangan : 3 = menunjukan kelas 3 (diisi antara angka 1-6) B = menunjukan urutan kelas (diisi dengan A atau B) 3.1.5. Analisis Jaringan
Dalam Kegatan kerja di SD Negeri Pawenang Cianjur pada saat ini masih bekerja dengan sistem yang belum terhubung jaringan komputer LAN.
Server (Administartor)
Hub 4 port
Client (kepala Sekolah) Client (Walikelas) IP : 192.168.1.2 IP : 192.168.1.3
IP : 192.168.1.1
Gambar 3.6 Usulan Jaringan Komputer
Pada gambar usulan jaringan komputer terdapat tiga komputer yang digunakan dengan satu komputer sebagai server yaitu administrator dan dua komputer sebagail client yaitu komputer yang digunakan oleh Kepala Sekolah dan Guru.
3.1.6. Analisi Penentuan Nilai Akhir Akreditasi
Berikut ini langkah-langkah untuk menentukan Nilai Akhir Akreditasi. 1. Mengkonversikan setiap opsi jawaban A, B, C, D, atau E ke dalam
skor butir. Butir pernyataan instrumen yang dijawab A memperoleh skor butir 4 (A=4), B=3, C=2, D=1, dan E=0. Contoh, jawaban butir pernyataan instrumen beserta skor butir untuk standar isi seperti ditunjukkan pada Tabel 3.1, kolom 2 dan 3.
2. Pindahkan bobot butir standar isi ke dalam Tabel 3.1, kolom 4. 3. Menghitung Skor Tertimbang Perolehan untuk masing-masing butir
dengan rumus:
Tabel 3.1 Skor Tertimbang Perolehan Komponen Standar Isi
No butir Jawaban Skor Butir Perolehan
Bobot butir
Skor tertimbang perolehan (*)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 A 4 4 16
2 A 4 3 12
3 A 4 3 12
4 C 2 3 6
5 B 3 3 9
6 A 4 3 12
7 B 3 2 6
8 B 3 2 6
9 B 3 4 12
10 C 2 3 6
11 A 4 2 8
12 D 1 4 4
13 B 3 2 6
14 C 2 4 8
15 A 4 4 16
16 E 0 3 0
17 C 2 3 6
18 B 3 3 9
Jumlah 55 154
Keterangan:
(*) Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir Perolehan x Bobot Butir
4. Menghitung Jumlah Skor Tertimbang Perolehan dengan cara menjumlahkan skor tertimbang masing-masing butir, seperti ditunjukkan pada Tabel 3.1 Kolom 5 baris terakhir. Jumlah Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi sama dengan 154. Selanjutnya, masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ini ke dalam Tabel 4, kolom 5 pada standar isi.
5. Mengulang langkah E1, E2, dan E3 di atas untuk komponen 2 (standar proses) sampai komponen 8 (standar penilaian pendidikan). Selanjutnya, masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ke dalam Tabel 3.2, kolom 5 pada standar proses sampai dengan standar penilaian pendidikan.
Dengan demikian, Nilai Komponen Akreditasi untuk standar isi diperoleh:
= 10,500
Pembulatan Nilai Komponen Akreditasi dituliskan 2 digit di belakang koma, sehingga: Nilai Komponen Akreditasi = 10,50
Selanjutnya, masukkanlah Nilai Komponen Akreditasi yang diperoleh ini ke dalam Tabel 3.2, kolom 6 pada standar isi.
7. Mengulang langkah E6 di atas untuk komponen 2 (standar proses) sampai dengan komponen 8 (standar penilaian pendidikan). Selanjutnya, masukkan Nilai Komponen Akreditasi yang diperoleh ke dalam Tabel 3.2, kolom 6, pada standar proses sampai dengan standar penilaian.
8. Menentukan Nilai Akhir Akreditasi dengan cara menjumlahkan seluruh Nilai Komponen Akreditasi dari komponen 1 (standar isi) sampai komponen 8 (standar penilaian pendidikan).
Nilai Akhir Akreditasi = 10,50 + 14,06 + 12,04 + 13,26 + 9,93 + 7,46 + 9,62 + 9,92
= 86,79
9. Nilai Akhir Akreditasi harus dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah: a. jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1;
b. jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan
Tabel 3.2 Penentuan Nilai Akhir Akreditasi SD/MI
No Komponen
Akreditasi
Bobot Komponen
Jumlah Skor Tertimbang
maksimum
Jumlah skor tertimbang
perolehan
Nilai komponen Akreditasi (*)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Standar isi 15 220 154 10.50
2 Standar Proses 15 128 120 14.06
3 Standar
Kompetensi Lulusan
13 216 200 12.04
4 Standar
Pendidik dan Tendik
15 224 198 13.26
5 Standar Sarana
dan Prasarana
11 308 278 9.93
6 Standar
Pengelolaan
10 268 200 7.46
7 Standar
Pembiayaan
10 312 300 9.62
8 Standar
Penilaian Pendiiakan
11 244 220 9.92
Nilai Akhir Akreditasi 86, 79
Nilai Akhir Akreditasi (Pembulatan) 87
Keterangan :
3.1.6.1. Penentuan Nilai komponen Akreditasi Skala Ratusan
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan (0 ⎯ 100) merupakan nilai persentase capaian untuk setiap komponen akreditasi. Langkah-langkah untuk menentukan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan adalah sebagai berikut.
1. Menentukan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, dengan rumus:
demikian, Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan pada standar isi diperoleh:
= 70, 00
= 70 (dibulatkan) Selanjutnya, masukkan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan yang diperoleh ke dalam Tabel 5, kolom 5 pada standar isi.
2. Mengulang langkah F1 di atas untuk komponen 2 (standar proses) sampai komponen 8 (standar penilaian pendidikan). Selanjutnya, masukkan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan yang diperoleh ke dalam Tabel 3.3, kolom 5 pada standar proses sampai dengan standar penilaian pendidikan.
Tabel 3.3 Penentuan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
No Komponen Akreditasi Bobot
Komponen
Nilai Komponen
Akreditasi
Nilai Komponen Akreditasi skala
ratusan (*)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar isi 15 10.50 70
2 Standar Proses 15 14.06 94
3 Standar Kompetensi Lulusan 13 12.04 93
4 Standar Pendidik dan Tendik 15 13.26 88
5 Standar Sarana dan Prasarana 11 9.93 90
6 Standar Pengelolaan 10 7.46 75
7 Standar Pembiayaan 10 9.62 96
8 Standar Penilaian Pendiiakan 11 9.92 90
3.1.6.2. Kriteria Status Akreditasi Dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi Sekolah/Madrasah dinyatakan terakreditasi jika memenuhi seluruh kriteria berikut:
2. Tidak lebih dari dua Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan kurang dari 56.
3. Tidak ada Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan kurang dari 40. Sekolah/Madrasah dinyatakan tidak terakreditasi jika sekolah/madrasah tidak memenuhi kriteria di atas.
Pemeringkatan hasil akreditasi dilakukan jika hasil akreditasi memenuhi kriteria status akreditasi.
Sekolah/Madrasah memperoleh peringkat akreditasi sebagai berikut:
1. Peringkat akreditasi A (Sangat Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh Nilai Akhir Akreditasi (NA) sebesar 86 sampai dengan
100 (86 ≤ NA ≤100).
2. Peringkat akreditasi B (Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh Nilai Akhir Akreditasi (NA) sebesar 71 sampai dengan 85 (71 ≤NA ≤85). 3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik) jika sekolah/madrasah
memperoleh Nilai Akhir Akreditasi (NA) sebesar 56 sampai dengan 70
(56 ≤ NA ≤70).
Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi (NA) sama dengan 87 (Tabel 3.2, Kolom 6, baris terakhir) dan seluruh Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan pada masing-masing komponen lebih besar dari 56 (Tabel 3.3 Kolom 5), maka sekolah/madrasah tersebut dinyatakan Terakreditasi dengan Peringkat Akreditasi A (Sangat Baik). Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, Nilai Akhir Akreditasi, dan Peringkat Akreditasi dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut. [1]
Tabel 3.4 Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, Nilai Akhir Akreditasi, dan Peringkat Akreditasi SD/MI
No Komponen Akreditasi Nilai komponen Akreditasi
skala ratusan
(1) (2) (3)
1 Standar isi 70
2 Standar Proses 94
3 Standar Kompetensi Lulusan 93
5 Standar Sarana dan Prasarana 90
6 Standar Pengelolaan 75
7 Standar Pembiayaan 96
8 Standar Penilaian Pendiiakan 90
Nilai Akhir Akreditasi 87
Peringkat Akreditasi A
3.1.7. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak adalah deskripsi kebutuhan dari perangkat lunak yang akan dibangun yang terdiri dari kebutuhan fungsional dan nonfungsional, dijabarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.5 Tabel Kebutuhan Fungsional
Nomor Spesifikasi Kebutuhan Fungsional
SKPL-F-001 Sistem dapat menampilkan login.
SKPL-F-002 Sistem dapat mengelola data siswa.
SKPL-F-003 Sistem dapat mengelola data pegawai (guru, kepala sekolah, pembantu
sekolah).
SKPL-F-004 Sistem dapat mengelola data nilai siswa.
SKPL-F-005 Sistem dapat mengelola data mata pelajaran.
SKPL-F-006 Sistem dapat mengelola data tahun ajaran.
SKPL-F-007 Sistem dapat mengelola data kelas.
SKPL-F-008 Sistem dapat mengelola data Fasilitas.
SKPL-F-009 Sistem dapat mengelola data Kurikulum.
SKPL-F-010 Sistem dapat mensimulasikan nilai akreditasi.
3.1.8. Analisis Kebutuhan Non Fungsional
perangkat lunak, analisis kebutuhan perangkat keras dan analisis kebutuhan perangakat pikir.
Tabel 3.6 Tabel Kebutuhan Non Fungsional
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Spesifikasi perangkat lunak (Software) yang dipergunakan di SD Negeri Pawenang Cianjur yaitu Sistem Operasi Windows XP Professional dan Microsoft Office 2003 (Microsoft Word dan Microsoft Excel). Software tersebut dipergunakan untuk membuat laporan-laporan yang nantinya diserahkan kepada kepala sekolah.
Sedangkan perangkat lunak yang akan digunakan dalam pembangunan sistem adalah sebagai berikut :
a. Software Sistem Operasi Windows 7 b. Software database MySQL
c. Software Programming Delphi versi 7 2. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Pembangunan sistem informasi di SD Negeri Pawenang Cianjur membutuhkan perangkat keras yang dapat mendukung berjalannya sistem informasi yang akan dibangun. SD ini mempunyai empat perangakat komputer dengan dua macam spesifikasi perangkat keras. Spesifikasi - spesifikasi perangkat keras yang digunakan di SD ini adalah sebagai berikut:
1. Spesifikasi perangkat keras pertama
a. Processor Intel Core 2 Duo
Nomor Spesifikasi Kebutuhan Non Fungsional
SKPL-NF-001 Sistem ini dibangun dalam bentuk desktop.
SKPL-NF-002 Password user tidak ditampilkan dalam sistem, hanya berupa simbol
bintang (*).
SKPL-NF-003 Sistem hanya dijalankan di lingkungan SD Negeri Pawenang Cianjur
SKPL-NF-004 Tampilan sistem harus mudah dipahami.
SKPL-NF-005 Ketika mengalami kesalahan, sistem memberikan pesan error kepada
user.
b. Monitor CRT 17” c. Hardisk320Gb d. Memori2Gb e. Mouse
f. Keyboard
g. Printer
2. Spesifikasi perangkat keras kedua
a. Processor Core i3
b. Monitor LED/LCD
c. Hardisk500Gb d. Memori4Gb e. Mouse
f. Keyboard
g. Printer
Sedangkan spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk mendukung berjalannya sistem informasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut :
1. Spesifikasi perangkat keras untuk komputer client
a. Processor minimal Intel Pentium 4 b. Memori minimal 1Gb
c. Harddisk minimal 20Gb d. Monitor
e. Keyboard
f. Mouse
g. Printer
2. Spesifikasi perangkat keras untuk komputer server a. Processor minimal dual core
b. Memori minimal 2Gb
c. Harddisk minimal 20Gb d. Monitor
e. Keyboard
g. Printer
Dengan membandingkan kebutuhan spesifikasi minimal untuk pembuatan sistem, dapat disimpulkan spesifikasi perangkat keras di SD Negeri Pawenang Cianjur sudah memenuhi kebutuhan perangkat keras dari sistem yang akan dibangun.
3. Analisis Kebutuhan Perangkat Pikir
Suatu sistem informasi akan berjalan optimal apabila ditunjang oleh perangkat pikir yang memiliki kemampuan dalam menjalankan suatu sistem informasi.Untuk menjalankan sistem informasi yang dibangun, instansi terkait memerlukan pengguna atau useryang mengerti dengan penggunaan komputer.
Tabel 3.7 Tabel kebutuhan perangkat pikir
Pengguna Tanggung Jawab
Hak Akses Tingkat Keterampilan
Pengalaman Pendidikan Minimal
Administrator 1.Melakukan monitoring terhadap guru dalam memasukan nilai siswa. 2.Melakukan pengolahan data akademik. 3.Melakukan review perkembang an nilai siswa.
1.Mengolah data user, data guru, data siswa, data tahun ajaran, data kelas, data kurikulum, data fasilitas, data keuangan, data mata pelajaran, melihat data nilai siswa dan melakukan simulasi penilaian akreditasi. 1.Dapat menggunak an komputer. 2. Memiliki pengetahua
n dalam
mengolah
data pada
MySQL.
1.Pernah membuat dan
memaintenanc e suatu program. S1 Kepala Sekolah 1. Melakukan simulasi penilaian akreditasi.
1. Melihat data nilai siswa 2.Melakukan simulais penilaian akreditasi. 1. Dapat menggunak an komputer. - S1
Walikelas 2. Melakukan
input nilai sesuai dengan anak didiknya.
1. mengolah data nilai siswa
1. Dapat menggunka n komputer.
3.1.9. Analisis Data
Pada bagian analisis data diuraikan mengenai data apa saja yang dapat dijadikan sebagai entitas dan dimodelkan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Data tersebut diperoleh dari dokumen yang ada di SD Negeri Pawenang Cianjur. ERD terdiri dari 2 komponen utamayaitu entitas dan relasi. Kedua komponen tersebut dideskripsikan lebih jauh melalui atribut -atribut atau
48
guru n nilai n Mata pelajaran
mempunyai
siswa 1
n
Tahun ajaran 1 mempunyai n
kurikulum mempunyai n 1 mempunyai 1 mempunyai 1 n mempunyai 1 n user
Kepala sekolah administrator
mengolah n kelas
1 n walikelas 1 1 mengolah n mengolah 1 n 1 mengolah mengolah n 1 n 1 mengolah fasilitas 1 n n mempunyai 1 n Keuangan mengolah 1 n mempunyai 1 mempunyai n 1 mempunyai n 1 akreditasi mempunyai 1 n mempunyai 1 n mempunyai 1 n mengolah 1 n mengolah 1 n mempunyai 1 n mempunyai 1 n mempunyai 1 n Id_user Id_tahunajaran id_pegawai NIS Id_mp Id_kurikulum Id_akreditasi Id_keuangan Id_fasilitas Id_kelas mempunyai 1 n
49
Tabel 3.8 Tabel Entitas ERD
3.1.9.1. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Adapundiagr