• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan Serat Dan Asupan Serat Dengan Status Obesitas Pada Remaja Di Sma Nasima Semarang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan Serat Dan Asupan Serat Dengan Status Obesitas Pada Remaja Di Sma Nasima Semarang."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, S. 2002. Ukuran Pertumbuhan Dan Status Gizi Remaja Awal. Prosiding Kongres Nasional Persagi dan Temu Ilmiah.

Almatsier, S. 2002. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Gramedia. Jakarta

. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta

Astawan, M dan Wresdiyati T. 2004. Diet Sehat dengan Makanan Berserat. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo

Bahria, 2009. Hubungan Antara Pengetahuan Gizi, Kesukaan, Dan Factor Lain Dengan Konsumsi Buah Dan Sayur Pada Remaja Di 4 SMA Jakarta. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Baiti, N A. 2015. Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Konsumsi Serat dengan status gizi remaja di SMK Batik 2 Surakarta. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Barokah, S. 1993. Kebiasaan Makan Diluar Rumah Pada Keluarga Ibu Bekerja dan Tidak Bekerja. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Bidulph, J. 1999. Kesehatan Anak. Gajah Mada University Press. Yogyakarta

Budiyanto, A. 2002. Gizi dan Kesehatan. Bayu Media. Jakarta.

Berg, A dan Muscard. 1985. Faktor Gizi. Bharata Karya Aksara : Jakarta.

Dariyo, A. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Devi, N. 2012. Gizi Anak Sekolah. PT.Kompas Media Nusantara : Jakarta.

Dwyer, JT. 1995. Dietary Fiber for Children : How Much?Pediatrics.

Farida, I 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Konsumsi Buah Dan Sayur Pada Remaja Di Indonesia Tahun 2007. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Gibson, R. 2005. Principles of nutritional assessment (2nded). Oxford University Press, New York.

Handoyo. 2010. Remaja Dan Kesehatan Permasalahan Dan Solusi Praktisnya. PT Perca. Jakarta

(2)

Hidayati, N A. 2016. Perbedaan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dan Aktivitas Fisik Pada Remaja Overweight Dan Tidak Overweight Di SMA Nasima Semarang Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta

Herliansyah, Y. 2006. Pengaruh Pengalaman Terhadap Bukti Tidak Relevan. Simposium Nasional 9 Padang.

Indriyani, L. 2011. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Serat Makanan, Pendapatan Orang Tua Dan Besar Uang Saku Dengan Konsumsi Serat Makanan Pada Remaja Di SMK Dwija Dharma Boyolali. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta

Jahari, A. B dan I. Sumarno. 2001. Epidemiologi Konsumsi Serat di Indonesia. Gizi Indonesia volume XXV. Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Bogor.

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2012 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta :Kementerian Kesehatan RI

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Kegemukan dan Obesitas pada Anak Sekolah. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta :KementerianKesehatan RI. ISBN 978-602-235-038-5

Kharismawati, R. 2010. Hubungan Tingkat Asupan Energi ,Protein, Lemak, Karbohidrat dan Serat dengan Status Obesitas pada siswa SD. Skripsi. Universitas Diponegoro. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Diponegoro. Semarang. Diakses pada tanggal 20 September 2015 http://eprints.undip.ac.id/25406/2/354_Ririn_Kharismawati_G2C30801 4.pdf

Khasanah, N. 2014. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Konsumsi W estren Fast Food (Frekuensi dan Sumbangan Energi) dengan Status Gizi Remaja di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Khomsan, A. 2003.Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan.Raja Grafindo Persada. Jakarta:120-127.

, 2003. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Departemen Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga. Bogor. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

, 2006. Solusi Makanan Sehat. Raja Grafindo Persada. Jakarta

(3)

Kristianti, N., Sarbini, D., Mutalazimah., 2009. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta.Diakses : 29 Juni 2014. Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, 2 (1) :39-47.

Lisdiana. 1998. Waspada Terhadap Kelebihan Dan Kekurangan Gizi. Trubus Agriwidya. Ungaran.

Lemeshow, S. dkk. 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Madanijah, S. 2004. Pola Konsumsi Pangan, Pengantar Pangan dan Gizi. Penebar Swadaya. Jakarta

Madanijah, S. 2004. Pendidikan Gizi Dalam Pengantar Pengadaan Pangan dan Gizi. Penebar Swadaya. Jakarta

Misnadiarly. 2007. Obesitas Sebagai Faktor Risiko Berbagai Penyakit.Pustaka Obor Populer.Jakarta

Mubarak W I, BambangA S, Khoirul R, Siti P. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Sagung Seto. Jakarta

Muchtadi, D. 2001. Sayuran Sebagai Sumber Serat Pangan Untuk Mencegah Timbulnya Penyakit Degeneratif. Jurnal teknologi dan Industri PanganVol XII, No.1 hal 61-71. Diakses pada tanggal 20 September 2015http://www.oaj.unsri.ac.id/files/baijournal/Dedi_Muchtadi_sayuran _sebagai_sumber.PDF

Moore, C M. 1997. Terapi Diet Dan Nutrisi Edisi 2.Jakarta :Hipokrates

Nur Aini, S. 2013. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Remaja Di Perkotaan. Unnes Journal Public Health. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang. Diakses pada tanggal 20 September 2015

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT. Rineka Cipta. Jakarta

. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. PT. Rineka Cipta. Jakarta

Purwati, S. 2005. Perencanaan Menu Untuk Penderitan Kegemukan..PT Penebar Swadaya. Jakarta

Pusparini, D. A. 2012. Hubungan Pengetahuan Tentang Serat Makanan Dan Uang Bulanan Dengan Konsumsi Serat Makanan Pada Mahasiswa Gizi FIK Universitas Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta (Skripsi)

(4)

Riset Kesehatan Dasar Riskesdas. 2007. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Riset Kesehatan Dasar Riskesdas. 2010. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Diakses: 13 Juni 2014.Http://www.depkes.go.id/downloads/riskesdas2010/HasilRiskesd as2010.pdf.

Riset Kesehatan Dasar Riskesdas. 2013. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Diakses: 13 Juni 2014.Http://www.depkes.go.id/downloads/riskesdas2013/HasilRiskesd as2013.pdf.

Rita, E. 2002. Preferensi Konsumen Terhadap Pangan Sumber Karbohidrat Non-Beras. Skripsi. Bogor :Departemen Gizi Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.

Rusilanti. 2007. Sehat dengan Makanan Berserat. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta

Rusmiyati.2013. Hubungan Pengetahuan Serat dan Konsumsi Serat dengan Obesitas pada Remaja di SMP Budi Mulia 2 Jogjakarta.. Skripsi.Universitas Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Roberts, SB. 2001. The influence of dietary composition on energy intakeand body weight. Journal of the American College of Nutrition.

Santoso, A. 2011. Serat Pangan Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan. Jurnal Magistra No. 75 Th. XXIII. ISSN 0215-9511

Sartika, R A D. 2011. Faktor Resiko Obesitas Pada Anak 5-15 Tahun Di Indonesia. Jurnal Makara Kesehatan Vol.15 No.1 37-43. Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia. Jakarta

Sarwono. 2001. Psikologi Remaja. Gramedia Pustaka. Jakarta.

Savitri, R. 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Konsumsi Makanan Jajanan yang Mengandung Pewarna Sintetik pada Siswa Kelas VIII Dan IX SMP PGRI 1 Dan SMP YMJ Ciputat. Skripsi.Jakarta: Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK UIN Syarif Hidayatullah.

Sediaoetama, AD. 2000. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 1. Dian Rakyat. Jakarta: 91-102.

Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.

Sulistyaningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

(5)

Susanti, W. 2011. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Frekuensi Fast Food dengan Kejadian Overweight pada Remaja Putri di SMK Batik 1 Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta

Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Masalahnya. CV. Sagung Seto. Jakarta.

Tampubolon. 2000. Kebiasaan Makan Pagi Dan Jajanan Anak Sekolah Peserta Program Makanan Tambahan Anak Sekolah Di Kabupaten Bogor.Media GizidanKeluarga. Bogor

Van Duyn, MA, et. al. 2001.Association Of Awareness, Interpersonal And Interfpersonal Factors, And Stage Of Dietary Change With Fruit And Vegetable Consumption: A National Survey. American Journal Of Health And Promotion. Nov-Des:69-78

Widhayati, R E. 2009. Efek Pendidikan Gizi Terhadap Perubahan Konsumsi Energi dan Indeks Massa Tubuh pada Remaja Kelebihan Berat

Badan”. Studi Kasus di SMP Dominico Savio Semarang. Karya Tulis Ilmiah. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Wirakusumah, E. S. 1994. Cara Aman dan Efektif Menurunkan Berat Badan.Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

WHO, 2000.The Management Of Nutrition In Major Emergency. Geneva

. 2003. WHO Technical Report Series: Diet, Nutrition and the Prevention of Chronic Diseases. Geneva.

. 2009. Obesity. http://www.who.int/topics/obesity/en/

, 2011. Overweight and Obesity.World Health Organization Regional Office for South-East Asia : Department of Sustainable Development and Healthy Environments.Genevahttp://www.who.int/mediacentre/factsheets /fs311/en/index.html.

Worthington, B S. 2000. NutitionThroughout The Life Cycle. Edisi ke-4 United State: McGraw-Hill Book Companies, Inc.

Referensi

Dokumen terkait

The results of the analysis show that: (1) SMART is more effective than Direct Instruction to teach reading; (2) the students having high self-esteem have better reading

Tujuan penelitian ini adalah untuk menapis dan mengkarakterisasi beberapa isolat Pseudomonas sebagai agen biokontrol terhadap cendawan patogen tular tanah yaitu

Tujuan khususnya adalah: (1) mengidentifikasi penerapan sistem matrilineal pada keluarga nelayan, (2) menghitung tingkat kontribusi ekonomi istri nelayan pemilik dan buruh,

• Register your students for the Fryer, Galois and Hypatia Contests which will be written on April 18, 2007. • Learn about workshops and resources we offer

belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain

Masyarakat Desa Bojong Koneng dan Desa Karang Tengah memiliki pengetahuan yang tidak berbeda dengan Perum Perhutani dalam kegiatan budi daya hutan.. Kegiatan budi

[r]

Analisis mekanika struktur untuk mencari gaya-gaya dalam yang terjadi pada portal struktur gedung menggunakan program “ SAP 2000” 8 nonlinear. Perhitungan matematis agar