: Karakteristik Habitat Peneluran
dengan Sarang Peneluran penyu (Chelonia mydas) di Pantai Sindangkerta, Cipatujah, Jawa
Nama Asep
Nrp. :
Program Studi :
:
I. KOMISI PEMBIMBING
R. Widodo. Anggota
FAKULTAS
Dr. Ir.
Ketua Program Studi
Sani Karakteristik Biofisik Habitat Peneluran dan Hubungannya dengan Sarang Peneluran Penyu Hijau (Chelonia di Pantai Sindangkerta, Cipatujah, Tasikmalaya, Jawa (dibawah bimbingan Dr. Ir. Dietriech G. Bengen, DEA dan Ir.
R.
Widodo)Indonesia memiliki keanekaragaman sumberdaya hayati dan kondisi habitat yang menawarkan situasi yang cocok untuk kehidupan sebagian besar spesies penyu laut. Dari tujuh spesies penyu laut yang pernah ditemukan, diantaranya terdapat di Indonesia, yaitu penyu belimbing coreacea), penyu ternpayan penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu pipih dan penyu hijau (Chelonia Di pantai Cipatujah setiap tahunnya selalu ditemukan spesies penyu bertelur, yaitu penyu belimbing (Dermochelys coreacea), penyu lekang
olivacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan yang paling ditemukan adalah penyu hijau (Chelonia mydas).
Penelitian ini di pantai Sindangkerta, Cipatujah, kabupaten Tasikmalaya, provinsi Jawa selama bulan Juli sampai September 1999 yang bertujuan mengetahui potensi sumberdaya penyu hijau di daerah tersebut, karakteristik habitat pantai peneluran dan mencoba mengkaji karakteristik biofisik lingkungan habitat peneluran yang berpengaruh keberhasilan peneluran penyu hijau di pantai Sindangkerta.
Populasi penyu hijau di pantai Sindangkerta tergolong sedikit, selama waktu antara 1987 - 1999 paling ditemukan penyu hijau yang bertelur adalah
pada tahun 1996, yaitu mencapai 210 ekor, sedangkan pada 1993 tidak tercatat satu ekorpun penyu hijau yang bertelur (BKSDA).
Sindangkerta pantai 6.000 meter yang terbagi 6 lokasi peneluran, yaitu Ketapang (1.000 m), Tegal Sereh (500 m), Panarikan (500 m),
(1.500 m), Selokan Wangi (1.800 m) dan Cilutud (1.000 m). lokasi 2 kategori pantai, yaitu pantai berkarang terjal yang
jarang ditemukan penyu bertelur dan pantai tidak berkarang (pantai peneluran) yang hanya 25% dari total panjang pantai., Pantai peneluran terpanjang adalah 420 terdapat di Tegal Sereh, sedangkan terpendek adalah pantai Selokan Wangi, yaitu 100 m. Lebar pantai berkisar antara - 110 m dengan lebar rata-rata
Kemiringan pantai Sindangkerta berkisar anrtara
Tekstur pantai Sindangkerta memiliki ukuran diameter butiran tertentu yang termasuk dalam kategori debu dan memiliki lebih dari sedangkan sisanya adalah dan debu. Ukuran diameter paling tinggi adalah 1 - 2 mm kasar) dengan persentase berkisar antara 0% -