1) Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan mencakup dua hal, yaitu: a. Tujuan Umum
Untuk memberi bekal pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antara warganegara dengan negara dan PPBN, agar menjadi warganegara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
b. Tujuan Khusus
1). Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai warganegara RI terdidik dan bertanggungjawab. 2). Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta dapat mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggungjawab berlandaskan Pancasila, konsepsi Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.
3). Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa, bangsa dan negara.
2) Karena secara manusiawi manusia memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, sehingga memiliki 3 kecenderungan yang membuatnya senantiasa berfilsafat untuk mendapatkan jawaban atas rasa ingin tahunya. Ketiga hal tersebut antara lain :
- Kekaguman atau keheranan. Manusia dapat merasa kagum atau heran
untuk berpikir lebih mendalam, menyeluruh dan kritis untuk memperoleh kepastian dan kebenaran yang hakiki. Berpikir secara mendalam, menyeluruh dan kritis seperti ini disebut dengan berfilsafat.
- Keraguan atau kesangsian. Manusia dapat merasa ragu terhadap suatu
objek karena mereka telah mempunyai pandangan tersendiri terhadap objek tersebut sebelumnya. Selanjutnya, manusia menggunakan filsafat sebagai sarana untuk menemukan jawaban atas keraguan mereka terhadap kebenaran persepsi yang telah mereka miliki sebelumnya atau ingin membuktikan sesuatu yang baru.
- Kesadaran akan keterbatasan. Manusia yang menyadari bahwa dirinya
mempunyai keterbatasan akan mencari cara untuk mengatasi keterbatasan yang ia miliki. Disini manusia menggunakan filsafat sebagai sarana menemukan jalan untuk mengatasi keterbatasan yang mereka alami. Apabila seseorang merasa bahwa ia sangat terbatas dan terikat terutama pada saat mengalami penderitaan atau kegagalan, maka dengan adanya kesadaran akan keterbatasannya itu manusia berfilsafat. Ia akan memikirkan bahwa diluar manusia yang terbatas, pastilah ada sesuatu yang tidak terbatas yang dijadikan bahan kemajuan untuk menemukan kebenaran yang hakiki.
3) Bukalah
4) Pemilu kah ???
5) Jelaskan mengapa bangsa Indonesia disebut sebagai Kausa Materialis dari Pancasila!
Kausa Materialis dari Pancasila. Untuk membentuk pancasila tidak semudah membuat suatu peraturan yang setiap saat bisa dirubah, pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang menjadi pedoman dan dasar dalam mencapai tujuan serta menunjukan jati diri bangsa sehingga proses pembentukannya cukup panjang.
Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa bangsa Indonesia disebut sebagai kausa materialis dari pancasila. Hal ini karena dalam nilai-nilai dasar pancasila secara real berasal dari nilai-nilai adat istiadat, nilai kebudayaan serta nilai religious yang dimiliki oleh bangsa Indonesia atau yang telah secara natural menjadi pola kehidupan masyarakat Indonesia itu sendiri.
6) “Power tends to corrupt, but absolute power corrupts absolutely,” artinya manusia yang mempunyai kekuasaan cenderung untuk menyalahgunakan kekuasaan itu, tetapi manusia yang mempunyai kekuasaan tidak terbatas pasti akan menyalahgunakanya
7) • Indonesia adalah Negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat) • Sistem Konstitusional.
• Kekuasaan tertinggi di tangan MPR
• Presiden adalah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi di bawah MPR. • Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
• Menteri Negara adalah pembantu presiden, dan tidak bertanggung jawab terhadap DPR. • Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
9)
Konsepsi Konstitusi Negara Indonesia bersumber pada Undang-Undang Dasar 1945. Mekenisme konstitusional Demokrasi Pancasila Mekanisme pelaksanaan demokrasi Pancasila bersumber pada konstitusi atau Undang-Undang Dasar 1945. Perihal mekanisme demokrasi pancasila telah tercantum di dalam penjelasan UUD 1945, dan dijabarkan lebih lanjut dalam system pemerintahan Negara sebagai berikut:
1. Indonesia ialah Negara berdasar atas hukum (rechstaat).
2. Indonesia menggunakan sistem konstitusional.
3. Kekuasaan Negara yang tertinggi ditangan MPR.
4. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan Negara tertinggi dibawah majelis.
6. Menteri Negara adalah pembantu Presiden ; Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepadaDewan Perwakilan Rakyat.
7. Kekuasaan kepala Negara tidak terbatas.
10) Definisi Konvensi atau pengertian hukum dasar yang tidak tertulis adalah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan Negara meskipun sifatnya tidak tertulis. Konvensi ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktek penyelenggarannya
2. Tidak bertentangan dengan Undang-undang Dasar dan berjalan sejajar 3. Diterima oleh seluruh rakyat
4. Bersifat sebagai pelengkap, sehingga memungkinkan sebagai aturan-aturan dasar yang tidak terdapat dalam Undang-undang Dasar.
Contoh :
Contoh Konvensi dalam Hukum Tata Negara di Indonesia :
1. Pidato presiden setiap tanggal 16 Agustus (satu hari menjelang peringatan Hari kemerdekaan RI)
2. Upacara Bendera Peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus
3. Peletakan Posisi Photo Presiden dan Wakil Presiden di Kantor-kantor pemerintahan. 4. Pemberian grasi , amnestis , abolisi atau rehabilitasi pada hari kemerdekaan , hari raya keagamaan secara serentak.
5. Setiap Sidang DPR dengan anggota baru maka dipilih menjadi ketua sementara dan wakil ketua sementara sebelum terpilihnya Ketua dan wakil ketua MPR/DPR dengan
memperhatikan umur anggota yang tertua dan yang termuda
6. Setiap pergantian periode kepemimpinan maka kabinet juga akan ikut berganti, bahkan presiden sama sekalipun.
7. Program 100 hari kerja kabinet baru.
8. Menyambut tamu negara/daerah juga yang paling sering menyajikan tari-tarian 9. Acara menyerahkan cinderamata dengan tamu negara.
10. Tata Cara Pemilihan Menteri Kabinet oleh Presiden Terpilih.
11) 1. Freedom of Speech And Expression. 2. Freedom of Religion.
3. Freedom From Fear. 4. Freedom From Want.
Perbedaan Sistem
Pemerintahan Presidensial
Sistem
Pemerintahan Parlementer
Kepala Negara Presiden Presiden
Kepala Pemerintahan Presiden Perdana Menteri
Masa Jabatan Kepala Pemerintahan ditentukan Jangka Waktu
Tidak ditentukan Jangka Waktu
Hak Prerogatif Eksekutif Presiden Perdana Menteri
Hak Prerogatif Legislatif Presiden Perdana Menteri
Hak Pendapat Menurut UUD/diberlakukan/dicabut
Presiden PErdana Menteri
Eksekutif bertanggungjawab kepada legislatif tidak Ya
Eksekutif dijatuhkan oleh legislatif tidak Ya
Posisi Eksekutif Parpol dan
Profesional
Hanya partai berkuasa
Pembubaran legislatif oleh eksekutif tidak ya
Pengusulan/Pengubah/Pengganti/Perba ikan UUD/UU/peraturan
bersama dengan legislatif
Presiden Perdana Menteri
Hukuman kepada Kepala Pemerintahan Pemakzulan Mosi Tidak Percaya
13) Contoh kewajiban negara terhadap warga negara
1. Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil 2. Kewajiban negara untuk menjamin HAM
3. Kewajiban negara untuk memberikan kebebasan beribadah
4. Kawajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional 5. Kewajiban negara untuk memajukan kebudayaan nasional
6. Kewajiban negara untuk menyejahterakan rakyat
7. Kewajiban negara untuk memberi jaminan dan perlindungan dan perlindungan sosial
14) Hal-hal yang diatur dalam konstitusi negara umumnya berisi tentang pembagian kekuasaan negara, hubungan antarlembaga negara, dan hubungan negara dengan warga negara.
15) 1. Legislatif, pemegang kekuasaan untuk membentuk undang-undang. 2. Yudikatif, pemegang kekuasaan dibidang kehakiman.