• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

i

Disusun untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh derajat sarjana Ilmu Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh :

Sumardi

20120320080

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)
(3)

Disusun untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh derajat sarjana Ilmu Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh :

Sumardi

20120320080

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(4)

Nama : SUMARDI

Nim : 20120320080

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang

saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum

diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Karya Tulis Ilmiah ini.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya

Tulis Ilmiah ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut.

Yogyakarta, 05 September 2016

Yang membuat pernyataan,

(5)

“Sesungguhnya sesudah ada kesulitan itu ada kemudahan”

(QS. AL-Insyrah; 6)

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan

tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, agar kamu beruntung”

(Q.S Ali-Imran ; 200)

“Allah meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang

diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”

(Q.S AL-Mujadilah; 11)

“Jika kita berupaya sekuat tenaga menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya itu hasilnya masih nihil, maka sebenarnya kita telah menemukan yang kita cari dalam diri kita sendiri, yakni kenyataan, kenyataan yang harus dihadapi

sepahit apapun keadaanya.”

-Andrea Hirata-

Jika kita berlari dan terjatuh karena tersandung batu yang kecil, maka segeralah bangkit dan berlari lagi, jangan sampai batu yang kecil itu mengalahkan mu.

Berjuang terus karena hidup adalah untuk berjuang menjadi seorang

pemenang”

-Sumardi-

“Jika kamu mulai berputus asa ingatlah usaha dan perjuangan kedua orang tua

yang bersusahpaya untuk menyekolahkanmu hingga kamu bisa menjadi

seorang sarjana”

(6)

Kedua Orang Tua Saya Ayahanda Umar Talib dan Ibunda Suriana, Adik Saya

Salsabila, Kedua Kakek Saya Usman dan Alm. Talip M. Arip, Kedua Nenek

Saya Hazima dan Sarma.

Yang Tersayang dan Tercinta Restu Beby Ananda Yang Telah Menemani

Selama 5 Tahun ini dan Memberikan Dukungan dan Semangat Serta Motivasi

dalam Segala Hal.

Kepada sahabat PSIK 2012 yang Selalu Ceria dan Banyak Membantu Nurul

Maulida, Chrissandi N, Nurhikmatul Maula, Sri Fajriani, Khusnul Khomsiah,

Riya Sabrina dan teman-teman yang lain tidak dapat disebutkan satu persatu,

(7)

HALAMAN PENGESAHAN. ... ii

PENYATAAN KEASLIAN PENELITIAN. ... iii

MOTTO. ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN. ... v

KATA PENGANTAR. ... vi

DAFTAR ISI. ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR. ... xi

INTISARI. ... xii

ABSTRAK. ... xiii

BAB I PENDAHULUAN. ... 1

A. Latar Belakang Masalah. ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian. ... 7

E. Penelitian terkait. ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ... 10

A.Landasan Teori. ... 10

1. Keluarga. ... 10

a. Pengertian Keluarga. ... 10

b. Tipe Keluarga. ... 10

c. Fungsi Keluarga. ... 12

d. Pengertian Dukungan Keluarga. ... 12

e. Jenis Dukungan Keluarga. ... 13

f. Sumber Dukungan Keluarga. ... 14

g. Manfaat Dukungan Keluarga. ... 15

(8)

b. Penyebab Hiperemesis Gravidarum. ... 20

c. Faktor Mempengaruhi Hiperemesis Gravidarum. ... 21

d. Manifestasi Klinis Hiperemesis Gravidarum. ... 25

e. Dampak Hiperemesis Gravidarum. ... 26

f. Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum. ... 27

B. Kerangka Konsep... 30

BAB III METODE PENELITIAN... 32

A.Desain Penelitian. ... 32

B. Populasi dan Sampel. ... 32

C.Lokasi dan Waktu Penelitian. ... 34

D.Variabel Penelitian... 34

E. Definisi Operasional. ... 35

F. Instrumen Penelitian. ... 36

G.Cara Pengumpulan Data. ... 38

H.Uji Validitas dan Reliabilitas. ... 40

I. Pengolahan dan Metode Analisa Data. ... 42

J. Etika Penelitian. ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ... 45

A. Hasil Penelitian. ... 45

B. Pembahasan. ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ... 57

A. Kesimpulan. ... 57

B. Saran. ... 58

DAFTAR PUSTAKA. ... 59

(9)

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum” untuk memenuhi syarat untuk memperoleh derajat Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Semua proses penyusunan laporan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari kesempatan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. H. Ardi Pramono, Sp.An,. M. Kes, selaku dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat., HNC, selaku ketua Program

Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan

selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu membimbing dan

mengarahkan peneliti dalam menyusun proposal ini.

3. Shanti Wardaningsih., M.Kep., Ns., Sp.Kep.J, selaku dosen penanggung

jawab blok KTI Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

4. Yusi Riwayatul Afsah, S.Kep., Ns., MNS., CWCS, selaku dosen

pembimbing atas seluruh dukungan, bimbingan, pelajaran, dan motivasi

yang telah diberikan kepada penulis dengan penuh kesabaran sehingga

penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Dewi Puspita, S.Kp., M. Sc, selaku dosen pembimbing atas seluruh

(10)

doa, dukungan, semangat, motivasi, dan kasih sayang tiada henti yang

diberikan kepada penulis.

7. Adikku Salsabila yang telah memberikan perhatian dan dukungan kepada

penulis.

8. Teman-teman PSIK UMY 2012 dan semua pihak yang membantu

kelancaran penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak bisa disebutkan

satu persatu.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penulisan proposal karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini karena keterbatasan kemampuan dan kurangnya pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pembaca untuk kesempurnaan penulisan dimasa mendatang. Semoga proposal karya tulis ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan membutuhkan.

(11)
(12)

xii

Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

INTISARI LatarBelakang:

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2009 menjelaskan bahwa lebih dari 80% wanita hamil di Indonesia mengalami mual dan muntah secara berlebihan yang disebut dengan Hiperemesis Gravidarum. Penyebab Hiperemesis Gravidarum masih adalah terjadinya peningkatan kadar hormon Estrogen, progesteron, faktor psikologis pada ibu hamil. Dampak dari Hiperemesis Gravidarum dapat menyebabkan abortus, berat bayi lahir rendah, dan kelahiaran prematur. Oleh karena itu dukungan dari suami maupun keluarga diharapkan dapat membantu ibu hamil dalam mengahadapi gangguan kehamilannya yaitu Hiperemesis Gravidarum.

Metode :

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga ibu hamil yang datang ke Rumah Sakit dengan umur kehamilan kurang dari 24minggu, dengan sampel sebanyak 30 responden dengan teknik accidental sampling. Instrument dalam penelitian ini adalah kuesioner dukungan keluarga pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum dengan skala likert.

Hasil :

Keluarga yang memberikan dukungan informasional adalah baik sebanyak 18 orang (60%). Keluarga yang memberikan dukungan penilaian adalah baik sebanyak 19 orang (63,3%). Keluarga yang memberikan dukungan instrumental adalah baik sebanyak 20 orang (66,7%). Keluarga yang memberikan dukungan emosional adalah baik sebanyak 20 orang (66,7%).

Kesimpulan :

Sebagian besar Dukungan keluarga yang diberikan kepada ibu hamil yang hiperemesis gravidarum adalah dukungan baik yaitu 23 orang (76.7%).

Kata kunci : Dukungan Keluarga, HiperemesisGravidarum

(13)

xiii

Scientific Paper, Department of Nursing, Faculty of Medicine and Health,

Muhammadiyah University of Yogyakarta

ABSTRACT

Background:

According to The Health Minister of Republic of Indonesia, 2009, more than 80% pregnant mothers in Indonesia experienced much sickness and vomiting also known as Hypermesis Gravidarum. Hypermesis Gravidarum caused by the rise of estrogen hormone, progesterone, as well as psychological factors. The effects of Hypermesis Gravirdarum are abortion, low birth weight neonatal, and premature birth. Therefore support from husbands and family are required to assist pregnant mothers in dealing with pregnancy adversities particularly Hypermesis Gravidarum.

Method:

Research design used in this study is descriptive approach. Research population consists of pregnant mothers visiting hospital with pregnancy of less than 4 weeks; samples are 24 respondents selected using accidental sampling technique. Instrument in this research is questionnaire equipped with likert scale. Result:

Families who give good informative support are reported in 18 cases (60%). Families who provide good appraisal support are reported in 19 cases (63.3%). Families who provide good instrumental support are reported in 20 cases (66.7%). Families who provide good emotional support are reported in 20 cases (66.7%).

Conclusion :

Most family support given to pregnant mother experiencing Hypermesis Gravidarum can be considered as good as reported in 23 cases (76.7%)

Keywords: Family Support, Hypermesis Graidarum 1 Student of PSIK FKIK UMY

(14)

1

A. Latar belakang

Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita,

dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan

seperti perubahan fisik dan mental. Proses kehamilan yang normal terjadi

selama 40 minggu, dimana kehamilan biasanya terbagi kedalam 3 fase

atau yang lebih dikenal dengan sebutan trimester (Bobak, Jensen, and

Lowdermilk, 2005). Hiperemesis Gravidarum didefinisikan sebagai

kejadian mual dan muntah yang mengakibatkan penurunan berat badan

lebih dari 5%, asupan cairan dan nutrisi abnormal, ketidakseimbangan

elektrolit, dehidrasi, ketonuria serta memiliki konsekuensi yang merugikan

janin. Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering ditemui

pada kehamilan tremister I, yaitu pada minggu 1 sampai minggu ke 12

selama masa kehamilan (Runiari, 2010). Menurut Sandven (2010)

mengatakan bahwa Hiperemesis Gravidarum juga bisa terjadi sebelum

akhir minggu ke 22 kehamilan atau pada trimester II kehamilan.

Menurut WHO sebagai badan PBB yang menangani masalah

bidang kesehatan, mengatakan bahwa Hiperemesis Gravidarum terjadi

diseluruh dunia, diantaranya negara-negara di benua Amerika dengan

angka kejadian yang beragam. Sementara itu, kejadian Hiperemesis

(15)

Turki dan Malaysia. Sementara itu, angka kejadian Hiperemesis

Gravidarum di Indonesia adalah mulai dari 1% sampai 3% dari seluruh

kehamilan (Aril., et al, 2010).

Prevalensi Hiperemesis Gravidarum yang dikeluarkan oleh

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2009), menjelaskan bahwa

lebih dari 80% wanita hamil di Indonesia mengalami mual dan muntah

yang berlebihan. Menurut Vikanes, et al (2013) insidensi terjadinya kasus

Hiperemesis Gravidarum sebesar 0,8 sampai 3,2% dari seluruh kehamilan

atau sekitar 8 sampai 32 kasus per 1.000 kehamilan di negara Norwegia.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Savira (2014), data yang

didapatkan di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul

periode 1 Januari 2011 sampai 30 November 2013, terdapat 5.683 ibu

hamil dan yang mengalami Hiperemesis Gravidarum sebanyak 120 (2,1%)

ibu hamil atau sekitar 21 kasus per 1.000 kehamilan, 101 (84,2%)

diantaranya harus dirawat di Rumah Sakit karena kejadian Hiperemesis

Gravidarum.

Dampak dari Hiperemesis Gravidarum tidak hanya mengancam

kehidupan wanita, namun juga dapat menyebabkan efek samping pada

janin seperti abortus, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur, serta

malformasi pada bayi baru lahir (Runiari, 2010). Oleh karena itu dukungan

keluarga sangat penting bagi ibu yang sedang hamil. Terkadang ibu hamil

dihadapkan pada rasa kecemasan dan ketakutan akan gangguan yang

(16)

selalu memotivasi, membantu dan mendampingi ibu hamil dalam

menghadapi keluhan kehamilannya sehingga ibu hamil merasa tenang dan

nyaman setiap ada masalah yang dialaminya selama masa kehamilan

(Indriyani, 2013).

Dukungan keluarga sangat penting diberikan kepada ibu hamil, karena

kehamilan merupakan hal yang tidak mudah bagi seorang wanita. karena

wanita hamil pada trimester I akan mengalami perubahan fisik, psikis, dan

hormonal seperti terjadinya pembesaran payudara pada ibu hamil, mual

dan muntah, tekanan darah rendah, dan anemia, tetapi biasanya di

trimester I ini perubahan belum fisik belum terjadi secara signifikan.

Sedangkan di trimester II ibu hamil akan mengalami perubahan bentuk

tubuh pada ibu hamil dikarenakan oleh pertumbuhan dari janin yang

dikandungnya, pada trimester II ini ukuran tubuh janin yang dikandung

berkisar 13 cm dan berat rata-rata sekitar 140 gram, selain itu pada

trimester ini ibu hamil juga akan mengalami stretch mark atau munculnya

garis gelap memanjang pada daerah perut, anemia, serta preeklamsia. pada

fase trimester III ibu hamil akan mengalami keluhan seperti gangguan

BAK dan BAB, payudara yang semangkin membesar, kaki yang

membengkak dan akan mengalami nyeri pada punggung dan daerah

pinggang, sesak napas, dan disertai kecemasan dalam menghadapi proses

kelahiran (Manuaba, 2008).

Kehamilan merupakan suatu proses yang tidak mudah dijalani oleh

(17)

Al-Ahqaf ayat 15, yang artinya, “Ibunya mengandungnya dengan susah

payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula.” (Al-Ahqaf: 15),

surat Luqman ayat 14, yang artinya “Ibunya telah mengandungnya dalam

keadaan lemah yang bertambah-tambah”, Dan surat Maryam ayat 23,

yang artinya, ”maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia

(bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: aduhai, alangkah

baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti,

lagi dilupakan”. Ketiga ayat diatas sudah jelas sekali betapa sulitnya

perjuangan seorang ibu dalam menjalani proses kehamilan, oleh karena itu

dukungan dari suami dan keluarga diharapkan dapat membantu ibu hamil

dalam menghadapi keluhan terkait kehamilannya.

Jenis-jenis dukungan keluarga yang dapat diberikan kepada ibu

hamil ada beberapa macam, seperti dukungan secara informasional dimana

keluarga berperan sebagai pemberi saran dan informasi yang bisa

bermanfaat untuk ibu hamil. Dukungan penghargaan dimana keluarga

berperan sebagai pembimbing dalam pemecahan masalah serta keluarga

bisa memberikan support kepada ibu hamil agar lebih bersemangat dalam

menghadapi gangguan kehamilannya. Dukungan instrumental dimana

keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit. Dukungan

psikologis yaitu ketika ibu hamil mengalami gangguan terkait

kehamilannnya maka dukungan psikologis dari keluarga sangat diperlukan

(18)

disayangi, menjauhkan sebab-sebab kecemasan, kesedihan yang sedang

dialaminya (Friedman, 2013).

Penyebab Hiperemesis Gravidarum sampai saat ini masih belum

diketahui secara pasti, namun terdapat bebarapa teori yang menjelaskan

peyebab terjadinya, dimana Hiperemesis Gravidarum berhubungan dengan

terjadinya peningkatan kadar estrogen atau human chorionic gonadotropin

(HCG) dan mungkin juga berhubungan dengan terjadinya hipertiroidisme

selama kehamilan (Sandven, 2010). Penyebab lain adalah peningkatan

kadar hormon progestron serta peningkatan hormon estrogen (Runiari,

2010). Faktor psikologis juga berperan terhadap terjadinya Hiperemesis

Gravidarum seperti tekanan pekerjaan, rumah tangga yang retak dan dapat

menyebabkan konflik mental sehingga memperparah mual dan muntah

(Runiari, 2010).

Menurut penelitian yang dilakukan Octaviadon di RSUD

Dr.Soeroto Ngawi (2011) didapatkan hasil bahwa 54,54% responden yang

mendapatkan dukungan suami tidak mengalami Hiperemesis Gravidarum.

Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Hartaty di Puskesmas

Makale Kabupaten Tana Toraja (2012) didapatkan sebanyak 7 orang ibu

hamil dari 47 orang ibu hamil yang mendapatkan dukungan keluarga

namun tetap mengalami Hiperemesis Gravidarum jadi, terdapat perbedaan

dari penelitian yang dilakukan oleh Octaviadon dan penelitian yang

(19)

Berdasarkan dari beberapa penelitian diatas, terdapat adanya

perbedaan yang signifikan pada hasil penelitian dan belum banyak yang

melakukan penelitian terkait dengan Hiperemesis Gravidarum, maka

penulis tertarik untuk meneliti tentang gambaran dukungan keluarga

terhadap ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana gambaran

dukungan keluarga terhadap ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran dukungan keluarga terhadap ibu hamil dengan Hiperemesis

Gravidarum.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Gambaran dukunga informasional keluarga pada ibu hamil dengan

Hiperemesis Gravidarum.

b. Gambaran dukungan penilaian keluarga pada ibu hamil dengan

(20)

c. Gambaran dukungan instrumental keluarga pada ibu hamil dengan

Hiperemesis Gravidarum.

d. Gambaran dukungan emosional keluarga pada ibu hamil dengan

Hiperemesis Gravidarum.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan keilmuan

serta menambah pengalaman penulis tentang dukungan keluarga

terkait Hiperemesis Gravidarum.

2. Bagi Akademik

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai pengetahuan

tambahan tentang Hiperemesis Gravidarum dalam proses pengajaran

dikelas khususnya mahasiswa jurusan ilmu keperawatan dan

mahasiswa jurusan kesehatan lainnya sehingga bisa bermanfaat.

3. Bagi Perawat di Rumah Sakit

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan dan menambah

pengetahuan bagi perawat dirumah sakit dalam upaya meningkatkan

mutu dan kualitas pelayanan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal bagi

peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang gambaran dukungan

(21)

E. Penelitian Terkait

Penelitian yang dilakukan sebelumnya :

1. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis

Gravidarum di Puskesmas Makale Kab. Tana toraja (Rudding. H.,

2012). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Deskriptif

analitik dengan pendekatan cross sectional study. Dari hasil analisis

bivariat didapatkan hasil hubungan antara pengetahuan terhadap

Hiperemesis Gravidarum (p<0,003), hubungan antara dukungan

keluarga terhadap Hiperemesis Gravidarum (p<0,003), hubungan

antara psikologis terhadap Hiperemesis Gravidarum (p<0,001), dan

hubungan antara adaptasi psikologis terhadap Hiperemesis Gravidarum

(p<0,006). Perbedaan penelitian adalah dimana penelitian yang

dilakukan oleh Rudding menggunakan pengambilan sampel dengan

cara deskriptif dengan pendekatan cross sectional study, sedangkan

dalam penelitian yang akan dilakukan oleh penulis menggunakan

metode deskriptif dengan teknik pengambilan sampel dengan

accidental sampling .

2. Hubungan Dukungan Suami Terhadap kehamilan Dengan Kejadian

Hiperemesis Gravidarum (Octaviadon. A. D.,2011). Metode yang

digunakan pada penelitian ini menggunakan metode observasional

analitik dengan pendekatan cross sectional. Dari hasil data yang

diperoleh dari penelitian ini menunjukan sebagian besar ibu hamil

(22)

Gravidarum. Perbedaan dengan penelitian ini adalah dimana penelitian

yang dilakukan oleh Octaviadon menggunakan metode observasional

analitik dengan pendekatan cross sectional study, sedangkan dalam

penelitian yang akan dilakukan oleh penulis menggunakan metode

deskriptif dengan teknik pengambilan sampel dengan accidental

(23)

10

A. Landasan Teori 1. Keluarga

a. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah suatu ikatan antara laki-laki dan perempuan

berdasarkan hukum dan undang-undang perkawinan yang sah hidup

bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dimana individu

mempunyai peran masin-masing yang merupakan bagian dari keluarga

(Efendi & Makhfudli, 2009; Mansyur, 2009). Keluarga adalah

sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi

yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan

meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari

tiap anggota keluarga (Friedman, 2013).

b. Tipe Keluarga

Menurut Setiadi (2008) tipe keluarga terbagi menjadi 2 kelompok

besar yaitu :

1) Tradisional

Tipe keluaraga tradisional dikelompokan menjadi 2 yaitu

Keluarga inti (Nuclear Family) pada keluarga inti terdiri dari

suami, istri dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi

(24)

besar terdiri dari keluarga inti ditambah dengan anggota keluarga

yang lain seperti paman, bibi, kakek, nenek, keponakan yang masih

memiliki hubungan darah.

2) Modern

Pada tipe keluarga modern terbagi menjadi bermacam-macam

tipe kecil misalnya Tradisional Nuclear merupakan keluarga inti

yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh saksi-saksi legal

dalam satu ikatan perkawinan. Dual Carrier merupakan Suami

istri yang sama-sama berkarier atau mencari nafkah tanpa

mempunyai anak. Single Parent adalah Keluarga dimana terdapat

satu orang tua didalamnya akibat perceraian atau kematian

pasangan dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar

rumah.

Tipe yang lain disebut dengan Dyadic Nuclear dimana pada

keluarga ini suami istri yang sudah berumur dan tidak memiliki

anak dari hubungan perkawinannya maupun adopsi yang keduanya

atau salah satunya bekerja di luar rumah. Sementara itu, Three

Generetion adalah tiga generasi yang tinggal dalam satu rumah.

Terakhir disebut dengan Cohibing Couple merupakan dua orang

yang tinggal bersama dalam satu rumah tanpa adanya ikatan

(25)

c. FungsiKeluarga

Menurut Friedman (2013), fungsi keluarga dibagi menjadi fungsi

afektif, fungsi sosialisasi, fungsi ekonomi, dan fungsi kesehatan. Fungsi

afektif adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan

dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga

lain, saling menghargai dan kehangatan di dalam keluarga. Anggota

keluarga mengembangkan konsep diri yang positif, saling mengasuh,

dan menerima, cinta kasih, mendukung, menghargai sehingga

kebutuhan psikososial keluarga terpenuhi.

Fungsi sosialisasi adalah interaksi atau hubungan dalam keluarga,

bagaimana keluarga belajar disiplin, norma, budaya, dan perilaku

berhubungan dengan interaksi. Fungsi ekonomi adalah keluarga

memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan.

Fungsi kesehatan adalah kemampuan keluarga untuk bertanggung

jawab merawat anggota keluarga dengan penuh kasihsayang serta

kemauan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan yang sedang

dihadapi.

d. Pengertian Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga merupakan unsur terpenting dalam membantu

individu menyelesaikan suatu masalah. Apabila ada dukungan, maka

rasa percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi

masalah yang akan terjadi akan meningkat (Tamher dan Noorkasiani,

(26)

Menurut Friedman (2013), dukungan keluarga adalah proses yang

terjadi terus menerus disepanjang masa kehidupan manusia. Dukungan

keluarga berfokus pada interaksi yang berlangsung dalam berbagai

hubungan sosial sebagaimana yang dievaluasi oleh individu. Dukungan

keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap

anggotanya. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat

mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika

diperlukan.

e. Jenis Dukungan Keluarga

Menurut Friedman (2013) sumber dukungan keluarga terdapat

berbagai macam bentuk seperti :

1) Dukungan informasional

Dukungan informasional adalah keluarga berfungsi sebagai

pemberi informasi, dimana keluarga menjelaskan tentang

pemberian saran, sugesti, informasi yang dapat digunakan

mengungkapkan suatu masalah.

2) Dukungan penilaian atau penghargaan

Dukungan penilaian adalah keluarga yang bertindak membimbing

dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator

indentitas anggota keluarga diantaranya memberikan support,

(27)

3) Dukungan instrumental

Dukungan instrumental adalah keluarga merupakan sumber

pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya adalah dalam hal

kebutuhan keuangan, makan, minum dan istirahat.

4) Dukungan emosional

Dukungan emosional adalah keluarga sebagai tempat yang aman

dan damai untuk istirahat serta pemulihan dan membantu

penguasaan terhadap emosi. Dukungan emosional meliputi

dukungan yang diwujudkan dalam bentuk adanya kepercayaan dan

perhatian.

f. Sumber Dukungan Keluarga

Sumber dukungan keluarga adalah sumber dukungan sosial

keluarga yang dapat berupa dukungan sosial keluarga secara internal

seperti dukungan dari suami atau istri serta dukungan dari saudara

kandung atau dukungan sosial keluarga secara eksternal seperti paman

dan bibi (Friedman, 2013).

Menurut Akhmadi (2009), dukungan sosial keluarga mengacu

kepada dukungan sosial yang dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu

yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga yaitu dukungan sosial

bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa

orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan

(28)

g. Manfaat Dukungan Keluarga

Menurut Setiadi (2008), dukungan sosial keluarga memiliki efek

terhadap kesehatan dan kesejahteraan yang berfungsi secara bersamaan.

Adanya dukungan yang kuat berhubungan dengan menurunnya

mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik, dan

kesehatan emosi. Selain itu, dukungan keluarga memiliki pengaruh

yang positif pada pemyesuaian kejadian dalam kehidupan yang penuh

dengan stress.

Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi

sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial keluarga

berbeda-beda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan. Namun

demikian dalam semua tahap siklus kehidupan, dukungan sosial

keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai

kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya hal ini meningkatkan kesehatan

dan adaptasi keluarga (Friedman, 2013). Sedangkan Smet (2000)

mengungkapkan bahwa dukungan keluarga akan meningkatkan :

1) Kesehatan fisik, individu yang mempunyai hubungan dekat dengan

orang lain jarang terkena penyakit dan lebih cepat sembuh jika

terkena penyakit dibanding individu yang terisolasi.

2) Manajemen reaksi stres, melalui perhatian, informasi, dan umpan

balik yang diperlukan untuk melakukan koping terhadap stres.

3) Produktivitas, melalui peningkatan motivasi, kualitas penalaran,

(29)

4) Kesejahteraan psikologis dan kemampuan penyesuaian diri melalui

perasaan memiliki, kejelasan identifikasi diri, peningkatan harga diri,

pencegahan neurotisme dan psikopatologi, pengurangan dister dan

penyediaan sumber yang dibutuhkan.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dukungan

keluarga dapat meningkatkan kesehatan fisik, manajemen, reaksi stres,

produktivitas, dan kesejahteraan psikologis dan kemampuan

penyesuaian diri.

2. Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan ialah pertemuan antara sel telur dengan sel

spermatozoa (konsepsi) yang diikuti perkembangan janin intrauterine

mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai pemulaan persalinan dengan

perubahan fisiologis dan psikologis (Manuaba, 2008; Mitayani, 2013).

b. Tanda-Tanda Kehamilan

Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3

yaitu :

1) Tanda dugaan kehamilan

a. Amenorea (terlambat datang bulan). Konsepsi dan nidasi

menyebakan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan

(30)

perhitungan rumus Naegle, dapat ditentukan perkiraan

persalinan.

b. Mual dan muntah (emesis). Pengaruh estrogen dan progesteron

menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan.

Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning

sickness. Dalam batas yang normal keadaan ini dapat diatasi.

Akibat mual dan muntah, nafsu makan menjadi berkurang.

c. Mengidam, wanita hamil sering menginginkan makanan

tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam

d. Sinkope atau pingsan. Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi

ke daerah kepala menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan

menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang

setelah usia kehamilan 16 minggu.

e. Payudara tegang dan membesar yang dikarenakan pengaruh dari

estrogen-progesteron dan somatomamotrofin menimbulkan

seposit lemak, air dan garam pada payudara yang menyebakan

saraf tertekan menyebakan rasa sakit terutama pada hamil

pertama.

f. Sering miksi yaitu karena desakan rahim kedepan menyebabkan

kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi atau

(31)

g. Konstipasi atau obstipasi. Hal ini terjadi akibat pengaruh

progesteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan

kesulitan untuk buang air besar

2) Tanda pasti kehamilan

a. Gerakan janin dalam rahim.

b. Terlihat atau teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian

janin.

c. Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop Laenec, alat

kardiotokografi, alat Doppler. Dilihat dengan ultrasonografi atau

rontgen untuk melihat janin.

3) Tanda tidak pasti kehamilan

a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.

b. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda Hegar, tanda

Chadwicks, tanda Piscaseck, kontraksi Braxton Hicks.

c. Pemeriksaan tesbiologis kehamilan positif tetapi sebagain

kemungkinan positif palsu.

c. Komplikasi Kehamilan

Menurut Wiknjosastro (2005), komplikasi yang mungkin terjadi

pada ibu hamil adalah :

1) Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau

jumlah hemoglobin kurang dari normal. Selama hamil volume

darah bertambah sehingga terjadi penurunan konsentrasi sel darah

(32)

2) Kehamilan Ektopik (kehamilan diluarkandungan) adalah kehamilan

dimana janin berkembang diluar rahim yaitu didalam tuba falopi

(saluran telur), kanalis servikalis (saluran leher rahim).

3) Keguguran (aborsi spontan) adalah kehilangan janin karena

penyebab alami sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu.

4) Pre-eklamsia adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan

proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbuanan

cairan) yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir

minggu pertama setelah persalinan.

5) Hiperemesis Gravidarum adalah salah satu komplikasi kehamilan

dimana mual dan muntah yang berlebihan selama masa hamil yang

dapat menyebabkan dehidrasi.

3. Hiperemesis Gravidarum

a. Pengertian Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan

selama masa hamil yang dapat menyebabkan dehidrasi sehingga

mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk (

Mitayani, 2013; Wiknjosastro, 2005).

Hiperemesis Gravidarum didefinisikan sebagai kejadian mual dan

muntah yang mengakibatkan penurunan berat badan lebih dari 5%,

asupan cairan dan nutrisi abnormal, ketidak seimbangan elektrolit,

(33)

(Runiari, 2010). Kejadian ini dimulai sebelum akhir minggu ke-22

kehamilan dan terbagi dalam tiga klasifikasi yaitu ringan, sedang, dan

berat dengan gangguan metabolik (Sandven, 2010).

b. Penyebab Hiperemesis Gravidarum

Penyebab pasti Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara

pasti, tetapi ada 4 faktor predisposisi seperti faktor adaptasi dan

hormonal, faktor psikologis, faktor endokrin, faktor organik yang dapat

dijabarkan seperti :

Faktor adaptasi dan hormonal dimana ruang lingkup faktor

adaptasi adalah wanita hamil yang kekurangan darah sering terjadi

Hiperemesis Gravidarum, wanita hamil dengan anemia, wanita

primigravida, dan overdistensi rahim pada hamil ganda dan hamil mola

hidatidosa (Manuaba, 2010). Sedangkan ruang lingkup faktor hormonal

adalah karena sebagian kecil primigravida belum mampu beradaptasi

terhadap hormon estrogen dan corionic gonadotropin, sedangkan pada

hamil ganda dan mola hidatidosa, jumlah hormon yang dikeluarkan

terlalu banyak dan menyebabkan terjadinya Hiperemesis Gravidarum

(Manuaba, 2010). Faktor hormonal seperti human chorionic

gonadotropin (hCG) adalah hormon endokrin yang paling mungkin

menyebabkan terjadinya Hiperemesis Gravidarum karena kadar hCG

naik dengan cepat pada trimester I dan puncaknya antara 10 sampai 12

(34)

Faktor psikologis pada kejadian Hiperemesis Gravidarum belum

jelas. Besar kemungkinan bahwa wanita yang menolak hamil, takut

kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan rumah tangga, diduga dapat

menjadi faktor terjadinya Hiperemesis Gravidarum (Manuaba, 2010).

Faktor endokrin yang berpengaruh terhadap Hiperemesis Gravidarum

antara lain seperti hypertiroid dan diabetes mellitus (Indriyani, 2013).

Gejala mual dan muntah dapat juga disebabkan oleh gangguan traktus

digestif pada penderita diabetes mellitus (Runiari, 2010).

Faktor organik yang berperan dalam terjadinya Hiperemesis

Gravidarum karna disebabkan oleh karena masuknya villi khorialies

dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik, kekurangan

vitaminB, hiperasiditas lambung, infeksi Helicobacter Pylori, gangguan

metabolisme karbohidrat, meningkatnya sensitivitas terhadap bau

selama kehamilan (Indriyani, 2013).

c. Faktor yang Mempengaruhi Hiperemesis Gravidarum

Menurut Hartaty (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi

Hiperemesis Gravidarum ialah :

1) Tingkat pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan mengenai kehamilan dapat diperoleh melalui

penyuluhan tentang kehamilan seperti perubahan yang berkaitan

(35)

rahim, perawatan diri selama kehamilan serta tanda bahaya yang

perlu diwaspadai. Pengetahuan tersebut diharapkan ibu akan

termotivasi kuat untuk menjaga dirinya dan kehamilannya dengan

menaati nasehat yang diberikan oleh tenaga kesehatan, sehingga

ibu hamil dapat melewati masa kehamilannya dengan baik dan

melahirkan bayi yang sehat.

Dari 47 orang responden pada penelitian Hartaty di puskesmas

Makale Kabupaten Tana Toraja yang mengalami Hiperemesis

Gravidarum yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 6 orang

dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 21 orang.

Sedangkan responden yang tidak mengalami Hiperemesis

Gravidarum dengan pengetahuan baik sebanyak 14 orang dan

pengetahuan kurang sebanyak 6 orang. Setelah dilakukan uji

statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p=

0,003 yang berarti bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan

terhadap kejadian Hiperemesis Gravidarum karena semakin baik

pengetahuan seseorang maka semakin baik pula cara untuk

mengatasi masalahnya dan semakin kurang pengetahuan seseorang

maka semakin buruk pula mengatasi masalah kesehatannya (Nurul

Fatimah cit Hartaty, 2012).

2) Dukungan keluarga

Dukungan keluarga merupakan peranan keluarga sebagai bagian

(36)

anggota-anggota dan ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan

proses adaptasi.

Dukungan keluarga adalah dukungan yang diberikan oleh anggota

keluarga dan suami kepada ibu dalam masa kehamilan. Dukungan

keluarga atau suami sangat dibutuhkan bagi istri yang sedang

hamil. Dukungan ini bisa dalam bentuk mengantar istri pergi

memeriksakan kehamilannya, mendengar dan memahami

keluhannya dan membantu tugas-tugas istri yang dijalani sebelum

hamil.

Dari 47 orang responden pada penelitian Hartaty di puskesmas

Makale Kabupaten Tana Toraja didapatkan ibu yang mengalami

Hiperemesis Gravidarum yang memiliki dukungan keluarga

sebanyak 7 orang dan yang tidak memiliki dukungan keluarga

sebanyak 20 orang, serta ibu hamil yang tidak mengalami

Hiperemesis Gravidarum yang memiliki dukungan keluarga

sebanyak 14 orang dan yang tidak memiliki dukungan keluarga

sebanyak 6 orang. Setelah dilakukan uji statistik dengan

menggunakan uji chi square diperoleh nilai p= 0,003 yang berarti

bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga terhadap

Hiperemesis Gravidarum, dimana dukungan keluarga bisa menjadi

suatu bentuk perhatian bagi ibu yang bisa menjadi semangat dan

motivasi bagi seorang ibu dalam menghadapi berbagai masalah

(37)

3) Psikologis

Konsepsi dan inplantasi ataupun nidasi sebagai titik awal

kehamilan menyebabkan keterlambatan datang bulan atau

menstruasi dapat menimbulkan perubahan psikologi dan fisik.

Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan

psikologis dan emosional. Hal ini dapat menjadi berita bahagia

bagi sang ibu dan anggota keluarganya namun tak jarang sang ibu

akan merasa khawatir atau takut terjadi masalah terkait

kehamilannya.

Dari 47 orang responden pada penelitian Hartaty di puskesmas

Makale Kabupaten Tana Toraja yang mengalami Hiperemesis

Gravidarum dengan psikologis nyaman sebanyak 6 orang dan yang

mengalami ketiknyamanan sebanyak 21 orang, sedangkan ibu yang

tidak mengalami Hiperemesis Gravidarum dengan psikologis

nyaman sebanyak 14 orang dan yang tidak nyaman sebanyak 6

orang. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Chi

Square diperoleh nilai p= 0,001 yang berarti bahwa terdapat

hubungan antara psikologis dengan Hiperemesis Gravidarum

(Nurul Anisa Afwara cit Hartaty, 2012).

4) Adaptasi fisiologis

Adaptasi adalah suatu proses yang konstan dan berkelanjutan

yang membutuhkan perubahan dalam hal struktur, fungsi dan

(38)

keadaan tertentu. Kehamilan merupakan awal dari berbagai

perubahan tubuh, tidak hanya fisik tetapi juga psikis. Berbagai

perubahan fisik dan psikis ini terjadi untuk mendukung

pertumbuhan dan perkembangan janin karenanya alangkah baiknya

bila ibu hamil mengetahui berbagai perubahan tersebut, dengan

demikian ibu hamil dapat menghadapi perubahan yang terkadang

membuat ketidaknyamanan dan mengganggu dengan perasaan

tenang.

Dari 47 orang responden yang mengalami Hiperemesis

Gravidarum dengan yang bisa beradaptasi fisologis sebanyak 8

orang dan yang tidak bisa beradaptasi fisiologis sebanyak 19 ibu,

sedangkan ibu yang tidak mengalami Hiperemesis Gravidarum

yang bisa beradaptasi fisiologis sebanyak 14 orang dan yang tidak

bisa beradaptasi fisiologis sebanyak 6 orang. Setelah dilakukan uji

statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p=

0,006 yang berarti bahwa terdapat hubungan antara adaptasi

fisiologis dengan Hiperemesis Gravidarum (Andika Silaharan cit

Hartaty, 2012).

d. Manifestasi Klinis Hiperemesis Gravidarum

Menurut Mitayani (2013), tanda dan gejala Hiperemesis

Gravidarum diklasifikasikan menjadi 3 tingkatan berdasarkan berat

ringannya gejala yaitu : Hiperemesis Gravidarum tingkat I termasuk

(39)

seperti mual dan muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan

umum, menimbulkan perasaan lemah, penurunan nafsu makan, berat

badan turun, dan nyeri epigastrium. Frekuensi nadi ibu biasanya naik

menjadi 100x/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit

menurun, lidah telihat kering dan mata telihat cekung.

Hiperemesis Gravidarum tingkat II termasuk tingkat sedang

dimana pada tingkat II biasanya tanda dan gejala yang muncul pada ibu

yang mengalami Hiperemesis Gravidarum seperti ibu terlihat lemah,

lidah kering dan kotor, nadi teraba lemah dan cepat, suhu tubuh

terkadang naik, serta mata sedikit ikterik. Berat badan ibu turun, timbul

hipotensi, hemokonsentrasi, oligouria, konstipasi, dan nafas bau aseton.

Hiperemesis Gravidarum tingkat III termasuk tingkat berat pada

tingkat III biasanya tanda dan gejala yang muncul seperti kesadaran ibu

menurun dari somnolen hingga koma, muntah berhenti, nadi cepat dan

kecil, suhu meningkat, serta tekanan darah semangkin menurun.

e. Dampak Hiperemesis Gravidarum

Dampak jika Hiperemesis Gravidarum tidak hanya mengancam

kehidupan wanita, namun juga dapat menyebabkan efek samping pada

janin seperti abortus, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur, serta

(40)

f. Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum 1) Pencegahan

Memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan, dengan

tujuan mengurangi faktor psikologis, memberikan informasi dan

edukasi seperti mengubah pola makan sehari-hari, misalnya hindari

minum air ketika makan, makan makanan dalam jumlah sedikit

tetapi sering setiap 2 atau 3 jam, tidak dianjurkan tiba-tiba berdiri

waktu bangun pagi karena akan merasa pusing dan biasa

menyebabkan mual dan muntah. Dianjurkan untuk makan roti

kering dan teh hangat atau air jahe hangat. Selain itu hindarin

makanan yang berminyak dan berlemak serta menyajikan makanan

jangan terlalu panas atau dingin (Manuaba, 2008).

2) Terapi Obat-Obatan

Terapi obat diberikan apabila pencegahan tidak mengurangi

keluhan dan gejala. Tetapi perlu diperhatikan bahwa untuk tidak

memberikan obat yang teratogen. Terapi obat-obatan yang dapat

diberikan menggunakan sedativa (luminal, stesolid), vitamin (B1

dan B6), anti mual dan muntah (mediamer B6, acopreg dan

avomin). Pada keadaan Hiperemesis Gravidarum yang lebih berat

dapat diberikan anti emetic seperti disiklomin hidrokloride atau

khlopromasin. Penanganan Hiperemesisi Gravidarum yang lebih

(41)

3) Pemberian Cairan Pengganti

Cairan pengganti sangat penting diberikan pada pasien

Hiperemesis Gravidarum yang mengalami dehidrasi dengan

memberikan cairan intravena seperti pemberian normal saline,

pemberian glukosa 5-10% diharapkan dapat mengganti cairan yang

hilang dan berfungsi sebagai sumber energi (Indriyani, 2013).

4) Diet dan Terapi Nutrisi

Bertujuan untuk mengganti glikogen dalam tubuh dan mengontrol

asidosis dengan cara memberikan makanan berenergi dan zat gizi

yang cukup seperti memberikan diet dimana menurut Runiari

(2010), terdapat 3 macam diet Hiperemesis Gravidarum, yaitu

seperti :

Diet Hiperemesis I diberikan pada klien dengan Hiperemesis

berat, makanan yang diberikan seperti biskuit, roti kering atau

buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama dengan makanan

tetapi 1-2 jam setelahnya. Zat gizi yang terkandung dalam diet ini

sangat rendah, maka tidak dianjurkan diberikan dalam waktu yang

lama.

Diet Hiperemesis II diberikan pada klien dengan Hiperemesis

sedang. Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah

berkurang, dimulai dengan memberikan makanan yang bernilai

(42)

Diet Hiperemesis III diberikan pada klien Hiperemesis

Gravidarum ringan. Diet yang diberikan sesuai dengan kemampuan

klien dan disertai dengan memberikan minuman dan makanan

secara bersamaan.

5) Terapi Komplementer

Terapi Komplementer adalah pengobatan non medis atau

pengobatan secara tradisional yang digunakan sebagai pendukung

pengobatan medis, contohnya jahe dimana jahe merupakan salah

satu cara meredakan mual dan muntah selama kehamilan (Runiari,

2010). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Parwitasari (2014)

di puskesmas Garuda Propinsi Riau didapkan hasil bahwa jahe

bermanfaat untuk mengurangi mual dan muntah termasuk kasus

pada ibu hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum,

dikarenakan jahe memiliki kandungan minyak atsiri yang dapat

memblok serotinin dalam saluran penceranaan sehingga

memberikan rasa nyaman dalam perut sehingga bisa mengatasi

(43)

B. Kerangka Konsep

Kejadian

Hiperemesis

Gravidarum pada

ibu hamil

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

Hiperemesis Gravidarum :

1. Tingkat Pengetahuan

3. Psikologis

4. Adaptasi Fisiologis

2. Dukungan Keluarga :

a. Dukungan

informasional

b. Dukungan

penghargaan

c. Dukungan

instrumental

d. Dukungan

emosional

 Dukungan

Baik

 Dukungan

Cukup

 Dukungan

(44)

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteli

Faktor-faktor yang mempengaruhi Hiperemesis Gravidarum terdiri

dari tingkat pengetahuan, dukungan keluarga (dukungan informasional,

dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan emosional),

(45)

32

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada

ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah sakit di Kabupaten

Bantul.

B. Populasi dan Sample 1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia, klien)

yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013).

Populasi dalam penelitian merupakan keseluruhan sumber data yang

diperlukan dalam suatu penelitian, dapat berupa manusia, hewan,

tumbuhan, dan lain-lain (Notoatmodjo, 2011). Populasi yang diambil

dalam penelitian ini adalah keluarga ibu hamil yang datang ke Rumah

Sakit dengan umur kehamilan kurang dari 24 minggu sebanyak 31

orang.

2. Sampel

Adanya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka penelitian

menggunakan sebagian dari populasi yang mewakili suatu populasi

(46)

bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek

penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013). Cara pengambilan

sampel pada penelitian ini adalah accidental sampling. Accidental

sampling adalah metode pemilihan sampel yang kebetulan ditemui

oleh peneliti.

Menurut Arikunto (2010) jumlah sampel dalam penelitian dapat

dihitung yaitu apabila jumlah populasi <100 responden, maka semua

dijadikan sampel, apabila populasi >100 responden maka dapat

diambil 10-15% atau 20-25%. Pada penelitian jumlah populasi ibu

hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum sebanyak 30 orang

ibu. Menurut Arikunto (2010) maka pada penelitian ini menggunakan

total sampling sebanyak 30 orang.

Sampel yang diambil Pada penelitian ini adalah ibu hamil yang

datang kerumah sakit yang didampingi suami atau keluarga dengan

umur kehamilan kurang dari 24 minggu yang memenuhi kriteria

inklusi dan kriteria eksklusi sebagai berikut :

a. Kriteria Inklusi

1) Keluarga ibu hamil dengan usia kehamilan kurang

dari 24 minggu.

2) Keluarga ibu hamil yang mendampingi ke Rumah

Sakit

3) Keluarga ibu hamil yang bersedia menjadi

(47)

4) Keluarga ibu hamil yang bisa membaca dan

menulis.

b. Kriteria Eksklusi

1) Keluarga ibu hamil yang tidak mengisi kuesioner

dengan lengkap.

2) Ibu hamil yang mengalami abortus

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian

Pengambilan data pada penelitian ini akan dilakukan di

Rumah Sakit di Kabupaten Bantul.

2. Waktu penelitian

Waktu kegiatan penelitian dan pengambilan data akan

dimulai pada bulan Maret sampai Agustus 2016.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi, merupakan

ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang

berbeda dengan yang dimiliki kelompok lain (Notoatmodjo, 2011).

Berdasarkan pengertian diatas maka variabel pada penelitian ini

menggunakan variabel tunggal yaitu dukungan keluarga pada ibu hamil

(48)

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjo, 2012).

Tabel 3.1. Definisi Operasional No Variabel Definisi

Operasional

Kuesioner Ordinal Baik

(49)

76%-mengalami

gangguan,

memberikan pujian

menanyakan keluhan

kehamilannya,

mendampingi ibu

baik dirumah

maupun dirumah

sakit serta selalu

memberikan

perhatian kepada ibu

hamil.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam

mengumpulkan data (Arikunto, 2010). Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini berupa kuesioner dukungan keluarga terhadap ibu hamil

yang mengalami Hiperemesis Gravidarum.

Instrumen dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti meliputi empat

jenis dukungan keluarga yaitu dukungan informasional, dukungan

penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional, berdasarkan

teori Friedman (2013). Jumlah pertanyaan adalah 23 pertanyaan dengan

empat pilihan jawaban. Nilai untuk pertanyaan Favorable (F) : jawaban

selalu (skor 4), sering (skor 3), jarang (skor 2), tidak pernah (skor 1).

Sedangkan untuk pertanyaan Unfavorable (UF) : jawaban selalu (skor 1),

(50)

Penilaian skor hasil kuesioner dukungan keluarga terhadap ibu

hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum yang datang ke Rumah

Sakit di Kabupaten Bantul menggunakan skala likert. Skala likert

merupakan skala untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang

tentang gejala atau masalah yang ada dimasyarakat atau yang sedang

dialaminya (Hidayat, 2007).

Tabel 3.2. Kisi-kisi kuesioner gambaran dukungan keluarga terhadap ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di kota

Yogyakarta

No Dimensi Favorable Unfavorable Jumlah

Item

1. Dukungan Informasional 1, 3 2,4 4

2. Dukungan Penilaian 5, 6, 8, 9, 10 7,11 7

3. Dukungan Instrumental 12, 14, 15, 16, 17 13 6

4. Dukungan Emosional 18, 19, 21, 22, 23 20 6

total 23

Menurut Nursalam (2013) hasil berupa persentase untuk menilai data

dukungan keluarga menggunakan rumus yang telah ditetapkan yaitu :

Keterangan :

P : Persentase

X : Hasil pencapaian atau skor total responden

(51)

Kemudian dikategorikan :

Dukungan baik : 100%-76%

Dukungan cukup : 75%-56%

Dukungan kurang : < 55%

G. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada

subyek dan proses pengumpulan karakteristik subjek suatu penelitian

(Nursalam, 2013).

Langkah-langkah pengumpulan data :

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer. Data primer merupakan data yang didapat dengan cara

memberikan kuesioner kepada anggota keluarga pasien yang

mengantar ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan terkait

kehamilan maupun keluhan kehamilan di Rumah Sakit

Kabupaten Bantul.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dengan cara memberikan

kuesioner kepada anggota keluarga pasien yang mengatar ibu

hamil untuk melakukan pemeriksaan terkait kehamilan maupun

(52)

Panembahan Senopati bantul dan RSU PKU Muhammadiyah

Bantul dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Peneliti mengunakan objek manusia sebagai sampel maka

peneliti mengajukan surat permohonan etik kepada komisi

etik penilaian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan nomor

179/EP-FKIK-UMY-VI-2016.

b. Peneliti meminta surat ijin penelitian dari Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan, kemudian

menyerahkan surat ijin kepada direktur bagian

pengembangan dan perencanaan di Rumah Sakit Umum

Daerah Penembahan Senopati Bantul dan RSU PKU

Muhammadiyah Bantul.

c. Kemudian peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas

pada kuesioner yang akan dijadikan sebagai alat ukur,

setelah uji validitas dan reliabilitas selesai dilakukan maka

peneliti siap untuk membagikan kuesioner kepada

responden.

d. Peneliti datang kerumah sakit yang akan dijadikan sebagai

tempat penelitian, kemudian peneliti menunggu responden,

setelah mendapatkan responden yang sesuai dengan kriteria

(53)

dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan penelitian kepada

responden, kemudian jika keluarga setuju untuk dijadikan

responden maka peneliti memberikan informed consent.

e. Responden mengisi lembar persetujuan sebagai responden

atau informed consent dan setelah responden selesai

mengisi informed consent maka peneliti memberi

penjelasan mengenai cara mengisi kuesioner.

f. Kemudian kuesioner diberikan kepada keluarga yang

datang ke rumah sakit yang sesuai dengan kriteria inklusi,

Setelah responden mengisi semua pertanyaan dengan waktu

30 menit untuk mengisi kuesioner, kemudian kuesioner

dikumpulkan kepeneliti dan peneliti memberikan souvenir

sebagai tanda ucapan terima kasih.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Menurut Arikunto (2010), validitas adalah suatu ukuran untuk

menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Untuk uji

validitas dan reliabilitas data, peneliti akan menguji valid kuisioner dan

reliabel kuisioner pengetahuan menggunakan Content Validity Index atau

CVI yang digunakan untuk memperbaiki alat ukur dengan memeriksa

item-item pengukuran dalam instrumen. CVI dipilih karena keterbatasan

jumlah responden dalam penelitian oleh karena itu peneliti menggunakan

(54)

instrumen ini adalah dengan cara mengkonsultasikan instrument kepada

para ahli, dimana peneliti meminta pendapat dari para ahli yaitu 2 penguji

ahli dalam bidang keperawatan maternitas untuk mengukur validitas

instrumen yang telah disusun oleh peneliti (Waltz, et al., 2010).

Content Validity Index (CVI) digunakan untuk mengukur tingkat

kesepakatan antara para ahli (judge) dimana untuk menghitung CVI, dua

penguji spesialis konten diberi tujuan dan item kemudian masing-masing

ahli diminta untuk menilai relevansi tiap item menggunakan rating skala 4

poin: (1) tidak relevan, (2) kurang relevan, (3) cukup relevan, (4) sangat

relevan (Waltz, et al., 2010). Peneliti dapat menghitung Content Validity

Index (CVI) yang mengindikasikan tingkat persetujuan ahli yang mana

disarankan nilai CVI yaitu 0.90 atau lebih tinggi sebagai standar untuk

menetapkan mutu dalam skala validitas isi dari instrumen tersebut (Polit

and Back, 2014). Peneliti akan menguji validitas pengetahuan yang

diperoleh dari pakar, kuisioner dikatakan valid jika nilai skor lebih besar

dari pada nilai Rtabel = 0,9.

Pada penelitian ini, peneliti memiliki 24 pernyataan kuisioner

yang di Uji Validkan melalui proses CVI dengan 3 Pakar pada bidang

Keperawatan Maternitas setelah di Uji Validkan hanya 23 pernyatan yang

Valid sedangkan 1 pernyataan dinyatakan gugur oleh 3 pakar dan peneliti.

uji reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau

pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati

(55)

menguji reliabilitas pengetahuan yang diperoleh dari pakar, kuisioner

dikatakan reliabel jika nilai skor lebih besar daripada nilai Rtabel = 0,90

(Waltz, et al., 2010).

Pada penelitian ini nilai reliabilitas yang didapatkan peneliti

adalah Nskor= 0,965 maka Nilai Skor (Nskor) 0.965 lebih besar daripada

Rtabel 0,90 maka kuisioner penelitian ini dinyatakan Reliabel.

I. Pengolahan Data dan Metode Analisa Data 1. Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2007) dalam proses pengolahan data terdapat

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Editing

Editing merupakan suatu upaya untuk memeriksa kembali

kebenaran data yang sudah diperoleh atau dikumpulkan dan dapat

dilakukan pada saat pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

b. Coding

Coding merupakan pemberian kode berupa angka terhadap

data yang terdiri dari beberapa kategori. Biasanya dalam

pemberian kode akan dibuat daftar kode dan artinya dalam satu

buku untuk memudahkan kembali mengingat arti suatu kode

tersebut. dalam penelitian ini peneliti memberikan koding yaitu (1)

(56)

c. Entry Data

Entry data adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan kedalam tabel database komputer kemudian akan

membuat distribusi frekuensi sederhana melalui program SPSS

2015.

2. Analisa Data

Menurut Nursalam (2013) analisis data adalah analisis statistik,

digunakan pada data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data yang

digunakan peneliti adalah analisis univariat yang bertujuan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel

penelitian seperti gambaran dukungan keluarga terhadap ibu hamil

dengan Hiperemesis Gravidarum. Analisis ini akan menghasilkan

distribusi frekuensi dan persentase dari variabel.

J. Etika Penelitian

Hampir 90 % subjek penelitian yang digunakan adalah manusia, maka

peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian. Menurut

Nursalam (2013) secara umum prinsip etika dalam penelitian atau

(57)

a. Prinsip Mengenai Hak Asasi Manusia

1) Hak Untuk Ikut atau Menolak Menjadi Responden

Subjek mempunyai hak memutuskan apakah mereka

bersedia menjadi subjek ataupun tidak, tanpa adanya sangsi

apapun.

2) Informed Consent

Pada informed consent subjek berhak untuk

memutuskan berpartisipasi atau menolak serta berhak

mendapkan penjelasan secara lengkap tentang tujuan

penelitian. Pada informed consent juga akan dicantumkan

bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk

pengembangan ilmu.

b. Prinsip Keadilan

1) Hak Dijaga Kerahasiaannya

Subjek mempunyai hak untuk meminta data yang diberikan

(58)

45 A.Hasil Penelitian

1. Gambaran umum lokasi penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan Rumah Sakit yang

berada di Kabupaten Bantul, karena sedikitnya jumlah responden atau

ibu hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum dan keterbatasan

waktu oleh karena itu peneliti akhirnya menggunakan dua Rumah Sakit

yang berada di Kabupaten Bantul dengan total ruangan yang digunakan

yaitu berjumlah tiga ruangan dan dua rumah sakit tersebut adalah :

Rumah Sakit yang pertama yaitu Rumah Sakit Umum Daerah

Panembahan Senopati Bantul yang merupakan Rumah Sakit milik

Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yang beralamat di jalan Dr.

Wahidin Sudiro Husodo No.14 Bagoran, Trirenggo, Bantul. Rumah

sakit ini Berdiri sejak tahun 1953 dengan nama rumah sakit

Hongeroedem kemudian pada tahun 1957 rumah sakit ini terus

berkembang dan maju sehingga resmi menjadi Rumah Sakit Kabupaten

Bantul.

Ruangan yang di gunakan oleh peneliti di RSUD Panembahan

Senopati yaitu ruangan Alamanda 2 dan Alamanda 3. Ruangan

alamanda dipilih karena ruangan ini digunakan sebagai ruangan khusus

(59)

akan kehamilannya akan dirawat di ruangan ini. Ruangan alamanda 2

digunakan sebagai ruangan kelas III dan IV, sedangankan ruangan

alamanda 1 digunkan sebagai ruangan kelas I dan 2.

Rumah Sakit kedua yaitu Rumah Sakit Umum PKU

Muhammadiyah Bantul berdiri pada awal tahun 1966 atau tepatnya

tanggal 01 maret 1966 berdirilah sebuah klinik dan rumah sakit bersalin

di Kabupaten Bantul yang diberi nama klinik dan rumah sakit bersalin

PKU Muhammadiyah Bantul.

Seiring berjalannya waktuperkembangan klinik dan rumah sakit

bersalin PKU Muhammadiyah Bantul semangkin berkembang pesat

dengan ditandai adanya pengembangan pelayanan dibidang kesehatan

anak baik sebagai upaya penyembuhan maupun pelayanan dibidang

pertumbuhan dan perkembangan anak pada tahun 1984. Hal inilah yang

menjadi dasar perubahan rumah sakit bersalin menjadi rumah sakit ibu

dan anak dengan surat keputusan ijin Kanwil Depkes Propinsi DIY no

503/1009/PK/IV/1995 yang selanjutnya pada tahun 2001 berkembang

menjadi RSU PKU Muhammadiyah Bantul dengan ijin dari Dinas

Kesehatan No : 445/4318/2001.

Di Rumah Sakit PKU Bantul peneliti di ijinkan melakukan

penelitan pada ruangan ANNISA, dimana ruangan ANNISA ini

merupakan bangsal maternitas sehingga ibu hamil yang mengalami

(60)

2. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Status

Pernikahan dan Sumber Dukungan.

Gambaran karakteristik responden dukungan keluarga terhadap ibu

hamil dengan Hiperemsis Gravidarum adalah sebagai berikut :

4.1 Distribusi Karakteristik Responden Dukungan Keluarga Terhadap Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah

Sakit Kabupaten Bantul pada Bulan Agustus 2016

No Karakteristik Frekuensi Persentase %

1 Jenis Kelamin

5 Hubungan Dengan Ibu Hamil

a. Adik

Distribusi Karakteristik responden dukungan keluarga terhadap ibu

hamil dengan Hiperemsis Gravidarum berdasarkan jenis kelamin, usia,

pendidikan, status, hubungan dengan ibu hamil. Distribusi jenis kelamin

Gambar

Tabel 3.1. Definisi Operasional
Tabel 3.2. Kisi-kisi kuesioner gambaran dukungan keluarga
Gambaran karakteristik responden dukungan keluarga terhadap ibu
Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Jenis-Jenis Dukungan Keluarga Terhadap
+3

Referensi

Dokumen terkait

kejadian hiperemesis gravidarum grade II sebanyak 72 kasus atau 4,1% dari.. 1756 ibu hamil yang dirawat di RSUD Sukoharjo(Rekam Medik

Hasil penelitian : Hasil penelitin menunjukkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas 1 Sokaraja Banyumas pada kategori baik sebanyak 4

Setiap ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dari keluarga terutama suami dalam kehamilannya. Suami, keluarga atau masyarakat perlu menyiapkan biaya persalinan, kebutuhan

• Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita • Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hami. hamil l samp sampai ai

Hal tersebut diperkuat oleh penelitian Komariyah (2014) mengatakan bahwa suami selalu menyiapkan sarana dan pra sarana yaitu dengan menyiapkan alat transfortasi untuk

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengetahuan ibu hamil tentang Hiperemesis Gravidarum selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu

Dari kesimpulan peneliti didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara paritas pada ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul Yogyakarta,

Tidak Bekerja 30 34,9 Jumlah 86 100 Berdasarkan tabel 5 didapatkan hasil bahwa karakteristik kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester I di RSUD Karanganyar berdasarkan