i
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh derajat sarjana Ilmu Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh :
Sumardi
20120320080
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh derajat sarjana Ilmu Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh :
Sumardi
20120320080
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Nama : SUMARDI
Nim : 20120320080
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang
saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Karya Tulis Ilmiah ini.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya
Tulis Ilmiah ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut.
Yogyakarta, 05 September 2016
Yang membuat pernyataan,
“Sesungguhnya sesudah ada kesulitan itu ada kemudahan”
(QS. AL-Insyrah; 6)
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, agar kamu beruntung”
(Q.S Ali-Imran ; 200)
“Allah meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”
(Q.S AL-Mujadilah; 11)
“Jika kita berupaya sekuat tenaga menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya itu hasilnya masih nihil, maka sebenarnya kita telah menemukan yang kita cari dalam diri kita sendiri, yakni kenyataan, kenyataan yang harus dihadapi
sepahit apapun keadaanya.”
-Andrea Hirata-
Jika kita berlari dan terjatuh karena tersandung batu yang kecil, maka segeralah bangkit dan berlari lagi, jangan sampai batu yang kecil itu mengalahkan mu.
Berjuang terus karena hidup adalah untuk berjuang menjadi seorang
pemenang”
-Sumardi-
“Jika kamu mulai berputus asa ingatlah usaha dan perjuangan kedua orang tua
yang bersusahpaya untuk menyekolahkanmu hingga kamu bisa menjadi
seorang sarjana”
Kedua Orang Tua Saya Ayahanda Umar Talib dan Ibunda Suriana, Adik Saya
Salsabila, Kedua Kakek Saya Usman dan Alm. Talip M. Arip, Kedua Nenek
Saya Hazima dan Sarma.
Yang Tersayang dan Tercinta Restu Beby Ananda Yang Telah Menemani
Selama 5 Tahun ini dan Memberikan Dukungan dan Semangat Serta Motivasi
dalam Segala Hal.
Kepada sahabat PSIK 2012 yang Selalu Ceria dan Banyak Membantu Nurul
Maulida, Chrissandi N, Nurhikmatul Maula, Sri Fajriani, Khusnul Khomsiah,
Riya Sabrina dan teman-teman yang lain tidak dapat disebutkan satu persatu,
HALAMAN PENGESAHAN. ... ii
PENYATAAN KEASLIAN PENELITIAN. ... iii
MOTTO. ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN. ... v
KATA PENGANTAR. ... vi
DAFTAR ISI. ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR. ... xi
INTISARI. ... xii
ABSTRAK. ... xiii
BAB I PENDAHULUAN. ... 1
A. Latar Belakang Masalah. ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian. ... 7
E. Penelitian terkait. ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ... 10
A.Landasan Teori. ... 10
1. Keluarga. ... 10
a. Pengertian Keluarga. ... 10
b. Tipe Keluarga. ... 10
c. Fungsi Keluarga. ... 12
d. Pengertian Dukungan Keluarga. ... 12
e. Jenis Dukungan Keluarga. ... 13
f. Sumber Dukungan Keluarga. ... 14
g. Manfaat Dukungan Keluarga. ... 15
b. Penyebab Hiperemesis Gravidarum. ... 20
c. Faktor Mempengaruhi Hiperemesis Gravidarum. ... 21
d. Manifestasi Klinis Hiperemesis Gravidarum. ... 25
e. Dampak Hiperemesis Gravidarum. ... 26
f. Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum. ... 27
B. Kerangka Konsep... 30
BAB III METODE PENELITIAN... 32
A.Desain Penelitian. ... 32
B. Populasi dan Sampel. ... 32
C.Lokasi dan Waktu Penelitian. ... 34
D.Variabel Penelitian... 34
E. Definisi Operasional. ... 35
F. Instrumen Penelitian. ... 36
G.Cara Pengumpulan Data. ... 38
H.Uji Validitas dan Reliabilitas. ... 40
I. Pengolahan dan Metode Analisa Data. ... 42
J. Etika Penelitian. ... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ... 45
A. Hasil Penelitian. ... 45
B. Pembahasan. ... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ... 57
A. Kesimpulan. ... 57
B. Saran. ... 58
DAFTAR PUSTAKA. ... 59
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum” untuk memenuhi syarat untuk memperoleh derajat Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Semua proses penyusunan laporan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari kesempatan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. H. Ardi Pramono, Sp.An,. M. Kes, selaku dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat., HNC, selaku ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan
selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu membimbing dan
mengarahkan peneliti dalam menyusun proposal ini.
3. Shanti Wardaningsih., M.Kep., Ns., Sp.Kep.J, selaku dosen penanggung
jawab blok KTI Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
4. Yusi Riwayatul Afsah, S.Kep., Ns., MNS., CWCS, selaku dosen
pembimbing atas seluruh dukungan, bimbingan, pelajaran, dan motivasi
yang telah diberikan kepada penulis dengan penuh kesabaran sehingga
penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Dewi Puspita, S.Kp., M. Sc, selaku dosen pembimbing atas seluruh
doa, dukungan, semangat, motivasi, dan kasih sayang tiada henti yang
diberikan kepada penulis.
7. Adikku Salsabila yang telah memberikan perhatian dan dukungan kepada
penulis.
8. Teman-teman PSIK UMY 2012 dan semua pihak yang membantu
kelancaran penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak bisa disebutkan
satu persatu.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penulisan proposal karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini karena keterbatasan kemampuan dan kurangnya pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pembaca untuk kesempurnaan penulisan dimasa mendatang. Semoga proposal karya tulis ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan membutuhkan.
xii
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
INTISARI LatarBelakang:
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2009 menjelaskan bahwa lebih dari 80% wanita hamil di Indonesia mengalami mual dan muntah secara berlebihan yang disebut dengan Hiperemesis Gravidarum. Penyebab Hiperemesis Gravidarum masih adalah terjadinya peningkatan kadar hormon Estrogen, progesteron, faktor psikologis pada ibu hamil. Dampak dari Hiperemesis Gravidarum dapat menyebabkan abortus, berat bayi lahir rendah, dan kelahiaran prematur. Oleh karena itu dukungan dari suami maupun keluarga diharapkan dapat membantu ibu hamil dalam mengahadapi gangguan kehamilannya yaitu Hiperemesis Gravidarum.
Metode :
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga ibu hamil yang datang ke Rumah Sakit dengan umur kehamilan kurang dari 24minggu, dengan sampel sebanyak 30 responden dengan teknik accidental sampling. Instrument dalam penelitian ini adalah kuesioner dukungan keluarga pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum dengan skala likert.
Hasil :
Keluarga yang memberikan dukungan informasional adalah baik sebanyak 18 orang (60%). Keluarga yang memberikan dukungan penilaian adalah baik sebanyak 19 orang (63,3%). Keluarga yang memberikan dukungan instrumental adalah baik sebanyak 20 orang (66,7%). Keluarga yang memberikan dukungan emosional adalah baik sebanyak 20 orang (66,7%).
Kesimpulan :
Sebagian besar Dukungan keluarga yang diberikan kepada ibu hamil yang hiperemesis gravidarum adalah dukungan baik yaitu 23 orang (76.7%).
Kata kunci : Dukungan Keluarga, HiperemesisGravidarum
xiii
Scientific Paper, Department of Nursing, Faculty of Medicine and Health,
Muhammadiyah University of Yogyakarta
ABSTRACT
Background:
According to The Health Minister of Republic of Indonesia, 2009, more than 80% pregnant mothers in Indonesia experienced much sickness and vomiting also known as Hypermesis Gravidarum. Hypermesis Gravidarum caused by the rise of estrogen hormone, progesterone, as well as psychological factors. The effects of Hypermesis Gravirdarum are abortion, low birth weight neonatal, and premature birth. Therefore support from husbands and family are required to assist pregnant mothers in dealing with pregnancy adversities particularly Hypermesis Gravidarum.
Method:
Research design used in this study is descriptive approach. Research population consists of pregnant mothers visiting hospital with pregnancy of less than 4 weeks; samples are 24 respondents selected using accidental sampling technique. Instrument in this research is questionnaire equipped with likert scale. Result:
Families who give good informative support are reported in 18 cases (60%). Families who provide good appraisal support are reported in 19 cases (63.3%). Families who provide good instrumental support are reported in 20 cases (66.7%). Families who provide good emotional support are reported in 20 cases (66.7%).
Conclusion :
Most family support given to pregnant mother experiencing Hypermesis Gravidarum can be considered as good as reported in 23 cases (76.7%)
Keywords: Family Support, Hypermesis Graidarum 1 Student of PSIK FKIK UMY
1
A. Latar belakang
Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita,
dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan
seperti perubahan fisik dan mental. Proses kehamilan yang normal terjadi
selama 40 minggu, dimana kehamilan biasanya terbagi kedalam 3 fase
atau yang lebih dikenal dengan sebutan trimester (Bobak, Jensen, and
Lowdermilk, 2005). Hiperemesis Gravidarum didefinisikan sebagai
kejadian mual dan muntah yang mengakibatkan penurunan berat badan
lebih dari 5%, asupan cairan dan nutrisi abnormal, ketidakseimbangan
elektrolit, dehidrasi, ketonuria serta memiliki konsekuensi yang merugikan
janin. Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering ditemui
pada kehamilan tremister I, yaitu pada minggu 1 sampai minggu ke 12
selama masa kehamilan (Runiari, 2010). Menurut Sandven (2010)
mengatakan bahwa Hiperemesis Gravidarum juga bisa terjadi sebelum
akhir minggu ke 22 kehamilan atau pada trimester II kehamilan.
Menurut WHO sebagai badan PBB yang menangani masalah
bidang kesehatan, mengatakan bahwa Hiperemesis Gravidarum terjadi
diseluruh dunia, diantaranya negara-negara di benua Amerika dengan
angka kejadian yang beragam. Sementara itu, kejadian Hiperemesis
Turki dan Malaysia. Sementara itu, angka kejadian Hiperemesis
Gravidarum di Indonesia adalah mulai dari 1% sampai 3% dari seluruh
kehamilan (Aril., et al, 2010).
Prevalensi Hiperemesis Gravidarum yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2009), menjelaskan bahwa
lebih dari 80% wanita hamil di Indonesia mengalami mual dan muntah
yang berlebihan. Menurut Vikanes, et al (2013) insidensi terjadinya kasus
Hiperemesis Gravidarum sebesar 0,8 sampai 3,2% dari seluruh kehamilan
atau sekitar 8 sampai 32 kasus per 1.000 kehamilan di negara Norwegia.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Savira (2014), data yang
didapatkan di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul
periode 1 Januari 2011 sampai 30 November 2013, terdapat 5.683 ibu
hamil dan yang mengalami Hiperemesis Gravidarum sebanyak 120 (2,1%)
ibu hamil atau sekitar 21 kasus per 1.000 kehamilan, 101 (84,2%)
diantaranya harus dirawat di Rumah Sakit karena kejadian Hiperemesis
Gravidarum.
Dampak dari Hiperemesis Gravidarum tidak hanya mengancam
kehidupan wanita, namun juga dapat menyebabkan efek samping pada
janin seperti abortus, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur, serta
malformasi pada bayi baru lahir (Runiari, 2010). Oleh karena itu dukungan
keluarga sangat penting bagi ibu yang sedang hamil. Terkadang ibu hamil
dihadapkan pada rasa kecemasan dan ketakutan akan gangguan yang
selalu memotivasi, membantu dan mendampingi ibu hamil dalam
menghadapi keluhan kehamilannya sehingga ibu hamil merasa tenang dan
nyaman setiap ada masalah yang dialaminya selama masa kehamilan
(Indriyani, 2013).
Dukungan keluarga sangat penting diberikan kepada ibu hamil, karena
kehamilan merupakan hal yang tidak mudah bagi seorang wanita. karena
wanita hamil pada trimester I akan mengalami perubahan fisik, psikis, dan
hormonal seperti terjadinya pembesaran payudara pada ibu hamil, mual
dan muntah, tekanan darah rendah, dan anemia, tetapi biasanya di
trimester I ini perubahan belum fisik belum terjadi secara signifikan.
Sedangkan di trimester II ibu hamil akan mengalami perubahan bentuk
tubuh pada ibu hamil dikarenakan oleh pertumbuhan dari janin yang
dikandungnya, pada trimester II ini ukuran tubuh janin yang dikandung
berkisar 13 cm dan berat rata-rata sekitar 140 gram, selain itu pada
trimester ini ibu hamil juga akan mengalami stretch mark atau munculnya
garis gelap memanjang pada daerah perut, anemia, serta preeklamsia. pada
fase trimester III ibu hamil akan mengalami keluhan seperti gangguan
BAK dan BAB, payudara yang semangkin membesar, kaki yang
membengkak dan akan mengalami nyeri pada punggung dan daerah
pinggang, sesak napas, dan disertai kecemasan dalam menghadapi proses
kelahiran (Manuaba, 2008).
Kehamilan merupakan suatu proses yang tidak mudah dijalani oleh
Al-Ahqaf ayat 15, yang artinya, “Ibunya mengandungnya dengan susah
payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula.” (Al-Ahqaf: 15),
surat Luqman ayat 14, yang artinya “Ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah”, Dan surat Maryam ayat 23,
yang artinya, ”maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia
(bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: aduhai, alangkah
baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti,
lagi dilupakan”. Ketiga ayat diatas sudah jelas sekali betapa sulitnya
perjuangan seorang ibu dalam menjalani proses kehamilan, oleh karena itu
dukungan dari suami dan keluarga diharapkan dapat membantu ibu hamil
dalam menghadapi keluhan terkait kehamilannya.
Jenis-jenis dukungan keluarga yang dapat diberikan kepada ibu
hamil ada beberapa macam, seperti dukungan secara informasional dimana
keluarga berperan sebagai pemberi saran dan informasi yang bisa
bermanfaat untuk ibu hamil. Dukungan penghargaan dimana keluarga
berperan sebagai pembimbing dalam pemecahan masalah serta keluarga
bisa memberikan support kepada ibu hamil agar lebih bersemangat dalam
menghadapi gangguan kehamilannya. Dukungan instrumental dimana
keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit. Dukungan
psikologis yaitu ketika ibu hamil mengalami gangguan terkait
kehamilannnya maka dukungan psikologis dari keluarga sangat diperlukan
disayangi, menjauhkan sebab-sebab kecemasan, kesedihan yang sedang
dialaminya (Friedman, 2013).
Penyebab Hiperemesis Gravidarum sampai saat ini masih belum
diketahui secara pasti, namun terdapat bebarapa teori yang menjelaskan
peyebab terjadinya, dimana Hiperemesis Gravidarum berhubungan dengan
terjadinya peningkatan kadar estrogen atau human chorionic gonadotropin
(HCG) dan mungkin juga berhubungan dengan terjadinya hipertiroidisme
selama kehamilan (Sandven, 2010). Penyebab lain adalah peningkatan
kadar hormon progestron serta peningkatan hormon estrogen (Runiari,
2010). Faktor psikologis juga berperan terhadap terjadinya Hiperemesis
Gravidarum seperti tekanan pekerjaan, rumah tangga yang retak dan dapat
menyebabkan konflik mental sehingga memperparah mual dan muntah
(Runiari, 2010).
Menurut penelitian yang dilakukan Octaviadon di RSUD
Dr.Soeroto Ngawi (2011) didapatkan hasil bahwa 54,54% responden yang
mendapatkan dukungan suami tidak mengalami Hiperemesis Gravidarum.
Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Hartaty di Puskesmas
Makale Kabupaten Tana Toraja (2012) didapatkan sebanyak 7 orang ibu
hamil dari 47 orang ibu hamil yang mendapatkan dukungan keluarga
namun tetap mengalami Hiperemesis Gravidarum jadi, terdapat perbedaan
dari penelitian yang dilakukan oleh Octaviadon dan penelitian yang
Berdasarkan dari beberapa penelitian diatas, terdapat adanya
perbedaan yang signifikan pada hasil penelitian dan belum banyak yang
melakukan penelitian terkait dengan Hiperemesis Gravidarum, maka
penulis tertarik untuk meneliti tentang gambaran dukungan keluarga
terhadap ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana gambaran
dukungan keluarga terhadap ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran dukungan keluarga terhadap ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
a. Gambaran dukunga informasional keluarga pada ibu hamil dengan
Hiperemesis Gravidarum.
b. Gambaran dukungan penilaian keluarga pada ibu hamil dengan
c. Gambaran dukungan instrumental keluarga pada ibu hamil dengan
Hiperemesis Gravidarum.
d. Gambaran dukungan emosional keluarga pada ibu hamil dengan
Hiperemesis Gravidarum.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan keilmuan
serta menambah pengalaman penulis tentang dukungan keluarga
terkait Hiperemesis Gravidarum.
2. Bagi Akademik
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai pengetahuan
tambahan tentang Hiperemesis Gravidarum dalam proses pengajaran
dikelas khususnya mahasiswa jurusan ilmu keperawatan dan
mahasiswa jurusan kesehatan lainnya sehingga bisa bermanfaat.
3. Bagi Perawat di Rumah Sakit
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan dan menambah
pengetahuan bagi perawat dirumah sakit dalam upaya meningkatkan
mutu dan kualitas pelayanan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal bagi
peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang gambaran dukungan
E. Penelitian Terkait
Penelitian yang dilakukan sebelumnya :
1. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis
Gravidarum di Puskesmas Makale Kab. Tana toraja (Rudding. H.,
2012). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Deskriptif
analitik dengan pendekatan cross sectional study. Dari hasil analisis
bivariat didapatkan hasil hubungan antara pengetahuan terhadap
Hiperemesis Gravidarum (p<0,003), hubungan antara dukungan
keluarga terhadap Hiperemesis Gravidarum (p<0,003), hubungan
antara psikologis terhadap Hiperemesis Gravidarum (p<0,001), dan
hubungan antara adaptasi psikologis terhadap Hiperemesis Gravidarum
(p<0,006). Perbedaan penelitian adalah dimana penelitian yang
dilakukan oleh Rudding menggunakan pengambilan sampel dengan
cara deskriptif dengan pendekatan cross sectional study, sedangkan
dalam penelitian yang akan dilakukan oleh penulis menggunakan
metode deskriptif dengan teknik pengambilan sampel dengan
accidental sampling .
2. Hubungan Dukungan Suami Terhadap kehamilan Dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum (Octaviadon. A. D.,2011). Metode yang
digunakan pada penelitian ini menggunakan metode observasional
analitik dengan pendekatan cross sectional. Dari hasil data yang
diperoleh dari penelitian ini menunjukan sebagian besar ibu hamil
Gravidarum. Perbedaan dengan penelitian ini adalah dimana penelitian
yang dilakukan oleh Octaviadon menggunakan metode observasional
analitik dengan pendekatan cross sectional study, sedangkan dalam
penelitian yang akan dilakukan oleh penulis menggunakan metode
deskriptif dengan teknik pengambilan sampel dengan accidental
10
A. Landasan Teori 1. Keluarga
a. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah suatu ikatan antara laki-laki dan perempuan
berdasarkan hukum dan undang-undang perkawinan yang sah hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dimana individu
mempunyai peran masin-masing yang merupakan bagian dari keluarga
(Efendi & Makhfudli, 2009; Mansyur, 2009). Keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari
tiap anggota keluarga (Friedman, 2013).
b. Tipe Keluarga
Menurut Setiadi (2008) tipe keluarga terbagi menjadi 2 kelompok
besar yaitu :
1) Tradisional
Tipe keluaraga tradisional dikelompokan menjadi 2 yaitu
Keluarga inti (Nuclear Family) pada keluarga inti terdiri dari
suami, istri dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi
besar terdiri dari keluarga inti ditambah dengan anggota keluarga
yang lain seperti paman, bibi, kakek, nenek, keponakan yang masih
memiliki hubungan darah.
2) Modern
Pada tipe keluarga modern terbagi menjadi bermacam-macam
tipe kecil misalnya Tradisional Nuclear merupakan keluarga inti
yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh saksi-saksi legal
dalam satu ikatan perkawinan. Dual Carrier merupakan Suami
istri yang sama-sama berkarier atau mencari nafkah tanpa
mempunyai anak. Single Parent adalah Keluarga dimana terdapat
satu orang tua didalamnya akibat perceraian atau kematian
pasangan dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar
rumah.
Tipe yang lain disebut dengan Dyadic Nuclear dimana pada
keluarga ini suami istri yang sudah berumur dan tidak memiliki
anak dari hubungan perkawinannya maupun adopsi yang keduanya
atau salah satunya bekerja di luar rumah. Sementara itu, Three
Generetion adalah tiga generasi yang tinggal dalam satu rumah.
Terakhir disebut dengan Cohibing Couple merupakan dua orang
yang tinggal bersama dalam satu rumah tanpa adanya ikatan
c. FungsiKeluarga
Menurut Friedman (2013), fungsi keluarga dibagi menjadi fungsi
afektif, fungsi sosialisasi, fungsi ekonomi, dan fungsi kesehatan. Fungsi
afektif adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lain, saling menghargai dan kehangatan di dalam keluarga. Anggota
keluarga mengembangkan konsep diri yang positif, saling mengasuh,
dan menerima, cinta kasih, mendukung, menghargai sehingga
kebutuhan psikososial keluarga terpenuhi.
Fungsi sosialisasi adalah interaksi atau hubungan dalam keluarga,
bagaimana keluarga belajar disiplin, norma, budaya, dan perilaku
berhubungan dengan interaksi. Fungsi ekonomi adalah keluarga
memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan.
Fungsi kesehatan adalah kemampuan keluarga untuk bertanggung
jawab merawat anggota keluarga dengan penuh kasihsayang serta
kemauan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan yang sedang
dihadapi.
d. Pengertian Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga merupakan unsur terpenting dalam membantu
individu menyelesaikan suatu masalah. Apabila ada dukungan, maka
rasa percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi
masalah yang akan terjadi akan meningkat (Tamher dan Noorkasiani,
Menurut Friedman (2013), dukungan keluarga adalah proses yang
terjadi terus menerus disepanjang masa kehidupan manusia. Dukungan
keluarga berfokus pada interaksi yang berlangsung dalam berbagai
hubungan sosial sebagaimana yang dievaluasi oleh individu. Dukungan
keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap
anggotanya. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat
mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika
diperlukan.
e. Jenis Dukungan Keluarga
Menurut Friedman (2013) sumber dukungan keluarga terdapat
berbagai macam bentuk seperti :
1) Dukungan informasional
Dukungan informasional adalah keluarga berfungsi sebagai
pemberi informasi, dimana keluarga menjelaskan tentang
pemberian saran, sugesti, informasi yang dapat digunakan
mengungkapkan suatu masalah.
2) Dukungan penilaian atau penghargaan
Dukungan penilaian adalah keluarga yang bertindak membimbing
dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator
indentitas anggota keluarga diantaranya memberikan support,
3) Dukungan instrumental
Dukungan instrumental adalah keluarga merupakan sumber
pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya adalah dalam hal
kebutuhan keuangan, makan, minum dan istirahat.
4) Dukungan emosional
Dukungan emosional adalah keluarga sebagai tempat yang aman
dan damai untuk istirahat serta pemulihan dan membantu
penguasaan terhadap emosi. Dukungan emosional meliputi
dukungan yang diwujudkan dalam bentuk adanya kepercayaan dan
perhatian.
f. Sumber Dukungan Keluarga
Sumber dukungan keluarga adalah sumber dukungan sosial
keluarga yang dapat berupa dukungan sosial keluarga secara internal
seperti dukungan dari suami atau istri serta dukungan dari saudara
kandung atau dukungan sosial keluarga secara eksternal seperti paman
dan bibi (Friedman, 2013).
Menurut Akhmadi (2009), dukungan sosial keluarga mengacu
kepada dukungan sosial yang dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu
yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga yaitu dukungan sosial
bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa
orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan
g. Manfaat Dukungan Keluarga
Menurut Setiadi (2008), dukungan sosial keluarga memiliki efek
terhadap kesehatan dan kesejahteraan yang berfungsi secara bersamaan.
Adanya dukungan yang kuat berhubungan dengan menurunnya
mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik, dan
kesehatan emosi. Selain itu, dukungan keluarga memiliki pengaruh
yang positif pada pemyesuaian kejadian dalam kehidupan yang penuh
dengan stress.
Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi
sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial keluarga
berbeda-beda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan. Namun
demikian dalam semua tahap siklus kehidupan, dukungan sosial
keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai
kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya hal ini meningkatkan kesehatan
dan adaptasi keluarga (Friedman, 2013). Sedangkan Smet (2000)
mengungkapkan bahwa dukungan keluarga akan meningkatkan :
1) Kesehatan fisik, individu yang mempunyai hubungan dekat dengan
orang lain jarang terkena penyakit dan lebih cepat sembuh jika
terkena penyakit dibanding individu yang terisolasi.
2) Manajemen reaksi stres, melalui perhatian, informasi, dan umpan
balik yang diperlukan untuk melakukan koping terhadap stres.
3) Produktivitas, melalui peningkatan motivasi, kualitas penalaran,
4) Kesejahteraan psikologis dan kemampuan penyesuaian diri melalui
perasaan memiliki, kejelasan identifikasi diri, peningkatan harga diri,
pencegahan neurotisme dan psikopatologi, pengurangan dister dan
penyediaan sumber yang dibutuhkan.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dukungan
keluarga dapat meningkatkan kesehatan fisik, manajemen, reaksi stres,
produktivitas, dan kesejahteraan psikologis dan kemampuan
penyesuaian diri.
2. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan ialah pertemuan antara sel telur dengan sel
spermatozoa (konsepsi) yang diikuti perkembangan janin intrauterine
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai pemulaan persalinan dengan
perubahan fisiologis dan psikologis (Manuaba, 2008; Mitayani, 2013).
b. Tanda-Tanda Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3
yaitu :
1) Tanda dugaan kehamilan
a. Amenorea (terlambat datang bulan). Konsepsi dan nidasi
menyebakan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan
perhitungan rumus Naegle, dapat ditentukan perkiraan
persalinan.
b. Mual dan muntah (emesis). Pengaruh estrogen dan progesteron
menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning
sickness. Dalam batas yang normal keadaan ini dapat diatasi.
Akibat mual dan muntah, nafsu makan menjadi berkurang.
c. Mengidam, wanita hamil sering menginginkan makanan
tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam
d. Sinkope atau pingsan. Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi
ke daerah kepala menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan
menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang
setelah usia kehamilan 16 minggu.
e. Payudara tegang dan membesar yang dikarenakan pengaruh dari
estrogen-progesteron dan somatomamotrofin menimbulkan
seposit lemak, air dan garam pada payudara yang menyebakan
saraf tertekan menyebakan rasa sakit terutama pada hamil
pertama.
f. Sering miksi yaitu karena desakan rahim kedepan menyebabkan
kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi atau
g. Konstipasi atau obstipasi. Hal ini terjadi akibat pengaruh
progesteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar
2) Tanda pasti kehamilan
a. Gerakan janin dalam rahim.
b. Terlihat atau teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian
janin.
c. Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop Laenec, alat
kardiotokografi, alat Doppler. Dilihat dengan ultrasonografi atau
rontgen untuk melihat janin.
3) Tanda tidak pasti kehamilan
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda Hegar, tanda
Chadwicks, tanda Piscaseck, kontraksi Braxton Hicks.
c. Pemeriksaan tesbiologis kehamilan positif tetapi sebagain
kemungkinan positif palsu.
c. Komplikasi Kehamilan
Menurut Wiknjosastro (2005), komplikasi yang mungkin terjadi
pada ibu hamil adalah :
1) Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau
jumlah hemoglobin kurang dari normal. Selama hamil volume
darah bertambah sehingga terjadi penurunan konsentrasi sel darah
2) Kehamilan Ektopik (kehamilan diluarkandungan) adalah kehamilan
dimana janin berkembang diluar rahim yaitu didalam tuba falopi
(saluran telur), kanalis servikalis (saluran leher rahim).
3) Keguguran (aborsi spontan) adalah kehilangan janin karena
penyebab alami sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu.
4) Pre-eklamsia adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan
proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbuanan
cairan) yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir
minggu pertama setelah persalinan.
5) Hiperemesis Gravidarum adalah salah satu komplikasi kehamilan
dimana mual dan muntah yang berlebihan selama masa hamil yang
dapat menyebabkan dehidrasi.
3. Hiperemesis Gravidarum
a. Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan
selama masa hamil yang dapat menyebabkan dehidrasi sehingga
mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk (
Mitayani, 2013; Wiknjosastro, 2005).
Hiperemesis Gravidarum didefinisikan sebagai kejadian mual dan
muntah yang mengakibatkan penurunan berat badan lebih dari 5%,
asupan cairan dan nutrisi abnormal, ketidak seimbangan elektrolit,
(Runiari, 2010). Kejadian ini dimulai sebelum akhir minggu ke-22
kehamilan dan terbagi dalam tiga klasifikasi yaitu ringan, sedang, dan
berat dengan gangguan metabolik (Sandven, 2010).
b. Penyebab Hiperemesis Gravidarum
Penyebab pasti Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara
pasti, tetapi ada 4 faktor predisposisi seperti faktor adaptasi dan
hormonal, faktor psikologis, faktor endokrin, faktor organik yang dapat
dijabarkan seperti :
Faktor adaptasi dan hormonal dimana ruang lingkup faktor
adaptasi adalah wanita hamil yang kekurangan darah sering terjadi
Hiperemesis Gravidarum, wanita hamil dengan anemia, wanita
primigravida, dan overdistensi rahim pada hamil ganda dan hamil mola
hidatidosa (Manuaba, 2010). Sedangkan ruang lingkup faktor hormonal
adalah karena sebagian kecil primigravida belum mampu beradaptasi
terhadap hormon estrogen dan corionic gonadotropin, sedangkan pada
hamil ganda dan mola hidatidosa, jumlah hormon yang dikeluarkan
terlalu banyak dan menyebabkan terjadinya Hiperemesis Gravidarum
(Manuaba, 2010). Faktor hormonal seperti human chorionic
gonadotropin (hCG) adalah hormon endokrin yang paling mungkin
menyebabkan terjadinya Hiperemesis Gravidarum karena kadar hCG
naik dengan cepat pada trimester I dan puncaknya antara 10 sampai 12
Faktor psikologis pada kejadian Hiperemesis Gravidarum belum
jelas. Besar kemungkinan bahwa wanita yang menolak hamil, takut
kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan rumah tangga, diduga dapat
menjadi faktor terjadinya Hiperemesis Gravidarum (Manuaba, 2010).
Faktor endokrin yang berpengaruh terhadap Hiperemesis Gravidarum
antara lain seperti hypertiroid dan diabetes mellitus (Indriyani, 2013).
Gejala mual dan muntah dapat juga disebabkan oleh gangguan traktus
digestif pada penderita diabetes mellitus (Runiari, 2010).
Faktor organik yang berperan dalam terjadinya Hiperemesis
Gravidarum karna disebabkan oleh karena masuknya villi khorialies
dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik, kekurangan
vitaminB, hiperasiditas lambung, infeksi Helicobacter Pylori, gangguan
metabolisme karbohidrat, meningkatnya sensitivitas terhadap bau
selama kehamilan (Indriyani, 2013).
c. Faktor yang Mempengaruhi Hiperemesis Gravidarum
Menurut Hartaty (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi
Hiperemesis Gravidarum ialah :
1) Tingkat pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Pengetahuan mengenai kehamilan dapat diperoleh melalui
penyuluhan tentang kehamilan seperti perubahan yang berkaitan
rahim, perawatan diri selama kehamilan serta tanda bahaya yang
perlu diwaspadai. Pengetahuan tersebut diharapkan ibu akan
termotivasi kuat untuk menjaga dirinya dan kehamilannya dengan
menaati nasehat yang diberikan oleh tenaga kesehatan, sehingga
ibu hamil dapat melewati masa kehamilannya dengan baik dan
melahirkan bayi yang sehat.
Dari 47 orang responden pada penelitian Hartaty di puskesmas
Makale Kabupaten Tana Toraja yang mengalami Hiperemesis
Gravidarum yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 6 orang
dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 21 orang.
Sedangkan responden yang tidak mengalami Hiperemesis
Gravidarum dengan pengetahuan baik sebanyak 14 orang dan
pengetahuan kurang sebanyak 6 orang. Setelah dilakukan uji
statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p=
0,003 yang berarti bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan
terhadap kejadian Hiperemesis Gravidarum karena semakin baik
pengetahuan seseorang maka semakin baik pula cara untuk
mengatasi masalahnya dan semakin kurang pengetahuan seseorang
maka semakin buruk pula mengatasi masalah kesehatannya (Nurul
Fatimah cit Hartaty, 2012).
2) Dukungan keluarga
Dukungan keluarga merupakan peranan keluarga sebagai bagian
anggota-anggota dan ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan
proses adaptasi.
Dukungan keluarga adalah dukungan yang diberikan oleh anggota
keluarga dan suami kepada ibu dalam masa kehamilan. Dukungan
keluarga atau suami sangat dibutuhkan bagi istri yang sedang
hamil. Dukungan ini bisa dalam bentuk mengantar istri pergi
memeriksakan kehamilannya, mendengar dan memahami
keluhannya dan membantu tugas-tugas istri yang dijalani sebelum
hamil.
Dari 47 orang responden pada penelitian Hartaty di puskesmas
Makale Kabupaten Tana Toraja didapatkan ibu yang mengalami
Hiperemesis Gravidarum yang memiliki dukungan keluarga
sebanyak 7 orang dan yang tidak memiliki dukungan keluarga
sebanyak 20 orang, serta ibu hamil yang tidak mengalami
Hiperemesis Gravidarum yang memiliki dukungan keluarga
sebanyak 14 orang dan yang tidak memiliki dukungan keluarga
sebanyak 6 orang. Setelah dilakukan uji statistik dengan
menggunakan uji chi square diperoleh nilai p= 0,003 yang berarti
bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga terhadap
Hiperemesis Gravidarum, dimana dukungan keluarga bisa menjadi
suatu bentuk perhatian bagi ibu yang bisa menjadi semangat dan
motivasi bagi seorang ibu dalam menghadapi berbagai masalah
3) Psikologis
Konsepsi dan inplantasi ataupun nidasi sebagai titik awal
kehamilan menyebabkan keterlambatan datang bulan atau
menstruasi dapat menimbulkan perubahan psikologi dan fisik.
Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan
psikologis dan emosional. Hal ini dapat menjadi berita bahagia
bagi sang ibu dan anggota keluarganya namun tak jarang sang ibu
akan merasa khawatir atau takut terjadi masalah terkait
kehamilannya.
Dari 47 orang responden pada penelitian Hartaty di puskesmas
Makale Kabupaten Tana Toraja yang mengalami Hiperemesis
Gravidarum dengan psikologis nyaman sebanyak 6 orang dan yang
mengalami ketiknyamanan sebanyak 21 orang, sedangkan ibu yang
tidak mengalami Hiperemesis Gravidarum dengan psikologis
nyaman sebanyak 14 orang dan yang tidak nyaman sebanyak 6
orang. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Chi
Square diperoleh nilai p= 0,001 yang berarti bahwa terdapat
hubungan antara psikologis dengan Hiperemesis Gravidarum
(Nurul Anisa Afwara cit Hartaty, 2012).
4) Adaptasi fisiologis
Adaptasi adalah suatu proses yang konstan dan berkelanjutan
yang membutuhkan perubahan dalam hal struktur, fungsi dan
keadaan tertentu. Kehamilan merupakan awal dari berbagai
perubahan tubuh, tidak hanya fisik tetapi juga psikis. Berbagai
perubahan fisik dan psikis ini terjadi untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan janin karenanya alangkah baiknya
bila ibu hamil mengetahui berbagai perubahan tersebut, dengan
demikian ibu hamil dapat menghadapi perubahan yang terkadang
membuat ketidaknyamanan dan mengganggu dengan perasaan
tenang.
Dari 47 orang responden yang mengalami Hiperemesis
Gravidarum dengan yang bisa beradaptasi fisologis sebanyak 8
orang dan yang tidak bisa beradaptasi fisiologis sebanyak 19 ibu,
sedangkan ibu yang tidak mengalami Hiperemesis Gravidarum
yang bisa beradaptasi fisiologis sebanyak 14 orang dan yang tidak
bisa beradaptasi fisiologis sebanyak 6 orang. Setelah dilakukan uji
statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p=
0,006 yang berarti bahwa terdapat hubungan antara adaptasi
fisiologis dengan Hiperemesis Gravidarum (Andika Silaharan cit
Hartaty, 2012).
d. Manifestasi Klinis Hiperemesis Gravidarum
Menurut Mitayani (2013), tanda dan gejala Hiperemesis
Gravidarum diklasifikasikan menjadi 3 tingkatan berdasarkan berat
ringannya gejala yaitu : Hiperemesis Gravidarum tingkat I termasuk
seperti mual dan muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan
umum, menimbulkan perasaan lemah, penurunan nafsu makan, berat
badan turun, dan nyeri epigastrium. Frekuensi nadi ibu biasanya naik
menjadi 100x/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit
menurun, lidah telihat kering dan mata telihat cekung.
Hiperemesis Gravidarum tingkat II termasuk tingkat sedang
dimana pada tingkat II biasanya tanda dan gejala yang muncul pada ibu
yang mengalami Hiperemesis Gravidarum seperti ibu terlihat lemah,
lidah kering dan kotor, nadi teraba lemah dan cepat, suhu tubuh
terkadang naik, serta mata sedikit ikterik. Berat badan ibu turun, timbul
hipotensi, hemokonsentrasi, oligouria, konstipasi, dan nafas bau aseton.
Hiperemesis Gravidarum tingkat III termasuk tingkat berat pada
tingkat III biasanya tanda dan gejala yang muncul seperti kesadaran ibu
menurun dari somnolen hingga koma, muntah berhenti, nadi cepat dan
kecil, suhu meningkat, serta tekanan darah semangkin menurun.
e. Dampak Hiperemesis Gravidarum
Dampak jika Hiperemesis Gravidarum tidak hanya mengancam
kehidupan wanita, namun juga dapat menyebabkan efek samping pada
janin seperti abortus, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur, serta
f. Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum 1) Pencegahan
Memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan, dengan
tujuan mengurangi faktor psikologis, memberikan informasi dan
edukasi seperti mengubah pola makan sehari-hari, misalnya hindari
minum air ketika makan, makan makanan dalam jumlah sedikit
tetapi sering setiap 2 atau 3 jam, tidak dianjurkan tiba-tiba berdiri
waktu bangun pagi karena akan merasa pusing dan biasa
menyebabkan mual dan muntah. Dianjurkan untuk makan roti
kering dan teh hangat atau air jahe hangat. Selain itu hindarin
makanan yang berminyak dan berlemak serta menyajikan makanan
jangan terlalu panas atau dingin (Manuaba, 2008).
2) Terapi Obat-Obatan
Terapi obat diberikan apabila pencegahan tidak mengurangi
keluhan dan gejala. Tetapi perlu diperhatikan bahwa untuk tidak
memberikan obat yang teratogen. Terapi obat-obatan yang dapat
diberikan menggunakan sedativa (luminal, stesolid), vitamin (B1
dan B6), anti mual dan muntah (mediamer B6, acopreg dan
avomin). Pada keadaan Hiperemesis Gravidarum yang lebih berat
dapat diberikan anti emetic seperti disiklomin hidrokloride atau
khlopromasin. Penanganan Hiperemesisi Gravidarum yang lebih
3) Pemberian Cairan Pengganti
Cairan pengganti sangat penting diberikan pada pasien
Hiperemesis Gravidarum yang mengalami dehidrasi dengan
memberikan cairan intravena seperti pemberian normal saline,
pemberian glukosa 5-10% diharapkan dapat mengganti cairan yang
hilang dan berfungsi sebagai sumber energi (Indriyani, 2013).
4) Diet dan Terapi Nutrisi
Bertujuan untuk mengganti glikogen dalam tubuh dan mengontrol
asidosis dengan cara memberikan makanan berenergi dan zat gizi
yang cukup seperti memberikan diet dimana menurut Runiari
(2010), terdapat 3 macam diet Hiperemesis Gravidarum, yaitu
seperti :
Diet Hiperemesis I diberikan pada klien dengan Hiperemesis
berat, makanan yang diberikan seperti biskuit, roti kering atau
buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama dengan makanan
tetapi 1-2 jam setelahnya. Zat gizi yang terkandung dalam diet ini
sangat rendah, maka tidak dianjurkan diberikan dalam waktu yang
lama.
Diet Hiperemesis II diberikan pada klien dengan Hiperemesis
sedang. Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah
berkurang, dimulai dengan memberikan makanan yang bernilai
Diet Hiperemesis III diberikan pada klien Hiperemesis
Gravidarum ringan. Diet yang diberikan sesuai dengan kemampuan
klien dan disertai dengan memberikan minuman dan makanan
secara bersamaan.
5) Terapi Komplementer
Terapi Komplementer adalah pengobatan non medis atau
pengobatan secara tradisional yang digunakan sebagai pendukung
pengobatan medis, contohnya jahe dimana jahe merupakan salah
satu cara meredakan mual dan muntah selama kehamilan (Runiari,
2010). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Parwitasari (2014)
di puskesmas Garuda Propinsi Riau didapkan hasil bahwa jahe
bermanfaat untuk mengurangi mual dan muntah termasuk kasus
pada ibu hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum,
dikarenakan jahe memiliki kandungan minyak atsiri yang dapat
memblok serotinin dalam saluran penceranaan sehingga
memberikan rasa nyaman dalam perut sehingga bisa mengatasi
B. Kerangka Konsep
Kejadian
Hiperemesis
Gravidarum pada
ibu hamil
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Hiperemesis Gravidarum :
1. Tingkat Pengetahuan
3. Psikologis
4. Adaptasi Fisiologis
2. Dukungan Keluarga :
a. Dukungan
informasional
b. Dukungan
penghargaan
c. Dukungan
instrumental
d. Dukungan
emosional
Dukungan
Baik
Dukungan
Cukup
Dukungan
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteli
Faktor-faktor yang mempengaruhi Hiperemesis Gravidarum terdiri
dari tingkat pengetahuan, dukungan keluarga (dukungan informasional,
dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan emosional),
32
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada
ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah sakit di Kabupaten
Bantul.
B. Populasi dan Sample 1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia, klien)
yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013).
Populasi dalam penelitian merupakan keseluruhan sumber data yang
diperlukan dalam suatu penelitian, dapat berupa manusia, hewan,
tumbuhan, dan lain-lain (Notoatmodjo, 2011). Populasi yang diambil
dalam penelitian ini adalah keluarga ibu hamil yang datang ke Rumah
Sakit dengan umur kehamilan kurang dari 24 minggu sebanyak 31
orang.
2. Sampel
Adanya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka penelitian
menggunakan sebagian dari populasi yang mewakili suatu populasi
bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek
penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013). Cara pengambilan
sampel pada penelitian ini adalah accidental sampling. Accidental
sampling adalah metode pemilihan sampel yang kebetulan ditemui
oleh peneliti.
Menurut Arikunto (2010) jumlah sampel dalam penelitian dapat
dihitung yaitu apabila jumlah populasi <100 responden, maka semua
dijadikan sampel, apabila populasi >100 responden maka dapat
diambil 10-15% atau 20-25%. Pada penelitian jumlah populasi ibu
hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum sebanyak 30 orang
ibu. Menurut Arikunto (2010) maka pada penelitian ini menggunakan
total sampling sebanyak 30 orang.
Sampel yang diambil Pada penelitian ini adalah ibu hamil yang
datang kerumah sakit yang didampingi suami atau keluarga dengan
umur kehamilan kurang dari 24 minggu yang memenuhi kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi sebagai berikut :
a. Kriteria Inklusi
1) Keluarga ibu hamil dengan usia kehamilan kurang
dari 24 minggu.
2) Keluarga ibu hamil yang mendampingi ke Rumah
Sakit
3) Keluarga ibu hamil yang bersedia menjadi
4) Keluarga ibu hamil yang bisa membaca dan
menulis.
b. Kriteria Eksklusi
1) Keluarga ibu hamil yang tidak mengisi kuesioner
dengan lengkap.
2) Ibu hamil yang mengalami abortus
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian
Pengambilan data pada penelitian ini akan dilakukan di
Rumah Sakit di Kabupaten Bantul.
2. Waktu penelitian
Waktu kegiatan penelitian dan pengambilan data akan
dimulai pada bulan Maret sampai Agustus 2016.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi, merupakan
ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang
berbeda dengan yang dimiliki kelompok lain (Notoatmodjo, 2011).
Berdasarkan pengertian diatas maka variabel pada penelitian ini
menggunakan variabel tunggal yaitu dukungan keluarga pada ibu hamil
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2012).
Tabel 3.1. Definisi Operasional No Variabel Definisi
Operasional
Kuesioner Ordinal Baik
76%-mengalami
gangguan,
memberikan pujian
menanyakan keluhan
kehamilannya,
mendampingi ibu
baik dirumah
maupun dirumah
sakit serta selalu
memberikan
perhatian kepada ibu
hamil.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam
mengumpulkan data (Arikunto, 2010). Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini berupa kuesioner dukungan keluarga terhadap ibu hamil
yang mengalami Hiperemesis Gravidarum.
Instrumen dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti meliputi empat
jenis dukungan keluarga yaitu dukungan informasional, dukungan
penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional, berdasarkan
teori Friedman (2013). Jumlah pertanyaan adalah 23 pertanyaan dengan
empat pilihan jawaban. Nilai untuk pertanyaan Favorable (F) : jawaban
selalu (skor 4), sering (skor 3), jarang (skor 2), tidak pernah (skor 1).
Sedangkan untuk pertanyaan Unfavorable (UF) : jawaban selalu (skor 1),
Penilaian skor hasil kuesioner dukungan keluarga terhadap ibu
hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum yang datang ke Rumah
Sakit di Kabupaten Bantul menggunakan skala likert. Skala likert
merupakan skala untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang
tentang gejala atau masalah yang ada dimasyarakat atau yang sedang
dialaminya (Hidayat, 2007).
Tabel 3.2. Kisi-kisi kuesioner gambaran dukungan keluarga terhadap ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di kota
Yogyakarta
No Dimensi Favorable Unfavorable Jumlah
Item
1. Dukungan Informasional 1, 3 2,4 4
2. Dukungan Penilaian 5, 6, 8, 9, 10 7,11 7
3. Dukungan Instrumental 12, 14, 15, 16, 17 13 6
4. Dukungan Emosional 18, 19, 21, 22, 23 20 6
total 23
Menurut Nursalam (2013) hasil berupa persentase untuk menilai data
dukungan keluarga menggunakan rumus yang telah ditetapkan yaitu :
Keterangan :
P : Persentase
X : Hasil pencapaian atau skor total responden
Kemudian dikategorikan :
Dukungan baik : 100%-76%
Dukungan cukup : 75%-56%
Dukungan kurang : < 55%
G. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada
subyek dan proses pengumpulan karakteristik subjek suatu penelitian
(Nursalam, 2013).
Langkah-langkah pengumpulan data :
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer. Data primer merupakan data yang didapat dengan cara
memberikan kuesioner kepada anggota keluarga pasien yang
mengantar ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan terkait
kehamilan maupun keluhan kehamilan di Rumah Sakit
Kabupaten Bantul.
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dengan cara memberikan
kuesioner kepada anggota keluarga pasien yang mengatar ibu
hamil untuk melakukan pemeriksaan terkait kehamilan maupun
Panembahan Senopati bantul dan RSU PKU Muhammadiyah
Bantul dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Peneliti mengunakan objek manusia sebagai sampel maka
peneliti mengajukan surat permohonan etik kepada komisi
etik penilaian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan nomor
179/EP-FKIK-UMY-VI-2016.
b. Peneliti meminta surat ijin penelitian dari Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan, kemudian
menyerahkan surat ijin kepada direktur bagian
pengembangan dan perencanaan di Rumah Sakit Umum
Daerah Penembahan Senopati Bantul dan RSU PKU
Muhammadiyah Bantul.
c. Kemudian peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas
pada kuesioner yang akan dijadikan sebagai alat ukur,
setelah uji validitas dan reliabilitas selesai dilakukan maka
peneliti siap untuk membagikan kuesioner kepada
responden.
d. Peneliti datang kerumah sakit yang akan dijadikan sebagai
tempat penelitian, kemudian peneliti menunggu responden,
setelah mendapatkan responden yang sesuai dengan kriteria
dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan penelitian kepada
responden, kemudian jika keluarga setuju untuk dijadikan
responden maka peneliti memberikan informed consent.
e. Responden mengisi lembar persetujuan sebagai responden
atau informed consent dan setelah responden selesai
mengisi informed consent maka peneliti memberi
penjelasan mengenai cara mengisi kuesioner.
f. Kemudian kuesioner diberikan kepada keluarga yang
datang ke rumah sakit yang sesuai dengan kriteria inklusi,
Setelah responden mengisi semua pertanyaan dengan waktu
30 menit untuk mengisi kuesioner, kemudian kuesioner
dikumpulkan kepeneliti dan peneliti memberikan souvenir
sebagai tanda ucapan terima kasih.
H. Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Menurut Arikunto (2010), validitas adalah suatu ukuran untuk
menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Untuk uji
validitas dan reliabilitas data, peneliti akan menguji valid kuisioner dan
reliabel kuisioner pengetahuan menggunakan Content Validity Index atau
CVI yang digunakan untuk memperbaiki alat ukur dengan memeriksa
item-item pengukuran dalam instrumen. CVI dipilih karena keterbatasan
jumlah responden dalam penelitian oleh karena itu peneliti menggunakan
instrumen ini adalah dengan cara mengkonsultasikan instrument kepada
para ahli, dimana peneliti meminta pendapat dari para ahli yaitu 2 penguji
ahli dalam bidang keperawatan maternitas untuk mengukur validitas
instrumen yang telah disusun oleh peneliti (Waltz, et al., 2010).
Content Validity Index (CVI) digunakan untuk mengukur tingkat
kesepakatan antara para ahli (judge) dimana untuk menghitung CVI, dua
penguji spesialis konten diberi tujuan dan item kemudian masing-masing
ahli diminta untuk menilai relevansi tiap item menggunakan rating skala 4
poin: (1) tidak relevan, (2) kurang relevan, (3) cukup relevan, (4) sangat
relevan (Waltz, et al., 2010). Peneliti dapat menghitung Content Validity
Index (CVI) yang mengindikasikan tingkat persetujuan ahli yang mana
disarankan nilai CVI yaitu 0.90 atau lebih tinggi sebagai standar untuk
menetapkan mutu dalam skala validitas isi dari instrumen tersebut (Polit
and Back, 2014). Peneliti akan menguji validitas pengetahuan yang
diperoleh dari pakar, kuisioner dikatakan valid jika nilai skor lebih besar
dari pada nilai Rtabel = 0,9.
Pada penelitian ini, peneliti memiliki 24 pernyataan kuisioner
yang di Uji Validkan melalui proses CVI dengan 3 Pakar pada bidang
Keperawatan Maternitas setelah di Uji Validkan hanya 23 pernyatan yang
Valid sedangkan 1 pernyataan dinyatakan gugur oleh 3 pakar dan peneliti.
uji reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau
pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati
menguji reliabilitas pengetahuan yang diperoleh dari pakar, kuisioner
dikatakan reliabel jika nilai skor lebih besar daripada nilai Rtabel = 0,90
(Waltz, et al., 2010).
Pada penelitian ini nilai reliabilitas yang didapatkan peneliti
adalah Nskor= 0,965 maka Nilai Skor (Nskor) 0.965 lebih besar daripada
Rtabel 0,90 maka kuisioner penelitian ini dinyatakan Reliabel.
I. Pengolahan Data dan Metode Analisa Data 1. Pengolahan Data
Menurut Hidayat (2007) dalam proses pengolahan data terdapat
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Editing
Editing merupakan suatu upaya untuk memeriksa kembali
kebenaran data yang sudah diperoleh atau dikumpulkan dan dapat
dilakukan pada saat pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
b. Coding
Coding merupakan pemberian kode berupa angka terhadap
data yang terdiri dari beberapa kategori. Biasanya dalam
pemberian kode akan dibuat daftar kode dan artinya dalam satu
buku untuk memudahkan kembali mengingat arti suatu kode
tersebut. dalam penelitian ini peneliti memberikan koding yaitu (1)
c. Entry Data
Entry data adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan kedalam tabel database komputer kemudian akan
membuat distribusi frekuensi sederhana melalui program SPSS
2015.
2. Analisa Data
Menurut Nursalam (2013) analisis data adalah analisis statistik,
digunakan pada data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data yang
digunakan peneliti adalah analisis univariat yang bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel
penelitian seperti gambaran dukungan keluarga terhadap ibu hamil
dengan Hiperemesis Gravidarum. Analisis ini akan menghasilkan
distribusi frekuensi dan persentase dari variabel.
J. Etika Penelitian
Hampir 90 % subjek penelitian yang digunakan adalah manusia, maka
peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian. Menurut
Nursalam (2013) secara umum prinsip etika dalam penelitian atau
a. Prinsip Mengenai Hak Asasi Manusia
1) Hak Untuk Ikut atau Menolak Menjadi Responden
Subjek mempunyai hak memutuskan apakah mereka
bersedia menjadi subjek ataupun tidak, tanpa adanya sangsi
apapun.
2) Informed Consent
Pada informed consent subjek berhak untuk
memutuskan berpartisipasi atau menolak serta berhak
mendapkan penjelasan secara lengkap tentang tujuan
penelitian. Pada informed consent juga akan dicantumkan
bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk
pengembangan ilmu.
b. Prinsip Keadilan
1) Hak Dijaga Kerahasiaannya
Subjek mempunyai hak untuk meminta data yang diberikan
45 A.Hasil Penelitian
1. Gambaran umum lokasi penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan Rumah Sakit yang
berada di Kabupaten Bantul, karena sedikitnya jumlah responden atau
ibu hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum dan keterbatasan
waktu oleh karena itu peneliti akhirnya menggunakan dua Rumah Sakit
yang berada di Kabupaten Bantul dengan total ruangan yang digunakan
yaitu berjumlah tiga ruangan dan dua rumah sakit tersebut adalah :
Rumah Sakit yang pertama yaitu Rumah Sakit Umum Daerah
Panembahan Senopati Bantul yang merupakan Rumah Sakit milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yang beralamat di jalan Dr.
Wahidin Sudiro Husodo No.14 Bagoran, Trirenggo, Bantul. Rumah
sakit ini Berdiri sejak tahun 1953 dengan nama rumah sakit
Hongeroedem kemudian pada tahun 1957 rumah sakit ini terus
berkembang dan maju sehingga resmi menjadi Rumah Sakit Kabupaten
Bantul.
Ruangan yang di gunakan oleh peneliti di RSUD Panembahan
Senopati yaitu ruangan Alamanda 2 dan Alamanda 3. Ruangan
alamanda dipilih karena ruangan ini digunakan sebagai ruangan khusus
akan kehamilannya akan dirawat di ruangan ini. Ruangan alamanda 2
digunakan sebagai ruangan kelas III dan IV, sedangankan ruangan
alamanda 1 digunkan sebagai ruangan kelas I dan 2.
Rumah Sakit kedua yaitu Rumah Sakit Umum PKU
Muhammadiyah Bantul berdiri pada awal tahun 1966 atau tepatnya
tanggal 01 maret 1966 berdirilah sebuah klinik dan rumah sakit bersalin
di Kabupaten Bantul yang diberi nama klinik dan rumah sakit bersalin
PKU Muhammadiyah Bantul.
Seiring berjalannya waktuperkembangan klinik dan rumah sakit
bersalin PKU Muhammadiyah Bantul semangkin berkembang pesat
dengan ditandai adanya pengembangan pelayanan dibidang kesehatan
anak baik sebagai upaya penyembuhan maupun pelayanan dibidang
pertumbuhan dan perkembangan anak pada tahun 1984. Hal inilah yang
menjadi dasar perubahan rumah sakit bersalin menjadi rumah sakit ibu
dan anak dengan surat keputusan ijin Kanwil Depkes Propinsi DIY no
503/1009/PK/IV/1995 yang selanjutnya pada tahun 2001 berkembang
menjadi RSU PKU Muhammadiyah Bantul dengan ijin dari Dinas
Kesehatan No : 445/4318/2001.
Di Rumah Sakit PKU Bantul peneliti di ijinkan melakukan
penelitan pada ruangan ANNISA, dimana ruangan ANNISA ini
merupakan bangsal maternitas sehingga ibu hamil yang mengalami
2. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Status
Pernikahan dan Sumber Dukungan.
Gambaran karakteristik responden dukungan keluarga terhadap ibu
hamil dengan Hiperemsis Gravidarum adalah sebagai berikut :
4.1 Distribusi Karakteristik Responden Dukungan Keluarga Terhadap Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah
Sakit Kabupaten Bantul pada Bulan Agustus 2016
No Karakteristik Frekuensi Persentase %
1 Jenis Kelamin
5 Hubungan Dengan Ibu Hamil
a. Adik
Distribusi Karakteristik responden dukungan keluarga terhadap ibu
hamil dengan Hiperemsis Gravidarum berdasarkan jenis kelamin, usia,
pendidikan, status, hubungan dengan ibu hamil. Distribusi jenis kelamin