• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny.A Dengan Hiperemesis Gravidarum Grade Ii Disertai Dehidrasi Ringan Di Rsud Sukoharjo bab 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny.A Dengan Hiperemesis Gravidarum Grade Ii Disertai Dehidrasi Ringan Di Rsud Sukoharjo bab 1"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komplikasi dalam kehamilan termasuk dalam penyebab kematian

obstetrik tidak langsung. Komplikasi ini merupakan suatu keadaan yang

membahayakan bagi ibu maupun janin. Hiperemesis gravidarum merupakan

salah satu komplikasi dalam kehamilan yang biasanya ditandai dengan mual

dan muntah berlebih sehingga menyebabkan keadaan ibu menjadi buruk

(Mitayani, 2011). Penanganan hiperemesis gravidarum pada tingkatan

tertentu harus dilaksanakan di rumah sakit.

RSUD Sukoharjo merupakan rumah sakit pemerintah yang terletak di

Sukoharjo. Selain sebagai rumah sakit pemerintah, RSUD Sukoharjo juga

merupakan rumah sakit pendidikan. Berdasarkan hasil SDKI 2012, AKI

mencapai 102 per 1000 kelahiran hidup. Di rumah sakit ini ditemukan

kejadian hiperemesis gravidarum grade II sebanyak 72 kasus atau 4,1% dari

1756 ibu hamil yang dirawat di RSUD Sukoharjo(Rekam Medik RSUD

Sukoharjo). Meskipun jumlah penderita hiperemesis gravidarum grade II

tidak begitu tinggi, namun kasus hiperemesis gravidarum ini harus ditangani

secara tepat agar tidak terjadi komplikasi yang lebih berat pada ibu seperti

ensefalopati hemoragik inflamatorik, ruptur esophagus, pneumotoraks,

neuropati perifer, hingga koma. (Kurniawati, 2009)

Bidan memiliki kewenangan berdasarkan Kepmenkes Nomor :

369/MENKES/SKIII/2007 tentang standar profesi bidan dalam penanganan

kasus hiperemesis gravidarum yang disebutkan dalam kompetensi bidan ke-3,

yaitu ”Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk

mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi deteksi dini,

pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.”

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melaksanakan

(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Hiperemesis Gravidarum Grade II Disertai Dehidrasi Ringan di RSUD

Sukoharjo.”

Studi kasus serupa tentang hiperemesis gravidarum pernah dilakukan

oleh Sri Wahyuni (2006) dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada

Ny.Y G1P0A0 Dengan Hiperemesis Gravidarum grade II Di RB Harapan

Bunda Sawit Boyolali”. Studi kasus ini dilakukan pada bulan Mei 2006

sampai Juni 2006. Perawatan dilakukan selama 5 hari dengan hasil studi

kasus tersebut adalah ibu tidak mengalami huperemesis gravidarum tingkat

lanjut. Perbedaan dengan studi kasus adalah tempat, waktu, subjek studi

kasus juga berbeda. Hasil dari studi kasus ini adalah setelah perawatan 3 hari

kondisi pasien membaik.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan

masalah yaitu “Bagaimana asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. A dengan

hiperemesis gravidarum grade II disertai dehidrasi ringan di RSUD

Sukoharjo?”

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mempelajari dan memahami asuhan kebidanan pada ibu

hamil Ny. A dengan hiperemesis gravidarum grade II disertai dehidrasi

ringan di RSUD Sukoharjo.

2. Tujuan Khusus

Penulis dapat melakukan/mengobservasi tentang:

a. Pengumpulan data dasar secara subjektif dan objektif pada ibu hamil

Ny. A dengan hiperemesis gravidarum grade II disertai dehidrasi

ringan.

b. Interpretasi data klien untuk ibu hamil Ny. A dengan hiperemesis

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

c. Diagnosis potensial dan antisipasi yang harus dilakukan bidan dari

ibu hamil Ny. A dengan hiperemesis gravidarum grade II disertai

dehidrasi ringan.

d. Kebutuhan/tindakan segera untuk konsultasi, kolaborasi, merujuk ibu

hamil Ny. A dengan hiperemesis gravidarum grade II disertai

dehidrasi ringan.

e. Perencanaan asuhan kebidanan untuk ibu hamil Ny. A dengan

hiperemesis gravidarum grade II disertai dehidrasi ringan.

f. Pelaksanaan tindakan untuk ibu hamil Ny. A dengan hiperemesis

gravidarum grade II disertai dehidrasi ringan.

g. Evaluasi efektivitas asuhan yang diberikan dan memperbaiki

tindakan yang dipandang perlu pada Ny. A dengan hiperemesis

gravidarum grade II disertai dehidrasi ringan.

h. Identifikasi kesenjangan antara teori dan kasus pada Ny. A dengan

hiperemesis gravidarum grade II disertai dehidrasi ringan.

D. Manfaat

Manfaat aplikatif yang didapat dari studi kasus ini adalah :

a. Bagi institusi

Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan

penyempurnaan asuhan dalam penanganan kasus ibu hamil dengan

hiperemesis gravidarum.

b. Klien dan masyarakat

Agar klien maupun masyarakat bisa mendapatkan pelayanan secara

Referensi

Dokumen terkait

Subjek penelitian ibu hamil Ny S G3P2A0 dengan abortus incompletus dan anemia sedang, bertempat di RSUD Sukoharjo.. Pengambilan data melalui wawancara, observasi dan

Selanjutnya kesenjangan yang penulis temukan adalah dalam hal penentuan faktor predisposisi hiperemesis gravidarum, teori menyatakan bahwa salah satu faktor

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil terhadap kejadian hiperemesis gravidarum. Metode : Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu melihat gambaran faktor-faktor kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama di RSKDIA Siti Fatimah

Berdasarkan data hasil pengkajian pada Ny “J” mengalami hiperemesis gravidarum dengan diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,

Berdasarkan data hasil pengkajian pada Ny “J” mengalami hiperemesis gravidarum dengan diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan responden yang mengalami kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu tidak bekerja karena tingkat sosial yang rendah

Dari kesimpulan peneliti didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara paritas pada ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul Yogyakarta,