• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO

MOJOKERTO

EVI NADIA 1312010011

SUBJECT:

Ibu hamil, hiperemesis gravidarum. Description

Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus berlebih, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau tidak terkendali selama masa kehamilan yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, defisiensi nutrisi dan kehilangan berat badan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo.

Desain penelitian yang digunakan adalah dengan studi kasus. Studi kasus menggambarkan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, analisa data, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Kriteria partisipan yang diambil dalam studi kasus ini adalah seorang ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum dan tidak dibatasi oleh usia, dengan jumlah partisipan satu pasien satu kasus. Teknik analisa data dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, membandingkan dengan teori selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan, mereduksi data, menyajikan data dalam bentuk narasi dan tabel lalu menyimpulkan data terkait dengan data pangkajian, diagnosis, perencanaan, dan evaluasi.

Hasil pengkajian pasien mengatakan sering muntah, setelah dilakukan observasi tanda-tanda vital tekanan darah 110/80 mmHg, Suhu 36,8˚C, Nadi 82 x/menit, RR 19 x/menit. Keadaan umum lemah, mukosa bibir kering, pasien tampak lemas dan kurang kooperatif. Sehingga diagnosa keperawatannya adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan diet yang tidak adekuat atau mual dan muntah. Intervensi menganjurkan makan sering dalam porsi sedikit dengan kondisi hangat. Evaluasi keperawatan masalah mual dan muntah belum teratasi.

Saran bagi peneliti mampu menerapkan teori yang didapatkan serta memperoleh pengalaman secara langsung dalam masalah tersebut. Saran bagi rumah sakit dapat meningkatkan pelayanan dalam memberi asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum.

ABSTRACT

Hyperemesis gravidarum is defined as excessive vomiting, more than ten times in twenty four hours or is not controlled during pregnancy which causes dehydration, electrolyte imbalance, nutritional deficiencies and weight loss. The purpose of this study was to perform nursing care in pregnant mother with Hyperemesis Gravidarum in RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo.

(2)

comparing with the theory then outlined in the discussion of opinion, data reduction, present data in narrative form and table then concluded the associated data with assessment, diagnosis, planning, and evaluation.

The results of the assessment of patients said frequent vomiting, after observation of the vital signs blood pressure was 110/80 mmHg, body temperature was 36,8˚Celcius, the heart pulse was 82 times/minute, respiration rate was 19 times /minute. The general state was weak, dry on mouth’s mucosa, the patient looked weak and less cooperative. So the nursing diagnosis was imbalance of nutrition less than body requirements related to inadequate dietary intake or nausea and vomiting. Interventions recommended were eating often in small portions in warm condition.

Evaluation of nursing problems showed nausea and vomiting was not resolved. Suggestions for the researchers are to be able to apply the theory that they learned and gained experience directly. Suggestions for hospitals to improve services in providing nursing care to pregnant mother with Hyperemesis Gravidarum.

Keywords: pregnant mother, hyperemesis gravidarum.

Contributor : 1. Sulis Diana, M.Kes

2. Vonny Nurmalya Megawati, M.Kep. CWCCA

Date : 21-26 Juli 2016

Type material : Study kasus Identifier : -

Right : Open Document

Summarry : Latar belakang, metodologi, hasil, simpulan dan rekomendasi.

LATAR BELAKANG

Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga menggganggu kesehatan dan pekerjaan sehari – hari (Arief. B., 2009).

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga perjalanan sehari- hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk (Sarwono Prawirohardjo, 2009). Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan (Sulistyawati, 2008) Jadi kesimpulan yang dapat penulis ambil, hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan yang dapat mengganggu aktivitas sehari – hari yang tidak terkendali selama masa hamil yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit atau defisiensi nutrisi dan kehilangan berat badan.

METODELOGI

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “ Deskriptif ”. Bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data factual dari pada penyimpangan (Nursalam, 2011).

(3)

Kriteria yang diambil pada partisiapan peneliti adalah ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum dan tidak dibatasi oleh usia, dengan jumlah partisipan 1 pasien (1 kasus).

Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan cara pengumpulan data, mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada Ny “J” usia 32 tahun, agama Islam, pekerjaan IRT, alamat Krajan Timur, Krian. Hasil pengkajian pasien mengatakan sering muntah lebih dari 10 kali tiap mau makan.

Menurut Wiknjosastro (2006) berat ringannya tanda dan gejala hiperemesis gravidarum dapat dibagi dalam 3 tingkatan yaitu :

Tingkatan 1 : muntah terus menerus, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun, nyeri epigastrium, nadi meningkat sekitar 100 x/menit, tekanan darah sistolik turun, turgor kulit menurun, lidah mengering dan mata cekung.

Tingkatan II : pasien tampak lemah dan apatis, turgor kulit menurun,mukosa bibir kering, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik, mata sedikit ikterik, berat badan menurun, tekanan daran turun, hemokonsentrasi oliguria dan konstipasi serta nafas bau aseton.

Tingkatan III : keadaan umum lebih parah, kesadaran makin menurun hingga mencapai samnollen atau koma, nadi kecil, tekanan darah turun, suhu tinggi dan terdapat ikterus.

Berdasarkan manifestasi klinis diatas dapat disimpulkan bahwa pasien termasuk dalam tingkatan II, yang ditandai dengan pasien tampak lemah, kurang kooperatif, turgor kulit menurun, mukosa bibir kering, berat badan menurun dan oliguria. Hal ini sesuai dengan teori hiperemesis gravidarum, antara teori dan fakta tidak terdapat kesenjangan (Sarwono, 2012).

2. Diagnosa keperawatan

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh peneliti didapatkan diagnosa yang sesuai dengan batasan karakteristik. Diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny “J” adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan diet yang tidak adekuat. Dan mual berhubungan dengan perubahan hormon akibat kehamilan (Arief. B., 2009). 3. Intervensi

Intervensi yang akan dilakukan pada Ny “J” adalah memantau asupan makanan dan cairan. Tujuan intervensi pada pasien, setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan tidak terjadi defisiensi nutrisi atau cairan dan kebutuhan nutrisi terpenuhi.

4. Implementasi

(4)

5. Evaluasi

Hasil evaluasi menunjukkan ada kesesuaian pada responden, yaitu pasien mengatakan mual mulai berkurang.

SIMPULAN 1. Pengkajian

Berdasarkan data hasil pengkajian pada Ny “J” mengalami hiperemesis gravidarum dengan diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, karena selama hamil Ny “J” mengalami penurunan berat badan, dan sering mual.

2. Diagnosa

Pasien memiliki masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi dan mual. Sehingga diagnosa keperawatan yang muncul adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan diet yang tidak adekuat. Mual berhubungan dengan perubahan hormon akibat kehamilan.

3. Intervensi

Perencanaan atau intervensi yang dilakukan pada Ny “J” adalah memantau asupan makanan dan cairan, memantau adanya tanda kekurangan nutrisi. Mengkaji frekuensi mual, mengkaji dampak mual terhadap kualitas hidup, mengkaji pengaruh terapeutik dari teknik non farmakologi yang dilakukan ibu dan mengkaji pemakaian obat tradisional atau obat bebas yang digunakan ibu atau pasien. Misalnya, obat tradisional atau jamu-jamuan.

4. Implementasi

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Ny “J” yaitu selama 3 x 24 jam selama 3 hari. Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang sudah dibuat.

5. Evaluasi

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa keluarga Ny “J” telah memahami segala sesuatu yang telah dianjurkan perawat. Seperti makan dalam porsi sering dalam keadaan hangat. Hasil evaluasi pasien mengatakan mual muntah nya mulai berkurang dan masalah mual teratasi sebagian, karena sudah sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil.

REKOMENDASI

Saran bagi pasien yang dilakukan asuhan keperawatan dengan hiperemesis gravidarum dianjurkan untuk makanan dalam porsi kecil tapi sering, makan dalam kondisi hangat.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arief. B., 2009. Sistem Kardiovasculer: Decompensatio Cordis, (online) (http://ebdosama. blogspot.com/2009/03/sistem-kardio-vaskulerdecompensatio.html.

Diana, Sulis. 2016. Terapi non farmakologi seduhan teh rosella terhadap penurunan tekanan darah ibu hamil, hipertensi di Puskesmas Gayaman Kecamatan Gayaman Kabupaten Mojokerto

Hidayat Alimul Aziz, 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika

Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta EGC Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka

Meilani, Niken dick. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.

Nursalam, 2011. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Prawirohardjo, Sarwono. 2012. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bma Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Sarwono Prawirohardjo. 2009. lmu Kebidanan. Penerbit Yayasan Bina Pustaka. Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. bobak, 2008

Sulistyawati, An. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Yogyakarta: Salemba Medika

Wiknjosastro. 2006. Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Jakarta : YBP-SP.

Alamat Correspondensi :

Email : evinadia01@gmail.com No. Hp : 085-812-281-095

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, hal tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhanis (2012) yang menemukan bukti bahwa motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas

locus of control pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa; (2) ada pengaruh kultur keluarga pada hubungan antar kecerdasan emosional dengan

Dalam rangka mengenalkan program-program yang sudah dirancang pemerintah dan menindaklanjuti layanan e-jurnal yang sudah difasilitasi oleh Ditjen Dikti serta memberikan pemahaman

Untuk melakukan proses peleburan, sebelumnya dilakukan perancangan komponen. Adapun komponen yang digunakan antara lain tabung pelebur, band heater, nozzle heater. Tabung

Metode analisis data yang berbeda dari penelitian sebelumnya juga dapat menjadi penyebab perbedaan hasil penelitian dalam menentukan faktor yang paling dominan

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa benih padi merah (Oryza nivara) varietas cempo merah memiliki kualitas yang sangat baik dilihat dari hasil daya

Rusdiah Nasution : Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, Dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usahatani Nenas (Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec.. USU Repository