FA
RAFIKA S
AKULTAS K UNIVERS
TAHUN
SKRIP
Oleh
SABRINA NIM. 0710
KESEHAT SITAS SUM
MEDA 2012
N 2012
PSI
h :
PANGARI 000083
TAN MASY MATERA U
AN 2
IBUAN
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan Judul:
ANALISA KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) DAN NITROGEN DIOKSIDA (NO2) DI DALAM RUANGAN RENTAL GAME ONLINE DI
SEKITAR KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU
TAHUN 2012
Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :
RAFIKA SABRINA PANGARIBUAN NIM. 071000083
Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 9 Mei 2012 dan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Tim Penguji
Ketua Penguji Penguji I
Prof. Dr.Dra.Irnawati Marsaulina,MS. Ir. Indra Chahaya, Msi. NIP. 19650109 199403 2 002 NIP. 19681101 199303 2 005
Penguji II Penguji III
Ir. Evi Naria M.Kes dr. Devi Nuraini Santi, M.Kes NIP. 19680320 199303 2 001 NIP. 19700219 199802 2 001
Medan, 9 Mei 2012 Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara Dekan,
ABSTRAK
Rental game online merupakan sarana hiburan atau tempat bermain yang menggunakan komputer sebagai media permainanya. Komputer-komputer tersebut terhubung dengan sebuah server (penyedia) yang memungkinkan para gamer
(pemain) untuk bisa bermain bersama dalam satu permainan. Permainan yang disediakan sangat menarik perhatian kaum pemuda terutama laki-laki. Rental yang dibuka 24 jam ini merupakan tempat yang berisiko terhadap terjadinya pencemaran udara seperti Karbon Monoksida (CO) karena pada umumnya tidak ada larangan merokok di dalam ruangan sehingga para pengguna akan bebas merokok dalam ruangan. Selain dari dalam ruangan, juga dapat tercemar oleh emisi gas buang kendaraan bermotor dari jalan raya di luar ruangan seperti Nitrogen Dioksida (NO2).
Jenis penelitian ini adalah survai yang bersifat deskriptif dan sebagai populasi adalah seluruh rental game online yang terdapat di pinggiran jalan Kelurahan Padang Bulan dan sampel dalam penelitian ini adalah rental game yang diharapkan dapat mewakili populasi yaitu sebesar 15 unit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2) dan karakteristik rental game online.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat nilai yang melebihi ambang batas di dalam ruangan rental game online. Nilai tertinggi yang diperoleh untuk Karbon Monoksida (CO) adalah sebesar 4 ppm dan untuk Nitrogen Dioksida (NO2) sebesar 0,406 µg/m3. Rendahnya hasil yang diperoleh adalah karena tidak
terdapat aktifitas pembakaran di dalam ruangan dan sedikit aktifitas merokok.
Penting dilakukan penyehatan lingkungan di dalam ruangan rental game agar terhindar dari pencemaran udara dari dalam ruangan maupun dari luar ruangan yaitu emisi gas buang kendaraan bermotor dengan memperbaiki sistim ventilasi dan menerapkan larangan merokok di dalam ruangan.
ABSTRACT
Online game centre is a means of entertainment or a place to play that uses the computer as a game media. Computers are connected to a server that allows gamers to play together in a single game. The game is very interesting, especially for the young men. Online game centre which open 24 hours is a risky place to air pollution such as Carbon Monokside (CO)because there is generally no restrictions on smoking in the room so that the users are free to smoke in the room. Apart from the room, can also be contaminated by motor vehicle exhaust emissions from outdoors
such as Nitrogen Diokside (NO2).
This was a descriptive survey and as a population was the entire online game centre wich located on the outskirts of village roads and the sample were centre game that expected to represent the population. The sample was taken 15 units by purposive sampling.
The purpose of this study was to determine the levels of Carbon Monoxide
(CO), Nitrogen Dioxide (NO2) and characteristics of online game centre.
The result of this study that there are no results that exceed the threshold value in the online game centre space. The highest value obtained for carbon monoxide
(CO) was 4 ppm and nitrogen dioxide (NO2) was 0,406 µg/m3. Low yields were
obtained because there was no burning activities and just a little smoking activities in the room.
It was important to do the environtmental health at indoor online game centre to avoid indoor air pollution from space and from motor vehicle exhaust emissions outdoor by improving the ventilation system and imposed a ban on smoking in the room.
Key words: Online Game Rental, Levels of Carbon Monokside (CO), Nitrogen
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Rafika Sabrina Pangaribuan
Tempat/ Tanggal Lahir : Lumbantonga, 4 Juni 1988
Agama : Kristen
Status Perkawinan : Belum Kawin
Anak ke : 6 dari 7 Bersaudara
Alamat Rumah : Lumbantonga, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba
Samosir
Riwayat Pendidikan :
2007-2012 : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
2004-2007 : Sekolah Menengah Atas (SMA) YPK Budi Murni 3 Medan
2001-2004 : Sekolah Menengah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 1
Borbor Kecamatan Borbor
1995-2001 : Sekolah Dasar (SD) Negeri No. 173601 Borbor Kecamatan Borbor
Riwayat Organisasi :
2007-sekarang : Ikatan Pemuda/i Mahasiswa Pelajar Kecamatan Borbor
Medan
2007-sekarang : Persekutuan Oikumene Mahasiswa Kristen (POMK)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan atas segala kasih dan penyertaanNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ ANALISA KADAR KARBON
MONOKSIDA (CO) DAN NITROGEN DIOKSIDA (NO2) DI DALAM RUANGAN
RENTAL GAME ONLINE DI SEKITAR KELURAHAN PADANG BULAN
KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2012” ini. Penulisan skripsi ini juga dapat
terlaksana berkat dukungan berbagai pihak yang pada kesempatan ini penulis
sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
1. Dr. Drs. Surya Utama, MS., selaku Dekan FKM USU Medan
2. Ir. Evi Naria, MKes., selaku Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan
sekaligus sebagai Dosen Penguji dalam penulisan skripsi ini.
3. Prof.Dr.Dra. Irnawati Marsaulina, MS. selaku Dosen Pembimbing I dalam
penulisan skripsi yang telah banyak membimbing penulis
4. Ir. Indra Chahaya, Msi., selaku Dosen Pembimbing II dalam penulisan skripsi
ini yang telah banyak membimbing penulis
5. dr. Devi Nuraini Santi, M.Kes., selaku Dosen Penguji dalam penulisan skripsi
ini
6. dr. Surya Dharma, MPH., selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan skripsi
ini
7. Alfattah Faisal, S.Si., M.Kes, selaku manajer teknik Lab. Fisika Udara &
Radiasi BTKL yang telah banyak membantu dan membimbing penulis
8. K’Dian Afriyanti, yang telah banyak berperan serta dalam menyelesaikan
hal-hal penting selama penyusunan skripsi ini
9. Kepada kedua orangtuaku dan keluargaku tercinta yang telah banyak
memberikan dukungan dan perhatian dalam penyelesaian skripsi ini
10.Kelompok Kecilku, “Blessing Purple” (Yenti, Ryzma Oktoria, Kristine,
Valentina, Bernadetta, Nova Dwi Putri) terkasih yang telah memberikan doa,
11.Sahabat-sahabatku, Eriama Agustina, Marlina, Arnold Maruli, Pramayana,
Endang, Ranto, Daher, Bintang, Natalia dan masih banyak lagi yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu
12.Seluruh teman kos di Gang Senina No. 30 yang selalu memberi semangat dan
dukungan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini
13.Seluruh rekan-rekan organisasi IPMP-KB Medan yang telah memberikan
semangat dan dukungan kepada penulis
14.Rekan-rekan mahasiswa Peminatan Kesehatan Lingkungan FKM USU Medan
yang telah banyak memberi semangat dan bantuan kepada penulis dalam
penyelesaian skripsi ini
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
segi bahasa maupun isinya, sehingga saran dan masukan sangat diharapkan untuk
kesempurnaan skripsi ini.
Medan, April 2012
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran Udara ... 8
2.2. Jenis dan Sumber Pencemaran Udara ... 9
2.3. Pencemaran Udara Dalam Ruangan... 12
2.3.1. Sumber Polutan Udara Dalam Ruangan ... 13
2.4. Karbon Monoksida (CO) ... 15
2.4.1. Sumber dan Distribusi Karbon Monoksida (CO) ... 15
2.4.2. Dampak Karbon Monoksida (CO) Terhadap Kesehatan ... 16
2.5. Nitrogen Oksida (NO2) ... 17
2.5.1. Sumber dan Distribusi Nitrogen Dioksida (NO2) ... 18
2.5.2. Dampak Nitrogen Dioksida (NO2) Terhadap Kesehatan ... 20
2.5. Standar Kualitas Udara Dalam Ruangan ... 21
2.6. Kerangka Konsep ... 23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 24
3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 24
3.9.1. Karbon Monoksida ... 28
3.9.2. Nitrogen Dioksida (NO2) ... 31
3.10. Pengolahan dan Analisa Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 35
4.2. Hasil Penelitian ... 36
4.2.1. Kadar Karbon Monoksida (CO) ... 36
4.2.2. Kadar Nitrogen Dioksida (NO2) ... 37
4.2.3. Karakteristik Rental Game Online ... 38
4.2.3.1. Ventilasi ... 38
4.2.3.2. Luas ... 39
4.2.3.3. Tinggi Plafon dari Lantai ... 40
4.2.3.4. Jarak Dengan Jalan Raya ... 41
BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kadar Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Dioksida (NO2) ... 44
5.2. Karakteristik Ruangan Rental Game Online ... 46
5.2.1. Ventilasi Ruangan ... 47
5.2.2. Luas Ruangan ... 48
5.2.3. Tinggi Plafon Dari Lantai ... 49
5.2.4. Jarak Ruangan Dengan Jalan Raya ... 49
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 51
6.2. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 53
LAMPIRAN : Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian ... 54
Lampiran 2. Peta Titik Pengukuran ... 55
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Dampak pemaparan karbon monoksida (CO) terhadap tubuh ... 16
Tabel 2.2. Pengaruh Konsentrasi COHb dalam darah terhadap kesehatan ... 17
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Kadar Karbon Monoksida (CO) Di Dalam Ruangan Rental Game Online Di Sekitar Kelurahan Padang
Bulan Medan Tahun 2012 ... 35
Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Kadar Nitrogen Dioksida (NO2) di Dalam
Ruangan Rental Game Online di sekitar Kelurahan Padang Bulan
tahun 2012 ... 36
Tabel 4.3. Tabulasi Silang Ventilasi Ruangan Rental Game Online Berdasarkan Jumlah Titik Pengukuran Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Dioksida (NO2) di Sekitar Kelurahan Padang Bulan
Medan Tahun 2012 ... 37 Tabel 4.4. Tabulasi silang Luas Ruangan Rental Game Online Berdasarkan
Titik Pengukuran Karbon Monoksida dan Nitrogen Dioksida (NO2) Dalam Ruangan Rental Game Online di Sekitar Kelurahan
Padang Bulan Medan Tahun 2012 ... ... 39
Tabel 4.5. Tabulasi Silang Tinggi Plafon dari Lantai Ruangan Rental Game Online Berdasarkan Jumlah Titik Pengukuran Karbon Monoksida dan Nitrogen Dioksida (NO2) Dalam Ruangan Rental Game
Online di Sekitar Kelurahan Padang Bulan Medan Tahun 2012... ... 40
Tabel 4.6. Tabulasi Silang Jarak Ruangan dari Jalan Raya Ruangan Rental Game Online Berdasarkan Titik Pengukuran Karbon Monoksida dan Nitrogen Dioksida (NO2) Dalam Ruangan Rental Game
ABSTRAK
Rental game online merupakan sarana hiburan atau tempat bermain yang menggunakan komputer sebagai media permainanya. Komputer-komputer tersebut terhubung dengan sebuah server (penyedia) yang memungkinkan para gamer
(pemain) untuk bisa bermain bersama dalam satu permainan. Permainan yang disediakan sangat menarik perhatian kaum pemuda terutama laki-laki. Rental yang dibuka 24 jam ini merupakan tempat yang berisiko terhadap terjadinya pencemaran udara seperti Karbon Monoksida (CO) karena pada umumnya tidak ada larangan merokok di dalam ruangan sehingga para pengguna akan bebas merokok dalam ruangan. Selain dari dalam ruangan, juga dapat tercemar oleh emisi gas buang kendaraan bermotor dari jalan raya di luar ruangan seperti Nitrogen Dioksida (NO2).
Jenis penelitian ini adalah survai yang bersifat deskriptif dan sebagai populasi adalah seluruh rental game online yang terdapat di pinggiran jalan Kelurahan Padang Bulan dan sampel dalam penelitian ini adalah rental game yang diharapkan dapat mewakili populasi yaitu sebesar 15 unit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2) dan karakteristik rental game online.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat nilai yang melebihi ambang batas di dalam ruangan rental game online. Nilai tertinggi yang diperoleh untuk Karbon Monoksida (CO) adalah sebesar 4 ppm dan untuk Nitrogen Dioksida (NO2) sebesar 0,406 µg/m3. Rendahnya hasil yang diperoleh adalah karena tidak
terdapat aktifitas pembakaran di dalam ruangan dan sedikit aktifitas merokok.
Penting dilakukan penyehatan lingkungan di dalam ruangan rental game agar terhindar dari pencemaran udara dari dalam ruangan maupun dari luar ruangan yaitu emisi gas buang kendaraan bermotor dengan memperbaiki sistim ventilasi dan menerapkan larangan merokok di dalam ruangan.
ABSTRACT
Online game centre is a means of entertainment or a place to play that uses the computer as a game media. Computers are connected to a server that allows gamers to play together in a single game. The game is very interesting, especially for the young men. Online game centre which open 24 hours is a risky place to air pollution such as Carbon Monokside (CO)because there is generally no restrictions on smoking in the room so that the users are free to smoke in the room. Apart from the room, can also be contaminated by motor vehicle exhaust emissions from outdoors
such as Nitrogen Diokside (NO2).
This was a descriptive survey and as a population was the entire online game centre wich located on the outskirts of village roads and the sample were centre game that expected to represent the population. The sample was taken 15 units by purposive sampling.
The purpose of this study was to determine the levels of Carbon Monoxide
(CO), Nitrogen Dioxide (NO2) and characteristics of online game centre.
The result of this study that there are no results that exceed the threshold value in the online game centre space. The highest value obtained for carbon monoxide
(CO) was 4 ppm and nitrogen dioxide (NO2) was 0,406 µg/m3. Low yields were
obtained because there was no burning activities and just a little smoking activities in the room.
It was important to do the environtmental health at indoor online game centre to avoid indoor air pollution from space and from motor vehicle exhaust emissions outdoor by improving the ventilation system and imposed a ban on smoking in the room.
Key words: Online Game Rental, Levels of Carbon Monokside (CO), Nitrogen
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Dari delapan tujuan pembangunan milenium atau Millenium Development
Goals (MDG) salah satunya adalah memastikan kelestarian lingkungan hidup dengan
target memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan
program nasional serta mengembalikan sumber daya lingkungan yang hilang. Salah
satu program yang dirumuskan untuk mencapai tujuan tersebut yakni pencegahan dan
pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup (Stalker, 2008).
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan
lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terwujudnya status kesehatan
yang optimal pula (Notoadmodjo, 2007). Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009, upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat tingkat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Udara merupakan zat yang paling penting setelah air dalam memberikan
kehidupan di permukaan bumi ini. Udara merupakan campuran mekanis dari
bermacam-macam gas. Masalah pengotoran udara sudah lama menjadi masalah
kesehatan pada masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki
pabrik dan kendaraan bermotor. Dalam batas-batas tertentu, alam mampu
disebut removal mechanism. Proses yang terjadi dapat berupa pergerakan udara,
hujan, sinar matahari, dan fotosintesis tumbuh-tumbuhan. Pada suatu keadaan ketika
pencemaran yang terjadi melebihi kemampuan alam untuk membersihkan dirinya
sendiri, pencemaran itu akan membahayakan kesehatan manusia dan memberikan
dampak yang luas terhadap fauna, flora dan terhadap ekosistem yang ada (Chandra,
2007).
Manusia setiap detik, selama hidupnya akan membutuhkan udara. Secara
rata-rata manusia tidak dapat mempertahankan hidupnya tanpa udara lebih dari tiga menit.
Karena udara berbentuk gas, ia terdapat dimana-mana, sebagai akibatnya manusia
tidak pernah memikirkan ataupun memperhatikannya. Sampai pada tahun 1930 di
Belgia terjadi wabah penyakit pencemaran udara menyebabkan terjadinya kematian
dan kesakitan dalam proporsi epidemik di beberapa tempat di dunia (Slamet, 1994).
Tingkat pencemaran udara telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia yang
mengindikasikan adanya krisis ekologis dan munculnya problema lingkungan
nasional berdimensi global (Wijoyo, 2004).
Suatu ruangan membutuhkan sirkulasi udara bersih yang cukup sehingga dapat
menjamin udara kotor di dalamnya dapat digantikan oleh udara bersih secara
mencukupi. Tingginya konsentrasi pencemar yang terakumulasi akan terasa oleh
orang-orang yang berada dalam ruangan tersebut, dari bau dan tingginya temperatur
ruangan, dimana akan terasa menurunnya kenyamanan saat berada dalam ruangan
Kualitas udara dalam ruangan (Indoor Air Quality) merupakan masalah yang
perlu mendapat perhatian karena akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia.
Menurut National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH) 1997
penyebab timbulnya masalah kualitas udara di dalam ruangan pada umumnya
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kurangnya ventilasi udara (52%), adanya sumber
kontaminan di dalam ruangan (16%), kontaminan dari luar ruangan (10%), mikroba
(5%), bahan material bangunan (4%) dan lain-lain (3%) (Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 1407 Tahun 2002).
Di daerah perkotaan 80% dari kegiatan individu tinggal di dalam ruangan
(indoor). Sebagian besar seperti anak, bayi, orang tua, dan penderita penyakit kronis,
waktu tinggal di dalam ruangan lebih banyak. Bahan polutan di dalam rumah, tempat
kerja, maupun dalam gedung yang merupakan tempat-tempat umum, kadarnya
berbeda dengan bahan polutan di luar ruangan. Peningkatan kadar bahan polutan di
dalam ruangan selain dapat berasal dari penetrasi polutan dari luar ruangan, dapat
pula berasal dari sumber polutan di dalam ruangan, seperti asap rokok, asap yang
berasal dari dapur atau pemakaian obat anti nyamuk. Sumber lain dari bahan polutan
di dalam ruangan adalah perlengkapan kerja seperti pakaian, sepatu ataupun
perlengkapan lainnya yang dibawa masuk ke dalam rumah dari tempat kerja.
Penderita suatu penyakit tertentu yang memerlukan pengobatan dengan bahan
radioaktif yang berupa iodine-131 akan mencemari ruangan di dalam rumahnya
Menurut Yoga dalam Fitria dkk (2008), sebanyak 400 sampai 500 juta orang
khususnya di negara sedang berkembang sedang berhadapan dengan masalah polusi
udara dalam ruangan. Di Amerika, isu polusi udara dalam ruangan ini mencuat ketika
EPA pada tahun 1989 mengumumkan studi polusi udara dalam ruangan lebih berat
daripada di luar ruangan. Polusi jenis ini bahkan bisa menurunkan produktivitas kerja
hingga senilai US $10 milyar.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fitria, dkk (2008) tentang kualitas udara
di perpustakaan pada beberapa universitas didapatkan hasil bahwa kualitas udara
dalam ruangan di perpustakaan tersebut baik fisik (suhu dan intensitas cahaya), kimia
(konsentrasi debu) dan mikrobiologi (kuman pathogen) melebihi ambang batas.
Dalam 10 tahun terakhir, permainan elektronik atau yang sering disebut dengan
game online telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini dapat kita lihat di
kota-kota besar bahkan juga di kota-kota kecil. Game saat ini tidak seperti game
terdahulu, jika dahulu game hanya bisa maksimal dimainkan dua orang, sekarang
dengan kemajuan teknologi terutama jaringan internet, game bisa dimainkan 100
orang lebih sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Walaupun game ditujukan untuk
anak-anak, tidak sedikit pula orang dewasa kerap memainkannya bahkan tidak sedikit
yang menjadikannya sebagai pekerjaan dan mendapat penghasilan dari bermain game
(Saputra, dkk; 2009).
Rental game online merupakan sarana hiburan atau tempat bermain yang
terhubung dengan sebuah server (penyedia) yang memungkinkan para gamer
(pemain)untuk bisa bermain bersama dalam satu permainan (Aulia, 2010).
Berdasarkan hasil survai pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 20
September 2011, jumlah rental game online berjumlah sekitar 48 unit. Rental game
online di daerah padang bulan terkhusus yang letaknya di sekitar pinggiran jalan
besar, umumnya pintunya terbuka dan beberapa unit yang pintunya tertutup. Adapun
jumlah unit rental game online yang terdapat di sekitar pinggiran jalan utama
Kelurahan Padang Bulan diperoleh sebanyak 34 unit dimana 14 unit diantaranya
dengan pintu tertutup (pintunya dibiarkan tertutup) dan yang lainnya adalah dengan
pintu terbuka (pintunya dibiarkan selalu terbuka). Pada umumnya dalam ruangan
rental game online tersebut tidak ada larangan merokok sehingga para pengguna
bebas merokok di dalam ruangan. Selain itu, lokasi jalan ini adalah lokasi yang padat
dan rawan terjadi kemacetan sehingga polusi dari asap kendaraan juga
mengkontribusikan polusi ke dalam ruangan rental game online.
Penelitian oleh Putri dan Driejana (2009) tentang analisis konsentrasi NOX di
dalam ruangan pada rumah tinggal di tepi jalan raya mendapatkan konsentrasi NOX
yang tinggi yaitu sekitar 35-60 µm/m3 didominasi pada rumah dengan karakteristik
seperti jarak yang dekat dengan jalanan, buruknya ventilasi dan kebiasaan buruk dari
penghuni – seperti merokok, memanaskan kendaraan bermotor di dalam rumah – juga
menyumbang tingginya nilai NOX.
Standar kualitas udara dalam ruangan dan parameternya telah ditetapkan oleh
Tata Cara Penyelenggaraan Kesehatan di Lingkungan Kerja Perkantoran. Parameter
tersebut adalah: suhu dan kelembaban, partikel debu, pertukaran udara, gas pencemar
(H2S, NH3, CO, NO2 dan SO2), dan mikrobiologi (angka kuman pathogen).
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas diketahui bahwa kondisi rental game online
di sepanjang jalan di sekitar Padang Bulan berisiko terhadap terjadinya pencemaran
udara baik dari dalam ruangan maupun luar ruangan. Lokasi yang dekat dengan jalan
besar memungkinkan udara dalam ruangan tercemar dengan gas nitrogen dioksida
(NO2) yang berasal dari asap kendaraan di jalan raya. Selain itu juga umumnya tidak
ada larangan merokok sehingga pengunjung bebas merokok dalam ruangan dan
dengan semakin banyaknya program atau fasilitas pada komputer untuk permainan
dan penawaran rental yang dibuka 24 jam yang membuat pengguna menjadi betah
untuk bermain game selama berjam-jam dan terpapar lebih lama terhadap polusi
udara dalam ruangan tersebut. Aktivitas merokok yang dilakukan di dalam ruangan
tersebut memungkinkan udara dalam ruangan tercemar gas karbon monoksida (CO)
yang dihasilkan oleh asap rokok. Oleh sebab itu, penulis ingin mengetahui kadar CO
dan NO2 di ruangan game online di sekitar jalan di Kelurahan Padang Bulan Medan
Tahun 2012.
Untuk mengetahui gambaran kadar karbon monoksida (CO) dan nitrogen
dioksida (NO2) di dalam ruangan game online di sekitar pinggiran jalan Kelurahan
Padang Bulan Kecamatan Medan Baru, Medan tahun 2012.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kadar karbon monoksida (CO) dalam ruangan game online di
sekitar pinggiran jalan Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru, Medan
2. Untuk mengetahui kadar nitrogen dioksida (NO2) dalam ruangan game online di
sekitar pinggiran jalan Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru, Medan
3. Untuk mengetahui karakteristik ruangan rental game online yaitu ventilasi, luas
ruangan, tinggi plafon dari lantai dan jarak dari jalan raya pada ruangan rental
game online di sekitar Kelurahan Padang Bulan, Medan.
1.4.Manfaat Penelitian
1. Memberi masukan bagi pemilik rental game online tentang perlunya menjaga
kualitas udara dengan penataan ruangan sehingga polusi udara dalam ruangan
dapat dikurangi atau ditiadakan
2. Memberi masukan bagi pengguna rental game online tentang bahaya polusi
udara dalam ruangan
3. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dan untuk menambah
pengetahuan bagi penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran Udara
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi
bumi. Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi adalah air dalam bentuk uap
H2O dan karbondioksida (CO2). Jumlah uap air yang terdapat di udara bervariasi
tergantung dari cuaca dan suhu (Fardiaz, 1992). Komposisi normal udara terdiri atas
gas nitrogen (N2) 78,1%, oksigen (O2) 20,93%, dan karbondioksida (CO2) 0,03%,
sementara selebihnya berupa gas argon, neon, kripton, xenon dan helium. Udara juga
mengandung uap air, debu, bakteri, spora dan sisa tumbuh-tumbuhan (Chandra,
2007).
Pencemaran udara ialah jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat atau
radiasi yang berpengaruh jelek terhadap organisme hidup. Jumlah pengotoran ini
cukup banyak sehingga tidak dapat diabsorpsi atau dihilangkan (Sastrawijaya, 1991).
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran Udara bahwa pencemaran udara adalah masuknya
atau dimasukkannya zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh
kegiatan manusia sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang
meyebabkan udara ambien tidak memenuhi fungsinya.
Komponen pencemar udara yang paling banyak dan paling berpengaruh yaitu
mencakup 90% dari jumlah polutan udara seluruhnya, adalah sebagai berikut
(Fardiaz, 1992):
2. Nitrogen Oksida (NOx)
3. Hidrokarbon (HC)
4. Sulfur Dioksida (SOx)
5. Partikel
2.2. Jenis dan Sumber Pencemaran Udara
Jenis pencemaran menurut tempat dan sumbernya dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu (Kastiyowati, 2001):
1. Pencemaran udara bebas (Oudoor air pollution) atau pencemaran udara di luar
ruangan, sumbernya:
a. Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dan lain-lain
b. Kegiatan manusia, seperti dari kegiatan industri, rumah tangga, asap
kendaraan, dan lain-lain.
2. Pencemaran udara tidak bebas atau udara dalam ruangan (Indoor air pollution),
berupa pencemaran udara yang terjadi dalam ruangan yang berasal dari
pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
Menurut sumber pencemaran udara dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar,
sumber alamiah dan akibat perbuatan manusia (Chandra, 2007):
1. Sumber pencemaran yang berasal dari proses atau kegiatan alam.
Contoh: kebakaran hutan, kegiatan gunung berapi, dan lainnya.
2. Sumber pencemaran buatan manusia atau yang berasal dari kegiatan manusia.
a. Sisa pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor berupa gas
CO, CO2, NO, karbon, hidrokarbon, aldehide, dan Pb.
b. Limbah industri: kimia, metalurgi, tambang, pupuk dan minyak bumi.
c. Sisa pembakaran dari gas alam, batubara dan minyak seperti asap, debu dan
sulfur dioksida.
d. Lain-lain, seperti pembakaran sisa pertanian, hutan, sampah dan limbah
reaktor nuklir.
Dalam proses pencemaran ini terjadi proses sinergestik yaitu suatu keadaan
ketika polutan satu dengan yang polutan yang lain di dalam udara bereaksi menjadi
jenis polutan baru yang lebih berbahaya dari polutan semula. Contohnya, dua jenis
komponen polutan yang berasal dari sisa pembakaran bahan bakar minyak (yaitu
nitrogen dioksida dan hidrokarbon) dengan bantuan sinar ultraviolet akan membentuk
jenis polutan baru (peroksiasetil nitrit dan ozon) yang sangat berbahaya bagi
kesehatan.
Reaksi kimianya adalah:
NO2 + Hidrokarbon
→
Peroksiasetil Nitrat + O3Sinar matahari
Polutan baru ini akan menimbulkan kabut di permukaan bumi dikenal sebagai kabut
fotokimia (photochemical smog) atau senyawa pembentuk kabut pengiritasi
(irritating smog forming compound). Kabut tersebut menyebabkan mata menjadi
berair dan distres pernapasan pada manusia serta menimbulkan hill reaction dan
proses respirasi daun-daunan dan mengurangi makannya sehingga tumbuhan menjadi
layu dan mati (Chandra, 2007).
Berdasarkan bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua
bagian (Mukono,1997):
a. Polutan Primer
Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu, dan
dapat berupa:
1. Gas
- Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi dan karbon
oksida (CO atau CO2)
- Senyawa sulfur, yaitu Sulfur dioksida (SO2)
- Senyawa nitrogen, yaitu nitrogen oksida dan amoniak
- Senyawa halogen, yaitu fluor, klorin, hidrogen klorida, hidrokabron terklorinasi
dan bromin.
2. Partikel
Partikel dalam atmosfer mempunyai karakteristik spesifik, dapat berupa zat padat
maupun suspensi aerosol cair. Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses
kondensasi, proses dispersi (misalnya proses menyemprot) maupun proses erosi
bahan tertentu. Yang termasuk partikel adalah: asap (smoke) seringkali dipakai untuk
menunjukkan campuran bahan partikulat (particulat matter), uap (fumes), gas dan
kabut (mist).
a. Asap, adalah partikel karbon yang sangat halus (sering disebut sebagai jelaga)
dan merupakan hasil dari pembakaran yang tidak sempurna
b. Debu, adalah partikel padat yang dapat dihasilkan oleh manusia atau alam dan
merupakan hasil dari proses pemecahan suatu bahan
c. Uap, adalah partikel padat yang merupakan hasil dari proses sublimasi, distilasi
atau reaksi kimia
d. Kabut, adalah partikel cair dari reaksi kimia dan kondensasi uap air
b. Polutan Sekunder
Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia
di udara, misalnya reaksi foto kimia. Polutan sekunder ini mempunyai sifat fisik dan
sifat kimia yang tidak stabil. Termasuk dalam polutan ini adalah ozon, Peroxy Acyl
Nitrat (PAN) dan Formaldehid (Mukono, 1997).
2.3. Pencemaran Udara Dalam Ruangan (Indoor Air Pollution)
Menurut Environmental Protection Agency (EPA), indoor air pollution adalah
hasil interaksi antara tempat, suhu, sistem gedung (baik desain asli maupun
modifikasi terhadap struktur dari sistem mekanik), teknik konstruksi, sumber
kontaminan (material, peralatan gedung) serta sumber dari luar) dan pekerja (Joviana,
2009).
Udara dalam ruangan adalah media perantara yang mana manusia, bangunan
dan iklim saling mempengaruhi. Kesehatan dan kesejahteraan manusia ditentukan
Kualitas udara dalam ruangan dapat ditetapkan dengan mudah dan diawasi secara
masuk akal (Meyer, 1983).
2.3.1.Sumber Polutan dalam Ruangan
Menurut The National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH),
sumber polutan dalam ruangan ada 5 (lima) sumber, yaitu (Corie dkk, 2005):
a. Pencemaran dari alat-alat di dalam gedung seperti:
- Asap rokok
Asap rokok mengandung berbagai zat kimia sekitar 4000 elemen dan 200 elemen
di antaranya berbahaya bagi kesehatan. Zat-zat tersebut yang jumlahnya paling
banyak adalah nikotin, tar dan karbonmonoksida. Adapun zat-zat berbahaya lainnya
adalah amoniak, formic acid, hydrogen cyanide, nitrous oxide, formalin, hydrogen
sulfide, pyridine, metanol, aseton, naftalen, vinyl chloride, logam berat, radioaktif
(Gondodiputra, 2007).
- Pestisida
Pestisida yang digunakan di dalam ruangan dapat berupa golongan organoposfat,
karbamat maupun organoklorin yaitu untuk mengendalikan serangga di dalam
ruangan. Pestisida golongan organoposfat mengandung bahan yang dapat mencemari
udara seperti senyawa tetraethyl pyrophosphate (TEPP), parathion dan schordan
yang sangat efektif membunuh insektisida tetapi juga cukup toksik terhadap mamalia
dan malathion yang kurang toksik terhadap mamalia. Pestisida golongan karbamat
juga dapat mencemari udara dengan kandungan bahan kimianya yaitu physostigmin
dapat mencemari udara yakni dichloro-diphenyl-trichloroetan atau DDT (Prijanto,
2009).
- Bahan-bahan pembersih ruangan
Bahan pembersih ruangan misalnya adalah pembersih lantai. Pembersih lantai
dapat dari berbagai jenis. Pada umumnya pembersih lantai digunakan untuk
membunuh kuman karena mengandung fenol atau asam karbolat (carbolid acid)
(Islamuddin, 2011).
b. Pencemaran di luar gedung meliputi masuknya gas buangan kendaraan bermotor,
gas dari cerobong asap atau dapur yang terletak di dekat gedung, dimana
kesemuanya dapat terjadi akibat penempatan lokasi lubang udara yang tidak
tepat.
c. Pencemaran akibat bahan bangunan meliputi pencemaran formaldehid, asbes,
fibreglas dan bahan-bahan lain yang merupakan komponen pembentuk gedung
tersebut tersebut. Pencemaran formaldehid dapat bersumber dari peralatan yang
terdapat dalam ruangan seperti furniture.
d. Pencemaran akibat mikroba lainnya dapat berupa bakteri, jamur, protozoa dan
produk mikroba lainnya yang dapat ditemukan di saluran udara dan alat
pendingin beserta seluruh sistemnya.
e. Gangguan ventilasi udara berupa kurangnya udara segar yang masuk, serta
buruknya distribusi udara dan kurangnya perawatan sistem ventilasi udara.
Gas CO merupakan jenis polutan gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak mempunyai rasa yang terdapat dalam bentuk gas pada suhu di atas -192⁰C.
Komponen ini mempunyai berat 96,5% dari berat air dan tidak larut di dalam air
(Fardiaz, 1992).
2.4.1. Sumber dan Distribusi Karbon Monoksida
Sumber dari gas ini adalah segala proses pembakaran yang tidak sempurna dari
bahan-bahan yang mengandung karbon atau oleh pembakaran di bawah tekanan dan
temperatur tinggi seperti yang terjadi pada pembakaran internal di dalam mesin. Gas
CO yang berada di udara sebagian besar merupakan polutan buatan manusia yang 80
persennya diduga keluar bersama-sama dengan asap melalui knalpot kendaraan
bermotor. Kadar gas ini di daerah perkotaan berkorelasi positif dengan kepadatan lalu
lintas. Umur CO di udara diperkirakan sekitar 0,3 tahun. Gas itu akan berubah
menjadi CO2 apabila terdapat oksigen yang tereksitasi dan bereaksi dengannya.
Oksidasi berjalan lebih 0,1 persen per jam apabila terdapat cukup cahaya matahari.
Di daerah perkotaan yang lalu lintasnya padat, konsentrasi gas CO dapat
mencapai antara 10-15 ppm. Secara umum terbentuknya gas CO adalah sebagai
berikut (Sunu,2001):
a. Pembakaran bahan bakar fosil dengan udara
b. Pada suhu tinggi terjadi reaksi antara karbon dioksida (CO2) dengan karbon
(C) yang menghasilkan CO
c. Pada suhu tinggi, CO2 dapat terurai kembali menjadi CO dan oksigen.
Gejala-gejala keracunan CO antara lain, pusing, rasa tidak enak pada mata,
telinga berdengung, mual, muntah, detak jantung meningkat, rasa tertekan di dada,
kesukaran bernapas, kelemahan otot-otot, tidak sadar dan bisa meninggal dunia.
Tabel 2.1. Dampak pemaparan karbon monoksida (CO) terhadap tubuh
Kadar CO Waktu Kontak Dampak Bagi Tubuh
≤ 100 ppm sebentar Dianggap aman
± 30 ppm 8 jam Pusing dan mual
± 1000 ppm 1 jam Pusing dan kulit berubah kemerah-merahan
±1300 ppm 1 jam Kulit jadi merah tua dan rasa pusing yang hebat
> 1300 ppm 1 jam Lebih hebat sampai kematian
Sumber: Wardhana, 2004
Gas CO dapat menggeser oksigen yang terikat oleh hemoglobin (Hb) sehingga
terjadi ikatan berbentuk carbonmonoksida hemoglobin (COHb). Kadar COHb dalam
tubuh akan meningkat dengan meningkatnya kadar CO dalam udara. Kadar CO 10
ppm (part per million atau bagian per sejuta) dalam udara dapat membentuk 2 persen
COHb dalam darah pada keadaan seimbang. Karena afinitas CO terhadap Hb
mencapai 210 kali lebih kuat dibandingkan afinitas oksigen terhadap Hb, maka
terjadinya ikatan itu dapat mengakibatkan berkurangnya kapasitas darah dalam
menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Sebagai akibatnya, dalam tubuh akan muncul
gangguan karena kurangnya oksigen. Gejala awalnya berupa pusing-pusing, kurang
dapat memperhatikan sekitarnya, terjadi kelainan fungsi susunan syaraf, perubahan
fungsi paru-paru dan jantung, serta muncul rasa sesak napas. Gangguan kesehatan
berupa pingsan apabila kadar CO dalam udara mencapai 250 ppm, dan dapat
Berikut pengaruh konsentrasi COHb di dalam darah terhadap kesehatan
manusia (Fardiaz, 1992).
Tabel 2.2. Pengaruh Konsentrasi COHb dalam darah terhadap kesehatan
Konsentrasi COHb dalam
Penampilan agak tidak normal
Pengaruhnya terhadap sistem syaraf sentral, reaksi panca indera tidak normal, benda terlihat agak kabur
Perubahan fungsi jantung dan pulmonari
Kepala pening, mual, berkunang-kunang, pingsan, kesukaran bernapas, kematian.
Sumber: Fardiaz, 1992.
2.5.Nitrogen Oksida (NO2)
Oksigen Nitrogen (NOx) adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di
atmosfir yang terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2).
Nitrogen monoksida terdapat di udara dalam jumlah lebih besar daripada nitrogen
dioksida (Depkes RI, 2001).
Nitrogen dioksida di udara membentuk awan berwarna kuning atau coklat.
Nitrogen diksida yang memiliki warna merah-ungu-kecoklatan memiliki ciri-ciri
sebagai berikut (Sunu, 2001):
a. Bau yang menyengat
b. Toksis dan korosif
2.5.1.Sumber Dan Distribusi Nitrogen Dioksida (NO2)
Pembentukan nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2)
merupakan reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara sehingga membentuk nitrogen
monoksida (NO), yang bereaksi lebih lanjut dengan lebih banyak oksigen membentuk
nitrogen dioksida (NO2). Emisi NOX dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena
sumber utama NOX yang diproduksi manusia adalah dari pembakaran dan
kebanyakan pembakaran disebabkan oleh kendaraan bermotor, produksi energi dan
pembuangan sampah. Sebagaian besar emisi NOX buatan manusia berasal dari
pembakaran arang, minyak, gas, dan bensin (Depkes RI, 2001). Selain itu, NO2 dapat
dihasilkan dari perilaku merokok dalam ruangan (Akhadi, 2009).
Kadar NOxdi udara perkotaan biasanya 10-100 kali lebih tinggi dari pada udara
pedesaan. Kadar NOX di udara daerah perkotaan dapat mencapai 0,5 ppm (500 ppb)
(Fardiaz, 1992). Sejak tahun 1970, EPA telah mencatat emisi dari enam prinsip polusi
udara yang diantaranya adalah karbon monoksida, timbal, nitrogen oksida, partikulat,
sulfur dioksidan dan VOC. Emisi dari polutan-polutan tersebut mengalami penurunan
secara signifikan kecuali gas NOX yang mengalami peningkatan dengan perkiraan 10
persen dari periode tersebut (Putri dan Driejana, 2009).
Sebagian NO yang terdapat di atmosfer akan diubah menjadi NO2 melalui
proses yang disebut siklus fotolisis NO2 yang bukan merupakan reaksi langsung
dengan oksigen. Adapun tahap-tahap reaksi siklus fotolisis NO2 adalah sebagai
berikut:
b. Energi yang diabsorbsi tersebut memecah molekul-molekul NO2 menjadi
molekul-molekul NO dan atom-atom oksigen yang sangat reaktif.
c. Atom-atom oksigen akan bereaksi dengan oksigen atmosfer membentuk O3
yang merupakan polutan sekunder
d. O3 akan bereaksi dengan NO membentuk NO2 dan O2.
Kadar NOx di udara dalam suatu kota bervariasi sepanjang hari tergantung dari
intensitas sinar matahari dan aktivitas kendaraan bermotor. Perubahan kadar NOx
berlangsung sebagai berikut:
a. Sebelum matahari terbit, kadar nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida
(NO2) tetap stabil dengan kadar sedikit lebih tinggi dari kadar minimum
sehari-hari.
b. Setelah aktivitas manusia meningkat (jam 6-8 pagi) kadar nitrogen dioksida
(NO2) meningkat terutama karena meningkatnya aktivitas lalulintas yaitu
kendaraan bermotor.
c. Dengan terbitnya sinar matahari yang memancarkan sinar ultra violet kadar
nitrogen dioksida (NO2) (sekunder) pada saat ini dapat mencapai 0,5 ppm.
d. Kadar ozon meningkat dengan menurunnya kadar nitrogen monoksida (NO)
meningkat kembali.
e. Jika intensitas sinar matahari menurun pada sore hari (jam 5-8) kadar nitrogen
monoksida (NO) meningkat kembali.
f. Energi matahari tidak mengubah nitrogen monoksida (NO) menjadi nitrogen
sepanjang hari akan bereaksi dengan nitrogen monoksida (NO). Akibatnya
terjadi penurunan kadar ozon (O3).
Dari perhitungan kecepatan emisi NOx dapat diketahui bahwa waktu tinggal
rata-rata nitrogen dioksida (NO2) di atmosfer kira-kira adalah 3 hari sedangkan waktu
tinggal NO rata-rata 4 hari. dari waktu tinggal ini dapat diketahui bahwa
proses-proses alami, termasuk reaksi fotokimia, mengakibatkan hilangnya nitrogen oksida
tersebut (Fardiaz, 1992)
2.5.2.Dampak Nitrogen Dioksida (NO2) Terhadap Kesehatan
Nitrogen dioksida (NO2) empat kali lebih beracun daripada nitrogen monoksida
(NO). Nitrogen dioksida bersifat racun terutama terhadap paru (Fardiaz, 1992).
Polutan NO2 yang tersebar di udara bersifat toksik bagi tubuh manusia. Efek yang
ditimbulkan bergantung pada dosis serta lama pemaparan yang diterima oleh
seseorang. Apabila masuk ke dalam paru-paru akan membentuk asam nitrit (HNO2)
dan asam nitrat (HNO3) yang merusak jaringan mucous. Kadar gas nitrogen dioksida
(NO2)antara 50-100 ppm dapat menyebabkan peradangan paru-paru pada orang yang
terpapar beberapa menit saja. Namun gangguan kesehatan itu dapat sembuh dalam
waktu 6-8 minggu.Jika kadarnya mencapai 150-200 ppm, gangguan kesehatannya
berupa pemampatan bronchioli. Karena gangguan itu seseorang dapat meninggal
dalam waktu 3-5 minggu setelah pemaparan. Jika kadar pencemar NO2 mencapai
lebih dari 500 ppm, gangguan yang timbul adalah kematian dalam waktu antara 2-10
hari. Apabila bereaksi dengan uap air dalam udara atau larut pada tetesan air, polutan
lingkungan. Kedua senyawa itu dalam jumlah besar dapat menimbulkan gangguan
pada saluran pencernaan, diare campur darah disusul oleh konvulsi, koma dan bila
tidak tertolong akan meninggal. Keracunan kronis akan menyebabkan depresi umum,
sakit kepala dan gangguan mental (Akhadi, 2009).
Di dalam tubuh manusia, nitrit terutama akan bereaksi dengan hemoglobin
membentuk methemoglobin (metHb). Apabila jumlahnya melebihi kadar normal,
akan menyebabkan methemoglobineamia. Pada bayi sering dijumpai karena
pembentukan enzim yang dapat menguraikan metHb menjadi Hb masih belum
sempurna. Akibat dari gangguan ini, tubuh bayi akan kekurangan oksigen sehingga
mukanya akan tampak membiru atau sering dikenal dengan bayi biru (Akhadi, 2009).
Menurut Mukono (1997), pencemaran udara oleh NO2 dapat mengakibatkan
terjadinya radang paru dan jika hal ini berlangsung terus-menerus dapat
mengakibatkan kelainan faal paru obstruktif, yang disebut Penyakit Paru Obstruktif
Menahun (PPOM).
2.6. Standar Kualitas Udara Dalam Ruangan
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1405 Tahun 2002 tentang
persyaratan kesehatan di lingkungan kerja perkantoran dan industri, standar kualitas
udara dalam ruangan adalah sebagai berikut.
1. Suhu dan kelembaban
- Suhu: 18-28 ⁰C
- Kelembaban: 40% - 60%
Kandungan debu maksimal di dalam udara ruangan dalam pengukuran rata-rata
8 jam adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3. Kandungan Debu Maksimal di Dalam Udara Ruangan Dalam Rata-rata Pengukuran 8 Jam
No. Jenis Debu Konsentrasi Maksimal
1. Debu Total 0,15 mg/m3
2. Asbes bebas 5 serat/ml udara dengan panjang serat 5 µ Sumber: PERMENKES RI Nomor 1405 Tahun 2002
3. Pertukaran udara: 0,283 m3/menit/orang dengan laju ventilasi: 0,15 – 0,25
m/detik. Untuk ruangan kerja yang tidak menggunakan pendingin harus memiliki
lubang ventilasi minimal 15% dari luas lantai dengan menerapkan sistim
ventilasi silang.
4. Gas Pencemar
Kandungan gas pencemar dalam ruang kerja, dalam rata-rata pengukuran 8 jam
sebagai berikut:
Tabel 2.4. Kandungan Gas Pencemar Maksimal Dalam Ruang Kerja Dalam Rata-rata Pengukuran 8 Jam
No. Parameter Konsentrasi Maksimal
(mg/m3) Ppm
Sumber: PERMENKES RI Nomor 1405 Tahun 2002
5. Mikrobiologi
- Angka kuman kurang dari 700 koloni/m3
2.7. Kerangka Konsep
Bahan Pencemar
- Karbon Monoksida (CO) - Nitrogen Dioksida (NO2)
KepMenKes 1405 Tahun 2002
- Melebihi NAB
KepMenKes 1405 Tahun 2002
‐ Tidak
melebihi NAB
Karakteristik ruangan rental game online
- Ventilasi - Luas Ruangan
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei dan bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui
kadar karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) kualitas dalam ruangan
game online di sekitar Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru 2011.
Penelitian survai adalah penyelidikan yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta
dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual untuk mendapatkan
kebenaran (Sinulingga, 2011).
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian diadakan di dalam ruangan dari beberapa unit rental game online dari
48 unit rental game online yang terdapat di sekitar pinggiran jalan Jamin Ginting
Kelurahan Padang Bulan.
Adapun alasan memilih tempat tersebut sebagai lokasi penelitian adalah:
1. Lokasi tersebut merupakan lokasi dengan perumahan padat, berada di pinggir
jalan raya dan terdapat banyak rental game online
2. Belum pernah dilakukan penelitian untuk mengetahui kadar karbon monoksida
(CO) dan nitrogen dioksida (NO2) di dalam ruangan rental game online.
2.2.2.Waktu Penelitian
2.3. Objek penelitian
Objek pada penelitian ini adalah parameter gas pencemar karbon monoksida
(CO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta karakteristik ruangan game online yaitu
ventilasi, luas ruangan, tinggi plafon dari lantai dan jarak ruangan dari jalan raya.
2.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh rental game online yang terdapat di
pinggiran Jalan Jamin Ginting Kelurahan Padang Bulan yaitu sebanyak 48 unit
dimana 14 unit diantaranya adalah rental game online dengan pintu tertutup dan 34
unit dengan pintu terbuka.
2.4.2. Sampel
Sampel dalam peneltitian ini diambil dengan cara purposive sampling yaitu 15
(lima belas) unit rental game online yang diambil sepertiga dari jumlah rental terbuka
dan tertutup yang diharapkan dapat mewakili populasi yaitu 11 (sebelas) unit rental
game online yang pintunya terbuka sepanjang hari dan 4 (empat) unit dengan pintu
tertutup dan masing-masing sampel yang dipilih adalah rental game online yang
bebas merokok dan tidak menggunakan pendingin ruangan (AC) dalam ruangan.
2.5. Metode Pengumpulan Data 2.5.1. Data Primer
Data primer merupakan data hasil pemeriksaan karbon monoksida (CO) dan
2.5.2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan merupakan data mengenai bangunan
masing-masing rental game online dari pekerja.
2.6. Lokasi Pengukuran
Lokasi pengukuran CO dan NO2 yang dilakukan di ruangan rental game
online masing-masing dilakukan pada 1 titik yaitu pada titik tengah ruangan.
2.7. Definisi Operasional
1. Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida (CO), adalah gas yang terdapat di dalam ruangan yang
bersumber dari asap rokok, emisi kendaraan bermotor yang berasal dari luar ruangan
yang dapat masuk melalui pintu masuk yang terbuka atau melalui lubang ventilasi
lainnya.
2. Nitrogen Dioksida (NO2)
Nitrogen Oksida (NO2), adalah gas polutan yang terdapat dalam ruangan yang
bersumber dari asap rokok dan juga emisi kendaraan bermotor yang berasal dari luar
ruangan yang dapat masuk melalui pintu masuk yang terbuka dan atau melalui lubang
ventilasi lainnya.
3. Karakteristik Ruangan Rental Game Online
- Ventilasi adalah lubang tempat udara dapat keluar masuk secara bebas, terdiri
dari ventilasi buatan
- Tinggi plafon dari lantai adalah jarak lantai dengan langit-langit ruangan dalam
satuan meter
- Jarak ruangan dari jalan raya adalah jaraj perkiraan pintu masuk ruangan dengan
pinggiran jalan raya dalam satuan meter.
4. Melebihi Nilai Ambang Batas
Melebihi nilai ambang batas adalah apabila kualitas udara yang diukur melebihi
dari nilai ambang batas yang diatur oleh Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1405
Tahun 2002 tentang persyaratan dan tata cara penyelenggaraan kesehatan di
lingkungan kerja perkantoran.
5. Tidak Melebihi Ambang Batas
Tidak melebihi nilai ambang batas adalah apabila kualitas udara yang diukur
tidak melebihi ambang batas yang diatur oleh Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1405 Tahun 2002 tentang persyaratan dan tata cara penyelenggaraan kesehatan di
lingkungan kerja perkantoran.
2.8. Aspek Pengukuran
3.8.1. Karbon Monoksida (CO)
a. Kadar karbon monoksida (CO) diukur dengan menggunakan alat NDIR
Analyzer. Hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai ambang batas yang
ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1405 Tahun 2002 mengenai
karbon monoksida (CO) sebesar 29mg/m3.
b. Pengukuran dilakukan mulai 14-16 WIB karena waktu tersebut adalah waktu
sekolah dan waktu padatnya kendaraan di jalan atau rawan terjadinya macet
karena waktunya pulang kerja ataupun pulang sekolah dan kuliah sehingga
menyumbangkan polutan ke dalam ruangan rental game online.
2.8.2.Nitrogen Dioksida (NO2)
a. Kadar Nitrogen Dioksida (NO2) di udara diukur dengan menggunakan alat
Midget Impinger. Hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai ambang batas
yang diperbolehkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1405 Tahun 2002
mengenai Nitrogen Dioksida (NO2) sebesar 5,60 mg/m3.
b. Pengukuran dilakukan dari pukul 14.00-16.00 WIB karena waktu tersebut adalah
waktu ramainya pengunjung rental game online karena anak sekolah sudah
pulang sekolah dan waktu padatnya kendaraan di jalan atau rawan terjadinya
macet karena waktunya pulang kerja ataupun pulang sekolah dan kuliah sehingga
menyumbangkan polutan ke dalam ruangan rental game online.
2.9. Cara Pemeriksaan Sampel 3.9.1. Karbon Monoksida (CO) A. Prinsip
Alat analisis gas karbon monoksida (CO) bekerja atas dasar sinar infra merah
yang terabsorbsi oleh analit. Sinar infra merah yang digunakan adalah sinar infra
merah non-dispersive.
Gas nol (zero gass) dan contoh uji masuk dalam sel pengukuran dalam jumlah
yang tetap diatur oleh katup selenoid yang bekerja dalam rentang waktu tertentu.
infra merah. Banyaknya intensitas sinar yang diserap sebanding dengan konsentrasi
karbon monoksida (CO). Dengan kondisi ini alat penganalisa akan menggunakan
modulasi yang timbul sebagai akibat terabsorbsinya infra merah oleh contoh uji.
Sinar infra merah yang dihasilkan oleh sumber sinar infra merah yang diarahkan ke
tabung pengukuran, kemudian masuk ke detektor. Energi dari sinar infra merah
dilewatkan melalui tabung pengukuran kemudian diabsorpsi oleh contoh uji. Apabila
contoh uji mengalir ke tabung, energi infra merah yang masuk ke dalam detektor
akan berfluktuasi sesuai dengan intensitas sinar yang terabsorpsi oleh contoh uji yang
sedang diukur.
Di dalam detektor terdapat membran yang dapat mengukur fluktuasi tekanan
contoh uji. Fluktuasi tekanan terjadi jika terdapat perbedaan jumlah energi sinar infa
merah yang terabsorpsi oleh contoh uji dan gas nol (zero gass) di dalam sel.
Perbedaan ini menciptakan fluktuasi yang ekivalen dengan perbedaan membran. Hal
ini kemudian diubah menjadi sinyal fluktuasi elektrik yang diperkuat. B. Peralatan
1. Alat ukur CO dengan detektor NDIR.
C. Bahan
1. Gas nol (zero gass) : N2 atau He berisi kurang dari 0,1 ppm CO
2. Gas rentang induk: gas standar CO untuk skala penuh 80% digunakan untuk
kalibrasi rentang instrumen.
3. Gas rentang kerja: gas standar CO yang diperlukan untul uji linieritas dengan
D. Prosedur Pengukuran
1. Tekan tombol on/off
2. Tunggu pembacaan pada display stabil ± 4 menit
3. Letakkan probe pada posisi normal
4. Tekan tombol Rec (untuk merekam) kadar CO yang disaring
5. Tentukan waktu
6. Setelah waktu yang ditentukan, tekan kembali tombol Rec (rekaman stop)
7. Untuk melihat CO max, min, tekan tombol ▼ atau ▲
Atau lebih detailnya dapat ditransfer ke PC lewat interface programnya.
2.9.2. Nitrogen Dioksida (NO2) A. Prinsip
Metode Gries Saltzman adalah metoda yang digunakan dalam menentukan
konsentrasi gas pencemar nitrogen dioksida (NO2). Gas nitrogen dioksida (NO2)
dijerap dalam larutan Gries Saltzman sehingga membentuk suatu senyawa azo dye
berwarna merah muda yang stabil setelah 15 menit. Konsentrasi larutan ditentukan
secara spektrofotometri pada panjang gelombang 550 nm.
B. Peralatan
1) Midget Impinger, flowmeter, vacuum pump, generator set
2) Spektrophotometer
3) Peralatan pengambilan contoh uji nitrogen dioksida (NO2)
5) Pipet mikro 0,0 ml; 0,1 ml; 0,2 ml; 0,4 ml; 0,5 ml; 0,8 ml; 1,0 ml; atau buret
mikro
6) Gelas ukur 100 ml
7) Gelas piala 100 ml, 500 ml dan 1000 ml
8) Tabung uji 25 ml
9) Spektrofotometer dilengkapi kuvet
10) Neraca analitik dengan ketelitian 0,1 mg
11) Oven
12) Botol pirex warna gelap
13) Desikator
14) Alat destilasi
15) Kaca arloji
C. Bahan/Pereaksi
1) Hablur asam sulfanilat (H2NC6H4SO3H)
2) Larutan asam asetat glacial (CH3COOH)
3) Air suling bebas nitrit
4) Larutan induk N-(1-naftil)-etilendiamin dihidroklorida (NEDA C12H16C12N2)
5) Aseton (C3H6O)
6) Larutan penyerap gries Saltzman
7) Larutan induk (NO2) 1640 µg/ml
8) Larutan standar nitrit (NO2)
1) Susun peralatan pengambilan contoh uji dengan baik dan benar
2) Masukkan larutan penyerap Gries Slatzman sebanyak 10 ml ke dalam botol
penyerap. Atur botol penyerap agar terlindung dari hujan dan sinar matahari
langsung.
3) Hidupkan pompa penghisap udara dan atur kecepatan alir 0,4 L/menit, setelah
stabil catat laju alir awal F1
4) Lakukan pengambilan contoh uji selama 1 jam dan catat temperatur dan tekanan
udara
5) Setelah 1 jam catat laju alir akhir (F2) dan kemudian matikan pompa penghisap
6) Analisis yang dilakukan di lapangan segera setelah pengambilan contoh
E. Prosedur Analisis
1. Pembuatan kurva kalibrasi
a. Optimalkan alat spektrofotometer sesuai petunjuk penggunaan alat
b. Masukkan masing-masing 0,0 ml; 0,1 ml; 0,2 ml; 0,4 ml; 0,6 ml; 0,8 ml; dan 1,0
ml; larutan standar nitrit menggunakan pipet volumetrik atau buret mikro ke
dalam tabung uji 25 ml.
c. Tambahkan larutan penyerap sampai tanda yang tertera. Kocok dengan baik dan
biarkan selama 15 menit agar pembentukan warna sempurna.
d. Ukur serapan masing-masing larutan standar dengan spektofotometer pada
panjang gelombang 550 nm
e. Buat kalibrasi antara serapan dengan jumlah NO2 (µg)
a. masukkan larutan contoh uji ke dalam kuvet pada alat spektrofotomete, lalu ukur
intensitas warna merah muda yang terbentuk pada panjang gelombang 550 nm
b. baca serapan contoh uji kemudian hitung konsentrasi dengan menggunakan
kurva kalibrasi
c. lakukan langkah-langkah 1 butir a) sampai b) untuk larutan penyerap yang diukur
sebagai larutan blanko.
F. Perhitungan
1) Konsentrasi NO2 dalam larutan standar
Jumlah NO2 (µg) tiap 1 ml larutan standar yang digunakan dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
NO2 : jumlah NO2 dalam larutan standar NaNO2 (µg/ml)
a : berat NaNO2 yang ditimbang (g)
46 : berat molekul NO2
69 : berat molekul NaNO2
f : faktor yang menunjukkan jumlah mol NaNO2 yang menghasilkan
warna yang setara dengan 1 mol NO2 (nilai f=0,82)
10/1000 : faktor pengenceran dari laritan induk NaNO2
106 : konversi dari gram ke µg
2. Volum contoh uji dalam udara yang diambil
Volum contoh uji udara yang diambil, dihitung pada kondisi normal (25⁰C, 760
mmHg) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
V : volume udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 25⁰C, 760 mmHg
F1 : laju alir awal (L/menit)
F2 : laju alir akhir (L/menit)
T : durasi pengambilan contoh uji (menit)
Pa : tekanan barometer rata-rata selama pengambilan contoh uji (K)
Ta : temperatur rata-rata selama selama pengambilan contoh uji (K)
298 : konversi temperatur pada kondisi normal (25⁰C) ke dalam kelvin
760 : tekanan udara standar (mmHg)
3. Konsentrasi NO2 di udara ambient
Konsentrasi NO2 dalam contoh uji dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Dimana:
C : konsentrasi NO2 di udara (µg/Nm3)
b : jumlah NO2 dari contoh uji hasil perhitungan dari kurva kalibrasi (µg)
V : volum udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 25⁰C, 760 mmHg V
=
x
x
10/25 : faktor pengenceran
1000 : konversi liter ke m3
3.10. Pengolahan dan Analisa Data
Data diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan, di analisa secara
deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi kemudian dinarasikan dan data
pemeriksaan karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) dari hasil analisis
BAB IV
HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kelurahan padang bulan merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan
Medan Baru. Kelurahan Padang Bulan merupakan salah satu daerah yang padat
dengan perumahan yang rapat dan ramai dengan lalu lintas dan rawan macet. Selain
itu, di sepanjang jalan besar Kelurahan Padang Bulan terdapat banyak fasilitas
hiburan, toko-toko, rumah makan, fasilitas perbelanjaan dan perusahaan percetakan
sehingga daerah ini ramai oleh orang-orang yang menggunakan fasilitas-fasilitas
tersebut. Selain itu, di daerah ini juga terdapat beberapa fasilitas kampus sehingga
membuat daerah ini menjadi lokasi yang strategis sebagai daerah tempat tinggal
untuk mahasiswa yang harus menyewa rumah kos.
Salah satu fasilitas hiburan yang terdapat di sekitar pinggiran jalan besar di
Kelurahan Padang Bulan adalah rental game online ataupun warung internet. Di
sepanjang pinggiran jalan terdapat 48 unit rental game online dengan berbagai ukuran
atau kapasitasnya. Hiburan ini menawarkan jenis permainan yang disukai oleh kaum
remaja ataupun pemuda, sehingga selalu ramai dikunjungi. Bangunan rental game
online yang terdapat di sepanjang jalan besar Kelurahan Padang Bulan ini pada
umumnya terletak dekat dengan jalan dan memiliki pintu terbuka dan hanya sebagian
kecil dengan pintu tertutup.
Adapun batas-batas wilayah untuk daerah Kelurahan Padang Bulan, yaitu:
- Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Merdeka
- Sebelah Timur berbatasan dengan Sei Babura
- Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Pembangunan
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Kadar Karbon Monoksida (CO)
Adapun hasil pengukuran karbon monoksida (CO) dalam ruangan rental game
online yang berlokasi di pinggiran jalan besar di Kelurahan Padang Bulan seperti
disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Kadar Karbon Monoksida (CO) di Dalam Ruangan Rental Game Onlinedi Sekitar Kelurahan Padang Bulan Medan Tahun 2012
Keterangan:
MS : Memenuhi Syarat
Tabel 4.1. menunjukkan bahwa dari pengukuran yang dilakukan mulai dari
rental game online yang pertama sampai yang terakhir terdapat hasil bahwa tidak ada
No Nama Rental
Game Ol
kadar karbon monoksida (CO) yang melebihi ambang batas, namun kadar tertinggi
terdapat pada rental game online Gudswar Net dan Soigon Net yaitu 3 ppm dan 4
ppm.
4.2.2. Kadar Nitrogen Dioksida (NO2)
Adapun hasil pengukuran nitrogen dioksida (NO2) dalam ruangan rental game
online di sekitar Kelurahan Padang Bulan Medan seperti disajikan pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Kadar Nitrogen Dioksida (NO2) di dalam ruangan rental game online di sekitar Kelurahan Padang Bulan tahun 2012
Keterangan:
MS : Memenuhi Syarat
Tabel 4.2. menunjukkan bahwa dari pengukuran yang dilakukan di dalam
masing-masing ruangan rental game online di sekitar Kelurahan Padang Bulan
terdapat hasil bahwa tidak ada nilai yang melebihi nilai ambang batas tetapi kadar
tertinggi terdapat pada rental Gudswar Net dengan kadar 0,406 µg/m3.
4.2.3. Karakteristik Rental Game Online 4.2.3.1. Ventilasi
Adapun jenis ventilasi bangunan rental game online yang dilakukan
pengukuran karbon monoksida dan (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3. Tabulasi Silang Ventilasi Ruangan Rental Game Online Berdasarkan Jumlah Titik Pengukuran Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Dioksida (NO2) di Sekitar Kelurahan Padang Bulan Medan Tahun 2012
No Lokasi Pengukuran
Ventilasi Keterangan CO NO2
<
Tabel 4.3. menunjukkan bahwa seluruh titik pada ruangan rental game online
dengan pintu terbuka maupun tertutup diperoleh hasil bahwa sebanyak 7 unit rental
memiliki luas ventilasi yang tidak memenuhi syarat. Selain itu, tabel juga
menunjukkan berdasarkan luas ventilasi tidak terdapat hasil yang melebihi nilai
ambang batas untuk pengukuran kadar Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen
Dioksida (NO2).
4.3.2.2. Luas Ruangan
Adapun luas ruangan rental game online berdasarkan titik pengukuran kadar
karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) dapat dilihat pada tabel 4.5. di
Tabel 4.4. Tabulasi Silang Luas Ruangan Rental Game Online Berdasarkan
Titik Pengukuran Karbon Monoksida dan Nitrogen Dioksida (NO2) Dalam Ruangan Rental Game Online di Sekitar Kelurahan Padang Bulan Medan Tahun 2012
No Nama Rental Luas Ruangan CO NO2
Tabel 4.4. menunjukkan hasil pengukuran berdasarkan luas ruangan dimana
tidak terdapat hasil yang melebihi nilai ambang batas untuk pengukuran kadar karbon
monoksida (CO) maupun nitrogen dioksida (NO2) dan rata-rata luas ruangan adalah
54,6 m2.
4.2.3.3. Tinggi Plafon dari Lantai
Adapun tinggi plafon dari lantai ruangan rental game online berdasarkan titik
pengukuran kadar karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) dapat dilihat
Tabel 4.5. Tabulasi Silang Tinggi Plafon dari Lantai Ruangan Rental Game Online Berdasarkan Jumlah Titik Pengukuran Karbon Monoksida dan Nitrogen Dioksida (NO2) Dalam Ruangan Rental Game Online di Sekitar Kelurahan Padang Bulan Medan Tahun 2012
No Nama
Tabel 4.5. menunjukkan bahwa hasil pengukuran terhadap karbon monoksida
(CO) dan nitrogen dioksida (NO2) dalam ruangan rental game online berdasarkan
tinggi plafon dari lantai tidak ada hasil yang melebihi nilai ambang batas dengan
rata-rata tinggi plafon dari lantai yaitu 3,97 m.
4.2.3.4. Jarak dengan Jalan Raya
Adapun jarak ruangan rental game online dengan jalan raya berdasarkan titik
pengukuran kadar karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) dapat dilihat
Tabel 4.6.Tabulasi Silang Jarak Ruangan dari Jalan Raya Rental Game Online Berdasarkan Titik Pengukuran Karbon Monoksida dan Nitrogen Dioksida (NO2) Dalam Ruangan Rental Game Online di Sekitar Kelurahan Padang Bulan Medan Tahun 2012
No Nama Rental Jarak Ruangan dengan Jalan
Tabel 4.6. menunjukkan bahwa hasil pengukuran terhadap karbon monoksida
(CO) dan nitrogen dioksida (NO2) di dalam ruangan rental game online berdasarkan
jarak ruangan dari jalan raya tidak ada hasil yang melebihi nilai ambang batas dengan
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Kadar Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Dioksida (NO2) di Dalam Ruangan Rental Game Online Sekitar Kelurahan Padang Bulan
Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Dioksida (NO2) yang terdapat di dalam
ruangan rental game online di sekitar Kelurahan Padang Bulan berasal dari berasal
dari pencemaran dari dalam ruangan dan luar ruangan yaitu emisi gas buang dari
kendaraan bermotor di jalan. Menurut Mukono (2003), mobil bukan satu-satunya
sumber gas CO di perkotaan, tetapi asap rokok juga merupakan sumber yang banyak
menyumbang. Telah diteliti bahwa kadar CO yang berasal dari asap rokok sekitar 400
dan 475 ppm. Menurut Depkes RI (2001) sebagian besar emisi NOx buatan manusia
berasal dari pembakaran bensin.
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan pada 15 titik yaitu pada
masing-masing ruangan rental game online dapat dilihat bahwa kadar karbon monoksida
(CO) tidak ada yang melebihi nilai ambang batas dan namun nilai tertinggi sebesar 4
ppm yaitu pada lokasi pengukuran di Soigon Net. Tinggi rendahnya kadar karbon
monoksida di dalam suatu ruangan dipengaruhi oleh banyaknya faktor, salah satunya
ialah pencemaran dari luar ruangan (Mukono, 2003). Sumber diharapkan
menyumbangkan gas CO ke dalam ruangan adalah pencemaran dari luar ruangan
yaitu dari kendaraan bermotor dari jalanan di depan rental tersebut.
Menurut Mukono (2003) proporsi kadar gas CO di luar dan di dalam ruangan