PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
GROUP INVESTIGATION TERHADAP PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIS SISWA
(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Sribhawono Tahun Pelajaran 2012/2013)
Oleh
FAJAR MAGDALENA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
LarasSewestiNingrum
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Sribhawono Tahun Pelajaran 2012/2013)
Oleh
FAJAR MAGDALENA
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap pemahaman konsep matematis siswa. Desain penelitian adalah post-test only control design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sribhawono semester genap tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 198 siswa yang terdistribusi dalam 6 kelas. Adapun sampelnya adalah
siswa kelas VIII 1 dan VIII 3 yang dipilih dengan cara purposive random sampling.
Data penelitian diperoleh melalui tes pemahaman konsep matematis. Berdasarkan
hasil analisis data, diperoleh bahwa rata-rata pemahaman konsep matematis siswa dan ketuntasan belajar siswa pada model pembelajaran kooperatif tipe group investigation lebih tinggi dari pembelajaran konvensional. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran kooperatif kooperatif tipe group investigation berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Ruang Lingkup Penelitian ... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pemahaman Konsep Matematis... 7
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI ... 10
C. Kerangka Pikir ... 13
D. Anggapan Dasar dan Hipotesis... 15
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ... 17
B. Desain Penelitian ... 18
C. Data Penelitian ... 18
D. Teknik Pengumpulan Data ... 18
E. Instrumen Penelitian ... 19
1. Uji Validitas Instrumen ... 20
xv
3. Tingkat Kesukaran (TK) ... 22
4. Daya Pembeda (DP) ... 23
5. Rekapitulasi Hasil Analisis Data Tes Uji Coba ... 24
F. Teknik Analisis Data ... 24
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 29
1. Pencapaian Awal Indikator Pemahaman Konsep ... 30
B. Pembahasan ... 31
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 36
B. Saran ... 36 DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pada UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkannya adalah dengan pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik adalah suatu proses usaha yang berhasil membawa semua peserta didik kepada tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan. Salah satu bagian dari pendidikan adalah pembelajaran.
2
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006 dinyatakan bahwa tujuan pendidikan matematika pada pendidikan menengah adalah agar peserta didik memahami konsep matematika, mampu menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Berdasarkan permendiknas tersebut, apabila siswa memahami konsep dengan baik maka salah satu tujuan pendidikan matematika pada pendidikan menengah akan tercapai. Tapi pada kenyataannya, masih banyak siswa yang belum memiliki kompetensi matematika yang diharapkan. Hal ini terlihat dari hasil penelitian Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS, 2007) yang menunjukkan bahwa skor rata-rata prestasi matematika siswa adalah 397.
3
Ada banyak model pembelajaran yang dapat diaplikasikan guru dalam proses pembelajaran matematika. Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Seperti diketahui bahwa model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah adalah model pembelajaran konvensional. Model pembelajaran konvensional ini didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru sebagai sumber belajar utama bagi siswa, sehingga ceramah akan menjadi pilihan utama dalam kegiatan belajar.
Salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kerja kelompok sehingga memungkinkan siswa untuk mengembangkan potensinya dengan saling bekerja sama dengan siswa lainnya dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan memahami konsep-konsep matematika. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang dapat diterapkan salah satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yang tidak hanya membantu siswa menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial siswa, tetapi juga membantu siswa untuk memahami konsep-konsep.
Menurut Sharan dan Sharan (dalam Arends, 1997 : 120-121) Group Investigation
4
Tujuan dari model Group Investigation ini adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam rangka berpartisipasi dalam proses sosial demokratik dengan mengkombinasikan perhatian-perhatian pada kemampuan antar-personal (kelompok) dan kemampuan rasa ingin tahu akademis. Kegiatan dalam pembelajaran Group Investigation memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir mandiri, aktif dalam mencari sumber-sumber belajar, menemukan sendiri konsep-konsep materi pelajaran melalui investigasi, berinteraksi dengan teman, dan bekerja sama di dalam kelompok, sedangkan guru hanya bertindak sebagai pembimbing, fasilitator, dan pemberi kritik yang membangun. Sehingga dari pembelajaran ini akan dilihat pengaruh dari model pembelajran tipe GI terhadap pemahaman konsep matematis siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Apakah model pembelajaran Group Investigation
berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 1 Sribhawono?”
C. Tujuan Penelitian
5
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan: 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini secara teoritis diharapkan mampu memberikan sumbangan ter-hadap perkembangan pendidikan dan pembelajaran matematika, terutama terkait pemahaman konsep matematis siswa dan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, untuk menambah wawasan dalam pembelajaran matematika sebagai metode alternatif yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
Group Investigation dan keterkaitannya dalam pemahaman konsep matematis siswa.
b. Bagi sekolah yang bersangkutan, untuk menambah sumbangan pemikiran bagi sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas siswanya.
c. Bagi peneliti lain, sebagai referensi untuk penelitian yang sejenis dan sumber bacaan yang dapat menambah wawasan mereka.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:
6
2. Group Investigation adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan dalam suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Kelebihan dari model group investigation ini adalah memfasilitasi siswa menjadi lebih aktif sejak kegiatan awal sampai akhir pembelajaran dalam memahami materi baik secara mandiri maupun kelompok.
2. Pemahaman konsep siswa merupakan kemampuan siswa memperoleh makna materi pelajaran matematika yang dapat dilihat melalui hasil tes formatif. Indikator siswa yang memahami suatu konsep menurut KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) tahun 2006:
a. Menyatakan ulang suatu konsep.
b. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu. c. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep.
d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representatif matematika. e. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemahaman Konsep Matematis
Matematika terdiri dari berbagai konsep yang tersusun secara hierarkis, sehingga pemahaman konsep matematis menjadi sangat penting. Belajar konsep merupakan hal yang paling mendasar dalam proses belajar matematika, oleh karena itu seorang guru dalam mengajarkan sebuah konsep harus beracuan pada sebuah tujuan yang harus dicapai. Konsep matematika yang sangat kompleks cukup sulit bahkan tidak bisa dipahami jika pemahaman konsep yang lebih sederhana belum memadai. Hiebert dan Carpenter (1992) menyatakan bahwa salah satu ide yang diterima secara luas dalam pendidikan matematika adalah bahwa siswa harus memahami matematika. Marpaung (2008) juga berpendapat bahwa matematika tidak akan ada artinya kalau hanya dihafalkan. Dengan demikian, pemahaman konsep matematis menjadi salah satu tujuan pembelajaran matematika.
9
lain, memahami ialah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang siswa dapat memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri.
Pemahaman konsep merupakan salah satu aspek dalam prinsip-prinsip belajar teori kognitif (Hamalik, 2009: 46). Berdasarkan prinsip belajar teori kognitif belajar dengan pemahaman (understanding) adalah lebih permanen (menetap) dan lebih memungkinkan untuk ditransferkan, dibandingkan dengan rote learning atau belajar dengan formula.
Pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap konsep matematika menurut NCTM (dalam Herdian, 2010) dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam beberapa kriteria yaitu mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan, membuat contoh dan bukan contoh, menggunakan simbol - simbol untuk merepresentasikan suatu konsep, mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya, mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep, mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep, serta membandingkan dan membedakan konsep-konsep.
10
Depdiknas menjelaskan bahwa Penilaian perkembangan anak didik dicantumkan dalam indikator dari kemampuan pemahaman konsep sebagai hasil belajar matematika.
Indikator tersebut adalah sebagai berikut. a. Menyatakan ulang sebuah konsep.
b. Mengklasifikasikan sebuah objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya).
c. Memberi contoh dan non contoh dari konsep.
d. Menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematika. e. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.
f. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu. g. Mengaplikasikan konsep
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI
Pengertian investigasi menurut pendapat Krismanto (2003: 7) yaitu:
Investigasi atau penyelidikan sebagai kegiatan pembelajaran yang memberikan kemungkinan siswa untuk mengembangkan pemahaman melalui berbagai kegiatan dan hasil yang benar sesuai dengan pengembangan yang dilalui oleh siswa.
Lebih lanjut Height (2003: 7) menyatakan to investigation berkaitan dengan suatu kegiatan mengobservasi secara rinci dan menilai secara sistematis.
mem-11
biasakan siswa mengembangkan rasa ingin tahu. Hal ini akan membuat siswa lebih aktif berpikir dan mencetuskan ide-ide atau suatu gagasan, serta dapat menarik kesimpulan berdasarkan hasil diskusi di kelas.
Menurut Slavin (2005: 215) mengungkapkan bahwa:
Model pembelajaran Group Investigation merupakan model pembelajaran dalam kelompok kecil yang di dalamnya terjadi suatu komunikasi, interaksi kooperatif, dan pertukaran intelektual sebagai usaha siswa untuk belajar. Pembelajaran tersebut mendorong dan membimbing keterlibatan siswa dalam kelompok kecil secara lebih aktif dalam proses pembelajaran. Model ini sangat menekankan pentingnya komunikasi dan saling bertukar pengalaman antarpeserta didik.
Menurut Arends (dalam Kusuma 2010: 16-17) mengemukakan enam tahap kegiatan dalam metode GI yaitu:
1. Mengidentifikasi topik dan pembentukan kelompok.
Tahapan ini siswa meneliti, mengajukan topik dan saran. Peranan ini dimulai dengan setiap siswa diberikan topik yang harus diinvestigasi. Kemudian siswa yang memiliki topik yang sama dikelompokkan menjadi satu kelompok yang sama dalam penyelidikan nantinya. Anggota kelompok terdiri dari dua sampai enam siswa, kemudian guru memberikan lembar kerja kepada setiap kelompok. 2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari.
12
3. Melaksanakan investigasi.
Siswa secara individual atau berpasangan mengumpulkan informasi, menganalisa dan mengevaluasi serta menarik kesimpulan. Setiap anggota kelompok memberikan kontribusi satu dari bagian penting yang lain untuk kelompoknya. Anggota kelompok yang lain dapat menolong dan mendiskusikan pekerjaannya dengan mengadakan saling tukar informasi dan mengimpulkan ide-ide tersebut untuk menjadi satu kumpulan.
4. Menyiapkan laporan akhir.
Pada tahap ini merupakan tingkat pengorganisasian dengan mengintegrasikan semua bagian menjadi sebuah keseluruhan dan merencanakan suatu presentasi di depan kelas. Setiap kelompok telah menunjuk salah satu anggota untuk mempresentasikan tentang laporan hasil akhir penyelidikanya yang kemudian setiap anggotanya mendengarkan. Peran guru disini sebagai penasehat membantu memastikan setiap anggota kelompok ikut andil didalamnya.
5. Mempresentasikan hasil akhir.
Setiap kelompok telah siap memberikan hasil akhir di depan kelas dengan berbagai bentuk presentasi. Diharapkan dari penyajian presentasi yang beraneka ragam tersebut, kelompok lain dapat aktif mengevaluasi kejelasan dari laporan setiap kelompok dengan melakukan tanya jawab.
6. Mengevaluasi.
13
Enam langkah tersebut dikembangkan berdasarkan tiga konsep utama yang menjadi ciri model Group Investigation menurut Winataputra (2001: 75), yaitu:
1) Penelitian atau inquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learning group. Penelitian di sini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah tersebut.
2) Pengetahuan adalah pengalaman belajar yang diperoleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung.
3) Dinamika kelompok menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling bertukar pengalaman melaui proses saling beragumentasi.
Dalam penelitian ini, model pembelajaran group investigation adalah model yang memiliki enam tahap langkah pembelajaran yaitu tahap pengelompokkan, tahap perencanaan kooperatif, tahap investigasi, tahap pengorganisasian, tahap presentasi dan tahap evaluasi. Siswa secara berkelompok diberikan proyek investigasi secara rutin. Dengan proyek investigasi tersebut siswa belajar memberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah yang diberikan sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih mengeksplorasi pemahaman konsep matematis siswa.
F. Kerangka Pikir
Penelitian tentang pengaruh model pembelajaran GI terhadap pemahaman konsep matematis siswa terdiri dari satu variabel bebas dan dan satu variabel terikat. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran GI (X). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa (Y).
14
tertentu. Salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa dan dapat mengembangkan kemampuan pemahaman materi adalah model pembelajaran
Group Investigation.
Model pembelajaran Group Investigation adalah model pembelajaran dengan siswa secara berkelompok diberikan proyek investigasi oleh guru untuk dipecahkan bersama kelompoknya, mengumpulkan informasi, menganalisis dan membuat simpulan kemudian dipresentasikan. Dengan proyek investigasi tersebut, siswa belajar memberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah yang diberikan sehingga dapat mengeksplorasi pemahaman dan ketrampilan siswa.
15
Pada akhir pembelajaran, siswa dan guru secara bersama-sama menyimpulkan seluruh materi yang telah dipelajari sebelumnya dan guru memberikan penegasan tentang konsep-konsep.
Dalam tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran Group Investigation terlihat bahwa siswa belajar bagaimana memahami konsep, lalu merencanakan penyelesaiannya, menyelesaikan masalah sesuai perencanaan kemudian mengevaluasi atau memeriksa kembali penyelesaian yang diperoleh, sehingga diharapkan berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep. Dengan demikian pembelajaran Group Investigation diharapkan berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep.
G. Anggapan Dasar dan Hipótesis 1. Anggapan Dasar
Penelitian ini, bertolak pada anggapan dasar sebagai berikut.
a. Semua siswa kelas VIII semester genap SMPN 1 Sribhawono tahun pelajaran 2012-2013 memperoleh materi yang sama dan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
b. Faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini dianggap memberikan kontribusi yang sama.
2. Hipotesis Penelitian
16
1. Hipotesis Umum
Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa.
2. Hipotesis Kerja
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2012-2013 sebanyak 198 siswa yang terdistribusi dalam enam kelas (VIII 1-VIII 6), dengan rata-rata nilai semester ganjil yang disajikan pada Tabel 3.1:
Tabel 3.1 Nilai Semester Ganjil Kelas VIII SMP Negeri 1 Sribhawono
NO. Kelas Jumlah Siswa
Rata-rata Nilai Ujian Akhir Semester
Ganjil
1 VIII 1 33 55,00
2 VIII 2 33 52,16
3 VIII 3 33 55,00
4 VIII 4 33 52,56
5 VIII 5 33 55,00
6 VIII 6 33 52,80
Jumlah populasi 198 322,52
Nilai Rata-rata Populasi 53,75
Sumber : SMP Negeri 1 Sribhawono tahun pelajaran 2012/2013
Sampel dari penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang diambil melalui teknik
18 konvensional. Dalam Tabel 3.1 tersebut, dapat dilihat bahwa kelas yang mempunyai nilai rata-rata hampir sama yaitu kelas VIII.1 dan kelas VIII.3.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Desain yang digunakan adalah posttest only control design. Ini merupakan desain kelas kontrol dengan tes akhir saja. Menurut Furchan (1982: 354) skema dari model rancangan penelitian tersebut adalah :
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan Post-test
E X Y1
P C Y2
Keterangan:
E = Kelas eksperimen P = Kelas kontrol X = Pembelajaran GI
C = Pembelajaran konvensional
Y1 = Skor post-test pada kelas eksperimen Y2 = Skor post-test pada kelas kontrol
C. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini adalah data pemahaman konsep matematis yang berupa data kuantitatif dan diperoleh melalui tes pemahaman konsep matematis siswa setelah mengikuti pembelajaran.
D. Teknik Pengumpulan Data
19 diberikan setelah akhir pembelajaran (posttest) di kelas eksperimen dan kontrol. Tes yang diberikan sesudah pembelajaran bertujuan untuk melihat apakah model pembelajaran ini dapat berpengaruh pemahaman konsep matematis siswa.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal-soal untuk mengukur pemahaman konsep matematis. Setiap soal memiliki satu atau lebih indikator pemahaman konsep matematis. Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1. Penyusunan Perangkat Tes
Penyusunan instrumen tes dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
a) Melakukan pembatasan materi yang diujikan, yaitu pokok bahasan bangun ruang sisi datar kompetensi dasar (1) Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-bagiannya, (2) membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas, (3) menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
b) Menentukan waktu mengerjakan soal, yaitu 80 menit.
c) Menentukan bentuk tes, bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian.
d) Membuat kisi-kisi soal berdasarkan indikator pembelajaran yang ingin dicapai.
20 2. Pelaksanaan Uji Coba
Setelah instrumen tes tersusun, kemudian uji ahli setelah itu diujicobakan pada kelas uji coba. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah butir-butir soal tersebut memenuhi kualifikasi soal yang baik.
3. Analisis Hasil Uji Coba
Penyusunan tes mengacu pada instrumen pemahaman konsep matematis dan kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika yang dapat dilihat dari ketepatan dan kelengkapan siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan. Setelah perangkat tes tersusun, diujicobakan pada kelas di luar sampel penelitian.
1. Validitas Instrumen
Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi dari tes pemahaman konsep matematis ini dapat diketahui dengan cara mem-bandingkan isi yang terkandung dalam tes pemahaman konsep matematis dengan indikator pembelajaran yang telah ditentukan, untuk mendapatkan perangkat tes yang mempunyai validitas isi yang baik dilakukan langkah-langkah berikut: a. Membuat kisi-kisi dengan indikator yang telah ditentukan.
b. Membuat soal berdasarkan kisi-kisi.
c. Meminta pertimbangan kepada guru mitra yang dipandang ahli mengenai kesesuaian antara kisi-kisi dengan soal.
21 validitas isi yang baik adalah yang telah dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur berdasarkan penilaian guru mitra. Berdasarkan penilaian guru mitra, soal yang digunakan telah dinyatakan valid, sehingga langkah selanjutnya diadakan uji coba soal yang dilakukan di luar sampel penelitian tetapi masih dalam populasi yang sama, dan kemudian menganalisis hasil uji coba untuk mengetahui kualitasnya yaitu mengenai realibilitas, tingkat kesukaran dan daya beda.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Untuk menghitung koefisien reliabilitas tes ini didasarkan pada pendapat Sudijono (2011: 207) yang menyatakan bahwa untuk menghitung koefisien reliabilitas tes dapat digunakan rumus alpha, yaitu:
∑σσ
Keterangan:
= koefisien reliabilitas tes
n = banyaknya butir soal
∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total
dengan: ∑ ∑ Keterangan :
= varians total = banyaknya data
∑ = jumlah semua data
22 Sudijono (2008: 207) berpendapat bahwa salah satu kriteria suatu tes dikatakan baik apabila memiliki koefisien reliabilitas 0,70. Hasil perhitungan reliabilitas
tes pada uji coba pada kelas VIII. 5 diperoleh nilai
r
11=0,80 (Lampiran C.2). Berdasarkan pendapat Sudijono di atas instrumen tes pemahaman konsep matematis yang digunakan dalam penelitian memiliki reliabilitas baik.3. Tingkat kesukaran (TK)
Sudijono (2008: 372) mengungkapkan untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus berikut.
Keterangan:
TK : tingkat kesukaran suatu butir soal
JT : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh
IT : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal.
Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria indeks kesukaran menurut Sudijono (2008: 372) :
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran
Nilai Interpretasi
Sangat Sukar
Sukar
Sedang
Mudah
Sangat Mudah
23 Berdasarkan hasil uji coba dan perhitungan indeks kesukaran butir tes terhadap 7 butir tes yang diujicobakan menunjukkan butir tes tergolong sedang dengan kisaran indeks kesukaran antara 0,30 s.d. 0,70 (Lampiran C.2).
4. Daya Pembeda (DP)
Untuk menghitung daya pembeda, terlebih dahulu diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai terendah. Kemudian diambil 27% siswa yang memperoleh nilai tertinggi (disebut kelompok atas) dan 27% siswa yang memperoleh nilai terendah (disebut kelompok bawah). Karno To (dalam Noer, 2010) mengungkapkan menghitung daya pembeda diten-tukan dengan rumus :
Keterangan :
DP : indeks daya pembeda satu butir soal tertentu
JA : jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah JB : jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah IA : jumlah skor ideal kelompok (atas/bawah).
Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi menurut To (dalam Noer, 2010), yang tertera dalam tabel :
Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Daya Pembeda
Nilai Interpretasi
10 . 0 DP
Negatif Sangat Buruk
19
24 Dari hasil uji coba dan perhitungan daya beda butir tes, menunjukkan bahwa ke 7 butir tes uji coba memiliki daya beda lebih dari 0,30 yaitu berkisar dari 0,30 s.d 0,44 (Lampiran C.2).
5. Rekapitulasi Hasil Analisis Data Tes Uji Coba
Dari perhitungan tes uji coba yang telah dilakukan didapatkan data validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran:
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Data Tes Uji Coba
Dari tabel rekapitulasi hasil tes uji coba di atas, terlihat bahwa keempat komponen dari ketujuh butir soal tersebut telah memenuhi kriteria yang ditentukan sehingga ketujuh butir soal tersebut dapat digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman konsep matematis siswa.
F. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas
Uji Normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Kuadrat. Uji Chi Kua-drat menurut Sudjana (2005: 273) adalah sebagai berikut.
a. Hipotesis
H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal No
Soal Validitas Reliabilitas
25 H1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Taraf signifikan : α = 0,05
b. Statistik uji
c. Keputusan uji
Kriteria pengujian jika dengan derajat kebebasan dk = k -3 dan taraf signifikan 5% maka akan berdistribusi normal.
Uji normalitas nilai pemahaman konsep matematis siswa dilakukan menggunakan uji Chi Kuadrat. Hasil rekapitulasi perhitungan data disajikan pada Tabel 3.6 (Lampiran C.5 dan C.6)
Tabel 3.6 Rekapitulasi Uji Normalitas Data Posttest
Kelas Keputusan Uji
Eksperimen 7,41 7,81 Ho diterima
Kontrol 5,58 7,81 Ho diterima
Berdasarkan Tabel 3.6, menunjukkan bahwa data pada kelas eksperimen dan kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Varians
26 pembelajaran konvensional. Masing-masing kelompok tersebut dilakukan untuk variabel terikat pemahaman konsep matematika siswa
Berikut langkah-langkah uji homogenitas. a) Hipotesis
, (varians populasi sama) , (varians populasi tidak sama)
Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji F. Rumus Uji F yaitu :
dan tolak H0 hanya jika F ≥ F1/2 α (v1,v2), dengan F1/2 α (v1,v2) didapat dari daftar distribusi F dengan peluang 1/2 α, sedangkan derajat kebebasan v1 dan v2
masing-masing sesuai dk pembilang dan penyebut dalam rumus. Dengan α = 0,05 (Sudjana, 2005: 250).
Uji Homogenitas Data Posttest
Uji homogenitas data posttest dilakukan dengan uji kesamaan dua varians. Tabel 3.7 menunjukkan rekapitulasi perhitungannya. Perhitungan selengkapnya disajikan pada lampiran C.7.
Tabel 3.7 Rekapitulasi Uji Homogenitas Data Posttest
Kelas Varians Fhitung Ftabel Keputusan Uji
Eksperimen 29,83
1,18 1,82 H0 diterima Kontrol 25,12
27 2. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas data, analisis berikutnya ada-lah menguji hipotesis. Karena kedua data berdistribusi normal dan homogen maka uji hipotesis menggunakan uji-t. Berdasarkan Sudjana (2005: 239) berikut langkah-langkah uji-t.
1) Hipotesis Uji
(pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran GI sama dengan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional)
(pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran GI lebih tinggi dari pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional)
2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan atau 0,05 3) Statistik Uji
2
x = rata-rata sampel kelas yang menggunakan pembelajaran GI
2
x = rata-rata sampel kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional
2 1
s
= variansi sampel kelas yang menggunakan pembelajaran GI2 2
s
= variansi sampel kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional 128
2
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan yaitu:
1. Model pembelajaran group investigation berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa.
2. Pemahaman konsep matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran
group investigation lebih tinggi dari pemahaman konsep matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.
1. Penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran group investigation perlu terus dikembangkan dan diterapkan karena pembelajaran tersebut dapat mempengaruhi pemahaman konsep matematis siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard. I. 2007. Belajar Untuk Mengajar. Terjemahan oleh Helly.
Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Balitbang. 2011. Survei Internasional TIMSS (Trends In International
Mathematics and Science Study). [Online]. Tersedia :
http:/litbang.kemdikbud.go.id. (diakses pada tanggal 19 Februari 2013). Depdiknas.2006.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.
________. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Hamalik, Oemar. 2009. Perencanaan Pengajaran Matematika Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara.
Hasan, Ali Q. 2012. Pengembangan Pembelajaran Operasi Pembagian dengan Menekankan Aspek Pemahaman. Prosiding. UNPAR. Jurusan P.MIPA. Herdian. 2010. Kemampuan Pemahaman Matematis. [On line]. Tersedia: http://
herdy07.wordpress.com/2010/05/27/ kemampuan-pemahaman-matematis (diakses pada tanggal 17 Desember 2011).
Krismanto. 2003. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika. [on line] tersedia : http:// Dunia
guru.com/doc/matematika/SMA/sistem-pembelajaran-matematika Pdf/. (26 Desember 2011, 21:00 WIB)
Kusuma, Jenifer P. 2010. Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Group Investgation sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Diktat Perhitungan Statistika Bangunan Kelas X Tkk SMK Negeri 5 Surakarta. (Skripsi). Surakarta :Universitas Sebelas Maret
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta :Bumi Aksara.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada:
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung :Tarsito:
Tim Penyusun. 2008. Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) 2003. Jakarta:Asa Mandiri.
Tim Penyusun. 2006. Pedoman Model Penilaian Kelas KTSP TK-SD-SMP SMA SMK-MI MTs-MA-MAK. Jakarta: BP. Cipta Jaya.
Wardhani, Sri. 2008. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta:
Depdiknas.
40
41
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP EKSPERIMEN 1)
Sekolah : SMP Negeri 1 Sribhawono Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / 2
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan) Standar Kompetensi : Geometri dan Pengukuran
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar: Membuat jaring-jaring kubus dan balok.
Indikator : - Menentukan jaring-jaring kubus dan balok - Membuat jaring-jaring kubus dan balok. I. Tujuan Pembelajaran
- Siswa diharapkan dapat menentukan jaring-jaring kubus dan balok. - Siswa diharapkan dapat membuat jaring-jaring kubus dan balok Karakter siswa yang diharapkan :
- Disiplin
- Pantang menyerah
- Memberikan ide atau pendapat
II. Materi Pokok Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Datar (BRSD), yaitu mengenai mengenai jaring-jaring bangun ruang sisi datar yang meliputi kubus dan balok.
III.Model Pembelajaran
Group Investigation
IV.Metode Pembelajaran Diskusi Kelompok kecil
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal (10 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Memotivasi atau memfokuskan siswa
pada pembelajaran dengan
mengaitkan masalah di lingkungan sekitar dengan materi. Siswa diminta menyebutkan contoh-contoh benda
42
dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan jaring-jaring kubus dan balok.
2. Memberikan apersepsi yaitu memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengaitkan materi dengan pengetahuan awal siswa tentang jaring-jaring kubus dan balok
Menghargai Rasa ingin tahu
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Menghargai 4. Siswa diberikan pengarahan tentang
langkah-langkah model pembelajaran GI
Menghargai
Kegiatan Inti (60 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Menentukan topik yang akan
dibahas yaitu jaring-jaring kubus dan balok. Siswa
dikelompokkan menjadi 6 kelompok heterogen, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Setiap kelompok
mendapat topik dengan cara diundi.
Menghargai Displin Tekun
Rasa ingin tahu
2. Setiap kelompok mendapatkan Lembar Kerja Kelompok (LKK) (terlampir) sesuai topik yang sudah ditentukan kemudian belajar secara berkelompok. Membimbing siswa dalam merencanakan langkah-langkah bagaimana menyelesaikan LKK secara berkelompok.
Teliti Kreatif
Pantang menyerah
3. Siswa mengumpulkan informasi,
membuat kesimpulan, setiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang
dilakukan kelompoknya
kemudian siswa saling bertukar informasi, berdiskusi,
mengklasifikasi, dan mensintesis semua gagasan.
Teliti Kreatif
Pantang menyerah Rasa ingin tahu
4. Setiap kelompok
mempersiapkan laporan hasil akhir penyelidikan yang akan dipersentasikan.
43
5. Meminta perwakilan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Teliti
Memberikan ide atau pendapat Kegiatan Penutup (10 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Membimbing siswa untuk
menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas.
Disiplin Menghargai Rasa ingin tahu 2. Memberikan pekerjaan rumah
pada buku Matematika SMP Kelas VIII halaman 205 nomor 8, 9 dan menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Tanggungjawab Menghargai
VI.Alat/ Bahan/ Sumber Pembelajaran Model Kubusdan Balok
LKK 1a dan 1b
BukuMatematika SMP Kelas VIII :
Agus, Nuniek Avianti. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: Untuk Kelas VIII SMP/MTS. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.
Marsigit. 2008. Matematika SMP Kelas VIII. Yudhistira. Bogor.
Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2007. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VIII SMP dan MTS. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.
Rahaju, Endah Budi, dkk. 2008. Kontextual Teaching and Learning Matematica SMP/MTS Kelas VIII Eidisi 4. Pusat Perbukuan
Depdiknas. Jakarta.
White Board, Spidol, penggaris dan alat tulis lainnya
VII.Penilaian
Teknik penilaian dan Bentuk Instrumen Teknik : Tes Tertulis Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : Posttest (terlampir)
Bandarlampung, Maret 2013
Guru Mitra, Peneliti,
Cipto Yuono, S.Pd. Fajar Magdalena
44
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP EKSPERIMEN 2)
Sekolah : SMP Negeri 1 Sribhawono Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / 2
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan) Standar Kompetensi : Geometri dan Pengukuran
6. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar: Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok. Indikator : - Menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok
- Menghitung luas permukaan kubus dan balok. VIII. Tujuan Pembelajaran
- Siswa diharapkan dapat menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok.
- Siswa diharapkan dapat menghitung luas permukaan kubus dan balok. Karakter siswa yang diharapkan :
- Disiplin
- Pantang menyerah
- Memberikan ide atau pendapat
IX.Materi Pokok Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Datar (BRSD), yaitu mengenai mengenai jaring-jaring bangun ruang sisi datar yang meliputi kubus dan balok.
X. Model Pembelajaran
Group Investigation
XI.Metode Pembelajaran Diskusi Kelompok kecil
XII.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal (10 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Memotivasi atau memfokuskan siswa
pada pembelajaran dengan
mengaitkan masalah di lingkungan sekitar dengan materi.
45
2. Memberikan apersepsi yaitu memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengaitkan materi dengan pengetahuan awal siswa tentang luas permukaan kubus dan balok
Menghargai Rasa ingin tahu
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Menghargai 4. Siswa diberikan pengarahan tentang
langkah-langkah model pembelajaran GI
Menghargai
Kegiatan Inti (60 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Menentukan topik yang akan
dibahas yaitu luas permukaan kubus dan balok. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok heterogen, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Setiap kelompok
mendapat topik dengan cara diundi.
Menghargai Displin Tekun
Rasa ingin tahu
2. Setiap kelompok mendapatkan Lembar Kerja Kelompok (LKK) (terlampir) sesuai topik yang sudah ditentukan kemudian belajar secara berkelompok. Membimbing siswa dalam merencanakan langkah-langkah bagaimana menyelesaikan LKK secara berkelompok.
Teliti Kreatif
Pantang menyerah
3. Siswa mengumpulkan informasi,
membuat kesimpulan, setiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang
dilakukan kelompoknya
kemudian siswa saling bertukar informasi, berdiskusi,
mengklasifikasi, dan mensintesis semua gagasan.
Teliti Kreatif
Pantang menyerah Rasa ingin tahu
4. Setiap kelompok
mempersiapkan laporan hasil akhir penyelidikan yang akan dipersentasikan.
Menghargai Rasa ingin tahu Kerja sama 5. Meminta perwakilan siswa
untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Teliti
46
Kegiatan Penutup (10 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Membimbing siswa untuk
menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas.
Disiplin Menghargai Rasa ingin tahu 2. Siswa menerima tugas membaca
dan mempersiapkan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
Tanggungjawab Menghargai
XIII. Alat/ Bahan/ Sumber Pembelajaran Model Kubus dan Balok
LKK 2a dan 2b
BukuMatematika SMP Kelas VIII :
Agus, Nuniek Avianti. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: Untuk Kelas VIII SMP/MTS. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.
Marsigit. 2008. Matematika SMP Kelas VIII. Yudhistira. Bogor.
Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2007. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VIII SMP dan MTS. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.
Rahaju, Endah Budi, dkk. 2008. Kontextual Teaching and Learning Matematica SMP/MTS Kelas VIII Eidisi 4. Pusat Perbukuan
Depdiknas. Jakarta.
White Board, Spidol, penggaris dan alat tulis lainnya
XIV. Penilaian
Teknik penilaian dan Bentuk Instrumen Teknik : Tes Tertulis Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : Posttest (terlampir)
Bandarlampung, Maret 2013
Guru Mitra, Peneliti,
Cipto Yuono, S.Pd. Fajar Magdalena
47
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP EKSPERIMEN 3)
Sekolah : SMP Negeri 1 Sribhawono Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / 2
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan) Standar Kompetensi : Geometri dan Pengukuran
7. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar: Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok. Indikator : - Menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok
- Menghitung luas permukaan kubus dan balok. XV. Tujuan Pembelajaran
- Siswa diharapkan dapat menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok.
- Siswa diharapkan dapat menghitung luas permukaan kubus dan balok Karakter siswa yang diharapkan :
- Disiplin
- Pantang menyerah
- Memberikan ide atau pendapat
XVI. Materi Pokok Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Datar (BRSD), yaitu mengenai mengenai jaring-jaring bangun ruang sisi datar yang meliputi kubus dan balok.
XVII. Model Pembelajaran
Group Investigation
XVIII.Metode Pembelajaran Diskusi Kelompok kecil
XIX. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal (10 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Memotivasi atau memfokuskan siswa
pada pembelajaran dengan
mengaitkan masalah di lingkungan sekitar dengan materi.
48
2. Memberikan apersepsi yaitu memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengaitkan materi dengan pengetahuan awal siswa tentang luas permukaan kubus dan balok
Menghargai Rasa ingin tahu
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Menghargai 4. Siswa diberikan pengarahan tentang
langkah-langkah model pembelajaran GI
Menghargai
Kegiatan Inti (60 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Menentukan topik yang akan
dibahas yaitu mengitung luas permukaan kubus dan balok. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok heterogen, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Setiap kelompok
mendapat topik dengan cara diundi.
Menghargai Displin Tekun
Rasa ingin tahu
2. Setiap kelompok mendapatkan Lembar Kerja Kelompok (LKK) (terlampir) sesuai topik yang sudah ditentukan kemudian belajar secara berkelompok. Membimbing siswa dalam merencanakan langkah-langkah bagaimana menyelesaikan LKK secara berkelompok.
Teliti Kreatif
Pantang menyerah
3. Siswa mengumpulkan informasi,
membuat kesimpulan, setiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang
dilakukan kelompoknya
kemudian siswa saling bertukar informasi, berdiskusi,
mengklasifikasi, dan mensintesis semua gagasan.
Teliti Kreatif
Pantang menyerah Rasa ingin tahu
4. Setiap kelompok
mempersiapkan laporan hasil akhir penyelidikan yang akan dipersentasikan.
Menghargai Rasa ingin tahu Kerja sama 5. Meminta perwakilan siswa
untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Teliti
49
Kegiatan Penutup (10 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Membimbing siswa untuk
menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas.
Disiplin Menghargai Rasa ingin tahu 2. Memberikan pekerjaan rumah
pada buku Matematika SMP Kelas VIII halaman 205 nomor 12, 15 dan menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Tanggungjawab Menghargai
XX. Alat/ Bahan/ Sumber Pembelajaran Model Kubusdan Balok
LKK 3a dan 3b
BukuMatematika SMP Kelas VIII :
Agus, Nuniek Avianti. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: Untuk Kelas VIII SMP/MTS. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.
Marsigit. 2008. Matematika SMP Kelas VIII. Yudhistira. Bogor.
Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2007. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VIII SMP dan MTS. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.
Rahaju, Endah Budi, dkk. 2008. Kontextual Teaching and Learning Matematica SMP/MTS Kelas VIII Eidisi 4. Pusat Perbukuan
Depdiknas. Jakarta.
White Board, Spidol, penggaris dan alat tulis lainnya
XXI. Penilaian
Teknik penilaian dan Bentuk Instrumen Teknik : Tes Tertulis Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : Posttest (terlampir)
Bandarlampung, Maret 2013
Guru Mitra, Peneliti,
Cipto Yuono, S.Pd. Fajar Magdalena
50
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP EKSPERIMEN 4)
Sekolah : SMP Negeri 1 Sribhawono Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / 2
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan) Standar Kompetensi : Geometri dan Pengukuran
8. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar: Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok. Indikator : - Menentukan rumus volume kubus dan balok
- Menghitung volume kubus dan balok. XXII. Tujuan Pembelajaran
- Siswa diharapkan dapat menentukan rumus volume kubus dan balok.
- Siswa diharapkan dapat menghitung volume kubus dan balok Karakter siswa yang diharapkan :
- Disiplin
- Pantang menyerah
- Memberikan ide atau pendapat
XXIII.Materi Pokok Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Datar (BRSD), yaitu mengenai mengenai jaring-jaring bangun ruang sisi datar yang meliputi kubus dan balok.
XXIV.Model Pembelajaran
Group Investigation
XXV. Metode Pembelajaran Diskusi Kelompok kecil
XXVI.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal (10 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Memotivasi atau memfokuskan siswa
pada pembelajaran dengan
mengaitkan masalah di lingkungan sekitar dengan materi. Siswa diminta
51
menyebutkan contoh-contoh benda dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan volume kubus dan balok.
2. Memberikan apersepsi yaitu memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengaitkan materi dengan pengetahuan awal siswa tentang volume kubus dan balok
Menghargai Rasa ingin tahu
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Menghargai 4. Siswa diberikan pengarahan tentang
langkah-langkah model pembelajaran GI
Menghargai
Kegiatan Inti (60 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Menentukan topik yang akan
dibahas yaitu volume kubus dan balok. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok heterogen, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Setiap kelompok mendapat topik dengan cara diundi.
Menghargai Displin Tekun
Rasa ingin tahu
2. Setiap kelompok mendapatkan Lembar Kerja Kelompok (LKK) (terlampir) sesuai topik yang sudah ditentukan kemudian belajar secara berkelompok. Membimbing siswa dalam merencanakan langkah-langkah bagaimana menyelesaikan LKK secara berkelompok.
Teliti Kreatif
Pantang menyerah
3. Siswa mengumpulkan informasi,
membuat kesimpulan, setiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang
dilakukan kelompoknya
kemudian siswa saling bertukar informasi, berdiskusi,
mengklasifikasi, dan mensintesis semua gagasan.
Teliti Kreatif
Pantang menyerah Rasa ingin tahu
4. Setiap kelompok
mempersiapkan laporan hasil akhir penyelidikan yang akan dipersentasikan.
52
5. Meminta perwakilan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Teliti
Memberikan ide atau pendapat Kegiatan Penutup (10 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Membimbing siswa untuk
menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas.
Disiplin Menghargai Rasa ingin tahu 2. Siswa menerima tugas membaca
dan mempersiapkan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
Tanggungjawab Menghargai
XXVII. Alat/ Bahan/ Sumber Pembelajaran Model Kubusdan Balok
LKK 4a dan 4b
BukuMatematika SMP Kelas VIII :
Agus, Nuniek Avianti. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: Untuk Kelas VIII SMP/MTS. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.
Marsigit. 2008. Matematika SMP Kelas VIII. Yudhistira. Bogor.
Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2007. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VIII SMP dan MTS. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.
Rahaju, Endah Budi, dkk. 2008. Kontextual Teaching and Learning Matematica SMP/MTS Kelas VIII Eidisi 4. Pusat Perbukuan
Depdiknas. Jakarta.
White Board, Spidol, penggaris dan alat tulis lainnya
XXVIII. Penilaian
Teknik penilaian dan Bentuk Instrumen Teknik : Tes Tertulis Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : Posttest (terlampir)
Bandarlampung, Maret 2013
Guru Mitra, Peneliti,
Cipto Yuono, S.Pd. Fajar Magdalena
53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP EKSPERIMEN 5)
Sekolah : SMP Negeri 1 Sribhawono Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / 2
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan) Standar Kompetensi : Geometri dan Pengukuran
9. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar: Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok. Indikator : - Menentukan rumus volume kubus dan balok
- Menghitung volume kubus dan balok. XXIX.Tujuan Pembelajaran
- Siswa diharapkan dapat menentukan rumus volume kubus dan balok.
- Siswa diharapkan dapat menghitung volume kubus dan balok Karakter siswa yang diharapkan :
- Disiplin
- Pantang menyerah
- Memberikan ide atau pendapat
XXX. Materi Pokok Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Datar (BRSD), yaitu mengenai mengenai jaring-jaring bangun ruang sisi datar yang meliputi kubus dan balok.
XXXI.Model Pembelajaran
Group Investigation
XXXII. Metode Pembelajaran Diskusi Kelompok kecil
XXXIII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal (10 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Memotivasi atau memfokuskan siswa
pada pembelajaran dengan
mengaitkan masalah di lingkungan sekitar dengan materi. Siswa diminta
54
menyebutkan contoh-contoh benda dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan volume kubus dan balok.
2. Memberikan apersepsi yaitu memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengaitkan materi dengan pengetahuan awal siswa tentang volume kubus dan balok
Menghargai Rasa ingin tahu
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Menghargai 4. Siswa diberikan pengarahan tentang
langkah-langkah model pembelajaran GI
Menghargai
Kegiatan Inti (60 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Menentukan topik yang akan
dibahas yaitu menghitung volume kubus dan balok. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok heterogen, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Setiap kelompok
mendapat topik dengan cara diundi.
Menghargai Displin Tekun
Rasa ingin tahu
2. Setiap kelompok mendapatkan Lembar Kerja Kelompok (LKK) (terlampir) sesuai topik yang sudah ditentukan kemudian belajar secara berkelompok. Membimbing siswa dalam merencanakan langkah-langkah bagaimana menyelesaikan LKK secara berkelompok.
Teliti Kreatif
Pantang menyerah
3. Siswa mengumpulkan informasi,
membuat kesimpulan, setiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang
dilakukan kelompoknya
kemudian siswa saling bertukar informasi, berdiskusi,
mengklasifikasi, dan mensintesis semua gagasan.
Teliti Kreatif
Pantang menyerah Rasa ingin tahu
4. Setiap kelompok
mempersiapkan laporan hasil akhir penyelidikan yang akan
55
dipersentasikan.
5. Meminta perwakilan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Teliti
Memberikan ide atau pendapat Kegiatan Penutup (10 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Membimbing siswa untuk
menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas.
Disiplin Menghargai Rasa ingin tahu 2. Memberikan pekerjaan rumah
pada buku Matematika SMP Kelas VIII halaman 205 nomor 10, 11 dan menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Tanggungjawab Menghargai
XXXIV. Alat/ Bahan/ Sumber Pembelajaran Model Kubusdan Balok
BukuMatematika SMP Kelas VIII :
Agus, Nuniek Avianti. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: Untuk Kelas VIII SMP/MTS. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.
Marsigit. 2008. Matematika SMP Kelas VIII. Yudhistira. Bogor.
Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2007. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VIII SMP dan MTS. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.
Rahaju, Endah Budi, dkk. 2008. Kontextual Teaching and Learning Matematica SMP/MTS Kelas VIII Eidisi 4. Pusat Perbukuan
Depdiknas. Jakarta.
White Board, Spidol, penggaris dan alat tulis lainnya
XXXV. Penilaian
Teknik penilaian dan Bentuk Instrumen Teknik : Tes Tertulis Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : Posttest (terlampir)
Bandarlampung, Maret 2013
Guru Mitra, Peneliti,
Cipto Yuono, S.Pd. Fajar Magdalena
56
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP KONTROL 1)
Sekolah : SMP Negeri 1 Sribhawono Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / 2
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan) Standar Kompetensi : Geometri dan Pengukuran
10.Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar: Membuat jaring-jaring kubus dan balok.
Indikator : - Menentukan jaring-jaring kubus dan balok - Membuat jaring-jaring kubus dan balok. XXXVI. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menentukan jaring-jaring kubus dan balok. - Siswa dapat membuat jaring-jaring kubus dan balok Karakter siswa yang diharapkan :
- Disiplin - Tekun - Menghargai
- Tanggung jawab - Gemar membaca
XXXVII. Materi Pokok Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Datar (BRSD), yaitu mengenai mengenai jaring-jaring bangun ruang sisi datar yang meliputi kubus dan balok.
XXXVIII. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran Konvensional XXXIX. Metode Pembelajaran Metode Ceramah (Ekspositori)
XL.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal (10 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Memotivasi atau memfokuskan siswa
pada pembelajaran dengan
mengaitkan masalah di lingkungan sekitar dengan materi. Siswa diminta menyebutkan contoh-contoh benda dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan jaring-jaring kubus
57
dan balok.
2. Memberikan apersepsi yaitu memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengaitkan materi dengan pengetahuan awal siswa tentang jaring-jaring kubus dan balok.
Menghargai
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Menghargai Kegiatan Inti (60 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Menjelaskan dan memberi
beberapa contoh jaring-jaring kubus dan balok.
Menghargai Displin Tekun 2. Siswa diberikan kesempatan
bertanya jika masih ada yang kurang jelas dari materi yang telah dibahas.
Menghargai Disiplin
3. Siswa diberikan kesempatan untuk mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru tersebut.
Menghargai Disiplin Tekun 4. Siswa memperhatikan
penjelasan mengenai contoh soal dan non contoh.
Menghargai Disiplin 5. Siswa mengerjakan soal-soal
latihan pada buku cetak.
Disiplin Tekun
Tanggung jawab Gemar membaca 6. Meminta beberapa siswa untuk
mengerjakan soal di papan tulis.
Tanggung jawab Disiplin
Tekun Kegiatan Penutup (10 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Membimbing siswa untuk
menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas.
Disiplin Menghargai 2. Memberikan pekerjaan rumah
pada buku Matematika SMP Kelas VIII halaman 205 nomor 8, 9 dan menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
58
XLI. Alat/ Bahan/ Sumber Pembelajaran Model Kubus dan Balok
BukuMatematika SMP Kelas VIII :
Agus, Nuniek Avianti. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: Untuk Kelas VIII SMP/MTS. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.
Marsigit. 2008. Matematika SMP Kelas VIII. Yudhistira. Bogor.
Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2007. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VIII SMP dan MTS. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.
Rahaju, Endah Budi, dkk. 2008. Kontextual Teaching and Learning Matematica SMP/MTS Kelas VIII Eidisi 4. Pusat Perbukuan
Depdiknas. Jakarta.
White Board, Spidol, penggaris dan alat tulis lainnya
XLII. Penilaian
Teknik penilaian dan Bentuk Instrumen Teknik : Tes Tertulis Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : Posttest (terlampir)
Bandarlampung, Maret 2013
Guru Mitra, Peneliti,
Cipto Yuono, S.Pd. Fajar Magdalena
59
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP KONTROL 2)
Sekolah : SMP Negeri 1 Sribhawono Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / 2
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan) Standar Kompetensi : Geometri dan Pengukuran
11.Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar: Membuat jaring-jaring kubus dan balok.
Indikator : - Menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok - Menghitung luas permukaan kubus dan balok.
XLIII.Tujuan Pembelajaran
- Siswa diharapkan dapat menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok.
- Siswa diharapkan dapat menghitung luas permukaan kubus dan balok Karakter siswa yang diharapkan :
- Disiplin - Tekun - Menghargai
- Tanggung jawab - Gemar membaca
XLIV.Materi Pokok Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Datar (BRSD), yaitu mengenai mengenai jaring-jaring bangun ruang sisi datar yang meliputi kubus dan balok.
XLV. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran Konvensional XLVI.Metode Pembelajaran
Metode Ceramah (Ekspositori)
XLVII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal (10 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Memotivasi atau memfokuskan siswa
pada pembelajaran dengan
mengaitkan masalah di lingkungan sekitar dengan materi.
Disiplin Tekun
2. Memberikan apersepsi yaitu memberikan beberapa pertanyaan
60
kepada siswa untuk mengaitkan materi dengan pengetahuan awal siswa tentang luas permukaan kubus dan balok.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Menghargai Kegiatan Inti (60 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Menjelaskan dan memberi
rumus luas permukaan kubus dan balok.
Menghargai Displin Tekun 2. Siswa diberikan kesempatan
bertanya jika masih ada yang kurang jelas dari materi yang telah dibahas.
Menghargai Disiplin
3. Siswa diberikan kesempatan untuk mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru tersebut.
Menghargai Disiplin Tekun 4. Siswa memperhatikan
penjelasan mengenai contoh soal dan non contoh.
Menghargai Disiplin 5. Siswa mengerjakan soal-soal
latihan pada buku cetak.
Disiplin Tekun
Tanggung jawab Gemar membaca 6. Meminta beberapa siswa untuk
mengerjakan soal di papan tulis.
Tanggung jawab Disiplin
Tekun Kegiatan Penutup (10 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Membimbing siswa untuk
menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas.
Disiplin Menghargai 2. Siswa menerima tugas membaca
dan mempersiapkan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
Tanggungjawab Menghargai
XLVIII. Alat/ Bahan/ Sumber Pembelajaran Model Kubusdan Balok
BukuMatematika SMP Kelas VIII :
Agus, Nuniek Avianti. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: Untuk Kelas VIII SMP/MTS. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.
61
Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2007. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VIII SMP dan MTS. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.
Rahaju, Endah Budi, dkk. 2008. Kontextual Teaching and Learning Matematica SMP/MTS Kelas VIII Eidisi 4. Pusat Perbukuan
Depdiknas. Jakarta.
White Board, Spidol, penggaris dan alat tulis lainnya
XLIX.Penilaian
Teknik penilaian dan Bentuk Instrumen Teknik : Tes Tertulis Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : Posttest (terlampir)
Bandarlampung, Maret 2013
Guru Mitra, Peneliti,
Cipto Yuono, S.Pd. Fajar Magdalena
62
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP KONTROL 3)
Sekolah : SMP Negeri 1 Sribhawono Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / 2
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan) Standar Kompetensi : Geometri dan Pengukuran
12.Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar: Membuat jaring-jaring kubus dan balok.
Indikator : - Menentukan luas permukaan kubus dan balok - Menghitung luas permukaan kubus dan balok. L. TujuanPembelajaran
- Siswa diharapkan dapat menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok.
- Siswa diharapkan dapat menghitung luas permukaan kubus dan balok Karakter siswa yang diharapkan :
- Disiplin - Tekun - Menghargai
- Tanggung jawab - Gemar membaca
LI.Materi Pokok Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Datar (BRSD), yaitu mengenai mengenai jaring-jaring bangun ruang sisi datar yang meliputi kubus dan balok.
LII. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran Konvensional LIII. Metode Pembelajaran
Metode Ceramah (Ekspositori)
LIV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal (10 menit)
No Kegiatan Karakter Keterlaksanaan
Ya/tidak 1. Memotivasi atau memfokuskan siswa
pada pembelajaran dengan
mengaitkan masalah di lingkungan sekitar dengan materi.
Disiplin Tekun
2. Memberikan apersepsi yaitu memberikan beberapa pertanyaan