ABSTRAK
PEMBELAJARAN TARI HALIBAMBANG DENGAN MENGGUNAKAN
METODE LATIHAN DI SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG
Oleh
ARUM PUSPITA PUTRI
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pembelajaran tari halibambang dengan menggunakan metode latihan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Teori yang digunakan adalah teori pembelajaran dan metode latihan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan siswi kelas VIII A yang berjumlah 14 siswi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni pengamatan, dokumentasi, wawancara, dan tes praktik dan juga dilakukan proses analisis data yaitu mengamati aktivitas siswi dan guru, menganalisis hasil tes tari halibambang, memberi nilai hasil tes praktik siswi, menentukan hasil tes praktik yang dialkumulasikan, mereduksi data dan membuat kesimpulan.
Metode latihan diterapkan pada pembelajaran tari halibambang dari pertemuan kedua hingga pertemuan ketujuh. Langkah-langkah penggunaan metode latihan ada dua yaitu motorik dan kecakapan intelek. Motorik yaitu siswa mampu bergerak sesuai dengan yang dipelajari dan kecakapan intelek yaitu siswa mampu menghafal gerak tari yang telah dipelajari.
Penilaian diberikan melalui tes praktik, pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan penggunaan metode latihan. Hasil pembelajaran tari halibambang dengan menggunakan metode latihan menunjukkan bahwa rata-rata dari seluruh aspek penilaian mendapat kriteria cukup dengan rata-rata skor 75.
ABSTRACT
STUDY OF HALIBAMBANG DANCE USING DRILL METHOD IN
SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG
By
ARUM PUSPITA PUTRI
This study aims to identify and describe the process and the result of halibambang dance learning at SMPN 13 Bandar Lampung by using drill method. Theories used were the theory of learning and drill method. Research method used quantitative descriptive. The sources of data in this study is 14 students of class VIII A. Collecting data technique used were observation, documentation, interviews, and practical test and also performed the data analysis, observing the activities of students and teacher, analyzing the result of the halibambang’s dance test, giving students practice test scores, determining the value of a practice test accumulated, data deduction, and make conclution.
This training method applied from the second meeting until seventh meeting. There is two steps of drill method, motor and intellectual skills. The motor is able to move in accordance with the students learned and intellectual skills that students are able to memorize the halibambang dance moves that have been learned.
The evaluation given by practice test, observation of student activity and observation of drill method. The results of halibambang dance learning through drill method, showed that some students from all evaluation aspects of halibambang dance got enough criteria with the average score was 75.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 04 Juni 1992, sebagai anak pertama dari dua bersaudara, dari buah hati pasangan Bapak Drs. Sri Jalu Mampang dan Ibu Lily Safitri.
Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah TK Dwi Tunggal pada tahun 1998, SD Negeri 2 Beringin Raya Bandar Lampung pada tahun 2004, SMP Negeri 14 Bandar Lampung pada tahun 2007, dan SMA 3 Bandar Lampung pada tahun 2010.
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur alhamdulilah kepada Allah SWT atas izin dan ridho-Nya, kini dapat kupersembahkan karya kecil nan sederhana ini kepada orang-orang tercinta yang menyatu dalam darah dan jiwaku dan menjadi motivator serta kebahagiaan hidupku.
Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada
1. Bapak dan ibuku tercinta, semoga Allah senantiasa mencurahkan kesehatan dan keselamatan untuk Bapak dan Ibu,
2. Adikku, Anindhyta Sekarwangi dan seluruh keluarga besarku, 3. Alfarendi Wicaksono,
4. Sahabat-sahabatku tercinta Sendy Anisa, Ratih Astari dan Ardelia Vasthi serta keluarga FKIP Seni Tari 2010,
5. Sahabat-sahabatku Ayu Dwi Puspita Sari, Ika Nurita Putri, dan Ayu Puspita Sari,
6. Guru-guruku, yang telah mendidik dan memberi ilmu yang sangat bermanfaat bagiku,
MOTO
“Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu”
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pembelajaran Tari Halibambang dengan Menggunakan Metode Latihan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung”, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Dalam menyusun skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Agung Kurniawan, S.Sn., M.Sn., selaku pembimbing akademik dan pembimbing pertama atas ketekunan, ketabahan, dan kesabaran dalam memberikan pengarahan serta bimbingan dalam penulisan skripsi ini;
2. Dr. I Wayan Mustika, M.Hum sebagai pembimbing kedua yang penuh semangat memberikan bimbingan dan ketelitiannya dalam penulisan skripsi ini;
3. Fitri Daryanti, S.Sn, M.Sn., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Tari dan penguji utama, atas nasihat, arahan dan saran kepada penulis;
4. Dr. Muhammad Fuad, M. Hum., selaku ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Lampung.
7. Fitriah, S.Pd sebagai guru bidang studi seni budaya SMP Negeri 13 Bandar Lampung atas kebaikan beliau membantu dalam penelitian serta selalu memberikan motivasi;
8. Siswi kelas VIII A yang telah aktif dalam pembelajaran sehingga membantu kelancaran penulisan skripsi;
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 Pendidikan Seni Tari yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu;
10.Sanggar Bu Titik, terimakasih atas ilmu dan pengalaman yang diberikan.
Semoga ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. B. Lampung, Agustus 2014 Penulis
DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL ABSTRAK ABSTRACT PERSETUJUAN MENGESAHKAN SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP
PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA MOTO PERSEMBAHAN SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Landasan Teori ... 12
2.2 Seni Tari ... 13
2.3 Tari Halibambang ... 15
2.3.1 Fungsi Tari Halibambang ... 15
2.3.2 Seniman Pendukung ... 16
2.3.3 Bentuk/Penyajian Tari ... 16
2.3.4 Personil Tari ... 17
2.3.5 Lama Tarian ... 17
2.3.6 Musik Pengiring Tari Halibambang ... 17
2.3.7 Busana Tari Halibambang ... 18
2.3.8 Ragam Gerak Tari Halibambang ... 20
2.4Metode Pembelajaran ... 31
2.5Metode Latihan ... 31
BAB III. METODE PENELITIAN ... 35
c.Dokumentasi ... 37
d.Tes Praktik ... 38
3.3 Instrumen Penelitian ... 38
3.4 Teknik Analisis Data ... 47
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 49
4.2 Profil Singkat SMP Negeri 13 Bandar Lampung ... 49
4.3 Keadaan Guru ... 50
4.4 Sarana dan Prasarana Sekolah ... 52
4.5 Hasil Dan Pembahasan Penelitian ... 54
4.6 Proses Pembelajaran ... 55
4.6.1Pertemuan pertama ... 55
4.6.2Pertemuan kedua ... 56
4.6.3Pertemuan ketiga ... 66
4.6.4Pertemuan keempat ... 74
4.6.5Pertemuan kelima ... 82
4.6.6Pertemuan keenam ... 89
4.6.7Pertemuan ketujuh ... 96
4.6.8Pertemuan kedelapan ... 103
4.7 Pembahasan ... 108
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 112
5.1 Kesimpulan ... 112
5.2 Saran ... 115
DAFTAR PUSTAKA ... 116
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kostum Tari Halibambang ... 18
2. Ragam Gerak Tari Halibambang ... 20
4. Urutan Ragam Gerak Tari Halibambang Dengan Hitungan ... 30
5. Lembar Pengamatan Tes Praktik ... 38
7. Penentuan Patokan Dengan Persentase Untuk Skala Lima ... 41
8. Lembar Pengamatan Penggunaan Metode Latihan ... ... 42
9. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ... ... 43
10. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ... 45
11. Penentuan Patokan Dengan Persentase Untuk Skala Lima ... 48
12. Data Guru Dan Pegawai Sesuai Jabatan ... 50
13. Data Guru ... 52
14. Prestasi Kurikuler (Lulusan 2003/2004) ... 52
15. Prestari Ekstrakurikuler (Tahun 1999s.D. 2004) ... 53
16. Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kedua ... 61
17. Pengamatan Penggunaan Metode Latihan Pada Pertemuan Kedua ... 63
18. Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Ketiga ... 70
19. Pengamatan Penggunaan Metode Latihan Pada Pertemuan Ketiga .... 72
20. Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Keempat ... 77
21. Pengamatan Penggunaan Metode Latihan Pada Pertemuan Keempat 80 22. Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kelima ... 85
23. Pengamatan Penggunaan Metode Latihan Pada Pertemuan Kelima ... 87
24. Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Keenam ... 92
25. Pengamatan Penggunaan Metode Latihan Pada Pertemuan Keenam . 94 26. Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Ketujuh ... 99
27. Pengamatan Penggunaan Metode Latihan Pada Pertemuan Ketujuh . 101 28. Hasil Pengamatan Siswa Pada Pertemuan Kedelapan (Evaluasi) ... 106
29. Pengamatan Tes Praktik Tari Halibambang ... 107
30. Daftar Nama Siswa ... 118
30. Lembar Pengamatan Tes Praktik ... 119
31. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ... 121
32. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa ... 122
33. Penilaian Aktivitas Siswa ... 123
34. Lembar Pengamatan Penggunaan Metode Latihan ... 124
35. Hasil Pengamatan Penggunaan Metode Latihan ... 125
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kostum Tari Halibambang ... 18
2. Ragam Gerak Tari Halibambang ... 20
3. SMP Negeri 13 Bandar Lampung ... 49
4. Gerak Lapah Tebeng ... 57
5. Gerak Gubu Gaghang ... 58
6. Gerak Giser ... 59
7. Gerak Sesayak Dan Seluang Mudik ... 69
8. Gerak Injek Lado ... 75
9. Gerak Salimpat ... 83
10. Gerak Sesayak ... 90
11. Gerak Gubu Gaghang Oleh Kelompok 1 ... 97
12. Gerak Sesayak Oleh Kelompok 2 ... 98
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Halaman
1. Persentase Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kedua ... 62
2. Persentase Penggunaan Metode Latihan Pada Pertemuan Kedua ... 64
3. Persentase Aktivitas Siswa Pertemuan Ketiga ... 71
4. Persentase Penggunaan Metode Latihan Pada Pertemuan Ketiga ... 73
5. Persentase Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Keempat ... 79
6. Persentase Penggunaan Metode Latihan Pada Pertemuan Keempat ... 81
7. Persentase Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kelima ... 86
8. Persentase Penggunaan Metode Latihan Pada Pertemuan Kelima ... 88
9. Persentase Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Keenam ... 93
10.Persentase Penggunaan Metode Latihan Pada Pertemuan Keenam ... 95
11.Persentase Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Ketujuh ... 100
12.Persentase Penggunaan Metode Latihan Pada Pertemuan Ketujuh ... 102
13.Persentase Pengamatan Tes Praktik ... 108
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam perspektif teoritik, pendidikan seringkali diartikan dan dimaknai orang secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang dipegangnya. Terjadinya perbedaan penafsiran pendidikan dalam konteks akademik merupakan sesuatu yang lumrah, bahkan dapat semakin memperkaya khazanah berfikir manusia dan bermanfaat untuk pengembangan teori itu sendiri.
Tetapi untuk kepentingan kebijakan nasional, sudah seharusnya pendidikan dapat dirumuskan secara jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terkait dengan pendidikan, sehingga setiap orang dapat menerapkan pendidikan secara tepat dan benar dalam setiap praktik pendidikan. Untuk mengetahui definisi pendidikan dalam perspektif kebijakan, kita telah memiliki rumusan formal dan operasional, sebagaimana terdapat dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas, yakni:
2
Dunia pendidikan didalamnya terkandung proses pembelajaran. Sebagaimana dituliskan oleh Sugandi (2000:25) bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Tujuan pembelajaran dalam bukunya adalah membantu siswi agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan prilaku siswi.
Belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil (Siddiq, dkk. 2008:1-3).
Melakukan suatu pembelajaran, terdapat banyak metode yang dapat digunakan. Metode pembelajaran adalah komponen cara pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dalam menyampaikan pesan/materi pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran. Berbagai metode pembelajaran dapat digunakan oleh guru, baik metode ceramah, tanya jawab, demostrasi, driil atau latihan dan sebagainya (Siddiq,2009:1-20).
Metode latihan yaitu suatu cara menyampaikan materi pelajaran untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga, sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan. Penggunaan metode latihan dalam proses pembelajaran menurut Djamarah (2000), di antaranya: (a) siswi dapat memperoleh kecakapan motorik; (b)dapat memperoleh kecakapan mental; (c) dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
(Sobry Sutikno, 2013:99)
Mencermati tentang mata pelajaran yang ada dalam Kurikulum 2013, terdapat sejumlah mata pelajaran yang salah satunya adalah mata pelajaran Pendidikan Seni Budaya dan Prakarya. Sebagai materi pembelajaran, mata pelajaran Seni dan Budaya perlu di pahami guru, seperti bagaimana arah yang tepat untuk mendidik dan membentuk karakter anak. Arah atau pendekatan seni baik itu seni rupa, seni musik, seni tari ataupun seni teater, secara umum dapat dipilah menjadi dua pendekatan, yaitu: (1) seni dalam pendidikan dan (2) pendidikan melalui seni. Pertama, seni dalam pendidikan. Secara hakiki materi seni penting diberikan kepada anak. Maksudnya adalah, keahlian melukis, menggambar, menyanyi, menari, memainkan musik dan keterampilan lainnya perlu ditanamkan kepada anak dalam rangka pengembangan kesenian dan pelestarian kesenian.
4
menaungi kita untuk mewariskan, melestarikan, dan mengembangkan berbagai jenis kesenian yang ada baik lokal maupun mancanegara.
Pendidikan seni berbasis budaya sangat penting untuk perkembangan anak di masa depan. Pendidikan seni tidak lagi sebagai mata pelajaran tambahan yang sewaktu-waktu bisa saja dihilangkan atau hanya sekedar pengisi waktu luang. Hal ini merupakan tugas para guru dan orang tua untuk mewujudkan hal tersebut. Dengan demikian pendidikan Seni Budaya adalah bagian penting dan efektif untuk mewujudkan hal tersebut, walaupun sampai saat ini masih diragukan dan dikesampingkan.
Suzzane K. langer menyatakan seni merupakan penciptaan wujud-wujud yang merupakan simbol dari perasaan manusia. Seni merupakan gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna (I Wayan Mustika, 2012).
Salah satu macam seni adalah tari. Tari merupakan ungkapan ekspresi jiwa yang berbentuk gerakan tubuh. Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam bentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika (Mustika, 2012).
pembelajaran. Siswi mendapatkan pengalaman dan pengetahuan mengenai seni tari, selain itu agar siswi biasa melestarikan kebudayaan daerah Lampung.
Tari halibambang merupakan tarian yang menggambarkan kupu-kupu yang sedang beterbangan dengan mengibas-ngibaskan sayapnya di alam yang bebas dan berayun-ayun di bunga. Makna yang terkandung dalam tari halibambang adalah sifat keagungan dan keindahan, serta kesopanan gadis atau putri dalam menyapa para tamu (Tim, 09: 2001).
Tari halibambang juga merupakan tarian kelompok yang terdiri enam orang penari wanita. Tarian ini bisa digunakan dalam pembelajaran seni tari sesuai dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi seni tari. Oleh karena itu, digunakannya tari halibambang sebagai materi yang akan dilaksanakan pada pembelajaran seni tari di SMP Negeri 13 Bandar Lampung oleh siswi kelas VIII-A. Adapun standar kompetensi yang digunakan, yaitu 13.Mengapresiasikan karya seni tari dan kompetensi dasar yang digunakan, yaitu 13.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari berpasangan atau kelompok Nusantara dan 13.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari berpasangan Nusantara. Tari halibambang diklasifikasikan dalam tarian berkelompok.
6
melestarikan kembali tari halibambang kepada masyarakat Lampung dengan menjadikan tarian ini menjadi materi pelajaran pada mata pelajaran seni budaya (seni tari) dengan melakukan pembelajaran seni tari di dalam kelas.
SMP Negeri 13 Bandar Lampung yang jaraknya dekat dengan tempat tinggal, sehingga lebih memudahkan dalam melakukan penelitian. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Seni Budaya kelas VIII SMP Negeri 13 Bandar Lampung diperoleh informasi bahwa pembelajaran seni budaya disekolah ini cukup diminati siswi. Terlihat dari antusiasme siswi dalam proses pembelajaran berupa praktek melukis, membatik, dan menyanyi. Tetapi dalam bidang seni tari, guru belum pernah melakukan praktik dikarenakan waktu yang kurang dan juga guru bidang studi merupakan lulusan dari jurusan Bahasa Indonesia. Karena kekurangan tenaga pengajar untuk mengajar seni budaya, maka dari itu guru tersebut dialihkan untuk mengajar seni budaya. Proses pembelajaran tari dilakukan hanya dengan metode ceramah dan diskusi tidak diadakannya pembelajaran praktek tari di dalam kelas.
optimal. Dalam metode diskusi, ketika pembelajaran hanya siswi tertentu saja yang berperan aktif, sedangkan siswi yang lain kurang berperan aktif.
Sesuai dengan penjelasan latar belakang di atas dan karena dilihat dari kurangnya materi pembelajaran seni tari maka dilakukan penelitian dengan judul “Pembelajaran Tari Halibambang Menggunakan Metode Latihan di SMP Negeri
13 Bandar Lampung”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah “Bagaimanakah
pembelajaran tari Halibambang menggunakan metode latihan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung?”
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian pada penelitian ini yaitu:
1. Mendeskripsikan pembelajaran tari halibambang menggunakan metode latihan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung
2. Mendeskripsikan hasil pembelajaran tari halibambang menggunakan metode latihan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung.
1.4Manfaat Penelitian
8
1. Dapat menambah referensi penelitian dalam bidang pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran tari halibambang.
2. Memberi sumbangan bagi para peneliti selanjutnya dalam pembelajaran tari halibambang dengan menggunakan metode latihan.
Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :
1. Bahan pertimbangan guru dalam menemukan metode yang tepat yang harus digunakan dalam pembelajaran di kelas guna meningkatkan minat dan semangat siswi pada proses pembelajaran tersebut.
2. Membantu siswi untuk mengetahui dan memahami mengenai tari halibambang, serta bisa menjadi motivasi mereka untuk terus belajar dan mendapat prestasi dalam pembelajaran seni tari khususnya.
1.5Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini mencakup objek penelitian, subjek penelitian, tempat penelitian dan waktu penelitian.
1. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran tari Halibambang di SMP Negeri 13 Bandar Lampung.
2. Subjek Penelitian
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini bertempat di kelas VIIIA dan ruang aula SMP Negeri 13 Bandar Lampung.
4. Waktu Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian yang telah ada. Buku-buku penelitian yang didapatkan tentang pembelajaran, tari halibambang dan metode latihan belum ada yang mencatat tentang pembelajaran tari halibambang dengan menggunakan metode latihan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung.
Dalam dunia pendidikan di dalamnya terkandung proses pembelajaran. Sebagaimana dituliskan oleh Sugandi (2000:25) bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Tujuan pembelajaran dalam bukunya adalah membantu siswi agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan prilaku siswi.
Menurut Mustika dalam bukunya yang berjudul „Tari Muli Siger’ Tari merupakan ungkapan ekspresi jiwa yang berbentuk gerakan tubuh. Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam bentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika.
Departemen Kebudayaan Propinsi Lampung dalam bukunya yang berjudul “Tari
Halibambang” menuliskan bahwa tari halibambang sebagai tarian yang
menggambarkan kupu-kupu yang sedang beterbangan dengan mengibas-ngibaskan sayapnya di alam yang bebas dan berayun-ayun di bunga. Makna yang terkandung dalam tari halibambang adalah sifat keagungan dan keindahan, serta kesopanan gadis atau putri dalam menyapa para tamu. Tari halibambang terdapat di Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat dan tumbuh berkembang di daerah tersebut.
Menurut Sobry Sutikno metode latihan, yaitu suatu cara menyampaikan materi pelajaran untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
12
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, tidak terdapat judul yang sama dengan penelitian ini oleh karena itu, penelitian ini dapat dikatakan masih orisinil.
2.1 Landasan Teori
Landasan teori sangat diperlukan agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error). Adanya landasan teori merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pembelajaran, dan metode latihan.
Untuk mengungkap metode yang paling efektif untuk mengajarkan dan mengamati tari halibambang yaitu metode latihan. Dipilihnya metode latihan sebagai metode pembelajaran seni tari karena agar siswi memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan ; serta teratur melaksanakannya membina anak dalam meningkatkan penguasaan keterampilan itu ; bahkan mungkin siswi dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna (Roestiyan, 2008:125).
Sobry, (2013) pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru (pendidik) agar terjadi proses belajar pada diri siswi secara implisit. Di dalam pembelajaran, ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan dan berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan materi pelajaran, menyampaikan materi pelajaran, dan mengelola pembelajaran.
2.2 Seni Tari
Suzzane K. Langer menyatakan seni merupakan penciptaan wujud-wujud yang merupakan simbol dari perasaan manusia. Seni merupakan gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna (Mustika, 2012).
Tari merupakan ungkapan ekspresi jiwa yang berbentuk gerakan tubuh. Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam bentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika (Mustika, 2012).
Menurut Dewan Kesenian Lampung dalam bukunya yang berjudul “Gerak Dasar
Tari Lampung” membedakan tari berdasarkan pola garapan terbagi 2, yaitu:
1. Tari Tradisional
14
a. Tari Primitive
Bentuknya belum digarap secara koreografis. Gerak, musik, rias, dan kostum sangat sederhana. Tari yang bersifat magis dan sakral/suci ini sering ditampilkan pada upacara-upacara agama dan adat. Missal, tari untuk mendatangkan hujan, perburuan, upacara kelahiran, kematian, perkawinan.
b. Tari Rakyat
- Tari yang musik berpijak pada unsur budaya primitif.
- Tari yang lebih merupakan ungkapan kehidupan rakyat yang umumnya berbentuk tari pergaulan ungkapan kegembiraan.
c. Tari Klasik
Tari yang semula berkembang di kalangan Raja dan Bangsawan dan telah mencapai kristalisasi artistik yang tinggi dan telah menempuh perjalanan sejarah yang cukup panjang.
2. Tari Kreasi Baru
Tari yang mengarah kepada kebebasan dalam pengungkapan, penggarapan.
Tari menurut fungsinya: 1. Tari Upacara
Tari yang berfungsi sebagai sarana upacara agama dan adat 2. Tari Pergaulan
Tari yang berfungsi sebagai sarana untuk mengungkapkan rasa gembira dan pergaulan.
2.3 Tari Halibambang
Tari halibambang dapat diartikan sebagai berikut: - hali : seperti, bagaikan, dan - bambang : kupu-kupu
Jadi, tari halibambang dapat disimpulkan sebagai tarian yang menggambarkan kupu-kupu yang sedang beterbangan dengan mengibas-ngibaskan sayapnya di alam yang bebas dan berayun-ayun di bunga. Makna yang terkandung dalam tari Halibambang adalah sifat keagungan dan keindahan, serta kesopanan gadis atau putri dalam menyapa para tamu. Tari halibambang terdapat di Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat dan tumbuh berkembang di daerah tersebut (Tim, 10: 2001).
2.3.1 Fungsi Tari Halibambang
16
sebagai tarian hiburan lepas atau sebagai tarian penyambut tamu agung dan dapat dipentaskan untuk mengisi acara-acara hiburan lainnya (Tim, 10: 2001).
2.3.2 Seniman Pendukung
Pementasan tari halibambang didukung oleh seniman atau orang Lampung yang beradat saibatin. Tari ini ditampilkan pada saat nyambai adat berlangsung atau pementasan pada acara lainnya. Personil penari putri atau gadis semua, baik dari keluarga atau kerabat pangeran sebagai kepala marga dari batin–batin yang ada dipenyimpangan Raja atau dari kerabat batin sebagai pendamping pangeran, dan dapat juga dari masyarakat lainya. Untuk masa sekarang, yaitu seniman atau seniwati yang mendukung khususnya di daerah sanggar-sanggar seni atau para pelajar sekolah yang juga menjadi anggota sanggar–sanggar seni. Adapun penata Tari halibambang yaitu Bapak Nurdin Darsan, dan penata musik Tari halibambang yaitu Bapak Safril (Tim, 11: 2001).
2.3.3 Bentuk/Penyajian Tari
lantai mengalami perubahan, bentuk pola lantai aslinya hanya baris berbanjar dan membentuk segitiga (Tim, 11: 2001).
2.3.4 Personil Tari
Personil pada tari halibambang enam orang wanita, yang semuanya masih gadis. Pada tari halibambang personil penarinya tidak terdapat pria (Tim, 11: 2001).
2.3.5 Lama Tarian
Lama penyajian pada tari halibambang ± 5 menit.
2.3.6 Musik Pengiring Tari Halibambang Rebana
Talo Balak Gamolan Gong
18
2.3.7 Busana Tari Halibambang Tabel 2.1. Kostum Tari Halibambang
No Nama Kostum Gambar
1. kumbang Gijekh (kumbang goyang). sebagai lambang keagungan dan keindahan.
2. Sanggul sebagai tanda keindahan di kepala
[image:34.595.115.485.128.615.2]4 Busung / Ikat Pinggang (kemakmuran)
5. Gelang Kano sebagai tanda keindahan untuk lengan
6 Kipas (properti) lambing sayap kupu-kupu
20
8 Injang Bumpak (pakaian adat / pakaian kebesaran)
Dokumentasi : Ade Herliyanti
2.3.10 Ragam Gerak Tari Halibambang
[image:36.595.113.492.490.701.2]Ragam gerak tari halibambang terdapat 13 ragam gerak, dari 13 ragam gerak tersebut memiliki makna yang terkandung dalam masing-masing gerak dan dapat dikembangkan dengan menyesuaikan musik. Berikut ini ragam gerak tari halibambang dan keterangan ragam gerak tari halibambang yang telah diuraikan dalam tabel beserta gambar bentuk ragam gerak.
Tabel 2.2. Ragam Gerak Tari Halibambang
No Ragam
Gerak
Gambar
Gerak
1 Lapah Tebeng
1 2 3
Posisi badan tegap dengan tangan
direntangkan rendah
1.Jalan, dimulai dari kaki kanan 2.Kaki kiri
melangkah 3.Kanan
melangkah 4.Kiri
4 2 Lapah
Injing
1 2 3
4 Posisi kaki dijinjitkan dengan tangan direntangkan 1.Jalan berjinjit
dimulai kaki kanan bergantian dengan kaki kiri sampai hitungan 8
3 Gubu Gaghang
1 2 3
Posisi kaki ketika melangkah disilangkan 1.Kaki kanan
melangkah kedepan dan tangan proses di ayun kedepan 2.Proses ke
22
4 5 6
7 8
didepan badan 5.Kaki kri
melangkah kedepan tangan proses ayun kebelakang 6.Tangan proses kebelakang.
4 Giser
1 2 3
4 5 6
Posisi kaki giser tangan seluang mudik pergelangan tangan bergerak ke atas kebawah. Posisi kipas dikepakkan. Tangan kanan lurus kesamping, tangan kiri ditekuk depan dada
7 8
2. Hitungan ke 5 sampai 8 sebaliknya
5 Sesayak
1 2 3
4 5 6
7 8
Kaki sesayak, tangan seluang mudik kanan tampak hadap depan
1.Kaki kanan melangkah kekanan. 2.Badan menghadap kesudut 3.Badan menghadap ke samping 4.Badan merendah menghadap kesamping kaki kiri poin 5.Badan proses
menghadap sudut 6.Badan
menghadap sudut
7.Badan proses menghadap depan 8.Badan
24
6 Melayan g
1 2 3
4 5 6
7 8
Berputar, sambil mengibas-ngibaskan kipas keatas bawah, 1.Kaki kanan
diarahkan kekanan, kedua tangan diagonal 2.Proses menghdap sudut 3.Menghadap sudut 4.Proses menghadap belakang 5.kaki bergeser
7 Jong Simpuh
1 2 3
4
Jong simpuh dengan posisi tangan timbangan 1.proses turun 2.badan merendah sambil proses turun 3.lutut menyentuh lantai 4.berdiri dengan lutut
8 Jong Sembah
1 2 3
Jong sembah dengan kedua tangan ke depan Jong sembah dengan kedua tangan mengibaskan kipas kedepan 1.badan mulai
merunduk kedepan kedua tangan proses sembah kaki disilangkan 2.proses duduk
sila
3.duduk diatas kaki sila 4.duduk sila 5.kipas sembah
26
4 5 6
7 8
merunduk 6.proses
merunduk 7.kepala dan
badan proses merunduk 8.duduk dila
dengan badan dan kepala merunduk
9 Timbang an
1 2 3
4 5 6
Berputar dengan posisi tangan direntangkan rendah samping badan. Posisi badan mendak atau merendah dengan tangan direntangkan rendah Kipas dikipaskan ke atas bawah setiap hitungan ganjil 1.kaki kanan
7 8 belakang 4.menghadap belakang 5.proses menghadap samping 6.menghadap samping 7.menghadap sudut 8.menghadap depan
10 Ngelap
1 2 3
4 5 6
7 8
Tangan kiri lurus kedepan dan tangan kanan lurus kesamping, pergelangan tangan bergerak kekanan kiri, di ikuti kepala Posisi badan jongkok. Gerakan ngela dilakukan pada 3 arah yaitu depan, kanan, depan, kiri kembali lagi depan 1.Duduk jongkok, tangan kanan proses ke depan
2.Proses tangan 3.Proses tangan 4.Tangan kanan
didepan tangan kiri samping 5.Kipas dikibaskan kekanan di ikuti kepala 6.Kipas kekiri 7.Kipas
28
11 Injak Lado
1 2 3
4 5 6
7 8
Pergelangan tangan begerak keatas bawah Kaki injak lado, posisi tangan timbangan 1.Badan merendah, tumit kaki kanan proses bergerak kedepan 2.Tumit bergerak kedepan 3.Tumit proses
bergerak ke belakang 4.Tumit
bergerak kebelakang 5.Tumit kaki kiri proses bergerak kedepan 6.Tumit bergerak kebelakang 7.Tumit proses
kebelakang 8.Tumit
kebelakang
12 Salimpat
1 2 3
Posisi kaki disilangkan, tangan timbangan 1.Kaki kanan
melangkah ke sudut 2.Proses memutar 3.Menghadap belakang 4.Menghadap depan 5.Kaki kanan
4 5 6
7 8
badan 6.Proses
melangkah kedepan 7.Kaki kiri
mengikuti 8.Menghadap
depan
13 Tolak Tebing
1 2 3
4
1. Tangan kiri kedepan, tangan kiri lurus samping badan, kaki kanan kedepan 2.Sebaliknya 3.Tangan kiri
kedepan, tangan kiri lurus samping badan, kaki kanan 4.sebaliknyake
depan
30
Tabel 2.3. Urutan Ragam Gerak Tari Halibambang dengan Hitungan
No Nama Ragam Gerak Hitungan
1 a. Lapah Tebeng b. Lapah Injing
1 x 4 1 x 4 2 a. Gubu Gaghang
b. Kaki Giser, Seluang Mudik c. Gubu Gaghang
d. Kaki Giser, Seluang Mudik e. Gubu Gaghang
f. Kaki Giser, Seluang Mudik g. Gubu Gaghang
2 x 8 1 x 8 2 x 8 1 x 8 2 x 8 1 x 8 2 x 8 3 a. Kaki Sesayak, Tangan Seluang
Mudik Kanan
b. Kaki Sesayak, Tangan Seluang Mudik Kiri
c. Kaki Sesayak, Tangan Seluang Mudik Kanan
d. Melayang
1 x 8 1 x 8 1 x 8 1 x 8 4 a. Jong Simpuh + Timbangan
b. Jong Sembah c. Kibas Depan
d. Kibas Proses ke Timbangan e. Kibas Depan
f. Jong Sembah
g. Kibas Proses ke Timbangan
1 x 4 1 x 8 1 x 4 1 x 4 1 x 4 1 x 8 1 x 4 5 a. Ngelap
b. Kibas Depan c. Kibas Kiri d. Kibas Depan e. Kibas kanan f. Kibas Depan
g. Kibas Sampai Proses Naik
1 x 4 1 x 4 1 x 8 1 x 8 1 x 8 1 x 8 1 x 8 6 a. Timbangan
b. Melayang Kanan c. Melayang Kiri
d. Kaki Injak Lado, Tangan Timbangan
1 x 4 1 x 8 1 x 8 2 x 8 7 a. Tangan Melayang Kanan, Kaki
Salimpat
b. Tangan Melayang Kiri, Kaki Salimpat
c. Tangan Timbangan, Kaki Salimpat
1 x 8 1 x 8 1 x 8 8 a. Jong Simpuh
b. Jong Sembah c. Kibas Depan
d. Kibas sampai Proses Timbangan
Ragam gerak tari halibambang yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan ragam gerak tari halibambang yang sudah dikreasikan. Akan tetapi tidak keluar dari ragam gerak tari halibambang yang asli.
2.4 Metode pembelajaran
Metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum, metode
diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Kata “pembelajaran” berarti segala upaya yang dilakukan oleh pendidik
agar terjadi proses belajar pada diri siswi. Jadi, metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswi dalam upaya untuk mencapai tujuan.
(Sobry, 2013: 85)
2.5 Metode Latihan
Seorang siswi perlu memiliki ketangkasan atau keterampilan dalam sesuatu, misalnya dalam lari cepat, atletik, berenang; atau berkebun. Sebab itu di dalam proses mengajar belajar, perlu diadakan latihan untuk menguasai keterampilan tersebut. Maka salah satu teknik penyajian pelajaran untuk memenuhi tuntutan tersebut ialah teknik latihan atau drill. Ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswi melaksanakan kegiatan-kegiatan
e. Kibas Depan f. Sembah
g. Kibas sampai Proses Timbangan h. Timbangan Proses Naik
1 x 4 1 x 4 1 x 4 1 x 8 9 a. Tangan Timbangan, Kaki Salimpat
b. Melayang kanan c. Melayang Kiri d. Melayang Depan
32
latihan, agar siswi memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan ; serta teratur melaksanakannya membina anak dalam meningkatkan penguasaan keterampilan itu ; bahkan mungkin siswi dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna. Hal ini menunjang siswi berprestasi dalam bidang tertentu.
Metode latihan ini biasanya digunakan agar siswi:
a. Memiliki keterampilan motorik atau gerak; seperti menghafalkan kata-kata, menulis, mempergunakan alat atau membuat suatu benda; melaksanakan gerak dalam olahraga atau tari;
b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlah dan mengurangi. Mengenal benda atau bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya.
c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat banyak hujan – banjir; antara tanda huruf dan bunyi – ng –ny dan sebagainya; penggunaan lambang atau simbol di dalam peta dan lain-lain.
(Roestiyah, 2008:125)
a. Kelebihan metode latihan
1. Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, mengunakan alat-alat (mesin permainan dan atletik), dan terampil menggunakan peralatan olahraga. 2. Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian,
menjumlahkan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda (simbol), dan sebagainya.
3. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunakaan simbol, membaca peta, dan sebagainya.
4. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya.
5. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya.
b. Kelemahan metode latihan
1. Menghambat bakat dan inisiatif siswi, karena siswi lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
2. Menimbulkan penyesuaikan secara statis kepada lingkungan.
3. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.
34
Metode latihan umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari bahan yang dipelajarinya. Karena itu, metode ceramah dapat digunakan sebelum maupun sesudah latihan dilakukan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, tujuan dan kegunaan. cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilaksanakan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis (Sugiyono, 2012: 2)
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata (bisa lisan untuk penelitian agama, sosial, budaya, filsafat), catatan-catatan yang berhubungan dengan makna, nilai serta pengertian (Bogdan dan Taylor dalam Kaelan, 2012:5).
36
tujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan metode latihan dalam pembelajaran tari halibambang serta hasil belajar siswi pada kelas VIII.A di SMP Negeri 13 Bandar lampung.
3.1 Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2010:172). Subjek dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan 14 siswi perempuan kelas VIII-A semester genap SMP Negeri 13 Bandar Lampung dengan materi pokok tari halibambang.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian ini adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2011:308). Maka pengumpulan data merupakan pekerjaan yang penting dalam meneliti. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yakni observasi, wawancara, dokumentasi, tes praktik.
a. Observasi
Bertindak sebagai pengajar dan pengamat (observasi partisipasi) pada kelas VIII-A di SMP Negeri 13 Bandar Lampung yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan melakukan pengamatan terhadap pembelajaran seni tari pada siswi di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Melalui observasi ini diharapkan dapat diperoleh data tentang pembelajaran seni tari pada siswi di SMP Negeri 13 Bandar Lampung sesuai dengan batasan masalah penelitian. Pada proses observasi lebih di tekankan pada pengamatan siswi saat berada di dalam kelas.
b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono,2012:194)
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan siswi dan guru untuk memperoleh data secara langsung dengan wawancara tidak terstruktur atau face to face yang berupa informasi tentang bagaimana pembelajaran seni budaya di SMP Negeri 13 Bandar Lampung.
c. Dokumentasi
Dokumentasi ini merupakan suatu cara pegumpulan data yang menghasilkan video hasil tes kemampuan menari sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan (Basrowi dan Kasinu, 2007: 166). Selain itu dokumentasi tidak hanya berupa video tapi bisa berupa foto-foto selama proses penelitian berlangsung.
38
yang berupa laporan gambar, foto dan video yang diambil pada setiap pertemuan. Teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang sekolah yang dijadikan tempat penelitian dan proses pembelajaran tari pada kelas VIII-A di SMP Negeri 13 Bandar Lampung.
d. Tes Praktik
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Perolehan data tentang hasil belajar tari halibambang pada siswi kelas VIII-A digunakan tes praktik perbuatan gerak-gerak tari halibambang yang dilakukan siswi sebagai hasil belajar digunakan instrumen yang berupa lembar pengamatan tes praktik.
[image:54.595.120.476.496.755.2]3.4 Instrumen Penelitian
Tabel 3.1. Lembar Pengamatan Tes Praktik
No Aspek yang
Dinilai Indikator Skor
Skor Maksimum
1. Wiraga (Kemampuan gerak dan hafalan)
a. Siswi mampu memeragakan 13 ragam gerak tari halibambang dari awal sampai akhir tanpa ada kesalahan.
b. Siswi mengalami kesalahan 1-2 kali pada 13 ragam gerak tari halibambang.
c. Siswi mengalami kesalahan 3-4 kali
5
4
pada 13 ragam gerak tari halibambang
d. Siswi mengalami kesalahan 5-6 kali pada 13 ragam gerak tari halibambang
e. Siswi tidak hafal kurang dari 6 ragam gerak tari
halibambang sehingga siswi tidak tertib gerak dan tidak beraturan
2
1
2. Wirasa (Ekspresi penjiwaan)
a. Siswi mampu menarikan tari halibambang dengan santai, tersenyum dan padangan lurus ke depan
b. Siswi mampu menarikan tari halibambang dengan wajah masih terlihat menghafal, tersenyum dan pandangan ke depan
c. Siswi mampu menarikan tari halibambang dengan wajah masih terlihat menghafal, jarang tersenyum dan pandangan ke lurus ke depan
d. Siswi mampu menarikan tari
5
4
3
40
halibambang dengan wajah gugup, tidak tersenyum, dan pandangan terkadang masih menoleh ke kanan dan ke kiri
e. Siswi mampu menarikan tari halibambang dengan wajah gugup, tidak tersenyum dan pandangan masih menoleh ke kanan kiri, atas dan bawah
2
1
3. Wirama (Kesesuaian gerak dan musik)
a. Siswi mampu menarikan tari Halibambang mengikuti alunan musik tari
halibambang, sesuai dengan tempo dan irama
b. Siswi mampu menarikan tari halibambang tetapi 1-2 kali terlambat atau mendahului musik dan tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap ragam gerak yang ada
c. Siswi mampu menarikan tari halibambang tetapi 3-4 kali terlambat atau mendahului musik dan tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap
5
4
3
ragam gerak yang ada
d. Siswi mampu menarikan tari halibambang tetapi 5-6 kali terlambat atau mendahului musik dan tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap ragam gerak yang ada
e. Siswi menarikan tari halibambang tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap ragam gerak yang ada
2
1
[image:57.595.118.481.82.405.2]Hasil belajar gerak tari halibambang dapat diukur dengan lembar pengamatan tes praktik dengan total skor seluruhnya 15 sehingga hasil belajar siswi dapat dilihat menggunakan patokan dengan perhitungan persentase untuk skala lima, sebagai berikut.
Tabel 3.2. Penentuan Patokan Dengan Persentase Untuk Skala Lima Interval Persentase tingkat
Penguasaan Keterangan
85%-100% Baik Sekali
75%-84% Baik
60%-74% Cukup
40%-59% Kurang
0%-39% Gagal
(Nurgiantoro,2001: 36)
42
penjiwaan dan kesesuaian gerak dengan musik. Skor maksimal yang didapat dari ketiga aspek tersebut diolah menjadi nilai dengan rumus sebagai berikut :
NS = Skor Siswi X Skor Ideal %
[image:58.595.114.476.261.768.2]Skor Maksimum
Tabel 3.3. Lembar Pengamatan Penggunaan Metode Latihan
No Aspek Indikator Skor Skor
Maksimal 1 Motorik a. Seluruh siswi mampu
memeragakan ragam gerak tari halibambang yang telah diajarkan oleh guru b. Dari 14 siswi terdapat
13-10 siswi yang mampu memeragakan ragam gerak tari halibambang yang telah diajarkan oleh guru c. Dari 14 siswi terdapat 9-7
siswi yang mampu
memeragakan ragam gerak tari halibambang yang telah diajarkan oleh guru d. Dari 14 siswi terdapat 6-3
siswi mampu memeragakan ragam gerak tari
halibambang yang telah diajarkan oleh guru e. Kurang dari 3 siswi yang
mampu memeragakan ragam gerak tari
halibambang yang telah diajarkan oleh guru
5 4 3 2 1 5
2 Kecakap an Intelek
a. Seluruh siswi mampu menghafal gerak tari halibambang dengan hitungan yang benar.
Tabel 3.4. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswi
No Aspek Indikator Skor Skor
Maksimal 1 Listening
Activities
a. Seluruh siswi
mendengarkan materi urutan gerak dan ketepatan gerak yang dijelaskan oleh guru
b. Dari 14 siswi terdapat 13-10 siswi yang
mendengarkan materi urutan gerak dan ketepatan gerak yang
5
4 b. Dari 14 siswi terdapat
13-10 siswi yang mampu menghafal gerak tari halibambang dengan hitungan yang benar.
c. Dari 14 siswi terdapat 9-7 siswi yang mampu
menghafal gerak tari halibambang dengan hitungan yang benar.
d. Dari 14 siswi terdapat 6-3 siswi yang mampu
menghafal gerak tari halibambang dengan hitungan yang benar.
e. Kurang dari 3 siswi yang mampu menghafal gerak tari halibambang dengan hitungan yang benar.
4
3
2
1
44
dijelaskan oleh guru
c. Dari 14 siswi terdapat 9-7 siswi yang mendengarkan materi urutan gerak dan ketepatan gerak yang dijelaskan oleh guru
d. Dari 14 siswi terdapat 6-3 siswi yang mendengarkan materi urutan gerak dan ketepatan gerak yang dijelaskan oleh guru
e. Kurang dari 3 siswi yang mendengarkan materi urutan gerak dan ketepatan gerak yang dijelaskan oleh guru
3
2
1
5
2 Motor Activities
a. Seluruh siswi mampu memeragakan ragam gerak tari halibambang yang telah diajarkan oleh guru
b. Dari 14 siswi terdapat 13-10 siswi yang mampu memeragakan ragam gerak tari halibambang yang telah diajarkan oleh guru
c. Dari 14 siswi terdapat 9-7 siswi yang mampu
memeragakan ragam gerak tari halibambang yang telah diajarkan oleh guru
d. Dari 14 siswi terdapat 6-3 siswi tidak mampu
e. Kurang dari 3 siswi yang mampu memeragakan ragam gerak tari
halibambang yang telah diajarkan oleh guru
1
3 Visual Activities
a. Seluruh siswi
memerhatikan materi yang telah disampaikan oleh guru.
b. Dari 14 siswi terdapat 13-10 siswi yang
memerhatikan materi yang telah disampaikan oleh guru
c. Dari 14 siswi terdapat 9-7 siswi yang memerhatikan materi yang telah
disampaikan oleh guru d. Dari 14 siswi terdapat 6-3
siswi yang memerhatikan materi yang telah
disampaikan oleh guru e. Kurang dari 3 siswi yang
[image:61.595.118.480.80.535.2]memerhatikan materi yang telah disampaikan oleh guru 5 4 3 2 1 5
Tabel 3.5. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
46 B. 6. 7. 8. 9. C. 10. 11. D. 12. 13. Pendekatan/ strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
(tujuan) yang akan dicapai Melaksanakan
pembelajaran secara runtut Melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode latihan
a. motorik, guru mendemonstrasikan gerak tari halibambang sehingga siswi mampu memeragakan ragam gerak tari halibambang sesuai dengan yang telah disampaikan guru b. kecakapan intelek,
guru memberikan kesempatan untuk siswi melakukan latihan agar siswi menghafal ragam gerak tari halibambang dengan hitungan yang benar.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswi Menumbuhkan partisipasi aktif siswi dalam
pembelajaran
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswi dalam belajar
Penilaian proses dan hasil belajar
E. 14.
F. 16.
(tujuan)
Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar
Penutup
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswi
Keterangan:
P.1 = Pertemuan Pertama P.5 = Pertemuan Kelima P.2 = Pertemuan Kedua P.6 = Pertemuan Keenam P.3 = Pertemuan Ketiga P.7 = Pertemuan Ketujuh P.4 = Pertemuan Keempat P.8 = Pertemuan Kedelapan
Instrumen ini digunakan untuk mengamati aktivitas yang dilakukan peneliti pada saat awal pembelajaran berlangsung hingga pembelajaran selesai pada setiap pertemuannya, Dengan cara memberi cheklist pada kolom-kolom yang telah disediakan sebagai penanda.
3.4 Teknik Analisis Data
48
Langkah-langkah dalam analisis data antara lain:
1) Mengamati aktivitas siswi dan guru selama proses pembelajaran tari halibambang dengan menggunakan metode latihan;
2) Menganalisis hasil tes tari halibambang dengan menggunakan model pembelajaran metode latihan yang dianalisis menggunakan lembar pengamatan tes praktik dengan baik dan benar;
3) Memberi nilai hasil tes praktik siswi, dengan menggunakan rumus presentasi sebagai berikut
[image:64.595.130.511.456.596.2]
4) Menentukan nilai hasil tes praktik yang diakumulasikan, kemudian diukur hasil belajar siswi dalam pembelajaran tari halibambang menggunakan tolak ukur sebagai berikut.
Tabel 3.6. Penentuan Patokan Dengan Persentase Untuk Skala Lima Interval Persentase tingkat
Penguasaan Keterangan
85%-100% Baik Sekali
75%-84% Baik
60%-74% Cukup
40%-59% Kurang
0%-39% Gagal
(Nurgiantoro,2001: 36)
5) Mereduksi data dengan cara mengumpulkan, merangkum, dan dipilih hal-hal yang pokok yang sesuai untuk dianalisis;
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran tari halibambang dengan menggunakan metode latihan pada pertemuan pertama belum digunakannya metode latihan. Kemudian pada pertemuan kedua metode sudah digunakan langkah-langkah pada metode latihan, yaitu motorik dan kecakapan intelek.
Pada pertemuan kedua hingga pertemuan kelima, mendapatkan persentase 80% dengan kriteria baik. Dikatakan baik apabila dari 14 siswi 12-10 siswi mampu memeragakan ragam gerak tari halibambang seperti yang diperagakan oleh guru. Dan kecakapan intelek mendapatkan persentase 60% dengan kriteria cukup. Dikatakan cukup apabila dari 14 siswi terdapat 9-7 siswi yang mampu menghapal ragam gerak tari halibambang yang telah disampaikan oleh guru.
113
Pada pertemuan ketiga siswi melakukan latihan gerak tari halibambang dengan cara berputar (membentuk lingkaran besar) dimaksudkan agar siswi mampu mengkoreksi satu sama lain jika terdapat kesalahan atau tidak sama gerak. Pada pertemuan keempat dan kelima siswi melakukan latihan gerak tari halibambang dengan cara menukar barisan siswi. Siswi pada barisan kedua maju menjadi barisan pertama. Dilakukan berulang hingga siswi kembali kebarisan semula.
Namun pada pertemuan keenam, langkah-langkah metode latihan yaitu motorik mendapatkan persentase 60% dengan kriteria cukup. Dikatakan cukup apabila dari 14 siswi terdapat 9-7 siswi mampu memeragakan ragam gerak tari halibambang dengan iringan musik. Kemudian kecakapan intelek mendapatkan persentase 40% dengan kriteria kurang. Dikatakan kurang apabila dari 14 siswi terdapat 6-3 siswi yang mampu menghapal ragam gerak tari halibambang yang telah disampaikan oleh guru dengan iringan musik.
Pada pertemua keenam ini terjadi penurunan persentase dikarenakan pada pertemuanini siswi melakukan latihan gerak tari halibambang dengan menggunakan music iringan. Siswi terlalu berkonsentrasi pada musik sehingga lupa dengan teknik gerak dan hafalan gerak tari Halibambang.
dengan iringan musik. Dan kecakapan intelek mendapatkan persentase 80% dengan kriteria baik. Dikatakan baik apabila dari 14 siswi terdapat 13-10 siswi yang mampu menghapal ragam gerak tari halibambang yang telah disampaikan oleh guru dengan iringan musik. Hal ini dikarenakan model latihan yang digunakan pada pertemuan ketujuh ini adalah siswi melakukan latihan gerak tari halibambang dengan dengan menggunakan music secara bersama-sama. Lalu siswi dibagi dalam 3 kelompok agar memudahkan mereka berlatih dan membentuk pola lantai.
Hasil pembelajaran tari halibambang menggunakan metode latihan menunjukkan bahwa siswi sudah mampu memeragakan tari halibambang dengan cukup. Penilaian diberikan melalui tiga aspek yaitu kemampuan gerak, ketepatan gerak dengan iringan dan ekspresi saat menari. Berdasarkan pengamatan tes praktik dapat diketahui bahwa siswi memperoleh nilai rata-rata 74.
Hasil pengamatan penggunaaan metode latihan pada kelas VIII A di SMP Negeri 13 Bandar Lampung menunjukkan bahwa memperoleh nilai rata-rata 72. Hasil pengamatan aktivitas siswi dalam proses pembelajaran tari halibambang pada siswi dengan menggunakan metode latihan memperoleh nilai rata-rata 79.
115
5.2 Saran
Dengan melihat kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian pembelajaran tari Halibambang dengan menggunakan metode latihan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung, maka di sarankan sebagai berikut.
1. Hendaknya pihak sekolah memberikan perhatian lebih terhadap peningkatan kemampuan guru mengajar melalui pelatihan-pelaihan dan workshop.
2. Pada pembelajaran tari siswi hendaknya memakai baju praktik agar bergerak dapat lebih leluasa dibandingkan dengan memakai baju seragam sekolah. 3. Demi kelancaran pembelajaran tari sebaiknya dibangun ruang kesenian
sehingga lebih leluasa dalam pembelajaran tari.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri Syaiful dan Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Mustika, I Wayan. 2012. Tari Muli Siger. Lampung: Anugrah Utama Raharja (AURA)
Nurgiantoro, Burhan. 1988. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta.
Roestiyah. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sugandi Achmad, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP PRESS Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta. Alfabeta
Sutikno Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Holistica
Tim. 2001. “Tari Halibambang”. Bandar Lampung: Departemen Kebudayaan Propinsi Lampung
Tim Kerja Buku Gerak Dasar Tari Lampung. Gerak Dasar Tari lampung. Lampung: Dewan Kesenian Lampung.
118
Daftar Nama Siswa
No. Inisial Nama
1. MLN Milan Tri Septiani 2. PTR Putri Ananda Lestari 3. AND Adinda Putri Maharani
4. DPN Tri Ingdupan Mms
5. RSD Rosdiana
6. BL Bella Indah Setya Wati 7. SNT Sintia Li Aunila
8. CSY Chessya Tivani Wijaya
9. FBR Febri Damayanti
10. KAI Kaira Milani Fitria 11. SFT Septi Dwi Anggraini 12. SYF Sifa Indriane Putri 13. NF Nafa Putri Rrean Segara
119
No. Nama Kemampuan
Gerak
Ketepatan Gerak
dengan Musik Ekspresi
Total Skor
Skor
Maksimal Nilai Kriteria
1. ADN 5 5 5 15
15
100 Baik
Sekali
2. SFT 2 4 4 10 67 Cukup
3. SNT 4 5 5 14 93 Baik
Sekali
4. FBR 4 4 5 13 87 Baik
Sekali
5. BL 4 3 4 11 73 Cukup
6. RSD 2 3 4 9 60 Cukup
7. NF 4 3 4 11 73 Cukup
8. FK 4 3 4 11 73 Cukup
9. PTR 4 4 4 12 80 Baik
10. SYF 3 4 3 10 67 Cukup
11. MLN 4 4 4 12 80 Baik
12. DPN 4 5 5 14 93 Baik
Sekali
13. CSY 3 4 4 11 73 Cukup
[image:71.842.90.748.153.532.2]120 Dari perolehan nilai pada tes praktik siswa diatas, didapatkan rata-rata nilai siswa pada tes praktik adalah:
Nilai rata-rata = Nilai Siswa X 100 Nilai Maksimum
= 1039 x 100 1400 = 74
121
No Nama
Aspek
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
V L M V L M V L M V L M V L M V L M V L M V L M
1 APM - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - -
-2 BL - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - - - √ - √ - -
-3 CSY - - - √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ - - - √ - -
-4 FBR - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - -
-5 FK - - - √ √ - √ √ √ - - - √ - -
-6 KAI - - - √ √ - √ - - √ - √ - - - - √ √ - -
-7 MLN - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - -
-8 NF - - - √ √ √ √ √ - √ √ √ - - - √ √ √ - -
-9 PTR - - - √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - -
-10 RSD - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - - - √ √ √ - -
-11 SPT - - - √ √ √ √ √ √ - - - √ √ √ - -
-12 SYF - - - √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ - - √ - -
-13 SNT - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - -
-14 DPN - - - √ √ √ √ √ √ √ - - √ - √ √ √ √ √ √ √ - -
-Jml Siswa 10 10 10 14 14 12 12 9 10 12 10 12 7 7 7 10 10 14
[image:73.842.85.733.151.456.2]122 Keterangan :
P1 = Pertemuan 1 P5 = Pertemuan 5 V =Visual Activities P2 = Pertemuan 2 P6 = Pertemuan 6 L =Listening Activities P3 = Pertemuan 3 P7 = Pertemuan 7 M = Motor Activities P4 = Pertemuan 4 P8 = Pertemuan 8
[image:74.842.84.668.343.486.2]Berdasarkan hasil pengamatan pada lembar pengamatan Aktivitas Siswa maka data yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Tabel 3. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
No Aspek P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Jumlah Rata-rata
1 Visual Activities - 4 5 4 4 3 4 - 24 4
2 Listening Activities - 4 5 3 4 3 4 - 24 4
3 Motor Activities - 4 4 4 4 3 5 - 23 4
Jumlah - 12 14 11 12 9 13
-123
1 Visual Activities 80 Baik
2 Listening Activities 80 Baik
3 Motor Activities 77 Baik
Jumlah 237
[image:75.842.87.409.139.245.2]124 Tabel 5. Lembar Pengamatan Penggunaan Metode Latihan
No Nama
Aspek
1 2 3 4 5 6 7 8
M KI M KI M KI M KI M KI M KI M KI M KI
1 APM - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
-2 BL - - √ √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ -
-3 CSY - - √ - √ - √ - √ √ - - √ - -
-4 FBR - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
-5 FK - - - √ √ - - - - √ √ -
-6 KAI - - - √ - - - √ √ -
-7 MLN - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
-8 NF - - - - √ √ - - √ √ - - √ √ -
-9 PTR - - √ √ √ - - - √ √ √ √ √ - -
-10 RSD - - √ √ √ √ √ - √ √ - - √ √ -
-11 SPT - - - - √ √ √ √ - - - - √ √ -
-12 SYF - - √ √ √ - √ - √ - √ - √ √ -
-13 SNT - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
-14 DPN - - √ √ √ √ - - √ - √ - √ √ -
-Jml Siswa - - 10 9 12 9 10 7 12 9 7 5 14 12 -
125 P2 = Pertemuan 2 P6 = Pertemuan 6 KI = Kecakapan Intelek
P3 = Pertemuan 3 P7 = Pertemuan 7 P4 = Pertemuan 4 P8 = Pertemuan 8
[image:77.842.84.669.359.491.2]Berdasarkan hasil pengamatan pada lembar pengamatan penggunaan metode latihan maka data yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Tabel 6. Hasil Pengamatan Penggunaan Metode Latihan
No Aspek P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Jumlah Rata-rata
1 Motorik - 4 4 4 5 3 5 - 25 4
2 Kecakapan Intelek - 3 3 3 3 2 4 - 18 3
Jumlah - 7 7 7 8 6 9
-126 Tabel 7. Penilaian Penggunaan Metode Latihan
No Aspek Nilai Kriteria
1 Motorik 83 Baik
2 Kecakapan Intelek 60 Cukup
Jumlah 143
Rata-rata 72
Jadi total nilai rata dari keseluruhan aspek (tes praktik, pengamatan metode latihan, dan pengamatan aktifitas siswa) mendapatkan rata-rata sebagai berikut.
Tabel 8. Nilai Rata-Rata pada Keseluruhan Aspek
No Aspek Nilai Kriteria
1 Tes praktik 74 Cukup
2 Pwngamatan metode latihan 72 Cukup
3 Pengamatan aktivitas siswa 79 Baik
Jumlah 225
[image:78.842.88.497.346.448.2]Diagram nilai keseluruhan penilaian tes praktik, pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan penggunaan metode latihan.
Terlihat pada diagram diatas bahwa nilai ter praktik memperoleh rata-rata nilai 74 dengan kriteria cukup. Penilaian aktivitas siswa memperoleh rata-rata nilai 79 dengan kriteria baik. Dan penilaian penggunaan metode latihan memperoleh nilai 72 dengan kriteria cukup.
70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
penilaian tes praktik penilaian pengamatan aktivitas siswa