LaporanPengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI BIOGRAFI BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE
DK37503/Tugas Akhir Semester II 2014/2015
Oleh:
Aris Mulyana 51911134
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
LEMBAR PENGESAHAN
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI BIOGRAFI
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE
Aris Mulyana
NIM: 51911134
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Akhir pada tanggal:
( / / )
Menyetujui,
Pembimbing
Taufan Hidayatullah, M.Ds NIP.4127 32 06 003
Dekan Ketua Program Studi Fakultas Desain Desain Komunikasi Visual
ii
LEMBAR PERYATAAN ORISINALITAS KARYA TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Aris Mulyana
NIM : 51911134
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Dengan ini menyatakan bahwa karya beserta Laporan Tugas Akhir ini adalah
benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari hasil karya orang
lain.
Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.
Bandung, Agustus 2015
Aris Mulyana
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Buku Ilustrasi Biografi Bacharuddin Jusuf Habibie” dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir Program Studi Desain Komunikasi Visual
Universitas Komputer Indonesia.
Penyusun laporan ini tidak terlepas atas bantuan beberapa pihak, oleh karena itu
banyak mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dekan fakultas
desain, dosen pembimbing, dosen penguji, dan rekan-rekan yang selalu memberi
dukungan, masukan yang sangat berguna bagi penulis
Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun orang yang
membacanya. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, dan
penyusun mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.
Wassallammuallaikum, Wr. Wb.
Bandung, 7 Agustus 2015
iv
Abstrak
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI BIOGRAFI BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE
Oleh:
Aris Mulyana 51911134
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Bacharuddin Jusuf Habibie sering dipanggil B.J Habibie adalah seorang ilmuwan
cerdas yang berbasis pada bidang teknologi, B.J Habibie dan seluruh tim IPTN
adalah orang-orang yang mampu membuat pesawat terbang pertama di Indonesia,
dan pesawat itu diberi nama N-250/Gatotkoco. B.J Habibie seorang tokoh yang
inspiratif dengan kolaborasi antara bermoral dan cerdas untuk bisa
mengembangkan bangsa dan Negara.
Berdasarkan data lapangan bahwa kurangnya anak mengetahui biografi B.J
Habibie sebagai seorang ilmuwan, hal ini terjadi oleh beberapa faktor diantaranya,
buku-buku yang berisi hanya tanggal kejadian tanpa ada penjelasan lebih lanjut,
adapun buku menjelaskan secara lebih lanjut mengenai B.J Habibie akan tetapi
terlalu banyak bacaan sehingga memberatkan anak untuk membaca dan
memahaminya. Maka dengan demikian dibutuhkan media informasi yang lebih
menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak. Dengan demikian melalui media
informasi ini maka anak-anak dapat mengetahui biografi dari B.J Habibie.
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PNGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
BAB II BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE SEBAGAI SEORANG ILMUWAN YANG MENGINSPIRASI ... 5
II.1 Pengertian Belajar ... 5
II.4.2 Kepribadian Bacharuddin Jusuf Habibie ... 13
II.5 Data Hasil Riset ... 14
II.6 Target Audience ... 15
vii
BAB III STRATEGI PERCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 17
III.1 Strategi perancangan ... 17
III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 17
III.1.2 Pendekatan komunikasi ... 17
III.1.3 Materi Pesan .. ... 17
BAB IV TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA ... 32
viii
IV.5.7 Tote Bag ... 38
IV.5.8 Packaging ... 38
IV.6 Media Promosi ... 39
IV.6.1 X-Banner ... 39
IV.6.2 Poster ... 40
IV.6.3 Flyer ... 40
IV.6.4 Kupon ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat dibelahan dunia, hal ini dapat
dilihat bahwa banyaknya inovasi teknologi mulai dari yang sederhana sampai
yang luar biasa. Teknologi sudah ada dari jaman dahulu, dan terus mengalami
perkembangan yang berevolusi hingga sekarang teknologi yang semakin canggih.
Teknologi mampu membawa suatu negara menjadi negara yang maju dan
berkembang, dan membantu pekerjaan manusia jadi lebih efektif dan efisien.
Salah satu negara yang berkembang dalam teknologi yaitu Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sumber daya alam
yang melimpah, Indonesia memiliki potensi ekonomi yang tinggi, yang mulai
diperhatikan oleh dunia internasional sebagai negara ekonomi paling besar di Asia
Tenggara (Jamzuri, 2015). Selain berkembang dalam bidang perekonomian,
Indonesia juga sebagai negara yang berkembang dalam bidang teknologi,
Indonesia menempati peringkat ke-46 di dunia dalam bidang kemajuan teknologi
(Maryati, 2012). Untuk memajukan suatu bangsa itu tidak mudah begitu saja,
harus ada sumber daya manusia yang unggul sehingga dapat menghasilkan suatu
pencapaian. Agar terciptanya sumber daya manusia yang unggul maka manusia
itu harus lebih giat dalam belajar dalam segala hal, dengan belajar maka akan
menjadikan manusia itu menjadi sumber daya manusia yang unggul dan
berpengaruh bagi kemajuan bangsanya.
Belajar harus ditanamkan ketika usia masih dini, kerena ketika usia masih dini
anak terbiasa berpikir dan menggunakan pengetahuan yang mereka miliki untuk
memahami sekelilingnya, dapat belajar secara lebih terartur dan tidak
tergesa-gesa, mengembangkan rasa ingin tahu sekaligus kesabaran untuk memahami.
Pada proses belajar motivasi pada anak sangat penting (Adhim, 2006 : Hal.42),
belajar tanpa motvasi seperti belajar tanpa tujuan, maka dari itu motivasi dalam
2 penguatan belajar, memperjelas tujuan belajar dan menentukan ketekunan pelajar
(Chaerunnisa, 2013). Salah satu metode untuk meningkatkan belajar anak yaitu
dengan memberi tahukan biografi tokoh yang dapat mengispirasi bagi semangat
belajar anak, salah satu tokoh yang menginspirasi untuk bisa menjadi acuan
dalam belajar serta mementingkan pendidikan yang dapat memberi pengaruh bagi
kemajuan dan perkembangan bangsa Indonesia adalah Bacahruddin Jusuf
Habibie.
Bacharuddin Jusuf Habibie biasa dikenal dengan nama B.J Habibie adalah
presiden ke 3 Republik Indonesia yang menggantikan presiden ke 2 yaitu
Soehartto pada tahun 1998-1999, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil
presiden. B.J Habibie merupakan tokoh yang selalu mementingkan pendidikan,
tekun dalam belajar dan mempelajari segala sesuatu dengan begitu seriusnya, hal
ini tergambar ketika B.J Habibie semasa kecilnya yang selalu lebih memilih
membaca buku dibandingkan bermain diluar dengan teman-temannya, meski B.J
Habibie selalu belajar tetapi sama dengan anak seusianya selalu bermain dengan
temannya, tetapi tidak seantusuias dalam belajar dan mempelajari ilmu
pengetahuan (Casofa, 2014 : Hal.17).
B.J Habibie adalah seorang ilmuwan cerdas yang berbasis pada bidang teknologi,
B.J Habibie dan seluruh tim IPTN adalah orang-orang yang mampu membuat
pesawat terbang pertama di Indonesia, dan pesawat itu diberi nama
N-250/Gatotkaca. B.J Habibie seorang tokoh yang inspiratif dengan kolaborasi
antara bermoral dan cerdas untuk bisa mengembangkan bangsa dan negara
(Casofa, 2014: Hal. 3-4).
Berdasarkan data wawancara kepada 50 anak di beberapa sekolah dasar,
menyatakan bahwa 26 anak mengetahui B.J Habibie sebagai seorang presiden, 12
anak menyatakan B.J Habibie sebagai presiden dan pembuat pesawat terbang, dan
12 anak menyatakan tidak tahu B.J Habibie. Berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa kurangnya anak mengetahui biografi B.J Habibie, hal ini
3 kejadian tanpa ada penjelasan lebih lanjut, adapun buku menjelaskan secara lebih
lanjut mengenai B.J Habibie akan tetapi terlalu banyak bacaan sehingga
memberatkan anak untuk membaca dan memahaminya. Maka dengan demikian
dibutuhkan media informasi yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh
anak-anak. Dengan demikian melalui media informasi ini maka anak-anak dapat
mengetahui biografi dari B.J Habibie.
Gambar I.1 Habibie
Sumber : http://penangmonthly.com/wp-content/uploads/2013/01/habibie.jpg (28 November 2014)
1.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang terkait pembahasan dari Bacharuddin Jusuf Habibie adalah:
Pengetahuan anak-anak mengenai B.J Habibie sangat kurang sebagai seorang
ilmuwan.
Kurangnya media informasi bagi anak mengenai biografi B.J Habibie.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan dari identifikasi masalah, maka pembahasan dalam
rumusan masalah adalah:
“Bagaimana menumbuhkan pengetahuan pada anak mengenai biografi dari Bacharuddin Jusuf Habibie sebagai tokoh yang dapat mengisnpirasi dari aspek
4
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan pada pembahasan ini mengenai tentang biografi
Bacharuddin Jusuf Habibie, yaitu sebagai seorang ilmuwan dalam bidang
teknologi yang dapat menjadi inspirasi. Aspek kepribadian dari B.J Habibie.
1.5 Tujuan Perancangan
Adapun beberapa tujuan dari penelitian yang terkait dari biografi Bacharuddin
Jusuf Habibie sebagai tokoh yang menginspirasi dalam bidang pendidikan
diantaranya:
Agar anak mengetahui biografi dari B.J Habibie
Memotivasi anak melalui tokoh B.J Habibie
Meningkatkan minat anak dalam belajar.
5
BAB II
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE SEBAGAI SEORANG ILMUWAN YANG MENGINSPIRASI
II.1 Pengertian Belajar
Hakim (2005) menjelaskan “belajar adalah suatu proses perubahan yang ada di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan” (hal. 1).
Dari pengertian tersebut yang perlu dipertahikan adalah bahwa peningkatan
kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk
bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan orang itu dalam suatu bidang,
jika di dalam suatu proses belajar seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan
kualitas dan kuantitas kemampuan, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut
belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain orang tersebut mengalami
kegagalan dalam proses belajar.
II.2 Prinsip Belajar
Hakim (2005, hal. 2-10) berpendapat bahwa:
Proses belajar dapat diperinci dalam beberapa prinsip dasar, dengan memahami
dan menerapkan prinsip-prinsip tersebut maka akan relatif lebih mudah dalam
belajar dan akan menemukan metode belajar yang efektif. Adapun prinsip-prinsip
belajar tersebut sebagai berikut:
1. Belajar harus berorientasi pada tujuan yang jelas.
Mampu menetapkan tujuan yang jelas karena keberhasilan belajar dapat dilihat
dari sejauh mana seseorang mampu mencapai tujuan belajarnya.
2. Proses belajar akan terjadi bila seseorang dihadapkan pada situasi
6 untuk berpikir dalam memecahkannya. Semakin sulit masalah yang dihadapi
maka semakin keras pula orang berpikir untuk memecahkannya.
3. Belajar dengan pengertian akan lebih bermakna daripada belajar hafalan.
Belajar dengan pengertian lebih memungkinkan seseorang untuk lebih berhasil
dalam menerapkan dan mengembangkan segala hal yang sudah dipelajari.
Sebaliknya jika belajar dengan hafalan mungkin hasilnya hanya tampak dalam
bentuk kemampuan mengingat saja.
4. Belajar merupakan proses yang memerlukan waktu.
Belajar harus dilakukan dengan waktu tertenru dengan jumlah materi yang sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki. Belajar secara bertahap walaupun sedikit akan
jauh lebih baik dan bermanfaat daripada belajar banyak dalam waktu satu malam
sekaligus.
5. Belajar harus memiliki kemauan yang kuat.
Hal ini bersangkutan pada prinsip belajar yang harus memiliki tujuan yang jelas,
karena untuk memiliki kemauan yang kuat maka seseorang harus menetapkan
tujuan yang jelas dan benar-benar diinginkannyam sehingga menyebabkan orang
tersebut selalu berusaha belajar dengan tekun agar bisa mencapai tujuannya.
6. Keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor.
Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah yang terdapat dalam
diri seseorang itu sendiri, seperti kesehatan jasmani dan rohani, kecrdasan, daya
ingat, kamuan, dan bakat. Faktor eksternal adalah yang terdapat diluar diri
seseorang yang bersangkutan, seperti keadaan lingkungan, dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan semua lingkungan tersebut.
7. Belajar kesluruhan akan lebih berhasil daripada belajar secara terbagi-bagi.
Jika belajar secara keseluruhan, maka akan dapat melihat dan mengerti dengan
7 kebulatan, sehingga memungkinkan seseorang dapat mengerti lebih cepat dan
mudah.
8. Proses belajar memerlukan metode yang tepat.
Metode belajar yang tepat akan memungkinkan seseorang menguasai ilmu dengan
lebih mudah dan cepat sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang
dikeluarkan. Dengan demikian seseorang akan terhindar dari beban pikiran yang
terlalu berat dalam mempelajari suatu bidang.
9. Belajar memerlukan kemampuan dalam menangkap intisari pelajaran.
Kemampuan menangkap intisari pelajaran sangat perlu dimiliki seseorang, dengan
cara itu maka orang tersebut dapat membuat suatu ringkasan dari yang dipelajari.
Dengan demikian, materi pelajaran akan terasa lebih sedikit, ringan, dan mudah
untuk dipelajari.
Maka dengan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam belajar harus
memiliki prinsip-prinsip belajar, maka dari itu belajar harus memerlukan waktu
yang sesuai serta memiliki tujuan yang jelas ketika akan mempelajari sesuatu,
sehinggga akan tumbuh kemauan yang kuat ketika mempelajarinya. Belajar secara
keseluruhan akan lebih baik daripada belajar secara terbagi-bagi, tetapi ketika
belajar keseluruhan harus bisa menangkap intisari yang dipelajarinya. Dengan
demikian belajar akan terasa lebih mudah, cepat, efektif, dan lebih ringan pada
saat proses belajar.
Adhim (2006) menjelaskan “Belajar harus ditanamkan ketika usia masih dini, kerena ketika usia masih dini anak terbiasa berpikir dan menggunakan
pengetahuan yang mereka miliki untuk memahami sekelilingnya, dapat belajar
secara lebih terartur dan tidak tergesa-gesa, mengembangkan rasa ingin tahu
8
II.3 Ilmuwan
II.3.1 Definisi ilmuwan
Budiman (2006) berpendapat bahwa:
Sering dikatakan ilmuwan adalah seorang peragu. Dia selalu meragukan sesuatu.
Kalaupun pada suatu saat dia mengikuti sebuah pendapat atau teori tertentu yang
dianggapnya benar, maka posisi ini bersifat sementara. Dia selalu
mempertanyakan kembali. Begitu ada pendapat atau teori lain yang dianggapnya
lebih benar, maka dengan cepat dia mengubah posisinya dan menganut kebenaran
baru yang lebih meyakinkan dirinya (hal.122).
Watloly (2001) berpendapat bahwa:
Kelebihan seorang ilmuwan adalah bahwa ia bisa berpikir secara teratur dan
cermat sehingga dengan kemampuan inilah, ia sekaligus memiliki tanggung jawab
sosial untuk memperbaiki dan meluruskan pikiran masyarakat yang keliru.
Kebenaran epistemologis dalam hubungan dengan tanggung jawab sosialnya,
bukan saja berfungsi sebagai jalan pikiran yang tertata secara epistemologis,
namun seluruh hidup dan kehidupan ilmuwan merupakan prototype kebenaran itu
sendiri (hal.213).
II.3.2 Sikap Ilmuwan
Sikap ilmuwan tidak hanya diam dalam suatu tempat dimana dia kerja, ilmuwan
harus peduli terhadap apa yang sedang terjadi disekitarnya. Ilmuwan perlu
mengetahui perkembangan terakhir yang terjadi di dunia saat ini dengan
melakukan diskusi, observasi, konferensi, dan bertukar pendapat serta
penemuan-penemuan mereka dengan peneliti yang lainnya. (Saktiyono, 2006: hal.3)
Adapun sikap-sikap yang harus dimiliki seorang ilmuwan (seperti dikutip
Suktiyono, 2006) diantaranya:
Memiliki minat mempelajari.
Berpikir secara terbuka, menerima kritik orang lain, dan mendengarkan
9
Memiliki kepedulian mengubah pandangannya ketika menemukan bukti yang
baru.
Memiliki sikap tidak memihak dalam mencari data dan informasi untuk
mengesahkan observasi atau penjelasan.
Memiliki kecenderungan untuk menemukan pemecahan masalah secara kreatif dan tidak langsung melompat ke kesimpulan.
Hormat terhadap orang lain.
II.4 Profil Bachruddin Jusuf Habibie II.4.1 Sejarah Singkat
Bachruddin Jusuf Habibie adalah seorang ilmuwan yang berbasis pada bidang
kontruksi pesawat terbang. Nama Bachruddin Jusuf Habibie memiliki arti, dalam bahasa Arab, Bachar yang berarti “lautan”, dan Dien yang berarti “agama”. Jadi
arti dari nama Bacharuddin adalah “lautan agama”. Sedangkan nama Habibie
dalam bahasa Indonesia, memiliki arti “yang kusayangi” (Makka, 2014 : Hal.13).
Semasa Kecil
Gambar II.1 Habibie Kecil
Sumber : Fachmy Casofa, Habibie Tak Boleh Lelah dan Kalah (2014)
Bacharuddin Jusuf Habibie lahir, Parepare 25 Juni 1936. Habibie semasa kecil di
keluarganya dipanggil Rudy, dan teman-temannya memanggil Udding. Habibie
adalah orang yang sangat menggemari menunggangi kuda, selain menunggangi
10 berbeda dengan anak lainnya. Kebiasaan Habibie adalah selalu membaca buku
ilmu pengetahuan yang banyak tersedia dirumahnya. Habibie sama seperti anak
lainnya melakukan kegiatan bermain tapi tidak seantusias dengan kegemarannya
membaca buku (Casofa, 2014 : Hal.18).
Habibie adalah sosok yang sangat teguh pendirian, tidak akan merubah
argumentasinya selama hal itu benar. Habibie semenjak kecil memiliki cita-cita
yang sudah ditekadkan dalam dirinya yang akan diraihnya yaitu menjadi seorang
insinyur (Casofa, 2014 : Hal.20).
Semasa Remaja
Gambar II.2 Habibie Remaja
Sumber :Fachmy Casofa, Habibie Tak Boleh Lelah dan Kalah (2014)
Pada usia 14 tahun Habibie ditinggalkan ayahnya kembali kepada sang pencipta,
sehingga Habibie dipindahkan ke Jakarta untuk menempuh pendidikan oleh
ibunya, dan kurangnya jumlah guru yang ada di Makassar. Ketika tinggal di
Jakarta, Habibie tinggal bersama pamannya, tetapi tidak berlangsung lama,
Habibie mengeluhkan kepada ibunya ketika tinggal di Jakarta, karena kondisi
tempat tinggal pamannya yang kurang nyaman, serta iklim Jakarta yang panas dan
penduduk yang padat membuat Habibie mengeluhkan hal itu kepada ibunya.
Dengan demikian, Habibie dipindahkan ke Bandung untuk meneruskan
pendidikannya yang tinggal bersama teman dekat almarhum ayahnya. Pada masa
sekolah, Habibie adalah seorang siswa yang sangat berprestasi, kerap
11
Semasa Kuliah
Gambar II.3 Habibie Kuliah
Sumber :Fachmy Casofa, Habibie Tak Boleh Lelah dan Kalah (2014)
Setelah lulus SMA Habibie melanjutkan kuliahnya ke Fakultas Teknik di Institut
Teknologi Bandung (ITB). Habibie hanya 6 bulan belajar di ITB, karena Habibie
mendapatkan izin untuk meneruskan kuliahnya di Jerman, dari Mentri Pendidikan
dan Kebudyaan. Dengan syarat Habibie harus memakai biaya sendiri untuk
berangkat dan biaya hidup di Jerman (Casofa, 2014 : Hal.28).
Dengan mendapatkan izin dari ibunya untuk meneruskan kuliah di Jerman,
Habibie dengan tekad yang begitu tinggi, demi meraih cita-citanya untuk
menuntut ilmu di Jerman. Ketika usia 19 tahun, Habibie pergi ke jerman tepatnya
di kota Aachen. Sifat teguh pendirian pada diri Habibie yang sudah ada pada masa
kecil terbawa sampai saat kuliah di Jerman (Casofa, 2014 : Hal.29).
Habibie adalah sosok orang yang susah untuk di taklukan ketika mempunyai
argumen, dan jika ada orang yang mendebatnya, maka Habibie tidak akan pernah
12
Semasa Bekerja
Gambar II.4 Habibie Bekerja
Sumber :Fachmy Casofa, Habibie Tak Boleh Lelah dan Kalah (2014)
Habibie bekerja di MBB (Messerchmidt Bolkow Blohm) industri pesawat terbang
terkenal di dunia yang berada di kota Hamburg. Sebelum bekerja di MBB,
Habibie juga bkerja sebagai Kepala Departemen Riset dan Penerbangan Analisis
Struktur di HFB (Hamburger Flugzeug Bau), Habibie ditugaskan sebagai mencari
solusi atas permasalahan kestabilan kontruksi peswat terbang (Casofa, 2014 :
Hal.40-41).
Habibie adalah orang Indonesia pertama yang menduduki jabatan tertitinggi
kedua dalam lingkaran dereksi perusahaan-perusahaa kontruksi pesawat terbang
di Jerman. Walau begitu, Habibie masih merindukan sekaligus yakin bahwa suatu
saat nanti akan kembali ke Indonesia dan ikut membangun negeri (Casofa, 2014 :
Hal.41).
Pada tahun 1973, Habibie mendapatkan panggilan dari duta besar Indonesia untuk
Jerman barat, yang menyatakan bahwa Habibie di perintahkan untuk membangun
dan menjadi Penasihat Presiden serta menjadi Menteri Riset dan Teknologi.
Habibie kembali ke Indonesia untuk menjalankan tugasa yang di berikannya, di
Indonesia Habibie membangun dan mulai membuat Industri Pesawat terbang yang
dinamakan, Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), dan mengarahkan
orang-orang untuk menjadi sumber daya manusia yang lebih baik (Casofa, 2014 :
13 Setelah melakukan perancangan pesawat terbang, Habibie mengajukan secara
tertulis untuk bisa meresmikan pendirian kontruksi pesawat terbang. Dengan
keyakinan pada dirinya, Habibie bekerja keras untuk bisa mempunyai perusahaan
yang mau bekerja sama, keyakinannya itu membuahkan hasil baik, setelah harus
melewati perjuangan yang tidak mudah, dengan demikian membuat Habibie yakin
bahwa Indonesia bisa menjadi sorotan dunia (Casofa, 2014 : Hal.44-45).
Pada 10 Agustus 1995 di Lapangan Udara Husein Sastranegara. Pesawat pertama
karya anak bangsa diterbangkan. Hari dimana akan menjadi sejarah bagi bangsa
Indonesia dan pembuktian dari Habibie dan seluruh tim IPTN bahwa Indonesia
bisa menjadi negara yang lebih maju dan berkembang. Pesawat yang diciptakan
bernama N-250/Gatotkoco mampu menempuh kecepatan hampir 200 knot dan
terbang mencapai ketinggian 10.000 kaki, dengan mesin yang menerapkan tiga
teknologi terkini kala itu, fly-by-wire, dimana dua pesawat sebelumnya yang
menerapkan teknologi itu adalah Airbus A300 di Eropa dan Boeing 777 di
Amerika Serikat. sejak beberapa tahun yang lalu, benar-benar bisa membawa
Indonesia ke kancah Internasional dan menjadi bagian Negara yang memiliki
penguasaan teknologi tinggi yang memumpuni (Casofa, 2014 : Hal.3-5).
II.4.2 Kepribadian Bacharuddin Jusuf Habibie Haus akan ilmu pengetahuan
B.J Habibie adalah seorang yang tidak bisa lepas dari buku dan ilmu pengetahuan,
hal ini terdapat ketika B.J Habibie semasa kecil yang lebih antusias terhadap buku
dan ilmu pengetahuan daripada bermain bersama teman-temanya.
Keras
Keras dalam hal ini yang dimaksud adalah keras akan argumentasi yang dimiliki
sehingga apabila argumentasinya benar maka B.J Habibie tidak akan menyerah
sampai terbukti kebenarannya
Cinta negara Indonesia
Kecintaan B.J Habibie kepada Indonesia begitu sangat lebih penting dibandingkan
bekerja di Jerman, karena pendidikan dan keyakinan yang diberikan oleh orang
14 jangan berharap orang lain akan membangunnya. B.J Habibie juga mempunyai
keinginan besar terhadap masyarakat Indonesia adalah pemerataan pendidikan,
kerja, dan pendapatan bagi seluruh rakyat, sehingga dapat dibangun negara yang
sejahtera, sehat dan berbudaya.
Ketaatan dalam beragama
Bagi B.J Habibie sebagai seorang muslim ada dua hal yang penting didalam
hidupnya yaitu behubungan dengan allah dan berhubungan dengan manusia,
ketaatan dalam beragama B.J Habibie selalu meluangkan waktunya untuk
berhubungan dengan sang pencipta.
Dari data diatas mengenai biografi Bacharuddin Jusuf Habibie dapat disimpulkan
bahwa Habibie adalah sosok yang penuh dengan kegigihan dalam menjalani hal
apapun, dengan keyakinan yang begitu besar Habibie mampu membangun bangsa
dengan kerja keras.
II.5 Data Hasil Riset
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan secara kuantitatif, yang
dilaksanakan pada tanggal 2 Januari 2015 dengan jumlah responden 50 siswa
sekolah dasar dari beberapa sekolah yang dibatasi di kota Bandung adalah sebagai
berikut:
a. Pengetahuan siswa tentang B.J Habibie
15 b. Pengetahuan siswa terhadap profil B.J Habibie
Gambar II.6 Diagram2
Sumber: Data pribadi
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa sekolah dasar
mengetahui Bacharuddin Jusuf Habibie adalah sebagai seorang presiden, dan
tidak mengetahui lebih lanjut biografi tentang Habibie. Berdasarkan hasil
wawancara tersebut menunjukan bahwa kurangnya pengetahuan siswa sekolah
dasar tentang biografi dari Bachruddin Jusuf Habibie.
II.6 Target Audience
Primer:
Geografis
Untuk wilayah kota-kota besar yang ada di Indonesia.
Demografis
Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan
Usia : 10-12 tahun
Pendidikan : Sekolah Dasar
Bahasa : Indonesia
Psikografis
Pada usia 10-12 tahun anak-anak mempunyai rasa ingin tahu, senang, bermain.
Presiden; 26 Anak Pembuat
16 Menurut Muktiono (2003)menyatakan bahwa pada usia 9 tahun anak sudah bisa
membaca secara mandiri, pemilihan buku cerita yang to the point, tidak
bertele-tele, dan sudah mampu menangkap kata-kata yang dipakai sehari-hari (hal.66).
Sekunder:
Demografis
Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan
Usia : 35-42 tahun
Bahasa : Indonesia
Status ekonomi : Menengah atas
Psikografis
Feminim, keibuan, kasih sayang.
II.7 Kesimpulan dan Solusi
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa belajar harus ditanamkan sedini
mungkin, dengan mengenalkan tokoh yang menginspirasi maka akan membuat
anak mendapatkan motivasi. Dengan mengenalkan biografi B.J Habibie akan
menginspirasi anak dalam belajar, mengenalkan tokoh nasional yang
mengingspirasi kepada anak untuk dijadikan teladan, dapat sebagai sarana
mendidik dan membentuk kepribadian anak. Dengan demikian perlunya media
informasi yang tepat dan menarik sehingga anak dapat dengan mudah
42
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Adhim, Fauzil. (2006). Positive Parenting: Cara-cara Islami Mengembangkan
Karakter Positif Pada Anak. Bandung: Mizan.
Aryanti, Viky. (2014) . Ide Desain Kamar Anak. Bogor: Griya Kreasi.
Budiman, Arif. (2006). Kebebasan, Negara, Pembangunan. Jakarta: Pustaka
Alvabet.
Casofa, Fachmy. (2014). Habibie Tak Boleh Lelah dan Kalah. Solo: Tiga
Serangkai.
Hakim, Thursan. (2005). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.
Makka, Makmur. (2014). Total Habibie. Depok: Edelweiss
Muktiono, Joko. (2003). Aku Cinta Buku: Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Rustan, Surianto. (2011). Font & Tipografi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Saktiyono. (2006). IPA Biologi. Jakarta: Erlangga.
Suprapto, Tommy. (2009). Pengantar Teori Dan Manajemen Komunikasi.
Yogyakarta: Buku Kita.
Swasty, Wirania. (2010). A-Z Warna. Bogor: Griya Kreasi.
Watloly, Aholiab. (2001). Tanggung Jawab Pengetahuan. Yogyakarta: Kanisius.
Wicaksono, Andri. (2014). Catatan Ringkas Stiliska. Yogyakarta: Garudhawaca.
Internet
Chairunnisa, Dhea. (2013). Pentingnya Motivasi dan Minat dalam Belajar.
Diakses pada 26 Maret (2015). W.W.W : Kompasiana.com
Jamzuri, Maesaroh. (2015). Ekonomi Indonesia. Diakses pada 25 Maret 2015 :
W.W.W : indonesia-investments.com
Maryati. (2012). Indonesia Tempati Peringkat ke-46 Dalam Kemajuan Teknologi.
SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat
penelitian, menyetujui :
“Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty Noneksklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan”.
Bandung, 7 Agustus 2015
Penulis, Pembimbing,
65 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Aris Mulyana
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 15 Oktober 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl.Mengger Girang No.24, Bandung
Telepon : 085659357835
E – Mail : arisemul@gmail.com
Latarbelakang Pendidikan Formal
1998 - 1999 : TK Mega Indah, Bandung
1999 - 2005 : SD Negeri Mengger Girang, Bandung
2005 - 2008 : SMP Negeri 43, Bandung
2008 - 2011 : SMK MedikaCom, Bandung
2011 – sekarang : Universitas Komputer Indonesia (Desain Komunikasi
66 Kemampuan
1. Ilustrasi vector, Popup Book
2. Adobe illustrator dan photoshop, fotografi, crafting
3. Kemampuan Bahasa : Indonesia, Inggris, Sunda
Pengalaman Kerja
1. DCISTEM UNIVERSITAS PADJAJARAN (2009) Posisi : Technical engeneering
2. OPTIMUS CORP (2013) Posisi: Paper Engineering