• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Program Aplikasi Aeronautical Billing System Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandara Udara Husein Sastranegara Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Program Aplikasi Aeronautical Billing System Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandara Udara Husein Sastranegara Bandung"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, bersedia :

"Bahwa hasil penelitian dapat dionlinekan sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk kepentingan riset dan pendidikan".

Data yang terdapat dalam karya ilmiah ini dapat di-emli*fgkan/tidak di-online-kan (coret salah satu)

fr

s-\v

Bandung, 91 februari 2012

PT. Angkasa Pura ll Bandung.

6Autv,utr,

)

(2)

PENGARUH PROGRAM APLIKASI AERONAUTICAL BILLING

SYSTEM TERHADAP KINERJA KARYAWAN

DI PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) CABANG BANDARA UDARA

HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Strata I

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

BOBBY RACHMAN 1.05.07.547

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(3)
(4)

i

ABSTRAK

Bobby Rachman, “Pengaruh program aplikasi Aeronautical Billing System

terhadap kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang

Husein Sastranegara Bandung” dibawah bimbingan Imelda S.T., M.T.

Penelitian ini dilakukan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegar Bandung yaitu salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa transportasi khususnya transportasi udara. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh dari Software Aplikasi Aeronautical Billing System Terhadap Kinerja pegawai pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 18 Orang (User) yang dijadikan sampel, dengan demikian disebut teknik sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner. Untuk analisis data menggunakan Analisis Korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan program Ms. Excel 2007 dan SPSS 15.0 For Windows.

Hasil Penelitian menyatakan bahwa pengaruh program aplikasi

Aeronautical Billing System dalam setiap kategori dinyatakan baik begitu juga dengan Kinerja karyawan dalam setiap kategori dinyatakan baik. Software

Aplikasi Tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung, dibuktikan dengan hasil pengujian dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas (nilai sig.) sebesar 0,00 dengan tingkat signifikan 1% yang berarti <0,01 ; maka H0 ditolak dan H1 diterima maka nilai probabilitas (sig) pada 0,00 berarti terdapat berpengaruh antara kedua variabel tersebut dengan tingkat pengaruh 54,6% sisanya 45,4% dipengaruhi oleh faktor – faktor lainnya.

(5)

ii

This research was conducted at the branch of PT. Angkasa Pura II (Persero) Husein Sastranegara Bandung, is one of the companies engaged in the transportation service provider of air transport in particular. The purpose of this study is to determine impact of the Software Aeronautical Billing system on Employee Performance in the branch of PT. Angkasa Pura II (Persero) Husein Sastranegara Bandung.

The method used in this research is descriptive and verification. The population in this study as many as 18 people (Users) that were used as samples, thus called techniques sampling. To know the implementation of the Software Aplikasi Aeronautical Billing System and Employee Performance. Data collection techniques using observation, interviews, and questionnaire distribution. Data Analysis, to analyze the data using Pearson product moment correlation test, using of program Ms. Excel 2007 and SPSS 15.0 for Windows.

Research states that the effect program Aeronautical Billing System application in each category is expressed either as well as the performance of Employees (Users) in each category of otherwise good. Software Applications Such a positive effect on the performance of Employees (Users) in the PT. Angkasa Pura II (Persero) branch of Bandung Husein Sastranegara. Evidenced by the results of the test basis for a decision based on probability (sig.) amounted to 0,00 with a significant level of 1% which means <0,01; then H0 refused and H1 accepted then the probability value (sig,) at 0.00 means that there are influence between these two variables with the level of influence of 54,6% while the remaining 45,4%were influenced by other factors.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Tiada kata yang indah untuk bersyukur kecuali ucapan

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala karunia dan ridho-Nya

dan juga utusan-Nya yaitu Rasullah SAW sehingga Peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Program Aplikasi Aeronautical Billing

System terhadap Kinerja Karyawan di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang

Bandara Udara Husein Sastranegara Bandung”. Penyusunan skripsi ini tidak

terlepas dari partisipasi dan bimbingan semua pihak. Oleh karena itu, peneliti

ucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Komputer Indonesia, Bapak Ir. Eddy Soegoto, M.Sc.

2. Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Bapak Prof. Dr. H. Denny

Kurniadie., Ir., M.Sc.

3. Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,

serta selaku dosen wali kelas MI-12/2007 yang sudah membantu serta

memberikan pengarahan yang berguna bagi peneliti dari awal hingga

sekarang dalam kegiatan dan urusan perkuliahan Bapak Dadang Munandar,

(7)

iv

5. Bapak Dadang Munandar, SE., M.Si., dan Bapak Julian Chandra S.Kom

selaku dosen penguji yang sudah memberikan nasihat dan masukan dalam

perbaikan kesalahan penulisan penelitian ini yang berguna bagi Peneliti.

6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan Kepada Peneliti.

7. Para pengurus Program Studi Sistem Informasi, yang telah banyak membantu

urusan dengan keperluan Peneliti dari awal semester kuliah hingga

terselesaikannya seluruh perkuliahan

8. Bapak Amin pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara

Bandung staf bagian Administrasi dan Komersil (AdKom) serta pihak – pihak

PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung selaku

pembimbing lapangan yang sudah meluangkan waktunya untuk

memberikan pengarahan, masukan pengetahuan baru kepada Peneliti dalam

menyelesaikan penelitian ini.

9. Terima kasih untuk keluarga saya Ibu, Bapak, Om dan tante yang tersayang .

terima kasih atas doa, nasihat, dan dukungannya baik berupa material maupun

non material.

10. Terima kasih untuk seluruh teman – teman saya yang tercinta, yang sudah

memberikan dukungan berupa ilmu dan semangatnya dalam penyusunan

(8)

v

Dengan penuh rasa terima kasih peneliti berharap semoga segala kebaikan –

kebaikannya akan mendapatkan balasan dari Allah SWT, karena tanpa kalian

semua penelitian ini tidak akan menjadi apa-apa dan semoga penelitian ini dapat

bermanfaat bagi pembaca atau peneliti yang lain di masa yang akan datang.

Bandung, 10 Februari 2012

(9)

vi MOTTO

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 8

1.2.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 10

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 11

1.5 Batasan Masalah ... 11

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12

1.6.1 Lokasi tempat penelitian ... 12

1.6.2 Waktu penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 14

2.1 Kajian Pustaka... 14

2.1.1 Teori Var. Independen ... 14

(10)

vii

2.1.1.1.1 Karakteristik perangkat lunak ... 16

2.1.1.1.2 Klasifikasi perangkat lunak ... 18

2.1.1.2 Perangkat lunak aplikasi ... 21

2.1.1.2.1 Klasifikasi aplikasi ... 22

2.1.1.3 Pengolahan data pada komputer ... 24

2.1.1.4 Sistem Billing ... 25

2.1.1.5 Program aplikasi Aeronautical Billing System ... 26

2.1.1.6 Perancangan terstruktur ... 27

2.1.2 Teori var. Dependen ... 29

2.1.3 Teori keterkaitan antar variabel ... 31

2.1.3.1 Keterkaitan antar variabel X dan Y ... 31

2.2 Kerangka pemikiran ... 32

2.3 Hipotesis... 37

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 38

3.1. Objek penelitian ... 38

3.1.1.Sejarah singkat perusahaan ... 38

3.1.2.Visi perusahaan ... 40

3.1.3.Misi perusahaan ... 41

3.1.4.Struktur organisasi perusahaan ... 44

3.2. Metode penelitian ... 48

3.2.1 Desain penelitian ... 49

3.2.2 Operasional variabel ... 52

3.2.3 Metode penarikan sampel ... 58

3.2.3.1 Populasi ... 58

3.2.3.2 Sampel ... 58

3.2.4 Jenis dan metode pengumpulan data ... 59

3.2.4.1 Jenis Data ... 59

3.2.4.2 Metode pengumpulan data ... 60

3.2.5 Teknik pengujian data ... 62

(11)

viii

3.2.6.3 Pengujian Hipotesis ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 79

4.1 Karakteristik Responden ... 79

4.1.1 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 79

4.1.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ... 81

4.1.3 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja ... 81

4.1.4 Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 82

4.2 Analisis Software Aeronautical Billing System yang sedang berjalan ... 83

4.2.1 Tampilan Software Aeronautical Billing System ... 83

4.2.2 Prosedur yang sedang berjalan ... 87

4.2.3 Diagram konteks yang sedang berjalan ... 90

4.2.4 DFD yang sedang berjalan ... 90

4.3 Analisis Deskriptif ... 91

4.3.1 Implementasi Software ABS terhadap kinerja karyawan ... 91

4.3.1.1 Software Aeronautical Billing System ... 92

4.3.1.2 Hasil analisis kinerja karyawan ... 100

4.4 Analisis Verifikatif ... 106

4.4.1 Uji Korelasi ... 106

4.4.2 Uji Koefisien Determinasi ... 109

4.4.3 Uji Regresi ... 110

4.4.4 Hasil analisis dan pengujian Hipotesis ... 113

4.5 Rancangan yang diusulkan ... 115

(12)

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 119

5.1 Kesimpulan ... 119

5.2 Saran... 122

DAFTAR PUSTAKA

(13)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini tentu

memberikan dampak yang sangat baik, mengingat segala sesuatu yang dilakukan

manusia akan semakin mudah dengan adanya perkembangan teknologi informasi.

Salah satu perkembangan teknologi informasi yang sampai saat ini banyak diminati

adalah teknologi komputer. Kemudahan teknologi komputer dengan semua

kelengkapannya telah memberikan segala informasi dengan kecepatan dan tingkat

akurasi yang tinggi, sehingga pemanfaatannya semakin meluas tidak hanya di bidang

teknologi informasi saja, tetapi bidang ekonomi, hiburan, keamanan, bisnis, juga

termasuk penggunaan dibidang pendidikan dan pemanfaatan dibidang lainnya.

Dewasa ini, sistem informasi adalah sebuah kebutuhan yang sangat penting

bagi semua organisasi, baik organisasi yang bergerak di bidang jasa maupun produk.

Penggunaan dan pengelolaan sistem informasi yang tepat sangat dibutuhkan karena

organisasi membutuhkan informasi yang memiliki kualitas dan kehandalan yang

tinggi bagi proses pengambilan keputusan di level manajemen.

Badan Usaha Milik Negara yang berjalan di bidang transportasi khususnya

transportasi udara yaitu PT. Angkasa Pura II (Persero), perusahaan ini memiliki tugas

(14)

2

(Persero) memiliki fungsi untuk memantau pergerakan lalu lintas yang terjadi di

udara dan di dalam sebuah bandara yang merupakan hal yang sangat penting. Untuk

melakukan hal itu, maka diperlukan Teknologi Informasi yang memadai untuk

membantu dalam penyelesaian masalah tersebut.

Setiap waktu terjadi pergerakan data pesawat yang datang dan pergi ke

sebuah bandar udara, yang meliputi data pesawat, data penumpang, data barang

angkutan berupa cargo, pos dan bagasi penumpang. Karena itu penggunaan teknologi

komputerisasi diperlukan untuk memudahkan dalam pencatatan dan menghasilkan

Informasi. Kumpulan data yang telah diolah menjadi berbagai jenis informasi yang

berupa report sangat dibutuhkan baik oleh pihak internal maupun eksternal bandara.

Pada kondisi seperti ini sebuah bandara perlu memerlukan proses pencatatan

serta penghitungan data lalu lintas angkutan udara. Proses serta perhitungan data

tersebut masih sering dilakukan per bagian yang berdiri sendiri. Hal ini tentu saja

membuat pelaporan dan analisis data masing-masing sub sistem harus dikerjakan

secara mandiri dan tidak terintegrasi. Masalah muncul karena seringkali data disuatu

sub sistem belum selesai dilaksanakan namun sudah harus dikerjakan oleh sub sistem

yang lain. Hal ini membuat setiap bagian harus melakukan pencatatan bersama-sama,

Keadaaan ini tentu akan menyebabkan terjadinya redudansi data dan double entry

sehingga membuka peluang terjadinya kesalahan serta inkonsistensi data. Masalah

lainnya adalah waktu proses menjadi sangat lama dan dibutuhkan waktu penyaluran

(15)

Mengingat beberapa kelemahan sistem yang ada, maka komputerisasi sangat

diperlukan untuk mengatasi berbagai kelemahan sistem eksisting baik dari segi

kemampuan mesin database, integrasi sistem serta model pendistribusian informasi

untuk meningkatkan kinerja karyawan. Oleh karena itul peran Teknologi sangat

diperlukan dalam mendukung penyelesaian masalah yang terjadi.

PT. Angkasa Pura II (Persero) terbagi dalam 3 divisi, yaitu divisi Teknik,

Divisi Pelayanan Operasi, dan Divisi Administrasi dan Komersil (AdKom). Setiap

divisi memerlukan sebuah sistem informasi yang dapat membantu dalam

penyelesaian tugasnya, sehingga penyelesaian tugas dapat menjadi lebih cepat, tepat,

dan akurat. Pada divisi Administrasi dan Komersil (AdKom) memiliki sebuah

teknologi informasi yang membantu dalam penyelesaian tugasnya yaitu Program

Aplikasi Aeronautical Billing System.

Program Aplikasi Aeronautical Billing System adalah program aplikasi yang

digunakan untuk menghitung segala biaya yang dibebankan kepada maskapai

penerbangan sebagai biaya penempatan dan penyimpanan pesawat udara. Program

aplikasi ini sudah sangat lama digunakan sejak tahun 2003 hingga saat ini, awalnya

sebelum penggunaan program aplikasi ini, segala macam pencatatan masih dilakukan

secara manual. Manual disini yaitu melakukan pencatatan data secara sederhana, dan

tidak memiliki database. Data masih dalam bentuk dokumen penting yang terkadang

dapat tercecer, hilang atau rusak dan terkadang sering sekali terjadi kesalahan dalam

pencatatan data, serta harus dilakukan pemeriksaan dengan lebih teliti. Hal tersebut

(16)

4

Aeronautical Billing System sangat diperlukan untuk melakukan hasil pencatatan data

seperti menghitung, menganalisa, serta membuat laporan bulanan dengan lebih

mudah, cepat serta akurat. Dengan adanya program aplikasi tersebut, maka segala

macam pencatatan dan pengaturan yang dibuat dalam bentuk laporan dapat dengan

cepat diselesaikan sehingga memberikan informasi sebagai analisa pengambilan

keputusan secara cepat dan akurat.

Dalam pengambilan keputusan, penggunaan software Aeronautical Billing

System dirasakan belum efektif. Semua ini dikarenakan dalam pengambilan

keputusan masih dilakukan perhitungan secara manual, seperti menghitung data

landing fee yang mana proses penghitungannya masih menggunakan cara manual dari

data-data lainnya yang berada dalam database software Aeronautical Billing System.

Kemudian masalah yang dihadapi adalah data yang diterima dalam melakukan

pengolahan informasi, data yang diterima terkadang tidak sesuai sehingga terjadilah

kesulitan dalam pengolahan datanya sehingga kesulitan dalam menetapkan

kebijakannya untuk dapat mengirimkan informasi yang telah diolah kepada setiap

maskapai.

Sebagai contoh kita dapat melihat hasil dari pengolahan data Faktur pada

(17)

Sumber Data : PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) CABANG BANDARA UDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG, Bukti Faktur.

Gambar 1.1 Faktur

Gambar di atas merupakan hasil atau output yang dikeluarkan oleh software

Aeronautical Billing System, dimana gambar tersebut merupakan contoh hasil

(18)

6

system untuk mengetahui seberapa besar biaya penempatan dan penyimpanan yang

akan diterima oleh perusahaandalam tiga periode atau satu bulan dari satu maskapai.

Keputusan itu diambil berdasarkan data-data pencatatan yang terdapat dalam

database Aeronautical Billing System, misalnya saja data tagihan, yang mana

didalamnya terdapat laporan secara detil yang harus dibayar oleh setiap maskapai,

rekapitulasi pemakaian konter, dan biaya-biaya lainnya yang dibebankan ke

maskapai.

Tujuan dari adanya Program Aplikasi Aeronautical Billing System pada PT.

Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung adalah untuk

memberikan suatu kemudahan kepada setiap karyawan dalam melakukan

pekerjaannya serta dalam rangka pencapaian tujuan yang diinginkan sehingga dapat

meningkatkan kinerja karyawan Angkasa Pura. Sehubungan dengan tugasnya yang

penting, maka sangatlah di perlukan adanya program aplikasi tersebut. Program

Aplikasi tersebut memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan secara cepat

dan akurat dalam menyelesaikan pekerjaan dan berguna untuk meningkatkan

kinerjanya sehingga mereka harus mempertimbangkan hasil yang akan dicapainya

dalam bekerja. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa program aplikasi tersebut

mutlak harus digunakan. Tanpa adanya program aplikasi tersebut, maka akan timbul

ketidakberesan dalam pekerjaan dan pemborosan waktu yang berlebihan di dalam

menyelesaikan pekerjaan.

Keuntungan dengan digunakannya Program Aplikasi Aeronautical Billing

(19)

tempat media penyimpanan khususnya yang menyangkut masalah arsip atau

dokumen penting dan dapat meningkatkan kinerja karyawan Angkasa Pura II. Hanya

saja kebanyakan dari para karyawannya terkadang masih sulit dalam

pengoprasiannya, dalam pengoperasiannya pengguna sering mengalami hambatan

diakibatkan oleh beberapa hal seperti data yang diterima tidak sesuai dengan yang

disertakan dan adanya gangguan pada system database yang terkadang tidak dapat

terkoneksi sehingga menghambat dalam penginputan data. Edukasi pemahaman

terhadap program yang telah diimplementasikan di perusahaan hanya diberikan

pelatihan selama 2 hari, sehingga terkadang menimbulkan kesulitan dalam

pengoperasian.

Edukasi terhadap program aplikasi Aeronautical Billing System hanya

dilakukan di perusahaan pusat yang terletak di Jakarta. Diakibatkan karena jarak

antara kantor cabang dengan kantor pusat sangat jauh, sehingga untuk melakukan

pembelajaran terhadap aplikasi memerlukan biaya dan tenaga yang lumayan besar.

Perusahaan yang sudah berkembang seiring dengan tujuannya tentu saja

harus merencanakan sistem informasinya yang dapat menghasilkan informasi yang

bermanfaat bagi pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan kinerjanya.

Dengan pengolahan dari sistem tersebut maka diharapkan data-data yang dihasilkan

akan lebih akurat. Dari data-data yang diperoleh kemudian diolah dan diharapkan

akan menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat bagi perusahaan dalam

mengambil sebuah keputusan, dan berdasarkan keputusan yang diperoleh dari

(20)

8

menjadi lebih baik. Namun sampai saat ini belum ada suatu penelitian yang

menyatakan bahwa program aplikasi yang telah berjalan selama ini dapat menjadi

pendukung keputusan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.

Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk mengetahui dan menganalisa software

Aeronautical Billing System yang memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan

yang ada di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung.

Atas dasar latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengajukan

usulan penelitian dengan judul : “PENGARUH PROGRAM APLIKASI

AERONAUTICAL BILLING SYSTEM TERHADAP KINERJA KARYAWAN

DI PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) CABANG BANDARA UDARA

HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian Latar Belakang yang telah dipaparkan, Software

Aeronautical Billing System yang sedang berjalan di PT. Angkasa Pura II (Persero)

Cabang Husein Sastranegara Bandung sudah berjalan dengan Prosedur yang telah

ditetapkan dan sudah berjalan selama bertahun-tahun akan tetapi penulis

mengidentifikasikan masalah yang diteliti yaitu masih adanya permasalahan dalam

Proses penginputannya yang sering mengalami hambatan diakibatkan oleh beberapa

(21)

menghambat Proses pengolahan datanya, dan masih adanya keluhan dari karyawan

mengenai penggunaan program aplikasi. 1.2.2 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah jelaskan diatas, maka rumusan masalah

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana software Aeronautical Billing System yang sedang berjalan saat ini

di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung.

2. Bagaimana Tanggapan Responden terhadap Software Aeronautical Billing

System yang ada di PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara

Bandung.

3. Seberapa besar Kinerja Karyawan yang ada pada PT. Angkasa Pura II (Persero)

cabang Husein Sastranegara Bandung.

4. Seberapa besar software Aeronautical Billing System terhadap Kinerja

karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara

Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui

seberapa besar “Pengaruh Program Aplikasi Aeronautical Billing System terhadap

(22)

10

1. Untuk mengetahui software Aeronautical Billing System yang sedang berjalan

saat ini di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung.

2. Untuk mengetahui Tanggapan Responden terhadap Software Aeronautical

Billing System yang ada di PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein

Sastranegara Bandung.

3. Untuk mengetahui seberapa besar Kinerja Karyawan pada PT. Angkasa Pura II

(Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh software Aeronautical Billing

System terhadap Kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang

Husein Sastranegara Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan atau manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Praktis

a. Bagi Karyawan PT Angkasa Pura II (Persero), hasil penelitian diharapkan dapat

menjadi masukan dan tolak ukur yang berguna dalam meningkatkan kinerjanya.

b. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan ini khususnya sehingga

dapat memajukan perusahaan menjadi lebih baik.

c. Bagi Perusahaan Lain sebagai informasi yang berupa masukan atau sumbangan

(23)

1.4.2 Kegunaan Akademis

a. Manfaat bagi Ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi dunia ilmu

pengetahuan berupa tambahan informasi dan literature dibidang macam-macam

software yang digunakan oleh salah satu perusahaan jasa penerbangan terbesar di

Indonesia, yaitu software Aeronautical Billing System. Juga dapat menjadi

pembanding antara ilmu manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung

di lapangan, sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih

memajukan ilmu Sistem Informasi yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia

nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.

b. Manfaat bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan penikiran kepada

peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir

dalam kajian yang sama, khususnya dalam membahas software Aeronautical

Billing System, sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

1.5 Batasan Masalah

Unit Analisis dalam penulisan Ilmiah ini adalah Karyawan PT. Angkasa

Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung yang diteliti adalah Karyawan

yang menggunakan Software Aeronautical Billing System yaitu pada divisi

(24)

12

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.6.1 Lokasi Tempat Penelitian

Penelitian Karya Ilmiah ini dilaksanakan disalah satu perusahaan yang

bergerak di bidang Jasa Transportasi khususnya Jasa Transportasi Udara yaitu pada

PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung, dan

ditempatkan di bagian Administrasi dan Komersil (AdKom) yang beralamat di Jl.

Padjajaran 156 Bandung 40174 Telp. (022) 6041221

1.6.2 Waktu Penelitian

Dalam proses penelitian karya ilmiah yang dilaksanakan disalah satu

perusahaan yang bergerak di bidang Transportasi khususnya Transportasi Udara yaitu

Kantor Cabang PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung,

yang beralamat di Jl. Padjajaran 156 Bandung 40174 Telp. (022) 6041221. Waktu

pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan yaitu mulai Agustus

2011 sampai dengan November 2011.

Adapun waktu yang digunakan untuk penyelesaian penelitian karya ilmiah

(25)

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan

2011-2012

September Oktober November Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan

Proposal

2 Perencanaan

Penelitian

3 Survei Objek Penelitian

4 Bimbingan

5 Pembuatan

Kuesioner

6 Penyebaran

Kuesioner

7 Pengelompokan

Data

8 Pengolahan Data

9 Pembuatan

(26)

14 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1.Teori Variabel Independen

Menurut Umi Narimawati (2007:27) menjelaskan variabel independen

sebagai berikut :

“Variabel bebas (Independent variable) merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang variabelitasnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan

hubungannya dengan suatu gejala yang diobsevarsi”.

Sedangkan menurut Prof. DR. Sugiyono (2011:4) variabel independen

merupakan variabel yang menjadi sebab terjadinya (terpengaruhnya ) variabel

dependen.

Variabel Independen (Bebas) dalam penelitian ini adalah Software

Aeronautical Billing System, dimana peneliti meneliti tentang pengaruh program

aplikasi Aeronautical billing system yang diterapkan di PT. Angkasa Pura II

(Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung.

2.1.1.1Pengertian Perangkat Lunak

Menurut Abdul kadir (2003:202) perangkat lunak yaitu:

“sekumpulan instruksi yang diberikan untuk mengendalikan perangkat keras

(27)

Menurut Jogiyanto (2005:358) mengatakan bahwa perangkat lunak adalah:

“Teknologi yang modern dari perangkat keras akan berfungsi apabila instruksi-instruksi tertentu telah di berikan kepada perangkat keras tersebut.

Instruksi-instruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak (software).”

Perangkat lunak terdiri dari item-item / objek-objek yang merupakan konfigurasi dari :

1) Program : Perintah ( Program Komputer ) yang bila dieksekusi

memberikan fungsi dan unjuk kerja yang diinginkan.

2) Dokumen : Menggambarkan Operasi dan kegunaan Program.

3) Data : Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi

informasi secara proporsional.

Perangkat Lunak merupakan produk dari perusahaan pembuat Perangkat

Lunak yang banyak bermunculan sehubungan dengan kebutuhan berbagai

masalah pekerjaan yang membutuhkan waktu singkat oleh pemakai komputer

saat ini. Perangkat Lunak adalah obyek tertentu yang dapat dijalankan seperti

kode sumber, kode objek, atau sebuah program yang lengkap. Produk Perangkat

Lunak memiliki pengertian pernagkat lunak yang ditambahkan dengan semua

item dan pelayanan pendukung yang secara keseluruhan dapat memenuhi

kebutuhan pemakai. Produk Perangkat Lunak memiliki banyak bagian yang

meliputi manual, referensi, tutorial, instruksi instalasi, data sampel, pelayanan

(28)

16

Para insinyur Perangkat Lunak menghasilkan produk perangkat lunak

bukan hanya perangkat lunak saja, semua yang dihasilkan oleh proyek Perangkat

Lunak adalah produk kerja (work product). Produk kerja meliputi :

1. Dokumen Engineering yang dipakai untuk menentukan, mengontrol,

dan memantau usaha kerja.

2. Objek yang dijalankan seperti prototype, kendali test (test harness),

dan piranti pengembangan tujuan khusus.

3. Data yang digunakan untuk testing, melacak proyek dan sebagainya.

Komputer memerlukan program - program penunjang, yang biasanya

disebut dengan perangkat lunak sistem yang akan digunakan untuk

mengoperasikan aplikasi Perangkat Lunak. Perangkat lunak pada dasarnya

merupakan perilaku dinamis dari suatu program komputer, sedangkan

program adalah ekspresi intelektual yang dapat dirancang oleh seorang pemakai

pada tingkatan tertentu. Program akan terdiri dari algoritma - algoritma yang

terstruktur bahkan akan mengarah atau berorientasi kepada objek tertentu

yang diinginkan oleh si pembuat program. Program akan diterjemahkan

(Kompilasi, Interpretasi, Assembly) ke dalam sintaks yang dapat dimengerti

oleh mesin untuk diproses sesuai dengan permintaan pemakai.

2.1.1.1.1 Karakteristik Perangkat Lunak

Penelitian dan pemahaman tentang karakteristik perangkat lunak

sangatlah penting, untuk memperoleh pemahaman tentang perangkat lunak yang

pada dasarnya berbeda dengan hal - hal lain yang dibangun oleh manusia.

(29)

konstruksi, dan pengujian) kemudian diterjemahkan kedalam bentuk fisik.

Perangkat lunak merupakan elemen logika dan bukan merupakan elemen

sistem fisik. Sehingga Perangkat Lunak memiliki ciri yang berbeda dari

perangkat keras yaitu “Perangkat Lunak dibangun dan dikembangkan tidak dibuat dalam bentuk yang klasik, perangkat lunak tidak pernah usang.

Menurut Pressman dalam buku Bambang Hariyanto (2008:43) perangkat

lunak menjadi beberapa, yaitu :

1. Perangkat Lunak sistem, kumpulan program untuk melayani program– program lain. Perangkat Lunak ini dicirikan dengan interaksi tinggi dengan

perangkat keras. Contohnya: sistem operasi, kompilator, text editor, utilitas

pengelolaan file, pemroses telekomunikasi.

2. Perangkat Lunak waktu nyata, Perangkat Lunak yang memonitor

menganalisis/mengendalikan kejadian dunia nyata di saat terjadinya.

Komponen Perangkat Lunak waktu nyata antar lain komponen yang

mengumpulkan informasi dari lingkungan eksternal komponen analisis yang

mentransformasi informasi ke format yang diperlukan aplikasi dan

komponen pemantauan (monitoring) yang mengkoordinasi semua

komponen lain sehingga dapat mencari tanggapan secara waktu nyata.

3. Perangkat Lunak rekayasa dan sains, Perangkat Lunak untuk menyelesaikan

persoalan rekayasa dan sains. Contohnya Perangkat Lunak untuk astronomi,

volkanologi, biologi molekuler sampai manufaktur , CAD, simulasi sistem

(30)

18

4. Perangkat Lunak tempelan (embedded Perangkat Lunak), Perangkat Lunak

ini berada di ROM (Read Only Memory) untuk mengendali produk – produk consumer dan sistem industri. Produk intelejen telah menjadi biasa di

produk consumer. Perangkat Lunak ini melakukan fungsi sangat terbatas

dan esoterik (seperti kendali keypad di oven mikrowave) atau menyediakan

fungsi signifikan dan kemampuan kendail (seperti fungsi kendali digital di

mobil seperti kendali bahan bakar, tampilan dashboard dan pengereman,

injeksi bahan bakar dan sebagainya).

5. Perangkat Lunak berbasis web, Perangkat Lunak yang bekerjasama (berisi)

dengan instruksi–instruksi yang dapat dieksekusi (misalnya CGI, HTML, Perl, atau Java) dan data (seperti hypertext dan beragam format visual dan

audio) menghasilkan halaman web yang akan ditampilkan di browser.

Jaringan menjadi komputer masih yang menyediakan sumber daya

Perangkat Lunak hampir tak terbatas yang dapat diakses siapapun melalui

jaringan.

6. Perangkat Lunak intelejen buatan, Perangkat Lunak (AI – artificial intelegence) menggunakan algoritma non-numerik untuk menyelesaikan

persoalan kompleks yang sulit dilakukan secara analisis sederhana. Sistem

pakar juga disebut sistem berbasis pengetahuan, pengenalan pola (citra dan

suara), jaringan syarat tiruan, pembuktian teorema ,dan game playing

adalah representasi aplikasi dalam kategori ini.

2.1.1.1.2 Klasifikasi Perangkat Lunak

(31)

1. Operating System (Sistem Operasi), merupakan program yang berfungsi

untuk mengatur sistem kerja seluruh komputer seperti layaknya penerjemah

antara hardware dan Perangkat Lunak yang akan dilakukannya. (Contoh :

PC-DOS atau MS-DOS untuk Personal Computer (PC), Novell Netware

dan UNIX 22 untuk jaringan computer, Windows dan berbagai variannya

untuk PC atau jaringan, Linux dengan berbagai distronya untuk PC atau

jaringan).

2. Utility Software (Program Bantu), Perangkat Lunak ini merupakan

Perangkat Lunak jadi yang digunakan untuk membantu mempermudah

dalam menangani pekerjaan awal dalam pengoperasian komputer

beserta perangkatnya. Misalnya untuk memeriksa (scanning), menganalisa

(analyzing), memperbaiki (repairing), mencari (searching), menggandakan

(copying) file dan sebagainya. (Contoh : Norton Utility (NU), PC

Tools, Xtree, QuickDos).

3. Package Software (Program Paket), terdiri dari :

1. Word Processing (Pengolah Kata), pengolah kata biasanya dipakai

untuk pembuatan naskah. (Contoh : Word Star, Word Perfect, Microsoft

Word, Chi Writer, PFS Write).

2. Spread Sheet (Pengolah Angka), Perangkat Lunak ini dipakai lebih banyak

untuk pembuatan tabel - tabel dan angka. (Contoh : Lotus 123, Super

Calc, Symphony, Quattro, Microsoft Excel).

3. Database (Pengolah Data Awal), Perangkat Lunak ini pada dasarnya

(32)

20

memudahkan pencarian atau penyimpanan. (Contoh : dBase III, dBXL,

Foxbase, Paradox, RBase, MYSQL, Oracle).

4. Publisher (Pengolah Tata Letak), Perangkat Lunak ini banyak dipakai

oleh perusahaan cetak mencetak, surat kabar atau penerbitan yang

banyak memerlukan pengaturan bentuk, jenis dan tata letak karakter

tertentu. (Contoh : Ventura Desktop Publishing, Microsoft Publisher,

PageMaker, Flash, Corel).

5. Aided Design (Pengolah Rancang Bangun), Perangkat Lunak ini pada

dasarnya dipakai untuk pembuatan rancang bangun (design) sebuah

benda, ruangan, bangunan gedung, peta kota dan sebagainya. (Contoh:

AutoCAD, ProDesign, DR Hallo)

6. Statistic (Pengolah Statistik), Perangkat Lunak ini dipakai untuk

memecahkan permasalahan statistik baik di bidang ekonomi, teknik,

kesehatan, sosial dan budaya. (Contoh : SPSS, MicroStat, MiniTab).

7. Language Program (Bahasa Pemrograman), Perangkat Lunak ini banyak

dipakai oleh seorang programmer, program ini berfungsi untuk

menciptakan Perangkat Lunak-Perangkat Lunak baru yang digunakan

untuk membantu/mempermudah kerja seorang operator komputer. (Contoh

: Turbo Assembler adalah bahasa pemrograman tingkat rendah, Basic,

Pascal, Fortran, Cobol, Visual Basic merupakan bahasa pemrograman

tingkat menengah), Clipper, FoxPro, Delphi, C++ adalah bahasa

pemrograman tingkat tinggi. Pada perkembangan selanjutnya Perangkat

(33)

Lunak - Perangkat Lunak (bahkan juga hardware) yang lain. Hasil dari

pembuatan program yang berfungsi untuk merusak ini dikenal dengan

Virus. Kata “virus” sebenarnya adalah kata yang sengaja diambil dari

dunia kedokteran untuk dipakai di dunia komputer, karena mempunyai sifat

yang sama yaitu “merusak” (membuat penyakit). Virus komputer

sebenarnya adalah program juga, ia sengaja dibuat oleh seseorang

(programmer) yang tidak senang dengan kesempurnaan, dia lebih

senang membuat kerusakan. Oleh karena itu tindakan membuat virus

komputer bisa dikatakan “sebuah kejahatan”.

8. Anti Virus, Perangkat Lunak ini khusus untuk mengantisipasi

(membunuh) virus yang mungkin bisa masuk ke dalam komputer, baik

itu komputer yang sendirian (stand alone) atau komputer dalam jaringan

(network). (Contoh : Bit Defender, AVG, Norton Anti Virus, McAfee

Virus Scan, PC-Cillin).

9. Applicated (Program Aplikasi), program ini merupakan program siap pakai,

banyak dibuat untuk aplikasi - aplikasi kerja tertentu seperti akuntansi,

berbagai macam format, kartu-kartu, sampul buku, editing foto dan

sebagainya.(Contoh : PrinShop, PhotoShop, DAC Easy, Form Tools, Free

Hand, Easy Flow).

2.1.1.2Perangkat Lunak Aplikasi

Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas Perangkat Lunak

Komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan

(34)

22

lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak

secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas

yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah

pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.

Aplikasi menurut (Jogianto, 2005) adalah :

“aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan, pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang dapat digunakan untuk menerapkan atau menginplementasikan hal atau permasalahan yang ada sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari hal data, permasalahan, pekerjaan itu sendiri.”.

Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang

disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya

adalah Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi

pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi

dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki

kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan

tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi

satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar

kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat

pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.

2.1.1.2.1 Klasifikasi Aplikasi

Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain :

1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise)

(35)

3. Perangkat lunak informasi kerja

4. Perangkat lunak media dan hiburan

5. Perangkat lunak pendidikan

6. Perangkat lunak pengembangan media

7. Perangkat lunak rekayasa produk

Pada pengertian umumnya, aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan

secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya, atau dapat

dikatakan Aplikasi adalah suatu subkelas software komputer yang memanfaatkan

kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan

pengguna.

Adapun enam faktor – faktor karakteristik kualitas perangkat lunak menurut jurnal ISO 9126 yaitu:

1. Functionality, kemampuan menutupi fungsi produk perangkat lunak yang

menyediakan kepuasan kebutuhan user.

2. Reliability, kemampuan perangkat lunak untuk perawatan dengan level

performansi.

3. Usability, kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan perangkat

lunak.

4. Efficiency, kemampuan yang berhubungan dengan sumber daya fisik yang

digunakan ketika perangkat lunak dijalankan.

5. Maintainanility, kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat perubahan

(36)

24

6. Portability, kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan perangkat

lunak yang dikirim ke lingkungan berbeda.

2.1.1.3Pengolahan Data Pada Komputer

Data adalah suatu penggambaran fakta, pengertian instruksi yang dapat

disampaikan dan diolah oleh manusia atau mesin. Contoh : data berupa

angka, karakter, alphabet, simbol, gambar, suara dll. Jadi Pengolahan Data

adalah pengubahan atau transformasi simbol - simbol seperti nomor dan huruf

untuk tujuan peningkatan kegunaannya. Tujuan dari pengolahan data, untuk

mengambil informasi asli (data) dan darinya menghasilkan informasi lain dalam

bentuk yang berguna (hasil). Fungsi dasar pengolahan data :

1. Mengambil program dan data (masukan / input).

2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan.

3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan.

4. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan.

5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan.

Pengolahan data pada komputer meliputi :

1. Pengumpulan Data

Sistem pengolahan data dirancang untuk mengumpulkan data yang

menggambarkan tiap tindakan internal perusaahaan dan menggambarkan

transaksinya dengan lingkungannya.

(37)

Operasi pengubahan data mencakup : pengklasifikasian, penyortiran,

pengkalkulasian, perekapitulasian, pembandingan.

3. Penyimpanan Data

Semua data harus disimpan disuatu tempat sampai ia diperlukan. Data

tersebut disimpan dalam berbagai media penyimpanan, dan file yang

disimpan disebut database.

4. Pembuatan Dokumen

Sistem pengolahan data menghasilkan output yang dibutuhkan oleh

perorangan atau kelompok baik di dalam maupun luar perusahaan. Dengan

digunakannya pengolahan data elektronik, maka manfaat yang dapat diperoleh

adalah meminimalkan kebutuhan tenaga manusia , hal ini karena beberapa

pekerjaan dilakukan secara otomatis oleh peralatan bantuan seperti komputer .

Keuntungan lain adalah kemampuan komputer untuk memproses data lebih

besar, keakuratan yang lebih besar, kecepatan yang lebih besar, fasilitas

pengendalian otomatis dan pengolahan secara serentak.

2.1.1.4Billing System

Billing System merupakan sistem yang membantu para usahawan untuk

mengatur dan mencatat segala transaksi yang terjadi. Contohnya bagi pengusaha

warung internet, billing sistem digunakan untuk memonitor penggunaan dan

pemasukan warnetnya. Sedangkan jika bagi perusahaan di bidang transportasi

seperti PT. Angkasa Pura sistem billing digunakan untuk mencatat menghitung

dan mencatat segala segala biaya yang dibebankan kepada setiap maskapai

(38)

26

Menghitung biaya yang harus dibayar setiap maskapai secara otomatis, serta

memberikan informasi sebagai analisa pengambilan keputusan secara cepat dan

akurat.

2.1.1.5Program Aplikasi Aeronautical Billing System

Program Aplikasi Aeronautical Billing System adalah Program Aplikasi

yang digunakan untuk membantu dalam penyelesaian tugas kerja yaitu untuk

menghitung dan mencatat segala biaya yang dibebankan kepada setiap maskapai

penerbangan sebagai biaya penempatan dan penyimpanan pesawat udara. Berikut

[image:38.595.116.512.359.604.2]

ini adalah tampilan menu utama Software Aeronautical Billing System :

Gambar 2.1

Menu Utama Perangkat Lunak Aeronautical Billing System

Program Aplikasi Aeronautical Billing System digunakan juga untuk

memonitor penggunaan, pemasukan, serta mencatat proses kedatangan pesawat

sampai keberangkatan pesawat. Sehingga memberikan informasi sebagai analisa

pengambilan keputusan secara tepat dan akurat setiap bulannya dan untuk

(39)

bentuk faktur, hasil pendapatan ini biasanya didapatkan setiap akhir pekan atau

akhir bulan. Program Aplikasi ini diberikan oleh kantor pusat kepada kantor

cabang.

Terdapat 2 jenis keuntungan yang diperoleh dalam penerapan Program

Aplikasi Aeronautical Billing System, yaitu keuntungan secara financial dan non

financial yang diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Manfaat secara financial :

Efisiensi dan efektifitas biaya karena proses dan pemantauan data langsung dari

unit masing – masing. b. Manfaat non financial :

Karena bersifat mempermudah sehingga memberikan solusi kepada kerja

karyawan yang berdampak Meningkatnya citra perusahaan.

Mengingat begitu pentingnya Program Aplikasi Aeronautical Billing

System maka sudah menjadi kewajiban bagi pengguna (user) untuk memahami

dan mengoperasikan Billing tersebut guna menunjang efisiensi dan efektifitas

pekerjaan.

2.1.1.6Perancangan Terstruktur

Perancangan terstruktur yang digunakan dalam Program Aplikasi

Aeronautical Billing System tersebut dan penelitian ini adalah Diagram Konteks

(40)

28

1. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level

tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari

sistem. Hal ini akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem

dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram

konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan

dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja

informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.”

2. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD), merupakan alat perancangan sistem yang

berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk

penggambaran analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan oleh

profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Komponen proses

menggambarkan transformasi input menjadi output. Penamaan proses disesuaikan

dengan proses atau kegiatan yang sedang dilakukan.

Komponen alur data, terdapat 4 konsep tentang alur data :

1. Packets of data

2. Diverging data flow

3. Converging data flow

(41)

2.1.2.Teori Variabel Dependen

Menurut Umi narimawati (2007:27) menjelaskan variable dependen

sebagai berikut :

“Variabel tergantung (Dependent Variable) adalah variabel yang memberikan

reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel tergantung adalah variabel yang variabelitasnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh

yang disebabkan oleh variabel bebas”.

Sedangkan menurut Prof. DR. Sugiyono (2011: 4) variabel dependen yaitu

variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen.

Variabel Dependen (Terikat) dalam penelitian ini adalah Kinerja

Karyawan, dimana peneliti meneliti tentang pengaruh program aplikasi

Aeronautical billing system terhadap kinerja karyawan di PT. Angkasa Pura II

(Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung.

Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seseorang karyawan dalam kemampuan melaksanakan tugas-tugas

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh atasan kepadanya. Selain itu,

kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai

dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja :

a. Menurut Keith Davis

Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (Ability)

dan faktor motivasi (Motivation).

Yang dirumuskan dengan :

1. Human Performance = Ability + Motivation

(42)

30

3. Ability = Knowledge + Skill

b. Menurut Dr. A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, Drs., M.Si. Psi.

Faktor yang mempengaruh adalah :

1. Faktor kemampuan, secara psikologis, kemampuan pegawai terdiri dari

kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge+skill).

Artinya pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan

pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampi dalam

mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai

kinerja yang diharapkan.

2. Faktor motivasi, motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam

menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan

diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (organisasi

kerja).

c. Menurut Ivancevich dan Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati

(2007:71) mengatakan bahwa ada delapan dimensi atau kriteria yang

perlu mendapat perhatian dalam melakukan penilaian atau pengukuran

terhadap kinerja karyawan yang berdasarkan deskripsi prilaku yang spesifik,

yaitu:

1. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu

periode waktu yang ditentukan

2. Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat

(43)

3. Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan

keterampilannya.

4. Creativeness yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan dan

tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

5. Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain

6. Dependability yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran

dan penyelesaian pekerjaan

7. Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan

dalam memperbesar tanggung jawabnya.

8. Personal qualities yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan,

keramah tamahan, dan integrasi pribadi.

2.1.3.Teori Keterkaitan Antar variable

2.1.3.1. Keterkaitan Antara Aplikasi Aeronautical Billing System terhadap

Kinerja Karyawan

Suatu Program Aplikasi sangat berpengaruh bagi sebuah instansi atau

perusahaan. Karena Program Aplikasi digunakan sebagai jalur untuk

mendapatkan komunikasi penting sebagai dasar informasi dalam pengambilan

keputusan oleh atasan terhadap kinerja para karyawannya. Aplikasi Aeronautical

Billing System yang dipakai pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandara

Udara Husein Sastranegara Bandung bertujuan memberikan jawaban untuk

mengatasi masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam meningkatkan

kinerja para karyawannya sehingga kinerja yang telah di tetapkan oleh perusahaan

(44)

32

Adapun keterkaitan antara variabel X yaitu Program Aplikasi Aeronautical

Billing System dengan Variabel Y yaitu kinerja karyawan Keterkaitan Software

dengan kinerja terdapat dalam jurnal yang berjudul Absenteeism : At Issue in the

American Workplace ( posted on 2006 by Richard L. Swansbro ), mengatakan

bahwa :

“The lack optimalization of existing absenteeism record system is the factor which

causing the hardness in getting reliable information to be applied to employee’s

performance. So, in order to performance the workers, an adequate information technology is needed to achieve a well-form report”.

Dalam bahasa Indonesia artinya :

“Kurangnya optimalisasi sistem pencatatan ketidakhadiran yang ada adalah salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan informasi yang dapat dipercaya saat diterapkan untuk kinerja karyawan. Jadi, untuk meningkatkan pengaruh kinerja terhadap karyawan, sebuah teknologi informasi yang memadai diperlukan untuk memberikan sebuah laporan yang baik dan sesuai”.

Definisi di atas menjelaskan bahwa suatu sistem informasi merupakan

bagian dari teknologi informasi dimana sistem informasi tersebut digunakan untuk

meningkatkan pengaruh kinerja terhadap karyawan, sebuah teknologi informasi

yang memadai diperlukan untuk memberikan sebuah laporan yang baik dan sesuai

yang diinginkan oleh perusahaan.

2.2 Kerangka Pemikiran

Sistem informasi yang baik akan memberikan manfaat yang baik bagi

organisasi atau perusahaan, maka diperlukan suatu tanggapan serta respon dari

sejumlah orang yang menggunakan Sistem Informasi suatu perusahaan agar

perusahaan tersebut mengetahui seberapa baik sistem informasi yang selama ini

(45)

ANGKASA PURA II ( Persero ), sistem yang ada sudah terkomputerisasi. Maka

dari itu diperlukannya suatu respon terhadap keefektifitasan program aplikasi

tersebut yang ditujukan terhadap kinerja karyawannya. Analisis ini bertujuan

untuk mengetahui seberapa besar tingkat keefektifitasannya suatu aplikasi tersebut

dalam upaya penyempurnaan segala kegiatan Kinerja Karyawan dalam

menjalankan dan membantu dalam memudahkan suatu pekerjaannya menjadi

lebih produktif dan kreatif.

Tujuan tersebut akan diperoleh jika kinerja pegawainya meningkat, karena

keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari kinerja karyawannya. Dari beberapa

faktor yang mempengaruhi untuk meningkatkan kinerja karyawan, satu

diantaranya adalah penguasaan sistem informasi aplikasi penunjang tersebut.

Menurut Jogiyanto (2005:358) mengatakan bahwa perangkat lunak

(software) adalah :

“Teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi apabila instruksi -instruksi tertentu telah di berikan kepada perangkat keras tersebut.

Instruksi-instruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak (software)”.

Perangkat lunak atau software adalah sebuah perangkat yang terdiri dari

item-item / objek-objek yang merupakan konfigurasi dari :

1. Program : perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan

fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan

2. Dokumen : menggambarkan operasi dan kegunaan program

3. Data : struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi

(46)

34

Tidak dapat dipungkiri dengan adanya software ini, sangat mengambil

manfaat lebih banyak dari sistem yang sudah ada sebelumnya. Dengan adanya

software ini tentunya akan menyelesaikan masalah-masalah klasik pencatatan

absensi, yaitu diantaranya buddy punching, kartu yang hilang, pencatatan absensi

yang kurang akurat, hingga keamanan informasi. Pada awalnya mungkin software

absensi yang menggunakan Teknologi Informasi akan memakan banyak biaya

namun demikian jika dilihat manfaat dan jangka waktu yang lama sistem yang

terkomputerisasi dengan TI akan mendapatkan manfaat yang menguntungkan

perusahaan.

Dengan adanya software ini, sangat mengambil manfaat lebih banyak dari

sistem yang sudah ada sebelumnya. Dengan adanya software ini tentunya akan

menyelesaikan masalah-masalah klasik pencatatan data seperti data yang tercecer,

hilang atau perhitungan yang kurang akurat, hingga keamanan informasi. Pada

awalnya mungkin software Aeronautical Billing System akan memakan banyak

biaya namun demikian jika dilihat manfaat dan jangka waktu yang lama sistem

yang terkomputerisasi akan mendapatkan manfaat yang menguntungkan bagi

perusahaan.

Dalam Software Quality Journal, 11:3, July 2003, ISO 9126

mengidentifikasi bahwa indikator yang mempengaruhi kualitas Software yaitu :

1. Functionality : Suitability, Accuracy, Compliance, Security.

2. Reliability : Maturity, Fault Tolerance, recoverability

3. Usability : Understandability, Learnability, Operability.

(47)

Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seseorang karyawan dalam kemampuan melaksanakan tugas-tugas

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh atasan kepadanya. Selain itu,

kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai

dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja :

Menurut Ivancevich dan Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati

(2007:71) mengatakan bahwa ada delapan dimensi atau kriteria yang perlu

mendapat perhatian dalam melakukan penilaian atau pengukuran terhadap kinerja

karyawan yang berdasarkan deskripsi prilaku yang spesifik, yaitu :

1. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu

periode waktu yang ditentukan

2. Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat

kesesuaian dan kesiapannya.

3. Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan

keterampilannya.

4. Creativeness yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan dan

tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

5. Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain

6. Dependability yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran

dan penyelesaian pekerjaan

7. Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan

(48)

36

8. Personal qualities yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan,

[image:48.595.89.539.236.722.2]

keramah tamahan, dan integrasi pribadi.

Tabel 2.1

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya

No. Peneliti Judul Perbedaan Persamaan

1. Nicholas Joint, 2006

Editorial Evaluating

library software and its fitness for

purpose

Penelitian sebelumnya sama-sama membahas tentang evaluasi software

sedangkan pada penelitian ini

membahas tentang pengaruh software

terhadap kinerja karyawan.

Objek teliti pada penelitian sebelumnya pada perpustakaan sedangkan penelitian ini pada PT. Angkasa Pura II (persero) cabang husein sastranegara bandung.

Baik penelitian sebelumnya maupun penelitian ini, sama-sama membahas tentang Perangkat Lunak (Software).

2. Richard L. Swansbro,

2006

Absenteeism : at Issue in

the American Workplace

Jurnal ini menjelaskan tentang keterkaitan hubungan antara system informasi absensi terhadap disiplin kerja sedangkan penelitian ini menjelaskan seberapa besar program aplikasi Aeronautical billing system dampaknya terhadap kinerja

karyawan. Jurnal dan penelitian ini membahas tentang hubungan antara perangkat lunak terhadap kinerja karyawan. 3 Tingting

chen, 2008. Peiguan Wu, 2008. Kwok Leung, 2009. Individual Performance Appraisal and appraise reaction to Workgroups.

Dalam jurnal ini menjelaskan tentang penilaian kinerja individual dalam mencapai tujuannya.

Sedangkan penelitian ini

menjelaskan kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (persero) dalam mencapai tujuannya. Jurnal dan penelitian ini sama-sama membahas tentang kinerja karyawan.

4 Maryoly Ortega, Maria A. Perez, Teresita Rojas, 2003. Construction of a systemic quality model for evaluating a software produk.

Dalam jurnal ini menjelaskan tentang kualitas dari software, sedangkan pada penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh dari

(49)

Dalam kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas maka dapat digambarkan

suatu bagan kerangka pemikiran, yaitu :

Var X

Software Aeronautical Billing Sytem

penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi kualitas suatu software yaitu:

1. Functionality 2. Reliability 3. Usability 4. Efficiency

(ISO 9126 Software Quality Journal,11:3, July 2003)

Var Y Kinerja Karyawan Indikator skala pengukuran Kinerja Karyawan yaitu : 1. Kualitas (Quality) 2. Kuantitas (Quantity)

3. Ketepatan Waktu (Timelines) 4. Efektifitas Biaya (Cost-Efficiency) 5. Kebutuhan Pengawas (Need for Supervision)

6. Dampak Interpersonal (Interpersonal Impact)

(Dr. Umi Narimawati, M.Si.2007, Riset Manajemen sumber daya Manusia Aplikasi dan Contoh Perhitungannya, Agung Media, Jakarta)

Gambar 2.2

Bagan Kerangka Pemikiran

Paradigma Penelitian Kontribusi dari SoftwareAeronautical Billing System

Terhadap Kinerja Pegawai

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang diberikan peneliti yang

diungkapkan dalam pernyataan yang dapat diteliti.

Hipotesis menurut Sarwono (2005:72) didefinisikan sebagai berikut :

“Pengujian hipotesis adalah suatu pernyataan yang belum terbukti mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih variabel yang dibuat didasarkan kerangka teori atau model analisis. Terkadang hipotesis merupakan jawaban pertanyaan penelitian.”

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diungkapkan diatas penulis

menarik hipotesis bahwa :

”Sistem Informasi data angkutan udara berupa program aplikasi

(50)

79 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Penelitian yang dilakukan dengan judul “Pengaruh Program Aplikasi Aeronautical Billing System terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Angkasa Pura

II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung” akan dijabarkan pada uraian-uraian berikut.

Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 18

orang karyawan yang bekerja di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein

Sastranegara Bandung pada divisi Administrasi dan Komersil sebagai sampel

penelitian. Untuk mendapat gambaran tentang responden, berikut adalah

karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan terakhir dan masa kerja

responden.

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Dari penyebaran kuesioner yang telah dilakukan mengenai karakteristik

(51)

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah

Responden Presentase

21-25 9 50

26-30 3 17

31-35 2 11

36-40 1 5,5

41-45 0 0

46-50 1 5,5

51-55 2 11

>56 0 0

Jumlah 18 100

Sumber: hasil olah data kuesioner 2012

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar

karyawan yang bekerja di PT. Angkasa Pura II Cabang Husein Sastranegara

Bandung berusia sekitar 21 – 25 tahun. Walaupun didominasi oleh karyawan yang berada dalam usia yang produktif, dalam menggunakan software tersebut

membutuhkan pengalaman yang lebih dalam, Hal ini dikarenakan usia tersebut

masih dapat dibilang usia produktif sehingga diharapkan dapat menjalani

pekerjaannya dengan baik, teliti, dan cekatan serta pemahaman dalam

penggunaan software tersebut dapat dengan cepat di mengerti sehingga

penggunaan software Aeronautical Billing System banyak didominasi oleh

pegawai yang masih sangat produktif dalam penggunaan. Akan tetapi karyawan

yang sudah tidak produktif masih sangat diperlukan untuk mengajari karyawan

yang ada pada usia produktif tersebut dalam memahami penggunaan aplikasi

[image:51.595.186.422.153.329.2]
(52)

81

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Dari penyebaran kuesioner yang telah dilakukan mengenai karakteristik

[image:52.595.177.449.238.333.2]

responden berdasarkan pendidikan yang diuraikan pada tabel 4.2 di bawah ini :

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah Responden Presentase

SMA 4 22,2%

Diploma 3 9 50%

Strata-1 5 27,8%

Jumlah 18 100%

Sumber: hasil olah data kuesioner 2012

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar

karyawan yang bekerja di PT. Angkasa Pura II cabang Husein Sastranegara

Bandung adalah mayoritas karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan

Diploma-3 (D3). Tetapi, tingkat pendidikan tidak begitu berpengaruh dalam

penggunaan software Aeronautica

Gambar

Gambar 2.1 Menu Utama Perangkat Lunak Aeronautical Billing System
Tabel 2.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Angkasa Pura II Polonia (Persero) Medan?, dan hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian ini adalah Stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.. Angkasa Pura

Hasil pengamatan menyimpulkan bahwa Tata Kearsipan PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta meliputi 5 langkah kegiatan yaitu penerimaan dan

Selain itu, proyek pengembangan Bandar Udara Husein Sastranegara, haruslah memberi kesan bandara sebagai “muka” dari Kota Bandung itu sendiri sehingga memberikan

Adapun maksud dari kerja praktek ini adalah untuk menganalisis sistem jaringan komunikasi dengan menggunakan AMSC yang ada di Bandara Husein Sastranegara Bandung

ANGKASA PURA II (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA SULTAN ISKANDAR MUDA

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Semarang memiliki iklim organisasi yang positif, yang berarti bahwa lingkungan

Angkasa Pura I (Persero), Kantor Cabang Bandara Sultan Hasanuddin - Makassar mengundang Penyedia Barang/ Jasa untuk mengikuti Pelelangan dengan metode

Peningkatan lalu lintas udara, melakukan evaluasi terhadap peningkatan kebutuhan lalu lintas udara di Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung saat ini dan dalam 10