• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

ii ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA Oleh

Tiara HM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar dalam ranah kognitif siswa yang

mengunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Palas, dengan sampel penelitian kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan Modul

Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan kelas VII B sebagai kelas kontrol yang menggunakan Buku Siswa Konvensional. Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain eksperimen Pretest-posttest Control Group Design. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa 0,55 : 0,71 dan ada perbedaan rata-rata hasil belajar dalam ranah kognitif siswa yang mengunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.

(2)

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA

(Skripsi)

Oleh: TIARA HM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

ii ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA Oleh

Tiara HM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar dalam ranah kognitif siswa yang

mengunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Palas, dengan sampel penelitian kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan Modul

Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan kelas VII B sebagai kelas kontrol yang menggunakan Buku Siswa Konvensional. Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain eksperimen Pretest-posttest Control Group Design. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa 0,55 : 0,71 dan ada perbedaan rata-rata hasil belajar dalam ranah kognitif siswa yang mengunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.

(4)

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA

Oleh Tiara HM

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandarlampung, pada tanggal 27 Desember 1993, anak ketiga dari empat bersaudara, pasangan Bapak Hamidi dan Ibu Farida. Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 1 Palas Aji, Lampung Selatan yang diselesaikan pada tahun 2006, dan melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Kalianda, Lampung Selatan yang diselesaikan pada tahun 2009, kemudian penulis masuk di SMA Negeri 1 Kalianda, Lampung Selatan yang diselesaikan pada tahun 2012. Pada tahun yang sama, penulis diterima sebagai mahasiswi di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Ujian Masuk Lokal (UML).

(9)

MOTTO

“…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaanyang ada pada diri mereka sendiri….”

(QS. Ar Ra’d : 11)

“Tholabul ‘ilmu walau bissin (Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri China)” (HR. Bukhori)

“Jika kamu memiliki keinginan, maka yakinlah dalam hati bahwa kamu dapat meraihnya. Kemudian berusahalah untuk meraihnya, diiringi doa kepada ALLAH SWT, lalu bersabar dan bertawakal kepadaNYA atas apa yang akan DIA putuskan

kepadamu. Karena apapun yang terjadi pada hidupmu adalah yang terbaik untukmu menurut pandangan ALLAH SWT dan syukurilah apa yang sudah kamu

(10)

PERSEMBAHAN

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya. Penulis persembahkan skripsi ini sebagai tanda bakti dan kasih cinta yang tulus dan mendalam kepada:

1. Allah SWT, Tuhan Semesta Alam.

2. Rosulullah Muhammad SAW, motivator terbaik sepanjang zaman.

3. Kedua orang tua tercinta, Bapak Hamidi dan Ibu Farida, yang selalu menjadi motivator terbaik untuk anak-anaknya, terima kasih untuk doa yang tak pernah putus dan kasih sayang yang tak pernah padam, terima kasih untuk semuanya.

4. Kakak-kakakku, Ria Apriyana, Rachmat Mulyadi, Reni Ardila, Hendri Irawan, dan Adikku, Ardiansyah, yang selalu memberi dukungan dan motivasi serta semangat untukku dalam menuju keberhasilan.

(11)

x

SANWACANA

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini denganjudul “Pengaruh Penggunaan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar Siswa”.Penulis menyadari bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Lampung.

5. Bapak Drs.Nengah Maharta, M.Si, selaku Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing I, atas kesabaran beliau dalam memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

(12)

xi

7. Bapak Drs. Feriansyah Sesunan, M.Pd., selaku Pembahas atas kesediaan dan keikhlasan beliau dalam memberikan bimbingan, saran, dan kritik kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan Pendidikan MIPA Universitas Lampung.

9. Bapak Arifin, S.Pd.,selaku Kepala SMP Negeri 1 Palas beserta Bapak/Ibu Guru yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah ini. 10. Bapak Suwardi, selaku Guru Mitra dan siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 1

Palas atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung. 11. Siswa-siswi kelas VII A dan VII B SMP Negeri 1 Palas yang telah

memberikan bantuan dan partisipasinya dalam penelitian ini.

12. Keluarga besarku yang selalu menantikanku menjadi seorang sarjana. 13. Praba Kurnia Dini Kalinda yang telah mengizinkan penulis untuk

menggunakan produknya dalam penelitian eksperimen ini.

14. Sahabat-sahabatku,Diana Anjar Sari, Miftah Syifa’ul Husna, Putri Rahayu Wulansari, Lusiana Shinta Dewi, dan Rita Laras Purnama Sari. Persahabatan dan perjalanan kita takkan berakhir sampai di sini.

15. Teman seperjuangan Pendidikan Fisika A 2012, Afriani, Apri, Asri, Desi, Desih, Diah, Dian, Anjar, Fajria, Indra, Izzatunnisa, Isni, Robby, Lusiana, Luh, Reza, Mahya, Syifa, Fajar, Nina, Mala, Cidha, Pettri, Piki, Putri, Reni, Rio, Laras, Nanda, Nur, Kiki, Shelly, Sinta, Ummu, Wiwin, Wahyu, dan Yuni, terima kasih untuk kebersamaan dan diskusi belajarnya,

(13)

xii

17. Sahabat-sahabat yang luar biasa, KKN-PPL di Heni Arong, Antonius

Simamora, Deni Alfarizi, I Putu Riana Suryanata, Isti Diana Sari, Lia Lestari, Murniati, Nadia Bulqis Hidayati, Oktari Pradina Anggi, dan Sintia Handayani. Terima kasih telah bersedia berjuang senasib sepenanggungan bersama selama KKN.

18. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuan mendapat pahala serta balasan dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat, Amin.

Bandarlampung, Juli 2016 Penulis,

(14)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... ii

COVER DALAM ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

SURAT PERNYATAAN ... vi

RIWAYAT HIDUP ... vii

MOTTO ... viii

PERSEMBAHAN ... ix

SANWACANA ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA A.Teori Dasar 1. Metode Pembelajaran Inkuiri ... 6

2. Modul Berbasis Inkuri ... 12

3. Hasil Belajar ... 15

B. Kerangka Pikir ... 16

C.Anggapan Dasar... 19

(15)

xiv

III. METODE PENELITIAN

A.Populasi Penelitian ... 20

B.Subyek Penelitian ... 20

C.Desain Penelitian ... 20

D.Variabel Penelitian ... 21

E.Instrumen Penelitian ... 21

F. Analisis Instrumen ... 22

G.Teknik Pengumpulan Data ... 25

H.Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 25

VI. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 32

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 33

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 35

3. Hasil N-Gain Penilaian Aspek Kognitif ... 40

4. Uji Normalitas ... 41

5. Uji Homogenitas ... 42

6. Uji Beda ... 43

B.Pembahasan ... 43

1. Peningkatan Hasil Belajar ... 43

2. Perbedaan Rata-rata Hasil Belajar ... 47

V. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 49

B.Saran ... 49

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kriteria Hasil Belajar Siswa... 16

2. Desain PenelitianPretest-posttest Control Group Design... 21

3.Kriteria InterpretasiN-gain...27

4. Hasil Uji Validitas Soal Hasil Belajar... 34

5. Hasil Uji Reliabilitas Soal Hasil Belajar ... 34

6. PerolehanN-Gain... 41

7. Uji Normalitas Data Hasil Belajar ... 42

8. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar... 42

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Paradigma Pemikiran... 17 2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran

1. SoalPretestdanPosttest... 52

2. Rubrik Penilaian SoalPretestdanPosttest... 61

3. Silabus Kelas VII Materi Suhu dan Perubahan... 62

4. RPP Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing di Kelas Eksperimen... 66

5. Kisi-kisi Soal... 88

6. Hasil Uji Validitas Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 99

7. Hasil Uji Reliabilitas Hasil Belajar Ranah Kognitf ... 104

8. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ... 105

9. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol... 108

10. Uji Normalitas... 111

11. Uji Homogenitas ... 112

12. Uji Beda ... 113

13. Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing ... 114

14. Buku Siswa Konvensional ... 184

(19)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu persyaratan dalam penguasaan ilmu dan teknologi. Fisika sebagai salah satu ilmu dasar dalam IPA mempunyai andil yang besar dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini ditandai dengan berkembangnya teknologi di segala bidang yang menerapkan konsep-konsep fisika, namun pada kenyataannya, prestasi belajar fisika secara nasional dinilai masih rendah dan kurang optimal.

Pembelajaran fisika membutuhkan suatu pemahaman konsep yang matang agar siswa dapat memecahkan suatu permasalahan dalam bidang fisika dengan baik. Pemahaman konsep memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sekedar hapalan.

Berdasarkan hasil observasi di kelas VII SMP Negeri 1 Palas, perencanaan, strategi, teknik evaluasi, dan media yang dipilih dalam pembelajaran di kelas kurang melibatkan siswa secara langsung dan kurang menyenangkan karena bersifat monoton, guru masih menggunakan Buku Siswa. Hal ini

(20)

2 kemampuannya, dan guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa, sedangkan para siswa hanya mendengarkan dan mengikuti perintah guru untuk mencatat atau mengerjakan latihan, sehingga waktu yang diperlukan dalam proses pembelajaran di kelas menjadi kurang maksimal. Media dalam kegiatan pembelajaran juga kurang variatif karena menggunakan Lembar Kerja Siswa dan modul yang hanya berisi materi dan latihan soal, sedangkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran, seperti perpustakaan dan laboratorium yang dimiliki sekolah sudah tersedia.

Melihat permasalahan tersebut, maka penulis menggunakan modul

pembelajaran fisika berbasis inkuiri pada materi suhu dan perubahan yang dimaksudkan agar siswa dapat memahami pembelajaran fisika serta meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik.

Modul adalah salah satu bagian dari bahan ajar dalam bentuk cetak. Nasution (2008: 205) mengatakan bahwa modul dapat dirumuskan sebagai suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri atau suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas. Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik.

(21)

3 pembelajaran. Selain itu, penulis memilih modul sebagai media pembelajaran karena modul memiliki karakteristik khusus sehingga modul berperan

strategis dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka penulis melakukan

penelitian dengan judul“Pengaruh Penggunaan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar Siswa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Adakah peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran menggunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional?

2. Adakah perbedaan rata-rata hasil belajar dalam ranah kognitif siswa yang mengunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

(22)

4 2. Adanya perbedaan rata-rata hasil belajar dalam ranah kognitif siswa

yang menggunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai masukan bagi para guru fisika dalam melakukan kegiatan

pembelajaran di kelas untuk menggunakan berbagai modul pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan pertimbangan dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Palas.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari berbagai macam perbedaan penafsiran tentang penelitian ini, maka diberikan batasan sebagai berikut:

1. Hasil belajar yang dimaksud adalah berupa nilai yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar aspek kognitif.

(23)

5 3. Modul yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada modul

yang dibuat oleh Praba Kurnia Dini Kalinda angkatan 2011, yaitu modul ajar berbasis inkuiri terbimbing yang mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan psikomotor, khususnya materi suhu dan perubahan. Karakteristik modul pembelajaran yang dipakai dalam penelitian ini dilengkapi dengan kegiatan apersepsi, orientasi,

kegiatan penyelidikan, perumusan masalah, tabel pengumpulan data, serta materi dan latihan.

4. Materi pokok dalam penelitian ini adalah suhu dan perubahan. 5. Obyek penelitian adalah siswa kelas VII A dan VII B SMP Negeri 1

(24)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Dasar

1. Metode Pembelajaran Inkuiri

Salah satu metode pembelajaran yang sampai sekarang masih tetap dianggap sebagai metode yang cukup efektif adalah metode inkuiri. Inkuiri berasal dari katainquireyang berarti menanyakan, meminta keterangan, atau penyelidikan, dan inkuiri berarti penyelidikan. Siswa diprogramkan agar selalu aktif secara mental maupun fisik. Materi yang disajikan guru tidak langsung diberikan dan diterima oleh siswa, tetapi siswa diusahakan supaya mereka memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka “menemukan sendiri” konsep-konsep yang direncanakan oleh guru.

Inkuiri menurut Hanafiah (2012: 89) adalah:

Metode yang digunakan dalam pembelajaran fisika dan mengacu pada suatu cara untuk mempertanyakan, mencari pengetahuan, informasi atau mempelajari suatu gejala.

Inkuiri menurut Ibrahim (2010: 1) adalah:

(25)

7 Inkuiri menurut Suyanti (2010:43) adalah:

Inkuiri berasal dari bahasa Inggrisinquiryyang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukannya. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap obyek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan bertanya dan mencari tahu.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual, tetapi seluruh potensi siswa yang ada, termasuk

pengembangan emosional dan pengembangan keterampilannya untuk menemukan fakta, konsep, dan prinsip melalui pengalamannya secara langsung sehingga mendorong peserta didik untuk berpikir dan mengembangkan sikap ilmiah.

Strategi inkuiri menurut Trianto (2011: 166) menyatakan bahwa inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama dalam kegiatan inkuiri adalah:

a. Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar.

b. Keterampilan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran.

(26)

8 Kemampuan inkuiri yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri menurut Trianto (2011: 168) adalah:

a. Mengajukan Pertanyaan atau Permasalahan

Kegiatan inkuiri dimulai ketika pertanyaan atau permasalahan diajukan.

b. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi permasalahan yang dapat diuji dengan data.

c. Mengumpulkan Data

Hipotesis digunakan untuk membantu proses pengumpulan data. Data yang dihasilkan dapat berupa tabel, matrik, atau grafik. d. Analisis Data

Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menganalisis data yang diperoleh.Setelah memperoleh kesimpulan dari data percobaan, siswa dapat

menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Jika hipotesis itu salah atau ditolak, maka siswa dapat menjelaskan sesuai dengan proses inkuiri yang telah dilakukannya.

e. Membuat Kesimpulan

Langkah penutup dari pembelajaran inkuiri adalah membuat kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh siswa.

(27)

9 Metode inkuiri memiliki beberapa keunggulan menurut Suyanti (2010: 50), yaitu:

a. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau

memperbanyak persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa.

b. Strategi penemuan membangkitkan gairah siswa.

c. Memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya.

d. Siswa dapat mengarahkan sendiri cara belajarnya. e. Membantu memperkuat pribadi siswa.

f. Strategi berpusat pada anak.

g. Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat dan menemukan kebenaran akhir dan mutlak.

Inkuiri terbimbing memiliki beberapa keunggulan menurut Roestiyah (2008: 56), yaitu:

a. Dapat membentuk atau mengembankan “Self-Concept”pada diri peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik.

b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.

c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur, dan terbuka.

d. Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang.

e. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. f. Memberi kebebasan pada siswa secukupnya sehingga mereka

dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

Selain memiliki keunggulan, metode inkuiri juga memiliki kelemahan atau kekurangan menurut Sanjaya (2011: 212), yaitu:

a. Guru harus tepat dalam memilih masalah yang akan

dikemukakan untuk membantu siswa dalam memahami konsep. b. Guru dituntut untuk menyesuaikan diri terhadap gaya belajar

siswa.

c. Guru sebagai fasilitator diupayakan kreatif dalam mengembangkan pertanyaan-pertanyaan.

d. Jika metode inkuiri digunakan sebagai metode pembelajaran, maka guru akan sulit mengontrol kegiatan siswa.

(28)

10 f. Dalam mengimplementasikannya, guru memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.

g. Selama kriteria keberhasilan ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran, maka metode inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri memiliki keunggulan, yaitu mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur, dan terbuka. Selain itu memiliki beberapa keunggulan, metode inkuiri juga memiliki beberapa kelemahan yang harus diperhatikan yaitu memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, maka dalam proses kegiatan pembelajaran guru harus bisa mengefisienkan waktu dengan mengajukan pertanyaan yang dapat memotivasi siswa agar mengajukan hipotesis, menggunakan permainan yang bervariatif dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengasah kemampuan otak siswa, memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapat-pendapat siswa, sehingga siswa akan lebih terangsang untuk belajar di kelas.

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru dalam penggunaan metode inkuiri menurut Sanjaya (2011: 199), yaitu:

a. Berorientasi pada pengembangan intelektual, tujuan utama dari metode inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. b. Prinsip interaksi pembelajaran, yaitu proses interaksi baik

(29)

11 c. Prinsip bertanya, kemampuan guru dalam bertanya pada

pembelajaran dengan inkuiri sangat diperlukan baik bertanya untuk melacak maupun untuk menguji kemampuan.

d. Prinsip keterbukaan, yaitu pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Dalam metode inkuiri tugas guru adalah

menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesisnya dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan

Berdasarkan pendapat di atas, maka seorang guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran yang ditetapkan diantaranya adalah:

a. Jika metode inkuiri digunakan sebagai metode pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. b. Metode ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena

terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

c. Dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.

d. Selama kriteria keberhasilan ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran, maka metode inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

Metode pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk mengajarkan siswa dalam mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang dibutuhkan serta mengajak siswa untuk aktif dalam memecahkan satu masalah. Penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran ekonomi besar manfaatnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, karena

penggunaan model pembelajaran inkuiri dalam proses pembelajaran dapat mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka, serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sendiri dan dapat

(30)

12 inkuiri menjadikan siswa termotivasi dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar yang maksimal.

2. Modul Berbasis Inkuiri

Modul berbasis inkuiri merupakan salah satu bahan ajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri. Modul dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran.

Anwar (2010) menyatakan bahwa karakteristik modul pembelajaran yaitu:

a. Self instructional, siswa mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain.

b. Self contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul utuh. c. Stand alone, modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain.

d. User friendly, modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab bersahabat atau akrab dengan pemakainya.

e. Konsistensi, konsisten dalam penggunaanfont, spasi, dan letak.

(31)

13 atau eksperimen). Materi yang disajikan dalam modul disusun dengan tahapan-tahapan inkuiri, yaitu:

1. Orientasi

Tahap ini merupakan tahap pembinaan suasana atau iklim pembelajaran yang kondusif. Hal yang dilakukan dalam tahap orientasi ini adalah menjelaskan topik awal materi yang akan disampaikan. Tahap ini juga menjelaskan langkah-langkah inkuiri, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai merumuskan kesimpulan.

2. Merumuskan Masalah

Tahap merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan. Persoalan yang disajikan dalam modul adalah persoalan yang menantang siswa untuk memecahkan persoalan yang telah disediakan pada modul.

3. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan

(32)

14 4. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah suatu aktivitas mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan. Proses pengumpulan data ini membutuhkan ketekunan dan

kemampuan menggunakan potensi berpikir siswa.

5. Menganalisis Data

Analisis data dilakukan berdasarkan beberapa informasi yang diperoleh untuk menentukan jawaban yang diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh dari pengumpulan data. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, melainkan harus didukung oleh data yang ditemukan oleh siswa.

6. Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh siswa berdasarkan hasil pengujian hipotesis, sehingga siswa dapat membuat kesimpulan yang akurat berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

(33)

15 3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Keberhasilan suatu pembelajaran diukur dari hasil belajar siswa. Apabila hasil belajar siswa tinggi, maka suatu

pembelajaran itu dapat dikatakan berhasil mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, namun apabila hasil belajar siswa rendah maka suatu pembelajaran dapat dikatakan belum berhasil mencapai tujuan

pembelajaran yang diinginkan. Hasil belajar dapat dinyatakan dengan huruf atau kata atau simbol setelah siswa tersebut melakukan kegiatan pembelajaran.

Hasil belajar menurut Sudjana (2010: 22) yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.

Hasil belajar dalam ranahkognitif menurut Bloom dalam artikel yang ditulis oleh Maksum ( 2012: 1 ) adalah:

a. Mengingat (C1) : mengurutkan, menjelaskan,

mengidentifikasi, menamai, menempatkan, mengulangi, menemukan kembali dan sebagainya

b. Memahami (C2) : menafsirkan, meringkas,

mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan, membeberkan dan sebagainya

c. Menerapkan (C3) : melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktikkan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi dan sebagainya

d. Menganalisis (C4) : menguraikan, membandingkan, mengorganisasi, menyusun ulang, mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusunoutline, mengintegrasikan, membedakan, menyamakan, membandingkan,

(34)

16 e. Mengevaluasi (C5) : menyusun hipotesis, mengkritik,

memprediksi, menilai, menguji, membenarkan, menyalahkan dan sebagainya

f. Berkreasi (C6) : merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, mengubah dan sebagainya

Maksum ( 2012: 2 ) berpendapat bahwa hasil belajar pada ranahkognitif jenjang penerapan (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan kreasi (C6) merupakan aspek kognitif tingkat atau level tinggi yang diukur dari kemampuan berpikir siswa. Untuk mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran tersebut memerlukan alat sebagai pengumpul data yang disebut sebagai instrumen penilaian hasil belajar. Menurut Wahidmurni, dkk. (2010: 28) mengatakan bahwa instrumen dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu tes dan non tes. Kriteria hasil belajar siswa pada penelitian ini menggunakan kriteria dari Arikunto seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Hasil Belajar Siswa

Nilai Siswa Kualifikasi Nilai

80–100 Baik sekali

66–79 Baik

(35)

17 Konvensional, variabel terikatnya adalah hasil belajar. Secara sistematis dapat digambarkan pada bagan paradigma pemikiran seperti pada Gambar 1.

a

dibandingkan b

Gambar 1. Bagan Paradigma Pemikiran

Keterangan:

X1 = kelas eksperimen X2 = kelas kontrol

a = pembelajaran memakai modul pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing

b = pembelajaran memakai Buku Siswa Konvensional Y1 = hasil belajar kelas eksperimen

Y2= hasil belajar kelas kontrol

Proses belajar mengajar yang baik adalah interaksi yang baik antara siswa dengan siswa juga antara siswa dengan guru, sehingga diharapkan guru mampu menciptakan suasana belajar yang menarik dan kreatif agar siswa termotivasi untuk terus mengikuti pelajaran tanpa adanya rasa bosan.

Pembelajaran merupakan proses penyampaian materi yang melibatkan semua komponen belajar yakni siswa dan guru dengan tingkat keaktifan yang sama. Modul pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing pada materi suhu dan perubahan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih aktif dan kreatif, karena pada materi ini banyak dijumpai fenomena-fenomena alam yang

X

1

Y

1

(36)

18 dijelaskan secara ilmiah, yaitu dengan menggunakan metode inkuiri sehingga siswa dapat berpikir kritis dan dapat mengaitkan materi suhu dan perubahan dengan fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran akan dilakukan secara berkelompok, tiap-tiap kelompok akan saling berdiskusi mengenai materi pelajaran yang akan dibahas. Guru hanya sebatas fasilitator. Modul pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing menuntut siswa untuk memecahkan suatu permasalahan fisika, sehingga dalam satu kelompok tersebut dapat saling bertukar ide atau informasi yang menjadikan proses pembelajaran tidak membosankan. Proses ini akan meningkatkan hasil belajar siswa, terutama pada kemampuan kognitif siswa.

Tahap yang dilakukan dalam pembelajaran menggunakan metode inkuiri adalah orientasi, di mana guru membangun suasana yang kondusif sebelum memulai pembelajaran. Beberapa hal yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah siswa diarahkan untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan Modul Pembelajaran Fisika Materi suhu dan perubahan Berbasis Inkuiri Terbimbing yang disertai Lembar Kerja Siswa sebagai panduan pembelajaran pada setiap pertemuan. Siswa diajak untuk mengamati, merumuskan

hipotesis, merancang eksperimen, melaksanakan eksperimen, menginterpretasi data hasil eksperimen, menerapkan konsep, dan

(37)

19 C. Anggapan Dasar

Anggapan dasar merupakan sesuatu yang sebenarnya berpengaruh, namun dianggap tidak berpengaruh pada penelitian ini. Anggapan dasar dalam penelitian ini yaitu:

1. Seluruh siswa dalam sampel penelitian dianggap memiliki kemampuan awal yang sama.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

1. Hipotesis Pertama

: Ada peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran menggunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.

2. Hipotesis Kedua

(38)

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi Penelitian

Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VII A dan VII B SMP Negeri 1 Palas pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016.

B. Subyek Penelitian

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.Populasi yang diambil adalah dua kelas sampel yang memiliki kemampuan berbeda-beda, yaitu kelas VII A dan VII B SMP Negeri 1 Palas.

C. Desain Penelitian

(39)

21

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O3 X2 O4

Tabel 2. Desain PenelitianPretest-posttest Control Group Design. Keterangan:

O1= Testpemahaman awal (pretest)kelas eksperimen O2= Testpemahaman akhir (pretest)kelas eksperimen O3= Testpemahaman awal (posttest)kelas kontrol O4= Testpemahaman akhir (posttest)kelas kontrol

X1= Treatment(perlakuan) Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing

X2= Treatment(perlakuan) Buku Siswa Konvensional

(Setyosari, 2012: 180)

Penggunaan jenis penelitian ini didasarkan pada pertimbangan, yaitu dengan adanya kemampuan awal siswa sebelum perlakuan diterapkan. Kelas

eksperimen dan Kelas kontrol sebelumtreatmentdimulai dianggap mempunyai pemahaman yang sama dan seimbang.

D. Variabel Penelitian

Terdapat dua bentuk variabel pada penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional dan variabel terikatnya adalah hasil belajar.

E. Instrumen Penelitian

(40)

22 pada beberapa penelitian karena merupakan penggambaran variabel yang diteliti serta berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Mutu penelitian sangat ditentukan dari kebenaran data yang diperoleh, sedangkan kebenaran data ditentukan dari instrumen pengumpul data. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

RPP adalah suatu rancangan pelaksanaan pembelajaran yang digunakan untuk mengukur nilai sikap siswa.

2. Lembar tes soal untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Tes ini digunakan pada saat tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) yang berbentuk pilihan ganda.

F. Analisis Instrumen

Sebelum instrumen digunakan dalam sampel, instrument harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas pada program SPSS.

1. Uji Validitas

(41)

23 jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriteria. Untuk menguji validitas

instrumen digunakan rumus korelasiproduct momentyang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus:

  

Jika korelasi antarbutir dengan skor total lebih dari 0,3, maka instrumen tersebut dinyatakan valid, namun jika korelasi antarbutir dengan skor total kurang dari 0,3, maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Jika rhitung> rtabeldengan α = 0,05, maka koefisien korelasi tersebut signifikan.

(42)

24 2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Arikunto (2012: 109) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumusalpha, yaitu:

r11 =

r11 = reliabilitas yang dicari

Σσi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item σt2 = varians total

(Arikunto, 2012: 112)

Marlangen (2010: 32) mengatakan bahwa, kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisienalpha. Oleh karena itu, digunakan ukuran kemantapanalphayang diinterpretasikan sebagai berikut: 1. NilaiAlpha Cronbach’s0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang

reliabel.

2. NilaiAlpha Cronbach’s0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak reliabel.

3. NilaiAlpha Cronbach’s0,41 sampai 0,60 berarti cukup reliabel. 4. NilaiAlpha Cronbach’s0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel. 5. NilaAlpha Cronbach’s0,81 sampai dengan 1,00 berarti sangat

(43)

25 Setelah instrumen valid dan reliabel, langkah selanjutnya adalah

menyebarkan instrument pada sampel yang sesungguhnya. Skor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap nomor soal.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sebelum dan setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah:

1. Pemberianpretestkepada seluruh siswa, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol, sebelum kegiatan pembelajaran.

2. Pemberianposttestkepada seluruh siswa setelah pembelajaran, kemudian dilakukan penilaian. Dataposttestini dimaksudkan untuk melihat perbedaan kemampuan penguasaan akademik siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.

H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Data

a. Hasil Belajar

(44)

26

skorpretestdenganposttestdibagi oleh skor maksimum dikurang skorpretest. Jika dituliskan dalam persamaan adalah:

Keterangan:

g =N-gain

post

S = Skorposttest pre

S = Skorpretest max

S = Skor maksimum

Kategori:

Tinggi : 0,7  N-gain  1 Sedang : 0,3  N-gain< 0,7 Rendah :N-gain< 0,3

Untuk menganalisis peningkatan hasil belajar digunakan skorgain dengan persamaan:

Gain =SkorPosttest–SkorPretest

% Kenaikan Skor = × 100%

(45)

27 2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis kedua dilakukan menggunakan tiga metode analisis dalam SPSS 21.0, yaitu:

a. N-Gain

Setelah analisis hasil belajar pada aspek kognitif menggunakan

nilaipretestdanposttest. Langkah selanjutnya adalah melakukan

analisisN-Gain.Gainmerupakan selisih data yang diperoleh dari

pretestdanposttest. Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui

peningkatan nilaipretestdanposttestdari kedua kelas.

RumusN-Gainmenurut Meltzer (dalam Laraswati, 2009) adalah

sebagai berikut:

( ) =

Kriteria interpretasiN-gainyang dikemukakan oleh Hake (dalam

Laraswati, 2009) dapat dilihat pada Tabel 3. Berikut:

Tabel 3. Kriteria InterpretasiN-gain

N-gain Kriteria Interpretasi

N-gain > 0,7 Tinggi

0,3 < N-gain < 0,7 Sedang

N-gain < 0,3 Rendah

b. Uji Normalitas

(46)

non-28 parametrik Kolmogorov-Smirnov. Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujiannya, yaitu:

a. Rumusan Hipotesis

:data terdistribusi secara normal :data tidak terdistribusi secara normal

b. Kriteria uji

Data berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05, dan data tidak berdistribusi normal jika signifikasi < 0,05.

c. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui kehomogenan dari prilaku yang diberikan kepada sampel. Ketentuan pengambilan keputusan yaitu:

1. Jika probabilitas atau nilai sig. > 0,05, maka diterima. 2. Jika probabilitas atau nilai sig. < 0,05, maka ditolak.

d. Uji Beda

(47)

29 berdistribusi normal, uji beda menggunakan uji non parametrik. Salah satu uji non parametrik adalah ujiMann-Whitneyyang dilakukan secara manual, ataupun menggunakan aplikasi IBM SPSS 21.0.

1. Rumusan hipotesis

: = (rata-rata nilai hasil belajar siswa yang menggunakan modul pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing dengan hasil belajar siswa yang menggunakan Buku Siswa Konvensional)

Ha: (rata-rata nilai hasil belajar siswa yang menggunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing Tidak Sama Dengan Hasil Belajar Siswa dan Buku Siswa Konvensional).

2. Uji T

Uji T yang digunakan untuk melakukan uji beda adalah menggunakan dua sampel bebas. Artinya, kedua sampel tidak memiliki ketergantungan satu sama lain.

3. UjiMann-Whitney

(48)

30 4. Kriteria uji

Jika sig. < 0,05, maka diterima. Demikian pula sebaliknya. Selain itu, kedua data memiliki perbedaan jika signifikansi kurang dari 0,05.

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah: 1. Hipotesis Pertama

: Tidak ada peningkatan setelah dilakukan pembelajaran menggunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional. : Ada peningkatan setelah dilakukan pembelajaran

menggunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.

Kriteria pengujian:

Jika rhitunglebih kecil dari rtabel, maka diterima dan ditolak. Jika rhitunglebih besar dari rtabel, maka ditolak dan diterima.

Berdasarkan tingkat signifikansi, diketahui bahwa: diterima jikar < r dengan signifikansi 5%. diterima jikar r dengan signifikansi 5%.

2. Hipotesis Kedua

(49)

31 : Ada perbedaan rata-rata hasil belajar dalam ranah kognitif

siswa yang mengunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.

Kriteria pengujian:

Jika rhitunglebih kecil dari rtabel, maka diterima dan ditolak. Jika rhitunglebih besar dari rtabel, maka ditolak dan diterima.

(50)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menggunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa

Konvensional pada kelas VII A dan VII B di SMP Negeri 1 Palas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Ada peningkatan hasil belajar siwa setelah dilakukan pembelajaran menggunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing pada kelas eksperimen dan Buku Siswa Konvensional pada kelas kontrol yang secara berturut-turut bernilai0,71(Tinggi) dan0,55(Sedang). 2. Ada perbedaan rata-rata hasil belajar dalam ranah kognitif siswa yang

mengunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.

B. Saran

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Ilham. 2010.Pengembangan Bahan Ajar Bahan Kuliah Online. Bandung: Direktori UPI.

Ardi, Andreas. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Suhu dan Kalor.Jurnal Pembelajaran Fisika Volume 3 No. 3 Hal: 65-69. Bandarlampung: Universitas Lampung. Arikunto, Suharsimi. 2012.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi.

Jakarta: Bumi Aksara.

Arum, Restiana Fitria. 2013.Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing dengan Tema Belajar Mikroskop yang Mudah dan Menyenangkan untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP.

http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/artikel/2556/66/335. Diakses pada 20 Maret 2015

Dini Kalinda, Praba Kurnia. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Suhu dan Perubahan. Jurnal Pembelajaran Fisika Volume 3 No. 3 Hal: 128-131. Bandarlampung: Universitas Lampung.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2012.Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama.

Hamalik, Oemar. 2006.Proses Belajar-Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Ibrahim, Muslimin. 2010.Model Pembelajaran Inkuiri. Online.

http://fisika21.wordpress.com. Diakses pada tanggal 15 November. Laraswati, A. 2009. Hubungan antara Keterampilan Berkomunikasi dan Hasil

Belajar Siswa melalui Teknik Pembelajaran Tipe Talking Chips pada Materi Pencemaran Tanah.Skripsi FPMIPA (Tidak Diterbitkan). Bandung: UPI.

Maksum. 2012.Taksonomi Bloom Revisi.Online.

(52)

Marlangen, Taranesia. 2010. Studi Kemampuan Berpikir Kritis dan Konsep pada Pembelajaran Fisika dengan PendekatanMultipleRepresentation.Skripsi. Universitas Lampung. Bandarlampung Nasution, S. 2008.Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.Jakarta: Bumi aksara Nasution, S. 2008.Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara..

Roestiyah, N. K. 2008.Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya, Wina. 2011.Peneliti Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media

Grup.

Setyosari, Punaji. 2012.Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sudjana, N. 2010.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suyanti, Retno Dwi. 2010.Strategi Pembelajaran Kimia.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Trianto. 2011.Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Gambar

Tabel 1. Kriteria Hasil Belajar Siswa
Gambar 1. Bagan Paradigma Pemikiran
Tabel 2. Desain Penelitian Pretest-posttest Control Group Design.
Tabel 3. Kriteria Interpretasi N-gain

Referensi

Dokumen terkait

1 Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data.. yang mendalam, dan menyertakan

Namun ketika pelacuran dianggap sebagai bentuk eksploitasi ekonomi yang dilakukan oleh berbagai pihak seperti para pebisnis atau pemerintah karena adanya keuntungan

Uzimajući u obzir sve aktivne korisnike, odnosno one koji internetu pristupaju i putem pametnih telefona i podatkovnih kartica, gustoća usluge širokopojasnog pristupa

Hasil penelitian Setyaningrum (2005) yang menguji pengaruh corporate governance terhadap tingkat surat utang perusahaan di Indonesia menunjukkan bahwa mekanisme

Sistem yang dibangun dengan menggunakan metode Periodic Historical Sys- tem (PHS) berfungsi untuk memberikan kemudahan kepada manajemen dalam memperoleh informasi dengan cakupan

Alhamdulillah, puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “ Studi Kinerja

HENNI FEBRI YANTI (090304005), dengan judul skripsi ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN SERDANG

kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan, rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha, akses kepada sumber permodalan,