ANGKET PENELITIAN I. Identitas Responden
Nama : Kelas :
II. Petunjuk Pengisian
1. Sebelum menjawab pertanyaan, isilah identitas terlebih dahulu. 2. Harap Anda baca baik-baik setiap pertanyaan di bawah ini.
3. Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai!
1. Pada saat pelajaran Matematika, Anda sedang dalam kondisi kurang sehat atau sakit. Apakah Anda dapat mengikuti proses belajar dengan baik?
a. Masih dapat mengikuti pelajaran dengan baik
b. Masih dapat mengikuti pelajaran, tapi konsentrasi berkurang
c. Pernah tidak dapat mengikuti pelajaran, tetapi masih berada didalam kelas d. Pernah tidak dapat mengikuti pelajaran kemudian memutuskan untuk pulang
2. Untuk menjaga kondisi tubuh, berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk istirahat atau tidur dalam sehari?
a. Kurang dari 4 jam sehari c. 6-7 jam sehari
b. 4-5 jam sehari d. Lebih dari 7 jam sehari
3. Dalam sebulan pernahkan Anda tidak masuk atau tidak mengikuti pelajaran Matematika Karena sakit?
a. Tidak pernah c. 3-4 kali
b. 1-2 kali d. Lebih dari 4 kali
4. Menurut Anda seberapa besar tingkat kesulitan dalam mengerjakan tugas mata pelajaran Matematika?
a. Kurang dari 20% c. Antara 40%-60%
5. Pernahkah Anda mendapat nilai kurang dari KKM untuk mata pelajaran Matematika?
a. Tidak pernah c. 2 kali
b. 1 kali d. Lebih dari 2 kali
6. Apakah Anda tertarik dengan mata pelajaran Matematika?
a. Sangat tertarik, karena mata pelajaran Matematika menyenangkan, mudah dipelajari
b. Cukup tertarik, karena mata pelajaran Matematika menyenangkan c. Kurang tertarik, karena mata pelajaran Matematika Sulit dipelajari d. Tidak tertarik, karena mata pelajaran Matematika membosankan
7. Pada saat pelajaran Matematika berlangsung, bagaimana sikap Anda di dalam kelas?
a. Memperhatikan dan mencatat
b. Memperhatikan tetapi tidak mencatat c. Kurang memperhatikan
d. Tidak memperhatikan sama sekali
8. Bagaimana ketelitian Anda dalam mengerjakan soal Matematika?
a. Sangat teliti c. Cukup teliti
b. Kurang Teliti d. Tidak teliti
9. Apakah Anda aktif bertanya dalam setiap pelajaran Matematika di kelas? a. Setiap pertemuan selalu bertanya
b. Bertanya, apabila ada materi yang sulit c. Bertanya, apabila disuruh oleh guru d. Tidak pernah bertanya
a. Lebih dari 60%, karena guru Matematika dalam menerangkan jelas, sehingga sangat mudah dipahami
b. Antara 40%-60%, karena guru Matematika dalam menerangkan cukup jelas, sehingga mudah dipahami
c. Antara 20%-40%, karena guru Matematika dalam menerangkan kurang jelas, sehingga sulit dipahami
d. Kurang dari 20%, karena guru Matematika dalam menerangkan tidak jelas, sehingga sangat sulit dipahami
11. Berapa lama Anda belajar di rumah setiap hari? a. Lebih dari 4 jam
b. 3-4 jam c. 1-2 jam
d. Kurang dari 1 jam atau bahkan tidak pernah belajar
12. Bagaimana cara Anda mengerjakan dan menyelesaikan tugas Matematika yang diberikan oleh guru Anda?
a. Mengerjakan tugas tersebut sendiri
b. Mengerjakan tugas tersebut secara bersama-sama
c. Mengerjakan tugas tersebut dengan mencontek tugas teman d. Tidak mengerjakan tugas tersebut
13. Bagaimana cara belajar Anda dalam mempelajari mata pelajaran Matematika? a. Sangat bervariasi (merapikan catatan, membaca, mengerjakan soal latihan
dan belajar kelompok)
b. bervariasi (merapikan catatan, membaca, dan mengerjakan soal latihan) c. Sangat bervariasi (merapikan catatan dan membaca)
d. Tidak bervariasi (membaca)
14. Bagaimana kondisi rumah Anda pada saat belajar?
a. Tenang c. Ramai
15. Bagaimana hubungan antar anggota keluarga Anda saat ini?
a. Harmonis c. Kurang harmonis
b. Cukup harmonis d. Tidak harmonis
16. Apakah orang tua Anda sering mendampingi atau mengawasi pada saat Anda belajar?
a. Sangat sering
b. Cukup sering (2-3 kali seminggu) c. Kadang-kadang (seminggu sekali) d. Tidak pernah
17. Untuk mendorong motivasi belajar Anda, apakah orang tua Anda memberikan hadiah kepada Anda?
a. Sangat sering
b. Cukup sering (1 bulan sekali) c. Kadang-kadang (1 semester sekali) d. Tidak pernah
18. Pada jam belajar di rumah, dan Anda tidak belajar. Bagaimana sikap orang tua Anda?
a. Menegur dan menyuruh untuk segera belajar b. Memarahi dan menyuruh untuk segera belajar
c. Memarahi tetapi tidak menyuruh untuk segera belajar d. Acuh tak acuh dan tidak memperhatikan
19. Bagaimana tindakan orang tua Anda apabila Anda mendapat nilai yang rendah, khususnya untuk mata pelajaran Matematika?
a. Bertanya kenapa bisa mendapat nilai jelek, kemudian memberi dorongan agar belajar lebih giat
b. Menyalahkan tetapi msih memberi dorongan agar belajar lebih giat c. Marah dan tanpa ada dorongan
20. Bagaimana cara guru Matematika Anda mengajar?
a. Sangat jelas, semua materi yang diterangkan dapat dipahami
b. Cukup jelas, hanya setengah materi yang diterangkan dapat dipahami c. Kurang jelas, hanya sepertiga materi yang diterangkan dapat dipahami d. Tidak jelas, semua materi yang diterangkan tidak dapat dipahami
21. Bagaimana hubungan guru Matematika dan siswa dalam lingkungan sekolah Anda?
a. Sangat harmonis, baik ketika mengajar maupun diluar kelas b. Cukup harmonis, baik ketika mengajar maupun diluar kelas c. Kurang harmonis, baik ketika mengajar maupun diluar kelas d. Tidak harmonis, baik ketika mengajar maupun diluar kelas
22. Apakah guru Matematika Anda datang tepat waktu pada saat jam pelajaran Matematika?
a. Selalu tepat waktu
b. Kurang tepat waktu (telat 5-10 menit) c. Tidak tepat waktu (telat 10-15 menit )
d. Sering tidak tepat waktu atau sering tidak tepat waktu (telat lebih dari 15 menit)
23. Bagaimana keadaan buku catatan Matematika Anda? a. Lengkap dan rapi
b. Kurang lengkap dan banyak coretan c. Tidak lengkap dan banyak yang kosong
d. Tidak punya catatan, karena tidak pernah mencatat
24. Bagaimana kelengkapan buku Matematika di perpustakaan sekolah Anda? a. Sangat lengkap, terdapat lebih dari 4 jenis buku Matematika
25. Bagaimana keadaan ruangan kelas serta sarana dan prasarana yang ada didalam kelas Anda, apakah nyaman dan mendukung proses pembelajaran?
a. Nyaman dan sangat mendukung proses pembelajaran b. Cukup nyaman dan cukup mendukung proses pembelajaran c. Kurang nyaman dan kurang mendukung proses pembelajaran d. Tidak nyaman dan tidak mendukung pembelajaran
26. Apakah suasana sekolah Anda mendukung untuk belajar? Khususnya dalam mempelajari pelajaran Matematika?
a. Sangat mendukung, karena letak sekolah jauh dari keramaian b. Cukup mendukung, karena letak sekolah sangat strategis
c. Kurang mendukung, karena letak sekolah dekat dengan jalan raya d. Tidak mendukung, karena letak sekolah dekat dengan keramaian
27. Apakah Anda pernah datang terlambat pada saat pelajaran Matematika? a. Tidak pernah sama sekali
b. Pernah terlambat 1 kali c. Pernah terlambat 2 kali
d. Sering terlambat atau lebih dari 3 kali
28. Apakah Anda pernah terlambat dalam mengumpulkan tugas Matematika? a. Selalu tepat waktu dalam mengumpulkan tugas
LAMPIRAN 2
DATA PENELITIAN RESPONDEN
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28
3 4 4 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3
3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 4 2 1 1 1 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3
1 1 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3
3 3 3 2 1 2 4 4 2 3 1 3 3 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3
3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 4 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 2
3 1 3 3 3 3 4 4 3 1 2 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3
3 1 4 2 4 2 4 3 3 3 1 3 2 4 3 2 1 4 3 3 4 3 4 2 2 3 4 3
3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
3 2 4 2 3 2 4 4 3 3 2 4 3 4 3 1 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 1 2
3 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3
2 2 3 1 1 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
3 3 3 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 4 3 1 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
4 1 4 3 4 3 2 2 3 3 1 4 2 4 4 2 2 3 1 4 3 4 4 3 3 3 2 1
2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2
3 1 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 4 3 2 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3
3 4 3 2 2 2 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2
3 1 3 2 3 2 4 3 2 3 2 4 2 4 4 4 1 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4
3 2 3 3 3 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2
3 1 1 3 4 4 4 2 4 4 1 3 4 4 2 1 1 2 2 4 4 3 4 2 3 4 4 4
3 2 4 4 2 4 4 2 3 4 2 4 4 4 3 2 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2
3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3
3 4 4 3 1 4 4 2 3 4 2 4 4 3 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3
3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3
3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 1 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 2 4 2 4 2 3 4 2 4 4 2 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 1 3 2 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3
3 2 4 2 1 3 2 2 2 3 1 3 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3
3 1 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3
4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
2 2 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4
3 4 1 1 4 1 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 1
3 4 3 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 2 4 2 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2
3 2 4 2 1 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4
3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3
3 1 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2
3 2 4 1 2 3 4 2 3 2 1 3 3 3 4 1 1 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1
3 3 4 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
3 1 3 2 2 2 4 2 3 2 1 3 3 4 3 2 2 4 4 2 3 3 3 2 2 4 2 3
3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 1 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2
3 1 4 3 2 3 4 2 3 2 2 3 3 4 4 2 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3
3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4
3 1 4 3 2 4 4 2 3 2 2 3 4 3 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3
3 3 4 2 1 2 2 2 1 2 1 2 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2
3 2 4 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 4 3 2 1 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4
3 3 4 2 1 3 4 2 3 2 2 3 4 4 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
3 3 4 2 2 3 4 3 3 2 2 3 3 4 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3
3 4 4 3 2 2 4 2 3 2 2 3 3 4 4 2 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2
3 3 4 3 1 2 4 3 3 2 2 3 4 4 4 2 2 4 4 2 3 3 4 2 3 3 4 3
3 2 3 2 1 3 4 2 3 3 2 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 2
3 2 3 2 1 2 2 2 1 3 2 3 2 3 4 2 1 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3
3 3 3 3 1 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3
3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 2 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
3 3 4 2 1 2 4 3 3 2 2 3 4 4 4 2 2 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3
3 1 3 3 2 2 2 4 2 2 2 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 2 4 2 4 1 1
3 3 4 2 1 2 4 3 3 2 2 3 4 4 4 2 2 4 4 2 3 3 4 2 3 4 2 3
3 2 4 2 3 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 1 1 2 4 4 3 3 3 3 4 4 2 1
3 4 4 1 4 3 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 1 1 3 4 3 4 3 2 3 2 4 2 2 1 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 1
3 4 3 2 3 2 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 3 2 1 2 4 2 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3
4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2
3 4 4 2 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3
3 2 4 4 1 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
1 3 3 2 2 4 4 2 3 4 2 3 4 3 2 2 2 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 3
3 3 3 2 3 1 3 2 3 2 2 4 3 2 4 3 1 4 4 2 4 3 4 2 3 4 4 3
LAMPIRAN 3
Succesive Detail
Col Category Freq Prop Cum Density Z Scale
1 1 2 0,029 0,029 0,065 -1,902 1,000
2 4 0,057 0,086 0,157 -1,368 1,690
3 59 0,843 0,929 0,136 1,465 3,311
4 5 0,071 1,000 0,000 5,196
2 1 15 0,214 0,214 0,292 -0,792 1,000
2 21 0,300 0,514 0,399 0,036 2,004
3 16 0,229 0,743 0,323 0,652 2,694
4 18 0,257 1,000 0,000 8,161 3,615
3 1 2 0,029 0,029 0,065 -1,902 1,000
2 1 0,014 0,043 0,091 -1,718 1,482
3 32 0,457 0,500 0,399 0,000 2,614
4 35 0,500 1,000 0,000 4,085
4 1 7 0,100 0,100 0,175 -1,282 1,000
2 34 0,486 0,586 0,390 0,217 2,314
3 23 0,329 0,914 0,157 1,368 3,464
4 6 0,086 1,000 0,000 4,582
5 1 21 0,300 0,300 0,348 -0,524 1,000
2 19 0,271 0,571 0,393 0,180 1,994
3 16 0,229 0,800 0,280 0,842 2,651
6 1 2 0,029 0,029 0,065 -1,902 1,000
2 30 0,429 0,457 0,397 -0,108 2,514
3 26 0,371 0,829 0,254 0,949 3,670
4 12 0,171 1,000 0,000 4,771
7 2 7 0,100 0,100 0,175 -1,282 1,000
3 7 0,100 0,200 0,280 -0,842 1,710
4 56 0,800 1,000 0,000 3,105
8 2 33 0,471 0,471 0,398 -0,072 1,000
3 18 0,257 0,729 0,332 0,608 2,102
4 19 0,271 1,000 0,000 3,065
9 1 3 0,043 0,043 0,091 -1,718 1,000
2 7 0,100 0,143 0,226 -1,068 1,781
3 56 0,800 0,943 0,115 1,579 3,265
4 4 0,057 1,000 0,000 5,133
10 1 1 0,014 0,014 0,036 -2,189 1,000
2 22 0,314 0,329 0,362 -0,444 2,507
3 32 0,457 0,786 0,292 0,792 3,695
4 15 0,214 1,000 0,000 4,903
11 1 11 0,157 0,157 0,240 -1,006 1,000
2 50 0,714 0,871 0,210 1,133 2,573
3 7 0,100 0,971 0,065 1,902 3,976
12 2 3 0,043 0,043 0,091 -1,718 1,000
3 44 0,629 0,671 0,362 0,444 2,696
4 23 0,329 1,000 0,000 4,227
13 1 2 0,029 0,029 0,065 -1,902 1,000
2 9 0,129 0,157 0,240 -1,006 1,925
3 27 0,386 0,543 0,397 0,108 2,882
4 32 0,457 1,000 0,000 4,155
14 2 5 0,071 0,071 0,136 -1,465 1,000
3 13 0,186 0,257 0,323 -0,652 1,907
4 52 0,743 1,000 0,000 3,343
15 2 6 0,086 0,086 0,157 -1,368 1,000
3 15 0,214 0,300 0,348 -0,524 1,935
4 49 0,700 1,000 0,000 3,324
16 1 16 0,229 0,229 0,303 -0,744 1,000
2 41 0,586 0,814 0,268 0,894 2,384
3 7 0,100 0,914 0,157 1,368 3,434
4 6 0,086 1,000 0,000 4,151
17 1 20 0,286 0,286 0,340 -0,566 1,000
2 38 0,543 0,829 0,254 0,949 2,347
3 8 0,114 0,943 0,115 1,579 3,413
18 1 1 0,014 0,014 0,036 -2,189 1,000
2 5 0,071 0,086 0,157 -1,368 1,858
3 12 0,171 0,257 0,323 -0,652 2,574
4 52 0,743 1,000 0,000 3,976
19 1 1 0,014 0,014 0,036 -2,189 1,000
2 1 0,014 0,029 0,065 -1,902 1,510
3 11 0,157 0,186 0,268 -0,894 2,255
4 57 0,814 1,000 0,000 3,871
20 2 12 0,171 0,171 0,254 -0,949 1,000
3 21 0,300 0,471 0,398 -0,072 2,006
4 37 0,529 1,000 0,000 3,237
21 2 2 0,029 0,029 0,065 -1,902 1,000
3 35 0,500 0,529 0,398 0,072 2,622
4 33 0,471 1,000 0,000 4,131
22 1 1 0,014 0,014 0,036 -2,189 1,000
3 40 0,571 0,586 0,390 0,217 2,924
4 29 0,414 1,000 0,000 4,483
23 2 2 0,029 0,029 0,065 -1,902 1,000
3 23 0,329 0,357 0,373 -0,366 2,350
4 45 0,643 1,000 0,000 3,867
24 2 11 0,157 0,157 0,240 -1,006 1,000
3 32 0,457 0,614 0,382 0,291 2,220
25 2 3 0,043 0,043 0,091 -1,718 1,000
3 43 0,614 0,657 0,368 0,405 2,676
4 24 0,343 1,000 0,000 4,198
26 3 29 0,414 0,414 0,390 -0,217 1,000
4 41 0,586 1,000 0,000 2,606
27 1 3 0,043 0,043 0,091 -1,718 1,000
2 12 0,171 0,214 0,292 -0,792 1,957
3 28 0,400 0,614 0,382 0,291 2,899
4 27 0,386 1,000 0,000 4,118
28 1 8 0,114 0,114 0,193 -1,204 1,000
2 15 0,214 0,329 0,362 -0,444 1,906
3 36 0,514 0,843 0,240 1,006 2,926
HASIL PERHITUNGAN RELIABILITAS
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 70 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 70 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,775 ,775 25
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,565
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 584,025
df 300
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
X2 72,99 49,724 ,130 ,785
X4 73,11 48,566 ,343 ,766
X5 73,19 48,095 ,234 ,776
X6 72,83 48,608 ,337 ,766
X7 71,81 48,646 ,432 ,762
X8 72,71 48,961 ,277 ,770
X9 72,64 49,798 ,357 ,766
X10 72,64 48,639 ,352 ,765
X11 73,51 48,514 ,475 ,760
X12 72,23 48,556 ,542 ,759
X13 72,24 46,882 ,498 ,756
X15 71,90 50,526 ,220 ,772
X16 73,47 49,615 ,229 ,773
X17 73,57 50,133 ,193 ,775
X18 71,87 49,737 ,286 ,769
X19 71,74 50,107 ,331 ,767
X20 72,16 47,816 ,432 ,760
X21 72,07 50,357 ,290 ,769
X22 72,13 50,954 ,204 ,773
X23 71,90 50,526 ,274 ,770
X24 72,29 49,048 ,344 ,766
X25 72,21 50,432 ,285 ,769
X26 71,93 50,125 ,367 ,767
X27 72,39 49,400 ,237 ,773
Communalities
Initial Extraction
X2 1,000 ,729
X4 1,000 ,721
X5 1,000 ,748
X6 1,000 ,819
X7 1,000 ,748
X8 1,000 ,635
X9 1,000 ,789
X10 1,000 ,750
X11 1,000 ,612
X12 1,000 ,743
X13 1,000 ,736
X15 1,000 ,788
X16 1,000 ,768
X17 1,000 ,750
X18 1,000 ,789
X19 1,000 ,569
X20 1,000 ,652
X21 1,000 ,665
X22 1,000 ,607
X23 1,000 ,495
X24 1,000 ,707
X25 1,000 ,532
X26 1,000 ,626
X27 1,000 ,775
X28 1,000 ,779
Extraction Method: Principal Component
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared
Loadings
Rotation Sums of Squared
Loadings
Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 9
X2 ,245 -,302 ,215 -,434 ,344 ,303 ,153 ,044 ,328
X4 ,408 ,349 -,073 ,461 -,185 -,048 -,120 -,374 ,151
X5 ,288 ,106 -,143 ,374 -,268 -,162 -,078 ,396 ,481
X6 ,465 ,235 -,308 ,144 -,438 ,033 ,275 -,206 -,347
X7 ,529 ,506 -,153 -,410 ,128 -,024 -,011 ,045 -,031
X8 ,335 ,125 ,191 ,004 -,161 -,055 -,652 -,128 -,002
X9 ,444 ,426 -,379 -,384 -,103 -,138 ,216 ,199 -,057
X10 ,536 -,308 -,567 ,061 -,098 ,116 ,043 ,104 ,088
X11 ,577 ,031 ,304 -,304 -,217 ,021 ,021 ,201 ,069
X12 ,649 -,166 -,082 ,072 ,253 -,408 -,110 -,028 ,197
X13 ,559 ,350 ,180 -,206 -,119 ,273 ,021 -,239 ,284
X15 ,254 -,048 ,462 ,245 ,258 -,249 ,338 -,358 ,277
X16 ,207 -,007 ,643 ,337 -,063 -,117 ,017 ,421 -,054
X17 ,183 ,210 ,617 -,035 -,459 ,031 ,037 ,147 -,234
X18 ,383 ,133 ,243 -,141 ,406 -,476 ,127 ,005 -,371
X19 ,459 -,191 ,407 -,220 -,101 ,121 -,164 -,228 -,056
X20 ,602 -,409 -,265 ,061 -,182 -,047 -,085 -,046 -,066
X21 ,411 -,448 -,148 ,153 ,333 ,181 -,188 -,059 -,261
X22 ,331 -,400 -,071 ,116 ,018 -,547 ,063 ,097 -,077
X23 ,362 ,466 -,161 -,167 ,244 -,125 -,074 ,083 ,066
X24 ,446 -,447 ,099 ,041 -,222 ,111 ,424 -,233 -,037
X25 ,332 -,251 ,027 ,159 ,018 ,339 ,327 ,333 -,008
X26 ,495 -,445 ,025 -,102 ,094 ,221 -,317 ,079 -,086
X27 ,247 ,505 -,017 ,416 ,403 ,288 ,195 -,012 -,045
X28 ,410 ,331 ,058 ,413 ,322 ,374 -,159 ,149 -,190
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 9
X2 ,328 ,203 ,061 -,060 -,617 ,330 -,148 -,139 -,206
X4 ,036 ,099 -,044 ,309 ,497 ,369 -,046 ,294 ,374
X5 ,061 ,088 ,091 ,064 ,077 ,008 ,023 ,846 ,035
X6 ,225 ,305 ,107 ,076 ,801 ,054 -,047 -,016 -,107
X7 ,056 ,837 ,049 ,149 ,028 ,016 ,039 -,060 ,115
X8 ,178 ,099 ,228 ,051 ,030 -,015 -,005 ,075 ,729
X9 ,042 ,821 ,011 -,056 ,229 -,127 ,069 ,099 -,163
X10 ,693 ,221 -,230 -,022 ,197 -,045 -,021 ,313 -,167
X11 ,278 ,419 ,553 -,103 -,087 ,154 ,006 ,099 ,046
X12 ,417 ,268 -,096 ,040 -,067 ,309 ,517 ,283 ,198
X13 ,135 ,517 ,244 ,134 ,039 ,463 -,338 ,038 ,203
X15 -,082 -,106 ,098 ,132 -,065 ,798 ,316 ,022 -,034
X16 -,048 -,211 ,698 ,251 -,126 ,063 ,294 ,252 -,015
X17 -,132 ,035 ,828 -,016 ,173 ,034 -,052 -,060 ,091
X18 -,013 ,339 ,182 ,152 -,030 ,134 ,713 -,299 ,024
X19 ,388 ,088 ,404 -,081 -,076 ,311 -,035 -,231 ,290
X20 ,718 ,086 ,005 -,118 ,243 ,062 ,151 ,159 ,061
X21 ,693 -,119 -,135 ,276 -,061 -,024 ,201 -,169 ,056
X22 ,325 -,048 ,011 -,219 ,096 ,071 ,630 ,193 -,050
X23 -,058 ,614 -,085 ,239 -,035 ,004 ,144 ,090 ,143
X24 ,514 -,079 ,213 -,158 ,244 ,455 ,003 -,078 -,306
X25 ,413 -,022 ,242 ,231 -,056 ,042 -,066 ,152 -,466
X26 ,722 ,022 ,140 ,049 -,213 -,040 ,034 -,053 ,177
X27 -,112 ,194 -,069 ,811 ,115 ,181 -,028 ,031 -,123
X28 ,186 ,123 ,134 ,832 ,038 -,049 -,015 ,046 ,111
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 9
X2 ,328 ,203 ,061 -,060 -,617 ,330 -,148 -,139 -,206
X4 ,036 ,099 -,044 ,309 ,497 ,369 -,046 ,294 ,374
X5 ,061 ,088 ,091 ,064 ,077 ,008 ,023 ,846 ,035
X6 ,225 ,305 ,107 ,076 ,801 ,054 -,047 -,016 -,107
X7 ,056 ,837 ,049 ,149 ,028 ,016 ,039 -,060 ,115
X8 ,178 ,099 ,228 ,051 ,030 -,015 -,005 ,075 ,729
X9 ,042 ,821 ,011 -,056 ,229 -,127 ,069 ,099 -,163
X10 ,693 ,221 -,230 -,022 ,197 -,045 -,021 ,313 -,167
X11 ,278 ,419 ,553 -,103 -,087 ,154 ,006 ,099 ,046
X12 ,417 ,268 -,096 ,040 -,067 ,309 ,517 ,283 ,198
X13 ,135 ,517 ,244 ,134 ,039 ,463 -,338 ,038 ,203
X15 -,082 -,106 ,098 ,132 -,065 ,798 ,316 ,022 -,034
X16 -,048 -,211 ,698 ,251 -,126 ,063 ,294 ,252 -,015
X17 -,132 ,035 ,828 -,016 ,173 ,034 -,052 -,060 ,091
X18 -,013 ,339 ,182 ,152 -,030 ,134 ,713 -,299 ,024
X19 ,388 ,088 ,404 -,081 -,076 ,311 -,035 -,231 ,290
X20 ,718 ,086 ,005 -,118 ,243 ,062 ,151 ,159 ,061
X21 ,693 -,119 -,135 ,276 -,061 -,024 ,201 -,169 ,056
X22 ,325 -,048 ,011 -,219 ,096 ,071 ,630 ,193 -,050
X23 -,058 ,614 -,085 ,239 -,035 ,004 ,144 ,090 ,143
X24 ,514 -,079 ,213 -,158 ,244 ,455 ,003 -,078 -,306
X25 ,413 -,022 ,242 ,231 -,056 ,042 -,066 ,152 -,466
X26 ,722 ,022 ,140 ,049 -,213 -,040 ,034 -,053 ,177
X27 -,112 ,194 -,069 ,811 ,115 ,181 -,028 ,031 -,123
X28 ,186 ,123 ,134 ,832 ,038 -,049 -,015 ,046 ,111
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Component Transformation Matrix
Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9
dimension0
1 ,641 ,509 ,272 ,221 ,159 ,314 ,204 ,167 ,117
2 -,640 ,550 ,062 ,406 ,237 -,042 -,155 ,053 ,187
3 -,240 -,258 ,747 ,069 -,328 ,369 ,084 -,194 ,160
4 -,013 -,577 -,052 ,559 ,369 ,104 ,145 ,428 ,009
5 -,005 ,078 -,423 ,509 -,568 ,111 ,374 -,274 -,076
6 ,288 -,071 ,078 ,404 -,131 -,061 -,808 -,202 -,169
7 -,161 ,100 ,048 -,044 ,208 ,381 ,057 -,081 -,872
8 ,008 ,111 ,356 ,109 -,349 -,607 ,144 ,458 -,357
9 -,114 ,073 -,219 -,181 -,411 ,472 -,300 ,645 ,055
Extraction Method: Principal Component Analysis.
���18 =
0,775
0,775 + 0,782= 0,590
���19 =
0,893
0,893 + 0,246 = 0,786
���20 =
1,484
1,484 + 0,652= 0,696
���21 =
0,839
0,839 + 0,771= 0,549
���22 =
0,675
0,675 + 0,362= 0,651
���23 =
0,772
0,772 + 0,436= 0,639
���24 =
1,056
1,056 + 0,990= 0,504
���25 =
0,514
0,514 + 0,656= 0,537
���26 =
1,134
1,134 + 0,915= 0,554
���27 =
0,784
0,784 + 0,782= 0,537
���28 =
0,916
LAMPIRAN 7
UJI BARLETT PENDEKATAN STATISTIK CHI-SQUARE
Untuk menguji apakah matriks korelasi sederhana bukan merupakan suatu matriks identitas, maka digunakan uji Barlett dengan pendekatan statistik chi-square. Berikut ini langkah-langkah pengujiannya:
1. Hipotesis
H0 : matriks korelasi sederhana merupakan matriks identitas
H1 : matriks korelasi sederhana bukan merupakan matriks identitas 2. Statistik Uji
�2 =− �(� −1)−(2�+ 5)
6 � ��|∑|
3. Taraf nyata α dan nilai �2 dari tabel diperoleh:
α = 5% = 0,05
dengan �� = �(�−1) 2 =
25(25−1)
2 = 300
������2 = 341,395
4. Kriteria Pengujian:
H0 ditolak apabila �ℎ����� ≥ ������ H0 diterima apabila �ℎ����� ≤ ������ 5. Perhitungan �2:
Det(R) = 5,77E-005 = 0,0000577
�2 =− �(70−1)−(2(25) + 5))
6 � ��|0,0000577| = −[69−9,167](−9,760253384)
= −(59,833)(−9,760253384) = 584,025
6. Kesimpulan:
66
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, T. W. 1984. An Introdaction to Multivariate Statistical Analyisis, New York: John Wiley &Sons,Inc.
Anton Howard. Aljabar Linier Elementer. Jakarta: Erlangga.
Arikunto Suharsimi. 2009 Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Azwar, Saifuddin. 1996. Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cochran, William G. 1991. Teknik Penarikan Sampling. Terjemahan Rudiansyah,
Erwin R. Osman: Jakarta UI-Press.
Dillon, R. W. Dan Goldstein, M.1984. multivariate Analysis and Aplication. New York: John Wiley & Sains, Inc,
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Johnson, R. A and D. W. Wichern. (1982). Applied Multivariate
StatisticalAnalysis, Prentice-Hall, Inc. New Jersey.
Papalia, D. E, Olds, S. W., Fieldman R. D. (2003). Human Development (9th ed), New York: Mc Graw Hill Inc,
Santoso, singgih 2003. Statistika Multivariate. PT. Gramedia. Jakarta. Slameto, 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, 1996. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Penerbit Tarsito. Supranto, J. 2004. Analisis Multivariate Arti dan Interpretasi. PT. Rineka Cipta
Jakarta
39
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Populasi Penelitian
Pengambilan data dilakukan dengan cara langsung menyebar kuesioner yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan kepada responden penelitian. Responden penelitian ini adalah siswa kelas XI dan XII SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya. Jumlah siswa kelas XI dan XII yaitu sebanyak 233 orang.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah Kelas Jumlah Siswa Persentase
1 X 3 Kelas 97 Siswa 29,39%
2 XI IPA 3 Kelas 101 Siswa 30,61%
3 XI IPS 1 Kelas 32 Siswa 9,70%
4 XII IPA 2 Kelas 67 Siswa 20,30%
5 XII IPS 1 Kelas 33 Siswa 10, 00%
Jumlah 10 Kelas 330 Siswa 100%
Sumber: SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya
3.2 Pengambilan Sampel
Pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Slovin. Jumlah populasi yang diambil yaitu siswa kelas XI dan XII SMA Negeri Bunga Bangsayaitu sebanyak 233 orang.
�
=
�1+��2
Maka:
�= 233 1 + 233(0, 1)2
�= 233 3, 33
�= 69, 969
40
Dalam penelitian ini terdapat 7 kelas yaitu kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPS, XII IPA 1, XII IPA 2 dan XII IPS di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampelnya adalah dengan Proportionale Stratified random sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata yang ada. Artinya setiap strata terwakili sesuai proporsinya. Rumusnya sebagai berikut:
�� =�� �� �
Tabel 3.2 Populasi Penelitian Tiap Strata
No Kelas Jumlah Jumlah Sampel
Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana diketahui hipotesis penelitian sebagai berikut:
H0= Variabel valid H1 = Variabel tidak valid
Validitas dapat diukur dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Kriteria penilaian uji validitas adalah:
41
b. Apabila rhitung ≤ rtabel (pada taraf signifikan 5% atau 1%), maka H0 ditolak artinya butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Untuk penilaian ini diperoleh rtabel dengan jumlah sampel 70 dan taraf signifikan sebesar 5% atau 0,05 yaitu:
n-2 = 70-2 = 68 rtabel = 0,235
Hasil uji validitas kuesioner dari 28 variabel yang diukur kemudian dihitung dengan menggunkan software SPSS yang ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Uji Validitas 1
42
Mempunyai korelasi person rhitung ≥ 0,235 maka butir pertanyaan tersebut adalah valid. Jika suatu butir pertanyaan tidak valid maka butir pertanyaan tersebut harus dibuang kemudian dilakukan uji sesuai prosedur sebelumnya dengan mengurangi butir pertanyaan yang tidak valid
Karena terdapat 3 variabel yang tidak valid yaitu variabel 1 (Kondisi Kesehatan), variabel 3 (Kehadiran), dan variabel 14 (Suasana Rumah), maka uji validitas harus dilakukan kembali dengan mengurangi 3 variabel yang tidak valid tersebut. Tabel3.4menunjukkan hasil uji validitas 2 (kedua).
Tabel 3.4 Uji Validitas 2
No r-tabel r-hitung Keterangan
43
Secara manual perhitungan korelasi Product Moment antara variabel X2dengan skor total variabel lainnya (Y) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.5 Contoh Perhitungan Korelasi Product Moment
45
��2� =
�(∑��)−(∑�2.∑�)
�{�∑�22−(∑�
2)2}{�∑�2−(∑�)2}
��2� =
70(13519)−(177)(5286)
�{70(531)−(177)2}{70(402822)−(5286)2}
��2� =
946.330−935.622
�(37.170−31.329)(28.197.540−27.941.796)
��2� =
10.708 �(5.841)(255.744)
��2� =
10.708 √1.493.800,704
��2� =
10.708 38.649,72
��2� = 2770524599
Diperoleh nilai validitas �2dengan perhitungan manual adalah 0,277 sama dengan output SPSS yakni 0,277. Selanjutnya untuk perhitungan lainnya akan dilakukan dengan software SPSS.
3.4 UjiReliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas dan dinyatakan valid dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila setelah dilakukan uji reliabel diperoleh nilai Cronbach Alpha > 0,60.
46
Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah:
a. Apabila Cronbach Alpha > 0,60, maka H0 ditolak artinya hasil pengukuran reliabilitas.
b. Apabila Cronbach Alpha ≤ 0,60, maka H0 diterima artinya hasil pengukuran tidak reliabilitas.
Jika dihitung variansi itemnya akan diperoleh hasil sebagai berikut:
47
• Mencari nilai variansi total
�� =
• Mencari nilai Alpha
• �=� �
Berikut adalah hasil perolehan data dari uji reliabilitas dengan SPSS Tabel 3.6 Hasil Cronbach Alpha Reliability Test
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,775 ,775 25
48
3.5 Penskalaan Data Ordinal Menjadi Data Interval
Berikut ini adalah hasil perhitungan Method Successive Interval untuk Variabel 1. Tabel 3.7 Penskalaan Variabel 1
No.
Frekuensi Proporsi Proporsi
Kumulatif Z
Langkah-langkah Methode Successive Intervaluntuk variable 1: 1. Menghitung frekuensi skor jawaban dalam skala ordinal.
2. Menghitung proporsi dan proporsi kumulatif untuk masing-masing skor jawaban.
3. Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa proporsi kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku. Nilai Z diperoleh dari Tabel Distribusi Normal Baku.
49
f(−1,896)=0,066
5. Menghitung Scale Value (SV) dengan rumus: SV = ������������������� −�������������������
���� ��������������� −�������������������
SV1 =
0,000− 0,066
0,029−0,000 = −2,276
SV2 =
0,066−0.158
0.087−0.029 =−1,586
SV3 =
0.158−0.138
0.928−0,087= 0,024
SV4 =
0.138−0.000
1,000−0.928= 1,917
6. Menentukan Scale Value min sehingga SVterkecil + |SVmin| = 1 Scale Value Terkecil = -2,276
Nilai X diperoleh dari: −2,726 +�= 1
�= 1 + 2,726
�= 3,726
7. Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus: Y = SV + |SVmin|
�1 =−2,726 + 3,726 = 1
�2 = −1,586 + 3,726 = 1,692
�3 = 0,024 + 3,726 = 3,306
�4 = 1,9167 + 3,726 = 5,184
50
Tabel 3.8 Hasil Penskalaan Tiap Variabel
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
2 1,692 2,010 1,483 2,348 2,001 2,520 1,000 1,000 1,783 2,512
3 3,306 2,711 2,620 3,518 2,649 3,669 1,683 2,100 3,261 3,692
4 5,184 3,633 4,091 4,640 3,542 4,758 3,081 3,069 5,121 4,890
X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20
1 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
2 2,566 1,000 1,927 1,000 1,000 2,376 2,340 1,860 1,511 1,000
3 3,961 2,685 2,871 1,910 1,939 3,416 3,395 2,552 2,258 1,991
4 4,804 4,211 4,138 3,342 3,323 4,136 4,181 3,955 3,870 3,217
X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28
1 1,000 1,000 1,000
2 1,000 1,000 1,000 1,000 1,960 1,909
3 2,607 2,910 2,330 2,227 2,665 1,000 2,891 2,922
4 4,114 4,467 3,848 3,530 4,183 2,605 4,102 4,206
3.6 Proses Analisis Faktor I
Pada proses awal analisis faktor, dilakukan beberapa tahap sampai dengan diperoleh faktor-faktor baru sebagai dominan yang ingin diperoleh. Prose pertama tabulasi pada data serta melakukan pengolahan dengan software yang telah direferensikan yaitu dengan program SPSS dengan mengambil versi SPSS 18.
Ada beberapa variabel yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar siswa. Dalam penelitian ini, faktor-faktor tersebut berjumlah 25 variebel yang telah valid.
51
Tabel 3.9 KMO and Bartlett’s Test
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,565
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 584,025
df 300
Sig. ,000
Perhitungan selanjutnya adalah dengan melihat nilai MSA. Hasil nilai MSA dapat dilihat pada tabel dibawah. Hasil pada tabel menunjukkan bahwa 25 variabel yang tersisa mempunyai nilai lebih dari 0,5 berdasarkan 25 variabel yang dinilai dalam kuesioner yang merupakan jawaban 70 responden, diperoleh bahwa nilai MSA yang diperoleh di atas 0,5. Ini menandakan bahwa semua variabel memiliki korelasi cukup tinggi dengan variabel lainnya, sehingga selanjutnya dapat dilakukan analisis pada seluruh variabel yang diteliti.
Tabel 3.10 Measure Of Sampling Adequacy
52
23 Variabel 26 0,554
24 Variabel 27 0,537
25 Variabel 28 0,542
3.7 Proses Anlasisi faktor II (Ekstraksi)
Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah Principal Componen Analysis (Analisis Komponen Utama). Didalam Principal Componen Analysis jumlah varians data dipertimbangkan yaitu diagonal matriks korelasi, setiap elemennya sebesar satu dan full variance dipergunakan untuk dasar pembentukan faktor, yaitu variabel-variabel lama yang jumlahnya lebih sedikit dan tidak berkorelasi lagi satu samalain, seperti variabel-variabel asli yang memang saling berkorelasi. Communalities adalah jumlah varians yang disumbangkan oleh suatu variabel dengan seluruh variabel lainnya dengan analisis.
3.7.1 Communalties
Communalities pada dasarnya adalah jumlah varians dari suatu variabel awal yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Semakin besar communalities sebuah variabel, maka semakin erat hubungannya dengan faktor.
Tabel 3.11Communalities
No Variabel Initial Extraction
53
22 Variabel 25 1,000 0,532
23 Variabel 26 1,000 0,626
24 Variabel 27 1,000 0,775
25 Variabel 28 1,000 0,779
3.7.2 TotalVariance Explained
Total Variance Explaned menerangkan nilai persen dari varainsi yang mampu diterangkan oleh banyaknya faktor yang terbentuk. Nilai ini berdasarkan nilai eigenvalue.
Ada 25 variabel yang dimasukkan dalam analisis faktor, dengan masing masing varian memiliki varian 1, maka total varian adalah 25 x 1 = 25. Jika ke 25 variabel diringkas menjadi 1 faktor, maka varians yang bisa dijelaskan oleh satu faktor tersebut adalah (lihat kolom Component 1 pada Tabel berikut ini:
Tabel 3.12 Total Variance Explaained
54
24 ,160 ,641 99,541
25 ,115 ,459 100,000
4,522
25 x 100% = 18,09%
Jika 25 variabel diekstrak menjadi 9 faktor, maka: 1. Varian faktor pertama adalah 18,09%
2. Varian faktor kedua adalah 10,60% 3. Varian faktor ketiga adalah 8,77% 4. Varian faktor keempat adalah 6,86% 5. Varian faktor kelima adalah 6,35% 6. Varian faktor keenam adalah 5,86% 7. Varian faktor ketujuh adalah 5,07% 8. Varian faktor kedelapan adalah 4,42% 9. Varian faktor kesembilan adalah 4,10%
Total kesembilan faktor akan menjelaskan (18,09 + 10,60 + 8,77 + 6,86 + 6,35 + 5,86 + 5,07 + 4,42 + 4,10)% = 70,12% atau kesembilan faktor tersebut akan menjelaskan 70,12% dari variabilitas ke-25 yang asli tersebut.
Sedangkan eigenvalue manunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung varians ke 25 variabel yang dianlisis.
1. Jumlah angka eigenvalue untuk ke 25 variabel adalah sama dengan total varian ke 25 variabel atau 4,522 + 2,650 + 2,194 + 1,715 + 1,589 + 1,465 + 1,268 + 1,104 +1,024 + ... + 0,115= 25
2. Susunan eigenvalue selalu diurutkan dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil, dengan kriteria bahwa angka eigenvalue dibawah 1 tidak digunakan dalam menghitung faktor yang terbentuk.
55
berhenti pada sembilan faktor saja, maka dalam penelitian ini hanya sembilan faktor yang terbentuk.
3.7.3 Scree Plot
Jika Tabel 3.12 Menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan perhitungan angka, maka scree plot menunjukkan dengan grafik bahwa pada sumbu X (component number) faktor 10 sudah dibawah 1 dari sumbu Y (angka eigenvalue). Hal ini menunjukkan bahwa 9 faktor adalah paling tepat untuk meringkas ke 25 variabel tersebut.
Gambar 3.1 Scree Plot
Suatu Scree plot adalah plot dari eigen value melawan banyaknya faktor yang bertujuan untuk melakukan ekstraksi agar diperoleh jumlah faktor. Scree plot berupa suatu kurva yang diperoleh dengan memplot eigenvalue sebagai sumbu vertikal dan banyaknya faktor sebagai sumbu horizontal. Bentuk kurva atau plotnya dipergunakan untuk menentukan banyaknya faktor.
56
10 sudah dibawah angka 1 dari sumbu eigen value. Hal ini menunjukkan bahwa ada 9 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran matematika siswa, yang dapat diekstraksi berdasarkan scree plot.
3.8 Proses Analisis Faktor III (Rotasi)
Hasil ekstraksi faktor awal memberikan informasi bahwa terdapat 9 faktor dari 25 variabel yang dapat diolah dengan variansi kumulatif sebesar 70,12%. Korelasi antara variabel-variabel dan faktor (Faktor Loading) hasil ekstarksi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.13 Faktor loading
57
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel-variabel berkorelasi kuat dengan lebih dari satu faktor, sehingga sulit untuk menginterpretasikan faktor-faktor tersebut. Dalam hal ini, faktor loading perlu dirotasi agar masing-masing variabel berkorelasi kuat hanya pada satu faktor. Berikut ini adalah Faktor Loading setelah dirotasi (Rotated Faktor Loading).
Tabel3.14 Rotated Factor Loading
Variabel
58
faktor 8 sebesar 0,846 (Korelai kuat), sedangkan korelasi dengan faktor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 9 masing-masing 0,061, 0,088, 0,091, 0,064, 0,077, 0,008, 0,023, dan 0,035 (korelasi lemah).
Nilai Eigen Value dari faktor yang diekstraksi mencerminkan jumlah variansi yang dapat dijelaskan oleh suatu faktor. Pada tabel 3.15 berikut ini adalah hasil rekapitulasi faktor yang dihasilkan dengan metode analisis faktor yaitu terbagi menjadi 9 faktor.
3.9 Proses Analisis Faktor IV (Interpretasi Faktor) Faktor Pertama
Faktor pertama hasil rotasi faktor didukung oleh 6 variabel. Variabel-variabel tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah X10, X20, X21, X24, X25,dan X26. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor pertama tersebut sesuai tabel berikut ini:
Tabel 3.15 Bobot Variabel Pendukung Faktor Pertama Variabel
Pendukung Nama Variabel
Bobot Variabel X10
Usaha memahami materi pelajaran yang disampaikan
oleh guru 0,693
X20 Cara guru matematika mengajar 0,718
X21 Hubungan guru dengan siswa di lingkungan sekolah 0,693 X24 Kelengkapan buku matematika di perpustakaan
sekolah 0,514
X25 Keadaan ruangan kelas serta sarana dan prasarana 0,413 X26
Suasana ruangan kelas mendukung proses belajar
matematika 0,712
Dari tabel diatas, variabel X26mempunyai bobot terbesar, yaitu 0,718. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor pertama cukup layak diberi nama factor caraguru mengajar.
59
Faktor Kedua
Faktor kedua hasil rotasi faktor didukung oleh 4 variabel. Variabel-variabel tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah X7, X9, X13 dan X23. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor kedua tersebut sesuai tabel berikut ini:
Tabel 3.16 Bobot Variabel Pendukung Faktor Kedua Variabel
Pendukung Nama Variabel
Bobot Variabel X7 Perhatian siswa terhadap proses belajar mengajar 0,837
X9 Keaktifan siswa bertanya 0,821
X13 Cara siswa belajar memahami materi 0,517
X23 Kodisi buku catatan siswa 0,614
Dari tabel di atas, variabel X7 mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,842. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor kedua diberi nama faktor perhatian siswa terhadap proses belajar mengajar.
Faktor ini adalah faktor terkuat kedua yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 10,602%.
Faktor Ketiga
Faktor ketiga hasil rotasi faktor didukung oleh 3 variabel. Variabel-variabel tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah X11, X16, dan X17. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor ketiga tersebut sesuai tabel berikut ini:
Tabel 3.17 Bobot Variabel Pendukung Faktor Ketiga Variabel
Pendukung Nama Variabel
Bobot Variabel X11 Lama waktu belajar siswa di rumah 0,553
X16 Peran orang tua dalam mendampingi dan mengawasi
anaknya pada saat belajar di rumah 0,698 X17 Motivasi orang tua dengan cara memberikan hadiah 0,828
60
Faktor ini adalah faktor terkuat ketiga yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 8,777%
.
Faktor Keempat
Faktor keempat hasil rotasi faktor didukung oleh 2 variabel. Variabel-variabel tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah X27, dan X28. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor keempat tersebut sesuai tabel berikut ini:
Tabel 3.18 Bobot Variabel Pendukung Faktor Keempat Variabel
Pendukung Nama Variabel
Bobot Variabel
X27 Ketepatan waktu hadir 0,811
X28 Kedisiplinan waktu mengumpulkan tugas matematika 0,832
Dari tabel di atas, variabel X28 mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,832. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor keempat diberi nama faktor kedisiplinan waktu mengumpulkan tugas.
Faktor ini adalah faktor terkuat keempat yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 6,858%.
Faktor Kelima
Faktor kelima hasil rotasi faktor didukung oleh 2 variabel. Variabel-variabel tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah X4 dan X6. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor kelima tersebut sesuai tabel berikut ini:
Tabel 3.19 Bobot Variabel Pendukung Faktor Kelima Variabel
Pendukung Nama Variabel
Bobot Variabel X4 Kesulitan mengerjakan tugas matematika 0,497
X6
Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran
61
Dari tabel di atas, variabel X6 mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,801. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor kelima diberi nama faktor ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran matematika.
Faktor ini adalah faktor terkuat kelima yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 6,354%.
Faktor Keenam
Faktor keenam hasil rotasi faktor didukung oleh 2 variabel. Variabel-variabel tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah X2 dan X15. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor keenam tersebut sesuai tabel berikut ini:
Tabel 3.20 Bobot Variabel Pendukung Faktor Keenam Variabel
Pendukung Nama Variabel
Bobot Variabel
X2 Waktu istirahat siswa di rumah 0,330
X15 Hubungan antar anggota keluarga 0,798
Dari tabel di atas, variabel X15 mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,798. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor keenam diberi nama faktor hubungan antar anggota keluarga.
Faktor ini adalah faktor terkuat keenam yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 5,860%.
Faktor Ketujuh
62
Tabel 3.21 Bobot Variabel Pendukung Faktor Ketujuh Variabel
Pendukung Nama Variabel
Bobot Variabel X12 Cara menyelesaikan tugas matematika 0,729
X8 Ketelitian mengerjakan soal matematika 0,517 X22 Ketepatan guru matematika hadir ke sekolah 0,630
Dari tabel di atas, variabel X8 mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,729. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor ketujuh diberi nama faktor cara siswa menyelesaikan tugas.
Faktor ini adalah faktor terkuat ketujuh yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 5,073%.
Faktor Kedelapan
Faktor kedelapan hasil rotasi faktor didukung oleh 1 variabel. Variabel tersebut adalah X5. Berikut ini bobot variabel pendukung faktor kedelapan tersebut sesuai tabel berikut ini:
Tabel 3.22 Bobot Variabel Pendukung Faktor Kedelapan Variabel
Pendukung Nama Variabel
Bobot Variabel X5 Nilai pelajaran matematika siswa 0,846
variabel X5 mempunyai bobot nilai yaitu sebesar 0,846. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor kedelapan diberi nama faktor nilai pelajaran siswa.
Faktor ini adalah faktor terkuat kedelapan yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 4,415%.
Faktor Kesembilan
63
Tabel 3.23 Bobot Variabel Pendukung Faktor Kesembilan Variabel
Pendukung Nama Variabel
Bobot Variabel X18 Sikap orang tua jika anaknya tidak belajar di rumah 0,713
X19 Tindakan orang tua pada saat anaknya mendapat nilai
rendah 0,404
Dari tabel di atas, variabel X18 mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,713. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor kesembilan diberi nama faktor sikap orang tua.
64
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Terdapat 9 faktor hasil ekstraksi yang berpengaruh terhadap Prestasi Belajar
Mata Pelajaran Matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya. Hal ini digambarkan dari variansi kumulatif sebesar 70,12%. Variabel-variabel yang terlihat/terobservasi adalah sebagai berikut:
�1 = 0,693�10+ 0,718�20+ 0,693�21 + 0,514�24+ 0413�25 + 0,712�26
�2 = 0,837�7+ 0,821�9+ 0,517�13+ 0,614�23
�3 = 0,553�11+ 0,698�16+ 0,828�17
�4 = 0,811�27+ 0,832�28
�5 = 0,497�4+ 0,801�6
�6 = 0,330�2+ 0,798�15
�7 = 0,517�8+ 0,729�12+ 0,630�22
�8 = 0,846�5
�9 = 0,713�18+ 0,404�19
2. Dari sembilan faktor yang terbentuk, Faktor Cara Guru Mengajar menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran matematika pada siswa SMA Negeri Bunga Bangsa, dengan persentasi sebesar 18,09%. Sedangkan Faktor Sikap Orang Tua menjadi faktor terkecil yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran matematika pada siswa SMA Negeri Bunga Bangsa dengan persentasi yaitu hanya sebesar 4,10%.
4.2 Saran
65
1. Bagi Sekolah
Lingkungan sekolah terbukti dapat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Sehingga penulis memberikan saran kepada sekolah untuk lebih berupaya dalam meningkatkan metode cara guru mengajar, meningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana kelas, sehingga siswa terbantu dalam mengerjakan tugas matematika yang diberikan oleh guru dan serta menambah kelengkapan perpustakan sekolah khususnya buku matematika agar siswa bisa mendapatkan banyaak sumber referensi.
2. Bagi Keluarga
Orang tua diharapkan bisa memenuhi fasilitas belajar siswa di rumah, sehingga siswa bisa belajar tidak hanya di sekolah. Selain itu, motivasi yang diberikan orang tua kepada anak serta peran orang tua dalam mengawasi anak belajar dirumah juga sangat diperlukan untuk meningkatkan prestasi belajar.
3. Bagi Siswa
Siswa wajib mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru, supaya siswa dapat lebih memahami materi yang disampaikan guru di sekolah. Selain itu, siswa juga wajib mematuhi disiplin sekolah demi menigkatan prestasi belajar. 4. Bagi Peneliti Lain
12
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah satu proses perubahan prilaku individu yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan prilaku tersebut senantiasa mengacu kearah yang lebih baik. Adapun aspek-aspek yang tidak termasuk perubahan dalam belajar yaitu kematangan fisik, pertumbuhan dan perkembangan.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik (Slameto, 2003:1).
2.1.2 Ciri-Ciri Belajar
Beberapa perubahan tingkah laku dalam kegiatan belajar (Djamarah, 2008: 15) antara lain:
a) Perubahan terjadi secara sadar.
Seseorang yang belajar menyadari telah terjadi perubahan pada dirinya. b) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan prosesbelajar berikutnya.
c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
13
d) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar bersifat menetap. e) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
f) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.
2.1.3 Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar sangat penting peranannya dalam belajar dan pembelajaran karena prinsip belajar dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap individu siswa, prinsip-prinsip belajar harus benar-benar dipahami dengan sungguh-sungguh, karena hal ini yang menunjang faktor keberhasilan belajar yang ingin dicapai baik oleh peserta didik maupun juga oleh pendidik dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut (Slameto, 2008: 27), prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut: a) Setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif dalam belajar, meningkatkan
minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.
b) Belajar harus dapat menimbulkan penguatan dan motivasi untuk mencapai tujuan instruksional.
c) Adanya lingkungan menantang untuk dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar yang efektif.
d) Adanya interaksi siswa dengan lingkungannya.
e) Belajar merupakan proses kontinu dilakukan berkesinambungan menurut perkembangannya.
f) Belajar perlu adanya proses organisasi, adaptasi dan eksplorasi.
g) Belajar perlu adanya stimulus untuk menimbulkan respon yang diharapkan. h) Belajar bersifat keseluruhan dan materi harus memiliki struktur, penyajian
14
i) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yangharus dicapai.
j) Belajar memerlukan sarana yang cukup.
Jadi, prinsip-prinsip belajar yaitu: adanya partisipasi yang aktif dalam belajar, perhatian dan keaktifan dari pembelajar, untuk menunjang keberhasilan dalambelajar maka proses belajar tersebut memerlukan adanya sarana dan prasarana yang cukup.
2.2 Prestasi Belajar
2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru (Purwodarinto, 1976: 70).
Menurut Tu’u (2004: 75), prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran disekolah.
2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai dari aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis dan evaluasi.
3. Prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai angka atau nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.
2.2.2 Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
15
menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan sejumlah peserta didik yang melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Kriteria ketuntasan menunjukkan persentse tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasioal diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal dibawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Adapun fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) antara lain:
1. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti.
2. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran.
3. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
4. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran.
16
Juli 2008. Secara geografis, SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya berlokasi di jalan raya Tapaktuan-Meulaboh, di Desa Lamie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. SMA Negeri Bunga Bangsa berstatus negeri dengan akreditasi B.
SMA Negeri Bunga Bangsa sebagai suatu lembaga pendidikan bertujuan:
1. Meningkatkan mutu pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga siswa memiliki bekal kemampuan akademik yang cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
2. Memberikan bekal ketrampilan yang berguna untuk kehidupan di masyarakat. 3. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut serta nilai-nilai
budaya bangsa.
4. Melaksanakan budaya bekerja/ belajar bagi kalangan sekolah secara disiplin dan bertanggung jawab, dalam suasana yang indah, nyaman dan harmonis.
Adapun Visi dari SMA Negeri Bunga Bangsa yaitu:
“Mewujudkan peserta didik yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,berwawasan global, memiliki ketrampilan, berbudi pekerti luhur, berasaskan syariat Islam dan budaya daerah”.
Misi SMA Negeri Bunga Bangsa:
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien berdasarkan kurikulum yang berlaku.
2. Menumbuhkan sifat komputatif dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Menciptakan lulusan yang mampu beradaptasi dengan perubahan global.
4. Mempersiapkan peserta didik yang mempunyai sikap yang relevan dengan tuntutan syariat Islam dan budaya daerah.
A. Jumlah Sarana dan Prasarana Sekolah
17
Tabel 2.1 Sarana dan Prasarana Sekolah
No Ruang Jumlah Ruangan
1 Kelas 10
2 Kepala Sekolah 1
3 Guru 1
4 Tata Usaha 1
5 Istirahat Guru 1
6 Rapat 1
7 OSIS 1
8 Laboratorium Bahasa 1
9 Laboratorium Sains 1
10 Perpustakaan 1
11 Serbaguna 1
12 Kesehatan (P3K) 1
Sumber: Monografi SMA Negeri Bunga Bangsa Tahun 2016
B. Jumlah Siswa
Tabel 2.2 Jumlah Siswa SMA Negeri Bunga Bangsa Tahun 2016 No Kelas Jumlah Kelas Jumlah Siswa Persentase
1 X 3 Kelas 97 Orang 29,39%
2 XI IPA 3 Kelas 101 Orang 30,61%
3 XI IPS 1 Kelas 32 Orang 9,70%
4 XII IPA 2 Kelas 67 Orang 20,30%
5 XII IPS 1 Kelas 33 Orang 10, 00%
Jumlah 10 Kelas 330 Orang 100%
18
C. Jumlah Guru dan Karyawan
Tabel 2.2 Jumlah Guru/Karyawan SMA Negeri Bunga Bangsa Tahun 2016/2017
No Guru/Karyawan Laki-laki Perempuan Total
1 PNS 8 5 13
2 Honorer 2 7 9
3 Karyawan 2 - 2
Jumlah 12 12 24
Sumber: Monografi SMA Negeri Bunga Bangsa Tahun 2016
2.4 Data
Data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang sesuatu keadaan.Informasi yang diperoleh memberikan keterangan, gambaran, atau fakta mengenai suatu persoalan dalam bentuk kategori, huruf, atau bilangan.Data digunakan untuk menyediakan informasi bagi suatu penelitian, pengukuran kinerja, dasar pembuatan keputusan dan menjawab rasa ingin tahu. Jenis-jenis data berdasarkan cara memperolehnya yaitu:
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.Biasanya data primer, peneliti melakukan observasi sendiri baik di lapangan maupun di laboratorium.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain yang pada umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. (Sugiarto, dkk, 2001).
2.5 Skala Pengukuran
19
Berdasarkan skala pengukurannya data dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Skala Nominal
Misalnya: jenis kelamin, agama, dan sebagainya. Sering juga data nominal diberi simbol bilangan saja.Misalnya: laki-laki diberi nilai 1, perempuan diberi nilai 2.
2. Skala Ordinal
Data yang diukur menggunakan ordinal selain mempunyai ciri nominal, juga mempunyai ciri berbentuk peringkat atau jenjang. Misalnya tingkat pendidikan nilai ujian (dalam huruf).
3. Skala Interval
Data yang diukur menggunakan skala interval selain mempunyai ciri nominal dan ordinal, juga mempunyai ciri interval yang sama.
4. Skala Rasio
Skala rasio ini selain mempunyai ketiga ciri dan skala pengukuran diatas, juga mempunyai nilai nol yang bersifat mutlak. Misalnya: umur, berat sesuatu, pendapatan, dan sebagainya.
2.6 Teknik Sampling
Teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel dan pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam penelitian dapat mewakili populasinya (representatif) baik dari aspek jumlah maupun dari aspek karakteristik yang dimiliki populasi. Sampling adalah proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi sehingga dengan meneliti dan memahami karakteristik sampel dapat digeneralisir untuk karakteristik populasi. Jarang sekali suatu penelitian dilakukan dengan cara memeriksa semua objek yang diteliti (sensus), tetapi sering digunakan sampling (Teken, 1965), alasannya adalah:
1. Biaya, waktu dan tenaga untuk menyelidiki melalui sensus.
20
Dengan cara sampling jumlah objek yang harus diteliti menjadi lebih kecil, sehingga lebih terpusat perhatiannya.
3. Percobaan-percobaan yang berbahaya atau bersifat merusak hanya cocok dilakukan dengan sampling.
Keuntungan dengan menggunakan teknik sampling antara lain adalah mengurangi ongkos, mempercepat waktu penelitian dan dapat memperbesar ruang lingkup penelitian (Teken, 1965). Metode pengambilan sampel yang ideal memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti.
2. Dapat menentukan ketepatan hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku dari taksiran yang diperoleh.
3. Sederhana dan mudah diperoleh.
4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah mungkin.
Dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu penelitian, ada empat faktor yang harus dipertimbangkan yaitu:
1. Derajat keseragaman populasi.
2. Ketepatan yang dikehendaki dari penelitian. 3. Rencana analisis.
4. Tenaga, biaya dan waktu.
Teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Probability sampling, meliputi:
a. Simple random sampling (populasi homogen) yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada. Teknik ini hanya digunakan jika populasinya homogen.