• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Ranch57 Cafe & Resto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Ranch57 Cafe & Resto"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN pada RANCH57 CAFÉ & RESTO MEDAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (SI)

Pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun oleh :

WAN SHEILLA ASMARINA BAROS 0909071O8

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

ABSTRAK

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Ranch57 Café & Resto

Nama : Wan Sheilla Baros NIM : 090907108 Dosen Pembimbing : Drs. Humaizi, MA

Perubahan gaya hidup, kebiasaan, selera dan tata cara dalam menikmati dan mengkonsumsi makanan pada masyarakat perkotaan membuat para pelaku bisnis kuliner semakin kreatif menuangkan ide-ide baru mengenai café dan resto. Saat ini harga, cita rasa makanan dan kualitas pelayanan tidak lagi menjadi alasan utama konsumen memilih tempat bersantap, melainkan atmosphere (suasana) café dan resto. Penelitian ini dilakukan di salah satu resto di kota Medan yaitu Ranch57 Café & Resto yang terletak di Plaza Medan Fair Lt. 1 No. 57. Ranch57 Café & Resto merupakan salah satu café & resto yang sangat memperhatikan store atmosphere nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen.

Store Atmosphere adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk memengaruhi pelanggan dalam membeli barang. Cakupan strategi Store atmosphere bisa dikelompokan menjadi instore dan outstore. Instore Atmosphere adalah pengaturan-pengaturan di dalam ruangan yang menyangkut internal layout, suara, bau, tekstur dan desain interior. Outstore atmosphere adalah pengaturan-pengaturan di luar ruangan yang menyangkut eksternal layout, tekstur, desain eksterior. Keputusan pembelian merupakan perilaku konsumen dalam memperlakukan pengambilan keputusan khususnya saat konsumen tersebut membeli suatu produk dalam waktu tertentu.

Populasi dari penelitian ini adalah konsumen dari Ranch57 Café & Resto, sampel yang di ambil sebanyak 96 responden dengan teknik pengambilan sampel secara probabilitas sampling, meliputi Sampling insidental yaitu suatu penarikan sampel kepada konsumen yang secara kebetulan melakukan pembelian pada Ranch57 Café & Resto dan Acceptanced random sampling yaitu metode penarikan sampel kepada konsumen yang memang memang mempunyai kemampuan dan kemauan mengisi kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Store Atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen pada Ranch57 Café & Resto. Berdasarkan hasil regresi linier sederhana yang dilakukan, diperoleh hasil yang menyatakan bahwa apabila store atmosphere dinaikan satu kali atau 100% maka akan diikuti oleh kepuasan pelanggan sebesar 0,183.

Kata kunci : Store atmosphere, instore atmosphere, outstore atmosphere,

(3)

ABSTRACT

THE EFFECTS OF STORE ATMOSPHERE ON CONSUMER PURCHASING DECISIONS (Business study at Ranch57 Café & Resto Plaza Medan Fair)

Author : Wan Sheilla Baros NIM : 090907108

Advisor : Drs. Humaizi, MA

Changes in lifestyle, habits, tastes and ordinances in enjoying and consuming food in urban communities make culinary businesses more creative pouring new ideas about the café and restaurant. Nowadays the price, taste the food and service quality is no longer the main reason consumers choose where to dine, but the atmosphere (atmosphere) of the café and restaurant. This research was done at one of cafe and resto, Ranch57 Café & Resto which is located in Plaza Medan Fair Fl. 1 No. 57. This study aims to determine how the effect of store atmosphere on consumer purchasing decisions.

Store Atmosphere is the environmental design through the visual communication, lighting, color, music, and perfume to design emotional responses and to affect the perception of customers and customers into buying goods. The kinds of store atmosphere is classified into instore and outstore. Instore atmosphere is arrangements indoors concerning internal layout, sound, smell, texture and interior design. Outstore atmosphere is arrangements outdoor concerning external layout, texture, exterior design. Purchasing decisions is consumer behavior in the decision to treat the consumer decisions particularly on purchasing a product within a certain time.

Population of this research is the consumer of Ranch57 Café & Resto, samples taken as much as 96 respondents with sampling techniquesby the probability sampling include incidental sampling that is a sampling to consumers who incidentally made a purchase on Ranch57 Café & Resto and Acceptanced random sampling that’s sampling methods to consumers who do indeed have the ability and willingness to complete a questionnaire.

The results showed that a significant positive effects between Store Atmosphere on consumer purchasing decisions on Ranch57 Café & Resto. Based on a simple linear regression performed, stating that the results obtained when the store atmosphere is increased one time or 100% it will be followed by customer satisfaction by 0.183.

(4)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang mana telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Ranch57 Café & Resto”.

Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dan terselesaikannya skripsi ini karena adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pertama sekali penulis ingin mengucapkan kepada yang teristimewa kepada kedua orang tua saya, papa (Alm. Wan H. Asmaruddin Baros) dan Mama (Hj. Suryana) yang telah memberikan kasih sayang dan memberi banyak petuah dan juga memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Tiada kata yang bisa mengungkapkan betapa besar rasa terimakasih yang saya sampaikan kepada mereka. serta penulis ucapkan terima kasih kepada adinda tersayang Wan Herlin Afif Trisetia Baros atas kasih saying dan dukungannya.

Selain itu penulis juga banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka penulis ucapkann terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof.Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

3. Bapak M. Arifin Nasution, S.sos, M.SP selaku sekertaris Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

4. Bapak Drs. Humaizi, MA selaku Dosen Pembimbing yang memberikan motivasnya kepada penulis dan iklas meluangakan waktu serta untuk memberikan bimbingan kepada penulis.

(5)

6. Seluruh staf pengajar Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.

7. Kepada Bang Farid dan Kak siswati selaku pegawai pendidikan Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU yang selalu membantu penulis dalam urusan administrasi yang berhubungan dengan perkuliahan maupun skripsi.

8. Terima kasih kepada Pak Dody selaku supervisor Ranch57 yang telah memberikan penulis kesempatan melakukan penelitian serta informasi yang dibutuhkan penulis.

9. Kepada Harvita Julian Ayuningtyas, Terima kasih telah menjadi sahabat penulis dari SMP sampai sekarang. Terima kasih atas doa dan support yang telah diberikan kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. 10.Kepada teman seperjuangan Melinda Agustien, Aghnia Ajriya, Christy

Debora, Alfiariny Wigi Utari, Septi Wulan, Yogi Listiawan dan Syafrizal Haris , terima kasih telah menjadi sahabat penulis yang selalu ada dalam suka dan duka. Aku sayang kalian 

11.Kepada Izzatul Dwina Mahsaiba, terima kasih atas doanya

12.Kepada anak-anak Adm. Bisnis 2009 ,terima kasih atas kebersamaan yang telah dilalui selama 4 tahun. Kita pasti sukses! Amiin..

13.Kepada semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kebaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pembaca.

Medan, 22 Oktober 2013

(6)

DAFTAR ISI

1.3Perumusan Masalah………. 4

1.4Tujuan Penelitian ……….………...…. 4

1.5Manfaat Penelitian ……….. 5

BAB II KERANGKA TEORI 2.1Kerangka Teori……….. 6

2.1.1 Store Atmosphere ……… 6

2.1.1.1Pengertian Store Atmosphere ………..…… 6

2.1.1.2Cakupan Store Atmosphere ……….... 8

2.1.1.3Elemen Store Atmosphere …..……… 9

2.1.2 Keputusan Pembelian Konsumen….………. 17

2.1.2.1Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen …….. 17

2.1.2.2Proses Keputusan Pembelian Konsumen…………. 18

2.1.2.3Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen……….. 19

2.2Hipotesis ……….………..………. 23

2.3Penelitian Terdahulu ……….. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Bentuk Penelitian ………..………..……… 26

3.2Lokasi Penelitian……….………..……….. 26

3.3Populasi dan Sampel………….………...……… 26

(7)

3.3.2 Sampel ……….……… 27

3.3.2.1Teknik Pengambilan Sampel ………….………… 28

3.4Teknik Pengumpulan Data ………….………..……….. 29

3.5Teknik Pengumpulan Skor……… 30

3.6Definisi Konsep ………..………. 32

3.7Definisi Operasional ……… 32

3.8Teknik Analisa Data………. 37

3.8.1 Analisis Tabel Tunggal …………...……….… 37

3.8.2 Analisi Tabel Silang ……….………... 37

3.8.3 Analisis Regresi Linier Sederhana……….....… 37

3.8.4 Uji Asumsi Klasik ……….……. 38

3.8.4.1 Uji Normalitas………. 38

3.8.5 Uji Hipotesis ……… 38

3.8.5.1 Uji Parsial (Uji T)………. 38

3.8.5.2 Koefesien Determinasi……… 39

3.8.6 Uji Validitas………. 39

3.8.7 Uji Reabilitas ……… 40

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1Deskripsi Perusahaan ………. 41

4.1.1 Sejarah Singkat Ranch57 Café & Resto………. 41

4.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan……… 43

4.1.3 Tujuan Pendirian Perusahaan………... 44

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan……… 45

4.1.5 Deskripsi Tugas Dan Tanggung Jawab Bidang…………. 46

4.2Penyajian Data……….… 49

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ………. 49

4.2.2 Analisis Tabel Tunggal……… 53

4.2.2.1Karakteristik Responden……….. 53

(8)

4.2.2.3Penyajian Data Tentang Keputusan Pembelian Konsumen Pada Ranch57 Café & Resto

(Variabel Y)………. 77

4.2.3 Analisis Tabel Silang……… 85

4.2.3.1Distribusi Analisis Tabel Silang Antara Variabel X dengan Variabel Y………. 86

4.2.4 Analisis Data ……… 91

4.2.4.1Analisis Regresi Linier Sederhana……… 91

4.2.5 Uji Asumsi Klasik………. 92

4.2.5.1Uji Normalitas……….….. 92

4.2.6 Uji Hipotesis………. 93

4.2.6.1Uji T……….. 93

4.2.6.2Koefisien Determinasi (R2)………. 94

4.3Pembahasan ……… 95

BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan………..……… 97

5.2Saran ………...……… 98 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Uji Validitas Store Atmosphere (X)..……… 50

Tabel 4.2 : Reliabilitas Kuesioner (X) ……… 51

Tabel 4.3 : Uji Validitas Kuesioner (Y) ……….………… 52

Tabel 4.4 : Relisbilitas Kuesioner (Y)…….……… 53

Tabel 4.5 : Jenis Kelamin ……… 54

Tabel 4.12 : Penataan Furnitur dan Pencahayaan Ruangan Mencerminkan Keindahan dan Keserasian ………….……….. 60

Tabel 4.13 : Ketepatan Letak Pendingin Ruangan Memberikan Suasana Nyaman………. 61

Tabel 4.14 : Alunan Musik yang Disajikan Menciptakan Suasana Santai & Senang ……….. 62

Tabel 4.15 : Tidak Ada Suara yang Mengganggu Kenyamanan Sewaktu Menyantap Hidangan……… 63

Tabel 4.16 : Aroma Makanan Membangkitkan Selera Makan…... 64

Tabel 4.17 : Aroma dari Pewangi Ruangan Membuat Betah dan Tidak Mengganggu Selera Makan……… 65

Tabel 4.18 : Kesesuaian Tekstur Meja Dan Kursi Dengan Konsep ………...……. 66

Tabel 4.19 : Kesesuaian Tekstur Dinding Bangunan Dalam Ruangan dengan Konsep………..……. 67

(10)

Tabel 4.21 : Desain Bar Counter dan Penataan Furniture

Memberikan Kesan Indah, Unik, Artistik ……… 69 Tabel 4.22 : Tata Letak Papan Nama Ranch57 Mudah

Dilihat dan Dibaca……….……… 71 Tabel 4.23 : Lokasi Ranch57 Café & Resto Strategis……… 72 Tabel 4.24 : Tekstur Dinding Luar Ranch57 Café & Resto

Sesuai dengan Konsep……….... 73 Tabel 4.25 : Tekstur Papan Nama Mencerminkan Keunikan

dan Keartistikan……….…..… 74 Tabel 4.26 : Penempatan Pintu Masuk Memudahkan Untuk

Keluar Masuk ……… 75 Tabel 4.27 : Desain Bagian Luar Memberikan Kesan

Unik dan Nyaman…….………...……. 76 Tabel 4.28 : Konsumen Melakukan Penilaian Terhadap Beberapa

Alternatif Resto Sebelum Melakukan Pembelian ..…….. 77 Tabel 4.29 : Image Ranch57 Café & Resto Baik Sehingga

Konsumen Tetarik Melakukan Pembelian ……… 78 Tabel 4.30 : Konsumen Melakukan Pembelian Karena Desain Café

Sesuai dengan Kepribadian Konsumen ………….……… 79 Tabel 4.31 : Konsumen Melakukan Pembelian Karena Suasana

Yang Tercipta Sangat Nyaman ..……….. 80 Tabel 4.32 : Konsumen Melakukan Pembelian Karena Tertarik dengan

Desain Interior dan Eksterior Ranch57 Café & Resto

yang Unik ………..……… 81

Tabel 4.33 : Konsumen Melakukan Pembelian Karena Tertarik dengan Promo di Ranch57 Café & Resto ……….….. 82 Tabel 4.34 : Konsumen Melakukan Pembelian karena Rekomendasi

Teman atau Kerabat Konsumen Menyukai Desain

Ranch57 Café & Resto………..… 83 Tabel 4.35 : Konsumen Melakukan Pembelian Karena Merupakan

(11)

Tabel 4.36 : Hubungan antara kesesuaian luas ruang pengunjung dan ruas jalan di sela ruangan dengan kenyamanan konsumen selama berada di Ranch 57 Café & Resto ………. 86 Tabel 4.37 : Hubungan antara tekstur meja dan kursi di dalam ruangan

dengan ketertarikan konsumen pada desain eksterior

dan interior Ranch 57 Café & Resto ……….. 88 Tabel 4.38 : Hubungan antara tekstur papan nama dengan penilaian

Konsumen pada alternative resto lain sebelum

(12)

DAFTAR GAMBAR

(13)

ABSTRAK

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Ranch57 Café & Resto

Nama : Wan Sheilla Baros NIM : 090907108 Dosen Pembimbing : Drs. Humaizi, MA

Perubahan gaya hidup, kebiasaan, selera dan tata cara dalam menikmati dan mengkonsumsi makanan pada masyarakat perkotaan membuat para pelaku bisnis kuliner semakin kreatif menuangkan ide-ide baru mengenai café dan resto. Saat ini harga, cita rasa makanan dan kualitas pelayanan tidak lagi menjadi alasan utama konsumen memilih tempat bersantap, melainkan atmosphere (suasana) café dan resto. Penelitian ini dilakukan di salah satu resto di kota Medan yaitu Ranch57 Café & Resto yang terletak di Plaza Medan Fair Lt. 1 No. 57. Ranch57 Café & Resto merupakan salah satu café & resto yang sangat memperhatikan store atmosphere nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen.

Store Atmosphere adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk memengaruhi pelanggan dalam membeli barang. Cakupan strategi Store atmosphere bisa dikelompokan menjadi instore dan outstore. Instore Atmosphere adalah pengaturan-pengaturan di dalam ruangan yang menyangkut internal layout, suara, bau, tekstur dan desain interior. Outstore atmosphere adalah pengaturan-pengaturan di luar ruangan yang menyangkut eksternal layout, tekstur, desain eksterior. Keputusan pembelian merupakan perilaku konsumen dalam memperlakukan pengambilan keputusan khususnya saat konsumen tersebut membeli suatu produk dalam waktu tertentu.

Populasi dari penelitian ini adalah konsumen dari Ranch57 Café & Resto, sampel yang di ambil sebanyak 96 responden dengan teknik pengambilan sampel secara probabilitas sampling, meliputi Sampling insidental yaitu suatu penarikan sampel kepada konsumen yang secara kebetulan melakukan pembelian pada Ranch57 Café & Resto dan Acceptanced random sampling yaitu metode penarikan sampel kepada konsumen yang memang memang mempunyai kemampuan dan kemauan mengisi kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Store Atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen pada Ranch57 Café & Resto. Berdasarkan hasil regresi linier sederhana yang dilakukan, diperoleh hasil yang menyatakan bahwa apabila store atmosphere dinaikan satu kali atau 100% maka akan diikuti oleh kepuasan pelanggan sebesar 0,183.

Kata kunci : Store atmosphere, instore atmosphere, outstore atmosphere,

(14)

ABSTRACT

THE EFFECTS OF STORE ATMOSPHERE ON CONSUMER PURCHASING DECISIONS (Business study at Ranch57 Café & Resto Plaza Medan Fair)

Author : Wan Sheilla Baros NIM : 090907108

Advisor : Drs. Humaizi, MA

Changes in lifestyle, habits, tastes and ordinances in enjoying and consuming food in urban communities make culinary businesses more creative pouring new ideas about the café and restaurant. Nowadays the price, taste the food and service quality is no longer the main reason consumers choose where to dine, but the atmosphere (atmosphere) of the café and restaurant. This research was done at one of cafe and resto, Ranch57 Café & Resto which is located in Plaza Medan Fair Fl. 1 No. 57. This study aims to determine how the effect of store atmosphere on consumer purchasing decisions.

Store Atmosphere is the environmental design through the visual communication, lighting, color, music, and perfume to design emotional responses and to affect the perception of customers and customers into buying goods. The kinds of store atmosphere is classified into instore and outstore. Instore atmosphere is arrangements indoors concerning internal layout, sound, smell, texture and interior design. Outstore atmosphere is arrangements outdoor concerning external layout, texture, exterior design. Purchasing decisions is consumer behavior in the decision to treat the consumer decisions particularly on purchasing a product within a certain time.

Population of this research is the consumer of Ranch57 Café & Resto, samples taken as much as 96 respondents with sampling techniquesby the probability sampling include incidental sampling that is a sampling to consumers who incidentally made a purchase on Ranch57 Café & Resto and Acceptanced random sampling that’s sampling methods to consumers who do indeed have the ability and willingness to complete a questionnaire.

The results showed that a significant positive effects between Store Atmosphere on consumer purchasing decisions on Ranch57 Café & Resto. Based on a simple linear regression performed, stating that the results obtained when the store atmosphere is increased one time or 100% it will be followed by customer satisfaction by 0.183.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bisnis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh perusahaan untuk mencari keuntungan atau nilai tambah. Saat ini perkembangan bisnis dunia sudah semakin tinggi. Perkembangan bisnis tersebut juga dialami oleh kota Medan. Aneka ragam aktivitas bisnis mulai bermunculan dan berkembang, misalnya bisnis properti, bisnis manufaktur dan yang tak kalah berkembang adalah bisnis kuliner. Bisnis kuliner merupakan bisnis yang menjadi salah satu pilihan para pebisnis untuk dijalankan karena memiliki prospek yang baik. Dapat dilihat dengan semakin menjamurnya berbagai macam jenis bisnis di bidang kuliner mulai dari warung makanan di pinggir jalan, kafe-kafe, hingga resto-resto besar, yang tetap ramai dikunjungi pengunjung. Artinya adalah persaingan yang terjadi di antara pebisnis kuliner itu sendiri akan semakin ketat pula, sehingga memaksa mereka untuk memutar otak lebih keras lagi menyiapkan strategi yang tepat demi memenangkan persaingan di pasar. Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh perusahaan yang ingin terjun ke dunia bisnis ini. Kesiapan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis nantinya akan dapat dilihat dari bertahan atau tidaknya bisnis yang dijalankannya.

(16)

bersaing dengan perusahaan lain. Persaingan merupakan suatu bentuk usaha yang dilaksanakan supaya mendapatkan kemenangan atau mendapatkan posisi yang lebih baik tanpa harus terjadi benturan fisik atau konflik. Para pelaku bisnis harus memikirkan strategi yang tepat dan efektif agar bisnis mereka tetap eksis dipasaran bahkan berkembang lebih baik lagi. Dalam menarik konsumen untuk melakukan pembelian, perusahaan harus mampu menerapkan konsep pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang ada. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

(17)

Ranch57 Café & Resto merupakan salah satu café & resto yang sangat memperhatikan store atmosphere nya. Café & Resto ini terletak di Plaza Medan Fair Lt. 1 No. 57 Medan. Sesuai namanya, “Ranch” yang berarti peternakan yang luas, Café & Resto yang berdiri pada tanggal 29 Desember 2012 ini mengusung konsep perternakan yang bergaya American & Indonesian dalam design interior dan eksteriornya. Interiornya di dominasi bahan kayu seperti yang terlihat pada dinding, meja dan kursi. Lighting kuning yang terkesan hangat dan dekorasi tali tambang yang membentuk lampu meja makan sangat unik dan memberikan kesan country yang lebih dalam resto ini. Beberapa kursi yang sengaja di design sendiri oleh pemilik café dengan menggunakan recycled material seperti kusi yang terbuat d skuter vespa dan juga tong bekas turut menambah keunikan dari café ini. Lampu lainnya dengan tampilan lampu minyak tanah khas Indonesia yang dimodifikasi menambah kesan Indonesia dalam interior café.

(18)

1.2 Batasan Masalah

Karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga dan biaya, serta untuk menjaga agar penelitian lebih terarah dan focus, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Dengan pertimbangan tersebut, maka penelitian ini dibatasi hanya pada :

1. Faktor internal yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dibatasi pada motivasi, persepsi, dan kepribadian.

2. Faktor eksternal yang mempengarui keputusan pembelian konsumen dibatasi pada kelas sosial.

3. Store Atmosphere dibatasi pada instore atmosphere dan outstore atmosphere.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan permasalahan pada penelitian ini adalah “ Bagaimana pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen pada Ranch57 Café & Resto?”

1.4 Tujuan Penelitian

(19)

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat member manfaat sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, yaitu untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti di

bidang pemasaran, khususnya mengenai store atmosphere dan keputusan pembelian konsumen.

2. Bagi perusahaan, yaitu untuk sebagai bahan masukan yang berguna bagi perusahaan dalam bidang pemasaran.

(20)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan kemampuan seorang peneliti dalam mengaplikasikan pola berpikirnya dalam menyusun secara sistematis teori teori yang mendukung permasalahan penelitian. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis yang digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta (Jogiyanto, 2004: 39). Teori berguna menjadi titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalah. Fungsi teori sendiri adalah untuk menerangkan, meramalkan, memprediksi, dan menemukan keterpautan fakta-fakta yang ada secara sistematis (Effendy, 2004: 224).

Untuk memberi kejelasan pada penelitian ini, penulis mengemukakan beberapa kerangka teori yang berkaitan dengan penelitian. Teori teori yang digunakan adalah Store Atmosphere dan Keputusan Pembelian Konsumen.

2.1.1 Store Atmosphere

2.1.1.1 Pengertian Store Atmosphere

(21)

Menurut Kotler 2005 “Atmosphere (suasana toko) adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik konsumen untuk membeli”. Store Atmosphere menyebabkan atau mempengaruhi pembelian. Keadaan emosional akan membuat dua perasaan yang dominan yaitu perasaan senang dan membangkitkan keinginan.

Menurut Christina Widhya Utami (2010: 255) “Suasana Toko (Store Atmosphere) merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperature, music, aroma secara menyeluruh akan menciptakann citra dalam bentuk konsumen”. Melalui suasana toko yang snegaja diciptakan oleh ritel, ritel berupaya untuk mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan layanan, harga maupun ketersediaan barang dagangan yang bersifat fishionablen.

(22)

2.1.1.2 Cakupan Store Atmosphere

Cakupan strategi Store atmosphere bisa dikelompokan menjadi Instore dan Outstore.”Store atmosphere bisa dipahami sebagai penataan ruang dalam (Instore) dan ruang luar (Outstore) yang dapat menciptakan kenyamanan bagi pelanggan”,(Sutisna dan Pawitra 2001). Menurut Levi dan Weitz (2001: 118), Store atmosphere terdiri dari dua hal, yaitu Instore atmosphere dan Outstore atmosphere:

(a). Instore Atmosphere

Instore Atmosphere adalah pengaturan-pengaturan di dalam ruangan yang menyangkut:

1) Internal Layout merupakan pengaturan dari berbagai fasilitas dalam ruangan yang terdiri dari tata letak meja kursi pengunjung, tata letak meja kasir, dan tata letak lampu, pendingin ruangan, sound.

2) Suara merupakan keseluruhan alunan suara yang dihadirkan dalam ruangan untuk menciptakan kesan rileks yang terdiri dari live music yang disajikan restoran dan alunan suara musik dari sound system.

3) Bau merupakan aroma-aroma yang dihadirkan dalam ruangan untuk meniptakan selera makan yang timbul dari aroma makanan dan menuman dan aroma yang ditimbulkan oleh pewangi ruangan.

4) Tekstur merupakan tampilan fisik dari bahanbahan yang digunakan untuk meja dan kursi dalam ruangan dan dinding ruangan.

(23)

yang memberikan kenyamanan, desain bar counter, penataan meja, penataan lukisan-lukisan, dan sistem pencahayaan dalam ruangan.

(b). Outstore atmosphere

Outstore atmosphere adalah pengaturan-pengaturan di luar ruangan yang menyangkut:

1) External Layout yaitu pengaturan tata letak berbagai fasilitas restoran diluar ruangan yang meliputi tata letak parker pengunjung, tata letak papan nama, dan lokasi yang strategis.

2) Tekstur merupakan tampila n fisik dari bahanbahan yang digunakan bangunan maupun fasilitas diluar ruangan yang meliputi tekstur dinding bangunan luar ruangan dan tekstur papan nama luar ruangan.

3) Desain eksterior bangunan merupakan penataan ruangan-ruangan luar restoran meliputi desain papan nama luar ruangan, penempatan pintu masuk, bentuk bangunan dilihat dari luar, dan sistem pencahayaan luar ruangan.

2.1.1.3 Elemen Store Atmosphere

(24)

1) Exterior (bagian luar toko)

Karakteristik exterior mempunyai pangaruh yang kuat pada citra toko tersebut, sehingga harus direncanakan dengan sebaik mungkin. Kombinasi dari exterior ini dapat membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol dan mengundang orang untuk masuk kedalam toko.

Element-elemen exterior ini terdiri dari sub elemen-sub elemen sebagai berikut: a. Storefront (Bagian Muka Toko)

Bagian muka atau depan toko meliputi kombinasi papan nama, pintu masuk, dan konstruksi bangunan. Storefront harus mencerminkan keunikan, kemantapan, kekokohan atau hal-hal lain yang sesuai dengan citra toko tersebut. Khususnya konsumen yang baru sering menilai toko dari penampilan luarnya terlebih dahulu sehingga merupakan exterior merupakan faktor penting untuk mempengaruhi konsumen untuk mengunjungi toko.

b. Marquee (Simbol)

(25)

c. Entrance (Pintu Masuk)

Pintu masuk harus direncanakan sebaik mungkin, sehingga dapat mengundangkonsumen untuk masuk melihat ke dalam toko dan juga mengurangi kemacetan lalu lintas keluar masuk konsumen.

d. Display Window (Tampilan Jendela)

Tujuan dari display window adalah untuk mengidentifikasikan suatu toko denganmemajang barang-barang yang mencerminkan keunikan toko tersebut sehingga dapat menarik konsumen masuk. Dalam membuat jendela pajangan yang baik harus dipertimbangkan ukuran jendela, jumlah barang yang dipajang, warna, bentuk,dan frekuensi penggantiannya.

e. Height and Size Building (Tinggi dan UkuranGedung)

Dapat mempengaruhi kesan tertentu terhadaptoko tersebut. Misalanya, tinggi langit-langittoko dapat membuat ruangan seolah-olahlebih luas.

f. Uniqueness (Keunikan)

Keunikan suatu toko bisa dihasilakan daridesain bangunan toko yang lain dari yang lain.

g. Surrounding Area (Lingkungan Sekitar)

(26)

h. Parking (Tempat Parkir)

Tempat parkir merupakan hal yang penting bagi konsumen. Jika tempat parkir luas, aman, dan mempunyai jarak yang dekat dengan toko akan menciptakan Atmosphere yang positif bagi toko tersebut.

2) General Interior (bagian dalam toko)

Yang paling utama yang dapat membuatpenjualan setelah pembeli berada di toko adalahdisplay. Desain interior dari suatu toko harusdiraancang untuk memaksimalkan visual merchandising. Display yang baik yaitu yangdapat menarik perhatian pengunjung danmembantu meraka agar mudah mengamati,memeriksa, dan memilih barang dan akhirnyamelakukan pembelian. Ada banyak hal yangakan mempengaruhi persepsi konsumen pada toko tersebut. Elemen-elemen general interior terdiri dari:

a. Flooring (Lantai)

Penentuan jenis lantai, ukuran, desain dan warna lantai sangat penting, karena konsumen dapat mengembangkan persepsi mereka berdasarkan apa yang mereka lihat.

b.Color and Lightening (Warna dan Pencahayaan)

(27)

dapat membuat suasana yang ditawarkan terlihat lebih menarik, terlihat berbeda bila dibandingkan dengan keadaan yang sebenarnya.

c. Scent and Sound ( Aroma dan Musik)

Tidak semua toko memberikan pelayanan ini, tetapi jika layanan ini dilakukan akanmemberikan suasana yang lebih santai pada konsumen, khusunya konsumen yang ingin menikmati suasana yang santai dengan menghilangkan kejenuhan, kebosanan, maupun stress sambil menikmati makanan.

d. Fixture (Penempatan)

Memilih peralatan penunjang dan cara penempatan meja harus dilakukan denganbaik agar didapat hasil yang sesuai dengan keinginan. Karena penempatan meja yangsesuai dan nyaman dapat menciptakan image yang berbeda pula.

e. Wall Texture (Tekstur Tembok)

Teksture dinding dapat menimbulkan kesan tertentu pada konsumen dan dapat membuat dinding terlihat lebih menarik.

f. Temperature (Suhu Udara)

Pengelola toko harus mengatur suhu udara, agara udara dalam ruangan jangan terlalupanas atau dingin.

g. Width of Aisles (Lebar Gang)

(28)

h. Dead Area

Dead Area merupakan ruang di dalam toko dimana display yang normal tidak bisaditerapkan karena akan terasa janggal. Misal : pintu masuk, toilet, dan sudut ruangan.

i. Personel (Pramusaji)

Pramusaji yang sopan, ramah, berpenampilan menarik, cepat, dan tanggap akan menciptakan citra perusahaan dan loyalitas konsumen.

j. Service Level

Macam-macam tingkat pelayanan menurut Kotler yang dialih bahsakan oleh Teguh,Rusli, dan Molan (2000) adalah self service, self selection, limited service, dan full service.

k.Price (Harga)

Pemberian harga bisa dicantumkan pada daftar menu yang diberikan agar konsumen dapat mengetahui harga dari makanan tersebut.

l. Cash Refister (Kasir)

Pengelola toko harus memutuskan penempatan lokasi kasir yang mudah dijangkau oleh konsumen.

m. Technology Modernization (Teknologi)

(29)

n. Cleanliness (Kebersihan)

Kebersihan dapat menjadi pertimbangan utama bagi konsumen untuk makan di tempat tersebut.

3) Layout Ruangan (Tata Letak Toko)

Pengelola toko harus mempunyai rencana dalam penentuan lokasi dan fasilitastoko.Pengelola toko juga harus memanfaatkan ruangan toko yang ada seefektif mungkin. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang layout adalah sebagai berikut:

a. Allocation of floor space for selling, personnel, and customers. Dalam suatu toko, ruangan yang ada harus dialokasikan untuk: - Selling Space (Ruangan Penjualan)

Ruangan untuk menempatkan dan tempat berinteraksi antara konsumen dan pramusaji.

- Personnel Space (Ruangan Pegawai)

Ruangan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan pramusaji seperti tempat beristirahat atau makan.

- Customers Space (Ruangan Pelanggan)

Ruangan yang disediakan untuk meningkatkan kenyamanan konsumen seperti toilet, ruang tunggu.

b. Traffic Flow (Arus Lalu Lintas)

Macam-macam penentuan arus lalu lintas toko, yaitu: - Grid Layout (Pola Lurus)

(30)

- Loop/Racetrack Layout (Pola Memutar)

Terdiri dari gang utama yang dimulai dari pintu masuk, mengelilingi seluruh ruangan, dan biasanya berbentuk lingkaran atau persegi, kemudian kembali ke pintu masuk.

- Spine Layout (Pola Berlawanan Arah)

Pada spine layout gang utama terbentang dari depan sampai belakang toko, membawa pengunjung dalam dua arah.

- Free-flow Layout (Pola Arus Bebas)

Pola yang paling sederhana dimana fixture dan barang-barang diletakan dengan bebas.

4) Interior Point of Interest Display (DekorasiPemikat Dalam Toko)

Interior point of interest display mempunyai dua tujuan, yaitu memberikan informasi kepada konsumen dan menambah store atmosphere, hal ini dapat meningkatkan penjualan dan laba toko. Interior point of interest display terdiri dari :

a. Theme Setting Display (Dekorasi Sesuai Tema)

(31)

b. Wall Decoration (Dekorasi Ruangan)

Dekorasi ruangan pada tembok bisa merupakan kombinasi dari gambar atau poster yan ditempel, warna tembok, dan sebagainya yang dapat meningkatkan suasana toko. Menurut Levi dan Weitz (2000: 45), Ketika peritel hendak menata atau mendekorasi ulang sebuah toko manajer harus memperhatikan tiga tujuan dari atmosphere berikut:

1. Atmosphere harus konsisten dengan citra toko dan strategi secara keseluruhan. 2. Membantu konsumen dalam menentukan keputusan pembelian.

3. Ketika membuat suatu keputusan mengenai desain, manajer harus mengingat mengenai biaya yang diperlukan dengan desain tertentu yang sebaik-baikanya sesuai dengan dana yang dianggarkan

2.1.2 Keputusan Pembelian Konsumen

2.1.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen

(32)

suatu produk dalam waktu tertentu. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk (2007: 285) yaitu , “Keputusan pembelian konsumen adalah seleksi terhadap dua pilihan atau lebih. Dengan perkataan lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan”.

2.1.2.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotler & Keller (2009: 184), proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap yang meliputi :

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang−rasa lapar, haus, seks−naik ke tingkat maksimum dan menjadi dorongan; atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal, sehingga memicu pemikiran untk melakukan pembelian.

2. Pencarian Informasi

Konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan (pencarian Internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal).

3. Evaluasi Alternatif

(33)

4. Keputusan Pembelian

Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau mengganti yang dapat diterima bila perlu.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan.

2.1.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen

Faktor-faktor yang mempengarui keputusan pembelian konsumen terdiri dari faktor internal dan eksternal. Menurut Hawkins, Best dan Coney, Mc Graw Hill (Supranto, J. & Limakrisna, Nandan, 2007: 3) , faktor internal meliputi: persepsi, pembelajaran, memori, motivasi, kepribadian, emosi, sikap, sedangkan factor eksternal meliputi: budaya, sub budaya, demografis, status sosial, kelompok rujukan, family.

a. Faktor-faktor internal

(34)

a) Persepsi

Persepsi adalah proses yang digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi dan mengartikan masukan informasi guna menciptakan suatu gambaran yang berarti dari lingkungan sekitarnya (Kotler, 2005: 216).

b) Pembelajaran

Pembelajaran merupakan istilah yang dipergunakan untuk menguraikan proses dengan mana memori dan perilaku diubah sebagai suatu hasil dari proses informasi secara sadar dan tak sadar (Supranto,J. & Limakrisna, Nandan, 2007: 115).

c) Memori

Memori merupakan seluruh akumulasi pembelajaran pengalaman sebelumnya. Terdiri dari dua komponen, yaitu memori jangka pendek dan panjang. Memori jangka pendek merupakan porsi/ bagian dari seluruh memori yang pada saat terkirim (currently) diaktifkan atau dipergunakan (Supranto,J. & Limakrisna, Nandan, 2007: 129).

d) Motivasi

(35)

e) Kepribadian

Kepribadian (personality) merupakan suatu karakteristik individu mengenai kecendrungan merespon lintas situasi yang mirip. Kepribadian konsumen menunjukkan dan mengarahkan perilaku yang dipilih untuk mencapai tujuan dalam situasi yang berbeda (Supranto,J. & Limakrisna, Nandan, 2007: 104). f) Emosi

Emosi adalah perasaan yang secara relatif tidak terkontrol yang mempengaruhi perilaku secara kuat (Supranto,J. & Limakrisna, Nandan, 2007: 108). Perasaan tersebut dapat berupa kemarahan, kesedihan, kebahagiaan, dan sebagainya. g) Sikap

Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan dan manfaat dari objek tersebut (Sumarwan, Ujang, 2004: 136).

b. Faktor-faktor eksternal a) Budaya

Budaya (culture) adalah keseluruhan yang kompleks (complex whole) meliputi pengetahuan, kepercayaan, snei, hukum, moral, kebiasaan, dan setiap kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh oleh setiap orang sebagai anggota masyarakat (Supranto,J. & Limakrisna, Nandan, 2007: 21)

b) Sub budaya

(36)

sama-sama memiliki makna budaya yang sama-sama, akan tetapi keduanya merupakan bagian dari masyarakat yang lebih luas, jadi akan dipengaruhi oleh budaya secara keseluruhan (Supranto,J. & Limakrisna, Nandan, 2007: 47).

c) Demografis

Demografis merupakan suatu akibat dan suatu sebab dari nilai budaya dan kultural (Supranto,J. & Limakrisna, Nandan, 2007: ).

d) Kelas Sosial

Kelas sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang berbeda atau strata yang berbeda. Perbedaan kelas atau strata akan akan menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan harta benda, gaya hidup, nilai-nilai yang dianut (Ujang Sumarwan, 2002: 219).

e) Kelompok Rujukan/ Acuan

Kelompok Rujukan/Acuan adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok rujukan/ atau acuan digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk perbandingan atau sebuah referensi dalam membentuk respons afektif dan kognitif dan perilaku (Ujang Sumarwan, 2002: 250).

f) Keluarga

(37)

2.2 Hipotesis

Sugiyono (2012: 64) mendefinisikan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Ha : terdapat pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen.

2. H0 : Store Atmosphere tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.

2.3 Penelitian Terdahulu

Dewi Rubiyanti Hadi (2004) telah melakukan penelitian sebelumnya dengan topik yang sama dengan penulis melalui skripsi yang berjudul “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada China Emporium Factory Outlet Bandung “. Analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa Store Atmosphere mampu mempengaruhi tingkat keputusan pembeliankonsumen sebesar 28% , sedangkan sisanya 72% dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan analisis uji hipotesis diperoleh thitung sebesar 6,18 angka tersebut lebih besar dari ttabel sebesar 1,663. Maka angka ini berada pada penolakan Ho. Dengan demikian, Store atmosphere yang menyenangkan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen.

(38)

pembahasan menunjukkan bahwa hasil pengujian hipotesis yaitu uji F, menunjukkan bahwa F hitung (48,038) > F tabel (2,99). Hal ini menunjukkan bahwa instore maupun outstore atmosphere Resto Nine bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Besarnya pengaruh instore maupun outstore atmosphere Resto Nine terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 49,8%. Berdasarkan pengujian hipotesis yaitu uji t, menunjukkan bahwa nilai thitung untuk instore atmosphere yaitu sebesar 4,693 dan nilai thitung untuk outstore atmosphere yaitu sebesar 2,091 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ttabel yaitu sebesar 1,663. Hal ini menunjukkan bahwa baik instore maupun outstore atmosphere Resto Nine secara parsial mempunyai pengaruh berarti terhadap keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan nilai koefisien determinasi parsial menunjukkan bahwa Nilai koefisien determinasi parsial untuk instore atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen di Resto Nine adalah sebesar 18,5%. Sedangkan pengaruh outstore atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen di Resto Nine adalah sebesar 4,3%. Hal ini menunjukkan bahwa instore atmosphere lebih mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Resto Nine dibandingkan outstore atmosphere.

(39)

Secara parsial variabel yang memberikan pengaruh paling signifikan terhadap loyalitas pelanggan adalah kualitas pelayanan.

(40)

BAB III

METODE PENELITAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang dilandaskan kepada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statisik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2008: 13). Penelitian ini menggunakan studi kausal, yaitu meneliti pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen di Ranch57 Café & Resto.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini di dilakukan pada salah satu café & resto di Medan yaitu di Ranch57 Café & Resto yang terletak di Plaza Medan Fair Lt. 1 No. 57 Medan. Penelitian ini dilakukan selama lebih kurang tiga bulan yang dimulai dari bulan Juni.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

(41)

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini, populasi yang diambil adalah konsumen yang telah membeli pada Ranch57 Café & Resto yang terletak di Plaza Medan Fair Lt. 1 No. 57 Medan.

3.3.2 Sampel

(42)

n =

Keterangan:

n = jumlah sampel

Zα = nilai standar normal yang besarnya tergantung α

bila α = 0,05 Z = 1,67 bila α = 0,01 Z = 1,96 p = estimator proporsi populasi q = 1-p

d = penyimpangan yang ditolerir

Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

n =

n = = 96,04 orang. Dibulatkan menjadi 96 orang.

3.3.2.1 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2008: 18), teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini secara probabilitas sampling, meliputi:

(43)

b. Acceptanced random sampling yaitu metode penarikan sampel kepada konsumen yang memang memang mempunyai kemampuan dan kemauan mengisi kuesioner.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data, informasi,keterangan-keterangan serta fakta-fakta yang diutuhkan untuk penelitian ini, maka dilakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data Primer (Primary Data)

Pengumpulan Data Primer (Primary Data) yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui penelitian dengan turun langsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu dilakukan dengan menggunakan :

a. Interview (Wawancara)

Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini agar didapat data dan informasi yang dibutuhkan penulis dalam penelitian ini. b. Kuisioner (Angket)

(44)

c. Observasi (Pengamatan)

Observasi dilakukan secara langsung di lokasi yang menjadi objek penelitian guna mendapatkan data primer.

2. Pengumpulan Data Sekunder (Secondary Data)

Pengumpulan Data Sekunder (Secondary Data), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder untuk mendukung data primer. Penulis menggunakan cara untuk memperoleh data sekunder sebagai berikut :

a. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, kaya ilmiah serta pendpat para ahli yang berkompetensi serta mamiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti.

b. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada di lokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang terkait dengan penelitian.

3.5 Teknik Penentuan Skor

(45)

tentang variabel penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan lima tipe alternatif jawaban yaitu sebagai berikut :

1) Untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 4 2) Untuk pilihan jawaban Setuju (S) diberi skor 3

3) Untuk pilihan jawaban Kurang Setuju (KS) diberi skor 2 4) Untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 1

Untuk mengetah ui kategori dari jawaban masing-m asing variabel tersebut akan ditentukan dengan skala interval sebagai berikut :

Interval =

Interval =4 – 1 4

= 0,75

Dengan interval 0,8 maka kategori jawaban responden masing-masing variabel dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Skor untuk kategori sangat tinggi : 3.28 – 4.03 2. Skor untuk kategori tinggi : 2,52 – 3.27 3. Skor untuk kategori rendah : 1,76 – 2,51 4. Skor untuk kategori sangat rendah : 1,00 – 1,75

(46)

3.6 Definisi Konsep

Prasetyo dan Jannah (2005: 67) menyatakan, konsep merupakan suatu gagasan yang dinyatakan dalam suatu symbol atau kata.

Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, maka dalam hal ini penulis mengemukakan definisi dari konsep yang dipergunakan, yaitu :

1. Store atmosphere

Store Atmosphere adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk memengaruhi pelanggan dalam membeli barang (Utami, 2006: 238).

2. Keputusan Pembelian Konsumen

Keputusan pembelian merupakan perilaku konsumen dalam memperlakukan pengambilan keputusan konsumen sebagai pemecahan masalah yang dihadapinya (Setiadi, 2008: 416).

3.7 Definisi Operasional

(47)

A. Variabel bebas (X), yang terdiri dari: 1. Instore Atmosphere:

Internal Layout merupakan pengaturan dari berbagai fasilitas dalam ruangan

yang terdiri dari tata letak meja kursi pengunjung, tata letak meja kasir, dan tata letak lampu, pendingin ruangan, sound.

• Suara merupakan keseluruhan alunan suara yang dihadirkan dalam ruangan

untuk menciptakan kesan rileks yang terdiri dari live music yang disajikan restoran dan alunan suara musik dari sound system.

• Bau merupakan aroma-aroma yang dihadirkan dalam ruangan untuk

meniptakan selera makan yang timbul dari aroma makanan dan menuman dan aroma yang ditimbulkan oleh pewangi ruangan.

• Tekstur merupakan tampilan fisik dari bahanbahan yang digunakan untuk

meja dan kursi dalam ruangan dan dinding ruangan.

• Desain interior bangunan adalah penataan ruang-ruang dalam restoran

kesesuaian meliputi kesesuaian luas ruang pengunjung dengan ruas jalan yang memberikan kenyamanan, desain bar counter, penataan meja, penataan lukisan-lukisan, dan sistem pencahayaan dalam ruangan.

2. Outstore Atmosphere:

• External Layout yaitu pengaturan tata letak berbagai fasilitas restoran diluar

(48)

• Tekstur merupakan tampila n fisik dari bahanbahan yang digunakan bangunan

maupun fasilitas diluar ruangan yang meliputi tekstur dinding bangunan luar ruangan dan tekstur papan nama luar ruangan.

• Desain eksterior bangunan merupakan penataan ruangan-ruangan luar

restoran meliputi desain papan nama luar ruangan, penempatan pintu masuk, bentuk bangunan dilihat dari luar, dan sistem pencahayaan luar ruangan. B. Variabel terikat (Y), yang terdiri dari:

1. Faktor internal:

• Motivasi: Kekuatan yang enejik yang menggerakkan perilaku dan

memberikan tujuan dan arah pada perilaku. Suati motif (motive) merupakan kostrak (construck) mewakili kekuatan dalam (inner force) yang tidak terlihat dan memaksa suatu respon perilaku dan memberikan pengarahan khusus terhadap respon

• Kepribadian: Suatu karakteristik individu mengenai kecendrungan

merespon lintas situasi yang mirip. Kepribadian konsumen menunjukkan dan mengarahkan perilaku yang dipilih untuk mencapai tujuan dalam situasi yang berbeda.

• Persepsi: Proses yang digunakan individu untuk memilih,

(49)

2. Faktor eksternal:

• Kelas sosial: pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang

berbeda atau strata yang berbeda. Perbedaan kelas atau strata akan akan menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan harta benda, gaya hidup, nilai-nilai yang dianut.

C. Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi:

1. Jenis kelamin : Jenis kelamin dari responden (laki-laki atau perempuan)

2. Usia : Umur responden saat mengisi kuisioner

3. Pendidikan terakhir: pendidikan terakhir yang telah di selesaikan oleh responden.

4. Pekerjaan : mata pencarian yang digeluti oleh responden yang akan dijadikan sampel.

5. Domisili : tempat tinggal tetap responden.

6. Frekuensi berkunjung: telah berkunjung minimal 2 kali dalam 1 tahun terakhir,karena melalui frekuensi kunjungan tersebut dianggap telah mengetahui kondisi internal Ranch57 Café & Resto.

7. Penghasilan : penghasilan yang diperoleh responden berdasarkan mata pencaharian yang digelutinya

(50)

Tabel Operasional Variabel

Variabel Indikator Sub Indikator

Store Atmosphere

(X)

Instore Atmosphere

Internal Layout

Suara Bau Tekstur

Desain Interior

Outstore Atmosphere

External Layout

Tekstur

Desain Interior

Motivasi Keputusan

Pembelian Konsumen (Y)

Faktor internal Kepribadian

(51)

3.8 Teknik Analisa Data

Teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisa data kuantitatif yang merupakan suatu pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dengan angka-angka. Metode yang digunakan adalah metode analisis korelasi dan regresi dengan bantuan program SPSS.

3.8.1 Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995: 226).

3.8.2 Analisis Tabel Silang

Analisis tabel silang merupakan analisa yang digunakan untuk mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya. Sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negative (Singarimbun, 1995: 273)

3.8.3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Menurut Sugiyono (2008:270) ”Regresi sederhana didasarkan pada hubungan

fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen”.

Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Store Atmosphere (X) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y).

(52)

Y = a + bX

Y = Subjek dalam variable dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

x = Variabel bebas 3.8.4 Uji Asumsi Klasik 3.8.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data adalah dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov dimana kriteria ini untuk menentukan normal atau tidaknya data, dilihat dari nilai probabilitasnya. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov tidak signifikan (Asymp. Sig. (2-tailed) > α 0,05) maka data adalah normal.

3.8.5 Uji Hipotesis 3.8.5.1 Uji Parsial (uji t)

Uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis yang di gunakan :

Ho: bi £ 0, maka variabel independen (store atmosphere) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).

Ho: bi > 0, maka variabel independen (store atmosphere ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengaruh dependen (keputusan pembelian).

(53)

Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan apabila t tabelnya < t hitungnya maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.8.5.2 Koefisien Determinasi

Menurut Kuncoro (2001) nilai koefesien determinasi adalah di antara nilai nol dan satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang di butuhkan untun variasi variabel dependen.

Pada intinya, koefesien determinasi mengukur seberapa jauh variabel independen menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefesien determinasi adalah antara nol dan satu. Apabila hasil mendekati 1 maka hasil tersebut

mengindikasikan korelasi yang kuat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Namun apabila hasil mendekati 0 berarti mengindikasikan korelasi yang lemah

antara variable bebas dengan variabel terikat (Ghozali,2009).

3.8.6 Uji Validitas

(54)

selanjutnya dapat dilakukan pengujian reliabilities alat ukur. Sebaliknya bila alat ukur dikatakan tidak valid, maka alat ukur yang telah digunakan sebelumnya hams dievaluasi atau diganti dengan alat ukur yang lebih tepat / efektif.

Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Jika r tiap butir lebih besar dari r dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan uji satu sisi, taraf signifikan 5% dengan df = n-2.

Dengan ketentuan:

Jika rhitung > rtabelmaka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan). Jika rhitung < rtabelmaka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak signifikan).

3.8.7 Uji Reabilitas

(55)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Ranch57 Café & Resto

Ranch57 Café & Resto berada di dalam sebuah mall di Medan, yaitu Plaza Medan Fair Lt. 1 No. 57 Medan. Café & Resto ini berdiri pada tanggal 29 Desember 2012, oleh Bapak Wendy selaku owner dari Ranch57 Café & Resto. Ranch57 Café & Resto merupakan perusahaan keluarga, pemilik Ranch57 Café & Resto ini sendiri telah berpengalaman mengurusi restoran lain yang telah berdiri lebih dulu yaitu Plus Café, Lekker1, dan Lekker 2. Ketiga restoran tersebut cukup sukses menarik minat pengunjung dengan konsep desain restoran yang cukup unik di setiap restoran. Plus Café terletak di Grand Palladium Mall Lt. 3 Blok TB-2, Lekker1 terletak di Komplek Multatuli Indah, Blok BB No. 10-11, Lekker 2 terletak di Jl. Putri Hijau 1, Komp. Putri Hijau Driving Range. Dengan begitu

terlihat bahwa pemilik sangat berpengalaman dalam mengurusi usaha di bidang restoran.

(56)

pangsa pasar menengah. Pangsa pasar menengah yg dipilih oleh Ranch57 Café & Resto disebabkan oleh lokasi dari Ranch57 Café & Resto itu sendiri, yaitu Plaza Medan Fair, yang menurut pemilik memiliki pengunjung terbanyak dari kalangan menengah sehingga tidak cocok jika dipatok harga yang terlampau tinggi.

Sesuai namanya, “Ranch” yang berarti peternakan yang luas, Café & Resto ini mengusung konsep perternakan yang bergaya American & Indonesian dalam design interior dan eksteriornya. Interiornya di dominasi bahan kayu seperti yang terlihat pada dinding, meja dan kursi. Lighting kuning yang terkesan hangat dan dekorasi tali tambang yang membentuk lampu meja makan sangat unik dan memberikan kesan country yang lebih dalam resto ini. Beberapa kursi yang sengaja di design sendiri oleh pemilik café dengan menggunakan recycled material seperti kusi yang terbuat d skuter vespa dan juga tong bekas turut menambah keunikan dari café ini. Lampu lainnya dengan tampilan lampu minyak tanah khas Indonesia yang dimodifikasi menambah kesan Indonesia dalam interior café.

(57)

ditawarkan untuk makanan beraneka ragam mulai dari Rp 6.000,- sampai dengan Rp 40.000,-. Untuk minuman harga yang ditawarkan mulai dari Rp 8.000,- sampai dengan Rp 45.000,-

Ranch Café & Resto memiliki total staf 15 orang yang meliputi supervisor, kepala koki, cooking staff, floor captain, bar captain, waiter/waitress, bar boy dan kitchen steward/helper. Yang keseluruhannya bekerja sama dengan baik untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi pelanggan. Dengan kerjasama yang baik dalam melayani pelanggan, diharapkan Ranch57 Café & Resto dapat sukses mencapai tujuan yang ditetapkan.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi

Visi dari Ranch57 Café & Resto adalah menjadi café & resto pilihan nomor satu bagi konsumen dengan memberikan kualitas yang berkelas pada cita rasa makanan, suasana café dan pelayanan, namun dengan harga yang terjangkau sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.

Misi

Misi dari Ranch57 Café & Resto adalah:

1. Terus meningkatkan dan mempertahankan kualitas cita rasa makanan, suaana restoran dan pelayanan untuk menjaga kepercayaan konsumen.

(58)

3. Merencanakan berbagai strategi pemasaran yang baik untuk menunjang penjualan restoran.

4. Menjalin hubungan kerjasama yang beik antara atasan deng n karyawan untuk menberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen.

4.1.3 Tujuan Pendirian Perusahaan

Setiap perusahaan yang ingin maju dan berkembang harus memiliki tujuan perusahaan. Dengan adanya tujuan perusahaan, maka semua aktivitas perusahaan dapat diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, demikian halnya dengan Ranch57 Café & Resto. Adapun tujuan pendirian Ranch57 Café & Resto adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan profitabilitas usaha melalui hasil penjualan.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan, makanan, minuman, dan mampu bersaing dengan restoran menengah di Medan.

3. Meningkatkan kepuasan pelanggan agar menjadi pelanggan yang loyal terhadap Ranch57 Café & Resto.

4. Meningkatkan jumlah pelanggan.

5. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

6. Meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawan melalui perolehan laba yang optimal

(59)

8. Meningkatkan kenyamanan agar pelanggan dapat menikmati makanannya dengan puas dan nyaman.

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah susunan dari komponen-komponen dalam suatu organisasi. Struktur organisasi menjelaskan tentang adanya pembagian kerja dan menjelaskan tentang bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut dikoordinasikan. Selain itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Adapun struktur organisasi yang terdapat pada Ranch57 café & Resto adalah sebagai berikut:

(60)

4.1.5 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab Bidang

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pemilik (Owner)

Tugas dan tanggung jawab dari pemilik (owner) adalah sebagai berikut: a. Pemegang kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan penting b. Datang mengontrol operasional café.

2. Supervisor

Tugas dan tanggung jawab dari supervisor adalah sebagai berikut:

a. Menerima wewenang dari pemilik (owner) untuk mengerjakan apa yang telah digariskan perusahaan.

b. Bertanggung jawab terhadap deluruh kegiatan operasional perusahaan. c. Mengawasi pelaksanaan tugas-tugas operasional perusahaan yang

dilakukan oleh seluruh staf.

d. Mengepalai floor captain, waiters/ waitrees. e. Menyusun schedule kerja seluruh karyawan.

f. Menyusun promo di setiap periode untuk menarik pengunjung. 3. Kepala Koki

Tugas dan tanggung jawab dari kepala koki adalah sebagai berikut:

a. Memegang kekuasaan tertinggi di dapur dan bertanggung jawab terhadap segala hal yang terjadi di dapur.

b. Mengontrol pekerjaan cook dan steward/ helper.

(61)

d. Menciptakan menu-menu baru dengan cita rasa yang tinggi.

e. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan bahan baku makanan yang dibutuhkan untuk memasak.

4. Cook

Tugas dan tanggung jawab dari cook adalah sebagai berikut:

a. Memasak semua makanan yang dipesan berdasarkan dengan resep yang telah ditetapkan.

b. Menjaga kebersihan dapur. 5. Kitchen Steward/ Helper

Tugas dan tanggung jawab dari kitchen steward/ helper adalah sebagai berikut: a. Menceklis semua makanan keluar

b. Mencuci semua peralatan memasak dan peralatan makan yang telah digunakan.

c. Menjaga kebersihan dapur. 6. Floor Captain

Tugas dan tanggung jawab dari floor captain adalah sebagai berikut: a. Menjaga kebersihan seluruh café & Resto.

b. Memberi laporan kepada supervisor jika terdapat complain dari pelanggan. c. Memberi laporan kepada supervisor jika terdapat masalah yang tidak dapat

dipecahkan mengenai pelanggan maupun internal Café & Resto. 7. Bar Captain

(62)

a. Membuat minuman sesuai pesanan dan berdasarkan standart resep yang telah ditetapkan

b. Menciptakan menu baru dengan kualitas tinggi.

c. Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapian seluruh area bar. 8. Waiters/ Waitress

Tugas dan tanggung jawab dari waiters/ waitrees adalah sebagai berikut: a. Melakukan persiapan sebelum restoran dibuka.

b. Menyambut dan melayani tamu dengan sebaik mungkin.

c. Memberikan daftar menu ke tamu dan selanjutnya menerima orderan pesanan makanan.

d. Menyajikan makanan dan minuman kepada tamu.ng

e. Membersihkan sisa piring dan meja tamu setelah selesai makan.

f. Memiliki pengetahuan tentang menu yang ada sehingga dapat menjelaskan jika ditanya oleh tamu.

g. Billing

h. Sebagian waitress merangkap seb.agai kasir 9. Bar Boy

Tugas dan tanggung jawab dari bar boy adalah sebagai berikut: a. Memjaga kebersihan dan kerapian area bar

(63)

4.2 Penyajian Data

Pada bab ini dipaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah diperoleh peneliti di lapangan dengan sebelum melakukan penyebaran kuesioner terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reliabilitas. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada 96 responden dari sampel yang telah diambil pada Ranch57 Café & Resto.

Adapun penyajian data berisikan identitas responden beserta data variabel penelitian. Penyajian data mengenai identitas responden adalah untuk mengetahui spesifikasi yang di miliki oleh responden seperti usia, pekerjaan dan pendidikan terakhir. Sedangkan penyajian data tentang variabel penelitian adalah untuk menjawab permasalahan penelitian.

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Hasil penelitian agar memiliki tingkat kesahian atau validitas yang tingi, maka setiap variabel yang digunakan harus diuji kecermatannya. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi (r hitung) dari variabel penelitian dengan r tabel didasarkan pada derajat keyakinan tertentu dengan n = jumlah responden.

(64)

Kriteria untuk pengambilan keputusan:

a. Untuk validitas tiap pertanyaan dalam kuesioner: Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dikatakan valid Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dikatakan tidak valid b. Untuk reliabilitas kuesioner:

Jika r alpha > r tabel, maka kuesioner dinyatakan reliabel Jika r alpha < r tabel, maka kuesioner dinyatakan tidak reliable

Tabel 4.1

Uji Validitas Store Atmosphere (X)

Corrected Item Total

Correlation r tabel Validitas ( r hitung)

(65)

Kolom corrected item-total correlation menunjukan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Uji kuesioner sebanyak 10 orang responden. Pada signifikansi 5% dengan derajat bebas df = n - 2, df = 10 - 2, r tabel sebesar 0,20 . Pada hasil dapat dilihat bahwa nilai corrected item total correlation (r hitung) lebih besar daripada r tabel, sehingga seluruh pertanyaan dinyatakan valid.

Pada pengujian reliabilitas pada tabel 2, maka berdasarkan kriteria pengambilan keputusan melalui perbandingan r alpha dengan r tabel secara umum kuesioner dapat dinyatakan reliabel untuk dipakai sebagai instrumen penelitian.

Tabel 4.2

Reliabilitas Kuesioner (X)

Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2013

Gambar

Tabel Operasional Variabel
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Ranch57 Café & Resto
Tabel 4.3 Uji Validitas Kuesioner (Y)
Tabel 4.5 Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alamat Kampus Karangmalang, Yogyakarta

Konsultan Penyusunan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Konsultasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Konsultan Teknik Produksi Sumur Migas, Konsultan.

Pumpi (ESP) - Pengoperasian dan Pemeliharaan Sistem Pemompaan : - Pemompaan Injeksi Air - Perawatan dan Perbaikan Peralatan : - Peralatan Bejana Bertekanan : Separator, Hydrocyclone

sikap kesehatan reproduksi tentang seks pra nikah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Prambanan Yogyakarta tahun 2010, responden yang mempunyai sikap dengan kategori baik berjumlah

Baik pasien yang datang dengan perjanjian maupun pasien yang datang atas kemauan sendiri setelah membeli karcis, baru akan mendapat pelayanan di tempat pendaftaran. Pasien

Multiplier tenaga kerja menunjukan perubahan tenaga kerja yang disebabkan oleh perubahan awal dari sisi output. Multiplier tenaga kerja tidak diperoleh dari elemen-elemen dalam

Faktor-Faktor Yang Menjadikan Keunikan Dalam Tradisi Tersebut Menjadi Tradisi Yang Harus Dilaksanakan Oleh Mereka Berdasarkan hasil paparan data pada sub bab sebelumnya pada rumusan