Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Dalam bidang kajian al-Qur’an atau Tafsir, banyak
dijumpai berbagai corak penafsiran al-Qur’an. Abdul Majid
Abdussalam al-Muhtasib (1997) misalnya, mengelompokkan
tiga kategori tafsir konptemporer, yaitu corak salafi, rasional,
dan ilmiah. Thameem Ushama (2002) melihat kajian
al-Qur’an berdasarkan metodologi yang digunakan, yaitu tafsir
bil ma’tsur, tafisr bil ra’yi, dan tafsir isyari. Menurut Abdul
Mustaqim (2003) setiap periode terdapat karakateristik di
dalam corak penafsiran al-Qur’an. Dalam karyanya tersebut
Abdul Mustaqim menyimpulkan bahwa pada setiap periode,
yaitu periode klasik, pertengahan, dan kontemporer terdapat
karakteristik yang berbeda sebagai suatu keniscayaan. Hal
ini karena terdapat pengaruh dari kondisi sosio-kultural dan
situasi politik pada saat mufassir hidup. Di samping itu juga
terdapat para ahli lain yang berusaha memberikan gambaran
mengenai kajian di bidang al-qur’an atau tafsir, baik secara
umum atau secara khusus pada suatu geografis tertentu
seperti dilakukan Federspiel (1996) tentang kajian al-qur’an
di Indonesia dari Mahmud Yunus hingga Quraish Shihab.
Beberapa hal tersebut telah membuktikan bahwa
dalam studi tafsir al-qur’an terdapat pengaruh yang kuat dari
suatu sistematika atau cara berfikir yang diakibatkan karena
perbedaan latar belakang, perbedaan kondisi sosial budaya,
dan sebagainya yang di dalam memahami teks al-Qur’an.
dilakukan untuk mengetahui perkembangan ilmu
pengetahuan terutama menyangkut domain atau wilayah
kajian adalah dengan melakukan visualisasi pengetahuan
atau lazim disebut pemetaan pengetahuan (knowledge
mapping). Pemetaan ini dilakukan sebagai pengungkapan
suatu gagasan atau perasaan dengan menggunakan gambar,
tulisan, grafik. Menurut Spasser (1997: 78) peta ilmu
pengetahuan merupakan alat relasi yang menyediakan
informasi antar hubungan entitas yang dipetakan. Di
samping metode analisis isi seperti dijelaskan di atas,
metode lain yang dapat digunakan untuk memetakan suatu
bidang kajian adalah dengan menggunakan metode analisis
sitiran. Metode ini digunakan untuk menganalisis secara
deskriptif suatu karya menurut jenis literatur dan frekuensi
pengarang yang bertujuan untuk mengetahui penggunaan
jenis literatur dan kontribusi yang diberikan oleh peneliti
dalam perkembangan ilmu pengetahuan (Sulistyo-Basuki,
2001: 11).
Penelitian ini berusaha melakukan kajian terhadap
terhadap
skripsi
mahasiswa
Tafsir Hadis Fakultas
UShuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada periode
lima tahun terakhir, yaitu tahun 2006-2011.
Permasalahan
Afrika seperti Nigeria. UIN juga mempunyai program
pendidikan yang bervariasi baik jenis program studi maupun
tingkat pendidikan, dari S1, S2, dan bahkan S3. Sebagai
suatu universitas, UIN sangat terbuka dalam berbagai aliran
pemikiran, dari yang paling moderat sampai yang paling
konservatif, dari liberalisme sampai tradisionalisme. Untuk
menyelesaikan suatu program studi di UIN, baik pada
tingkat sarjana (S1), Magister (S2), dan doktor (S3),
mahasiswa diwajibkan menulis suatu karya ilmiah yang
berupa skripsi untuk program S1, tesis untuk program S2,
dan disertasi untuk program S3.
Dalam tradisi ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi
merupakan karya ilmiah sebagai suatu hasil penelitian dan
analisa berfikir seorang mahasiswa sehingga dalam
batas-batas tertentu. Skripsi dapat dikatakan merupakan awal
pencapaian pemikiran seseorang secara akademis dalam
bidang yang diminatinya. Di samping itu, di dalam penulisan
skripsi juga menggambarkan hubungan antar pemikiran.
Dalam menyusun skripsi, mahasiswa tidak hanya membahas
suatu masalah berdasarkan kerangka pemikirannya sendiri,
akan tetapi juga mengutip banyak sumber untuk menjelaskan
masalah yang diteliti. Kutipan-kutipan atau sitiran yang
dilakukan dalam menyusun karya ilmiah tersebut dapat
merupakan bentuk komunikasi ilmiah, dan juga dapat
mengindikasikan adanya pengaruh dari sumber yang dikutip.
Di antara aliran-aliran tersebut, aliran pemikiran manakah
yang paling banyak berpengaruh bagi para mahasiswa UIN;
modernisme ataukah tradisionalisme? Sebagai kampus
pembaharu tentu seharusnya pemikiran-pemikiran yang
bersifat modern dan rasional yang banyak berpengaruh di
dalam pemikiran keagamaan para civitas akademika
termasuk para mahasiswanya.
Berkenaan dengan masalah tersebut di atas, rumusan
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana komposisi peta kajian Tafsir dan Hadis
pada skripsi mahasiswa Tafsir Hadis Fakultas
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta rentang
waktu 2006-2011? Tema-tema apa yang paling
populer?
2.
Bagaimana literatur Tafsir Hadis yang disitir dalam
penulisan skripsi tersebut? Berapa kuantitas
literaturnya? Bahasa apa yang dominan?
3.
Literatur tafsir dan hadis apa yang dominan disitir?
4.
Siapa pengarang yang paling populer disitir?
Hipotesis
Penelitian ini berbicara tentang referensi yang
digunakan oleh mahasiswa Tafsir Hadis Fakultas
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam
skripsinya. Beberapa asumsi yang mendasari penelitian ini
adalah:
1.
Skripsi merupakan suatu jenis karya ilmiah sebagai
hasil penelitian, dan karenanya harus memenuhi
kriteria ilmiah.
3.
Semua literatur ilmu pengetahuan yang digunakan
dalam penulisan skripsi tercantum di dalam
bibliografi (daftar pustaka) yang menunjukkan
literatur yang disitir.
Berdasarkan beberapa asumsi tersebut di atas, maka
hipotesa kerja yang diajukan dalam penelitian ini adalah
adanya pengaruh pemikiran tertentu yang dominan di
kalangan mahasiswa mahasiswa Tafsir Hadis Fakultas
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui referensi yang
paling berpengaruh terhadap skripsi mahasiswa Tafsir Hadis
Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam
skripsinya.
Secara khusus tujuan penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui dimensi subyek dari literatur yang
sering digunakan di dalam penulisan skripsi.
2.
Untuk mengetahui pengarang atau tokoh dari pengarang
literatur yang sering dikutip di dalam penulisan skripsi.
Manfaat dan Signifikansi Penelitian
Hasil penelitian terutama bermanfaat untuk hal-hal
sebagai sebagai berikut:
1.
Hasil penelitian ini akan
menggambarkan
kecenderungan pemikiran yang berkembang di dalam
studi tafsir hadis pada mahasiswa Tafsir Hadis di
Indonesia.
2.
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai evaluasi
terhadap sistem pengajaran Tafsir Hadis.
sumber-sumber informasi yang diggunakan dosen dan
mahasiswa di dalam kegiatan ilmiah.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan
paradigma positivis, dan menggunakan model penelitian
kuantitatif. Dalam hal ini penulis menggunakan metode
penelitian survey terhadap sumber bibliografi. Metode ini
dilakukan dengan meneliti suatu objek yang berupa sumber
bibliografi yaitu dalam bentuk skripsi. Dengan pendekatan
ini, hubungan antar suatu dokumen dapat diteliti melalui
analisis kutipan-kutipan yang digunakan di dalam menulis
suatu skripsi yang disebut dengan analisis sitiran.
Penelitian ini dilakukan terhadap skripsi mahasiswa
Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada periode lima tahun terakhir, yaitu antara tahun
2006-2011. Pemilihan periode 2006-2011 ini didasarkan atas
pertimbangan bahwa pada kurun waktu tersebut pemikiran
Islam diwarnai dengan tarik menarik antara pemikiran
tradisionalisme dengan modernisme, terutama terlihat pada
munculnya gerakan fundamentalisme atau radikalisme dan
liberalisme Islam. Kedua kutub pemikiran sedikit banyak
tentu telah berpengaruh terhadap pola pikir di kalangan
mahasiswa di dalam menuangkan ide-ide atau
gagasan-gagasannya yang dituangkan dalam skripsi.
Organisasi Pelaksana
Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti yang
melibatkan unsur dosen, staf, dan mahasiswa sebagai
berikut:
Ketua
: Rifqi Muhammad Fathi, MA.
Anggota
: Mudiyanah, S.Si.
Masykur Rosyid
Hurin ‘In AM
Ferra Dwijayanti
Nia Rahmawati
Ahmad Arifuz Zaki
Budiman Shah Matondang
Muhammad Hafiz
Nurul Hasanah
Dani Kamaludin
Khoirun Nisa
Muhammad Halimi
Nur Kholis Sofwan
Muhammad Usman
Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan mulai 28 Mei sampai
dengan 30 Agustus 2012 sebagaimana tertera dalam tabel
jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut:
No.
Nama Kegiatan
Jadwal Kegiatan
1.
Pengumpulan Data
28 Mei - 15 Juni 2012
2.
Pengolahan Data
18 Juni - 6 Juli 2012
3.
Analisa Data
9 Juli - 16 Agustus 2012
Bab II
Menguatnya Kajian Hadis
Kajian Hadis Melampaui Kajian Tafsir
Berpijak pada batasan penelitian ini, maka tema besar
yang dikaji berada pada wilayah Tafsir dan Hadis. Secara
keseluruhan, penulisan Skripsi mahasiswa Tafsir Hadis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada rentang waktu 2006-2011
berjumlah 517 skripsi. Namun, data yang terdapat di
perpustakaan Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta hanya 490 skripsi yang secara fisik (hardcopy)
berada di Perpustakaan tersebut. Sebanyak 27 skripsi tidak
diketahui keberadaanya. Oleh karenanya, penelitian ini
hanya dilakukan kepada 490 skripsi.
Setelah dilakukan penelitian, ternyata terdapat
perimbangan antara kajian Tafsir dan Hadis. Penelitian ini
menunjukkan sejumlah 254 skripsi masuk dalam kelompok
Qur’anic Studies (kajian al-Qur’an dan Tafsir) dan 262
skripsi berada dalam wilayah
Ḥadīth Studies
(kajian Hadis).
Sedangkan 1 skripsi merupakan kajian gabungan Al-Qur’an
dan Hadis. Hasil penelitian ini menunjukkan kajian Hadis
lebih banyak dari pada kajian Tafsir, dengan prosentase
50,7% kajian Hadis, sedangkan kajian Tafsir lebih sedikit
dengan prosentase 49,1%.
Hadis menjadi dua jurusan yang tersendiri kiranya menjadi
lebih signifikan.
Grafik 1. Klasifikasi Bidang Ilmu
Dominasi Kajian Tafsir Tematik dan Kritik Hadis
Berkenaan dengan klasifikasi yang lebih mendalam
terhadap kajian skripsi mahasiswa tersebut, penelitian ini
menemukan setidaknya 19 sub klasifikasi Tafsir dan Hadis
dalam 490 skripsi yang diteliti, yaitu masing-masing 9 kajian
di wilayah Qur’anic Studies dan
Hadīth Studies
serta 1
kajian di wilayah keduanya. Klasifikasi kajian yang berada
di wilayah Qur’anic Studies yaitu sebagai berikut.
1.
Ilmu Qirā’āt
, misal skripsi berjudul “Ibnu Mujahid
dalam Perkembangan Qira’at” karya Fajar Zakaria
Ahmad.
2.
Ilmu Tafsir, seperti skripsi berjudul “Ilmu Tafsir
menurut M. Hasbi Ash-Shiddiqi” karya Khaerunnisa T.
3.
Literatur Tafsir, seperti seperti skripsi karya M. Indra
analisis terhadap Tafsir Tamsyiyyat al-Muslimin Fi
Tafsir Kalam Rabb al-
ʻAlamin.”
4.
Literatur Ilmu Tafsir, seperti skripsi karya Muksin yang
berjudul “Kajian Bibliografi Karya-
karya ʻUlum al
-Qur’an di Indonesia dari Tahun 1953 hingga 2008.”
5.
Metode Penafsiran, seperti skripsi yang ditulis oleh
Moh. Rizal berjudul “Metode Penafsiran Abdurrahman
al-
Saʻdi d
i dalam Kitab Tafsir al-Karim al-Rahman fi
Tafsir Kalan al-Manan”.
6.
Pemikiran Al-Qur’an, seperti skripsi berjudul
“Pandangan John Wans Brough terhadap Kodifikasi
al-Qur’an” karya Nurfadilah.
7.
Pemikiran Tafsir, seperti skripsi berjudul “Telaah
Interpretasi Masdar Farid Mas’udi terhadap Surat
al-Baqarah:197” karya Abdul Hasan Mughni.
8.
Tafsir Ayat Al-Qur’an, seperti skripsi karya Susilawati
yang berjudul “Adab Berpakaian Muslimah: Kajian
Surat Al-
Aʻraf ayat 26.
9.
Tafsir Tematik, seperti skripsi berjudul “Etika Ekonomi
dalam Al-Qur’an: Sebuah Kajian Tematik” karya Nur
Kalibulog.
Sedangkan di wilayah
Ḥadīth Studies
, beberapa
kajian memiliki kesamaan dengan yang berada di lingkup
Qur’anic Studies seperti kajian tematik, pemikiran, literatur,
dan metode. Namun demikian, terdapat perbedaan yang
memang hanya berada di area ini yaitu kajian Takhrij Hadis,
dan dua kajian lainnya yaitu kajian Tokoh Hadis dan skripsi
hadis yang menggunakan field research. Sejumlah kajian
dalam wilayah ini adalah sebagai berikut.
2.
Ilmu Hadis, seperti skripsi yang disusun oleh Ahmad
Ubaydi Hasbillah yang berjudul “Misteri Sahabat Nabi:
Mengungkap Pergeseran Definisi Sahabat Abad I-IX
H”.
3.
Kritik Hadis, seperti skripsi berjudul “Telaah atas Hadis
Perempuan Adalah Mayoritas Ahli Neraka” karya Ade
Ila Masmilah.
4.
Literatur Hadis, seperti skripsi yang ditulis oleh Yunus
Bin Zamal dengan judul “Karakteristik Kitab Mastika
Hadis Rasulullah SAW karya Syeikh Abdullah
Basmeih”
5.
Pemahaman Hadis, seperti skripsi berjudul “Pemahaman
Yusuf Al-Qardhawi Tentang Hadis Estetika Gambar”
karya Sri Hartati.
6.
Pemikiran Hadis, seperti skripsi berjudul “Pemikiran
Muhammad Syahrur tentang Sunnah Nabawiyah” karya
Muhammad Mahsun.
7.
Takhrij Hadis, seperti skripsi yang ditulis oleh Asep
Badru Takim dengan judul “Takhrij Hadis-hadis Kitab
Tafsir Al-Mishbah”.
8.
Tokoh Hadis, seperti skripsi berjudul “Konstribusi Ali
Mustafa Ya’qub terhadap Perkembangan Kajian Hadis
Kontemporer di Indonesia” karya Ni’ma Diana
Cholidah.
9.
Hadis dengan pendekatan field research (lapangan),
seperti skripsi berjudul “Hadis-hadis yang Populer di
Masyarakat Kecamatan Pondok Aren Kab. Tangerang
(Studi Kasus di Tiga Majelis Taklim: PP. Jami’yah
Islamiyah)” karya Haimi.
di wilayah
Ḥadīt
h Studies, peringkat pertama ditempati oleh
skripsi-skripsi yang melakukan kritik hadis baik sanad atau
matan yaitu sejumlah 108 hadis. Sebaliknya, berbeda dengan
yang terjadi di wilayah Qur’anic Studies, kajian Hadis
Tematik menempati urutan kedua dengan jumlah 76 skripsi.
Artinya, secara prosentase kajian Tafsir Tematik mengambil
42,9% dari 254 skripsi yang berada di wilayah Qur’anic
Studies atau 21,1% dari total jumlah skripsi mahasiswa
Tafsir Hadis. Sementara kajian Kritik Hadis memiliki 41,2%
dari 262 skripsi yang berada di wilayah
Ḥadīth
Studies atau
20,9% dari total jumlah skripsi mahasiswa Tafsir Hadis.
Grafik 2. Kajian Populer Skripsi Mahasiswa Tafsir Hadis
Qira’at dan Tokoh hadis masing-masing 4 skripsi, Literatur
Ilmu Tafsir, Pemikiran Al-Qur’an, dan Tafsir Hadis
masing-masing 1 skripsi.
Miskin Literatur Berbahasa Inggris
Setelah pada bab sebelumnya Saya memaparkan hasil
penelitian yang berkenaan dengan peta kajian skripsi
mahasiswa, pada bab ini saya akan menyajikan hasil
penelitian ini tentang sitiran atau referensi yang digunakan
dalam skripsi-skripsi tersebut. Penyajian kali ini memuat
kuantitas sitiran, klasifikasi referensi berdasarkan bidang
ilmu, jenis referensi, dan bahasa referensi.
Minimnya Literatur yang Disitir
[image:15.420.57.378.112.534.2]Secara keseluruhan, terdapat sejumlah 5042 sitiran
yang terdapat di dalam skripsi mahasiswa Tafsir Hadis
Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
rentang waktu 2006-2011. Secara umum, rata-rata skripsi
menyitir 10 literatur Tafsir atau Hadis dalam setiap
skripsinya.
Data ini menunjukkan bahwa lebih dari 85% atau
sejumlah 418 skripsi menyitir kurang dari 15 literatur Tafsir
atau Hadis, dan hanya kurang dari 16% atau sejumlah 72
skripsi yang menyitir lebih dari 15 literatur Tafsir dan Hadis
dalam penyusunan skripsinya. Sementara itu, secara umum
rata-rata frekuensi sitiran literatur adalah 7. Artinya, rata-rata
literatur disitir oleh 7 skripsi, namun dengan menggunakan
rumus modus, penelitian ini menemukan sebagian besar
literatur hanya disitir oleh 1 skripsi.
Grafik 5. Frekuensi Literatur yang Disitir
Grafik ini menunjukkan mayoritas literatur yaitu
sejumlah 733 atau sekitar 95% literatur disitir oleh kurang
dari 25 skripsi, sejumlah 19 atau sekitar 2,5% literatur disitir
oleh kurang dari 50 skripsi, sebanyak 5 atau sekitar 0,6%
literatur disitir oleh 51-100 skripsi, dan hanya 9 atau sekitar
1,2% literatur yang disitir lebih dari 100 skripsi.
Karya-karya yang disitir lebih di 100 skripsi tersebut adalah:
1.
Al-
Jāmiʻ al
-
Ṣaḥīḥ
karya al-
Bukhārī.
3.
Al-
Jāmiʻ al
-
Ṣaḥīḥ
karya Muslim ibn al-
Ḥajjāj.
4.
Al-
Jāmiʻ al
-
Ṣaḥīḥ
karya al-
Tirmidhī.
5.
Al-Musnad
karya Aḥmad ibn Ḥanbal.
6.
Sunan ibn Mājah
karya Ibn Mājah al
-
Qazwīnī.
7.
Sunan Abī Dāwūd
karya Abū Dāwūd al
-
Sijistānī.
8.
Tafsir Al-Azhar karya Hamka
[image:17.420.58.362.65.448.2]9.
Membumikan Al-Qur’an karya M. Quraish Shihab.
Secara lebih spesifik berdasarkan klasifikasi bidang
ilmu, frekuensi penyitiran literatur tafsir dalam skripsi
menunjukkan bahwa 404 literatur tafsir atau sekitar disitir
oleh kurang dari 25 skripsi, 12 literatur tafsir disitir oleh
26-50 skripsi, 3 literatur tafsir disitir oleh 51-75 skripsi, 2
literatur tafsir disitir oleh 76-100 skripsi, 2 literatur tafsir
disitir oleh 101-125 skripsi, dan 1 literatur tafsir yang disitir
oleh hampir 200 skripsi.
Grafik 6. Frekuensi Literatur Tafsir yang Disitir
Sedangkan frekuensi literatur hadis yang disitir, 294
literatur hadis atau sekitar disitir oleh kurang dari 25 skripsi,
7 literatur hadis disitir oleh 26-50 skripsi, 2 literatur hadis
disitir oleh 51-75 skripsi, 3 literatur hadis disitir oleh 76-100
skripsi, 2 literatur hadis disitir oleh 126-150 skripsi, 1
literatur hadis disitir oleh 151-175 skripsi, 2 literatur hadis
0-25 Skripsi
26-50 Skripsi
51-75 Skripsi
76-100 Skripsi
101-125 Skripsi
126-150 Skripsi
151-200 Skripsi 404
12
3
2 2
disitir oleh 176-200 skripsi, dan 1 literatur hadis yang disitir
oleh lebih dari 200 skripsi.
Grafik 6. Frekuensi Literatur Hadis yang Disitir
Minimnya Literatur Jurnal Ilmiah dan Hasil Penelitian
Berkenaan dengan bentuk atau jenis literatur yang
disitir, penelitian ini memperoleh hasil data bahwa mayoritas
literatur yang disitir adalah literatur dalam bentuk buku.
Lebih dari 91% atau sejumlah 702 literatur yang disitir
adalah buku, dan kurang dari 10% literatur yang dalam
bentuk selain buku yaitu 46 skripsi, 3 buah tesis, 8 buah
disertasi, 11 artikel dalam jurnal ilmiah, dan 1 laporan hasil
penelitian.
Hal ini menunjukkan kurangnya perhatian mahasiswa
untuk mengakses karya-karya ilmiah baik dalam jurnal
ilmiah maupun hasil penelitian, padahal keterbaruan ilmu
pengetahuan akan banyak diperoleh melalui kedua jenis
literatur tersebut. Faktor lain yang menyebabkan minimnya
penggunaan literatur dalam bentuk artikel di Jurnal Ilmiah
adalah minimnya ketersediaan literatur-literatur tersebut di
perpustakaan baik perpustakaan Fakultas, maupun
perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Grafik 6. Jenis Literatur
Mahasiswa memang dapat mengakses artikel-artikel
yang diterbitkan oleh jurnal ilmiah dari internet, namun UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta baru menyediakan fasilitas
tersebut pada tahun 2011 dengan berlangganan pada
pusat-pusat data artikel seperti JSTOR, PROQUEST, dan
EBSCOHOST.
Minimnya Penggunaan Literatur Berbahasa Asing
Berdasarkan bahasa yang digunakan dalam literatur
yang disitir, penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa
Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta rentang waktu 2006-2011 lebih banyak
menggunakan literatur berbahasa Indonesia dalam
penyusunan skripsi mereka, baik literatur tersebut memang
berbahasa Indonesia maupun terjemahan ke dalam bahasa
Indonesia.
34%, dan amat disayangkan, literatur berbahasa Inggris
sebagai bahasa dunia yang paling banyak digunakan hanya
berjumlah 4 literatur. Selain itu, ada literatur-literatur dengan
3 bahasa lain yang disitir, yaitu Jawa, Melayu, dan Sunda.
Grafik 7. Bahasa Literatur yang Disitir
Penelitian ini juga menunjukkan beberapa literatur
berbahasa lokal atau daerah yang disitir oleh mahasiswa
dalam menyusun skripsinya. Penyitiran terhadap literatur
berbahasa daerah ini dikarenakan bahasa daerah tersebut
adalah bahasa yang digunakan dalam objek kajian atau tema
yang diteliti skripsi tersebut.
Sebagian karya-karya tafsir atau hadis seperti
Tafsīr
ibn Kathīr
,
Tafsīr al
-
Jalālayn
,
Tafsīr al
-
Marāghī
,
Fī Ẓilāl al
-Qur’ān
,
Ṣaḥīḥ al
-
Bukhārī
,
Ṣaḥīḥ Muslim
,
Sunan Abī Dāwūd
,
dan Sunan al-
Tirmidhī
disitir terjemahannya, bukan sumber
aslinya, padahal karya-karya tersebut tersedia di
perpustakaan-perpustakaan.
[image:21.420.58.364.52.537.2]Meskipun demikian, berkenaan dengan jumlah
sitiran, karya-karya berbahasa Indonesia, baik yang asli
berbahasa Indonesia maupun terjemahan dari bahasa asing
(Arab atau Inggris), hanya disitir 1915 kali atau sekitar 38%.
Sedangkan literatur berbahasa Arab disitir lebih dari 60%
atau 3106 kali. Sisanya, sejumlah 21 sitiran adalah literatur
berbahasa Inggris, Jawa, Melayu, dan Sunda.
Grafik 8. Sebaran Jumlah Sitiran Menurut Bahasa Literatur
Sedangkan jika dilihat dari sebaran klasifikasi
wilayah kajian Qur’anic
Studies
dan
Ḥadīth Studies
, maka
literatur tafsir yang berbahasa Indonesia baik yang asli
berbahasa Indonesia, maupun yang merupakan hasil
terjemahan, adalah literatur yang paling banyak disitir yaitu
sejumlah 308 literatur, sementara literatur tafsir berbahasa
Arab hanya 103 literatur, tidak mencapai separuhnya
literatur tafsir berbahasa Indonesia.
Arab Indonesia Inggris Jawa Melayu Sunda 3106
1915
7
2
10
Grafik 9. Prosentase Bahasa Literatur Tafsir yang Disitir
Berbeda dengan popularitas literatur berbahasa
Indonesia di wilayah kajian Qur’anic Studies, literatur
[image:22.420.58.363.114.456.2]Ḥadīth Studies
yang disitir mendapatkan porsi yang sama,
yaitu masing-masing 155 literatur berbahasa Arab dan
Indonesia. Hanya saja perlu mendapatkan perhatian, tidak
satu pun literatur
Ḥadīth Studies
berbahasa Inggris yang
disitir.
Grafik 10. Prosentase Bahasa Literatur Hadis yang Disitir
Temuan ini sangat memprihatinkan, mengingat UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta adalah kampus yang salah satu
semboyannya adalah Integrity
yang di antaranya dimaknai
24%
73%
1% 2%
Arab Indonesia Inggris
Jawa, Melayu, Sunda
49,7% 49,7%
0,6%
Popularitas Tafsir Indonesia
Setelah pada bab sebelumnya Saya deskripsikan
tentang minimnya literatur yang disitir, minimnya artikel di
jurnal ilmiah, minimnya literatur berbahasa Inggris, dan
maraknya penyitiran sumber-sumber terjemahan, pada bab
ini, Saya akan memaparkan hasil penelitian yang berkenaan
dengan klasifikasi literatur, popularitas literatur, popularitas
tokoh yang menyusun, baik di wilayah kajian Qur’anic
Studies maupun
Ḥadīth Studies
atau keduanya.
Keunggulan Kuantitas Literatur
Qur’anic Studies
[image:24.420.56.363.113.535.2]Secara kuantitas, ada sejumlah 771 literatur Tafsir
Hadis yang disitir oleh mahasiswa Tafsir Hadis Fakultas
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada skripsi
mereka rentang waktu 2006-2011. Sebanyak 428 atau lebih
dari 55% merupakan karya tulis di bidang Qur’anic Studies,
312 literatur atau sekitar 40% adalah karya tulis dalam
kajian
Ḥadīth Studies
, sisanya sejumlah 31 karya atau hanya
sekitar 4% adalah gabungan antara kedua kajian tersebut.
Grafik 11. Klasifikasi Bidang Ilmu
55,5% 40,5%
4,0%
Qur ’anic Studies
Ḥadīth Studies
Hal ini setidaknya menunjukkan bahwa meskipun
secara kuantitas skripsi kajian Hadis lebih banyak daripada
kajian Qur’an/Tafsir sebagaimana dipaparkan di bab II,
ternyata literatur Tafsir yang disitir mengungguli literatur
Hadis.
Dominasi Literatur Tafsir Tematik dan Karya Hadis
Juz’īyāt
Sejalan dengan dominasi kajian tafsir tematik yang
diangkat di dalam skripsi mahasiswa Tafsir Hadis Fakultas
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada rentang
waktu 2006-2011, secara umum, referensi Tafsir Maw
ḍūʻī
yang disitir pun mencapai sekitar 50% atau sejumlah 214
Tafsir Maw
ḍūʻī
dari total 428 referensi tafsir. Literatur tafsir
jenis ini di antaranya adalah Al-
Insān fī al
-
Qur’ān al
-
Karīm
karya ʻAbbās Maḥmūd ʻAqqād,
Al-
Tawḥīd wa al
-
Shirk fī al
-Qur’ān al
-
Karīm
karya Jaʻfar Subḥānī, dan
Maqāl fī al
[image:25.420.57.363.152.495.2]
-Insān Dirāsah Qur’ānīyah
ka
rya ‘Ā’ishah ‘Abd al
-
Raḥmān
bint al-
Shāṭi’.
Grafik 12. Literatur Qur’anic Studies yang Disitir
Grafik ini juga menunjukkan referensi tafsir dengan
metode
ta
ḥlīlī
yang disitir sebanyak 156 karya tafsir atau
50% 36%
1% 5% 7%
Mawḍūʻī Taḥlīlī Muqāran Muʻjam
sekitar 36%. Literatur tafsir model ini di antaranya adalah
Jāmiʻ al
-
Bayān ‘an Ta’wīl Āy al
-
Qur’ān
karya al-
Ṭabarī,
Tafsīr al
-
Qur’ān al
-
ʻAẓīm
karya Ibn Kathīr,
Al-
Kashshāf ʻan
Ḥaqā’iq al
-
Tanzīl
karya al-
Zamakhsharī, dan
Al-
Tafsīr al
-Kabīr
karya Fakhr al-
Dīn al
-
Rāzī.
Sedangkan sisanya,
sejumlah kurang lebih 14% atau hanya 6 karya adalah karya
tafsir dengan model komparasi atau yang dikenal dengan
Tafsir
Muqāran
, sebanyak 21 karya
muʻjam
atau kumpulan
indeks, dan kajian tentang Al-Qur’an sejumlah 29 karya.
Berbeda dengan dominasi literatur tafsir maw
ḍūʻī
yang disitir, literatur Hadis yang disitir terbanyak adalah
karya-karya hadis yang dikenal dengan istilah
juz’īyāt
atau
kumpulan-kumpulan hadis, seperti
Shuʻab al
-
Īmān
karya
al-Bayhaqī,
al-
Targhīb wa al
-
Tarhīb
karya al-M
undhirī,
al-Arbaʻīn al
-
Nawawīyah
dan
Riyāḍ
al-
Ṣāliḥīn
karya
al-Nawawī. Terdapat 8
5 atau 27,6% karya hadis model seperti
ini yang disitir.
Selain
juz’īyāt
,
sharḥ
, dan literatur hadis
mawḍūʻī
,
karya-karya hadis lainnya yang disitir adalah dalam bentuk
sunan
31 karya seperti
Sunan Abī Dāwūd
,
Sunan al-
Nasā’ī
,
Sunan Ibn Mājah
, dan Sunan al-
Dāruquṭnī
. Kemudian karya
hadis dalam bentuk
jāmiʻ
21 karya seperti al-
Jāmiʻ al
-
Ṣaḥīḥ
baik karya al-
Bukhārī, maupun Muslim, lalu karya hadis
dengan model musnad 12 karya seperti
Musnad Aḥmad
,
Musnad Abī Yaʻlā
, dan Musnad al-
Ḥumaydī
, dan
karya-karya dalam bentuk lainnya yaitu
muṣannaf
seperti
Muṣannaf ʻAbd al
-
Razzāq
, mustadrak
seperti
Al-Mustadrak
karya al-
Ḥākim,
muwaṭṭa’
seperti Al-
Muwaṭṭa’
karya Mālik,
ḥāshiyah
seperti
Ḥāshiyat al
-
Sindī ʻalā Sunan ibn Mājah
,
zawā’id
seperti
Mawārid al
-
Ẓam’ān ilā Zawā’id ibn Ḥibbān
karya al-
Haythamī,
mukhtaṣar
seperti
Mukhtaṣar Ṣaḥīḥ al
-Bukhārī
karya al-
Albānī,
takhrīj
seperti
Kashf al-
Khafā’ wa
al-ʻAjlūnī, kritik hadis seperti
Perempuan di Lembaran Suci
Kritik atas Hadis-hadis Sahih karya Ahmad Fudhaili, dan
metode pemahaman hadis seperti buku berjudul Hadis Nabi
yang Tekstual dan Kontekstual karya M. Syuhudi Ismail.
Seluruh karya yang disebut belakangan ini berjumlah 52
karya.
Grafik 13. Literatur Ḥadīth Studies yang Disitir
Popularitas Tafsir
Taḥlīlī
Berbahasa Indonesia
Popularitas tafsir
mawḍūʻī
sebagaimana disebutkan
sebelumnya, ternyata tidak menemukan signifikansinya
dalam hal popularitas karya tafsir yang disitir. Penelitian ini
menunjukkan bahwa tafsir
taḥlīlī
justru lebih banyak disitir
dari pada karya tafsir
mawḍūʻī
yang secara kuantitas
mengungguli tafsir
taḥlīlī
. Tafsir Al-Misbah karya M.
Quraish Shihab misalnya, adalah karya tafsir yang paling
populer disitir di dalam skripsi mahasiswa Tafsir Hadis
Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada
rentang waktu 2006-2011.
Karya M. Quraish Shihab ini disitir oleh 190 atau
sekitar 38,8% skripsi. Sedangkan urutan kedua kitab tafsir
adalah
Tafsir Al-Azhar
karya Hamka (w. 1981) yang disitir
oleh 118 skripsi atau sekitar 24,1%. Sedangkan tafsir
taḥlīlī
berbahasa Arab yang paling banyak disitir adalah
Tafsīr al
[image:28.420.56.365.76.526.2]
-Qur’ān al
-
ʻAẓīm
karya Ibn Kathīr (w. 774 H) yang
menempati urutan ketiga dengan prosentase jauh dibawah
karya tafsir M. Quraish Shihab yaitu sekitar 16,7% atau
sejumlah 82 skripsi menyitir kitab tafsir karya Ibn Kathīr ini.
Grafik 14. 10 Literatur Tafsir paling Populer
Temuan ini sekaligus memperkuat kecenderungan
mahasiswa Tafsir Hadis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada rentang waktu 2006-2011 kepada penyitiran
literatur-literatur berbahasa Indonesia. Kecenderungan yang tidak
hanya ditunjukkan melalui dominasi literatur tafsir
berbahasa Indonesia yang disitir sebagaimana dijelaskan
pada bab III, tetapi juga dikuatkan dengan temuan
popularitas dua karya tafsir nusantara yaitu Tafsir
Al-Terjemah Tafsīr fī Ẓilāl al-Qur’ān
Tafsir al-Ṭabarī
Tafsir al-Qurṭubī
Tafsīr al-Qur’ān al-ʻAẓīm
Tafsir al-Misbah
Tafsīr al-Marāghī
Tafsīr al-Manār
Tafsir Al-Azhar
Fī Ẓilāl al-Qur’ān
Al-Tafsīr al-Kabīr
47 50 48
82
190 59
45
118 39
Mishbah karya M. Quraish Shihab dan Tafsir Al-Azhar karya
Hamka.
Berikut ini beberapa literatur tafsir
taḥlīlī
berbahasa
Indonesia lainnya yang disitir oleh tidak lebih dari 31
skripsi.
1.
Tafsir Qur’an al-Furqan Edisi Bahasa Indonesia
Mutakhir karya A. Hassan disitir oleh 5 skripsi.
2.
Tafsir Surat Al-Waqi’ah karya Abdul Husain Dasteghib
disitir oleh 1 skripsi.
3.
Tafsir Surat Yasin karya Abdul Husain Dasteghib disitir
oleh 1 skripsi.
4.
Tafsir Juz Amma Lengkap & Ilmiah karya Afif Abdul
Fattah Bahrun disitir oleh 1 skripsi.
5.
Al-Qur’an dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat,
dengan Restu Khalifah IV Mirza Tahir Ahmad karya
Bashiruddin Mahmud Ahmad disitir oleh 1 skripsi.
6.
Al-Qur’an dan Tafsirnya karya Bustami A. Gani disitir
oleh 2 skripsi.
7.
Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang disempurnakan)
karya Departemen Agama RI disitir oleh 31 skripsi.
8.
Tafsir al-Qur’an Karim karya H. A. Hasan Halim disitir
oleh 1 skripsi.
9.
Di Bawah Naungan Surat At-Taubah
karya
Ibadurrahman disitir oleh 1 skripsi.
10. Tafsir Sufi al-Fatihah
karya Jalaluddin Rahmat disitir
oleh 2 skripsi.
11. Tafsir al-Qur’an al-Karim: Tafsir Surat-surat Pendek
Berdasarkan Turunnya Wahyu karya M. Quraish Shihab
disitir oleh 19 skripsi.
12. Al-Qur’an dan Tafsirnya karya M. Shonhaji disitir oleh
1 skripsi.
14. Tafsir al-Qur’an al-Karim; Terjemah Tafsir al-Qur’an
al-Karim karya Moh. Rifa’i disitir oleh 2 skripsi.
15. Tafsir Nabawi karya Muhammad Abdurrahim
Muhammad disitir oleh 1 skripsi.
16. Tafsir Al-Nur
karya Teuku M. Hasbi Ash-Shiddieqy
disitir oleh 27 skripsi.
17. Al-Bayan Tafsir Penjelas al-Qur’anul Karim karya
Muhammad Hasby Ash Shiddieqy disitir oleh 2 skripsi.
18. Tafsir Rahmat karya Oemar Bakry disitir oleh 1 skripsi.
19. Tafsir Pase, Kajian Surat al-Fatihah dan Surat-surat
dalam Juz Amma karya Th. Thalhas disitir oleh 2
skripsi.
20. Al-Qur’an dan Tafsirannya karya Tim Universitas Islam
Indonesia disitir oleh 5 skripsi.
Sedangkan tafsir
taḥlīlī
berbahasa Arab selain yang
disebutkan terdahulu, juga disitir dalam sejumlah skripsi
namun tidak mencapai 30 skripsi yang menyitirnya.
Pertama, literatur tafsir yang disitir oleh 20-30 skripsi yaitu
Rūḥ al
-
Maʻānī fī Tafsīr al
-
Qur’ān al
-
ʻAẓīm wa al
-
Sabʻ al
-Mathānī
karya al-
Alūsī disitir oleh 28 skripsi,
Al-
Kashshāf
ʻan Ḥaqā’iq al
-
Tanzīl
karya al-
Zamakhsharī
disitir oleh 26
skripsi, Al-Durr al-Manth
ūr fī al
-
Tafsīr al
-
Ma’thūr
karya
al-Suyūṭī
dan
Al-
Mīzan fī Tafsīr al
-
Qur’ā
n
karya Muḥammad
Ḥusayn Ṭabaṭṭaba’ī
masing-masing disitir oleh 21 skripsi.
Kedua, literatur tafsir
taḥlīlī
yang disitir oleh 10-20
skripsi yaitu
Tafsīr al
-
Shaʻrāwī
karya al-
Shaʻrāwī
dan
Tafsīr
al-
Jalālayn
karya
Jalāl al
-
Dīn al
-
Maḥallī dan al
-
Suyūṭī
masing-masing disitir oleh 17 skripsi,
Rawā’iʻ al
-
Bayān
dan
Ṣafwat al
-
Tafāsīr
karya al-
Ṣābūnī
disitir oleh 15 dan 13
skripsi.
-Taʻwīl
karya al-
Bayḍāwī
,
Tafsīr Rūḥ al
-
Bayān
karya Ismail
Haqi,
Marāḥ Labīd
karya
Nawawī al
-
Bantānī
masing-masing disitir oleh 8 skripsi,
Al-
Baḥr al
-
Muḥīṭ fī al
-
Tafsīr
karya
Abū Ḥayyān
dan
Ma‘ālim al
-
Tanzī
l karya al-
Baghāwī
masing-masing disitir oleh 7 skripsi,
Naẓm al
-
Durar fī
Tanāsub al
-
Āyi wa al
-Suwar karya al-
Biqāʻī
,
Maḥāsin al
-Ta’wīl
karya al-
Qāsimī
,
Mukhtaṣar Tafsīr Ibn Kathīr
karya
al-
Ṣābūnī
,
Tafsīr al
-
Qur’ān al
-
Karīm Juzz ʻAmma
karya
Muḥammad ʻAbduh
, dan Al-
Jawāhir fī Tafsīr al
-
Qur’ān al
-Karīm
karya
Ṭanṭāwī Jawharī
masing-masing disitir oleh 6
skripsi.
Keempat, literatur tafsir
taḥlīlī
yang disitir oleh
kurang dari 6 skripsi yaitu
Taisīr al
-
‘Ālī al
-
Qadīr li Ihktiṣar
Tafsīr ībn Kathīr
karya al-
Rifāʻī
dan
Tafsīr al
-
Qur’ān al
-Karīm
karya
Maḥmūd Shaltūt
masing-masing disitir oleh 5
skripsi.
Taysīr al
-
Karīm al
-
Raḥmān fī Tafsīr Kalām al
-Mannān
karya ʻ
Abd al-
Raḥmān al
-
Saʻdī
,
Ḥāshiyat al
-ʻAllāmah al
-
Ṣāwī ʻalā Tafsīr al
-
Jalālayn
karya al-
Ṣāwī
,
Majmaʻ al
-
Bayān fī Tafsīr al
-
Qur’ān
karya al-
Ṭabarsī
, dan
Al-
Tibyān fī Tafsīr al
-
Qur’ān
karya al-
Ṭūsī
masing-masing
disitir oleh 4 skripsi.
Tafsīr Āyāt al
-
Aḥkām
karya
ʻAlī al
-Sāyis
,
Aḍwa’ al
-
Bayān fī Īḍāḥ al
-
Qur’ān bi al
-
Qur’ān
karya
al-
Shinqiṭī
, dan
Aḥkām al
-
Qur’ān
karya Ibn al-
ʻArabī
masing-masing disitir oleh 3 skripsi. Al-
Taḥrīr wa al
-
Tanwīr
karya
Ibn ʻĀshūr
,
Tafsīr al
-
Qur’ān li al
-
Qur’ān
karya ‘Abd
al-
Karīm al
-
Khāṭib
,
Tafsīr Abī Suʻūd aw Irshād
al-
ʻAql al
-Salīm ilā Mazāyā al
-
Kitāb al
-
Karīm
karya
Abū al
-
Suʻūd
,
Tanwīr al
-
Miqbās min Tafsīr ibn ʻAbbās
karya
al-Fayrūzābādī
,
Aḥkām al
-
Qur’ān
karya al-
Jaṣṣāṣ
, dan
Al-Tafsīr al
-
Wāḍiḥ
karya
Muḥammad Maḥmūd Ḥijāzī
masing-masing disitir oleh 2 skripsi.
karya ‘Abdullāh Kanūn,
Tafsīr Muyassar
karya ʻĀ’iḍ al
-Qarnī,
Al-
Tafsīr al
-
Farīd li al
-
Qur’ān al
-
Majīd
karya ʻAbd
al-Mu’min Al-
Jamālī,
Tafsīr
al-
Jīlānī
karya ʻAbd al
-
Qādir
al-
Jīlānī,
Tafsīr ʻĀ’ishah Umm al
-Mu’minin
karya Abū al
-Suʻūd,
Tafsīr Sūrah al
-
Nūr
karya Abū Bakr Jābir,
Ḥāshiyah
al-
Ṣāwī ‘alā Tafsīr al
-
Jalālayn
karya Aḥmad Muḥammad al
-Ṣāwī,
Tafsīr al
-
Qushayrī
karya al-
Qushayrī,
Al-
Jawāhir a
l-Ḥisān fī Tafsīr al
-
Qur’ān
karya al-
Thaʻālabī,
Tafsīr al
-Qur’ān al
-
‘Azīz fī Hamish Tafsīr al
-
Nawāwī
karya
al-Wāḥidī,
Tafsīr Sūrah Yāsīn
karya Ḥamamī Zādah,
Al-
Tafsīr
al-Qayyim karya Ibn al-Qayyim al-
Jawzīyah,
Tafsīr al
-‘Ashr
al-
Akhīr min al
-
Qur’ān al
-
Karī
m
karya Muḥammad ibn
Sulaymān Ashqar,
Tafsīr Nūr al
-
Iḥsān
karya Muhammad
Said Umar,
Tafsīr Muqāṭil bin Sulaimān
karyaMuqāṭil bin
Sulaimān,
Tafsīr al
-
Sirāj al
-
Munīr
karya Shams al-
Dīn
Muḥammad bin Aḥmad al
-
Sharbinī, dan
Aysar al-
Tafāsīr li
Kalām al
-
‘Ālī al
-
Kabīr
karya Bakr Jabīr Jazā’irī
.
Dominasi Literatur Hadis Berbahasa Arab
Berbeda dengan yang terjadi di wilayah kajian
Qur’anic Studies dengan popularitas tafsir
taḥlīlī
Indonesia,
literatur hadis yang disitir oleh skripsi mahasiswa Tafsir
Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
rentang waktu 2006-2010 didominasi oleh literatur hadis
berbahasa Arab. Enam kitab hadis sahih pokok umat Islam
atau yang dikenal dengan istilah al-Kutub al-Sittah
adalah
literatur hadis yang paling banyak disitir.
Al-
Jāmiʻ al
-
Ṣ
a
ḥīḥ
karya al-
Bukhārī disitir oleh 215
skripsi atau sekitar 49%, karya Muslim ibn al-
Ḥajjāj yang
dikenal dengan
Ṣ
a
ḥīḥ
Muslim disitir oleh 188 skripsi, Sunan
Musnad A
ḥ
mad
yang tidak termasuk dalam Kutub
al-Sittah
disitir oleh 153 skripsi. Kemudian diikuti oleh
[image:33.420.57.393.164.533.2]
Al-Muʻjam al
-
Mufahras li Alfāẓ al
-
Ḥadīth al
-
Nabawī
karya A.J.
Wensink yang disitir oleh 89 skripsi dan dua kitab shar
ḥ
hadis paling popular yaitu Fat
ḥ
al-
Bārī
karya Ibn
Ḥ
ajar
al-ʻAsqalānī dan
Shar
ḥ
Ṣ
a
ḥīḥ
Muslim karya al-
Nawawī.
Grafik 15. 10 Literatur Hadis Paling Populer
Grafik ini menunjukkan popularitas literatur-literatur
hadis tersebut masih mendapatkan tempatnya di kalangan
mahasiswa Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dalam penyusunan skripsi mereka. Hal
ini juga sekaligus menunjukkan masih minimnya perhatian
terhadap literatur-literatur hadis lain yang juga familiar di
kalangan mahasiswa Tafsir Hadis. Literatur-literatur ini
disitir oleh kurang dari 50 skripsi, seperti Sunan al-
Dārimī
disitir oleh 41 skripsi, al-Sunan al-
Kubrā
karya
al-
Bayhaqī
disitir oleh 38 skripsi,
Ṣaḥīḥ Ibn Ḥibbān
disitir oleh 30
skripsi, al-Mustadrak karya al-
Ḥākim disitir oleh 25 skripsi,
Muwaṭṭa’
nya Mālik disitir oleh 32 skripsi,
Musnad Abī Yaʻlā
dan Al-
Jāmiʻ al
-
Ṣaghīr fī Ahādīth al
-
Bashīr al
-
Nadhīr
karya
al-
Suyūṭī masing
-masing hanya disitir oleh 9 skripsi,
Musnad al-
Shihāb
karya al-
Qaḍḍāʻī,
Sunan al-
Dāruquṭnī
Sunan Ibn Mājah Sunan al-Tirmidhī
Sunan al-Nasā’ī
Sunan Abī Dāwūd Ṣaḥīḥ Muslim bi Sharḥ al-Nawawī
Ṣaḥīḥ Muslim Ṣaḥīḥ al-Bukhārī
Musnad Aḥmad Fatḥ al-Bārī Sharḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī
Al-Muʻjam al-Mufahras li Alfāẓ al-Ḥadīth al-Nabawī
142 180 80
135 67
188 215 153
dan
Ṣaḥīḥ Ibn Khuzaymah
masing-masing hanya disitir oleh
6 skripsi.
Sementara itu, sejumlah literatur hadis lain hanya
disitir oleh kurang dari 5 skripsi.
Musnad Abī ʻUwānah
,
Musnadal-
Daylamī
,
Muṣannaf Ibn Abī Shaybah
,
Muṣannaf
ʻAbd al
-
Razzāq
,
Musnad al-
Ḥumaydī
,
Musnad al-
Ṭayālīsī
,
al-
Kāfī
karya al-
Kulaynī, dan
Musnad Saʻd ibn Abī Waqqās
masing-masing disitir oleh hanya 1 skripsi.
Popularitas M. Quraish Shihab
Berkenaan dengan tokoh atau penulis yang popular
disitir oleh mahasiswa Tafsir Hadis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dalam penyusunan skripsinya, penelitian ini
menunjukkan beberapa nama, yaitu nama dengan jumlah
karya paling banyak disitir dan jumlah karya dengan
pengarang yang sama.
Berdasarkan jumlah sitiran, al-
Jāmiʻ al
-
Ṣaḥīḥ
karya
al-
Bukhārī adalah literatur yang paling banyak disitir yaitu
sejumlah 215 skripsi menyitirnya, diikuti oleh Tafsir
Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab,
Ṣaḥīḥ Muslim
, Sunan
al-Tirmidhī
,
Musnad Aḥmad
,
Sunan Ibn Mājah
,
Sunan
Abī
Dāwūd
,
Tafsir Al-Azhar
karya Hamka, Membumikan
Al-Qur’an
karya M. Quraish Shihab, dan
Fatḥ al
-
Bārī
karya
Ibn Ḥajar al
-
ʻAsqalānī.
Grafik 16. 10 Literatur Paling Populer
Grafik 17. 10 Pengarang dengan Jumlah Karya Terbanyak
Meskipun demikian, banyaknya jumlah karya
seorang pengarang yang tidak serta merta menunjukkan
jumlah sitiran yang juga sama banyaknya. Hal ini dibuktikan
bahwa pengarang yang paling banyak disitir melalui
sejumlah karyanya atau jumlah akumulasi sitirannya pada
skripsi adalah M. Quraish Shihab dengan akumulasi sitiran
sebanyak 460 kali, diikuti oleh sejumlah pengarang yang
akumulasi sitirannya di atas 100 sitiran yaitu al-
Bukhārī,
Muslim, al-
Tirmidhī, A.J. Wensinck, Aḥmad ibn Ḥanbal,
Fatḥ al-Bārī Sharḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī
Membumikan al-Qur ’an
Tafsir Al-Azhar
Sunan Abī Dāwūd Sunan Ibn Mājah Al-Musnad
Sunan al-Tirmidhī
Ṣaḥīḥ Muslim Tafsir al-Misbah
Al-Jāmiʻ al-Ṣaḥīḥ
95 113 118 135 142 153 180 188 190 215
Ibn Mājah, Abū Dāwūd, Ibn Ḥajar al
-
ʻAsqalānī, Al
-
Suyūṭī,
Hamka, dan Ibn Kathīr.
[image:36.420.64.361.126.425.2]Grafik 18. Pengarang Paling Populer
Grafik ini menunjukkan bahwa secara akumulasi M.
Quraish Shihab dengan 13 karyanya adalah pengarang yang
paling banyak disitir, bahkan jauh di atas al-
Bukhārī
meskipun
al-
Jāmiʻ al
-
Ṣaḥīḥ
disitir oleh lebih banyak skripsi
dari pada Tafsir Al-Mishbah. Sedangkan al-
Albānī meski
sejumlah 23 karyanya disitir, namun akumulasi sitirannya
tidak terlalu signifikan yaitu sejumlah 54 sitiran. Kondisi
al-Albānī ini berbeda dengan Hamka dan Aḥmad ibn Ḥanbal
yang meski hanya 1 karya mereka, namun jumlah sitirannya
di atas 100 sitiran.
Al-Suyūṭī M. Quraish Shihab Al-Bukhārī
Ibn Ḥajar al-ʻAsqalānī A. J. Wensinck
Ibn Kathīr
Al-Tirmidhī
Ibn Mājah
Muslim
Abū Dāwūd Aḥmad Ibn Ḥanbal
Penutup
Simpulan
Berpijak pada permasalahan yang telah dikemukakan
pada Bab I dan hasil analisa yang telah disampaikan pada
Bab-bab II-IV, maka penelitian ini menyimpulkan beberapa
hal sebagai berikut.
1.
Komposisi peta kajian Tafsir dan Hadis pada skripsi
mahasiswa Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta rentang waktu 2006-2011
masih berimbang di antara kajian Tafsir dan Hadis.
Namun demikian, kajian hadis tampak lebih diminati
oleh mahasiswa dengan prosentase 50,7% skripsi
disusun dalam wilayah kajian hadis. Sedangkan
tema-tema yang diangkat dalam skripsi didominasi oleh
kajian Tafsir Tematik 21,1%, Hadis Tematik 20,9%,
Pemikiran Tafsir 17,2%, dan Kritik Hadis 14,7%.
3.
Banyaknya penggunaan literatur yang bukan
menggunakan bahasa asli melainkan hasil terjemahan.
Sejumlah 178 literatur atau sekitar 23,1% karya tulis
yang disitir adalah hasil terjemahan dari buku aslinya.
Sejumlah skripsi bahkan lebih memilih menggunakan
karya terjemahan literatur-literatur utama dalam kajian
tafsir hadis dari pada menyitir sumber aslinya.
4.
Literatur tafsir tematik adalah jenis literatur yang paling
dominan disitir dibandingkan literatur tafsir
taḥlīlī
.
Karya-karya tafsir tematik yang disitir berjumlah 214
karya, sedangkan karya-karya tafsir
taḥlīlī
berjumlah
156 karya. Sedangkan jenis literatur hadis yang paling
banyak disitir adalah literatur hadis dengan model
juz’īyāt
. Karya-karya jenis ini berjumlah 85 karya, lebih
banyal dibandingkan dengan karya-karya hadis dalam
bentuk
Jāmiʻ
,
sharḥ
, musnad, atau sunan.
5.
Al-
Jāmiʻ al
-
Ṣaḥīḥ
karya al-
Bukhārī,
Tafsir Al-Mishbah,
al-
Jāmiʻ al
-
Ṣaḥīḥ
karya Muslim, Sunan al-
Tirmidhī
,
Musnad Aḥmad
,
Sunan Ibn Mājah
,
Sunan
Abī Dāwūd
,
Tafsir Al-Azhar
karya Hamka, Membumikan Al-Qur’an
karya M. Quraish Shihab, dan
Fatḥ al
-
Bārī
karya Ibn
Ḥajar al
-
ʻAsqalānī
adalah 10 literatur yang paling
banyak disitir.
6.
M. Quraish Shihab, al-
Bukhārī, Muslim, al
-
Tirmidhī,
A.J. Wensinck, Aḥmad ibn Ḥanbal, Ibn Mājah, Abū
Dāwūd, Ibn Ḥajar al
-
ʻAsqalānī, Al
-
Suyūṭī, Hamka, dan
Ibn Kathīr adalah 10 literatur yang paling banyak disitir,
dan M. Quraish Shihab adalah pengarang yang paling
populer disitir di antara mereka (460 sitiran).
Rekomendasi
kurangnya penggunaan metode yang lebih dapat menguak
permasalahan yang ada, serta keterbatasan dana, maka
penelitian ini memberikan rekomendasi sebagai berikut.
1.
Perlunya penelitian lebih lanjut untuk melihat pola
hubungan antar pengarang sehingga dapat menjelaskan
interaksi dan komunikasi ilmiah baik antar pengarang
yang disitir, antar sesama penyitir, maupun antara
penyitir dengan dokumen pengarang yang disitir.
2.
Perlunya penelitian lanjut dengan menggunakan metode
content analysis untuk melihat muatan yang disitir
sehingga lebih dapat menentukan secara lebih akurat
pola pemikiran sebuah karya ilmiah.
3.
Perlunya penekanan untuk lebih menggunakan
sumber-sumber asli bukan terjemahan, dan menggalakkan
penggunaan literatur berbahasa Inggris, literatur dalam
bentuk artikel dan hasil penelitian.
Daftar Grafik
Daftar Isi
Kata Pengantar
... iii
Daftar Isi
... v
Daftar Grafik
... vii
Pendahuluan
... 1
Latar Belakang Masalah ... 1
Permasalahan ... 2
Hipotesis ... 4
Tujuan Penelitian ... 5
Manfaat dan Signifikansi Penelitian ... 5
Metode Penelitian ... 6
Organisasi Pelaksana ... 7
Waktu Pelaksanaan ... 7
Menguatnya Kajian Hadis
... 9
Kajian Hadis Melampaui Kajian Tafsir ... 9
Dominasi Kajian Tafsir Tematik dan Kritik Hadis ... 10
Miskin Literatur Berbahasa Inggris
... 15
Minimnya Literatur yang Disitir ... 15
Minimnya Literatur Jurnal Ilmiah dan Hasil Penelitian ... 18
Minimnya Penggunaan Literatur Berbahasa Asing ... 19
Popularitas Tafsir Indonesia
... 24
Keunggulan Kuantitas Literatur Qur’anic Studies ... 24
Dominasi Literatur Tafsir Tematik dan Hadis
Juz’īyāt
.... 25
Popularitas Tafsir Ta
ḥlīlī
Berbahasa Indonesia ... 27
Dominasi Literatur Hadis Berbahasa Arab... 32
Popularitas M. Quraish Shihab ... 34
Penutup
... 37
Simpulan ... 37
Rekomendasi ... 38
[image:41.420.58.362.79.541.2]Daftar Pustaka
... 41
Tabel Judul Skripsi Mahasiswa
... 43
Daftar Pustaka
Andrews, James. 2003. “An author co-citation analysis of
medical informatics. Jurnal Media Library
Association. 91 (1) January.
Bisri, Cik Hasan. 1998. Penuntut Penyusunan Rencana
Penelitian dan Penulisan Tesis dan disertasi Bidang
Ilmu Agama Islam. Jakarta: Logos.
Dimitroff, Alexandra. “Self Citation in the library and
information science literature”. Jurnal of
Documentation. 51 (1) 1995.
Federspiel, Howard M. 1996. Kajian Al-qur’an Di Indonesia
Dari Mahmud Yunus Hingga Quraish Shihab.
Bandung: Mizan.
Ikpaahindi, Linus. “An Overview of Bibliometrics : its
measurements. Laws, and their applications”. Libri.
5 (2) 1985.
Kopesa, A. and E. Schibel. 1998. “Science and technology
mapping: a new iteration model for representing
multidimensional relationship”. Jurnal of the
American Society for Information Science. 49 (1).
Mas’di, Ghufron A. 1997. Pemikiran Fazlur Rahman
tentang Metodologi Pembaharuan Hukum Islam.
Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Mikhailov, A.I. Chernyi & R.S. Giliarevskii. Scientifics
Communnication and informatics. Arlington:
Information Resources Press, 1984.
Nasution, Harun. 1996. Pembaharuan Dalam islam :
Sejarah pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan
Bintang
Noyon, E.C.M and H.F. Moed. 1999. :Combining mapping
and citation analysis for evaluative bibliometric
purpose : a bibliometric study”. Jurnal of the
American Society for Information Science. 50 (2).
Shaw Jr, W.M. “Information theory and Scientific
communication”. Scientometrics. 3 (3) 1981.
Shaw, W.M. “Information theory and scientific
communication”. Scientometrics. 3 (3) 1981.
Singarimbun, Masri & Sofyan Efendi (ed). Metode
Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES, 1989.
Sulistyo-Basuki. “Komunikasi Ilmiah dan manfaatnya bagi
tenaga pengajar dan mahasiswa”. Makalah Seminar.
24 Maret 1994.
Sulistyo-Basuki. “Visualisasi Ilmu pengetahuan”. Makalah
Seminar Informetrika dan Scientometrika bagi
peneliti dan pustakawan. Jakarta, 17 September
2001.
Sumarningsih, Siti dan Sulistyo Basuki. “Komunikasi
Ilmiah’. Majalah Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
4 (2) 1984
Ushama, Thameem. 2000. Metodologi Tafsir al-Qur’an :
Kajian Kritis, objektif & Komprehensif. Jakarta:
Riora Cipta.
‘Ā’ishah ‘Abd al
-Ra
ḥmān
bint al-
Shāṭ
i’., 25
‘Abd al-
Karīm al
-
Khāṭ
ib,
31
ʻĀ’
i
ḍ
al-
Qarnī
, 32
ʻAbbās Maḥmūd ʻAqqād
,
25
ʻ
Abd al-
Qādir al
-
Jīlānī
, 32
ʻ
Abd al-Ra
ḥmān al
-
Saʻdī
,
31
Abdul Majid Abdussalam
al-Muhtasib, 1
Abdul Mustaqim, 1
Abū al
-
Suʻūd
, 31, 32
Abū Dāwūd
, 36, 17
Abū Ḥayyān
, 31
A
ḥ
mad ibn
Ḥ
anbal, 35,
36, 17
Al-
ʻAjlūnī
, 27
Al-
Albānī
, 26, 36
Al-
Alūsī
, 30
Al-
Baghāwī
, 31
Al-Bay
ḍāwī
, 31
Al-
Bayhaqī
, 26, 33
Al-
Biqāʻī
, 31
Al-
Bukhārī
, 26, 32, 34,
35, 36, 16, 21
Al-
Fayrūzābādī
, 31
Al-
Ḥākim
, 26, 33
Al-
Haythamī
, 26
ʻAlī al
-
Sāyis
, 31
Al-Ja
ṣṣāṣ
, 31
Al-
Khāzin
, 30
Al-
Marāghī
, 21
Al-
Mundhirī
, 26
Al-
Nawawī
, 26, 33, 34
Al-
Qāsimī
, 31
Al-
Qushayrī
, 32
Al-
Ṣābūnī
, 30, 31, 34
Al-
Ṣāwī
, 31, 32
Al-
Shaʻrāwī
, 30, 34
Al-Shinqi
ṭī
, 31
Al-
Suyūṭī
, 30, 33, 34
Al-
Ṭabarī
, 26
Al-
Ṭabarsī
, 31
Al-
Tirmidhī
, 17, 21, 32,
34, 35
Al-
Ṭūsī
, 31
Al-
Wāḥidī
, 32
al-
Zamakhsharī
, 26, 30
Fakhr al-
Dīn al
-
Rāzī
, 26
Federspiel, 1
Ḥadīth Studies
, 21, 22, 9,
10, 11, 13
Ḥamamī Zādah
, 32
Hamka, 28, 29, 34, 36, 17
Ibn al-
ʻArabī
, 31
34, 36
Ibn Kathīr
, 21, 26, 28, 31,
36
Ibn Mājah
, 26, 32, 34, 36,
17
Jaʻfar Subḥānī
, 25
M. Hasbi Ash-Shiddieqi,
10
M. Quraish Shihab, 1, 27,
28, 29, 34, 35, 36, 16, 17
M. Syuhudi Ismail, 27
Ma
ḥmūd Shaltūt
, 31
Mālik
, 26, 33
Mu
ḥammad ʻAbduh
, 31
Mu
ḥ
ammad
Ḥ
usayn
Ṭ
aba
ṭṭaba’ī
, 30
Mujahid, 10
Muslim, 26, 32, 34, 35,
17, 21
Nawawī al
-
Bantānī
, 31
Qur’anic Studies, 21, 22,
Kata Pengantar
ﻞﻀﻔﻟاو دﻮﳉا ﻦﻣ ﻢﲤو ،نﺎﻴﺒﺘﻟا ﻦﻣ ﻢﳍأو ،نﺎﻴﺒﻟا ﻦﻣ ﻢﻠﻋ ﺎﻣ ﻰﻠﻋ ﷲ ﺪﻤﳊا
نﺎﺴﺣﻹاو
.
،نﺎﻧﺪﻋ ﺪﻟو ﺪﻴﺳ ﻰﻠﻋ ،نﻼﻤﻛﻷا نﺎﲤﻷا مﻼﺴﻟاو ةﻼﺼﻟاو
،نﺎﻗﺮﻔﻟاو ﻞﻴﳒﻹاو ةارﻮﺘﻟا ﰲ تﻮﻌﻨﳌا ،نﺎﻳدﻷا ﻞﻤﻛﺄﺑ ثﻮﻌﺒﳌا ﺪﻤﳏ ﺎﻧﺪﻴﺳ
ﻢﳍ ﲔﻌﺑﺎﺘﻟاو ﻪﺑﺎﺤﺻأو ﻪﻟآ ﻰﻠﻋو
،ناﺪﻳﺪﳉا ّﺮﻛ ﺎﻣ ﺔﻤﺋاد ةﻼﺻ ،نﺎﺴﺣﺈﺑ
ﻦﲪﺮﻟا ﺪﺒﻋو
.
Alhamdulillah, hanya atas izin, pertolongan, dan rida
Allah ta’
ā
l
ā
, buku ini telah selesai. Buku ini awalnya adalah
hasil penelitian yang berjudul “Pemetaan Kajian Tafsir Hadis
pada Program Studi Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta: Analisis Sitiran Skripsi Mahasiswa
Tahun 2006-2011”. Oleh karenanya, selain menghaturkan
puji syukur ke hadirat Allah ta’
ā
l
ā
,
penulis juga
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang secara langsung maupun tidak langsung membantu
kelancaran studi dan penelitian ini, beberapa di antaranya
adalah:
1.
Prof. Dr. Zainun Kamaluddin Fakih, MA. selaku Dekan
Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok, MA. selaku Pembantu
Dekan Bidang Akademik Fakultas Ushuluddin UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Prof. Dr. Masri Mansoer, MA. selaku Pembantu Dekan
Bidang Administrasi Umum Fakultas Ushuluddin UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
5.
Mudiyanah, S.Si., Masykur Rosyid, MA., Hurin ‘In
AM, Ferra Dwijayanti, Nia Rahmawati, Ahmad Arifuz
Zaki, Budiman Shah Matondang, Muhammad Hafiz,
Nurul Hasanah, Dani Kamaludin, Khoirun Nisa,
Muhammad Halimi, Nur Kholis Sofwan, dan
Muhammad Usman, yang telah membantu mengolah
data dan memberikan masukan yang sangat berharga
kepada Saya.
6.
Keluarga Saya yang telah mengorbankan waktu
kebersamaan mereka untuk Saya gunakan melakukan
kerja-kerja dalam penelitian ini, mulai dari
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisa,
hingga menyusun laporan penelitian ini.
Semoga bantuan yang mereka berikan, menjadi amal
jariyah mereka dan Allah anugerahkan balasan yang lebih
baik dan berlipat ganda.
ﻹﺎﺑ ﺎﻧﺪﺼﻗ ﺎﳌ ﻖﻓﻮﳌا ﷲاو ،مﺎﻧﻷا ﲑﺧ ﻰﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻو
لﺄﺴﻧ ﻩﺎﻳإو ،مﺎﲤ
ﺐﺟﻮﳌا ﺐﺒﺴﻟاو ،مﺎﺛﻵاو عﺪﺒﻟا ﻦﻣ ذﻮﻌﺘﻧ ﻪﺑو ،مﻼﺳﻹاو ﺔﻨﺴﻟا ﻰﻠﻋ تﺎﺒﺜﻟا
عاﻮﻧأ كﻮﻠﺳ ﻢﳍ ﻖﻓﻮﳌاو ،تاﲑﳋا بﺎﺒﺳأ ﻰﻠﻋ ﻪﺋﺎﻴﻟوﻷ ﲔﻌﳌا ﻪﻧإ ،مﺎﻘﺘﻧﻺﻟ
،ﱘﺮﻛ داﻮﺟ ﻪﻧإ ،ﺎﻧﺄﻣوأ ﺎﻣ ﻞﻴﻬﺴﺗو ،ﺎﻧدرأ ﺎﻣ ﲑﺴﻴﺗ ﰲ ﺔﺒﻏﺮﻟا ﻪﻴﻟإو ،تﺎﻋﺎﻄﻟا
ﻢﻴﺣر فوؤر
.
Jakarta, 30 Agustus 2012
Peneliti,
Muhammad Fatkhi, Rifqi, 2012
POPULARITAS TAFSIR INDONESIA
DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Rifqi Muhammad Fatkhi
Ciputat:HIPIUS, 2012
ISBN : ...
Rifqi Muhammad Fatkhi, MA.
POPULARITAS TAFSIR INDONESIA
DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Perancang Kulit Muka: Ali Makmun
Diterbitkan Oleh:
Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Ushuluddin (HIPIUS)
Jl. Ir. Juanda No. 95 Ciputat, Jakarta-Indonesia
Telp. : +6221 7493677
Website:
www.ilmuushuluddin.com
Cetakan Pertama 2012
Hak Cipta 2012 pada Rifqi Muhammad Fatkhi
No. Judul Buku Nama Bahasa Jumlah Sitiran
1 Al-Qur’ān wa al-Tafsīr al-‘Ashr ‘Ā’ishah ‘Abd al-Raḥmān Arab 5
2 Manusia Sensitivitas Hermeneutika al-Qur'an ‘Ā’ishah ‘Abd al-Raḥmān Terjemah 3
3 Maqāl fī al-Insān Dirāsah Qur’ānīyah ‘Ā’ishah ‘Abd al-Raḥmān Arab 4
4 Tafsīr Bintu al-Shāṭī ‘Ā’ishah ‘Abd al-Raḥmān Terjemah 1
5 Ḥāshiyah al-Sindī ‘Alā Sunan Ibn Mājah ‘Abd al-Hādī al-Sindī Arab 1
6 ‘Alam al-Jīn fī Ḍaw’ al-Kitāb wa al-Sunnah ‘Abd al-Karīm ‘Ubaidat Naufan Arab 1
7 Tafsīr al-Qur’ān li al-Qur’ān ‘Abd al-Karīm al-Khāṭib Arab 2
8 Tāj al-Tafāsīr (Mahkota Tafsir) ‘Abdullah al-Mirghanī Terjemah 1
9 Tafsīr Suwar al-Mufaṣṣal ‘Abdullāh Kanūn Arab 1
10 Pelaminan Suci: 228 Hadits Kado Perkawinan A. Choiron Marzuki Indonesia 1
11 Kunci Indeks dan Klasifikasi Ayat-Ayat al-Qur'an A. Hamid Hasan Qalay Indonesia 3
12 Segi-Segi Kesusastraan al-Qur'an A. Hanafi Indonesia 3
13 Tafsir Qur'an al-Furqan Edisi Bahasa Indonesia
Mutakhir A. Hassan Indonesia 2
14 Al-Mu‘jam al-Nabawī Mufahras li Alfāẓ al-Ḥadīth al- A. J. Wensinck Terjemah 10
15 Al-NabawīMuʻjam al-Mufahras li Alfāẓ al-Ḥadīth al- A. J. Wensinck Arab 89
16 Al-KarīmMuʻjam al-Mufahras li Alfāẓ al-Qur’ān al- A. J. Wensinck Arab 59
17 Miftāh Kunūz al-Sunnah A. J. Wensinck Arab 12
18 Miftāh Kunūz al-Sunnah A. J. Wensinck Terjemah 2
19 Asbab al-Nuzul, Studi Pendalaman al-Qur'an A. Mujab Mahali Indonesia 10
[image:49.595.63.532.70.369.2]21 Al-Qur’an dan ‘Juru Bicara’ Tuhan A.Fawaid Sjadzili Jurnal 1
22 Tafsīr Muyassar ʻĀ’iḍ al-Qarnī Arab 1
23 Al-Insān fī al-Qur’ān al-Karīm ʻAbbās Maḥmūd ʻAqqād Arab 4
24 Al-Insān fī al-Qur’ān al-Karīm ʻAbbās Maḥmūd ʻAqqād Terjemah 2
25 Busana dan Perhiasan Wanita Menurut Al-Qur’an
dan Al-Sunnah ʻAbd al-Ḥalīm Maḥmūd Terjemah 1
26 Memahami Hadis-hadis Musykil ʻAbd Allāh al-Najdī Terjemah 1
27 Tawḍīḥ al-Aḥkām min Bulūgh al-Marām ʻAbd Allāh ibn ʻAbd al-Raḥmān
al-Bassām Arab 1
28 Kisah Fir'aun: Kajian Tematik dalam al-Qur'an Abd al-Latif al-Bintari Skripsi 1
29 Al-Tafsīr al-Farīd li al-Qur’ān al-Majīd ʻAbd al-Mu’min Al-Jamālī Arab 1
30 Tafsīr al-Jīlānī ʻAbd al-Qādir al-Jīlānī Arab 1
31 Taysīr alMannān -Karīm al-Raḥmān fī Tafsīr Kalām al- Abd al-Raḥmān al-Saʻdī Arab 4
32 Taysīr Mannānal-Karīm al-Raḥmān fī Tafsīr Kalām al- Abd ʻal-Raḥmān al-Saʻdī Terjemah 1
33 Muṣannaf ʻAbd al-Razzāq ʻAbd al-Razzāq al-Ṣanʻānī Arab 1
34 Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Al-Qur'an Abd Muin Salim Indonesia 1
35 Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Al-Qur'an Abd. Muin Salim Indonesia 1
36 Jahiliyah dalam al-Qur'an: Kajian Atas Penafsiran
Sayyid Quthb dalam Tafsir fi Zhilalil-Qur'an Abdul Bari Disertasi 1
37 Tafsir al-Qur'an Surat al-Baqarah Abdul Hadi Awang Melayu 1
38 Tafsir Surat Yaasin 'Penawar Hati Insan' Abdul Hadi Awang Melayu 2
39 Hadis-hadis Daif dan Maudu Abdul Hakim ibn Amir Abdat Terjemah 1
40 Tafsir al-Ahkam Abdul Halim Hasan Binjai Indonesia 1
41 Busana dan Perhiasan Wanita Menurut al-Qur'an dan Hadis
Abdul Halim Mahmud Abu
42 Jati Diri Wanita Menurut al-Qur'an dan Hadis Abdul Halim Mahmud Abu
Syuqqah Terjemah 1
43 Indeks Terjemah al-Qur'an al-Karim Abdul Hamid Hasan Qolay Indonesia 2
44 SDM yang Produktif Pendekatan Al-Qur'an dan
Sains Abdul Hamid Mursi Indonesia 1
45 Tafsir Surat Al-Waqi'ah Abdul Husain Dasteghib Indonesia 1
46 Tafsir Surat Yasin Abdul Husain Dasteghib Indonesia 1
47 Kisah-kisah al-Qur'an: Pelajaran untuk Da'wah
dan Kehidupan Berjamaah Abdul Karim Zaidan Terjemah 1
48 Argumen Pluralisme Agama; Membangun
Toleransi Berbasis al-Qur'an Abdul Moqsith Ghazali Indonesia 2
49 Tujuan Hidup dalam Pandangan Al-Qur'an Abdul Mujieb AS Indonesia 1
50 Pengobatan di dalam Al-Qur'an Abdul Mun'im Qandil Terjemah 1
51 Dosa-dosa Menurut Al-Qur’an Abdullah Afif Tobari Fattah Indonesia 1
52 Tafsir Yusuf 'Ali Abdullah Yusuf Ali Terjemah 1
53 The Holy Qur'an Text: Translation and
Commentary Abdullah Yusuf Ali Inggris 4
54 Konsep Salat Menurut Al-Qur'an Abdurrahman Fadh Terjemah 1
55 Teori-teori Pendidikan dalam Al-Qur'an Abdurrahman Saleh Abdullah Indonesia 2
56 Akikah Menurut Tuntunan Hadits-hadits Nabi Abidin Ja'far Indonesia 1
57 Musnad Abī ‘Uwanah Abū ‘Uwānah Arab 2
58 Himpunan Hadis Ṣaḥīḥ Pilihan Abū al-‘Abbās al-Zabidī Terjemah 1
59 Zawā’id ibn Mājah ʻalā al-Kutub al-Khamsah Abū alIsmāʻīl -ʻAbbās Shihāb al-Dīn Arab 1
60 Ḥashiyah al-Sanad ‘Ala Ibn Mājah Abū al-Ḥasan al-Ḥanafi Arab 1
61 Tafsīr ʻĀ’ishah Umm al-Mu’minin Abū al-Suʻūd Arab 1
Mazāyā al-Kitāb al-Karīm
63 Hadis Tarbawi Abu Bakar Muhammad Indonesia 1
64 Musnad al-Ḥumaydī Abū Bakr al-Ḥumaydī Arab 1
65 Mukhtār al-Ṣiḥḥāḥ Abū Bakr bin ‘Abd alRāzī -Qādir al- Arab 1
66 Kitāb al-Qabas fī Sharḥ Muwaṭṭa’ Mālik ibn Anas Abū Bakr ibn ʻArabī Arab 1
67