• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi tentang peran guru Bimbingan dan konseling dalam pengembangkan diri siswa SMP YPI Bintaro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi tentang peran guru Bimbingan dan konseling dalam pengembangkan diri siswa SMP YPI Bintaro"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI TENTANG PERAN GURU BIMBINGAN DAN

KONSELING DALAM PENGEMBANGAN DIRI

SISWA SMP YPI BINTARO

Oleh:

SYAMSURIADI

NIM: 105018200698

JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SYAMSURIADI

NIM : 105018200698

Program Studi : Manajemen Pendidikan

Jurusan : Kependidikan Islam

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I (SI) di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penullisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 1 September 2010

Penulis

SYAMSURIADI

(3)

PERSEPSI TENTANG PERAN GURU BIMBINGAN DAN

KONSELING DALAM PENGEMBANGAN DIRI

SISWA SMP YPI BINTARO

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

S Y A M S U R I A D I NIM: 105018200698

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Zikri Neni Iska, M.Psi Drs. Mu’arif SAM, M.Pd

NIP. 19690206 199503 2 001 NIP. 19650717 199403 1 005

JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul : “Persepsi tentang Peran Guru Bimbingan dan Konseling

dalam Pengembangan Diri Siswa SMP YPI Bintaro” yang disusun oleh

Syamsuriadi dengan nomor induk mahasiswa 105018200698 telah diujikan pada

tanggal 14 Oktober 2010 dan telah diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji

Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd).

Jakarta, 2 Desember 2010

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan) Tanggal Tanda Tangan

Drs. Rusydi Zakaria, M.Ed. M.Phill

NIP : 19560530 198503 1 002 ………. ………..

Ketua Prodi Manajemen Pendidikan

Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd

NIP : 19650717 199403 1 005 ………. ………..

Penguji I

Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si

NIP : 1956 1223 198303 2 001 ………. ………..

Penguji II

Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd

NIP : 19671020 200112 2 001 ………. ………..

Mengetahui,

Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Prof. DR. Dede Rosyada, MA NIP : 19571005 198703 1 003

(5)

ABSTRAK

Syamsuriadi, NIM: 105018200698, Persepsi tentang Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pengembangan Diri Siswa SMP YPI Bintaro, Skripsi Program Strata 1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi tentang peran guru bimbingan

dan konseling dalam pengembangan diri siswa yang meliputi empat aspek yaitu;

pengembangan pada aspek pribadi, aspek sosial, aspek belajar, dan aspek karir.

Penelitian ini dilakukan di SMP YPI Bintaro pada bulan Desember 2009 sampai

Agustus 2010.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif

analisis distribusi frekuensi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas VIII yang berjumlah 218 siswa, dan sampel yang diambil sebanyak 20%

atau 43 siswa dari jumlah keseluruhan.

Hasil yang didapat lalu dijabarkan menggunakan teknik analisis prosentase data.

Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa menurut persepsi siswa, guru

bimbingan dan konseling SMP YPI Bintaro telah berperan baik dalam

memberikan layanan pengembangan diri siswa pada aspek pribadi dan sosial serta

berperan cukup baik pada pengembangan aspek belajar dan karir.

Disarankan agar guru bimbingan dan konseling dapat meningkatkan kerjasama

dengan berbagai pihak terkait agar layanan pengembangan diri siswa dapat

terlaksana lebih maksimal.

Selain itu disarankan bagi peneliti selanjutnya agar menggunakan instrumen

penelitian yang dapat mengungkap lebih rinci setiap aspek pengembangan tetapi

membatasi lingkup yang dinilai lebih spesifik.

Kata Kunci: BK, Pengembangan Diri Siswa

(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas

kemurahan dan cintanya-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, sehingga seluruh

penghuni alam semesta dapat berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon

pertolongan. Shalawat dan salam kepada Muhammad SAW. akhirul anbiya,

beserta keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

Skripsi yang berjudul “Persepsi tentang Peran Guru Bimbingan dan

Konseling dalam Pengembangan Diri Siswa” ini penulis persembahkan kepada

Bapak-Ibu saya Azis, Latibe, Iyaji, Juhari dan Solikhah yang selalu memberikan

kasih sayang, perhatian, bimbingan, dukungan moril dan materil, semoga Allah

membalas semua kebaikan yang diberikan dengan surga Firdaus. Amiin.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis tidak terlepas dari berbagai

bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed, M. Phil., Ketua Jurusan KI-Manajemen

Pendidikan.

3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd., Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang juga dosen pembimbing dalam

penyusunan skripsi yang penuh kearifan memberikan bimbingan, arahan,

koreksi dan masukan.

(7)

4. Dra. Zikri Neni Iska, M.Psi, dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu dan kemudahan selama proses bimbingan serta

memberikan saran dan dukungan kepada penulis selama pembuatan skripsi

ini.

5. Drs. Abdul Rozak, M.Si penasehat akademik yang telah membimbing dan

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran disela-sela kesibukannya untuk

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

6. Kepala Sekolah, guru BK, dan tenaga kependidikan lainnya di lingkungan

SMP YPI Bintaro yang telah banyak membantu penullis mendapatkan

informasi dan data dalam menyelesaikan skripsi.

7. Sohib-Sohibku mahasiswa KI-MP angkatan 2005, Ridwan, Kory, Hadi,

Kholid, Aliz, Umu, Iis, Yanti dan khusus pada adikku Muhammad Arafiq

Azis, SE. yang banyak memotivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima

kasih semuanya dan hanya Allah yang bisa membalas segala kebaikan yang telah

diberikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya

serta menambah wawasan pengetahuan keilmuan. Amin.

Jakarta, 1 September 2010

Penulis

(8)
(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pernyataan... i

Pengesahan Pembimbing Skripsi ... ii

Pengesahan Dosen Penguji ... iii

Abstrak ... iv

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... ix

BAB : I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B....Ide ntifikasi Masalah ... 7

C....Pe mbatasan Masalah ... 7

D....Ru musan Masalah ... 7

E....Ma nfaat Penelitian ... 8

BAB : II LANDASAN TEORI

A...PE RSEPSI 1...Pen gertian Persepsi ... 9

2....Prin sip-Prinsip Persepsi ... 11

(10)

3....Fak tor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 11

B....KO NSEP DASAR GURU BK

1...Pen

gertian Guru Bimbingan dan Konseling ... 15

2...Sya

rat-syarat Guru Bimbingan dan Konseling ... 15

3...Tan

ggung Jawab Guru Bimbingan dan Konseling ... 16

4...Per

anan Guru Bimbingan dan Konseling ... 20

C. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

1...Pen

gertian Pengembangan Diri... 24

2...Fak

tor-Faktor Pengembangan Diri ... 25

3....Bid ang-Bidang Pengembangan Diri ... 26

4....Stra tegi Layanan Pengembangan Diri ... 28

5....Mat eri-Materi Pengembangan Diri ... 36

6....Bim bingan Konseling dan Pengembangan Diri ... 40

(11)

BAB: III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 42

B. Metode Penelitian ... 42

C. Populasi dan Sampel ... 43

D. Teknik Pengumpulan Data ... 44

E. Instumen Penelitian... 45

F. Teknik Pengolahan Data ... 46

G. Tekhnik Analisi Data ... 46

H. Interpretasi Data ... 47

BAB: IV HASIL PENELITIAN

A....Ga mbaran Umum Keadaan Guru, Karyawan, Siswa, dan Sarana Prasarana ... 48

B....Des kripsi Data... 52

C.

...

Inte rpretasi Data ... 69

BAB : V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung ... 28

Tabel 2 Data Populasi ... 43

Tabel 3 Kisi-Kisi Instrumen... 45

Tabel 4 Keadaan Guru SMP YPI Bintaro... 48

Tabel 5 Sarana dan Prasarana ... 51

Tabel 7 Keadaan Siswa SMP YPI Bintaro ... 52

Tabel 8 Pengembangan wawasan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang MahaEsa ... 53

Tabel 9 Perkembangan pribadi yang cakap dan mandiri ... 53

Tabel 10 Pengenalan kemampuan yang dimiliki siswa ... 54

Tabel 11 Pengembangan potensi diri ... 54

Tabel 12 Pengajaran cara berkomunikasi yang baik... 55

Tabel 13 Pemahaman tentang cara menyampaikan pendapat dan menyikapi pendapat yang berbeda ... 55

Tabel 14 Penanaman rasa percaya diri dalam bergaul ... 56

Tabel 15 Pembiasaan diri siswa untuk belajar dengan efektif ... 57

Tabel 16 Aktif di dalam kelas ... 57

Tabel 17 Pengenalan dunia karir ... 58

(13)

Tabel 18 Peningkatan motivasi belajar siswa ... 58

Tabel 19 Perencanaan karir yang penting bagi siswa ... 59

Tabel 20 Pemahaman cara bergaul dengan sesame ... 59

Tabel 21 Cara pemecahan masalah yang tepat bagi siswa ... 60

Tabel 22 Proses pengambilan keputusan yang tepat ... 60

Tabel 23 Persiapan diri terhadap tugas dan ujian yang diberikan ... 61

Tabel 24 Persiapan diri dalam memilih karir ... 62

Tabel 25 Pengembangan disiplin dalam belajar ... 62

Tabel 26 Pemahaman tentang pola hidup sehat ... 63

Tabel 27 Pemahaman etika bergaul dalam masyarakat ... 63

Tabel 28 Mempererat hubungan dengan teman sebaya, baik di sekolah maupun di luar sekolah ... 64

Tabel 29 Menumbuhkan sikap tanggung-jawab dalam diri ... 64

Tabel 30 Persiapan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi ... 65

Tabel 31 Penyusunan langkah-langkah dalam karir ... 65

Tabel 32 Rasa hormat dan sayang terhadap anggota keluarga ... 66

Tabel 33 Sikap positif yang sesuai dengan norma agama ... 66

Tabel 34 Menjalankan perintah agama ... 67

Tabel 35 Belajar secara mandiri maupun berkelompok ... 67

Tabel 36 Menjaga diri dari perbuatan tercela, seperti mencuri, menyontek

(14)

xii

[image:14.595.102.504.139.569.2]

dan sebagainya ... 68

Tabel 37 Menemukan sumber-sumber belajar pendukung selain yang

diberikan di sekolah ... 69

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan

dari kehidupan manusia. Pendidikan sendiri tidak terbatas hanya pada

pendidikan formal yang menawarkan berbagai kajian teori tetapi lebih dari itu

termasuk di dalamnya norma-norma yang ada di masyarakat. Jauh sebelum

manusia mengenal teori-teori pendidikan sebenarnya mereka sudah

melaksanakan praktek pendidikan secara sederhana sebagaimana yang

diungkapkan Sumadi Suryabrata

Sejak manusia lahir ke dunia, usaha-usaha pendidikan telah mulai dilakukan. Manusia mulai berusaha mendidik anak-anaknya walaupun dengan cara yang sangat sederhana. Demikian pula semenjak manusia saling bergaul, telah ada usaha-usaha dari orang yang lebih mampu dalam hal-hal tertentu untuk mempengaruhi orang lain, untuk kepentingan kemajuan orang-orang bersangkutan.1

Usaha-usaha tersebut dapat berupa nasihat atau berupa bimbingan kepada

orang lain yang membutuhkan.

1

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), Cet, ke-16, h. 1.

(16)

2

Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa usaha untuk mempengaruhi,

mendidik, membimbing sebenarnya sudah dipraktekan atau terjadi sejak

pertama manusia ada di dunia meski hal itu dilakukan dalam bentuk yang

sederhana.

Pendidikan merupakan kegiatan membimbing yang bersumber pada diri

individu. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya

sering menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti persoalan yang

satu dapat diatasi lalu persoalan yang lain timbul, oleh karena itu bimbingan

sangat dibutuhkan dalam membantu individu yang sedang mengalami

persoalan.

Layanan bimbingan dewasa ini telah menjadi salah satu layanan

pendidikan yang dirasakan sangat diperlukan dan sudah merupakan bagian

integral dari suatu program instutusional yang disajikan di sekolah-sekolah.

Melalui layanan bimbingan ini diharapkan siswa mampu bertindak dan

bertingkah laku sesuai dengan tuntunan lingkungannya, baik lingkungan

keluarga, sekolah maupun masyarakat. Layanan bimbingan bertujuan untuk

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat peserta

didik sesuai dengan kondisi sekolah.

Pendidikan yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta pada

dasarnya sama, yakni memiliki tugas untuk mewujudkan tujuan pendidikan

Nasional dalam meningkatkan sumberdaya manusia yang telah dirumuskan

dan dipikirkan secara bijaksana. Karena itu Pendidikan memiliki fungsi dan

tujuan yang amat penting dalam proses pembentukan bangsa. Hal ini

sesuai dengan UU RI No. 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang Pendidikan

Nasional

(17)

3

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2

Namun untuk mencapai tujuan yang terdapat dalam fungsi pendidikan

nasional di atas tidak mudah karena sekolah dituntut menjalankan perannya

membentuk dan mengembangkan pribdi siswa sehinga diperlukan kerja keras

dan langkah yang terencana. Salah satu cara yang sudah dikenal dan banyak

dirintis di sekolah-sekolah di Indonesia adalah dengan membentuk lembaga

yang disebut bimbingan dan konseling.

Menurut sejarah perkembangannya, bimbingan dan konseling mulai

berkembang di Indonesia pada tahun 1962 yang diterapkan khusus pada

tingkat sekolah menengah atas (SMA).3 Namun sejalan dengan

perkembangannya bimbingan dan konseling juga di terapkan di

sekolah-sekolah tingkat menengah pertama, sebagai salah satu program bimbingan

dalam mengemban tugas mewujudkan tujuan dan fungsi pendidikan yaitu

membimbing anak didik menjadi warga Negara yang demokratis dan

bertanggung jawab.

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bagian/komponen penting

dalam proses pendidikan yang diselenggarakan sekolah. Bimbingan dan

konseling sebagai suatu layanan memberi dampak positif dan dirasa sangat

diperlukan dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar,

pribadi, sosial dan memilih sekolah lanjutan atau karirnya.

Kegiatan bimbingan dan konseling harus dilakukan secara

berkesinambungan. Hal itu dikatakan Hallen A :

Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dari seorang pembimbing kepada individu yang membutuhkannya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media

2

..., Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional, (Jakarta: CV. MINI JAYA ABADI, 2003), Cet. 1, h. 9

3

(18)

4

dan teknik bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai kemandirian sehingga individu dapat bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungannya.4

Untuk mencapai hasil yang optimal sebagaimana disebutkan di atas, maka

dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah diperlukan

pendidik/guru lulusan program pendidikan professional konselor yang juga

handal kualitasnya dan memadai jumlahnya serta kerja sama yang baik

dengan kepala sekolah, dan guru/ wali kelas yang merupakan tiga pilar

pendidikan yang saling berkaitan.

Idealnya “seorang guru pembimbing mengasuh 150 – 225 orang siswa”5

dan merupakan lulusan FIP (Fakultas Ilmu Psikologi) yang menguasai bidang

ilmu seperti ilmu pendidikan, psikologi umum, psikologi perkembangan,

psikologi kepribadian, teori dan praktek penyuluhan, kesehatan mental,

metode-metode mengajar (terkadang harus bertindak sebagai guru).

Demikian pula seorang guru bimbingan dan konseling harus memiliki syarat

sifat supel, ramah dan fleksibel, sehingga mudah menyesuaikan diri dan

mudah dipercayai sehingga mampu mewujudkan suasana bimbingan yang

menyenangkan, aman dan nyaman pada saat menghadapi siswa dan membuat

peserta didik merasa senang; senang masuk kelas, senang belajar, senang

mengejar prestasi. Bukan sebaliknya senang ketika bel istirahat berbunyi,

senang ketika jam pelajaran usai, dan sangat senang ketika guru tidak masuk

kelas.

Oleh karena itu, guru bimbingan dan konseling benar-benar dituntut

memiliki kepribadian yang menyenangkan dan sikap terbuka serta kinerja yang

tinggi agar dapat memberikan solusi permasalahan yang sedang dihadapi oleh

siswa utamanya masalah dalam kesulitan belajar serta pengaruh-pengaruh

kehidupan masyarakat yang banyak mengalami perubahan saat ini, Baik

perubahan dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, maupun dalam bidang politik

4

Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 9 5

(19)

5

yang secara tidak langsung bisa memberikan pengaruh negatif terhadap gaya

hidup siswa. Menurut Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah :

Kesulitan atau masalah yang sering terjadi pada seorang siswa atau mahasiswa, berupa kesulitan dalam menangkap pelajaran, kesulitan dalam memilih sekolah lanjutan, kesulitan dalam menyesuaikan diri dalam lingkungan baru, cepat putus asa, merasa kecewa, pesimis dalam kehidupannya, serta masih banyak jenis kesulitan yang lain yang mungkin ditemuinya.6

Lebih lanjut Achmad Juntika memberikan contoh tindakan negatif yang

sering masyarakat lakukan khususnya bagi pelajar yang sangat merugikan

bahkan dapat menghancurkan masa depannya antara lain adalah:

a)Mencuri yang menyebabkan pelakunya dipenjara.

b)Merokok yang menyebabkan pelakunya menderita kanker.

c)Meminum alkohol yang menyebabkan pelakunya kehilangan kesadaran dan lebih jauh lagi akan menyebabkan kehancuran otak.

d)Menggunakan kartu kredit di luar kemampuan untuk membayarnya, yang menyebabkan pelakunya banyak utang.

e)Melakukan seks bebas yang akan menyebabkan pelakunya menderita penyakit kelamin.

f)Berpesta walaupun besok mau ujian, yang menyebabkan pelakunya gagal ujian.

g)Makan berlebihan daripada mengatur makan untuk menjaga kesehatan, yang menyebabkan pelakunya banyak menderita penyakit.7

Tindakan-tindakan sebagaimana disebutkan di atas merupakan bagian kecil

dari sekian banyak masalah yang sering terjadi dikalangan para pelajar baik

tingkat menengah (SMP) maupun tingkat atas (SMA). Dalam hal ini peranan

bimbingan dan konseling menjadi amat penting karena melalui layanan BK

seyogyanya dapat memberikan solusi atau jalan yang lebih baik terhadap

kebutuhan, bakat, minat dan masalah yang dihadapi siswa.

6

Elfi Mu’awanah & Rifa Hidayah, Bimbingan Konseling Islami di Sekolah Dasar,

(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), Cet. 2, h. 24 7

(20)

6

Namun berdasarkan observasi penulis di salah satu sekolah swasta yaitu

SMP YPI Bintaro yang sebelumnya bernama SLTP KOSGORO program

bimbingan dan konseling belum berjalan secara optimal. Bimbingan dan

konseling yang dirintis sejak awal berganti nama yaitu pada tahun 1990 itu

hanya memiliki 2 orang guru bimbingan dan konseling hingga saat ini,

sementara menurut data penerimaan siswa baru SMP YPI Bintaro, jumlah

siswa yang mendaftar di sekolah tersebut pada setiap ajaran baru terus

bertambah, bahkan ada sejumlah siswa yang tidak diterima karena dari

jumlah kelas yang telah disediakan sebanyak 6 kelas tidak cukup menampung

siswa yang mendaftar sehingga wajar manakala ada siswa yang tidak

diterima. Pada saat ini “(Priode 2009/2010) siswa SMP YPI Bintaro secara

keseluruhan dari kelasVII, VIII dan IX tercatat berjumlah 655 siswa yang

terbagi dalam 17 kelas.”8

Berdasarkan penjelasan di atas jelas tergambar bahwa jumlah guru

bimbingan konseling dan banyaknya siswa tidak seimbang karena seorang

guru BK harus melayani 327 orang siswa. sementara itu, sebagaimana

gambaran siswa pada umumnya, siswa di SMP YPI Bintaro juga mengalami

berbagai problem seperti kurangnya minat siswa pada bidang studi tertentu

(seperti bahasa inggris, matematika), bolos, pendiam, mengobrol dan

bercanda pada saat pelajaran berlangsung. Selain itu beberapa penyimpangan

lain yang dilakukan siswa seperti: merokok, pacaran, tidak mengikuti

program sholat jamaah, pencurian bahkan ada yang membawa miras

(minuman keras) ke sekolah.

Efektifitas layanan bimbingan dan konseling yang diberikan tentu perlu

dikaji ulang terutama bagi siswa yang menerima bimbingan. Dalam hal ini

penting untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa tentang layanan

bimbingan dan konseling yang diberikan, sehingga guru BK dapat

memperoleh umpan balik dalam meningkatkan peran mereka sebagai

pembimbing dan konselor.

8

(21)

7

Berdasarkan penjabaran tersebut di atas, penulis tertarik untuk meneliti

dan mengkaji mengenai “Persepsi tentang Peran Guru Bimbingan dan

Konseling dalam Pengembangan Diri Siswa SMP YPI Bintaro”.

B.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat penulis

identifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh SMP

YPI Bintaro ?

2. Apakah guru bimbingan dan konseling telah berperan secara optimal

dalam memberikan layanan BK kepada siswa ?

3. Bagaimana persepsi siswa tentang peran guru bimbingan dan konseling

dalam memberikan layanan pengembangan diri ?

C.

Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya bahasan objek yang akan diteliti dan agar penelitian

ini tetap fokus, maka masalah dibatasi pada persepsi siswa tentang peran guru

bimbingan dan konseling dalam pengembangan diri yang meliputi:

pengembangan pribadi, pengembangan kehidupan sosial, pengembangan

belajar, dan pengembangan karir.

D.

Rumusan Masalah

Berdasankan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalah yang akan diteliti adalah: Bagaimana persepsi tentang peran guru

bimbingan dan konseling dalam pengembangan diri siswa SMP YPI Bintaro

dari segi pengembangan pribadi, pengembangan kehidupan sosial,

(22)

8

E.

Manfaat Penelitian

Laporan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara :

1. Akademik; Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang

pelayanan bimbingan dan konseling di SMP YPI Bintaro.

2. Praktis; Hasil penelitian ini dapat menambah perbendaharaan

khususnya mengenai layanan bimbingan dan konseling. Bagi guru BK,

penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan masukan

(23)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.

Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2009 s/d Agustus 2010.

Adapun lokasi atau tempat melaksanakan kegiatan penelitian yaitu di Sekolah

SMP YPI Bintaro Jl. Rempoa Raya Bintaro, Jakarta Selatan.

B.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah “Deskriptif

Analisis” yaitu metode yang meneliti dan menemukan informasi yang

seluas-luasnya tentang variabel yang bersangkutan dan tidak bermaksud

mengidentifikasikan hubungan antar variabel.

Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku pedoman penulisan

skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Tarbiayah dan Keguruan UIN

Jakarta tahun 2007. Untuk menemukan data, fakta, dan informasi yang

menyangkut dan menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan penelitian lapangan. Jenis penelitian lapangan ini dimaksudkan

agar dapat diperoleh fakta, data dan informasi yang lebih objektif dan akurat

(24)

43

mengenai peran guru bimbingan konseling dalam pengembangan diri siswa di

SMP YPI Bintaro.

C.

Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sukardi yang dimaksud dengan populasi adalah “semua

anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal

bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target

kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.”1

Dengan demikian, populasi adalah wilayah atau objek yang mempunyai

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

SMP YPI Bintaro yang berjumlah 218 siswa yang terbagi dalam 6 kelas.

[image:24.595.98.513.162.744.2]

Berikut rincian dalam bentuk tabel.

Tabel. 2

Data Populasi

SISWA POPULASI

Laki-Laki Perempuan

JUMLAH

SISWA

Siswa Kelas VIIIA 18 20 38

Siswa Kelas VIIIB 14 23 37

Siswa Kelas VIIIC 16 20 36

Siswa Kelas VIIID 15 19 34

1

(25)

44

Siswa Kelas VIIIE 20 17 37

Siswa Kelas VIIIF 16 18 34

JUMLAH 99 119 218

2. Sampel

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”2 Pengertian

ini sejalan dengan pernyataan Mardalis yang mengatakan bahwa

“Sampling atau Sampel berarti contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu

yang menjadi objek penelitian. Tujuan penentuan sampel ialah untuk

memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara

mengamati hanya sebagian dari populasi, suatu reduksi terhadap jumlah

objek penelitian.”3 Dengan demikian, sampel yang baik adalah sampel

yang mencerminkan populasi secara maksimal, tetapi walaupun mewakili

namun sampel bukanlah duplikat dari populasi.

Dalam penelitian ini, penulis hanya mengambil 20% atau kira-kira

sama dengan 43 siswa/i dari jumlah populasi yang dilakukan secara acak

(random sampling). Dalam teknik random sampling ini semua individu

dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai

responden dalam memberikan pandangan tentang peranan guru bimbingan

konseling dalam pengembangan diri siswa yang merupakan pembahasan

dalam penelitian ini karena semua anggota populasi mempunyai hak yang

sama untuk terpilih menjadi sampel.

D.

Teknik Pengumpulan Data

2

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. XIII, h. 131

3

(26)

45

Untuk memenuhi kebutuhan penelitian, baik untuk memperoleh data, fakta

dan informasi yang dapat menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini,

maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang terdiri dari:

1. Observasi

“Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti.”4 Observasi merupakan alat pengumpulan data

dengan cara mendatangi langsung lokasi penelitian. Observasi ini dipakai

sebagai teknik dalam mengamati bagaimana kehidupan siswa setelah

mengikuti atau mendapat layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

2. Angket

Adalah sekumpulan pertanyaan tertulis yang bersifat tertutup dengan

pilihan yang sudah disediakan (empat pilihan jawaban). Pertanyaan yang

diajukan oleh penulis adalah yang berhubungan dengan persepsi siswa

tentang peran guru bimbingan dan konseling dalam pengembangan diri

siswa dan yang menjadi responden adalah siswa SMP YPI Bintaro.

E.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

4

(27)

46

baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah.5

Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data mengenai

persepsi siswa tentang peran guru bimbingan dan konseling dalam

pengembangan diri adalah dalam bentuk angket yang diperuntukkan bagi

[image:27.595.102.512.183.558.2]

siswa SMP YPI Bintaro yang dirumuskan sebagai berikut :

Tabel. 3

Kisi-Kisi Instrumen

Variabel

Indikator

Butir Soal

Jumlah

Persepsi Tentang Peran Guru BK Dalam Pengembangan Diri Siswa

a. Pengembangan diri pada

aspek pribadi

b. Pengembangan diri pada

aspek sosial

c. Pengembangan diri pada

aspek belajar

d. Pengembangan diri pada

aspek karir 1,2,3,4,9,14,15 , 19,26,27,29 5,6,7,13,20,21, 22,25 8,11,16,18,23, 28,30 10,12,17,24 11 8 7 4

JUMLAH 1 – 30 30

F.

Teknik Pengolahan Data

Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data adalah sebagai

berikut:

1. Editing, semua angket diteliti satu persatu tentang kelengkapan dan

kebenaran pengisian sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.

2. Tabulating yaitu mentabulasi data jawaban yang telah diberikan ke

dalam bentuk tabel selanjutnya dinyatakan dalam bentuk frekuensi dan

persentase.

5

(28)

47

G.

Teknik Analisa Data

Dalam teknis pelaksanaan atau analisanya, yaitu dengan memeriksa

jawaban-jawaban dari tiap responden atau siswa, lalu dijumlahkan dan

menghasilkan skor total, diklasifikasikan dan ditabulasikan (dibuat tabel),

data masing-masing. Adapun jenis distribusi frekuensi yang digunakan adalah

jenis distribusi frekuensi prosentase dengan formulasi sebagai berikut:

X 100%

Keterangan:

F : Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya.

N : NumberofCases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).

P : Angka prosentase.6

H.

Interpretasi Data

Setelah melakukan perhitungan presentase, maka selanjutnya peneliti

melakukan interpretasi data. Dalam memberikan interpretasi atas nilai

rata-rata yang diperoleh tersebut, digunakan pedoman interpretasi menurut

Suharsimi Arikunto sebagaimana dikutip oleh Anik Vidia Rahmawati sebagai

berikut:7

2. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76-100%

3. Cukup baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56-75%

4. Kurang baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40-55%

5. Tidak baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40%

6

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), Cet. ke-15, h. 43

7

Anik Vidia Rahmawati, Pengelolaan Pembelajaran pada MI Pembangunan UIN

Sayarif Hidayatullah Jakarta, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Perputakaan

(29)

48

Untuk menentukan presentase digunakan perhitungan sederhana

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan

mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi.

2. Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan rata-rata

sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.

3. Menentukan kategori yaitu dengan menggunakan rumus:

%

100

X

NH

NS

(30)

DAFTAR PUSTAKA

…., Buku Arsip Siswa SMP YPI BintaroTahun/Periode 2009/2010.

…., Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Jakarta: CV. MINI JAYA ABADI, Cet. 1, 2003.

A, Hallen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Pers, cet. 1, 2002.

Affan, Junimar dan M. Said, Psikologi Dari Zaman Ke Zaman, Bandung:

Jenimars, 1990.

Agustiani, Hendriati, Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya

dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja, Bandung: PT

Refika Aditama, Cet. 1, 2006.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, Cet. 13, 2006.

Azhari, Akyas, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Teraju Mijan

Publika, 2004.

Chaplin, JP. Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2006.

Dariyanto, Agoes, Psikologi Perkembangan Remaja, Jakarta: Ghia Indonesia,

2004.

Djumhur, I. dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidance &

Counseling), Bandung: C.V. Ilmu, Cet. 17.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 1, 2001.

Hasibuan, Malayu S.P., Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi

Aksara, Cet. 13, 2009.

Iska, Zikri Neni, Bimbingan dan Konseling Pengantar Pengembangan Diri

dan Pemecahan Masalah Peserta Didik/Klien, Jakarta: Kizi

Brother’s, Cet. 1 2008.

Makmun, Abin Syamsuddin, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Modul,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 7, 2004.

(31)

75

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara,

Cet. 5, 1995.

Mu’awanah, Elfi dan Rifa Hidayah, Bimbingan Konseling Islami di Sekolah

Dasar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, cet. 2, 2009.

Mulyasa, E., Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. 1, 2005.

Nurdin, Ali, dan dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Faza Media,

Cet. 1, 2006.

Nurihsan, Achmad Juntika, Strategi Layanan Bimbingan & Konseling, Bandung:

PT. Refika Aditama, Cet. 1, 2005.

Prayitno & Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, cet. 1, 1999.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, KAMUS BESAR BAHASA

INDONESIA, Jakarta: BALAI PUSTAKA, ed. 3, cet. 4, 2007.

Sadily, Hasan dan Jhon M. Echols, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia,

1995.

Sarwono, Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: PT. Bulan

Bintang, 2003.

Sudarmawan, Bangbang, Peranan Guru dalam Pelaksanaan Kegiatan BK di SMP

Negeri 48 Kebayoran Lama, Jakarta: ..., 2008.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, Cet. 15, 2005.

Sukardi, Dewa Ketut dan Desak P.E. Nila Kusumawati, Proses Bimbingan dan

Konseling di Sekolah, Jakarta: PT. RINEKA CIPTA, ed. Revisi, 2008.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Pratiknya, Jakarta:

Bumi Aksara, Cet.1, 2003.

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

Cet. 16, 2008.

Syahril dan Riska Ahmad, Pengantar Bimbingan dan Konseling, Padang:

(32)

76

Toha, Miftah, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya,, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2007.

Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Cet. 1, 2007.

Walgito, Bimo, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Yogyakarta: ANDI, 2004.

Winkel, W.S., Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta: PT

(33)

74

Jakarta, 26 Agustus 2010

No : Istimewa

Lamp : 1 (satu) berkas

Hal : Angket penelitian

Kepada Yth.

Siswa/i SMP YPI Bintaro Di

Tempat

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. shalawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW., yang telah membawa umatnya ke jalan yang lurus.

Salam sejahtera juga kami sampaikan kepada siswa/i SMP YPI Bintaro semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT., dan selalu dimudahkan dalam menjalankan aktivitasnya dalam belajar.

Dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan dalam upaya penyelesaian penulisan skripsi, untuk itu kami sangat mengharapkan bantuan siswa/i untuk mengisi angket penelitian mengenai “peranan guru bimbingan dan konseling dalam pengembangan diri siswa di SMP YPI Bintaro”.

Jawaban yang siswa/i berikan sangat penting artinya bagi kami dan tidak akan berpengaruh terhadap nilai/hasil belajar siswa/i. dalam hal ini, tidak ada jawaban yang benar atau salah yang paling baik adalah apabila siswa/i memilih jawab yang sesuai dengan keadaan dan pendapat yang sebenarnya.

demikian atas bantuan dan kerjasamanya, kami ucapkan banyak terima kasih.

Billahi taufiq wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Mahasiswa yang bersangkutan Syamsuriadi

(34)

75

ANGKET UNTUK SISWA

IDENTITAS RESPONDEN

N0. :

Kelas :

Jenis Kelamin :

PETUNJUK :

1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan yang ada di bawah ini ! 2. Mohon dijawab semua pertanyaan dengan jujur !

3. Jawaban yang anda berikan tidak ada hubungannya dengan nilai belajar di sekolah, dan dijamin kerahasiaannya.

4. Berilah tanda (X) pada jawaban yang telah disediakan.

5. Setelah angket ini diisi, mohon dikumpulkan kembali kepada peneliti.

__________________________________________________________________

---

A. Pengembangan Diri Siswa

1. Layanan BK/BP yang diberikan dapat membantu pengembangan wawasan

keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

2. Dengan adanya layanan BK/BP dapat membantu saya tumbuh sebagai

pribadi yang cakap dan mandiri.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

3. Layanan BK/BP membantu saya lebih mengenal kemampuan yang saya

miliki.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

4. Dengan adanya layanan BK/BP saya dapat mengembangkan potensi diri

dengan baik.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

(35)

76

5. Layanan BK/BP mengajarkan saya cara berkomunikasi dengan orang lain

dengan baik.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

6. Layanan BK/BP membuat saya mengerti cara menyampaikan pendapat

dan menyikapi pendapat yang berbeda.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

7. Layanan BK/BP yang diberikan dapat menumbuhkan rasa percaya diri

dalam bergaul.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

8. Dengan adanya layanan BK/BP membantu saya melakukan kebiasaan

belajar yang efektif.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

9. Layanan BK/BP yang diberikan membantu saya menjadi aktif di kelas.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

10.Dengan adanya layanan BK/BP membantu saya mengenal dunia karir.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

11.Layanan BK/BP yang diberikan dapat membantu saya dalam

meningkatkan motivasi belajar.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

12.Layanan BK/BP membantu saya mengenal pentingnya menyusun rencana

karir.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

(36)

77

13.Layanan BK/BP membantu saya memahami cara bergaul dengan baik.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

14.Layanan BK/BP yang diberikan membantu saya menemukan cara-cara

pemecahan masalah yang tepat sehingga terhindar dari kondisi merugikan.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

15.Layanan BK/BP yang diberikan membantu saya dalam mengambil

keputusan yang tepat.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

16.Layanan BK/BP membantu saya menghadapi ujian dan cara mengerjakan

tugas.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

17. Dengan adanya layanan BK/BP membantu saya mempersiapkan karir

yang akan saya pilih.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

18.Layanan BK/BP membantu sanya mengembangkan disiplin dalam belajar.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

19.Dengan adanya layanan BK/BP saya mengerti cara pola hidup sehat yaitu

dengan mengkonsumsi makan bergizi dan rajin berolah raga.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

20.Layanan BK/BP membuat saya memahami etika bergaul dalam

masyarakat.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

(37)

78

21.Layanan BK/BP membantu saya mempererat hubungan dengan teman

sebaya, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

22.Layanan BK/BP yang diberikan dapat menumbuhkan sikap

tanggung-jawab dalam diri.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

23.Layanan BK/BP yang diberikan membantu saya menyiapkan program

studi pada tingkat pendidikan selanjutnya.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

24.Layanan BK/BP membantu saya mempersiapkan langkah-langkah agar

suksek dalam karir.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

25.Layanan BK/BP yang diberikan dapat menumbuhkan rasa hormat dan

sayang terhadap anggota keluarga.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

26.Layanan BK/BP yang diberikan mendorong saya bersikap secara positif

sesuai norma agama yang saya anut.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

27.Materi layanan BK/BP mengenai hakikat dan fungsi Agama yang

diberikan dapat mendorong saya menjalankan perintah agama.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

(38)

79

28.Layanan BK/BP mendidik saya belajar baik secara mandiri maupun

berkelompok.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

29.Layanan BK/BP mendidik saya menjaga diri dari perbuatan tercela, seperti

mencuri, menyontek dan sebagainya.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

30.Layanan BK/BP membimbing saya menemukan sumber-sumber belajar

pendukung selain yang diberikan di sekolah.

a. Sangat setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

TERIMA KASIH

Gambar

Tabel 37 Menemukan sumber-sumber belajar pendukung selain yang
Tabel. 2 Data Populasi
Tabel. 3 Kisi-Kisi Instrumen

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai masukan dan informasi bagi siswa tentang hubungan antara persepsi terhadap peran guru bimbingan konseling di sekolah dengan kemampuan pemecahan masalah pada siswa,

Hasil penelitian ini adalah (1) Terdapat peran yang positif dan signifikan antara Persepsi siswa terhadap bimbingan Guru bimbingan konseling dan cara guru dalam mengajar

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peran yang positif dan signifikan antara Persepsi siswa terhadap bimbingan Guru bimbingan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang kegiatan bimbingan konseling terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII SMP N

Berdasarkan hasil penelitian di sekolah tentang peran guru bimbingan dan konseling dalam membina interaksi sosial siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yapimda

(2) Peran Guru Bimbingan dan Konseling yang dilakukan untuk Mengembangkan Kepercayaan Diri Siswa kelas VII di Pangeran Antasari Martapura, a) memberikan layanan BK

PERAN GURU BK DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SMP NEGERI 10 BANJARMASIN Rismara, Rohimah1, Farial2, Aminah3 1 Bimbingan

Hasil Analisis Pendahuluan Berdasarkan hasil analisis tentang peran guru agama islam dalam bimbingan konseling siswa sekolah dasar Ridwan, 2018, Optimalisasi peran guru bimbingan dan