PERSEPSI TENTANG PERAN GURU BIMBINGAN DAN
KONSELING DALAM PENGEMBANGAN DIRI
SISWA SMP YPI BINTARO
Oleh:
SYAMSURIADI
NIM: 105018200698
JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : SYAMSURIADI
NIM : 105018200698
Program Studi : Manajemen Pendidikan
Jurusan : Kependidikan Islam
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I (SI) di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penullisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 1 September 2010
Penulis
SYAMSURIADI
PERSEPSI TENTANG PERAN GURU BIMBINGAN DAN
KONSELING DALAM PENGEMBANGAN DIRI
SISWA SMP YPI BINTARO
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
S Y A M S U R I A D I NIM: 105018200698
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Zikri Neni Iska, M.Psi Drs. Mu’arif SAM, M.Pd
NIP. 19690206 199503 2 001 NIP. 19650717 199403 1 005
JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul : “Persepsi tentang Peran Guru Bimbingan dan Konseling
dalam Pengembangan Diri Siswa SMP YPI Bintaro” yang disusun oleh
Syamsuriadi dengan nomor induk mahasiswa 105018200698 telah diujikan pada
tanggal 14 Oktober 2010 dan telah diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji
Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd).
Jakarta, 2 Desember 2010
Panitia Ujian Munaqosah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan) Tanggal Tanda Tangan
Drs. Rusydi Zakaria, M.Ed. M.Phill
NIP : 19560530 198503 1 002 ………. ………..
Ketua Prodi Manajemen Pendidikan
Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd
NIP : 19650717 199403 1 005 ………. ………..
Penguji I
Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si
NIP : 1956 1223 198303 2 001 ………. ………..
Penguji II
Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd
NIP : 19671020 200112 2 001 ………. ………..
Mengetahui,
Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Prof. DR. Dede Rosyada, MA NIP : 19571005 198703 1 003
ABSTRAK
Syamsuriadi, NIM: 105018200698, Persepsi tentang Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pengembangan Diri Siswa SMP YPI Bintaro, Skripsi Program Strata 1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi tentang peran guru bimbingan
dan konseling dalam pengembangan diri siswa yang meliputi empat aspek yaitu;
pengembangan pada aspek pribadi, aspek sosial, aspek belajar, dan aspek karir.
Penelitian ini dilakukan di SMP YPI Bintaro pada bulan Desember 2009 sampai
Agustus 2010.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif
analisis distribusi frekuensi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VIII yang berjumlah 218 siswa, dan sampel yang diambil sebanyak 20%
atau 43 siswa dari jumlah keseluruhan.
Hasil yang didapat lalu dijabarkan menggunakan teknik analisis prosentase data.
Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa menurut persepsi siswa, guru
bimbingan dan konseling SMP YPI Bintaro telah berperan baik dalam
memberikan layanan pengembangan diri siswa pada aspek pribadi dan sosial serta
berperan cukup baik pada pengembangan aspek belajar dan karir.
Disarankan agar guru bimbingan dan konseling dapat meningkatkan kerjasama
dengan berbagai pihak terkait agar layanan pengembangan diri siswa dapat
terlaksana lebih maksimal.
Selain itu disarankan bagi peneliti selanjutnya agar menggunakan instrumen
penelitian yang dapat mengungkap lebih rinci setiap aspek pengembangan tetapi
membatasi lingkup yang dinilai lebih spesifik.
Kata Kunci: BK, Pengembangan Diri Siswa
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas
kemurahan dan cintanya-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, sehingga seluruh
penghuni alam semesta dapat berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon
pertolongan. Shalawat dan salam kepada Muhammad SAW. akhirul anbiya,
beserta keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.
Skripsi yang berjudul “Persepsi tentang Peran Guru Bimbingan dan
Konseling dalam Pengembangan Diri Siswa” ini penulis persembahkan kepada
Bapak-Ibu saya Azis, Latibe, Iyaji, Juhari dan Solikhah yang selalu memberikan
kasih sayang, perhatian, bimbingan, dukungan moril dan materil, semoga Allah
membalas semua kebaikan yang diberikan dengan surga Firdaus. Amiin.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis tidak terlepas dari berbagai
bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed, M. Phil., Ketua Jurusan KI-Manajemen
Pendidikan.
3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd., Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang juga dosen pembimbing dalam
penyusunan skripsi yang penuh kearifan memberikan bimbingan, arahan,
koreksi dan masukan.
4. Dra. Zikri Neni Iska, M.Psi, dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu dan kemudahan selama proses bimbingan serta
memberikan saran dan dukungan kepada penulis selama pembuatan skripsi
ini.
5. Drs. Abdul Rozak, M.Si penasehat akademik yang telah membimbing dan
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran disela-sela kesibukannya untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.
6. Kepala Sekolah, guru BK, dan tenaga kependidikan lainnya di lingkungan
SMP YPI Bintaro yang telah banyak membantu penullis mendapatkan
informasi dan data dalam menyelesaikan skripsi.
7. Sohib-Sohibku mahasiswa KI-MP angkatan 2005, Ridwan, Kory, Hadi,
Kholid, Aliz, Umu, Iis, Yanti dan khusus pada adikku Muhammad Arafiq
Azis, SE. yang banyak memotivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima
kasih semuanya dan hanya Allah yang bisa membalas segala kebaikan yang telah
diberikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya
serta menambah wawasan pengetahuan keilmuan. Amin.
Jakarta, 1 September 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pernyataan... i
Pengesahan Pembimbing Skripsi ... ii
Pengesahan Dosen Penguji ... iii
Abstrak ... iv
Kata Pengantar ... v
Daftar Isi ... vii
Daftar Tabel ... ix
BAB : I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... 1B....Ide ntifikasi Masalah ... 7
C....Pe mbatasan Masalah ... 7
D....Ru musan Masalah ... 7
E....Ma nfaat Penelitian ... 8
BAB : II LANDASAN TEORI
A...PE RSEPSI 1...Pen gertian Persepsi ... 92....Prin sip-Prinsip Persepsi ... 11
3....Fak tor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 11
B....KO NSEP DASAR GURU BK
1...Pen
gertian Guru Bimbingan dan Konseling ... 15
2...Sya
rat-syarat Guru Bimbingan dan Konseling ... 15
3...Tan
ggung Jawab Guru Bimbingan dan Konseling ... 16
4...Per
anan Guru Bimbingan dan Konseling ... 20
C. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
1...Pen
gertian Pengembangan Diri... 24
2...Fak
tor-Faktor Pengembangan Diri ... 25
3....Bid ang-Bidang Pengembangan Diri ... 26
4....Stra tegi Layanan Pengembangan Diri ... 28
5....Mat eri-Materi Pengembangan Diri ... 36
6....Bim bingan Konseling dan Pengembangan Diri ... 40
BAB: III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 42
B. Metode Penelitian ... 42
C. Populasi dan Sampel ... 43
D. Teknik Pengumpulan Data ... 44
E. Instumen Penelitian... 45
F. Teknik Pengolahan Data ... 46
G. Tekhnik Analisi Data ... 46
H. Interpretasi Data ... 47
BAB: IV HASIL PENELITIAN
A....Ga mbaran Umum Keadaan Guru, Karyawan, Siswa, dan Sarana Prasarana ... 48B....Des kripsi Data... 52
C.
...
Inte rpretasi Data ... 69BAB : V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 70B. Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung ... 28
Tabel 2 Data Populasi ... 43
Tabel 3 Kisi-Kisi Instrumen... 45
Tabel 4 Keadaan Guru SMP YPI Bintaro... 48
Tabel 5 Sarana dan Prasarana ... 51
Tabel 7 Keadaan Siswa SMP YPI Bintaro ... 52
Tabel 8 Pengembangan wawasan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang MahaEsa ... 53
Tabel 9 Perkembangan pribadi yang cakap dan mandiri ... 53
Tabel 10 Pengenalan kemampuan yang dimiliki siswa ... 54
Tabel 11 Pengembangan potensi diri ... 54
Tabel 12 Pengajaran cara berkomunikasi yang baik... 55
Tabel 13 Pemahaman tentang cara menyampaikan pendapat dan menyikapi pendapat yang berbeda ... 55
Tabel 14 Penanaman rasa percaya diri dalam bergaul ... 56
Tabel 15 Pembiasaan diri siswa untuk belajar dengan efektif ... 57
Tabel 16 Aktif di dalam kelas ... 57
Tabel 17 Pengenalan dunia karir ... 58
Tabel 18 Peningkatan motivasi belajar siswa ... 58
Tabel 19 Perencanaan karir yang penting bagi siswa ... 59
Tabel 20 Pemahaman cara bergaul dengan sesame ... 59
Tabel 21 Cara pemecahan masalah yang tepat bagi siswa ... 60
Tabel 22 Proses pengambilan keputusan yang tepat ... 60
Tabel 23 Persiapan diri terhadap tugas dan ujian yang diberikan ... 61
Tabel 24 Persiapan diri dalam memilih karir ... 62
Tabel 25 Pengembangan disiplin dalam belajar ... 62
Tabel 26 Pemahaman tentang pola hidup sehat ... 63
Tabel 27 Pemahaman etika bergaul dalam masyarakat ... 63
Tabel 28 Mempererat hubungan dengan teman sebaya, baik di sekolah maupun di luar sekolah ... 64
Tabel 29 Menumbuhkan sikap tanggung-jawab dalam diri ... 64
Tabel 30 Persiapan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi ... 65
Tabel 31 Penyusunan langkah-langkah dalam karir ... 65
Tabel 32 Rasa hormat dan sayang terhadap anggota keluarga ... 66
Tabel 33 Sikap positif yang sesuai dengan norma agama ... 66
Tabel 34 Menjalankan perintah agama ... 67
Tabel 35 Belajar secara mandiri maupun berkelompok ... 67
Tabel 36 Menjaga diri dari perbuatan tercela, seperti mencuri, menyontek
xii
[image:14.595.102.504.139.569.2]dan sebagainya ... 68
Tabel 37 Menemukan sumber-sumber belajar pendukung selain yang
diberikan di sekolah ... 69
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Pendidikan sendiri tidak terbatas hanya pada
pendidikan formal yang menawarkan berbagai kajian teori tetapi lebih dari itu
termasuk di dalamnya norma-norma yang ada di masyarakat. Jauh sebelum
manusia mengenal teori-teori pendidikan sebenarnya mereka sudah
melaksanakan praktek pendidikan secara sederhana sebagaimana yang
diungkapkan Sumadi Suryabrata
Sejak manusia lahir ke dunia, usaha-usaha pendidikan telah mulai dilakukan. Manusia mulai berusaha mendidik anak-anaknya walaupun dengan cara yang sangat sederhana. Demikian pula semenjak manusia saling bergaul, telah ada usaha-usaha dari orang yang lebih mampu dalam hal-hal tertentu untuk mempengaruhi orang lain, untuk kepentingan kemajuan orang-orang bersangkutan.1
Usaha-usaha tersebut dapat berupa nasihat atau berupa bimbingan kepada
orang lain yang membutuhkan.
1
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), Cet, ke-16, h. 1.
2
Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa usaha untuk mempengaruhi,
mendidik, membimbing sebenarnya sudah dipraktekan atau terjadi sejak
pertama manusia ada di dunia meski hal itu dilakukan dalam bentuk yang
sederhana.
Pendidikan merupakan kegiatan membimbing yang bersumber pada diri
individu. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya
sering menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti persoalan yang
satu dapat diatasi lalu persoalan yang lain timbul, oleh karena itu bimbingan
sangat dibutuhkan dalam membantu individu yang sedang mengalami
persoalan.
Layanan bimbingan dewasa ini telah menjadi salah satu layanan
pendidikan yang dirasakan sangat diperlukan dan sudah merupakan bagian
integral dari suatu program instutusional yang disajikan di sekolah-sekolah.
Melalui layanan bimbingan ini diharapkan siswa mampu bertindak dan
bertingkah laku sesuai dengan tuntunan lingkungannya, baik lingkungan
keluarga, sekolah maupun masyarakat. Layanan bimbingan bertujuan untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat peserta
didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Pendidikan yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta pada
dasarnya sama, yakni memiliki tugas untuk mewujudkan tujuan pendidikan
Nasional dalam meningkatkan sumberdaya manusia yang telah dirumuskan
dan dipikirkan secara bijaksana. Karena itu Pendidikan memiliki fungsi dan
tujuan yang amat penting dalam proses pembentukan bangsa. Hal ini
sesuai dengan UU RI No. 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang Pendidikan
Nasional
3
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2
Namun untuk mencapai tujuan yang terdapat dalam fungsi pendidikan
nasional di atas tidak mudah karena sekolah dituntut menjalankan perannya
membentuk dan mengembangkan pribdi siswa sehinga diperlukan kerja keras
dan langkah yang terencana. Salah satu cara yang sudah dikenal dan banyak
dirintis di sekolah-sekolah di Indonesia adalah dengan membentuk lembaga
yang disebut bimbingan dan konseling.
Menurut sejarah perkembangannya, bimbingan dan konseling mulai
berkembang di Indonesia pada tahun 1962 yang diterapkan khusus pada
tingkat sekolah menengah atas (SMA).3 Namun sejalan dengan
perkembangannya bimbingan dan konseling juga di terapkan di
sekolah-sekolah tingkat menengah pertama, sebagai salah satu program bimbingan
dalam mengemban tugas mewujudkan tujuan dan fungsi pendidikan yaitu
membimbing anak didik menjadi warga Negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bagian/komponen penting
dalam proses pendidikan yang diselenggarakan sekolah. Bimbingan dan
konseling sebagai suatu layanan memberi dampak positif dan dirasa sangat
diperlukan dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar,
pribadi, sosial dan memilih sekolah lanjutan atau karirnya.
Kegiatan bimbingan dan konseling harus dilakukan secara
berkesinambungan. Hal itu dikatakan Hallen A :
Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dari seorang pembimbing kepada individu yang membutuhkannya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media
2
..., Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, (Jakarta: CV. MINI JAYA ABADI, 2003), Cet. 1, h. 9
3
4
dan teknik bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai kemandirian sehingga individu dapat bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungannya.4
Untuk mencapai hasil yang optimal sebagaimana disebutkan di atas, maka
dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah diperlukan
pendidik/guru lulusan program pendidikan professional konselor yang juga
handal kualitasnya dan memadai jumlahnya serta kerja sama yang baik
dengan kepala sekolah, dan guru/ wali kelas yang merupakan tiga pilar
pendidikan yang saling berkaitan.
Idealnya “seorang guru pembimbing mengasuh 150 – 225 orang siswa”5
dan merupakan lulusan FIP (Fakultas Ilmu Psikologi) yang menguasai bidang
ilmu seperti ilmu pendidikan, psikologi umum, psikologi perkembangan,
psikologi kepribadian, teori dan praktek penyuluhan, kesehatan mental,
metode-metode mengajar (terkadang harus bertindak sebagai guru).
Demikian pula seorang guru bimbingan dan konseling harus memiliki syarat
sifat supel, ramah dan fleksibel, sehingga mudah menyesuaikan diri dan
mudah dipercayai sehingga mampu mewujudkan suasana bimbingan yang
menyenangkan, aman dan nyaman pada saat menghadapi siswa dan membuat
peserta didik merasa senang; senang masuk kelas, senang belajar, senang
mengejar prestasi. Bukan sebaliknya senang ketika bel istirahat berbunyi,
senang ketika jam pelajaran usai, dan sangat senang ketika guru tidak masuk
kelas.
Oleh karena itu, guru bimbingan dan konseling benar-benar dituntut
memiliki kepribadian yang menyenangkan dan sikap terbuka serta kinerja yang
tinggi agar dapat memberikan solusi permasalahan yang sedang dihadapi oleh
siswa utamanya masalah dalam kesulitan belajar serta pengaruh-pengaruh
kehidupan masyarakat yang banyak mengalami perubahan saat ini, Baik
perubahan dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, maupun dalam bidang politik
4
Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 9 5
5
yang secara tidak langsung bisa memberikan pengaruh negatif terhadap gaya
hidup siswa. Menurut Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah :
Kesulitan atau masalah yang sering terjadi pada seorang siswa atau mahasiswa, berupa kesulitan dalam menangkap pelajaran, kesulitan dalam memilih sekolah lanjutan, kesulitan dalam menyesuaikan diri dalam lingkungan baru, cepat putus asa, merasa kecewa, pesimis dalam kehidupannya, serta masih banyak jenis kesulitan yang lain yang mungkin ditemuinya.6
Lebih lanjut Achmad Juntika memberikan contoh tindakan negatif yang
sering masyarakat lakukan khususnya bagi pelajar yang sangat merugikan
bahkan dapat menghancurkan masa depannya antara lain adalah:
a)Mencuri yang menyebabkan pelakunya dipenjara.
b)Merokok yang menyebabkan pelakunya menderita kanker.
c)Meminum alkohol yang menyebabkan pelakunya kehilangan kesadaran dan lebih jauh lagi akan menyebabkan kehancuran otak.
d)Menggunakan kartu kredit di luar kemampuan untuk membayarnya, yang menyebabkan pelakunya banyak utang.
e)Melakukan seks bebas yang akan menyebabkan pelakunya menderita penyakit kelamin.
f)Berpesta walaupun besok mau ujian, yang menyebabkan pelakunya gagal ujian.
g)Makan berlebihan daripada mengatur makan untuk menjaga kesehatan, yang menyebabkan pelakunya banyak menderita penyakit.7
Tindakan-tindakan sebagaimana disebutkan di atas merupakan bagian kecil
dari sekian banyak masalah yang sering terjadi dikalangan para pelajar baik
tingkat menengah (SMP) maupun tingkat atas (SMA). Dalam hal ini peranan
bimbingan dan konseling menjadi amat penting karena melalui layanan BK
seyogyanya dapat memberikan solusi atau jalan yang lebih baik terhadap
kebutuhan, bakat, minat dan masalah yang dihadapi siswa.
6
Elfi Mu’awanah & Rifa Hidayah, Bimbingan Konseling Islami di Sekolah Dasar,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), Cet. 2, h. 24 7
6
Namun berdasarkan observasi penulis di salah satu sekolah swasta yaitu
SMP YPI Bintaro yang sebelumnya bernama SLTP KOSGORO program
bimbingan dan konseling belum berjalan secara optimal. Bimbingan dan
konseling yang dirintis sejak awal berganti nama yaitu pada tahun 1990 itu
hanya memiliki 2 orang guru bimbingan dan konseling hingga saat ini,
sementara menurut data penerimaan siswa baru SMP YPI Bintaro, jumlah
siswa yang mendaftar di sekolah tersebut pada setiap ajaran baru terus
bertambah, bahkan ada sejumlah siswa yang tidak diterima karena dari
jumlah kelas yang telah disediakan sebanyak 6 kelas tidak cukup menampung
siswa yang mendaftar sehingga wajar manakala ada siswa yang tidak
diterima. Pada saat ini “(Priode 2009/2010) siswa SMP YPI Bintaro secara
keseluruhan dari kelasVII, VIII dan IX tercatat berjumlah 655 siswa yang
terbagi dalam 17 kelas.”8
Berdasarkan penjelasan di atas jelas tergambar bahwa jumlah guru
bimbingan konseling dan banyaknya siswa tidak seimbang karena seorang
guru BK harus melayani 327 orang siswa. sementara itu, sebagaimana
gambaran siswa pada umumnya, siswa di SMP YPI Bintaro juga mengalami
berbagai problem seperti kurangnya minat siswa pada bidang studi tertentu
(seperti bahasa inggris, matematika), bolos, pendiam, mengobrol dan
bercanda pada saat pelajaran berlangsung. Selain itu beberapa penyimpangan
lain yang dilakukan siswa seperti: merokok, pacaran, tidak mengikuti
program sholat jamaah, pencurian bahkan ada yang membawa miras
(minuman keras) ke sekolah.
Efektifitas layanan bimbingan dan konseling yang diberikan tentu perlu
dikaji ulang terutama bagi siswa yang menerima bimbingan. Dalam hal ini
penting untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa tentang layanan
bimbingan dan konseling yang diberikan, sehingga guru BK dapat
memperoleh umpan balik dalam meningkatkan peran mereka sebagai
pembimbing dan konselor.
8
7
Berdasarkan penjabaran tersebut di atas, penulis tertarik untuk meneliti
dan mengkaji mengenai “Persepsi tentang Peran Guru Bimbingan dan
Konseling dalam Pengembangan Diri Siswa SMP YPI Bintaro”.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat penulis
identifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh SMP
YPI Bintaro ?
2. Apakah guru bimbingan dan konseling telah berperan secara optimal
dalam memberikan layanan BK kepada siswa ?
3. Bagaimana persepsi siswa tentang peran guru bimbingan dan konseling
dalam memberikan layanan pengembangan diri ?
C.
Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya bahasan objek yang akan diteliti dan agar penelitian
ini tetap fokus, maka masalah dibatasi pada persepsi siswa tentang peran guru
bimbingan dan konseling dalam pengembangan diri yang meliputi:
pengembangan pribadi, pengembangan kehidupan sosial, pengembangan
belajar, dan pengembangan karir.
D.
Rumusan Masalah
Berdasankan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalah yang akan diteliti adalah: Bagaimana persepsi tentang peran guru
bimbingan dan konseling dalam pengembangan diri siswa SMP YPI Bintaro
dari segi pengembangan pribadi, pengembangan kehidupan sosial,
8
E.
Manfaat Penelitian
Laporan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara :
1. Akademik; Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang
pelayanan bimbingan dan konseling di SMP YPI Bintaro.
2. Praktis; Hasil penelitian ini dapat menambah perbendaharaan
khususnya mengenai layanan bimbingan dan konseling. Bagi guru BK,
penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan masukan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2009 s/d Agustus 2010.
Adapun lokasi atau tempat melaksanakan kegiatan penelitian yaitu di Sekolah
SMP YPI Bintaro Jl. Rempoa Raya Bintaro, Jakarta Selatan.
B.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah “Deskriptif
Analisis” yaitu metode yang meneliti dan menemukan informasi yang
seluas-luasnya tentang variabel yang bersangkutan dan tidak bermaksud
mengidentifikasikan hubungan antar variabel.
Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku pedoman penulisan
skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Tarbiayah dan Keguruan UIN
Jakarta tahun 2007. Untuk menemukan data, fakta, dan informasi yang
menyangkut dan menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan penelitian lapangan. Jenis penelitian lapangan ini dimaksudkan
agar dapat diperoleh fakta, data dan informasi yang lebih objektif dan akurat
43
mengenai peran guru bimbingan konseling dalam pengembangan diri siswa di
SMP YPI Bintaro.
C.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sukardi yang dimaksud dengan populasi adalah “semua
anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal
bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target
kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.”1
Dengan demikian, populasi adalah wilayah atau objek yang mempunyai
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII
SMP YPI Bintaro yang berjumlah 218 siswa yang terbagi dalam 6 kelas.
[image:24.595.98.513.162.744.2]Berikut rincian dalam bentuk tabel.
Tabel. 2
Data Populasi
SISWA POPULASI
Laki-Laki Perempuan
JUMLAH
SISWA
Siswa Kelas VIIIA 18 20 38
Siswa Kelas VIIIB 14 23 37
Siswa Kelas VIIIC 16 20 36
Siswa Kelas VIIID 15 19 34
1
44
Siswa Kelas VIIIE 20 17 37
Siswa Kelas VIIIF 16 18 34
JUMLAH 99 119 218
2. Sampel
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”2 Pengertian
ini sejalan dengan pernyataan Mardalis yang mengatakan bahwa
“Sampling atau Sampel berarti contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu
yang menjadi objek penelitian. Tujuan penentuan sampel ialah untuk
memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara
mengamati hanya sebagian dari populasi, suatu reduksi terhadap jumlah
objek penelitian.”3 Dengan demikian, sampel yang baik adalah sampel
yang mencerminkan populasi secara maksimal, tetapi walaupun mewakili
namun sampel bukanlah duplikat dari populasi.
Dalam penelitian ini, penulis hanya mengambil 20% atau kira-kira
sama dengan 43 siswa/i dari jumlah populasi yang dilakukan secara acak
(random sampling). Dalam teknik random sampling ini semua individu
dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
responden dalam memberikan pandangan tentang peranan guru bimbingan
konseling dalam pengembangan diri siswa yang merupakan pembahasan
dalam penelitian ini karena semua anggota populasi mempunyai hak yang
sama untuk terpilih menjadi sampel.
D.
Teknik Pengumpulan Data
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. XIII, h. 131
3
45
Untuk memenuhi kebutuhan penelitian, baik untuk memperoleh data, fakta
dan informasi yang dapat menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini,
maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang terdiri dari:
1. Observasi
“Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala yang diteliti.”4 Observasi merupakan alat pengumpulan data
dengan cara mendatangi langsung lokasi penelitian. Observasi ini dipakai
sebagai teknik dalam mengamati bagaimana kehidupan siswa setelah
mengikuti atau mendapat layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
2. Angket
Adalah sekumpulan pertanyaan tertulis yang bersifat tertutup dengan
pilihan yang sudah disediakan (empat pilihan jawaban). Pertanyaan yang
diajukan oleh penulis adalah yang berhubungan dengan persepsi siswa
tentang peran guru bimbingan dan konseling dalam pengembangan diri
siswa dan yang menjadi responden adalah siswa SMP YPI Bintaro.
E.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
4
46
baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah.5
Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data mengenai
persepsi siswa tentang peran guru bimbingan dan konseling dalam
pengembangan diri adalah dalam bentuk angket yang diperuntukkan bagi
[image:27.595.102.512.183.558.2]siswa SMP YPI Bintaro yang dirumuskan sebagai berikut :
Tabel. 3
Kisi-Kisi Instrumen
Variabel
Indikator
Butir Soal
Jumlah
Persepsi Tentang Peran Guru BK Dalam Pengembangan Diri Siswa
a. Pengembangan diri pada
aspek pribadi
b. Pengembangan diri pada
aspek sosial
c. Pengembangan diri pada
aspek belajar
d. Pengembangan diri pada
aspek karir 1,2,3,4,9,14,15 , 19,26,27,29 5,6,7,13,20,21, 22,25 8,11,16,18,23, 28,30 10,12,17,24 11 8 7 4
JUMLAH 1 – 30 30
F.
Teknik Pengolahan Data
Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data adalah sebagai
berikut:
1. Editing, semua angket diteliti satu persatu tentang kelengkapan dan
kebenaran pengisian sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.
2. Tabulating yaitu mentabulasi data jawaban yang telah diberikan ke
dalam bentuk tabel selanjutnya dinyatakan dalam bentuk frekuensi dan
persentase.
5
47
G.
Teknik Analisa Data
Dalam teknis pelaksanaan atau analisanya, yaitu dengan memeriksa
jawaban-jawaban dari tiap responden atau siswa, lalu dijumlahkan dan
menghasilkan skor total, diklasifikasikan dan ditabulasikan (dibuat tabel),
data masing-masing. Adapun jenis distribusi frekuensi yang digunakan adalah
jenis distribusi frekuensi prosentase dengan formulasi sebagai berikut:
X 100%
Keterangan:
F : Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya.
N : NumberofCases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).
P : Angka prosentase.6
H.
Interpretasi Data
Setelah melakukan perhitungan presentase, maka selanjutnya peneliti
melakukan interpretasi data. Dalam memberikan interpretasi atas nilai
rata-rata yang diperoleh tersebut, digunakan pedoman interpretasi menurut
Suharsimi Arikunto sebagaimana dikutip oleh Anik Vidia Rahmawati sebagai
berikut:7
2. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76-100%
3. Cukup baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56-75%
4. Kurang baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40-55%
5. Tidak baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40%
6
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), Cet. ke-15, h. 43
7
Anik Vidia Rahmawati, Pengelolaan Pembelajaran pada MI Pembangunan UIN
Sayarif Hidayatullah Jakarta, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Perputakaan
48
Untuk menentukan presentase digunakan perhitungan sederhana
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan
mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi.
2. Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan rata-rata
sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.
3. Menentukan kategori yaitu dengan menggunakan rumus:
%
100
X
NH
NS
DAFTAR PUSTAKA
…., Buku Arsip Siswa SMP YPI BintaroTahun/Periode 2009/2010.
…., Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Jakarta: CV. MINI JAYA ABADI, Cet. 1, 2003.
A, Hallen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Pers, cet. 1, 2002.
Affan, Junimar dan M. Said, Psikologi Dari Zaman Ke Zaman, Bandung:
Jenimars, 1990.
Agustiani, Hendriati, Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya
dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja, Bandung: PT
Refika Aditama, Cet. 1, 2006.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, Cet. 13, 2006.
Azhari, Akyas, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Teraju Mijan
Publika, 2004.
Chaplin, JP. Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2006.
Dariyanto, Agoes, Psikologi Perkembangan Remaja, Jakarta: Ghia Indonesia,
2004.
Djumhur, I. dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidance &
Counseling), Bandung: C.V. Ilmu, Cet. 17.
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 1, 2001.
Hasibuan, Malayu S.P., Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi
Aksara, Cet. 13, 2009.
Iska, Zikri Neni, Bimbingan dan Konseling Pengantar Pengembangan Diri
dan Pemecahan Masalah Peserta Didik/Klien, Jakarta: Kizi
Brother’s, Cet. 1 2008.
Makmun, Abin Syamsuddin, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Modul,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 7, 2004.
75
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara,
Cet. 5, 1995.
Mu’awanah, Elfi dan Rifa Hidayah, Bimbingan Konseling Islami di Sekolah
Dasar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, cet. 2, 2009.
Mulyasa, E., Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. 1, 2005.
Nurdin, Ali, dan dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Faza Media,
Cet. 1, 2006.
Nurihsan, Achmad Juntika, Strategi Layanan Bimbingan & Konseling, Bandung:
PT. Refika Aditama, Cet. 1, 2005.
Prayitno & Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, cet. 1, 1999.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, KAMUS BESAR BAHASA
INDONESIA, Jakarta: BALAI PUSTAKA, ed. 3, cet. 4, 2007.
Sadily, Hasan dan Jhon M. Echols, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia,
1995.
Sarwono, Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: PT. Bulan
Bintang, 2003.
Sudarmawan, Bangbang, Peranan Guru dalam Pelaksanaan Kegiatan BK di SMP
Negeri 48 Kebayoran Lama, Jakarta: ..., 2008.
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, Cet. 15, 2005.
Sukardi, Dewa Ketut dan Desak P.E. Nila Kusumawati, Proses Bimbingan dan
Konseling di Sekolah, Jakarta: PT. RINEKA CIPTA, ed. Revisi, 2008.
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Pratiknya, Jakarta:
Bumi Aksara, Cet.1, 2003.
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
Cet. 16, 2008.
Syahril dan Riska Ahmad, Pengantar Bimbingan dan Konseling, Padang:
76
Toha, Miftah, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya,, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2007.
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Cet. 1, 2007.
Walgito, Bimo, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Yogyakarta: ANDI, 2004.
Winkel, W.S., Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta: PT
74
Jakarta, 26 Agustus 2010
No : Istimewa
Lamp : 1 (satu) berkas
Hal : Angket penelitian
Kepada Yth.
Siswa/i SMP YPI Bintaro Di
Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. shalawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW., yang telah membawa umatnya ke jalan yang lurus.
Salam sejahtera juga kami sampaikan kepada siswa/i SMP YPI Bintaro semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT., dan selalu dimudahkan dalam menjalankan aktivitasnya dalam belajar.
Dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan dalam upaya penyelesaian penulisan skripsi, untuk itu kami sangat mengharapkan bantuan siswa/i untuk mengisi angket penelitian mengenai “peranan guru bimbingan dan konseling dalam pengembangan diri siswa di SMP YPI Bintaro”.
Jawaban yang siswa/i berikan sangat penting artinya bagi kami dan tidak akan berpengaruh terhadap nilai/hasil belajar siswa/i. dalam hal ini, tidak ada jawaban yang benar atau salah yang paling baik adalah apabila siswa/i memilih jawab yang sesuai dengan keadaan dan pendapat yang sebenarnya.
demikian atas bantuan dan kerjasamanya, kami ucapkan banyak terima kasih.
Billahi taufiq wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Mahasiswa yang bersangkutan Syamsuriadi
75
ANGKET UNTUK SISWA
IDENTITAS RESPONDEN
N0. :
Kelas :
Jenis Kelamin :
PETUNJUK :
1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan yang ada di bawah ini ! 2. Mohon dijawab semua pertanyaan dengan jujur !
3. Jawaban yang anda berikan tidak ada hubungannya dengan nilai belajar di sekolah, dan dijamin kerahasiaannya.
4. Berilah tanda (X) pada jawaban yang telah disediakan.
5. Setelah angket ini diisi, mohon dikumpulkan kembali kepada peneliti.
__________________________________________________________________
---
A. Pengembangan Diri Siswa
1. Layanan BK/BP yang diberikan dapat membantu pengembangan wawasan
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
2. Dengan adanya layanan BK/BP dapat membantu saya tumbuh sebagai
pribadi yang cakap dan mandiri.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
3. Layanan BK/BP membantu saya lebih mengenal kemampuan yang saya
miliki.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
4. Dengan adanya layanan BK/BP saya dapat mengembangkan potensi diri
dengan baik.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
76
5. Layanan BK/BP mengajarkan saya cara berkomunikasi dengan orang lain
dengan baik.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
6. Layanan BK/BP membuat saya mengerti cara menyampaikan pendapat
dan menyikapi pendapat yang berbeda.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
7. Layanan BK/BP yang diberikan dapat menumbuhkan rasa percaya diri
dalam bergaul.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
8. Dengan adanya layanan BK/BP membantu saya melakukan kebiasaan
belajar yang efektif.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
9. Layanan BK/BP yang diberikan membantu saya menjadi aktif di kelas.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
10.Dengan adanya layanan BK/BP membantu saya mengenal dunia karir.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
11.Layanan BK/BP yang diberikan dapat membantu saya dalam
meningkatkan motivasi belajar.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
12.Layanan BK/BP membantu saya mengenal pentingnya menyusun rencana
karir.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
77
13.Layanan BK/BP membantu saya memahami cara bergaul dengan baik.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
14.Layanan BK/BP yang diberikan membantu saya menemukan cara-cara
pemecahan masalah yang tepat sehingga terhindar dari kondisi merugikan.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
15.Layanan BK/BP yang diberikan membantu saya dalam mengambil
keputusan yang tepat.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
16.Layanan BK/BP membantu saya menghadapi ujian dan cara mengerjakan
tugas.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
17. Dengan adanya layanan BK/BP membantu saya mempersiapkan karir
yang akan saya pilih.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
18.Layanan BK/BP membantu sanya mengembangkan disiplin dalam belajar.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
19.Dengan adanya layanan BK/BP saya mengerti cara pola hidup sehat yaitu
dengan mengkonsumsi makan bergizi dan rajin berolah raga.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
20.Layanan BK/BP membuat saya memahami etika bergaul dalam
masyarakat.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
78
21.Layanan BK/BP membantu saya mempererat hubungan dengan teman
sebaya, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
22.Layanan BK/BP yang diberikan dapat menumbuhkan sikap
tanggung-jawab dalam diri.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
23.Layanan BK/BP yang diberikan membantu saya menyiapkan program
studi pada tingkat pendidikan selanjutnya.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
24.Layanan BK/BP membantu saya mempersiapkan langkah-langkah agar
suksek dalam karir.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
25.Layanan BK/BP yang diberikan dapat menumbuhkan rasa hormat dan
sayang terhadap anggota keluarga.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
26.Layanan BK/BP yang diberikan mendorong saya bersikap secara positif
sesuai norma agama yang saya anut.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
27.Materi layanan BK/BP mengenai hakikat dan fungsi Agama yang
diberikan dapat mendorong saya menjalankan perintah agama.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
79
28.Layanan BK/BP mendidik saya belajar baik secara mandiri maupun
berkelompok.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
29.Layanan BK/BP mendidik saya menjaga diri dari perbuatan tercela, seperti
mencuri, menyontek dan sebagainya.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
30.Layanan BK/BP membimbing saya menemukan sumber-sumber belajar
pendukung selain yang diberikan di sekolah.
a. Sangat setuju c. Tidak Setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju