• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi pengadaan barang alat tulis kantor (ATK) pada Diskominfo Provinsi Jawa Barat berbasis client server

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi pengadaan barang alat tulis kantor (ATK) pada Diskominfo Provinsi Jawa Barat berbasis client server"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Data Pribadi

Nama : Muhammad Faris

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 26 September 1990

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Pria

Alamat : Jl. Inhofftank No. 10 Bandung 40243 No. Telepon/HP : 085624633204

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

(4)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh : Muhammad Faris

1.05.08.552

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(5)

v

rahmat, hidayah dan karunia-Nya dan tidak lupa juga sholawat serta salam penulis limpahkan kepada Nabi Muhamad SAW., sehingga penulis dapat dengan lancar menyelasaikan laporan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Pengadaan Alat

Tulis Kantor (ATK) pada Diskominfo Provinsi Jawa Barat”. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menempuh sidang tugas akhir jenjang Strata 1 (S1) pada program studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terlalu jauh dari predikat sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang tentunya berguna bagi penulis dan bersifat membangun.

Keberhasilan penulis dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak, oleh karena itu perkenankan penulis untuk menyampaikan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu memberikan material, spiritual dan motivasi yang tak terhingga, antara lain kepada :

1. Allah SWT, yang telah membukakan jalan dan memberikan segala kemudahan atas segala kehendakNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(6)

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

4. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia

5. Sintya Sukarta, S.T., MT. selaku dosen wali dan dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan dan pengarahan serta masukan yang sangat berharga kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

6. Kedua orang tua serta segenap sanak famili yang telah memberikan

dorongan semangat serta do’a nya, semoga Allah SWT membalas semua

amal kebaikannya, Aamiin.

7. Seluruh staff dosen dan sekjur pada program studi Sistem Informasi. 8. Seluruh staff serta pimpinan Diskominfo Provinsi Jawa Barat

9. Rekan-rekan mahasiswa/i SI-11 angkatan 2008 (Anggun, Rajiv, Egi, Andri, Rifki, Raya, Fajar) atas kebersamaan, dorongan, dan bantuannya. 10.Seluruh civitas akademika Universitas Komputer Indonesia.

11.Semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Bandung, Januari 2013

(7)

vii 1.1Latar Belakang Penelitian……… 1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah……….. 3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian……….4

1.4Kegunaan Penelitian……… 5

1.4.1 Kegunaan Praktis………... 5

1.4.2 Kegunaan Akademis……….. 5

1.5Batasan Masalah……….. 6

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian………... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem….………..………..8

2.1.1 Karakteristik Sistem………... 8

2.1.2 Klasifikasi Sistem……….. 10

2.2 Pengertian Informasi……….. 13

2.2.1 Siklus Informasi………. 13

2.2.2 Kualitas Informasi……….. 14

2.2.3 Nilai Informasi………... 14

2.3 Pengertian Sistem Informasi……… 15

2.4 Pengertian Pengadaan………... 15

2.5 Pengertian Alat Tulis Kantor………... 16

2.6 Pengertian Jaringan Komputer……… 17

(8)

viii

3.1.4 Deskripsi Tugas………. 43

3.2 Metode Penelitian……… 47

3.2.1 Desain Penelitian………... 48

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data……… 48

3.2.2.1 Sumber Data Primer……….. 49

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder……….. 49

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem………… 49

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem……… 50

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem……….. 50

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis Perancangan……….. 51

3.2.4 Pengujian Software……… 52

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan……… 54

4.1.1 Analisis Prosedur Yang Berjalan………... 54

4.1.1.1 Use Case Diagram………. 54

4.1.1.2 Skenario Use Case………. 56

4.1.1.3 Actvity Diagram……… 58

4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan……….. 60

4.2 Perancangan Sistem………. 62

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem………... 63

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan……… 63

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan………. 64

4.2.3.1 Use Case……… 64

4.2.3.2 Skenario Use Case………. 65

4.2.3.3 Activity Diagram………... 70

4.2.3.4 Sequence Diagram………. 75

4.2.3.5 Class Diagram………... 80

4.2.3.6 Deployment Diagram……….... 82

4.2.3.7 Component Diagram………. 83

4.2.4 Perancangan Antar Muka………... 84

4.2.4.1 Struktur Menu ………84

4.2.4.2 Perancangan Input ……… 86

4.2.4.3 Perancangan Output ………. 95

4.2.5 Perancangan Arsitektur Jaringan ………... 98

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi……… 100

5.1.1 Batasan Implementasi……….. 100

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak……….. 101

(9)

ix

5.2.1 Rencana Pengujian………. 128 5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian………. 130 5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian……….. 142 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan……….. 143

6.2 Saran……… 144

DAFTAR PUSTAKA……….. 145

(10)

145

HM, Jogiyanto. 2002.Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur. CV. Andi OFFSET . Yogyakarta.

HM, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain: Sistem Informasi Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis.Andi Offset.

Yogyakarta.

HM, Jogiyanto. 2008. Analisis dan Design. Yogyakarta.Andi Offset. Yogyakarta. Kristanto, Andri. 2003. Jaringan Komputer. Gava Media. Yogyakarta.

Munawar. 2005.Pemodelan Visual dengan UML.Graha Ilmu. Yogyakarta. Nugroho, Adi.2009. RakayasaPerangkatLunakMenggunakan UML dan JAVA.

(11)

http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL/ 25 Mei 2012

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/09/netbeans-environment-yang- powerfull/ 28 Mei 2012

http://www.cyberkomputer.com/jaringan-komputer/kelebihan-dan-kekurangan- menggunakan-sistem-jaringan-komputer-client-server/ 28 Mei 2012

(12)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong perkembangan informasi yang kini memegang peranan yang sangat penting dalam setiap kegiatan suatu perusahaan, industri, maupun instansi pemerintahan. Informasi tersebut digunakan sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan maupun dalam penyelesaian pekerjaan yang bersifat rutinitas. Karena adanya fungsi dan peranan informasi tersebut, maka dibutuhkan informasi yang cepat, tepat, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

Teknologi informasi memiliki peranan sangat penting dalam menjadwalkan aktivitas manusia, baik dalam dunia sosial maupun dunia pekerjaan. Dengan adanya teknologi dibidang informasi (Teknologi Informasi) maka setiap pekerajaan manusia yang berhubungan dengan informasi akan mengalami lompatan kualitas baik dilihat dari segi kecepatan pengolahan maupun penyebaraannya.

(13)

yang dilaksanakan ini bertujuan untuk dapat mempertahankan agar fasilitas yang ada dalam instansi pemerintahan tersebut dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Kedua, pengadaan barang yang dilaksanakan suatu instansi pemerintahan adalah alat tulis kantor, dimana hal itu merupakan kebutuhan rutin untuk pelaksanaan kegiatan dalam instansi pemerintahan tersebut. Komputer merupakan salah satu alat bantu yang berperan dalam hal penyedia informasi, sehingga banyak perusahaan ataupun instansi pemerintahan yang mulai membudayakan penggunaan komputer untuk membantu pekerjaan dalam segala bidang termasuk pengadaan infrastruktur.

Diskominfo merupakan sebuah instansi pemerintahan yang bergerak di bidang komunikasi dan informatika. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah instansi pemerintahan adalah pengadaan bahan perlengkapan penunjang pekerjaan seperti alat tulis kantor yang harus selalu tersedia.

(14)

dapat membantu menyajikan informasi yang akurat . Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “SISTEM INFORMASI

PENGADAAN BARANG ALAT TULIS KANTOR (ATK) PADA

DISKOMINFO PROVINSI JAWA BARAT BERBASIS CLIENT SERVER”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan tersebut, penulis dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi sebagai berikut :

1. Proses pencatatan data pengadaan barang kurang efisien karena masih dilakukan menggunakan Microsoft Excel.

2. Pencatatan data barang masih ditulis kedalam kartu persediaan barang sehingga sering terjadi kesalahan dalam jumlah stok, hal ini dapat mengakibatkan kelebihan atau kekurangan pada stok persediaan alat tulis kantor.

Adapun rumusan masalahnya antara lain adalah :

1. Bagaimana Sistem Informasi pengadaan Alat Tulis Kantor yang sedang berjalan di Diskominfo Provinsi Jawa Barat.

(15)

3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi pengadaan Alat Tulis Kantor di Diskominfo Provinsi Jawa Barat.

4. Bagaimana implementasi Sistem Informasi pengadaan Alat Tulis Kantor di Diskominfo Provinsi Jawa Barat.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari diadakannya penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi pengadaan Alat Tulis Kantor berbasis client server untuk mendukung proses proses pengolahan data di Diskominfo Provinsi Jawa Barat agar lebih efektif dan efisien.

Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi pengadaan Alat Tulis Kantor yang sedang berjalan di Diskominfo Provinsi Jawa Barat.

2. Untuk membuat perancangan Sistem Informasi pengadaan Alat Tulis Kantor di Diskominfo Provinsi Jawa Barat.

3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian Sistem Informasi pengadaan Alat Tulis Kantor di Diskominfo Provinsi Jawa Barat.

(16)

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun usulan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak – pihak sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Praktis

Hasil akhir dari penelitian ini dapat menjadi suatu pertimbangan, masukan, atau informasi bagi Diskominfo Provinsi Jawa Barat, dalam bidang pencatatan data pengadaan Alat Tulis Kantor.

1.4.2 Kegunaan Akademis

a. Bagi pengembangan ilmu, dapat memperluas khasanah dalam pembangunan sistem informasi, dalam hal ini sistem informasi pengadaan barang.

(17)

1.5 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disebutkan diatas maka penulis membatasi permasalahan hanya menitikberatkan pada :

1. Sistem Informasi ini hanya membahas tentang proses pengadaan barang Alat Tulis Kantor saja.

2. Pada Sistem Informasi ini, penulis tidak membahas mengenai transaksi keuangan.

3. Tidak membahas mengenai pengembalian barang. 4. Tidak membahas mengenai stok opname.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

(18)
(19)

8 2.1 Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto, H.M (2002:1) Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekan kepada prosedur dan menekan kepada komponen dan elemen. Pendekatan sistem yang lebih menekan pada prosedur mendefinisikan sebagai : “suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Pendekatan sistem menekankan pada komponen atau elemen-elemen mendefinisikan sebagai berikut:

Menurut Jogiyanto, H.M (2002:1) “sistem adalah elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu“.

2.1.1 Karakteristik Sistem

(20)

1) Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen (subsistem) yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2) Batasan Sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya, sehingga menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3) Lingkungan Luar Sistem

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4) Penghubung Sistem

(21)

5) Masukan Sistem

Adalah energi yang dimaksukkan ke dalam sistem. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

6) Keluaran Sistem

Adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain.

7) Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8) Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, jika sistem tidak memiliki sasaran maka sistem tidak akan ada. Suau sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

(22)

1) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan manusia dengan Tuhan.

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sitem penjualan, dan lain sebagainya.

2) Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dan malam, sistem kehidupan umat manusia.

(23)

3) Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tak Tentu (probabilistic system)

Deterministic system beroperasi dengan tingkah laku yang sudah bisa diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif stabil/ konstan dalam jangka waktu yang lama. Contohnya adalah pada sistem komputer.

Probabilistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas. Contohnya pada sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi.

4) Sistem Tertutup (close system) dan Sistem Terbuka (open system)

Close system merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja asecara otomatis tanpa ada turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

Open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

(24)

2.2 Pengertian Informasi

Dalam manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah data, sedangkan data itu sendiri adalah Kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu. Dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan. Dibawah ini adalah pengertian informasi menurut Jogiyanto ( 2008 : 8 ) : “Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

2.2.1 Siklus Informasi

Sebuah data yang masih berbentuk bahan mentah yang belum dapat beceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.

(25)

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) menurut Jogiyanto ( 2008:10 ) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan (relevance).

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya.

Pengertian Informasi selalu dikaitkan dengan data, namun arti dari masing-masing kata dalam pengertian tersebut berbeda. Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi, karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan untuk mengambil keputusan.

2.2.3 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) terdapat 2 hal nilai dari informasi (value of information) yaitu, manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi

(26)

didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing system atau Information processing system atau information – generating system.

Sistem Informasi menurut Jogiyanto (2005 : 11) :“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-lapoaran yang

diperlukan”.

2.4 Pengertian Pengadaan Barang

(27)

Ada beberapa istilah dalam proses pengadaan barang ini, diantaranya adalah : 1. Penyedia barang dan jasa, adalah badan usaha/perseorangan yang

menyediakan barang/jasa.

2. Barang, adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian, yang meliputi bahan baku, bahan setengah jadi, barang jadi/peralatan yang spesifikasinya ditetapkan oleh pengguna/jasa.

2.5 Pengertian Alat Tulis Kantor

Dalam setiap kantor modern selain kertas dan alat tulis untuk melaksanakan kegiatan, masih diperlukan bermacam-macam barang pembekalan yang banyak sekali ragamnya dan jumlahnya seperti misalnya : amplop, asahan potlot, bak surat, bantalan cap, jepitan kertas dan lain-lain.

Untuk lebih jelasnya pembekalan kegiatan itu digolongkan dalam jenis barang sebagai berikut :

1. Barang lembaran, misalnya kertas tik, karbon, berkas. 2. Barang bentuk lainnya , misalnya lim, karet, penghapus tinta 3. Barang Alat tulis, misalnya potlot, pulpen, cap nomor

(28)

5. Mesin perkantoran, misalnya mesin tik, mesin hitung, mesin stensil 6. Perabotan perkantoran, misalnya meja, lemari, peti besi

7. Perlengkapan lainnya, misalnya lampu, permadani, kipas angin

Menurut The Liang Gie (2002 : 38) dalam bukunya Administrasi Perkantoran Modern mengatakan bahwa setiap meja kerja di kantor perlu dilengkapi dengan macam-macam alat tulis atau perlengkapan uantuk pelaksanaan kegiatan dengan sebaik-baiknya, Adapun alat tulis atau perlengkapan kegiatan itu meliputi barang :

1. Barang yang awet pakai

Yaitu Barang – barang yang tahan lama dalam pemakaiannya walaupun pada akhirnya karena pemakaian secara terus-menerus yang sangat lama bisa juga rusak.

2. Barang habis pakai

(29)

2.6 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer

dapat memiliki dua puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lainnya dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, Printer, pertukaran file atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit atau sinar infra merah.

2.6.1 Macam-Macam Tipe Jaringan 1. Jaringan Client-Server

Server yaitu komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain,

sedangkan Client yaitu komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.

a) Keunggulan

(30)

2) Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik. 3) Sistem backup data lebih baik.

b) Kelemahan

1) Biaya operasional lebih mahal.

2) Dibutuhkan satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untukditugaskan sebagai server.

3) Sangat ketergantungan pada server, karena jika server mengalami gangguan, maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

2. Jaringan Peer To Peer

Jaringan tipe peer to peer diistilahkan dengan non-dedicated server, yaitu server tidak hanya berperan sebagai server murni, tetapi dapat juga berperan sebagai workstation.

a) Keunggulan

1) Komputer dalam jaringan dapat saling berbagi pakai fasilitas yang dimilikinya seperti : harddisk, drive, modem, fax, printer.

2) Biaya operasional lebih murah.

(31)

b) Kelemahan

1) Troubleshooting jaringan lebih sulit dibandingkan dengan jaringan client server, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Pada jaringan client server, komunikasinya terjalin antara server dengan workstation.

2) Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client server. 3) Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan

mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.

2.6.2 Topologi Jaringan

Topologi pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi lagi menjadi dua, yaitu topologi secara fisik (physical topology) dan topologi secara logika (logical topology). Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.

(32)

membenarkannya, karena hal tersebut tentu saja merugikan. Sangat penting untuk memilih bagaimana topologi yang tepat untuk jaringan yang akan digunakan.

1. Topologi Bus

Topologi bus seringkali digunakan ketika jaringannya berukuran kecil, simpel, atau bersifat sementara. Sangat sederhana dalam instalasi dan ekonomis dalam hal biaya.

Gambar 2.1. Topologi bus

( Sumber: http://ict-smk.net/tkj/images/stories/topologi-bus)

Keuntungan dari Penggunaan Topologi Bus

Terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan topologi bus:

1) Bus adalah topologi yang sederhana, dapat diandalkan untuk penggunaan pada jaringan yang kecil, mudah untuk digunakan, dan mudah untuk dimengerti. 2) Bus hanya membutuhkan kabel dalam jumlah yang sedikit untuk

(33)

oleh karena itu biayanya lebih murah dibandingkan dengan susunan pengkabelan yang lain.

3) Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi bus. Dua kabel dapat digabungkan pada kabel yang lebih panjang dengan menggunakan BNC barrel connector, membuat kabel menjadi lebih panjang dan

membolehkan komputer-komputer lain untuk untuk dihubungkan ke dalam jaringan.

4) Sebuah repeater dapat digunakan untuk memperluas jaringan, repeater digunakan untuk menguatkan sinyal sehingga dapat menempuh jarak yang lebih jauh.

Kerugian dari Penggunaan Topologi Bus

Kerugian jika menggunakan bus:

(34)

2) Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah sinyal elektrik yang dikirimkan dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk dapat diterima dengan benar.

3) Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus. Apabila ada kabel yang putus atau komputer yang tidak berfungsi dimanapun antara dua computer akan menyebabkan komputer-komputer tersebut tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Putusnya kabel atau lepasnya konektor akan menyebabkan pemantulan dan membuat jaringan akan mati dan berhenti untuk beraktivitas. Untuk mengetahui putusnya kabel atau tidak, digunakan alat yang bernama Time Domain Reflector yang juga disebut cable tester.

4) Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.

2. Topologi Bintang (Star)

Dalam topologi star, semua kabel dihubungkan dari komputer-komputer ke lokasi pusat (central location), dimana semuanya terhubung ke suatu alat yang dinamakan hub.

(35)

( Sumber: http://ctzahra.wordpress.com/2009/08/19/topologi-star)

Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah satu komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang lainnya (jaringan).

Keuntungan dari penggunaan Topologi Star

Keuntungan dari penggunaan topologi star :

1. Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang sedang berlangsung. Kita hanya tinggal menambah kabel baru dari komputer kita ke lokasi pusat (central location) dan pasangkan kabel tersebut ke hub. Bila kapasitas dari hub pusat sudah melebihi, maka kita tinggal mengganti hub tersebut dengan hub yang memiliki jumlah port yang lebih banyak.

(36)

sebagai tambahan untuk mengulang sinyal jaringan juga melakukan monitor yang terpusat dan manajemen terhadap jaringan.

3. Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka computer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star. Hub dapat mendeteksi kesalahan dalam jaringan dan memisahkan komputer yang rusak tersebut dari jaringan dan memperkenankan jaringan untuk beroperasi kembali.

4. Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.

Kekurangan dari penggunaan Topologi Star

Topologi star mempunyai kekurangan sebagai berikut:

1. Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub. Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.

2. Memerlukan alat pada central point untuk mem-broadcast ulang atau pergantian traffic jaringan (switch network traffic).

(37)

Dalam sistem informasi penjualan, pembelian dan persediian barang ini menggunakan topologi star, karena topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a. Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.

b. Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.

c. Keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu.

d. Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP. Sehingga cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktivitas jaringan yang sedang berlangsung, dan apabila satu computer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka komputer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.

4. Topologi Cincin (Ring)

(38)

dilakukan penambahan atau pengurangan komputer dalam jaringan tentu saja akan mengganggu keseluruhan jaringan.

Gambar 2.3. Topologi cincin

( Sumber: http://ghanoz2480.files.wordpress.com/topologi-jaringan )

Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki performance tinggi, jaringan yang membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitive seperti video dan audio, atau ketika performance dibutuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.

Keuntungan dari penggunaan Topologi Ring

Keuntungan dari penggunaan topologi ring:

(39)

2. Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan.

Kekurangan dari penggunaan Topologi Ring

Topologi ring mempunyai kekurangan sebagai berikut:

1. Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan mempengaruhi keseluruhan jaringan.

2. Sulit untuk mengatasi kerusakan di jaringan yang menggunakan topologi ring. 3. Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan.

4. Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang

2.6.3 Manfaat Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2006 : 37). Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut :

1. Sharing Resources

(40)

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/informasi yang penting lainnya.

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan 1 komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, jaringan komputer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya.

5. Keamanan Data

(41)

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketahui oleh pemakai.

2.7 Sistem Client Server

Sistem Client Server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang berfungsi sebagai penyedia layanan untuk seluruh pemakai yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer client. Komputer server juga bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu Komputer atau workstation dalam suatu jaringan yang mengakses data, file, program, atau aplikasi dari komputer server, kemudian menampilkan data pada interface aplikasi visual pengakses database yang dimiliki komputer client. Selain itu client juga memiliki kemampuan untuk mengubah dan menghapus data tersebut.

(42)

kumpulan dari program tidak dieksekusi dalam memori yang sama namun terbagi dalam komputer client dan server.

Arsitektur client server ini merupakan model konektivitas pada jaringan yang mengenal keberadaan server dan client, dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain. Pada model client server terdapat terminal khusus yang dapat melayani sampai pelayanan komputasi.

2.7.1 Cara Kerja Client Server

Sebuah server biasa melayani beberapa komputer client, walaupun ada juga yang hanya melayani satu client saja. Client merupakan sebuah komputer desktop yang terhubung ke jaringan. Apabila pemakai ingin memakai informasi, bagian aplikasi client mengeluarkan permintaan yang dikirim melalui jaringan kepada server. Server kemudian menjalankan permintaan dan mengirim informasi ke komputer client.

(43)

digunakan sebagai antar muka atau interface bagi pemakai untuk berinteraksi dengan server. Selain itu client juga melayani pemakaian sumber data lokal seperti monitor, keyboard, dan perangkat lokal yang lain.

2.8 Arsitektur Aplikasi

Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagai perangakat lunak, perangkat keras, bahkan berbagi kekuatan proses.

2.8.1 Netbeans 7.0.1

(44)

2.8.2 MYSQL

MySQL adalah suatu software sistem manajemen database yang

menggunakan standar SQL (Structured Query Language), yaitu bahasa standar yang paling banyak digunakan untuk mengakses database. Keunggulan dari MySQL adalah:

a) MySQL dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh banyak CPU sekaligus.

MySQL mendukung penggunaan oleh beberapa user pada waktu yang

bersamaan, oleh karena itu database server dapat diakses oleh client secara bersamaan pula.

b) MySQL merupakan open source software.

Untuk menggunakan MySQL, yang mana merupakan lisensi dari GPL, user dapat mempergunakannya secara cuma-cuma, tanpa dipungut biaya.

c) MySQL mampu berjalan dalam berbagai sistem operasi (Portability). MySQL

dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Microsoft Windows, Mac OS X server, Solaris, Amiga, Linux, FreeBSD, HP-UX

d) Performance Tuning yang baik

MySQL memiliki kecepatan yang sangat baik dalam menangani query

sederhana.

e) Scalability and Column Types Support

(45)

f) High Security

MySQL memiliki sistem sekuritas yang tinggi dengan disertai beberapa lapisan security seperti level subnetmask, nama host, dan ijin akses user dengan sistem perijinan yang disertai dengan serta password terenkripsi.

g) Standard Command and Function

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah

SELECT dan WHERE dalam query, yang mana merupakan fungsi standar dari

SQL.

h) Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol

TCP/IP, Named Pipes (NT), dan Unix soket (Unix).

i) Flexibility Table Structure

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER

TABLE, dibandingkan database lainnya seperti Oracle.

j) Localisation

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.

k) Interface

MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa

(46)

l) Clients dan Tools

MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk

(47)

36 3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jl. Tamansari No. 55 Bandung. Adapun penjelasan mengenai objek penelitian adalah sebagai berikut :

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan nama Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan sarana prasarana dalam rangka memasuki era komputer. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78 diresmikan pembentukan/pendirian

Kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa

(48)

Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Gubernur Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78, maka pada tanggal 29 Juni 1981 pendirian Kantor PUSLAHTA dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 1981 tentang Pembentukan Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Dengan kedua Peraturan Daerah tersebut keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat semakin berperan, khususnya dalam melaksanakan kebijaksanaan Gubernur Kepala Daerah di bidang komputerisasi. Akan tetapi keberadaan kedua Peraturan Daerah tersebut tidak mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, sehingga keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat kedudukan organisasi menjadi non structural. Akan tetapi dengan keberadaan Puslahta Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya selain oleh lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga oleh instansi lain dalam bentuk kerja sama penggunaan mesin komputer IBM S-370/125 seperti :

a) IPTN b) PJKA c) ITB

(49)

Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, yaitu lebih kurang 14 tahun sejak PUSLAHTA didirikan, pada tanggal 27 Juni 1992 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 21 Tahun 1992 Organisasi PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dibubarkan. Di dalam salah satu pasal Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 dinyatakan bahwa tugas dan wewenang PUSLAHTA dialihkan ke Kantor Bappeda Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Pada tanggal yang sama dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 22 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat sebagai pelaksana dari Instruksi Menteri Dalam negeri Nomor : 5 tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.

Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 5 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik, pada tanggal 30 Juni 1993 keluar persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan)

(50)

Dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) tersebut, maka untuk mengukuhkan Keputusan Gubernur Nomor 22 Tahun 1992 diajukan Rancangan Peraturan Daerahnya, dan akhirnya pada tanggal 21 Juni 1994 berhasil ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 4 tahun 1994 tentang Pengukuhan Dasar Hukum Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Nomor 5 tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Selanjutnya kedua Peraturan Daerah tersebut diajukan ke Menteri Dalam Negeri untuk mendapat pengesahan, dan pada tanggal 10 Juli 1995 keluar Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59 Tahun 1995 tentang Pengesahan Peraturan Daerah Nomor : 4 dan Nomor : 5 Tahun 1994, dengan demikian KPDE Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat secara resmi menjadi salah satu Unit Pelaksana Daerah yang struktural.

(51)

Pengolahan Data Elektronik itu sendiri merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978 melalui Surat Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat No. 294/OK.200-Oka/SK/78, dan keberadaannya dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1981 tanggal 29 Juni 1981.

Dasar Hukum :

1. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia ;

2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat.

Nomenklatur :

BAPESITELDA adalah singkatan dari Badan Pengembangan Sistem

Informasi dan Telematika Daerah. Telematika singkatan dari Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika .

Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, maka Bapesitelda Prov. Jabar diganti menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat disingkat

(52)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan

"Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaran komunikasi dan Informatika yang efektif dan efisien"

b. Misi Perusahaan

Untuk mewujudkan Visi diatas, maka harus ditetapkan juga Misi yang harus mendapatkan perhatian seksama dimana tugas yang diemban oleh DISKOMINFO Provinsi Jawa Barat adalah :

1. Meningkatkan sarana dan prasana dan profesionalisme sumber daya aparatur bidang Komunikasi dan Informatika;

2. Mengoptimalkan pengelolaan pos dan telekomunikasi;

3. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana Komunikasi dan Informasi pemerintah dan masyarakat, serta melaksanakandiseminasi informasi;

4. Mewujudkan layanan online dalampenyelenggaraan pemerintah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

5. Mewujudkan pengelolaan data menuju satu data pembangunan untuk Jawa Barat.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

(53)

Adapaun struktur organisasi yang terdapat pada perusahaan ini adalah sebagai berikut :

(54)

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kepala Diskominfo, Sekretaris, dan Sub Bag. Umum & Kepegawaian

3.1.4 Deskripsi Tugas

Adapun fungsi-fungsi jabatan dari struktur organisasi DISKOMINFO adalah sebagai berikut :

1. Kepala Diskominfo

A. Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, membina memotivasi dan mengendalikan tugas pokok Badan.

B. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, Kepala Badan Propinsi Jawa Barat mempunyai fungsi :

a) Merumuskan kebijakan teknis di bidang Sistem Informasi dan Telematika.

b) Menyusun perencanaan pembangunan, pengembangan, pengelolaan, pendayagunaan dan pengendalian bidang Sistem Informasi dan Telematika.

(55)

d) Penyelengaraan koordinasi dan pembinaan UPTD.

C. Rincian Tugas Kepala Badan

a) Memimpin perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidangSistem Informasi dan Telematika.

b) Mengatur penyusunan perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan bidang Sistem Informasi dan Telematika.

c) Membina pendayagunaan dan pengendalian bidang Sistem Informasi dan Telematika.

d) Memotivasi dan mengendalikan tugas Badan;

e) Menyelenggarakan kordinasi dengan unit kerja terkait.

2. Sekretaris

A. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan umum.

B. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Sekretariat mempunyai fungsi :

a) Menyelenggarakan administrasi kepegawaian, keuangan dan administrasi rumah tangga dan perlengkapan.

(56)

c) Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja Sekretariat berdasarkan rencana kerja Badan.

C. Rincian Tugas Sekretariat :

a) Menyelenggarakan pengkajian program dinas dan Sekretaris. b) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian. c) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan.

d) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi rumah tangga dan perlengkapan.

e) Mengkoordinasikan penyusunan program, pelaksanaan, evaluasi danpelaporan tugas badan.

f) Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan strategis dan laporan akuntabilitasi kinerja (LAKIP).

g) Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan. h) Menyelenggarakan penyiapan bahan rancangan pendokumentasian

perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan dan hubungan masyarakat.

i) Menyelenggarakan penyusunan anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pembangunan.

(57)

k) Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan. l) Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengembalian kebijakan.

m) Menyelenggarakan pembinaan jabatan fungsional tertentu. n) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

o) Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

3. Sub Bagian Umum dan kepegawaian

A. Subbagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi rumah tangga dan perlengkapan.

B. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Subbagian Umum mempunyai fungsi :

a) Menyiapkan rencana kerja Subbagian Umum berdasarkan rencana kerja Sekretariat.

b) Mengelola administrasi Subbagian Umum.

c) Menyusun evaluasi dan pelaporan Subbagian Umum. C. Rincian Tugas Subbagian Umum :

a) Melaksanakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan.

(58)

c) Melaksanakan pengelolaan keprotokolan meliputi rapat dinas, upacara, pengaturan kunjungan tamu dinas dan rumah tangga badan. d) Melaksanakan pengelolaan administrasi pengadaan, penyimpanan,

pendidtribusian inpentarisasi barang dan usulan pengusulan barang inventaris.

e) Melaksanakan pengelolaan barang kantor dan jasa.

f) Melaksanakan pemeliharaan dan pengamanan gedung kantor dan barang inventaris kantor.

g) Melaksanakan penyiapan bahan pengawasan dan pembinaan terhadap tugas bendaharawan barang.

h) Melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan hubungan masyarakat. i) Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan strategis dan

laporan akuntabilitasi kinerja intansi pemerintah (LAKIP). j) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

3.2 Metode Penelitian

(59)

Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah secara umum.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dan action. Deskriptif adalah suatu metode dengan tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sedangkan metode action yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh perilaku tindakan.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Menurut Umi Narimawati (2008) jenis data dapat dibagi menjadi 2 yaitu : a. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat langsung dari unit pengamatan penelitian ( observasi ) dan wawancara

b. Data Sekunder

(60)

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer terdiri dari : a. Observasi dan Pengamatan

Observasi ini dilakukan dengan cara peninjauan langsung atau pengamatan langsung di Diskominfo Provinsi Jawa Barat

b. Wawancara atau Interview

Wawancara ini di lakukan dengan mengajukan pertanyaan terhadap petugas gudang Diskominfo Provinsi Jawa Barat, sehingga penulis dapat mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan-permasalahan yang ada.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama, data ini berisi data-data berupa teori-teori yang berasal dari berbagai literatur. Data sekunder yang penulis ambil yaitu dari dokumen yang ada di Diskominfo Provinsi Jawa Barat .

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

(61)

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem.

Metode pendekatan sistem yang penulis gunakan adalah metode pendekatan sistem yang berorientasi objek (Object-Oriented Analysis and Design) dengan menggunakan alat bantu berupa diagram usecase, diagram sequence, diagram activity, diagram class, diagram component, serta diagram deployment.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Didalam pengembangan sistem, metode yang digunakan penulis adalah prototype, tahap-tahap pengembangan prototype adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan kebutuhan : developer dan klien bertemu untuk dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detail kebutuhan mungkin tidak dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan

b. Perancangan : perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menadi dasar pengembanan prototype.

(62)

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun beberapa alat bantu yang dapat digunakan dalam analisis dan perancangan sistem dalam metode pendekatan sistem berorientasi objek diantaranya adalah:

1. Use Case

Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati ( 2011 : 21 ) Use Case menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas.

2. Activity Diagram

Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati ( 2011 : 143 ) Diagram aktifitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis juga. Diagram aktifitas menunjukan aktifitas sistem dalam bentuk aksi-aksi.

3. Sequence Diagram.

Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati ( 2011 : 174 ) Diagram sequence dimaksudkan untuk mengembangkan komunikasi antara objek, bukan memanipulasi data saat berkomunikasi.

4. Class Diagram

(63)

perilaku (behavior). State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang dinyatakan dalam attribute/properties. Sedangkan perilaku suatu objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi.

5. Component Diagram

Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati ( 2011 : 93) manfaat diagram komponen adalah bila ada salah satu komponen yang rusak atau tidak sesuai dengan tujuan sistem, kita tinggal mengganti komponen itu dengan komponen yang lain. Dalam membongkar pasang komponen yang perlu diperhatikan adalah batasan (Boundary) komponen itu.

6. Deployment Diagram

Deployment diagram menurut Munawar (2005 : 125), menunjukkan tata letak

sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware.

3.2.4 Pengujian Software

Terdapat 2 metode pengujian software yaitu black box dan white box namun yang digunakan penulis adalah black box. Menurut Asep Wahyudin (2011) : Black Box lebih fokus pada kebutuhan fungsional software, black box bukanlah sebuah

(64)

menemukan kelas error yang berbeda. Black Box biasanya menemukan beberapa error diantaranya adalah function yang salah/hilang, interface yang error, error dalam struktur data atau di luar akses database, dll.

Berikut adalah beberapa metode dalam black box testing yang digunakan oleh penulis :

1. Equivalence Partioning

Jika inputan adalah range atau nilai yang spesifik, 1 yang benar dan 2 yang salah akan ditemukan. Jika kondisi input adalah Boolean, 1 jawaban benar dan 1 jawaban yang salah akan ditemukan.

2. Robustness Testing

Data yang dipilih atau diinputkan diluar ketentuan yang seharusnya misalnya data yang menjadi ketentuan untuk di inputkan adalah 1-5 sementara dengan robustness testing kita menginputkan angka lebih dari 5 dan kurang dari 1. Data yang diinputkan adalah data yang abnormal.

3. Endurance Testing

(65)

54 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi, sehingga mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang terlibat.

4.1.1 Analisis Prosedur Yang Berjalan

Analisis terhadap sistem yang berjalan hendaknya perlu dilakukan sebelum dilakukannya perancangan sistem yang akan diusulkan. Dan harus pula dilakukan analisis terhadap hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas.

4.1.1.1 Use Case Diagram

(66)

interaksi antara user dengan sistem. Fungsionalitas sistem didefinisikan ke dalam use case dari sudut eksternal sistem yang berguna untuk uji kelayakan sistem.

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Pengadaan Barang Yang Berjalan

4.1.1.2 Skenario Use Case

1. Nama Use Case : Pemasukan Barang, Permohonan Aktor : Supplier

(67)

Tabel 4.1 Tabel Skenario Use Case Pemasukan Barang

Aktor Sistem

1. Bagian gudang melakukan pengecekan barang.

2. Jika barang yang ada pada gudang sudah mencapai stock minim atau habis, pihak gudang membuat daftar barang yang harus dibeli. 3. Daftar barang yang akan dibeli

diserahkan kepada Kepala Sub. Bag. Umum untuk dilakukan pembelian barang.

4. Supplier melakukan pengiriman barang kepada Bag. Gudang Diskominfo.

(68)

2. Nama Use Case : Pengeluaran Barang Aktor : Unit Kegiatan

Tujuan : Melakukan Pengeluaran Barang

Tabel 4.2 Tabel Skenario Use Case Pengeluaran Barang

Aktor Sistem

1. Bag. Unit Kegiatan mengisi form pengeluaran barang yang diberikan oleh bagian gudang. 2. Bag. Gudang menerima formulir

yang telah diisi oleh Bag. Unit Kegiatan

3. Form diserahkan kepada Atasan langsung.

4. Bag. Gudang mempersiapkan barang yang akan dipesan, yang kemudian diserahkan kepada Bagian Unit Kegiatan.

(69)

4.1.1.3 Activity Diagram

Activity diagram digunakan untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan yang ada di dalam suatu sistem. Agar dapat lebih memahami tentang sistem yang akan dibuat, maka perlu dibuatkan activity diagram tentang sistem yang sedang berjalan, yaitu:

a. Activity Diagram Pemasukkan Barang

(70)

b. Activity Diagram Pengeluaran Barang

(71)

4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

(72)

Tabel 4.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

No Permasalahan Bagian Rencana Solusi

1. Masih kurang efektifnya proses administrasi

Gudang Membuat Sistem Informasi yang tepat

persediaan barang yang up to date

Gudang Membuat Sistem Informasi persediaan

terjadi keterlambatan karena data masih berupa file dan dokumen

Gudang Membuat sistem untuk mempermudah

(73)

4.2 Perancangan Sistem

Perencanaan sistem merupakan syarat untuk melakukan pengembangan sistem. Perencanaan sistem ini menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan. Perancangan sistem dapat diartikan sebagai :

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. 2. Pendefinisian atas kebutuhan-kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

4. Menggambarkan sistem yang akan dibentuk, berupa peng-gambaran perencanaan, pembuatan sketsa, pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

5. Konfigurasi komponen software dan hardware sistem.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

(74)

1. Untuk mengurangi kekurangan dan kelemahan–kelemahan yang ada pada sistem sebelumnya serta meningkatkan ketepatan, kecepatan dan keakuratan informasi yang dibutuhkan.

2. Diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan sehinggan pelayanan terhadap penyewa pun menjadi lebih baik.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Pada tahap ini dijelaskan tentang pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.Perancangan sistem dibagi menjadi dua, yaitu desain konseptual atau desain secara umum dan desain secara terinci atau desain secara fisik. Desain umum yang akan diaplikasikan adalah bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada pengguna tentang sistem yang akan dibangun, Desain umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci. Dengan menganalisis dan mengevaluasi sistem yang sedang berjalan maka dibuatlah Sistem Informasi Pengadaan Barang Alat Tulis Kantor di Diskominfo

(75)

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan ini mencakup use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, dan deployment diagram yang menghasilkan sistem lebih baik. Proses yang dirancang diuraikan menjadi beberapa bagian yang dapat membentuk sistem tersebut menjadi satu kesatuan komponen.

4.2.3.1 Use Case

Use case adalah gambaran fungsionalitas dari sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun, use case diagram pengadaan barang dapat dilihat pada gambar 4.4

(76)

4.2.3.2 Skenario Use Case

1. Nama Use Case : Login

Aktor : Unit Kegiatan dan Bag. Gudang Tujuan : Untuk masuk kedalam sistem

Tabel 4.4 Tabel Skenario Use Case Login Unit Kegiatan dan Gudang

Aktor Sistem

1. Masuk ke form login

2. Mengisi Username dan Password

(77)

2. Nama Use Case : Permohonan Aktor : Unit Kegiatan

Tujuan : mengajukan permohonan barang

Tabel 4.5 Tabel Skenario Use Case Permohonan

Aktor Sistem

1. Unit kegiatan melakukan proses permohonan barang terhadap system dengan menginput form permohonan barang

(78)

3. Nama Use Case : Pengelolaan Data Aktor : Bag. Gudang

Tujuan : Memperbarui data, baik itu menambah, mengedit, atau menghapus data.

Tabel 4.6 Skenario Use Case Pengelolaan Data

Aktor Sistem

1. Bag. Gudang Mengelola data yang perlu dikelola

2. Sistem akan menyimpan data yang telah dikelola.

4. Nama Use Case : Cetak Laporan Aktor : Bag. Gudang

Tujuan : Mengetahui keluar masuk barang.

Tabel 4.7 Skenario Use Case Cetak Laporan

Aktor Sistem

1. Bag. Gudang membuka menu laporan

2. Memilih bulan yang diinginkan

(79)

5. Nama Use Case : Pemesanan Barang Aktor : Bag. Gudang

Tujuan : Melakukan Pemesanan barang

Tabel 4.8 Skenario Use Case Pemesanan Barang

Aktor Sistem

1. Bag. Gudang menginputkan data barang yang akan dibeli

2. Sistem menyimpan data barang didalam database

6. Nama Use Case : Pemasukkan Barang (Pembelian Barang) Aktor : Bag. Gudang

Tujuan : Melakukan pemasukkan barang

Tabel 4.9 Skenario Use Case Pembelian Barang

Aktor Sistem

1. Bag. Gudang mencari data barang yang dipesan

(80)

7. Nama Use Case : Pengeluaran Barang (Pemakaian Barang) Aktor : Bag. Gudang

Tujuan : Melakukan pengeluaran barang.

Tabel 4.10 Skenario Use Case Pengeluaran Barang

Aktor Sistem

1. Bag. Gudang mencari data permohonan yang belum disetujui

2. Sistem menampilkan data permohonan

3. Bag. Gudang merubah status permohonan lalu menyimpannya.

4. Sistem menyimpan data kedalam database dan menampilkan tanda bukti telah disetujui untuk dicetak

(81)

4.2.3.3 Activity Diagram

Activity Diagram memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas dalam suatu proses.

1. Activity Diagram Login Unit Kegiatan dan Bag. Gudang

(82)

2. Activity Diagram Permohonan Barang

(83)

3. Activity Diagram Pengelolaan Data

Gambar 4.7 Activity Diagram Pengelolaan Data yang diusulkan

4. Activity Diagram Cetak Laporan

(84)

5. Activity Diagram Pemesanan Barang

Gambar 4.9 Activity Diagram Pemesanan Barang yang diusulkan

6. Activity Diagram Pemasukkan (Pembelian) Barang

(85)

7. Activity Diagram Pengeluaran (Pemakaian) Barang

(86)

4.2.3.4 Sequence Diagram

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antar objek dalam waktu yang berurutan. Tetapi pada dasarnya sequence diagram selain digunakan dalam lapisan abstraksi model objek. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan proses vertikal.

1. Sequence Diagram Login Unit Kegiatan dan Bag. Gudang

(87)

2. Sequence Diagram Permohonan Barang

(88)

3. Sequence Diagram Pengelolaan Data

(89)

4. Sequence Diagram Cetak Laporan

Gambar 4.15 Sequence Diagram Cetak Laporan

5. Sequence Diagram Pemesanan Barang

(90)

6. Sequence Diagram Pemasukkan (Pembelian) Barang

(91)

7. Sequence Diagram Pengeluaran (Pemakaian) Barang

Gambar 4.18 Sequence Diagram Pengeluaran Barang

4.2.3.5 Class Diagram

Diagram kelas adalah diagram yang digunakan untuk menampilkan beberapa kelas serta paket-paket yang ada dalam sistem /perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Diagram kelas memberi gambaran/diagram statis tentang sistem/perangkat lunak dan relasi – relasi yang ada didalamnya.

(92)
(93)

4.2.3.6 Deployment Diagram

Memperlihatkan setiap simpul (node) dalam jaringan, hubungan – hubungan antara simpul itu sendiri serta proses – proses yang akan berjalan di masing – masing simpul.

Adapun deployment diagram pada sistem informasi pengadaan barang alat tulis kantor di diskominfo yang di usulkan adalah sebagai berikut:

(94)

4.2.3.7 Component Diagram

Component diagram adalah modul fisik program. Komponen – komponen yang dimaksud adalah pustaka – pustaka kode dan berkas – berkas yang ada saat program dijalankan.

Adapun Component diagram pada sistem informasi pengadaan barang di Diskominfo yang di usulkan adalah sebagai berikut:

(95)

4.2.4 Perancangan Antar Muka

User interface sangatlah penting dalam suatu aplikasi atau program, karena user interface merupakan bagian dari perangkat lunak yang menjadi sarana komunikasi antara user dengan sistem serta dapat memberikan kemudahan dan tidak membingungkan bagi user dalam melakukan aktivitasnya, sehingga user interface sangat berpengaruh terhadap cara pengguna berinteraksi dengan sistem.

4.2.4.1Struktur Menu

1. Struktur Menu Unit Kegiatan

Gambar 4.22 Struktur Menu Unit Kegiatan

HALAMAN UTAMA

SISTEM INFORMASI PENGADAAN

BARANG

(96)

2. Struktur Menu Bag. Gudang

Gambar 4.23 Struktur Menu Bag. Gudang

HALAMAN UTAMA

SISTEM INFORMASI PENGADAAN BARANG

DISKOMINFO

Gambar

Gambar 2.1. Topologi bus
Gambar 2.2. Topologi Bintang
Gambar 4.3 Activity Diagram Pengeluaran Barang
Gambar 4.4 Use Case Diagram yang diusulkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan strategi Inquiring Minds Want To Know tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar

Berdasarkan hasil analisis data lapangan dapat di kemukakan bahwa pada umur responden berpendapat, bahwa :benda benda yang dapat di terima sebagai jaminan fidusia

Tetapi peratusan pelajar yang menyatakan mereka minat membaca buku sastera dalam Bahasa Melayu (kenyataan tiga) Hal ini berkemungkinan besar disebabkan oleh pilihan teks

Lichenes jenis ini memiliki bagian-bagian yang menarik karena adanya lapisan fungi atau lapisan luar korteks yang tersusun atas sel-sel jamur mengandung ganggang serta terdapat

Agar tercapai hasil rancang bangun alat penyangga mesin bor tangan sesuai dengan yang diharapkan, maka disusunlah beberapa tahapan atau langkah-langkah perancangan

Hukum Islam yang merupakan payung sandaran bagi umat islam dalam mengaplikasikan segala bentuk tindakan nyata dalam kesahariannya, sebagaimana kita ketahui

dengan memberikan obat-obatan dengan memberikan obat-obatan yang dapat memperpanjang hidup yang dapat memperpanjang hidup

Bil ki hoş şeylerin en güzeli su ve süslerin en güzeli sürmedir.”130 44- Mukatil Bin Süleyman’dan; “Rasulullah sallallahu aleyhi ve sellem buyıurdu ki; “Her hangi bir