• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PANDANGAN HIDUP SERTA INTERAKSI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGANNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB I PANDANGAN HIDUP SERTA INTERAKSI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGANNYA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PANDANGAN HIDUP SERTA INTERAKSI MANUSIA TERHADAP

LINGKUNGANNYA

1.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari pandangan manusia terhadap lingkungannya adalah:  Mengetahui pandangan hidup manusia.

 Mengetahui hubungan manusia dan pandangan hidup.

 Mengetahui faktor yang mempengaruhi manusia terhadap pandangan hidup.

1.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari pandangan manusia terhadap lingkungannya adalah:

 Memahami kepentingan hubungan manusia dan lingkungannya.

 Memahami interaksi antara manusia dan lingkungannya.

1.3 Pandangan Hidup Serta Interaksi Manusia Terhadap Lingkungannya

Manusia membangun hubungan timbal balik dengan ekosistemnya. Manusia memperoleh berbagai imajinasi dan cerita tentang ekosistemnya, yang menjadi dasar persepsi mereka terhadap ekosistemnya. Kesemuanya itu memegang peranan dalam membentuk hubungan sistem sosial manusia dengan ekosistemnya. Berbagai imajinasi dan cerita tentang lingkungannya dapat membangun suatu pandangan seseorang, berupa persepsi tentang dirinya dan lingkungannya. Setiap orang akan memiliki persepsi dan cerita yang berbeda tentang lingkungannya sehingga membangun suatu pandangan masyarakat.

1.3.1 Pengertian Pandangan Hidup

Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang di anut oleh suatu masyarakat yang di pilih secara selektif oleh para individu dan golongan dalam masyarakat. Setiap manusia memiliki keinginan baik maupun buruk. Sikap hidup adalah perasaan hati dalam menghadapi hidup,sikap tersebut bisa positif,negatif,apatis atau sikap optimis maupun pesimis tergantung kepada pribadi dan lingkungannya.

(2)

individu. Pandangan hidup bersifat elastis, tergantung kepada situasi dan kondisi dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan hidup dimana manusia tsb berada.

Sumber pandangan hidup berasal dari agama, ideologi maupun hasil perenungan seseorang yang bersifat relatif. Setiap individu memiliki pandangan hidup dan cita-citanya sendiri dan selalu bermimpi untuk mencapai apa yang dia inginkan sesuai dengan cita-citanya.Tidak sedikit manusia yang mimpinya menjadi kenyataan. Bermula dari mimpi akan menjadikan kita semangat untuk mengejar mimpi tersebut.

1.3.2 Hubungan Manusia dan Pandangan Hidup

Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan makhluk lain. Satu diantara keunggulan manusia tersebut adalah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.

Pandangan hidup berupa suatu penggaris yang mungkin dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai rumusan juga dapat dikatakan rumusan:

a. Orang yang sulit menyusun perasaan, pikiran dan kejiwaan.

b. Juga karena ia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat berbuat/ bertindak yang melanggar prinsip-prinsip yang dikatakan.

c. Dan khawatir kalau ada kritik besar dan penyelewengan pandangan hidup dari anak-anak atau orang yang di bimbing.

Menurut Drijarko S. J. Mengatakan bahwa manusia itu serba terhubung dengan dunia jasmani sekitarnya, terhubung erat dengan masyarakat dan akhirnya manusia itu tergantung seluruhnya pada yang ada, yang mutlak, yaitu Tuhan.

(3)

Banyak orang yang pandangan hidupnya didasari pandangan-pandangan hidup untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya; pada waktu mudanya, tetapi disaat-saat mendekati kematiannya mulai berbuat seperti orang-orang yang hidup beragama.

Jadi pandangan hidup merupakan keseluruhan garis dan kecendrungan jalan-jalan dan nilai-nilai yang akan dicapaiuntuk landasan semua dimensi kehidupan. Dengan demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia. Sayangnya manusia tidak memahami dan menyadarinya, sehingga banyak orang yang memeluk sesuatu agama semata-mata atau sadar keturunan. Akibatnya banyak orang yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai batinnya, atau sering dikenal dengan agama KTP. Padahal urusan agama adalah urusan akal, seperti dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW: “Agama adalah akl, tidak ada agama bagi orang-orang yang tidak berakal”.

Maksud Nabi Muhammad SAW tersebut adalah agar manusia dalam memilih suatu agama benar-benar berdasarkan pertimbangan akalnya, dan bukan semata-mata karena asas keturunan. Hal ini di tegaskan dalam firman Allah SWT, surat Al-Baqarah ayat 236 yang artinya: “Tidak ada paksan untuk memasuki suatu agama, sesungguhnya telah jelas antara jalan (agama) yang benar dan jalan (agama) yang salah”.

Dalam firman Allah SWT itu tersirat bahwa betapa Dia menghargai akal manusia. Dia hanya menawarkan atau mendorongkan ini yang baik dan ini yang buruk. Akhir keputusan terserah kepada manusia, sebab manusia mempunyai akal. Dan Allah SWT telah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 19 yang artinya: ”Agama yang benar bagi Allah itu hanyalah Islam”. Namun agama apa yang akan dipilih oleh manusia sebagai sandaran hidupnya, diserahkan hidupnya kepada manusia itu sendiri.

Pandangan hidup ternyata sangat penting, baik untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan di akhirat, dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya. Maka pilihan pandangan hidup harus betul-betul berdasarkan pilihan akal, bukan sekedar ikut-ikutan saja. Pandangan hidup berbeda dengan cita-cita. Cita-cita misalnya:

1. Ingin punya istri cantik, terpelajar dan setia. 2. Ingin punya suami tinggi, tampan, pilot dan setia. 3. Ingin jadi insinyur, doktor, atau pilot.

(4)

Ada 3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap manusia, yaitu :

1. Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.

2. Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan yang baik maupun tidak baik.

3. Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai hidup dan hingga sampai dewasa.

Pada dasarnya meskipun pandangan hidup manusia berbeda-beda namun kita di tuntut untuk dapat membawa kebaikan dalam berpandangan tentang hidup. Selalu berfikir positif adalah hal yang akan membawa kita ini hidup penuh dengan kebaikan dan akan membawa kita kepada pribadi yang tangguh, pribadi yang dapat menyesuaikan diri dimanapun kita berada, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ada di lingkungan tempat kita tinggal.

1.3.3 Hubungan Manusia Dengan Lingkungan

Manusia mendapakna unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan. Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan hidupnya. Makin besar jumlah keburuhan hidupnya berarti makin besar perhatian manusia terhadap lingkungannya. Perhatian dan pengaruh manusia terhadap ligkungan makin meningkat pada zaman teknologi maju. Masa ini manusa mengubah lingkungan hidup alami menjadi leingkungan hidup binaan. Eksplotasi sumber daya alam makin meningkat untuk memenuhin bahan dasar industri. Sebaliknya hasil industri berupa asap dan limbah mulai menurunkan kualitas lingkungan hidup.

Berdasarkan sifatnya, kebutuhan hidup manusia dapat dilihat dan dibagi menjadi 2, yaitu kebutuhan hidup materil antara lain adalah air, udara, sandang, pangan, papan, transportasi sera perlengkapan fisik lainnya. Dan kebutuhan nonmateril adalah rasa aman, kasih sayang, pengakuan atas eksistensinya, pendidikan dan sistem nilai dalam masyarakat.

Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki daya fikir dan daya nalar tertinggi dibandingkan makluk lainnya. Di sini jelas terlihat bahwa manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang aktif. Hal ini disebabkan manusia dpaat secara aktif mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan apa yang dikehendaki. Kegiatan manusia ini dapat menimbulkan bermacam-macam gejala.

(5)

Kehidupan seorang manusia tidak bisa dipisahkan dari pada lingkungannya. Seperti contohnya saat kita bernapas yang berasal dari udara di lingkungan sekitar kita. Kita saat makan/minum, dan juga saat menjaga kesehatan semuanya itu memerlukan sebuah lingkungan. Lingkungan sangat mempengaruhi pada perkembangan kehidupan semua manusia, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Komponen pada lingkungan bisa dibedakan menjadi beberapa macam seperti lingkungan biotik, abiotik, sosial, serta budaya. Komponen lingkungan biotik merupakan lingkungan hidup yang mepunyai susunan terdiri atas semua makhluk hidup, contohnya manusia, tanaman/tumbuhan, binatang/hewan, dan juga jasad renik. Komponen lingkungan abiotik merupakan unsur pada lingkungan hidup yang mempunyai susunan terdiri atas barang atau benda-benda yang tidak hidup, contohnya tanah, jenis batuan, gas/udara, dan masih banyak lagi. Pada mulanya, adanya interaksi pada manusia dengan lingkungan sekitar lebih mempunyai sifat alami serta meliputi kepada unsur – unsur seperti contoh, abiotik (sesuatu yang tidak bisa diperbarui), biotik (sesuatu yang bisa diperbarui).

Akan tetapi jumlah manusia serta kebutuhannya terus saja bertambah sehingga manusia terus - menerus mengambil/memanfaatkan sumber daya yang berasal dari alam. Pada Kenyataannya, bukan hanya dari jumlahnya yang terus bertambah, akan tetapi gaya hidupnya yang juga berubah. Semakin majunya kehidupan manusia maka makin banyak kepada kebutuhannya. Kebutuhan tersebut bukan lagi hanya pada sekadar terpenuhinya untuk kebutuhan primer seperti sandang/pakaian, pangan/makanan, dan papan/tempat tinggal, akan tetapi juga pada kebutuhan sekunder seperti sebuah kendaraan (mobil,motor,dll), pakaian merk mahal, dan banyak lagi. Manusia biasanya menciptakan berbagai macam benda penunjang agar dapat memenuhi kebutuhannya. Berbagai benda tersebut lalu menjadi dari bagian lingkungan secara menyeluruh. Bahkan, di wilayah perkotaan, di sekitar lingkungannya didominasi oleh unsur - unsur kehidupan perkotaan seperti contoh jalan raya, jembatan penghubung, permukiman/perumahan, perkantoran, dan juga hotel. Lingkungan alami telah digantikan atau diubah secara menyeluruh oleh lingkungan buatan dan binaan.

Interaksi manusia kepada lingkungannya sudah berlangsung melewati dua cara. Yang pertama, manusia yang dipengaruhi oleh pada lingkungan. Dan kedua, manusia mempunyai kemampuan dapat mengubah suatu lingkungan. Sifat interaksi tersebut mempunyai perbedaan antara satu wilayah dan wilayah lainnya atau satu penduduk/masyarakat dan penduduk/masyarakat lainnya.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

a) Syariah samawiyyah terdahulu meraikan keperluan dan masalahah umat pada zaman tersebut. Syariah-syariah yang datang selepas itu diturunkan dan mengalami beberapa

Daerah penelitian ditetapkan di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, dengan alasan Kabupaten Deli Serdang memiliki luas lahan sawah

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan bahwa rumah sakit melakukan beberapa Kesalahan atas penerapan pemungutan yaitu objek PPh pasal 22, non objek PPh pasal

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Asrini (2012) yaitu Hubungan Antara Persepsi Pasien tentang Perilaku Caring Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien di

Bandung: Program Magister Strategi Kebijakan Teknologi dan Industri PPS-ITB, 2005. Tesis (Magister Strategi Kebijakan Teknologi dan

Subjek hukum yang terlibat dalam tindak pidana tidak hanya satu orang pelaku melainkan sudah dilakukan secara bersama-sama atau lebih dari satu orang, ada yang

Dari alloanamnesa disangkal adanya trauma, orang tua penderita hanya mengaku anaknya diayun-ayun keras dengan ayunan pegas tetapi tetap menangis keras, dari pemeriksaan

Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 5, maka dapat disimpulkan bahwa kejadian efek samping secara umum dari penggunaan kontrasepsi IUD yang dialami oleh ibu