• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 TEORI DETERMINASI PENDAPATAN NASIONAL [PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 4 TEORI DETERMINASI PENDAPATAN NASIONAL [PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR]"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

Teori Determinasi Pendapatan

Nasional (perekonomian 3 sektor)

Peranan Pemerintah dan Kebijakan Fiskal

Peranan pemerintah sebagai pelaku ekonomi suatu negara adalah sebagai berikut:

1. Mengatur kegiatan ekonomi melalui perundang-undangan dan peradilan.

2. Mengendalikan kestabilan ekonomi dalam arti mengendalikan ketersediaan barang kebutuhan masyarakat.

3. Menjaga keamanan dan ketahanan suatu negara baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Agar peranan pemerintah itu dapat terwujud, pemerintah harus menyelenggarakan beberapa fungsi yaitu:

1. Fungsi alokasi, berkaitan dengan tugas pemerintah untuk mengalokasikan sumber daya yang ada dalam suatu negara, agar ketersediaan barang kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi

2. Fungsi distribusi, merupakan tugas pemerintah mengadakan penataan dan penyesuaian terhadap distribusi pendapatan dan kekayaan masyarakat pada suatu keadaan yang adil dan merata. 3. Fungsi stabilisasi, merupakan tugas pemerintah untuk menjaga

kondisi perekonomian yang stabil.

Kebijakan fiskal merupakan tindakan pemerintah untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN)

Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk menjaga stabilitas ekonomi. Cara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

(2)

2. Menurunkan atau menaikkan pengeluaran pemerintah

Pendekatan Analisis Determinasi Pendapatan

Nasional (Perekonomian Tiga Sektor)

Menurut Keynes, terdapat Dua pendekatan dalam analisis determinasi pendapatan nasional tiga sektor yaitu sebagai berikut :

1. Income Approach yaitu suatu pendekatan yang memandang nilai PN yang diterima masyarakat akan menentukan besar konsumsi dan tabungan masyarakat

Secara matematisakan terlihat persamaannya.

GNI Y = C + S + TX

Y = PN

C = Konsumsi S = Tabungan TX = Pajak

2. Product / Expenditur Approch yaitu yang memandang nilai PN dapat ditentukan oleh besarnya pengeluaran aggregate atau permintaan aggregate terhadap produk nasional. Pengeluaran aggregate atau permintaan masyarakat secara keseluruhan untuk perekonomian dua sector terdiri dari konsumsi yang dilakukan RTK dan investasi (I) yang dilakukan oleh RTP dan goverment expenditur serta goverment transfer (G + T) yang di lakukan RTN.

GNP Y = C + I + (G+TR)

Y = PN

C = Konsumsi I = Investasi

Tr = Goverment Transfer

G = Goverment Expenditure

Keseimbangan Perekonomian Tiga Sektor

Untuk menganalisis kondisi perekonomian equilibrium dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu sbb :

1. Income-Expenditure Approach. Pendekatan ini menggunakan rumus :

Y = C + I + G

(3)

a. AS = AD atau Y = C + I + G, artinya kondisi perekonomian dalam keadaan

keseimbangan.

b. AS > AD atau Y > C + I + G, artinya terjadi ketidak seimbangan jumlah produk nasional

lebih besar daripada jumlah produk yang diminta masyarakat.

c. AS < AD atau Y < C + I + G, artinya terjadi ketidak seimbangan, kondisi ini

menunjukkan produk nasioanal lebih sedikit daripada jumlah yang diminta masyarakat.

2. Leaked-Injection Approach. Pendekatan ini menggunakan rumus : S + Tx = I + G

Ada tiga kemungkinan hubungan S + Tx, dan I + G.

a. Bila S + Tx = I + G, perekonomian dalam keadaan seimbang.

b. Bila S + Tx < I + G, perekonomian dalam keadaan tidak seimbang, karena jumlah

tabungan domestik kurang dari kebutuhan untuk berinvestasi, untuk menutupinya perlu

investor dari luar negeri.

c. Bila S + Tx > I + G, perekonomian dalam keadaan tidak seimbang karena jumlah tabungan

domestik lebih banyak daripada kebutuhan untuk investasi.

Pengaruh Kebijakan Fiskal terhadap Pendapatan

Nasional dan Multiplier Effect dalam

Perekonomian 3 sektor

1. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap

Pendapatan Nasional dan Multiplier Government

Expenditure.

(4)

akibat G bertambah. Pada prinsipnya proses multiplier government sama dengan multiplier investment, demikian pula efeknya terhadap pendapatan nasional.

2. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap

Pendapatan Nasional dan Multiplier Government

Expenditure.

Yd = Y + Tr

Yd = disposable income Y = pendapatan nasional Tr = transfer payment Tx = pajak

Fungsi Konsumsi (tiga sektor)

C = a + b (Y + Tr – Tx)

Fungsi Saving (tiga sektor)

S = -a + (1 – b) (Y + Tr – Tx)

Multiplier tax adalah suatu proses terjadinya perubahan PN (ΔY) secara berlipat ganda sebagai akibat adanya perubahan pajak (Δ Tx ).

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 Khusus untuk Dinas Pendapatan Kota Medan Tentang Penetapan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Medan beserta Struktur

APBD yang terdiri atas Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan memiliki fungsi penting bagi pemerintah diantaranya yaitu: sebagai sarana dalam penentuan jumlah

Fungsi konsumsi C = 500+0.8Yd, Pajak tetap Tx=100, Investasi I=100, Pengeluaran pemerintah G=100, Ekspor X=200, dan Impor M=0.05 Y.. a) Maka besarnya pendapatan

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dinyatakan bahwa penyesuaian APBD dengan perkembangan dan/atau perubahan keadaan, dibahas

Lebih lanjut, meskipun peran sektor agroindustri dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga buruh tani dan petani lebih kecil dibandingkan sektor pertanian primer, namun

Pemerintah daerah memiliki sumber pendapatan asli daerah yang berasal dari hasil pajak.. daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,

Berdasarkan Peraturan Bupati Ciamis Nomor 42 Tahun 2016 mengenai Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unsur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan

Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau sebagai salah satu perangkat pemerintah daerah yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk mengelola pendapatan daerah yang