SKRIPSI
PENGARUH KREATIVITAS DAN KETERAMPILAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA
ANGGOTA KOPERASI INDUSTRI DAN KERAJINAN ROTAN
DI MEDAN
OLEH
Dian Indah Lestari 110502069
PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i ABSTRAK
PENGARUH KREATIVITAS DAN KETERAMPILAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA ANGGOTA KOPERASI INDUSTRI
DAN KERAJINAN ROTAN DIMEDAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan.Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan.Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 pengrajin rotan.Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh.Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda.Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa kreativitas dan keterampilan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan; keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan
ii ABSTRACT
THE INFLUENCE OF CREATIVITY AND SKILL TOWARDS SUCCESS OF BUSINESS TO MEMBER OF KOPERASI INDUSTRI
DAN KERAJINAN ROTAN IN MEDAN
This research aims to know and analyze the influence of creativity and skill towards success of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan. Primary data were collected through questionnaires distributed to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan. The population in this research amounted 30 rattan craftsmen. The sample in this study using saturated sampling. Hypothesis tested using doubled regression analysis. The results silmultaneously showed that creativity and skill had positive and significant influence towardssuccess of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan. The results partially showed that creativity have positive and significant influence towards success of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan; skill have positive and significant influence towards success of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan.
iii KATA PENGANTAR
Alhamdullilah puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini. Peneliti mepersembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua tercinta
Jumari dan Herawatiyangtidak pernah berhenti mendoa’kan, mendukung dan mencukupi segala kebutuhan materi maupun non-materi dalam proses pembuatan
skripsi ini, dan nasehat-nasehat yang selalu memotivasi peneliti.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Kreativitas dan Keterampilan Terhadap
Keberhasilan Usaha Pada Kerajinan Rotan di Medan”. Penyusun skripsi ini tidak
akan terselesaikan tanpa adanya bimbingan, saran, bantuan, motivaasi, dan doa’a dari
berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini peneliti sampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE., MEc, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., dan Ibu Dra. Marhayanie, MSi., selaku Ketua
dan Sekretaris Departemen S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., dan Ibu Dra. Friska Sipayung, MSi.,
selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan
iv 4. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi., selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan
saran dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs Ami Dilham, MSi., selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah
memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Kepada Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf dan pegawai atas segala
jasa-jasanya.
7. Seluruh Anggota koperasi rotan yang telah meluangkan waktu dalam
memberikan informasi dalam pengumpulan data di Kopinkra Rotan Medan.
8. Keluargaku Kak Mia, Dek Qori, dan seluruh keluarga besar yang selalu
membantu dan mendo’akan peneliti.
9. Sahabatku Abdul Hadi, Acil, Uti, Resti, Ayu, Riska, Dira, Teman-teman sofyan
52, Terima kasih untuk semua bantuan tenaga, waktu, dukungan, semangat, dan
doa yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Semua pihak, rekan, dan sahabat yang namanya tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan bermanfaat bagi peneliti khususnya.
Medan, 28 April 2015
Penulis
v DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 4
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Landasan Teori ... 6
2.1.1 Kreativitas ... 6
2.1.2 Keterampilan ... 12
2.1.3 Keberhasilan Usaha ... 16
2.2 Penelitian Terdahulu ... 19
2.3 Kerangka Konseptual ... 21
2.4 Hipotesis Penelitian ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
3.1 Jenis Penelitian ... 24
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
3.3 Batasan Operasional ... 24
3.4 Definisi Operasional ... 25
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 26
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 26
3.6.1 Populasi ... 26
3.6.2 Sampel ... 27
3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 27
3.7 Jenis Data ... 27
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 27
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28
3.9.1 Uji Validitas ... 29
3.9.2 Uji Reliabilitas ... 33
vi
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ... 34
3.10.2 Uji Asumsi Klasik ... 36
3.10.3 Metode Regresi Linear Berganda ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
4.1 Gambaran Umum Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan ... 40
4.2 Hasil Penelitian ... 41
4.2.1 Analisis Deskriptif ... 41
4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian ... 41
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 43
4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 47
4.2.2.1 Uji Normalitas ... 47
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas ... 49
4.2.2.3 Uji Heteroskedostisitas ... 50
4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 47
4.2.3.1 Koefisien Determinasi (R2) ... 54
4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 55
4.2.3.3 Uji Signifikan Parsial ... 57
4.3 Pembahasan ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
5.1 Kesimpulan ... 62
5.2 Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64
vii DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ... 19
3.1 Operasionalisasi Variabel ... 25
3.2 Pengukuran Skala Likert ... 26
3.3 Uji Validitas ... 29
3.4 Uji Validitas ... 31
3.5 Uji Validitas ... 32
3.6 Uji Reliabilitas ... 33
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 41
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia ... 42
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 42
4.4 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kreativitas (X1) ... 43
4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keterampilan (X2) ... 44
4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel keberhasilan Usaha (Y) ... 46
4.7 Hasil Uji Kolmogorov – Smirov Test ... 49
4.8 Hasil Uji Multokolinearitas ... 50
4.9 Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser ... 52
4.10 Analisis Linear Berganda ... 52
4.11 Uji Koefisien Determinasi ... 55
4.12 Uji Simultan (Uji-F) ... 57
viii DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 22 4.1 Uji Normalitas dengan Histogram ... 47 4.2 Uji Normalitas dengan Normal P-P of
Regression Standarizied Residual ... 48 4.3 Uji Heteroskedostisitas dengan
ix DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas ... 67
2 Distribusi Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas ... 70
3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 72
4 Kuesioner Penelitian ... 75
5 Distribusi Jawaban Kuesioner Penelitian ... 78
6 Uji Asumsi Klasik ... 79
i ABSTRAK
PENGARUH KREATIVITAS DAN KETERAMPILAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA ANGGOTA KOPERASI INDUSTRI
DAN KERAJINAN ROTAN DIMEDAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan.Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan.Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 pengrajin rotan.Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh.Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda.Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa kreativitas dan keterampilan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan; keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan
ii ABSTRACT
THE INFLUENCE OF CREATIVITY AND SKILL TOWARDS SUCCESS OF BUSINESS TO MEMBER OF KOPERASI INDUSTRI
DAN KERAJINAN ROTAN IN MEDAN
This research aims to know and analyze the influence of creativity and skill towards success of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan. Primary data were collected through questionnaires distributed to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan. The population in this research amounted 30 rattan craftsmen. The sample in this study using saturated sampling. Hypothesis tested using doubled regression analysis. The results silmultaneously showed that creativity and skill had positive and significant influence towardssuccess of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan. The results partially showed that creativity have positive and significant influence towards success of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan; skill have positive and significant influence towards success of business to member of Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan in Medan.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi merupakan suatu wadah yang dapat membantu masyarakat kecil dan
menengah, koperasi juga merupakan salah satu bagian penting untuk membantu
meningkatkan perekonomian.Peranan koperasi dalam perekenomian nasional dapat
meningkatkan penghasilan dan kemakmuran bagi anggota, meningkatkan
kemampuan usaha baik perorangan maupun masyarakat, membantu pemerintah
dalam menyediakan lapangan pekerjaan.
Salah satu jenis koperasi adalah koperasi produksi, yaitu koperasi
beranggotakan sekelompok orang yang memiliki usaha untuk memproduksi barang,
seperti koperasi industri kerajinan (Kopinkra).Dapat di jumpai jenis dari koperasi
produksi di Medan yaitu koperasi industri kerajinan yang bergerak di bidang
pengrajin rotan. Koperasi rotan ini telah lama berdiri sekitar tahun 1970,
perkembangan koperasi rotan di Medan kurang berkembang dibandingkan dengan
pengrajin di jawa, pengrajin rotan di jawa sudah mampu menciptakan bentuk rotan
yang unik dan sangat bervariasi ini menjadi suatu daya tarik untuk konsumennya,
keunikan ini yang belum terlihat pada pengrajin rotan di Medan.
Kreativitas adalah kemampuan untuk berimajinasi dan menghasilkan ide-ide
baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau menerapkan ide – ide yang sudah
2 berapa tahapan sehingga menghasilkan produk atau jasa atau model bisnis disebut
inovasi (Zimmerer 2008 : 57).
Keterampilan menurut Littunen (dalam Handriani, 2011: 62) menunjukkan
bahwa entrepreneurial skill adalah suatu proses belajar, yang pada gilirannya
mempengaruhi karateristik personal dari pengusaha.Sedangkan menurut Togatorop
(2011:10) Keterampilan (Skill) adalah “suatu upaya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepada seorang karyawan dengan baik
dan maksimal.
Keberhasilan Menurut Astamoen (2005 : 251)“suatu proses dari sesorang
dalam mencapai tujuan atau prestasi dengan cara yang terbaik dan benar sehingga
mencapai keberhasilan. Didalam proses tersebut termasuk resiko yang harus
dihadapi bahkan kegagalan yang harus dialami. Keberhasilan yang baik itu bisa
membawa seseorang kepada kebahagiaan bagi dirinya dan adanya manfaat untuk
orang lain”.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh pengrajin rotan di Medan pada
usahanya adalah pengrajin rotan kurang melakukan suatu kreativitas dan
keterampilan.Kurangnya kreativitas, membuat pengrajin rotan hanya berpatok
dengan cara-cara lama dan tidak melakukan inovasi terhadap rotannya.Sedangkan
keterampilan pengrajin rotan, mereka kurang melakukan suatu keunikan yang
berbeda.Ini membuat pengrajin rotan menghambat keberhasilan usaha dan membuat
3 suatu kreativitas dan keterampilan lebih yang membantu perkembangan usaha dan
membantu meningkatkan penjualan serta siap untuk menghadapi persaingan.
Pengrajin rotan harus mampu menciptakan suatu kreativitas dan keterampilan
terhadap usahanya. Kreativitas dari pengrajin rotan dapat berfungsi membantu
mengembangkan usaha dengan cara melakukan inovasi-inovasi terhadap produk
sehingga siap untuk menghadapi persaingan. Keterampilan dari pengrajin rotan
berfungsi untuk membuat kerajinan rotan dengan cara yang baru, unik, dan berbeda.
Agar banyak diminati oleh konsumen dan memberikan nilai pada rotan tersebut.
Dalam perkembangan dunia yang pesat, kreativitas dan Keterampilan sangat
penting bagi kesuksesan dan keberlangsungan suatu usaha.Kreativitas dan
keterampilan menjadi semacam “penentu” bagi bisnis kewirausahaan berskala
kecil.Pada kenyataannya, kreativitas dan Keterampilan sering menjadi jantung bagi
kemampuan perusahaan kecil untuk dapat bersaing dengan pesaing mereka yang
lebih besar.Walaupun mereka tidak dapat melebihi belanja pesaing mereka yang
lebih besar, perusahaan kecil dapat menciptakan keunggulan bersaing yang kuat dan
efektif terhadap perusahaan besar secara lebih kreatif dan terampil.
Medan merupakan kota yang memiliki potensi bisnis yang baik ditandai
dengan menjamurnya usaha-usaha kecil. Banyak pelaku usaha yang memanfaatkan
kreativitas mereka untuk menciptakan suatu produk baru yang unik dan berbeda dari
yang lainnya. Dalam menghadapi tantangan global memang memerlukan sumber
daya manusia yang kreatif dan terampil untuk menciptakan nilai tambah dan
4 bisnis.Dengan adanya kreativitas dan keterampilan pelaku usaha, tidak hanya bisa
meningkatkan profit tetapi juga bisa meningkatkan nilai perusahaan, sehingga
tercapailah tujuan suatu perusahaan.
Koperasi Industri dan Kerajinan (Kopinkra) Rotan Medan Koperasi telah
berdiri sejak 1967 yang beralamat di Jl. Titipapan Gg. Pertama No. 15 K
Medan.Koperasi ini kurang berkembang dikarenakan kreativitas dan keterampilan
kurang diasah dan kurang diberikan pelatihan.Terbukti pada awalnya koperasi ini
memiliki lebih dari 50 anggota.Tetapi seiring berjalannya waktu, banyak anggota
yang sudah tidak aktif lagi.Hingga sekarang, anggota koperasi yang masih aktif
berjumlah 30 anggota.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Kreativitas dan Keterampilan terhadap Keberhasilan Usaha pada Anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti
5 1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam mengadakan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas dan keterampilan terhadap
keberhasilan usaha pada anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti
Sebagai salah satu syarat utama dalam menyelesaikan perkuliahan.
2. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan atau masukan
bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh
kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha di masa yang akan
datang.
3. Bagi Masyarakat Luas
Penelitian ini dapat digunakan sebagai wacana dan menambah wawasan
mengenai pengaruh kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha.
4. Bagi Anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan
Penelitian ini dapat menjadikan sebuah masukan bagianggota Koperasi
6 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Kreativitas
Menurut Zimmerer dkk (2008 : 57) kreativitas merupakan “kemampuan
untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam
melihat masalah dan peluang”.Dan ini penting bagi kesuksesan usaha pengrajin
rotan.
Menurut Joko Siswanto (dalam Nasution dkk, 2001 : 17) Kreativitas
merupakan “kemampuan untuk mengkombinasikan elemen-elemen dari
beberapa pengetahuan dan pengalaman dengan meninggalkan pola dan struktur
berpikir tradisional untuk menemukan ide-ide baru yang berguna”.
Menurut Hutagalung dkk (2010 : 19) kreativitas merupakan “proses
pengembangan dan pengekspresian gagasan-gagasan baru yang memiliki
manfaat”.
Kreativitas sebagai faktor intelektual individu dicirikan oleh talenta
proses, produk dan pengakuan yang mampu menciptakan nilai tambah dari unsur
tertentu pada peristiwa yang terjadi. Inovasi sebagai sumber keunggulan
bersaing didasarkan pada kreativitas yang didapatkan melalui proses alih
teknologi dan pengelolaan kemitraan, sehingga dianggap sebagai fungsi penting
7 pengalaman untuk menghasilkan ide-ide baru dan lebih baik, keterampilan untuk
menentukan pertalian baru, melihat dari perspektif baru dan membentuk
kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam
pikiran.
Menurut Nasution dkk (2001 : 17) pengetahuan tentang kreativitas
ditunjukkan dengan 4P, yaitu orang kreatif (creative person), proses yang kreatif (creative process), produk yang kreatif (creative product), dan lingkungan yang
kreatif (creative place).
1. Orang yang kreatif (creative person)
Cara berpikir divergen adalah penting dalam berlaku kreatif, artinya terdapat suatu fleksibilitas dalam memodifikasi informasi dan kemudian
memungkinkan individu untuk meninggalkan pola pikir tradisional ke pola
pikir lateral. Guilford menunjukkan ada 3 faktor untuk kelancaran
menghasilkan gagasan baru, yaitu:
a. Fleksibilitas merupakan kemampuan meninggalkan pola pikir tradisional
dan menggunakan perspektif baru.
b. Keaslian merupakan menemukan solusi baru dan tidak biasa.
c. Elaborasi merupakan kemampuan memperbaiki dan menemukan gagasan
8 2. Proses yang kreatif (creative process)
Proses kreatif terjadi pada dua tingkat. Pertama, proses yang terjadi dalam
kepala orang tersebut, dan tingkat kedua adalah proses kreatif pada kelompok
individu. Dalam tahap individu, proses kreatif mencakup 4 tahapan:
a. Persiapan
Individu berusaha mendapatkan gambaran yang jelas dari permasalahan.
b. Inkubasi
Ditandai oleh pengambilan jarak individu bersangkutan dengan
permasalahan.
c. Iluminasi
Mulai dibangun konsep, ada hubungan ke solusi potensial.
d. Verifikasi
Kelayakan solusi diperiksa lagi baik tekhnis mau pun pemasaran.
3. Produk yang kreatif (creative product)
Pasman menyebut 5 atribut untuk produk yang kreatif, yaitu keaslian (tingkat
kebaruan produk), kemungkinan bisa direalisasikan, tingkat transformasi
suatu produk, dan tingkat konsentari (jumlah konsep yang diperlukan dalam
menghasilkan produk tersebut).Kelayakan produk menyangkut aspek kualitas
ide (sejauh mana produk memenuhi persyaratan yang diinginkan), dan sifat
9 4. Lingkungan yang kreatif (creative place)
Berbagai kondisi yang mendukung cara berpikir kreatif juga secara positif
mempengaruhi tingkat inovasi.
Menurut Suryana (dalam Lestari, 2013 : 8) indikator kreativitas sebagai
berikut:
1. Ingin tahu
2. Optimis
3. Fleksibel
4. Mencari solusi dari masalah
5. Orisinil
6. Suka berimajinasi
2.1.1.1 Teknik untuk Mengambangkan Kreativitas
Menurut Arafah (2005 : 54-55) seseorang enterpreneur tidak bekerja
sendiri, enterpreneur dapat terdiri dari sejumlah orang-orang atau tim yang saling bekerja sama untuk mengembangkan suatu produk yang akan dihasilkan,
setelah seorang enterpreneur tersebut harus mengetahui bagaimana cara teknik
untuk mengembangkan proses kreativitas, antara lain :
1. Focus-group, adalah sekelompok enterpreneur yang bersama-sama
merumuskan ide-ide baru, menyaring ide-ide tersebut dan membuat konsep
10 2. Brainstroming, adalah diskusi yang terdiri dari sekelompok kecil
orang-orang yang memiliki ide-ide, merek berdiskusi mencari suatu pemecahan
terhadap suatu masalah bagaimana memilih ide yang cocok, bagus, sesuai
dan menguntungkan.
3. Problem inventory analysis, adalah suatu metode untuk mendapatkan ide baru dan pemecahan terhadap suatu masalah dengan melakukan fokus
terhadap ide yang akan dikembangkan atau masalah yang dihadapi.
4. Mind-mapping, adalah enterpreneur harus mampu melihat ide bisnisnya yang akan ia terapkan dari banyak faktor yang mempengaruhi, sebab dengan
melihat dari banyak sudut terhadap kekuatan dan kelemahan ide yang kita
miliki, maka kita dapat memperbaiki serta mengembangkan ide tersebut
menjadi lebih baik lagi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
5. Rapid prototyping, adalah enterpreneur yang memiliki ide, menerapkan ide tersebut kedalam suatu bentuk nyata, setelah enterpreneur dapat merubah hal
tersebut kedalam sutau bentuk yang nyata maka sedikit demi sedikit dapat
dirubah sesuai kebutuhan dan keinginan dari konsumen.
Menurut Zimmerer dkk (2008 : 77-79) mengemukakan beberapa cara
untuk memotivasi para karyawan supaya memiliki kreativitas :
1. Expeting creativity, wirausaha berharapan memiliki kreativitas, salah satu
cara yang terbaik untuk mendorong kreativitas adalah memberi kewenangan
11 2. Expecting and tolerating failure, yaitu berharap dan sabar menghadapai
kegagalan.Ide-ide kreatif akan menghasilkan keberhasilan atau kegagalan.
Orang yang tidak pernah menemui kegagalan bukan orang kreatif.
3. Encouraging curiosty, berbesar hati jika menemukan kegagalan, artinya
kegagalan jangan dipandang sebagai sesuatu yang aneh.
4. Viewing Problems as challanges, yaitu memandang kegagalan sebagai tantangan.Setiap kegagalan memberikan peluang untuk berinovasi.
5. Providing creativity training, yaitu menyediakan pelatihan berkreativitas. Untuk mengembangkannya diperlukan pelatihan. Pelatihan melalui buku,
seminar, workshop, dan pertemuan profesional dapat mendorong karyawan
untuk meningkatkan kapasitas kreativitasnya.
6. Providing support, yaitu memberikan dorongan dan bantuan, berupa alat dan
sumber daya yang akan diperlukan untuk berkreasi, terutama waktu yang
cukup untuk berkreasi.
7. Rewarding creativity, yaitu memberikan hadiah bagi seseorang yang kreatif, misalnya uang, penghargaan, dan hadiah lainnya.
8. Modelling Creativity, yaitu memberi contoh kreatif. Untuk mendorong
karyawan lebih kreatif, harus diciptakan lingkungan yang mendorong
12 2.1.2 Pengertian Keterampilan
Menurut Togatorop (2011 : 10) keterampilan (Skill) adalah “suatu upaya
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan
kepada seorang karyawan dengan baik dan maksimal.
Defenisi keterampilan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
dalam jaringan adalah “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”. Sedangkan
keterampilan menurut Littunen (dalam Handriani, 2011: 62) menunjukkan
bahwa entrepreneurial skill adalah suatu proses belajar, yang pada gilirannya mempengaruhi karateristik personal dari pengusaha.
2.1.2.1 Entrepreneur Skill Yang Perlu Dipelajari
Menurut Hutagalung dkk (2010 : 11) Pendidikan merupakan salah satu
faktor yang menunjang keberhasilan usaha skala kecil, dengan asumsi bahwa
pendidikan yang lebih baik akan memberikan pengetahuan yang lebih baik
dalam mengelola usaha. Beberapa Entrepreneur skill yang perlu dipelajari yaitu:
1. Menjaga reputasi
Reputasi yang baik adalah modal utama yang harus dipersiapkan dan dimiliki
oleh seorang Entrepreneur.Reputasi yang baik memudahkan seseorang untuk
membuat jaringan relasi (network) dengan banyak pihak untuk melancarkan bisnisnya.
13 a. Tumbuhkan rasa percaya diri yang kuat
b. Pandai bergaul
c. Miliki kartu nama dan berikan pada kenalan baru anda
d. Tawarkan persahabatan yang tulus
3. Naluri untuk mengenali peluang yang ada
a. Tentukan arah usaha atau minat anda
b. Tumbuhkan kepekaan lingkungan dan amati kondisi di sekitar anda
c. Terapkan manajemen informasi pada diri anda
4. Kemampuan persuasi-negosiasi-membuat deal
a. Itikad baik untuk mencapai win-win solution
b. Percaya diri dan penuh persiapan
c. Kemampuan berdiplomasi
d. Profesionalisme
5. Pemilihan suatu bidang usaha
a. Lihat karakter usaha anda dan sesuaikan dengan karakter pribadi anda
b. Lihat apakah anda menyukai usaha tersebut
c. Lihat apakah anda mampu menjalankan usaha tersebut
d. Analisis risk-return dan potensi pengembangan usaha tersebut 6. Penguasaan aspek teknis dalam usaha, antara lain:
a. Permodalan usaha
b. Aspek hukum dalam usaha
14 d. Menghadapi persaingan
e. Perlunya mencari mentor yang kompeten
f. Evaluasi usaha
7. Visi membentuk sistem bisnis
Hal yang terpenting dari seseorang Entrepreneur adanya visi dalam membentuk sistem bisnis. Sistem bisnis ini yang di harapkan mampu bekerja
secara optimal untuk memberikan passive income yang berkelanjutan pada
sang Entrepreneur.
2.1.2.2 Keterampilan Wirausaha
Menurut Husrich (dalam Basrowi, 2011 : 69) ada 3 jenis keterampilan
yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha, yaitu sebagai berikut:
1. Keterampilan teknis, keterampilan atau kemampuan minimal yang harus
dimiliki oleh wirausaha mencakup sebagai berikut:
a. Mampu membuat tulisan/laporan (writing) b. Komunikasi lokal (oralcommunication)
c. Memonitor lingkungan (monitoring environment)
d. Penguasaan teknologikomputer dan informasi internet(technology) e. Hubungan diri antarperseorangan (interpersonal)
f. Pendengaran yang baik (listening)
15 j. Memiliki gaya kepemimpinan/manajemen (management Style)
k. Kemampuan melatih (coaching)
l. Berperan sebagai pemain tim (being a team player)
2. Keterampilan manajemen bisnis. Keterampilan atau kemampuan manajemen
bisnis minimal yang harus dimiliki wirausaha mencakup berikut ini:
a. Mengeset tujuan dan perencanaan (planning and goal setting) b. Pengambilan keputusan (decision making)
c. Hubungan personal (human Relations) d. Pemasaran (marketing)
e. Keuangan (finance) f.Akuntansi (accounting) g. Manajemen(management)
h.Pengendalian/pengawasan (control) i. Negosiasi/berunding (negotation)
j. Peluncur usaha baru termasuk aktivitas yang mengandung risiko/bahaya
sekalipun (water Launch)
k. Pelaksanaan pertumbuhan (managing growth)
3. Keterampilan berwirausahaan secara personal. Kemampuan atau
keterampilan kewirausahaan mencakup berikut ini:
a. Memiliki disiplin atau pengawasan pribadi (inner control/disciplined) b. Seorang pengambil resiko (risk taker)
16 d. Berorientasi pada perubahan (change oriented)
e. Keras hati atau gigih (persistent)
f. Kepemimpinan yang pemimpi besar (visionary leader)
g. Memiliki kemampuan mengelola perubahan (ability to manage change)
2.1.3 Pengertian Keberhasilan Usaha
Menurut Astamoen (2005 : 251) Keberhasilan itu adalah “suatu proses
dari sesorang dalam mencapai tujuan atau prestasi dengan cara yang terbaik dan
benar sehingga mencapai keberhasilan. Didalam proses tersebut termasuk resiko
yang harus dihadapi bahkan kegagalan yang harus dialami. Keberhasilan yang
baik itu bisa membawa seseorang kepada kebahagiaan bagi dirinya dan adanya
manfaat untuk orang lain”.
Menurut Nasution (2001: 12), sebuah perusahaan dikatakan meraih
keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat,
keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan
anggota dari perusahaan tersebut bertambah.
Menurut Farisi (2013:27),keberhasilan usaha adalah “tujuan utama dari
sebuah perusahaan atau bisnis yang segala aktivitas didalamnya ditujukan untuk
17 2.1.3.1 Faktor – Faktor Penyebab Keberhasilan Berwirausaha
Menurut Suryana (2008: 67) Keberhasilan usaha di tentukan oleh
beberapa faktor, yaitu:
1. Kemampuan dan kemauan. Orang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak
kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki
kemampuan, keduannya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.
2. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat
mau bekerja keras dan orang yang suka bekrja keras tetapi tidak memiliki
tekat yang kuat, keduannya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.
3. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan.
2.1.3.2 Strategi Keberhasilan Wirausaha
Menurut Arafah (2005: 58-59) kesuksesan merupakan dambaan setiap
orang terutama kita sebagai seorang yang merasa dirinya adalah seorang
entrepreneur, masalahnya adalah sangat sulit sekali untuk meraih sukses
tersebut, diperlukan kerja keras yang tinngi, komitmen yang konsisten serta
strategi yang jitu untuk membidik pasar. Ada beberapa tips yang harus
diperhatikan oleh entrepreneur untuk mencapai sukses, yaitu:
1. Entrepreneur harus membuat produk atau jasa yang difokuskan kepada
selera pasar dan keinginan konsumen.
18 3. Harus dapat menciptakan keunggulan kompetitif terhadap produk atau jasa
yang ditawarkan, sehingga membedakan dengan pesaing lainnya.
4. Jangan melihat peluang usaha sebagai peluang sesaat, jika peluang tersebut
dijaga dengan manejemen yang baik dan benar, mungkin suatu saat nanti
bisnis yang kita jalankan akan menjadi bisnis yang benar.
5. Ciptakan trobosan-trobosan produk yang baru, layanan yang baru, atau
ide-ide yang baru yang secara terus-menerus dan jangan terputus.
6. Sebagai seorang entrepreneur, maka kita harus mencintai aktifitas bisnis
yang kita jalankan saat ini, karena dengan itu kita dapat memilih
kepercayaan diri yang tinggi serta dapat menyakinkan pelanggan.
7. Sifat ulet, kerja keras dan pantang menyerah adalah kunci keberhasilan
bisnis.
8. Berani untuk mengambil resiko yang diperhitungkan, sebuah resiko yang
kita ambil dengan memperhitungkan resiko yang muncul berarti kita akan
membuahkan peluang kesuksesan.
9. Carilah informasi bisnis sebanyak-banyaknya, karena dapat memberikan
manfaat bagi entrepreneur untuk mengambil keputusan yang baik.
10. Keahlian untuk menjual merupakan kunci sukses dari entrepreneur dan
jangan lupa bahwa entrepreneur harus dapat membangun hubungan yang
baik dengan pelanggan.
11. Sebagai seorang entrepreneur yan tangguh, maka dia harus memiliki etos
19 12. Bertemanlah sebanyak-banyaknya, karena dengan banyak teman berarti
akan menambah informasi serta akan menambah jaringan bisnis yang lebih
hebat lagi.
[image:31.610.115.526.250.683.2]2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitain Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel
Penelitian Hasil Penelitian Fitria
Lestari (2013)
Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Kreativitas terhadap Keberhasilan Usaha pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung
Variabel independen: Jiwa
kewirausahaan
(X1), Kreativitas (X2)
Variabell Dipenden: Keberhasilan usaha (Y)
Jiwa kewirausahaan dan kreativitas secara bersama – sama memberikan konstribusi atau pengaruh terhadap keberhasilan usaha sentra industri rajutan di Binongjati Bandung. Diantara variabel independen, Kreativitas memberika pengaruh yang lebih besar terhadap keberhasilan usaha di banding jiwa kewirausahaan. Raisan Al Farisi (2013) Pengaruh Inovasi dan Kreativitas Pengusaha Terhadap keberhasilan Usaha Variabel Independen:
Inovasi (X1), Kreativitas (X2)
Variabel Dipenden: Keberhasilan usaha (Y)
20 Tabel 2.1 Penelitain Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel
Penelitian Hasil Penelitian Herwan Abdul Muhyi (2012) Pengaruh Keterampilan Berwirausaha terhadap Pertumbuhan Usaha Berkelanjutan Pada Industri Kecil di Sukabumi. Variabel independen: Keterampilan berwirausaha (X), Variable Dipenden: Pertumbuhan Usaha (Y). Keterampilan berwirausaha berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha berkelanjutan, hasil pemelitian ini menjelaskan bahwa hipotesis yang diajukan terbukti. Adapun besarnya pengaruh keterampilan
berwirausaha terhadap pertumbuhan usaha berkelanjutan industry kecil di kota sukabumi di tentukan secara signifikan oleh personal entrepreneur skill, business management skill dan technical skill dengan besaran 0.75
sehingga dapat dikatakan tinggi dan signifikan. Ernani Hadiyati (2011) Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil. Variabel independen:
Kreativitas (X1), Inovasi (X2).
Variabel Dipenden: Kewirausahaan (Y).
21 2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual atau disebut juga kerangka teoretis menurut Erlina
(2011 : 33) adalah “suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori
dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu.
Kerangka teoretis akan menghubungkan secara teoretis antara variabel-variabel
penelitian, yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat”.
Kreativitas bagi seorang wirausahaadalah modal yang sangat penting.Sebagai
wirausaha, sudah pasti akan menghadapi medan persaingan yang ketat. Tanpa
kreativitas, anda terpukau oleh constraint.Dengan kreativitas, anda mampu keluar,
melihat, dan menangkap peluang. Tanpa kekuatan membongkar belenggu-belenggu
itu, anda tak akan bisa survive, tidak bisa beradaptasi mengarungi dunia yang selalu berubah (Kasali dkk, 2010 : 36).
Hisrich, et al (dalam Muhyi, 2012:111) menyatakan bahwa keterampilan
berwirausaha menjadi determinan dalam meraih keberhasilan usaha yang
ditunjukkan dengan kinerja usaha yang baik. Kinerja usaha bergantung kepada
strategi memasuki usaha, strategi mereduksi resiko pengorganisasian usaha,
kemampuan wirausaha, tim manajemen dan perusahaan. Frinces (dalam Muhyi,
2012:112) menyatakan bahwa suksesnya wirausaha salah satunya dikarenakan
adanya manajer yang kompeten dengan tingkat keterampilan wirausaha tinggi.
Kreativitas dan keterampilan sangat penting bagi kesuksesan dan
keberlangsungan perusahaan. Kreativitas dan keterampilan berpengaruh terhadap
22 dapat menciptakan keunggulan bersaing yang kuat dan efektif terhadap perusahaan
lain secara lebih kreatif dan terampil.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka kerangka konseptual
untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
[image:34.610.161.467.226.333.2]Sumber :Kasali dkk (2010) dan Muhyi (2012),data diolah peneliti.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis menurut Erilna (2011 : 41) adalah “proposi yang dirumuskan
dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proposi ini merupakan ungkapan atau
pernyataan yang dapat depercaya, disangkal atau diuji kebenarannya mengenai
konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi
fenomena-fenomena.Dengan demikian hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang
perilaku, fenomena atau keadaaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi”.
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah
dipaparkan, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Kreativitas
(X1)
Keterampilan (X2)
24 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian
asosiatif menurut Rochaety dkk (2009 : 17) merupakan “penelitian yang bertujuan
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha pada
anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Kopinkra Rotan jalan Titipapan No 15 K
Medan mulai dari bulan maret 2015.
3.3 Batasan Operasional
1. Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang dapat mempengaruhi
perubahan dalam variabel dependen, atau yang menyebabkan terjadinya variasi
bagi variabel dependen dan mempunyai hubungan positif maupun negatif bagi
variabel dependen lainnya (Erlina, 2011 : 37). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah kreativitas (X1) dan keterampilan (X2).
2. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
25 :36). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha (Y) pada
anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan.
3.4 Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam
elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan
dioperasionalkan ke dalam penelitian Erlina (2011 : 48). Pengertian operasional
[image:37.610.116.526.353.680.2]variabel ini kemudian diuraikan menjadi sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Kreativitas (X1)
Kemampuan untuk mengembangkan ide-ide
baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang.
1. Keingintahuan mencoba produk baru.
2. Inovasi desain produk. 3. Optimis terhadap produk
yang ditawarkan. 4. Penerimaan masukan
dari luar.
Likert Keterampilan
(X2)
Keterampilan harus dilakukan dengan praktek sebagai pengembangan aktivitas.
1. Keterampilan teknis. 2. Keterampilan
manajemen bisnis. 3. Keterampilan
berwirausaha secara personal.
Keberhasilan Usaha
(Y)
Tujuan utama dari sebuah perusahaan atau bisnis yang segala aktivitas didalamnya ditujukan untuk mencapai suatu
keberhasilan atau kesuksesan.
1. Peningkatan laba usaha 2. Peningkatan hasil
produksi
3. Target penjualan tercapai 4. Perkembangan usaha
26 3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.
Skala Likert menurut Erlina (2011 : 51) yaitu “skala yang digunakan untuk
mengukur respons subjek berupa sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok kejadian atau gejala social ke dalam 5 poin skala dengan interval yang
[image:38.610.156.486.280.413.2]sama”.
Tabel 3.2
Pengkururan Skala Likert
No Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Erlina (2011)
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi
Populasi menurut Ridwan dan Kuncoro (dalam Erlina, 2011 : 80) adalah
“wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Koperasi Industri dan
27 3.6.2 Sampel
Sampel menurut Erlina (2011 : 81) adalah “bagian populasi yang
digunakan untuk memperkirakan karaktersitik populasi”.Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2011 :127)
sampel jenuh adalah “teknik yang menentukan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian iniberjumlah 30
usaha industri kerajinan rotan yang merupakan anggota Koperasi Industri dan
Kerajinan Rotan Medan.
3.7 Jenis data
Penelitian ini menggunakan data sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu
atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner
yang biasa yang dilakukan peneliti (Umar, 2008 : 42).Data primer ini diperoleh
dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner.
2. Data Sekunder
Dara sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan baik
oleh pihak ngumpul data primer atau oleh pihak lain (Umar, 2008 : 42). Data
sekunder ini diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai
28 3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Angket (Kuesioner)
Angket (kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan
memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar 2008 : 49)
2. Studi Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari berbagai macam
tulisan di berbagai buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan
dengan penelitian ini.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu
kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 pengusaha pengrajin rotan sebagai responden diluar dari pada sampel.
Yaitu pada pengusaha pengusaha pengrajin rotan jalan Yos Sudarso Kecamatan
29 3.9.1 Uji Validitas
Validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa
yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur
untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya (Jogiyanto, 2004 : 120).
Pada penelitian ini untuk nilai r hitung pada Corrected Item-Total Correlation dibandingkan dengan table r (0,361), jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,361, maka butri dinyatakan Valid. Begitu juga
sebaliknya (Situmorang dan Lufti, 2014 : 89).
Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian validitas
menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21.0 for Windows. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kueisioner adalah sebagai berikut:
1. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid.
2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 pengusaha pengrajin
rotan sebagai responden diluar dari pada sampel.Yaitu pada pengusaha
pengusaha pengrajin rotan jalan Yos Sudarso Kecamatan Rumai – Pekanbaru.
30 Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Validitas
Butir 1 98.27 47.720 .549 .850 Valid
Butir 2 98.27 46.271 .565 .849 Valid
Butir 3 98.20 46.579 .521 .851 Valid
Butir 4 97.63 45.551 .651 .846 Valid
Butir 5 97.30 50.010 .375 .856 Valid
Butir 6 97.50 51.707 .107 .862 Tidak valid
Butir 7 98.80 52.510 -.023 .866 Tidak valid
Butir 8 97.30 49.321 .487 .853 Valid
Butir 9 97.37 49.620 .345 .857 Tidak Valid
Butir 10 97.20 50.028 .252 .860 Tidak Valid
Butir 11 97.50 48.534 .616 .850 Valid
Butir 12 97.37 50.102 .405 .856 Valid
Butir 13 97.37 49.344 .444 .854 Valid
Butir 14 97.30 49.321 .487 .853 Valid
Butir 15 97.30 49.321 .487 .853 Valid
Butir 16 97.63 45.689 .556 .849 Valid
Butir 17 97.13 49.361 .324 .858 Tidak Valid
Butir 18 98.30 48.907 .332 .858 Tidak Valid
Butir 19 98.73 47.857 .482 .852 Valid
Butir 20 97.77 48.599 .260 .863 Tidak Valid
Butir 21 97.27 48.202 .646 .849 Valid
Butir 22 98.17 49.247 .340 .857 Tidak Valid
Butir 23 97.47 49.430 .435 .854 Valid
Butir 24 97.43 49.289 .512 .853 Valid
Butir 25 97.50 50.121 .204 .862 Tidak Valid
Butir 26 97.10 48.852 .492 .853 Valid
31 Pada table 3.3 di atas dapat dilihat butir 6, 7, 9, 10, 17, 18, 20, 22, 25
tidak valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,361.Maka
butir 6, 7, 9, 10, 17, 18, 20, 22, 25 dibuang lalu dilakukan pengujian kembali.
Tabel 3.4 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Validitas
Butir 1 63.90 27.128 .532 .866 Valid
Butir 2 63.90 26.024 .549 .866 Valid
Butir 3 63.83 26.006 .538 .867 Valid
Butir 4 63.27 25.651 .612 .862 Valid
Butir 5 62.93 29.168 .291 .874 Tidak Valid
Butir 8 62.93 27.926 .559 .866 Valid
Butir 11 63.13 27.499 .654 .863 Valid
Butir 12 63.00 28.690 .443 .870 Valid
Butir 13 63.00 27.862 .526 .867 Valid
Butir 14 62.93 27.926 .559 .866 Valid
Butir 15 62.93 27.926 .559 .866 Valid
Butir 16 63.27 25.651 .531 .868 Valid
Butir 19 64.37 27.137 .479 .869 Valid
Butir 21 62.90 27.472 .634 .863 Valid
Butir 23 63.10 28.576 .385 .871 Valid
Butir 24 63.07 28.547 .442 .870 Valid
Butir 26 62.73 28.064 .458 .869 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)
Pada table 3.4 di atas dapat dilihat butir 5 tidak valid karena nilai
Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,361.Maka butir 5 dibuang lalu
32 Tabel 3.5
Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Validitas
Butir 1 59.63 25.757 .505 .868 Valid
Butir 2 59.63 24.585 .541 .867 Valid
Butir 3 59.57 24.668 .515 .868 Valid
Butir 4 59.00 24.069 .627 .862 Valid
Butir 8 58.67 26.299 .578 .865 Valid
Butir 11 58.87 25.913 .667 .862 Valid
Butir 12 58.73 27.099 .449 .870 Valid
Butir 13 58.73 26.271 .536 .867 Valid
Butir 14 58.67 26.299 .578 .865 Valid
Butir 15 58.67 26.299 .578 .865 Valid
Butir 16 59.00 24.276 .516 .870 Valid
Butir 19 60.10 25.748 .456 .870 Valid
Butir 21 58.63 25.826 .659 .862 Valid
Butir 23 58.83 26.971 .394 .872 Valid
Butir 24 58.80 26.924 .456 .870 Valid
Butir 26 58.47 26.602 .441 .870 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)
Pada table 3.5 di atas dapat dilihat seluruh butir pertanyaan memiliki
nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r table, yaitu 0,361, sehingga semua butir pertanyaan dinyatakan valid. Interprestasi Item-Total Correlation Statistics, yaitu:
1. Scale Mean if Item Deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel (butir) tersebut dihapus. Misalnya jika pertanyaan (butir) item 1 dihapus
maka rata-rata variabel sebesar 59.63. jika pertanyaan (butir) item 2 dihapus
33 2. Scale Varience if Item Deleted menerangkan besarnya variance total jika
variabel (butir) tersebut dihapus. Misalnya jika pertanyaan (butir) item 1
dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 25.575. jika pertanyaan (butir) item 2 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 24.585 dan
seterusnya.
3. Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.
Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitungyang akan dibandingkan dengan nilai rtabeluntuk mengetahui validitas
pada setiap butir pertanyaan. Nilai rtabelpada uji validitas ini adalah sebesar
0,361.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan akurasi dan ketepatan dari pengukurnya.
Reliabilitas berhubungan dengan akurasi dari pengukurannya. Suatu pengukur
dikatakan reliabel dikatakan dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus
akurat dan konsisten. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap
subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Jogiyanto, 2004 :120).
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,8 reliabilitas sangat baik / sangat meyakinkan, 0,7 <
Cronbach Alpha < 0,8 reliabilitas baik, dan Cronbach Alpha < 0,7 reliabilitas
34 Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian reliabilitas
menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi
21.0 for Windows. Kriterianya sebagai berikut: 1. Jika rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut reliabel.
2. Jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut tidak reliabel.
Hasil pengolohan uji reliabilitas menggunakan SPSS dapat dilihat pada
[image:46.610.127.505.328.398.2]table berikut:
Table 3.6 Uji Reliabilitas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.874 16
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)
Berdasarkan table 3.6 dapat dilihat Cronbach's Alpha> 0,8 maka
dinyatakan reliabilitas sangat baik.
3.10 Teknis Analisis
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau
karakteristik data. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan
35 3.10.2 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Pengujian
ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak
dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil
(Erlina, 2011 : 100).
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi,
terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi (Umar, 2008 : 177-178).
Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas menurut
(Lubis dkk, 2007 : 32) yaitu:
1. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari
multikolinieritas. VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10 =
0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance.
2. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen
36 multikolinieritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang
sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sementara itu, untuk
varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas (Umar, 2008 : 179).
Cara memprediksinya menurut Lubis dkk (2007 : 34) adalah jika pola
gambar Scatterplot model tersebut sebagai berikut:
1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
3.10.3 Metode Regresi Linear Berganda
Metode regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
atau hubungan dari variabel independen, yaitu kreativitas (X1), Keterampilan
37 dengan menggunakan program SPSS 21.0 for Windonws. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana:
Y = Keberhasilan Usaha
a = Konstanta
b1-b2 = Koefisien Regresi
X1 = Kreativitas
X2 = Keterampilan
e = Standart Error
1. Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinasi (R2) menurut Lubis dkk (2007 : 48) bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen
menjelaskan variabel dependen. Pada penelitian ini koefisien determinasi
menunjukkan besar kecilnya kontribusi variabel bebas (kreativitas dan
keterampilan) terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha), dimana 0 < R2<
1.Bila nilai R2 semakin mendekati nilai 1 maka menunjukkan semakin kuatnya
38 2. Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji F)
Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji F) digunakan untuk menguji
apakah setiap variabel independen (X) mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap variabel dipenden (Y) secara simultan.Kriteria
pengujiannya adalah sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = 0
Artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
variabel independen yaitu kreativitas (X1), keterampilan (X2), terhadap variabel
dependen yaitu keberhasilan usaha (Y).
Ha : b1≠ b2≠ 0
Artinya secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel
independen yaitu kreativitas (X1), keterampilan (X2), terhadap variabel
dependen yaitu keberhasilan usaha (Y).
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
H0 diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5%.
H0 ditolak jika Fhitung> Ftabelpada α = 5%.
3. Uji Signifikan Parsial / Uji Individual (Uji thitung)
Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen
39 H0 : bi = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
variabel independen yaitu kreativitas (X1), keterampilan (X2), terhadap variabel
dependen yaitu keberhasilan usaha (Y).
Ha : bi ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel
independen yaitu kreativitas (X1), keterampilan (X2), terhadap variabel
dependen yaitu keberhasilan usaha (Y).
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
H0 diterima apabila thitung< ttabelpada α = 5%.
40 BAB 1V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan
Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan (Kopinkra) dengan Badan Hukum :
No. 173/BH/PAD/KWK.2/97 yang berlokasi pada jalan Titi Papan Gg Pertama No
15 K Medan. Berdiri sejak tahun ± 1970, pada saat itu anggota Koperasi Industri dan
Kerajinan Rotan sekitar 15-20 orang, pertengahan tahun 1980 anggota meningkat
hingga mencapai 80 orang, dan pada tahun 2000 hingga sekarang anggota berkurang
menjadi 37 orang dan yang aktif hanya sekitar 30 orang pengrajin.
Tujuan dari Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan (Kopinkra) adalah:
Mari kita bangun atau jaga koperasi industri dan kerajinan rotan untuk kemajuan kita
bersama, jadikanlah koperasi industri dan kerajinan rotan sebagai wadah menyatukan
visi dan misi anggota pengrajin untuk mencapai tujuan kehidupan yang lebih
41 4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif
4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian
Analisis deskriptif dalam penellitian ini merupakan uraian atau
penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang
telah diisi oleh responden penelitian.Terdapat 16 butir pertanyaan, 12 butir
pertanyaan untuk variabel X dan 4 butir pertanyaan untuk variabel
Y.Responden dalam penelitian ini adalah anggota koperasi industri dan
kerajinan rotan di Medan.
Berikut jumlah dan persentase gambaran umum responden:
[image:53.610.164.526.419.547.2]1. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha Table 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
No Kategori Jumlah
1 2 3 4
5-10 Tahun 11-20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun
1 22
2 5
Total 30
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (April 2015)
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden pada kategori 5-10
tahun sebanyak 1 usaha, 11-20 tahun sebanyak 22 usaha, 21-30 tahun
sebanyak 2 usaha, dan 31-40 tahun sebanyak 5 usaha. Dapat disimpulkan
bahwa kategori 11-20 tahun usaha yang paling dominan dalam penelitian
42 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Table 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Kategori Jumlah
1 2 3 4 5 6 15-24 Tahun 25-34 Tahun 35-44 Tahun 45-54 Tahun 55-64 Tahun 65-74 Tahun 1 3 15 6 3 2
Total 30
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (April 2015)
Pada tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden
berdasarkan usia yang paling banyak diteliti adalah usia 35-44 tahun
sebanyak 15 orang.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Table 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Kategori Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 SD SMP SMA D1 D2 D3 S1 1 6 20 1 - - 1
Total 30
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (April 2015)
Pada tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden
berdasarkan tingkat pendidikan yang paling banyak diteliti adalah tingkat
[image:54.610.160.526.425.596.2]43 4.2.1.2Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Terdapat 16 butir pertanyaan; 4 butir pertanyaan untuk variabel
kreativitas (X1), 8 butir pertanyaan untuk variabel keterampilan (X2), 4
gbutir pertanyaan untuk variabel (Y). kuesioner disebar ke 30 orang
sampel. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur
menggunakan skala likert untuk menanyakan pengaruh kreativitas dan
keterampilan terhadap keberhasilan usaha pada anggota koperasi industri
dan kerajinan rotan di Medan.
Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan Variabel Y:
[image:55.610.128.530.398.515.2]1. Kreativitas (X1)
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kreativitas (X1) No
Item
STS TS N S SS
F % F % F % F % F %
1 0 0 8 26,7 16 53,3 6 20,0 0 0
2 0 0 2 6,7 16 53,3 11 36,7 1 3,3
3 0 0 0 0 4 13,3 21 70,0 5 16,7
4 0 0 0 0 1 3,3 24 80,0 5 16,7
Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (April 2015)
Tabel menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel
kreativitas (X1) yang diperoleh dari 30 responden.
a. Pada pernyataan “saya membuat produk baru setiap bulan atau tahun”,
terdapat 20% responden yang menyatakan setuju, 53,3% menyatakan
44 b. Pada pertanyaan “saya melakukan inovasi terhadap desain produk yang
saya jual”, terdapat 3,3% responden yang menyatakan sangat setuju,
36,7 menyatakan setuju, 53,3 % menyatakan netral, 6,7% menyatakan
tidak setuju.
c. Pada pertanyaan “saya yakin bahwa produk yang saya jual diminati
konsumen”, terdapat 16,7% responden yang menyatakan sangat setuju,
70% menyatakan setuju, 13,3% menyatakan netral.
d. Pada pertanyaan “saya menerima kritik dan saran dari konsumen”,
terdapat 16,7% responden yang menyatakan sangat setuju, 80%
menyatakan setuju, 3,3 % menyatakan netral.
[image:56.610.123.526.450.630.2]2. Keterampilan (X2)
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Keterampilan (X2) No
Item
STS TS N S SS
F % F % F % F % F %
5 0 0 0 0 14 46,7 15 50 1 3,3
6 0 0 0 0 7 23,3 21 70,0 2 6,7
7 0 0 0 0 0 0 23 76,7 7 23,3
8 0 0 0 0 3 10,0 15 50,0 12 40,0
9 0 0 0 0 0 0 17 56,7 13 63,3
10 0 0 0 0 0 0 18 60,0 12 40,0
11 0 0 0 0 0 0 18 60,0 12 40,0
12 0 0 0 0 5 16,7 16 53,3 9 30,0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)
Tabel menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel
45 a. Pada pernyataan “saya mampu membuat laporan penjualan”, terdapat
3,3% responden yang menyatakan sangat setuju, 50% menyatakan
setuju, 56,7% menyatakan netral.
b. Pada pernyataan “saya mampu membuat perencanaan penjualan”,
terdapat 6,7% responden yang menyatakan sangat setuju, 70%
menyatakan setuju, 23,3% menyatakan netral.
c. Pada pernyataan “saya mampu mengambil keputusan untuk
keberhasilan usaha saya”, terdapat 23,3% responden yang menyatakan
sangat setuju, 76,7% menyatakan setuju.
d. Pada pernyataan “saya mampu memasarkan produk”, terdapat 40%
responden yang menyatakan sangat setuju, 50% menyatakan setuju,
10% menyatakan netral.
e. Pada pernyataan “saya memiliki disiplin yang tinggi”, terdapat 43,3%
responden yang menyatakan sangat setuju, 56,7% menyatakan setuju.
f. Pada pernyataan “saya mampu menangung setiap resiko usaha”,
terdapat 60% responden yang menyatakan sangat setuju, 40%
menyatakan setuju.
g. Pada pernyataan “saya adalah seorang yang inovatif”, terdapat 60%
responden yang menyatakan sangat setuju, 40% menyatakan setuju.
h. Pada pernyataan “saya mengikuti pameran untuk meningkatkan
pemasaran”, terdapat 30% responden yang menyatakan sangat setuju,
46 3. Keberhasilan Usaha (Y)
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keberhasilan Usaha (Y) No
Item
STS TS N S SS
F % F % F % F % F %
13 0 0 2 6,7 16 53.3 12 40,0 0 0
14 0 0 0 0 14 46,7 16 53,3 0 0
15 0 0 0 0 5 16,7 21 70,0 4 13,3
16 0 0 0 0 3 10,0 24 80,0 3 10,0
Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (April 2015)
Tabel menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap
variabel keberhasilan usaha (Y) yang diperoleh dari 30 responden.
a. Pada pernyataan “laba usaha saya meningkat setiap bulan”, terdapat
40% responden yang menyatakan setuju, 53,3% menyatakan netral,
6,7% menyatakan tidak setuju.
b. Pada pernyataan “jumlah penjualan hasil produksi usaha saya
meningkat setiap tahunnya”, terdapat 53,3%% menyatakan setuju,
46,7% menyatakan netral.
c. Pada pernyataan “target penjualan saya setiap bulannya tercapai”,
terdapat 13,3% responden yang menyatakan sangat setuju, 70,0%
menyatakan setuju, 16,7% menyatakan netral.
d. Pada pernyataan “pemerintahan mendukung kerajinan rotan dalam
meningkatkan keberhasilan usaha”, terdapat 10% responden yang
menyatakan sangat setuju, 80% menyatakan setuju, 10% menyatakan
47 4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik
4.2.2.1Uji Normalitas
Uji normalitas penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik yaitu
dengan grafik Histogram dan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual.Selain itu uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan uji
kolmogorov-smirnov.Uji normalitas dilakukan dengan bantuan software SPSS 21.0 for Windows dan hasilnya ditunjukkan sebagai berikut:
1. Hasil Uji Normalitas dengan Histogram
Jika bentuk grafik tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, maka
menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal.Sebaliknya, jika bentuk
grafik melenceng ke kiri atau ke kanan, maka menunjukkan bahwa
variabel tidak berdistribusi normal.
[image:59.610.213.438.455.657.2]48 Pada Gambar 4.1 terlihat grafik tidak melenceng ke kiri ataupun ke
kanan, hal ini menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal.
2. Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual
Jika titik masih menyebar di sekitar garis diagonal, maka data telah
berdistribusi normal.Sebaliknya jika titik tidak menyebar di sekitar garis
diagonal, maka data tidak berdistribusi normal
[image:60.610.228.402.342.559.2]Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)
Gambar 4.2 Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual
Pada Gambar 4.2 terlihat titik-titik menyebar mengikuti data di
sepanjang garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi
49 3. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov – Smirnov Test
Jika Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal,
sebaliknya jika Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi
[image:61.610.162.497.241.446.2]normal.
Tabel 4.7
Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.53381333
Most Extreme Differences
Absolute .092
Positive .092
Negative -.091
Kolmogorov-Smirnov Z .503
Asymp. Sig. (2-tailed) .962
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)