1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan tata guna lahan seperti konversi lahan hutan menjadi lahan non hutan dapat menyebabkan terjadinya peningkatan erosi dan aliran permukaan. Pada hakekatnya semua wilayah di permukaan bumi adalah digunakan untuk memenuhi kebutuhan lahan bagi manusia. Namun, dalam pemanfaatan lahan perlu dimengerti dengan baik karakteristik lahannya. Penurunan kesuburan tanah dapat menyebabkan penurunan produktifitas sumberdaya alam dan pertanian. Dalam keadaan seperti ini, jika tekanan utama bidang kehutanan terfokus pada peningkatan produksi, maka laju erosi tanah akan meningkat di segala belahan bumi. Laju erosi tanah hebat juga terjadi pada sebagian besar lahan pertanian dunia, dan masalah ini terus meningkat karena tanah menjadi marjinal dengan makin berkurangnya mulsa yang tertinggal pada lahan.
2
hidrologi dan mengurangi kemampuannya untuk irigasi, pembangkit listrik, perikanan, navigasi, dan rekreasi.
Peran dan fungsi Kota Batu menurut rencana tata ruang dan wilayah yang direncanakan dari tahun 2009 hingga 2029 digunakan sebagai daerah yang memiliki kawasan lindung dan konservasi. Menjadi suatu pertimbangan utama dimana Kota Batu sebagai hulu DAS Brantas khususnya Kecamatan Bumiaji memiliki peranan penting sebagai daerah penyangga dan sumber resapan mata air yang ada di Kota Batu, yang tidak hanya digunakan oleh warga Kota Batu tapi juga daerah – daerah lain di sepanjang aliran DAS Brantas. Desa Sumber Brantas merupakan daerah penyangga bagi kawasan Tahura Raden Soerjo Kota Batu. Namun Desa Sumber Brantas tercatat sebagai salah satu titik lahan kritis di Kota Batu karena sebagian besar penggunaan lahannya adalah untuk pertanian hortikultura yang memiliki tingkat erosi yang sangat peka atau sangat tinggi karena pola tanam yang ada di lahan pertanian ini kurang tepat. Banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan oleh erosi yang disebabkan terjadinya perubahan kawasan ekosistem hutan membuat para pakar konservasi mencari suatu cara untuk mengetahui laju erosi di suatu kawasan. Kajian dibidang erosi ini dibutuhkan untuk mengetahui apakah erosi yang terjadi sudah berada pada tingkat yang mengkhawatirkan atau belum sehingga pihak manajemen dapat melakukan tindakan penanggulangan dan pencegahan.
3
sebagai dasar pengambilan kebijakan pengelolaan lingkungan lebih lanjut. Untuk itu perlu dilakukan penelitian, salah satunya adalah meneliti laju erosi pada area pertanian yang dipengaruhi oleh lima faktor yaitu iklim, manajemen tanaman, kelerengan, tanah, dan manusia yang berada pada areal hutan lindung yang dapat menimbulkan dampak bagi terjadinya erosi tanah.
1.2 Permasalahan
Perkembangan Kota Batu yang pesat karena prospek pariwisata, hasil perkebunan dan pertanian menyebabkan pertambahan penduduk tinggi. Desakan kebutuhan lahan, baik untuk pertanian maupun non pertanian telah mengakibatkan penduduk yang tinggal di kawasan lindung Desa Sumber Brantas memanfaatkan daerah perbukitan yang rawan longsor.
Kawasan hutan lindung merupakan daerah yang setiap tahunnya terdapat alih fungsi lahan untuk digunakan sebagai lahan perkebunan dan pertanian untuk tanaman sayuran. Dari permasalahan tersebut dapat diindikasi perubahan penggunaan lahan akan mempengaruhi debit puncak banjir yang terdapat di outlet DAS Brantas Hulu. Pola-pola pemanfaatan alih fungsi lahan kawasan lindung yang ada di Desa Sumber Brantas beragam dari aspek jenis pemanfaatannnya, seperti pertanian, pemukiman, bangunan. Apabila kegiatan ini dilakukan secara terus menerus menyebabkan dampak yang lebih buruk pada suatu lahan.
1.3 Tujuan Penelitian
4
2. Mengetahui perbedaan besarnya laju erosi pada perubahan penggunaan lahan pada kawasan hutan lindung dengan lahan pertanian yang menerapkan teknik konservasi tanah dan air.
3. Mengembangkan teknik terbaru pendugaan erosi dan sedimentasi berbasis model hidrologi modern yang berdasarkan ilmu erosi.
1.4 Manfaat Penelitian
LAJU EROSI TERHADAP PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN
KAWASAN HUTAN LINDUNG PADA AREA PERTANIAN
DESA SUMBER BRANTAS, KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU
SKRIPSI
Diajukan sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Kehutanan
Oleh :
Satria Feridewa Sansakila A.Md
20122020312052
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LAJU EROSI TERHADAP PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN
KAWASAN HUTAN LINDUNG PADA AREA PERTANIAN
DESA SUMBER BRANTAS, KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Kehutanan
Fakultas Pertanian
–
Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
SATRIA FERIDEWA SANSAKILA A.Md
NIM. 201220320312052
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Laju Erosi terhadap Perubahan Tata Guna Lahan Kawasan Hutan Lindung pada Area Pertanian, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu
Nama : Satria Feridewa Sansakila A.Md NIM : 201220320312052
Jurusan : Kehutanan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah – Nya. Sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W. penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Laju Erosi terhadap Perubahan Tata Guna Lahan Kawasan Hutan Lindung pada Area Pertanian, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu” sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian - Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan, motivasi, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Dr. Ir. Damat, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membuat Fakultas Pertanian – Peternakan semakin terdepan dibidangnya.
2. Bapak Tatag Muttaqin, S.Hut, M.Sc selaku Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, dan selaku dosen pembimbing utama yang telah meluangkan waktunya dan membimbing dengan sabar sampai terselesaikannya penelitian ini.
3. Bapak Ir. Nandang Rahayu, MP selaku dosen pembimbing pendamping yang telah membimbing dan memberikan saran serta motivasinya kepada penulis sehingga dapat terselesaikan penelitian ini.
4. Bapak Ir. Joko Triwanto, MP sebagai penguji I dan Bapak Dr. Ir. Nugroho Triwaskitho, MP sebagai penguji II yang bersedia untuk menguji skripsi penulis dan memberikan saran serta masukan yang baik, sehingga dapat dipertanggung jawabkan dan menjadi skripsi yang bermanfaat.
anak yang baik, serta adik-adikku tercinta, Sastia Veradewi Saraswati dan Septia Aditya Pandusiwi yang sudah memberikan banyak semangat. 6. Semua teman – teman Kehutanan UMM, yang memotivasi dalam
menyelesaikan penelitian ini, dan semua pihak yang telah membantu mulai dari persiapan hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih baik. Penulis juga berharap semoga hasil dari skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pembaca khususnya mahasiswa Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang.
Demikian kata pengantar ini, mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis untuk jalan meretas kehidupan dan masa depan yang lebih baik dan penuh harapan atas ridho Allah SWT. Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...vii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
LAMPIRAN ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Permasalahan ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ...3
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Erosi Tanah ... 5
2.1.1 Faktor-faktor Terjadinya Erosi ... 6
2.1.2 Dampak Erosi Tanah ... 13
2.1.3 Erosi yang Diperbolehkan ... 14
2.2 Tata Guna Lahan ... 15
2.3 Hutan Lindung ... 16
2.4 Water Erosion Prediction Project (WEPP) ... 18
2.4.1 Komponen WEPP ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
3.1 Waktu dan Tempat ... 21
3.2 Alat dan Bahan ... 21
3.3 Metode Pengambilan Data ... 21
3.5 Kerangka Alur Penelitian ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 32
4.2 Penggunaan Lahan ... 33
4.2.1 Lahan Hutan ... 33
4.2.2 Lahan Pertanian ... 34
4.3 Penerapan Komponen Water Erosion Prediction Project (WEPP) ... 36
4.3.1 Iklim ... 36
4.3.2 Manajemen Tanaman ... 38
4.3.3 Kelerengan ... 39
4.3.4 Tanah ... 42
4.4 Hasil Laju Erosi Model WEPP Lahan Pertanian dan Lahan Hutan... 43
4.5 Strategi Penanggulangan Laju Erosi ... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53
5.1 Kesimpulan ... 53
5.2 Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55 LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Lokasi Penelitian ... 22
2 Tampilan Awal WEPP ... 24
3 Contoh Data Curah Hujan ... 24
4 Pemberian Nama Lokasi Baru ... 25
5 Penentuan Stasiun Hujan ... 25
6 Pembuatan Data Aktual ... 26
7 Pengelolaan Data Cuaca ... 26
8 Penentuan Parameter Iklim ... 27
9 Penentuan Manajemen Tanaman ... 27
10 Penentuan Kelerengan Lapangan ... 28
11 Penentuan Data Tanah ... 28
12 Alur Pemikiran ... 29
13 Diagram Penggunaan Lahan di Kecamatan Bumiaji ... 33
14 Grafik Curah Hujan Harian Tahun 2014 ... 35
15 Sistem Pengolahan Lahan Pertanian ... 37
16 Lahan Hutan Lindung desa Sumber Brantas ... 37
17 Grafik Kelerengan pada Contoh Lahan Pertanian ... 38
18 Grafik Kelerengan pada Contoh Lahan Hutan ... 39
19 Titik – titik Koordinat Lokasi Pengamatan pada Peta Nyata ... 39
20 Guludan Bersaluran ... 48
21 Pertanaman Lorong (alley cropping) ... 49
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Klasifikasi Kelas Bahaya Erosi ... 15
2 Klasifikasi Intensitas hujan menurut Arsyad (2012) ... 36
3 Hasil Laju Erosi Lahan Pertanian ... 41
4 Hasil Laju Erosi Lahan Hutan... 44
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya. Jakarta.
Anonim. 1992. Undang – Undang Nomor 5 tahun 1990 RI Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Sekertariat Negara. Jakarta.
Anonim. 1999. Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 RI Tentang Kehutanan. Sekertariat Negara. Jakarta.
Anonim. 2012. WEPP Soils Tutorial. West Lavayette.
Arsyad, S. 2012. Konservasi Tanah dan Air. IPB press. Bogor.
Fournier, F. 1972. Soil Conservation. Nature and Environtment Series. Council of Europe.
Kartasapoetra, A. 2002. Klimatologi Pengaruh Iklim terhadap Tanah dan Tanaman. Bumi Aksara, Jakarta.
Kartasapoetra, G., Kartasapoetra, A.G., Sutedjo, M.M. 2005. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Kironoto, B.A. 2003. Diktat Kuliah Hidraulika Transpor Sedimen. PPS-Teknik Sipil. Yogyakarta.
Kusumandari, A. 2011. Buku Ajar Konservasi Tanah dan Air. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Lawrence, S Hamilton., King, Peter N. 2002. Daerah Aliran Sungai Hutan Tropika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Purwowidodo. 1999. Konservasi Tanah di Kawasan Hutan. Jurusan Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Santosa W. 1985. Aliran Permukaan dan Erosi pada Tanah yang Tertutup oleh Tanaman Teh dan Hutan Alam di Gambung, Bandung. Tesis Magister Sains (Tidak Dipublikasikan). Fakultas Pascasarjana IPB. Bogor.
Senawi. 1999. Evaluasi Kesesuaian Lahan. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Simon, H. 1988. Pengantar Ilmu Kehutanan. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Sjafi’i C.S. 1984. Penelitian Erosi dan Limpasan Permukaan di Sub DAS Ngasinan wilayah DAS Brantas di Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Soemarwoto, O. 1985. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan. Jakarta
Sukirno. 1995. Teknik Konsevasi Tanah. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Suripin, M. Eng. 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Andi. Yogyakarta.