• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi AIPAC ( American-Israel Public Affairs Committee ) terhadap Kebijakan Luar Negeri AS Era George Walker Bush terkait Konflik Israel dan Palestina

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi AIPAC ( American-Israel Public Affairs Committee ) terhadap Kebijakan Luar Negeri AS Era George Walker Bush terkait Konflik Israel dan Palestina"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Strategi AIPAC ( American-Israel Public Affairs Committee ) terhadap Kebijakan Luar Negeri AS Era George Walker Bush

terkait Konflik Israel dan Palestina

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Strata-I

Jurusan Hubungan Internasional

Oleh : Nurlita Aprilinasari

08260009

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh,

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat AllahH SWT, karena

dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

harapan dan kemampuan yang penulis miliki. Skripsi ini mengangkat judul

“Strategi AIPAC (American-Israel Public Affairs Committee) terhadap

Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Era George Walker Bush terkait Konflik Israel dan Palestina”, disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang strata satu (S1) pada jurusan Hubungan

Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan, pengetahuan, dan

pengalaman penulis yang masih terbatas, sehingga penulis senantiasa

mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan saran dan kritiknya agar

dapat membantu penulis untuk menutupi celah kekuarangan tersebut.

Dalam penyusunan skripsi ini telah banyak pihak yang turut membantu

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dr. Wahyudi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(4)

2. Tonny Dian Effendi, M.Si, selaku Ketua Jurusan Hubungan Internasional

Universitas Muhammadiyah Malang, dan juga sebagai Penguji dalam

sidang skripsi;

3. Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Hubungan

Internasional Universitas Muhammadiyah Malang, dan juga sebagai

Dosen Pembimbing Satu;

4. M. Himawan Sutanto, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Dua;

5. Gonda Yumitro, M.A, selaku Penguji dalam sidang skripsi;

6. Para dosen Jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah

Malang dan Para Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Malang;

7. Teman-teman di Jurusan Hubungan Internasional Universitas

Muhammadiyah Malang, khususnya angkatan 2008;

8. Semua pihak yang membantu penyelesaian dalam penulisan skripsi ini

yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

para pembaca dan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan studi

Hubungan Internasional. Tak lupa juga penulis masih mengharapkan saran

dan kritik yang membangun.

Malang, 14 September 2013

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v

KATA PENGANTAR ... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ... viii

ABSTRAKSI ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 6

1.3.2.1 Manfaat Akademis ... 6

1.3.2.1 Manfaat Praktis ... 6

1.4 Penelitian Terdahulu ... 7

1.5 Landasan Konsep dan Teori ... 12

1.5.1 Decision Making Process ... 12

1.5.2 Policy Influencers System Model ... 14

(6)

1.6 Metodologi Penelitian ... 23

1.6.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 23

1.6.1.1 Batasan Materi ... 23

1.6.1.2 Batasan Waktu ... 24

1.6.2 Metode Penelitian ... 24

1.6.3 Tingkat Analisa Data ... 25

1.6.4 Teknik Pengumpulan Data ... 25

1.6.5 Teknik Analisa Data ... 25

1.6.6 Sumber Data ... 26

1.7 Hipotesa ... 26

1.8 Alur Pemikiran ... 27

1.9 Sistematika Penulisan... …….28

BAB II POLITIK LUAR NEGERI AS TERHADAP KONFLIK ISRAEL- PALESTINA 2.1 Garis Besar Konflik Israel-Palestina ... 30

2.2 Intervensi AS Terkait Konflik Israel-Palestina ... 39

2.2.1 Kebijakan Luar Negeri AS Era-George Walker Bush Terkait Konflik Israel-Palestina ... 39

2.2.1.1 Peta Jalan Damai (Road Map Peace) 2003 ... 41

2.2.1.2 Perundingan Annapolis 2007 ... 46

BAB III AIPAC (American Israel Public Affairs Committee) DAN PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AS 3.1 Profil AIPAC (American Israel Public Affairs Committee) ... 53

3.1.1 Sejarah AIPAC ... 53

3.1.2 Tujuan Pendirian AIPAC ... 56

3.1.3 Keanggotaan AIPAC ... 58

(7)

3.2 Proses Pembuatan Kebijakan AS (Decision Making Process) ... 71

3.2.1 Sistem Pemerintahan AS dan Aktor-aktor Resmi dalam Proses Pembuatan Kebijakan AS ... 71

3.2.2 Aktor-aktor Non-Pemerintahan yang Berperan dalam Proses Pembuatan Kebijakan AS ... 75

BAB IV STRATEGI AIPAC DALAM MEMPENGARUHI KEBIJAKAN LUAR NEGERI AS ERA GEORGE WALKER BUSH TERKAIT KONFLIK ISRAEL PALESTINA 4.1 AIPAC melobi badan birokrasi di Amerika Serikat ... 87

4.1.1 Pendistribusian anggota AIPAC kedalam badan pemerintahan AS ... 88

4.1.1.1 Mengirim memo (Press Release) dan perwakilan AIPAC kedalam Kongres atau Senat ... 94

4.1.1.2 AIPAC melancarkan pengaruhnya dalam hal pembiayaan dan pemberian bantuan materi kepada para anggota Kongres dan Senat ... 95

4.1.1.3AIPAC mengadakan kontak-kontak pribadi dengan anggota Kongres dan Senat ... 96

4.2 AIPAC menggunakan Media Massa untuk mempengaruhi (mengatur) Opini Publik ... 100

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 110

5.2 Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 112

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu ... 11

Tabel 3.1 Para Pendahulu Direktur Eksekutif dan Para Presiden AIPAC ... 62

Tabel 4.1.1.3 Para Anggota Kongres dan Senat yang Mendukung Serangan Israel di Jalur Gaza ... 99

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 3.1.1 Anggota Dewan dan Eksekutif AIPAC (American-Israel Public Affairs Committee) ... 128

Tabel 4.1.1.2Anggota Senat dan Kongres yang Menerima Bantuan Dana dari AIPAC

(10)

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Budiarjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Cipto, Bambang. 2007. Politik Dan Pemerintahan Amerika. Yogyakarta: Cetakan II, Lingkaran Buku.

Coplin, D. William D. 1992. Pengantar Politik Internasional : Suatu Telaah Teoretis. Terjemahan: Marsedes Marbun. Bandung: CV. Sinar Baru.

Fayazmanesh, Susan. 2008. The United States And Iran : Sanctions, Wars And The Policy Of Dual Containment. New York: Routledge Studies

Fatkurrohman. 2010. Isu dan Realita Konflik Kawasan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Garaudy, Roger, Khiatuddin. Maulida. 2000. Mitos dan Politik Israel. Jakarta : Cetakan I, Gema Insani Press.

Gufran, Muhammad. 2004. Perjanjian Menuju Tanah Yang Di Janjikan Dalam Percikan Pemikiran Diplomat Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Haryanto, Drs. 1982. Sistem Politik : Suatu Pengantar. Yogyakarta: Liberty.

Hermawan, Aksan. 2008. Jangan Bunuh Obama!. Bandung: Mizan.

IKAPI. 2006. The Internal JEW : Membongkar Makar Zionisme Internasional. Jakarta: Cetakan I, Penerbit Hikmah (PT. Mizan Publika).

(11)

Khomeini, Imam. 2004. Palestina dalam Pandangan Imam Khomeini. Jakarta : Cetakan I, Pustaka Zahra

Mas’oed, Mochtar. 1997. Perbandingan Sistem Politik. Cetakan ke-14. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Mas’oed, Mochtar. 1990. Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin Dan Metodologi. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia.

Mas’oed, Mochtar. Studi Hubungan Internasional : Tingkat Analisis Dan Teorisasi. Yogyakarta: Studi Sosial UGM

Maulani, Z.A. 2002. ZIONISME : Gerakan Menaklukan Dunia. Jakarta: Penerbit Daseta.

Musthafa, Abd. Rahman. 2002. Jejak-jejak Juang Palestina Dari Oslo Hingga Intifidah Al Aqsa. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Nurdi, Herry. 2006. Lobi Zionis dan Rezim Bush : Teroris Teriak Teroris. Jakarta: Hikmah.

Petras, James. 2008. The Power Of Israel In USA : Zionis Mencengkram Amerika & Dunia. Jakarta: Pustaka Zahra

Rahmani, Astuti. 2006. Diplomasi Munafik Zionis Israel : Mengungkap Fakta Hubungan AS - Israel. Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Rohadi, Abdul Fatah. 2004. Sosiologi Agama. Jakarta: Titian Kencana Mandiri.

Safril Mubah, Ahmad. 2007. Menguak Ulah Neokons: Menyikap Agenda Terselubung Amerika Dalam Memerangi Terrorisme. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

(12)

Sihbudi, Riza. 2007. Menyandera Timur Tengah. Jakarta: Cetakan I, PT.Mizan Publika.

Subakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo.

Sulaeman, Dina Y. 2009. Obama Revelved-Realitas Di Balik Pencitraan. Jakarta: ALIYA Publishing.

Sobur, Alex. Membaca Kebohongan Media Amerika. Mediator Vol. 7 No. 2, Desember 2006.

Takruri, Dr. Nawwaf. 2007. Dahsyatnya Jihat Harta. Jakarta: Gema Insani Press.

Windham, Mircea. 2010. AIPAC : Organisasi Paling Berbahaya Di Dunia. Yogyakarta: Cetakan I, Penerbit Solomon.

Skripsi :

Delinda Azaria, Azarine. 2012. PNAC Dalam Kebijakan Luar Negeri “WAR on

TERRORISM” Amerika Serikat Pada Era Presiden George W. Bush. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.

(13)

Website :

“About Morris J. Amitay - Morris J. Amitay, PC”,

http://morrisjamitay.com/about_morris_j_amitay.htm, diakses pada tanggal 10 Maret 2013

“About Us - The Washington Institute for Near East Policy”,

http://www.washingtoninstitute.org/about, diakses pada tanggal 18 April 2013

“About the Anti - Defamation League”, http://www.adl.org/about-adl/#.UVhrZTdjNig, diakses pada tanggal 24 April 2013

“Agenda Setting dan Kebohongan Media : Romeltea Magazine, july 23, 2012 oleh ASM. ROMLI”, http://romeltea.com/agenda-setting-dan-kebohongan-media/, diakses pada tanggal 10 Maret 2013

“AIPAC, Sumber Malapetaka Di Palestina - Sabili, Penulis : Abu Ikram, Dipublish Opini Senin, 02 Juli 2012 00:00”,

http://www.sabili.co.id/opini/item/403-aipac-sumber-malapetaka-di-palestina.html, diakses pada tanggal 7 Desember 2012

“AIPAC ; Simbol Pengaruh Israel di AS - Telisik - indonesia, Iran Indonesian Radio, IRIB World Service, Rabu 2013 Maret 13, 12:21”,

http://www.indonesian.irib.ir/telisik/asset_publisher/k0Z8/content/aipac-simbol-pengaruh-israel-di-as, diakses pada tanggal 8 Desember 2012

“AIPAC, Simbol Infiltrasi Zionis”,

http://www.swaramuslim.net/AIPAC_Simbol_Infiltrasi_Zionis/, diakses pada tanggal 6 Desember 2012

“AIPAC Officers and Board members Breaking News November 26, 2012, Special Notes by Stew Webb Federal Whistleblower”,

(14)

“AIPAC Lobbies Congress to Bring Hamas to Its Knees While Tying Bush’s Hands by Richard Silverstein on February 24, 2006”,

http://www.richardsilverstein.com/2006/02/24/aipac-lobbies-congress-to-bring-hamas-to-its-knees-while-tying-bushs-hands/, diakses pada tanggal 25 Mei 2013

“Aipac’s Anti Hamas Bill Falters in Congress by Richard Silverstein on March 20, 2006”, http://www.richardsilverstein.com/2006/03/20/aipacs-anti-hamas-bill-falters-in-congress/, diakses pada tanggal 30 Mei 2013

“Aipac’s Palestinian Anti-Terrorism Bill Teetering Edge?, by Richard Silverstein

on March 21, 2006”,

http://www.richardsilverstein.com/2006/03/21/aipacs-palestinian-anti-terrorism-bill-teetering-on-edge/, diakses pada tanggal 25 Mei 2013

“AIPAC’s Steve Grossman takes Democratic Party Post - Jweekly.com by Matthew Dorf, Jewish Telegraphic Agency, Friday January 27 1997”,

http://www.jweekly.com/article/full/4895/aipac-s-steve-grossman-takes-democratic-party-post/, diakses pada tanggal 27 Januari 2013

“Alat Kesehatan di Israel - Prmob.net”, http://id.prmob.net/hadassah/ein-kerem/hadassah-medical-center-2434749.html, diakses pada tanggal 24 April 2013

“Amazon.com : Isaiah L. Kenen : Books, Biography, Blog, Audiobooks”,

http://www.amazon.com/Isaiah-L.-Kenen/e/B001KIZKTW, diakses pada tanggal 6 Desember 2012

“American Israel Public Affairs Committee - SourceWatch, 6 March 2012 at 15:24”,

http://www.sourcewatch.org/index.php?title=American_Israel_Public_Aff airs_Committee, diakses pada tanggal 11 Maret 2013

(15)

“Antara Obama, Israel, dan Konflik Timur Tengah - Era Muslim oleh Al Furqan, Senin 6 Safar 1430H / 2 Februari 2009 10:01 WIB”,

http://www.eramuslim.com/berita/analisa/antara-obama-israel-dan-konflik-timur-tengah.htm#.UZXLb0ptZrM, diakses pada tanggal 22 April 2013

“ANTI ZIONIS ISRAEL AMERIKA (ANTIZIA)”,

http://antizia.multiply.com/guestbook, diakses pada tanggal 15 Januari 2013

“Akar Terrorisme Zionis (Bagian 1), Iran Indonesian Radio, IRIB World Service, Kamis 19 Juli 2012, 12:10”, http://indonesian.irib.ir/sosialita/-/asset_publisher/QqB7/content/id/5137564, diakses pada tanggal 10 Oktober 2012

“Arab Gateway : Palestinian Organisations (1) - Al-Bab.com, 18 June 2009”, http://www.al-bab.com/arab/countries/palestine/orgs1.htm#PLO, diakses pada tanggal 6 Februari 2013

“American Association of Retired Person”,

http://www.olderpeopleright.org/older/index.php?option=com_content&vi ew=article&id=62:american-association-of-retired

persons&catid=29:other-related-organizations&Itemid=53, diakses pada tanggal 10 Desember 2013

“Beginilah Yahudi Memperbudak Amerika, by Anon, Friday November 23, 2001 2:11 pm”, http://groups.yahoo.com/group/D3MITS/message/20, diakses pada tanggal 18 Desember 2012

“Bush Janjikan Bantuan AS Bagi Pembentukan Negara Palestina New York - Wartaterkini.com”, http://www.wartaterkini.com/01/06/42/bush-janjikan-bantuan-as-bagi-pembentukan-negara palestina.htm, diakses pada tanggal 14 Februari 2013

(16)

“California Homebuilding Foundation - Lawrence Weinberg (Founder Americal Management Company, Inc., Columbia Group & Larwin Group Companies”, http://www.mychf.org/go/hall-of-fame/past-honorees/weinberg-lawrence/, diakses pada tanggal 13 Maret 2013

“Contemporary Global Anti-Semitism - Report - US Department of State, March 13, 2008”, http://www.state.gov/j/drl/rls/102406.htm#defining, diakses pada tanggal 24 April 2013

“Dajjal Itu Zionisme Berwajah Amerika - Hidayatullah.com, Senin 14 April 2003 - 18:42 WIB ”, http://www.hidayatullah.com/read/223/14/04/2003/dajjal-itu-zionisme-berwajah-amerika.html, diakses pada tanggal 15 Januari 2013

“Deklarasi Balfour Dan Pendudukan Israel Terhadap Tanah Palestina - Era Muslim (Media Islam Rujukan) oleh Al-Furqan, Selasa 4 Jumadil Akhir 1431 H/ 18 Mei 2010 09:14 WIB”, http://www.eramuslim.com/suara-

kita/pemuda-mahasiswa/deklarasi-balfour-dan-pendudukan-israil-terhadap-tanah-palestina.htm#.Uc2gydj-v0c, diakses pada tanggal 19 Januari 2013

“Dewan Perwakilan AS Sepakat Ajukan RUU Anti Terorisme Palestina ke Kongres - EraMuslim (Media Islam Rujukan) by M. Lili Nur Aulia, Rabu 25 Rabiul Akhir 1427 H / 24 Mei 2006 13:13 WIB”,

http://www.eramuslim.com/berita/palestina/dewan-perwakilan-as-sepakat-ajukan-ruu-anti-terorisme-palestina-ke-kongres.htm#.Uayn-dj-u1g, diakses pada tanggal 30 mei 2013

“Demokrat - Republik Tetap Sobat Kental Israel - FBI (Forum Bebas indonesia)

by Jatno180, 13 Januari 2009 22:18”,

http://www.forumbebas.com/thread-49793.html, diakses pada tanggal 30 Mei 2013

“Dinasti Rothschild dan Kekejaman Zionisme - Akhirzaman.info”,

(17)

“Diplomasi Munafik Ala Yahudi Mengungkap Fakta Hubungan AS - Israel (Paul

Findley, mantan anggota Kongres AS)”,

http://media.isnet.org/antar/Munafik/Lobi.html, diakses pada tanggal 15 Januari 2013

“Dow Jones & Company, Inc History”,

http://www.dowjones.com/TheCompany/History/History.htm, diakses pada tanggal 22 April 2013

“Dow Jones & Company, Inc. Retrieved 19 August 2006”,

http://indo.wsj.com/home-page, diakses pada tanggal 23 April 2013

“Dominasi Zionisme dalam Dunia Pers”,

http://alislamu.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1033 &Itemid=10, diakses pada tanggal 23 April 2013

“Expose AIPAC : Gerakan Aktivis AS Melawan Lobi Israel di Amerika - MUSLIMDAILY.NET, Jum’at 01-03-2013 10:17:40 WIB”,

http://muslimdaily.net/berita/internasional/expose-aipac-gerakan-aktivis-as-melawan-lobi-israel-di-amerika.html#.UUtApDeZtig, diakses pada tanggal 23 Mei 2013

“Elliott Abrams - Council on Foreign Relations, January 2013”,

http://www.cfr.org/experts/middle-east-israel-human-rights/elliott-abrams/b1567, diakses pada tanggal 1 juni 2013

“Foreign Aid - AIPAC (American Israel Public Affairs Committee) American’s pro Israel Lobby”, http://www.aipac.org/en/issues/issue-display?issueid={EAE428C3-B769-4C36-80B4-49B62E955179}, diakses pada tanggal 21 Mei 2013

“Gaza, Kejahatan Perang Terakhir Bush - Inilah.com oleh Zulfirman, Rabu 7 Januari 2009 19:44 WIB ”, http://m.inilah.com/read/detail/73982/gaza-kejahatan-perang-terakhir-bush, diakses pada tanggal 21 Mei 2013

“Haynes and Boone, LLP, Professionals, Dow. Melvin. A.”,

(18)

“Hill Staff - Legislative Agenda AIPAC (American Israel Public Affairs Committee) American’s pro Israel Lobby”, http://www.aipac.org/hill-staff, diakses pada tanggal 21 Mei 2013

“Israeli PM announces 30 billion US dollar US defence aid”,

http://www.forbes.com/business/feeds/afx/2007/07/29/afx3963706.htmldia kses pada tanggal 21 Mei 2013

“Infiltrasi Zionisme di AS (Bagian Ketiga, Habis) - Terkini – indonesian, 17 Agustus 2012, 12:06”, http://indonesian.irib.ir/hidden-2/ /asset_publisher/yzR7/content/id/5171534/pop_up?_101_INSTANCE_yz R7_viewMode=print, diakses pada tanggal 27 Januari 2013

“Islam Times - 81 Anggota Kongres AS ke Israel, 9 Aug 2011 13:43”, http://www.islamtimes.org/vdcc1pqo.2bqxs8f5a2.txt, diakses pada tanggal 17 April 2013

“Islamic Jihad -- A profile of Palestinian Islamic Jihad - Terrorism Issues, From Amy Zalman, Ph.D., former About.com Guide”,

http://terrorism.about.com/od/groupsleader1/p/IslamicJIhad.htm, diakses pada tanggal 8 Februari 2013

“James Petras-From Gaza to Tehran : Israel Asserting Middle East Supremacy,

by James Petras on 02/01/2009”,

http://sabbah.biz/mt/archives/2009/02/01/james-petras-from-gaza-to-tehran-israel-asserting-middle-east-supremacy/, diakses pada tanggal 22 April 2013

“Jewish National Fund : Our History”, http://www.jnf.org/about-jnf/history/, diakses pada tanggal 18 Januari 2013

“Jeremy R. Hammond, US Senate Endorses Israel’s War on Gaza - World News

Daily by Jeremy R. Hammond”,

(19)

“John Mearsheimer And Stephen M. Walt. The Israel Lobby. London Review Of

Books, Vol. 28 No. 6, 23 March 2006”,

http://www.lrb.co.uk/v28/n06/john-mearsheimer/the-israel-lobby.com, diakses pada tanggal 6 Desember 2012

John J. Mearsheimer, Stephen M. Walt. The Israel Lobby And U.S. Foreign Policy. Hal. 17-19. Dikutip dalam An Edited And Reworked Version Of This Paper Was Published In The London Review Of Books Vol. 28, No. 6

(March 23, 2006)”, www.lrb.co.uk, diakses pada tanggal 1 Januari 2013

“John J. Mearsheimer & Stephen M. Walt. The Israel Lobby and U.S Foreign Policy”, http://drew3000.net, diakses pada tanggal 6 Januari 2013

“Jurnal Online WESTPHALIA Volume 11, No 1 (Januari - Juni 2012), Jurnal masalah-masalah Hubungan Internasional ISSN 0853-2265, Implementasi Strategi & Gerakan Ideologi Neokonservatif di Amerika Serikat oleh

Aswan Haryadi & Tito Taufiqurrahman”,

http://digilib.unpas.ac.id/files/disk1/31/jbptunpaspp-gdl-aswanharya-1540-1-westphal-7.pdf, diakses pada tanggal 5 April 2013

“Kultwit Soal Lembaga Lobi Yahudi AIPAC - Chirpstory, by Zulhammubarak 20/Jul/2012 06:03:21 AM PDT”, http://chirpstory.com/li/13993, diakses pada tanggal 5 Januari 2013

“Konferensi di Annapolis Dimulai, by AS 27 November 2007”,

http://www.dw.de/konferensi-di-annapolis-dimulai/a-2973943, diakses pada tanggal 14 Februari 2013

“Kongres Amerika Dukung Serangan Israel - Temo.co, Rabu 09 Juni 2010 16:08 WIB”, http://www.tempo.co/read/news/2010/06/09/115253957/Kongres-Amerika-Dukung-Serangan-Israel, diakses pada tanggal 30 Mei 2013

“Kelompok Kepentingan dan Partai Politik - Parta Belajar by Parta Winata”,

(20)

“Kekalahan Saddam, Kemengangan Zionis dalam Harian Umum Suara Merdeka oleh Riza Sihbudi, Jum’at 26 Desember 2003”,

http://www.suaramerdeka.com/harian/0312/26/kha1.htm, diakses pada tanggal 10 Oktober 2012

“Lobbying - The Jakarta Consulting Group, Partner in Change, Lobi & Karir, A.B. Sutanto”, http://www.jakarta,consulting.com/art-13-06.htm, diakses tanggal 3 Januari 2013

“Langkah Yahudi Menguasai Dunia - Akhir Zaman oleh Ali Muslim”,

http://www.akhirzaman.info/yahudi/zionis/2069-langkah-yahudi-menguasai-dunia-.html, diakses pada tanggal 23 Januari 2013

“Myths & Facts Online : Israel’s Roots - Jewish Virtual Library, by Mitchell G. Bard, http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/myths3/MFroots.html, diakses pada tanggal 4 Januri 2013

“Mengkritisi Mitos Penyebab Konflik Palestina - Israel, Kompasiana, OPINI 27

November 2012 09:14”,

http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/11/27/sejarahd-511444.html, diakses pada tanggal 5 Februari 2013

“MAYER MITCHELL - Executive Bio, Compensation - Equilar Atlas”,

http://people.equilar.com/bio/mayer-mitchell-superior bancorp/salary/58189, diakses pada tanggal 11 Maret 2013

“Mission & History - The Washington Institute for Near East Policy”,

http://www.washingtoninstitute.org/about/mission-and-history, diakses pada tanggal 20 April 2013

(21)

“Media AS Tutupi Ancaman Global AIPAC - Islam Times, Saturday 10 March 2012, 12:55”, http://www.islamtimes.org/vdciu5azpt1a552.k8ct.htm, diakses pada tanggal 10 Desember 2012

“Nathan Abrams assesses the changing fortunes - Jewish Quarterly, Speaking to Power : Nathan Abrams assesses the changing fortunes of Commentary magazine, Jewish Quarterly, Nathan Abrams - Spring 2006 - Number 201”, http://www.jewishquarterly.org/article.asp?articleid=170, diakses pada tanggal 25 April 2013

“Norman Brownstein - Brownstein Hyatt Farber Schreck”,

http://www.bhfs.com/People/nbrownstein, diakses pada tanggal 27 Januari 2013

“(nasional_list) (ppiindia) lobi yahudi atau kristen fundamentalis?, Date : Thu,

14 Sep 2006 17:04:56+0700”,

http://www.freelists.org/post/nasional_list/ppiindia-lobi-yahudi-atau-kristen-fundamentalis, diakses pada tanggal 22 januari 2013

“National Security Council - The White House”,

http://www.whitehouse.gov/administration/eop/nsc, diakses pada tanggal 5 Mei 2013

“Obout Us - AIPAC (American - Israel Public Affairs Committee), America’s Pro-Israel Lobby”, http://www.aipac.org/en/about-aipac, diakses pada tanggal 4 Desember 2012

“Our Mission - AIPAC (American - Israel Public Affairs Committee), America’s Pro-Israel Lobby”, http://www.aipac.org/about/our-mission, diakses pada tanggal 7 Desember 2012

“Palestinian Islamic Jihad (PIJ) - Lazuardi Birru, Jurnal Birru Oleh Imam

Muhlis, 6 Desember 2012”,

(22)

“Palestinian Islamic Jihad - Council on Foreign Relations, Author : Holly

Fletcher, April 10, 2008”,

http://www.cfr.org/israelvirtuallibrary.org/jsource/Terrorism/PIJ.html, diakses pada tanggal 8 Februari 2013

“Palestinian Islamic Jihad - Jewish Virtual Library”, http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/Terrorism/PIJ.html, diakses pada tanggal 8 Februari 2013

“Pasang Surut Israel - Amerika”,

http://infografis.tempointeraktif.com/104/27012009.swf, diakses pada tanggal 22 Mei 2013

“Probelamtika Civil Society Di Rohul, Butuh Kordinasi Konstruktif, LSM Harus Punya Kompas Ideologi - Bidikkasus.com, Catatan E. Rambe, S.Sos (Direktur Eksekutif TOPAN-RI), March 11, 2013 5:27 pm”,

http://www.bidikkasus.com/probelamtika-civil-society-di-rohul-butuh-kordinasi-konstruktif-lsm-harus-punya-kompas-ideologi/, diakses pada tanggal 25 Mei 2013

“Pemerintahan AS Berada di Bawah Cengkeraman Kelompok Pro-Israel EraMuslim Media Islam Rujukan by Magdalena, Senin 22 Safar 1428 H / 12 Maret 2007 10:19 WIB”, http://www.eramuslim.com/berita/dunia- islam/pemerintahan-as-berada-di-bawah-cengkeraman-kelompok-pro-israel.htm, diakses pada tanggal 21 Mei 2013

“(Pdf) Appendices (1937-1938) - Ajcarchives.org, PALESTINE ROYAL COMMISSION”,

http://www.ajcarchives.org/AJC_DATA/Files/1937_1938_5_YRAppendic es.pdf, diakses pada tanggal 5 Februari 2013

“Permainan Kotor Israel Di Balik Kebijakan AS - Portal - Suara Media, Jumat

07 Desember 2012 06:18”,

http://www.suaramedia.com/artikel/opini/44426-permainan-kotor-israel-dibalik-kebijakan-as.html, diakses pada tanggal 5 Februari 2013

(23)

“Peran News Corporations dalam Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat

Menginvasi Irak (Maret 2013)”,

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/global105%20retnachrista.pdf/

“Peran Zionis dalam Kebijakan Luar Negeri AS - YahooGroups!, by : Anon,

Thursday March 9, 2006 1:38 pm”,

http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/82911, diakses pada tanggal 22 April 2013

“Perumusan Kebijakan Publiktk - SlideShare, Perumusan Kebijakan Publik : Sumbang Saran Pemikiran dari Berbagai Perspektif Teori Yang ada oleh Teguh Kurniawan (Universitas Indonesia)”, diakses pada tanggal 5 Mei 2013

“Politik Luar Negeri Amerika - Scribd”,

http://www.scribd.com/doc/87588892/Politik-Luar-Negri-Amerika, diakses pada tanggal 6 Mei 2013

“Salah Satu Kebohongan Media The New York Time Pada Dunia - Kompas.com

by NugrahaTru 16-01-13 03:50PM”,

http://forum.kompas.com/internasional/230536-salah-satu-kebohongan-media-new-york-time-pada-dunia.html, diakses pada tanggal 22 April 2013

“Sistem Pemerintahan Amerika Serikat 805 views - Slide Share, by Dini

Islamiana on Feb 27, 2013”,

http://www.slideshare.net/diniislamiana/sistem-pemerintahan-amerika-serikat, diakses pada tanggal 1 Mei 2013

“Sejarah Palestina Terjajah dan Berdirinya Israel Penjajah - Islamedia (Media Informasi Islami), 11/24/2012 10:56:00 AM, Posted by Abu Rafah”,

http://www.islamedia.web.id/2012/11/sejarah-palestina-terjajah-dan.html, diakses pada tanggal 14 Februari 2013

“Sejarah Panjang Konflik Palestina (10), Dari Camp David Hingga Perjanjian Oslo - Kompas.com - Nasional, Ervan Hardoko, Jumat 30 November 2012

06:45 WIB”,

(24)

“Skenario Sumbang Sharon - Gaulislam.com, 12 Desember 2008”,

http://www.gaulislam.com/skenario-sumbang-sharon, diakses pada tanggal 15 Februari 2013

“Thomas A. Dine : Biography - Jewish Community Federation Biography”, http://www.sfjcf.org/aboutjcf/press/general/tomdinebio.asp, diakses pada tanggal 10 Maret 2013

“The Map Road, BBC NEWS, Wednesday 30 April 2003”,

http://news.bbc.co.uk/2/hi/2989783.stm, diakses pada tanggal 18 Februari 2013

“The Israel Lobby - London Review of Books Vol. 28 No. 6, 23 March 2006”,

http://www.lrb.co.uk/v28/n06/john-mearsheimer/the-israel-lobby, diakses pada tanggal 25 Mei 2013

“Tujuan Amerika Gagas Konferensi Annapolis - Abatasya Islamic Website dalam

Berita Wednesday 28 November 2007”,

http://abatasya.net/2007/11/28/tujuan-amerika-gagas-konferensi-annapolis/, diakses pada tanggal 14 Februari 2013

“(UntirtaNet) FW : (keluarga-islami) Palestina VS Amerika Serikat + Israel - Freelists, From : Khaeri Heri Wednesday, 1 May 2002 08:52:10+0700”,

http://www.freelists.org/post/untirtanet/FW-keluargaislami-Palestina-vs-Amerika-Serikat-Israel, diakses pada tanggal 1 Juni 2013

“US : The Pro-Sharon thinktank - Le Monde diplomatique – English by Joel Beinin”, http://mondediplo.com/2003/07/06beinin, diakses pada tanggal 18 April 2013

“What We’ve Accomplished – AIPAC”, http://www.aipac.org/about/what-weve-accomplished, diakses pada tanggal 16 April 2013

“Yahudi Amerika Tolak Kedatangan Israel - Mina Mi’raj News Agency, Diterbitkan pada Ahad 03 Maret 2013 03.03, Ditulis oleh Widi Kusnad”,

(25)

“Zionisme adalah gerakan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi untuk mendirikan Negara khusus bagi k - Zionisme Israel, on 05 December 2009”, http://www.g-excess.com/579/zionisme-adalah-gerakan-yang- dilakukan-oleh-orang-orang-yahudi-untuk-mendirikan-negara-khusus-bagi-k/, diakses pada tanggal 5 Februari 2013

“Zionist in The Bush Administration - Care2 make a different, Wednesday

February 21, 2007 8:41am”,

http:/www.care2.com/news/member/798880044/307663, diakses pada tanggal 20 Mei 2013

“109th Congress 2d Session: H.R. 4681”,

(26)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Salah satu bentuk ketidakharmonisan di dalam Hubungan Internasional

adalah terjadinya konflik. Konflik Israel dan Palestina merupakan salah satu

konflik yang memakan waktu panjang yang pernah terjadi antara dunia Timur dan

Barat sekitar abad ke-12. Wilayah Palestina yang sudah diwarnai gejolak sejak

dikeluarkannya Deklarasi Balfour pada tahun 19171 semakin diselimuti berbagai

konflik dan pertikaian diantara masyarakatnya yang berketurunan Arab dan

Kelompok Yahudi sebagai masyarakat pendatang.

Konflik Israel dan Palestina telah mengundang banyak reaksi masyarakat

di banyak Negara, khususnya Negara-negara Islam yang didorong oleh sensitifitas

keagamaan. Dipandang dari latar belakang, konflik ini terjadi karena adanya

keyakinan bangsa Yahudi terhadap tanah yang dijanjikan yang terdapat dalam

kitab Taurat yang selanjutnya memicu tingkat agresivitas konflik akan aneksasi

wilayah, yang pada mulanya antara warga muslim Palestina dan warga Yahudi

Israel mampu hidup berdampingan secara damai. Selain itu, konflik ini juga

disebabkan oleh tindakan militer Israel yang gencar melakukan invasi terhadap

beberapa wilayah negara Palestina dan melakukan kejahatan kemanusiaan

1

(27)

2

terhadap warga Palestina yang dilakukan dalam rangka memperluas permukiman

Yahudi di Palestina2.

Lebih jauh konflik ini juga dapat dilihat pada peranan kaum Zionis Yahudi

yang di anggap penting dalam konstalasi konflik. Sejarah Israel bermula dari

lahirnya gerakan kaum Zionis pada abad ke-19 di Eropa Timur yaitu Zionisme3.

Zionisme inilah yang berhasil membuat pembagian wilayah antara Israel dan

Palestina menjadi sumber konflik abadi antar kedua bangsa tersebut. Theodore

Herzl dalam pidatonya di Kongres Pertama Zionis Sedunia pada tahun 1897

menyatakan “Zionisme sejatinya merupakan gerakan bangsa Yahudi untuk mencapai Palestina”. Dengan demikian, Zionisme menjadi nama sebuah gerakan

nasionalis Yahudi yang bertujuan mendirikan negara Yahudi di Palestina4.

Terlebih di dorong lagi oleh mandat PBB pada tahun 19475 yang berisikan

pendirian negara Arab dan Yahudi dari Palestina. Sedangkan Palestina yang

menentang intervensi Israel dan Amerika atas tanahnya mendorong konflik ini

2

Dikutip dalam buku Gufran, Muhammad. Perjanjian Menuju Tanah Yang Di Janjikan Dalam Percikan Pemikiran Diplomat Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka. 2004. Hal. 109

3

Isme yang melekat pada kata Zionis menunjukkan suatu faham : ajaran, cita-cita, sistem, ataupun sikap sebagai salah satu kelompok yang muncul dari kalangan Yahudi itu sendiri. Istilah Zionisme berasal dari kata Ibrani “Zion” yang artinya batu karang, yang merujuk pada batu bangunan Haykal Sulaiman yang didirikan diatas bukit tempat ibadah bangsa Yahudi di kota Yerussalem. Bukit Zion ini menempati kedudukan penting dalam agama Yahudi karena menurut kitab Taurat Al-Masih, yang dijanjikan akan menuntun kaum Yahudi memasuki tanah yang telah dijanjikan. Gerakan Zionisme merupakan suatu gerakan politik untuk mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina yang dipelopori oleh seorang tokoh Yahudi, yang kemudian dipandang sebagai Bapak Pendiri Zionisme modern, Theodore Herzl (1860-1904) pada tahun 1901. Gerakan inilah yang kemudian menjadi starting point (titik pangkal) pada pengikut Zionis lainnya untuk terus memperjuangkan tanah Palestina sebagai negara Yahudi. Dikutip dalam buku Maulani, Z.A. ZIONISME: Gerakan Menaklukan Dunia. Jakarta: Penerbit Daseta. 2002. Hal. 7-10

4

Dikutip dalam “Akar Terrorisme Zionis (Bagian 1)”, http://indonesian.irib.ir/sosialita/-/asset_publisher/QqB7/content/id/5137564, diakses pada tanggal 10 Oktober 2012

5

(28)

3

tidak kunjung selesai sampai pada titik akhir yaitu pada proses perdamaian Road

Map Peace (Peta Jalan Damai) pada tanggal 14 Maret 2003.

Konflik tersebut ternyata juga mengundang intervensi asing yang tidak

berada pada posisi netral, tetapi justru memperparah tingkat agresifitas dan selalu

ikut campur dalam konflik ini, yaitu Amerika Serikat yang mengklaim dirinya

sebagai polisi dunia. Keikutsertaan AS dalam campur tangan konflik

Israel-Palestina terjadi karena adanya hubungan AS-Israel yang sudah terjalin sejak

lama. Dalam menangani konflik antara Palestina dan Israel, AS melakukan

intervensinya terhadap kedua Negara tersebut melalui kebijakan politik luar

negerinya secara langsung maupun tidak langsung (mediasi PBB), dimana

kebijakan luar negeri AS merupakan hasil perumusan atas tarik-menarik

kepentingan aktor di dalam pemerintahannya dengan didasarkan atas nilai-nilai

utama yang dianut oleh rakyat AS itu sendiri. Dalam hal ini aktor-aktor dalam

perumusan kebijakan luar negeri AS terdiri dari aktor formal dan aktor informal.

Aktor formal ini terdiri dari Presiden, Kongres, dan staf-staf kepresidenan,

sedangkan aktor-aktor informal terdiri atas media massa dan kelompok

kepentingan yang sangat berpengaruh dalam proses pengambil kebijakan suatu

Negara.

Dalam kaitannya dengan kelompok kepentingan, terdapat satu kelompok

kepentingan yang kemudian menjadi perhatian penulis pada massa pemerintahan

George Walker Bush yaitu AIPAC (American-Israel Public Affairs Committee)

yaitu organisasi pro-Israel yang menjadi induk kepada puluhan bahkan ratusan

(29)

4

AIPAC (American Israel Public Affairs Committee) merupakan

sekelompok orang berbangsa Yahudi yang tinggal di AS yang mempunyai

keinginan kuat untuk membentuk Negara Yahudi (Israel) di Palestina dengan

menggunakan beragam cara baik dengan finansial maupun politik untuk

mempengaruhi kebijakan luar negeri, khususnya dalam konflik Israel-Palestina

dan memiliki peran yang sangat signifikan dalam hal melobi dan mempengaruhi

para pembuat kebijakan luar negeri Amerika Serikat6.

Selain itu, AIPAC secara terang-terangan menyebutkan tujuannya untuk

mendukung segala kepentingan AS serta mendukung a strong relationship antara

AS dan Israel7. Akan tetapi, AIPAC itu sendiri bukan hanya semata-mata bekerja

untuk kepentingan AS secara keseluruhan, melainkan kelompok ini menjalankan

strategi demi kepentingan politik dan ekonomi Israel8. Lobi yang memiliki

cita-cita ingin mendirikan Negara Israel Raya ini tidak akan membiarkan AS dipimpin

oleh orang yang berseberangan dengan kepentingan Zionis Yahudi.

Salah satu Presiden yang mempunyai kedekatan dengan Yahudi yaitu

George W. Bush. Dalam pemilu 2004 terpilihlah George W. Bush sebagai

Presiden untuk yang kedua kalinya. Terpilihnya Bush sebagai Presiden tahun

2004 tentunya juga tidak lepas dari bantuan Yahudi. Dari besarnya sumbangan

6

Dikutip dalam “Akar Terrorisme Zionis (Bagian 1)”, http://indonesian.irib.ir/sosialita/-/asset_publisher/QqB7/content/id/5137564, diakses pada tanggal 10 Oktober 2012

7

Dikutip dalam buku Sihbudi, Riza. Menyandera Timur Tengah. Jakarta: Cetakan I, PT. Mizan Publika. 2007. Hal. 401

8

(30)

5

dana yang diberikan Yahudi, maka AIPAC dapat dengan mudah memasukkan

pengaruhnya kepada Bush untuk memberikan dukungannya terhadap Israel9.

Melihat problematika diatas, maka penulis berusaha untuk melihat

kebijakan luar negeri Amerika Serikat dengan menitikberatkan pada

strategi-strategi salah satu kelompok kepentingan di Amerika Serikat, yaitu AIPAC. Hal

ini dikarenakan penulis menilai kontribusi terbesar dari pembuatan

kebijakan-kebijakan luar negeri Amerika Serikat tidak terlepas dari strategi yang dimiliki

oleh AIPAC. Oleh karena itu, penulis dalam penelitian ini tertarik untuk

mengambil judul “Strategi AIPAC (American-Israel Public Affairs Committee)

terhadap Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Era George Walker Bush terkait

konflik Israel dan Palestina”.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan

masalah : “Bagaimana Strategi AIPAC (American-Israel Public Affairs Committee) terhadap Kebijakan Luar Negeri AS Era George Walker Bush terkait

Konflik Israel dan Palestina?

1.3TUJUAN dan MANFAAT PENELITIAN 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

9

Dikutip dalam “Kekalahan Saddam, Kemengangan Zionis dalam Harian Umum Suara

(31)

6

1. Mengetahui aktor yang terkait secara mayor dalam proses pembuatan kebijakan

luar negeri Amerika Serikat era George W. Bush terkait konflik Israel dan

Palestina.

2. Mengetahui strategi AIPAC dalam mempengaruhi kebijakan luar negeri

Amerika Serikat terkait konflik Israel dan Palestina. Karena kebijakan luar negeri

Amerika Serikat di kawasan tersebut dipengaruhi oleh lobi Yahudi yang ada di

Amerika Serikat, yaitu AIPAC.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, penulis bagi

dalam dua segi manfaat, yaitu :

A. Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat membantu bagi perluasan wacana atau

kajian dan pemenuhan referensi keilmuan bagi studi Hubungan Internasional pada

khususnya dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada serta dapat

memberikan gambaran mengenai kajian kebijakan luar negeri suatu Negara.

B. Manfaat Praktis

Memberikan pemahaman mengenai “Strategi AIPAC terhadap kebijakan luar negeri AS era George W. Bush terkait konflik Israel dan Palestina”. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai sumber referensi dan

kerangka berfikir bagi penelitian selanjutnya dengan mempertimbangkan

(32)

7

1.4PENELITIAN TERDAHULU

Sebelum peneliti melakukan penelitian mengenai “Strategi AIPAC

(American-Israel Public Affairs Committe) terhadap Kebijakan Luar Negeri AS

Era Pemerintahan George Walker Bush terkait Konflik Israel dan Palestina”, sebelumnya telah ada yang melakukan penelitian yang berkenaan dengan adanya

kelompok kepentingan yang berpengaruh dalam sistem politik Amerika Serikat

terutama yang terkait dengan proses pembuatan kebijakan luar negeri Amerika

Serikat. Pertama, oleh Azarine Delinda Azaria10 yang berjudul “PNAC dalam Kebijakan Luar Negeri WAR on TERRORISM Amerika Serikat pada Era Presiden

George W. Bush”. Pada penelitian ini lebih menekankan pada pengaruh PNAC yang sangat kuat, yang dapat dilihat dari berhasilnya PNAC dalam membentuk

rasionalitas-rasionalitas kebijakan sehingga pemerintah Bush percaya dan

menerima masukan-masukan atau pemikiran-pemikiran Neokonservatif dalam

proses perumusan kebijakan luar negeri War on Terrorism-nya yang tentu tidak

terlepas dari peristiwa 9/11 yang kemudian membawa PNAC pada keberhasilan

dalam mendapatkan kepentingan ekonominya.

PNAC merupakan pusat pergerakan para neokons yang berperan sebagai

tanki pemikir (think-thank) gagasan-gagasan neokons. Kemunculan PNAC ini

digagas kelompok Neokonservatif untuk mendesak kebijakan luar negeri AS.

Adapun cara yang digunakan PNAC adalah dengan menanamkan pengaruh pada

lembaga-lembaga pemerintahan AS melalui anggota-anggotanya yang tersebar

dan berhasil menduduki jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan Bush seperti

10

Dalam skripsi : Azarine Delinda Azaria. PNAC dalam Kebijakan Luar Negeri “WAR on

(33)

8

Departemen Pertahanan, Departemen Luar Negeri dan juga Kongres AS. Selain

itu, PNAC juga mengoptimalkan anggota-anggotanya yang berada diluar

pemerintah atau media massa guna mengatur wacana publik AS. Hal ini membuat

PNAC menjadi kelompok kepentingan yang cukup berpengaruh di AS.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Fajrin Elsyahputra11 yang berjudul

“Pengaruh Neokonservatif dalam kebijakan luar negeri Amerika terkait konfik

Israel-Palestina dalam dua periode pemerintahan yang berbeda di masa

pemerintahan Bill Clinton dan George Walker Bush”. Pada penelitian ini, menekankan pada perbandingan kebijakan pada masa pemerintahan Bill Clinton

dan George W. Bush yang mendapatkan pengaruh dari kelompok Neokonservatif

terkait konflik Israel dan Palestina. Neokonservatif merupakan suatu gerakan

sekelompok individu yang semula berpaham liberal dan kemudian beralih menuju

paham konservatif. Neokonservatif ini memiliki karakter hawkish (sebuah

karakter yang menempatkan agresifitas dan kekerasan sebagai sikap utama dalam

mencapai tujuan politik). Pengaruh Neokonservatif dalam kebijakan luar negeri

AS pada masa pemerintahan Bill Clinton dan George W. Bush terkait konflik

Israel-Palestina berbeda dikarenakan perbedaan karakteristik kepemimpinan Bill

Clinton (1993-2000) dan George W. Bush (2001- 2009), dan perbedaan prinsip

dasar kedua partai politik yaitu Demokrat dan Republik.

Lemahya pengaruh neokons pada era Bill Clinton dikarenakan

ketidaksamaan cara pandang neokons dengan Bill Clinton, hal ini terlihat dari

11

(34)

9

kebijakan-kebijakan luar negeri AS era Bill Clinton lebih cenderung pada

diplomasi politik (soft power), terlebih tokoh-tokoh neokons tidak diberikan

kepercayaan untuk menempati posisi-posisi strategis dalam pemerintahan seperti

dalam Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri, sedangkan di masa

George W.Bush, tokoh neokons menempati posisi-posisi strategis dalam

pemerintahan sehingga ruang untuk mengarahkan kebijakan luar negeri AS

semakin luas, hal ini terlihat dari minimnya kebijakan luar negeri AS terhadap

penyelesaian konflik Israel-Palestina. Selain itu, adanya komitmen dari Demokrat

untuk penyelesaian konflik Israel-Palestina membuat melemahnya pengaruh

neokons pada masa Bill Clinton. Sedangkan pada masa pemerintahan Bush,

neokons sangat diuntungkan karena mayoritas anggota partai Republik tersebut

sangat pro-Israel dan berkomitmen membela kepentingan dan keamanan Israel.

Ketiga, penelitian selanjutnya dilakukan oleh Ahmad Safril Mubah dalam

bukunya “Menguak Ulah Neokons-Menyingkap Agenda Terselubung Amerika dalam Memerangi Terrorisme” yang di terbitkan pada tahun 2007. Hasil dari penelitian ini menujukan berbagai langkah dan cara kerja Neokonservatif dalam

mengarahkan arah sebuah kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang pro akan

sebuah kepentingan Israel, namun peneliti lebih fokus dan menekankan peranan

Neokonservatif mulai awal perkembangannya pada tahun 1960-an hingga kini

ketika Bush berkuasa dalam kebijakan Amerika terhadap Timur Tengah dalam

perang melawan terrorisme, serta menggambarkan mekanisme Neokonservatif

dalam mempengaruhi arah kebijakan luar negeri Amerika di Timur Tengah terkait

(35)

10

memiliki persebaran jaringan luas meliputi lembaga-lembaga pengambil

keputusan kebijakan luar negeri di dalam pemerintahan serta berbagai lembaga

dan media massa di luar pemerintahan serta berbagai lembaga dan media massa di

luar pemerintahan yang menjalin interkoneksitas secara sinergis dan kelompok

Neokonservatif mengajukan usulan kebijakan luar negeri yang memiliki

rasionalitas tinggi kepada para pengambil keputusan sehingga membuat Presiden

Bush sebagai pengambil keputusan tertinggi percaya bahwa pemikiran

Neokonservatif merupakan strategi kebijakan luar negeri paling tepat yang harus

diambil AS dalam memerangi terorisme12.

Penelitian mengenai kelompok kepentingan di AS sudah banyak

dilakukan, terutama penelitian yang berkaitan dengan kelompok-kelompok

kepentingan yang termasuk dalam Lobi Zionis. Terkait dengan hal tersebut, maka

penelitian yang di angkat oleh peneliti memiliki perbedaan dalam hal kelompok

kepentingan yang diteliti pada variabel independen tetapi memiliki persamaan

dimana penelitian ini juga akan menggunakan kebijakan luar negeri AS sebagai

variabel dependennya.

Berbeda dengan ketiga penelitian sebelumnya, penelitian yang diangkat

oleh peneliti lebih menekankan pada AIPAC, sebagai kelompok yang

menanamkan strategi-strateginya untuk mempengaruhi kebijakan AS terkait

konflik Israel-Palestina tersebut. Adapun kemudian memiliki persamaan pada

batas waktu yang digunakan yaitu pada era pemerintahan George Walker Bush.

12

(36)
[image:36.595.59.563.145.760.2]

11

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Nama

Peneliti

Judul Metode Penelitian dan Pendekatan

Hasil Azarine

Delinda Azaria

PNAC dalam

Kebijakan Luar Negeri WAR on TERRORISM

Amerika Serikat pada Era Presiden George W. Bush

Eksplanatif.

Teori : Kelompok Kepentingan

dengan Policy

Influencers System Model

Konsep : Epistemic Community

- Memasukkan anggota-anggota PNAC ke dalam lembaga-lembaga pemerintah (deplu, departemen pertahanan dan juga kongres AS)

- Mempengaruhi media massa AS

- Membentuk rasionalitas-rasionalitas kebijakan sehingga Bush menerima

masukan pemikiran-pemikiran

Neokonservatif dalam proses perumusan kebijakan luar negerinya

Fajrin Elsyahputra

Pengaruh

Neo-konservatif dalam kebijakan luar negeri Amerika terkait konfik Israel-Palestina dalam dua periode pemerintahan yang berbeda di masa pemerintahan Bill

Clinton dan

George Walker Bush.

Deskriptif.

Teori : Kebijakan Luar Negeri

Konsep : Sistem pengaruh kebijakan

- Partai Politik : Partai Demokrat berkuasa dalam pemerintahan pada era Bill Clinton, sedangkan Partai Republik berkuasa pada era Bush.

- Birokrasi Pemerintahan : dominasi kekuasaan pada posisi kementerian AS yang membedakan pengaruh neokons pada era Bill Clinton dan Bush.

- Media Massa : era Bill Clinton mengkritik kebijakan Clinton (Israel-Palestina), sedangkan pada era Bush : memperkuat komitmen AS-Israel dalam perang melawan terorisme.

- NGO : Tokoh-tokoh dalam NGO

merupakan bagian dalam dari

pemerintahan Bush, sedangkan era Bill Clinton diluar pemerintahan.

Ahmad Safril Mubah

Judul buku :

Menguak Ulah

Neokons :

Menyikap Agenda Terselubung Amerika dalam Memerangi

Terrorisme

Kelompok Neokonservatif mengajukan usulan kebijakan luar negeri yang memiliki rasionalitas tinggi kepada para pengambil keputusan sehingga membuat Presiden

Bush percaya bahwa pemikiran

Neokonservatif merupakan strategi kebijakan luar negeri paling tepat yang harus diambil AS dalam memerangi Terorisme dikarenakan kelompok ini memiliki persebaran jaringan luas meliputi lembaga-lembaga pengambil keputusan kebijakan luar negeri di dalam maupun di luar pemerintahan yang menjalin interkoneksitas secara sinergis

(37)

12

Aprilinasari terhadap

Kebijakan Luar Negeri AS Era George W. Bush terkait Konflik

Israel dan

Palestina

Teori : Decision Making Process

dalam model

Politik-Birokratik Model : Sistem Pengaruh Kebijakan

(Policy Influncers System Model)

Konsep: Kelompok Kepentingan

melakukan lobi terhadap badan eksekutif, legislatif dan media massa untuk mempengaruhi opini publik. Adapun kesemuanya tersebut akan memberikan pengaruh dalam kebijakan luar negeri AS pada masa pemerintahan George W. Bush agar sesuai dengan kepentingannya.

1.5TEORI, MODEL dan KONSEP 1.5.1 Teori Decision Making Process

Model Politik-Birokratik

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model Politik-Birokratik yaitu

salah satu model pembuatan keputusan yang dipelopori oleh teoritisi Hubungan

Internasional bernama Graham T. Allison13.

Pada model Politik-Birokratik, politik luar negeri dipandang bukan

sebagai hasil dari proses intelektual yang menghubungkan tujuan dan sarana

secara rasional, tetapi politik luar negeri merupakan hasil dari proses interaksi,

penyesuaian diri dan perpolitikan diantara berbagai aktor dan organisasi. Dalam

hal ini melibatkan berbagai permainan tawar-menawar (bargaining games)

diantara pelaku-pelaku dalam birokrasi dan pada perpolitikan nasional sebagai

penentu prilaku politik luar negeri. Hal ini bisa dikatakan pula keputusan politik

luar negeri muncul sebagai hasil proses bargaining. Model Politik-Birokratik ini

bisa dikatakan bahwa politik luar negeri yang diambil berdasarkan proses sosial,

bukan proses intelektual. Dalam hal ini, masing-masing pemain adalah manusia

13

(38)

13

biasa yang dalam proses pembuatan keputusan itu bukan hanya parokialis (dalam

arti mempertahankan kepentingan organisasinya sendiri), tetapi juga dipengaruhi

oleh persepsi, tujuan, kepentingan dan perspektif pribadi14.

Peneliti menggunakan model Politik-Birokratik dalam menjelaskan

fenonema yang diangkat dalam penelitian ini. Dimana AS merupakan Negara

yang menerapkan model Politik-Birokratik setiap merumuskan kebijakan luar

negerinya. Model ini fokus terhadap peranan banyak para birokrat dalam

perumusan kebijakan luar negeri dibandingkan fokus terhadap siapa pembuat

keputusan politik luar negeri itu sendiri. Dalam model ini, para birokrat memiliki

banyak pengaruh dalam proses perumusan kebijakan luar negeri dan

bertanggungjawab pada implementasi kebijakan yang sudah ditetapkan sehingga

mereka dapat mempengaruhi implementasi politik luar negerinya.

Di dalam Politik-Birokratik ada terdapat beberapa aktor seperti : Eksekutif

(Presiden), Legislatif (Kongres), kelompok kepentinngan, dan publik (pengamat

politik, masyarakat, politikus, dan media), bersama-sama berusaha merumuskan

dan menetapkan tujuan dengan menilai berbagai alternatif sarana dan menetapkan

pilihan melalui proses intelektual. Proses ini menjamin tidak ada semua aktor

yang dapat memperoleh semua target yang sesuai dengan keinginannya

masing-masing kecuali diadakannya proses bergaining diantara mereka. Hal ini

disebabkan masing-masing aktor mempunyai andil yang berbeda dalam isu yang

diperdebatkan, dimana para aktor melihat isu secara berbeda dan mempertaruhkan

14Dikutip dalam buku Mas’oed, Mochtar

(39)

14

sesuatu yang berbeda dalam permainan itu. Oleh sebab itu, para aktor mengambil

sikap yang berbeda dalam menyingkapi isu tersebut.

Dalam model ini, prilaku politik luar negeri bukanlah prilaku aktor yang

monopolit yaitu aktor yang memiliki tujuan yang jelas dalam pikirannya dan

melakukan tindakan untuk mencapainya. Namun prilaku tersebut hasil dari

permainan politik dalam membuat keputusan dan dalam mengimplementasikan

kebijakan. Seringkali yang terjadi nampak tidak sesuai dengan tujuan yang

seharusnya dikejar oleh pemerintah. Maka penelitian ini akan menekankan pada

proses bergaining games sebagai penentu prilaku politik luar negeri, dimana

setiap aktor memiliki tujuan yang berbeda-beda. Aktor kepentingan tersebut

saling berkoalisi dan membentuk suatu organisasi yang nantinya bersaing untuk

mempengaruhi para pembuatan keputusan. Dalam hal ini terjadi suatu proses

sosial yang masing-masing kelompok mempertahankan kepentingannya agar

sesuai dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah Amerika Serikat.

1.5.2 Model Sistem Pengaruh Kebijakan ( policy Influncers system model )

Kerangka konseptual untuk politik dalam negeri ini berfokus pada korelasi

antara pengambil keputusan (decision maker) dengan aktor-aktor politik dalam

negeri yang berupaya mempengaruhi politik luar negeri. Aktor-aktor politik

tersebut disebut dengan Policy Influencers (yang mempengaruhi kebijakan).

Hubungan antara aktor-aktor dalam negeri ini dengan para pengambil keputusan

disebut Policy Influencers System (sistem pengaruh kebijakan).

Policy Influencers System negara manapun merupakan serangkaian

(40)

15

politiknya. Aktor-aktor politik dalam negeri tersebut sering dianggap vital, karena

merupakan sumber dukungan bagi para pembuat kebijakan dalam memutuskan

suatu kebijakan.

Terkait dengan hal itu, maka William D. Coplin kemudian membagi model

Policy InfluencersSystem ini kedalam 4 model yaitu: (1) Bureaucratic Influencers

(birokrasi yang mempengaruhi), (2) Partisan Influencers (partai yang

mempengaruhi), (3) Interest Influencers (kepentingan yang mempengaruhi), dan

(4) Mass Influencers (opini publik atau massa yang mempengaruhi)15.

1. Bureaucratic Influencers ( birokrat yang mempengaruhi )

Salah satu tipe Policy Influencers yang ada disetiap negara modern adalah

Bureaucratic Influencers (birokrat yang mempengaruhi). Mengingat kompleksnya

fungsi pemerintah, maka berkembanglah organisasi-organisasi yang berskala luas

sebagai bagian dari lembaga Eksekutif. Bureaucratic Influencers merujuk pada

berbagai individu serta organisasi di dalam lembaga Eksekutif pemerintah yang

membantu para pengambil keputusan dalam menyusun serta melaksanakan

kebijakan luar negeri16. Anggota birokrasi yang bertindak sebagai Policy

Influencers kadangkala juga merupakan anggota kelompok pengambil keputusan

karena Bureaucratic Influencers memiliki pengaruh sangat besar dan akses

langsung pada pengambilan keputusan.

Adapun faktor lain yang menyebabkan Bureaucratic Influencers memiliki

pengaruh dalam proses perumusan kebijakan adalah karena para pengambil

15

Dikutip dalam buku Coplin, William D. Pengantar Politik Internasional: Suatu Telaah Teoretis. Terjemahan : Marsedes Marbun. Bandung: CV. Sinar Baru. 1992. Hal. 81-91

16

(41)

16

keputusan bergantung pada informasi-informasi penting dari Bureaucratic

Influencers dalam proses pembuatan kebijakan serta bantuan dari Bureaucratic

Influencers dalam melaksanakan kebijakan tersebut. Karena besarnya jasa

kelompok-kelompok birokrat bagi para pengambil keputusan, maka kelompok ini

terhadap kebijakan akhir cukup substansial. Kelompok-kelompok birokrat sangat

berpengaruh dalam pengambilan keputusan karena kelompok-kelompok tersebut

menyalurkan informasi kepada pengambil keputusan dan kemudian melaksanakan

kebijakan yang dikeluarkan oleh pengambil keputusan itu. Dalam sistem politik

terbuka dan tertutup, peranan Bureaucratic Influencers dalam proses penyusunan

kebijakan luar negeri tidak jauh berbeda. Dalam kedua sistem politik ini,

Bureaucratic Influencers sering beroperasi di belakang layar melalui pemberian

informasi untuk mengambil keputusan serta digunakan sebagai instrumen bagi

pelaksanaan keputusan tersebut17.

Terkait dengan hal tersebut, maka AIPAC kemudian berusaha untuk

mempengaruhi lembaga-lembaga pemerintahan AS, khususnya dalam badan

Legislatif (Kongres) dalam pemerintahan Bush dengan cara melakukan

pendistribusian anggota guna menyebarkan pengaruhnya dalam sistem pemerintah

AS dan untuk menyalurkan kepentingan-kepentingan atau tuntutan-tuntutannya.

Hal ini dilakukan dengan cara menempatkan orang-orangnya di lembaga-lembaga

penting dalam pemerintahan, yang mana anggota-anggota tersebut nantinya tidak

17

(42)

17

hanya berada pada kongres AS, tetapi juga berada di Gedung Putih dan Pentagon

yangmemegang peranan yang cukup penting18.

2. Partisan Influencers ( partai yang mempengaruhi )

Tipe Policy Influencers kedua adalah partai-partai politik yang

mempengaruhi (Partisan Influencers), yang bertujuan menyaring

tuntutan-tuntutan dari masyarakat kepada para pengambil keputusan yang berhubungan

dengan kebijakan-kebijakan pemerintah. Partisan Influencers ini berupaya

mempengaruhi kebijakan dengan cara menekan para pemerintah dengan

menyediakan dan menempatkan orang-orangnya yang bisa berperan dalam

pengambilan keputusan. Partisan Influencers dapat dipandang sebagai informasi

dua arah (penghubung) dan juga sebagai sesuatu yang mempengaruhi saluran

diantara para pengambil keputusan resmi dan anggota masyarakat19.

3. Interest Influencers (kepentingan yang mempengaruhi)

Interest Influencers terdiri atas sekelompok orang yang bergabung

bersama melalui serangkaian kepentingan yang sama, yang belum cukup luas

untuk bisa menjadi dasar aktivitas kelompok partai, namun sangat dibutuhkan

untuk memberikan sumber-sumber informasi untuk mendapatkan dukungan dari

Policy Influencers atau pengambil keputusan yang lain. Kebanyakan kepentingan

yang dibawa oleh kelompok ini bersifat ekonomis, tetapi juga bisa bersifat

non-ekonomis yang digerakkan oleh ikatan-ikatan geografis dan etnis diantara mereka.

18

John J. Mearsheimer, Stephen M. Walt. The Israel Lobby And U.S. Foreign Policy. Hal. 17-19. Dikutip dalam An edited and reworked version of this paper was published in the London Review of Books Vol. 28, No. 6 (March 23, 2006), and is available online at www.lrb.co.uk, 1 Januari 2013

19

(43)

18

Interest Influencers bukanlah yang menentukan kebijakan luar negeri dari

sebuah negara tetapi Interest Influencers merupakan faktor penting dalam proses

pembuatan kebijakan luar negeri karena Interest Influencers berperan dalam

mempengaruhi perhitungan para pengambil kebijakan luar negeri sebuah negara20.

4. Mass Influencers (opini publik atau massa yang mempengaruhi)

Tipe Policy Influencers yang terakhir adalah opini publik atau Mass

Influencers (massa yang mempengaruhi) yang terwujud dalam opini publik yang

dibentuk oleh media massa yang merupakan suatu hal yang sangat

dipertimbangkan oleh para pengambil keputusan dalam proses penyusunan

kebijakan luar negeri. Dampak dari sikap Mass Influencers bagi pengambil

keputusan luar negeri sangat beraneka ragam, sesuai dengan tipe sistem

politiknya.

Dalam sistem politik tertutup, sikap dan opini masyarakat sangat

dipengaruhi oleh para pembuat kebijakan itu sendiri dengan memanfaatkan

komunikasi massa atau peranan media (surat kabar, radio, televisi) serta partai

yang pro terhadap rezim yang tengah berkuasa, pemerintah kemudian membangun

suatu iklim opini yang mendukung kebijakan-kebijakan luar negeri mereka.

Namun hal tersebut tidak bisa dijadikan suatu kesimpulan bahwa persetujuan

rakyat terhadap berbagai kebijakan bersifat otomatis karena tidak selamanya

rakyat setuju atau diam terhadap kebijakan yang akan dibuat tersebut sehingga

para pengambil keputusan harus secara cermat membangun iklim opini publik

untuk menutup peluang bagi rakyat untuk mengubah kebijakan itu. Sedangkan

20

(44)

19

dalam sistem politik terbuka, seperti di Negara demokratis, opini publik lebih

bebas dari manipulasi langsung para pengambil keputusan meskipun memang

tidak sebebas yang diharapkan, kebebasan yang berdasarkan pada kebebasan

berbicara dan kebebasan pers. Di sisi lain, para pengambil keputusan tersebut

membutuhkan Mass Influencers dalam pemilu dan sekalipun publik tidak

mendikte politik luar negeri yang harus diambil tetapi publik memainkan peranan

yang penting dalam pengambilan keputusan21.

Mengingat hal tersebut maka AIPAC sendiri juga menguasai media-media

massa di Amerika dan menjadikannya sebagai sarana dan cara atau sebagai alat

propaganda untuk memperburuk citra musuhnya, yang secara tak langsung

memberikan dampak serta pengaruhnya terhadap opini publik masyarakat

Amerika, sebab masyarakat bisa menjadi fungsi penekan dalam proses pembuatan

kebijakan luar negeri di Amerika. Media massa digunakan untuk

menyebarluaskan berita, wacana, dan debat politik yang menguntungkan Israel

serta mensensor berita dan kritik yang merugikan Israel22. AIPAC sudah

mengkhususkan sejumlah pakar, ahli, wartawan dan kolomnis untuk menjadi

peneliti atau pengamat bagi ratusan majalah, koran dan laporan harian yang ada di

50 wilayah negara bagian guna mempermudah AIPAC dalam mempengaruhi para

pembuat kebijakan luar negeri AS.

Adapun kemudian dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisa

permasalahan melalui dua model Policy Influencers System diatas, yaitu melalui

Bureaucratic Influencers (birokrat yang mempengaruhi) dan Mass Influlencers

21

Ibid,. Hal. 81-91 22

(45)

20

(opini publik atau media massa yang mempengaruhi). Hal ini dikarenakan AIPAC

dalam pergerakannya lebih mengutamakan penyebaran pengaruh dengan

menggunakan saluran formal dan institusional lainnya. Hal ini dapat dilihat dari

AIPAC yang berupaya memasukan anggota-anggotanya kedalam struktur

pemerintahan Presiden George Walker Bush serta penguatan pengaruh yang juga

dilakukan di media massa melalui anggota-anggotanya yang merupakan jurnalis,

kolumnis, dan akademisi. Adapun kesemuanya tersebut nantinya akan saling

berkerjasama dalam mempengaruhi proses perumusan kebijakan luar negeri AS

agar sesuai dengan kepentingannya.

1.5.3 Konsep Kelompok Kepentingan (Interest Group Concept)

Kelompok kepentingan (Interest Group)23 adalah sekelompok individu

yang menyalurkan kepentingan-kepentingannya melalui struktur dan cara yang

berbeda dengan cara yang ditempuh oleh sekelompok individu yang lainnya.

Sebagai sarana untuk menyampaikan atau memperkuat penyampaian tuntutan

kepentingan anggota masyarakat terhadap sistem politik, kelompok kepentingan

menduduki posisi penting dalam setiap sistem politik. Sebagai kelompok yang

terorganisasi, mereka tidak hanya memiliki sistem keanggotaan yang jelas, tetapi

juga memiliki pola kepemimpinan, sumber keuangan untuk membiayai kegiatan,

dan pola komunikasi baik ke dalam maupun ke luar organisasi24.

Menurut Gabriel A. Almond kelompok kepentingan adalah setiap organisasi

yang berusaha mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah, pada waktu yang sama,

23

Dikutip dalam buku Haryanto, Drs. Sistem Politik: Suatu Pengantar. 1982. Yogyakarta: Liberty. Hal. 72

24

(46)

21

berkehendak memperoleh jabatan publik, yaitu jabatan politik maupun pemerintahan.

Kelompok-kelompok kepentingan yang dibentuk ini bertujuan untuk memperkuat dan

mengefektifkan tuntutan-tuntutan mereka dengan mengartikulasikan kepentingan

mereka melalui anggota dewan, parlemen atau pejabat pemerintahan25.

Kelompok kepentingan memiliki tujuan untuk memperjuangkan sesuatu

kepentingan dan mempengaruhi lembaga-lembaga politik agar mendapatkan

keputusan yang menguntungkan atau menghindarkan keputusan yang merugikan.

Kelompok ini muncul atas dasar rasa kesamaan kepentingan dan dalam

tindakannya untuk mempengaruhi keputusan para pembuat kebijakan su

Gambar

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Konsep dan teori yang ada dalam penelitian ini akan digunakan untuk membantu menjawab permasalahan yang ada yaitu bagaimana pengaruh neokonservatif terhadap

Bush terhadap invasi Amerika Serikat ke Irak pada tahun 2003, maka penulis akan menggunakan teori kebijakan luar negeri yang telah dijelaskan di atas.. Teori ini akan