• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Zakat Pada Lembaga Kemanusiaan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manajemen Zakat Pada Lembaga Kemanusiaan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

POS KEADILAN PEDULI UMAT (PKPU)

DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

UMAT

Skripsi

DiajukanUntuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Abdul Aziz

NIM: 109053000001

KONSENTRASI MANAJEMEN ZIS DAN WAKAF

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

Abdul Aziz, NIM 109053000001, Manajemen Zakat pada Lembaga Kemanusiaan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat, Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Di bawah bimbingan Drs. Study Rizal LK, MA.

Manajemen zakat merupakan proses pengelolaan zakat yang berkaitan dengan pengumpulan dan pendistribusian yang dilaksanakan oleh suatu lembaga. Kunci sukses dari suatu lembaga amil zakat apabila pengelolaan dilembaga tersebut berjalan dengan baik, baik dalam penghimpunannya maupun dalam pendayagunaannya, agar dana zakat tidak hanya untuk konsumtif saja akan tetapi dapat bermanfaat bagi para mustahiknya, agar mustahik tidak terus menerus menjadi mustahik.

Judul yang diangkat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen zakat yang dilakukan oleh Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dalam meningkatkan kesejahteraan umat melalui beberapa programnya yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi dan kebencanaan. Namun dalam hal ini penulis lebih cenderung membahas kesejahteraan umat dilihat dari aspek ekonomi.

Dalam hal metode penelitian penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu untuk mengungkapkan masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan situasi atau pristiwa dari penelitian. Dan untuk melengkapi data yang diperlukan, penulis menggunakan langkah pengumpulan data dari informan dan buku terkait dari perpustakaan yang telah disediakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Observasi (pengamatan langsung) dan wawancara dengan Manajer Penghimpunan Zakat Infaq Shodaqoh (ZIS), Manajer Humas, Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) dan Divisi Pemberdayaan yang bertugas dalam mengatur dana Zakat Infaq Shodaqoh (ZIS), yang diperoleh untuk kemudian disalurkan kepada para mustahik guna memberikan bantuan dalam proses peningkatkan kesejahteraan umat. Sehingga penulis mendapatkan data yang akurat sesuai dengan yang dibutuhkan dalam proses penelitian.

(6)

i

KATA PENGANTAR

ِﻢـــــْﯿِﺣَّﺮﻟا ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻟا ِﷲا ِﻢــــــــــــــْﺴِﺑ

Alhamdulilah, untaian kata syukur penulis haturkan kepada sang pencipta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Shalawat seiring salam senantiasa terhaturkan kepada panutan umat, Nabi Muhammad S.A.W. yang selalu kita harapakan syafaatnya kelak.

Skripsi ini penulis ajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana komunikasi Islam (S.Kom.I). Tentu hal ini tidak akan luput dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan optimal. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis haturkan ucapan terimakasih kepada Kedua Orang Tua penulis, Ayah Momon SST dan Ibu Eka Wigunartiyang tidak pernah bosan mencurahkan cinta, kasih sayang serta doanya yang selalu mengiringi penulis dalam proses menyelesaikan skripsi ini sehingga skipsi ini pun dapat di selesaikan. Dan penulis juga haturkan terimakasih kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs. Wahidin Saputra, MA selaku Pudek I, Drs. H. Mahmud Jalal, MA, selaku Pudek II, Drs. Study Rizal LK, MA selaku Pudek III

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Program Studi Manajemen Dakwah dan H. Mulkannasir, S.Pd, MM. selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Dakwah

3. Drs. Study Rizal LK, MA selaku pembimbing skripsi yang dengan sabar dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis hingga selesai skripsi ini.

4. Para dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu komunikasi yang telah memberikan sumbangsih wawasan keilmuan dan bimbingan selam penulis berada dalam masa-masa perkuliahan.

(7)

ii

6. Segenap Staff Akademik dan Staff Perpustakaan Dakwah serta Perpustakaan Umun UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Para pengurus Lembaga Kemanusiaan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Pusat yang telah banyak membantu dalam meyelesaikan skripsi ini. Khususnya kepada Bpk.Dedy Fenalosa, Bapak Sukismo, Bapak Bobby Cahyono, Bapak Mukhlis dan Bapak Akbar Juga kepada informan diluar Lembaga Kemanusiaan PKPU pusat sepertiBang Sirwan S.Kom.I selaku orang yang pernah meneliti di berbagai lembaga zakat seperi BAZNAS, Dhompet Dhuafa, Rumah Zakat, PKPU dll.

8. Rekan dan sahabat penulis dari Jurusan Manajemen Dakwah dan umumnya teman-teman di Fakultas Dakwah yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Hususnya penulis haturkan terimakasih kepada Aries Firdaus, Ridwan Saputra, Yudistira Kusuma, Oji,Syarifudin, Imroatus Solati, Eneng Herawati, Aditya Yudho Negoro, Syamsul Bahri dan teman-teman yang selalu menemani penulis setiap harinya, baik langsung dan tidak langsung.

9. Rekan dan sahabat penulis dari Kampus KAHFI BBC Motivator School, Organisasi Himpunan Qori dan Qori’ah Mahasiswa (HIQMA), Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati (KMSGD) dan Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Kuningan (IPPMK) yang telah memberikan pengalaman berharga selama penulis menjalankan kegiatan sebagai mahasiswa di kampus UIN Syarif Hiayatullah Jakarta.

10.Akhirnya, semoga setiap usaha dan upaya yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, mendapatkan kebaikan yang setimpal dan mudah-mudahan skripsi ini bisa bermanfaat untuk berbagai pihak.

Jakarta, 27 Februari 2014

(8)

v

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL………..vii

DAFTAR GAMBAR……….viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 3

D. Tinjauan Pustaka ... 4

E. Metodologi Penelitian... 5

F. Sistematika Penulisan... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Manajemen 1. Pengertian Manajemen... 12

2. Fungsi Manajemen... 14

3. Unsur-unsur Manajemen... 18

B. Zakat 1. Pengertian Zakat... 19

(9)

vi

3. Hikmah dan Manfaat Zakat………...24

4. Penghimpunan Zakat...26

5. Pendayagunaan Zakat... 28

C. Kesejahteraan Umat 1. Pengertian Kesejahteraan Umat...30

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA KEMANUSIAAN PKPU A. Sejarah Singkat Berdirinya Lembaga Kemanusiaan PKPU...32

B. Visi, Misi dan Tujuan Lembaga Kemanusiaan PKPU...33

C. Struktur Organisasi PKPU………...35

D. Program Kerja Lembaga Kemenusiaan PKPU...37

E. Sumber-sumber Dana Lembaga Kemanusiaan PKPU...43

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS A. Manajemen Penghimpunan Zakat pada PKPU...44

B. Manajemen Pendayagunaan Zakat pada PKPU... 51

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...64

B. Saran………...66

(10)

vii DAFTAR TABEL

[image:10.595.101.497.218.614.2]

Tabel 4.1 Data Perkembangan Usaha Anggota………60

(11)

viii DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 36

Gambar 4.1 Diagram Pembagiaan Wewenang ... 46

[image:11.595.100.497.226.606.2]

Gambar 4.2 Grafik Penghimpunan PKPU Pusat tahun 2010-2013 ... 49

Gambar 4.3 Grafik Penghimpunan PKPU Cabang tahun 2010-2013 ... 50

Gambar 4.4 Grafik Perkembangan Pengembalian Dana Bergulir ... 59

Gambar 4.5 Grafik Prosentase Perkembangan Usaha ... 60

(12)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen zakat adalah proses pengelolaan zakat yang berkaitan

dengan pengumpulan dan pendayagunaandengan tujuan mensejahterakan perekonomian masyarakat.

Dari pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulkan bahwa tujuan pengelolan zakat adalah meningkatnya kesadaran dalam penunaian dan dalam pelayanan ibadah zakat, meningkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan

dalam upayamewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah memandang zakat sebagai hal yang penting dikalangan

masyarakat. Untuk menuju efektifitas, intensif, profesionalisme, peningkatkan kesadaran dan hasil pengumpulan, serta penempatan zakat sebagai dana yang sangat potensial bagi peningkatan kesejahteraan

masyarakat baik pada bidang pendidikan, kesehatan dan perekonomian umat.1 Dalam perberdayaannya zakat tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk

hal-hal yang bersifat konsumtif, tetapi juga untuk sesuatu yang bersifat produktif. Dengan pemanfaatan zakat untuk kegiatan yang produktif akan memberikan income (pemasukan) bagi para mustahik dalam kelangsungan

hidupnya. Para mustahikakan terbantu untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang akan mendapatkan kesejahteraan bagi dirinya dan

1

(13)

keluarganya yang selanjutnya berdampak bagi kesejahteraan masyarakat pada

umumnya.

Pengelolaan zakat di Indonesia hingga kini belum memberikan hasil

yang optimal. Pengumpulan maupun pemberdayaan dana zakat masih belum memberikan pengaruh terlalu besar bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Padahal, pengelolaan zakat telah ditopang oleh sebuah perangkat

hukum yaitu UU No.23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat.

Oleh karena itu lembaga kemanusiaan Pos Keadilan Peduli Umat

(PKPU) hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai amil zakat yang fokus terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat dari penggabungan zakat fitrah dan zakat.

Dari permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk membahas penelitian

skripsi dengan judul “Manajemen Zakat pada Pos Kemanusiaan Peduli

Umat (PKPU) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka manajemen zakat yang dimaksud dalam skripsi ini berkaitan dengan penghimpunan dan pendayagunaan.

1. Pembatasan Masalah

Yang dimaksud manajemen zakat pada penelitian ini adalah :

(14)

b. Bagaimana metode pendayagunaan zakat yang dilakukan oleh Pos

Keadilan Peduli Umat (PKPU)? 2. Perumusan Masalah

Secara umum manajemen yang dilakukan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dalam meningkatkan kesejahteraan umat dapat dirinci sebagai berikut:

a. Bagaimana penghimpunan zakat yang dilakukan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)?

b. Bagaimana proses pendayagunaan zakat yang dilakukan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dalam meningkatkan kesejahteraan umat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui proses penghimpunan zakat yang dilakukan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU).

b. Untuk mengetahui hasil pendayagunaan zakat yang dilakukan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dalam meningkatkan kesejahteraan umat.

Sedangkan yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah :

a. Bagi Penulis :Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang manajemen zakat pada Pos

Keadilan Peduli Umat (PKPU)

b. Bagi Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) :Penelitian ini diharapkan

(15)

lembaga kemanusiaan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dalam

melakukan manajemen sehingga proses penghimpunan dan pendayagunaan dapatlebih baik.

c. Bagi Akademis : Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan sebagai bahan rujukan tambahan referensi atau perbandingan penelitian selanjutnya bagi bidang

manajemen mengenai penghimpunan dan pendayagunaan pada Lembaga Amil Zakat (LAZ).

D. Tinjauan Pustaka

Sebelum penulis menentukan penelitian penulis mendapatkan inspirasi

dari beberapa penelitian sebelumnya, diantaranya skripsi pertama berjudul,

“Pengelolaan Zakat pada BAZDA Tangerang Selatan dalam

Meningkatkan Kesejahteraan Umat”,yang ditulis oleh Devi Putri Isnaeni

(108053000052) Jurusan MD (2008), dalam tulisannya lebih membahas tentang Pengelolaan Zakat yang dilakukan oleh BAZDA Tangerang Selatan

mulai dari pengumpulan zakat dan pendayagunaan zakat.

Kedua, “Manajemen Zakat Badan Amil Zakat Infaq dan

(BAZIS) DKI Jakarta”,yang ditulis oleh Nasikhin (103053028714)

Jurusan MD (2003), dalam tulisannya membahas tentang Pola Pendayagunaan Dana Zakat untuk Mengentaskan kemiskinan yang

dilakukan oleh Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang di Kecamatan Cipondoh dan didayagunakan menurut skala prioritas dengan

(16)

Ketiga, “Pendistribusian Dana Zakat Untuk Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat pada Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kab.

Karawang”,yang ditulis oleh Mukhlisin (104053002059) Jurusan MD

(2004), Pada skripsi ini membahas tentang pendistribusian dana zakat pada BadanAmil Zakat Daerah (BAZDA) Kab. Karawang dalam pemberdayaan ekonomi dan faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam

pendistribusian dana zakat.

Adapun setelah mempelajari ketiga skripsi tersebut penulis

tertarikmembahas penelitian dengan judul “Manajemen Zakat Pada Lembaga Kemanusiaan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)dalam

Meningkatkan Kesejahteraan Umat”.

E. Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunkan pendekatan kualitatif yang bersifat

deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan

berdasarkan fakta yang terjadi. Berikut beberapa prosedur pendekatan kualitatif

yang akan digunakan dalam penelitian ini, diantaranya:

1. Sumber Data

a. Primer yakni sumber data yang diperoleh secara langsung dari

sumber, pertama melalui wawancara kepada pihak internal dan staf-staf pengurus Lembaga Kemanusiaan PosKeadilanPeduliUmat (PKPU) Pusat yang dianggap dapat memberikan informasi yang

(17)

1). Manajer Humas lembaga kemanusiaan PosKeadilanPeduliUmat

(PKPU) yaitu Bapak Sukismo SH.

2). Manajer Penghimpunan Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS)

lembaga kemanusiaan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) yaitu Bapak Dedy Fenalosa SE.

3) Sumber Daya Manusia (SDM) bagian pelatihan lembaga

kemanusiaan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) yaitu Bapak Bobby Cahyono.

4) Program Executive Bidang Microfinance lembaga kemanusiaan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) yaitu Bapak Mukhlis, S.Kom. b. Sekunder yakni sumber data yaang diperoleh dari laporan-laporan

yang dikeluarkan lembaga kemanusiaan PosKeadilanPeduliUmat (PKPU) Pusat serta diperoleh dari literatur kepustakaan, seperti

buku-buku, majalah, koran, serta sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Subjek dan objek penelitian

Subjek dalam penelitian ini ialah lembaga kemanusiaan Pos

Keadilan Peduli Umat (PKPU).

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Manajemen Zakat pada Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dalam Meningkatkan

(18)

3. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung yaitu teknik

pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala dan subjek yang diteliti.2

Dalam observasi ini peneliti melakukan pengamatan langsung

pada pengurus Lembaga Kemanusiaan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Pusat. Hal ini guna mengetahui keadaan fenomena yang

sebenarnya terjadi yang berkaitan dengan masalahpenelitian. b . Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data

dalam metode survei melalui daftar pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap responden (subjek).3

Penulis juga melakukan wawancara dengan pengurus lembaga kemanusiaan PosKeadilanPeduliUmatPKPU Pusat sebagai sample orang-orang yang terlibat dalam memberikan gambaran tentang isu

permasalahan yang menyangkut penelitian ini.Dari beberapa pengurus yang terlibat dalam setiap kegiaatan yang dilakukan

olehPosKeadilanPeduliUmat(PKPU) penulis hanya mewawancarai 4 orang pengurus PKPU Pusat seperti Dedy Fenalosa, SE sebagaiManajer ZakatInfaqShodaqoh (ZIS) Sukismo,SH

sebagaiManajer Humas, Bobby

2

Wiranto Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 1980), cet. 7, hlm. 162.

3

(19)

CahyonosebagaisumberdayamanusiabagianpelatihandanMukhlis,

S.Komsebagai program pengembanganekonomi. c. Dokumen

Merupakan teknik pengumpulan data berdasarkan data-data yang tidak langsung dapat berbentuk foto dan arsip. Peneliti mengumpulkan, membaca dan mempelajari berbagai bentuk data

tertulis (buku, buletin atau jurnal) yang dimilikioleh Lembaga Kemanusiaan PosKeadilanPeduliUmat (PKPU) Pusatyang

berhubungan dengan penelitian ini. d. Studi Kepustakaan

Merupakan suatu usaha untuk memperoleh data sekunder. Hal

ini penting untuk mendapatkan teori-teori dan data-data untuk memperkuat argumentasi. Selanjutnya penelitian kepustakaan yang

dilakukan dengan membaca, mempelajari, mencatat, dan merangkum teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah pokok pembahasan melalui buku-buku, skripsi terdahulu, majalah, surat kabar, artikel,

buletin, brosur, internet dan media lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

4. Teknik Analisis Data.

Dari data yang dikumpulkan dari tiga cara yang disebutkan

sebelumnya yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian agar data dalam penelitian ini dapat lebih akurat maka penulis

(20)

berdasarkan informan, pendapat pakar dan catatan lapangan,

kemudian langkah selanjutnya adalah data-data tersebut disusun secara sistematis lalu diklasifikasi untuk kemudian dianalisis sesuai

dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, untuk disajikan dalam bentuk laporan ilmiyah.

5. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan yang digunakan berpedoman pada

buku pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk. Diterbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan II, April 2007.4

6. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini berada di Jl. Raya Condet No. 27-G Batu Ampar, Jakarta Timur 13520. Sedangkan untuk penelitiannya penulis menghabiskan waktu selama 1 bulan sejak tanggal 2 Desember 2013

sampai dengan tanggal 10 Januari 2014.

F. Sitematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penelitian, penulis membagi pembahasan menjadi lima bab, adapun pembahasannya adalah sebagai

berikut :

4

Hamid Nasuhi. dkk.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan

(21)

Bab I : Pendahuluan

Penulis mengurai beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian ini, pada bagian awal diuraikan tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data, dan diakhiri dengan uraian tentang sistematika penulisan.

Bab II: Landasan Teoritis

Membahas tentang definisi-definisi judul penelitian baik ditinjau

dari etimologi maupun terminologi yang bersandar dari kepustakaan yang rajih. Yakni mengenai pengertian manajemen dan zakat,pengertian

manajemen zakat, juga menjelaskan tentang kesejahteraan umat.

Bab III : Profil Lembaga Kemanusiaan PosKeadilanPeduliUmat

(PKPU)

Pada bab ini penulis akan memaparkan gambaran umum mengenai Lembaga KemnusiaanPos Keadilan Peduli Umat(PKPU), mulai dari

sejarah berdirinya, visi-misi, struktur organisasi, program kerja, dan lain sebagainya.

Bab IV : Hasil Temuan dan Analisis

(22)

pengumpulan zakat dan manejemen pendistribusian zakat serta

analisis-analisis terhadap peningkatan kesejahteraan umat.

Bab V: Penutup

Merupakan bab akhir, dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dari seluruh pembahasan sebelumnya dan sekaligus menjawab

(23)

12

LANDASAN TEORI

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Jika ditinjau pengertian manajemen secara etimologi (bahasa) kata “manajemen” berasal dari bahasa Inggris “manage, to manage” yang artinya pengatur, mengurus dan mengelola.1

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) manajemen berarti: a. Proses penggunaan sumberdaya yang efektif untuk mencapai sasaran b. Pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan.2

Sementara pada sumber lain menurut Saud Hasan, disebutkan bahwa manajemen berarti proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan berbagai usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi, yang telah ditetapkan.3

Sedangkan secara terminologi terdapat banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :

1 Jhon M.Echol dan Hasan Sadily, Kamus Inggris dan Indonesia (Jakarta : Gramedia, 1997),

Cet. Ke-24. hlm.72

2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2001) edisi ke-111. hlm. 708

3 Saud Hasan, Manajemen, Pokok-Pokok Pengertian dan Soal Jawaban, (Yogyakarta: BPPE,

(24)

Malayu S.P Hasibuan berpandangan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 4

Tidak jauh berbeda dengan pandangan sebelumnya M. Manulang mengartikan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, peng-organisasian, penyusunan, penggerakan dan pengawasan sumberdaya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.5

Manajemen adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Mengenai ini pun sebenarnya belum ada keseragaman pendapatsegolongan mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan sebagian lagi mengatakan bahwa manajemen adalah seni. Maka sebenarnya kedua pendapat terebut mengandung kebenaran yang sama.

Jika menyimak definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen, yaitu:

a. Manajemen menpunyai tujuan yang ingin dicapai. b. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dan seni.

c. Manajemen merupakan serangkaian proses yang sistematis dan terkordinasi.

d. Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab.

4James A.F.Stoner, Management (New York:Prentice/Hall International,Lac.,Engleword

Cliffs,1982) hlm. 8

(25)

e. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi. f. Manajemen hanya alat untuk mencapai tujuan.

2. Fungsi Manajemen

Para ilmuan telah sepakat bahwa pada dasarnya jenis keseluruhan fungsi-fungsi manajemen dapat digolongkan kepada dua jenis utama, yaitu fungsi-fungsi organik dan fungsi yang digolongkan kepada dua jenis fungsi-fungsi organik dan fungsi penunjang :

a. Fungsi organik adalah keseluruhan fungsi utama, yang mutlak diperlukan oleh para manajer dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi-fungsi organik tersebut merupakan penjabaran kebijaksanaan dasar atau strategi organisasi yang telah ditetapkan dan harus digunakan sebagai dasar bertindak.

b. Fungsi-fungsi penunjang adalah berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh orang-orang atau satuan kerja dalam organisasi yang dimaksud mendukung semua fungsi organik para manajer.6

Demikian pendapat para ahli mengenai fungsi manajemen tersebut walaupun berbeda, namun secara umum mempunyai kesamaan. Disini penulis hanya menggunakan 4 fungsi manajemen yang sering dan biasa digunakan yaitu: planning, organizing, actuating, controlling.

(26)

Agar lebih mudah dipahami, arti, dan maksud dari setiap fungsi manajemen maka diuraikan sebagai berikut:

a. Planning (Perencanaan)

Perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan meliputi usaha pemilihan berbagai alternative tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang akan dijalankan. 7

Proses perencanaan menurut Abdul Rosyad Shaleh dalam bukunya Manajemen Dakwah Islam, terdiri dari beberapa langkah, yaitu:

1) Perkiraan dan penghitungan masa depan (Forecasting)

2) Penentuan dan perumusan sasaran dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan

3) Penetapan tindakan-tindakan dalam prioritas pelaksanaannya 4) Penetapan metode

5) Penetapan penjadwalan waktu 6) Penetapan lokasi

7) Penetapan biaya, fasilitas dan faktor-faktor lain yang diperlukan.8

b. Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, serta wewenang dan tanggung jawab

7 Sukarto Reksohadiprojo, Dasar-Dasar Manajemen, (Yogyakarta: BPEE-Yogyakarta, 2007),

hlm.21

8 Abdul Rasyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), Cet ke-3

(27)

sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 9

Sedangkan menurut Drs. Malayu Hasibuan bahwa pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan pengeturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menyempatkan orang-orang pada aktifitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang secara relative didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas-aktifitas tersebut. 10

c. Actuating (Penggerakan)

Apabila perencanaan, pengorganisasian sudah ada, maka fungsi Actuating(penggerakan) sudah dapat dilakukan untuk merealisir tujuan organisasi,lembaga dan sejenisnya.George R. Terry, Sebagaimana berpendapat bahwa penggerakan adalah suatu kegiatan untuk mengintegrasikan usaha-usaha anggota dari satu kelompok, sehingga melalui tugas-tugas mereka dapat terpenuhi tujuan pribadi dan kelompok. 11

Pergerakan merupakan suatu proses pengarahan dan mempengaruhi semua karyawan agar mau bekerjasama dan bertanggung jawab dengan antusiasme dan efektif dalam mencapai tujuan organisasi. Secara umum tujuan pengarahan yang ingin dicapai pada setiap kegiatan adalah membina

9 Sondang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet ke-2,

hlm.60

10 Melayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

1986),Cet-XIV, hlm. 119

(28)

disiplin kerja, dan membantu motivasi yang terarah. Kegiatan mengarahkan dan mempengaruhi ini mencakup empat kegiatan penting yaitu: 12

1) Penyuluhan 2) Pelatihan 3) Bimbingan dan 4) Komunikasi

Penggerakkan ini merupakan fungsi terpenting dalam manajemen, karena bagaimana pun juga moderennya peralatan tanpa dukungan sumberdaya manusia tidak dapat apa-apa.

d. Controlling (Pengawasan)

Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. 13

Sedangkan menurut definisi yang dikemukakan George R. Terry, pengawasan manajemen adalah mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan sebab-sebab penyimpangan-penyimpangan dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan.14

Dapat ditarik kesimpulan pengawasan merupakan proses untuk mengetahui tujuan organisasi apakah sudah tercapai serta membantu penilaian dalam penetapan standar yang telah dilaksanakan secara efektif.

12 Morrisan, M.A. Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Jakarta: Kencana, 2008), Cet.ke-1,

hlm. 154.

13T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Yogyakarta : PT.

Liberty, 1985), hlm. 23-25

14 George R. Terry dan Leslie W Rue, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara,

(29)

3. Unsur-Unsur Manajemen

Agar manajemen dapat berjalan dengan proses yang baik dan benar serta mencpai tujuan dengan sebaik-baiknya, maka diperlukan manajer/pimpinan biasanya menggunakan dengan istilah 6 M yang terdiri dari unsur-unsur manajemen diantaranya adalah: 15

a. Man (Manusia)

Manusia memiliki peran yang sangat penting dalam melakukan beberapa aktifitas karena manusialah yang menjalankan semua program yang direncanakan.Oleh karena itu tanpa adanya manusia, maka pengelolaan zakat tidak mungkin berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

b. Money (Uang)

Uang digunakan sebagai saran manajemen dan harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang digunakan berjalan dengan baik dan tidak mengeluarkan uang yang begitu besar.

c. Material (Bahan)

Material dalam manjemen dapat diartikan sebagai bahan atau data dan informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan digunakan sebagai pelaksana fungsi-fungsi dari manajemen.

15 M, Manulang,Dasar – DasarManajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), Cet. Ke-15.

(30)

d. Machines (Mesin)

Mesin adalah suatu alat yang digunakan sebagai proses pelaksana kegiatan manajemen dengan menggunakan teknologi.

e. Methods (Metode)

Metode atau cara bisa diartikan sebagai sarana atau alat manajemen, karena untuk mencapai sebuah tujuan harus menggunakan metode atau cara yang efektif. Namun, metode-metode yang ada harus disesuaikan dengan perencanaan yang telah dibuat, agar metode tersebut dapat tepat sasaran. f. Market (Pasar)

Pasar merupakan salah satu sarana manajemen penting lainnya.Pasar dipergunakan sebagai tempat pendistribusian barang-barang yang sudah dihasilkan.

B. Zakat

1. Pengertian Zakat

Ditinjau dari segi bahasa, zakat adalah isim masdar dari kata zakka, yazku, zakkatan.Oleh karena kata dasar zakat adalah zakka yang berarti berkah, tumbuh bersih, baik dan bertambah16. Dalam pengertian lain, zakat juga berarti tumbuh, berkembang, kesuburan atau tumbuh.17

(31)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) zakat diartikan sebagai jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya yaitu fakir miskin dan sebagainya menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak.18

Zakat adalah cambuk ampuh yang membuat zakat tidak hanya menciptakan pertumbuhan material dan spiritual bagi orang-orang miskin, tetapi juga mengembangkan jiwa dan kekayaan orang-orang kaya.19

Zakat adalah sistem sosial, karena ia berfungsi menyelamatkan masyarakat dari kelemahan baik karena bawaan ataupun karena keadaan, menanggulangi berbagai bencana dan kecelakaan, memberikan santunan kemanusiaan yang berada menolong yang tidak punya, yang kuat membantu yang lemah, memperkecil perbedaan antara si kaya dan si miskin.20

Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat disebutkan bahwa zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.21

18 Departeman Penddikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2005), hlm. 1279

19 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, (Jakarta:Litera Antar Nusa, 1896), cet. 2, hlm. 35 20YusufQardhawi, Hukum Zakat, (Jakarta:Litera Antar Nusa, 1896), cet.2,hlm.1118

21 Depag RI, Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat Pasal 1

(32)

Lembaga penelitian dan pengkajian masyarakat (LPPM) Universitas Islam Bandung (UNISBA) 1991, merinci lebih lanjut pengertian zakat yang ditinjau dari segi bahasa sebagai berikut:22

a. Tumbuh, artinya menunjukkan bahwa benda yang dikenai zakat adalah benda yang tumbuh dan berkembang baik (baik dengan sendirinya maupun dengan diusahakan, lebih-lebih dengan campuran dari keduanya)dan jika benda tersebut sudah dizakati, maka ia akan lebih tumbuh dan berkembang biak, serta menumbuhkan mental kemanusiaan dan keagamaan pemiliknya (muzakki) dan penerimanya (mustahik).

b. Baik, artinya menunjukkan bahwa harta yang dikenai zakat adalah benda yang baik mutunya, dan jika itu telah dizakati kebaikan mutunya akan lebih meningkat, serta akan meningkatkan kualitas muzakki dan mustahik-nya.

c. Berkah, artinya menunjukkan bahwa benda yang dikenai zakat adalah benda yang mengandung berkah (dalam arti potensial). Potensial bagi perekonomian, dan membawa berkah bagi setiap orang yang terlibat di dalamnya jika benda tersebut telah dibayarkan zakatnya.

d. Suci, artinya bahwa benda yang dikenai zakat adalah benda suci. Suci dari usaha yang haram, serta mulus dari gangguan hama maupun penyakit dan jika sudah dizakati, ia dapat mensucikan mental

22 Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 3,

(33)

muzakki dari akhlak jelek, tingkah laku yang tidak pantas dan dosajuga bagi mustahik-nya.

e. Kelebihan, artinya benda yang dizakati merupakan benda yang melebihi dari kebutuhan pokok muzakki, dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pokok mustahik-nya. Tidaklah bernilai suatu zakat jika menimbulkan kesengsaraan bagi muzakki. Zakat bukan membagi-bagi atau meratakan kesengsaraan, akan tetapi justru meratakan kesejahteraan dan kebahagiaan bersama.

(34)

akan terkikis, menuju terciptanya tatanan sebuah masyarakat yang baldatun thoyibatun wa rabbun ghofur.23

2. Macam-Macam Zakat

Secara umum zakat terbagi menjadi dua: a. Zakat Fitrah

Zakat Fitrah merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim yang mempunyai kelebihan dari nafkah keluarga yang wajar yang dilaksanakan maksimal sebelum khatib turun dari mimbar pada hari raya Idul Fitri, sebagai tanda syukur kepada Allah karena telah selesai menunaikan ibadah puasa. Selain untuk menggembirakan hati fakir-miskin pada hari raya idul fitri.Zakat fitrah dimaksudkan untuk membersihkan dosa-dosa kecil yang mungkin ada ketika melaksanakan puasa ramadhan.24

b. Zakat Maal atau Zakat Harta

Zakat Harta adalah bagian dari harta kekayaan seseorang (juga badan hukum) yang wajib dikeluarkan untuk golongan orang-orang tertentu setelah dipunyai selama jangka waktu tertentu dalam jumlah minimal tertentu.25

23 Lili Bariadi, dkk., Zakat dan Wirausaha, hlm. 6

(35)

3. Hikmah dan Manfaat Zakat

Zakat adalah ibadah dalam bidang harta yang mengandung hikmah dan manfaat yang demikian besar dan mulia, baik yang berkaitan dengan orang yang berzakat (muzakki), penerimanya (mustahik), harta yang dikeluarkan zakatnya, maupun bagi masyarakat keseluruhan.26 Hikmah dan manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:

Pertama, sebagaiperwujudan keimanan kepada Allah SWT, mensyukuri

nikmat-Nya, menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi, menghilangkan sifat kikir, rakus dan materialistis, menumbuhkan ketenangan hidup, sekaligus membersihkan dan mengembangkan harta yang dimiliki. Hal ini sejalan dengan firman Allah surat Ibrahim ayat 7:





Artinya: “Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Kedua, Karena zakat merupakan hak mustahik, maka zakat berfungsi untuk menolong, membantu dan membina mereka, terutama fakir miskin, ke arah kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada Allah SWT, terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan hasad yang mungkin timbul dari kalangan mereka, ketika mereka melihat orang kaya yang memiliki harta cukup banyak.27

(36)

Ketiga, sebagai pilar amal bersama (jama’i) antara orang-orang kaya yang berkecukupan hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya digunakan untuk berjihad dijalan Allah SWT, yang karena kesibukannya tersebut, ia tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk berusaha dan berikhtiar bagi kepentingan nafkah diri dan keluarganya.28

Keempat, sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang harus dimiliki umat islam, seperti sarana ibadah, pendidikan, kesehatan, sosial maupun ekonomi, sekaligus sarana pengembangan kualitas sumberdaya manusia muslim. Hampir semua ulama sepakat bahwa orang yang menuntut ilmu berhak menerima zakat atas nama golongan fakir dan miskin maupun fisabilillah.

Kelima, untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar, sebab zakat itu bukanlah membersihkan harta yang kotor, akan tetapi mengeluarkan bagian dari hak orang lain dari harta kita yang kita usahakan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan Allah SWT.29

Keenam, zakat merupkan salah satu instrument pemerataan

pendapatan.Dengan zakat yang dikelola dengan baik, dimungkinkan membangun pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan pendapatan.

Ketujuh, mendorong umat untuk mampu bekerja dan berusaha sehingga

memiliki harta kekayaan yang di samping dapat memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya, juga berlomba-lomba menjadi muzakki dan munfiq.30

(37)

4. Penghimpunan Zakat

Pengertian penghimpunan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu proses atau cara perbuatan menghimpun (mengumpulkan) (Departemen Pendidikan Nasional 2005:402). Dalam hal ini penghimpunan diterapkan oleh individu atau kelompok dalam upaya-upaya kordinasi untuk mencapai suatu tujuan.

Penghimpunan dapat diartikan sebagai kegiatan dalam rangka menghimpun dana dari masyarakat dan sumberdaya lainnya dari masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi, perusahaan ataupun pemerintah) yang akan digunakan untuk membiayai program dan kegiatan operasionalorganisasi/lembaga sehingga mencapai tujuannya.31

Menghimpun dana adalah sebuah proses yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama, menunjukkan kepada calon donatur bahwa ada kebutuhan penting yang dapat anda penuhi melalui kegiatan anda. Tahap kedua, meyakinkan orang agar mau menyumbang dan menunjukkan alasan-alasan mengapa kegiatan penting.32

Peran fungsi dan tugas divisi atau bidang penghimpunan, memang dikhususkan mengumpulkan dana zakat, infaq, shadaqah dan wakaf dari masyarakat. Dalam melaksanakan aktivitas penghimpunan dana tersebut, bagian penghimpunan dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan dengan kemampuan

31April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola Zakat, (Yogyakarta:

TERAS, 2009), hlm. 4

32 Michael Norton, Menggalang Dana, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Kemitraan Untuk

(38)

tim dalam mengembangkan program.33Kegiatan penghimpunan sesungguhnya terletak pada dua hal, yaitu:34

1. Penggalangan Dana

Dalam bidang ini, kegiatan yang dilakukan lebih mengarah pada penetrasi kepada market donatur. Diantara kegiatan dan layanan yang dapat dilakukan dalam penggalangan dana, adalah:

a. Promosi, penyadaran zakat harus dilakukan dengan terus menerus sebagai

proses yang tidak pernah selesai.

b. Kerja sama program, menawarkan program untuk dikerjasamakan dengan

lembaga atau perusahaan lain. Pilih program yang masterpiece (konseptor)

yang diyakini bisa menarik perusahaan untuk bekerja sama.

c. Seminar dan diskusi.

d. Pemanfaatan rekening Bank untuk memudahkan donatur menyalurkan

zakatnya.35

2. Layanan Donatur

Layanan donatur tak lain adalah costumer care atau dalam perusahaan disebut costumer service. Istilah donatur di sini mempunyai pengertian yang sama dengan muzakki.36

Tugas yang dilakukan layanan donatur, di antaranya:

a. Data donator, data donatur harus didokumentasikan, data ini diperoleh dari berbagai sumber diantaranya dari bukti transfer Bank, dari kwitansi para donatur yang datang langsung dan dari surat-surat.

(39)

b. Keluhan dari donatur, mitra kerja atau masyarakat umum. c. Follow up keluhan.37

5. Pendayagunaan Zakat

Pendayagunaan berasal dari kata “daya” yang artinya kemampuan untuk melakukan sesuatu atau tindakan, dan kata “Guna” yang berarti manfaat. Adapun pengertian pendayagunaan sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu:

1. Pengusaha agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat.

2. Pengusaha (tenaga dan sebagainya) agar mampu menjalankan tugas dengan baik.38

Maka dapat disimpulkan bahwa pendayagunaan adalah bagaimana cara atau usaha dalam mendatangkan hasil dan manfaat yang lebih besar serta lebih baik. Disinilah aplikasi pendayagunaan dana zakat, bagaimana zakat yang dikeluarkan oleh wajib zakat itu dapat berfungsi sebagai ibadah baginya dan sekaligus dapat juga berlaku sebagai dana sosial yang dimanfaatkan untuk kepentingan mengatasi berbagai masalah kemasyarakatannya. Misalnya dengan memberikan bantuan dana kepada mustahik yang dikategorikan sebagai fakir miskin.39

37 Eri Sudewo, Manajemen Zakat, hlm. 203

38 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2005), hlm. 242

(40)

Adapun pendayagunaan berarti usaha atau kegiatan yang saling berkaitan dalam menciptakan tujuan tertentu dari penggunaan hasil zakat secara baik, tepat dan terarah sesuai dengan tujuan zakat itu disyariatkan.40

Ada dua bentuk penyaluran dana zakat, yaitu:

a. Zakat diberikan lansung kepada mustahik. Dalam hal ini bahwa penyaluran kepada mustahik tidak disertai target terjadinya kemandirian ekonomi (pemberdayaan) mustahik.

b. Zakat disalurkan dengan produktif (pemberdayaan) yaitu penyaluran zakat yang disertai merubah keadaan penerima (lebih dikhususkan kepada golongan fakir miskin) dan kategori mustahik menjadi muzakki.41

Menurut M. Daud AliPemanfaatan/pendayagunaan zakat dapat digolongkan ke dalam empat kategori:

1) Pendayagunaan zakat yang konsumtif tradisional sifatnya. Dalam kategori ini zakat dibagikan kepada orang yang berhak menerimanya untuk dimanfaatkan langsung oleh yang bersangkutan, seperti zakat fitrah yang diberikan kepada fakir-miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau zakat harta yang diberikan kepada korban bencana alam.

2) Pendayagunaan zakat konsumtif kreatif. Maksudnya zakat yang diberikan dalam bentuk alat-alat sekolah atau beasiswa dan lain-lain.

40 Hamid Abidin, (editor), Reinterpretasi Pendayagunaan Zakat, (Jakarta: Piramedia,

2004),hlm.8

(41)

3) Pendayagunaan zakat produktif tradisional. Maksudnya zakat yang diberikan dalam bentuk barang-barang produktif, misalnya kambing, sapi, mesin jahit, alat-alat pertukangan dan sebagainya. 4) Pendayagunaan zakat produktif kreatif. Pendayagunaan zakat yang

diwujudkan dalam bentuk modal yang dapat dipergunakan, baik untuk membangun suatu proyek sosial maupun untuk membantu atau menambah modal seseorang pedagang atau pengusaha kecil.42

C. Kesejahteraan Umat

1. Pengertian Kesejahteraan Umat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “sejahtera” yang berarti aman, sentosa dan makmur, selamat (terlepas dari segala macam gangguan). Kesejahteraan yaitu hal atau keadaan sejahtera; keamanan, keselamatan dan ketenteraman.43

Kesejahteraan dalam arti yang sangat luas mencakup berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai tingkat kehidupan masyarakat yang lebih baik.44

Sedangkan umat (community) apabila dikaitkan dengan kesejahteraan umat dapat diartikan sekelompok orang yang bertempat tinggal disuatu wilayah geografis tertentu yang saling berinteraksiuntuk mencapai tujuan hidupnya.

42Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, hlm. 62-63

43Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2005), edisi. 3, hlm. 1011

44 Kusmana (editor), Bunga Rampai Islam & Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: IAIN Indonesian

(42)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan umat dapat juga diartikan sebagai mayarakat yaitu sekelompok manusia yang saling berkaitan dengan sistem, adat-istiadat, ritus-ritus serta hukum khas dan hidup bersama. Masyarakat adalah yang terdiri dari individu-individu yang hidup secara berkelompok.45

Maka yang dimaksud dengan kesejahteraan umat dapat pula kita kaitkan dengan keejahteraan sosial yaitu sistem yang terorganisir dari institusi dan pelayanan sosial, yang dirancang untuk membantu individu ataupun kelompok agar dapat mencapai standar hidup dan kesehatan yang lebih memuaskan.46

Sedangkan menurut Undang-Undang Kesejahteraan Sosial No. 6 tahun 1974, kesejahteraan sosial merupakan suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani, rohani dan sosial sebaik-baiknya, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila.47

45 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press, 1987), cet. Ke-1,

hlm. 75

46Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press, 1987), cet. Ke-1,

hlm.184

47Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press, 1987), cet. Ke-1,

(43)

32 BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA KEMANUSIAAN PKPU

A. Sejarah Singkat Berdirinya Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)

Krisis multidimensi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 hingga tahun 1999, yang diperparah dengan berbagai musibah bencana alam maupun kemanusiaan. Berdasarkan hal terebut dibentuk Yayasan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) melalui akte Notaris tanggal 10 Desember 1999 sebagai lembaga sosial pengelola bantuan masyarakat.

Keinginan kuat untuk mengelola bantuan dengan professional, tepat sasaran dan sampai kepada penerima manfaat yang benar-benar membutuhkan, membuat satus kebulatan tekad, mendirikan lembaga yang mewadahi tekad dan niat tersebut. Maka dari sebuah niat dan cita-cita yang luhur dari sekelompok anak-anak muda dengan tekad dan idealisme yang membara sehingga mampu melewati tantangan dan rintangan dalam membangun lembaga kemanusiaan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU).1

Dalam perkembangannya Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) menyadari bahwa potensi dana umat berasal dari zakat, infaq dan sangat besar. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia bisa mengoptimalkan dana ZIS-Nya untuk memberdayakan masyarakat miskin. Pada tanggal 8 oktober

1

(44)

2001 Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)mendapatkan pengukuhan sebagai lembaga amil zakat nasional sesuai dengan SK. Menteri agama RI No 441. Hal ini membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) semakin besar.

Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) berkomitmen dalam rangka memfasilitasi antara dermawan (aghniya) disatu pihak dengan fakir miskin (dhuafa) dailain pihak, kerja yang amanah dan profesional merupakan keharusan bahkan tuntutan yang hendak di wujudkan dalam kultur dan etos kerja.

Beberapa nama yang ada di awal-awal lahirnya Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), anatara lain Dedi Sularso, Ahmad Zaki, dr. Naharus Surur, Sahabudin, Novel Ariyadi, dan drg. Hardiono. Lembaga Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) menunaikan dan menyampaikan kewajiban serta hak sesuai dengan amanah secara profesional, adil dan transparan hingga kepercayaan donatur dan bantuan yang diberikan pada dhuafa dapat terus meningkat.2

B. Visi Misi dan Tujuan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)

1. Visi

Visi PKPU adalah menjadi lembaga terpercaya dalam membangun kemandiriian.3

2 www.pkpu.or.id

3

(45)

Dari Visi tersebut dapat kita lihat bahwa PKPU bertekad menjadi lembaga filantropi islam terdepan untuk membela kepentingan umat dengan mengedepankan pengelolaan yang amanah dan professional sehingga dapat dipercaya oleh umat dalam membangun kemandirian.

2. Misi

Misi Kemanusiaan yang dilakukan PKPU meliputi kegiatan :

a. Mendayagunakan program rescue, rehabilitasi dan pemberdayaan untuk mengembangkan kemandirian.

b. Mengembangkan kemitraan dengan masyarakat, perusahaan, pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat dalam dan luar negeri.

c. Memberikan pelayanan informasi, edukasi dan advokasi kepada masyarakat penerima manfaat (beneficiaries).4

3. Tujuan

a. Terdepan dalam memberikan solusi masalah kemanusiaan b. Terbangunnya loyalitas donatur dan mitra dalam dan luar negeri

c. Terciptanya pengembangan lembaga sesuai dengan dinamika dan perkembangan masyarakat.

d. Terbentuknya jaringan kerja dengan azas kerja dan azas saling memberikan manfaat.

e. Terbangunnya solidaritas dalam mengembangkan kemandirian masyarakat.5

4

(46)

C. Struktur Organisasi PKPU

Adanya struktur organisasi mempunyai arti penting bagi lembaga kemanusiaan PKPU, sebab dengan adanya struktur tersebut diharapkan rencana dan kegiatan yang berkenaan dengan kesejahteraan umat dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Untuk tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas, maka PKPU membuat job description untuk masing-masing seksi.6

5

Brosur Info Zakat PKPU Pusat.

6

(47)

Struktur Organisasi PKPU Periode 2013-2016 :

Agung Notowiguno

President Director

Tomy Hendrajati Deputi Director of Relation

and Resource Management

W ildhan Dew ayana

M anaging Direct or

Sharia Bureau

Sri Adi Bramasetia

Deput i Direct or of Netw ori And St rat egic Alliance

Ekst ernal Relat ion M anager

Inform ation Technologi

M anager

Hum an Resource M anager

General Affairs

M anager

Nana Sudiana

Part hership Direct or

General M anager of Int ernat ional

Pat hnership

Foreign Affairs M sanager M arketing Com unicat ion

M anager, a.i.

General M anager of National Pat hnership

Zakat Center M anager

CSR M anagem ent

M anager (Nasional)

Eddy Nursantio

Finance And Accounting Diret or

Finance M anager

Account ing. M anager, a.i

Rully Barlian Thamrin

Program Direct or

Reearch and Development M anager

Qualit y Cont rol And Assurance

M anager

General M anager Of Em pow erment Program

Com m unit y and Educat ion Program Net w ork

M anager Social Ent erpreneurship

Program Net w ork M anager

(48)

D. Program Kerja PKPU

1. Program Pendidikan

a. Sekolah Berbasis Komunitas (SBK)

SBK merupakan pendidikan berbasis potensi dan kearifan lokal.Dilaksanakan untuk melengkapi pendidikan formal yang ada sehingga peserta didik diharapkan memiliki motivasi, pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan daerahnya.1

b. Beasiswa Peduli Generasi

Pemberian bantua sekolah dari kalangan masyarakat tidak mampu, guna meringankan biaya sekolah mereka, tanpa mengikat apa pun. Semua siswa sekolah yang berhak dan layak menerima beasiswa (setelah melalui proses seleksi internal PKPU), akan memperoleh beasiswa ini.

Tujuan program ini adalah untuk membangun dan meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan praktis dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran, melalui konsep education for all bagi anak-anak yang kurang mampu, Membantu pemerintah dalam usaha wajib belajar 9 tahun, Memberikan pembinaan yang maksimal kepada penerima beasiswa. Dengan diberikannya beasiswa maka akan meningkatkan motivasi belajar anak. Sasaran dari beasiswa peduli generasi ini adalah siswa SD, SMP, dan SMA yang bersekolah di negeri maupun swasta.2

1

PKPU, “Program Pendidikan,” artikel diakses pada 08 Desaember 2013 dari http://www.pkpu.or.id/program/pendidikan/

2

(49)

c. Perpustakaan Keliling

Perpustakaan keliling merupakan sebuah program yang bertujuan meningkatkan minat baca kepada anak-anak, khususnya bagi anak-anak korban bencana. Karena melalui membacalah anak-anak akan dengan mudah menghilangkan trauma yang dialami ketika bencana. Dalam perpustakaan keliling terdapat, berbagai macam buku bacaan menarik, selain itu para relawannya. diberikan.kemampuan seorang pustakawan, mulai dari katalogisasi buku, pengolaan sirkulasi buki, perawatan buku, hingga manajemen perpustakaan. Sarana perpustakaan keliling ini bisa menggunakan motor atau mobil.

d. Bedah Sekolah

Sebuah program pendidikan untuk membantu sekolah-sekolah yang sudah tidak layak pakai, yaitu dengan membantu memperbaiki bagian-bagian yang dianggap rusak parah.Dalam program ini, masyarakat juga diajak untuk aktif berpartisipasi memperbaiki sekolah yang dibedah.3

2. Program Ekonomi

a. Prospek

Program Sinergi Pemberdayaan Komunitas (PROSPEK) merupakan program pemberdayaan ekonomi usaha kecil melalui kelompok.Masyarakat

3

(50)

yang menjadi sasaran dalam program ini adalah kelompok petani gurem, peternak, pengrajin, pedagang kecil, tukang ojek dan nelayan.4

Masyarakat dihimpun dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan rutin.KSM, kemudian dihimpun dalam koperasi yang dikelola oleh, dari dan untuk anggota.

3. Kesehatan

a. Ibu Sadar Gizi (BUDARZI)

Program Pondok Gizi Budarzi (PG Budarzi) merupakan program gizi masyarakat yang berorientasi pada pemeliharaan kesehatan dan gizi balita, pembangunan kesadaran masyarakat khususnya ibu untuk menerapkan kaidah gizi dan kesehatan dalam menyusun menu keluarga khususnya balita, mendampingi dan melayani serta memanfaatkan potensi lokal dalam upaya meningkatkan dan memperbaiki status gizi masyarakat. 5

b. Program Komunitas Sehat

Terdiri dari Program Kesehatan Masyarakat Keliling Terpadu (Prosmiling Terpadu) yaitu program layanan kesehatan keliling yang dilaksanakan secara terpadu (berbagai program kesehatan di satukan dalam paket bersama) dan dikemas secara populis, yang dilaksanakan secara cuma-cuma bagi masyarakat fakir miskin yang tempat tinggalnya jauh dari akses

4

PKPU, “Program Ekonomi,” artikel diakses pada 08 Desaember 2013 dari http://www.pkpu.or.id/program/ekonomi/

5

(51)

pelayanan kesehatan. Selain PROSMILING, PKPU memiliki program Klinik Peduli yang didirikan di daerah-daerah minus yang sering terjadi bencana c. Program Komuunitas Hijau

Komunitas hijau atau green community adalah program pemberdayaan masyarakat (community development) yang berorientasi pada perubahan perilaku masyarakat dalam hidup bersih dan sehat serta perbaikan kondisi lingkungan tempat tinggal.Program ini dilakukan di daerah miskin dan membutuhkan perhatian berupa pendampingan kesehatan lingkungan.6

4. Tanggap Darurat

a. Program CBDRM (Community Based Disaster Risk Management)

Penanggulangan risiko bencana oleh komunitas merupakan upaya pemandirian masyarakat dalam menghadapi risiko bencana yang kerap dihadapi.Komunitas terlibat dan bertanggung jawab terhadap program sejak perencanaan hingga pelaksanaan.

Partisipasi aktif masyarakat diharapkan akan mengurangi kerentanan dan memperkuat kapasitas komunitas dalam penanggulangan bencana secara swadaya. Dengan demikian menghindari ketergantungan komunitas pada pihak eksternal.

PKPU menghadirkan program ini dalam rangka mengalihkan kesigapan penanganan bencana dari para pegiat tanggap darurat bencana kepada masyarakat potensi korban bencana. Dengan demikian tindakan

6 PKPU, “Program Kesehatan,” artikel diakses pada 06 Desember 2013 dari

(52)

penanganan bencana akan lebih cepat dilakukan dan meminimalisir resiko dari potensi bencana yang terjadi.7

5. Program Sosial

a. LAPORS (Layanan Pendampingan Orang Sakit)

LAPORS merupakan program yang secara langsung membantu meringankan beban masyarakat kurang mampuyang memerlukan pelayanan medis, terutama yang mendapat rujukan rumah sakit. Program ini berupa pendampingan pasien hingga sembuh atau pemberian santunan pada pasien. Kegiatan pendampingan bertujuan ituk memberikan informasi kesehatan yang benar dan praktis dalam masalah pengobatan dan membangun koordinasi yang baik dalam menyukseskan program kesehatan bagi masyarakat dari pemerintah, dan pasien yang menerima bantuan adalah merka yang memerlukan biaya cukup tinggi.8

b. LATAHZAN (Layanan Antar Jenazah)

LATAHZAN terdiri atas 3 (tiga) kegiatan yaitu layanan antar jenazah, pelatihan pengurusan jenazah, dan wakaf tanah kuburan.Layanan antar jenazah merupakan layanan untuk meringankan beban masyarakat kurang mampu yang sedang berduka dengan memberikan pelayanan berupa armada ambulance.Pelatihan Pengurusan jenazah merupakan program edukasi kepada masyarakat tentang teori dan praktek pengurusan jenazah secara islami.

7

Brosur Info Zakat PKPU Pusat.

8

(53)

Sementara, wakaf tanah kuburan merupakan program dimana PKPU akan membantu orang yang ingin mewakafkan tanahnya untuk dijadikan tanah kuburan.

6. Program Yatim

a. Voucher Yatim

Voucher Yatim merupakan program filantropi dalam bentuk voucher belanja untuk anak-anak yatim sehingga mereka dapat memilih barang yang sesuai dengan kebutuhan sekaligus keinginan mereka. Voucher yatim dibagikan menjadi dua yaitu:

1) voucher belanja, yaitu pembelian kebutuhan sehari-hari, dan

2) voucher pendidikan, yaitu pembelian perlengkapan sekolah seperti alat tulis dan buku-buku pelajaran.

b. Wisata Yatim

Wisata Yatim adalah program mengajak anak-anak yatim berjalan-jalan ke wahana wisata.Tempat yang dikunjungi bermacam-macam, bisa wahana hiburan atau wisata alam. Dengan begitu, sambil bermain, anak-anak yatim bisa mengenal alam, tumbuhan, hewan, dan tentunya bisa bersyukur atas keindahan alam ciptaan sang kuasa. Selain itu selama mengikuti program tersebut, anak-anak yatim mendapatkan pelatihan citra diri positif.9

9

(54)

F. Sumber-Sumber Dana

1. Dana Zakat, Infak dan Shadaqah dari, Donatur :

a. Retail / perorangan

Yaitu dana Individu dalam bentuk Zakat, Infaq maupu Shodaqoh (ZIS) bagi para mustahik agar dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat

b. Komunitas (kelompok)

Yaitu dana kelompok seperti kelompok jamaah masjid maupun kelompok masyarakan dalam suatu perumahan dll. dalam bentuk Zakat, Infaq maupu Shodaqoh (ZIS) bagi para mustahik agar dimanfaatkan dengan sebaik mungkin guna guna meningkatkan kesejahteraan umat.

2. CSR Management

Yaitu dana zakat yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau lembaga tertentu yang kemudian dikelola dan di berdayakan oleh PKPU untuk kemudian disalurkan kepada para mustahik guna meningkatkan kesejahteraan umat.10

10

(55)

44

A. Manajemen Penghimpunan Zakat pada Pos Keadilan Peduli Umat

(PKPU)

Dalam penghimpunan zakat diperlukan manajemen yang baik agar

proses penghimpunan dapat berjalan sesuai dengan harapan, maka Palnning, Organizing, Actuating dan Controlling (POAC) sebagai fungsi manajemen sangatlah penting. Dan fungsi manajemen ini diterapkan dalam proses

penghimpunan zakat oleh Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), yaitu sebagai berikut:

Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) berupaya menjadi lembaga filantropi islam terdepan untuk membela kepentingan umat dengan mengedepankan pengelolaan yanag amanah dan profesional sehingga dapat

dipercaya oleh umat dalam membangun kemandirian.

Proses penghimpunan yang diterapkan oleh Pos Keadilan Peduli Umat

(PKPU) dalam menarik donatur antara lain: 1. Donatur Tetap

Untuk melakukan penghimpunan pada donatur yang memang

sudah lama bergabung dan berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan oleh Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) yaitu dengan memberikan

(56)

2. Donatur Insidental

Kemudian penghimpunan maka Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) bagi donatur insidental yaitu dengan menawarkan program yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, kemudian ketika disetujui maka

akan dilakukan surat perjanjian keputusan antara Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dengan donatur tersebut.1

Perencanaan ditetapkan oleh Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) antara lain:

a. Rapat bulanan yaitu membahas tentang rapat awal bulan dan dan

evaluasi bulan sebelumnya.

b. Rapat semesteran yang dilkasanakan setiap 6 bulan sekali yaitu

membahas tentang evaluasi semester sebelumnya dan membahas tentang program kerja semester berikutnya

c. Rapat akhir tahun yaitu membahas tentang jadwal rutin direktorat

diluar divisi

Target yang ditetapkan dalam melakukan penghimpunan adalah

sebanyak 123 Miliar dengan .pembagian Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) Pusat sebesar 88 Miliar dan Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) Cabang sebesar 45 Miliar. Sehingga jumlah totalnya menjadi 123

Miliar.

Agar proses perhimpunan dapar berjalan lebih efektif maka perlu

adanya organizing yang baik sehingga pembagian tugas dapat direalisasikan

1

(57)

dan berjalan secara teratur. Berikut adalah pembagian wewenang dalam

[image:57.595.101.524.206.595.2]

melakukan proses perhimpunan antara lain:2 Gambar 4.1

Diagram Pembagiaan Wewenang

Pengorganisasian yang diterapkan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)

meliputi beberapa cabang yang tersebar di seluruh indonesia dan luar negeri yaitu sebagai berikut:

Regional 1 yaitu daerah Sumatera meliputi Aceh, Medan, Padang,

Bukit Tinggi dan Bengkulu.

Regional 2 yaitu daerah Jawa, Bali, Bandung, Semarang, Yogyakarta

dan Surabaya.

Regional 3 yaitu daerah Sulawesi meliputi Balik Papan, Makasar, Palu, Manado, Ambon dan Kendari.

Jabodetabek yaitu daerah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur Jakarta Utara, Bekasi, Depok dan Tangerang.

Luar Negeri yaitu meliputi negara Korea Selatan, Australia, Taiwan dan Jepang.

2

Wawancara Pribadi dengan Bapak Dedy Fenalosa Manager ZIS PKPU Jakarta Pusat, 02 Desember 2013 pukul 16.00 – 17.00 WIB.

Director

Maketing Komunikasi

(Markom)

General Manager Dalam Negeri

General Manager Luar Negeri

CSR (Corporate Social

(58)

Kemudian agar proses penghimpunan berjalan efektif diperlukan

sebuah metode. Metode penghimpunan yang dilakukan oleh Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dalam menghimpun dana zakat yaitu:3

a. Jemput Zakat

b. Gerai Zakat

c. Kunjungan Donatur

d. Transfer Rekening

Berdasarkan pandangan manajemen menurut James A.F. Stoner bahwa manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan,

memimpin dan mengendalikan berbagai upaya dari anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya organisasi demi tercapainya tujuan

organisasi yang telah ditetapkan.

Sedangkan Malayu S.P Hasibuan berpandangan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Tidak jauh berbeda dengan pandangan sebelumnya M. Manulang mengartikan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, peng-organisasian, penyusunan, penggerakan dan pengawasan sumber daya untuk

mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Dari beberapa teori yang dipaparkan di atas maka penulis dapat

mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan manjemen adalah proses kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan

3

(59)

pengontrolan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan jika di korelasikan dengan teori tentang penghimpunan bahwa yang dimaksud penghimpunan menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) adalah suatu proses atau cara perbuatan menghimpun (mengumpulkan) (Departemen Pendidikan Nasional 2005:402).

Maka penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud mamajemen penghimpunan adalah suatu proses atau cara perbuatan menghimpun mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengontrolan yang

dilakukan oleh individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan demikinan apabila diamati dari aspek manajemen yang diterapkan oleh Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) khususnya dalam hal penghimpunan, penulis menyimpulkan bahwa manajemennya sudah sangat

baik terbukti dengan adanya proses perencanaan, kemudian adanya pembagian wewenang dalam melakukan penghimpunan ke beberapa daerah

secara matang terlihat dari beberapa hasil yang telah dicapai yaitu selama tahun 2009–2013, Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dengan donatur ter

Gambar

Tabel 4.2 Data Pendapatan Usaha AnggotaKelompok .............................. 62
Gambar 4.3 Grafik Penghimpunan PKPU  Cabang tahun 2010-2013 .......... 50
Gambar 4.1
Grafik Penghimpunan PKPU  Pusat tahun 2010-2013
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian Huafang & Jianguo (2007) membuktikan bahwa kepemilikan manajerial pada perusahaan di China tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR karena kepemilikan

Adapun kesimpulan dan saran dari penelitian ini adalah: a. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan performansi kerja, artinya semakin tinggi

Saya memiliki persepsi yang berbeda dengan teman yang berasal dari tempat saya merantau... Saya senang ketika bertemu dengan

Penyebaran semak yang cepat dapat menurunkan kesuburan tanah terutama pada kawasan yang ditumbuhi oleh semak dari familia Malvaceae, Asclepiadaceae, Lamiacea,

Jenis dan Waktu pemberian ransum pada ayam broiler berpengaruh tidak nyata pada performans ayam broiler, terhadap semua parameter yang diamati seperti konsumsi

Indikator tanggapan pada kategori setuju terdapat 10 atau 10,63% responden memberi tangggapan setuju terhadap kekerasan anak dibawah umur, Hal ini tentunya karena

Whether the overall mean scores from the first factor of the scale “Opinions about the Quality of the Vision and Mission of the Company” showed a significant difference according

PEMANFAAT (Jiwa/Ha)