ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR,
INFLASI, DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP DANA PIHAK
KETIGA (DPK) SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBIAYAAN
MUDHARABAH (PADA PERBANKKAN SYARIAH DI INDONESIA)
Disusun Oleh: ACHMAD TOHARI
106081002370
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
i
ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR, INFLASI, DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP DANA PIHAK KETIGA (DPK) SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBIAYAAN
MUDHARABAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
AHCMAD TOHARI NIM : 106081002370
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Titi Dewi Warninda, SE, M.Si NIP 19690203 200112 1 003 NIP 19731221 200501 2 002
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ii
Hari ini Tanggal 20 Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilaksanakan
Ujian Komprehensif atas nama Achmad Tohari NIM : 106081002370 dengan judul skripsi “ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR, INFLASI, DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP DANA PIHAK KETIGA (DPK) SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA”. Memperhatikan penampilan Mahasiswa tersebut selama masa ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 20 Agustus 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Dr A. Dumiyati, MA Arif Mufraini, Lc, M.si
Ketua Sekretaris
iii
Hari ini Tanggal 15 Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilaksanakan
Ujian Skripsi atas nama Achmad Tohari NIM : 106081002370 dengan judul skripsi “ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RP/$, INFLASI, DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP DANA PIHAK KETIGA SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PRBANKAN SYARIAH DI INDONESIA”. Memperhatikan penampilan Mahasiswatersebut selama masa ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
Syarif hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 15 Desember 2010
Tim Penguji Ujian Skripsi
Ketua, Sekretaris,
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Murdiyah Hayati, S.Kom, MM
Penguji Ahli I,
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM
Penguji Ahli II,
Titi Dewi Warninda, SE, Msi
Penguji Proposal
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Achmad Tohari
Tempat/Tanggal lahir : Purwokerto, 30 Mei 1987
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat :Perum LBC. Blok BJ: 25
Parung-Bogor
Agama : Islam
Warga negara : Indonesia
No. Telp : 085810511759/085664017339
Alamat E-mail : ari_internazion@yahoo.com
Pendidikan :
1) Tamatan SD Islam Almukhlisin Bogor 1999
2) Tamatan MTS Al-Zaytun Indramayu 2002
3) Tamatan MA Al-Zaytun Indramayu 2005
4) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Fakultas
v
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the effect of Rupiah to Dollar Currency Exchange Rate, Inflation and Money Supply (M2) against the Third Party Funds and their implications on Mudharabah on Sharia Banking in Indonesia. Path Analysis methodology with structural models was utilised in this study. The result of study of substructure I was discovered that the variable Rupiah to Dollar Currency Exchange Rate, Inflation and Money Supply (M2) significantly affected the Third Party Funds. The result of study of substructure II was found that the variables of the Money Supply and the Third Party Funds (TPF) Significantly affected mudharabah
vi
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa Pengaruh Nilai Tukar
Rupiah/$, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga
serta implikasinya pada Pembiayaan Mudharabah di Perbankan Syariah di
Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur dengan model
struktural. Hasil pengujian pada substruktur I menunjukkan bahwa variabel Nilai
Tukar Rupiah/$, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) berpengaruh signifikan
terhadap Dana Pihak Ketiga. Hasil pengujian pada substruktur II menunjukkan
bahwa variabel Jumlah Uang Beredar dan Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh
signifikan terhadap Mudharabah.
Kata Kunci : Nilai Tukar Rupiah/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar, Dana Pihak Ketiga (DPK), Mudharabah, analisis jalur.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, Puji dan Syukur atas kekuatan yang diberikan Allah padaku
untuk bisa berjuang menyelesaikan amanah dan segala kewajibanku sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Nilai Tukar
Rupiah/$, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga
serta implikasinya pada Pembiayaan Mudharabah di Perbankan Syariah di
Indonesia”. Skripsi ini tersusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan program Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan Skripsi ini penulis mengalami banyak kesulitan, namun
dengan support dan bantuan dari berbagai pihak, kesulitan tersebut dapat diatasi
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan meski masih jauh dari kesempurnaan.
Penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan
berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Ayahku Salim Abdul Rachman dan Ibuku Rasmini tercinta yang selalu
menguatkan diriku dengan do’a, biaya yang tidak sedikit dan selalu memberiku
kasih sayang, semangat, serta menasehatiku dan membimbingku untuk
keberhasilan dalam segala hal.
2. Seluruh saudaraku Mba Deniza Mukti Lestari, dan adik-adiku Saras, Fadil dan
Ismie walaupun sering mengganggu namun turut memberikan semangatnya.
Semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa melindungi dan memberikan
viii
3. Bapak Prof. Dr. Ahamad Rodoni, MM Pudek I Bidang Akademik Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, sekaligus Dosen Pembimbing I, terima kasih atas
bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran.
4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si selaku dosen pembimbing II, terima kasih
atas bimbingan, motivasi dan arahan yang berharga kepada penulis sehingga
menjadi pengalaman yang tak terlupakan di hati penulis.
5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, yang selalu memberikan arahan dan nasihat, terima kasih atas nasihat
dan saran-saran yang berharga kepada penulis.
6. Bapak Indoyama Nasarudin, MAB, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis yang selalu memberikan arahan dan nasihat, terima kasih
atas nasihat dan saran-saran yang berharga kepada penulis.
7. Bapak Yahya Hamja. Dr. MM. Phd. selaku Dosen Pembimbing Akademik,
terima kasih atas bimbingan, motivasi dan nasehatnya .
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah khususnya jurusan Manajemen yang telah memberikan Ilmu
yamg sangat berharga bagi saya pribadi.
9. Terima kasih pula untuk Om Didan atas dukungan dan nasehatnya, Tante Mita,
dan Tante Imel atas saran-saran yang berguna.
10.Teman-teman FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2006
Manajemen A dan Perbankan A yang selalu ada dalam suka maupun duka
serta memberikan motivasi selama masa perkuliahan. Khususnya teman-teman
Gayo Fc, Herry yang banyak bantu dengan saran-saran jitunya (mantap dah).
11.Teman-teman Universitas BL, I-wank, Bgoes, Depri, Andreas, E-q, Seha, Apri,
yang seru tapi gila.
12.Sahabat-sahabat terbaik di Perum LBC. Hanan sahabat dari kecil yang lenjeh,
Beni anak tegal yang kacau tapi banyak membantu, Anjar d’nasiv Prayoko (le,
masih mirip sama Ryan d’masiv ga), B…. (yang tak disebut namanya), Icha
yang baik hati walau kadang perhatiannya kaga jelas hehe, Agi yang selalu
bikin semangat (berarti sekali semangatmu gie), Hezty Mei Erovita si anak
ix
13.Tidak lupa pula untuk Evoly Inuy Nait, yang menjadi bintang diantara
bintang-bintang yang bersinar yang slalu mendoakan dan mengingatkan…Jadilah
bintang dimanapun kau bersinar, semoga bahagia.
14.Trim’s jg at Leni Rahayu, Latifah, yang selalu memberikan dukungan serta doa
y,..sMoga kalian mendapatkan yang lebih baik.
15.Khusus untuk seorang wanita yang selalu dikagumi, diingat, di senangi dan
mendapat tempat khusus di hati…Yelinda Murni. Thaks Nda banyak yang q
tiru dari qm..
16.Untuk Ibu Fifah Asri dan Bapak Putu Rahwidhiyasa (Kepala Desk
Penggadaian) Bank Syariah Mandiri (BSM) yang saya hormati, terima kasih
atas saran dan bimbinganya.
Semoga segala amalan yang baik tersebut akan memperoleh balasan
rahmat dan karunia dari Allah SWT, Amien. Penulis menyadari sepenuhnya akan
keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang ada pada penulis sehingga tidak
menutup kemungkinan bila skripsi ini masih banyak kekurangan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karenanaya penulis berharap segala ktitikan dan saran yang membangun demi
terwujudnya kesempurnaan skripsi ini, dan dapat membuka jalan untuk meraih
cita-cita penulis.
“ Bukankah lebih mudah jika kita melepaskan setiap masalah y ang lampau, dan menatap hari esok dengan lebih cerah? Bukankah dunia lebih indah jika kita bisa melepaskan "kepalan" dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain?”
x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank Syariah ... 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 32
B. Metode Penentuan Sampel ... 32
xi
D. Metode Analisis ... 33 E. Operasional Variabel Penelitian ... 43 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 47 B. Penemuan dan Pembahasan ... 50 C. Interpretasi Hasil ... 90
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan ... 94 B. Implikasi ... 94
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Demand Inflation 15
2.2 Cost Inflation 16
2.3 Kerangka Berfikir 29
2.4 Paradigma Penelitian 30
3.1 Hubungan Kausal X1, X2, X3 terhadap Y 34
3.2 Hubungan Kausal X1, X2, X3, dan Y Pada Z 35
4.1 Grafik Nilai Tukar Rupiah/$ 52
4.2 Grafik Inflasi 54
4.3 Grafik Jumlah Uang Beredar 56
4.4 Grafik Dana Pihak Ketiga 58
4.5 Grafik Pembiayaan Mudharabah 60
4.6 Diagram Jalur dengan Hasil Perhitungan 62 4.7
Hasil Perhitungan Diagram Jalur Setelah Trimming Diagram Jalur Sub Struktur I Setelah Trimming Diagram Jalur Sub Struktur II Setelah Trimming
xiii
Jumlah Uang Beredar (dalam miliaran) Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah Mudharabah (Dalam Miliaran Rupiah)
Hasil Korelasi Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2)
Pengaruh Antara Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga
(DPK)
Pengaruh Antara Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Mudharabah
Pengujian Pengaruh antar Variabel Eksogen dengan Endogen
Hasil Uji Goodness of Fit Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/$, Inflasi, M2 terhadap Dana Pihak Ketiga serta Implikasinya terhadap Pembiayaan Mudharabah Hasil Uji Goodness of Fit Setelah Modifikasi
Hasil Korelasi Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) setelah Trimming
Hasil Uji Pengaruh antara Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap DPK Hasil Uji Pengaruh Jumlah Uang Beredar (M2) dan DPK terhadap Pembiayaan Mudharabah
xiv 4.16
4.17
Hasil Uji Goodness of Fit Setelah Trimming Rangkuman Dekomposisi dari Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung, dan
Pengaruh Total tentang Pengaruh antara Nilai Tukar Rp/$ (X1), Inflasi (X2), dan Jumlah Uang Beredar (M2) (X3) terhadap DPK (Y) serta Implikasinya terhadap Pembiayaan Mudharabah (Z)
88
ii
Hari ini Tanggal 20 Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilaksanakan
Ujian Komprehensif atas nama Achmad Tohari NIM : 106081002370 dengan judul skripsi “ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR, INFLASI, DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP DANA PIHAK KETIGA (DPK) SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA”. Memperhatikan penampilan Mahasiswa tersebut selama masa ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta.
iii
Hari ini Tanggal 15 Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilaksanakan
Ujian Skripsi atas nama Achmad Tohari NIM : 106081002370 dengan judul skripsi “ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RP/$, INFLASI, DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP DANA PIHAK KETIGA SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PRBANKAN SYARIAH DI INDONESIA”. Memperhatikan penampilan Mahasiswatersebut selama masa ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
Syarif hidayatullah Jakarta.
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Achmad Tohari
Tempat/Tanggal lahir : Purwokerto, 30 Mei 1987
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat :Perum LBC. Blok BJ: 25
Parung-Bogor
Agama : Islam
Warga negara : Indonesia
No. Telp : 085810511759/085664017339
Alamat E-mail : ari_internazion@yahoo.com
Pendidikan :
1) Tamatan SD Islam Almukhlisin Bogor 1999
2) Tamatan MTS Al-Zaytun Indramayu 2002
3) Tamatan MA Al-Zaytun Indramayu 2005
4) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Fakultas
v
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the effect of Rupiah to Dollar Currency Exchange Rate, Inflation and Money Supply (M2) against the Third Party Funds and their implications on Mudharabah on Sharia Banking in Indonesia. Path Analysis methodology with structural models was utilised in this study. The result of study of substructure I was discovered that the variable Rupiah to Dollar Currency Exchange Rate, Inflation and Money Supply (M2) significantly affected the Third Party Funds. The result of study of substructure II was found that the variables of the Money Supply and the Third Party Funds (TPF) Significantly affected mudharabah
vi
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa Pengaruh Nilai Tukar
Rupiah/$, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga
serta implikasinya pada Pembiayaan Mudharabah di Perbankan Syariah di
Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur dengan model
struktural. Hasil pengujian pada substruktur I menunjukkan bahwa variabel Nilai
Tukar Rupiah/$, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) berpengaruh signifikan
terhadap Dana Pihak Ketiga. Hasil pengujian pada substruktur II menunjukkan
bahwa variabel Jumlah Uang Beredar dan Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh
signifikan terhadap Mudharabah.
Kata Kunci : Nilai Tukar Rupiah/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar, Dana Pihak Ketiga (DPK), Mudharabah, analisis jalur.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, Puji dan Syukur atas kekuatan yang diberikan Allah padaku
untuk bisa berjuang menyelesaikan amanah dan segala kewajibanku sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Nilai Tukar
Rupiah/$, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga
serta implikasinya pada Pembiayaan Mudharabah di Perbankan Syariah di
Indonesia”. Skripsi ini tersusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan program Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan Skripsi ini penulis mengalami banyak kesulitan, namun
dengan support dan bantuan dari berbagai pihak, kesulitan tersebut dapat diatasi
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan meski masih jauh dari kesempurnaan.
Penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan
berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Ayahku Salim Abdul Rachman dan Ibuku Rasmini tercinta yang selalu
menguatkan diriku dengan do’a, biaya yang tidak sedikit dan selalu memberiku
kasih sayang, semangat, serta menasehatiku dan membimbingku untuk
keberhasilan dalam segala hal.
2. Seluruh saudaraku Mba Deniza Mukti Lestari, dan adik-adiku Saras, Fadil dan
Ismie walaupun sering mengganggu namun turut memberikan semangatnya.
Semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa melindungi dan memberikan
viii
3. Bapak Prof. Dr. Ahamad Rodoni, MM Pudek I Bidang Akademik Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, sekaligus Dosen Pembimbing I, terima kasih atas
bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran.
4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si selaku dosen pembimbing II, terima kasih
atas bimbingan, motivasi dan arahan yang berharga kepada penulis sehingga
menjadi pengalaman yang tak terlupakan di hati penulis.
5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, yang selalu memberikan arahan dan nasihat, terima kasih atas nasihat
dan saran-saran yang berharga kepada penulis.
6. Bapak Indoyama Nasarudin, MAB, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis yang selalu memberikan arahan dan nasihat, terima kasih
atas nasihat dan saran-saran yang berharga kepada penulis.
7. Bapak Yahya Hamja. Dr. MM. Phd. selaku Dosen Pembimbing Akademik,
terima kasih atas bimbingan, motivasi dan nasehatnya .
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah khususnya jurusan Manajemen yang telah memberikan Ilmu
yamg sangat berharga bagi saya pribadi.
9. Terima kasih pula untuk Om Didan atas dukungan dan nasehatnya, Tante Mita,
dan Tante Imel atas saran-saran yang berguna.
10.Teman-teman FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2006
Manajemen A dan Perbankan A yang selalu ada dalam suka maupun duka
serta memberikan motivasi selama masa perkuliahan. Khususnya teman-teman
Gayo Fc, Herry yang banyak bantu dengan saran-saran jitunya (mantap dah).
11.Teman-teman Universitas BL, I-wank, Bgoes, Depri, Andreas, E-q, Seha, Apri,
yang seru tapi gila.
12.Sahabat-sahabat terbaik di Perum LBC. Hanan sahabat dari kecil yang lenjeh,
Beni anak tegal yang kacau tapi banyak membantu, Anjar d’nasiv Prayoko (le,
masih mirip sama Ryan d’masiv ga), B…. (yang tak disebut namanya), Icha
yang baik hati walau kadang perhatiannya kaga jelas hehe, Agi yang selalu
bikin semangat (berarti sekali semangatmu gie), Hezty Mei Erovita si anak
ix
13.Tidak lupa pula untuk Evoly Inuy Nait, yang menjadi bintang diantara
bintang-bintang yang bersinar yang slalu mendoakan dan mengingatkan…Jadilah
bintang dimanapun kau bersinar, semoga bahagia.
14.Trim’s jg at Leni Rahayu, Latifah, yang selalu memberikan dukungan serta doa
y,..sMoga kalian mendapatkan yang lebih baik.
15.Khusus untuk seorang wanita yang selalu dikagumi, diingat, di senangi dan
mendapat tempat khusus di hati…Yelinda Murni. Thaks Nda banyak yang q
tiru dari qm..
16.Untuk Ibu Fifah Asri dan Bapak Putu Rahwidhiyasa (Kepala Desk
Penggadaian) Bank Syariah Mandiri (BSM) yang saya hormati, terima kasih
atas saran dan bimbinganya.
Semoga segala amalan yang baik tersebut akan memperoleh balasan
rahmat dan karunia dari Allah SWT, Amien. Penulis menyadari sepenuhnya akan
keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang ada pada penulis sehingga tidak
menutup kemungkinan bila skripsi ini masih banyak kekurangan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karenanaya penulis berharap segala ktitikan dan saran yang membangun demi
terwujudnya kesempurnaan skripsi ini, dan dapat membuka jalan untuk meraih
cita-cita penulis.
“ Bukankah lebih mudah jika kita melepaskan setiap masalah y ang lampau, dan menatap hari esok dengan lebih cerah? Bukankah dunia lebih indah jika kita bisa melepaskan "kepalan" dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain?”
x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Bank Syariah ... 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
xi
D. Metode Analisis ... 33 E. Operasional Variabel Penelitian ... 43 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 47 B. Penemuan dan Pembahasan ... 50 C. Interpretasi Hasil ... 90
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan ... 94 B. Implikasi ... 94
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Demand Inflation 15
2.2 Cost Inflation 16
2.3 Kerangka Berfikir 29
2.4 Paradigma Penelitian 30
3.1 Hubungan Kausal X1, X2, X3 terhadap Y 34
3.2 Hubungan Kausal X1, X2, X3, dan Y Pada Z 35
4.1 Grafik Nilai Tukar Rupiah/$ 52
4.2 Grafik Inflasi 54
4.3 Grafik Jumlah Uang Beredar 56
4.4 Grafik Dana Pihak Ketiga 58
4.5 Grafik Pembiayaan Mudharabah 60
4.6 Diagram Jalur dengan Hasil Perhitungan 62 4.7
Hasil Perhitungan Diagram Jalur Setelah Trimming Diagram Jalur Sub Struktur I Setelah Trimming Diagram Jalur Sub Struktur II Setelah Trimming
xiii
Jumlah Uang Beredar (dalam miliaran) Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah Mudharabah (Dalam Miliaran Rupiah)
Hasil Korelasi Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2)
Pengaruh Antara Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga
(DPK)
Pengaruh Antara Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Mudharabah
Pengujian Pengaruh antar Variabel Eksogen dengan Endogen
Hasil Uji Goodness of Fit Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/$, Inflasi, M2 terhadap Dana Pihak Ketiga serta Implikasinya terhadap Pembiayaan Mudharabah Hasil Uji Goodness of Fit Setelah Modifikasi
Hasil Korelasi Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) setelah Trimming
Hasil Uji Pengaruh antara Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap DPK Hasil Uji Pengaruh Jumlah Uang Beredar (M2) dan DPK terhadap Pembiayaan Mudharabah
xiv 4.16
4.17
Hasil Uji Goodness of Fit Setelah Trimming Rangkuman Dekomposisi dari Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung, dan
Pengaruh Total tentang Pengaruh antara Nilai Tukar Rp/$ (X1), Inflasi (X2), dan Jumlah Uang Beredar (M2) (X3) terhadap DPK (Y) serta Implikasinya terhadap Pembiayaan Mudharabah (Z)
88
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah di tanah air
menunjukkan perkembangan yang positif. Hal tersebut ditandai dengan
meningkatnya jumlah bank syariah di Indonesia. Pada bulan Oktober tahun
2009 jaringan kantor perbankan syariah mencapai 1.186 kantor dengan kinerja
pertumbuhan bank syariah yang semakin baik. Hal ini dibuktikan dengan
penyaluran pembiayaan oleh perbankan syariah yang secara konsisten terus
mengalami peningkatan hingga mencapai 46,7 Triliun ke beberapa sektor
ekonomi seperti pertanian, kehutanan, sarana pertanian, pertambangan,
perindustrian, jasa dunia usaha, hingga jasa sosial/masyarakat. Sementara
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai 47,7 Triliun,
dengan perincian Giro Wadiah 5,4 Triliun, Tabungan 15,3 Triliun, dan
Deposito Mudharabah tercatat mencapai 27 Triliun. (Statistik Perbankan
Syariah periode Oktober 2009).
Di Indonesia sendiri mengenal sistem perbankan yang menganut dual
banking sytem yaitu sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan
syariah. Hal tersebut telah di akui sejak diberlakukannya UU No.7 tahun 1992
tentang Perbankan syariah. Kemudian di perkuat dengan UU No.10 tahun
1998 sebagai pengganti UU No.7 tahun 1992. Yang di ikuti dengan
dikeluarkannya sejumlah ketentuan pelaksanaan dalam bentuk SK Direksi
2
Bank Indonesia (BI). Selanjutnya pada tahun 1999 di keluarkan UU No 23
yang selanjutnya diamandemen dengan UU No.3 tahun 2004 tentang Bank
Indonesia yang memberikan kewenangan kepada Bank Indonesia untuk dapat
pula menjalankan tugasnya berdasarkan prinsip syariah. Posisi perbankan
syariah makin diperkuat dengan fatwa MUI No.01 tanggal 24 Januari 2004
mengenai haramnya bunga bank. (Rossar Maries, 2008: 1).
Pertumbuhan dunia perbankan di Indonesia telah terlihat kompleks,
dengan berbagai macam jenis produk dan sistem usaha dalam berbagai
keunggulan kompetitif. Kondisi ini telah menciptakan suatu sistem dan
pesaing baru dalam dunia perbankan, bukan hanya persaingan antar bank
tetapi juga antara bank dengan lembaga keuangan. Sebuah fenomena nyata
yang telah menuntut manajer keuangan bank untuk lebih antisipatif terhadap
perubahan yang terjadi dalam dunia perbankan.
Faktor-faktor yang mempercepat pertumbuhan industri perbankan
syariah antara lain : realisasi konversi beberapa UUS (Unit Usaha Syariah)
menjadi BUS (Bank Umum Syariah), implementasi UU No. 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah sebagai kepastian hukum berhasil mendorong
peningkatan kapasitas bank-bank syariah; implementasi UU No. 19 Tahun
2008 tentang SBSN mampu memberikan semangat industri untuk
meningkatkan kinerjanya, dukungan dari Amandemen UU Perpajakan sebagai
kepastian hukum berhasil mendorong peningkatan kapasitas bank-bank
syariah melalui peran investor asing, iklim dunia usaha yang tetap kondusif di
3
untuk menggunakan produk dan jasa bank syariah, serta realisasi penerbitan
Corporate SUKUK oleh bank syariah untuk memperkuat base capital
perbankan syariah. (Perbankan Syariah Lebih Tahan Krisis Global, 2009)
Indikator lainnya adalah tingkat bagi hasil bank syariah yang nilainya
lebih besar daripada tingkat suku bunga yang berlaku. Saat ini prosentase bagi
hasil bank syariah mencapai kisaran delapan hingga sembilan persen, masih
lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat suku bunga yang mencapai lima
hingga enam persen. Tentu saja hal ini menunjukkan performansi bank syariah
yang lebih baik. Di sisi lain, bank syariah membuktikan kemampuannya untuk
bertahan tanpa kucuran dana dari pemerintah di tengah gejolak nilai tukar dan
tingkat suku bunga yang tinggi. Menurut Ketua Umum Masyarakat Ekonomi
Syariah Jawa Barat, Uce K. Suganda, dalam hal transaksi, bank syariah
menekankan pada transaksi riil, bukan spekulatif. Sedangkan kemitraan yang
dibangun bukan debitor-kreditor. Dalam menyalurkan pembiayaan lebih
menekankan pada keharusan kehalalannya, bukan pada profit semata. Lebih
penting lagi, uang hanya dijadikan sebagai instrumen, bukan komoditas.
(Ma’ruf Amin, 2007 : 127-128)
Salah satu faktor penting dalam menjalankan fungsi penyaluran dana
yang harus diperhatikan bank adalah aspek penghimpunan dana. Menurut
Muhammad (2005 : 41), kunci keberhasilan manajemen bank syariah sangat
ditentukan oleh bagaimana bank tersebut dapat merebut hati masyarakat,
sehingga peranan bank syariah tersebut sebagai financial intermediary
4
bank syariah dapat dikatakan berhasil. Jadi, bagaimana bank melayani
sebaik-baiknya mereka yang kelebihan uang dan menyimpan uangnya dalam bentuk
giro wadi’ah, deposito mudharabah, tabungan wadi’ah maupun tabungan
mudharabah, serta melayani kebutuhan uang masyarakat melalui pemberian
pembiayaan. Hal inilah yang menjadi kunci keberhasilan manajemen bank
syariah.
Bank syariah dalam melakukan kebijakan penghimpunan dana
dipengaruhi oleh variabel makro, diantaranya Nilai Tukar Rp/$, jika Nilai
Tukar Rp/$ naik maka permintaan akan barang/jasa akan mengalami
penurunan dan akan menekan permintaan, jika permintaan turun akan disikapi
oleh produsen dengan mengurangi produksi. Bila produksi mengalami
penurunan, maka masyarakat selaku penerima balas jasa faktor produksi akan
mengalami penurunan pendapatan. Akibatnya dana yang tersedia untuk
diinvestasikan dan disimpan akan berkurang, hal tersebut mengakibatan bank
kesulitan dalam melakuan penghimpunan DPK. Variabel Inflasi merupakan
berkurangnya pendapatan riil masyarakat diakibatkan turunnya nilai riil uang.
Turunnya nilai riil uang maka pendapatan riil yang diperoleh menjadi
berkurang. Berkurangnya pendapatan yang diperoleh mengakibatan
kemampuan nasabah untuk menabung atau menyimpan uang di bank menjadi
turun karena pendapatan yang diperoleh habis digunakan untuk memenuhi
kebutuhan pokok. Variabel selanjutnya adalah jumlah uang beredar, kenaikan
jumlah uang beredar menyebabkan jumlah DPK yang dihimpun mengalami
5
Bank syariah harus selalu menjaga kemampuannya dalam melakukan
penghimpunan dana pihak ketiga. DPK inilah yang akan menjadi beban untuk
disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan. Sedangkan pembiayaan yang
berhasil disalurkan oleh bank syariah akan menjadi sumber pendapatan bagi
bank selain fee based income. Umumnya keuntungan dari penyaluran
pembiayaan merupakan komponen terbesar dari laba yang diperoleh bank
syariah.
Salah satu bentuk produk pembiayaan yang dikeluarkan perbankan
syariah adalah pembiayaan mudharabah dengan prinsip bagi hasil.
Mudharabah merupakan bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak
di mana pemilik modal (shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal
kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian di awal. Bentuk ini
menegaskan kerja sama dengan kontribusi seratus persen modal dari pemilik
modal dan keahlian dari pengelola.
Transaksi jenis ini tidak mewajibkan adanya wakil dari shahibul maal
dalam manajemen proyek. Sebagai orang kepercayaan, mudharib harus
bertindak hati-hati dan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi akibat
kelalaian dan tujuan penggunaan modal untuk usaha halal. Sedangkan,
shahibul maal diharapkan untuk mengelola modal dengan cara tertentu untuk
menciptakan laba yang optimal.
Bank Indonesia sebagai regulator telah menyarankan agar perbankkan
6
aspek-aspek yang mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga dan
penyaluran pembiayaan mudharabah.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ari Cahyono (2009), menyatakan
bahwa Nilai tukar Rp/$ memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan
terhadap DPK.
Penelitian tentang analisis faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi pembiayaan bagi hasil pernah dilakukan oleh Yayat Sujatna
(2006), hasil penelitian menyatakan bahwa variabel kurs dan inflasi
berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan bagi hasil yang disalurkan.
Maryanah (2006) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
pembiayaan bagi hasil di Bank Syariah mandiri. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan
bagi hasil di BSM.
Rossar Maries (2008) dalam penelitiannya menghasilkan kesimpulan
bahwa jumlah uang beredar (M2) memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap DPK, respon yang diperlihatkan oleh DPK perbankkan
syariah terhadap jumlah uang beredar adalah reaksi bank syariah dalam
melihat perkembangan dan pertumbuhan jumlah uang beredar yang
mengalami peningkatan sehingga dana dari jumlah uang beredar tersebut
dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan.
Dewi Yulianti Fuadah (2008) meneliti tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pembiayaan investasi mudharabah dan musyarakah di Bank
7
antara simpanan, modal sendiri, dan Non Performing Financing (NPF)
terhadap pembiayaan investasi mudharabah dan musyarakah yang disalurkan
oleh Bank Syariah Mandiri. Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh
antara faktor-faktor simpanan dan modal sendiri terhadap pembiayaan
investasi.
Pariyo (2004) meneliti tentang variabel makro ekonomi yang
mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga pada Bank Muamalat
Indonesia periode 2000-2003. Pengujian hipotesa secara parsial yang
dilakukan, maka dari semua variabel independent yang digunakan (SBI,Valas
USD, dan SWBI) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent
(Dana Pihak Ketiga).
Dari latar belakang diatas, maka penulis memilih judul “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) Serta Implikasinya pada Pembiayaan Mudharabah. (pada Perbankan Syariah di Indonesia)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh variabel Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar,
Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga
8
2. Bagaimana pengaruh variabel Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar,
Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2), Dana Pihak Ketiga (DPK)
terhadap Pembiayaan Mudharabah.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka penelitian ini
terutama bertujuan untuk :
a. Untuk menganalisis pengaruh variabel Nilai Tukar Rupiah Terhadap
Dollar, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak
Ketiga (DPK).
b. Untuk menganalisis pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar,
Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2), Dana Pihak Ketiga (DPK)
terhadap Pembiayaan Mudharabah.
2. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
ganda, yakni manfaat akademis maupun praktis.
a. Dari segi teoritis pada perspektif akademis, penelitian ini akan
bermanfaat untuk:
1) Bagi peneliti untuk mendapatkan pengembangan dan melatih diri
dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh.
2) Bagi civitas akademika dapat menambah informasi sumbangan
9
b. Kepentingan praktis hasil penelitian ini, bisa dipandang bermanfaat:
1) Bagi manajemen perusahaan perbankan Syariah di Indonesia,
sehingga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
yang bermanfaat bagi manajemen perbankan Syariah di Indonesia
sebagai bahan acuan dalam menjalankan fungsinya sebagai
lembaga intermediasi.
2) Untuk memberikan informasi tambahan bagi investor dan
masyarakat yang berkepentingan untuk menginvestasikan dananya
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bank Syariah
Yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpun dana maupun
dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas
dasar prinsip syariah. (Ahmad Rodoni, 2005 : 31)
Secara konsep, bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan
prinsip-prinsip syariah islam, yaitu mengedepankan keadilan, kemitraan,
keterbukaan dan universalitas bagi seluruh kalangan (Yusak Laksmana, 2009 :
10).
Menurut Muhammad (2005 : 1), bank syariah adalah bank yang
beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa
disebut dengan Bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan/perbankan yang
operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan
Hadits Nabi SAW. Dengan kata lain, bank islam adalah lembaga keuangan
yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam
lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya
disesuaikan dengan syariat Islam.
Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antar bank dengan
pihak lain (nasabah) berdasarkan hukum Islam. Sehingga perbedaan antara
bank Islam (syariah) dengan bank konvensional terletak pada prinsip dasar
11
operasinya yang tidak menggunakan bunga, akan tetapi menggunakan prinsip
bagi hasil, jual beli dan prinsip lain yang sesuai dengan syariat Islam, karena
bunga diyakini mengandung unsur riba yang diharamkan (dilarang) oleh
Agama Islam (Heithzal Rivai, dkk, 2007 : 758-759).
B. Nilai Tukar Rupiah/ $
1. Definisi Nilai Tukar (KURS)
Menurut Adiningsih, dkk (1998 : 155), Nilai Tukar Rupiah adalah
harga rupiah terhadap mata uang Negara lain ($). Jadi, nilai tukar rupiah
merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang
Negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap dollar ($), nilai tukar rupiah
terhadap yen dan lain sebagainya.
Menurut Lipsey et.al (1997), “Nilai tukar (exchange rate) adalah harga
suatu mata uang dalam satuan mata uang asing; ini adalah jumlah mata uang
suatu negara asing yang harus dibayarkan untuk mendapatkan satu unit mata
uang domestik”
Menurut Paul R Krugman dan Maurice (1994 : 34) Kurs adalah Harga
sebuah Mata Uang dari suatu Negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata
uang.
Menurut Nopirin (1996 : 163) Kurs adalah Pertukaran antara dua Mata
Uang yang berbeda,maka akan mendapat perbandingan nilai/harga antara
kedua Mata Uang tersebut.
Menurut Suad Husnan (1998), “Kurs valuta asing di Indonesia
12
membeli satu unit mata uang (kurs beli) dan berapa rupiah yang akan diterima
kalau menjual satu unit mata uang asing (kurs jual)”
Menurut Mankiw (2007)
“Exchange rate is the rate at which a country makes exchanges in world
markets.”
Menurut Kuncoro (2008) “Kurs rupiah adalah nilai tukar sejumlah
rupiah yang diperlukan untuk membeli satu US$ (US Dollar).”
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar
(Madura, 1993), yaitu :
1. Faktor fundamental
Faktor fundamental berkaitan dengan indicator-indikator ekonomi
seperti inflasi, suku bunga, perbedaan relatif pendapatan antar-negara,
ekspektasi pasar dan intervensi Bank Sentral.
2. Faktor Teknis
Faktor teknis berkaitan dengan kondisi penawaran dan permintaan
devisa pada saat-saat tertentu. Apabila ada kelebihan permintaan,
sementara penawaran tetap, maka harga valas akan naik dan sebaliknya.
3. Sentimen Pasar
Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita-berita
poltik yang bersifat insidentil, yang dapat mendorong harga valas naik atau
turun secara tajam dalam jangka pendek. Apabila rumor atau berita-berita
13
2. Teori Nilai Tukar Islam
Sebagai lembaga keuangan yang memfasilitasi perdagangan
Internasional, Perbankkan Islam tidak dapat menghindarkan diri dari
keterlibatannya pada pasar valuta asing. Perbankkan Islam harus menyusun
pedoman kerja operasional bagi dirinya agar juga mempunyai akses yang luas
ke pasar valuta asing tanpa harus terlibat pada mekanisme perdagangan yang
tidak disetujui atau bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Perdagangan valuta asing dapat diibaratkan dengan pertukaran antara
emas dan perak (sharf). Harga atas pertukaran itu dapat ditentukan
berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli. sebagaimana sabda Nabi
Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Bakar : “Jangan menukarkan
emas dengan emas dan perak dengan perak melainkan dengan kualitas yang
sama, tapi tukarkanlah emas dengan perak menurut yang kanu sukai”(HR.
Bukhari). (Arifin, 2003; 196).
Teori nilai tukar Islam menyebutkan (Karim, 2002: 97-98) penyebab
fluktuasi nilai tukar mata uang dalam Islam juga digolongkan dalam dua
kelompok, yaitu:
a. Natural (alamiah); dan
b. Human Error (factor kesalahan manusia), yang diakibatkan oleh korupsi
dan kebobrokan administrasi, penetapan pajak penjualan yang tinggi
terhadap barang dan jasa, percetakan uang dengan maksud menarik
14
C. Inflasi
1. Definisi Inflasi
Menurut Sukirno (2004:27) inflasi adalah kenaikan harga-harga secara
umum berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode ke periode
lainnya, sedangkan tingkat inflasi adalah presentasi kenaikan harga-harga pada
suatu tahun tertentu berbanding dengan tahun sebelumnya. Menurut Nanga
(2005), inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami
kenaikan secara terus-menerus. Inflasi adalah suatu keadaan yang
mengindikasikan semakin melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin
merosotnya nilai riil mata uang suatu negara. (Khalwaty, 2000:5).Menurut
Robert dan Ben (2004:98) another important economic statistic is the rate of
inflation, which is the rate at which prices in general are increasing over
time.Menurutnya inflasi menyebabkan variasi harga dalam perekonomian.
Ketika inflasi tinggi, seseorang yang memiliki pendapatan tetap, seperti
pensiunan yang menerima pendapatan tetap setiap bulan, maka seseorang
tersebut tidak dapat mengimbangi biaya hidup yang semakin meningkat.
2. Jenis-Jenis Inflasi
Menurut Boediono (2001:162) Inflasi dapat di golongkan menjadi dua
golongan, golongan pertama didasarkan pada “parah” atau tidaknya inflasi
tersebut, yaitu ;
a) Inflasi ringan ( dibawah 10% setahun)
b) Inflasi sedang (antara10-30% setahun)
15
d) Hiperinflasi (diatas 100% setahun).
Penggolongan yang kedua adalah atas dasar sebab awal dari inflasi.
Atas dasar ini di bedakan 2 macam inflasi :(Boediono, 2001 : 156)
a. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai
barang terlalu kuat. Infasi ini disebut demand inflation.
Gambar 2.1 Demand Inflation
(Sumber : Boediono, 2001)
Gambar tersebut menunjukan demand inflation. Karena permintaan
masyarakat akan barang-barang (agrerate demand) bertambah (misalkan,
karena bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan
pencetakan uang, atau kenaikan permintaan luar negeri akan barang-barang
ekspor, atau kenaikan permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor, atau
bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit yang murah), maka
kurva aggregate demand bergeser dari D1 ke D2. Akibatnya tingkat harga
umum naik dari H1 ke H2. H2 H1
Harga
Out put
Q1 Q
D2
D1 S
16
b. Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi, ini disebut cost
inflation.
Gambar 2.2 Cost Inflation
(Sumber : Boediono, 2001)
Gambar tersebut menunjukan cost inflation, yaitu jika biaya produksi
naik (misalkan karena kenaikan harga sarana produksi yang didatangkan dari
luar negeri, atau karena kenaikan bahan bakar minyak) maka kurva penawaran
masyarakat (Aggregate supply) bergeser dari S1 ke S2.
Harga
Output S2 S1
D H4
H3
17
Data inflasi Januari 2009- Juli 2010
Juli 2010 0.003
Juni 2010 0.003
Mei 2010 0.003
April 2010 0.003
Maret 2010 0.003
Februari 2010 0.004
Januari 2010 0.005
Desember 2009 0.002
November 2009 0.002
Oktober 2009 0.002
September 2009 0.002
Agustus 2009 0.002
Juli 2009 0.002
Juni 2009 0.003
Mei 2009 0.005
April 2009 0.006
Maret 2009 0.007
Februari 2009 0.007
Januari 2009 0.008
18
3. Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi
Kebijakan yang mungkin dilakukan pemerintah untuk mengatasi
inflasi yaitu:
a. Kebijakan fiskal, yaitu dengan menambah pajak dan mengurangi
pengeluaran pemerintah.
b. Kebijakan moneter, yaitu dengan menaikkan suku bunga dan
membatasi kredit.
c. Dari segi penawaran yaitu dengan melakukan langkah yang dapat
mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti
mengurangi pajak impor dan pajak atas bahan mentah, melakukan
penetapan harga, menggalakkan pertambahan produksi dan
perkembangan teknologi.
4. Teori Inflasi Islam
Inflasi mengandung implikasi bahwa uang tidak dapat berfungsi
sebagai satuan hitung yang adil dan benar. Hal ini menyebabkan uang menjadi
standar pembayaran tertunda yang tidak adil dan suatu alat penyimpanan nilai
yang tidak dapat dipercaya. Inflasi cenderung merusak nilai-nilai, memberikan
imbalan kepada usaha-usaha spekulasi dengan menimpakan kerugian pada
aktivitas-aktivitas produktif dan memperparah ketidakmerataan pendapatan
(Chapra, 2000; 4).
Inflasi merupakan salah satu bentuk risiko yang sifatnya abstrak.
Dalam perbankan konvensional, sebagaimana dikemukakan (Muljono, 1996;
19
pada masa inflasi yang tinggi bank telah menderita penurunan terhadap daya
beli rupiah yang dipinjamkan kepada nasabahnya. hal ini merupakan suatu
ancaman terhadap modal bank karena dengan adanya inflasi laba bank akan
over stead akan mengakibatkan pembayaran pajak dan pembagian laba
semakin semakin tinggi, akibatnya terjadi kanibalisme modal.
Dengan demikian pada masa-masa inflasi ada suatu kebijaksanaan
yang harus ditempuh agar bank tersebut tetap dapat mempertahankan real
capitalnya sesuai dengan purchasing power pada saat pemberian kredit pada
nasabah.
D. Jumlah Uang Beredar (M2)
Jumlah Uang Beredar (M2) adalah nilai keseluruhan uang yang berada
di tangan masyarakat. Jumlah uang beredar dalam arti sempit (narrow money)
adalah jumlah uang beredar yang terdiri atas uang kartal dan uang giral
M1 = C + D
Dimana :
M1 = jumlah uang yang beredar dalam arti sempit
C = Uang kartal (=uang kertas+uang logam)
D = uang giral atau cek
Uang beredar dalam arti luas (M2) adalah ditambah deposito berjangka
(time deposit) :
20
Dimana:
M2 = jumlah uang beredar dalam arti luas
TD = deposito berjangka (time deposit)
Secara teknis, yang dihitung sebagai jumlah uang beredar adalah uang
yang benar-benar berada di tangan masyarakat. Uang yang berada di tangan
bank (bank umum dan bank sentral), serta uang kertas dan logam (kuartal)
milik pemerintah tidak dihitung sebagai uang beredar
Perkembangan jumlah uang beredar mencerminkan atau seiring
dengan perkembangan ekonomi. Biasanya bila perekonomian bertumbuh dan
berkembang, jumlah uang beredar juga bertambah, sedang komposisinya
berubah. Bila perekonomian makin maju, porsi penggunaan uang kartal makin
sedikit, digantikan uang giral atau near money. Biasanya juga bila
perekonomian makin meningkat, komposisi M1 dalam peredaran uang
semakin kecil, sebab porsi uang kuasi makin besar.
Menurut Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikroekonomi dan makroekonomi) edisi revisi. Jakarta : FEUI
Uang Beredar
Uang kartal (logam dan kertas) : yang ada di tangan masyarakat (di luar
bank Umum) dan siap dibelanjakan, setiap saat dikeluarkan oleh bank
sentral.
Uang giral : yaitu uang di rekening giro (demand deposits) yang
diciptakan oleh bank-bank umum atau dikenal BPUG (Bank Umum
21
Uang Kuasi : yaitu uang dalam bentuk tabungan (saving deposits) dan
deposito berjangka (time deposits) yang dikeluarkan oleh bank-bank
umum.
E. Dana Pihak Ketiga (DPK)
Dana Pihak Ketiga adalah dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam
arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga,
koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam
valuta asing. Pada sebagian besar atau setiap bank, dana masyarakat ini
umumnya merupakan dana terbesar yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan
fungsi bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat (Heithzal Rivai, dkk,
2007 : 413).
Dalam pandangan syariah uang bukanlah suatu komoditi melainkan
hanya sebagai alat untuk mencapai pertambahan nilai ekonomis (economic
added value). Hal ini bertentangan dengan perbankan berbasis bunga di mana
“uang mengembangbiakan uang”, tidak peduli apakah uang itu dipakai dalam
kegiatan produktif atau tidak. Untuk menghasilkan keuntungan, uang harus
dikaitkan dengan kegiatan ekonomi dasar (primary economic activities) baik
secara langsung maupun melalui transaksi perdagangan ataupun secara tidak
langsung melalui penyertaan modal guna melakukan salah satu atau seluruh
kegiatan usaha tersebut.
Berdasarkan prinsip tersebut Bank syariah dapat menarik Dana Pihak
22
1. Titipan (wadiah) simpanan yang dijamin keamanan dan pengembaliannya
(guaranteed deposit) tetapi tanpa memperoleh imbalan atau keuntungan.
Menurut Sri Nurhayati dan Wasilah (2008 : 230), wadiah adalah akad
penitipan dari pihak yang mempunyai uang/barang kepada pihak yang
menerima titipan dengan catatan kapanpun titipan diambil pihak penerima
titipan wajib menyerahkan kembali uang/barang titipan tersebut dan yang
dititipi menjadi penjamin pengembalian barang titipan.
2. Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi resiko (non guaranteed
account untuk investasi umum (general investment account/ mudharabah
mutlaqah) di mana bank akan membayar bagian keuntungan secara
proporsional dengan porofolio yang didanai dengan modal tersebut.
3. Investasi khusus (special investment account/mudharabah muqayyadah) di
mana bank bertindak sebagai manajer investasi untuk memperoleh fee.
Jadi bank tidak ikut berinvestasi sedangkan investor sepenuhnya
mengambil resiko atas investasi.
F. Mudharabah
1. Pengertian Mudharabah
Mudharabah, adalah perjanjian antara penyedia modal dengan
pengusaha. Setiap keuntungan yang diraih akan dibagi menurut rasio tertentu
yang disepakati. Resiko kerugian ditanggung penuh oleh pihak Bank kecuali
kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan
penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan dan
23
Secara teknis mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara
pemilik dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha, laba dibagi
atas dasar nisbah bagi hasil menurut kesepakatan kedua belah pihak,
sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh si pemilik dana kecuali
disebabkan olehkesengajaan, kelalaian atau pelanggaran akad yang dilakukan
oleh pengelola dana.
akad mudharabah merupakan suatu transaksi pendanaan atau investasi
yang berdasarkan kepercayaan. Kepercayaan merupakan unsur terpenting
dalam akad mudharabah, yaitu kepercayaan dari pemilik dana kepada
pengelola dana. oleh karena kepercayaan merupakan unsur terpenting, maka
mudharabah dalam istilah bahasa inggris disebut trust financing. Pemilik dana
yang merupakan investor disebut beneficial ownership atau sleeping partner,
dan pengelola dana disebut managing trustee atau labour partner.
(Syahdeini,1999)
2. Landasan Syar’i a. Al-Qur’an
“…..Dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari
sebagian karunia Allah SWT….” (QS. Al-Muzzammil: 20)
“ Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka
bumi, dan carilah karunia Allah SWT…” (QS. Al-jumu’ah: 10)
b. Al-hadist
“ diriwayatkan dari Ibnu Abbas Ra, bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul
24
mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni
lembah yang berbahaya, atau membeli ternak yang berparu-paru basah. Jika
menyalahi peraturan tersebut, maka yang bersangkutan bertanggung jawab
atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah
saw, dan beliau pun membolehkanya.” (HR. ath-Thabarani).
Dari Shuhaib, Rasulullah saw bersabda, “Tiga perkara yang di
dalamnya terdapat keberkahan : menjual dengan pembayaran secara
angsuran, muqaradah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung
untuk keperluan rumah, dan tidak dijual.” (HR. Ibnu Majah)
3. Rukun Mudharabah
a. Pemilik modal (Shahibul mal)
b. Pemilik usaha (mudharib)
c. Proyek / usaha (‘amal)
d. Modal (ra’sul)
e. Ijab qabul (sighat)
f. Nisbah bagi hasil
4. Jenis-jenis Mudharabah
a. Mudharabah mutlaqah. Mudharabah di mana pemilik usaha memberikan
hak penuh kepada pengelola dana dalam melakukan investasinya.
Mudharabah ini disebut juga investasi tidak teriakat.
b. Mudharabah muqayyadah. Di mana pemilik usaha dibatasi haknya oleh
25
c. Mudharabah musyarakah. Mudharabah yang pengelola dananya turut
menyertakan modal atau dananya dalam kerja sama investasi.
G. Penelitian Sebelumnya
Ari Cahyono (2009) meneliti tentang Pengaruh Indikator
Makroekonomi Terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah
Mandiri. Penelitian ini bertujuan utuk menganalisa pengaruh indikator
makroekonomi (suku bunga SBI, kurs, inflasi, IHSG dan PDB) terhadap Dana
Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa indikator makroekonomi memberikan pengaruh terhadap
DPK dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri, dimana suku bunga SBI
memberikan pengaruh negatif, sedangkan inflasi, kurs, IHSG dan PDB
memberikan pengaruh yang positif. Berdasarkan penelitian dengan metode
yang sama menunjukkan bahwa PDB memberikan pengaruh positif yang
paling besar terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah
Mandiri.
Yayat Sujatna (2006) meneliti tentang faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi jumlah pembiayaan bagi hasil di bank syariah mandiri.
Analisis yang dipakai adalah regresi linear berganda, hasil penelitian
menunjukkan bahwa keempat variabel yang digunakan yaitu nisbah, suku
bunga kredit bank konvensional, inflasi dan kurs rupiah terhadap dollar AS
scara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel jumlah pembiayaan bagi
26
Maryanah (2006) menganalisis faktor-faktor yang memepengaruhi
pembiayaan bagi hasil (musyarakah dan mudharabah) di bank syariah mandri.
Metode yang digunakan adalah Error Correction Model (ECM), hasil
penelitian menunjukkan bahwa dana pihak ketiga (DPK), profit dan Non
Performing Financing (NPF) dalam jangka panjang memberikan pengaruh
terhadap jumlah pembiayaan bagi hasil di BSM.
Dewi Yulianti Fuadah (2008) meneliti tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pembiayaan investasi mudharabah dan musyarakah di Bank
Syariah Mandiri. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh
antara simpanan, modal sendiri, dan Non Performing Financing (NPF)
terhadap pembiayaan investasi mudharabah dan musyarakah yang disalurkan
oleh Bank Syariah Mandiri. Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh
antara faktor-faktor simpanan dan modal sendiri terhadap pembiayaan
investasi.
Pariyo (2004) meneliti tentang variabel makro ekonomi yang
mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga pada Bank Muamalat
Indonesia periode 2000-2003. Pengujian hipotesa secara parsial yang
dilakukan, maka dari semua variabel independent yang digunakan (SBI,Valas
USD, dan SWBI) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent
(Dana Pihak Ketiga). Selain itu dalam pengujian F test dimana F test = 15,311
dan nilai signifikan 0,00 berarti variabel independent (SBI, Valas USD, dan
SWBI) secara bersama-sama berpengaruhi secara signifikan terhadap Dana
27
H. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan suatu proses dari peneliti memperoleh
data kemudian mengolah data tersebut dan menginterprestasikan hasil data
yang telah diolah.
Penelitian ini didasarkan atas penelitian-penelitian yang telah ada
sebelumnya dengan penambahan beberapa variabel dan metode penelitian
yang berbeda. Setelah peneliti mengumpulkan beberapa jurnal, skripsi dan
tesis, peneliti mengambil beberapa variabel dari penelitian terdahulu kemudian
membuat paradigma penelitian yang berbeda dimana pada penelitian ini
menggunakan path analysis (analisis jalur). Hal ini dikarenakan analisis jalur
dapat memperlihatkan hubungan langsung dan tidak langsung antar variabel.
Setelah menentukan judul dan metode analisis, peneliti mengumpulkan
data-data dari variabel-variabel yang akan diteliti. Objek yang akan diteliti
merupakan Bank Syariah di Indonesia. Variabel yang diteliti adalah nilai tukar
rupiah terhadap dollar, inflasi, dan jumlah uang beredar (M2), dana pihak
ketiga (DPK) terhadap pembiayaan mudharabah. Dalam penelitian ini yang
akan menjadi variabel eksogen adalah nilai tukar rupiah/$, inflasi, dan jumlah
uang beredar (M2). Sedangkan yang akan menjadi varaibel endogen adalah
dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan mudharabah.
Peneliti mengambil data dari masing-masing variabel dari situs Bank
Indonesia dan Perpustakaan Bank Indonesia. Pencarian data dibagi menjadi
dua bagian. Yang pertama, pengambilan data nilai tukar rupiah (kurs), inflasi,
28
Keuangan Indonesia. Kedua, pengambilan data DPK, pembiayaan
mudharabah yang diambil dari statsitik perbankan syariah.
Setelah memperoleh data-data dari setiap variabel peneliti mulai
melakukan analisis. Langkah awal yang diperlukan adalah menentukan
struktur persamaan linier dari paradigma penelitian yang telah dibentuk
berdasarkan teori-teori yang ada. Kemudian data diolah dengan menggunakan
Software AMOS 16. Dari output tersebut dapat dianalisa korelasi, hubungan
anatara variabel, besarnya R square dan kesesuaian model (Goodness of Fit).
Berikut ini adalah gambaran mengenai kerangka berfikir yang peneliti
29
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir
Bank Indonesia
Statistik
Perbankan Syariah SEKI
Kurs (X1)
DPK (Y) Inflasi(X2) M2 (X3)
Analisis Jalur
Hubungan langsung dan tidak langusng
Interpretasi Pengujian Hipotesa
Uji Kesesuaian Model
30
Gambar 2.4 Paradigma Penelitian
I. Hipotesis
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka hipotesisis
yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap
Dana Pihak Ketiga (DPK)
H0 : Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2)
tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan yang disalurkan
secara simultan dan parsial.
Ha : Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2)
berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan yang disalurkan
secara simultan dan parsial.
2. Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2), dan Dana
Pihak Ketiga (DPK) terhadap pembiayaan Mudharabah
NT Rp/ $
INFLASI
M2
DPK MUDHARABAH
31
H0 : Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2),
dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang disalurkan tidak berpengaruh
signifikan terhadap pembiayaan Mudharabah secara simultan dan
parsial.
Ha : Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2),
dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang disalurkan berpengaruh
signifikan terhadap pembiayaan Mudharabah secara simultan dan
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif karena
dalam penelitian ini penulis akan menghitung seberapa besar pengaruh Nilai
Tukar Rupiah, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak
Ketiga (DPK) serta implikasinya pada pembiayaan Mudharabah.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel penelitian adalah data Nilai Tukar Rupiah, Inflasi dan Jumlah
Uang Beredar (M2) yang tercatat dalam Statistik Ekonomi Keuangan
Indonesia (SEKI) periode Bulan Juni tahun 2004 hingga Bulan Juli tahun
2010. Sedangkan data DPK dan Mudharabah diambil dari Statistik Perbankan
Syariah periode Bulan Juni tahun 2004 hingga Bulan Juli tahun 2010.
Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode Judgement Sampling
dalam menentukan sampel. Metode judgement sampling atau purposive
pengumpulan data atas dasar strategi kecakapan atau pertimbangan pribadi
semata. (Abdul Hamid, 2007 : 29)
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal
dari literatur-literatur/sumber lain dari dalam maupun perbankan syariah di
Indonesia, sedangkan teknik pengumpulan data sebagai berikut :