ANALISIS PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN DALAM
RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN DAERAH DI
KOTA SIBOLGA
TESIS
OLEH :
BASAR SILALAHI
NIM : 992103031/PWD
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2001
Basar Silalahi : Analisis Pengembangan Sektor Perikanan Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan…, 2001
RINGKASAN
BASAR SILALAHI, Analisis Pengembangan Sektor Perikanan Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Daerah di Kota Sibolga, di bawah bimbingan Dr. Parapat Gultom, MSIE sehagai Ketua, Ramli,SE, MS dan Murbanto Sinaga,SE,MA sebagai Anggota.
Penelitian ini berfokus pada subsektor perikanan laut di Kota Sibolga yang terdiri dari 3 kecamatan: Sibolga Kota, Sibolga Selatan dan Sibolga Utara. Penelitian ini akan menganalisis sejauh mana manfaat dari program-program pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah pada subsektor perikanan laut di Kota Sibolga, terutama bagi pihak-pihak yang terlibat di dalam kegiatan subsektor perikanan laut, y aitu: produksi (nelayan), industri pengolahan dan pedagang, sehingga dapat me n i n g k a tk a n n i l a i t a mb a h (p e n d ap a t an ) d an s e k al i g u s d ap at me n i n g k a t k an kontribusinya terhadap Pendapatan Daerah Kota Sibolga.
Penelitian ini bertujuan : 1) untuk mengetahui sejauh mana manfaat program pengembangan subsektor perikanan kepada pihak nelayan, industri pengolahan dan pedagang di Kota Sibolga, 2) untuk mengetahui pengaruh atau kontribusi subsektor p e r i k an a n t e r h a d a p p e n in g k a t a n P e n d a p a t a n D a e r a h K o t a S i b o l g a , 3 ) u n t u k mengetahui apakah sub sektor perikanan menjadi sektor basis di Kota Sibolga.
Sampel penelitian adalah pihak-pihak yang berhubungan dengan subsektor perikanan yaitu :1) Rumah Tangga ( RT ) Nelayan dengan motor tempel, 2) Rumah Tangga (RT) Nelayan dengan kapal bermotor, 3) Usaha Industri Pengolahan yang
Basar Silalahi : Analisis Pengembangan Sektor Perikanan Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan…, 2001
terdiri dari usaha pengasinan dan usaha perebusan (pindang), 4) Pihak-Pihak yang terlibat didalam usaha pemasaran ikan atau pedagang ikan di Kota Sibolga yaitu Perusahaan Pendaratan ikan yang biasanya disebut Tangkahan dan Saluran Distribusi (Pedagang Perantara). Sampel ditetapkan secara Proportional Stratified Random Sampling Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis Deskriptif dan Analisis Persamaan Regresi Berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kekurangan modal sangat mempengaruhi kegiatan-kegiatan usaha nelayan, usaha industri pengolahan ikan, usaha perdagangan ikan dan usaha pendaratan ikan, karena mereka cenderung hanya mengandalkan modal sendiri. Peranan Pemerintah Kota Sibolga melalui Dinas Perikanan dalam meningkatkan usaha mereka masih dirasakan kurang dan belum optimal. Untuk mengembangkan sektor perikanan di Kota Sibolga, maka Dinas Perikanan Kota Sibolga telah melaksanakan 10 Program Sukses terhadap para nelayan, pengusaha industri pengolahan ikan, pengusaha perdagangan ikan, pengusaha pendaratan ikan. Program dan kegiatan-kegiatan yang mereka terima adalah berupa penyuluhan/pelatihan, pemberian bantuan kredit.
Berdasarkan perhitungan LQ untuk sub sektor perikanan, LQ 1997 adalah 8,26, LQ 1998 adalah 8,03, LQ 1999 adalah 7,83 yang berarti LQ nya > 1 maka subsektor perikanan Kota Sibolga merupakan sektor basis. Berdasarkan analisa regresi berganda ternyata pendapatan atas retribusi nelayan, pendapatan atas retribusi pendaratan ikan, dan pendapatan atas retribusi izin tangkahan berpengaruh positif terhadap pendapatan daerah, sedangkan pendapatan atas retribusi industri pengolahan ikan dan pendapatan atas retribusi pasar ikan berpengaruh negatif Dari hasil
Basar Silalahi : Analisis Pengembangan Sektor Perikanan Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan…, 2001
pengujian koefisien regresi secara parsial (Uji-t) diperoleh variabel pendapatan atas retribusi nelayan, pendapatan atas retribusi pendaratan ikan, pendapatan atas retribusi izin tangkahan berpengaruh tidak nyata pada selang kepercayaan 95 % terhadap variabel terikat (pendapatan daerah). Sedangkan variabel pendapatan atas retribusi industri pengolahan ikan, pendapatan atas retribusi pasar ikan berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95 % terhadap variabel terikat (pendapatan daerah). Jika dilihat dad uji serentak untuk semua koefisien regresi dari variabel bebas (Uji - F), maka secara keseluruhan variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (pendapatan daerah). Koefisien determinasi R sebesar 0,92 menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas secara bersamaan mampu menerangkan variabel terikat sebesar 92 % sedangkan 8 % lagi diterangkan oleh variabel lain y ang tidak dimasukkan dalam persamaan regresi.
2
Untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan sub sektor perikanan di Kota Sibolga diperlukan pengalokasikan modal yang cukup dan modernisasi sarana perikanan, dan memberikan bantuan kredit dengan bunga yang relatif kecil. Program pelatihan/penyuluhan perlu terus diupayakan, dan untuk meningkatkan pendapatan nelayan motor tempel perlu beralih menjadi nelayan dengan kapal motor. Peranan lembaga pedesaan seperti Koperasi Unit Desa (KUD) perlu diaktifkan serta mengembangkan lembaga perbankan.
Basar Silalahi : Analisis Pengembangan Sektor Perikanan Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan…, 2001