• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Periklanan Di Televisi Terhadap Citra Merek Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa FE-Universitas Methodist Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Periklanan Di Televisi Terhadap Citra Merek Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa FE-Universitas Methodist Medan"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA-1 MEDAN

ANALISIS PERIKLANAN DI TELEVISI TERHADAP CITRA

MEREK SEPEDA MOTOR HONDA PADA MAHASISWA

FE-UNIVERSITAS METHODIST MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH

LEONARDO PARDEDE 010502078

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

i Pujian, hormat dan kemuliaan penulis persembahkan kepada Bapa yang Maha Kudus atas kasih dan berkatNya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.

Penulis telah banyak manerima saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. DR. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku sekretaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Nakman Harahap, M.Si selaku dosen pembimbing, yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Ramona R.I Hasibuan, MP selaku dosen wali, yang telah banyak memberikan nasehat dan bimbingan kepada penulis, selama menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(3)

ii memberikan saran atas perbaikan skripsi ini.

8. Seluruh dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk semua jasa-jasanya dalam masa perkuliahan.

9. Papa dan Mama tersayang Ir. Asman Simamora dan Ruslan br. Nababan , serta kakak – kakakku dan adikku yang selalu memberikan doa dan dukungan agar penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan perkuliahan.

10. Seluruh pihak yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Medan, Desember 2007 Penulis

(4)

iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Kerangka Konseptual ... 3

D. Hipotesis ... 3

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional ... 4

2. Definisi Operasional... 4

3. Skala Pengukuran Variabel ... 5

BAB II URAIAN TEORITIS A. Promosi ... 10

B. Iklan ... 11

C. Merek ... 15

D. Ekuitas Merek ... 18

E. Citra Merek ... 19

F. Pengertian Pemasaran ... 20

G. Produk ... 22

(5)

v BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan……….……….……….………. 27

B. Profil Astra Honda Motor.………. 29

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif ... 34

B. Analisis Statistik 1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 37

2. Koefisien Determinan ... 30

3. Analisis Regresi Linear Sederhana ………...…….40

4. Pengujian Hipotesis ………41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA

(6)

vi

No Uraian Halaman

Tabel 1.1. Operasional Variabel... 5

Tabel 1.2 Pedoman Pemberian Skor ... 6

Tabel 1.3. Spesifikasi Responden Penelitian ... 7

Tabel 3.1. Harga Sepeda Motor ... 33

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Usia ... 34

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ... 35

Tabel 4.3 Pendapat Responden Responden Mengenai Iklan Honda Di Televisi ... 35

Tabel 4.4 Jumlah Responden Yang Memilikia Salah Satu Produk Sepeda Motor Merek Honda ... 36

Tabel 4.5 Pendapat Responden Mengenai Keunggulan Sepeda Motor Honda Dibandingkan dengan Merek Lain ... 36

Tabel 4.6 Validitas Instrumen Penelitian ... 38

Tabel 4.7 Model Sumary ... 39

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Halaman

(8)

viii Lampiran 1 : Regression

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Kehidupan dunia pemasaran tidak terlepas dari periklanan. Tanpa iklan, para produsen maupun distributor tidak akan mampu menjual produknya kepada konsumen, dan disisi lain konsumen tidak akan memiliki informasi yang cukup lengkap tentang produk dan jasa yang ditawarkan oleh konsumen.

Periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi khusus untuk memenuhi fungsi pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen. Iklan juga menyebabkan banyak perusahaan berusaha memenangkan pasar lewat iklan.

Iklan bertujuan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen, evaluasi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek. Dalam prakteknya, iklan telah dianggap sebagai manajemen citra yang berfungsi untuk menciptakan dan memelihara citra dan makna dalam benak konsumen (Peter & Olson, 2000:179).

Pada akhirnya iklan dapat mempengaruhi persepsi masyarakat tentang produk merupakan hal penting bagi produsen saat ini. Banyaknya iklan yang ditampilkan oleh pihak produsen baik melalui media cetak maupun media elektronik lambat laun akan membentuk suatu persepsi tersendiri di benak masyarakat dan akan membentuk suatu gambaran tersendiri bagi produk yang diiklankan.

(10)

Televisi merupakan salah satu media yang paling efektif untuk mempengaruhi calon konsumen karena selain hampir semua masyarakat memiliki pesawat televisi, dengan televisi informasi yang divisualisasikan dapat ditangkap lebih efektif oleh calon konsumen. Salah satu merek yang juga melakukan periklanan sebagai satu cara untuk mempengaruhi persepsi konsumen terhadap mereknya ialah Honda. Merek Honda dikenal sebagai produsen kendaraan bermotor di Indonesia dan di dunia.

Merupakan hal yang menarik jika kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh periklanan mempengaruhi benak masyarakat tentang citra merek Honda, khususnya kaum mahasiswa yang mempunyai pola pikir yang berbeda dengan masyarakat lain pada umumnya. Selain itu juga banyaknya mahasiswa yang menggunakan sepeda motor Honda sebagai alat transportasi untuk kuliah semakin membuat peneliti tertarik dalam melakukan penelitian ini.

Oleh karena itu penulis menentukan judul pada skripsi ini : “ANALISIS PERIKLANAN TERHADAP CITRA MEREK SEPEDA MOTOR HONDA

PADA MAHASISWA FE-UNIVERSITAS METHODIST”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang dikemukakan peneliti berdasarkan latar belakang penelitian adalah “Apakah periklanan di televisi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap citra merek Honda pada mahasiswa S-1 di

(11)

C. Kerangka Konseptual

Keberhasilan suatu iklan dalam mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen merupakan suatu tujuan utama dari iklan itu sendiri sehingga tercipta suatu pemikiran yang positif terhadap suatu merek. Seperti diterangkan oleh Lamb (2000:205) periklanan juga mendorong sikap positif terhadap suatu merek, ketika konsumen memiliki kerangka acuan yang netral atau baik terhadap suatu merek atau produk, mereka seringkali dipengaruhi secara positif oleh iklan tersebut. Media televisi merupakan salah satu media iklan yang paling efektif untuk mempengaruhi calon konsumen karena disamping hamper semua masyarakat memiliki pesawat televisi, dengan televisi iklan lebih dapat divisualisasikan sehingga lebih dapat mempengaruhi calon konsumen.

Berdasarkan pendapat diatas maka penulis merumuskan kerangka konseptual yang menggambarkan pengaruh periklanan terhadap citra merek dalam penelitian ini sebagai berikut :

Gambar I.1: Kerangka Konseptual.

Sumber : Lamb (2001:205) diolah oleh peneliti

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang diberikan, maka hipotesis yang dibuat peneliti adalah “Periklanan di televisi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap citra merek Honda pada mahasiswa S-1 di

Fakultas Ekonomi-Universitas Methodist”.

Periklanan di

Televisi

Citra Merek

(12)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Mengetahui besarnya pengaruh periklanan di televisi terhadap citra merek Honda pada mahasiswa FE-Universitas Methodist.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Memperdalam pengetahuan peneliti tentang periklanan dan citra merek.

b. Refrensi bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk memperdalam penelitian ini.

c. Bagi perusahaan Honda, agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan citra merek Honda melalui periklanan di televisi yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat.

E. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

a. Penelitian ini dibatasi hanya pada mahasiswa ekonomi (S1) jurusan manajemen Universitas Methodist Medan.

b. Objek penelitian ini ialah mahasiswa manajemen angkatan 2004-2006 yang aktif mengikuti perkuliahan selama penelitian ini berlangsung.

2. Definisi Operasional

a. Variabel Periklanan (X)

(13)

b. Variabel Citra Merek Honda (Y)

Yaitu bagaimana mahasiswa memberikan persepsinya terhadap citra merek dari sepeda motor Honda.

Berdasarkan definisi operasional yang diterangkan maka penulis merumuskan mekanisme penganalisaan variabel sebagai berikut:

Tabel 1.1

Operasional Variabel

No Variabel Indikator Variabel Skala

1 Periklanan (X)  Daya tarik iklan  Pesan iklan

Likert

2 Citra Merek (Y)  Identitas tersendiri dari merek

 Persepsi konsumen

terhadap produk tersebut

 Keyakinan terhadap

kualitas produk

Likert

3. Skala Pengukuran Variabel

(14)

Pedoman dalam pemberian skor sebagai berikut :

Tabel 1.2

Pedoman Pemberian Skor

No Pernyataan Skor

1 Sangat tidak setuju 1

2 Tidak setuju 2

3 Kurang setuju 3

4 Setuju 4

5 Sangat setuju 5

Sumber : Sugiyono 2003

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Methodist, yang berlokasi di Jl. Hang Tuah No. 15, waktu penelitian dimulai Desember 2007 sampai Februari 2007.

5. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian yakni mahasiswa manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Methodist, angkatan 2004-2006 yang berjumlah 448 mahasiswa, sedangkan sampel yang diambil sebesar 20% dari jumlah populasi tiap angkatan. Jumlah tersebut sudah cukup mewakili menurut Arikunto (2002:115).

Metode penarikan sampel menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling yaitu metode penarikan sampel acak secara proporsional untuk setiap

(15)

Tabel 1.3

Spesifikasi responden penelitian

Jurusan

Angkatan

Jumlah

2004 2005 2006

Manajemen 105 152 178 435

20 % 21 30 36 87

Sumber: data diolah dari bagian administrasi FE Universitas Methodist

6. Sumber Data

a. Data primer yaitu data yang diperoleh atau dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuisioner untuk memperoleh data dari para responden.

b. Data skunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Untuk memperoleh data skunder peneliti melakukan studi pustaka, penelaahan majalah-majalah dan jurnal-jurnal.

7. Teknik Pengumpulan Data.

(16)

8. Metode Analisis Data

a. Metode Deskriptif

Merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisi data, sehingga dapat diketahui gambaran umum instansi yang sedang diteliti.

b. Metode Analisis Statistik

Yaitu untuk mengetahui pengaruh periklanan di televisi terhadap citra merek.

1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi yang digunakan oleh peneliti adalah analisis regeresi sederhana untuk mengetahui pengaruh dari variabel periklanan (X) terhadap variabel citra merek Honda (Y).

Rumusnya sebagai berikut :

Y

= a + b

X

Dimana : Y = citra merek a = konstanta X = skor iklan b = koefisien regresi c. Uji validitas dan reliabilitas

(17)

ukur yang digunakan (kuisioner) menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama.

d. Uji t

Untuk melihat pengaruh variabel periklanan (X) terhadap variabel citra merek (Y), maka dalam hal ini peneliti menggunakan uji t.

Sedangkan bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : Ho : b1 = 0

Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel periklanan (X) terhadap variabel citra merek Honda(Y).

Ho : b1 ≠ 0

Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel periklanan (X) terhadap variabel citra merek Honda(Y).

Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan sebesar 5% (α): Ho diterima apabila t-ratio < t-tabel (α)

Ho ditolak apabila t-ratio > t-tabel (α) e. Koefisien Determinasi (r2)

(18)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Promosi

Promosi adalah usaha yang dilakukan pemasar untuk mempengaruhi pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran. Merupakan usaha mengkomunikasikan informasi yang bermanfaat tentang suatu perusahaan atau produk untuk mempengaruhi pembeli potensial (Kismono, 2001:374).

Menurut Farlow (Kismono, 2001:374) tujuan daripada perusahaan mengadakan promosi ialah :

1. Memberikan Informasi

Tujuan dasar dari semua kegiatan promosi adalah memberikan informasi kepada pembeli potensial tentang produk yang ditawarkan, dimana konsumen akan membelinya dan berapa harga yang ditetapkan.

2. Meningkatkan Penjualan

Kegiatan promosi juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat penjualan.

3. Menstabilkan Penjualan

Pada saat pasar dalam keadaan lesu perubahan perlu melakukan kegiatan promosi agar tingkat penjualan perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti.

4. Memposisikan Produk

Perusahaan perlu memposisikan produknya dengan menekankan keunggulan produknya dibanding produk pesaing.

(19)

5. Membentuk Citra Produk

Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dapat membantu membentuk image konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

Ada berbagai cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam usaha memberikan informasi tentang produk atau jasa perusahaan, untuk mempengaruhi konsumen potensial melakukan pembelian dan untuk membuat konsumen tetap ingat atau setia kepada produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Promosi yang dilakukan oleh perusahaan terdiri dari beberapa aktivitas yang tergabung dalam bauran promosi. Dalam pelaksanaanya setiap perusahaan memiliki rancangan yang berbeda-beda mengenai bauran promosi.

Bauran promosi terdiri dari : 1. Iklan

2. Personal Selling 3. Public Relation 4. Publisitas

5. Promosi penjualan

6. Promosi dari mulut ke mulut

B. Iklan

(20)

2001:376). Media yang dapat digunakan meliputi : surat kabar, televisi, direct mail, radio, majalah, outdoor displays dan lain-lain.

Menurut Henry Simamora (2000, 756), iklan dapat didefinisikan sebagai komunikasi non-pribadi melalui bermacam-macam media yang dibayar oleh sebuah perusahaan bisnis atau organisasi nirlaba atau individu yang dalam beberapa cara teridentifikasi dalam pesan periklanan dan berharap menginformasikan atau membujuk anggota-anggota dari pemirsa tertentu.

Menurut Rossitern (Kismono, 2001 :376) iklan dapat dikategorikan menjadi :

1. Retail Advertising, yaitu iklan yang dilakukan oleh pengecer untuk

mempengaruhi konsumen akhir.

2. Trade Advertising,, yaitu iklan yang dilakukan oleh produsen untuk

mempengaruhi perantara pemasaran; pedagang besar dan pengecer.

3. Industrial Advertising, yaitu iklan yang dilakukan oleh produsen untuk mempengaruhi produsen lain yang mungkin menggunakan produknya.

4. Institutional Advertising, yaitu periklanan yang ditujukan bukan untuk

menjual produk, namun untuk lebih memperkenalkan institusi atau organisasi perusahaannya.

1) Jenis Iklan

Frank Jefkins (1997), menggolongkan iklan suatu produk kedalam beberapa kategori, yaitu :

(21)

e. Iklan keuangan f. Iklan langsung g. Iklan lowongan kerja

2) Fungsi Iklan

Menurut Kotler (2001:743), fungsi daripada periklanan dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Iklan dapat memberikan informasi kepada khalayak tentang seluk beluk suatu produk yang dilakukan pada tahap perkenalan produk. 2. Iklan untuk membujuk, dilakukan dalam tahap kompetitif.

Tujuannya adalah membentuk permintaan selektif merek tertentu. Dalam hal ini perusahaan melakukan persuasi tidak langsung dengan memberikan informasi tentang kelebihan produk yang dikemas sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan menyenangkan yang akan mengubah pikiran orang untuk melakukan tindakan pembelian.

3. Iklan untuk mengingatkan, yaitu untuk menyegarkan informasi yang pernah diterima oleh masyarakat.

3) Tujuan Iklan

Menurut Darmadi Durianto (2003:12), secara umum tujuan perusahaan mengiklankan produknya adalah untuk :

1. Menciptakan kesadara pada suatu merek dibenak konsumen. Brand awarness yang tinggi merupakan kunci pembuka untuk tercapainya

(22)

2. Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai atribut dan manfaat suatu merek.

3. Mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas sebuah merek. 4. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi.

5. Menciptakan norma-norma kelompok. 6. Mengendapkan perilaku konsumen.

7. Mengarahkan konsumen untuk membeli produknya dan mempertahankan maket power perusahaan.

8. Menarik calon konsumen menjadi kosumen yang loyal dalam jangka waktu tertentu.

9. Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi pembeli potensial dimasa yang akan datang.

4) Manfaat Iklan

Menurut Darmadi Durianto (2003:6), manfaat yang diperoleh dari iklan adalah :

1. Ketersediaan informasi yang cukup dan jelas tentang kemampuan, kualitas, harga, fungsi, produk, maupun atribut lainnya yang berkaitan dengan suatu produk.

2. Menjadikan pasar lebih bersaing dan menjadikan harga lebih murah. 3. Mengurangi biaya pencarian, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk

(23)

C. Merek

Menurut Lamb (2001:421) merek adalah suatu nama, istilah, simbol, desain atau gabungan keempatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing, sedangkan nama merek yaitu bagian dari merek yang dapat disebutkan, diucapkan termasuk huruf-huruf, kata-kata dan angka-angka.

Ciri-ciri dari nama merek yang efektif yaitu (Lamb, 2001:243): 1. Mudah diucapkan

2. Mudah dikenali 3. Mudah diingat 4. Pendek

5. Berbeda atau unik 6. Menggambarkan produk

7. Menggambarkan manfaat dari produk 8. Mempunyai konotasi yang positif

9. Memperkuat citra produk yang diinginkan

Menurut Temporal (2002:44) ada beberapa alasan mengapa merek penting bagi konsumen, yakni :

1. Merek memberikan pilihan

(24)

memungkinkan konsumen untuk membedakan berbagai macam tawaran dari perusahaan.

2. Merek memudahkan mengambil keputusan

Merek membuat keputusan untuk membeli menjadi semakin mudah. Manusia dapat membuat keputusan lebih cepat jika mereka mengetahui merek, membuat hidup mereka menjadi lebih mudah. Kesadaran akan merek akan semakin besar ketika konsumen harus mengidentifikasikan produk-produk teknologi, dengan semakin meningkatnya kesamaan produk, merek memudahkan orang untuk memutuskan produk yang akan dibeli. Merek yang terkenal lebih menarik perhatian dibandingkan dengan yang tidak.

3. Merek memberikan jaminan berkualitas

Para konsumen akan memilih produk yang berkualitas dimanapun dan kapan pun mereka mampu. Sekali mereka mecoba suatu merek, secara otomatis mereka akan menyamakan pengalaman ini dengan tingkat kualitas tertentu. Pengalaman terhadap merek yang berebeda membantu konsumen untuk membedakan standar kualitas dan untuk mengetahui berapa nilai uang yang akan mereka peroleh.

4. Merek memberikan pencegahan resiko

(25)

dengan yang lain. Merek membangun kepercayaan, dan merek yang besar benar-benar dapat dipercaya.

5. Merek memberikan alat untuk mengekpresikan diri

Merek menghasilkan kesempatan kepada manusia untuk mengekspersikan diri dalam berbagai cara. Merek dapat membantu manusia untuk mengekpresikan di antara kebutuhan sosial-psikologi, yaitu:

a. status sosial b. keberhasilan c. aspirasi

d. cinta dan persahabatan e. sifat

Menurut Kotler (Kismono, 2001:335) merek dapat dibedakan menjadi tiga pengertian, yaitu :

1. Brand Name adalah bagian dari merek yang bisa dilafalkan.

2. Brand Mark adalah suatu simbol atau desain yang digunakan untuk

memberi identitas pada produk atau untuk membedakannya dengan paroduk lain.

3. Trade Character adalah Brand Mark yang mengambil bentuk atau

(26)

D. Ekuitas Merek

Menurut David A. Aaker (Durianto, 2001:23), brand equity adalah seperangkat dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan. Asset dan liabilitas merek harus berhubungan dengan nama atau sebuah symbol supaya dapat mendasari brand equity sehingga dapat dilakukan perubahan terhadap nama dan symbol merek, beberapa asset dan liabilitas yang menjadi dasar brand equity akan berubah pula.

David A. Aaker (Durianto, 2001:26), mengelompokkan brand equity menjadi beberapa kelompok, yakni :

1. Brand awarness (kesadaran merek) menunjukkan kesanggupan seseorang

calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.

2. Brand association (asosiasi merek) mencerminkan pencitraan suatu merek

terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut, produk, geografis, pesaing, selebritis dan lain-lain.

3. Pereceived quality (persepsi kualitas) mencerminkan persepsi pelanggan

terhadap keseluruhan kualitas / keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan.

4. Brand loyality (loyalitas merek) mencerminkan tingkat keterikatan

konsumen dengan suatu merek tertentu.

(27)

Empat elemen ekuitas merek diluar aset-aset lainnya dikenal dengan elemen-elemen utama dari ekuitas merek. Elemen akuitas merek yang kelima secara langsung akan dipengaruhi oleh kualitas dari empat elemen utama tersebut. Ekuitas merek merupakan aset yang dapat memberikan nilai tersendiri dimata pelanggannya. Aset yang dikandungnya akan dapat membantu pelanggan dalam menafsirkan, memproses dan meyimpan informasi yang terkait dengan produk dan merek tersebut. Ekuitas merek dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam penggunaan atau kedekatan, asosiasi dengan berbagai karakteristik merek.

E. Citra Merek

Supaya dikenal oleh pasar, merek harus memiliki identitas. Identitas merek adalah seperangkat asosiasi yang unik yang ingin diciptakan dan dipelihara pemasar. Tujuannya adalah untuk menciptakan brand image. Kalau gambaran diperoleh, maka merek sudah hidup dalam benak konsumen. Kalau tidak, merek hanya merupakan sesuatu yang mati, yang tidak mempunyi aura atau kekuatan mempengaruhi konsumen (Simamora, 2003:62).

(28)

Citra merek mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Kotler dan Fox (Setiadi, 2003:180) mendefinisikan citra sebagai jumlah gambaran-gambaran, kesan-kesan dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek.

Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan prefrensi terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra positif terhadap suatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian oleh karena kegunaan utama dari iklan diantaranya adalah mebangun citra positif terhadap merek (Setiadi, 2003:180).

F. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan yang menghubungkan antara perusahaan dan konsumennya. Dalam suatau perusahaan, kegiatan pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok bagi kelangsungan hidup perusahaan disamping faktor-faktor lainnya yang menentukan maju mundurnya perusahaan tersebut.

(29)

Pemasaran adalah : “Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”. Walaupun pengertian pemasaran ini berbeda-beda menurut para ahli, tetapi dari kesemuanya dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran itu berintikan seluruh kegiatan organisasi perusahaan yang diarahkan sedemikian rupa untuk dapat memuaskan kebutuhan dan keiginan konsumen atau pelanggan.

Pengembangan pemasaran dalam hal ini lebih diarahkan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh beberapa ahli, konsumen atau pelanggan disebut pasar atau pasar sasaran bagi perusahaan. Untuk meningkatkan jumlah konsumen atau pelanggan, perusahaan harus memberikan produk serta jasa ayau pelayanan yang memuaskan. Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, mempunyai uang untuk berbelanja, dan mempunyai kemauan untuk membelanjakannya. Oleh karena itu perlu adanya suatu upaya yang harus ditempuh organisasi atau perusahan untuk mempengaruhi konsumen atau pelanggan di dalam membeli suatu produk yang ditawarkan dengan melihat dari kombinasi empat factor, yaitu:

1. Menawarkan sesuatu yang bernilai atau produk bagi konsumen baik itu berupa barang atau jasa.

2. Menetapkan harga produk yang wajar, artinya penjual dan pembeli dapat saling memperoleh manfaat dari produk tersebut.

(30)

4. Merancang model distribusi yang mampu menjamin ketersediaan produk di berbagai tempat dan situasi.

Kepuasan pelanggan tergantung kepada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai relatif terhadap harapan pembeli. Bila prestasi sesuai dengan harapan, maka pembeli merasa amat gembira. Pelanggan yang merasa puas akan membeli ulang dan mereka memberitahukan kepada orang lain mengenai pengalaman baik dengan produk tersebut. Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara

lebih luas, yaitu: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahakan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.

G. Produk

Menurut Buduarto (1997:91), produk meliputi segala seuatu yang dapat ditawarkan untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

Menurut Gitosudarmo (2000:179), produk dapat mencakup benda fisik, jasa, prestise, tempat, organisasi maupun ide. Produk yang berwujud biasa disebut sebagai barang sedangkan yang tidak berwujud disebut jasa. Bardasarkan pengertian diatas maka terdapat tiga aspek dalam sebuah produk yang perlu diperhatikan, yakni :

1. Produk inti (core product)

(31)

2. Produk yang diperluas (augmented product)

Produk yang diperluas mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya.

3. Produk formal (formal product)

Produk formal adalah produk yang merupakan “penampilan atau perwujudan” dari produk inti maupun perluasan produknya.

Produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu : A. Berdasarkan daya tahan produk :

1) Barang tahan lama

Barang tahan lama adalah barang yang berwujud yang biasanya untuk dipakai dalam jangka waktu yang lama.

2) Barang tidak tahan lama

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu kali pemakaian.

3) Jasa

Jasa adalah produk yang tidak berwujud yang biasanya berupa pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen.

B. Berdasarkan tujuan pembeliannya : 1) Barang konsumsi

(32)

a. Barang kebutuhan pokok

Barang ini dapat dikatakan juga sebagai barang kebutuhan hidup sehari-hari. Barang-barang ini akan dibutuhkan oleh masyarakat setiap hari untuk kehidupannya sehari-hari.

b. Barang pelengkap

Barang pelengkap adalah sebagai pelengkap kebutuhan yang mana terhadap barang tersebut dalam proses pemilihan dan pembeliannya, konsumen terlebih dahulu membandingkan dan mempertimbangkan dengan matang berbagai hal yang berkaitan dengan barang tersebut.

c. Barang mewah

Barang mewah merupakan barang kebutuhan sehari-hari yang pada umumnya harganya mahal dan kebutuhannya tidak banyak jumlahnya serta frekuensi pembeliannya pun sangat kecil.

2) Barang industrial

Barang industrial adalah barang yang dibeli oleh perorangan atau organisasi dengan tujuan untuk dipergunakan dalam menjalankan suatu bisnis atau kegiatan usaha lainnya.

a. Bahan dasar dan suku cadang

Bahan baku merupakan kebutuhan pokok dari suatu industri yang akan menghasilkan suatu produk atau barang.

(33)

H. Stimuli pemasaran dan persepsi konsumen

1. Stimuli pemasaran

Stimuli merupakan bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi individu. Stimuli terdiri dari dua bentuk (Setiadi, 2003: 162):

a. Stimuli pemasaran

Stimuli pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan komponen-komponennya adalah stimuli utama. Komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen adalah stimuli tambahan yang mempresentasikan produk seperti kata-kata, gambar, dan simbol atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk seperti harga, toko dan pengaruh salesman.

b. Stimuli lingkungan

Ada dua faktor kunci yang menentukan stimuli akan dirasakan dan bagaimana stimuli itu dipersepsikan :

1) Karakteristik stimulus yang mempengaruhi persepsi, terdiri dari dua faktor, yakni:

a. Faktor sensory, terdiri atas warna, bau, rasa.

b. Faktor-faktor struktural, terdiri atas ukuran, posisi, warna, dan kontras.

(34)

2. Persepsi konsumen

Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi. Menurut Webster (Setiadi, 2003: 160)”Persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi, diorganisasi, dan diinterprestasikan”.

(35)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa di tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda motor Honda yang sudah lama berada di Indonesia, dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar, dan sekaligus memenuhi kebutuhan angkatan yang tangguh, irit dan ekonomis. Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan sepeda motor Honda di Indonesia terus memperkuat diri.

PT Astra Honda Motor merupakan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama antara Honda Motor Company Limited Jepang, dan PT Astra International Tbk. Indonesia. Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh dunia dan telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan balap. Honda juga mengembangkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin “bandel” dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis. Tidak heran, jika harga jual kembali sepeda motor Honda tetap tinggi.

Astra International memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang kebutuhan para pemakai sepeda motor di Indonesia, berkat jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. Astra juga mampu memfasilitasi pembelian dan memberikan pelayanan purna jual sedemikian rupa sehingga brand Honda semakin unggul.

(36)

PT Astra Honda Motor merupakan perusahaan manufaktur sepeda motor pertama dan terbesar di Indonesia. Dengan jumlah karyawan sekitar 9000 orang, saat ini mampu memproduksi 2 juta unit per tahunnya. Pada awal pendirian nama yang digunakan adalah PT Federal Motor, didirikan tepatnya pada tanggal 11 Juni 1971.

Pada saat itu kepemilikan saham mayoritas dimiliki oleh PT Astra International Tbk. Baru pada tahun 2000 setelah terjadi merger dengan beberapa anak perusahaan, serta adanya perubahan komposisi kepemilikan saham (50% PT Astra International dan 50% Honda Motor Co. Japan) nama perusahaan berubah menjadi PT Astra Honda Motor, yang resmi digunakan sejak awal tahun 2001. Pada saat awal terbentuknya perusahaan, keseluruhan komponen masih didatangkan dari Jepang dalam bentuk terurai atau CKD (Completely Knock Down). Baru mulai tahun 1974 seiring dengan ketentuan pemerintah untuk melakukan program lokalisasi komponen, secara bertahap komponen mulai dibuat di dalam negeri.

(37)

Jumlah akumulasi produksi PT Astra Honda Motor saat ini mencapai lebih dari 10 juta unit sejak didirikan pada tahun 1971 (jumlah akumulasi produksi 10 juta unit dicapai pada tanggal 26 Mei 2003). Dengan pangsa pasar lebih dari 50% PT Astra Honda Motor tetap berupaya selalu konsisten menghasilkan produk-produk berkualitas dan terjangkau oleh konsumen sepeda motor di Indonesia.

B. Profil Astra Honda Motor

PT Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan memiliki:

Visi

Kami senantiasa berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam industri sepeda motor di Indonesia, untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas, dalam menyediakan alat transportasi yang berkualitas tinggi, sesuai kebutuhan konsumen, dengan harga yang terjangkau, serta didukung oleh fasilitas manufaktur terpadu, teknologi mutakhir, jaringan pemeliharaan, suku cadang dan manajemen kelas dunia

Misi

(38)

Profil Kami

Nama Perusahaan : PT Astra Honda Motor Status Perusahaan : Perseroan Terbatas

Status Investasi : PMA (Penanaman Modal Asing) Alamat : Kantor Pusat & Plant 1 (Sunter)

Jl. Laksda Yos Sudarso - Sunter I Jakarta 14350, Indonesia

Tel. +6221.6518080 (Hunting) Fax. +6221.6521889, 651 88 14

Plant 2 (Pegangsaan Dua)

Jl. Raya Pegangsaan Dua KM 2,2 Kelapa Gading

Jakarta 14250 , Indonesia Tel. +6221.46822510 Fax. +6221.4613640

Plant 3 (Cikarang Barat)

Jl. Raya Kalimantan Blok AA Kawasan Industri MM2100 Cikarang Barat, Indonesia

Tel. +6221.89981818 Fax. +6221.8980859

Dies & Mould Division

Jl. Pulo Ayang Raya, Blok FF No. 2

Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur, Indonesia Tel. +6221.4602574-6

Fax. +6221.4608904

AHM Training Centre

Jl. Agung Timur IX Blok O1 Kav. 25-26, Sunter II Jakarta 14350, Indonesia

(39)

Jenis Produk

Kepemilikan : 50% PT. Astra International Tbk 50% Honda Motor Co., Ltd Kapasitas Produksi : Terpasang 3.000.000 unit/tahun

Jumlah Karyawan : 13.027 orang (Mei 2007) Jumlah Produksi :

Showroom resmi kami, berlogo H1 pada eksteriornya, selalu memberikan kepuasan bagi konsumen sepeda motor Honda. Pada showroom resmi kami selalu menyediakan koleksi lengkap sepeda motor Honda.

(40)

1. Harga

2. Pilihan kredit pembelian dan pembiayaan 3. Pengurusan dokumen

4. Program Garansi (Warranty Extension Program) bisa Anda dapatkan di showroom yang terdaftar ini.

H2 - Pemeliharaan

Showroom resmi kami, berlogo H2 pada eksteriornya, selalu memberikan kepuasan bagi konsumen sepeda motor Honda.

Jaringan Pemeliharaan (H2) adalah bagian dari PT Astra Honda Motor yang salah satu tugasnya adalah sebagai layanan purna jual.

Beberapa hal yang dilakukan antara lain :

Menjadi yang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan (Customer Satisfaction Index No. 1) yaitu dengan memberikan perbaikan dan pelayanan terbaik di bengkel resmi Honda/AHASS (Astra Honda Authorized Service Station).

Jumlah AHASS sampai dengan akhir Februari 2003 adalah 1933 bengkel. Selain jumlahnya yang cukup banyak letaknya juga tersebar di berbagai daerah di Indonesia yang dipilih sesuai dengan jumlah penyebaran sepeda motor Honda dan kebutuhan akan perlunya layanan purna jual yang baik.

H3 - Suku Cadang

(41)

H3 merupakan Layanan Ketersediaan Suku Cadang sepeda motor Honda bagi para pemilik sepeda motor Honda. Produk suku cadang Honda yang dipasarkan oleh PT Astra Honda Motor (AHM) yaitu HGP (Honda Genuine Parts) dimana suku cadang tersebut sama dengan komponen yang ada di setiap sepeda motor merk Honda.

Sebagai suku cadang asli sepeda motor Honda, PT Astra Honda Motor menjamin kualitas produk Honda Genuine Parts sama dengan yang terpasang pada sepeda motor Honda.

Revo Spoke 100 2007 11,900,000

Revo CW 100 2007 12,900,000

(42)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini digunakan dua metode untuk menganalisa data primer yang telah diperoleh, yakni metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik. Metode analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer yang berupa kuesioner yang telah diperoleh oleh responden penelitian. Sedangkan untuk metode analisis metode statistik, selain untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas dari kuesioner, metode analisis statistik juga digunakan untuk melakukan analisis regresi linier sederhana. Pada penelitian ini peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 12.0 for windows dalam pengolahan data primer.

A. Analisa Statistik Deskriptif

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur/Usia

Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 87 responden, diperoleh data mengenai usia dari responden penelitian. Jumlah dan persentase usia responden sebagai berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Menurut Usia

Usia Jumlah Persentase

Sumber : Data primer diolah penulis, 2007

(43)

Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang paling banyak adalah berusia 20 tahun sebanyak 33 orang dengan persentase 37,93 %, kemudian diusul oleh usia 21 tahun sebanyak 24 orang dengan persentase sebesar 27,59 %.

2. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel.4.2

Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 63 Orang 72,41 %

Wanita 24 Orang 27,59 %

Sumber : Data primer diolah penulis, 2007

Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang paling banyak berjenis kelamin Pria sebanyak 63 orang dengan persentase 72,41% dan wanita sebanyak 24 orang dengan persentase sebesar 27,59 %.

3. Pendapat Responden Mengenai Iklan Honda di Televisi

Tabel 4.3

Pendapat Responden Mengenai Iklan Honda di Televisi

Pendapat Jumlah Persentase

Menarik 52 Orang 59,77 %

Tidak Menarik 35 Orang 40,23 %

Sumber : Data primer diolah penulis, 2007

(44)

4. Jumlah Responden Yang Memiliki Salah Satu Produk Sepeda Motor

Merek Honda

Tabel 4.4

Jumlah Responden Yang Memiliki Salah Satu Produk Sepeda Motor Merek

Honda

Jumlah Persentase

Memiliki 32 Orang 36,78 %

Tidak Memiliki 55 Orang 63,22 %

Sumber : Data primer diolah penulis, 2007

Pada tabel 4.4 terlihat jumlah responden yang memiliki salah satu produk sepeda motor merek Honda berjumlah 32 orang dengan persentase 36,78 %, dan yang tidak memiliki salah satu sepeda motor merek Honda unggul sebanyak 55 orang dengan persentase 63,22 %.

5. Pendapat Responden Mengenai Keunggulan Sepeda Motor Honda

Tabel 4.5

Pendapat Responden Mengenai Keunggulan Sepeda Motor Honda

dibandingkan Dengan Merek lain

Pendapat Jumlah Persentase

Lebih Unggul 47 Orang 55,17 %

Tidak Unggul 40 Orang 45,98 %

Sumber : Data primer diolah penulis, 2007

(45)

55,17 %, dan yang menyatakan tidak unggul dari merek lain sebanyak 40 orang dengan persentase 45,98 %.

B. Analisis Statistik

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik diperoleh dengan melakukan rangkaian penelitian secara baik dan benar pula. Perencanaan yang baik mutlak diperlukan, lalu alat-alat yang digunakan juga harus dalam kondisi baik. Oleh karena itulah sering kali sebelum penelitian dilakukan alat-alat/instrumen yang digunakan uji terlebih dahulu, agar data-data yang diperoleh valid dan reliable. Maka kuisioner disebar kepada 30 responden diluar sampel untuk menguji validitas dan reliabilitasnya.

Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Production and Service Solution) versi 12.0, dengan kriteria sebagai berikut : Jika rhitung positip dan rhitung> rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.

(46)

Tabel 4.6

Validitas Instrumen Penelitian

Pertanyaan rhitung

(Corrected Item-Total)

rtabel VALIDITAS

1 0,729 0,4428 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Kolom Corrected Item – Total Corrlation pada tabel di atas merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item yang akan digunakan untuk menguji validitas instrumen. Pada signifikansi 5 % dengan derajat bebas df = 8, (jumlah kasus – 2), rtabel sebesar 0,4458. Berdasarkan gambar pada tabel 4.10 terlihat bahwa uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid karena rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 5 %.

Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPPS versi 12.0 Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

(47)

b. Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak realiabel.

Pada 10 butir pertanyaan pada tingkat signifikansi 5 %, koefisien alpha sebesar 0,927. Ini berarti ralpha = 0,927 > rtabel yaitu 0,6084 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden dan dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian ini.

2. Koefisien Determinan

Determinan (R2) atau Adjudted R-Square digunakan untuk melihat berapa besar variabel independent mampu menjelaskan variabel

Dependent. Dengan kata lain untuk mengukur kemampuan variabel periklanan (X) menjelaskan variabel citra merek Honda (Y).

Tabel 4.8

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .524 .275 .266 .96

a Predictors : (Constant), X b Dependent Variable : Y

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

(48)

3. Analisis Refresi Linear Sederhana

a Dependent Variable : Y

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan print out coefficients SPSS maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 10,418 + 0,525 X

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 10,418, menunjukkan harga konstan, dimana jika nilai variabel Independen = 0, maka variabel Citra Merek Honda (Y) = 10,418.

(49)

4. Pengujian Hipotesis

Uji thitung

Untuk melihat pengaruh variabel periklanan (X) terhadap variabel Citra Merek (Y), maka dalam hal ini peneliti menggunakan uji t.

Sedangkan bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

H0 : b1 = 0, tidak dapat pengaruh yang signifikan dari variabel periklanan (X) terhadap variabel citra merek Honda (Y).

Hi : b1 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel periklanan (X) terhadap variabel citra merek Honda (Y).

Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan sebesar 5 % (α ) : H0 diterima apabila thitung < t tabel (α )

H1 diterima apabila thitung > t tabel (α )

t tabel diperoleh dengan derajat bebas = n-1

n = jumlah sampel, yaitu 87

derajat bebas = n-1=87-1=86

(50)

PEMBAHASAN

Pengaruh X pada Y

(51)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan mengenai pengaruh periklanan di Televisi Terhadap Citra Merek Sepeda Motor Honda pada Mahasiswa S-1 Di Fakultas – Universitas Methodist, sebagai berikut:

1. Periklanan di Televisi (X) berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Citra Merek Honda (Y) pada Mahasiswa S-1 Di Fakultas Ekonomi Universitas Methodist sebesar 0,525.

2. Analisis data dengan menggunakan data model regresi linier sederhana menghasilkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,266. Nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa periklanan di Televisi (X) mampu menjelaskan Citra Merek Honda (Y) pada Mahasiswa S-1 Di Fakultas – Universitas Methodist sebesar 26,6%, sedangkan sisanya sebesar 73,4 % dujelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.

(52)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Pihak manajemen Honda khususnya Astra Honda Motor dapat juga meningkatkan Citra Merek Honda bukan hanya dengan periklanan di Televisi yang baik, mengingat Citra Merek Honda hanya 27,5% mampu dijelaskan oleh periklanan di Televisi. Masih banyak faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan untuk dapat meningkatkan Citra Merek Honda misalnya meningkatkan keunggulan dan kualitas sepeda motornya sehingga konsumen, masyarakat pada umumnya dan kaula muda khususnya memiliki persepsi yang baik terhadap citra merek sepeda motor Honda.

(53)

Arikunto. 2002. Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi, Edisi 2. Penerbit BPFE Yogyakarta.

Durianto, Darmadi dkk. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kismono, Gugup, 2001. Bisnis Pengantar, BPFE, Yogyakarta.

Kotler, Philip, 2001. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation and Controll, Millenium Edition. Prentice Hall, Inc. New Jersey.

Lamb, Charles W, 2001. Pemasaran, Salemba Empat. Jakarta.

Peter, J. Paul & Olson, Jerry C, 2000. Consumer Behaviour, Jilid II. Erlangga. Jakarta.

Setiadi, Nugroho J, 2003. Perilaku Konsumen, Kencana. Jakarta.

Simamora, Bilson, 2003. Aura Merek, PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional, Jilid II,

Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Temporal, Paul & KC Lee. 2002. Hi Tech Hi Touch Branding. PT. Salemba Empat, Jakarta.

Umar, Husein, 2001. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Raja Grafindo Persada. Jakarta.

(54)

Responden yang terhormat,

Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh periklanan sepeda motor HONDA di televisi terhadap citra merek sepeda motor HONDA pada Mahasiswa S-1 Di Fakultas – Universitas Methodist, dalam hal ini Saudara/i diminta untuk mengutarakan persepsi atau pendapat saudara/i mengenai kualitas iklan dan citra merek yang ditimbulkan.

Pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini hanya semata-mata untuk ada penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Periklanan Di Televisi Terhadap Citra Merek Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa

S-1 Di Fakultas – Universitas Methodist” pada program Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat, baik untuk pihak Universitas, maupun pihak lain.

Oleh karena itu kepada responden kami mengharapkan:

1. Jawablah setiap pertanyaan ini sesuai pendapat Saudara/i sejujur-jujurnya dan perlu diketahui bahwa jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah.

2. Pililah jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Saudara/i. Penilaian atas variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dilakukan berdasarkan skala berikut ini:

Jawaban sangat tidak setuju (STS) = 1 Jawaban tidak setuju (TS) = 2 Jawaban ragu-ragu (RG) = 3

Jawaban Setuju = 4

(55)

Nama : Umur : Jenis Kelamin : NIM :

Lingkarilah jawaban yang anda pilih dari pertanyaan dibawah ini !

1. Apakah menurut anda, iklan sepeda motor HONDA yang ditayangkan di televisi menarik ?

2. Apakah dalam keluarga anda memiliki salah satu produk sepeda motor HONDA ?

3. Apakah menurut anda sepeda motor HONDA lebih unggul jika dibandingkan dengan sepeda motor lain ?

Berikut ini adalah pertanyaan mengenai citra merek HONDA dan iklan sepeda motor HONDA, berikan penilaian anda mengenai pertanyaan yang ada. Beri tanda silang (X) pada tiap jawaban yang sesuai dengan penilaian saudara/i.

Pertanyaan mengenai iklan sepeda motor HONDA di Televisi

No PERTANYAAN PENILAIAN

1 Iklan sepeda motor Honda di televisi menarik untuk ditonton

1 2 3 4 5

2 Iklan sepeda motor Honda lebih kreatif dari iklan sepeda motor lainnya.

1 2 3 4 5

3 Iklan Honda menggambarkan produk sepeda motor yang konsisten terhadap kekencangannya.

1 2 3 4 5

4 Iklan Honda menggambarkan sepeda motor yang dibuat dengan baik

1 2 3 4 5

5 Iklan Honda menggambarkan sepeda motor yang memiliki standar kualitas yang terjamin

(56)

N o

PERTANYAAN PENILAIAN

1 Merek sepeda motor Honda memiliki citra sepeda motor yang digemari kaula muda.

1 2 3 4 5

2 Sepeda motor merek Honda unggul dalam hal teknologi. 1 2 3 4 5 3 Sepeda motor merek Honda adalah sepeda yang

inovatif.

1 2 3 4 5

4 Sepeda motor merek Honda adalah sepeda motor yang kencang.

1 2 3 4 5

5 Sepeda motor merek Honda nyaman untuk digunakan. 1 2 3 4 5

(57)
(58)
(59)
(60)

Gambar

Gambar I.1: Kerangka Konseptual. Sumber : Lamb (2001:205) diolah oleh peneliti
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

PT.0XYZ0memiliki 0strategi bisnis0 focus-low 0 cost seperti0yang telah0dijelaskan0pada0bagian analisis manajemen0strategik.0Strategi bisnis demikian0membidik0pasar yang

Berdasarkan hasil pertandingan yang telah dilaksanakan pada 4 (empat) Regional yang terdiri dari Kontes Robot ABU Robocon Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api

Description : to understand basic financial management and its instrument (฀) basisc financial management and overview (2) Analysis of financial statement (3) Time value of money (4)

Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga atau bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan

Ibu yang bekerja berhubungan dengan tingkat pengetahuan Ibu bahwa dengan banyak aktivitas atau pekerjaan saat hamil akan mengganggu proses kehamilan dan menjadikan risiko

Kegiatan penelitian ini harm dilaksanakan oleh Universitas Negeri Padang yang dike rjakan oleh staf akademikanya ataupun tenaga fungsional lainnya dalam rangka meningkatkan

Undang-UndangNomor 39 Tahun 2008 tentangKementerian Negara (Lebaran Negara RepublikIndoesiaTahun 2008 Nomor 166, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Implementasi nilai-nilai amanah berdasarkan indikator ketiga yaitu transparansi, transparansi dilaksanakan agar tidak timbul kecuri- gaan diantaranya dan transparansi yang