UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA 1 MEDAN
PENGARUH HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP MINAT PEMBELIAN ULANG PADA SUPERMARKET GLORA
JLN AR HAKIM MEDAN
DRAFT SKRIPSI OLEH : BUDI FAUZAN
050502155
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
ABSTRAK
Budi Fauzan (2010). Pengaruh Harga, Lokasi Dan Promosi Terhadap
Minat Pembelian Ulang Pada Supermarket Glora Jl. AR Hakim
Medan, dibimbing oleh Drs. Raja Bongsu Hutagalung,Msi selaku
dosen pembimbing, Dr. Endang S.Rini,SE,Msi selaku dosen penguji I,
Yulinda, SE, MSI selaku dosen penguji II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh harga,
lokasi dan promosi terhadap minat pembelian ulang pada Supermarket
Glora Jl. AR Hakim Medan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
apakah harga, lokasi dan promosi berpengaruh terhadap minat pembelian
ulang pada Supermarket Glora Medan. Hipotesis dari permasalahan yang
ada yaitu: ” Harga, Lokasi Dan Promosi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Minat Pembelian Ulang pada Supermarket Glora Medan”.
Hasil analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda
menunjukkan bahwa harga (X
1) lokasi (X
2) dan promosi (X3)
secara
bersama-sama berpengaruh posotif dan signifikan terhadap minat
pembelian ulang (Y) pada supermarket Glora Medan dengan koefisien
regresi X
1(b
1) = 0.337, koefisien regresi X
2(b
2) = 0.317. Pengujian F
hitungdiperoleh sebesar 29.189 lebih besar dari nilai F
tabelsebesar 2.60.
Hasil uji t
hitungdua arah menunjukkan untuk Harga (X
1) , Lokasi (X
2)
dan promosi adalah 3.602, 2.999 dan 3,642. Variabel yang paling dominan
mempengaruhi adalah promosi.
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat, dan syukur penulis ucapkan kepada AllAH SWT
yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dengan memilih judul “Pengaruh
Harga Lokasi Dan Promosi Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada.
Supermarket Glora Jl. AR Hakim Medan”.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1.
Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, Mec selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2.
Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi selaku Ketua
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
3.
Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4.
Ibu Dra. Adja Syafinat selaku Dosen Wali dan Pembimbing
5.
Bpk Drs. Raja Bongsu Hutagalung, Msi sebagai Dosen
Pembimbing yang telah banyak membimbing, mengarahkan, dan
memberikan saran kepada penulis.
6.
Ibu Dr. Endang Rini, SE, Msi, selaku Dosen Penguji I yang telah
memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.
7.
Ibu Dra. Yulinda, Msi, selaku Dosen Penguji II yang telah
memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.
8.
Seluruh Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan sehingga penulis
dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi ini dengan baik.
9.
Kepada General Manajer, Manajer Personalia, dan Staf Brastagi
Supermarket Medan, atas bantuan dan kerjasamanya pada saat
penulis melakukan riset di Supermarket Glora Medan.
10.
Kedua Orangtuaku tercinta, Ir. Mara Bisman Hrp dan Mas Delilah
Srg, terimakasih atas segala dukungannya secara moril maupun
materil, nasehat, doa, dan perjuangannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan pendidikan sampai saat ini.
11.
Kakak dan adik-adikku tersayang, Achmad Fuad Hrp, SE, Siti
Azizah Hrp,SE, Fitria Sari Hrp, dan Citra Anggi Hrp atas doa dan
motivasinya hingga penulis berhasil menyelesaikan pendidikan dan
12.
Kepada teman-temanku Maya Srg, Idel, Anka, Umar, Dedi,
Chandra, Sagon, Teguh, Kak Susi, dan seluruh teman-teman
Manajemen 2005, terimakasih atas kebersamaannya selama
perkuliahan maupun di luar kegiatan perkuliahan dan semoga kita
semua sukses di hari depan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata,
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
demi perkembangan dan kemajuan Akademika.
Medan, Juli 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI………. v
DAFTAR TABEL………. vii
DAFTAR GAMBAR……… viii
DAFTAR LAMPIRAN... ix
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ………. 1
B. Perumusan Masalah……….. 4
C. Kerangka Konseptual……… 5
D. Hipotesis ………... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian……….. 6
1. Tujuan Penelitian………... 6
2. Manfaat Penelitian………. 7
F. Metode Penelitian……….. 7
1. Batasan Operasional………... 7
2. Definisi Operasional Variabel………. 8
3. Pengukuran Variabel/ Parameter Variabel……….. 9
4. Lokasi dan Waktu Penelitian………... 10
5. Populasi dan Sampel……… 10
6. Jenis Data………. 11
7. Teknik Pengumpulan Data………... 12
8. Uji Validitas dan Reliabilitas... 12
9. Teknik Analisis Data……… 13
BAB II URAIAN TEORITIS... 17
A. Penelitian Terdahulu……….. 17
B. Pemasaran……….. 17
C Bauran Pemasaran………... 18
D. Bisnis Ritel………... 20
E. Harga………. 22
F. Lokasi... 24
G. Promosi………... 25
1.Bauran Promosi... 27
H. Perilaku Konsumen……… 29
I. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian... 30
J.Minat Pembelian Ulang ... 31
BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN... 33
A. Sejarah berdirinya perusahaan... 33
B. Visi dan Misi Perusahaan... 34
C. Struktur Organisasi Perusahaan... 35
A. Uji Validitas dan Reliabilitas...38
1. Uji Validitas ... 38
2. Uji Reliabilitas... 42
B. Analisis Deskriptif... 44
1.Analisis Deskriptif Responden... 44
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 45
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 45
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 45
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Kunjungan... 45
2.Analisis Deskriptif Variabel... 46
a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga... 47
b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi... 47
c. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi…… 48
d. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Minat Pembelian Ulang ... 49
C. Uji Asumsi Klasik ... 51
1. Uji Normalitas... 51
2. Uji Heteroskedastisitas... 54
3. Uji Multikolinieritas... 55
D. Analisis Regresi Linier Berganda... 56
1. Uji Serentak (Uji F) ... 57
2. Uji Parsial (Uji T) ... 59
3. Uji Koefisien Determinan (R2)... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 63
A. Kesimpulan...63
B. Saran... 63
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Pra Survei Minat Pembelian Ulang Konsumen Supermarket
Glora Jl AR Hakim Medan ... 3
Tabel 1.2 Rata- rata jumlah konsumen/ hari yang melakukan pembelian Di Supermarket Glora Jl AR Hakim Medan ... 4
Tabel 1.3 Definisi skala Likert... 9
Tabel 1.4 Instrumen skala Likert... 9
Tabel 2.1 Karakteristik ritel... 25
Tabel 4.1 Uji Validitas... 39
Tabel 4.2 Validitas instrumen ... 40
Tabel 4.3 Validitas instrumen II ... 41
Tabel 4.4 Uji Validitas II... 42
Tabel 4.5 Reliability Statistics ... 43
Tabel 4.6 Rebilitas Instrumen ... 43
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 46
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 46
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 46
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Kunjungan... 46
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga ... 47
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi... 48
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi…… 49
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Minat Pembelian Ulang ... 50
Tabel 4.12 Uji Normalitas ... 53
Tabel 4.13 Uji Glejser... 55
Tabel 4.14 Uji Multikolinieritas... 56
Tabel 4.15 Uji Regresi Berganda... 57
Tabel 4.16 Uji F... ... 58
Tabel 4.17 Realiability Statistic Anova ... 59
Tabel 4.18 Uji t ... 60
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual………... 6
Gambar 2.1 Jalur Distribusi Barang Dagangan... 22
Gambar 2.2 Model Komunikasi ...……….. 26
Gambar 2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian... 30
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Supermarket Glora ... 35
Gambar 4.1 Histogram ... 52
Gambar 4.2 Pengujian Normalitas P – Plot ... 52
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Petunjuk Pengisian Kuesioner
Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3 Item – Total Statistics
ABSTRAK
Budi Fauzan (2010). Pengaruh Harga, Lokasi Dan Promosi Terhadap
Minat Pembelian Ulang Pada Supermarket Glora Jl. AR Hakim
Medan, dibimbing oleh Drs. Raja Bongsu Hutagalung,Msi selaku
dosen pembimbing, Dr. Endang S.Rini,SE,Msi selaku dosen penguji I,
Yulinda, SE, MSI selaku dosen penguji II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh harga,
lokasi dan promosi terhadap minat pembelian ulang pada Supermarket
Glora Jl. AR Hakim Medan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
apakah harga, lokasi dan promosi berpengaruh terhadap minat pembelian
ulang pada Supermarket Glora Medan. Hipotesis dari permasalahan yang
ada yaitu: ” Harga, Lokasi Dan Promosi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Minat Pembelian Ulang pada Supermarket Glora Medan”.
Hasil analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda
menunjukkan bahwa harga (X
1) lokasi (X
2) dan promosi (X3)
secara
bersama-sama berpengaruh posotif dan signifikan terhadap minat
pembelian ulang (Y) pada supermarket Glora Medan dengan koefisien
regresi X
1(b
1) = 0.337, koefisien regresi X
2(b
2) = 0.317. Pengujian F
hitungdiperoleh sebesar 29.189 lebih besar dari nilai F
tabelsebesar 2.60.
Hasil uji t
hitungdua arah menunjukkan untuk Harga (X
1) , Lokasi (X
2)
dan promosi adalah 3.602, 2.999 dan 3,642. Variabel yang paling dominan
mempengaruhi adalah promosi.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis ritel adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada
perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga, atau rumah tangga. Pedagang
ritel menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen. Dalam rantai distribusi,
retail berfungsi menjadi penghubung antara final customer, manufacturer dan,
wholesaler. Industri ritel di Indonesia berkembang dari gerai tradisional ke gerai
modern berupa supermarket. Kemudian, terjadi peningkatan gerai modern yang
lebih pesat lagi, dalam bentuk minimarket, supermarket, dan hypermarket.
Minat beli adalah merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana
konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang
dibutuhkan pada periode tertentu. Perusahaan harus mempelajari keinginan,
persepsi, preferensi, dan perilaku belanja konsumen sasaran mereka guna
menerapkan strategi yang tepat guna menumbuhkan minat pembelian ulang
terhadap perusahaan ritel mereka.
Dinamika persaingan bisnis ritel pada saat ini mengharuskan setiap
perusahaan yang bergerak di bidang ini untuk senantiasa melakukan berbagai
strategi agar dapat merebut hati konsumen. Perusahaan harus dapat menerapkan
strategi yang tepat dalam menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian
ulang.
Harga adalah merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk
mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb, dkk. 2001:268). Faktor harga sangat
mempengaruhi terhadap keputusan pembelian, Supermarket Glora memberikan
penawaran harga yang relatif terjangkau dibandingkan dengan Supermarket lain,
adanya potongan harga yang diberikan sehingga membuat konsumen tertarik
untuk berbelanja. Lokasi pemasaran yang nyaman, aman, bersih, ramai, dan
mudah dijangkau, merupakan beberapa kriteria lokasi yang diminati oleh banyak
konsumen. Lokasi pemasaran adalah suatu wilayah atau tempat dimana
perusahaan dapat menjalankan atau melaksanakan kegiatan pemasarannya kepada
masyarakat. Lokasi yang ditempati oleh Supermarket Glora adalah daerah yang
strategis dimana merupakan jalan yang ramai dilalui oleh kendaraan-kendaraan
baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, sehingga tidak sulit untuk
mencapai lokasi tersebut. Selain itu kondisi jalan di daerah itu sangat bagus dan
tidak sulit untuk dilalui oleh kendaraan jenis apapun.
Faktor lain yang mendukung minat pembelian ulang adalah promosi.
Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan
dalam upaya mempertahankan kontinuitas serta meningkatkaan kualitas penjualan
untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal memasarkan barang atau jasa
dari suatu perusahaan. Pada umumnya perusahaan ritel melakukan promosi agar
para konsumen tertarik untuk mengunjungi dan berbelanja kembali di perusahaan
ritel tersebut. Supermarket Glora telah mendisain promosi seperti dengan
memasang iklan, membarikan undian berhadiah dengan target utama adalah para
Faktor harga, lokasi dan promosi adalah merupakan salah satu faktor
terpenting di dalam bauran pemasaran. Demikian halnya di dalam penerapan
strategi yang di lakukan oleh perusahaan ritel di dalam juga senantiasa
menerapkan pengembangan daripada strategi harga, lokasi dan promosi yang tepat
agar dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian ulang di
perusahaan ritel tersebut.
Berdasarkan pra survei yang dilakukan terhadap beberapa konsumen,
secara umum mereka berpendapat bahwa mereka melakukan pembelian ulang di
Supermarket Glora karena pengaruh daripada faktor harga, lokasi dan promosi
yang dilakukan oleh Supermarket Glora.
Tabel 1.1
Pra Survei Minat Pembelian Ulang Konsumen Supermarket Glora jl. AR Hakim Medan
Keterangan Jumlah Persentase
Faktor Harga 5 orang 25 %
Faktor Lokasi 8 orang 40 %
Faktor Promosi 4 orang 20 %
Faktor Lain 3 orang 15 %
Total 20 orang 100%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 5 orang konsumen atau 25 %
konsumen yang dilibatkan dalam pra survei berpendapat bahwa faktor harga
memiliki pengaruh bagi mereka di dalam melakukan pembelian ulang di
Supermarket supermarkeat Glora, 8 orang atau 40 % orang konsumen
berpendapat bahwa faktor lokasi memiliki pengaruh bagi mereka di dalam
melakukan pembelian ulang Supermarket Glora, 4 orang atau 20 % konsumen
bahwa faktor lain seperti pelayanan, produk dan sebagainya memiliki pengaruh
bagi mereka di dalam melakukan pembelian ulang Supermarket Glora.
Supermarket Glora adalah salah satu perusahaan ritel yang bergerak dalam
bidang penjualan produk – produk seperti : perlengkapan rumah tangga,
perlengkapan sekolah dan kantor, kebutuhan bayi dan anak, makanan dan
minuman, pakaian, produk kecantikan, dan sebagainya. Sebagai perusahaan ritel,
tentunya Supermarket Glora memiliki preferensi tersendiri di dalam persaingan di
antara pebisnis ritel yang ada. Sebagai sebuah perusahaan ritel tentunya
Supermarket Glora juga telah berupaya menerapkan strategi harga, lokasi dan
promosi yang tepat guna menarik mint konsumen untuk melakukan pembelian
ulang kembali di supermarket tersebut.
Berikut ini adalah data jumlah konsumen yang melakukan pembelian pada
Supermarket Glora (Tabel 1.2).
Tabel 1.2
Rata-Rata Jumlah Konsumen/Hari Yang Melakukan Pembelian di Supermarket Glora Tahun 2008,2009, dan 2010
Tahun Jumlah
Konsumen/Hari
2008 355
2009 480
2010 550
Sumber: CV.Supermarket Glora (2010).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian pada Supermarket Glora Jl. AR Hakim Medan dengan judul
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Apakah faktor harga, lokasi dan promosi mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap minat pembelian ulang pada Supermarket Glora
Medan?
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek
penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel
yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan kolaborasi dari perumusan
masalah yangtelah diidentifikasi melalui proses wawancara,observasi, dan survei
literatur (Kuncoro,2003:44)
Minat pembelian ulang dari konsumen sangat dipengaruhi oleh marketing
mix yang dikenal dengan 4 P, product, price, place, promotion yang dilakukan
oleh pihak perusahaan.
Dalam penelitian ini ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
melakukan pembelian ulang, yaitu : harga, lokasi (place) dan promosi.
Berdasarkan hal tersebut maka secara sederhana kerangka konseptual penelitian
Sumber : Ma’ruf,2006 (diolah) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Pengaruh Faktor Harga Lokasi Dan Faktor Promosi Terhadap Minat Pembelian Ulang .
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan
rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis
(Sugiyono, 2003:306). Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka hipotesis
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Faktor harga, lokasi, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat pembelian ulang pada Supermarket Glora jln Ar Hakim
Medan.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Harga (X1)
Lokasi (X2)
Minat Pembelian Ulang
(Y)
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui sejauh mana faktor harga, lokasi, dan promosi
mempengaruhi minat pembelian ulang pada Supermarket Glora Jln AR
Hakim Medan.
b. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi
minat pembelian ulang pada Supermarket Glora Jln AR Hakim Medan.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
a. Bagi perusahaan, sebagai informasi yang dapat dijadikan dasar
didalam strategi untuk mempengaruhi minat pembelian ulang
konsumen.
b. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan peneliti
disamping memberikan kontribusi pemikiran dalam bidang
pemasaran, khususnya berkaitan dengan harga, lokasi, promosi, dan
minat pembelian ulang.
c. Bagi pihak lain, sebagai referensi yang dapat menjadi bahan
perbandingan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian berkaitan
dengan harga, lokasi, promosi, dan minat pembelian ulang di masa
mendatang.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
a. Variabel independen (variabel bebas), yaitu harga, lokasi dan promosi.
b. Variabel dependen (variabel terikat), yaitu minat pembelian ulang.
2. Defenisi Operasional Variabel
Untuk menjelaskan variabel yang diidentifikasi, maka perlu definisi
operasional dari masing – masing variabel. Definisi variabel yang diteliti
adalah sebagai berikut :
a. Variabel Harga (X1)
Merupakan variabel utama yang menarik minat konsumen untuk membeli
produk , diamana variabel harga diukur dengan kesesuaian harga dengan
produk yang ditawarkan. Skala pengukuran yang digunakan ialah skala
linkert.
b. Variabel Lokasi (X2)
Lokasi merupakan suatu tempat berlangsungnya kegiatan usaha. Lokasi
menjadi faktor penting dalam menjalankan usaha. Skala pengukuran
yang digunakan adalah skala Likert
c. Variabel Promosi (X3)
Semakin banyaknya pesaing membuat pelaku bisnis harus memikirkan
cara untuk menarik minat pasar, dimana variabel ini diukur dengan
informasi yang disampaikan terhadap pelanggan mengenai produk yang
ditawarkan serta penciptaan citra perusahaan melalui aktifitas promosi
tersebut. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert
Minat pembelian ulang adalah perilaku yang muncul sebagai respon
terhadap objek. Dalam penelitian ini minat pembelian ulang
menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang di
Supermarket Glora jln AR Hakim Medan. Skala pengukuran yang
digunakan adalah skala Likert.
Tabel 1.3
Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Skala Pengukuran
Harga (X1) 1. Kesesuain terhadap yang di dapatkan dengan penawaran yang di berikan 2. Kecendrungan harga yang relatif
terjangkau
Skala Lingkert
Lokasi (X2) 1. Kondisi Lingkungan 2. Potensi pasar
3. Transportasi 4. Fasilitas
Skala Likert
Promosi (X3) 1. Penyampaian informasi melalui iklan
2. Penawaran yang menarik minat pelanggan
3. Penciptaan citra perusahaan 4. Informasi dari mulut kemulut 5. Promosi diskon penjualan
Skala Likert
Minat Pembelian Ulang (Y)
1. pelayanan yang cepat dan
memuaskan
2. Rasa nyaman dalam berbelanja 3. Penawaran yang menarik
4. Tata letak interior yang menarik. 5. Citra perusahaan yang baik di mata
konsumen
Skala Likert
Sumber : Setiadi (2003), diolah
3. Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dilakukan dengan mengukur variabel harga, lokasi,
dan promosi, dengan menggunakan skala Likert yaitu suatu alat ukur yang
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2005:86).
Pengukuran variabel dengan skala likert dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.4
Instrumen Skala Likert
No Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu – ragu (R) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2005:87)
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Supermarket Glora Medan yang berlokasi
di Jalan AR Hakim Medan. Penelitian dimulai dari bulan April sampai
dengan Juni 2010.
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah generalisasi yag terdiri atas subyek atau obyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono,
2005:72). Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Supermarket
Glora Medan, yang rata – rata berjumlah 550 orang per hari.
b. Sampel
Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi
(Kuncoro,2003:103). Teknik Pengambilan sampel menggunakan rumus
Slovin (Umar,2004:78), yaitu :
n =
Dimana :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Standar error = 10%
Maka jumlah sampel :
n =
= 85 orang
Jumlah sampel penelitian ini dibulatkan menjadi 85 orang dengan taraf
kesalahan sebesar 10%. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling, yaitu sampel dipilih dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono,2005:78). Kriteria yang diambil bahwa responden minimal pernah
melakukan transaksi pembelian minimal dua kali terhadap produk – produk
yang ditawarkan oleh Supermarket Glora Medan dan pelanggan berusia 17 –
60 tahun. Tujuan dari penetapan kriteria ini adalah dengan
mempertimbangkan pengalaman responden yang cukup dan usia responden
yang dianggap mampu memberikan penilaian objektif.
6. Jenis dan Sumber Data 1 + Ne2
550
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden
terpilih pada lokasi penelitian, dan digunakan untuk kepentingan
penelitian yang dilakukan oleh penulis. Data primer diperoleh dengan
memberikan daftar pertanyaan (questionare) dan wawancara (interview)
kepada pelanggan
b.Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi
yang diperoleh dari buku, majalah, dan internet yang dapat menjadi
referensi pendukung.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung
dengan responden dan pihak – pihak terkait.
b. Daftar Pertanyaan (Questionaire)
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui
daftar pertanyaan tertulis untuk diisi responden.
c. Studi Dokumentasi
Yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari literatur, buku,
akses internet, yang berhubungan dengan penelitian.
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah
didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dan alat ukur yang
digunakan (kuesioner) (Sugiyono, 2005: 109). Bila koefisien korelasi (r)
masing-masing pertanyaan sama dengan 0,361 atau lebih, maka butir
instrumen dinyatakan valid (Sugiyono, 2005:116). Uji reliabilitas
dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner)
menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama (Sugiyono,
2005: 110). Bila koefisien korelasi (r) posistif dan signifikan, maka
instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas
kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 15.0
for windows.
9. Teknik Analisis Data a. Metode Deskriptif
Metode ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan
data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden
penelitian sehingga mendapat gambaran umum.
b. Analisis Kuantitatif
1. Uji asumsi klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar perkiraan menjadi tida
bias, maka dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang harus
dipenuhi :
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikut i atau mendekati distribusi normal. Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan
kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi
5% maka jika nilai asymp.sig. (2-tailed) di atas nilai signifikansi
5% artinya variabel residua l berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
hereroskedastisitas. Adanya varians variabel independen adalah
konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen
(Homoskedastisitas). Heteroskedastisitas diuji dengan
menggunakan Uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika
variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi
variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians
residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan
lainnya.
c.Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna
atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang
menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau
toleransi variabel dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan
membandingkannya sebagai berikut :
a. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas
b. Tolerance > 0.1 maka tidak terdapat multikolinearitas
2. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya
hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya dua
atau lebih (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y).
Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 +e
Keterangan:
Y = Minat Pembelian Ulang
a = konstanta
b1 = Koefisien regresi X1
X1 = Harga
b2 = Koefisien regresi X2
X2 = Lokasi
b3 = Koefisien regresi X3
X3 = Promosi
e = Eror
3. Uji Fhitung (Uji Serentak)
Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak
variabel bebas mempunyai daya dukung yang signifikan atau tidak
Model hipotesis dalam uji Fhitung ini adalah:
Ho : b1 = b2 =b3 = 0
(variabel bebas secara bersama-sama tidak memiliki daya dukung
signifikan terhadap variabel terikat)
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0
(variabel bebas secara bersama-sama memiliki daya dukung
signifikan terhadap variabel terikat)
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria
pengambilan keputusan yaitu:
Ho diterima, bila Fhitung < Ftabel pada α = 5%
Ho ditolak, bila Fhitung > Ftabel pada α = 5%
4. Uji – t (Uji Parsial)
Yaitu untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial
mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat
dengan rumusan hipotesis sebagai berikut :
Ho : b1, b2,b3 = 0, artinya variabel bebas (X1,X2,X3) secara
parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel
terikat (Y).
Ha : b1, b2,b3 ≠ 0, artinya variabel bebas (X1,X2,X3) secara
parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat
(Y).
Kriteria Pengambilan Keputusan :
Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%
5. Koefisien Determinasi (R2)
Dari perhitungan r (korelasi) dapat dilihat hubungan variabel bebas
(X1,X2,X3) dan variabel terikat (Y) positif atau negatif.
Determinan digunakan untuk melihat kontribusi variabel bebas
(X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y).
BAB II Uraian Teoritis
A. Penelitian Terdahulu
Van V.S (2007). Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan dan Kepuasan
Pelanggan Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Hypermart Sun Plaza
Medan. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel
persepsi kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan secara bersama – sama
Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%
5. Koefisien Determinasi (R2)
Dari perhitungan r (korelasi) dapat dilihat hubungan variabel bebas
(X1,X2,X3) dan variabel terikat (Y) positif atau negatif.
Determinan digunakan untuk melihat kontribusi variabel bebas
(X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y).
BAB II Uraian Teoritis
A. Penelitian Terdahulu
Van V.S (2007). Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan dan Kepuasan
Pelanggan Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Hypermart Sun Plaza
Medan. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel
persepsi kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan secara bersama – sama
Lusiana Siahaan (2008). Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Pembelian Ulang Konsumen Pada Ramayana Departement Store
Cabang Buana Plaza Medan. Kesimpulan dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa faktor tempat, produk, harga, penampilan toko,
pertunjukan toko, dan pelayanan toko berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat pembelian ulang di Ramayana Departement Store Cabang
Buana Plaza Medan.
B. Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler (2001:7) adalah proses sosial dan
manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu
yang bernilai satu sama lain.
Pemasaran menurut Sunarto (2006:4) adalah proses sosial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain.
Pemasaran menurut Miller dan Layton (dalam Tjiptono 2005:2) adalah
sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang
mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan
organisasional.
C. Bauran Pemasaran
Menurut Lamb dkk (2001:55) bauran pemasaran adalah paduan
strategi produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik
yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan
dengan pasar yang dituju. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun
strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek.
Unsur-unsur bauran pemasaran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Produk (product), merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang
ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan
dan keinginan pelanggan. Aspek pengembangan produk baru juga
memiliki keunikan khusus. Selain itu, aspek kualitas dari produk juga
merupakan faktor yang berperan penting dalam menghasilkan suatu
produk. Penciptaan suatu produk yang berbeda dari produk pesaing juga
merupakan faktor penting dalam konsep pemasaran. Salah satu konsep
pemasaran adalah fokus pada kemauan dan keinginan konsumen sehingga
organisasi dapat membedakan produknya dari produk yang ditawarkan
oleh para pesaing (Lamb, dkk, 2001:8).
2. Harga (pricing), merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran dalam
mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb, dkk. 2001:268). Harga berkenaan
dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon,
syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai
kelompok pelanggan. Menurut Tjiptono (2005:181), penetapan harga
Penentuan harga juga sangat berpengaruh dalam menarik minat beli yang juga
memberikan dampak dalam pemakaian secara terus menerus.
3. Lokasi (place), keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap
jasa bagi para pelanggan potensial. Suryana (2001:105), menyatakan bahwa
tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis,
menyenangkan, dan efisien. Memilih lokasi dekat dengan pelanggan perlu
untuk mempertahankan daya saing. Selain faktor kedekatan dengan
pelanggan, faktor kenyamanan juga hendaknya diperhatikan.
4. Promosi (promotion), meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan
manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode tersebut terdiri
atas periklanan, promosi, penjualan, direct marketing, personal selling, dan
public relations. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang
sama dengan jasa, promosi jasa seringkali membutuhkan penekanan tertentu
pada upaya meningkatkan kenampakan produk. Selain itu, dalam kasus
pemasaran, personel produksi juga menjadi bagian penting..
5. Orang (people), unsur ini adalah unsur vital dalam bauran pemasaran. Dalam
industri, setiap organisasi harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan
dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan.
6. Bukti fisik (physical evidence), unsur ini digunakan untuk mengurangi tingkat
resiko terhadap persepsi konsumen terhadap suatu produk yang akan
digunakan. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya produk yang
dijual dan kantor pelayanan; penampilan staf yang rapi dan sopan; dan lain
7. Proses (process), merupakan faktor penting bagi konsumen. Dimana dalam
bisnis ritel proses dimulai dari perencanaan presediaan produk digudang
hingga produk tersebut dipasarkan ke konsumen
D. Binis Ritel
Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti
memotong atau memecah sesuatu. Usaha ritel atau eceran (retailing) dapat
dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau
jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan
bukan penggunaan bisnis ( Utami, 2006:4).
Usaha eceran adalah kegiatan yang menyangkut penjualan barang atau
jasa secara langsung kepada konsumen untuk penggunaan pribadi dan non –
bisnis (Kotler dan Amstrong,2003:51)
Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah menjual berbagai
produk, jasa, atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi
pribadi maupun bersama. Para peritel berupaya memuaskan kebutuhan
konsumen dengan mencari kesesuaian antara barang – barang yang
dimilikinya dengan harga, tempat, dan waktu yang diinginkan pelanggan.
Ritel juga menyediakan pasar bagi para produsen untuk menjual produk –
produk mereka. Dengan demikian ritel adalah kegiatan terakhir dalam jalur
distribusi yang menghubungkan produsen dengan konsumen. Jalur distribusi
adalah sekumpulan atau beberapa perusahaan yang memudahkan penjualan
Menurut Simamora (2003:388) secara garis besar pengecer dapat
dibedakan menjadi pengecer toko (store retailing) dan pengecer bukan toko
retailing (non – store retailing).
1. Pengecer toko (store retailing)
Pengecer toko adalah usaha eceran yang menggunakan toko sebagai
sarana memasarkan produk yang dijual. Pada umumnya usaha eceran
menggunakan toko yang disebut dengan toko eceran.
2.. Pengecer bukan toko (non – store retailing)
Pengecer bukan toko (non-store retailing) poduknya tidak di – display,
dengan kata lain, pemajangan produk secara tetap tidak menjadi bagian
eceran. Pengecer bukan toko termasuk diantaranya adalah : internet
marketing, direct selling.
Produsen menjual produk – produknya kepada peritel maupun peritel
besar (wholesaler). Peritel besar ini juga kerap disebut sebagai grosir atau
pedagang partai besar. Hal ini akan membentuk suatu jalur distribusi, antara
[image:34.595.115.495.579.633.2]produsen ke konsumen akhir.
Gambar 2.1,Jalur Distribusi Barang Dagangan Sumber : ( Utami,2006:5)
E . Harga
1. Pengertian Harga Produsen
Pedagang Besar
Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb, dkk. 2001:268). Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, manajer harus mengintegrasikannya dulu dengan keputusan-keputusan sebelumnya, yaitu dalam bidang produksi, distribusi, dan strategi promosi. Penyesuaian ini dibutuhkan agar dapat menciptakan suatu bauran pemasaran yang konsisten, terpadu, dan mampu mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
2. Tujuan Penetapan Harga
Menurut Tjiptono (2005:35), ada 4 hal yang menjadi tujuan penetapan harga, yaitu:
Tujuan berorientasi pada laba
Ini didasarkan pada asumsi teori ekonomi klasik yang menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang maksimum. Dalam kondisi persaingan yang ketat dan serba kompleks penerapannya sangat sulit untuk dilakukan
Tujuan berorientasi pada volume
Tujuan ini berorientasi pada volume, di mana harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan, ataupun untuk menguasai pangsa pasar. Misalnya: biaya operasional pemasangan jalur telepon untuk satu rumah tidak berbeda jauh dengan biaya pemasangan untuk lima rumah.
Tujuan berorientasi pada citra
Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra perusahaan. Sebaliknya, harga rendah dapat dipergunakan untuk membentuk citra nilai tertentu.
Tujuan stabilisasi harga
Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri.
Penetapan harga dapat juga bertujuan untuk mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.
3. Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penetapan Harga
Perusahaan dalam menetapkan harga suatu produk atau jasa, ada dua faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu:
Faktor internal perusahaan
Faktor ini berasal dari dalam perusahaan, yang meliputi: a. Tujuan pemasaran perusahaan
Faktor utama yang menetukan dalam penetapan harga adalah tujuan pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dan lain-lain.
b. Strategi bauran pemasaran
Harga adalah salah satu komponen bauran pemasaran. Oleh karena itu, harga perlu dikoordinasikan dan saling emndukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi, dan promosi.
c. Biaya
Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan sangat memperhatikan biaya (biaya tetap dan biaya variabel), serta jenis-jenis biaya lainnya.
Faktor eksternal perusahaan
Merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan, yaitu: a. Sifat pasar dan permintaan
b. Persaingan
Kebebasan perusahaan dalam menentukan harga itu bergantung pada jenis pasar yang berbeda-beda.
Berdasarkan bentuk persaingannya, ada empat jenis pasar, antara lain: 1. Pasar Persaingan Murni (Pure Competition), yaitu pasar yang
terdiri dari banyak pembeli dan penjual yang memperdagangkan komoditas yang searagam.
2. Pasar Persaingan Monopoli (Monopolistic Competition), yaitu pasar yang terdiri dari banyak pembeli dan penjual yang berdagang pada kisaran harga tertentu, bukan pada satu harga pasar.
3. Pasar Persaingan Oligopoli (Oligopolistic Competition), yaitu pasar yang terdiri dari sedikit penjual yang sangat sensitif pada penetapan harga dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pesaing.
4. Pasar Monopoli Murni (Pure Monopoly), yaitu pasar yang hanya ada satu penjual saja.
F. Lokasi
Beberapa pertimbangan yang dilakukan oleh peritel dalam mengambil
keputusan terkait dengan lokasi ritel yaitu :
1. Merupakan pertimbangan yang dipilih konsumen
2. Merupakan strategi yang penting untuk dikembangkan menjadi persaingan
yang sehat, karena beragamnya barang yang dijual.
Keputusan untuk memilih lokasi menjadi penting, karena sudah banyak
tempat baru yang digunakan untuk membuka ritel.
Beberapa jenis lokasi yang tersedia bagi ritel memiliki kekuatan serta
serangkaian penjualan. Pada umumnya penjualan ini melihat biaya lokasi
versus nilainya bagi pelanggan.
Ritel mempunyai tiga jenis dasar lokasi yang bisa dipilih :
1. Pusat perbelanjaan.
2. Lokasi di kota besar ataupun bertempat ditengah kota, maupun kota kecil.
[image:38.595.109.533.303.509.2]3. Lokasi bebas (freestanding)
Tabel 2.1 Karakteristik Ritel
Keterangan Convenience
Store
Supermarket Supercentre Warehouse
Store
Hypermarket
Area
Penjualan < 350 m
2 1.500 – 3000m2
3.000 – 10.000 m2
> 13.000 m2
> 18.000 m2
Jumlah Barang 3.000 – 4.000 8.000 – 12.000 12.000 – 20.000 5.000 – 8.000 > 25.000 Penekanan Utama Kebutuhan Sehari - hari
Makanan hanya 5 % dari barang dagangan One stop shopping, barang dagangan 20 – 25 % penjualan
60 % non – makanan
& 40 % makanan 40 % penjualan dari item non - makanan Margin Kotor
25 – 30 % 18 – 22 % 15 – 18 % 10 – 11 % 12 – 15 %
Sumber : Levy dan Weitz, Retail Management, 2004 (diolah)
G. Promosi
Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi
perusahaan dalam upaya mempertahankan kontinuitas serta meningkatkaan
kualitas penjualan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal
Promosi adalah komunikasi oleh pemasaran yang menginformasikan dan
mengingatkan calon pembeli tentang sebuah produk untuk mempengaruhi suatu
pendapat atau memperoleh suatu respons (Lamb, Hair, dan Mc Daniel,2001:146).
Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk
menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan
orang – orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah
tangga (Simamora, 2003:285).
Pada proses komunikasi, ada dua elemen utama yang terlibat, yaitu
pengirim pesan (sender) dan penerima pesan (receiver). Ada dua alat (perangkat)
yang digunakan, yaitu pesan (message) dan media. Selain itu, dilakukan empat
fungsi yang meliputi pengkodean (encoding), penerjemahan kode (decoding),
respons (response) dan umpan balik (feedback). Elemen terakhir dari sistem
adalah gangguan (nosies). Elemen – elemen tersebut berada dalam sebuah sistem
[image:39.595.95.539.515.676.2]yang digambarkan sebagai model komunikasi.
Gambar 2.2, Model Komunikasi Encoding
Sender Message Decoding
Noise
Receiver
Response Feedback
●Bauran Promosi (Promotion Mix)
a. Periklanan (Advertising)
Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal
yang digunakan oleh perusahaan barang atau jasa. Peranan periklanan dalam
pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap
keberadaan jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen
tentang jasa yang ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli
atau menggunakan jasa tersebut, dan membedakan diri perusahaan satu
dengan perusahaan lain.
b. Penjualan perseorangan (Personal Selling)
Penjualan perseorangan mempunyai peranan penting dalam pemasaran
jasa, karena :
1. Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen sangat
penting.
2.Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan oleh mesin.
3.Orang merupakan bagian dari produk jasa.
Bila dibandingkan dengan media periklanan, maka pesan yang
disampaikan melalui media ini ditujukan kepada orang – orang yang
sebenarnya bukan prospek (calon pembeli) sebaliknya, melalui
penjualan perorangan perusahaan sudah berhadapan dengan calon
pembeli potensial.
Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk
meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan
akhirnya.
Promosi penjualan dapat diberikan kepada :
1. Konsumen, berupa penawaran cuma – cuma, sampel, demo produk,
kupon, pengembalian tunai, hadiah, kontes, dan garansi.
2. Perantara, berupa barang cuma – cuma, diskon, iklan kerja sama,
distribution contests, penghargaan.
3. Tenaga penjualan, berupa bonus, penghargaan , dan hadiah untuk tenaga
penjualan terbaik.
d. Hubungan Masyarakat (Public Relational)
Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran penting lainnya,
di mana perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan,
pemasok, dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan
kepentingan publik yang lebih besar.
Hubungan masyarakat sangat peduli terhadap beberapa tugas
pemasaran, antara lain :
1.Membangun citra.
2.Mendukung aktivitas komunikasi lainnya.
3.Mengatasi permasalahan dan isu yang ada.
4.Memperkuat positioning perusahaan.
5.Memengaruhi publik yang spesifik.
Program hubungan masyarakat, antara lain :
1.Publikasi.
2.Acara – acara penting.
3.Hubungan dengan investor.
4.Pameran.
5.Mensponsori beberapa acara.
e. Informasi dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth)
Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan
jasa. Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata lain
pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial
tentang pengalamannnya. Sehingga informasi dari mulut - kemulut ini
sangat besar pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran dibandingkan
dengan aktivitas komunikasi lainnya.
f. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Pemasaran langsung merupakan unsur terakhir dalam bauran
komunikasi dan promosi.
H. Perilaku Konsumen
Menurut Hawkins, Best dan Coney (dalam Tjiptono, 2005:40), Perilaku
konsumen merupakan studi mengenai individu, kelompok, atau organisasi dan
proses – proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan,
untuk memuaskan kebutuhan, serta dampak proses – proses tersebut terhadap
konsumen dan masyarakat.
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi unit pembelian dan
proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan penyaluran barang,
jasa, pengalaman, serta ide. (Sunarto, 2006:3)
Dari definisi diatas, kita mengetahui bahwa ada dua komponen kunci
yang harus dilakukan perusahaan dalam memahami perilaku konsumen :
1. Perusahaan berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
2.Perusahaan mempelajari proses pertukaran, yaitu dua pihak saling mentransfer
sesuatu yang bernilai bagi yang lain. Hal ini berarti bahwa titik pusat kegiatan
perusahaan didasarkan pada suatu aplikasi disiplin keunggulan konsumen.
Oleh karena itu, konsumen merupakan titik pusat usaha pemasaran.
I. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Dalam proses pembelian maka ada beberapa tahap yang mungkin akan
dilalui oleh konsumen.
[image:43.595.115.550.557.620.2]Sumber : Tjiptono (2005)
Gambar 2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
a. Pengenalan masalah kebutuhan, proses ini dimulai pada saat konsumen
menyadari adanya masalah kebutuhan. Konsumen harus menyadari
terdapat perbedaan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang Pengenalan
Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Perilaku Pasca Pembelian Keputusan
sebenarnya terjadi. Kebutuhan ini disebabkan rangsangan internal yan
berasal dari dalam diri konsumen.
b. Pencarian informasi, pada tahap ini seseorang konsumen yang mulai
timbul minatnya akan terdorong mencari informasi yang lebih banyak .
Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa
kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi
suatu produk.
c. Evaluasi alternatif, yaitu mengevaluasi pilihan terhadap produk dan merek
dan memilihnya sesuai dengan keinginan konsumen dengan
membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang
dihadapi.
d. Keputusan pembelian, setelah melakukan evaluasi terhadap berbagai
alternatif, konsumen akan mengurangi jumlah alternatif yang akan
dipertimbangkan selanjutnya akan memilih salah satu dan melakukan
pembelian
e. Perilaku sesudah pembelian, kepuasan dan ketidakpuasan terhadap akan
mempengaruhi pembelian selanjutnya bagi konsumen.
J. Minat Pembelian Ulang
Minat pembelian ulang adalah perilaku yang muncul sebagai respon
terhadap objek. Minat pembelian ulang menunjukkan keinginan pelanggan untuk
Perilaku pembelian ulang seringkali dihibungkan dengan loyalitas merek.
Akan tetapi, ada perbedaan di antara keduanya. Bila loyalitas untuk
mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, maka perilaku
pembelian ulang semata – mata menyangkut pembelian merek tertentu yang sama
secara berulang kali.
Menurut Kapferer dan Laurent (dalam Tjiptono, 2005:231), perilaku
pembelian ulang (repeat purchasing behaviour) bisa dijabarkan menjadi dua
kemungkinan, yakni loyalitas dan inersia. Faktor pembedanya adalah sensitivitas
merek (brand sensitivity) yang didefinisikan sebagai ”sejauh mana nama merek
memainkan peranan kunci dalam pemilihan alternatif dalam kategori produk
tertentu.” Sensitivitas merek dipengaruhi persepsi terhadap perbedaan antarmerek
dan tingkat keterlibatan konsumen dalam kategori produk. Perilaku pembelian
ulang dalam situasi sensitivitas merek yang kuat dikategorikan sebagai loyalitas,
dimana konsumen cenderung membeli ulang merek yang sama dan menganggap
pilihan merek sangat penting baginya. Sebaliknya pembelian ulang dalam situasi
sensitivitas merek yang lemah dikategorikan sebagai inersia, yakni konsumen
cenderung membeli ulang merek yang sama, namun ia tak menganggap nama
merek itu penting, karena ia tidak bisa membedakan berbagai merek yang ada dan
tidak terlibat secara intensif dalam pemilihan kategori produk.
Seorang pemasar akan berusaha keras untuk mengukur minat melakukan
pembelian dari konsumen, serta mengetahui faktor – faktor apa saja yang harus
mempengaruhi minat tersebut. Pemasar akan selalu menguji elemen – elemen dari
Misalnya dengan menguji konsep produk, strategi iklan, packing (pengepakan),
atau merek.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. PROFIL PERUSAHAAN
Supermarket Glora Medan merupakan perusahaan ritel uang memasarkan
berbagai produk seperti kebutuhan rumah tangga, alat-alat kantor, pakaian dan
sebagainya. Supermarket Glora didirikan pada tahun 1990 oleh pemiliknya yang
bernama H. Masri Nur. Mulanya perusahaan ini hanya perusahaan kecil yang
Cuma menjual produk pakaian muslim, namun terjadi perkembangan di
tahun-tahun berikutnya dan H. Masri pun mengembangkan penjualan produk kepada
pakaian sekolah, pakaian pramuka dan pakaian pegawai negeri, ternyata
perusahaan ini mendapatkan respon positf dari pelanggan dimana pada saat itu
masih jarang ditemui perusahaan yang menjual pakaian seragam dinas dan
searagam sekolah. Untuk mendapatkan kepuasan pelanggan perusahaan ini juga
menyediakan tempahan atribut sekolah, atribut pramuka, serta lambing-lambang
instasi pemerintahan dimana saat itu belum ada perusahaan yang menjual produk
tempahan seperti ini.
Supermarket Glora termasuk perusahaan yang berkembang pesat, dimana
produk-produk kebutuhan rumah tangga, peralatan kemping, dan peralatan olah raga,
ternyata dengan perkembangan seperti ini menjadikan Gelora Plaza lebih banyak
menarik minat pelanggan karena Supermarket Glora dipandang sebagai
perusahaan eceran yang menjual kebutuhan lengkap yang diinginkan konsumen,
dan juga perusahaan ini terletak pada lokasi yang strategis di kota Medan.
B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN - VISI
Supermarket Glora memiliki cita-cita yaitu menjadi jaringan
distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi
kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan
harapan konsumen, serta mampu bersaing secara profesional.
- MISI
1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan / konsumen dengan
berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.
2. Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus
bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan,
pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
3. Menjadi mitra yang dapat diandalkan oleh pelanggan dengan
menjaga kepercayaan dan loyalitas pelanggan demi hubungan baik
C. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
URS. PERSONALIA/UMUM PEMBANTU UMUM & ADM
TATA USAHA UMUM & SDM URUSAN KASIR UMUM
PEMBUKUAN / KEUANGAN PENGAWAS KASIR LAPANGAN
KOORD. PEMBUKUAN DAN SDM
URS. PEMBUKUAN / KEUANGAN
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : Supermarket Glora (2010)
Struktur organisasi yang dimiliki oleh Supermarket Gelora Medan terdiri
dari tiga tingkatan manajerial yaitu : Top Management, Middle
Management, dan Lower Management di mana tiga tingkatan tersebut
yaitu :
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Pemimpin tertinggi dari perusahaan ini yaitu Direktur Utama
yang dipimpin langsung oleh pemilik perusahaan dan didukung
oleh dua divisi yaitu divis urusan personalia umum / SDM dan
divisi pembantu umum dan administrasi.
Divisi urusan personalia umum / SDM adalah divisi yang
berwenang dan bertugas dalam mengelola sekaligus mengawasi
kinerja tenaga kerja atau karyawan yang ada pada perusahaan di
seluruh bidang yang terdapat pada perusahaan.
Divisi pembantu umum dan administrasi merupakan divisi
SDM namun tugas divisi ini cenderung kepada urusan administrasi
yang berkaitan dengan perusahaan.
2. Manajemen Tengah (Middle Management)
Middle Management dalam perusahaan ini terdiri dari empat
divisi antara lain divisi tata usaha umum dan SDM yang mengurusi
atau mengawasi langsung kinerja para karyawan pada Supermarket
Gelora Medan. Divisi yang kedua yaitu seksi pembukuan dan
keuangan. Divisi ini berfungsi untuk membukukan
dokumen-dokumen yang masuk maupun keluar serta mencatat segala urusan
keuangan yang berkaitan denga perusahaan. Divisi yang ketiga
yaitu urusan kasir umum dimana divisi ini bertugas mengurusi
bagian kasir terutama apabila terjadi kerusakan atau gangguan pada
peralatn kasir, serta bertanggung jawab atas uang yang berada di
dalam semua mesin kasir. Divisi yang terakhir yaitu pengawas
kasir lapangan, karena kasir sangat dekat urusannya dengan uang,
maka dibutuhkan pengawas untuk mengawasi dan mengendalikan
kinerja karyawan kasir.
3. Manajemen Bawah (Lower Management)
Lower Management merupakan tingkatan organisasi yang
paling rendah pada struktur organisasi perusahaan yaitu:
Koor. Pembukuan dan SDM yang bertugas kinerja seksi
pembukuan dan keuangan. Seksi pembukuan dan faktur yang
administrasi perpajakan adalah seksi yang mengurusi urusan
perpajakan yang berkaitan dengan perusahaan dan sangat berkaitan
dengan seksi pembukuan dan keuangan.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penulis dalam menganalisis dan mengevaluasi data menggunakan 2 (dua)
metode yaitu metode deskriptif dan metode kuantitatif. Analisis deskriptif
digunakan untuk melihat persepsi responden dan karakteristik responden
penelitian, sedangkan analisis statistik digunakan untuk melihat pengaruh harga,
lokasi, dan promosi terhadap minat pembelian ulang pada Supermarket Glora Jln
AR Hakim Medan.
A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika rangkaian
Ite m-Total Sta tisti cs
73.2667 27.306 .154 .820 72.8333 25.316 .581 .790 72.6667 26.989 .438 .800 72.6333 26.930 .364 .803 72.8000 26.648 .535 .796 72.9333 27.926 .113 .819 72.7333 24.823 .665 .785 72.6333 25.895 .492 .795 73.4667 29.292 -.074 .832 72.9000 25.334 .642 .787 VA R00001 VA R00002 VA R00003 VA R00004 VA R00005 VA R00006 VA R00007 VA R00008 VA R00009 VA R00010
Sc ale Mean if Item Deleted Sc ale Variance if Item Deleted Correc ted Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik.
Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian
dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten
atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji
validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15 for
windo ws dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.
b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak
valid.
c. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.
Penyebaran kuisioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 orang diluar responden penelitian. Nilai tabel r dengan ketentuan df =
jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang diperoleh =
[image:52.595.142.516.552.841.2]0,361.
Item-Total Statistics
50.2000 19.752 .618 .893 50.0333 21.551 .408 .901 50.0000 20.759 .495 .899 50.1667 21.316 .487 .899 50.1000 19.128 .742 .887 50.0000 20.000 .582 .895 50.2667 19.582 .725 .888 VAR00002
VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00007 VAR00008 VAR00010
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)
Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item
dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.
Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada kolom
Corrected item total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan dengan
rtabel. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehingga r (0,05;30),
diperoleh rtabel adalah 0,361.
Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa butir pertanyaan 1, 6, 9, 11, 12, dan
17 tidak valid karena Corrected Item-Total Correlation lebih kecil dari 0,361.
Maka ketiga pernyataan tersebut harus dikeluarkan dan dilakukan pengujian
[image:53.595.153.516.615.840.2]kembali, dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut.
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010) Interpretasi item total statistic adalah:
1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel
tersebut dihapus, misalnya jika pernyataan (item) 2 dihapus maka rata-rata
variabel sebesar 50,2 ; jika pernyataan (item) 3 dihapus maka rata-rata
variabel bernilai 50,0 dan seterusnya.
2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika
variabel (butir) tersebut dihapus. Misalnya item 2 dihapus maka besarnya
2. adalah 19,7 sedangkan jika variabel (butir) item 3 dihapus adalah 21,5 dan
seterusnya.
3. Corrected item-total correlation merupakan korelasi antar skor item
dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas
instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan
nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui
validitas pada setiap butir pernyataan. Jumlah kasus adalah 30; nilai tabel r
Tabel 4.3
Validitas Instrumen II No. Butir
Instrumen
Corrected item total correlation
R tabel Keputusan
2 .618 0,361 Valid
3 .408 0,361 Valid
4 .495 0,361 Valid
5 .487 0,361 Valid
7 .742 0,361 Valid
8 .582 0,361 Valid
10 .725 0,361 Valid
13 .609 0,361 Valid
14 .519 0,361 Valid
15 .684 0,361 Valid
16 .604 0,361 Valid
18 .669 0,361 Valid
19 .724 0,361 Valid
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010) Ketentuan untuk pengambilan keputusan:
1. Jika rhitung > rtable, maka pertanyaan dinyatakan valid.
2. Jika rhitung < rtable, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
3. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation.
Penulis melakukan pengujian validitas kembali terlihat pada Tabel 4.3, seluruh pernyataan telah valid yaitu nilai Corrected item total correlation
seluruhnya telah bernilai lebih besar dari 0,361. Maka seluruh pernyataan
dalam penelitian dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau
konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif
sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk
Item-Total Statistics
50.2000 19.752 .618 .893
50.0333 21.551 .408 .901
50.0000 20.759 .495 .899
50.1667 21.316 .487 .899
50.1000 19.128 .742 .887
50.0000 20.000 .582 .895
50.2667 19.582 .725 .888
49.9667 20.171 .609 .894
50.2000 20.579 .519 .898
50.2000 19.821 .684 .890
50.2667 20.133 .604 .894
50.2000 19.890 .669 .891
50.0000 19.310 .724 .888
VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00007 VAR00008 VAR00010 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00018 VAR00019
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
Reliability Statistics
.901 13
Cronbach's
Alpha N of Items
Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15 for windows dengan
kriteria sebagai berikut :
a. Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.
b. Jika ralpha negatif atau ralpha lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak
reliabel.
[image:56.595.144.481.273.536.2]Hasil pengolahan dari uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4.
Uji Validitas II
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)
Tabel 4.4. memperlihatkan bahwa semua variabel reliabel karena nilai
Cronbach’s Alpha diatas 0,361.
Tabel 4.5
Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,901 dan rtabel
sebesar 0,80. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar
dari rtabel (0,901 > 0,80) maka kuisioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat
[image:57.595.113.511.233.469.2]digunakan untuk penelitian.
Tabel 4.6
Reliabilitas Instrumen No.Butir
Instrumen
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Cronbach's Alpha Keputusan
2 .893 0.80 Reliabel
3 .901 0.80 Reliabel
4 .899 0.80 Reliabel
5 .899 0.80 Reliabel
7 .887 0.80 Reliabel
8 .895 0.80 Reliabel
10 .888 0.80 Reliabel
13 .894 0.80 Reliabel
14 .898 0.80 Reliabel
15 .890 0.80 Reliabel
16 .894 0.80 Reliabel
18 .891 0.80 Reliabel
19 .888 0.80 Reliabel
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)
Ketentuan untuk pengambilan keputusan yaitu menurut Kuncoro, (2008:40)
menyatakan instrumen dapat dikatakan reliabel (andal) bila memiliki nilai
Cronbach Alpha > 0,80. Tabel 4.6 dapat dilihat nilai Cronbach Alpha > 0,80.
maka setiap variabel dinyatakan reliabel.
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari
hasil pengumpulan data primer berupa kuisioner yang telah diisi oleh responden
penelitian.
1. Analisis Deskriptif Reponden
Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang
dikumpulkan pertama disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga
akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang
diteliti. Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau