• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Harga, Lokasi Dan Promosi Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Supermarket Glora Jl. AR Hakim Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Harga, Lokasi Dan Promosi Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Supermarket Glora Jl. AR Hakim Medan"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA 1 MEDAN

PENGARUH HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP MINAT PEMBELIAN ULANG PADA SUPERMARKET GLORA

JLN AR HAKIM MEDAN

DRAFT SKRIPSI OLEH : BUDI FAUZAN

050502155

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Budi Fauzan (2010). Pengaruh Harga, Lokasi Dan Promosi Terhadap

Minat Pembelian Ulang Pada Supermarket Glora Jl. AR Hakim

Medan, dibimbing oleh Drs. Raja Bongsu Hutagalung,Msi selaku

dosen pembimbing, Dr. Endang S.Rini,SE,Msi selaku dosen penguji I,

Yulinda, SE, MSI selaku dosen penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh harga,

lokasi dan promosi terhadap minat pembelian ulang pada Supermarket

Glora Jl. AR Hakim Medan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah

apakah harga, lokasi dan promosi berpengaruh terhadap minat pembelian

ulang pada Supermarket Glora Medan. Hipotesis dari permasalahan yang

ada yaitu: ” Harga, Lokasi Dan Promosi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Minat Pembelian Ulang pada Supermarket Glora Medan”.

Hasil analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda

menunjukkan bahwa harga (X

1

) lokasi (X

2

) dan promosi (X3)

secara

bersama-sama berpengaruh posotif dan signifikan terhadap minat

pembelian ulang (Y) pada supermarket Glora Medan dengan koefisien

regresi X

1

(b

1

) = 0.337, koefisien regresi X

2

(b

2

) = 0.317. Pengujian F

hitung

diperoleh sebesar 29.189 lebih besar dari nilai F

tabel

sebesar 2.60.

Hasil uji t

hitung

dua arah menunjukkan untuk Harga (X

1

) , Lokasi (X

2

)

dan promosi adalah 3.602, 2.999 dan 3,642. Variabel yang paling dominan

mempengaruhi adalah promosi.

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat, dan syukur penulis ucapkan kepada AllAH SWT

yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dengan memilih judul “Pengaruh

Harga Lokasi Dan Promosi Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada.

Supermarket Glora Jl. AR Hakim Medan”.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1.

Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, Mec selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2.

Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi selaku Ketua

Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

3.

Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4.

Ibu Dra. Adja Syafinat selaku Dosen Wali dan Pembimbing

(4)

5.

Bpk Drs. Raja Bongsu Hutagalung, Msi sebagai Dosen

Pembimbing yang telah banyak membimbing, mengarahkan, dan

memberikan saran kepada penulis.

6.

Ibu Dr. Endang Rini, SE, Msi, selaku Dosen Penguji I yang telah

memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

7.

Ibu Dra. Yulinda, Msi, selaku Dosen Penguji II yang telah

memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

8.

Seluruh Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan sehingga penulis

dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi ini dengan baik.

9.

Kepada General Manajer, Manajer Personalia, dan Staf Brastagi

Supermarket Medan, atas bantuan dan kerjasamanya pada saat

penulis melakukan riset di Supermarket Glora Medan.

10.

Kedua Orangtuaku tercinta, Ir. Mara Bisman Hrp dan Mas Delilah

Srg, terimakasih atas segala dukungannya secara moril maupun

materil, nasehat, doa, dan perjuangannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikan sampai saat ini.

11.

Kakak dan adik-adikku tersayang, Achmad Fuad Hrp, SE, Siti

Azizah Hrp,SE, Fitria Sari Hrp, dan Citra Anggi Hrp atas doa dan

motivasinya hingga penulis berhasil menyelesaikan pendidikan dan

(5)

12.

Kepada teman-temanku Maya Srg, Idel, Anka, Umar, Dedi,

Chandra, Sagon, Teguh, Kak Susi, dan seluruh teman-teman

Manajemen 2005, terimakasih atas kebersamaannya selama

perkuliahan maupun di luar kegiatan perkuliahan dan semoga kita

semua sukses di hari depan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata,

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

demi perkembangan dan kemajuan Akademika.

Medan, Juli 2010

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI………. v

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR GAMBAR……… viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ………. 1

B. Perumusan Masalah……….. 4

C. Kerangka Konseptual……… 5

D. Hipotesis ………... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian……….. 6

1. Tujuan Penelitian………... 6

2. Manfaat Penelitian………. 7

F. Metode Penelitian……….. 7

1. Batasan Operasional………... 7

2. Definisi Operasional Variabel………. 8

3. Pengukuran Variabel/ Parameter Variabel……….. 9

4. Lokasi dan Waktu Penelitian………... 10

5. Populasi dan Sampel……… 10

6. Jenis Data………. 11

7. Teknik Pengumpulan Data………... 12

8. Uji Validitas dan Reliabilitas... 12

9. Teknik Analisis Data……… 13

BAB II URAIAN TEORITIS... 17

A. Penelitian Terdahulu……….. 17

B. Pemasaran……….. 17

C Bauran Pemasaran………... 18

D. Bisnis Ritel………... 20

E. Harga………. 22

F. Lokasi... 24

G. Promosi………... 25

1.Bauran Promosi... 27

H. Perilaku Konsumen……… 29

I. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian... 30

J.Minat Pembelian Ulang ... 31

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN... 33

A. Sejarah berdirinya perusahaan... 33

B. Visi dan Misi Perusahaan... 34

C. Struktur Organisasi Perusahaan... 35

(7)

A. Uji Validitas dan Reliabilitas...38

1. Uji Validitas ... 38

2. Uji Reliabilitas... 42

B. Analisis Deskriptif... 44

1.Analisis Deskriptif Responden... 44

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 45

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 45

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 45

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Kunjungan... 45

2.Analisis Deskriptif Variabel... 46

a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga... 47

b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi... 47

c. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi…… 48

d. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Minat Pembelian Ulang ... 49

C. Uji Asumsi Klasik ... 51

1. Uji Normalitas... 51

2. Uji Heteroskedastisitas... 54

3. Uji Multikolinieritas... 55

D. Analisis Regresi Linier Berganda... 56

1. Uji Serentak (Uji F) ... 57

2. Uji Parsial (Uji T) ... 59

3. Uji Koefisien Determinan (R2)... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 63

A. Kesimpulan...63

B. Saran... 63

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Pra Survei Minat Pembelian Ulang Konsumen Supermarket

Glora Jl AR Hakim Medan ... 3

Tabel 1.2 Rata- rata jumlah konsumen/ hari yang melakukan pembelian Di Supermarket Glora Jl AR Hakim Medan ... 4

Tabel 1.3 Definisi skala Likert... 9

Tabel 1.4 Instrumen skala Likert... 9

Tabel 2.1 Karakteristik ritel... 25

Tabel 4.1 Uji Validitas... 39

Tabel 4.2 Validitas instrumen ... 40

Tabel 4.3 Validitas instrumen II ... 41

Tabel 4.4 Uji Validitas II... 42

Tabel 4.5 Reliability Statistics ... 43

Tabel 4.6 Rebilitas Instrumen ... 43

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 46

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 46

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 46

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Kunjungan... 46

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga ... 47

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi... 48

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi…… 49

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Minat Pembelian Ulang ... 50

Tabel 4.12 Uji Normalitas ... 53

Tabel 4.13 Uji Glejser... 55

Tabel 4.14 Uji Multikolinieritas... 56

Tabel 4.15 Uji Regresi Berganda... 57

Tabel 4.16 Uji F... ... 58

Tabel 4.17 Realiability Statistic Anova ... 59

Tabel 4.18 Uji t ... 60

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual………... 6

Gambar 2.1 Jalur Distribusi Barang Dagangan... 22

Gambar 2.2 Model Komunikasi ...……….. 26

Gambar 2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian... 30

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Supermarket Glora ... 35

Gambar 4.1 Histogram ... 52

Gambar 4.2 Pengujian Normalitas P – Plot ... 52

(10)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Petunjuk Pengisian Kuesioner

Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3 Item – Total Statistics

(11)

ABSTRAK

Budi Fauzan (2010). Pengaruh Harga, Lokasi Dan Promosi Terhadap

Minat Pembelian Ulang Pada Supermarket Glora Jl. AR Hakim

Medan, dibimbing oleh Drs. Raja Bongsu Hutagalung,Msi selaku

dosen pembimbing, Dr. Endang S.Rini,SE,Msi selaku dosen penguji I,

Yulinda, SE, MSI selaku dosen penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh harga,

lokasi dan promosi terhadap minat pembelian ulang pada Supermarket

Glora Jl. AR Hakim Medan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah

apakah harga, lokasi dan promosi berpengaruh terhadap minat pembelian

ulang pada Supermarket Glora Medan. Hipotesis dari permasalahan yang

ada yaitu: ” Harga, Lokasi Dan Promosi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Minat Pembelian Ulang pada Supermarket Glora Medan”.

Hasil analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda

menunjukkan bahwa harga (X

1

) lokasi (X

2

) dan promosi (X3)

secara

bersama-sama berpengaruh posotif dan signifikan terhadap minat

pembelian ulang (Y) pada supermarket Glora Medan dengan koefisien

regresi X

1

(b

1

) = 0.337, koefisien regresi X

2

(b

2

) = 0.317. Pengujian F

hitung

diperoleh sebesar 29.189 lebih besar dari nilai F

tabel

sebesar 2.60.

Hasil uji t

hitung

dua arah menunjukkan untuk Harga (X

1

) , Lokasi (X

2

)

dan promosi adalah 3.602, 2.999 dan 3,642. Variabel yang paling dominan

mempengaruhi adalah promosi.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bisnis ritel adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada

perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga, atau rumah tangga. Pedagang

ritel menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen. Dalam rantai distribusi,

retail berfungsi menjadi penghubung antara final customer, manufacturer dan,

wholesaler. Industri ritel di Indonesia berkembang dari gerai tradisional ke gerai

modern berupa supermarket. Kemudian, terjadi peningkatan gerai modern yang

lebih pesat lagi, dalam bentuk minimarket, supermarket, dan hypermarket.

Minat beli adalah merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana

konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang

dibutuhkan pada periode tertentu. Perusahaan harus mempelajari keinginan,

persepsi, preferensi, dan perilaku belanja konsumen sasaran mereka guna

menerapkan strategi yang tepat guna menumbuhkan minat pembelian ulang

terhadap perusahaan ritel mereka.

Dinamika persaingan bisnis ritel pada saat ini mengharuskan setiap

perusahaan yang bergerak di bidang ini untuk senantiasa melakukan berbagai

strategi agar dapat merebut hati konsumen. Perusahaan harus dapat menerapkan

strategi yang tepat dalam menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian

ulang.

(13)

Harga adalah merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk

mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb, dkk. 2001:268). Faktor harga sangat

mempengaruhi terhadap keputusan pembelian, Supermarket Glora memberikan

penawaran harga yang relatif terjangkau dibandingkan dengan Supermarket lain,

adanya potongan harga yang diberikan sehingga membuat konsumen tertarik

untuk berbelanja. Lokasi pemasaran yang nyaman, aman, bersih, ramai, dan

mudah dijangkau, merupakan beberapa kriteria lokasi yang diminati oleh banyak

konsumen. Lokasi pemasaran adalah suatu wilayah atau tempat dimana

perusahaan dapat menjalankan atau melaksanakan kegiatan pemasarannya kepada

masyarakat. Lokasi yang ditempati oleh Supermarket Glora adalah daerah yang

strategis dimana merupakan jalan yang ramai dilalui oleh kendaraan-kendaraan

baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, sehingga tidak sulit untuk

mencapai lokasi tersebut. Selain itu kondisi jalan di daerah itu sangat bagus dan

tidak sulit untuk dilalui oleh kendaraan jenis apapun.

Faktor lain yang mendukung minat pembelian ulang adalah promosi.

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan

dalam upaya mempertahankan kontinuitas serta meningkatkaan kualitas penjualan

untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal memasarkan barang atau jasa

dari suatu perusahaan. Pada umumnya perusahaan ritel melakukan promosi agar

para konsumen tertarik untuk mengunjungi dan berbelanja kembali di perusahaan

ritel tersebut. Supermarket Glora telah mendisain promosi seperti dengan

memasang iklan, membarikan undian berhadiah dengan target utama adalah para

(14)

Faktor harga, lokasi dan promosi adalah merupakan salah satu faktor

terpenting di dalam bauran pemasaran. Demikian halnya di dalam penerapan

strategi yang di lakukan oleh perusahaan ritel di dalam juga senantiasa

menerapkan pengembangan daripada strategi harga, lokasi dan promosi yang tepat

agar dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian ulang di

perusahaan ritel tersebut.

Berdasarkan pra survei yang dilakukan terhadap beberapa konsumen,

secara umum mereka berpendapat bahwa mereka melakukan pembelian ulang di

Supermarket Glora karena pengaruh daripada faktor harga, lokasi dan promosi

yang dilakukan oleh Supermarket Glora.

Tabel 1.1

Pra Survei Minat Pembelian Ulang Konsumen Supermarket Glora jl. AR Hakim Medan

Keterangan Jumlah Persentase

Faktor Harga 5 orang 25 %

Faktor Lokasi 8 orang 40 %

Faktor Promosi 4 orang 20 %

Faktor Lain 3 orang 15 %

Total 20 orang 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 5 orang konsumen atau 25 %

konsumen yang dilibatkan dalam pra survei berpendapat bahwa faktor harga

memiliki pengaruh bagi mereka di dalam melakukan pembelian ulang di

Supermarket supermarkeat Glora, 8 orang atau 40 % orang konsumen

berpendapat bahwa faktor lokasi memiliki pengaruh bagi mereka di dalam

melakukan pembelian ulang Supermarket Glora, 4 orang atau 20 % konsumen

(15)

bahwa faktor lain seperti pelayanan, produk dan sebagainya memiliki pengaruh

bagi mereka di dalam melakukan pembelian ulang Supermarket Glora.

Supermarket Glora adalah salah satu perusahaan ritel yang bergerak dalam

bidang penjualan produk – produk seperti : perlengkapan rumah tangga,

perlengkapan sekolah dan kantor, kebutuhan bayi dan anak, makanan dan

minuman, pakaian, produk kecantikan, dan sebagainya. Sebagai perusahaan ritel,

tentunya Supermarket Glora memiliki preferensi tersendiri di dalam persaingan di

antara pebisnis ritel yang ada. Sebagai sebuah perusahaan ritel tentunya

Supermarket Glora juga telah berupaya menerapkan strategi harga, lokasi dan

promosi yang tepat guna menarik mint konsumen untuk melakukan pembelian

ulang kembali di supermarket tersebut.

Berikut ini adalah data jumlah konsumen yang melakukan pembelian pada

Supermarket Glora (Tabel 1.2).

Tabel 1.2

Rata-Rata Jumlah Konsumen/Hari Yang Melakukan Pembelian di Supermarket Glora Tahun 2008,2009, dan 2010

Tahun Jumlah

Konsumen/Hari

2008 355

2009 480

2010 550

Sumber: CV.Supermarket Glora (2010).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian pada Supermarket Glora Jl. AR Hakim Medan dengan judul

(16)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Apakah faktor harga, lokasi dan promosi mempunyai pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap minat pembelian ulang pada Supermarket Glora

Medan?

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek

penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel

yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan kolaborasi dari perumusan

masalah yangtelah diidentifikasi melalui proses wawancara,observasi, dan survei

literatur (Kuncoro,2003:44)

Minat pembelian ulang dari konsumen sangat dipengaruhi oleh marketing

mix yang dikenal dengan 4 P, product, price, place, promotion yang dilakukan

oleh pihak perusahaan.

Dalam penelitian ini ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam

melakukan pembelian ulang, yaitu : harga, lokasi (place) dan promosi.

Berdasarkan hal tersebut maka secara sederhana kerangka konseptual penelitian

(17)

Sumber : Ma’ruf,2006 (diolah) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Pengaruh Faktor Harga Lokasi Dan Faktor Promosi Terhadap Minat Pembelian Ulang .

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan

rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis

(Sugiyono, 2003:306). Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka hipotesis

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Faktor harga, lokasi, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat pembelian ulang pada Supermarket Glora jln Ar Hakim

Medan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Harga (X1)

Lokasi (X2)

Minat Pembelian Ulang

(Y)

(18)

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui sejauh mana faktor harga, lokasi, dan promosi

mempengaruhi minat pembelian ulang pada Supermarket Glora Jln AR

Hakim Medan.

b. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi

minat pembelian ulang pada Supermarket Glora Jln AR Hakim Medan.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

a. Bagi perusahaan, sebagai informasi yang dapat dijadikan dasar

didalam strategi untuk mempengaruhi minat pembelian ulang

konsumen.

b. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan peneliti

disamping memberikan kontribusi pemikiran dalam bidang

pemasaran, khususnya berkaitan dengan harga, lokasi, promosi, dan

minat pembelian ulang.

c. Bagi pihak lain, sebagai referensi yang dapat menjadi bahan

perbandingan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian berkaitan

dengan harga, lokasi, promosi, dan minat pembelian ulang di masa

mendatang.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

(19)

a. Variabel independen (variabel bebas), yaitu harga, lokasi dan promosi.

b. Variabel dependen (variabel terikat), yaitu minat pembelian ulang.

2. Defenisi Operasional Variabel

Untuk menjelaskan variabel yang diidentifikasi, maka perlu definisi

operasional dari masing – masing variabel. Definisi variabel yang diteliti

adalah sebagai berikut :

a. Variabel Harga (X1)

Merupakan variabel utama yang menarik minat konsumen untuk membeli

produk , diamana variabel harga diukur dengan kesesuaian harga dengan

produk yang ditawarkan. Skala pengukuran yang digunakan ialah skala

linkert.

b. Variabel Lokasi (X2)

Lokasi merupakan suatu tempat berlangsungnya kegiatan usaha. Lokasi

menjadi faktor penting dalam menjalankan usaha. Skala pengukuran

yang digunakan adalah skala Likert

c. Variabel Promosi (X3)

Semakin banyaknya pesaing membuat pelaku bisnis harus memikirkan

cara untuk menarik minat pasar, dimana variabel ini diukur dengan

informasi yang disampaikan terhadap pelanggan mengenai produk yang

ditawarkan serta penciptaan citra perusahaan melalui aktifitas promosi

tersebut. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert

(20)

Minat pembelian ulang adalah perilaku yang muncul sebagai respon

terhadap objek. Dalam penelitian ini minat pembelian ulang

menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang di

Supermarket Glora jln AR Hakim Medan. Skala pengukuran yang

digunakan adalah skala Likert.

Tabel 1.3

Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala Pengukuran

Harga (X1) 1. Kesesuain terhadap yang di dapatkan dengan penawaran yang di berikan 2. Kecendrungan harga yang relatif

terjangkau

Skala Lingkert

Lokasi (X2) 1. Kondisi Lingkungan 2. Potensi pasar

3. Transportasi 4. Fasilitas

Skala Likert

Promosi (X3) 1. Penyampaian informasi melalui iklan

2. Penawaran yang menarik minat pelanggan

3. Penciptaan citra perusahaan 4. Informasi dari mulut kemulut 5. Promosi diskon penjualan

Skala Likert

Minat Pembelian Ulang (Y)

1. pelayanan yang cepat dan

memuaskan

2. Rasa nyaman dalam berbelanja 3. Penawaran yang menarik

4. Tata letak interior yang menarik. 5. Citra perusahaan yang baik di mata

konsumen

Skala Likert

Sumber : Setiadi (2003), diolah

3. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dilakukan dengan mengukur variabel harga, lokasi,

dan promosi, dengan menggunakan skala Likert yaitu suatu alat ukur yang

(21)

sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2005:86).

Pengukuran variabel dengan skala likert dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.4

Instrumen Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu – ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2005:87)

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Supermarket Glora Medan yang berlokasi

di Jalan AR Hakim Medan. Penelitian dimulai dari bulan April sampai

dengan Juni 2010.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah generalisasi yag terdiri atas subyek atau obyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh

peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono,

2005:72). Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Supermarket

Glora Medan, yang rata – rata berjumlah 550 orang per hari.

b. Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi

(Kuncoro,2003:103). Teknik Pengambilan sampel menggunakan rumus

Slovin (Umar,2004:78), yaitu :

(22)

n =

Dimana :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Standar error = 10%

Maka jumlah sampel :

n =

= 85 orang

Jumlah sampel penelitian ini dibulatkan menjadi 85 orang dengan taraf

kesalahan sebesar 10%. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah

purposive sampling, yaitu sampel dipilih dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono,2005:78). Kriteria yang diambil bahwa responden minimal pernah

melakukan transaksi pembelian minimal dua kali terhadap produk – produk

yang ditawarkan oleh Supermarket Glora Medan dan pelanggan berusia 17 –

60 tahun. Tujuan dari penetapan kriteria ini adalah dengan

mempertimbangkan pengalaman responden yang cukup dan usia responden

yang dianggap mampu memberikan penilaian objektif.

6. Jenis dan Sumber Data 1 + Ne2

550

(23)

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden

terpilih pada lokasi penelitian, dan digunakan untuk kepentingan

penelitian yang dilakukan oleh penulis. Data primer diperoleh dengan

memberikan daftar pertanyaan (questionare) dan wawancara (interview)

kepada pelanggan

b.Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi

yang diperoleh dari buku, majalah, dan internet yang dapat menjadi

referensi pendukung.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Yaitu pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung

dengan responden dan pihak – pihak terkait.

b. Daftar Pertanyaan (Questionaire)

Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui

daftar pertanyaan tertulis untuk diisi responden.

c. Studi Dokumentasi

Yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari literatur, buku,

akses internet, yang berhubungan dengan penelitian.

(24)

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah

didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dan alat ukur yang

digunakan (kuesioner) (Sugiyono, 2005: 109). Bila koefisien korelasi (r)

masing-masing pertanyaan sama dengan 0,361 atau lebih, maka butir

instrumen dinyatakan valid (Sugiyono, 2005:116). Uji reliabilitas

dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner)

menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama (Sugiyono,

2005: 110). Bila koefisien korelasi (r) posistif dan signifikan, maka

instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas

kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 15.0

for windows.

9. Teknik Analisis Data a. Metode Deskriptif

Metode ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan

data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden

penelitian sehingga mendapat gambaran umum.

b. Analisis Kuantitatif

1. Uji asumsi klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar perkiraan menjadi tida

bias, maka dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang harus

dipenuhi :

(25)

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi

sebuah data mengikut i atau mendekati distribusi normal. Uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan

kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi

5% maka jika nilai asymp.sig. (2-tailed) di atas nilai signifikansi

5% artinya variabel residua l berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi

hereroskedastisitas. Adanya varians variabel independen adalah

konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen

(Homoskedastisitas). Heteroskedastisitas diuji dengan

menggunakan Uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika

variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians

residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan

lainnya.

c.Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna

atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang

menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau

(26)

toleransi variabel dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan

membandingkannya sebagai berikut :

a. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas

b. Tolerance > 0.1 maka tidak terdapat multikolinearitas

2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya

hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya dua

atau lebih (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y).

Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 +e

Keterangan:

Y = Minat Pembelian Ulang

a = konstanta

b1 = Koefisien regresi X1

X1 = Harga

b2 = Koefisien regresi X2

X2 = Lokasi

b3 = Koefisien regresi X3

X3 = Promosi

e = Eror

3. Uji Fhitung (Uji Serentak)

Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak

variabel bebas mempunyai daya dukung yang signifikan atau tidak

(27)

Model hipotesis dalam uji Fhitung ini adalah:

Ho : b1 = b2 =b3 = 0

(variabel bebas secara bersama-sama tidak memiliki daya dukung

signifikan terhadap variabel terikat)

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0

(variabel bebas secara bersama-sama memiliki daya dukung

signifikan terhadap variabel terikat)

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria

pengambilan keputusan yaitu:

Ho diterima, bila Fhitung < Ftabel pada α = 5%

Ho ditolak, bila Fhitung > Ftabel pada α = 5%

4. Uji – t (Uji Parsial)

Yaitu untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial

mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat

dengan rumusan hipotesis sebagai berikut :

Ho : b1, b2,b3 = 0, artinya variabel bebas (X1,X2,X3) secara

parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel

terikat (Y).

Ha : b1, b2,b3 ≠ 0, artinya variabel bebas (X1,X2,X3) secara

parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat

(Y).

Kriteria Pengambilan Keputusan :

(28)

Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%

5. Koefisien Determinasi (R2)

Dari perhitungan r (korelasi) dapat dilihat hubungan variabel bebas

(X1,X2,X3) dan variabel terikat (Y) positif atau negatif.

Determinan digunakan untuk melihat kontribusi variabel bebas

(X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y).

BAB II Uraian Teoritis

A. Penelitian Terdahulu

Van V.S (2007). Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan dan Kepuasan

Pelanggan Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Hypermart Sun Plaza

Medan. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel

persepsi kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan secara bersama – sama

(29)

Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%

5. Koefisien Determinasi (R2)

Dari perhitungan r (korelasi) dapat dilihat hubungan variabel bebas

(X1,X2,X3) dan variabel terikat (Y) positif atau negatif.

Determinan digunakan untuk melihat kontribusi variabel bebas

(X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y).

BAB II Uraian Teoritis

A. Penelitian Terdahulu

Van V.S (2007). Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan dan Kepuasan

Pelanggan Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Hypermart Sun Plaza

Medan. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel

persepsi kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan secara bersama – sama

(30)

Lusiana Siahaan (2008). Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi

Minat Pembelian Ulang Konsumen Pada Ramayana Departement Store

Cabang Buana Plaza Medan. Kesimpulan dari penelitian tersebut

menunjukkan bahwa faktor tempat, produk, harga, penampilan toko,

pertunjukan toko, dan pelayanan toko berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat pembelian ulang di Ramayana Departement Store Cabang

Buana Plaza Medan.

B. Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler (2001:7) adalah proses sosial dan

manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan

keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu

yang bernilai satu sama lain.

Pemasaran menurut Sunarto (2006:4) adalah proses sosial yang di

dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk

yang bernilai dengan pihak lain.

Pemasaran menurut Miller dan Layton (dalam Tjiptono 2005:2) adalah

sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan

harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang

mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan

organisasional.

(31)

C. Bauran Pemasaran

Menurut Lamb dkk (2001:55) bauran pemasaran adalah paduan

strategi produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik

yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan

dengan pasar yang dituju. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun

strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek.

Unsur-unsur bauran pemasaran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Produk (product), merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang

ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan

dan keinginan pelanggan. Aspek pengembangan produk baru juga

memiliki keunikan khusus. Selain itu, aspek kualitas dari produk juga

merupakan faktor yang berperan penting dalam menghasilkan suatu

produk. Penciptaan suatu produk yang berbeda dari produk pesaing juga

merupakan faktor penting dalam konsep pemasaran. Salah satu konsep

pemasaran adalah fokus pada kemauan dan keinginan konsumen sehingga

organisasi dapat membedakan produknya dari produk yang ditawarkan

oleh para pesaing (Lamb, dkk, 2001:8).

2. Harga (pricing), merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran dalam

mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb, dkk. 2001:268). Harga berkenaan

dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon,

syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai

kelompok pelanggan. Menurut Tjiptono (2005:181), penetapan harga

(32)

Penentuan harga juga sangat berpengaruh dalam menarik minat beli yang juga

memberikan dampak dalam pemakaian secara terus menerus.

3. Lokasi (place), keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap

jasa bagi para pelanggan potensial. Suryana (2001:105), menyatakan bahwa

tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis,

menyenangkan, dan efisien. Memilih lokasi dekat dengan pelanggan perlu

untuk mempertahankan daya saing. Selain faktor kedekatan dengan

pelanggan, faktor kenyamanan juga hendaknya diperhatikan.

4. Promosi (promotion), meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan

manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode tersebut terdiri

atas periklanan, promosi, penjualan, direct marketing, personal selling, dan

public relations. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang

sama dengan jasa, promosi jasa seringkali membutuhkan penekanan tertentu

pada upaya meningkatkan kenampakan produk. Selain itu, dalam kasus

pemasaran, personel produksi juga menjadi bagian penting..

5. Orang (people), unsur ini adalah unsur vital dalam bauran pemasaran. Dalam

industri, setiap organisasi harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan

dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan.

6. Bukti fisik (physical evidence), unsur ini digunakan untuk mengurangi tingkat

resiko terhadap persepsi konsumen terhadap suatu produk yang akan

digunakan. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya produk yang

dijual dan kantor pelayanan; penampilan staf yang rapi dan sopan; dan lain

(33)

7. Proses (process), merupakan faktor penting bagi konsumen. Dimana dalam

bisnis ritel proses dimulai dari perencanaan presediaan produk digudang

hingga produk tersebut dipasarkan ke konsumen

D. Binis Ritel

Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti

memotong atau memecah sesuatu. Usaha ritel atau eceran (retailing) dapat

dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau

jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan

bukan penggunaan bisnis ( Utami, 2006:4).

Usaha eceran adalah kegiatan yang menyangkut penjualan barang atau

jasa secara langsung kepada konsumen untuk penggunaan pribadi dan non –

bisnis (Kotler dan Amstrong,2003:51)

Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah menjual berbagai

produk, jasa, atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi

pribadi maupun bersama. Para peritel berupaya memuaskan kebutuhan

konsumen dengan mencari kesesuaian antara barang – barang yang

dimilikinya dengan harga, tempat, dan waktu yang diinginkan pelanggan.

Ritel juga menyediakan pasar bagi para produsen untuk menjual produk –

produk mereka. Dengan demikian ritel adalah kegiatan terakhir dalam jalur

distribusi yang menghubungkan produsen dengan konsumen. Jalur distribusi

adalah sekumpulan atau beberapa perusahaan yang memudahkan penjualan

(34)

Menurut Simamora (2003:388) secara garis besar pengecer dapat

dibedakan menjadi pengecer toko (store retailing) dan pengecer bukan toko

retailing (non – store retailing).

1. Pengecer toko (store retailing)

Pengecer toko adalah usaha eceran yang menggunakan toko sebagai

sarana memasarkan produk yang dijual. Pada umumnya usaha eceran

menggunakan toko yang disebut dengan toko eceran.

2.. Pengecer bukan toko (non – store retailing)

Pengecer bukan toko (non-store retailing) poduknya tidak di – display,

dengan kata lain, pemajangan produk secara tetap tidak menjadi bagian

eceran. Pengecer bukan toko termasuk diantaranya adalah : internet

marketing, direct selling.

Produsen menjual produk – produknya kepada peritel maupun peritel

besar (wholesaler). Peritel besar ini juga kerap disebut sebagai grosir atau

pedagang partai besar. Hal ini akan membentuk suatu jalur distribusi, antara

[image:34.595.115.495.579.633.2]

produsen ke konsumen akhir.

Gambar 2.1,Jalur Distribusi Barang Dagangan Sumber : ( Utami,2006:5)

E . Harga

1. Pengertian Harga Produsen

Pedagang Besar

(35)

Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb, dkk. 2001:268). Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, manajer harus mengintegrasikannya dulu dengan keputusan-keputusan sebelumnya, yaitu dalam bidang produksi, distribusi, dan strategi promosi. Penyesuaian ini dibutuhkan agar dapat menciptakan suatu bauran pemasaran yang konsisten, terpadu, dan mampu mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

2. Tujuan Penetapan Harga

Menurut Tjiptono (2005:35), ada 4 hal yang menjadi tujuan penetapan harga, yaitu:

Tujuan berorientasi pada laba

Ini didasarkan pada asumsi teori ekonomi klasik yang menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang maksimum. Dalam kondisi persaingan yang ketat dan serba kompleks penerapannya sangat sulit untuk dilakukan

Tujuan berorientasi pada volume

Tujuan ini berorientasi pada volume, di mana harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan, ataupun untuk menguasai pangsa pasar. Misalnya: biaya operasional pemasangan jalur telepon untuk satu rumah tidak berbeda jauh dengan biaya pemasangan untuk lima rumah.

Tujuan berorientasi pada citra

Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra perusahaan. Sebaliknya, harga rendah dapat dipergunakan untuk membentuk citra nilai tertentu.

Tujuan stabilisasi harga

Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri.

(36)

Penetapan harga dapat juga bertujuan untuk mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.

3. Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penetapan Harga

Perusahaan dalam menetapkan harga suatu produk atau jasa, ada dua faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu:

Faktor internal perusahaan

Faktor ini berasal dari dalam perusahaan, yang meliputi: a. Tujuan pemasaran perusahaan

Faktor utama yang menetukan dalam penetapan harga adalah tujuan pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dan lain-lain.

b. Strategi bauran pemasaran

Harga adalah salah satu komponen bauran pemasaran. Oleh karena itu, harga perlu dikoordinasikan dan saling emndukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi, dan promosi.

c. Biaya

Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan sangat memperhatikan biaya (biaya tetap dan biaya variabel), serta jenis-jenis biaya lainnya.

Faktor eksternal perusahaan

Merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan, yaitu: a. Sifat pasar dan permintaan

(37)

b. Persaingan

Kebebasan perusahaan dalam menentukan harga itu bergantung pada jenis pasar yang berbeda-beda.

Berdasarkan bentuk persaingannya, ada empat jenis pasar, antara lain: 1. Pasar Persaingan Murni (Pure Competition), yaitu pasar yang

terdiri dari banyak pembeli dan penjual yang memperdagangkan komoditas yang searagam.

2. Pasar Persaingan Monopoli (Monopolistic Competition), yaitu pasar yang terdiri dari banyak pembeli dan penjual yang berdagang pada kisaran harga tertentu, bukan pada satu harga pasar.

3. Pasar Persaingan Oligopoli (Oligopolistic Competition), yaitu pasar yang terdiri dari sedikit penjual yang sangat sensitif pada penetapan harga dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pesaing.

4. Pasar Monopoli Murni (Pure Monopoly), yaitu pasar yang hanya ada satu penjual saja.

F. Lokasi

Beberapa pertimbangan yang dilakukan oleh peritel dalam mengambil

keputusan terkait dengan lokasi ritel yaitu :

1. Merupakan pertimbangan yang dipilih konsumen

2. Merupakan strategi yang penting untuk dikembangkan menjadi persaingan

yang sehat, karena beragamnya barang yang dijual.

Keputusan untuk memilih lokasi menjadi penting, karena sudah banyak

tempat baru yang digunakan untuk membuka ritel.

Beberapa jenis lokasi yang tersedia bagi ritel memiliki kekuatan serta

(38)

serangkaian penjualan. Pada umumnya penjualan ini melihat biaya lokasi

versus nilainya bagi pelanggan.

Ritel mempunyai tiga jenis dasar lokasi yang bisa dipilih :

1. Pusat perbelanjaan.

2. Lokasi di kota besar ataupun bertempat ditengah kota, maupun kota kecil.

[image:38.595.109.533.303.509.2]

3. Lokasi bebas (freestanding)

Tabel 2.1 Karakteristik Ritel

Keterangan Convenience

Store

Supermarket Supercentre Warehouse

Store

Hypermarket

Area

Penjualan < 350 m

2 1.500 – 3000m2

3.000 – 10.000 m2

> 13.000 m2

> 18.000 m2

Jumlah Barang 3.000 – 4.000 8.000 – 12.000 12.000 – 20.000 5.000 – 8.000 > 25.000 Penekanan Utama Kebutuhan Sehari - hari

Makanan hanya 5 % dari barang dagangan One stop shopping, barang dagangan 20 – 25 % penjualan

60 % non – makanan

& 40 % makanan 40 % penjualan dari item non - makanan Margin Kotor

25 – 30 % 18 – 22 % 15 – 18 % 10 – 11 % 12 – 15 %

Sumber : Levy dan Weitz, Retail Management, 2004 (diolah)

G. Promosi

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi

perusahaan dalam upaya mempertahankan kontinuitas serta meningkatkaan

kualitas penjualan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal

(39)

Promosi adalah komunikasi oleh pemasaran yang menginformasikan dan

mengingatkan calon pembeli tentang sebuah produk untuk mempengaruhi suatu

pendapat atau memperoleh suatu respons (Lamb, Hair, dan Mc Daniel,2001:146).

Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk

menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan

orang – orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah

tangga (Simamora, 2003:285).

Pada proses komunikasi, ada dua elemen utama yang terlibat, yaitu

pengirim pesan (sender) dan penerima pesan (receiver). Ada dua alat (perangkat)

yang digunakan, yaitu pesan (message) dan media. Selain itu, dilakukan empat

fungsi yang meliputi pengkodean (encoding), penerjemahan kode (decoding),

respons (response) dan umpan balik (feedback). Elemen terakhir dari sistem

adalah gangguan (nosies). Elemen – elemen tersebut berada dalam sebuah sistem

[image:39.595.95.539.515.676.2]

yang digambarkan sebagai model komunikasi.

Gambar 2.2, Model Komunikasi Encoding

Sender Message Decoding

Noise

Receiver

Response Feedback

(40)

●Bauran Promosi (Promotion Mix)

a. Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal

yang digunakan oleh perusahaan barang atau jasa. Peranan periklanan dalam

pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap

keberadaan jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen

tentang jasa yang ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli

atau menggunakan jasa tersebut, dan membedakan diri perusahaan satu

dengan perusahaan lain.

b. Penjualan perseorangan (Personal Selling)

Penjualan perseorangan mempunyai peranan penting dalam pemasaran

jasa, karena :

1. Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen sangat

penting.

2.Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan oleh mesin.

3.Orang merupakan bagian dari produk jasa.

Bila dibandingkan dengan media periklanan, maka pesan yang

disampaikan melalui media ini ditujukan kepada orang – orang yang

sebenarnya bukan prospek (calon pembeli) sebaliknya, melalui

penjualan perorangan perusahaan sudah berhadapan dengan calon

pembeli potensial.

(41)

Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk

meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan

akhirnya.

Promosi penjualan dapat diberikan kepada :

1. Konsumen, berupa penawaran cuma – cuma, sampel, demo produk,

kupon, pengembalian tunai, hadiah, kontes, dan garansi.

2. Perantara, berupa barang cuma – cuma, diskon, iklan kerja sama,

distribution contests, penghargaan.

3. Tenaga penjualan, berupa bonus, penghargaan , dan hadiah untuk tenaga

penjualan terbaik.

d. Hubungan Masyarakat (Public Relational)

Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran penting lainnya,

di mana perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan,

pemasok, dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan

kepentingan publik yang lebih besar.

Hubungan masyarakat sangat peduli terhadap beberapa tugas

pemasaran, antara lain :

1.Membangun citra.

2.Mendukung aktivitas komunikasi lainnya.

3.Mengatasi permasalahan dan isu yang ada.

4.Memperkuat positioning perusahaan.

5.Memengaruhi publik yang spesifik.

(42)

Program hubungan masyarakat, antara lain :

1.Publikasi.

2.Acara – acara penting.

3.Hubungan dengan investor.

4.Pameran.

5.Mensponsori beberapa acara.

e. Informasi dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth)

Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan

jasa. Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata lain

pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial

tentang pengalamannnya. Sehingga informasi dari mulut - kemulut ini

sangat besar pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran dibandingkan

dengan aktivitas komunikasi lainnya.

f. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Pemasaran langsung merupakan unsur terakhir dalam bauran

komunikasi dan promosi.

H. Perilaku Konsumen

Menurut Hawkins, Best dan Coney (dalam Tjiptono, 2005:40), Perilaku

konsumen merupakan studi mengenai individu, kelompok, atau organisasi dan

proses – proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan,

(43)

untuk memuaskan kebutuhan, serta dampak proses – proses tersebut terhadap

konsumen dan masyarakat.

Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi unit pembelian dan

proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan penyaluran barang,

jasa, pengalaman, serta ide. (Sunarto, 2006:3)

Dari definisi diatas, kita mengetahui bahwa ada dua komponen kunci

yang harus dilakukan perusahaan dalam memahami perilaku konsumen :

1. Perusahaan berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

2.Perusahaan mempelajari proses pertukaran, yaitu dua pihak saling mentransfer

sesuatu yang bernilai bagi yang lain. Hal ini berarti bahwa titik pusat kegiatan

perusahaan didasarkan pada suatu aplikasi disiplin keunggulan konsumen.

Oleh karena itu, konsumen merupakan titik pusat usaha pemasaran.

I. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Dalam proses pembelian maka ada beberapa tahap yang mungkin akan

dilalui oleh konsumen.

[image:43.595.115.550.557.620.2]

Sumber : Tjiptono (2005)

Gambar 2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

a. Pengenalan masalah kebutuhan, proses ini dimulai pada saat konsumen

menyadari adanya masalah kebutuhan. Konsumen harus menyadari

terdapat perbedaan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang Pengenalan

Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Perilaku Pasca Pembelian Keputusan

(44)

sebenarnya terjadi. Kebutuhan ini disebabkan rangsangan internal yan

berasal dari dalam diri konsumen.

b. Pencarian informasi, pada tahap ini seseorang konsumen yang mulai

timbul minatnya akan terdorong mencari informasi yang lebih banyak .

Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa

kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi

suatu produk.

c. Evaluasi alternatif, yaitu mengevaluasi pilihan terhadap produk dan merek

dan memilihnya sesuai dengan keinginan konsumen dengan

membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang

dihadapi.

d. Keputusan pembelian, setelah melakukan evaluasi terhadap berbagai

alternatif, konsumen akan mengurangi jumlah alternatif yang akan

dipertimbangkan selanjutnya akan memilih salah satu dan melakukan

pembelian

e. Perilaku sesudah pembelian, kepuasan dan ketidakpuasan terhadap akan

mempengaruhi pembelian selanjutnya bagi konsumen.

J. Minat Pembelian Ulang

Minat pembelian ulang adalah perilaku yang muncul sebagai respon

terhadap objek. Minat pembelian ulang menunjukkan keinginan pelanggan untuk

(45)

Perilaku pembelian ulang seringkali dihibungkan dengan loyalitas merek.

Akan tetapi, ada perbedaan di antara keduanya. Bila loyalitas untuk

mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, maka perilaku

pembelian ulang semata – mata menyangkut pembelian merek tertentu yang sama

secara berulang kali.

Menurut Kapferer dan Laurent (dalam Tjiptono, 2005:231), perilaku

pembelian ulang (repeat purchasing behaviour) bisa dijabarkan menjadi dua

kemungkinan, yakni loyalitas dan inersia. Faktor pembedanya adalah sensitivitas

merek (brand sensitivity) yang didefinisikan sebagai ”sejauh mana nama merek

memainkan peranan kunci dalam pemilihan alternatif dalam kategori produk

tertentu.” Sensitivitas merek dipengaruhi persepsi terhadap perbedaan antarmerek

dan tingkat keterlibatan konsumen dalam kategori produk. Perilaku pembelian

ulang dalam situasi sensitivitas merek yang kuat dikategorikan sebagai loyalitas,

dimana konsumen cenderung membeli ulang merek yang sama dan menganggap

pilihan merek sangat penting baginya. Sebaliknya pembelian ulang dalam situasi

sensitivitas merek yang lemah dikategorikan sebagai inersia, yakni konsumen

cenderung membeli ulang merek yang sama, namun ia tak menganggap nama

merek itu penting, karena ia tidak bisa membedakan berbagai merek yang ada dan

tidak terlibat secara intensif dalam pemilihan kategori produk.

Seorang pemasar akan berusaha keras untuk mengukur minat melakukan

pembelian dari konsumen, serta mengetahui faktor – faktor apa saja yang harus

mempengaruhi minat tersebut. Pemasar akan selalu menguji elemen – elemen dari

(46)

Misalnya dengan menguji konsep produk, strategi iklan, packing (pengepakan),

atau merek.

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. PROFIL PERUSAHAAN

Supermarket Glora Medan merupakan perusahaan ritel uang memasarkan

berbagai produk seperti kebutuhan rumah tangga, alat-alat kantor, pakaian dan

sebagainya. Supermarket Glora didirikan pada tahun 1990 oleh pemiliknya yang

bernama H. Masri Nur. Mulanya perusahaan ini hanya perusahaan kecil yang

Cuma menjual produk pakaian muslim, namun terjadi perkembangan di

tahun-tahun berikutnya dan H. Masri pun mengembangkan penjualan produk kepada

pakaian sekolah, pakaian pramuka dan pakaian pegawai negeri, ternyata

perusahaan ini mendapatkan respon positf dari pelanggan dimana pada saat itu

masih jarang ditemui perusahaan yang menjual pakaian seragam dinas dan

searagam sekolah. Untuk mendapatkan kepuasan pelanggan perusahaan ini juga

menyediakan tempahan atribut sekolah, atribut pramuka, serta lambing-lambang

instasi pemerintahan dimana saat itu belum ada perusahaan yang menjual produk

tempahan seperti ini.

Supermarket Glora termasuk perusahaan yang berkembang pesat, dimana

(47)

produk-produk kebutuhan rumah tangga, peralatan kemping, dan peralatan olah raga,

ternyata dengan perkembangan seperti ini menjadikan Gelora Plaza lebih banyak

menarik minat pelanggan karena Supermarket Glora dipandang sebagai

perusahaan eceran yang menjual kebutuhan lengkap yang diinginkan konsumen,

dan juga perusahaan ini terletak pada lokasi yang strategis di kota Medan.

B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN - VISI

Supermarket Glora memiliki cita-cita yaitu menjadi jaringan

distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi

kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan

harapan konsumen, serta mampu bersaing secara profesional.

- MISI

1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan / konsumen dengan

berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.

2. Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus

bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan,

pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.

3. Menjadi mitra yang dapat diandalkan oleh pelanggan dengan

menjaga kepercayaan dan loyalitas pelanggan demi hubungan baik

(48)

C. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

URS. PERSONALIA/UMUM PEMBANTU UMUM & ADM

TATA USAHA UMUM & SDM URUSAN KASIR UMUM

PEMBUKUAN / KEUANGAN PENGAWAS KASIR LAPANGAN

KOORD. PEMBUKUAN DAN SDM

URS. PEMBUKUAN / KEUANGAN

(49)

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : Supermarket Glora (2010)

Struktur organisasi yang dimiliki oleh Supermarket Gelora Medan terdiri

dari tiga tingkatan manajerial yaitu : Top Management, Middle

Management, dan Lower Management di mana tiga tingkatan tersebut

yaitu :

1. Manajemen Puncak (Top Management)

Pemimpin tertinggi dari perusahaan ini yaitu Direktur Utama

yang dipimpin langsung oleh pemilik perusahaan dan didukung

oleh dua divisi yaitu divis urusan personalia umum / SDM dan

divisi pembantu umum dan administrasi.

Divisi urusan personalia umum / SDM adalah divisi yang

berwenang dan bertugas dalam mengelola sekaligus mengawasi

kinerja tenaga kerja atau karyawan yang ada pada perusahaan di

seluruh bidang yang terdapat pada perusahaan.

Divisi pembantu umum dan administrasi merupakan divisi

(50)

SDM namun tugas divisi ini cenderung kepada urusan administrasi

yang berkaitan dengan perusahaan.

2. Manajemen Tengah (Middle Management)

Middle Management dalam perusahaan ini terdiri dari empat

divisi antara lain divisi tata usaha umum dan SDM yang mengurusi

atau mengawasi langsung kinerja para karyawan pada Supermarket

Gelora Medan. Divisi yang kedua yaitu seksi pembukuan dan

keuangan. Divisi ini berfungsi untuk membukukan

dokumen-dokumen yang masuk maupun keluar serta mencatat segala urusan

keuangan yang berkaitan denga perusahaan. Divisi yang ketiga

yaitu urusan kasir umum dimana divisi ini bertugas mengurusi

bagian kasir terutama apabila terjadi kerusakan atau gangguan pada

peralatn kasir, serta bertanggung jawab atas uang yang berada di

dalam semua mesin kasir. Divisi yang terakhir yaitu pengawas

kasir lapangan, karena kasir sangat dekat urusannya dengan uang,

maka dibutuhkan pengawas untuk mengawasi dan mengendalikan

kinerja karyawan kasir.

3. Manajemen Bawah (Lower Management)

Lower Management merupakan tingkatan organisasi yang

paling rendah pada struktur organisasi perusahaan yaitu:

Koor. Pembukuan dan SDM yang bertugas kinerja seksi

pembukuan dan keuangan. Seksi pembukuan dan faktur yang

(51)

administrasi perpajakan adalah seksi yang mengurusi urusan

perpajakan yang berkaitan dengan perusahaan dan sangat berkaitan

dengan seksi pembukuan dan keuangan.

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penulis dalam menganalisis dan mengevaluasi data menggunakan 2 (dua)

metode yaitu metode deskriptif dan metode kuantitatif. Analisis deskriptif

digunakan untuk melihat persepsi responden dan karakteristik responden

penelitian, sedangkan analisis statistik digunakan untuk melihat pengaruh harga,

lokasi, dan promosi terhadap minat pembelian ulang pada Supermarket Glora Jln

AR Hakim Medan.

A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika rangkaian

(52)

Ite m-Total Sta tisti cs

73.2667 27.306 .154 .820 72.8333 25.316 .581 .790 72.6667 26.989 .438 .800 72.6333 26.930 .364 .803 72.8000 26.648 .535 .796 72.9333 27.926 .113 .819 72.7333 24.823 .665 .785 72.6333 25.895 .492 .795 73.4667 29.292 -.074 .832 72.9000 25.334 .642 .787 VA R00001 VA R00002 VA R00003 VA R00004 VA R00005 VA R00006 VA R00007 VA R00008 VA R00009 VA R00010

Sc ale Mean if Item Deleted Sc ale Variance if Item Deleted Correc ted Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik.

Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian

dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten

atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji

validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15 for

windo ws dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.

b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak

valid.

c. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.

Penyebaran kuisioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 30 orang diluar responden penelitian. Nilai tabel r dengan ketentuan df =

jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang diperoleh =

[image:52.595.142.516.552.841.2]

0,361.

(53)

Item-Total Statistics

50.2000 19.752 .618 .893 50.0333 21.551 .408 .901 50.0000 20.759 .495 .899 50.1667 21.316 .487 .899 50.1000 19.128 .742 .887 50.0000 20.000 .582 .895 50.2667 19.582 .725 .888 VAR00002

VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00007 VAR00008 VAR00010

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)

Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item

dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.

Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada kolom

Corrected item total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan dengan

rtabel. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehingga r (0,05;30),

diperoleh rtabel adalah 0,361.

Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa butir pertanyaan 1, 6, 9, 11, 12, dan

17 tidak valid karena Corrected Item-Total Correlation lebih kecil dari 0,361.

Maka ketiga pernyataan tersebut harus dikeluarkan dan dilakukan pengujian

[image:53.595.153.516.615.840.2]

kembali, dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut.

(54)

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010) Interpretasi item total statistic adalah:

1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel

tersebut dihapus, misalnya jika pernyataan (item) 2 dihapus maka rata-rata

variabel sebesar 50,2 ; jika pernyataan (item) 3 dihapus maka rata-rata

variabel bernilai 50,0 dan seterusnya.

2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika

variabel (butir) tersebut dihapus. Misalnya item 2 dihapus maka besarnya

2. adalah 19,7 sedangkan jika variabel (butir) item 3 dihapus adalah 21,5 dan

seterusnya.

3. Corrected item-total correlation merupakan korelasi antar skor item

dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas

instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan

nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui

validitas pada setiap butir pernyataan. Jumlah kasus adalah 30; nilai tabel r

(55)
[image:55.595.114.512.113.356.2]

Tabel 4.3

Validitas Instrumen II No. Butir

Instrumen

Corrected item total correlation

R tabel Keputusan

2 .618 0,361 Valid

3 .408 0,361 Valid

4 .495 0,361 Valid

5 .487 0,361 Valid

7 .742 0,361 Valid

8 .582 0,361 Valid

10 .725 0,361 Valid

13 .609 0,361 Valid

14 .519 0,361 Valid

15 .684 0,361 Valid

16 .604 0,361 Valid

18 .669 0,361 Valid

19 .724 0,361 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010) Ketentuan untuk pengambilan keputusan:

1. Jika rhitung > rtable, maka pertanyaan dinyatakan valid.

2. Jika rhitung < rtable, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

3. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation.

Penulis melakukan pengujian validitas kembali terlihat pada Tabel 4.3, seluruh pernyataan telah valid yaitu nilai Corrected item total correlation

seluruhnya telah bernilai lebih besar dari 0,361. Maka seluruh pernyataan

dalam penelitian dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau

konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali

pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif

sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk

(56)

Item-Total Statistics

50.2000 19.752 .618 .893

50.0333 21.551 .408 .901

50.0000 20.759 .495 .899

50.1667 21.316 .487 .899

50.1000 19.128 .742 .887

50.0000 20.000 .582 .895

50.2667 19.582 .725 .888

49.9667 20.171 .609 .894

50.2000 20.579 .519 .898

50.2000 19.821 .684 .890

50.2667 20.133 .604 .894

50.2000 19.890 .669 .891

50.0000 19.310 .724 .888

VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00007 VAR00008 VAR00010 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00018 VAR00019

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

Reliability Statistics

.901 13

Cronbach's

Alpha N of Items

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15 for windows dengan

kriteria sebagai berikut :

a. Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.

b. Jika ralpha negatif atau ralpha lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak

reliabel.

[image:56.595.144.481.273.536.2]

Hasil pengolahan dari uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4.

Uji Validitas II

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)

Tabel 4.4. memperlihatkan bahwa semua variabel reliabel karena nilai

Cronbach’s Alpha diatas 0,361.

Tabel 4.5

(57)

Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,901 dan rtabel

sebesar 0,80. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar

dari rtabel (0,901 > 0,80) maka kuisioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat

[image:57.595.113.511.233.469.2]

digunakan untuk penelitian.

Tabel 4.6

Reliabilitas Instrumen No.Butir

Instrumen

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Cronbach's Alpha Keputusan

2 .893 0.80 Reliabel

3 .901 0.80 Reliabel

4 .899 0.80 Reliabel

5 .899 0.80 Reliabel

7 .887 0.80 Reliabel

8 .895 0.80 Reliabel

10 .888 0.80 Reliabel

13 .894 0.80 Reliabel

14 .898 0.80 Reliabel

15 .890 0.80 Reliabel

16 .894 0.80 Reliabel

18 .891 0.80 Reliabel

19 .888 0.80 Reliabel

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)

Ketentuan untuk pengambilan keputusan yaitu menurut Kuncoro, (2008:40)

menyatakan instrumen dapat dikatakan reliabel (andal) bila memiliki nilai

Cronbach Alpha > 0,80. Tabel 4.6 dapat dilihat nilai Cronbach Alpha > 0,80.

maka setiap variabel dinyatakan reliabel.

(58)

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari

hasil pengumpulan data primer berupa kuisioner yang telah diisi oleh responden

penelitian.

1. Analisis Deskriptif Reponden

Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang

dikumpulkan pertama disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga

akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang

diteliti. Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau

Gambar

Tabel 1.1 Pra Survei Minat Pembelian Ulang Konsumen
Tabel 1.2 Rata-Rata Jumlah Konsumen/Hari Yang Melakukan Pembelian di
Tabel 1.3 Definisi Operasional Variabel
Tabel 1.4 Instrumen Skala Likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

Persilangan antara galur induk dengan entog diharapkan menghasilkan mandalung yang memiliki penampilan tubuh (performa) besar, pertumbuhan cepat dan efisien dalam penggunaan

Hanya karena rahmat, taufik serta hidayah-Nya semata penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH TERAPI MANIPULASI TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI

mangostin yang terdapat dalam sediaan decocta dari kulit buah manggis dengan.. metode analisis KCKT (kromatografi cair

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 46 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian

[r]

a) Badan usaha yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, dan tidak sedang diberhentikan kegiatan usahanya; b) Salah satu

untuk mengetahui manfaat mobilisasi dini dengan latihan secara pasif dan. aktif dalam mencegah terjadinya gangguan mobilisasi

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat profitabilitas sebelum dan sesudah melakukan Corporate Social