PENYELENGGARAAN M A K A N A N , T I N G K A T K O N S U M S l
D A N S T A T U S G l Z l M A N U L A D l P A N T I W E R D A
H A N N A , SUKMARAHARJA, D A N K A S l H K A R U N I A D l BOGOR
Oleh
NENDEN NlLA E M I R A K H R I S N A HADlJAH
JURUSAN GlZl MASYARAKAT D A N SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT P E R T A N I A N BOGOR
'i i
RINGKASAN
NENDEN NILA EMIRA KHRISNA HADIJAH. Penyelenggaraan Makan-
an, Tingkat Konsumsi dan Status Gizi Manula di Panti Werda
(PW) Hanna, PW Sukmaraharja dan PW Kasih Itarunia (Di bawah
bimbingan YEKTI HARTATI dan HARDINSYAH).
Penelitian ini bertujuan mempelajari penyelenggaraan
makanan, konsumsi pangan, tingkat konsumsi zat gizi, dan
status gizi manula yang tinggal di Panti Werda (PW) Hanna,
PW Sukmaraharja, PW Kasih Karunia, serta hubungan antara
penyelenggaraan makanan dengan konsumsi zat gizi.
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data
i I
sekunder. Data primer meliputi data identitas, pengetahu-
an gizi, kebiasaan makan, konsumsi zat gizi, berat badan
(BB), tinggi badan (TB) dan kadar Hb darah manula. Selain
itu juga penyelenggaraan makanan, pengeluaran panti untuk
pangan dan pengetahuan gizi penyelenggara makanan. Data
sekunder meliputi keadaan umum panti.
Responden penelitian adalah manula yang tinggal di
panti werda di Bogor, tidak lumpuh dan masih bisa menjawab
pertanyaan dari kuesioner dengan lisan. Jumlah seluruh
responden 47 orang yang terdiri dari 4 orang di Panti Wer-
da (PW) Hanna, 23 orang di PW Sukmaraharja dan 20 orang di
'I i
PW Kasih Karunia.
Penyelenggaraan makanan di PW Hanna dan Sukmaraharja
termasulc kriteria cukup dan di PW Itasih Karunia termasuk
Menu Pedoman di PW Hanna dan Sukmaraharja mempunyai
siklus tujuh hari, akan tetapi seringkali menu pedoman ini
tidak digunakan. Sedangkan Menu pedoman di PW Kasih
Karunia mempunyai siklus sepuluh hari. Adanya menu pedo-
man memudahkan penyelenggara makanan dalam melaksanakan
tugasnya sehari-hari, variasi dan kombinasi hidangan dapat
diatur, walctu dan tenaga yang tersedia dapat digunakan se-
hemat mungkin.
Frekuensi pembelanjaan bahan makanan di setiap panti
berbeda disesuailcan dengan jaralc ke pasar, waktu, tempat
penyimpanan dan jumlah penghuni agar waktu, tenaga dan
biaya dapat digunakan sehemat mungkin.
Di PW Hanna dan PW Kasih Karunia tempat penyimpanan
bahan makanan kering di gudang atau lemari sedangkan bahan
makanan yang cepat rusak disimpan di lemari es sehingga
kondisi dan mutu bahan malcanan yang disimpan dapat diper-
tahankan. Penyimpanan bahan makanan di PW Sukmaraharja
hanya dilakulcan untuk bahan makanan yang kering.
Persiapan bahan makanan di PW Hanna dan Sukmaraharja
belum memenuhi konsep gizi, sedangkan di PW Kasih Karunia
persiapan bahan makanan sudah memenuhi konsep gizi. Per-
siapan bahan malcanan ini perlu dilalcukan sebaik-bailcnya
untuk menghindari zat gizi yang rusak atau hilang selama
pengolahan.
Pendistribusian di PW Hanna dan PW Kasih Karunia di-
secara sentralisasi. Cara pendistribusian disesuailcan de-
nyan tenaga dan alat yang ada.
Tingkat konsumsi manula rata-rata dibawah kecukupan
kecuali vitamin C. Penyumbang utama dalam konsumsi ener-
gi, protein dan Fe di lcetiga panti adalah serealia dan
umbi-umbian, sedangkan penyumbang Fe terbesar adalah
kacang-kacangan dan biji-bijian. Penyumbang Vitamin A dan
Vitamin C terbesar adalah golongan sayuran.
Pengetahuan gizi kepala rumah tangga menentukan ja-
lannya penyelenggaraan makanan dan ketessediaan zat gizi
di panti werda. Semakin baik pengetahuan gizi maka
semakin baik penyelenggaraan makanan. Demikian pula
pengeluaran untuk pangan menjamin ketersediaan menjadi
lebih baik.
Uji korelasi menggunakan program SPSS menunjukkan
bahwa penyelenggaraan malcanan berhubungan terbalik dengan
konsumsi energi (p=0.027) ha1 ini diduga berkaitan dengan
nafsu malcan manula yang sudah berkurang, alasan masuk ke
panti werda dan susunan zat gizi dalam hidangan manula.
Penyelenggaraan makanan berhubungan dengan konsumsi
protein (p=0.000), Fe (p=0.009), vitamin A (p=0.080).
Semakin baik penyelenggaraan .makanan semakin tinggi
tinglcat lconsumsi protein, Fe dan vitamin A.
Manula yang termasulc kurus di PW Hanna, PW Sulcmara-
harja dan PW Kasih Karunia berturut-turut adalah 25, 21.7
dan 5 persen, yang termasuk normal adalah 75.0, 60.9, dan
Sukmaraharja dan PW Kasih Karunia masing-masing 17.4
persen dan 45 persen. Manula dengan status gizi gemuk
diduga karena sejak masa mudanya manula tersebut sudah
berperawakan gemuk.
Dengan batas Hb darah normal 12 g/dl (WHO) yang di-
ukur dengan metode cvanmethemoqlobin dapat dilihat manula
yang anemi di PW Hanna sebesar 50 persen, di PW Sukmara-
harja 65.2 persen dan di PW Kasih Karunia sebesar 40
persen. Keadaan anemi diduga karena rendahnya konsumsi
Fe, dan gangguan penyerapan dan utilisasi.
Susunan menu di ketiga panti sebaiknya ditinjau lagi
agar manula tidak bosan. Sebaiknya menu pedoman memperhi-
tungkan kebutuhan manula, bervariasi baik dalam jenis ma-
kanan dan masakan. Untuk itu diperlukan adanya buku pe-
gangan makanan dan gizi manula untuk membantu penyelengga-
ra makanan agar konsumsi makanan manula di panti werda
sesuai dengan yang dianjurkan.
Ketersediaan dan konsumsi pangan sumber Fe di ketiga
panti werda sebaiknya lebih ditingkatkan. Khusus untuk PW
Sukmaraharja ketersediaan dan konsumsi pangan sumber
protein dan vitamin A juga lebih ditinglcatkan, selain itu
sebaiknya penyediaan ikan asin dikurangi dan lebih baik
diganti dengan telur yang harganya juga terjangkau, Dan
penyediaan susu juga sebaiknya lebih ditingkatkan sebagai
sumber protein, Fe dan vitamin A. Dan khusus untuk PW
PENYELENGGARAAN MAKANAN, TLNGKAT KONSUMSI
DAN STATUS GIZI MANULA DI PANTI WERDA
HANNA, SU-A, DAN KASII-I KARUNIA DI BOGOR
oleh
Nenden Nila Emira Khrisna Hadijah
A23.0266
S K R I P S I
sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana pertanian
pada
Fakultas Pertanian, Institut Bogor
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTAMAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
: PENYELENGGARAAN MAKANAN, TINGKAT KONSUMSI
DAN STATUS GIZI MANULA DI PANTI WERDA
HANNA, SUKMARAHARJA, DAN IZASIH IZARUNIA DI
BOGOR
Nama mahasiswa : NENDEN NILA EMIRA IZHRISNA HADIJAH
Nomor Pokok : A23.0266
Menyetujui
Ir.
k"
ardinsyah, MS (Dosen Pembimbing)dr. Yekti Hartati
(Dosen Pembimbing)
Nenden Nila ~ m i r a Khrisna Hadijah dilahirkan di Kota
Bandung pada tanggal 14 November 1967 dari ibunda Wiwi
Witarpiah Bakri dan ayahanda Ikin Sadikin B., S.H. Penu-
lis adalah anak pertama dari lima bersaudara.
Penulis menyelesaikan sekolah dasar di SD Negeri
Tarogong VI pada tahun 1980, kemudian tahun 1983 tamat
dari SMP Negeri Tarogong dan tahun 1986 tamat dari SMA
Negeri I Garut di Kota Garut Jawa Barat.
Pada tahun < 1986 penulis melalui jalur Penelusuran
2
Minat dan Kemampuan (PMDK) diterima sebagai mahasiswa
Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor dan pa-
da tahun 1987 masuk jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya
Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Pada tahun 1989 sampai dengan tahun 1990 selama
setahun penulis memperoleh beasiswa dari Proyek Gizi dan
Kesehatan Masyarakat, kerja sama Departemen Kesehatan dan
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur pen~lis~panjatkan bagi Allah, Tuhan
sekalian alam, berkat rahmat dan karunia-Nya penulisan
karya ilmiah ini dapat diselesaikan.
Penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga ke-
pada Ibu dr. Yekti Hartati, Bapak Ir. Hardinsyah, MS. dan
Ibu Ir. suprihatin Guhardja, MS. atas bimbingan yang dibe-
rikan dalam penulisan karya ilmiah ini, juga kepada Ibu
dra. Emma Satriaty, M.Sc. atas segala kritik dan saran
yang diberikan pada saat ujian hasil penelitian ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
Kepala Dinas Sosial Kotamadya Bogor, Kepala Dinas Sosial
Kabupaten Bogor, pimpinan Panti Werda (PW) Hanna, PW
Sukmaraharja dan PW Kasih Karunia yang telah memberikan
izin melakukan penelitian di PW Hanna, PW Sukmaraharja dan
PW Kasih Karunia.
Dengan kasih yang tulus penulis persembahkan kepada
kedua orang tua Bapak Ikin dan Ibu Wiwi, serta adik-adik
tercinta Isa, Mia, Ridla dan Gita yang telah memberikan
dorongan diiringi doa sehingga penulis dapat merampungkan
karya ilmiah ini.
Akhirnya kepada sahabat-sahabat yang penulis sayangi
serta semua pihak yang telah membantu, penulis ucapkan
terima kasih atas segala perhatian dan bantuannya.
Bogor, Agustus 1991
DAFTAR IS1
Halaman
UCAPAN TERIMA KASIH
...
ixDAFTAR TABEL
...
xiiDAFTAR LAMPIRAN
...
xiiiDAFTAR GAMBAR
. . .
xivPENDAHULUAN
. . .
1Latar Belakanq
. . .
1Tujuan
...
2Kegunaan
. . .
3TINJAUAN PUSTAKA
...
4Penyelenggaraan Makanan Sosial
...
4Manusia Usia Lanjut
. . .
7Malcanan dan Keadaan Gizi Manula
...
1 1 KERANGKA PEMIKIRAN. . .
1 6 DEFINISI OPERASIONAL...
1 8 METODE...
2 1 Tempat dan Waktu...
2 1 Penentuan Responden dan Alat. . .
2 1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data. . .
22Pengolahan dan Analisis Data
. . .
23HASIL DAN PEMBAHASAN
...
27Keadaan Umum Panti Werda
...
27Keadaan Umum Manula
. . .
30Umur manula
. . .
3 0PENYELENGGARAAN M A K A N A N , T I N G K A T K O N S U M S l
D A N S T A T U S G l Z l M A N U L A D l P A N T I W E R D A
H A N N A , SUKMARAHARJA, D A N K A S l H K A R U N I A D l BOGOR
Oleh
NENDEN NlLA E M I R A K H R I S N A HADlJAH
JURUSAN GlZl MASYARAKAT D A N SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT P E R T A N I A N BOGOR
'i i
RINGKASAN
NENDEN NILA EMIRA KHRISNA HADIJAH. Penyelenggaraan Makan-
an, Tingkat Konsumsi dan Status Gizi Manula di Panti Werda
(PW) Hanna, PW Sukmaraharja dan PW Kasih Itarunia (Di bawah
bimbingan YEKTI HARTATI dan HARDINSYAH).
Penelitian ini bertujuan mempelajari penyelenggaraan
makanan, konsumsi pangan, tingkat konsumsi zat gizi, dan
status gizi manula yang tinggal di Panti Werda (PW) Hanna,
PW Sukmaraharja, PW Kasih Karunia, serta hubungan antara
penyelenggaraan makanan dengan konsumsi zat gizi.
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data
i I
sekunder. Data primer meliputi data identitas, pengetahu-
an gizi, kebiasaan makan, konsumsi zat gizi, berat badan
(BB), tinggi badan (TB) dan kadar Hb darah manula. Selain
itu juga penyelenggaraan makanan, pengeluaran panti untuk
pangan dan pengetahuan gizi penyelenggara makanan. Data
sekunder meliputi keadaan umum panti.
Responden penelitian adalah manula yang tinggal di
panti werda di Bogor, tidak lumpuh dan masih bisa menjawab
pertanyaan dari kuesioner dengan lisan. Jumlah seluruh
responden 47 orang yang terdiri dari 4 orang di Panti Wer-
da (PW) Hanna, 23 orang di PW Sukmaraharja dan 20 orang di
'I i
PW Kasih Karunia.
Penyelenggaraan makanan di PW Hanna dan Sukmaraharja
termasulc kriteria cukup dan di PW Itasih Karunia termasuk
Menu Pedoman di PW Hanna dan Sukmaraharja mempunyai
siklus tujuh hari, akan tetapi seringkali menu pedoman ini
tidak digunakan. Sedangkan Menu pedoman di PW Kasih
Karunia mempunyai siklus sepuluh hari. Adanya menu pedo-
man memudahkan penyelenggara makanan dalam melaksanakan
tugasnya sehari-hari, variasi dan kombinasi hidangan dapat
diatur, walctu dan tenaga yang tersedia dapat digunakan se-
hemat mungkin.
Frekuensi pembelanjaan bahan makanan di setiap panti
berbeda disesuailcan dengan jaralc ke pasar, waktu, tempat
penyimpanan dan jumlah penghuni agar waktu, tenaga dan
biaya dapat digunakan sehemat mungkin.
Di PW Hanna dan PW Kasih Karunia tempat penyimpanan
bahan makanan kering di gudang atau lemari sedangkan bahan
makanan yang cepat rusak disimpan di lemari es sehingga
kondisi dan mutu bahan malcanan yang disimpan dapat diper-
tahankan. Penyimpanan bahan makanan di PW Sukmaraharja
hanya dilakulcan untuk bahan makanan yang kering.
Persiapan bahan makanan di PW Hanna dan Sukmaraharja
belum memenuhi konsep gizi, sedangkan di PW Kasih Karunia
persiapan bahan makanan sudah memenuhi konsep gizi. Per-
siapan bahan malcanan ini perlu dilalcukan sebaik-bailcnya
untuk menghindari zat gizi yang rusak atau hilang selama
pengolahan.
Pendistribusian di PW Hanna dan PW Kasih Karunia di-
secara sentralisasi. Cara pendistribusian disesuailcan de-
nyan tenaga dan alat yang ada.
Tingkat konsumsi manula rata-rata dibawah kecukupan
kecuali vitamin C. Penyumbang utama dalam konsumsi ener-
gi, protein dan Fe di lcetiga panti adalah serealia dan
umbi-umbian, sedangkan penyumbang Fe terbesar adalah
kacang-kacangan dan biji-bijian. Penyumbang Vitamin A dan
Vitamin C terbesar adalah golongan sayuran.
Pengetahuan gizi kepala rumah tangga menentukan ja-
lannya penyelenggaraan makanan dan ketessediaan zat gizi
di panti werda. Semakin baik pengetahuan gizi maka
semakin baik penyelenggaraan makanan. Demikian pula
pengeluaran untuk pangan menjamin ketersediaan menjadi
lebih baik.
Uji korelasi menggunakan program SPSS menunjukkan
bahwa penyelenggaraan malcanan berhubungan terbalik dengan
konsumsi energi (p=0.027) ha1 ini diduga berkaitan dengan
nafsu malcan manula yang sudah berkurang, alasan masuk ke
panti werda dan susunan zat gizi dalam hidangan manula.
Penyelenggaraan makanan berhubungan dengan konsumsi
protein (p=0.000), Fe (p=0.009), vitamin A (p=0.080).
Semakin baik penyelenggaraan .makanan semakin tinggi
tinglcat lconsumsi protein, Fe dan vitamin A.
Manula yang termasulc kurus di PW Hanna, PW Sulcmara-
harja dan PW Kasih Karunia berturut-turut adalah 25, 21.7
dan 5 persen, yang termasuk normal adalah 75.0, 60.9, dan
Sukmaraharja dan PW Kasih Karunia masing-masing 17.4
persen dan 45 persen. Manula dengan status gizi gemuk
diduga karena sejak masa mudanya manula tersebut sudah
berperawakan gemuk.
Dengan batas Hb darah normal 12 g/dl (WHO) yang di-
ukur dengan metode cvanmethemoqlobin dapat dilihat manula
yang anemi di PW Hanna sebesar 50 persen, di PW Sukmara-
harja 65.2 persen dan di PW Kasih Karunia sebesar 40
persen. Keadaan anemi diduga karena rendahnya konsumsi
Fe, dan gangguan penyerapan dan utilisasi.
Susunan menu di ketiga panti sebaiknya ditinjau lagi
agar manula tidak bosan. Sebaiknya menu pedoman memperhi-
tungkan kebutuhan manula, bervariasi baik dalam jenis ma-
kanan dan masakan. Untuk itu diperlukan adanya buku pe-
gangan makanan dan gizi manula untuk membantu penyelengga-
ra makanan agar konsumsi makanan manula di panti werda
sesuai dengan yang dianjurkan.
Ketersediaan dan konsumsi pangan sumber Fe di ketiga
panti werda sebaiknya lebih ditingkatkan. Khusus untuk PW
Sukmaraharja ketersediaan dan konsumsi pangan sumber
protein dan vitamin A juga lebih ditinglcatkan, selain itu
sebaiknya penyediaan ikan asin dikurangi dan lebih baik
diganti dengan telur yang harganya juga terjangkau, Dan
penyediaan susu juga sebaiknya lebih ditingkatkan sebagai
sumber protein, Fe dan vitamin A. Dan khusus untuk PW
PENYELENGGARAAN MAKANAN, TLNGKAT KONSUMSI
DAN STATUS GIZI MANULA DI PANTI WERDA
HANNA, SU-A, DAN KASII-I KARUNIA DI BOGOR
oleh
Nenden Nila Emira Khrisna Hadijah
A23.0266
S K R I P S I
sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana pertanian
pada
Fakultas Pertanian, Institut Bogor
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTAMAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
: PENYELENGGARAAN MAKANAN, TINGKAT KONSUMSI
DAN STATUS GIZI MANULA DI PANTI WERDA
HANNA, SUKMARAHARJA, DAN IZASIH IZARUNIA DI
BOGOR
Nama mahasiswa : NENDEN NILA EMIRA IZHRISNA HADIJAH
Nomor Pokok : A23.0266
Menyetujui
Ir.
k"
ardinsyah, MS (Dosen Pembimbing)dr. Yekti Hartati
(Dosen Pembimbing)
Nenden Nila ~ m i r a Khrisna Hadijah dilahirkan di Kota
Bandung pada tanggal 14 November 1967 dari ibunda Wiwi
Witarpiah Bakri dan ayahanda Ikin Sadikin B., S.H. Penu-
lis adalah anak pertama dari lima bersaudara.
Penulis menyelesaikan sekolah dasar di SD Negeri
Tarogong VI pada tahun 1980, kemudian tahun 1983 tamat
dari SMP Negeri Tarogong dan tahun 1986 tamat dari SMA
Negeri I Garut di Kota Garut Jawa Barat.
Pada tahun < 1986 penulis melalui jalur Penelusuran
2
Minat dan Kemampuan (PMDK) diterima sebagai mahasiswa
Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor dan pa-
da tahun 1987 masuk jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya
Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Pada tahun 1989 sampai dengan tahun 1990 selama
setahun penulis memperoleh beasiswa dari Proyek Gizi dan
Kesehatan Masyarakat, kerja sama Departemen Kesehatan dan
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur pen~lis~panjatkan bagi Allah, Tuhan
sekalian alam, berkat rahmat dan karunia-Nya penulisan
karya ilmiah ini dapat diselesaikan.
Penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga ke-
pada Ibu dr. Yekti Hartati, Bapak Ir. Hardinsyah, MS. dan
Ibu Ir. suprihatin Guhardja, MS. atas bimbingan yang dibe-
rikan dalam penulisan karya ilmiah ini, juga kepada Ibu
dra. Emma Satriaty, M.Sc. atas segala kritik dan saran
yang diberikan pada saat ujian hasil penelitian ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
Kepala Dinas Sosial Kotamadya Bogor, Kepala Dinas Sosial
Kabupaten Bogor, pimpinan Panti Werda (PW) Hanna, PW
Sukmaraharja dan PW Kasih Karunia yang telah memberikan
izin melakukan penelitian di PW Hanna, PW Sukmaraharja dan
PW Kasih Karunia.
Dengan kasih yang tulus penulis persembahkan kepada
kedua orang tua Bapak Ikin dan Ibu Wiwi, serta adik-adik
tercinta Isa, Mia, Ridla dan Gita yang telah memberikan
dorongan diiringi doa sehingga penulis dapat merampungkan
karya ilmiah ini.
Akhirnya kepada sahabat-sahabat yang penulis sayangi
serta semua pihak yang telah membantu, penulis ucapkan
terima kasih atas segala perhatian dan bantuannya.
Bogor, Agustus 1991
DAFTAR IS1
Halaman
UCAPAN TERIMA KASIH
...
ixDAFTAR TABEL
...
xiiDAFTAR LAMPIRAN
...
xiiiDAFTAR GAMBAR
. . .
xivPENDAHULUAN
. . .
1Latar Belakanq
. . .
1Tujuan
...
2Kegunaan
. . .
3TINJAUAN PUSTAKA
...
4Penyelenggaraan Makanan Sosial
...
4Manusia Usia Lanjut
. . .
7Malcanan dan Keadaan Gizi Manula
...
1 1 KERANGKA PEMIKIRAN. . .
1 6 DEFINISI OPERASIONAL...
1 8 METODE...
2 1 Tempat dan Waktu...
2 1 Penentuan Responden dan Alat. . .
2 1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data. . .
22Pengolahan dan Analisis Data
. . .
23HASIL DAN PEMBAHASAN
...
27Keadaan Umum Panti Werda
...
27Keadaan Umum Manula
. . .
30Umur manula
. . .
3 0