• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan, Sikap dan Praktik Penggunaan Sediaan Pelembab Badan pada Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengetahuan, Sikap dan Praktik Penggunaan Sediaan Pelembab Badan pada Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1.Persetujuan Responden

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam pengumpulkan data yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sumatera yang bernama Juli Ana Lubis, Nim 091501017 dengan penelitian yang berjudul “Pengetahuan, Sikap dan Praktik Penggunaan Sedaan Pelembab Badanpada Mahasiswi Fakultas Farmasi Sumatera Utara”. Saya menyatakanbahwa informasi yang saya berikan ini benar dengan tujuan agar informasi tersebut dapat bermanfaat bagi peningkatkan ilmu kosmetik.

Medan, Maret 2016 Peneliti Responden

(2)

Lampiran 2.Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK PENGGUNAAN SEDIAAN PELEMBAB BADAN PADA MAHASISWI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Petunjuk :

1. Isilah identitas pribadi anda  Tanggal Pengisian :  Nama (Inisial) :

 Nim :

 Program studi :

2. Isilah jawaban yang menurut anda benar

I. Pengetahuan MahasiswiMengenai Pelembab Badan 1. Apakah yang dimaksud dengan sediaan pelembab badan ?

a. Kosmetik yang digunakan untuk maksud melindungi kulit badan supaya tetap halus,lembut,tidak keringdan tidakbersisik .

b. Kosmetik yang digunakan untuk melindungi kulit badan supaya tetap halus, lembut dan tidak kering.

c. Kosmetik yang digunakan untuk melindungi kulit badan supaya tidak kering dan tidak bersisik.

d. Kosmetik yang digunakan untuk melindungi kulit badan supaya tidak bersisik.

2. Kulit menjadi kering dan bersisik disebabkan ?(Boleh pilih lebih dari 1) a. Terlalu banyak membiarkan kulit terkena sinar matahari

b. Udara kering saat musim hujan atau dingin c. Mandi yang terlalu lama

d. Suhu yang nyaman dingin dan sejuk

(3)

Lampiran 2. (lanjutan)

3. Bahan aktif berkhasiat apa saja yang selalu dimasukkan ke dalamsediaan pelembab badan ? (Boleh pilih lebih dari 1)

a. Niacinamide b. Dermawhite c. Dimethicone d. Hyaluronic acid

e. Hidrokuinon dengan konsentrasi >4 %

4. Badan perlu dibersihkan sebelum menggunakan sediaan pelembab badan dengan menggunakan

a. Sabun lembut b. Mandi susu c. Sabun Antiseptik

5. Apakah efek yang diharapkan dalam menggunakan sediaanpelembab badan ? a. Halus, lembut, tidak kering dan tidak bersisik pada kulit badan dalam

pemakaian di atas satu minggu

b. Halus, lembut, tidak kering dan tidak bersisik pada kulit badan dalam pemakaian 24 jam

6. Apakah komposisi dasardari sediaan pelembab badan secara umum ? a. Emolient

b. Humektan c. Pengawet d. Antioksidan e. Desinfektan

II. Sikap Mahasiswi Mengenai Sediaan Pelembab Badan

1. Pemberian sediaan pelembab badan digunakan untuk merawat kulit badan oleh karena itu perlu dipakai

a. Setiap hari b. Sekali seminggu c. Kapan perlu saja

(4)

Lampiran 2. (lanjutan)

2. Sebelum menggunakan sediaan pelembab badan, a. Kulit harus dalam keadaan bersih

b. Kulit tidak perlu dibersihkan

c. Hanya kulit badan yang terbuka saja yang dibersihkan d. Hanya wajah saja yang dibersihkan

3. Pemakaiansediaan pelembab badan bertujuan untuk (Boleh di pilih lebih dari 1)

a. Meningkatkan percaya diri

b. Membuat kulit menjadi lembut dan halus c. Menghilangkan noda pada kulit

d. menghilangkan keriput pada kulit

4. Merawat kulit sama pentingnya dengan merawat diri karena (Boleh pilih lebih dari 1)

a. Kulit sehat adalah pertahanan terdepan

b. Dari kulit yang sehat dapat terlihat secara langsung kecantikan yang tergambar dari diri seseorang

c. Kulit merupakan teman sepanjang hidup

d. Kecantikan bukan hanya terlihat dari kulit wajah saja tetapi kulit seluruh badan

e. Tidak perlu di rawat karena kulit sudah memproduksi sebum yang dapat melembabkankulit

5. Pemilihan produk pelembab badan harus sesuai dengan jenis kulit badan misalnya kulit berminyak sebaiknya menggunakan dasar krim minyak dalam air

a. Sangan setuju b. Setuju

(5)

Lampiran 2. (lanjutan)

6. Untuk memilih sediaanpelembab badan perlu diperhatikan kualitas dan mutunya di antaranya dapat dilihat dari nomor register BPOM RI

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

III. Penggunaan Sediaan PelembabBadan

1. Apakah anda menggunakan sediaan pelembab badan setiap hari ? a. Ya

b. Tidak

2. Sudah berapa lama menggunakan sediaan pelembab badan? a. 6 minggu - 6 bulan

b. 6 bulan - 1 tahun c. > 1 tahun

3. Apa hasil (manfaat) yang anda dapatkan dari penggunaan sediaan pelembab badan ? (Boleh pilih lebih dari 1)

a. Menjaga kelembaban kulit

b. Mencegah kulit bersisik dan kusam c. Kulit dapat terlindungi dari sinar matahari d. Kulit menjadi lebih halus

4. Apakah anda mempelajari produk yang akan saudara gunakan terlebih dahulu sebelummenggunakan sediaan pelembab badan ?

a. Ya b. Tidak

5. Kenapa anda memilihsediaan pelembab yang anda pakai ? a. Karena mempunyai izin resmi dari BPOM

b. Karena dapat melembutkan dan menghaluskan kulit c. Karena dapat mencerahkan kulit

(6)

Lampiran 2.(lanjutan)

e. Karena harganya murah

6. Mengapa anda ingin menggunakan sediaan pelembab badan (boleh pilih lebih dari 1)

a. Agar menjaga kelembutan kulit

b. Karena dianjurkan oleh anggota keluarga c. Mengikuti tren yang sedang berlangsung d. Karena teman menggunakannya.

7. Apakah anda melihat kadaluarsa saat membeli sediaan pelembab badan a. Ya

b. Tidak

IV. Media Informasi Pelembab Badan

1. Dari mana anda mendapat informasi tentang sediaan pelembab badan yang anda gunakan, selain dari pengetahuan tentang kosmetik yang dipelajari pada semester VII ?

a. Televisi b. Radio c. Majalah d. Teman e. Orang tua f. Dokter

2. Merek produk pelembab badan apa yang anda gunakan ? a. Citra

(7)

Lampiran 3.Hasil Analisis Menggunakan Uji Chi Square

Hasil Analisis Menggunakan Uji Chi Square

a. Tabel hasil tingkat pengetahuan mahasiswi mengenai sediaan pelembab badan

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

inisial * tingkat pengetahuan

127 100.0% 0 .0% 127 100.0%

inisial * tingkat sikap 127 100.0% 0 .0% 127 100.0% inisial * tingkat

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

Lampiran 3. (lanjutan) Pearson Chi-Square 243.912a 230 .252 Likelihood Ratio 160.616 230 1.000 N of Valid Cases 127

a. 348 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .01.

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)

Lampiran 3. (lanjutan) Pearson Chi-Square 122.482a 115 .299 Likelihood Ratio 155.663 115 .007 N of Valid Cases 127

a. 232 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .33.

(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

Lampiran 3. (lanjutan)

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 236.055a 230 .378 Likelihood Ratio 144.821 230 1.000 N of Valid Cases 127

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2013).Kulit cantik dengan hand body lotion. Diaksesrabu, 20

September 2016.

Amirin, T.M. (2011). Populasi dan sampel. Diakses 7 April 2016.http://pustaka. unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/03/penentuan_ukuran_sampel_mema kai_rumus_slovin.pdf.

Anita, S.B. (2008). Aplikasi Karaginan dalam Pembuatan Skin Lotion.Skripsi.Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman 1, 3,18-26, 44, 64.

Ansari, S. A. (2009). Skin pH and Skin Flora.In Handbook of Cosmetics Science and Technology. Edisi Ketiga. New York: Informa Healtcare USA. Halaman 222 – 223.

Balsam, M.S. (1972).Cosmetics Science and Technology. Edisi Kedua. London. John Willey and Son, Inc. Halaman 211.

Baumann, L. (2002). Cosmetic Dermatology: Principles and Practice. New York: The McGraw-Hill Companies. Halaman 1-8, 93-97.

Depkes RI. (2010). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Depkes RI. Halaman 113.

Deviana, N. (2009). Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan.Skripsi. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.

Ditjen POM RI.(1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Penerbit Departemen Kesehatan RI. Halaman 330-357.

Lachman, L., Liberman, A.H, dan Kanig, J. L. (1994). Teori dan Praktek Farmasi Industri II. Penerjemah: siti suryatmi, Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Halaman 1118.

Mitsui, T. (1997).New Cosmetic Science. Edisi Kesatu. Amsterdam : Elsevier Sciense B.V. Halaman 134.

Notoatmodjo.(2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Halaman 142.

(40)

Notoatmodjo.(2010). Metodologi Penelitian kesehtan. Edisi Revisi, Jakarta : PT Rineka Cipta. Halaman 26, 37-38, 125.

Purwanto.(1998). Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. EGC, Jakarta. Halaman 52-55.

Rostamailis.(2005). Penggunaan Kosmetik, Dasar Kecantikan dan Berbusana yang Serasi.Jakarta : Rineka Cipta. Halaman 8-9.

Sarwono, S. (1997).Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Halaman 1-2.

Situmorang, S,H.,Dalimunthe, D.M.J.,Iskandar M.L., dan Syahyunan. (2008). Analisis data penelitian.Medan : USU Press. Halaman 32-40.

Tasbul. (2014). Pengawasan Produksi dan Peredaran Kosmetika

Tranggono, R.I. danLatifah, F.(2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Halaman7, 75-78.

Wirakusumah, E.S. (1994). Cantik dan Bugar dengan Ramuan Nabati. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya. Halaman 6–10.

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode cross-sectional yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali. Untuk

menggambarkan pengetahuan, sikap dan praktik penggunaan sediaanpelembab badan pada mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang berisikan daftar pertanyaan yang dijawab oleh mahasiswi.

3.2 Waktu dan Tempat pengambilan Data Penelitian

Pengumpulan data penelitian dilakukan pada bulan Maret2016 di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara melalui pengisian kuesioner oleh mahasiswi secara langsung.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi Farmasi yang sudah mengambil mata kuliah kosmetologi di Universitas Sumatera Utara. Jumlah sampel dihitung menggunakan rumus slovin dengan margin kesalahan 5%, tingkat kepercayaan 95%, jumlah populasi 186, respon distribusi 50%. Dengan rumus slovin yaitu :

n = N/(1 + Ne2) (Amirin, 2011) Dimana : n = jumlah sampel

(42)

e =toleransi terjandinya gagal; taraf signifikasi; untuk sosial dan pendidikan lazimnya (0,05)

n = 186/ (1 + 186 X 0,05 X 0,05) = 127

Dari rumus di atas didapat jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebesar 127 sampel.Mahasiswi dibiarkan untuk mengisi angket sendiri.Hal ini agar mahasiswi dapat lebih jujur dalam memberikan informasi tanpa tekanan dari pihak manapun.Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diambil dari sumber langsung yang di rumuskan melalui kuesioner atau angket dan diisi langsung oleh mahasiswi.

Sampel yang diambil harus memenuhi kriteria sebagi berikut : a. Kriteria inklusi

i. Mahasiswi Fakultas Farmasi yang sudah mengambil matakuliah kosmetologi

ii. Mahasiswi yang menggunakan kosmetik pelembab badan iii. Bersedia mengikuti penelitian dan mengisi surat perjanjian b. Kriteria eksklusi

i. Mahasiswiyang tidak mengambil mata kuliah kosmetologi ii. Mahasiswi yang tidak bersedia mengisi surat perjanjian

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode accidental sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan kepada yang memenuhi kriteria inklusi dan tersedia saat penelitian dilakukan (Notoatmodjo,2002).

3.4 Validitas dan Reliabilitas 3.4.1 Uji validitas

(43)

kuesioner, suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner maupun untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Situmorang,dkk,2008).

Secara umum validitas digunakan dalam 3 (tiga) katagori, yaitucontent validity(validitas isi), construct validity(validitas konstruk),dan external validity

(validitas eksternal) (Situmorang, dkk, 2008).

Dalam penelitian ini, tipe validitas yang digunakan adalah face validity (validitas muka) yang merupakan bagian dari validitas isi.Validitas muka adalah validitas yang didasarkan pada penelitian terhadap isi alat ukur.Apabila isi alat ukur telah terpenuhi. Validitas muka ini dilakukan dengan cara bertanya kepada ahli (expert). Dalam penelitian ini kuesioner telah divalidasi oleh 3 orang staf pengajar ilmu kosmetik di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.Hasilnya adalah alat ukur (kuesioner) yang telah dibuat sudah cukup baik dan dinyatakan valid.

3.4.2 Uji reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel.Suatu kuesioner dilakukan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu.Untuk mengetahui reliabilitas atau tidaknya suatu variabel dilakukan uji statistik dengan melihat nilai Cronbach Alpha. Kriteria yang dapat digunakan sebagai berikut ini :

a. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka pertanyaan-pertanyaan yang digunakan mengukur variabel tersebut adalah “reliabel”.

(44)

Dari hasil reliabilitas didapatkan bahwa nilai cronbach alpha dari kuesioner ini adalah 0,726.Maka menurut tabel di bawah, nilai ini berarti reliable sehingga layak untuk digunakan

Tabel 3.1 Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Alpha Tingkat Reliabillitas

0,00 s.d 0,20 Kurang reliabilitas

>0,20 s.d 0,40 Agak reliabilitas

>0,40 s.d 0,60 Cukup reliabilitas

>0,60 s.d 0,80 Reliabilitas

>0,80 s.d 1,00 Sangat reliabilitas

3.5 Analisa Data

Dari hasildata yang diperoleh secara tabel dan persen dilakukan dengan menggunakan alat bantu program statistical package for social sciences (SPSS) yaitu :

a. Analisis univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010).Pada pengukuran tingkat pengetahuan didasarkan pada jawaban mahasiswi dari semua pernyataanyangdiberikan.

3.5.1. Nilai tingkat pengetahuan mengenai penggunaan sediaan pelembab badan

(45)

Tabel 3.2Nilai tingkat pengetahuan mengenai penggunaan sediaan pelembab badan

Pertanyaan Jawaban Skor

Untuk pertanyaan pertama a b Untuk pertanyaan kedua 1 poin

2 poin Untuk pertanyaan ketiga 1poin (tanpa e)

2 poin (tanpa e) Untuk pertanyaan keempat a

b c

3 2 1

Untuk pertanyaan kelima a

b

2 1

Untuk pernyaan keenam a

b

Total nilai enam pernyataan mengenai tingkat pengetahuansediaan pelembab badan adalah 22 dan dibagi menjadi 3 kategori yaitu dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3Tingkat pengetahuaan dan rentang nilai penggunaan sediaan pelembab badan

Tingkat Pengetahuaan Rentang Nilai

Baik 16-22

Cukup 8-15

(46)

3.5.2. Nilai sikap mengenai penggunaan sediaan pelembab badan

Sebanyak 6 pertanyaan yang diajukan kepada mahasiswi Fakultas Farmasi USUtentang sikap pelembab badan dengan total skor 24 dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4Nilai sikap mengenai penggunaan sediaan pelembab badan

Pertanyaan Jawaban Skor

Pertanyaan Pertama a

b

Pertanyaan Kedua a

b

Pertanyaan Ketiga a

b c

1 2 3

Pertanyaa Keempat 1 poin

2poin

Pertanyaan kelima dan keenam

(47)

Tabel 3.5Tingkat sikap dan rentang nilai penggunaan sediaan pelembab badan

Tingkat sikap Rentang Nilai

Baik 17-24

Cukup 9-16

Kurang 0-8

3.4.3 Nilai praktik mengenai penggunaan sediaan pelembab badan

Sebanyak 7 pertanyaan yang diajukan pada mahasiswi Fakultas Farmasi USU tentang praktik penggunaan sediaan pelembab badan dengan total skor 24 dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6Nilai praktik tentang penggunaan sediaan pelembab badan

Pertanyaan Jawaban Skor

Pertanyaan pertama a

b

2 1

Pertannyaan kedua a

b c

1 2 3

Pertanyaan ketiga 1 poin

2 poin

Pertanyaan keempat a

b

2 1

Pertanyaan kelima a

b Pertanyaan keenam 1 poin

2 poin

Pertanyaan ketujuh a

b

(48)

Total nilai dari seluruh pernyataan mengenai praktik mahasiswi Fakultas Farmasi USU tentang sediaan pelembab badan adalah 24 dan dibagi dalam 3 katagori ini dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7Tingkat praktik dan rentang nilai penggunaan sediaan pelembab badan

Tingkat praktik Rentang nilai

Baik 17-24

Cukup 8-15

Kurang 0-7

3.6 Langkah Penelitian 1. Persiapan penelitain

i. Menentukan permasalahan ii. Menentukan tujuan masalah 2. Izin Penelitian

i. Meminta Izin Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara untuk melakukan penelitian ini

3. Pengambilan data

i. Menyiapkan kuesioner

(49)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAAN

4.1 Pengetahuan MengenaiSediaan Pelembab Badan

4.1.1 Pengetahuan mengenai defenisi sediaanpelembab badan

Defenisi pelembab badanadalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk maksud melindungi kulit supaya tetap halus, lembut, tidak kering dan tidak bersisik.Kulit mengeluarkan lubrikan alami yaitu sebum, untuk mempertahankan agar permukaan kulit tetap lembut, lunak dan terlindung(Ditjen, POM., 1985).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, 99 mahasiswi (77,95%) telah menjawab defenisi dari pelembab badan secara lengkap dan mendapat skor 4.Sedangkan mahasiswi yang menjawab pilihan defenisi lain adalah sebanyak 28 mahasiswi (22,04%). Ini dapat diartikan bahwa mayoritas mahasiswi telah mengetahui defenisi pelembab badan karena mengingat mahasiswiFarmasi yang sebagian besarnya telah mempelajari tentang kosmetik.Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1Pengetahuan mengenai defenisi sediaan pelembab badan

Pertanyaan Jumlah

mahasiswi

%

mahasiswi Kosmetik yang digunakan untuk maksud

melindungi kulit badan supaya tetap halus, lembut, tidak kering dan tidak bersisik

99 77,95

Kosmetik yang digunakan untuk melindungi kulit badan supaya tetep halus, lembut dan tidak kering

20 15,75

Kosmetik yang digunakan untuk melindungi kulit badan supaya tidak kering dan tidak bersisik

6 4,72

Kosmetik yang digunakan untuk melindungi

(50)

4.1.2 Pengetahuan mengenai penyebab kulit kering dan bersisik

Kulit kering merupakan akibat hilangnya minyak alami dan kelembaban kulit.Kulit menjadi kasar, kusam, bersisik, terkelupas dan pecah-pecah. Kulit kering terjadi jika keseimbangan kadar minyak terganggu sehingga penyebab utama dari kulit kering dan bersisik adalah sinar utraviolet pada matahari dan penyebab lain adalah udara dingin, mandi yang terlalu lama, suhu yang dingin dan selalu berada dalam ketinggian (Wasitaatmadja, 1997).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, mayoritas mahasiswi mengetahui penyebab kulit kering dan bersisik pada badan. Sebanyak 102 mahasiswi (80,31%) menyatakan kulit menjadi kering dan bersisik disebabkan terlalu banyak membiarkan kulit terkena sinar matahari, 59 mahasiswi (46,46%) menyatakan udara kering saat musim hujan atau dingin,31 mahasiswi (24,41%) menyatakatan mandi yang telalu lama,33 mahasiswi (25,98%) menyatakan suhu yang nyaman dingin dan sejuk, 14 mahasiswi (11,02%) menyatakan karena selalu berada di daerah pengunungan. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Pengetahuan mengenai penyebab kulit kering dan bersisik

Pernyataan Jumlah mahasiswi % mahasiswi

Terlalu banyak membiarkan kulit terkena sinar matahari

101 80,31

Udara kering saat musim hujan atau udara dingin

59 46,46

Mandi yang terlalu lama 31 24,41

(51)

4.1.3 Pengetahuan mengenai bahan aktif dalam sediaanpelembab badan Ada beberapa bahan aktif yang umum digunakan dalam sediaan pelembab badan antara lain yaitu :

a. Milk ekstrak dan vitamin B3 (Neasinamide), yang berfungsi untuk menghaluskan, mencerahkan dan memberikan nutrisi pada kulit.

b. UV Protection yang berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar matahari sehingga mampu mencerahkan kulit secara alami.

c. Virgin coconut oil, berfungsi untuk menjaga elastisitas dan melembabkan kulit (Anonim, 2013).

(52)

Tabel 4.3 Pengetahuan mengenai bahan aktif dalam sediaan pelembab badan

Pernyataan Jumlah mahasiwi % mahasiswi

Neacinamide 57 44,88

Dermawhite 65 51,18

Dimethicone 49 38,58

Hyaluronic acid 28 22,03

Hidrokuinon dengan konsentrasi > 4 %

7 551

4.1.4 Pengetahuan mengenai apayang digunakan untuk membersikan kulit badan

Menurut Wasitaatmadja (1997), pembersihan adalah tahap pertama pada setiap tindakan perawatan memakai kosmetik, bahkan langkah pertama pula dari setiap aplikasi kosmetik lain. Tindakan pembersihan pada kulit dilakukan untuk mengeluarkan berbagai zat yang tidak berguna lagi yang terdapat pada permukaan kulit, minyak permukaan kulit yang sudah tercemar kotoran tersebut, sel keratin epidermal yang sudah terlepas dan kosmetik lama yang masih menempel di permukaan kulit.

(53)

Tabel 4.4 Pengetahuan mengenai apakah badan perlu dibersihkan sebelum menggunakan sediaan pelembab badan dengan menggunakan

Pernyataan Jumlah mahasiswi % mahasiswi

Sabun lembut 84 66,14

Mandi susu 31 24,41

Sabun Antiseptik 12 9,45

4.1.5 Pengetahuan mengenai efek yang diharapakan dalam menggunakan sediaan pelembab badan

pelembabbadan atau yang lebih dikenal dengan lotion pada umumnya membutuhkan waktu 2 hingga 4 minggu untuk bekerja memperbaiki kulit. Jika anda memiliki jenis kulit normal hinggakering, anda dapat melihat

perkembangan setelah seminggu pemakaian secara teratur(Wasitaatmadja, 1997). Tabel 4.5 Pengetahuan mengenai efek yang diharapakan dalam menggunakan

sediaan pelembab badan

Pernyataan Jumlah mahasiswi % mahasiswi

Halus, lembut, tidak kering dan tidak bersisik pada kulit badan dalam pemakaian di atas satu minggu

63 49,61

Halus, lembut, tidak kering dan tidak bersisik pada kulit badan dalam pemakaian 24 jam

64 50,39

Berdasarkan hasil dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa mayoritas mahasiswi yang mengetahuai efek yang diharapkan dalam menggunakan pelembab badan adalah 63 mahasiswi (49,61%) mengatakan halus, lembut, tidak kering dan tidak bersisik pada kulit dalam pemakaian di atas satu minggu sedangkan yang mengakatan halus, lembut, tidak kering dan tidak bersisik pada kulit badan dalam pemakaian 24 jam sebanyak 64 mahasiswi (50,39%).

(54)

Komposisi dasar dari pelembab badan secara umum adalah emolient (bahan pelunak atau pelembut), barrieragent (bahan pelindung), healing agent (bahan berkhasiat), humektan (bahan pelembab), thickeners dan flim former (bahan pengental-pembentuk selaput), emulgator dan pengawet (Ditjen, POM., 1985).

Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas mahasiswi yang mengatakan komposisi dasar secara umum dari pelembab badan, sebanyak 48 mahasiswi (37,805%) menjawab emolient, 39 mahasiswi (30,71%) menjawab humektan, 21 mahasiswi (16,53%)menjawab pengawet, 14 mahasiswi(11,02%) menjawab antioksidandan 5 mahasiswi (3,94%) menjawabantiseptik. Hasil inidapat dilihat dari Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Pengetahuan mengenai komposisi dasar dari sediaan pelembab badan secara umum

Pernyataan Jumlah mahasiswi % mahasiswi

Emolient 48 37,80

Humektan 39 30,71

Pengawet 21 16,53

Antioksidan 14 11,02

Antiseptik 5 3,94

4.1.7 Tingkat pengetahuan mengenai sediaan pelembab badan

(55)

mereka mengenai pelembab badan.Hal ini dapat dikarenakan kurangnya perhatian mereka mengenai kosmetik ini sehingga informasi yang diberikan tidak diserap seluruhnya.

Tingkat pengetahuan mahasiswi berdasarkan hasil penelitian mengenai kosmetik pelembab badan adalah cukup, dimana pengetahuan mereka terbanyak dalam kategori cukup yaitu 91 mahasiswi(71,6%), kategori baik sebanyak 35 mahasiswi (27,6%) dan kategori kurang sebanyak 1 mahasiswi (0,8%). Sehingga dari hasil didapat mayoritas pengetahuan mahasiswi adalah dalam kategori cukup ini mungkin disebabkan mahasisiwi tidak terlalu peduli tentang pengetahuan produk pelembab badan yang digunakannya atau mungkin juga kurangnya ilmu pengetahuan atau informasi tentang pelembab badan hasil ini dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Tingkat pengetahuan mahasiswi mengenai sediaan pelembab badan Tingkat Pengetahuan Jumlah mahasiswi % mahasiswi

Baik 35 27,6

Cukup 91 71,6

Kurang 1 0,8

4.2 Sikap Mengenai Sediaan Pelembab Badan

Informasi yang disampaikan oleh seseorang yang dianggap penting oleh mahasiswiakan mempengaruhi sikap mereka terhadap objek.Sikap mahasiswi yang baik ditentukan oleh orang-orang yang berada di sekitarnya(Deviana, 2009).

(56)

badan kulit harus dalam keadaan bersih, 109 mahasiswi (85,8%) mengatakan tujuan pemakaian pelembab badan untuk membuat kulit menjadi lembut dan halus, 102 mahasiswi (80,3%) mengatakan merawat kulit sama pentingnya dengan merawat diri karena dari kulit yang sehat dapat terlihat secara langsung kecantikan yang tergambar dari diri seseorang, 58 mahasiswi (45,6%) mengatakan setuju pemilihan produk pelembab badan harus sesuai dengan jenis kulit badan misalnya kulit berminyak sebaiknya menggunakan dasar krim minyak dalam air, 87 mahasiswa (68,5%) mengatakan sangat setuju memilih pelembab badan perlu diperhatikan kualiatasnya dan mutunya diantaranya dapat dilihat dari nomor register BPOM RI. Hasil yang lebih lengkap dapat dilihat dari Tabel 4.8.

Tabel 4.8Pernyataan mengenai sikap dalam penggunaan sediaanpelembab badan

NO Variabel Jumlah

mahasiswi

% mahasiswi 1. Pemberian sediaanpelembab badan digunakan

untuk merawat kulit badan oleh karena itu perlu dipakai

a. Setiap hari b.Sekali seminggu c. Kapan perlu saja

d.Jika akan keluar rumah saja

101 2. Sebelum menggunakan sediaan pelembab

badan,

a. Kulit harus dalam keadaan bersih b.Kulit tidak perlu dibersihkan

c. Hanya kulit badan yang terbuka saja yang dibersihkan

d.Hanya wajah saja yang dibersihkan

111 3. Pemakaian sediaan pelembab badan bertujuan

untuk (boleh dipilih lebih dari 1) a. Meningkatkan percaya diri

b.Membuat kulit menjadi lebih halus c. Menghilangkan noda pada kulit

(57)

4. Merawat kulit sama pentingnya dengan merawat diri karena (boleh pilih lebih dari 1) a. Kulit sehat adalah pertahanan terdepan b.Dari kulit yang sehat dapat terlihat secara

langsung kecantikan yang tergambar dari diri seseorang

c. Kulit merupakan teman sepanjang hidup d.Kecantikan bukan hanya terlihat dari kulit

wajah saja tetapi kulit seluruh badan

e. Tidak perlu di rawat karena kulit sudah memproduksi sebum yang dapat melembabkan kulit

5 Pemilihan produk pelembab badanharus sesuai dengan jenis kulit badan misalnya kulit berminyak sebaiknya menggunakan dasar krim minyak dalam air

a. Sangat setuju b.Setuju c. Ragu-ragu d.Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

57 6. Untuk memilih sediaan pelembab badan perlu

perlu diperhatikan kualitas dan mutunya diantaranya dapat dilihat dari nomor registernya BPOM RI

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

(58)

4.2.1 Tingkat sikap mahasiswi mengenai sediaan pelembab badan

Tingkat sikap mahasiswi berdasarkan hasil wawancara mengenai kosmetik pelembab badan adalah baik, ini disebabkan mahasisiwi memahami tentang kosmetik pelembab yang diagunakan sehingga sikap mahasiswi terbanyak dalam kategori baik yaitu 82 mahasiswi (64,6%), kategori cukup sebanyak 45 mahasiswi (35,4%).Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Tingkat sikap mahasiswi mengenai sediaan pelembab badan

No Tingkat sikap Jumlah mahasiswi % mahasiswi

1. Baik 82 64,6

2. Cukup 45 35,4

3. Kurang 0 0

4.3 Praktik Penggunaan Sediaan Pelembab Badan

Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain pengetahuan, sikap dan tindakan merupakan respon atau reaksi individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun yang berasal dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan) maupun aktif (disertai tindakan) (Sarwono, 1997).

(59)

dipelajari terlebih dahulu. 59 mahasiswi (46,5%) menggunakan pelembab badan karena mempunyai izin dari BPOM. 112 mahasiswi (88,1) menggunakan pelembab badan untuk menjaga kelembaban kulit. Sebanyak 105 mahasiswi(82,7%) melihat kadaluarasa terlebih dahulu saat membeli pelembab badan. Hasil yang lebih lengkap dapat dilihatpada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Pernyataan mengenai praktik penggunaan sediaan pelembab badan

No. Variabel Jumlah

mahasiswi

% mahasiswi 1. Menggunakan pelembab badan setiap hari.

a. Ya 2. Lama penggunaan pelembab badan.

a. 6 minggu – 6 bulan 3. Hasil (manfaat) yang didapat dari

penggunaan sediaan pelembab badan (boleh di pilih dari 1)

a. Menjaga kelembaban kulit

b. Mencegah kulit bersisik dan kusam c. Kulit dapat terlindung dari sinar matahari d. kulit menjadi lebih halus

95 4. Apakah anda mempelajari produk yang akan

saudara gunakan a. Ya 5. Kenapa anda memilih pelembab yang anda

pakai

a. Karena mempunyai izin resmi dari BPOM

b. Karena dapat melembutkan dan menghaluskan kulit

c. Karena dapat mencerahkan kulit d. Karena produknya aman digunakan e. Karena harganya murah

(60)

6. Mengapa anda ingin menggunakan pelembab badan ( boleh dipilih lebih dari 1)

a. Agar menjaga kelembutan kulit

b. Karena dianjurkan oleh anggota keluarga c. Mengikuti tren yang sedang berlansung d. Karena teman menggunakannya

112 7. Apakah anda memilihat kadaluarsa saat

membeli sediaan pelembab badan a. Ya

4.3.1 Tingkat praktik mahasiswi mengenai sediaan pelembab badan

(61)

Tabel 4.11 Tingkat praktik mahasiswa mengenai sediaan pelembab badan.

No

Tingkat praktik Jumlah mahasiswi % mahasiswi

1. Baik 88 69,3

2. Cukup 38 29,9

3.

Kurang 1 0,8

4.4 Sumber Informasi Mengenai Sediaan Pelembab Badan

4.4.1 Pernyataan mengenai sumber informasi tentang pelembabbadan yang digunakan

Sumber informasi tentang pelembab badan yang digunakanoleh seseorang bisa diperoleh dari televisi, teman, orang tua, dokter, atau saudara. Karena seseorang akan menggunakan suatu pelembab badan, apabila ia telah mendapatkan informasi yang dianggapnya dapat dipercaya dan diyakini dari media sosial ataupun orang-orang yang ada di sekitarnya.

(62)

Tabel 4.12 Pernyataan mengenai sumber informasi tentang sediaanpelembab badan

No. Sumber informasi Jumlah mahasiwi % mahasiswi

1. Televisi 88 69,3

2. Radio 3 2,4

3. Majalah 15 11,8

4. Teman 17 13,4

5. Orang tua 0 0

6. Dokter 4 3,1

4.4.2 Pernyataan mengenai merek sediaan pelembab badan

Pada tabel 4.12 telah diketahui bahwa mayoritas mahasiswi mendapatkan informasi tentang pelembab badan yaitu dari televisi.Oleh karena itu, berbagai merek pelembab badan yang diiklankan dalam televisi lebih diminati oleh mahasiswi karena telah tergiur untuk mendapatkan hasil seperti dalam tayangan iklan tersebut.

(63)

Tabel 4.13 Merek sedian pelembab badan yang digunakan oleh mahasiswi

No. Merek produk pelembab badan Jumlah mahasiswi % mahasiswi

1. Citra 35 27,5

2. Wardah 3 2,4

3. Vaseline 39 30,7

4. Shinzui 14 11

5. Marina 6 4,7

6. Natur-E 13 10,2

7. Lovely 6 4,7

8. Emeron 1 0,8

(64)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu:

1. Tingkat pengetahuan mahasiswi mengenai kosmetik sediaan pelembab badan adalah cukup

2. Sikap mahasiswi mengenai sediaan pelembab badan adalah baik.

3. Praktik penggunaan sediaan pelembab badan pada mahasiswi adalah baik . 4. Media yang sangat berpengaruh terhadap pemilihan jenis sediaan pelembab

badan adalah televisi

5.2 Saran

1. Kepada mahasiswi sebaiknya mencari informasi terlebih dahulu terhadap pelembab badan yang akan digunakannya.

(65)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kulit

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan merupakan pembatas dari lingkungan hidup manusia.Kulit merupakan organ esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dari kehidupan.Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, seks, ras, terutama umur, dan lokasi tubuh (Wasitaatmadja, 1997).

Kulit juga merupakan organ esensial dan vital yang mengandung lapisan lemak tipis yang berfungsi untuk melindungi kulit dari kelebihan penguapan air yang menyebabkan dehidrasi kulit (Ditjen POM RI, 1985).

Kulit merupakan organ hidup yang melapisi seluruh permukaan tubuh manusia, berfungsi untuk melindungi dan menerima rangsangan dari lingkungan (Tyas, 2014)

2.1.1 Fungsi kulit

Kulit sebagai organ tubuh yang paling penting mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut (Wirakusumah, 1994):

a. Kulit sebagai filter dan pelindung tubuh

Kulit mempunyai kemampuan untuk mencegah masuknya bahan-bahan yang membahayakan tubuh, seperti bakteri dan bahan asing lainnya. Selain itu, kulit juga dapat melindungi tubuh dari benturan fisik, panas matahari, api dan dingin.

b. Kulit menjaga kelembaban jaringan tubuh

(66)

tanduknya sehingga air tidak mudah keluar dari dalam tubuh. Dengan demikian kelembabannya selalu terjaga.

c. Kulit pengatur suhu tubuh

Kulit membantu dan menjaga suhu tubuh agar tetap normal dengan cara melepaskan keringat ketika tubuh terasa panas. Keringat tersebut kemudian akan menguap sehingga menyebabkan tubuh terasa dingin. Demikian pula sebaliknya. Bila seseorang mengalami kedinginan, pembuluh darah dalam kulit akan menyempit sehingga panas tubuh tertahan.

d. Kulit sebagai system syaraf yang sensitif

Kulit terdiri dari system syaraf yang peka terhadap ancaman dari luar seperti panas, dingin, sentuhan dan tekanan. Oleh karena itu, kulit akan segera memberikan reaksi setelah ada peringatan awal dari system syaraf tersebut. 2.1.2 Anatomi dan fisiologi kulit

Secaraanatomi, kulit terdiri dari banyak lapisan jaringan, tetapi pada umumnya kulit dibagi dalam tiga lapisan jaringan yaitu: epidermis, dermis dan hipodermis (Lachman, dkk., 1994)

2.1.2.1 Lapisan epidermis

Epidermis adalahlapisan pelindung terluar dari kulit yang membentuk penghalang untuk mencegah hilangnya air,elektrolit, dan nutrisi dari dalam tubuh, serta membatasi masuknya zat-zat dari lingkungan ke dalam tubuh (Lachman, dkk., 1994)

Lapisan epidermis tersusun dari 5 lapisan, yaitu: a. Lapisan tanduk (stratum corneum)

(67)

air. Lapisan ini sebagian besar terdiri dari keratin, jenis protein-protein yang tidak larut dalam air, dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia.Hal ini berkaitan dengan fungsi kulit untuk memproteksi tubuh dari pengaruh luar.

b. Lapisan jernih (stratum lucidum)

Terdapat di bawah lapisan tanduk, merupakan lapisan yang tipis, jernih, mengandung eleidin, sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. c. Lapisan berbutir-butir (stratum granulosum)

Tersusun oleh sel-sel keratinosit yang berbentuk poligonal, berbutir kasar, berinti mengkerut.Lapisan ini dinamakan lapisan berbutir-butir karena sel-sel lapisan ini mengandung granul keratohyalin yang menyebabkan sel bentuk granul. d. Lapisan malphigi (stratum spinosum)

Lapisan malphigi merupakan lapisan yang paling tebal dari epidermis. Sel diferensiasi utama stratum spinosum adalah keratinosit yang membentuk keratin.

e. Lapisan basal (stratum germinativum)

Lapisan terbawah epidermis. Lapisan ini jug terdapat sel-sel melanosit yang berfungsi mebentuk pigmen melanin.

2.1.1.2Lapisan dermis

Dermis (corium) merupakan lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal dari pada epidermis. Lapisan dermis berfungsi sebagai penopang struktur kulit dan nutrisi melalui pembuluh darah (Lachman, dkk., 1994)

2.1.2.3Lapisan hipodermis

(68)

lemak pada lapisan ini akan meningkat apabila makan berlebihan. 2.1.3 Macam dan jenis kulit

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, kulit tubuh secara umum dapat dibedakan sebagai berikut.

a. Jenis kulit sensitif

Jenis kulit ini mudah sekai mengalami gangguan dan masalah yang disebabkan oleh perubahan suhu, kelembaban, maupun penggunaan kosmetik yang tidak sesuai.

b. Jenis kulit reaktif

Jenis kulit ini cepat mengalami perubahan secara tiba-tiba akibat adanya perubahan lingkungan.Misalnya, kulit muka menjadi merah secara tiba-tiba karena perlebaran pembuluh darah kapiler di bawah kulit tanpa diketahui penyebab yang jelas.

c. Jenis kulit alergi

Jenis kulit ini berhubungandengan system kekebalan tubuh. Pada kasus-kasus tertentu, system kekebalan tubuh tidak dapat berperan sehingga akan timbul alergi. Tanda-tanda alergi yaitu kulit memerah dan biasanya juga timbul gatal-gatal pada kulit.

d. Kulit normal

Merupakan kulit ideal yang sehat, tidak mengkilat atau kusam, tidak bersisik. tidak terlihat kering dan segar danelastis dengan minyak dan kelembaban cukup.

e. Kulit berminyak

(69)

sehingga kesannya kasar dan lengket. f. Kulit kering

Kulit yang mempunyai lemak permukaan kulit yang kurang atau sedikit sehingga pada permukaan terasa kering, kasar karena banyak lapisan kulit yang lepas dan retak, kaku dan mudah terlihat kerutan.

g. Kulit campuran atau kombinasi

Kulit seseorang yang sebagian normal sebagian lagi kering atau berminyak (Wasitaatmadja,1997).

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi penampilan kulit

Masalah yang terjadi pada kulit disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari dalam tubuh sendiri maupun dari luar tubuh (Wirakusumah, 1994). Adapun beberapa faktornya adalah sebagi berikut:

a. Genetik

Keadaan kulit seseorang dapat tercermin pada kulit kedua orang tuanya.Misalnya warna kulit ada yang hitam, putih, atau sawo matang.Demikian pula dengan kulit halus, kasar atau berminyak.

b. Hormon

Kadar hormon estrogen (pada wanita) dan progesteron (pada pria) dalam tubuh sangat mempengaruhi keadaan kulit.Misalnya timbulnya jerawat pada saat menstruasi yang disebabkan meningkatnya hormon estrogen. Hormon estrogen ini juga berperan dalam proses regenerasi kulit.

c. Alergi

(70)

kemerahan, terasa gatal, menjadi bengkak bahkan sampai ada yang terluka. d. Iklim

Sinar ultra violet yang tinggi dapat menimbulkan efek kurang baik pada kulit. Misalnya kulit akan menjadi kering. Oleh karena itu perlu perlindungan ketika beraktivitas di tempat yang terkena sinar matahari langsung, misalnya dengan menggunakan topi, payung, maupun krim tabir surya.

e. Stres

Faktor psikologi dapat pula mempengaruhi kecantikan kulit, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.1.5 pH kulit

pH permukaan kulit sebagian besar asam antara 5,4 dan 5,9. Sebuah variasi permukaan pH kulit terjadi pada setiap orang karena tidak semua permukaan kulit orang terkena kondisi yang sama seperti perbedaan cuaca. Banyak penelitian menyatakan bahwa pH kulit alami adalah pada rata-rata 4,7 dan sering dilaporkan bahwa pH kulit antara 5,0 dan 6,8. pH permukaan kulit tidak hanya bervariasi di lokasi yang berbeda, tetapi juga dapat mempengaruhi profil hanya bervariasi di lokasi yang berbeda, tetapi juga dapat mempengaruhi profil pH di stratum korneum (Ansari, 2009).

2.2 Kosmetik

2.2.1 Defenisi kosmetik

(71)

terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, memperbaiki bau badan serta melindungi dan memelihara tubuh pada kondisi baik (Tasbul, 2014).

2.2.2 Tujuan penggunaan kosmetik

Tujuaan penggunaan kosmetik dapat dikelompokkan sebagai berikut (Rosmatamailis, 2005):

a. Melindungi kulit dari pengaruh-pengaruh luar yang merusak misalnya sinar matari, perubahan cuaca

b. Mencengah lapisan terluar kulit dari kekeringan, terutama orang-orang yang tingggal di daerah yang iklimnya dingin seperti daerah pengunungan yang selalu lembab dan diselimuti awan.

c. Mencegah kulit kering dan keriput, karena kosmetik menembus ke bawah lapisan luar dan memasukkan bahan-bahan aktif ke lapisan-lapisan yang terdapat lebih dalam

d. Melekat diatas permukaan kulit untuk menggubah warna pada daerah kulit tertentu.

e. Memperbaiki kondisi kulit misalnya kulit yang kering, normal dan berminyak. f. Menjaga kulit tetap kencang

g. Mengubah rupa atau penampilan misalnya, bila telah dipakai kosmetik yang diingkan sehinggga orang memandang kita ada perasaan berubah, bisa berubah bertambah cantik atau segar.

2.2.3 Efek samping kosmetik pada kulit

Beberapa dampak yang terjadi akibat pemakaian kosmetik yang dikenakan pada kulit antara lain (Tranggono dan Latifah, 2007):

(72)

Satu atau lebih bahan yang dikandungnya bersifat iritan. Misalnya: kosmetik pemutih kulit yang mengandung merkuri dapat menimbulkan iritasi.

b. Alergi: reaksi pada kulit muncul setelah kosmetik dipakai beberapa kali, kadang-kadang setelah beberapa tahun, karena kosmetik ini mengandung bahan yang bersifat alergik bagi seseorang meskipun mungkin tidak bagi yang lain. Misalnya: cat rambut lipstik dapat menimbulkan reaksi alergi pada orang-orang tertentu.

c. Fotosensitisasi: reaksi negatif muncul setelah kulit yang ditempeli kosmetik terkena sinar matahari karena salah satu atau lebih dari bahan, zat pewarna atau zat pewangi yang dikandung oleh kosmetik itu bersifat photosensitizer. Misalnya: tabir surya dapat menimbulkan reaksi sensitisasi.

d. Jerawat (acne): beberapa kosmetik pelembab (moisturizer) yang sangat berminyak dan lengket pada kulit, seperti yang diperuntukkan bagi kulit kering di iklim dingin, dapat menimbulkan jerawat bila digunakan pada kulit yang berminyak, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia karena kosmetik demikian cenderung menyumbat pori-pori kulit bersama kotoran dan bakteri.

e. Penyumbatan fisik: penyumbatan oleh bahan-bahan berminyak dan lengket yang ada di dalam kosmetik tertentu, seperti dasar bedak (foundation)

2.3 SediaanPelembab Badan

Pelembab badan adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk maksud melindungi kulit supaya tetap halus, lembut, tidak kering dan tidak bersisik. 2.3.1 Jenis pelembab badan

(73)

jenis yaitu: 1. Body lotion

Body lotion merupakan salah satu pelembab tubuh yang paling banyak beredar dan paling encer dibandingkan dengan pelembab lainnya. Pelembab jenis ini baik digunakan pada kulit yang normal cenderung kering serta tidak terlalu bermasalah. Lotion yang baik sebaiknya tidak terlalu greasy (berminyak) saat digunakan dan dapat menyerap dengan cepat saat dioleskan dikulit. Lotion merupakan pilihan paling tepat jika anda membutuhakan pelembab yang ringan atau biladigunakan untukseluruh tubuh. Karena bentuknyayang ringan dan

tidak meninggalkan residu, lotion bisa digunakan pagi hari tanpa perlu khawatir bisa menempel dipakaian. Pilih lotion jika anda tinggal di iklim yang lembab atau ketika cuaca mulai panas.

2. Body crem

Body crem bentunya lebih pekat dan lebih banyak minyak pelembab.Memiliki efek yang lebih baik dibandingkan lotion dan sangat cocok untuk kulit kering yang tinggal didaerah dengan kelembaban tinggi dan cuaca panas.Krim tubuh ini paling baik digunakan dikulit paling kering, seperti lengan dan kaki, yang tak banyak memiliki kelenjar minyak ketimbang dada dan punggung.

Jika ada jerawat di dada dan punggung artinya kulit anda memiliki minyak alami yang cukup.Gunakan krim jika kulit mengelupas karena kering meski sudah menggunakan lotion.

3. Body butter

(74)

sangat kental mirip margarin atau mentega. Biasanya body butter memiliki kandungan shea butter, cocoa butter, coconut butter. Bentuk pelembab tubuh seperti ini bisa jadi sangat berminyak dan sulit dioleskan, maka akan sangat baik jika dioleskan di daerah yang sangat kering dan cenderung pecah misalnya siku, lutut, dan tumit atau untuk hasil yang lebih baik gunakan body butter setelah mandi. Pelembab jenis ini sangat cocok untuk kulit ekstra kering. Bisa juga digunakan untuk pemilik kulit normal, tapi tidak untuk pemakaian sehari-hari, umumnya digunakan menjelang tidur malam. Bagi anda yang beraktifitas di ruangan air conditioning, body butter juga sangat membantu untuk mengurangi atau mencegah kulit menjadi kering dan keriput.

4. Hand and foot cream

Pelembab yang satu ini dikhususkan untuk daerah tangan dan kaki.Bentuknya krim yang mudah menyerap dan diformulasikan khusus karena sekaligus untuk merawat dan memperkuat kuku.Pelembab jenis ini digunakan pada kuit normal.Efek pelembabnya pun sangat baikuntuk kulit dan tangan. Beberapa produk bahkan menambahkan efek whitenning pada krim ini karena biasanya tangan dan kaki merupakan bagian yang sering terpapar sinar matahari kerena jarang tertutupi.

2.3.2 Syarat dari kosmetik pelembab

Syarat-syarat dari kosmetik pelembab secara umum (Balsam, 1972): a. Melembutkan kulit.

b. Kosmetik mudah diserap oleh kulit.

c. Tidak meninggalkan lapisan flim pada kulit.

(75)

2.3.2 Bahan-bahan sediaan pelembab badan

Bahan yang digunakanmencakup emolien, zat sawar, zat humektan, zat pengemulsi, zat pengawet, parfum dan zat warna (Ditjen POM RI, 1985). 1. Emolien

Zat ini berfungsi untuk melembutkan dan melunakkan kulit.Digunakan untuk mencegah atau mengurangi kekeringan, sebagimana perlindungan sebagai kulit.Yang termasuk emolien adalah turunan dari lanolin dan derivatnya, hidrokarbon, asam lemak, lemak alkohol.

2. Zat sawar (barrier)

Zat ini berfungsi untuk melindungi kulit dari kehilangan air yang berlebihan padalapisan tanduk.Bahan yang biasa diguakan adalah asam stearat. 3. Humektan

Humektan adalah suatu zat yang berfungsi sebagai pelembab kulit.Berbagai macam humektan digunakan dalam kosmetiktermasuk alkohol polihidrat seperti gliserin, propilen glikol, dan sorbitol. Humektan memaikan peran penting dalam kosmetik, yaitu untuk mempertahankan kadar air pada kulit dan mampu menarik air dari udara serta menahan air agar tidak menguap (Mitsui, 1997)

4. Zat pengemulsi

Zat pengemulsi adalah bahan yang memungkinkan tercampurnya semua bahan-bahan secara merata, misalnya gliserin monostearat, trietanolamin (Wasitataatmadja, 1997)

5. Pengawet

(76)

antikumansehinggamenangkalterjadinya tengik oleh aktivitas mikroba sehingga kosmetik menjadi stabil. (Wasitaatmadja, 1997).

6. Parfum

Pemilihan parfum yang digunakan pada sediaan biasanya didasarkan atas nilai keindahan, tetapi sudah pasti jika wangi yang timbulkan dari parfum menambah daya tarik dari konsumen untuk memilih produk yang ditawarkan produsen (Lachman, dkk., 1994).

7. Zat warna

Zat ini berfungsi untuk memberikan warna pada sediaan agar sediaan memiliki tampilan yang baik.

2.3.4 Mekanisme kerja pelembab

Mekanisme kerja pelembab dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu: oklusif, humektan, dan emolien. Pelembab yang baik mengandung kombinasi dari ketiga mekanisme tersebut (Baumann, 2002).

1. Oklusif

Oklusif adalah mekanisme kerja pelembab dengan membentuk lapisan film di permukaan kulit dengan tujuan mencegah hilangnya air dari stratum corneum.Pada umumnya yang tergolong oklusif adalah lemak dan minyak

lemak.Bahan-bahan yang memiliki mekanisme oklusif merupakan bahan pelembab yang terbaik tetapi kurang dapat diterima dengan baik karena sifatnya yang berminyak.Sebagai contoh adalah petrolatum, minyak mineral parafin, skualen, dimetikon, minyak kedelai, minyak biji anggur, malam lebah, propilen glikol, dan lanolin (Baumann,2002).

(77)

Humektan adalah mekanisme pelembab dengan cara menarik air atau menyerap air. Humektan dapat membantu menjerat air dari udara yang kemudian dapat berpenetrasi ke dalam kulit, bila kelembaban relatif rendah.Tetapi humektan dapat juga menarik air dari bagian epidermis dan dermis yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering.Maka sebaiknya penggunaan humektan dikombinasikan dengan bahan oklusif. Mekanisme humektan yang menarik air penetrasi ke dalam kulit, akan mengakibatkan pengembangan stratum corneum yang memberikan persepsi kulit halus dengan sedikit kerut. Contoh berbagai bahan denganmekanisme humektan antara lain gliserin, sorbitol, natrium hialuronat, urea, propilen glikol, asam α-hidroksi, dan gula (Baumann,2002).

3. Emolien

Mekanisme kerja dari emolien yaitu mengisi ruang antara keratinosit untuk membentuk permukaan yang halus.Emolien dapat meningkatkan kohesi dari sel-sel keratinosit sehingga ujung-ujung sel tidak menggulung.Selain itu, ada beberapa bahan dengan mekanisme kerja emolien yang juga memiliki mekanisme kerja pelembab sebagai humektan dan oklusif.Sebagai contoh lanolin, minyak mineral, dan petrolatum (Baumann,2002).

2.4 Teori Perilaku

Perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.Perilaku manusia itu sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas (Notoatmodjo, 2003).

(78)

sedangkan dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berperilaku dalam segala aktivitas, banyak hal yang mengharuskan berperilaku.Karakteristik perilaku ada yang terbuka dan ada yang tertutup. Perilaku terbuka adalah perilaku yang dapat diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat bantu. Perilaku tertutup adalah perilaku yang hanya dapat dimengerti dengan menggunakan alat-alat atau metode tertentu misalnya berpikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut (Purwanto, 1998).

Beberapa ahli membedakan bentuk-bentuk perilaku.Misalnya Bloom yang membedakan antara perilaku kognitif (yang menyangkut kesadaran atau pengetahuan), afektif (emosi) dan psikomotor (tindakan/gerakan).Ki Hajar Dewantoro menyebutkannya sebagai cipta (peri akal), rasa (peri rasa) dan karsa (peri tindak). Ahli-ahli umumnya menggunakan istilah pengetahuan, sikap dan tindakan , yang disingkat dengan KAP (Knowledge, attitude, practice) (Sarwono, 1997).

Teori Bloom dimodifikasi menjadi: A. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (Notoatmodjo, 2005). Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2003).

(79)

perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Purwanto, 1998). Menurut penelitian mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan, yakni:

a. Awareness (kesadaran), dimana orangtersebut menyadari dalamarti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

a. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulan atau objek tersebut. Disini sikap subjek sudah mulai timbul.

b. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. c. Trial, dimana subjek sudah mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan

apa yang dikehendaki oleh stimulus.

d. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan seseorang terhadap objek, mempunyai tingkatatan atau intensitas yang berbeda-beda. Secara garis besar dibagi dalam 6 tingkatan pengetahuan, yaitu:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar hanya menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

(80)

Aplikasi diartikanapabila orangyang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseoranguntukmenjabarkan dan memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan unttuk menyususn formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2005).

B. Sikap

Sikap adalah kecenderungan untuk berespon secara posifit ataupun negatif terhadap objek. Sikap mencerminkan kesenangan atau ketidaksenangan seseorang terhadap sesuatu.Sikap berasal dari pengalaman, atau dari orang yang dekat dengan kita.Mereka dapat mengakrabkan kita kepada sesuatu, atau menyebabkan kita menolaknya.Sikap juga dapat ditumbuhkan dari pengalaman yang amat terbatas.Kita dapat mengambil suatu sikap, tanpa mengerti situasinya yang lengkap (Sarwono, 1997).

Sikap itu terdiri dari 3 komponen pokok, yaitu:

(81)

b. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya bagaimana penilaian orang tersebut terhadap objek.

c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave) artinya sikap adalah komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka.

Menurut (Notoatmodjo, 2003), sikap juga terdiri dari berbagai tingkatan yaitu:

a. Menerima (receiving) b. Merespon (responding) c. Menghargai (valuing)

d. Bertanggung jawab (responsible) C. Tindakan (praktik)

Suatu sikap belum tentu terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan suatu faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas dan juga diperlukan faktor pendukung (support) dari pihak lain.

Menurut Notoatmodjo (2003), tingkatan-tingkatan tindakan adalah: a. Persepsi (perception)

b. Respon terpimpin (guided response) c. Mekanisme (mecanism)

(82)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada saat ini penggunaan kosmetik dikalangan masyarakat sudah menjadi salah satu kebutuhan yang mendasar.Hal ini dikarenakan penggunaan kosmetik tidak hanya terbatas untukmempercantik dan merawat diri saja tetapi juga untuk tujuan kesehatan (Anita, 2008).

Defenisi kosmetik berdasarkan PERMENKES No.1176 tahun 2010 adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, memperbaiki bau badan, melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (Permenkes, RI., 2010).

Kosmetikpelembab (moisturizers) merupakan kosmetik perawatan yang bertujuan untuk mempertahankan struktur dan fungsi kulit, misalnya udara kering, terik sinar matahari, angin kencang, usia lanjut, dan berbagai penyakit kulit. Pelembab berfungsi melindungi kulit dari dehidrasi sehingga kulit tampak lembut, segar, dan cerah (Wasitaatmadja, 1997).

(83)

menjadikering dan bersisik. Permukaan kulit dapat pecah, mempermudah masuknya bakteri, dapat terjadi infeksi, akhirnya kulit akan mengeluarkan cairan, jika dibiarkan dapat menyebabkan dermatitis (Ditjen, POM., 1985).

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu Fakultas yang mempunyai mahasiswi yang cukup banyak yaitu sebanyak 1.211 mahasiswi dari 1.386 mahasiswa Farmasi.Selain itu, kosmetologi merupakan salah satu mata kuliah di Fakultas Farmasi pada semester tujuh dan mahasiswi Farmasi juga sangat cenderung menggunakan kosmetik sediaan pelembab badan untuk menjaga kulit tetap lembab sepanjang hari.Hal ini membuat penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan praktik penggunaan sediaan pelembab badan pada mahasiswi yang telah mengambil mata kuliah kosmetologi dengan angkatan 2013, 2012, 2011 dan 2010 di Fakultas Farmasi di Universitas Sumatera Utara.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. bagaimanapengetahuan mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara tentang sediaan pelembab badandan penggunaannya.

2. bagaimana sikap mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara mengenai penggunaan sediaan pelembab badan.

3. bagaimanapraktik penggunaan sediaan pelembab badan pada mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

(84)

5. apakah media berpengaruh terhadap pemilihan jenis sediaan pelembab badan yang digunakan.

1.3Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah :

1. pengetahuan mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara mengenai penggunaan pelembab badan adalah baik.

2. sikap mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara mengenai penggunaan sediaan pelembab badan adalah baik.

3. praktik penggunaan pelembab badan pada mahasiswi Faktultas Farmasi Universitas Sumatera Utara adalah baik.

4. media berpengaruh terhadap pemilihan jenis sediaanpelembab badan yang digunakan.

1.4 Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini:

1. untuk mengetahuipengetahuan mahasiswi Fakultas Farmasi Sumatera Utara mengenai sediaanpelembab badan.

2. untuk mengetahui sikap mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara mengenai penggunaan sediaan pelembab badan.

3. untuk mengetahui praktik penggunaan sediaanpelembab badan pada mahasiswiFakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

(85)

1.5 Manfaat penelitian

Untuk lebih mengembangkan ilmu kosmetik sediaan pelembab badan dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, agar mahasiswi dapat lebih selektif dalam memilih kosmetik sediaan pelembab badan.

1.6 Kerangka Penelitian

Mahasiswi Fakultas Famasi USU

Gambar 1.1 Diagram kerangka penelitian a. Pengetahuan

b. Sikap

c. Praktik penggunaan kosmetik d. Sumber informasi

Tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik penggunaan

(86)

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK PENGGUNAAN SEDIAAN PELEMBAB BADAN PADA MAHASISWI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ABSTRAK

LatarBelakang: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu Fakultas yang mempunyai mahasiswi yang cukup banyak dan cenderung menggunakan kosmetik pelembab badan untuk menjaga kulit tetap lembab, terawat, dan sehat sepanjang hari. Pelembab badan adalah sedian kosmetik yang digunakan untuk maksud melindungi kulit supaya tetap halus, lembut, tidak kering dan bersisik.

Tujuan: Untuk menggambarkan pengetahuan, sikap, praktik terhadap penggunaan sediaan pelembab badan dan pengaruh media terhadap pemilihan jenis sediaan pelembab badan pada mahasiswi Fakultas Farmasi USU.

Metode:Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cross-sectional untuk menggambarkan pengetahuan, sikap dan praktik penggunaan sediaan pelembab badan pada mahasiswi Fakultas Farmasi USU.Pengambilansampeldilakukandenganmetodeaccidental sampling.Sebanyak 127 mahasiswi yang terlibat dalam penelitian ini.

Hasil:Berdasarkan hasil penelitian menujukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswi Fakultas Farmasi USU tentang penggunaan sediaan pelembab badan adalah cukup dengan persentase 71,6% (91 mahasiswi), sikap dan praktik penggunaan sediaan pelembab badan pada mahasiswi FakultasFarmasi USU adalah baik dengan persentase 64,6% (82 mahasiswi) dan persentase 69,3% (88 mahasiswi). Dalam pemilihan sediaan pelembab badan media yang paling berpengaruh adalah televisi dengan persentase 62,2% (79 mahasiswi).

Kesimpulan: Pengetahuan mahasiswi dalam penggunaan pelembab badan adalah cukup, sedangkan sikap dan praktik mahasiswi Fakultas Farmasi USU dalam penggunaan sediaan pelembab badan adalah baik.

(87)

KNOWLEDGE, ATTITUDE AND PRACTICE IN THE USE OF MOISTURIZING BODY IN STUDENTS FACULTY OF PHARMACY

UNIVERSITY OF SUMATERAUTARA ABSTRACT

Background:Faculty of Pharmacy University of North Sumatera is one of the Faculty who have a lof of students and tend to use cosmetic moisturizer to keep skin moist, well groomed, and healthy throughout the day. Moisturizer is cosmetics used which for are protecting the skin to keep it soft, smooth, not dry and scaly.

Objective: To illustrate the knowledge, attitudes, practices on the usage of moisturizer preparation and the influence of media on the selection of the type of moisturizer preparation at USU students of the Faculty of Pharmacy. Methods: This study was descriptive cross-sectional method to describe the knowledge, attitude and practice usage moisturizer preparations at USU student of the Faculty of Pharmacy. Sampling was done by accidental sampling method. A total of 127 female students were involved in the study.

Results: Based on the results of is study, it showed that the level of knowledge a students Faculty of Pharmacy USU on the use of moisturizer preparation was simply in percentage of 71.6% (91 students), attitude and practice of usage of moisturizer preparations at USU student of Faculty of Pharmacy is well with the percentage of 64.6 % (82 students) and a percentage of 69.3% (88 student). In moisterizer preparations election, the most influential media is television with a pe rcentage of 62.2% (79 students).

Conclusion:Students knowledge in usage of moisterizer are simply, while attitudes and practices of Faculty of Pharmacy USU student in the usege of moisturizer preparations are good.

(88)

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK

PENGGUNAAN SEDIAAN PELEMBAB BADAN PADA

MAHASISWI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera

OLEH:

JULI ANA LUBIS

NIM 091501017

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(89)

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK

PENGGUNAAN SEDIAAN PELEMBAB BADAN PADA

MAHASISWI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas SumateraUtara

OLEH:

JULI ANA LUBIS

NIM 091501017

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(90)

PENGESAHAN SKRIPSI

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK PENGGUNAAN

SEDIAAN PELEMBAB BADAN PADA MAHASISWI

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH: JULI ANA LUBIS

NIM 091501017

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Pada Tanggal: 15 Agustus 2016

Disetujui Oleh:

Pembimbing I,

Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt. NIP195807101986012001

Pembimbing II,

Khairunnisa, S.Si., M.Pharm, Ph.D., Apt. NIP 197802152008122001

Panitia Penguji,

Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si., Apt. NIP 195111021977102001

Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt. NIP195807101986012001

Drs. Suryanto,M.Si., Apt. NIP 196106191991031001

Dr. Sumaiyah, M. Si., Apt NIP 197712262008122002

Medan, September 2016 Fakultas Farmasi

Universitas Sumtera Utara Dekan,

(91)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengetahuan, Sikap dan Praktik Penggunaan Sediaan Pelembab Badan pada Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnyaKepadaIbu Dekan Fakultas Farmasi Dr. Masfria, M.S., Apt., yang telah memberikan fasilitas kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan dan penelitiaan.Penulis juga berterima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt., dan Ibu Khairunnisa, S.Si., M.Pharm, Ph.D., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan bantuanselama masa penelitian dan penulisan skripsi ini berlangsung.Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si., Apt., Bapak Drs. Suryanto, M.Si., Apt., dan Ibu Dr. Sumaiyah, M. Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, arahan, kritik dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis juga berterima kasih Kepada BapakSuryadi Achmad, Drs., M.Sc, Apt., selaku penasehat akademik yang telah memberikan nasehat dan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan dan Bapak/Ibu staf pengajar, Ibu Pembantu Dekan Fakultas Farmasi USU atas ilmu yang telah diberikan

Gambar

Tabel hasil tingkat pengetahuan mahasiswi mengenai sediaan pelembab badan
Tabel hasil analisis tingkat sikap mahasiswi tentang sediaan pelembab badan
Tabel 3.1 Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Tabel 3.3Tingkat pengetahuaan dan rentang nilai penggunaan sediaan pelembab badan
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka percepatan pengembangan sektor rill, pemberdayaan dan pengelolaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan untuk meningkatkan tata kelola pelaksanaan

[r]

Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul Nomor 5 Tahun 1978 tentang Perusahaan Daerah Aneka Dharma Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul (Lembaran Daerah

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan

Kegiatan Perkuatan Tebing Sungai Pekerjaan Perkuatan Tebing Kali Jalidin Ds Mojayan Kec Klaten Tengah..

Kendal PELELANGAN UMUM E-PROCUREMENT Setda Kabupaten Kendal 3 Sewa Gedung/kantor/tempat Rp 121.253.400,- APBD Kab.. Kendal PENUNJUKAN LANGSUNG

If any offer of securities is made, it shall be pursuant to a definitive final offering circular (the “Offering Circular”) prepared by or on behalf of the DBS Group which would

yang kreatifitasnnya akan menunjukkan belajar dengan penuh kesadaran, kesungguhan, tidak ada paksaan untuk memperoleh tingkat penguasaan pengetahuan dan