BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Di era globalisasi sekarang ini, Indonesia sebagai negara berkembang diharapkan
mampu melaksanakan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup
dalam kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Dalam melaksanakan pembangunan
ekonomi, pemerintah membutuhkan biaya yang diperoleh dari penerimaan sektor
pajak.
Bagi pemerintah, pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara.
Pemungutan pajak serta ketentuan lain yang berhubungan dengan perpajakan. Bagi
setiap warganegara, baik orang pribadi maupun badan, karena pajak merupakan
sebuah kewajiban. Oleh karena itu, setiap warganegara wajib melakukan kewajiban
perpajakannya sesuai peraturan yang berlaku. Pelaporan pajak terkait dengan proses
bisnis yang dijalankan oleh sebuah perusahaan.
Melihat besarnya kontribusi pajak dan demi meningkatkan peranan masyarakat
dalam pembangunan, maka Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berusaha semaksimal
mungkin untuk memfasilitasi wajib pajak agar semakin mudah melaksanakan
kewajiban perpajakannya. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi komputer dan internet. DJP pun
dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Per-6/PJ/2009 tanggal 20 Januari
2009..
E-SPT merupakan data Surat Pemberitahuan wajib pajak dalam bentuk
elektronik yang dibuat dengan aplikasi yang disediakan oleh DJP untuk
memudahkan pengadministrasian dan pelaporan SPT dimana dulu Wajib Pajak harus
mengisi SPT dengan cara manual namun sekarang dapat dilakukan secara
komputerisasi dan menyampaikannya dengan sistem on-line. Terobosan tersebut
diharapkan dapat menjadi solusi agar masyarakat semakin mudah dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya.
Berbagai kemudahan dengan digunakannya e-spt antara lain :
1. User friendly, mudah dalam pengoperasian.
2. Kesalahan-kesalahan penghitungan seperti penjumlahan, pengurangan,
penghitungan PTKP, penghitungan pajak terutang, akan dapat diminimalisir,
sehingga resiko pembetulan SPT karena kesalahan-kesalahan tersebut dapat
dihindari.
3. Mengurangi penggunaan kertas yang tentunya juga akan mengurangi
biayawajib pajak, karena secara umum yang dilaporkan adalah induk SPT saja.
4. Menghemat waktu pekerjaan peng-input-an data-data transaksi yang dilakukan
oleh staf. Akan lebih lama jika Anda meng-input data dengan menggunakan
program excel/word.
6. Adanya support/dukungan apabila ada masalah dengan e-SPT yaitu bisa dengan
bertanya ke Account Representative (AR).
Meskipun dengan berbagai kemudahan tersebut wajib pajak yang menggunakan
elektronik surat pemberitahuan (e – SPT) masih tergolong sedikit atau rendah. Untuk mengetahui permasalahan yang menghamabat wajib pajak dalam menggunakan
e-SPT Pajak Penghasilan.
Menurut Bapak Suhendra Salim.,SE. selaku Kepala Urs. Pajak di PT. INTI
menyatakan bahwa di PT. INTI sendiri masih banyak kendala dan kekeliruan pada
saat pemungut pajak menentukan Nomor Seri Faktur pajak, kemudian rekon antara
hasil input kedalam kompuer tidak sama dengan system application and product di
data processing (SAP). Kemudian dalam menetukan WHT (Widh Holding Tax)
untuk menghitung PPh Pasal 21, Pasal 23, Pasal 26, dan PPh Final Pasal 4(2) juga
masih mengalami kendala. Maka dalam mengatasi kendala yang dihadapi PT. INTI
sendiri sudah mengambil langkah untuk memperbaikinya meskipun cara yang
diambil sifatnya masih manual.
1.2 Tujuan Kerja Praktek
1. Untuk mengetahui prosedur pelaporan SPT PPn dengan menggunakan e – SPT PPn 1111 di PT. INTI (Persero) Bandung.
2. Untuk mengetahui hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan prosedur pelaporan
3. Untuk mengetahui upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi hambatan dalam
prosedur pelaporan e – SPT PPn 1111 di PT. INTI (Persero) Bandung. 1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Adapun kegunaan dari dilaksanakannya kerja praktek ini adalah :
1.3.1 Kegunaan Praktis
Merupakan pengalaman yang berharga dimana penulis dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan memperoleh gambaran yang nyata mengenai
bagaimana penerapan teori-teori yang telah dipelajari terutama dalam meningkatkan
pemahaman dan wawasan keilmuan di bidang perpajakan khususnya tentang
pengaruh penerapan aplikasi e-SPT .yang telah didapatkan dari hasil kerja praktek
selama kurang lebih satu bulan lamanya di PT.INTI (Persero) Bandung.
1.3.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Penulis.
Untuk menambah wawasan baik secara tertulis maupun praktek dilapangan
mengenai faktur pajak. Selain itu penulis dapat mengetahui bagaimana tata
cara pembuatan faktur fajak setandar yang juga berguna dalam menambah
pengalaman dan melatih diri untuk menyusun karya tulis.
2. Bagi Perusahaan.
Diharapkan dapat memberikan beberapa pemikiran bagi kelangsungan
3. Bagi Pembaca/Pihak lain.
Diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi dalam menambah
pengetahuan mengenai faktur pajak standar.
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek 1.4.1 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Lokasi kerja praktek dilakukan di bag. Pajak, Div. Keuangan dan Asuransi
PT. INTI (Persero) Lt. 8 Jl. Moch. Toha No. 77 Bandung.
1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat PT.INTI
Perusahaan didirikan sebagai evolusi dari kerja sama PT. Telekomunikasi dan
Siemen AG pada tahun 1966. Kerja sama ini berlanjut pada pembentukan Pabrik
Telepon dan Telegraf (PTT) sebagai Bagian dari LPP Postel pada tahun 1968.
Pada tahun 1974, bagian ini dipisahkan dari LPP Postel menjadi sebuah
Perseroan Terbatas yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pos dan
Telekomunikasi.
Pendirian Perusahaan ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No: 34 tahun 1974 tanggal 23 September 1974 tentang Penyetoran Modal
Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang
Industri Telekomunikasi dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No: Kep-1771/MK/IV/12/1974 tanggal 28 Desember 1974 tentang Penetapan Modal
Perusahaan Perseroan. Anggaran Dasar Perusahaan dibuat oleh Akta Notaris Pengganti
Warda Sungkar Alurmei, S.H., Nomor 322 tanggal 30 Desember 1974 dan telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: Y.A.5/273/10 tanggal
1 Agustus 1975, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Akta Notaris
persetujuan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor: AHU-40994.A.H.01.02, Tahun 2012 tanggal 27 Juli 2012.
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: 036/MPBUMN/
1988, PT INTI (Persero) dimasukkan ke dalam kelompok Industri Strategis. Pada
tanggal 17 Januari 1998 dikeluarkan sebuah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No: 12 tahun 1998 yang menghilangkan peran departemen teknis dalam mengelola
BUMN. Sebagai tindak lanjutnya, pembinaan INTI beralih ke Kementrian Negara
Pendayagunaan BUMN.
Pada tahun yang sama Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) beralih status
menjadi sebuah Holding Company dengan nama PT. Bahana Pakarya Industri
Strategis (Persero) atau PT. BPIS dan sepuluh BUMN strategis dibawahnya menjadi
anak prusahaan. Kondisi ini berakhir pada tahun 2002, dimana PT. BPIS dibubarkan
pada bulan maret 2002 sesuai peraturan pemerintah Nomor: 52 tahun 2002.
Selanjutnya pengelolaan INTI beralih kembali ke Kementrian Negara Pendayagunaan
BUMN.
Periode 1974-1984
PT INTI (Persero) resmi berdiri pada tanggal 30 Desember tahun 1974, Bidang
usaha INTI meliputi produk-produk radio sonde, radio High Frequency (HF), radio
Very High Frequency (VHF), pesawat telepon dan stasiun bumi untuk Sistem
terakhir ini mencatatkan sejarah dalam perkembangan INTI dengan memberikan
kontribusi pada prestasi penjualan tertinggi di periode ini, yaitu sebesar 24,3 milyar
rupiah di tahun 1981.
Fasilitas produksi yang dimiliki INTI pada periode ini antara lain:
- Pabrik Perakitan Telepon
- Pabrik Perakitan Peralatan Transmisi
- Pabrik Mekanik dan Plastik
- Laboratorium Software Komunikasi Data (PACKSATNET) bekerjasama dengan
Logitech.
Kerjasama Teknologi yang pernah dilakukan pada era ini antara lain dengan
Siemens AG, BTM, PRX, JRC. Pada era tersebut produk Pesawat Telepon Umum Koin
(PTUK) INTI menjadi standar Perumtel (sekarang Telkom).
Periode 1985-1998
Diawali oleh rencana pemerintah untuk melakukan digitalisasi infrastruktur
telekomunikasi di Indonesia dan menunjuk INTI sebagai pemasok tunggal Sentral
Telepon Digital Indonesia (STDI) yang dilaksanakan berdasarkan Technical and
Business Cooperation Agreement (TBCA) dengan Siemens AG.
Fasilitas produksi terbaru yang dimiliki INTI pada masa ini, disamping
fasilitas-fasilitas yang sudah ada sebelumnya, antara lain Pabrik Sentral Telepon
Technology (THT). Pabrik STDI berkapasitas 150.000 Satuan Sambungan Telepon
(SST) ini dibangun pada tahun 1984 dan produksi pertamanya sebesar 10.000 SST
diluncurkan pada tahun 1985.
Di kemudian hari kemampuan pabrik ini dilengkapi juga dengan teknologi
produksi Surface Mounting Technology (SMT). Produk STDI ini berkontribusi sangat
signifikan bagi pertumbuhan penjualan dan laba INTI. Walaupun pada tahun 1990
pemerintah membuka persaingan dengan mengijinkan dua pemasok sentral digital
lainnya, yaitu AT&T dan NEC, namun sampai dengan tahun 1998 INTI masih tetap
menjadi market leader dalam hal pangsa pasar infrastruktur telekomunikasi, yaitu
sebesar 60% dari total pasar nasional.
Dengan memanfaatkan fasilitas pabrik ini pula, ruang lingkup produk INTI
dilengkapi oleh Pulse Code Modulation (PCM), Private Automatic Branch Exchange
(PABX), dan pesawat telepon meja INTI 111 yang semuanya merupakan produk
lisensi dari Siemens AG.
Disamping itu INTI juga memproduksi perangkat-perangkat hasil
pengembangan sendiri seperti Stasiun Bumi Kecil (SBK), High Frequency (HF) Radio,
Digital Microwave Radio (DMR), Sistem Telepon Kendaraan Bergerak (STKB),
Pesawat Telepon Umum Coin Box dan Pesawat Telepon Umum Swalayan (PTUS).
1. Produk sentral;
2. Produk transmisi; dan
3. Produk terminal atau CPE.
Kerjasama Teknologi yang pernah dilakukan pada periode ini antara lain:
- Bidang sentral dengan Siemens AG
- Bidang transmisi dengan Japan Radio Company
- Bidang CPE dengan Siemens AG, BTM, Tamura, Syapura, dan Tatung TEL
Dari ketiga kategori produk tersebut, produk yang memberikan kontribusi
terbesar dalam penjualan PT. INTI adalah produk sentral.
Pada era ini, PT. INTI memiliki reputasi dan prestasi yang signifikan, yaitu :
- Menjadi pionir dalam proses digitalisasi sistem dan jaringan telekomunikasi di
Indonesia.
- Bersama Telkom telah berhasil dalam proyek otomatisasi telepon di seluruh ibu
kota kabupaten dan ibu kota kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.
Pada periode ini, tepatnya tahun 1988, Berdasarkan KEPMEN
036/M-PBUMN/1988, PT. INTI (Persero) masuk ke dalam Industri Strategis. Bisnis Terbesar
pada periode ini adalah Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI). Pada periode ini
pula PT. INTI (Persero) berhasil mengembangkan produk SBK 3 kanal dan Sentral
Periode 1998-2002
Dengan berakhirnya TBCA dengan Siemens AG, INTI mengukuhkan diri
sebagai penyedia solusi engineering, terutama sebagai system integrator untuk
pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, tidak terkecuali
pembangunan infrastruktur telekomunikasi seluler. Tidak kurang dari 2000 BTS telah
dibangun oleh INTI di seluruh penjuru Indonesia. Pada periode ini aktivitas ensiononal
dipersiapkan untuk dipindahkan kepada anak perusahaan PT. INTI (Persero).
Pada tahun 2002, Berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor: 52 Tahun 2002,
Pembubaran PT.BPIS dan PT. INTI di bawah KN. BUMN. Bisnis terbesar pada
periode ini adalah pembangunan jaringan seluler.
Periode 2003-2008
Pada era ini kerjasama teknologi tidak lagi terkonsentrasi pada Siemens, tetapi
dilakukan secara berimbang (multi principal) dengan beberapa perusahaan
multinasional dari Eropa dan Asia. Aktivitas manufaktur tidak lagi ditangani sendiri
oleh INTI, tetapi secara spin-off dengan mendirikan anak-anak perusahaan dan usaha
patungan, seperti:
- Bidang CPE, dibentuk anak perusahaan bernama PT.INTI PISMA
International yang bekerja sama dengan JITech International, bertempat di
- Bidang mekanik dan ension, dibentuk usaha patungan dengan PT PINDAD
bernama PT.IPMS, berkedudukan di Bandung, yang resmi berdiri di bulan Juli
2004.
- Bidang-bidang switching, akses dan transmisi, dirintis kerja sama dengan
beberapa perusahaan multinasional seperti SAGEM, MOTOROLA,
ALCATEL, Ericsson, Samsung.
Bisnis terbesar pada periode ini adalah CDMA. RMJ (regional metro junction)
dan jaringan akses fiber optic dan Out Site Plant (OSP), digital microwave link,
pembangunan tower nasional, CME dan power supply serta indoor coverage.
Periode 2009-sekarang
PT INTI (Persero) memantapkan langkahnya untuk memasuki bisnis solusi
Engineering, sistem integrator dan pengembangan produk-produk genuine. Beberapa
produk genuine unggulan PT INTI antara lain: Smart PBX, GPA, IPUMC, FFWS,
I-PERISALAH, KWH Meter, dan MSAN.
Sebagai sistem integrator, PT INTI (Persero) memfokuskan diri pada segmen
pasar TELCO, CELCO dan Private Enterprise. Untuk pasar TELCO, PT INTI
(Persero) menginisiasi ide Modernisasi Jaringan akses tembaga milik PT. Telkom, Tbk
di seluruh Indonesia menjadi jaringan akses fiber optic dengan menggunakan teknologi
MSAN, GPON dan FTTH (Fiber To The Home) dengan pola Trade In Trade Off atau
Melalui Proyek TITO ini telah modernisasi jaringan akses lebih dari 400 ribu
sambungan di 8 STO pada akhir tahun 2012. Dan melalui proyek ini PT INTI (Persero)
kembali membangun kemampuan di dalam industry telekomunikasi antara lain: Fiber
Termination Management (FTM), Optical Splitter, Fiber Optic Accesoris, Optical
Network Termination (ONT), Optical Dropp Cable, Fiber Management System (FMS).
Di sektor CELCO, PT INTI (Persero) menginisiasi proyek Rural BTS untuk PT
Indosat, membangun OSP (outside plant) fiber optic backbone untuk BTS untuk PT.
Telkomsel dan PT. XL Axiata, serta menyediakan ension untuk operator selular
tersebut. Untuk segmen pasar Private & Enterprise, PT INTI (Persero) menyediakan
solusi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) untuk PT. PLN, menyediakan layanan
pengelolaan perangkat IT PT. Telkom dengan pola seat management yang berupa
pengelolaan sekitar 35.000 seat (meliputi ension, laptop, printer maupun proyektor)
dari mulai instalasi, application management, dan dismantle.
Selain itu, PT INTI (Persero) memiliki solusi Smart Clinic yang diperuntukkan
bagi pengelola layanan kesehatan seperti rumah sakit maupun poliklinik.
2.2 Struktur Organisasi PT.INTI
Suatu Struktur organisasi dalam perusahaan merupakan hal yang terpenting,
struktur organisasi merupakan bangunan fungsi bagian-bagian manajemen yang
tersusun dari suatu kesatuan hubungan yang menunjukan tingkatan fungsi, tugas,
I . Ka Divisi Keuangan, membawahi:
1. Kabag. Pajak & Asuransi, membawahi:
a. Kaur. Asuransi.
b. Kaur. Pajak I.
c. Kaur. Pajak II.
2. Kabag. Penagihan & Penerimaan, membawahi:
a. Kaur. Penagihan I.
b. Kaur. Penagihan II.
c. Kaur. Penagihan III.
3. Kabag. Pendanaan Oprasional, membawahi:
a. Kaur. Bendahara.
b. Kaur. Verifikasi I.
c. Kaur. Verifikasi II.
4. Kabag. Strategi Pendanaan, membawahi:
a. Kaur. Pengelolaan dana.
2.3 Uraian Tugas PT.INTI
Uraian tugas pada PT.Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) adalah sebagai
berikut:
2.3.1 Kadiv Keuangan
a. Memimpin, mengelola, merencanakan dan mengkoordinasikan Divisi
Keuangan meliputi kegiatan penagihan dan penerimaan, strategi pendanaan,
pajak dan asuransi serta pendanaan operasional.
b. Memperkirakan Strategi bisnis dan arah kebijakan strategis sebagai salah satu
pedoman kegiatan bisnis perusahaan.
c. Merencanakan dan mengevaluasi Rencana Jangka Panjang dan Rencana Jangka
Pendek bidang Keuangan.
d. Melakukan koordinasi dengan unit-unit di lingkungan perusahaan dalam
rangka melaksanakan dan meningkatkan performansi serta memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi dalam bidang penagihan, pendanaan, pajak dan
asuransi.
e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
unit kerjanya.
f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
g. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh Direksi.
h. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.
2.3.2 Kabag Pajak dan Asuransi
a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Pajak dan Asuransi.
b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Pajak.
c. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Asuransi.
d. Mengajukan ijin prinsip sebagai dasar Pembebasan PPh 22 Imporuntuk Divisi
Pengadaan dan Logistik
e. Mengajukan Surat Keterangan Bebas PPh Dalam Negeri dan PPh 23 Wajib
Bayar untuk unit Penagihan.
f. Penyelesaian Pemeriksaan Pajak (Rampung ) dan Restitusi dari KPP BUMN
dan Kas Negara ke Kas PT.INTI.
g. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya
dan Investasi (RKAP) unitnya.
h. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
i. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Implementasi SAP diantaranya :
- Melakukan Display project di system operasional;
- Membuat Purchase Requisition Asuransi
- Melakukan Entry Service Acceptance Asuransi
- Melakukan Approval Service Acceptance Asuransi
- Melakukan Display Report Purchasing
- Melakukan Park dan Posting GL Tax Document
- Melakukan Display Faktur Pajak PPN
- Membuat DMEE File dari SAP ke e-SPT PPN dan PPh Masa Bulanan
- Melakukan Print Out Bukti Potong PPh
- Melakukan Print Surat Setoran Pajak
- Melakukan Display GL Account
- Melakukan Display Jurnal GL
- Melakukan Display AR/AP Balance
- Melakukan Display Report Asset
- Melakukan Display Laporan Keuangan
j. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan
2.3.3 Kabag Penagihan Dan Penerimaan
a. Memimpin,mengelola dan merencanakan kegiatan Penagihan dan Penerimaan
Celco dan Private Enterprises.
b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan pembuatan dokumen penagihan ke pelanggan beserta
kelengkapan dan ketentuan dalam kontrak.
c. Merencanakan,mengorganisasikan,mengendalikan kegiatan yang berhubungan
dengan tagihan yang diterima.
d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya
dan Investasi (RKAP) unitnya.
e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
unit kerjanya.
f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Implementasi SAP diantaranya :
- Mengecek Info Project di system operasional
- Melakukan maintenance master data customer;
- Melakukan cek Customer Balance
- Melakukan Proses AR
- Melakukan Posting AR
- Melakukan Print Invoice, Kwitansi dan Faktur Pajak
- Melakukan Post with clearing AR
- Melakukan Display GL Journal
- Melakukan Incoming Payment
- Melakukan cek AR line item
- Melakukan Print ulang Invoice, Kwitansi dan Faktur Pajak
g. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.
h. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.
2.3.4 Kabag Pendanaan Operasional
a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Pendanaan Operasional.
b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan verifikasi pembayaran dan penerimaan keuangan dari
pihak internal/eksternal perusahaan.
c. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan fungsi bendahara (pembayaran / penerimaan dan
penyimpanan uang).
d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya
dan Investasi (RKAP) unitnya
e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
unit kerjanya.
f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Implementasi SAP
g. Laporan penyelesaian tugas khusus/tambahan
h. Jam pelatihan; Jumlah Promosi; Indek Pemenuhan Kompetensi;
2.3.5 Kabag Strategi Pendanaan
a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Strategi Pendanaan.
b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Perencanaan Keuangan.
c. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Pengelolaan Dana.
d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya
dan Investasi (RKAP) unitnya.
e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
unit kerjanya.
f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Implementasi SAP.
h. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.
2.3.6 Kaur Asuransi
a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Asuransi.
b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Asuransi.
c. Melakukan verifikasi Voucher Pembayaran Asuransi.
d. Membantu pengurusan Klaim Asuransi.
e. Rekonsiliasi atas outstanding premi dengan pihak Perusahaan Asuransi.
f. Menerbitkan SPPA/SPK Asuransi.
g. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya
dan Investasi (RKAP) unitnya.
h. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
unit kerjanya.
i. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Implementasi SAP.
j. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.
k. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.
2.3.7 Kaur Pajak 1
b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Pajak.
c. Mengajukan ijin prinsip sebagai dasar Pembebasan PPh 22 Impor untuk Divisi
Pengadaan dan Logistik
d. Mengajukan Surat Keterangan Bebas PPh Dalam Negeri dan PPh 23 Wajib
Bayar untuk unit Penagihan.
e. Membantu kelengkapan Dokumen Pajak untuk persiapan Tender Divisi
Pemasaran.
f. Melakukan verifikasi Pajak Faktur Penjualan (sebelum di tagihkan) dari unit
Penagihan.
g. Melakukan verifikasi Pengajuan Uang Muka Impor (sebelum di bayarkan) dari
unit Logistik.
h. Membuat Rekapitulasi Setoran Pajak (ke Bank/Kantor Pos).
i. Membuat Laporan SPT Masa ke KPP BUMN (Madya Bandung).
j. Menyediakan data untuk Auditor Pajak dalam rangka penyelesaian Penarikan.
k. Retur Pajak (Rampung) dari Kas Negara.
l. Menyetorkan PBB Tegallega dan Palasari ke KPP Pratama Karees dan KPP
Pratama Soreang.
m. Rekonsiliasi pajak dengan Akuntansi.
o. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya
dan Investasi (RKAP) unitnya.
p. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
unit kerjanya.
q. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Implementasi SAP.
r. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.
s. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.
2.3.8 Kaur Pajak 2
a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Pajak.
b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Pajak.
c. Mengajukan ijin prinsip sebagai dasar Pembebasan PPh 22 Impor untuk Divisi
Pengadaan dan Logistik
d. Mengajukan Surat Keterangan Bebas PPh Dalam Negeri dan PPh 23 Wajib
Bayar untuk unit Penagihan.
e. Membantu kelengkapan Dokumen Pajak untuk persiapan Tender Divisi
f. Melakukan verifikasi Pajak Faktur Penjualan (sebelum di tagihkan) dari unit
Penagihan.
g. Melakukan verifikasi Pengajuan Uang Muka Impor (sebelum di bayarkan) dari
unit Logistik.
h. Membuat Rekapitulasi Setoran Pajak (ke Bank/Kantor Pos).
i. Membuat Laporan SPT Masa ke KPP BUMN (Madya Bandung).
j. Menyediakan data untuk Auditor Pajak dalam rangka penyelesaian Penarikan.
k. Retur Pajak (Rampung) dari Kas Negara.
l. Menyetorkan PBB Tegallega dan Palasari ke KPP Pratama Karees dan KPP
Pratama Soreang.
m. Rekonsiliasi pajak dengan Akuntansi.
n. Membuat Laporan SPT Badan Tahunan.
o. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya
dan Investasi (RKAP) unitnya.
p. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
unit kerjanya.
q. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Implementasi SAP.
s. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.
2.3.9 Kaur Penagihan 1
a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Penagihan Telco 1.
b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan pembuatan dokumen penagihan ke pelanggan beserta
kelengkapan dan ketentuan dalam kontrak.
c. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan tagihan yang diterima.
d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya
dan Investasi (RKAP) unitnya.
e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
unit kerjanya.
f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Implementasi SAP.
g. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.
h. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.
2.3.10 Kaur Penagihan 2
b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan pembuatan dokumen penagihan ke pelanggan beserta
kelengkapan dan ketentuan dalam kontrak.
c. Merencanakan,mengorganisasikan,mengendalikan kegiatan yang berhubungan
dengan tagihan yang diterima.
d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya
dan Investasi (RKAP) unitnya.
e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
unit kerjanya.
f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Implementasi SAP.
g. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.
h. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.
2.3.11 Kaur Penagihan 3
a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Penagihan dan penerimaan.
b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan pembuatan dokumen penagihan ke pelanggan beserta
c. Merencanakan,mengorganisasikan,mengendalikan kegiatan yang berhubungan
dengan tagihan yang diterima.
d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya
dan Investasi (RKAP) unitnya.
e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
unit kerjanya.
f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Implementasi SAP.
g. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.
h. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.
2.3.12 Kaur Bendahara
a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Bendahara.
b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan fungsi bendahara (pembayaran / penerimaan dan
penyimpanan uang).
c. Menyusun laporan posisi Kas Harian dan Bank.
d. Menyusun Laporan Bulanan dan rekonsiliasi Kas Bulanan dengan unit
e. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya
dan Investasi (RKAP) unitnya.
f. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
unit kerjanya.
g. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Implementasi SAP.
h. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.
i. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.
2.3.13 Kaur Verifikasi 1
a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Verifikasi Vendor.
b. Melakukan verifikasi pembayaran dan penerimaan keuangan atas kegiatan
Direktorat Operasi.
c. Melakukan monitoring SPK yang pembayarannya lebih dari satu kali.
d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya
dan Investasi (RKAP) unitnya.
e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Implementasi SAP.
g. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.
h. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.
2.3.14 Kaur Verifikasi 2
a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Verifikasi Internal.
b. Melakukan verifikasi pembayaran dan penerimaan keuangan atas kegiatan Non
Direktorat Operasi.
c. Melakukan monitoring SPK yang pembayarannya lebih dari satu kali.
d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya
dan Investasi (RKAP) unitnya.
e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
unit kerjanya.
f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Implementasi SAP.
g. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.
2.3.15 Kaur Pengelolaan Dana
a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Pengelolaan Dana.
b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Pengelolaan Dana.
c. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya
dan Investasi (RKAP) unitnya.
d. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
unit kerjanya.
e. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Implementasi SAP
f. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.
g. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.
2.3.16 Kaur Perencanaan Keuangan
a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Perencanaan Keuangan.
b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Perencanaan Keuangan.
c. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya
d. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan
meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan
(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di
unit kerjanya.
e. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang
berhubungan dengan Implementasi SAP.
f. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.
g. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.
2.4 Aspek Kegiatan PT.INTI
PT. INTI (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
berada dibawah pengelolaan industri telekomunikasi sinergis (BPIS) yang bergerak
dibidang peralatan telekomunikasi. PT. INTI (Persero) merupakan salah satu badan
yang berdiri sendiri dengan status perusahaan perseroan yang menjelma dari kegiatan
dengan perusahaan telekomunikasi.
Sejak berkembangnya tren konvergensi antara teknologi telekomunikasi dan
teknologi informasi (IT), PT. INTI telah melakukan perubahan orientasi bisnis dari
yang semula berbasis pure manufacture menjadi sebuah industri yang berbasis solusi
kesisteman, khususnya dalam bidang sistem infokom dan integrasi teknologi. Sehingga
kini, PT.INTI merupakan perusahaan penyedia barang dan jasa dalam industri
telekomunikasi dan memiliki pelanggan utama para operator besar, seperti Telkom,
INTI merambah perusahaan swasta maupun instansi yang tidak bergerak dalam
industri telekomunikasi namun membutuhkan peralatan maupun jasa telekomunikasi.
PT. INTI (Persero) bergerak dalam bidang manufaktur dan assembling
perangkat telekomunikasi, barang-barang elektonika serta pelayanan jasa instalasi.
Sebagian komponen didatangkan dari luar negeri dalam bentuk Completely Knocked
Down (KCD). Dimana komponennya adalah komponen impor yang selanjutnya
dilakukan perakitan menjadi hasil selesai, dan Semi Knocked Down (SKD), dimana
sebagian komponen impor dari negara yang sama.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut PT. INTI (Persero) bekerjasama dalam
bidang teknik dengan beberapa perusahaan dari negara lain, diantaranya Siemens AG
(Jerman), Japan Radio Co. Ltd (Jepang), Motorola, Ericsson, dan Alcatel. Dalam hal
ini PT. INTI (Persero) telah mampu memproduksi berbagai macam perangkat dan
peralatan serta jasa telekomunikasi yang pemasarannya tidak hanya terbatas pada
sektor pemerintah saja, namun juga melayani sektor umum dan swasta.
PT. INTI (Persero) Bandung telah banyak memproduksi berbagai
produk-produk telekomunikasi maupun alat penunjang peralatan telekomunikasi. Namun
dengan seiring berkembangnya globalisasi terdapat banyak persaingan dengan
perusahaan luar, oleh karena itu PT. INTI (Persero) memutuskan untuk
2.4.1 Produk yang dipasarkan oleh Probis Properti
- Menyewakan ruang perkantoran
- Menyewakan gudang
- Menyewakan kendaraan
- Menyewakan ruang seminar atau pesta
- Menyewakan lahan
2.4.2 Cara Pemasaran Probis Properti
Yaitu dengan cara memberikan penawaran harga kepada publik atau umum
dengan mempromosikan melalui iklan, pembuatan brosur, melalui media cetak atau
elektronik agar melakukan optimasi lahan ruangan dan bidang keuangan untuk
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Landasan Teori 3.1.1 Pengertian Prosedur
Prosedur menurut Mulyadi, (2010:5) adalah suatu urutan kegiatan klerikal,
biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat
untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi
berulang-ulang.
Sedangkan menurut Zaki Baridwan (2009:30), prosedur merupakan suatu
urutan-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam
suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam
terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu
kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih
yang disusun untuk mejamin adanya perlakuan yang seragam pada transaksi-transaksi
3.1.2 Pengertian Surat Pemberitahuan
Surat Pemberitahuan menurut Undang - Undang No 16 tahun 2009 mengenai
KUP Pasal 1 angka 11 dan PMK No. 152/pmk./03/2009 adalah surat yang oleh Wajib
Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan pembayaran pajak, Orang
Pribadi dan atau bukan Orang Pribadi, atau bukan harta dan kewajiban sesuai dengan
ketentuan perundang – undangan pajak.
Dari Definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa SPT merupakan surat
yang digunakan WP untuk melaporkan penghitungan dan atau
pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan
kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
3.1.3 Pengertian Laporan.
Menurut Mulyadi (2008 : 5) menuliskan, laporan adalah keluaran sistem
informasi akuntansi dan berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar
monitor komputer.
Menurut Jones (2008 : 250) yang diterjemahkan oleh Rama, berpendapat
bahwa laporan adalah presentasi data yang telah terformat dan terorganisasi dengan
baik.
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan adalah dokumen
yang terbentuk dari data yang ada pada database yangtelah terformat dan terorganisir
3.1.4 Pengertian Pajak Penghasilan.
Menurut Siti Resmi (2009:88) pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan
terhadap subjek pajak atau penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam satu tahun
pajak.
Menurut Siti Resmi (2009:88) pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan
terhadap subjek pajak atau penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam satu tahun
pajak.
Dapat disimpulkan bahwa Pajak penghasilan adalah Kontribusi wajib kepada
Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan atas setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima wajib pajak dalam negeri atau luar negeri yang dapat dipakai
konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak dengan nama dan bentuk apapun
dengan merujuk pada Undang-undang pajak penghasilan.
3.2 Hasil Pelaksanaan Dan Pembahasan Kerja Praktek
E-SPT merupakan data Surat Pemberitahuan wajib pajak dalam bentuk
elektronik yang dibuat dengan aplikasi yang disediakan oleh DJP untuk memudahkan
pengadministrasian dan pelaporan. SPT dimana dulu Wajib Pajak harus mengisi SPT
dengan cara manual namun sekarang dapat dilakukan secara komputerisasi dan
menyampaikannya dengan sistem on-line. Terobosan tersebut diharapkan dapat
menjadi solusi agar masyarakat semakin mudah dalam memenuhi kewajiban
Berbagai kemudahan dengan digunakannya e-spt antara lain :
1. User friendly, mudah dalam pengoperasian.
2. Kesalahan-kesalahan penghitungan seperti penjumlahan, pengurangan,
penghitungan PTKP, penghitungan pajak terutang, akan dapat diminimalisir,
sehingga resiko pembetulan SPT karena kesalahan-kesalahan tersebut dapat
dihindari.
3. Mengurangi penggunaan kertas yang tentunya juga akan mengurangi
biayawajib pajak, karena secara umum yang dilaporkan adalah induk SPT
saja.
4. Menghemat waktu pekerjaan peng-input-an data-data transaksi yang
dilakukan oleh staf. Akan lebih lama jika Anda meng-input data dengan
menggunakan program excel/word.
5. Arsip/file laporan pajak akan tersimpan dalam database.
6. Adanya support/dukungan apabila ada masalah dengan e-SPT yaitu bisa
dengan bertanya ke Account Representative (AR).
Meskipun dengan berbagai kemudahan tersebut wajib pajak yang menggunakan
elektronik surat pemberitahuan (e – SPT) masih tergolong sedikit atau rendah. Untuk mengetahui permasalahan yang menghamabat wajib pajak dalam menggunakan
3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
Hasil dari pelaksanaan kerja praktek yang sudah dilakukan oleh penulis selama
Praktek di PT. INTI (Persero) adalah sebagai berikut:
3.2.1.1 Prosedur Pelaporan SPT Menggunakan Elektronik Surat
Pemberitahuan (E – SPT PPn ) 1111 Pada Pt. Inti (Persero) Bandung.
Menurut surat keputusan Direksi Divisi Keuangan No. KN/2009 Prosedur
Pelaporan SPT PPn di PT. INTI (Persero) adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan
sehubungan dengan kewajiban menghitung, menyetor dan melaporkan dengan
prosedur sebagai berikut:
1. Bagian pajak dan asuransi
a. Menerbitkan SPT PPn Masa lengkap, Surat Setoran Pajak (SSP) dan rencana
pembayaran.
b. Menerbitkan bukti pengeluaran keuangan (voucher), SPT Masa, SSP, dan
rekap rencana pembayaran diserahkan kepada bagian pendanaan operasional
untuk proses penerbitan giro.
c. Menerima copy Giro atau Surat Transfer dari bagian pendanaan Operasional.
d. Menyerahkan copy Giro dan Surat Setoran Pajak (SSP) rangkap 5 (lima)
kepada Bank Persepsi PT. Posindo paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya
sebagai pembayaran pajak.
e. Menerima SSP yang sudah ditandatangani dan cap Bank Persepsi PT.
1) Lembar ke-1 untuk arsip wajib pajak.
2) Lembar ke-3 untuk kantor pelayanan pajak.
3) Lembar ke-5 untuk pihak lain/WP.
f. Melaporkan SPT PPn Masa paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya ke
kantor pelayanan pajak (KPP) BUMN Jakarta dengan dokumen sebagai
berikut:
1) SPT PPn Masa yang telah ditandatangan dan di cap
2) SSP lembar ke-3
3) CD/soft copy
g. Menerima bukti surat penerimaan pelaporan dari kantor pelayanan pajak
(KPP BUMN) bahwa PT. INTI (Persero) telah melaporkan e – SPT PPn Masa
dan siap diarsip.
2. Bagian Pendanaan Operasional
a. Menerima bukti pengeluaran keuangan dan dokumen pajak asli dari bagian
pajak dan asuransi.
b. Menerbitkan giro dan menyetorkan kepada Bank Persepsi PT. Posindo, Bank
memberi cap lunas pada Giro.
c. Menyerahkan Giro pembayaran pajak dan dokumen pajak ke bagian pajak dan
3.2.1.2 Hambatan yang dihadapi dalam Pelaksanaan Prosedur Pelaporan SPT PPn dengan menggunakan e – SPT PPn 1111 di PT. INTI (Persero) Bandung.
Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi kendala/permasalahan dalam
pelaksanaan Prosedur Pelaporan SPT PPn di PT. INTI (Persero):
1. Kekeliruan pemungut pajak dalam menentukan nomor seri faktur fajak.
2. Rekon antara hasil input kedalam kompuer dengan SAP (System Application and
Produck) tidak sama.
3. Kekeliruan dalam Menentukan WHT (width holding tax) untuk menghitung PPh
Pasal 21, Pasal 23, Pasal 26 dan pasal 4(2) Final dimana WHT ini merupakan
kode yang berguna untuk mengelompokan jenis dari transaksi yang dilakukan.
3.2.1.3 Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam prosedur pelaporan SPT PPn dengan menggunakan e – SPT PPn 1111 di PT. INTI (Persero) Bandung.
Untuk mengatasi hambatan prosedur pelaporan SPT PPn di PT. INTI
(Persero) adalah sebagai berikut:
1. Mengganti nomor seri faktur pajak dengan nomor seri asli dan terlebih dahulu
menjelaskan kepada vendor mengenai pengoreksian nomor seri faktur pajak.
2. Melakukan rekon atau pembetulan ke bagian logistik terkait pekerjaan vendor
3. Untuk saat ini, belum ada upaya yang bisa dilakukan secara otomatis selain
menghitung manual dan memeriksa dokumen sdengan teliti sebelum di input
karena, untuk menghitung PPh dibutuhkan List WHT sebagai pedoman dalam
pengisian di lembar bukti potong.
3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek
3.2.2.1 Prosedur Pelaporan SPT PPn dengan Menggunakan e – SPT PPn 1111 di PT. INTI (Persero) Bandung.
e-SPT menurut Direktur Jendral Pajak (DJP) yang dikutip dari (
www.online-pajak.com ) adalah Surat Pemberitahuan beserta lampirannya dalam bentuk digital
dan dilaporkan secara elektronik atau dengan menggunakan media komputer yang
digunakan untuk membantu wajib pajak dalam melaporkan perhitungan dan
pembayaran pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
1. Wajib Pajak melakukan instalasi aplikasi e-SPT pada sistem komputer dan
merekam data-data antara lain identitas Wajib Pajak, bukti potong, faktur pajak,
dan data perpajakan lain.
2. Wajib Pajak yang telah memiliki sistem administrasi keuangan/perpajakan
masingmasing dapat melakukan proses impor data dari sistem yang dimiliki ke
dalam aplikasi e-SPT dengan berpedoman kepada format data sesuai dengan
3. Wajib Pajak mencetak bukti pemotongan/pemungutan dengan menggunakan
aplikasi e-SPT dan menyampaikannya kepada pihak yang dipotong atau dipungut.
4. Wajib Pajak mencetak formulir Induk SPT menggunakan aplikasi e-SPT. Wajib
Pajak melaporkan SPT dengan menggunakan media elektronik ke KPP dengan
membawa Formulir induk SPT hasil cetakan e-SPT yang telah ditandatangani
beserta file data SPT.
Prosedur Pelaporan SPT Menggunakan e – SPT PPn dilakukan oleh Bagian Pajak
dan asuransi, yang menerbitkan SPT PPn Masa lengkap, Surat Setoran Pajak
(SSP) dan rencana pembayaran dan dilakukan oleh Bagian Pendanaan Oprasional,
yang menerima bukti pengeluaran keuangan dan dokumen pajak asli dari bagian
pajak dan asuransi.
Dalam prakteknya Prosedur Pelaporan SPT PPn di PT. INTI tentu dapat
terjadi perbedaan antara teori dengan Aplikasinya. Hal tersebut bisa terjadi karena
dalam teori memberikan gambaran yang sempurna tentang sebuah prosedur yang
berlaku diperusahaan. Dalam kenyataannya, penerapan prosedur disesuaikan dengan
kondisi perusahaan, baik internal maupun eksternal dengan tidak mengabaikan
3.2.2.2 Hambatan Terkait dalam Prosedur Pelaporan SPT PPn dengan menggunakan e-SPT 1111 di PT. INTI (Persero)
Hambatan terkait prosedur pelaporan SPT PPn di PT. INTI timbul dari
pemungut pajak dalam menentukan nomor seri faktur pajak dan dalam menentukan
golongan nomor faktur pajak sehingga harus di cek dan di input ulang dengan
mengganti nomor faktur yang salah secara manual. Rekon antara hasil input data
kedalam kompuer dengan SAP tidak sama.
Kekeliruan dalam menentukan WHT (width Holding Tax) juga sangat
mempengaruhi kinerja. WHT sendiri merupakan nomor kode yang menunjukan
golongan suatu jenis bidang dalam pekerjaan karena itu apabila keliru/salah dalam
menentukan WHT akan sangat beresiko.
3.2.2.3 Upaya Yang Dilakukan Oleh Perusahaan
Upaya yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan Prosedur Pelaporan
SPT PPn di PT. INTI. Diantaranya Mengganti nomor seri faktur pajak dengan nomor
seri asli secara manual oleh perusahaan dengan terlebih dahulu menjelaskan kepada
vendor mengenai pengoreksian nomor seri faktur pajak yang bersangkutan kemudian
melakukan rekon atau pembetulan ke bagian logistik terkait pekerjaan vendor dengan
melihat surat pesanan (Purhase Order). Untuk saat ini, belum ada upaya yang bisa
dokumen dengan teliti sebelum di input karena, untuk menghitung PPh dibutuhkan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diuraikan pada BAB III, maka penulis dapat
menarik kesimpulan prosedur pelaporan surat pemberitahuan pajak penghasilan
(SPT PPn) dengan menggunakan Elektronik Surat Pemberitahuan (E – SPT PPn
1111) Pada PT. INTI (Persero) Bandung.
1. Prosedur Pelaporan e – SPT PPn di PT. INTI (persero) Bandung yaitu bagian pajak dan asuransi membuat bukti pengeluaran keuangan, menyerahkan
kebagian pendanaan dan operasiaonal yang kemudian menyusun giro dan
menyetorkan kepada Bank Persepsi PT. Posindo serta menyerahkan giro
pembayaran pajak dan dokumen pajak kebagian pajak dan asuransi.
2. Hambatan dalam Pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan yang
terjadi di PT. INTI adalah timbul dari pemungut pajak dalam menentukan nomor
seri faktur pajak dan dalam menentukan golongan nomor faktur pajak sehingga
harus di cek dan di input ulang dengan mengganti nomor faktur yang salah secara
manual. Rekon antara hasil input data kedalam komputer dengan SAP tidak
3. Upaya yang telah dilakukan oleh PT. INTI (Persero) adalah Mengganti nomor
seri faktur pajak dengan nomor seri asli secara manual oleh perusahaan dengan
terlebih dahulu menjelaskan kepada vendor mengenai pengoreksian nomor seri
faktur pajak yang bersangkutan kemudian melakukan rekon atau pembetulan ke
bagian logistik terkait pekerjaan vendor dengan melihat surat pesanan (Purhase
Order). menghitung manual dan memeriksa dokumen dengan teliti sebelum di
input untuk menghitung PPh dibutuhkan List WHT sebagai pedoman dalam
pengisian di lembar bukti potong.
4.2 Saran
Saran yang akan disampaikan kepada PT. INTI khususnya pada bagian pajak
dan asuransi tempat penulis melaksanakan PKL,
1. sebaiknya dalam melakukan aktivitas pemasukan data kedalam program e – SPT terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan ulang, agar tidak terjadi keesalahan
input data.
2. mahasiswa/i yang melaksanakan PKL, agar diberi pembekalan dan pengarahan
yang cukup untuk meminimalisir kesalahan input data akibat perbedaan
identitas maupun nominal.
3. Perbaikan maupun peremajaan komputer – komputer yang sudah lama, supaya
lebih diperhatikan kondisinya apakah masih bisa digunakan dengan baik atau
supaya dalam melakukan peng-inputan data tidak terjadi kesalahan yang
diakibatkan oleh lambatnya kinerja komputer yang sudah tidak layak untuk
LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK
Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Dalam Jenjang SI
Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh:
KURNA KURNIA 21112090
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN KEASLIAN SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI DAFTAR GAMBAR
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ... 3
1.3 Kegunaan Kuliah Kerja Praktek ... 4
1.3.1 Kegunaan Praktis ... 4
1.3.2 Kegunaan Akademis ... 4
1.4.1 Tempat Pelaksanaan Kerja PrakteK ... 5
1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Industri Telekomunikasi (INTI) ... 6
2.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan PT.INTI ... 13
2.3.Uraian Tugas Perusahaan ... 15
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan ... 31
BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK 3.1 Landasan Teori ... 34
3.1.1 Pengertian Prosedur ... 34
3.1.2 Pengertian surat Pemberitahuan ... 35
3.1.3 Penngertian Laporan ... 35
3.1.4 Pengertian Pajak Penghasilan ... 36
3.2 Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan Kerja Praktek... 36
3.2.1.1 Prosedur Pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT PPn)
di PT.INTI (Persero) Bandung. ... 38
3.2.1.2 Hambatan yang terjadi di lapangan ... 40
3.2.1.3 Upaya Yang Telah dilakuakan Perusahaan Untuk mengatasi Hambatan ... 40
3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek ... 41
3.2.2.1 Prosedur perhitungan PPh pasal 23 pada PT.INTI Bandung ... 41
3.2.2.2 Hambatan yang Terjadi di Lapangan ... 43
3.2.2.3 Upaya yang di lakukan perusahaan untuk mengatasi hambatan ... 43
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 45
4.2 Saran ... 46
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Permohonan Kuliah Kerja Praktek ... 48
Lampiran 2 Jawaban Kesediaan Kuliah Kerja Praktek ... 49
Lampiran 3 Daftar Kehadiran Mahasiswa ... 50
Lampiran 4 Surat Keterangan Hasil Kuliah Kerja Praktek dari dosen Pembimbing 51 Lampuran 5 Berita Acara Bimbingan Kerja Praktek dari Perusahaan... 52
Lampiran 6 Surat Keterangan Hasil Kuliah Kerja Praktek dari Perusahaan ... 53
Lampiran 7 Faktur Pajak ... 54
Lampiran 8 Rekapitulasi Penyerahan dan Perolehan ... 55
Lampiran 9 Giro ... 56
Lampiran 10 SPT PPn Lembar 1 ... 57
Lampiran 11 SSP Masa PPn ... 58
Lampiran 12 Faktur Pajak Masukan ... 59
Lampiran 13 Faktur Pajak Keluaran ... 60
Lampiran 14 Surat Balasan Penerimaan Kerja Praktek ... 61
Lampiran 15 Daftar Hadir PT. INTI ... 62
Lampiran 16 Daftar Permohonan Survey awal Penelitian ... 63
Lampiran 17 Surat Balasan Penerimaan Kerja Praktek ... 64
DAFTAR PUSTAKA
Agustinus dan kurniawan, 2011, Faktur Pajak dan SPT Masa PPn,
Andi, Yogyakarta.
Mardiasmo, 2008, Perpajakan (Edisi Revisi), Andi offset, Yogyakarta.
______________, 2011, Perpajakan (Edisi Revisi), Andi offset,
Yogyakarta.
Muljono, Djoko 2007, Ketentuan Umum Perpajakan, Andi offset,
Yogyakarta.
Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati, 2009, Perpajakan Teori dan
Teknis Penghitungan, Graha Ilmu Bandung.
http://www.inti.co.id/index.php/who-we-are/visi-misi
diakses selasa, 22
September 2015 pukul 17.23
http://www.pajak.go.id/
diakses kamis, 8 Oktober 2015 pukul 01.45
www.online-pajak.com
Diakses senin, 30 November 20015 puku
Nama : Kurna Kurnia
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 8 Agustus 1993
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat Rumah :Kp. Ciparang. Ds. Ganjarsari. Kec. Cikalongwetan.
Telepon : 08950446107
E-mail : Radenkurnaaa@gmail.com / kurnakey@yahoo.co.id
Pendidikan Formal
Tahun 1998-2000, TK Pangheotan Cikalongwetan
Tahun 2001-2007, SD N 1 Ciparang, cikalongwetan
Tahun 2007-2009, SMP Negeri 4 Darangdan Purwakarta
Tahun 2010-2012, SMA Negeri 1 Cisarua Bandung
Tahun 2012-sekarang Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Yang Menyatakan
KURNA KURNIA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, dan atas petunjuk dan Ridho-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan sebagai hasil dari Kuliah Kerja Praktek (KKP)
tersebut dengan judul “PROSEDUR PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN
PAJAK PENGHASILAN (SPT PPn) DENGAN MENGGUNAKAN E – SPT PPn
1111 PADA PT.INTI (Persero) BANDUNG.” Laporan ini disusun berdasarkan
pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang penulis laksanakan di kantor
PT. INTI (Persero) Bandung.
Dalam penyusunan Laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan. Untuk
itu penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar laporan
ini dapat tersusun dengan lebih baik.
Selama penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak , baik berupa dorongan moril maupun
materil. Sehingga, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
dengan segala kerendahan hati kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Utama Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Dr.Siti Kurnia Rahayu,SE.,M.Ak.,Ak.,CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
4. Wati Aris Astuti, S.E., M.Si., selaku Dosen Wali ak3 Program Studi Akuntansi
Universitas Komputer Indonesia.
5. Dian Dwinita Kurniawaty.,SE.,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis selama penyusunan laporan.
6. Staf Dosen Pengajar yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman serta
dukungan kepada penulis selama kuliah.
7. Kepada Pak Rachmat Sugiarto , Pak Aan Rusmawan dan Pak Suhendra Salim
yang telah membantu penulis selama melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di
PT. INTI.
8. Staf PT INTI bagian keuangan dan Pajak yang telah membantu penulis dalam
mendapatkan data-data instansi dan pengalaman kerja selama di PT. INTI.
9. Kedua orang tua, yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis
dalam menyusun laporan Kuliah kerja Praktek (KKP) ini.
10. Sekretariat Jurusan Akuntansi Unikom yang telah membantu penulis sehingga
11. Untuk teman-teman ak3 yang selama ini sama-sama berjuang dan memberikan
masukan-masukan yang sangat berarti bagi penulis.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlimpah bagi orang-orang yang telah
membantu penulis dengan segala keikhlasan dan kesabarannya dalam penyusunan
Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.
Bandung, Desember 2015 Penulis