• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pengadaan Barang Pada CV. Maha Meru.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pengadaan Barang Pada CV. Maha Meru."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

KERJA PRAKTEK

Oleh:

Nama : Robiatul Adawiyah

Nim : 09.41011.0025

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Komputerisasi Akutansi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM

(2)

iv

Untuk mengontrol sistem persediaan barang, CV Maha Meru

membutuhkan aplikasi untuk menyelesaikan masalah yang ada. Inputan yang

dibutuhkan oleh sistem ini yaitu Data Customer, Data Supplier, Data Karyawan,

dan Data Barang. Transaksi yang ada dalam aplikasi ini untuk memenuhi

kebutuhan sistem yaitu Transaksi Proyek, Transaksi Progress Proyek, Transaksi,

Purchase Request, Transaksi Pembelian, Transaksi Penerimaan Barang, Transaksi

Barang Keluar. Dan aplikasi ini menghasilkan beberapa tiga laporan yaitu

Laporan Pembelian, Laporan Barang Keluar, dan Laporan Stok Barang. Laporan

ini dapat digunakan manajemen untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

Dengan adanya aplikasi pengadaan barang ini dapat memberikan

kontribusi diantaranya yaitu dapat menghasilkan aplikasi pengadaan barang pada

CV. Maha Meru, yang dapat mencari data yang dibutuhkan dengan mudah, dapat

memberikan kemudahan dalam proses melakukan pengadaan barang, yaitu proses

pemesanan barang dan pembelian barang. Dan juga dapat mengontrol keluar

masuknya barang yaitu membantu proses penerimaan barang dan keluarnya

barang. Selain itu juga dapat memberikan kemudahan dapat mempercepat proses

dalam menghasilkan laporan pengadaan barang, yaitu laporan pembelian barang

dan laporan barang keluar beserta laporan stok barang yang saling terintegrasi

pada perusahaan CV Maha Meru, yang dapat membantu bagian manajemen untuk

mengetahui peredaran keluar atau masuknya barang.

Kata Kunci : Pengadaan barang, Kontraktor, Database

STIKOM

(3)

vii

Halaman

ABSTRAKSI... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Kontribusi ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1 Sejarah Singkat CV. Maha Meru ... 6

2.1.1 Lokasi Perusahaan ... 6

2.1.2 Profil Umum CV. Maha Meru ... 6

2.1.3 Visi dan Misi Perusahaan ... 7

2.1.4 Struktur Organisasi ... 8

BAB III LANDASAN TEORI ... 9

3.1 Konsep Dasar Sistem Inventory ... 9

3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 10

3.2.1 Sistem Informasi ... 11

3.2.2 Analisa dan Perancangan Sistem... 12

STIKOM

(4)

viii

3.2.4.1 Context Diagram ... 14

3.2.4.2 Data Flow Diagram Level 0 ... 15

3.2.4.3 Data Flow Diagram Level 1 ... 15

3.2.4.4 Entity Relational Diagram... 15

3.3 Pengadaan Material untuk Perusahaan Kontraktor... 17

3.3.1 Pengertian Kontrak Konstruksi ... 17

3.3.2 Sifat Spesifik Kontraktor ... 18

3.3.3 Persyaratan Kontraktor ... 19

3.3.4 Pemilihan Kontraktor ... 21

3.3.5 Pengadaan Bahan ... 21

3.3.6 Pengadaan Tenaga Kerja ... 21

3.4 Program yang Digunakan ... 22

3.4.1 Visual Basic.NET ... 22

3.4.2 Power Designer ... 22

3.4.3 Microsoft Visio 2003 ... 23

3.4.4 SQL Server 2008 ... 24

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 25

4.1 Analisis Permasalahan ... 25

4.2 Perancangan Sistem ... 29

4.2.1 Sistem Flow ... 29

4.2.2 Data Flow Diagram ... 34

4.2.2.1 Hierarkhi Input Proses Output ... 34

4.2.2.2 Context Diagram ... 36

4.2.2.3 DFD Level 0 ... 38

STIKOM

(5)

ix

4.2.3.1 Conceptual Data Model... 42

4.2.3.2 Physical Data Model ... 43

4.2.4 Struktur Database ... 44

4.2.4.1 Tabel Barang ... 44

4.2.4.2 Tabel Barang Keluar ... 44

4.2.4.3 Tabel Customer ... 45

4.2.4.4 Tabel Detil Barang Keluar ... 45

4.2.4.5 Tabel Detil Pembelian ... 46

4.2.4.6 Tabel Detil PO... 46

4.2.4.7 Tabel Karyawan ... 46

4.2.4.8 Tabel Detil PR ... 47

4.2.4.9 Tabel Pembelian ... 47

4.2.4.10 Tabel PO... 48

4.2.4.11 Tabel Progress Proyek... 48

4.2.4.12 Tabel Proyek ... 49

4.2.4.13 Tabel PR ... 50

4.2.4.14 Tabel Supplier ... 50

4.2.4.15 Tabel User Admin ... 50

4.2.5 Desain Input/Output ... 51

4.2.5.1 Desain Input ... 51

4.2.5.2 Desain Output... 57

4.3 Instalasi Program ... 58

4.3.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 58

4.3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 59

STIKOM

(6)

x

4.4.1 Form Login ... 60

4.4.2 Form Menu Utama ... 60

4.4.3 Form Maintenance Data Customer ... 62

4.4.4 Form Maintenance Data Barang ... 63

4.4.5 Form Maintenance Data Supplier ... 63

4.4.6 Form Maintenance Data Karyawan... 64

4.4.7 Form Transaksi Proyek ... 65

4.4.8 Form Transaksi Progress Proyek... 66

4.4.9 Form Transaksi Purchase Request ... 67

4.4.10 Form Transaksi Pembelian ... 67

4.4.11 Form Transaksi Barang Keluar ... 68

4.4.12 Form Transaksi Penerimaan Barang ... 69

4.4.13 Laporan Barang Keluar ... 70

4.4.14 Laporan Pembelian Barang ... 71

4.4.15 Laporan Stok Barang ... 72

4.5 Evaluasi Sistem ... 72

BAB V KESIMPULAN ... 73

5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 75

LAMPIRAN ... 76

Lampiran 1 Kartu Bimbingan Kerja Praktek ... 76

Lampiran 2 Kartu Bimbingan Kerja Praktek (Bagian Belakang) ... 77

Lampiran 3 Acuan Kerja ... 78

STIKOM

(7)

xi

Lampiran 6 Kehadiran Kerja Praktek ... 81

Lampiran 7 Surat Balasan Perusahaan ... 82

Lampiran 8 Listing Program ... 83

STIKOM

(8)

1

1.1Latar Belakang Masalah

Peran Sistem Informasi dalam perusahaan sangatlah penting. Terutama

untuk menunjang perusahaan tersebut agar lebih maju dan berkembang. Sistem

yang bagus dan didukung oleh fasilitas dan SDM yang mumpuni akan sangat

membantu dalam kinerja sistem.

Pemanfaatan komputer yang tepat dalam pendukung majunya perusahaan

yang didukung oleh SDM yang handal serta fasilitas lain yang cukup akan dapat

mempermudah pengguna untuk menyelesaikan pekerjaan dalam skala kecil atau

besar. Aplikasi atau program yang tepat tentunya akan sangat membantu dalam

kelancaran atau kecepatan penyelesaian berbagai pekerjaan apapun.

CV. Maha Meru merupakan perusahaan kontraktor yang bergerak di

bidang konstruksi bangunan. Pengerjaan proyek kontraktor dimulai dengan

kontrak untuk menentukan jangka waktu suatu proyek yang disepakati. Dalam

menjalankan kegiatannya CV. Maha Meru memerlukan suatu fasilitas gudang

untuk menyimpan peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk memenuhi

kegiatan proyek tersebut.

CV Maha Meru masih menggunakan sistem yang di anggap kurang sesuai

untuk tata kelola transaksi pengadaan barang. Data pengadaan barang yang masih

disimpan dalam bentuk laporan excel, yang bisa saja kemungkinan dapat hilang

dan apabila data tersebut telah disimpan dalam komputer hal itu tidak menunjang

STIKOM

(9)

kemudahan pengolahan data untuk dapat digunakan dan dicetak pada sebuah

laporan. Hal ini dikarenakan data yang disimpan bukan pada database yang dapat

diupdate sewaktu-waktu, sehingga sering terjadi ketidakcocokan antara data awal

dan data akhir.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis pada kerja praktek membuat

Rancang Bangun Aplikasi Pengadaan Barang pada CV. Maha Meru untuk

membantu menciptakan tata kelola proses pengadaan barang yang efektif dan

efisien.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang pemasalahan, maka secara garis besar

rumusan masalah yang terdapat dalam perusahaan ini sebagai berikut :

1. Bagaimana membuat aplikasi pengadaan barang pada CV. Maha Meru?

2. Bagaimana membuat laporan pengadaan barang beserta laporan stok barang

pada CV. Maha Meru?

3. Bagaimana mengontrol keluar masuknya barang yang ada di gudang?

4. Bagaimana mengontrol persediaan bahan baku yang ada di gudang?

1.3Batasan Masalah

Dalam pembuatan sistem ini kami memberikan batasan-batasan

permasalahan sebagai berikut :

1. Sistem ini hanya membahas mengenai pengadaan barang untuk pengerjaan

proyek.

2. Sistem membahas mengenai keluar masuknya barang untuk membantu proses

pengontrolan barang.

STIKOM

(10)

3. Transaksi pembayaran pada CV. Maha Meru ini adalah dengan menggunakan

sistem pembayaran tunai.

4. Sistem tidak membahas proses penerimaan kontrak kerja proyek.

5. Sistem tidak membahas proses pembayaran secara detail ke supplier, hanya

menunjukkan nominal pembelian barang.

1.4Tujuan

Berdasarkan dari rumusan masalah di atas maka dari pembuatan sistem ini

sebagai berikut :

1. Agar menghasilkan aplikasi pengadaan barang pada CV. Maha Meru

2. Agar mempermudah membuat laporan pengadaan barang beserta laporan

stock barang pada CV. Maha Meru.

1.5Kontribusi

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan pihak CV. Maha Meru, mengelola

aplikasi pengadaan barang ini supaya dapat memberikan kontribusi dalam hal

sebagai berikut :

1. Aplikasi sistem proses pengadaan barang yang dapat menghasilkan sistem

yang dapat memberi kemudahan dalam mendata dan mencari data.

2. Aplikasi sistem laporan pengadaan barang proyek yang dapat menghasilkan

besarnya biaya pengeluaran untuk pengerjaan proyek. Dan juga aplikasi

sistem laporan stok barang yang dapat menghasilkan informasi mengenai

ketersediaan barang yang ada.

STIKOM

(11)

1.6Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan di dalam memahami permasalahan dan

pembahasannya, maka penulisan Laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan

sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah yang ingin

diselesaikan dengan adanya program aplikasi yang dibuat, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan, kontribusi sistem bagi pengguna dan sistematika

penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum mengenai lokasi beserta profil CV.

Maha Meru, visi dan misi, dan struktur organisasi perusahaan CV. Maha Meru.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori-teori yang berkaitan dalam penyelesaian

masalah serta teori yang mendukung dalam pembuatan sistem. Teori-teori tersebut

antara lain : Konsep dasar sistem inventory, Konsep Sistem Informasi: Sistem

informasi, Analisa dan perancangan sistem, Sistem flow, Data flow diagram,

Pengadaan material untuk perusahaan kontraktor: Pengertian kontrak konstruksi,

Sifat spesifik kontraktor, Persyaratan kontraktor, Pemilihan kontraktor, Pengadaan

bahan, Pengadaan tenaga kerja, Program yang digunakan: Visual Basic .NET,

Power designer, Microsoft Visio 2003, SQL Server 2008.

STIKOM

(12)

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Bab ini dibahas mengenai prosedur dan langkah-langkah sistematis dalam

menyelesaikan kerja praktek ini. Bab ini berisi tentang perancangan dan

implementasi sistem dengan menggunakan Analisis Sistem (document

flow),Pengembangan Sistem (sistem flow), data flow diagram (DFD), diagram

berjenjang, entity relationship diagram (ERD), struktur database, desain input

output dan implementasi sistem. Bab ini juga membahas tentang kebutuhan

hardware dan software, instalasi program penggunaan program, dan evaluasi dari

implementasi program yang telah dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari keseluruhan bab-bab

sebelumnya, serta saran-saran yang bermanfaat untuk peningkatan efisiensi sistem

dan pengembangan sistem baru selanjutnya.

STIKOM

(13)

6

2.1 Sejarah Singkat CV. Maha Meru 2.1.1 Lokasi Perusahaan

CV Maha Meru berlokasi di Jalan Raya Menganti Setro No. 06 Gresik. Untuk lebih

detailnya, peta alamat perusahaan data dilihat dari gambar 2.1 dibawah ini :

Gambar 2.1 Lokasi Perusahaan CV. Maha Meru

2.1.2 Profil Umum CV. Maha Meru

CV Maha Meru merupakan perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang konstruksi

bangunan.Usaha kontraktor ini didirikan oleh Bapak Alex Suwandi sekaligus sebagai pemilik

usaha. Beliau dibantu oleh teman dan saudaranya untuk membangun usaha kontraktor ini.

STIKOM

(14)

Pengerjaan proyek kontraktor dimulai dengan kontrak untuk menentukan jangka waktu

suatu proyek yang disepakati. Berbagai macam proyek telah dilakukan oleh perusahaan ini,

diantaranya yaitu membangun jalan, bangunan, hingga pelabuhan. Dan pengerjaan proyeknya

pun di berbagai kota, dari Gresik, Rembang, hingga di Pulau Kalimantan.

Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin meningkatnya kemajuan teknologi yang

masuk ke indonesia, CV. Maha Meru semakin berkembang dalam pelayanannya. Dengan

pengalaman kerja dan kesatuan tim sumber daya manusia yang cukup handal, kami dapat

menyelesaikan proyek dengan memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui ketepatan

dalam segi kualitas, waktu penyelesaian pekerjaan,maupun biaya.

2.1.3 Visi dan Misi CV. Maha Meru Visi kami

Menjadi perusahaan jasa kontraktor dan kontruksi yang dapat diandalkan oleh klien.

Misi kami

1. Terus mendukung dan berpartisipasi dalam kemajuan pembangunan daerah melalui proyek

berskala kecil maupun besar

2. Memberikan kepuasan kepada pelanggan dalam segi kualitas, ketepatan waktu dalam

penyelesaian pekerjaan serta harga yang bersaing dengan didukung oleh sumber daya manusia

yang handal dan teknologi yang maju.

STIKOM

(15)

2.1.4 Struktur Organisasi CV. Maha Meru

Gambar 2.2 Struktur Organisasi CV. Maha Meru

ALEX SUWANDI DIREKTUR

VEMY SOEPRADONO.ST. WAKIL DIREKTUR

AMIRUDIN ILHAMSYAH KABAG KEUANGAN

BAMBANG ERWANTO KABAG OPERASIONAL

GANIS HASBY AMIRUDIN ST. KABAG TEKNIK

SUHADAK KABAG ADMINISTRASI

DAN PEMASARAN

HADI WIDODO LOGISTIK INGGIT SUBIANTORO

MANAJER PROYEK

STIKOM

(16)

9

Landasan Teori Tentang Permasalahan

Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan

permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada

kerja praktek ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan

sebagai landasan pemikiran dalam kerja praktek ini, adapun teori-teori yang

digunakan adalah sebagai berikut:

3.1Konsep Dasar Sistem Informasi Inventory

Sistem Informasi Inventory adalah struktur interaksi antara manusia,

peralatan, metode-metode, dan kontrol-kontrol yang disusun untuk mencapai

tujuan sebagai berikut:

a. Mendukung pembuatan keputusan untuk personel-personel yang mengatur

gudang dan bagian kontrol inventory.

b. Mendukung persiapan laporan-laporan internal dan eksternal.

c. Member data tentang transaksi-transaksi yang berhubungan dengan perubahan

stok.

Pengendalian inventory yang efektif menurut Stein (1982;2) adalah suatu

bentuk pengendalian dimana inventory dapat memaksimalkan jumlah keuntungan

yang didapat perusahaan.

STIKOM

(17)

Selain itu juga menjaga jumlah biaya persediaan seminimal mungkin

dengan cara:

a. Memilih produk yang memiliki tingkat penjualan tinggi dan menghentikan

penjualan barang yang tidak laku di pasar.

b. Pembelian barang persediaan dengan jumlah yang tepat.

c. Pembelian barang persediaan pada waktu yang tepat.

d. Menjaga jumlah investasi persediaan selalu seimbang dalam pemakaian

produksi dan juga penjualan.

3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem,

yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen

atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem

adalah sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih

menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure)

didefinisikan oleh Richard F. Neuschel sebagai berikut: “Prosedur adalah suatu

urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang

di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin

penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.”

STIKOM

(18)

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponennya dalam mendefinisikan sistem, masih menurut Neuschel, adalah

sebagai berikut: “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe

Davis sebagai berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

3.2.1 Sistem Informasi

Sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan dan bekerja

sama untuk mencapai suatu tujuan.Sistem terdiri dari sistem alamiah (sistem tata

surya, sistem galaksi) dan sistem yang dibuat manusia (sistem penjualan, sistem

akuntansi).

Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data dan memiliki nilai

tambah. Kalau kita mengacu ke definisi sistem, maka sistem informasi dapat

didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari

komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu

menyajikan informasi.

Sistem informasi juga berfungsi sebagai suatu alat bantu kompetisi bagi

organisasi dalam mengupayakan pencapaian tujuan. Sistem informasi dituntut

tidak hanya mengolah data dari dalam organisasi saja, tetapi juga dapat

menyajikan data dari pihak luar yang mampu menambah nilai kompetisi bagi

STIKOM

(19)

dalam organisasi. Dengan demikian sistem informasi harus memiliki data yang

telah terpolakan dan memiliki integritas dalam hal waktu dan tempat. Hal ini

dimaksudkan supaya sistem informasi tersebut dapat menyajikan informasi yang

tepat bagi pengguna.

3.2.2 Analisa dan Perancangan Sistem

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam

bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (sistem

planning) dan sebelum tahap desain sistem (sistem design). Tahap analisis

merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap

ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

STIKOM

(20)

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah

mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem

tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.

3.2.3 Sistem Flow

Sistem flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Sistem flow menunjukkan

urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang

dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam sistem flow ditunjukkan

pada Gambar 3.1.

SIMBOL KETERANGAN

Menunjukkan dokumen input dan output

baik untuk proses manual atau komputer.

Menunjukkan pekerjaan manual.

Menunjukkan file non-komputer yang

diarsip.

Menunjukkan kegiatan proses dari

operasi program komputer.

STIKOM

(21)

Menunjukkan tempat untuk menyimpan

data hasil operasi komputer.

Menunjukkan arus dari proses.

Menunjukkan penghubung ke halaman

yang masih sama.

Menunjukkan penghubung ke halaman

lain.

Gambar 3.1 Simbol-simbol pada Sistem Flow

3.2.4 Data Flow Diagram (DFD)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah

ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD

merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang

terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan

terstruktur dan jelas.

3.2.4.1 Context Diagram

Context Diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan Data Flow Diagram. Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan entity

STIKOM

(22)

apa saja yang digunakan. Dalam context diagram harus ada arus data yang masuk

dan arus data yang keluar.

3.2.4.2 Data Flow Diagram Level 0

DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context diagram. Pada

langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem informasi

perpustakaan.

3.2.4.3 Data Flow Diagram Level 1

DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini

dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di

DFD level 0.

3.2.4.4 Entity Relational Diagram

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang

mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan. ERD digunakan untuk

memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif komplek.

Dengan ERD kita dapat menguji model dan mengabaikan proses apa yang harus

dilakukan. ERD dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu:

1. One to one relationship

Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah kolom primary

key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan

keamanan atau kecepatan akses data. Misalnya satu departemen hanya

mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan

oleh satu departemen saja.

STIKOM

(23)

2. One to many relationship

Jenis hubungan antar tabel dimana satu record pada satu tabel terhubung

dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini merupakan yang

paling sering digunakan.Misalnya suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu

departemen saja.Namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa

macam pekerjaan sekaligus.

3. Many to many relationship

Jenis hubungan ini merupakan hubungan antar tabel dimana beberapa record

pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Misalnya

satu departemen mampu mengerjakan banyak pekerjaan, juga satu pekerjaan

dapat ditangani oleh banyak departemen.

Entity Relationship Diagram, atau yang lebih dikenal dengan nama ERD,

digunakan untuk mengimplementasikan, menentukan, dan mendokumentasikan

kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan

bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai.

Adapun elemen-elemen yang terdapat pada ERD, adalah sebagai berikut:

1. Entity atan entitas, digambarkan dalam bentuk persegi seperti pada gambar 3.2

.

Ent_1

Gambar 3.2 Entity

2. Relation atau relasi merupakan penghubung antara entitas dengan entitas.

Terdapat beberapa jenis relasi yang dapat digunakan, seperti to-one,

one-STIKOM

(24)

to-many, many-to-one, dan many-to-many. Bentuk alur relasi secara detil

dapat dilihat pada gambar 3.3.

Relation_12 Relation_11 Relation_10

Relation_9

Ent_1 Ent_2

Ent_3 Ent_4

Ent_5 Ent_6

Ent_7 Ent_8

Gambar 3.3 Relation Of Entity

3.3 Pengadaan Material untuk Perusahaan Kontraktor 3.3.1 Pengertian Kontrak Konstruksi

Perusahaan kontraktor mulai melakukan kegiatannya setelah menerima

tender berupa kontrak konstruksi dari pihak pemberi proyek untuk membangun

suatu bangunan.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2002:34.1) kontrak konstruksi

adalah “Suatu kontrak yang dinegosiasikan secara khusus untuk konstruksi suatu

aset atau kombinasi aset yang berhubungan erat satu sama lain atau saling

tergantung dalam hal rancangan teknologi dan fungsi atau tujuan penggunaan

pokok”.

Suatu kontrak konstruksi mungkin dinegosiasikan untuk membangun

sebuah aset tunggal seperti : jembatan, bangunan dan jalan. Kontrak konstruksi

STIKOM

(25)

juga berkaitan dengan sejumlah aset yang berhubungan erat atau saling tergantung

satu sama lain dalam hal rancangan, teknologi dan fungsi atau tujuan dari

pembangunan pokok. Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 34 (IAI, 2002 :

34.3) kontrak konstruksi meliputi :

1. Kontrak pemberian jasa yang berhubungan langsung dengan konstruksi aset,

misalnya : pelayanan jasa untuk manajer proyek dan arsitek.

2. Kontrak untuk penghancuran atau restorasi aset dan restorasi lingkungan

setelah penghancuran aset.

3.3.2 Sifat Spesifik Kontraktor

Menurut Wiryodiningrat et al. (1997) sifat spesifik kontraktor adalah

sebagai berikut:

1. Selalu berpindah tempat

Karena kontraktor bertugas pada saat pelaksanaan konstruksi saja, maka ia

akan pindah ke lokasi baru setelah pelaksanaan pembangunan proyek selesai.

Dengan demikian, kontraktor akan selalu berhubungan dengan kondisi

lingkungan social yang baru. Seringkali terjadi kondisi yang baru tersebut jauh

berbeda dengan kondisi yang sebelumnya.

2. Jenis pekerjaan pemborongan yang berganti-ganti dan berbeda-beda.

Meskipun bidang tugasnya tetap sama, yaitu pelaksanaan pembangunan, jenis

pekerjaan yang dibangun seringkali berbeda-beda. Misalnya, proyek pertama

adalah proyek pembangunan gedung perkantoran yang terdiri dari gedung

berstruktur beton bertulang. Setelah proyek pertama selesai, proyek kedua

berupa proyek jembatan rangka baja dan lainnya.

STIKOM

(26)

3. Sumber daya manusia

Sumber daya manusia yang melaksanakan pembangunan proyek pada

umumnya terdiri dari 3 kelompok yaitu:

- Kelompok Pelaksana (kontraktor dan sub-kontraktor)

- Kelompok Pekerja (mandor dan para tukang)

- Kelompok Pemilik (pemilik proyek dan wakil pemilik proyek/pengawas)

4. Banyak memakai tenaga kerja berpendidikan rendah

Sebagian besar tenaga kerja kontraktor adalah tenaga kerja yang

mengandalkan keterampilan fisik, karena itu pada umumnya berpendidikan

rendah. Hingga saat ini di Indonesia belum ada kewajiban sertifikasi keahlian

bagi para pekerja di bidang kontraktor.

5. Sifat pekerjaan adalah pekerjaan tangan

Sebagian pekerjaan kontraktor, khususnya pekerjaan finishing adalah

pekerjaan tangan yang menuntut keterampilan tangan. Meskipun

kadang-kadang alat dipergunakan, sebagian besar masih harus ditangani langsung

dengan keterampilan tangan, jenis pekerjaan ini antara lain ialah pemasangan

keramik, pemasangan dinding batu bata, pengecatan, pemasangan kusen,

pemasangan ubin lantai dan dinding, pemasangan genting dan sebagainya.

3.3.3 Persyaratan Kontraktor

Menurut Keppres RI No. 80 tahun 2003, persyaratan kontraktor sebagai

penyedia barang/jasa dalam pelaksanaan pengadaan adalah sebagai berikut:

a. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan

usaha/kegiatan sebagai penyedia barang/jasa.

STIKOM

(27)

b. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk

menyediakan barang/jasa.

c. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak

sedang dihentikan, dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama

perusahan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana.

d. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak.

e. Sebagai wajib pajak sudah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir,

dibuktikan dengan melampirkan foto copy bukti tanda terima penyampaian

Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Pengahasilan (PPh) tahun terakhir, dan foto

copy Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 29.

f. Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan

menyediakan barang/jasa baik di lingkungan pemerintah maupun swasta

termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia barang/jasa yang baru

berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.

g. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan, dan fasilitas lain yang

diperlukan dalam pengadaan barang/jasa.

h. Tidak masuk dalam daftar hitam.

i. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos.

3.3.4 Pemilihan Kontraktor

Menurut Keppres RI No. 80 tahun 2003, pemilihan penyedia barang/jasa

adalah kegiatan untuk menetapkan penyedia barang/jasa yang akan ditunjuk untuk

melaksanakan pekerjaan.

STIKOM

(28)

Menurut D. Singh dan Robert L. K. Tiong (2006), pemilihan kontraktor

adalah proses pengambilan keputusan yang melibatkan pertimbangan dari

berbagai kriteria seleksi yang sebagian besar bersifat dan sulit untuk dipantau.

Menurut M. Sonmez et al (2002), pemilihan kontraktor adalah proses

penyaringan kontraktor yang dilakukan oleh pemilik atau pihak yang mewakili

pemilik berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan pemilik atau wakil

pemilik untuk mendapatkan kontraktor-kontraktor yang dianggap mampu

mengikuti tender.

3.3.5 Pengadaan Bahan

Pada umumnya perusahaan konstruksi menginginkan adanya persediaan

bahan yang tepat di lokasi proyek dan harga yang tepat. Fungsi pembelian

dilakukan oleh bagian pembelian atau petugas pembelian tergantung pada

besarnya perusahaan.

3.3.6 Pengadaan Tenaga Kerja

Menaksir dan mengendalikan biaya tenaga kerja merupakan salah satu hal

yang penting dan sulit pada perusahaan konstruksi. Hal ini disebabkan karena

proyek-proyek konstruksi berlangsung dalam jangka panjang dan taksiran biaya

langsung di masa mendatang sangat diperlukan dalam rangka tawar menawar

suatu proyek.

Banyak unsur yang mempengaruhi produktifitas tenaga kerja, seperti

cuaca, tersedianya bahan, kinerja para subkontraktor, kerusakan peralatan,

STIKOM

(29)

motivasi dan pengendalian. Hal ini yang mengakibatkan sulitnya meramalkan

jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk proyek tertentu.

3.4 Program yang Digunakan 3.4.1 Visual Basic .NET

Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan

dan membangun aplikasi yang bergerak diatas sistem .NET Fremawork, dengan

menggunakan bahasa basic.Dengan menggunakan alat ini, para pembuat program

dapat membangun aplikasi Windows Forms.Alat ini dapat diperoleh secara

terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#,

atau visual j#) atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft visual

Studion .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa

pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsot

Visual Basic versi sebelumnya yang dimplementasikan di atas .NET Framework.

Peluncurannya mengundang kontrovensi, mengingat banyak sekali perubahan

yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi

terdahulu.

3.4.2 Power Designer

Power designer merupakan suatu tool berupa software untuk mendesain

sistem dan rancangan Entity Relationship Diagram (ERD) yang dikembangkan

oleh Sybase Inc. Ada dua model data, yaitu :Entity Relationship Diagram (ERD)

dan model relasional. Keduanya menyediakan cara untuk mendeskripsikan

perancangan basis data pada peringkat logika.

STIKOM

(30)

1. Model ERD atau Conceptual Data Model (CDM) : model yang di buat

berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek

dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara

entitas-entitas itu.

2. Model Relasional atau Physical Data Model (PDM) : model yang

menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan

antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom dimana

setiap kolom memiliki nama yang unik.

3.4.3 Microsoft Visio 2003

Microsoft Office Visio 2003 adalah salah satu program yang dikeluarkan

oleh Microsoft untuk membantu perancangan aliran kerja suatu sistem. Microsoft

Office Visio merupakan sebuah program grafis untuk mempermudah pembuatan

gambar diagram secara cepat dan praktis.

Item-item yang terdapat dalam Visio antara lain :

1. Menu bar

Berisikan fungsi untuk menggunakan Visio.

2. Shape

Tombol-tombol yang berisikan bentuk dokumen, proses, tampilan, masukan

data manual, komputer dan lain sebagainya.

3. Drawing Pane

Adalah daerah gambar dalam visio, daerah ini merupakan daerah tempat

melakukan penggambaran diagram ataupun pengeditan.

4. Ruller

Penggaris keterangan untuk area gambar.

STIKOM

(31)

5. Stensil

Template stensil biasanya adalah kumpulan objek shape (master) siap pakai.

6. Page Job

Visio dapat membuat lebih dari satu halaman kerja (page) dimana setiap page

dapat menyimpan diagram berbeda.

3.4.4 SQL Server 2008

Database merupakan tempat penyimpanan data, yang memudahkan

pengolahan dan pencarian data. SQL Server 2008 merupakan DBMS (Database

Management System) yang digunakan untuk mengolah data. Di samping memiliki user interface yang mudah digunakan,. SQL Server 2008 juga memiliki fitur

tambahan yang bisa diimplementasikan untuk meningkatkan performa dan

mengurangi tempat penyimpanan

STIKOM

(32)

25

BAB IV

PERANCANGAN SISTEM

4.1Analisis Permasalahan

Spesifikasi sistem yang ada pada Rancang Bangun Aplikasi Pengadaan

Barang Pada CV. Maha Meru ini adalah mengolah data master dan transaksi yang

menghasilkan output berupa laporan. Data master terdiri dari data customer, data

supplier, dan data barang. Sedangkan untuk data transaksi terdiri dari data barang

masuk, barang keluar dan stock barang di gudang. Setelah melakukan analisis ini,

maka akan dirancang suatu sistem yang sesuai dengan kebutuhan. Rancangan

sistem yang dibuat dapat berupa Data Flow Diagram (DFD) sebagai deskripsi alur

dari sistem ini yang dibuat dengan menggunakan software PowerDesigner 6

42-bit.

Document flow yaitu bagan yang memiliki arus dokumen secara

menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang

terdapat di dalam sistem. Adapun dokument flow untuk proses Pembelian Barang

dapat dilihat Gambar 4.1. pada dokument flow proses pembelian barang yang

terdapat pada gambar tersebut, dimana tersebut dimulai dari bagian administrasi

yang mendapatkan data pelanggan beserta kontrak proyek. Lalu bagian

administrasi membuat data pesanan barang yang dibutuhkan dalam pengerjaan

proyek. lalu daftar list barang tersebut dikirimkan kepada supplier, jika barang

yang dipesan tidak ada maka supplier akan konfirmasi kepada bagian administrasi

bahwa barang yang dipesan kosong, jika barang ada maka supplier akan

mengirimkan barang beserta nota pembelian kepada bagian gudang. Gudang akan

STIKOM

(33)

mencocokkan data barang yang datang dan pemesanan barang yang dilakukan

oleh bagian administrasi sebelumnya, lalu rekap data pengadaan barang beserta

nota pembelian diserahkan kepada bagian keuangan untuk melakukan

pembayaran.

Document Flow Pengadaan Barang

Logistik Administrasi dan

Pemasaran Supplier Keuangan

Customer

Mulai

Data Pelanggan dan Form Kontrak

Proyek

Data Pelanggan dan Form Kontrak Proyek Daftar Pesanan Barang Baru Daftar Pesanan Barang Baru Cek Stok? Nota Pembelian Nota Pembelian Cek? Nota Pembelian Y Y Selesai Membuat Daftar Pesanan Barang Baru Rekap Data Barang Membuat Nota Pembelian Melakukan Pembayaran Data pesanan ditolak T

Data pesanan tidak sesuai

T

Bukti pembayaran

Bukti pembayaran

c

c Data Pengadaan

[image:33.595.56.544.166.714.2]

Barang Data Pengadaan Barang Cash? Y Transfer Membuat Bukti Pembayaran T Bukti transfer Membuat Bukti Pembayaran Bukti pembayaran c Bukti pembayaran 1 1 2 2 3 3 2 5 5 4 4 c

Gambar 4.1 Document Flow Pengadaan Barang

STIKOM

(34)

Pada proses pembuatan laporan, setelah bagian keuangan melakukan

pembayaran maka selanjutnya dari arsip data pengadaan barang, bagian keuangan

dapat membuat laporan pembelian barang dan laporan stock barang. Untuk lebih

jelasnya lihat gambar 4.2

Dokumen Flow Pembuatan Laporan

Direktur Keuangan

Mulai

Data Pengadaan Barang

Membuat Laporan

Stock Barang

Laporan Stock Barang

Laporan Stock Barang

Selesai Laporan Pengadaan

Barang Membuat

Laporan Pengadaan

Barang

Laporan Pengadaan Barang a

c c

Gambar 4.2 Document Flow Pembuatan Laporan

Pada Barang Keluar proses pertama kali admin mendapatkan surat

pengerjaan proyek, lalu membuat permintaan barang yang menghasilkan form

STIKOM

(35)

permintaan barang yang diserahkan pada bagian gudang. Setelah itu, gudang

mengecek dan menyiapkan data proyek dan menghasilkan data barang keluar lalu

membuat surat keluar barang proyek yang menghasilkan surat keluar barang

proyek dan barang yang diserahkan pada manajer proyek sebagai pelaksana

proyek. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 4.3.

Document Flow Proses Barang Keluar Proyek

Manajer Proyek Logistik

Administrasi dan Pemasaran

[image:35.595.56.539.179.704.2]

Surat Pengerjaan Proyek (SPK) Membuat Permintaan Barang Form Permintaan Barang Form Permintaan Barang Cek Barang? Menerima dan Mengecek Barang Menyiapkan Barang Proyek Data Barang Keluar Membuat Surat Keluar Barang Proyek Surat Keluar Barang Proyek Surat Keluar Barang Proyek Y T Surat Keluar Barang Proyek c c

Gambar 4.3 Document Flow Proses Barang Keluar Proyek

STIKOM

(36)

4.2Perancangan Sistem

Sebelum membuat program aplikasi, terlebih dahulu dilakukan proses

perancangan sistem. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya aplikasi yang dibuat

dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan yaitu mampu membantu

menyelesaikan permasalahan pengerjaan proyek kecil maupun besar sebagai

kontraktor.

Dalam perancangan sistem ini ada beberapa tahapan-tahapan yang harus

dilakukan. Urutan perancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

1. System Flow

2. Data Flow Diagram (DFD) 3. Entity Relational Diagram (ERD)

4. Struktur Database

5. Desain Input Output

Langkah-langkah perancangan sistem ini prosedur-prosedur diatas dapat

dijelaskan pada sub sebagai berikut :

4.2.1 System Flow

Berdasarkan document flow di atas maka dapat disusun system flow yang

menentukan arah atau alur suatu Sistem dibutuhkan suatu cara perancangan untuk

mendeskripsikan bagaimana tiap langkah yang dilakukan dalam sistem dan

pengguna dapat diketahui, agar di dapatkan suatu gambaran mengenai cara kerja

dari sistem yang akan dibangun berdasarkan alur rancangan.

STIKOM

(37)

Pada System Flow ini akan dijelaskan alur proses-proses yang terdapat

pada aplikas pengadaan barang, sebagai berikut :

System Flow Pengadaan Barang

Logistik Keuangan Supplier

Administrasi dan Pemasaran Customer

Mulai

Data Pelanggan dan Form Kontrak

Proyek

Data Pelanggan dan Form Kontrak Proyek Entry Data Pelanggan dan Kontrak Proyek Customer Membuat Daftar Kebutuhan Barang Daftar Pesanan Barang Baru Daftar Pesanan Barang Baru Cek Stok? Membuat Nota Pembelian Nota Pembelian Nota Pembelian Cek? Entry Data Pengadaan Barang Pengadaan Nota Pembelian Melakukan Pembayaran Y Y

[image:37.595.61.547.151.703.2]

Data Barang tidak sesuai Data Pesanan ditolak T Pemesanan T Supplier Data Pengadaan Barang Data Pengadaan Barang Y T Membuat Bukti Pembayaran Transfer Selesai Bukti pembayaran Bukti pembayaran Bukti pembayaran Membuat Bukti Pembayaran Bukti pembayaran Cash? Bukti transfer 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 Barang 7 7

Gambar 4.4 System Flow Pengadaan Barang

STIKOM

(38)

Gambar 4.4 System Flow menjelaskan proses Pengadaan Barang yang

dimulai dari bagian admin yang mendapatkan customer untuk pengerjaan proyek,

lalu bagian gudang akan membuat daftar pemintaan barang untuk proyek kepada

supplier dan menyimpannya dalam database pemesanan. Supplier akan mengecek

apakah barang yang diminta tersedia atau tidak, jika tidak tersedia, maka supplier

akan melakukan konfirmasi ke bagian admin bahwa barang yang diminta tidak

tersedia, jika barang tersedia maka supplier akan mengirimkan barang beserta

nota pembelian yang akan diberikan kepada gudang.

Gudang akan mengecek barang yang datang dengan data barang yang

dipesan pada database pemesanan. Setelah selesai maka akan mencatat pada

database pengadaan dan database barang dan juga menghasilkan rekap data

pengadaan barang yang diserahkan kepada bagian admin. Lalu bagian gudang

menyerahkan nota pembelian kepada bagian keuangan untuk melakukan

pembayaran kepada supplier. Pembayaran bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu

cash atau transfer.

STIKOM

(39)

System Flow Pembuatan Laporan

Direktur Keuangan

Selesai Mulai

Laporan Pengadaan Barang Laporan Stock

Barang Pengadaan

Cetak Laporan Stock Barang Cetak Laporan

Pengadaan Barang

Laporan Pengadaan Barang

Laporan Stock Barang

Gambar 4.5 System Flow Proses Pembuatan Laporan

Gambar 4.5 System Flow menjelaskan proses Pembuatan Laporan yang

dimulai dari bagian keuangan yang mendapatkan data pengadaan barang dari

database pengadaan untuk membuat laporan pengadaan barang dan laporan Stock

Barang, yang selanjutnya diserahkan kepada Direkur.

STIKOM

(40)

System Flow Proses Barang Keluar Proyek

Manajer Proyek Logistik

Administrasi dan Pemasaran

Membuat Permintaan Barang Form Permintaan Barang Surat Pengerjaan Proyek Y Cek Barang? Form Permintaan Barang

Surat Keluar Barang Proyek Data Barang Keluar

Menyiapkan Barang Proyek Membuat Surat Keluar Barang Proyek Menerima dan Mengecek Barang

Surat Keluar Barang Proyek c Customer Membuat Surat Pengerjaan Proyek T Pengadaan Pengadaan 1 1 Barang

Gambar 4.6 System Flow Proses Barng Keluar Proyek

STIKOM

(41)

Gambar 4.6 System Flow menjelaskan proses Barang Keluar yang dimulai

dari bagian admin proyek mendapatkan Surat Pengerjaan Proyek dari database

customer, setelah itu membuat permintaan barang yang diserahkan pada bagian

gudang. Setelah itu, gudang mengecek dan menyiapkan data proyek dan

menghasilkan data barang keluar lalu membuat surat keluar barang proyek yang

menghasilkan surat keluar barang proyek dan barang yang diserahkan pada

manajer proyek sebagai pelaksana proyek.

4.2.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah gambar aliran informasi yang terlibat

dalam suatu prosedur (event) yang terdapat dalam suatu sistem. Diagram ini

menjelaskan lebih lanjut proses yang terdapat pada diagram berjenjang dengan

alur data yang terjadi pada setiap proses. Data flow diagram berfungsi untuk

menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang

tertinggi sampai yang terendah sehingga memungkinkan untuk dilakukan proses

(decomposition), partisi atau pembagian sistem kedalam bagian-bagian yang lebih

kecil dan lebih sederhana. Adapun penjelasan dari DFD dapat dilihat sebagai

berikut :

4.2.2.1Hierarki Input Proses Output (HIPO)

Hierarki Input Proses Output merupakan alat perancangan sistem yang

dapat menampilkan seluruh proses yang terdapat pada suatu aplikasi tertentu

dengan jelas dan terstruktur. Pada rancangan sistem Aplikasi Pengadaan Barang

ini terdiri dari tiga proses utama yaitu proses Pembelian Barang, Pembuatan

Laporan dan Barang Keluar Proyek. Masing-masing dari proses utama tersebut

STIKOM

(42)

akan dijabarkan kembali ke dalam beberapa sub proses. Dari diagram berjenjang

berikut ini akan terlihat masing-masing sub level dari Data Flow Diagram (DFD).

Seluruh proses yang terbentuk merupakan penjabaran dari masing-masing

proses diatasnya dimana proses Pembelian Barang, Pembuatan Laporan dan

Barang Keluar Proyek dapat diturunkan (decomposition) lagi menjadi beberapa

sub proses. Adapun secara garis besar, diagram berjenjang yang membangun

rancangan aplikasi digambarkan seperti pada gambar 4.22

Aplikasi Pengadaan Barang CV. Maha Meru

0

Proses Pengadaan Barang 1

Proses Keluar Barang Proyek

3

Proses Pembelian Barang

1.1

Proses Pembuatan Laporan 2 Proses Pembayaran Barang 1.3 Proses Penerimaan Barang 1.2 Pembuatan Laporan Pengadaan Barang 2.1 Pembuatan Laporan Stok Barang 2.2 Proses Permintaan Barang Keluar Proyek

3.1

Proses Barang Keluar Proyek

3.1

Gambar 4.7 HIPO Sistem Pengadaan Barang CV. Maha Meru

STIKOM

(43)

4.2.2.2Context Diagram

Desain DFD dalam sistem ini seperti dalam gambar 4.8 Context diagram

merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu DFD yang menggambarkan

entitas-entitas yang berhubungan dengan suatu sistem informasi.

Context diagram untuk Sistem Pengadaan Barang CV. Maha Meru

terdapat 7 external entity, yaitu Supplier, Logistik, Keuangan, Direktur, Manajer

Proyek, Customer dan Bagian Administrasi dan Pemasaran. Masing-masing

entitas yang terhubung memberikan input dan output sistem.

Surat Keluar Barang Proyek

Surat Keluar Barang Proyek

Form Permintaan Barang Form Permintaan Barang

Laporan Stock Barang Laporan Pengadaan Barang

Data Pengadaan Barang Bukti Pembayaran

Bukti Pembayaran

Nota Pembelian Nota Pembelian Data Pengadaan Barang

Nota Pembelian Daftar Pesanan Barang Baru

Nota Pembelian Daftar Pesanan Barang Baru

Daftar Pesanan Barang Baru

Data Pelanggan dan Kontrak Proyek

Data Pelanggan dan Kontrak Proyek

0

Sistem Pengadaan Barang

+

Customer

Administrasi dan Pemasaran Supplier

Logistik

Keuangan

Direktur Manajer

[image:43.595.50.542.167.719.2]

Proyek

Gambar 4.8 Context Diagram Sistem Pengadaan Barang CV. Maha Meru

STIKOM

(44)

4.2.2.3DFD Level 0

DFD level 0 merupakan proses decompose dari context diagram. DFD level 0, menggambarkan tiap-tiap proses yang terdapat sistem pengadaan barang

CV. Maha Meru. Pada DFD level 0 terbagi menjadi tiga sub proses, yaitu :

1. Pengadaan Barang

Pada sub proses ini menjelaskan tentang tahap-tahap pengadaan barang

ini dimulai.

2. Pembuatan Laporan

Pada sub proses ini menjelaskan tentang tahap-tahap pembuatan laporan.

3. Barang Keluar

Pada sub proses ini dilakukan untuk melakukan pengecekan dan

pengeluaran barang untu pelaksana proyek.

STIKOM

(45)

Adapun secara garis besar, DFD Level 0 untuk aplikasi ini digambarkan

seperti pada gambar 4.9

Flow _157 Flow _156 Flow _154 Flow _153 Flow _152 Flow _151 Flow _149 Flow _148

Laporan Stock Barang

Surat Keluar Barang Proyek

Surat Keluar Barang Proyek Form Permintaan Barang Surat Pengerjaan Proyek (SPK)

Form Permintaan Barang

Laporan Pengadaan Barang

[Laporan Stock Barang]

Flow _144

[Laporan Pengadaan Barang] Data Pengadaan Barang

Nota Pembelian Bukti Pembayaran

Bukti Pembayaran Nota Pembelian

Nota Pembelian Data Pengadaan Barang

Daftar Pesanan Barang Baru

Nota Pembelian Daftar Pesanan Barang Baru

Daftar Pesanan Barang Baru Data Pelanggan dan Kontrak Proyek

Data Pelanggan dan Kontrak Proyek Customer Administrasi dan Pemasaran Supplier Logistik Keuangan Keuangan Direktur Administrasi dan Pemasaran LogistikLogistik Manajer Proyek 1

Proses Pengadaan Barang

+ 2 Proses Pembuatan Laporan + 3

Proses Barang Keluar

[image:45.595.52.551.148.705.2]

+ 1 Customer 2 Pengadaan 3 Supplier 4 Pemesanan 5 Barang

Gambar 4.9 DFD Level 0 Sistem Pengadaan Barang CV. Maha Meru

STIKOM

(46)

4.2.2.4DFD Level 1

Pada DFD level 1 Poses Pengadaan Barang, terdapat external entity

Customer, Administrasi dan Pemasaran, Logistik, Keuangan dan Supplier.

Dimana di dalamnya terdapat proses Pembelian Barang, Penerimaan Barang dan

Pembayaran. Untuk lebih jelas lihat pada gambar 4.10

Flow _371 Flow _156 Flow _152 Flow _151 Flow _149 Flow _148 Bukti Pembayaran Nota Pembelian Bukti Pembayaran Nota Pembelian

Data Pengadaan Barang

[Data Pengadaan Barang] Nota Pembelian Daftar Pesanan Barang Baru

Nota Pembelian Daftar Pesanan Barang Baru

Daftar Pesanan Barang Baru

Data Pelanggan dan Kontrak Proyek Data Pelanggan dan Kontrak Proyek

Customer Administrasi dan Pemasaran Supplier Supplier Logistik Logistik Administrasi dan Pemasaran Logistik Keuangan Supplier 2 Pengadaan 3 Supplier 1 Customer 4 Pemesanan 4 Pemesanan 5 Barang 1

Proses Pembelian Barang

2

Proses Penerimaan Barang

3

Proses Pembayaran

Gambar 4.10 DFD Level 1 Proses Pengadaan Barang

Pada DFD level 1 Proses Pembuatan Laporan, terdapat external entity

Keuangan dan Direktur. Dimana di dalamnya terdapat proses Pembuatan Laporan

STIKOM

(47)

Pengadaan Barang dan Pembuatan Laporan Stok Barang. Untuk lebih jelas lihat

pada gambar 4.11

[Laporan Stock Barang] Laporan Stock Barang

Flow _262

Laporan Pengadaan Barang

[Laporan Pengadaan Barang] Flow _144

Data Pengadaan Barang

Keuangan Direktur

Direktur

2 Pengadaan

Keuangan

1

Pembuatan Laporan Pengadaan Barang

2

Pembuatan Laporan Stock Barang

Gambar 4.11 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan CV Maha Meru

STIKOM

(48)

Pada DFD level 1 Proses Keluar Barang Proyek, terdapat eksternal entity

Administrasi dan Pemasaran, Logistik, dan Manajer Proyek. Dimana di dalamnya

terdapat proses Permintaan Barang Keluar Proyek dan Proses Barang Keluar

Proyek. Untuk lebih jelas lihat pada gambar 4.12

Surat Pengerjaan Proyek (SPK)

Flow _157 Flow _154 Flow _153

Surat Keluar Barang Proyek Surat Keluar Barang Proyek

Form Permintaan Barang Form Permintaan Barang

Administrasi dan

Pemasaran Logistik

Logistik

Manajer Proyek

1 Customer 2 Pengadaan

5 Barang

1 Proses Permintaan Barang Keluar

Proyek

2 Proses Barang

Keluar Proyek

Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Keluar Barang Proyek CV. Maha Meru

4.2.3 Entity Relational Diagram (ERD)

Setelah dilakukan analisis terhadap sistem, langkah berikutnya

perancangan sistem. Dimana dalam perancangan sistem ini dapat memberikan

tentang gambaran sistem yang dibuat. Dengan menggunakan model dan beberapa

tahap yaitu :

1. Conceptual Data Model (CDM)

2. Physical Data Model (PDM)

STIKOM

(49)

4.2.3.1Conceptual Data Model (CDM)

Secara logik jumlah tabel yang ada dalam database adalah 14 buah yang

terdiri dari master dan transaksi. Pada Conceptual Data Model (CDM) terdapat

relasi antar tabel yang satu dengan tabel yang lain. Hasil dari pengembangan

sistem dapat dilihat pada gambar 4.14

Relation_549 Relation_548 Relation_547 Relation_546 Relation_335 Relation_334 Relation_333 Relation_332 Relation_329 Relation_328 Relation_231 Relation_227 Relation_181 Relation_180 Relation_179 Relation_178 Relation_177 Relation_120 Supplier Kode_Supplier Nama_Supplier Alamat_Supplier Kota_Supplier Telp_supplier Jenis Supplier Pembelian Kode_Faktur Tgl_Terima_Faktur Total_Beli Total_Pembelian_Barang Jenis_Pembelian Kateg ori_Barang Detail_Pembelian Quantity_Barang Harg a_per_Barang Jumlah_Barang PO Kode_PO Tang g al_PO Keterangan Detail_PO Quantity_Barang Status_PO Barang Kode_Barang Nama_Barang Satuan Quantity_Barang Harg a_Barang Status Qty_Status Karyawan Id_Karyawan Nama_Karyawan Tang g al_Lahir Alamat Kota Jabatan Telp Customer Kode_Customer Nama_Customer Alamat_Customer Kota_Customer Telp_Customer User_Admin Username Password Barang_Keluar Kode_Keluar Tang g al_Keluar Keterangan_Keluar Detil_Barang _Keluar Jumlah_Stok_Keluar Proyek Kode_Proyek Nama_Proyek Lokasi_Proyek Titik_Pemasang an Tgl_Terima Tgl_M ulai Tgl_Selesai Keterangan Nilai_Kontrak Uang_Muka Sisa_Kontrak Bahan_Baku Tenaga_Kerja Alat Prog res_Proyek Kode_Prog res Nama_Prog res Tgl_M ulai Tgl_Selesai Keterangan Prosentase Sisa_Bayar_Proyek PR Kode_PR Tang g al_PR

[image:49.595.46.537.192.723.2]

Detil_PR Quantity Status_PR

Gambar 4.13 CDM Sistem Pengadaan Barang CV. Maha Meru

STIKOM

(50)

4.2.3.2Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) merupakan generate Conceptual Data Model

(CDM). PDM merupakan representative fisik dari database. Karena disini tipe

data dari elemen-elemen data sudah dimunculkan. Untuk lebih jelas terlihat pada

gambar 4.14

KODE_PR = KODE_PR

KODE_PR = KODE_PR

KODE_BARANG = KODE_BARANG KODE_BARANG = KODE_BARANG

KODE_PROYEK = KODE_PROYEK KODE_PR = KODE_PR

KODE_BARANG = KODE_BARANG

KODE_KELUAR = KODE_KELUAR USERNAME = USERNAME

KODE_BARANG = KODE_BARANG

KODE_PROYEK = KODE_PROYEK

KODE_PROYEK = KODE_PROYEK KODE_BARANG = KODE_BARANG

KODE_CUSTOMER = KODE_CUSTOMER

KODE_PO = KODE_PO KODE_FAKTUR = KODE_FAKTUR USERNAME = USERNAME

KODE_SUPPLIER = KODE_SUPPLIER

[image:50.595.56.539.173.711.2]

SUPPLIER KODE_SUPPLIER Text(10) NAMA_SUPPLIER Text(50) ALAMAT_SUPPLIER Text(50) KOTA_SUPPLIER Text(50) TELP_SUPPLIER Integer JENIS_SUPPLIER Text(25) PEMBELIAN KODE_FAKTUR Text(10) KODE_SUPPLIER Text(10) KODE_CUSTOMER Text(10) KODE_BARANG Text(10) TGL_TERIMA_FAKTUR DateTime TOTAL_BELI Currency TOTAL_PEMBELIAN_BARANG Currency JENIS_PEMBELIAN Text(25) KATEGORI_BARANG Text(25) DETAIL_PEMBELIAN QUANTITY_BARANG Integer HARGA_PER_BARANG Currency JUMLAH_BARANG Integer KODE_BARANG Text(10) PO KODE_PO Text(10) KODE_FAKTUR Text(10) TANGGAL_PO DateTime KETERANGAN Text(100) DETAIL_PO KODE_PO Text(10) QUANTITY_BARANG Integer STATUS_PO Text(25) BARANG KODE_BARANG Text(10) KODE_PO Text(10) DET_KODE_PO Text(10) NAMA_BARANG Text(50) SATUAN Integer QUANTITY_BARANG Integer HARGA_BARANG Currency STATUS Text(10) QTY_STATUS Text(10) ID_BIAYA Text(4) KARYAWAN ID_KARYAWAN Text(10) USERNAME Text(15) NAMA_KARYAWAN Text(50) TANGGAL_LAHIR DateTime ALAMAT Text(50) KOTA Text(50) JABATAN Text(50) TELP Integer CUSTOMER KODE_CUSTOMER Text(10) NAMA_CUSTOMER Text(50) ALAMAT_CUSTOMER Text(50) KOTA_CUSTOMER Text(50) TELP_CUSTOMER Integer USERNAME Text(10) USER_ADMIN USERNAME Text(15) PASSWORD Text(15) BARANG_KELUAR KODE_KELUAR Text(12) KODE_PROYEK Text(12) TANGGAL_KELUAR DateTime KETERANGAN_KELUAR Text(50) KODE_BARANG Text(10) DETIL_BARANG_KELUAR JUMLAH_STOK_KELUAR Integer KODE_BARANG Text(10) KODE_KELUAR Text(12) PROYEK KODE_PROYEK Text(12) NAMA_PROYEK Text(100) LOKASI_PROYEK Text(100) TITIK_PEMASANGAN Integer TGL_TERIMA DateTime TGL_MULAI DateTime TGL_SELESAI DateTime KETERANGAN Text(100) NILAI_KONTRAK Single UANG_MUKA Single SISA_KONTRAK Single BAHAN_BAKU Single TENAGA_KERJA Single ALAT Single KODE_PR Text(10) PROGRES_PROYEK KODE_PROGRES Text(13) KODE_PROYEK Text(12) NAMA_PROGRES Text(50) TGL_MULAI DateTime TGL_SELESAI DateTime KETERANGAN Text(100) PROSENTASE Single SISA_BAYAR_PROYEK Single KODE_PR Text(10) PR KODE_PR Text(10) TANGGAL_PR DateTime KODE_PROYEK Text(12) KODE_BARANG Text(10) DETIL_PR QUANTITY Integer STATUS_PR Text(50) KODE_PR Text(10) KODE_BARANG Text(10)

Gambar 4.14 PDM Sistem Pengadaan Barang CV. Maha Meru

STIKOM

(51)

4.2.4 Struktur Database

Berdasarkan Gambar 4.14 struktur tabel terdiri dari file master dan file

transaksi yang akan dijelaskan sebagai berikut :

Struktur File

4.2.4.1Nama Tabel : Tabel Barang

Primary Key : Kode Barang

Foreign Key : Username

Fungsi : Untuk menyimpan data barang proyek.

Tabel 4.1 Struktur Tabel Barang

No Field Type Length Key

1 Kode Barang Char 10 Primary Key

2 Username Char 10 Foreign Key

4 Nama Barang Varchar 50 Not Null

4 Satuan Varchar 50 Not Null

5 Quantity Barang Int - Not Null

6 Harga Beli Terakhir Float - Not Null

7 Status Varchar 50 Not Null

8 Qty Status Int - Not Null

4.2.4.2Nama Tabel : Tabel Barang Keluar

Primary Key : Kode Keluar

Foreign Key : Kode Proyek

Kode Barang

Username

Fungsi : Untuk mengetahui barang yang keluar di setiap proyek.

Tabel 4.2 Struktur Tabel Barang Keluar

No Field Type Length Key

1 Kode Keluar Char 12 Primary Key

2 Kode Proyek Char 12 Foreign Key

4 Kode Barang Char 10 Foreign Key

STIKOM

(52)

No Field Type Length Key

4 Username Char 10 Foreign Key

5 Tanggal Keluar Datetime - Not Null

6 Keterangan Keluar Varchar 50 Not Null

4.2.4.3Nama Tabel : Tabel Customer

Primary Key : Kode Customer

Foreign Key : Username

Fungsi : Untuk menyimpan data customer proyek.

Tabel 4.3 Struktur Tabel Customer

No Field Type Length Key

1 Kode Customer Char 12 Primary Key

2 Username Char 10 Foreign Key

4 Nama Customer Varchar 50 Not Null

4 Alamat Customer Varchar 50 Not Null

5 Kota Customer Varchar 50 Not Null

6 CP Customer Char 12 Not Null

7 Telp Customer Char 12 Not Null

4.2.4.4Nama Tabel : Tabel Detil Barang Keluar

Primary Key : -

Foreign Key : Kode Barang

Kode Keluar

Fungsi : Untuk menyimpan daftar barang yang keluar.

Tabel 4.4 Struktur Tabel Detil Barang Keluar

No Field Type Length Key

1 Kode Barang Char 10 Foreign key

2 Kode Keluar Char 12 Foreign Key

4 Jumlah Stok Keluar Int - Not Null

STIKOM

(53)

4.2.4.5Nama Tabel : Tabel Detil Pembelian

Primary Key : -

Foreign Key : Kode Barang

Kode Faktur

Fungsi : Untuk menyimpan daftar bahan proyek yang di beli.

Tabel 4.5 Struktur Tabel Detil Pembelian

No Field Type Length Key

1 Kode Barang Char 10 Foreign Key

2 Kode Faktur Char 12 Foreign Key

4 Quantity Barang Int - Not Null

4 Harga Per Barang Float - Not Null

5 Jumlah Barang Float - Not Null

4.2.4.6Nama Tabel : Tabel Detil PO

Primary Key : -

Foreign Key : Kode Barang

Kode PO

Fungsi : Untuk menyimpan daftar PO.

Tabel 4.6 Struktur Tabel Detil PO

No Field Type Length Key

1 Kode Barang Char 10 Foreign Key

2 Kode PO Char 11 Foreign Key

4 Quantity Barang Int - Not Null

4 Status PO Varchar 50 Not Null

4.2.4.7Nama Tabel : Tabel Karyawan

Primary Key : Id Karyawan

Fungsi : Untuk menyimpan data karyawan proyek.

STIKOM

(54)
[image:54.595.52.556.104.698.2]

Tabel 4.7 Struktur Tabel Karyawan

No Field Type Length Key

1 Id Karyawan Char 10 Primary Key

2 Nama Karyawan Varchar 50 Not Null

4 Tanggal Lahir Datetime - Not Null

4 Alamat Varchar 50 Not Null

5 Kota Varchar 50 Not Null

6 Jabatan Varchar 50 Not Null

7 Contact Person Char 12 Not Null

4.2.4.8Nama Tabel : Tabel Detil PR

Primary Key : -

Foreign Key : Kode PR

Kode Barang

Fungsi : Untuk menyimpan daftar barang yang telah digunakan.

Tabel 4.8 Struktur Tabel Detil PR

No Field Type Length Key

1 Kode PR Char 10 Foreign Key

2 Kode Barang Char 10 Foreign key

4 Nama Barang Varchar 50 Not Null

4 Quantity Int - Not Null

5 Status PR Varchar 50 Not Null

4.2.4.9Nama Tabel : Tabel Pembelian

Primary Key : Kode Faktur

Foreign Key : KodePO

Kode Supplier

Username

Fungsi : Untuk menyimpan daftar pembelian.

STIKOM

(55)
[image:55.595.53.553.111.675.2]

Tabel 4.9 Struktur Tabel Pembelian

No Field Type Length Key

1 Kode Faktur Char 12 Primary Key

2 Kode PO Char 11 Foreign Key

4 Kode Supplier Char 10 Foreign Key

4 Username Char 10 Foreign Key

5 Tgl Terima Faktur Datetime - Not Null

6 Total Beli Float - Not Null

7 Tgl Jatuh Tempo Datetime - Not Null

8 Total Pembelian Float - Not Null

9 Sisa Bayar Beli Float - Not Null

10 Jenis Pembelian Varchar 50 Not Null

11 Kategori Barang Varchar 50 Not Null

4.2.4.10Nama Tabel : Tabel PO

Primary Key : Kode PO

Foreign Key : Kode Supplier

Kode PR

Username

Fungsi : Untuk menyimpan daftar PO.

Tabel 4.10 Struktur Tabel PO

No Field Type Length Key

1 Kode PO Char 11 Primary Key

2 Kode Supplier Char 10 Foreign Key

4 Kode PR Char 10 Foreign Key

4 Username Char 10 Foreign Key

5 Tanggal PO Datetime - Not Null

6 Keterangan Varchar 200 Not Null

4.2.4.11Nama Tabel : Tabel Progress Proyek

Primary Key : Kode Progres

Foreign Key : Kode Customer

Kode Proyek

Username

STIKOM

(56)
[image:56.595.47.551.115.751.2]

Fungsi : Untuk menyimpan daftar progress proyek.

Tabel 4.11 Struktur Tabel Progress Proyek

No Field Type Length Key

1 Kode Progres Char 14 Primary Key

2 Kode Customer Char 12 Foreign Key

4 Kode Proyek Char 12 Foreign Key

4 Username Char 10 Foreign Key

5 Nama Progres Varchar 50 Not Null

6 Tgl Mulai Datetime - Not Null

7 Tgl Selesai Datetime - Not Null

8 Keterangan Varchar 100 Not Null

9 Prosentase Float - Not Null

10 Sisa Bayar Progres Float - Not Null

4.2.4.12Nama Tabel : Tabel Proyek

Primary Key : Kode Proyek

Foreign Key : Kode Customer

Username

Fungsi : Untuk menyimpan daftar proyek yang telah diterima.

Tabel 4.12 Struktur Tabel Proyek

No Field Type Length Key

1 Kode Proyek Char 12 Primary key

2 Kode Customer Char 12 Foreign Key

4 Username Char 10 Foreign Key

4 Nama Proyek Varchar 100 Not Null

5 Lokasi Proyek Varchar 100 Not Null

6 Titik Pemasangan Int - Not Null

7 Tgl Terima Datetime - Not Null

8 Tgl Mulai Datetime - Not Null

9 Tgl Selesai Datetime - Not Null

10 Keterangan Varchar 100 Not Null

11 Nilai Kontrak Float - Not Null

12 Uang Muka Float - Not Null

14 Sisa Kontrak Float - Not Null

14 Bahan Baku Float - Not Null

15 Tenaga Kerja Float - Not Null

16 Alat Float - Not Null

STIKOM

(57)

4.2.4.13Nama Tabel : Tabel PR

Primary Key : Kode PR

Foreign Key : Kode Proyek

Username

Fungsi : Untuk menyimpan daftar PR.

Tabel 4.13 Struktur Tabel PR

No Field Type Length Key

1 Kode PR Char 10 Primary Key

2 KodeProyek Char 12 Foreign Key

4 Username Char 10 Foreign Key

4 Tanggal PR Datetime - Not Null

4.2.4.14Nama Tabel : Tabel Supplier

Primary Key : Kode Supplier

Foreign Key : Kode Proyek

Username

Fungsi : Untuk menyimpan daftar supplier.

Tabel 4.14 Struktur Tabel Supplier

No Field Type Length Key

1 Kode Supplier Char 10 Primary Key

2 Kode Proyek Char 10 Foreign Key

4 Username Char 10 Foreign Key

4 Nama Supplier Varchar 50 Not Null

5 Alamat Supplier Varchar 50 Not Null

6 Kota Supplier Varchar 50 Not Null

7 Contact Person Supplier Char 12 Not Null

8 Telp Char 12 Not Null

9 Jenis Supplier Varchar 50 Not Null

4.2.4.15Nama Tabel : Tabel User Admin

Primary Key : Username

Foreign Key : Id Karyawan

STIKOM

(58)
[image:58.595.48.556.121.716.2]

Fungsi : Untuk menyimpan daftar user admin.

Tabel 4.15 Struktur Tabel User Admin

No Field Type Length Key

1 Username Char 10 Primary Key

2 Id karyawan Char 10 Foreign Key

4 Password Varchar 50 Not Null

4.2.5 Desain Input / Output

Dalam desain antarmuka ini digunakan bahasa pemrograman Visual

Studio.net 2008 dengan database Microsoft SQL Server 2008. Adapun desain

Input / Output dari aplikasi ini adalah sebagai berikut : 4.2.5.1Desain Input

Berikut ini merupakan desain input yang terdapat dalam aplikasi

pengadaan barang pada CV Maha Meru:

A. Desain Form Login

Gambar 4.15 merupakan Form Login yang digunakan untuk login, d

Gambar

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Gambar 4.1 Document Flow Pengadaan Barang
Gambar 4.3 Document Flow Proses Barang Keluar Proyek
Gambar 4.4 System Flow Pengadaan Barang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, penggunaan bahan fasilitasi pemberdayaan KKG SD pada mata pelajaran matematika berbasis open- ended dalam kegiatan KKG SD Gugus III Kecamatan Indralaya

Hasil karakterisasi SEM sampel silika sebelum kalsinasi menunjukkan permukaan sampel yang tidak merata sedangkan sampel silika yang telah dikalsinasi menunjukkan

[r]

Judul Skripsi : Pemberitaan Kemenangan Pasangan Gatot Pujo Nugroho – Tengku Erry Nuradi (Ganteng) Dalam Hasil Hitung Cepat Pemilukada Sumatera Utara 2013 Pada

Bila kita lihat ketentuan dalam Hukum Acara Perdata (yang juga berlaku sebagai hukum acara di lingkungan peradilan agama), maka yang dapat menjadi saksi tersebut adalah orang yang

Usaha Laundry ini terletak di Kompleks Ruko Mega Ria No.17 M-N Medan, pada awalnya usaha ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih cepat kepada

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis, peningkatan aktivitas siswa, dan peningkatan keterampilan mengajar

Kantor Dinas Tan.Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Jalan Letkol Sukirno Km.7 Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau Propinsi Sumatera Selatan