ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN
METODE KONJOIN FULL- PROFILE (STUDI KASUS MAHASISWA FMIPA USU)
BERTAWANI SILITONGA 120823025
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2014
ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN
METODE KONJOIN FULL- PROFILE (STUDI KASUS MAHASISWA FMIPA USU)
BERTAWANI SILITONGA 120823025
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2014
PERSETUJUAN
Judul : ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP
ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN METODE KONJOIN FULL PROFILE
Kategori : SKRIPSI
Nama : BERTAWANI SILITONGA
NomorIndukMahasiswa : 120823025
Program Studi : SARJANA (S1) MATEMATIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juli 2014
KomisiPembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Dr.Suwarno Ariswoyo, M.si Dr. Pasukat sembiring, M.si NIP 195003121980031 001 NIP 19531113 198503 1 002
Diketahui/ Disetujuioleh:
DepartemenMatematika FMIPA USU Ketua,
Prof. Dr. Tulus, Vordipl.Math.,M.Si., Ph.D. NIP 196209011988031002
PERNYATAAN
ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN METODE KONJOIN
FULL PROFILE
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2014
BERTAWANI SILITONGA 120823025
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepadaTuhanYang Maha Esa yang senantiasa memberikan segala rahmatdanKasihNya yang telah memberi kekuatan akal dan pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam waktu yang ditetapkan.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr.Pasukat Sembiring, M.si selaku pembimbing I, Bapak Dr.Suwarno Ariswoyo, M.Si. selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktunya untuk membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku dosen penguji saya, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si, Ph.D selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Dekan dan Pembantu Dekan FMIPA USU, seluruh staff pengajar Matematika di FMIPA USU, beserta pegawai Administrasi.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ibunda tercinta Rosita Sihotang yang telah memberikan dukungan, doa, dan semua bantuan yang diperlukan penulis,juga kepada kakak saya Vidya Silitonga, dan adek-adek saya Bill Clinton Silitonga, Ester Silitonga, serta seluruh keluarga yang mendukung saya. Akhirnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh teman-teman kuliah penulis, khususnya kepada Yohana, Yessy, Putri, Sifa, Hary, bang Taufik dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan semangat serta saran dalam pengerjaan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN METODE KONJOIN
FULL PROFILE
( StudiKasusMahasiswa FMIPA USU)
ABSTRAK
Analisis konjoin merupakan salah satu teknik analisis multivariat yang digunakan untuk mengetahui ketertarikan responden terhadap suatu produk baik berupa barang atau jasa dengan cara mengkombinasikan jumlah nilai masing-masing atribut yang terpisah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis preferensi mahasiswa terhadap organisasi kemahasiswaan dengan menggunakan analisis konjoin, yaitu metode full profile dengan cara merating. Terdapat 100 orang mahasiswa FMIPA USU yang dipilih sebagai sampel dengan proportional stratified sampling method. Hasil pengolahan analisis konjoin pada penelitian ini diperoleh bahwa ketertarikan mahasiswa terhadap organisasi kemahasiswaan dengan metode fullprofile adalah: bentuk organisasi, manfaat, tujuan, perkembangan, kegiatan dan ciri organisasi.
Kata kunci: Analisis konjoin, Full-Profile, Organisasi Kemahasiswaan .
ANALYSIS OF INTEREST TO STUDENTS WITH STUDENT ORGANIZATION CONJOINT
FULL-PROFILE
(Case Study :USU Faculty Student)
ABSTRACT
Conjoint analysis is a multivariate analysis technique used to determine the respondents' interest in a product in the form of goods or services by means of combining a number of values of each attribute separately. The purpose of this study was to analyze the preferences of students to student organizations by using conjoint analysis, the method of full-profile by means of the rating. There are 100 students selected as USU Faculty with proportional stratified sample side method. Conjoint analysis processing results obtained in this study that the student interest student organization with a full-profile method are: forms of organization, benefits, goals, progress, activities and organizational characteristics.
Keywords: Conjoint Analysis, Full-Profile, Student Organizations
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Abstrak v
Abstract vi
Daftar Isi vii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Daftar Lampiran xi
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tinjauan Pustaka 4
1.5 Tujuan Penelitian 6 1.6 Manfaat Penelitian 6 1.7 Metodologi Penelitian 6 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Defenisi dan Konsep Organisasi Kemahasiswaan 9
2.2AnalisisKonjoin 10
2.2.1 Pengertian Analisis Konjoin 10
2.2.2 Istilah-istilah Dalam Analisis Konjoin 11
2.2.3 Tujuan Analisis Konjoin 11
2.2.4 Tahapan-tahapan Analisis Konjoin 12
2.3 Uji Validitas dan Reabilitas 17
2.4 Jenis Data 2.4.1 Data Menurut Sifatnya 18
2.4.2 Data Menurut Sumbernya 18
2.4.3 Data Menurut Jenisnya 19
2.5 Variabel Penelitian 20
2.6 Teknik Pengumpulan Data 20
2.7 Teknik Pengolahan Data 21
2.8 Teknik Analisis Data 22
2.9 Teknik Pengambilan Sampel 23
Bab 3 Hasil dan Pembahasan
3.1 Karakteristik Responden 25
3.2 Penyajian Data 27
3.3 Analisis Tingkat Kepentingan Faktor Relatif 48
3.4 Interpretasi Model Analisis Konjoin 50
3.5 Pengukuran Validitas dan Reabilitas 51
Bab 4Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan 53
4.2 Saran 53
DaftarPustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Atribut level dari setiap atribut 7
Tabel 2.1 Pengkodean untuk variabel dummy 15
Tabel 2.2 Koefisien Korelasi 17
Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa FMIPA USU 25
Tabel 3.2 Penarikan Sampel dengan proporsional 26 Tabel 3.3 Stimuli yang menjadi Kuisioner Penelitian 28
Tabel 3.4 Hasil penilaian 1 orang responden 30
Tabel 3.4.1 Variabel dummy untuk bentuk 30
Tabel 3.4.2 Variabel dummy untuk manfaat 31
Tabel 3.4.3 Variabel dummy untuk tujuan 31
Tabel 3.4.4 Variabel dummy untuk perkembangan 31
Tabel 3.4.5 Variabel dummy untuk kegiatan 31
Tabel 3.4.6 Variabel dummy untuk ciri 32
Tabel 3.5 Pengkodean Data untuk Regresi 32
Tabel 3.6 Koefisien Nilai beta dari SPSS 34
Tabel 3.7 Hasil Metode FullProfile untuk Satu Orang Responden 46 Tabel 3.8 Nilai Utilitas Satu Orang Responden 47 Tabel 3.9 Nilai Utilitas Keseluruhan Responden 48 Tabel 3.10 Nilai Kepentingan Relatif Kesseluruhan Responden 50 Tabel 3.11 Korelasi antara Variabel Observed dan Estimated Preferences 51
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tahapan Analisis Konjoin 12
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran1 Data Hasil Penilaian 100 Responden 54
Lampiran2 Nilai Utilitas Untuk Keseluruhan Responden 59
Lampiran3 Nilai Utilitas dan Nilai Kepentingan Relatif Responden 60
Lampiran4 Kuesioner Penelitian 61
ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN METODE KONJOIN
FULL PROFILE
( StudiKasusMahasiswa FMIPA USU)
ABSTRAK
Analisis konjoin merupakan salah satu teknik analisis multivariat yang digunakan untuk mengetahui ketertarikan responden terhadap suatu produk baik berupa barang atau jasa dengan cara mengkombinasikan jumlah nilai masing-masing atribut yang terpisah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis preferensi mahasiswa terhadap organisasi kemahasiswaan dengan menggunakan analisis konjoin, yaitu metode full profile dengan cara merating. Terdapat 100 orang mahasiswa FMIPA USU yang dipilih sebagai sampel dengan proportional stratified sampling method. Hasil pengolahan analisis konjoin pada penelitian ini diperoleh bahwa ketertarikan mahasiswa terhadap organisasi kemahasiswaan dengan metode fullprofile adalah: bentuk organisasi, manfaat, tujuan, perkembangan, kegiatan dan ciri organisasi.
Kata kunci: Analisis konjoin, Full-Profile, Organisasi Kemahasiswaan .
ANALYSIS OF INTEREST TO STUDENTS WITH STUDENT ORGANIZATION CONJOINT
FULL-PROFILE
(Case Study :USU Faculty Student)
ABSTRACT
Conjoint analysis is a multivariate analysis technique used to determine the respondents' interest in a product in the form of goods or services by means of combining a number of values of each attribute separately. The purpose of this study was to analyze the preferences of students to student organizations by using conjoint analysis, the method of full-profile by means of the rating. There are 100 students selected as USU Faculty with proportional stratified sample side method. Conjoint analysis processing results obtained in this study that the student interest student organization with a full-profile method are: forms of organization, benefits, goals, progress, activities and organizational characteristics.
Keywords: Conjoint Analysis, Full-Profile, Student Organizations
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas harus melewati tantangan yang terjadi. Salah satunya adalah tantangan di Perguruan Tinggi, yaitu sebagi mahasiswa yang mampu berpretasi di bidang akademik. Dalam bidang akademis, mahasiswa dibekali berbagai macam intelektual. Kegiatan akademis ini akan menjadi lebih baik ketika ditunjang oleh kegiatan non akademis yang membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepribadian, meningkatakan kepekaan sosial dan meningkatkan kedewasaaan moral. Salah satu bentuk kegiatan non akademis ini adalah kegiatan kemahasiswaan yang tertuang dalam organisasi kemahasiswaan.
Keinginan mahasiswa untuk mengikuti organisasi kemahasiswaan biasanya di dorong oleh minatnya pada organisasi tersebut. Universitas biasanya memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk aktif mengikuti organisasi-organisasi yang berfungsi sebagai wahana pengembangan diri supaya dapat ikut berpatisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Ada beberapa bentuk organisasi mahasiswa dikampus, diantaranya dapat dapat di golongkan menjadi dua yaitu: organisasi intra kampus seperti Senat Mahasiswa/ Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit-unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa Jurusan/Program Studi, dan organisasi ekstra kampus seperti HMI, GMNI, GMKI, dan sejenisnya. Kesemua organisasi tersebut mempunyai kegiatan yang berbeda-beda dan dasar organisasi yang berlainan pula. Ada yang berlatar belakang minat bakat seperti olahraga, seni, korespondensi, dan sebagainya dan ada juga yang berlatarkan agama seperti HMI, GMKI dan lain-lainnya.
Dengan bervariasinya bentuk organisasi tersebut mahasiswa dapat memilih organisasi mana yang sesuai dengan minat dan bakat mereka masing-masing. Karena jika bergabung dalam suatu organisasi maka kita melihat bakat dan minat kita yang sebenarnya. Walaupun tidak semua mahasiswa tertarik untuk menjadi aktivis dan bergabung di organisasi kampusnya. Tapi setidaknya dengan bergabung disebuah organisasi banyak pengalaman yang bisa didapat selain menambah teman di organisasi. Di dunia kerja, keterampilan leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali di lowongan-lowongan kerja memasukkan leadership sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan juga lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus menerus.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis ingin mengkaji faktor-faktor (atribut-atribut) apa saja yang mempengaruhi ketertarikan mahasiswa dalam mengikuti suatu organisasi kampus dengan analisis konjoin dengan metode perbandingan semua atribut sekaligus, sehingga mendekati keadaan yang sesungguhnya atau lebih realistis. Oleh karena itu penulis memilih judul yaitu “ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN METODE KONJOIN FULL PROFILE”
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti dalam tulisan ini adalah bagaimana mengetahui ketertarikan mahasiswa terhadap 6 atribut yang berkaitan dengan organisasi untuk menghasilkan konsep suatu organisasi yang ideal menurut mahasiswa FMIPA USU dengan menggunakan analisis konjoin.
1.3 Batasan Masalah
Agar fokus pada tujuan penelitian ini dan tidak menyimpang dari tujuan seperti yang telah diuraikan di atas dan guna mencapai keabsahan dalam pengambilan kesimpulan maka batasan masalah ini meliputi
1. Atribut atau taraf apa saja yang mempengaruhi ketertarikan mahasiswa terhadap organisasi kemahasiswaan.
2. Seberapa besar nilai kegunaan dan nilai kepentingan relatif dari tiap atribut yang mempengaruhi mahasiwa dalam mengikuti organisasi.
3. Mengaplikasikan teori dan analisis konjoin dengan metode Full –profile.
1.4 Tinjauan Pustaka
Analisis konjoin (conjoint analysis) diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh psikologi matematika dan statistisi yaitu Luce dan Tukey pada tahun 1964, kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan para pemakainya. Analisis konjoin yang mulai dikembangkan pada tahun 1970-an mulai banyak digunakan pada bidang ilmu, seperti Psikologi, Biologi, dan ilmu sosial lainnya.
Analisis konjoin (conjoint analysis) adalah suatu bentuk (desain) produk, barang atau
jasa, atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden. Tujuan analisis konjoin
adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas
satu atau banyak bagian. Hasil utama analisis adalah suatu bentuk (desain) produk barang atau
jasa, atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden (singgih, 2010).
Bentuk dasar model dependensi analisis konjoin dapat dirumuskan sebagai berikut:
�1(nonmetrik atau metrik) = �1 + �2 +�3 +…+�� (Nonmetrik)
Keterangan:
1. �1 ( variabel dependen ),skala pengukuran metrik atau nonmetrik, didefenisikan
sebagai pendapat keseluruhan dari seorang responden terhadap seekian faktor/atribut
dan taraf pada sebuah brang dan jasa.
2. �1,�2, �3,…,�� (variabel independen), skala pengukurannya non metrik
didefenisikan sebagai faktor/ atribut dan taraf.
Langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin
secara umum sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi atribut.
3. Menentukan jenis data yang diperlukan.
4. Menentukan metode analisis yang digunakan.
5. Hasil analisis data dan interpretasinya.
. Secara umum model dasar analisis konjoin dapat dituliskan dalam :
�(�) =� � ��� ��
�=� �
�=�
���
Keterangan :
U(x) = Utilitas total dari tiap-tiap stimuli
αij = Nilai kegunaan dari atribut ke-i (i=1,2,3,…m) dan taraf/level ke-j (j=1,2,3,..i)
k = Jumlah taraf/level atribut ke-i
m = Jumlah atribut
xij = Bernilai 1 jika atribut variabel dummy ke-I taraf ke-j terjadi dan 0 jika tidak terjadi
Menentukan nilai kegunaan taraf, maka nilai kepentingan taraf (bobot) dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
��= ∑ �� � � � �=� Keterangan :
��= Bobot kepentingan relatif untuk tiap atribut �� = Range nilai kepentingan untuk atribut
Range nilai kepentingan untuk atribut dapat dicari dengan rumus : ��={maks(∝��)− ���(���)}
1.5 Tujuan Penelitian
1. Menentukan model analisis konjoin berupa penilaian secara umum untuk mengetahui atribut dan taraf-taraf yang mempengaruhi ketertarikan mahasiswa terhadap organisasi kemahasiswaan.
2. Mengetahui nilai kegunaan dan nilai kepentingan relatif dari atribut yang mempengaruhi mahasiswa terhadap organisasi kemahasiswaan.
3. Menerapkan metode-metode pengukuran pada analisis konjoin dalam pengumpulan data maupun hasil analisisnya.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian serupa pada agenda penelitian mendatang dengan menggunakan pendekatan variabel-variabel penelitian lainnya.
2. Memperkaya literatur dalam bidang statistika yang berhubungan dengan analisis konjoin.
1.7 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah;
1. Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer yang di peroleh dari penyebaran kuisioner/angket kepada responden dan juga data sekunder dari buku, internet maupun data instansi.
Dalam Penelitian ini ada 6 atribut yang akan diteliti tipe organisasi, manfaat organisasi, tujuan mengikuti organisasi, perkembangan organisasi, kegiatan organisasi, ciri-ciri oganisasi.
b. Menyusun taraf dari setiap atribut
Tabel 1.1 Atribut level dari setiap atribut :
No Atribut Level atribut Keterangan
1
Bentuk organisasi 1 Intra kampus
2 Ekstra kampus
2 Manfaat Organisasi
1 Melatih leadership
2 Belajar mengatur waktu
3 Memperluas jaringan
3 Tujuan organisasi
1 Pelayanan/sosial
2 Ekonomi
3 Politik
4
Perkembangan organisasi
1 Efisien
2 Efektivitas
5
Kegiatan organisasi 1 Kunjungan industri
2 Pentas seni
3 Seminar
6
Ciri-ciri organisasi 1 Mempunyai tujuan dan sasaran
2 Adanya kerjasama dari
sekelompok
3 Mempunyai koordinasi
dan wewenang
4. Perancangan kuesioner,dimana dilakukan perancangan kombinasi dari level-level atribut (stimuli).
5. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuisioner kepada responden untuk metode pengukuran Full Propile.
6. Melakukan uji validitas dan reabilitas.
7. Menganalisa data yang dikumpulkan. Diawali dengan mengeksplorasi data secara keseluruhan, dilanjutkan dengan menganalisis data untuk pengukuran full-profile
menggunakan software spss 17.0.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1Defenisi dan Konsep Organisasi Kemahasiswaan
Organisasi menurut Stoner adalah ”pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama”. Sedangkan Henry Setiawan berpendapat organisasi adalah ”wadah berkumpulnya orang-orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan”. Organisasi kemahasiswaan merupakan bentuk kegiatan diperguruan tinngi yang diselenggarakan dengan prinsip dari oleh dan untuk mahasiswa. Organisasi tersebut merupakan wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan peningkatan ilmu dan pengetahuan, serta integritas kepribadian mahasiwa.
Sedangkan menurut Silvia Sukirman organisasi kemahasiswaan adalah kegiatan tidak wajib atau pilihan yang penting diikuti oleh setiap mahasiswa selama studinya sehingga melengkapi hasil belajar secara utuh. Pilihan kegiatan ekstrakulikuler harus sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa karena kegiatan tersebut merupakan sarana pelengkap pembinaan kemampuan pribadi calon intelektual di masyarakat nantinya
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan organisasi kemahasiwaan meliputi pengembangan penalaran, keilmuan, minat, bakat dan kegemaran yang bisa diikuti oleh mahasiswa. Di tingkat jurusan, fakultas dan universitas. Tujuannya untuk memperluas wawasan, ilmu dan pengetahuan serta membentuk kepribadian mahasiswa. Bertitik tolak dari berbagai penjelasan di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa keaktifan mahasiswa dalam kegiatan organisasi yaitu mahasiswa yang secara aktif menggabungkan diri dalam suatu kelompok atau organisasi tertentu untuk melakukan suatu kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi, menyalurkan bakat, memperluas wawasan dan membentuk kepribadian mahasiswa seutuhnya.
Setelah kesemua itu diperoleh oleh mahasiswa, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya, sehingga kegiatan organisasi tidak menjadi faktor penghambat dalam memperoleh prestasi belajar yang baik. Namun sebaliknya, menjadi faktor yang dapat mempengaruhi untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik.
2.2Analisis Konjoin
2.2.1 Pengertian Analisis Konjoin
Analisis konjoin dikembangkan pada tahun 1964 oleh statistisi matematika dan psikologi Luce dan Tukey. Dan mulai dikembangkan pada tahun 1970-an pada ilmu yang terkait dengan preferensi sesesorang, seperti bidang pemasaran, sosial, politik, dam psikologi. Pada dasarnya, tujuan analisis konjoin adalah untuk mengetahui bagaimana presepsi seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas satu atau banyak bagian (Santoso; 2010).
Analisis konjoin adalah suatu teknik yang secara spesifik digunakan untuk memahami bagaimana keinginan atau preferensi konsumen terhadap suatu produk atau jasa dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai kepentingan relatif berbagai atribut suatu produk (Hair et all 1995). Analisa ini sangat berguna untuk membantu menentukan tingkat harga serta memprediksi tingkat penjualan.
Bentuk dasar model dependensi analisis konjoin dapat dirumuskan sebagai berikut :
�1 ( non metrik atau metrik) = �1 + �2 + �3 + …+ �� (non metrik)
Keterangan :
1) �1 (variabel dependen), skala pengukuran metrik atau non metrik, didefenisikan sebagai pendapat keseluruhan dari seorang responden terhadap sekian faktor/atribut pada sebuah barang/jasa/ide.
2) �1 ,�2 ,�3,�� ( variabel independen ), skala pengukuran non metrik, didefenisikan sebagai faktor/aribut dan taraf.
2.2.2 Istilah-istilah Dalam Analisis Konjoin
Adapun beberapa istilah dalam analisis konjoin adalah:
1. Atribut, yaitu berupa variabel-variabel yang akan diteliti.
2. Taraf/level, yaitu bagian dari atribut yang menunjukkan nilai yang diasumsikan oleh atribut.
3. Stimuli, yaitu sekelompok atribut yang dievaluasi oleh responden yang berasal dari kombinasi atau desain taraf-taraf atribut.
4. Nilai kepentingan relatif (Relative Importance Value), yaitu nilai yang menunjukkan atribut yang paling penting dalam mempengaruhi pilihan responden.
5. Nilai kegunaan (utilitas), yaitu teori ekonomi yang mempelajari kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh dari seorang konsumen. Semakin tinggi tingkat kepuasan maka semakin tinggi pula nilai guna (utilitas) dan sebaliknya. Nilai guna dibedakan dalam dua pengertian:
a. Nilai guna marginal, yaitu pertambahan/pengurangan kepuasan akibat adanya pertambahan/pengurangan pengunaan satu unit barang tertentu.
b. Total nilai guna, yaitu keseluruhan kepuasan yang diperoleh dari mengomsumsi sejumlah barang-barang tertentu.
2.2.3 Tujuan Analisis Konjoin
Tujuan analisis konjoin adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu objek yang terdiri dari atas satu atau banyak bagian. Hasil utama analisis konjoin adalah suatu bentuk (desain) produk barang atau jasa, atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian responden (Singgih,2010).
2.2.4 Tahapan – Tahapan Analisis Konjoin
Tahapan – tahapan yang perlu dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum sebagai berikut :
Gambar 2.1 Tahapan Analisis Konjoin
Tahap 1.Perumusan masalah dan mengidentifikasi atribut
Langkah awal dalam melakukan analisis konjoin yaitu perumusan masalah. Setelah adanya perumusan masalah maka dicarilah kumpulan atribut dimana setiap atribut terdiri atas beberapa taraf/level. Informasi mengenai atribut yang mewakili preferensi konsumen dapat diperoleh melalui diskusi dengan pakar, eksplorasi data sekunder atau studi kepustakaan. Kemudian atribut yang sudah dianggap mewakili ditentukan datanya. Skala atribut dibagi menjadi skala kualitatif/non-metrik atau kategori (nominal dan ordinal) dan skala kuantitatif atau metrik (interval dan rasio).
Mengindentifikasi atribut
Merancang kombinasi atribut atau stimuli
Menentukan Metode Pengumpulan
data
Menentukan metode analisis
Hasil Analisis dan Interpretasinya
Tahap 2 Merancang kombinasi atribut (stimuli)
Stimuli merupakan sekelompok atribut yang dievaluasi oleh responden. Dalam desain stimuli termasuk memilih atribut dan taraf atribut yang akan digunakan untuk membuat stimuli. Ada 2 cara pembentukan stimuli dalam analisis konjoin yaitu metode full profile atau mengevaluasi banyak faktor dan metode pairwase comparasion atau metode evaluasi dua faktor.
1. Full Profile
Analisis konjoin full profile yang diperkenalkan terlebih dahulu merupakan rancangan kombinasi yang menggambarkan profil produk secara lengkap. Jumlah stimuli dapat dikurangi dengan menggunakan menggunakan fractional factorial design yang memungkinkan mengestimasi semua main effects. Desain ini mengasumsikan bahwa setiap interaksi yang tidak penting diabaikan. Untuk membentuk stimuli dirancang dengan menggunakan SPSS FOR WINDOWS 17.0 sehingga diperoleh 15 minimal stimuli. Setiap stimuli berisi kombinasi antara atribut dengan taraf, dimana tiap stimuli menggambarkan profil tiap objek secara lengkap. Responden mengevaluasi masing-masing stimuli mulai dari stimuli yang paling diminati/dianggap penting hingga stimuli yang paling tidak diminati/yang paling dianggap tidak penting dengan cara rating
(memberi peringkat).
Keuntungan menggunakan metode ini adalah:
1. Diperoleh deskripsi yang lebih realistis dengan menjelaskan setiap stimuli berisikan sebuah taraf dari masing-masing atribut.
2. Menggambarkan trade-off yang lebih jelas antara seluruh atribut yang tersedia.
Sedangkan kendala menggunakan metode ini adalah metode full-profile disarankan apabila jumlah atribut yang diteliti antara enam sampai sembilan atribut saja (Hair et al, 2006).
2.Pairwise Comparison
Metode Pairwise Comparison digunakan apabila atribut yang dianalisis cukup banyak dan dengan jumlah taraf/level yang banyak pula. Penemu metode ini adalah Richard Johnson. Melalui pendekatan ini dibandingkan pasangan profil dari dua atribut. Responden mengevaluasi pasangan atribut secara bersamaan. Bila ada p atribut berarti jumlah pasangan yang dievaluasi sebanyak p(p-1)/2 pasangan.(Kuhfeld, 2000).
Tahap 3 Menentukan metode pengumpulan data
Data yang diperlukan dalam analisis konjoin dapat berupa data non-metrik(data berskala nominal, ordinal atau kategorial) maupun data metrik (data berskala interval atau rasio).
Untuk memperoleh data dalam bentuk non-metrik, responden diminta untuk membuat ranking atau mengurutkan stimuli pada tahap yang telah dibuat sebelumnya. Perangkingan dimulai dari satu dan seterusnya hingga ranking terakhir bagi stimuli yang paling tidak disukai. Sedangkan untuk memperoleh data dalam bentuk metrik, responden diminta untuk memberikan nilai atau rating terhadap masing-masing stimuli. Dengan cara ini, responden akan dapat memberikan penilaian terhadap masing-masing stimuli secara terpisah. Pemberian nilai atau
rating dapat dilakukan menggunakan skala likert 1 hingga 5 (1=paling tidak disukai dan 5=paling disukai atau menggunakan nilai ranking, artinya untuk stimuli yang paling tidak disukai diberi nilai tertinggi setara dengan jumlah stimulinya, sedangkan stimuli yang paling disukai diberi nilai satu.
Tahap 4 Menentukan metode analisis yang digunakan
Berdasarkan tipe data dan cara pengumpulan datanya, prosedur analisis yang digunakan adalah analisis konjoin full-profile menggunakan metode regresi dengan variabel dummy.
Variabel yang dianalisis dengan model regresi dapat berupa variabel kuantitatif maupun variabel kualitatif. Variabel kualitatif dalam model regresi sering disebut dengan istilah variabel
dummy. Untuk variabel kualitatif yang mempunyai k kategori dapat dibangun k-1 peubah boneka. Variabel ini biasanya mengambil nilai 1 atau 0. Kedua nilai yang diberikan tidak menunjukkan bilangan (numerik) tetapi hanya sebagai identifikasi kelas atau kategorinya. Atribut yang mempunyai dua taraf diberi kode 1 untuk salah satu taraf dan 0 untuk taraf lainnya. Atribut yang mempunyai tiga taraf, pengkodeannya sebagai berikut:
Tabel 2.1 Pengkodean Variabel Dummy
Taraf Kode
Taraf 1 1 0
Taraf 2 0 1
Taraf 3 0 0
Untuk taraf lebih dari tiga, pengkodean dilakukan dengan cara yang sama sehingga setiap faktor memiliki k-1 variabel dummy. Banyaknya variabel ini sama dengan banyaknya kategori (taraf) dikurangi satu(J Supranto, 2004).
Metode Regresi dengan variabel dummy sangat umum digunakan untuk data berjenis non-metrik maupun metrik, dimana data telah diperoleh melalui pengurutan maupun penilaian terhadap kombinasi atribut atau stimuli yang telah dirancang sebelumnya.
Adapun secara umum model dasar analisis konjoin adalah:
U (x) =∑��=�∑��=�������� Keterangan:
U (x) = Utilitas total dari tiap-tiap stimuli
��� = Nilai kegunaan dari atribut ke-i (i=1,2,3…m) dan taraf/level ke-j (j=1,2,3…ki)
�� = Jumlah taraf/level atribut ke-i
m = Jumlah atribut
��� = Bernilai 1 jika atribut variabel dummy ke-i taraf ke-j terjadi dan 0 jika tidak terjadi
Regresi linier biasanya digunakan untuk mendapatkan model analisis konjoin tersebut, kemudian dapat ditentukan nilai kegunaan dari taraf-taraf tiap atribut untuk menentukan nilai pentingnya suatu taraf relatif terhadap taraf yang lain pada suatu atribut. Setelah menentukan nilai kegunaan taraf, maka nilai kepentingan relatif (bobot) dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
�� = ∑����� �=�
Keterangan:
�� = Bobot kepentingan relatif untuk tiap atribut
�� = Range nilai kepentingan untuk tiap atribut yang dicari dengan rumus
Ii= {maks(aij) – min(aij)}
Tahap 5Interpretasi Hasil
MenurutKuhfeld(2000) ada beberapa ketentuan dalam melakukan interpretasi hasil yaitu:
a. Taraf yang memiliki nilai kegunaan lebih tinggi adalah taraf yang lebih disukai.
b. Total nilai kegunaan masing-masing kombinasi sama dengan jumlah nilai kegunaan tiap taraf dari atribut-atribut tersebut.
c. Kombinasi yang memiliki total nilai kegunaan tertinggi adalah kombinasi yang paling disukai responden.
d. Atribut yang memiliki perbedaan nilai kegunaan lebih besar antara nilai kegunaan taraf tertinggi dan terendahnya merupakan atribut yang lebih penting.
2.3Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas adalah uji statistik yang digunakan untuk menentukan seberapa valid suatu item pertanyaan mengukur variabel yang diteliti. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat digunakan dengan menggunakan software spss menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Dalam uji ini, setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabelnya.
Uji reabilitas adalah uji yang digunakan untuk menentukan reabilitas serangkaian item pertanyaan dalam kehandalannya mengukur suatu variabel. Reabilitas (reability, kepercayaan) menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu (Gajah Mada University Press). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai �> 0.60. Menurut Sugiyono (2006) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
[image:31.612.83.488.504.624.2]Kategori koefisien korelasi menurut Sugiyono (2006) adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Koefisien Korelasi Menurut (Sugiyono,2006)
0.80< ��� ≤ 1.00 Reliabilitas sangat tinggi
0.60< ��� ≤ 0.80 Reliabilitas tinggi
0.40< ��� ≤ 0.60 Reliabilitas sedang
0.20< ��� ≤ 0.40 Reliabilitas rendah
-1.00< ��� ≤ 0.20 Reliabilitas sangat rendah
Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Reliabilitas item diuji dengan melihat koefisien Alpha dengan melakukan reliability analysis dengan SPSS. Akan dilihat nilai
Alpha Cronbach untuk reliabilitas keseluruhan item dalam satu variabel.
2.4 Jenis Data
Data merupakan komponen utama dalam statistika. Data adalah bahan baku yang jika diolah melalui berbagai analisis dapat melahirkan informasi, dimana dengan informasi tersebut dapat diambil suatu keputusan.
2.4.1 Data Menurut Sifatnya
Menurut sifatnya data terbagi atas dua bagian, yaitu: a. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang sifatnya hanya menggolongkan saja dan yang kemungkinannya tidak dinyatakan dalam angka-angka. Yang termasuk dalam klasifikasi data kulitatif adalah data yang berskala ukur nominal dan ordinal. Sebagai contoh adalah motivasi karyawan (bagus, sedang, jelek).
b. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Yang termasuk dalam klasifikasi data kuantitatif adalah data yang berskala ukur interval dan rasio. Sebagai contoh data kuantitatif adalah data hasil pengukuran berat badan mahasiswa kedokteran UI. Data tersebut berupa angka seperti; 70 kg, 35 kg, 63 kg dan sebagainya
2.4.2 Data Menurut Sumbernya
Menurut sumbernya data terbagi atas dua bagian:
a. Data internal
Data internal adalah data yang didapat dari dalam perusahaan atau organisasi dimana riset dilakukan. Sebagai contoh adalah catatanakuntansi, catatanproduksi, catatan inventaris, catatan penjualan dan lain-lain.
b. Data eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan keadaan diluar perusahaan atau organisasi. Data eksternal terbagi atas dua bagian, yaitu:
1. Data primer
Data primer adalah data yang secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data ini diperoleh dari hasil wawancara atau kuesioner. Dalam metode pengumpulan data primer, peneliti/observer melakukan sendiri obeservasi di lapangan maupun di laboratorium. Pelaksanaanya dapat berupa survei atau percobaan (eksperimen).
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data primer yang diperoleh dari pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan. Data sekunder pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap atau diproses lebih lanjut. Data sekunder didapat dari hasil penelitian dari beberapa sumber seperti Badan Pusat Statistika,Media Massa, Lembaga pemerintah atau swasta dan sebagainya.
2.4.3 Data Menurut Jenisnya
Menurut jenisnya data terdiri dari dua bagian, yaitu: a. Data kontiniu
Data kontiniu adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Contoh:Tinggi badan Richad adalah 180 cm
Kecepatan mobil A adalah 130 km/jam Volume kaleng B adalah 25 liter b. Data diskrit
Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil perhitungan. Contoh: Ibu Ani mempunyai 1 anak.
2.5 Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang lain, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (sugiono, 2007). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:
1. Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakekat sebuah masalah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model. Variabilitas dari atas faktoe inilah yang berusaha dijelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand 2006). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah: ketertarikan mahasiswa terhadap organisasi kemahasiswaan.
2. Variabel independen
Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini adalah bentuk organisasi, manfaat organisasi, tujuan organisasi, perkembangan organisasi, kegiatan organisasi, ciri oganisasi.
2.6 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data ini menggunakan:
a. Kuisioner
Kuisioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan kuisioner.
b. Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan membaca guna memperoleh informasi yang berkaitan dengan variabel-variabel yang di bahas dlam penelitian ini. Dimana studi pustaka diperoleh dari beragan sumber yaitu buku, artikel, dan jurnal.
2.7 Teknik Pengolahan Data
Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif:
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif merupakan bentuk yang berdasarkan dari data yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Analisis kuantitatif ini digunakan untuk membahas dan menerangkan hasil penelitian tentang berbagai gejala atau kasus yang dapat diuraikan dengan kalimat.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif merupakan analisis yang digunakan terhadap data yang berwujud angka-angka dengan cara pembahasannya. Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 17.0. Adapun metode pengolahannya adalah sebagai berikut:
a. Cleaning
Data yang telah dikumpulkan dilakukan cleaning data yang berarti sebelum data dilakukan pengolahan, terlebih dahulu dilakukan pengecekan agar tidak terdapat data yang perlu.
b. Editing
Setelah data dikumpukan lalu dilakukan pengeditan untuk mengecek kelengkapan data, kesinambungan data dan keseragaman data.
c. Coding
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data termasuk dalam pengelompokan kategori dan pemberian skor.
d. Entry Data
Memasukkan data ke program komputer untuk proses analisis data.
2.8 Teknik Analisi Data
Penelitian ini dilakukan dengan metode konjoin full-profile untuk mengetahui ketertarikan mahasiswa terhadap organisasi kemahasiswaan. Adapun tahapan dalam analisis konjoin sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Atribut
Menentukan atribut dan taraf ketertarikan mahasiswa yang digunakan dalam merancang kombinasi (stimuli) yang akan dievaluasi oleh mahasiswa. Pada penelitian ini tercakup dalam 6 (enam) atibut dengan masing-masing atribut terdiri atas 2 sampai 4 taraf dengan perincian: bentuk organisasi (intra kampus, ekstra kampus), manfaat organisasi (melatih leadership, belajar mengatur waktu, memperluas jaringan), tujuan organisasi (pelayanan, ekonomi, politik), perkembangan organisasi (efisien, efektivitas), kegiatan organisasi (kunjungan industri, pentas seni, seminar), ciri-ciri organisasi (mempunyai tujuan dan sasaran, adanya kerjasama dari sekelompok, mempunyai koordinasi dan wewenang.
2. Merancang kombinasi atribut (stimuli)
Rancangan kombinasi yang akan digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan pendekatan full profile (evaluasi banyak faktor). Untuk metode full profile, menurut Aaker dan Day (1980), jumlah minimal stimuli yang harus tersedia untuk dievaluasi responden adalah:
JK = JT – JA + 1
Keterangan:
JK = Jumlah kartu kombinasi dari taraf-taraf atribut (stimuli) JT = Jumlah taraf (level) atribut yang dievaluasi
JA = Jumlah atribut yang dievaluasi
Karena terdapat 6 atribut, maka kartu yang dieavaluasi responden pada pendekatan full profile minimal 15-6+1 atau 10 stimuli.
3. Menentukan metode pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuisioner oleh mahasiswa. Data responden yang dikumpullkan dalam penelitian ini adalah rating (menilai). Responden diminta untuk menilai 16 stimuli yang dirancang sebelumnya dengan angka 1 sampai 5. Nilai 1 diberikan responden untuk kombinasi yang paling tidak disukai sampai nilai 5 untuk paling disukai.
4. Memilih prosedur analisis konjoin
Data preparatiaon dan analisis dilakukan dengan menggunak kemudianan software
pengolah data: SPSS 17.0. hasil pengolahan tersebut kemudian diinterpretasikan.
5. Interpretasi hasil
Interpretasi hasil adalah merupakan ketertarikan mahasiswa terhadap organisasi kemahasiswaan melalui pendugaan nilai kegunaan masing-masing taraf serta mengetahui kombinasi atribut dan taraf penyusunan ketertarikan mahasiwa yang paling disukai dan yang paling tidak disukai.
2.9 Teknik Pengambilan Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari sekelompok individu atau populasi yang diteliti. Sampel dari populasi sedikit harus memiliki satu sifat yang sama, sampel yang digunakan dalam penelitian ini harus dapat menjadi cermin dari populasi. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling) dimana metode pemilihan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen yang disebut srata, dan kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata tersebut. Dengan demikian, populasi tersebut perlu dikelompokkan
(stratified) sesuai dengan kelompok (strata) yang memiliki perbedaan tersebut, kemudian dari tiap kelompok diambil sampel sampel secara acak inilah yang disebut dengan pengambilan acak terstratifikasi.
Melalui cara ini diharapkan sampel dapat terambil dan mewakili semua kelompok yang ada, sehingga ada jaminan tidak ada kelompok yang terabaikan. Selain in dapat diharapkan pula bahwa pengaruh tiap kelompok terhadap sampel dapat diabaikan. Tanpa stratifikasi, dapat terjadi bahwa sampel yang terambil hanya akan terambil dari kelompok tertentu saja.
Dan menentukan jumlah sampel per strata sebagai berikut;
�� = ��� � Dimana:
ni : jumlah sampel
�� : jumlah sampel per strata N : jumlah populasi seluruhnya n : jumlah sampel
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Karakteristik Responden
[image:39.612.66.319.389.630.2]Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Sumatera Utara. Populasi sasarannya adalah mahasiswa stambuk 2012 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang masih aktif dalam perkuliahan. Data total jumlah mahasiswa stambuk 2012 yang diperoleh dari rektori USU adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswi FMIPA USU No Departemen Jumlah mahasiswa/i
1 Matematika S1 85
2 Kimia S1 79
3 Biologi S1 82
4 Fisika S1 80
5 Kimia D3 144
6 Komputer D3 246
7 Fisika D3 54
8 Statistika D3 147
9 Meteorologi D3 47
Total 964
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Stratified Random Sampling, maka jumlah sampel yang harus diambil berdasarkan jumlah populasi sebelumnya
adalah berdasarkan perhitungan proporsi diperoleh jumlah sampel pada setiap jurusan di FMIPA USU.
Tabel 3.2 Penarikan Sampel dengan Proporsional
No Departemen Populasi Proporsi
sampel
Jumlah sampel
1 Matematika S1 85 85
964 × 100
10
2 Kimia S1 79 79
964 × 100
8
3 Biologi S1 82 82
964 × 100
8
4 Fisika S1 80 80
964 × 100
8
5 Kimia D3 144 144
964 × 100
15
6 Komputer D3 246 246
964 × 100
25
7 Fisika D3 54 54
964 × 100
6
8 Statistika D3 147 147
964 × 100
15
9 Meteorologi D3 47 47
964 × 100
5
jumlah 964 100
Dari masing-masing jurusan aka diambil secara acak dengan mengambil sampel sebanyak 100 orang. Diketahui bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka data akan semakin representatik.
3.2 Penyajian Data
Data analisis konjoin didapat dari urutan kartu profil dalam kuisioner. Dalam penelitian ini metode presentasi yang digunakan adalah full profile yang digunakan adalah full profile dengan teknik penilaian adalah dengan cara merating. Prosedur analisis konjoin dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mendesain stimuli
Setelah atribut dan taraf diperoleh (pada Tabel 1.1), selanjutnya adalah menentukan preferensi responden terhadap setiap kombinasi. Untuk itu dibutuhkan adanya stimuli. Stimuli adalah kombinasi antara atribut dengan taraf. Dari 6 atribut dan 15 atribut tersebut, didapat jumlah kombinasi yang mungkin disusun sebanyak 324 stimuli (diperoleh dari hasil perkalian tiap taraf atribut =2×3×3×2×3×3).
Dengan jumlah stimuli sebanyak itu, akan menyulitkan responden dalam mengevaluasi kombinasi stimuli tersebut. Membutuhkan waktu yang lama lagi para responden untuk mengevaluasinya. Sehingga untuk memudahkan responden,kombinasi didesain oleh SPSS 17.0 sehingga menghasilkan 16 stimuli. Adapun langkah membuat stimuli dengan SPSS sebagai berikut:
- Dari program SPSS, biarkan data editor kosong - Pilih menu file, new, pilih syntax.
- Ketik pada syntax editor.: ORTHOPLAN
/FACTORS=
BENTUK 'bentuk Organisasi' ('intra kampus' 'ekstra kampus')
MANFAAT 'Manfaat Organisasi' ('Leadership' 'Belajar Mengatur Waktu' 'merperluas jaringan') TUJUAN ' Tujuan organisasi' ('Pelayanan/sosial' 'ekonomi' 'politik')
PERKEMBANGAN 'Perkembangan Organisasi' ('efisien' 'efektivitasl')
KEGIATAN 'Kegiatan Organisasi' ('Kunjungan Industri' 'Pentas Seni' 'Seminar')
CIRI 'Ciri-Ciri Organisasi' ('Mempunyai Tujuan dan Sasaran' 'Adanya Kerjasama Sekelompok' 'Mempunyai koordinasi dan wewenang')
/HOLDOUT=0.
SAVE OUTFILE='CONJOINT1.SAV'.
-Pilih Run, All. Dapat terbentuk kombinasi pada data view.
Setelah dievaluasi satu persatu menggunakan SPSS For Windows 17.0 dihasilkan 16 stimuli dan dapat digunakan untuk mengetahui ketertarikan responden.
Tabel 3.3 Stimuli yang Menjadi Kuisioner Penelitian
No Bentuk Manfaat Tujuan Perkembangan Kegiatan Ciri
1 Intra kampus
Belajar mengatur Waktu
Politik Efisien Kunjungan Industry
Mempunyai tujuan dan sasaran
2 Intra kampus
Melatih leadership Ekonomi Efisien Seminar Mempunyai koordinasi 3 Intra
kampus
Melatih leadership Ekonomi Efektivitas Pentas seni Mempunyai tujuan dan sasaran
4 Intra kampus
Melatih leadership Pelayanan Efektivitas Kunjungan Industri
Adanya kerjasama antar kelompok 5 Ekstra
kampus
Belajar mengatur Waktu
Pelayanan Efektivitas Pentas seni Mempunyai koordinasi 6 Ekstra
kampus
Melatih leadership Politik Efisien Pentas seni Mempunyai tujuan dan sasaran
7 Ekstra kampus
Memperluas Jaringan Ekonomi Efektivitas Kunjungan industri
Mempunyai tujuan dan sasaran
8 Ekstra kampus
Belajar mengatur Waktu
Ekonomi Efisien Kunjungan industri
Adanya kerjasama antar kelompok 9 Intra
kampus
Memperluas Jaringan Pelayanan Efisien Pentas seni Adanya kerjasama antar kelompok 10 Intra
kampus
Memperluas Jaringan Politik Efektivitas Kunjungan industri
Mempunyai koordinasi 11 Ekstra
kampus
Melatih leadership Pelayanan Efisien Kunjungan industri
Mempunyai koordinasi 12 Ekstra
kampus
Melatih leadership Pelayanan Efektivitas Kunjungan indutri
Mempunyai tujuan dan sasaran
13 Ekstra kampus
Memperluas Jaringan Pelayanan Efisien Seminar Mempunyai tujuan dan sasaran
14 Intra kampus
Belajar mengatur Waktu
Pelayanan Efektivitas Seminar Mempunyai tujuan dan sasaran 15 Ekstra
kampus
Melatih leadership Politik Efektivitas Seminar Adanya kerjasama antar kelompok 16 Intra
kampus
Melatih leadership Pelayanan Efisien Kunjungan industri
Mempunyai tujuan dan sasaran
Selanjutnya responen diminta untuk memberikan rating terhadap kombinasi organisasi yang ada pada tabel 3.3 dengan menggunakan skala likert, dengan urutan:
1. : Sangat tidak suka dengan stimuli tersebut. 2. : Tidak Suka dengan stimuli tersebut. 3. : Cukup Suka dengan stimuli tersebut 4. : Suka dengan stimuli tersebut
5 : Sangat Suka dengan stimuli tersebut
2. Menghitung Nilai Utilitas dan Nilai Kepentingan Relatif
Untuk menghitung nilai utilitas dan nilai kepentingan relatif atribut dapat menggunakan 2 cara yaitu:
A) Menggunakan perhitungan manual
Sebelum melakukan perhitungan nilai keguanaan taraf atribut, harus diketahui dahulu urutan
rating dari keseluruhan responden. Namun untuk menduga rating atribut berdasarkan data responden, maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan data salah seorang responden,
Tabel 3.4 Hasil penilaian 1 orang responden
N o
Bentuk Manfaat Tujuan Perkembanga n
Kegiatan Ciri Ratin
g 1 Intra
kampus
Belajar mengatur Waktu
Politik Efisien Kunjungan industri
Mempunyai tujuan dan sasaran
4
2 Intra kampus
Melatih leadership Ekonomi Efisien Seminar Mempunyai koordinasi
4
3 Intra kampus
Melatih leadership Ekonomi Efektivitas Pentas seni Mempunyai tujuan dan sasaran
5
4 Intra kampus
Melatih leadership Pelayana n
Efektivitas Kunjungan Industri
Adanya kerjasama antar kelompok
3
5 Ekstra kampus
Belajar mengatur Waktu
Pelayana n
Efektivitas Pentas seni Mempunyai koordinasi
2
6 Ekstra kampus
Melatih leadership Politik Efisien Pentas seni Mempunyai tujuan dan sasaran
2
7 Ekstra kampus
Memperluas Jaringan
Ekonomi Efektivitas Kunjungan industri
Mempunyai tujuan dan sasaran
2
8 Ekstra kampus
Belajar mengatur Waktu
Ekonomi Efisien Kunjungan industri
Adanya kerjasama antar kelompok
2
9 Intra kampus
Memperluas Jaringan
Pelayana n
Efisien Pentas seni Adanya kerjasama antar kelompok
4
10 Intra kampus
Memperluas Jaringan
Politik Efektivitas Kunjungan industri
Mempunyai koordinasi
4
11 Ekstra kampus
Melatih leadership Pelayana n
Efisien Kunjungan industri
Mempunyai koordinasi
2
12 Ekstra kampus
Melatih leadership Pelayana n
Efektivitas Kunjungan indutri
Mempunyai tujuan dan sasaran
2
13 Ekstra kampus
Memperluas Jaringan
Pelayana n
Efisien Seminar Mempunyai tujuan dan sasaran
2
14 Intra kampus
Belajar mengatur Waktu
Pelayana n
Efektivitas Seminar Mempunyai tujuan dan sasaran
3
15 Ekstra kampus
Melatih leadership Politik Efektivitas Seminar Adanya
kerjasama antar kelompok
2
16 Intra Melatih leadership Pelayana Efisien Kunjungan Mempunyai 3
Lakukan pengkodean dengan variabel dummy yang mewakili setiap taraf dari masing-masing atribut.Untuk atribut bentuk, taraf dari atribut dikodekan sebagai berikut:
Tabel 3.4.1 variabel dummy untuk atribut bentuk
Taraf �1
Taraf 1 (Intra kampus) 1 Taraf 2 ( Ekstra Kampus) 0
[image:45.612.87.431.333.433.2]Untuk atribut manfaat, taraf dan atribut dikodekan sebagai berikut:
Tabel 3.4.2 variabel dummy untuk atribut manfaat
Taraf �2 �3
Taraf 1 (Melatih leadership)
1 0
Taraf 2 (Belajar mengatur waktu)
0 1
Taraf 3 (Merperluas jaringan)
0 0
[image:45.612.87.429.533.609.2]Untuk atribut tujuan, taraf dari atribut dikodekan sebagai berikut:
Tabel 3.4.3 variabel dummy untuk atribut tujuan
Taraf �4 �5
Taraf 1
(Pelayanan/social)
1 0
Taraf 2 (Ekonomi) 0 1
Taraf 3 (Politik) 0 0
Untuk atribut perkembangan, taraf dari atribut dikodekan sebagai berikut:
Tabel 3.4.4 variabel dummy untuk atribut perkembangan
kampus n industri tujuan dan
sasaran
Taraf �6 Taraf 1 (Efisian) 1 Taraf 2 ( Efektivitas) 0
Untuk atribut kegiatan, taraf dari atribut dikodekan sebagai berikut:
Tabel 3.4.5 variabel dummy untuk atribut kegiatan
Taraf �7 �8
Taraf 1 (Kunjungan industri)
1 0
Taraf 2 (Pentas seni) 0 1
Taraf 3 (Seminar) 0 0
[image:46.612.93.430.71.123.2]Untuk atribut ciri, taraf dari atribut dikodekan sebagai berikut:
Tabel 3.4.6 variabel dummy untuk atibut ciri
Taraf �9 �10
Taraf 1 (Mempunyai tujuan dan sasaran)
1 0
Taraf 2 (Adanya kerjasama dari sekelompok)
0 1
Taraf 3 (Mempunyai koordinasi dan wewenang)
0 0
[image:46.612.87.431.224.313.2]Bentuk pertanyaan dalam kuisioner adalah pada tabel 3.3 dan diminta dari responden adalah ketertarikan responden atas setiap kombinasi. Ketertarikan diperoleh dengan mengurutkan kombinasi-kombinasi yang tersedia berdasarkan tingkat kepentingan relatif. Data pada tabel 3.3 akan dikodekan menjadi variabel dummy, sebagaimana dilakukan pada regresi dengan variabel kuantitatif. Dengan menggunakan tabel 3.4.1, tabel 3.4.2, tabel 3.4.3, tabel 3.4.4, tabel 3.4.5, tabel 3.4.6, hasilnya adalah pada tabel 3.5 pengkodean data untuk regresi.
Tabel 3.5 Pengkodeaan Data Untuk Regresi
[image:46.612.93.430.389.519.2]Pada tabel 3.5 adalah data yang sudah ditranformasikan. Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil kuisioner dianalisis dengan persamaan regresi linier berganda dengan variabel dummy 10 buah
U(X) = �0 + �1�1 + �2�2 + �3�3 + �4�4 + �5�5 + �6�6 + �7�7 + �8�8 + �9�9 + �10�10
Keterangan:
U(X) : Kegunaan nilai utilitas
�1 : Variabel dummy mewakili bagian Bentuk Organisasi
�2�3 : Variabel dummy mewakili bagian Manfaat Organisasi �4�5 : Variabel dummy mewakili bagian Tujuan Organisasi
�6 : Variabel dummy mewakili bagian Perkembangan Organisasi �7�8 : Variabel dummy mewakili bagian Kegiatan Organisasi �9�10 : Variabel duwmmy mewakili bagian Ciri Organisasi
Menentukan �0,�1, �2,…, �10 dapat menggunakan software SPSS sebagai berikut: No Bentuk
Organisasi Manfaat Organisasi Tujuan Organisasi Perkembangan Organisasi Kegiatan Organisasi Ciri Organisasi Preferensi
�1 �2 �3 �4 �5 �6 �7 �8 �9 �10 Rating
1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 4
2 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 4
3 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 5
4 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 3
5 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 2
6 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 2
7 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2
8 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 2
9 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 4
10 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4
11 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 2
12 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 2
13 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 2
14 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 3
15 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2
16 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 3
- Atribut yang sudah diubah menjadi variabel dummy, selanjutnya diinput ke SPSS Statistics Data Editor.
- Input juga nilai rating di kolom sebelahnya - Pilih Analyze, Regression, Linier
- Isi nilai rating sebagai variabel dependent, dan ke-10 taraf atribut sebagai variabel independent (s).
[image:48.612.70.469.412.702.2]- Klik ok.
Tabel 3.6. Koefisien Nilai b dari SPSS
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.962 .486 6.097 .002
b1 1.363 .294 .683 4.641 .006
b2 -1.111 .361 -.557 -3.081 .027
b3 -.774 .441 -.336 -1.756 .139
b4 -.349 .392 -.174 -.892 .413
b5 .444 .518 .174 .858 .430
b6 .113 .294 .057 .385 .716
b7 -.276 .340 -.138 -.811 .454
b8 -1.000 .389 -.434 -2.573 .050
b9 .349 .340 .175 1.027 .352
b10 -.250 .389 -.108 -.643 .548
Persamaan regresi linier berganda digunakan untuk memperkirakan nilai utilitas. Harus diperoleh utilitas setiap atribut, setiap atribut memiliki taraf. Dengan diketahuinya kode variabel
dummy, setiap taraf dilambangkan terlebih dahulu. Untuk atribut bentuk organisasi, utilitas masing-masing taraf dilambangkan oleh ∝11(intra kampus), ∝12(ekstra kampus). Untuk atribut manfaat organisasi, utilitas masing-masing taraf dilambangkan oleh ∝21(melatih leadership), ∝21(belajar mengatur waktu), ∝22(memperluas jaringan). Untuk atribut tujuan organisasi, utilitas masing-masing taraf dilambangkan oleh ∝31(pelayanan/sosial), ∝32(ekonomi), ∝33(politik). Untuk perkembangan organisasi, utilitas masing-masing taraf dilambangkan oleh ∝41(efisien), ∝42(efektivitas). Untuk atribut kegiatan Organisasi, utilitas masing-masing dilambangkan oleh ∝51(kunjungan industri), ∝52(pentas seni), ∝53(seminar). Untuk atribut ciri organisasi, utilitas masing-masing dilambangkan oleh ∝61(mempunyai tujuan dan sasaran), ∝62(adanya kerjasama dari sekelompok), ∝62(mempunyai koordinasi dan wewenang).
Hubungan setiap koefisien variabel dummy, mewakili perbedaan dalam parth-worth untuk taraf yang bersangkutan dikurangi parth worth dari taraf dasar.
a) Untuk taraf bentuk organisasi yang dinyatakan oleh persamaan berikut:
�11 − �12 =�1 (1)
�11 + �12 = 0 (2)
Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebangai berikut:
�11− �12 = 1.363
�11 + �12 = 0
Persamaan (1) disubtitusikankan ke persamaan (2) diperoleh:
�11− �12 = 1.363
α11+ α12 = 0
- 2�12 = 1.363
�12 = 0.6815 (3)
Subtitusi kembali nilai �12 = 0.6815 ke persamaan (2 ) diperoleh :
α11+ α12 = 0 α11 + 0.6815 = 0
α11= -0,6815 (4)
Sehingga diperoleh:
α11= -0,6815
�12 = 0.6815
b. Untuk atribut manfaat organisasi diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut:
α21 − α23 = b2 (5)
α22 − α23 = b3 (6)
α21 + α22 +α23= 0 (7)
Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebangai berikut:
α21 − α23 = -1,111 α22 − α23 = -0,774
α21 + α22 +α23= 0
Persamaan (5) dieliminasikan ke persamaan (6) diperoleh:
α21 − α23 = -1,111 α22 − α23 =-0,774
- α21 − α22 = -0,337
α21 = -0,337 + α22 (8)
Subtitusi kembali nilai α21 = -0,337 + α22 ke persamaan (7) diperoleh:
α21 + α22 +α23= 0
-0,337 + α22 + α22 + α23= 0
2α22 + α23 = 0,337 (9)
Persamaan (6) disubtitusikan ke persamaan (9) diperoleh:
α22 − α23 = -0,774
2α22 + α23 = 0,337
+ 3α22 = -0,437
α22 = -0,145 (10)
Subtitusi kembali nilaiα22 = -0,145 ke persamaan (6) diperoleh:
α22 − α23 = -0,774
-0,145 −α23 = -0,774
α23 = 0,629 (11)
Subtitusi kembali nilai persamaan α23 = 0,629 ke persamaan (7) diperoleh: α21 + α22 +α23= 0
α21 −0,145 + 0,629 = 0
α21 = -0,484 (12)
Sehingga diperoleh:
α21 = -0,484
α22 = -0,145
α23 = 0,629
c. Untuk atribut tujuan organisasi diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut:
α31 − α33 = b4 (13)
α32 − α33 = b5 (14)
α31 + α32 +α33= 0 (15)
Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:
α31 − α33 = -0,349
α32 − α33 = 0,444
α31 + α32 +α33= 0
Persamaan (13) dieliminasikan ke persamaan (14) diperoleh:
α31 − α33 = -0,349 α32 − α33 =-0,444
- α31 − α32 = -0,793
α31 = -0,793 + α32 (16)
Subtitusi kembali nilai α31 = -0,793 + α32 ke persamaan (15) diperoleh:
α21 + α22 +α23= 0
-0,793+ α32 + α32 + α33= 0
-0,793 + 2α32 + α33= 0
2α32 + α23 = -0,793 (17)
Persamaan (14) disubtitusikan ke persamaan (17) diperoleh:
α32 − α33 = -0,444
2α32 + α33 = 0,793
+ 3α32 = 1,237
α32 = 0,412 (18)
Subtitusi kembali nilai α32 = 0,412 ke persamaan (14) diperoleh:
α32 − α33 = 0,444
0,412 −α33 = 0,444
α33 = 0,032 (19)
Subtitusi kembali nilai α33 = 0,032 ke persamaan (15) diperoleh: α31 + α32 +α33= 0
α31 + 0,412 + 0,032 = 0 α31 = -0,444
Sehingga diperoleh:
α31 = -0,444
α32 = 0,412
α33 = 0,032
d. Untuk taraf perkembangan organisasi yang dinyatakan oleh persamaan berikut:
�41− �42 =�6 (20)
�41+ �42 = 0 (21)
Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebangai berikut:
�41− �42 = 0,113 �41+ �42 = 0
Persamaan (20) disubtitusikan ke persamaan (21) diperoleh:
�41− �42 = 0,113
α41+ α42 = 0
- -2�42 = 0,113
�42 = -0,056 (22)
Subtitusi kembali nilai �42 = -0,056 ke persamaan (2) diperoleh:
α41 + α42 = 0 α41 − 0,056 = 0
α41= 0,056 (23)
Sehingga diperoleh:
α41= 0,056
�42 = -0,056
e. Untuk atribut kegiatan organisasi diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut:
α51 − α53 = b7 (23)
α52 − α53 = b8 (24)
α51 + α52 +α53= 0 (25)
Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:
α51 − α53 = -0,276
α52 − α53 = -1,000
α51 + α52 +α53= 0
Persamaan (23) dieliminasikan ke persamaan (24) diperoleh:
α51 − α53 = -0,276 α52 − α53 =-1,000
- α51 − α52 = 0,724
α51 = -0,724 + α52 (26)
Subtitusi kembali nilai α51 = -0,724 + α52 ke persamaan (25) diperoleh:
α51 + α52 +α53= 0
-0,724+ α52 + α52 + α53= 0
-0,724 + 2α22 + α23= 0
2α52 + α53 = 0,724 (27)
Persamaan (24) disubtitusikan ke persamaan (27) diperoleh:
α52 − α53 = -1,000
2α52 + α53 = 0,724
+ 3α52 = -0,276
α22 = -0,092 (28)
Subtitusi kembali nilai α22 = -0,092 ke persamaan (27) diperoleh:
2α52− α53 = 0,724
2(-0,092) −α63 = 0,724
α53 = 0,908 (29)
Subtitusi kembali nilai α53 = 0,908 ke persamaan (25) diperoleh: α51 + α52 +α53= 0
α51 −0,092 + 0,908= 0
α51 = 0,816 (30)
Sehingga diperoleh:
α51 = 0,816
α52 = -0,092
α53 = 0,908
f. Untuk atribut ciri organisasi diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut:
α61 − α63 = b9 (31)
α62 − α63 = b10 (32)
α61 + α62 +α63= 0 (33)
Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:
α61 − α63 = 0,349 α62 − α63 = -0,250
α61 + α62 +α63= 0
Persamaan (31) dieliminasikan ke persamaan (32) diperoleh:
α61 − α63 = 0,349 α62 − α63 =-0,250
- α61 − α62 = 0,599
α61 = 0,599+ α62 (34)
Subtitusi kembali nilai α61 = 0,599+ α62 ke persamaan (33) diperoleh:
α61 + α62 +α63= 0
0,599 + α62 + α62 + α63= 0
0,599 + 2α62 + α63= 0
2α62 + α63 = -0,599 (35)
Persamaan (32) disubtitusikan ke persamaan (35) diperoleh persamaan:
α62 − α63 = -0,250
2α52 + α53 = -0,599
+ 3α62 = 0,349
α62 = 0,116 (36)
Subtitusi kembali nilai α62 = 0,116 ke persamaan (35) diperoleh:
α62 − α63 = -0,250
0,116 −α63 = 0,908
α63 = 0,134 (37)
Subtitusi kembali nilai α63 = 0,134 ke persamaan (33) diperoleh: α61 + α62 +α63= 0
α61 + 0,116 + 0,134= 0
α61 = 0,250 (38)
Sehingga diperoleh:
α61 = 0,250
α62 = 0,116
α63 = 0,134
Untuk setiap taraf disajikan pada tabel 3.7 Melalui taraf-tarafnya dapat dihitung tingkat kepentingan tiap atribut, diketahui bahwa tingkat kepentingan atribut adalah selisih utilitas tertinggi dan terendah. Seperti yang dinyatakan pada persamaan berikut:
�� = �����(���)− min(���)�
Tingkat kepentingan setiap atribut adalah:
Bentuk organisasi (�1) = 0,681 – (-0,681) = 1,362
Manfaat organisasi (�2) = 0,629 – (-0,484) = 1.113
Tujuan organisasi (�3) = 0,412 – (-0,444) = 0,856
Perkembangan organisasi (�4) = 0,056 – (0,056) = 0,112
Kegiatan organisasi (�5) = 0,908 – (-0,092) = 1,000
Ciri organisasi (�6) = 0,250 – (0,116) = 0,134
Dengan tingkat kepentingan atribut tersebut dapat diketahui urutan atribut berdasarkan tingkat kepentingan, tetapi jika diubah menjadi tingkat kepentingan relatif (bobot) dengan rumus:
��= �� ∑��=���
Untuk i= 1,2,3,4,5,6
Maka nilai kepentingan relatif masing-masing atribut adalah:
Bentuk organisasi �1 = 1.362
1,362 +1,113 +0,856 +0,112 +1,000 +0,134 = 1,362
4,577 = 0,298
Manfaat organisasi �2 = 1,113
1,362 +1,113 +0,856 +0,112 +1,000 +0,134 =
1,113
4,577 = 0,234
Tujuan organisasi �3 = 0,856
1,362 +1,113 +0,856 +0,112 +1,000 +0,134 = 1,856
4,577 =0,870
Perkembangan organisasi �4 = 0,112
1,362 +1,113 +0,856 +0,112 +1,000 +0,134 = 0,112
4,577 =0,024
Kegiatan organisasi �5 = 1,000
1,362 +1,113 +0,856 +0,112 +1,000 +0,134 = 1,000
4,577 = 0,219
Ciri organisasi �6 = 0,134
1,362 +1,113 +0,856 +0,112 +1,000 +0,134 = 0,134
[image:60.612.60.532.188.410.2]4,577 = 0,029
Tabel 3.7 Hasil Responden Full Profile Untuk 1 Responden
Atribut Taraf Tingkat Kepentingan
Deskripsi Utilitas Skor Bobot
Lambang Skor Bentuk
organisasi
Intra kampus α11 -0,681 1,362 0,