• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI PENDISTRIBUSIAN PRODUK AQUA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN METODE MODIFIED DISTRIBUTION (STUDI KASUS DI PT TIRTA SIBAYAKINDO).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMASI PENDISTRIBUSIAN PRODUK AQUA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN METODE MODIFIED DISTRIBUTION (STUDI KASUS DI PT TIRTA SIBAYAKINDO)."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

O P T I M A S I D E N G A N COST D

(Stu

Diajukan

FAKULTAS MA

S I P E N D I S T R I B U S I A N P R O D U K N M E N G G U N A K A N M E T O D E L T DAN METODE MODIFIED DISTRIBUTIO

Studi Kasus di PT TIRTA SIBAYAKINDO)

Oleh :

Banni Sembiring NIM.4103230005 Program Studi Matematika

SKRIPSI

an Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Ge Sarjana Sains

MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016

K A Q U A L E A S T TION O)

Gelar

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

O P T I M A S I P E N D I S T R I B U S I A N P R O D U K A Q U A D E N G A N M E N G G U N A K A N M E T O D E L E A S T

COST DAN METODE MODIFIED DISTRIBUTION (Studi Kasus di PT TIRTA SIBAYAKINDO)

Banni Sembiring (4103230005)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di PT. Tirta Sibayakindo yang merupakan produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode Least Cost dan Modified Distribution dalam pengoptimalan biaya transportasi distribusi pada PT. Tirta Sibayakindo. Metode analisa yang digunakan adalah dengan menggunakan model Least Cost untuk memperoleh solusi awal, kemudian menggunakan model MODI untuk memperoleh solusi akhir. Data yang diperoleh dari PT. Tirta Sibayakindo dianalisis dengan menggunakan implementasi Least Cost. Biaya pendistribusian PT. Tirta Sibayakindo dengan perhitungan biasa adalah Rp 165.535.000 sedangkan dengan menggunakan Metode Least Cost adalah Rp 100.200.000. Jadi dengan menggunakan metode Least Cost, PT. Tirta Sibayakindo dapat menghemat biaya sebesar Rp 65.335.000,-. Dari hasil penelitian dan perhitungan diperoleh hasil bahwa penerapan model transportasi distribusi dengan menggunakan model Least Cost dan MODI mampu mengoptimalkan biaya distribusi pada PT. Tirta Sibayakindo.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan

karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Optimasi Pendistribusian Produk Aqua Dengan Menggunakan Metode Least Cost

Dan Metode Modified Distribution (Studi Kasus di PT Tirta Sibayakindo)”.

Dalam skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang

telah memberikan ijin dan kesempatan untuk menyelesaikan studi Strata 1 di

Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam.

3. Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan Matematika dan Drs. Yasifati Hia,

M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika Universitas Negeri Medan.

4. Dr. Pardomuan Sitompul, M.Si selaku Ketua Prodi Jurusan Matematika.

5. Dr. Abil Mansyur, S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian hingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Dra. Hamidah Nasution, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian hingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Dr. Mulyono, S.Si., M.Si, Dr. Pardomuan Sitompul, S.Si., M.Si dan Susiana,

S.Si., M.Si selaku dosen penguji yang telah membimbing serta memberikan

masukan dalam pembuatan skripsi.

8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Matematika yang tidak bosan-bosannya

membimbing saya, mengingat saya dan terus mengajari saya agar menjadi

manusia yang lebih baik lagi dan mencirikan sikap serta sifat layaknya manusia

yang berintelektual.

9. Kepala Manager PT Tirta Sibayakindo beserta stafnya yang telah memberikan izin

(6)

v

10. Kedua orang tua tercinta, yaitu Ayahanda Bangun Sembiring dan Ibunda

Piahmalem Ginting, yang telah memberikan support dan semangat serta do’a yang

selalu menjadi pelecut semangat dalam menulis skripsi ini.

11. Adik-adik saya tersayang yaitu Jeppi Sembiring, Presdi Sembiring dan Lilla

Sembiring yang telah membantu dan menjadi motivasi selama melakukan

penelitian. Seluruh keluarga di kampung khususnya buat Pinem saya yang selalu

berdoa buat saya, paman dan bibik.

12. Teman-teman seperjuangan (Siti Nursolihin Tafonao, Rizki Fatimah, Ebenezer

Hutasoit, Thornados Silaban dan Rimhot) dan seluruh keluarga besar Matematika

Nondik 2010. Teman-teman yang setia (Juli, Imah, Fitri, Feni, Monalisa dan

Tresnia).

Penulis berharap semoga Tuhan membalas kebaikan dari semua pihak yang telah

banyak membantu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun

mengingat penulis masih dalam tahap belajar, penulis menyadari bahwa isi yang disajikan

dalam skripsi ini masih memiliki kekurangan dan ketidaksempurnaan. Untuk itu, kritik dan

saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2016

Penulis,

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Tujuan Penelitian 5

1.5. Manfaat Penelitian 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Operasi Riset 6

2.1.1. Pengertian Operasi Riset 6

2.1.2. Ciri-ciri Operasi Riset 7

2.2. Metode Simpleks 9

2.2.1. Pengertian Metode Simpleks 9

2.2.2. Langkah-Langkah Pemecahan Program Linier Dengan Metode

Simpleks 11

2.3. Metode Transportasi 13

2.3.1. Pengertian Metode Transportasi 13

2.3.2. Ciri-Ciri Metode Transportasi 15

(8)

vii

2.4. Penentuan Pemecahan Awal 20

2.4.1. Metode Biaya Terendah (Least Cost Rule) 20

2.5. Pengujian Optimalitas 23

2.5.1. Modified Distribution Method (MODI) 24

2.6. Hal-hal yang Perlu Dihindari 25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 27

3.2. Jenis Penelitian 27

3.3. Jenis dan Sumber Data 27

3.4. Prosedur Penelitian 28

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Warehouse dan Distribution Center 31

4.2. Gambaran Umum Transportasi Distribusi 31

4.3. Pembentukan Model Matematis 34

4.4. Solusi 36

4.4.1. Analisis dengan menggunakan model Least Cost (solusi awal) 36

4.4.2. Analisis dengan menggunakan model MODI (solusi akhir) 42

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan 51

5.2. Saran 52

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model dan penyelesaian optimal 8

Gambar 2.2 Diagram model transportasi 14

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tabel Transportasi 17

Tabel 2.2 Biaya pengangkutan dari tambang ke proyek ($) 22 Tabel 2.3 Tabel pemecahan persoalan dengan metode Least Cost 23 Tabel 3.1 Tabel alokasi dan kapasitas Warehouse selama satu bulan 28

Tabel 3.2 Tabel Transportasi 29

Tabel 4.1 Tabel Biaya Transportasi per Tronton pada Bulan Desember

2015 32

Tabel 4.2 Tabel Biaya Transportasi per box pada Bulan Desember

2015 33

Tabel 4.3 Alokasi dan Kapasitas Warehouse pada Bulan Desember

2015 33

Tabel 4.4 Tabel Awal Transportasi dengan Biaya Transportasi per box

∑ < ∑ 35

Tabel 4.5 Tabel Transportasi awal yang diseimbangkan dengan biaya

Transportasi per box∑ = ∑ 35

Tabel 4.6 Tabel Alokasi 1 untuk Masalah Transportasi yang

Diseimbangkan 37

Tabel 4.7 Tabel Alokasi 2 untuk Masalah Transportasi yang

Diseimbangkan 37

Tabel 4.8 Tabel Alokasi 3 untuk Masalah Transportasi yang

Diseimbangkan 38

Tabel 4.9 Tabel Alokasi 4 untuk Masalah Transportasi yang

Diseimbangkan 39

Tabel 4.10 Tabel Alokasi 5 untuk Masalah Transportasi yang

Diseimbangkan 39

Tabel 4.11 Tabel Alokasi 6 untuk Masalah Transportasi yang

Diseimbangkan 40

Tabel 4.12 Tabel Alokasi 7 untuk Masalah Transportasi yang

Diseimbangkan 41

(11)

Tabel 4.14 Tabel solusi akhir dengan MODI 43

Tabel 4.15 Tabel revisi awal dengan MODI 45

Tabel 4.16 Tabel revisi kedua dengan MODI 46

Tabel 4.17 Tabel revisi ketiga dengan MODI 47

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kapasitas Warehouse pada Bulan Desember 2015

Lampiran 2. Alokasi dan Kapasitas Warehouse pada Bulan Desember 2015

Lampiran 3. Rata-Rata Permintaan Alokasi DC pada Bulan Desember 2015

Lampiran 4. Alokasi Pengiriman Produk Aqua dari setiap Warehouse ke Setiap

DC pada Bulan Desember 2015

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 6. Surat Persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 7. Permohonan Surat Izin Penelitian dari Jurusan Matematika

Lampiran 8. Surat Izin Penelitian dari Fakultas MIPA

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

PT. Tirta Sibayakindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek AQUA. PT. Tirta

Sibayakindo memiliki rantai distribusi dari Central Supply Facilities (CSF) ke

Distribution Center (DC). Warehouse pusat berada di Berastagi yang berperan

sebagai Central Supply Facilities kemudian disalurkan ke Distribution Center

yang berada di Medan, Banda Aceh, Pekan Baru, Padang, dan Batam.

Distribusi adalah proses penyaluran barang dari produsen ke pihak yang

membutuhkan. Distribusi merupakan faktor penting bagi perusahaan untuk dapat

melakukan pengiriman produk secara tepat kepada konsumen. Ketepatan

pengiriman produk harus memiliki dasar penjadwalan dan penentuan rute secara

tepat, sehingga produk diterima dalam kondisi baik dan sesuai dengan batas waktu

yang ditentukan oleh pelanggan.

PT. Tirta Sibayakindo dituntut untuk memiliki kemampuan dalam

mengelola sistem distribusi dengan baik. Pada kenyataannya perusahaan belum

melakukan perencanaan penjadwalan distribusi dengan tepat sehingga perusahaan

belum dapat mengendalikan keadaan persediaan yang ada di gudang. Hal tersebut

sering terjadi pada waktu-waktu tertentu seperti bulan Ramadhan, hari Lebaran,

hari Natal dan Tahun baru. Selain itu, perusahaan juga tidak memiliki metode

dalam mendistribusikan produk, perusahaan masih menggunakan Tender sehingga

perusahaan belum memiliki biaya yang pasti setiap pengiriman produk per

periodenya. Proses distribusi dalam satu kali pengiriman produk hanya dilakukan

kepada satu distributor dengan jumlah pengiriman yang berbeda-beda setiap kali

pengangkutan. Setiap distributor memiliki rute yang berbeda menyebabkan jarak

tempuh yang lebih jauh. Jarak tempuh yang lebih jauh menyebabkan waktu dan

biaya yang dibutuhkan juga lebih besar. Pendistribusian produk pada perusahaan

ini dilakukan seperti berikut:

(14)

2

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan: pada bulan Januari 2012 terjadi

stock out sebesar 9.702 botol pada Distribution Center yang berada di Aceh

dimana kondisi ini berada dibawah safety stock yang ditetapkan perusahaan, yaitu

sebesar 7.762 botol. Permasalahan yang sama juga terjadi pada bulan Agustus

2012 di Distribution Center di Pekan Baru dimana terjadi stock out sebesar

11.940 botol, kondisi ini berada di bawah safety stock yang ditetapkan

perusahaan, yaitu sebesar 6.368 botol.

Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kekurangan persediaan (Stock Out)

di Central Supply Facilities dan Distribution Center serta tingginya biaya

distribusi yang dikeluarkan perusahaan dalam mendistribusikan produk ke setiap

Distribution Center hingga ke tangan konsumen. Pada Distribution Center yang

berada di Medan biaya distribusi yang dikeluarkan perusahaan mencapai harga

Rp. 1.150/box untuk kapasitas angkut 1.400 box, Distribution Center yang berada

di Banda Aceh Rp. 9.400/box untuk kapasitas angkut 1.400 box, Distribution

Center Pekanbaru dan Padang mencapai harga Rp. 11.400/box untuk kapasitas

angkut 1.400 box, dan untuk Distribution Center Batam mencapai harga Rp.

16.400/box untuk kapasitas angkut 1.200 box.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka perusahaan membutuhkan suatu

penjadwalan distribusi dan penentuan rute distribusi secara tepat untuk

mengurangi pemborosan dari segi waktu, jarak, dan tenaga serta mendapatkan

biaya transportasi yang lebih efisien. Oleh sebab itu perlu dilakukan perencanaan

pendistribusian produk dengan menggunakan metode Least Cost dan metode

Modified Distribution, agar kegiatan distribusi dapat berjalan lebih efektif dan

efisien terhadap konsumen.

Metode Least Cost dan metode Modified Distribution telah banyak

dimanfaatkan di dalam masalah penjadwalan. Salah satunya terdapat pada

penelitian yang dilakukan oleh Deasy Permata Sari pada UD. Sari Bumi Raya.

Metode Least Cost dapat memberikan solusi pada UD. Sari Bumi Raya dalam

pengoptimalan biaya distribusi Gula Merah. Biaya transportasi pendistribusian

gula merah pada perusahaan sebelumnya mencapai Rp. 700.000,-. Setelah

(15)

3

bahwa biaya transportasi distribusi yang optimal adalah sebesar Rp. 574.300,-.

Dengan demikian pada proses penyelesaian dengan menggunakan Least Cost dan

MODI ternyata dapat meminimumkan biaya transportasi dari Rp. 700.000

menjadi Rp. 574.300. Terjadi selisih biaya sebesar Rp. 125.700 atau 17,96%.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Miptahudin pada PT. Arta Boga

Jakarta membahas dua metode untuk membandingkan dalam pengiriman barang.

Kedua metode tersebut adalah metode North West Corner dan Least Cost.

Metode NWC dan LC digunakan untuk menentukan solusi layak dasar. Pada basis

ini, solusi layak dasar metode NWC lebih besar dibanding metode LC. Metode

NWC mendapatkan solusi layak dasar sebesar 87.900 sedangkan metode LC

mendapatkan solusi layak dasar sebesar 87.000. Dari perbandingan yang terjadi

terdapat selisih sebesar 900, ini merupakan penurunan beban yang cukup besar.

Oleh karena itu, metode LC lebih baik untuk dijadikan penyelesaian solusi layak

dasar dalam masalah transportasi di PT. Arta Boga.

Metode transportasi terdiri dari 2 langkah utama, yaitu pencarian solusi awal

dan pencarian solusi optimal. Solusi awal dapat diselesaikan dengan salah satu

metodenya yaitu metode Least Cost (metode biaya terkecil), sedangkan solusi

optimal dapat diselesaikan dengan metode MODI (Modified Distribution =

distribusi termodifikasi).

Metode biaya terkecil (Least Cost) adalah sebuah metode untuk menyusun

tabel awal dengan cara pengalokasian distribusi barang dari sumber ke tujuan

mulai dari sel yang memiliki biaya distribusi terkecil.

Apabila pemecahan awal sudah didapat, maka langkah berikutnya adalah

menentukan apakah pemecahan itu sudah merupakan yang terbaik atau belum.

Prosedur penilaian ini melibatkan pemeriksaan tiap segi empat tak terpakai dalam

tabel untuk menjajagi kemungkinan pemindahan pengiriman ke dalam salah satu

darinya. Tujuan evaluasi ini adalah menentukan ada tidaknya rencana pengiriman

dari sumber ke tujuan yang lebih baik. Metode yang digunakan untuk menilai segi

empat tak terpakai ini adalah metode MODI (Modified Distribution).

Sehingga metode Least Cost ini dapat diterapkan pada PT. Tirta

(16)

4

tersebar di berbagai wilayah Indonesia yang kegiatan usahanya memproduksi

minuman ringan dalam jumlah yang besar. Dengan pendistribusian produk

minuman ringan yang banyak tersebut maka sangat cocok untuk mengukur biaya

distribusi dengan menggunakan Metode Transportasi tersebut. Dengan demikian,

permasalahan biaya pengiriman menjadi sesuatu yang sangat penting bagi pihak

perusahaan.

Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti mencoba menerapkan metode

Least Cost dalam meminimumkan biaya angkut pengiriman hasil produksi PT.

Tirta Sibayakindo. Dengan judul penelitian: “Optimasi Pendistribusian Produk

Aqua Dengan Menggunakan Metode Least Cost Dan Metode Modified Distributionpada PT. Tirta Sibayakindo”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah metode Least Cost dan Modified Distribution dapat

mengoptimalkan biaya transportasi distribusi pada PT. Tirta Sibayakindo.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian dilakukan di PT Tirta Sibayakindo.

2. Produk yang di teliti yaitu produk Aqua kemasan 600 ml dari setiap Warehouse

ke setiap lokasi pengiriman.

3. Jalur yang dibahas hanya dari Warehouse ke lokasi Distribution Center.

4. Diasumsikan kondisi jalan normal.

5. Warehouse di batasi hanya 3 lokasi yaitu: Berastagi, Padang, dan Langkat.

6. Distribution Center di batasi hanya 4 lokasi yaitu: Medan, Pekanbaru, Banda

(17)

5

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan

metode Least Cost dan Modified Distribution pada pengoptimalan biaya

transportasi distribusi di PT. Tirta Sibayakindo.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dari pembahasan masalah ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan tentang Metode Least Cost dan metode Modified

Distribution pada Penyelesaian Masalah Pendistribusian Produk Aqua di PT

Tirta Sibayakindo.

2. Manfaat bagi pembaca

Menambah wawasan tentang metode Least Cost dan Modified Distribution

dalam penyelesaian masalah transportasi.

3. Manfaat Perusahaan

Untuk membantu PT. TIRTA SIBAYAKINDO mengambil keputusan dalam

memilih rute tersingkat dengan mencari biaya pengiriman produk Aqua

(18)

51 BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya yang menjelaskan

mengenai analisis penerapan model transportasi dengan Least Cost dan MODI,

maka penulis menyimpulkan bahwa:

a. Dari hasil analisis diketahui bahwa penerapan model transportasi pada

PT. Tirta Sibakindo dapat menghemat biaya distribusi.

b. Dari hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan bahwa biaya

transportasi distribusi yang optimal adalah sebesar Rp 100.200.000,-.

c. Dari hasil perhitungan yang diperoleh, besarnya pendistribusian produk

dari Warehouse ke Distribution Center adalah:

- Berastagi ke Medan sebanyak 4.100 box

- Padang ke Pekanbaru sebanyak 3.900 box

- Langkat ke Banda Aceh sebanyak 4.000 box

- Langkat ke Batam sebanyak 3.700 box

d. Proses pendistribusian produk yang tidak perlu dilakukan adalah:

- Berastagi ke Pekanbaru

- Berastagi ke Banda Aceh

- Berastagi ke Batam

- Padang ke Medan

- Padang ke Banda Aceh

- Padang ke Batam

- Langkat ke Medan

- Langkat ke Pekanbaru

e. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan proses distribusi dengan

menggunakan Least Cost dan MODI ternyata dapat

menghemat/meminimumkan biaya transportasi dari Rp

(19)

52

100.200.000,- serta dapat meningkatkan laba/pendapatan perusahaan

sebesar Rp 65.335.000,-.

5.2. Saran

1. Untuk menanggulangi timbulnya biaya yang lebih besar dalam rangka

efisiensi biaya dalam proses distribusi, maka perlu dilakukan beberapa

hal:

• Menggunakan model transportasi distribusi dalam mendistribusikan produk untuk menghemat biaya distribusi dan meningkatkan laba

perusahaan.

• Mengontrol jalannya proses distribusi agar hal-hal yang dapat menghambat jalannya proses distribusi dapat segera diatasi.

• Mendistribusikan produk sesuai dengan besarnya kapasitas yang optimal, karena melakukan pendistribusian yang tidak sesuai dengan

kapasitas optimal akan mengakibatkan lonjakan biaya transportasi.

2. Bagi pihak PT. Tirta Sibayakindo agar dapat mempertimbangkan

pemakaian metode transportasi distribusi untuk meminimumkan biaya

pendistribusian produk Aqua dimasa yang akan datang. Dengan

penyelesaian awal yang menggunakan metode Least Cost dan dilanjutkan

(20)

53 DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2005. Prinsip-prinsip Riset Operasi. Jakarta: Erlangga.

Deshmukh, N.M. 2012. An Innovative Method For Solving Transportation Problem. International Journal of Physics and Mathematical Sciences. ISSN: 2277-2111 An Online International Journal Available at, http://www.cibtech.org/jpms.htm 2012 Vol. 2 (3) July-September, pp.86-91/Deshmukh. Tanggal akses 30 September 2013.

Dumairy. 2000. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.

Hlayel, Abdallah. A., dan Mohammad A. Alia. 2012. Solving transportation problems Using the best candidates method. Computer Science & Engineering: An International Journal (CSEIJ), Vol. 2, No. 5, October 2012. Department of Computer Information Systems, Faculty of Science and Information Technology, Al-Zaytoonah University of Jordan. Diakses: 05 Oktober 2013.

Kakiay, Thomas J. 2008. Pemrograman Linier. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

Miptahudin. 2010. Analisis Perbandingan Pengiriman Barang Menggunakan Metode Transportasi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Mulyono, Sri. 2002. Riset Operasi. Klaten: Lembaga Penerbit Fak. Ekonomi UI.

Prawirosentono, Suryadi. 2005. Riset Operasi dan Ekonofisika. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sari, Deasy Permata. 2010. Pada UD Sari Bumi Raya Menggunakan Model Transportasi dan Metode Least Cost. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.

Siswanto. 2007. Operations Research. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Subagyo, Pangestu. Dkk. 2005. Dasar-Dasar Operations Research Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Supranto, J. 1983. Linear Programming Edisi kedua. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Syahputra, Edi. 2012. Program linier. Medan: FMIPA Unimed.

Gambar

Gambar 2.1 Model dan penyelesaian optimal
Tabel 4.14 Tabel solusi akhir dengan MODI

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari tugas akhir ini adalah menerapkan biaya transportasi distribusi gula merah pada UD.Sari Bumi Raya dengan menggunakan Least Cost Method (metode Biaya

Dari perhitugan di atas dapat diteliti bahwa proses pengalokasian barang menggunakan metode Least Cost dilakukan dengan mengisi sel yang memiliki biaya distribusi

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Penerapan Model Transportasi dan Distribusi ‘Least Cost Method’ dan ‘Stepping Stone Method’ pada

Untuk mendapatkan distribusi produk yang maksimal dengan biaya pengiriman yang minimum, maka langkah selanjutnya menggunakan metode Least Cost dan MODI seperti

Hasil dari penelitian memberikan kesimpulan bahwa metode Least Cost - Stepping Stone dan metode Least Cost - MODI dapat menyelesaikan masalah transshipment

Judul : Optimasi Biaya Distribusi Menggunakan Metode Least Cost dan Metode Stepping Stone (Studi Kasus PT.. Marihat Situmorang, M.Kom

Metode transportasi yang digunakan untuk mencari solusi awal dalam penelitian ini adalah Metode Least Cost.. Combination yang kemudian dilanjutkan dengan pengujian

Proyek penelitian ini merupakan penerapan metode MODI yang digunakan dalam perhitungan biaya transportasi atau sistem pendistribusian barang dengan studi kasus pada PT Miswak Utama