PENGARUH KOLABORASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN INKUIRI TERBIMBING DILENGKAPI MACROMEDIA
FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN
DAN HASIL KALI KELARUTAN
Oleh: Ucia Mahya Dewi
NIM 4121131027
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Ucia Mahya Dewidilahirkan di kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah pada tanggal 01 Mei 1994. Ayah bernama Ahyaruddin, dan Ibu bernama Mahmani. Penulis merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Pada tahun 2000,
penulis masuk SD Negeri Buntul Kubu Takengon, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Takengon, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA
iii
PENGARUH KOLABORASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN INKUIRI TERBIMBING DILENGKAPI MACROMEDIA
FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN
DAN HASIL KALI KELARUTAN
UCIA MAHYA DEWI (NIM 4121131027)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing dilengkapi macromedia flash terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN 1 Medan yang terdiri dari 8 kelas dengan rata-rata siswa per-kelas ±40 orang siswa. Sampel siswa diambil sebanyak 20 orang siswa berdasarkan kehomogenan nilai pretest dan berdasarkan kehomogenan kuesioner yang diberikan sebelum dilakukan perlakuan. Pada kelas eksperimen I dibelajarkan menggunakan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing dilengkapi macromedia flash dan kelas eksperimen II dibelajarkan menggunakan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing. Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas eksperimen I memiliki nilai rata hasil belajar 84,25 sedangkan siswa pada kelas eksperimen II memiliki rata-rata hasil belajar 75,25. Hasil uji statistik menggunakan uji t pihak kanan untuk hasil belajar siswa diperoleh thitung = 4,15 sedangkan ttabel = 1,686 untuk α = 0,05. Untuk uji hipotesis aktivitas belajar siswa diperoleh thitung = 3,15 sedangkan ttabel = 1,686 untuk α = 0.05 Dengan demikian thitung > ttabel, Maka uji hipotesis hasil belajar dan aktivitas belajar siswa, Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa yang diajarkan menggunakan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing dilengkapi macromedia flash lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing pada materi kelarutann dan hasil kali kelarutan.
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur
penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya yang
memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah direncanakan. Skripsi
berjudul “Pengaruh Kolaborasi Model Problem Based Learning Dan Inkuiri Terbimbing Dilengkapi Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak
Alm.Drs.Rahmat Nauli, M.Si dan Ibu Dra.Ani Sutiani, M.Si, sebagai dosen
pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan
motivasi kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Pasar
Maulim Silitonga, M.S, Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd dan Bapak Dr.Marham
Sitorus, M.si yang telah memberikan masukan dan saran - saran demi perbaikan
skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan
terima kasih disampaikan kepada Ibu Dra. Murniati Simorangkir, M.Si, selaku
dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf
Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih kepada guru - guru di sekolah yang telah mendidik
penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata
Usaha Guru Kimia (Siti Aminah Br Ginting) dan siswa/i kelas XI IPA 6 dan XI
IPA 8 MAN 1 Medan yang telah banyak membantu penulis selama proses
v
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya yaitu
Ayahanda Ahyaruddin dan Ibunda Mahmani yang sangat saya cintai dan sayangi
atas segala doa, dukungan dan harapan yang mengalir tanpa henti untuk menjalani
pendidikan yang setinggi-tingginya dan telah berjuang keras dalam mendidik dan
menyekolahkan saya sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana dan
menyelesaikan studi di UNIMED dan tak lupa buat adik-adik saya yang tercinta
yaitu Yarima Melati dan Manzila Ahma yang selalu setia memberikan nasihat,
doa, semangat, ketegaran menjalani cobaan, dan canda tawa yang selalu hadir
ditengah-tengah keluarga dan mendoakan penulis dalam penyelasaian skripsi.
Terimakasih juga kepada sahabat-sahabat saya: Yulia Wintasari,
Nursaniah Gultom, Indrati Aulia, Rapita Hanum, AlfitriYatmis, Fauziah Ulfa,
Rahmadani Lubis, dan Mesjuarni yang selalu memberikan motivasi, saran dan
menghibur penulis untuk menghilangkan kejenuhan dalam penyusunan skripsi.
Dan tidak lupa kepada teman - teman seperjuangan Asmianur,Dina Wahida, dan
Ronaldyo A. Sirait serta teman PPL SMA N 1 Air Putih. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Kak Asrina Nasution atas segala bantuan, nasihat, motivasi,
dan bimbingannya selama penulis menjadi mahasiswa di Jurusan Kimia.
Ucapan terima kasih kepada teman - teman seperjuangan Kimia Dik A
2012 yang memberi semangat dan sudah penulis anggap sebagai keluarga terbaik
selama studi 4 tahun di UNIMED.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis
vi
2.1 Kerangka Teoritis Belajar 8
2.1.1 Hakikat Belajar Kimia 8
2.1.2 Hasil Belajar Kimia 10
2.2 Aktivitas Belajar Siswa 11
2.3 Kerangka teoritis Model Pembelajaran 12
2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran 12
2.3.2 Model Problem Based Learning 13
2.3.2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Problem Based Learning 15
2.3.2.2 Kelebihan Problem Based Learning 16
2.3.2.3 Kelemahan Problem Based Learning 16
2.3.3 Model Pembelajaran Inkuiri 17
2.3.3.1Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri 17
2.3.3.2Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri 18
2.3.3.3Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 19
2.3.4 Kolaborasi Model PBL dan Inkuiri Terbimbing 21
2.4 Kerangka Teoritis Media Pembelajaran 24
2.4.1 Pengertian Media Pembelajaran 24
2.4.2 Media Macromedia Flash 24
vii
2.3. Kerangan Berpikir 33
2.4. Hipotesis Penelitian 34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 36
3.2 Populasi dan Sampel 36
3.2.1 Populasi 36
3.6.1 Tahap Persiapan Penelitian 45
3.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian 45
3.6.3 Tahap Akhir Penelitian 46
3.7 Teknik Analisis Data 46
3.7.1 Pedoman Penilaian instrument test 46
3.7.2 Pedoman Penilaian instrument Non-test 50
BAB IV
4.1. Hasil Penelitian 51
4.1.1. Analisis data Instrumen Penelitian 51
4.1.1.1 Analisis Data Instrumen Tes 51
4.1.1.2 Analisis Data Instrumen Non-Tes 54
4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 54
4.2.1 Hasil Belajar Siswa 54
4.2.2 Aktivitas Belajar Siswa 56
4.3. Analisis Data Penelitian 58
4.3.1 Uji Normalitas 59
4.3.1.1. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa 59 4.3.1.2. Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa 60
4.3.2. Uji Homogenitas 60
4.3.2.1. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa 60 4.3.2.2. Uji Homogenitas Aktivitas Belajar Siswa 61
4.3.3 Uji Hipotesis 62
4.3.3.1.Pengujian Hipotesis I 62
4.3.3.2.Pengujian Hipotesis II 62
viii
BAB V
5.1 Kesimpulan 68
5.2 Saran 68
DAFTAR PUSTAKA 69
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 44
Gambar 4.1 Diagram Rata-Rata Pretest Dan Posttest siswa 55
Gambar 4.2 Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa Kelas 56
Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 Setiap Pertemuan
Gambar 4.3 Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa 57
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Indikator Aktivitas Belajar 12
Tabel 2.2. Tahap_Tahap Pembelajaran Problem Based Learning 15
Tabel 2.3. Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri 20
Tabel 2.4. Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning 23
Terintegrasi Inkuiri Terbimbing
Tabel 3.1. Tabel Pretest-Postes Control Group Design 43
Tabel 3.2. Tabel Penolong Uji Normalitas 47
Tabel 3.3. Tabel Penolong Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa 48
Tabel 3.4. Tabel penolong uji Hipotesis Penelitian 50
Tabel 3.5. Kategori Nilai Aktivitas Belajar Siswa 50
Tabel 4.1. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa 55
Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa 56
Tabel 4.3. Rangkuman Statistik Deskriptif Nilai Aktivitas Belajar 57
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Aktivitas 58
Belajar Siswa
Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa 59
Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa 60
Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa 61
Tabel 4.8. Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar Siswa 61
Tabel 4.9. Data Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Siswa 62
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 76
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 80
Lampiran 3 Kuesioner 110
Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrument Test 111
Lampiran 5 Instrument Penelitian 124
Lampiran 6 Kunci jawaban Instrument Penelitian 130
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa 131
Lampiran 8 Jawaban Lembar Kerja Siswa 140
Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 146
Lampiran 10 Media Macromedia Flash 147
Lampiran 11 Kisi-kisi Sesudah Validitas Isi Instrumen Tes Hasil 152 Oleh Validator
Lampiran 12 Tabel Hasil Perhitungan Skor Validator Ahli Untuk 165 Validitas Isi Instrument Tes
Lampiran 13 Perhitungan Validitas Tes 166
Lampiran 14 Tabel Uji Validitas Tes 169
Lampiran 15 Perhitungan Reliabilitas Tes 170
Lampiran 16 Tabel Reliabilitas Tes 171
Lampiran 17 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 172 Lampiran 18 Tabel Tingkat Kesukaran Butir Tes 173
Lampiran 19 Perhitungan Daya Pembeda Tes 174
Lampiran 20 Tabel Daya Pembeda Tes 176
Lampiran 21 Perhitungan Distructor 177
Lampiran 22 Tabel Perhitungan Distructor 178
Lampiran 23 Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes 180 Lampiran 24 Instrumen Tes Hasil Belajar Setelah Divalidasi 181 Lampiran 25 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Setelah Divalidasi 185 Lampiran 26 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen I dan Kelas 186
Eksperimen II
Lampiran 27 Perhitungan Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa 194 Lampiran 28 Perhitungan Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa 196 Lampiran 29 Pengujian Hipotesis Hasil Belajar Siswa 198 Lampiran 30 Lembar Observasi Penilaian Aktivitas Belajar Siswa 200
Pertemuan I Kelas Eksperimen I
Lampiran 31 Tabulasi Data Nilai Aktivitas Belajar Siswa 206 Lampiran 32 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 210
xii
Lampiran 33 Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa 211 Lampiran 34 Uji Homogenitas Aktivitas Belajar Siswa 213 Lampiran 35 Pengujian Hipotesis Aktivitas Belajar Siswa 215 Lampiran 36 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 217 Lampiran 37 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi kuadrat (X2) 218 Lampiran 38 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi-t (Tabel t) 219 Lampiran 39 Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi F 221
Lampiran 40 Jadwal Penelitian 220
Lampiran 41 Dokumentasi Penelitian 221
1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Proses belajar mengajar dijumpai permasalahan yang tidak hanya berasal
dari guru dan siswa tetapi juga masalah sarana dan prasarana dalam proses
belajar. Permasalahan dari siswa terletak pada kecenderungan siswa yang pasif
dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan permasalahan dari guru masih
menggunakan pembelajaran yang bersifat verbalistik (teacher centered learning)
dan penyajian materi yang monoton dan kurang menarik
(
Yuniyanti, 2012). Olehkarena itu siswa sulit untuk berperan aktif dalam pembelajaran, karena proses
belajar mengajar yang tidak menarik dan kurang bermakna sehingga siswa
cenderung jenuh dan bosan.
Kimia merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan alam yang
dibelajarkan pada tingkat SMA. Salah satu tujuan penting mata pelajaran kimia di
SMA adalah agar peserta didik memahami konsep, prinsip, hukum, teori kimia
serta penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari
(Putri,2014). Materi pelajaran kimia di SMA yang banyak berisi konsep-konsep
cukup sulit untuk dipahami siswa, karena menyangkut hitungan dan reaksi-reaksi
kimia serta konsep-konsep yang bersifat abstrak (Trianto,2009). Pemahaman
siswa dalam penguasaan konsep yang rendah berdampak pada kurangnya aktivitas
belajar siswa sehingga hasil belajar siswa rendah.
Salah satu pokok bahasan yang masih dianggap sulit di semester genap
kelas XI adalah pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan karena banyak
materi hitungan dan membutuhkan cara yang praktis untuk memahami konsepnya.
Banyak siswa yang menganggap sulit materi kelarutan dan hasil kelarutan karena
siswa belum menguasai prasyarat seperti konsep mol, reaksi ionisasi,
kesetimbangan kimia, pH larutan asam dan basa (Melati,2011).
Berdasarkan hasil observasi di MAN 1 Medan, pada proses pembelajaran
kimia rendahnya hasil belajar siswa disebabkan antara lain karena: (1) rendahnya
2
sulit menjawab pertanyaan-pertanyaan; (2) belum terjadi suasana aktif dalam
diskusi, dan (3) kurangnya keterlibatan siswa secara langsung. Beberapa siswa
menjawab pertanyaan dengan ragu-ragu, keberanian siswa untuk mengajukan
pendapat dan bertanya juga kurang.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu model pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik pendekatan ilmiah yang dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong rasa
senang peserta didik terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan
aktivitas belajar siswa dan memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk
memahami pelajaran sehingga dengan adanya aktivitas yang tinggi
memungkinkan mereka mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas belajar
dan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran problem based learning (PBL)
dan inkuiri terbimbing. Secara umum pembelajaran berdasarkan masalah terdiri
dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang otentik dan bermakna yang
dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan
inkuiri (Trianto,2009). Penggunaan pembelajaran inkuiri terbimbing, dapat
meningkatkan pemahaman siswa dengan melibatkan siswa dalam kegiatan
praktikum secara aktif, sehingga konsep yang dicapai lebih baik dan memberikan
dampak positif terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar (Putri, 2014).
Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing
diharapkan dapat melatih siswa disiplin dan meningkatkan pemahaman dalam
pelajaran kimia, serta mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan
belajar.
Beberapa penelitian tentang model problem based learning yang pernah
diteliti oleh La Rudi dan La ode Ibrahim, (2013) menunjukkan hasil yang positif
dengan peningkatan hasil belajar mengalami kenaikan sebesar 20.83% dari 68%
menjadi 84,75%. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian Nurhayati (2013)
diperoleh prestasi belajar siswa sebesar 51,64% meningkat menjadi 81,69%. Dan
3
eksperimen sebesar adalah 79,05%, sedangkan peningkatan hasil belajar siswa
kelas kontrol adalah 53,26%.
Beberapa Penelitian mengenai model pembelajaran Inkuiri yang telah
dilakukan sebelumnya diantaranya Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari
(2013) menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan nilai N-gain sebesar
82,5% yang merupakan peningkatan kategori tinggi. Kemudian penelitian
Kurnianingsih (2012), dengan peningkatan persentase keterlaksanaan
pembelajaran dari 63% menjadi 91%.
Kolaborasi dari model pembelajaran problem based learning dengan
inkuiri terbimbing ini akan menghasilkan peserta didik yang berkembang sendiri
sesuai dengan kemampuannya sendiri dengan melibatkan akalnya dan termotivasi
sendiri sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi (Siregar,
2014). Model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri
terbimbing memiliki dampak yang amat positif untuk siswa yang rendah aktivitas
dan hasil belajarnya. Model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing
akan mengajak siswa terlibat secara langsung untuk aktif dalam proses belajar
mengajar.
Menurut Octavianti (2014) metode pembelajaran membutuhkan suatu
media untuk membantu mempercepat tercapainya tujuan pembelajaran. Media
berfungsi sebagai proses komunikasi pembawa informasi dari sumber (pengajar)
ke penerima (pelajar). Salah satu fungsi media adalah fungsi atensi yaitu
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa (Arsyad, 2009). Namun
implementasinya tidak banyak guru yang memanfaatkannya.
Salah satu media yang menarik perhatian siswa, yang dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa dan mengatasi kejenuhan belajar siswa, adalah dengan
menggunakan media animasi macromedia flash. Animasi macromedia flash
digambarkan dengan sederhana, menarik dan berkaitan erat dengan kehidupan
sehari-hari. Sehingga siswa tidak bosan terhadap materi yang diberikan dengan
4
Berdasarkan hasil penelitian Asiyah (2013), menggunakan animasi
macromedia flash terjadi peningkatan persentase aktivitas belajar siswa sebesar
8,58% dari 69,02% menjadi 77,60% dan diperoleh prestasi belajar 69,56%
meningkat menjadi 84,34%. Hal ini menujukkan bahwa sebagian besar siswa
memberikan respon yang baik/positif terhadap pembelajaran dengan
menggunakan macromedia flash. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Puspitaloka (2013) terjadi peningkatan prestasi belajar siswa yang
dibelajarkan dengan macromedia flash sebesar 61%. Hal ini terjadi karena siswa
merasa antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar serta memudahkan siswa
untuk lebih memahami materi melalui tampilan macromedia flash sebagai media
pembelajaran.
Meskipun penelitian dengan menggunakan model problem based learning
dan inkuiri terbimbing sudah banyak dilakukan, tetapi penelitian dengan
kolaborasi model problem based learning dengan inkuiri terbimbing
menggunakan Macromedia Flash belum banyak dilakukan. Maka penulis tertarik
untuk melakukan suatu penelitian dengan judul penelitian “ Pengaruh Kolaborasi Model Problem Based Learning Dan Inkuiri terbimbing Dilengkapi Macromedia Flash Terhadap Hasil belajar dan Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan ”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diketahui ruang lingkup
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah mengoptimalisasi pembelajaran kimia melalui model problem
based learning terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.
2. Bagaimanakah mengoptimalisasi pembelajaran kimia melalui model inkuiri
terbimbing terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.
3. Bagaimanakah memaksimalkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa
melalui kolaborasi model problem based learning dengan inkuiri terbimbing.
4. Apakah dengan penggunaan media macromedia flash dalam pembelajaran
5
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun batasan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolaborasi
model problem based learning dengan inkuri terbimbing.
2. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media
macromedia flash.
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 1
Medan.
4. Pokok bahasan yang disajikan kepada siswa dalam penelitian ini adalah
pokok bahasan Kelarutan dan Hasil kali Kelarutan
1.4Rumusan Masalah
Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penelitian maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan kolaborasi
model problem based learning dan inkuiri terbimbing dilengkapi
macromedia flash lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan
dengan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing?
2. Apakah aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan kolaborasi model
problem based learning dan inkuiri terbimbing dilengkapi macromedia flash
lebih tinggi dibandingkan aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan
6
1.5Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
dengan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing
dengan macromedia flash lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang
dibelajarkan dengan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri
2. Untuk mengetahui apakah aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan
kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing dengan
macromedia flash lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas belajar siswa
yang dibelajarkan dengan kolaborasi model problem based learning dan
inkuiri terbimbing
1.6Manfaat Penelitian
Setelah penelitian dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan dari hasil
penelitian adalah :
1. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan sekaligus informasi mengenai model pembelajaran
Problem Based Learning dan Inkuiri terbimbing serta media Mcromedia
Flash dalam pengajaran kimia dan menjadikannya sebagai salah satu
alternatif model dan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar.
2. Bagi Siswa
Memperoleh pengalaman langsung dalam belajar, sehingga proses belajar
mengajar lebih menarik dalam pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan
sehingga menambah minat belajar siswa dan dapat meningkatkan hasil
belajar kimia siswa.
3. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam
meningkatkan kompetensinya sebagai seorang pendidik. Selain itu hasil
7
1.7Definisi Operasional
1. Model Problem Based Learning
Model problem based learning merupakan sebuah pembelajaran aktif yang
berpusat pada siswa dimana proses pembelajaran menghadapkan siswa
pada sebuah permasalahan.
2. Inkuiri Terbimbing
Inkuiri Terbimbing adalah kegiatan belajar mengajar untuk menemukan
konsep dengan bimbingan guru melalui pertanyaan-pertanyaan
mengarahkan cara berfikir siswa dan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempelajari cara menemukan fakta, konsep dan prinsip
melalui pengalamannya langsung.
3. Macromedia flash
Macromedia flash merupakan salah satu multimedia yang menyediakan
informasi untuk pelajar secara sederhana, multimedia interaktif yang
memberikan kendali informasi kepada para pemakai dan memastikan
keikutsertaan mereka.
4. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajar kimia dari segi kognitif afektif
dan psikomotorik. Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindak guru,
suatu pencapaian tujuan pengajaran.
5. Aktivitas belajar
Aktivitas belajar merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama
proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan belajar.
6. Kelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutan adalah salah satu pokok bahasan kimia
dikelas XI SMA pada semester genap yang membahas tentang pengertian
kelarutan, garam dan basa yang sukar larut, reaksi kesetimbangan
kelarutan dalam larutan garam dan basa sukar larut serta hubungan antara
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan kolaborasi model problem
based learning dan inkuiri terbimbing dilengkapi macromedia flash
memiliki nilai 84,25 lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri
terbimbing dengan nilai 75,25.
2. Aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan kolaborasi model
problem based learning dan inkuiri terbimbing dilengkapi macromedia
flash memiliki nilai 74,23 lebih tinggi dibandingkan aktivitas belajar siswa
yang dibelajarkan dengan kolaborasi model problem based learning dan
inkuiri terbimbing dengan nilai 71,25.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan kolaborasi
model Problem Based Learning dan Inkuiri Terbimbing menggunakan
macromedia Flash sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar kimia siswa dan aktivitas belajar siswa.
2. Para mahasiswa sebaiknya mengadakan penelitian lanjutan tentang
kolaborasi model Problem Based Learning dan Inkuiri Terbimbing
diharapkan menggunakan dua kelas dengan sekolah yang berbeda sebagai
studi pembandingan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan
perbedaan hasil belajar yang lebih signifikan atau dengan perbandingan
69
DAFTAR PUSTAKA
Argandi,R., Martini,K.S., Catur Saputro,A.N.,(2013),Pembelajaran Kimia Dengan Metode Inquiry Terbimbing Dilengkapi Kegiatan Laboratorium Real Dan Virtual Pada Pokok Bahasan Pemisahan Campuran Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (2) : 4-5.
Arlianty,W.N.,(2015), Pemanfaatan Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Konstruktivis Pada Materi Hidrolisis Garam Semester Genap Sma Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (2) : 73-75.
Ariyanti,P.,Martini,K.S.,dan Agustina,W.,(2015),Penerapan Problem Based Learning (PBL) Dengan Penilaian Portofolio Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Pada Materi Stoikiometri Di SMAN 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 4(3) : 1 – 9.
Arsyad, A., (2009), Media pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.
Asiyah,S., Mulyani,S., Nurhayati, D.N., (2013), Penerapan Model Pembelajaran
Learning Cycle 5e Berbantuan Macromedia Flash Dilengkapi Lks Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa Pokok Bahasan Zat Adiktif Dan Psikotropika, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 2(2) : 63 – 64.
Assriyanto,K.E.,Sukardjo ,J.S., Sulistyo,S.,(2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen Dan Inkuiri Terbimbing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan Penyangga, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3 (3) : 90-91.
Bahriah,S., Sofyatiningrum,E., Irwandi,D.,(2014), Peningkatan Penguasaan Konsep Kesetimbangan Kimia Dengan Pendekatan Inkuiri Terintegrasi Nilai, Jurnal EDUSAINS, 6(2) :177-179.
70
Dewi, R.S., Haryono., dan Utomo, S.B., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi Sosial Dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Problem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid, Journal of Chemical Education 2(1) :15-20.
Djamarah,S.B.,dan Zain,A,. (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Fadliana, H.N., Redjeki, T., dan Nurhayati, N.D., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Metode Pbl (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan Lks (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa Dan Garam, Jurnal Pendidikan Kimia 2 (3) : 160-165.
Fakhriyah, F., (2014) Penerapan Problem Based Learning Dalam Upaya Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa, Jurnal Pendidikan IPA 3 (1) : 95-101.
Friesen, S., (2013), Inquiry-Based Learning: A Review of the Research Literature, Paper prepared for the Alberta Ministry of Education, Galileo Educational Network, University of Calgary.
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Kurnianingsih,R., Iskandar,S.M., dan Affandy,D., (2012), Perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pemahaman konsep materi hidrolisis garam siswa pada penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA, Universitas Negeri Malang.
Lestari,T., (2009), Pembelajaran kimia dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan awal dan sikap ilmiah siswa, Tesis, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
71
Maikristina,N, Dasna,I.,W., Sulistina,O.,(2013) Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas Xi Ipa Sman 3 Malang Pada Materi Hidrolisis Garam, Laporan Hasil Penelitian, Universitas Negeri Malang.
Melati, H.A., (2011) Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran model Advance Organizer berlatar NHT pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA UNTAN.
Nasutiom,A.K., (2013), Implementasi Model Ibl (Inquiri Based Learning) Berbantuan Multimedia Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Kimia, Tesis, Universitas Negeri Bengkulu,Bengkulu.
Nasution, N., (2014) Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inquiry Terbimbing Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA UNIMED.
Nurcahyani, N., Mulyani, B., dan Mahardiani, L., (2012), Efektivitas Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (Stad) Berbasis Science, Environment, Technology And Society (Sets) Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Perubahan Fisika Dan Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia, 1 (1) : 20-24.
Nurhayati,L.,Martini,K.S.,dan Redjeki,T., (2013), Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dengan Media Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (4) : 151-158.
Nuryanto, Utami,B., dan Nugroho, A., (2015) Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Termokimia,
,
Jurnal Pendidikan Kimia, 4 (4) : 87-94.72
Petrucci,R.H.,Harwood,William,S.,Herrin.,F.,Geolfrey.,Madura.,(2008),Kimia Dasar Prinsip-Prinsip Dan Aplikas Imodern, Erlangga, Jakarta.
Puspitaloka, A.R., Rery,U., dan Haryati,S., (2013), Penerapan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA Universitas Riau.
Putri,Y.,M., Dasna,I.,W., Sulistina,O.,(2014), Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (High Order Thinking Skill) Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Malang Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(2) : 67-68.
Rahma,A.N., (2012), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Inkuiri Berpendekatan Sets Materi Kelarutan Dan Hasilkali Kelarutan Untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Empati Siswa Terhadap Lingkungan, Journal of Educational Research and Evaluation, 1 (2) : 80-87. Refriwati, (2015),Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dengan Pendekatan Problem
Based Learning Pada Pelajaran Kimia Kelas Xi, Jurnal Pendidikan Indonesia, 1(1) : 37-38.
Retnani, F.Y., Sukardjo, J.S., Utomo, S.B., (2014), Penerapan Metode Numbered Heads Together Disertai Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Materi Struktur Atom, Sistem Periodik, Dan Ikatan Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (3) : 58-60.
Rostianingrum, Hertina A, (2011), Pengembangan Prosedur Praktikum Kimia Pada Topik Indikator Asam Basa Alami Yang Layak Diterapkan Di SMA, Skripsi, FMIPA, UPI, Bandung.
Rudi, L., dan Ibrahim, L.O., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Multimedia Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa kelas XI , Jurnal Pendidikan Kimia, 12 (2) : 129-134.
73
Sanjaya,W., (2011), Strategi Pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, Kencana, Jakarta.
Sardiman., A.M., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.
Sari, I.N., Saputro, S., dan Ashadi., (2013) Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash Sebagai Sumber Belajar Mandiri Pada Materi Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (3) : 153-156.
Sastradewi, P.F., Sadia, I.W., dan Karyasa, I.W., (2015), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kimia Yang Menerapkan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa, Jurnal Pendidikan Kimia,(5) : 23-28.
Silaban,R., (2015), Pengaruh Model Problem Based Learning Terintegrasi Inkuiri Terbimbing Bermediakan Komputer Terhadap Hasil Belajar dan Karakter Siswa SMA, Jurnal Pendidikan Kimia 7(2).
Silalahi, E.K.,Silaban,R., dan Silalahi,A.,(2014), Pengembangan Model Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi Inkuiri Terbimbing Pada Pelajaran Kimia Larutan di SMA Kelas XI Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia dan Nilai Karakter Siswa,Jurnal Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed 6(2).
Silitonga,P.M., (2011) , Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian , FMIPA
Unimed, Medan.
Silitonga,P.M., (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Sinaga,G.E., Jahro, I.S., dan Mahmud., (2014), Pengembangan Kombinasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Inkuiri Terbimbing Pada Pembelajaran Kimia Larutan di SMA Kelas XI Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Dan Karakter Siswa, Jurnal Pendidikan Kimia 6(3) : 1 – 14.
Sirait, T., (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dengan Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Konsep Redoks, Skripsi, FMIPA,Unimed,Medan.
74
Nilai Karakter Siswa Pada Pelajaran Kimia Larutan di SMA Kelas XI, Tesis, Program Pascasarjana, Unimed,Medan.
Sugiharti,G.,(2014),Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia,Unimed Press, Medan.
Sumarji, (2009), Penerapan Pembelajaran Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Ilmu Statika Dan Tegangan Di Smk,
Teknologi Dan Kejuruan 32 (2) : 131-132.
Suseno,B., (2009), Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah Melalui Inkuiri Terbimbing dan Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Minat dan Kreativitas Siswa., Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Suyanto, (2009), http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/web/pages/html
(Diakses 19 Januari 2016)
Syukri,S.,(1999),Kimia Dasar 2, ITB, Bandung.
Tanjung, F.,(2013),Strategi Belajar Mengajar, Unimed Press, Medan.
Trianto., (2009), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik, Prestasi Pustaka, Jakarta.
Wahyudi,Sutikno,Isa (2010), Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Siswa,
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6 :58-62.
Wasonowati , R.T., Redjeki, T., dan Ariani, S. R., (2014) Penerapan Model Problem Based Learning Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar, Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (3) : 8-11.
75
Wulandari, W., Liliasari, F.M., dan Supriyanti, T., (2011), Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Larutan Penyangga, Jurnal Pengajaran MIPA, 16(2) :116 -121.
Yuniyanti, E.D., Sunarno, W., dan Haryono (2012), Pembelajaran Kimia Menggunakan Inkuiri Terbimbing Dengan Media Modul Dan E – Learning Ditinjau Dari Kemampuan Pemahaman Membaca Dan Kemampuan Berpikir Abstrak, Jurnal Inkuiri, 1(2) :113 -116.