• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOLABORASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN INKUIRI TERBIMBING DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOLABORASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN INKUIRI TERBIMBING DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOLABORASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN INKUIRI TERBIMBING DILENGKAPI MACROMEDIA

FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN

DAN HASIL KALI KELARUTAN

Oleh: Ucia Mahya Dewi

NIM 4121131027

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Ucia Mahya Dewidilahirkan di kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah pada tanggal 01 Mei 1994. Ayah bernama Ahyaruddin, dan Ibu bernama Mahmani. Penulis merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Pada tahun 2000,

penulis masuk SD Negeri Buntul Kubu Takengon, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Takengon, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA

(4)

iii

PENGARUH KOLABORASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN INKUIRI TERBIMBING DILENGKAPI MACROMEDIA

FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN

DAN HASIL KALI KELARUTAN

UCIA MAHYA DEWI (NIM 4121131027)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing dilengkapi macromedia flash terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN 1 Medan yang terdiri dari 8 kelas dengan rata-rata siswa per-kelas ±40 orang siswa. Sampel siswa diambil sebanyak 20 orang siswa berdasarkan kehomogenan nilai pretest dan berdasarkan kehomogenan kuesioner yang diberikan sebelum dilakukan perlakuan. Pada kelas eksperimen I dibelajarkan menggunakan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing dilengkapi macromedia flash dan kelas eksperimen II dibelajarkan menggunakan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing. Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas eksperimen I memiliki nilai rata hasil belajar 84,25 sedangkan siswa pada kelas eksperimen II memiliki rata-rata hasil belajar 75,25. Hasil uji statistik menggunakan uji t pihak kanan untuk hasil belajar siswa diperoleh thitung = 4,15 sedangkan ttabel = 1,686 untuk α = 0,05. Untuk uji hipotesis aktivitas belajar siswa diperoleh thitung = 3,15 sedangkan ttabel = 1,686 untuk α = 0.05 Dengan demikian thitung > ttabel, Maka uji hipotesis hasil belajar dan aktivitas belajar siswa, Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa yang diajarkan menggunakan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing dilengkapi macromedia flash lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing pada materi kelarutann dan hasil kali kelarutan.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur

penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya yang

memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah direncanakan. Skripsi

berjudul Pengaruh Kolaborasi Model Problem Based Learning Dan Inkuiri Terbimbing Dilengkapi Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak

Alm.Drs.Rahmat Nauli, M.Si dan Ibu Dra.Ani Sutiani, M.Si, sebagai dosen

pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan

motivasi kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan

skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Pasar

Maulim Silitonga, M.S, Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd dan Bapak Dr.Marham

Sitorus, M.si yang telah memberikan masukan dan saran - saran demi perbaikan

skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan

terima kasih disampaikan kepada Ibu Dra. Murniati Simorangkir, M.Si, selaku

dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf

Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih kepada guru - guru di sekolah yang telah mendidik

penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata

Usaha Guru Kimia (Siti Aminah Br Ginting) dan siswa/i kelas XI IPA 6 dan XI

IPA 8 MAN 1 Medan yang telah banyak membantu penulis selama proses

(6)

v

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya yaitu

Ayahanda Ahyaruddin dan Ibunda Mahmani yang sangat saya cintai dan sayangi

atas segala doa, dukungan dan harapan yang mengalir tanpa henti untuk menjalani

pendidikan yang setinggi-tingginya dan telah berjuang keras dalam mendidik dan

menyekolahkan saya sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana dan

menyelesaikan studi di UNIMED dan tak lupa buat adik-adik saya yang tercinta

yaitu Yarima Melati dan Manzila Ahma yang selalu setia memberikan nasihat,

doa, semangat, ketegaran menjalani cobaan, dan canda tawa yang selalu hadir

ditengah-tengah keluarga dan mendoakan penulis dalam penyelasaian skripsi.

Terimakasih juga kepada sahabat-sahabat saya: Yulia Wintasari,

Nursaniah Gultom, Indrati Aulia, Rapita Hanum, AlfitriYatmis, Fauziah Ulfa,

Rahmadani Lubis, dan Mesjuarni yang selalu memberikan motivasi, saran dan

menghibur penulis untuk menghilangkan kejenuhan dalam penyusunan skripsi.

Dan tidak lupa kepada teman - teman seperjuangan Asmianur,Dina Wahida, dan

Ronaldyo A. Sirait serta teman PPL SMA N 1 Air Putih. Ucapan terimakasih juga

disampaikan kepada Kak Asrina Nasution atas segala bantuan, nasihat, motivasi,

dan bimbingannya selama penulis menjadi mahasiswa di Jurusan Kimia.

Ucapan terima kasih kepada teman - teman seperjuangan Kimia Dik A

2012 yang memberi semangat dan sudah penulis anggap sebagai keluarga terbaik

selama studi 4 tahun di UNIMED.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016

Penulis

(7)

vi

2.1 Kerangka Teoritis Belajar 8

2.1.1 Hakikat Belajar Kimia 8

2.1.2 Hasil Belajar Kimia 10

2.2 Aktivitas Belajar Siswa 11

2.3 Kerangka teoritis Model Pembelajaran 12

2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran 12

2.3.2 Model Problem Based Learning 13

2.3.2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Problem Based Learning 15

2.3.2.2 Kelebihan Problem Based Learning 16

2.3.2.3 Kelemahan Problem Based Learning 16

2.3.3 Model Pembelajaran Inkuiri 17

2.3.3.1Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri 17

2.3.3.2Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri 18

2.3.3.3Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 19

2.3.4 Kolaborasi Model PBL dan Inkuiri Terbimbing 21

2.4 Kerangka Teoritis Media Pembelajaran 24

2.4.1 Pengertian Media Pembelajaran 24

2.4.2 Media Macromedia Flash 24

(8)

vii

2.3. Kerangan Berpikir 33

2.4. Hipotesis Penelitian 34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 36

3.2 Populasi dan Sampel 36

3.2.1 Populasi 36

3.6.1 Tahap Persiapan Penelitian 45

3.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian 45

3.6.3 Tahap Akhir Penelitian 46

3.7 Teknik Analisis Data 46

3.7.1 Pedoman Penilaian instrument test 46

3.7.2 Pedoman Penilaian instrument Non-test 50

BAB IV

4.1. Hasil Penelitian 51

4.1.1. Analisis data Instrumen Penelitian 51

4.1.1.1 Analisis Data Instrumen Tes 51

4.1.1.2 Analisis Data Instrumen Non-Tes 54

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 54

4.2.1 Hasil Belajar Siswa 54

4.2.2 Aktivitas Belajar Siswa 56

4.3. Analisis Data Penelitian 58

4.3.1 Uji Normalitas 59

4.3.1.1. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa 59 4.3.1.2. Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa 60

4.3.2. Uji Homogenitas 60

4.3.2.1. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa 60 4.3.2.2. Uji Homogenitas Aktivitas Belajar Siswa 61

4.3.3 Uji Hipotesis 62

4.3.3.1.Pengujian Hipotesis I 62

4.3.3.2.Pengujian Hipotesis II 62

(9)

viii

BAB V

5.1 Kesimpulan 68

5.2 Saran 68

DAFTAR PUSTAKA 69

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 44

Gambar 4.1 Diagram Rata-Rata Pretest Dan Posttest siswa 55

Gambar 4.2 Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa Kelas 56

Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 Setiap Pertemuan

Gambar 4.3 Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa 57

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Indikator Aktivitas Belajar 12

Tabel 2.2. Tahap_Tahap Pembelajaran Problem Based Learning 15

Tabel 2.3. Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri 20

Tabel 2.4. Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning 23

Terintegrasi Inkuiri Terbimbing

Tabel 3.1. Tabel Pretest-Postes Control Group Design 43

Tabel 3.2. Tabel Penolong Uji Normalitas 47

Tabel 3.3. Tabel Penolong Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa 48

Tabel 3.4. Tabel penolong uji Hipotesis Penelitian 50

Tabel 3.5. Kategori Nilai Aktivitas Belajar Siswa 50

Tabel 4.1. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa 55

Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa 56

Tabel 4.3. Rangkuman Statistik Deskriptif Nilai Aktivitas Belajar 57

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Aktivitas 58

Belajar Siswa

Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa 59

Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa 60

Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa 61

Tabel 4.8. Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar Siswa 61

Tabel 4.9. Data Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Siswa 62

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 76

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 80

Lampiran 3 Kuesioner 110

Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrument Test 111

Lampiran 5 Instrument Penelitian 124

Lampiran 6 Kunci jawaban Instrument Penelitian 130

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa 131

Lampiran 8 Jawaban Lembar Kerja Siswa 140

Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 146

Lampiran 10 Media Macromedia Flash 147

Lampiran 11 Kisi-kisi Sesudah Validitas Isi Instrumen Tes Hasil 152 Oleh Validator

Lampiran 12 Tabel Hasil Perhitungan Skor Validator Ahli Untuk 165 Validitas Isi Instrument Tes

Lampiran 13 Perhitungan Validitas Tes 166

Lampiran 14 Tabel Uji Validitas Tes 169

Lampiran 15 Perhitungan Reliabilitas Tes 170

Lampiran 16 Tabel Reliabilitas Tes 171

Lampiran 17 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 172 Lampiran 18 Tabel Tingkat Kesukaran Butir Tes 173

Lampiran 19 Perhitungan Daya Pembeda Tes 174

Lampiran 20 Tabel Daya Pembeda Tes 176

Lampiran 21 Perhitungan Distructor 177

Lampiran 22 Tabel Perhitungan Distructor 178

Lampiran 23 Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes 180 Lampiran 24 Instrumen Tes Hasil Belajar Setelah Divalidasi 181 Lampiran 25 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Setelah Divalidasi 185 Lampiran 26 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen I dan Kelas 186

Eksperimen II

Lampiran 27 Perhitungan Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa 194 Lampiran 28 Perhitungan Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa 196 Lampiran 29 Pengujian Hipotesis Hasil Belajar Siswa 198 Lampiran 30 Lembar Observasi Penilaian Aktivitas Belajar Siswa 200

Pertemuan I Kelas Eksperimen I

Lampiran 31 Tabulasi Data Nilai Aktivitas Belajar Siswa 206 Lampiran 32 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 210

(13)

xii

Lampiran 33 Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa 211 Lampiran 34 Uji Homogenitas Aktivitas Belajar Siswa 213 Lampiran 35 Pengujian Hipotesis Aktivitas Belajar Siswa 215 Lampiran 36 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 217 Lampiran 37 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi kuadrat (X2) 218 Lampiran 38 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi-t (Tabel t) 219 Lampiran 39 Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi F 221

Lampiran 40 Jadwal Penelitian 220

Lampiran 41 Dokumentasi Penelitian 221

(14)

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Proses belajar mengajar dijumpai permasalahan yang tidak hanya berasal

dari guru dan siswa tetapi juga masalah sarana dan prasarana dalam proses

belajar. Permasalahan dari siswa terletak pada kecenderungan siswa yang pasif

dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan permasalahan dari guru masih

menggunakan pembelajaran yang bersifat verbalistik (teacher centered learning)

dan penyajian materi yang monoton dan kurang menarik

(

Yuniyanti, 2012). Oleh

karena itu siswa sulit untuk berperan aktif dalam pembelajaran, karena proses

belajar mengajar yang tidak menarik dan kurang bermakna sehingga siswa

cenderung jenuh dan bosan.

Kimia merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan alam yang

dibelajarkan pada tingkat SMA. Salah satu tujuan penting mata pelajaran kimia di

SMA adalah agar peserta didik memahami konsep, prinsip, hukum, teori kimia

serta penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari

(Putri,2014). Materi pelajaran kimia di SMA yang banyak berisi konsep-konsep

cukup sulit untuk dipahami siswa, karena menyangkut hitungan dan reaksi-reaksi

kimia serta konsep-konsep yang bersifat abstrak (Trianto,2009). Pemahaman

siswa dalam penguasaan konsep yang rendah berdampak pada kurangnya aktivitas

belajar siswa sehingga hasil belajar siswa rendah.

Salah satu pokok bahasan yang masih dianggap sulit di semester genap

kelas XI adalah pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan karena banyak

materi hitungan dan membutuhkan cara yang praktis untuk memahami konsepnya.

Banyak siswa yang menganggap sulit materi kelarutan dan hasil kelarutan karena

siswa belum menguasai prasyarat seperti konsep mol, reaksi ionisasi,

kesetimbangan kimia, pH larutan asam dan basa (Melati,2011).

Berdasarkan hasil observasi di MAN 1 Medan, pada proses pembelajaran

kimia rendahnya hasil belajar siswa disebabkan antara lain karena: (1) rendahnya

(15)

2

sulit menjawab pertanyaan-pertanyaan; (2) belum terjadi suasana aktif dalam

diskusi, dan (3) kurangnya keterlibatan siswa secara langsung. Beberapa siswa

menjawab pertanyaan dengan ragu-ragu, keberanian siswa untuk mengajukan

pendapat dan bertanya juga kurang.

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu model pembelajaran yang

sesuai dengan karakteristik pendekatan ilmiah yang dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong rasa

senang peserta didik terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan

aktivitas belajar siswa dan memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk

memahami pelajaran sehingga dengan adanya aktivitas yang tinggi

memungkinkan mereka mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas belajar

dan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran problem based learning (PBL)

dan inkuiri terbimbing. Secara umum pembelajaran berdasarkan masalah terdiri

dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang otentik dan bermakna yang

dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan

inkuiri (Trianto,2009). Penggunaan pembelajaran inkuiri terbimbing, dapat

meningkatkan pemahaman siswa dengan melibatkan siswa dalam kegiatan

praktikum secara aktif, sehingga konsep yang dicapai lebih baik dan memberikan

dampak positif terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar (Putri, 2014).

Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing

diharapkan dapat melatih siswa disiplin dan meningkatkan pemahaman dalam

pelajaran kimia, serta mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan

belajar.

Beberapa penelitian tentang model problem based learning yang pernah

diteliti oleh La Rudi dan La ode Ibrahim, (2013) menunjukkan hasil yang positif

dengan peningkatan hasil belajar mengalami kenaikan sebesar 20.83% dari 68%

menjadi 84,75%. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian Nurhayati (2013)

diperoleh prestasi belajar siswa sebesar 51,64% meningkat menjadi 81,69%. Dan

(16)

3

eksperimen sebesar adalah 79,05%, sedangkan peningkatan hasil belajar siswa

kelas kontrol adalah 53,26%.

Beberapa Penelitian mengenai model pembelajaran Inkuiri yang telah

dilakukan sebelumnya diantaranya Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari

(2013) menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan nilai N-gain sebesar

82,5% yang merupakan peningkatan kategori tinggi. Kemudian penelitian

Kurnianingsih (2012), dengan peningkatan persentase keterlaksanaan

pembelajaran dari 63% menjadi 91%.

Kolaborasi dari model pembelajaran problem based learning dengan

inkuiri terbimbing ini akan menghasilkan peserta didik yang berkembang sendiri

sesuai dengan kemampuannya sendiri dengan melibatkan akalnya dan termotivasi

sendiri sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi (Siregar,

2014). Model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri

terbimbing memiliki dampak yang amat positif untuk siswa yang rendah aktivitas

dan hasil belajarnya. Model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing

akan mengajak siswa terlibat secara langsung untuk aktif dalam proses belajar

mengajar.

Menurut Octavianti (2014) metode pembelajaran membutuhkan suatu

media untuk membantu mempercepat tercapainya tujuan pembelajaran. Media

berfungsi sebagai proses komunikasi pembawa informasi dari sumber (pengajar)

ke penerima (pelajar). Salah satu fungsi media adalah fungsi atensi yaitu

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa (Arsyad, 2009). Namun

implementasinya tidak banyak guru yang memanfaatkannya.

Salah satu media yang menarik perhatian siswa, yang dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa dan mengatasi kejenuhan belajar siswa, adalah dengan

menggunakan media animasi macromedia flash. Animasi macromedia flash

digambarkan dengan sederhana, menarik dan berkaitan erat dengan kehidupan

sehari-hari. Sehingga siswa tidak bosan terhadap materi yang diberikan dengan

(17)

4

Berdasarkan hasil penelitian Asiyah (2013), menggunakan animasi

macromedia flash terjadi peningkatan persentase aktivitas belajar siswa sebesar

8,58% dari 69,02% menjadi 77,60% dan diperoleh prestasi belajar 69,56%

meningkat menjadi 84,34%. Hal ini menujukkan bahwa sebagian besar siswa

memberikan respon yang baik/positif terhadap pembelajaran dengan

menggunakan macromedia flash. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Puspitaloka (2013) terjadi peningkatan prestasi belajar siswa yang

dibelajarkan dengan macromedia flash sebesar 61%. Hal ini terjadi karena siswa

merasa antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar serta memudahkan siswa

untuk lebih memahami materi melalui tampilan macromedia flash sebagai media

pembelajaran.

Meskipun penelitian dengan menggunakan model problem based learning

dan inkuiri terbimbing sudah banyak dilakukan, tetapi penelitian dengan

kolaborasi model problem based learning dengan inkuiri terbimbing

menggunakan Macromedia Flash belum banyak dilakukan. Maka penulis tertarik

untuk melakukan suatu penelitian dengan judul penelitian “ Pengaruh Kolaborasi Model Problem Based Learning Dan Inkuiri terbimbing Dilengkapi Macromedia Flash Terhadap Hasil belajar dan Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan ”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diketahui ruang lingkup

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah mengoptimalisasi pembelajaran kimia melalui model problem

based learning terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.

2. Bagaimanakah mengoptimalisasi pembelajaran kimia melalui model inkuiri

terbimbing terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.

3. Bagaimanakah memaksimalkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa

melalui kolaborasi model problem based learning dengan inkuiri terbimbing.

4. Apakah dengan penggunaan media macromedia flash dalam pembelajaran

(18)

5

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun batasan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolaborasi

model problem based learning dengan inkuri terbimbing.

2. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media

macromedia flash.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 1

Medan.

4. Pokok bahasan yang disajikan kepada siswa dalam penelitian ini adalah

pokok bahasan Kelarutan dan Hasil kali Kelarutan

1.4Rumusan Masalah

Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam

penelitian maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan kolaborasi

model problem based learning dan inkuiri terbimbing dilengkapi

macromedia flash lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan

dengan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing?

2. Apakah aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan kolaborasi model

problem based learning dan inkuiri terbimbing dilengkapi macromedia flash

lebih tinggi dibandingkan aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan

(19)

6

1.5Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan

dengan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing

dengan macromedia flash lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang

dibelajarkan dengan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri

2. Untuk mengetahui apakah aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan

kolaborasi model problem based learning dan inkuiri terbimbing dengan

macromedia flash lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas belajar siswa

yang dibelajarkan dengan kolaborasi model problem based learning dan

inkuiri terbimbing

1.6Manfaat Penelitian

Setelah penelitian dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan dari hasil

penelitian adalah :

1. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan sekaligus informasi mengenai model pembelajaran

Problem Based Learning dan Inkuiri terbimbing serta media Mcromedia

Flash dalam pengajaran kimia dan menjadikannya sebagai salah satu

alternatif model dan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi Siswa

Memperoleh pengalaman langsung dalam belajar, sehingga proses belajar

mengajar lebih menarik dalam pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan

sehingga menambah minat belajar siswa dan dapat meningkatkan hasil

belajar kimia siswa.

3. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam

meningkatkan kompetensinya sebagai seorang pendidik. Selain itu hasil

(20)

7

1.7Definisi Operasional

1. Model Problem Based Learning

Model problem based learning merupakan sebuah pembelajaran aktif yang

berpusat pada siswa dimana proses pembelajaran menghadapkan siswa

pada sebuah permasalahan.

2. Inkuiri Terbimbing

Inkuiri Terbimbing adalah kegiatan belajar mengajar untuk menemukan

konsep dengan bimbingan guru melalui pertanyaan-pertanyaan

mengarahkan cara berfikir siswa dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mempelajari cara menemukan fakta, konsep dan prinsip

melalui pengalamannya langsung.

3. Macromedia flash

Macromedia flash merupakan salah satu multimedia yang menyediakan

informasi untuk pelajar secara sederhana, multimedia interaktif yang

memberikan kendali informasi kepada para pemakai dan memastikan

keikutsertaan mereka.

4. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajar kimia dari segi kognitif afektif

dan psikomotorik. Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindak guru,

suatu pencapaian tujuan pengajaran.

5. Aktivitas belajar

Aktivitas belajar merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama

proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan belajar.

6. Kelarutan dan hasil kali kelarutan

Kelarutan dan hasil kali kelarutan adalah salah satu pokok bahasan kimia

dikelas XI SMA pada semester genap yang membahas tentang pengertian

kelarutan, garam dan basa yang sukar larut, reaksi kesetimbangan

kelarutan dalam larutan garam dan basa sukar larut serta hubungan antara

(21)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu :

1. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan kolaborasi model problem

based learning dan inkuiri terbimbing dilengkapi macromedia flash

memiliki nilai 84,25 lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang

dibelajarkan dengan kolaborasi model problem based learning dan inkuiri

terbimbing dengan nilai 75,25.

2. Aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan kolaborasi model

problem based learning dan inkuiri terbimbing dilengkapi macromedia

flash memiliki nilai 74,23 lebih tinggi dibandingkan aktivitas belajar siswa

yang dibelajarkan dengan kolaborasi model problem based learning dan

inkuiri terbimbing dengan nilai 71,25.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan

hal-hal berikut :

1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan kolaborasi

model Problem Based Learning dan Inkuiri Terbimbing menggunakan

macromedia Flash sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar kimia siswa dan aktivitas belajar siswa.

2. Para mahasiswa sebaiknya mengadakan penelitian lanjutan tentang

kolaborasi model Problem Based Learning dan Inkuiri Terbimbing

diharapkan menggunakan dua kelas dengan sekolah yang berbeda sebagai

studi pembandingan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan

perbedaan hasil belajar yang lebih signifikan atau dengan perbandingan

(22)

69

DAFTAR PUSTAKA

Argandi,R., Martini,K.S., Catur Saputro,A.N.,(2013),Pembelajaran Kimia Dengan Metode Inquiry Terbimbing Dilengkapi Kegiatan Laboratorium Real Dan Virtual Pada Pokok Bahasan Pemisahan Campuran Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (2) : 4-5.

Arlianty,W.N.,(2015), Pemanfaatan Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Konstruktivis Pada Materi Hidrolisis Garam Semester Genap Sma Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (2) : 73-75.

Ariyanti,P.,Martini,K.S.,dan Agustina,W.,(2015),Penerapan Problem Based Learning (PBL) Dengan Penilaian Portofolio Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Pada Materi Stoikiometri Di SMAN 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 4(3) : 1 – 9.

Arsyad, A., (2009), Media pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.

Asiyah,S., Mulyani,S., Nurhayati, D.N., (2013), Penerapan Model Pembelajaran

Learning Cycle 5e Berbantuan Macromedia Flash Dilengkapi Lks Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa Pokok Bahasan Zat Adiktif Dan Psikotropika, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 2(2) : 63 – 64.

Assriyanto,K.E.,Sukardjo ,J.S., Sulistyo,S.,(2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen Dan Inkuiri Terbimbing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan Penyangga, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3 (3) : 90-91.

Bahriah,S., Sofyatiningrum,E., Irwandi,D.,(2014), Peningkatan Penguasaan Konsep Kesetimbangan Kimia Dengan Pendekatan Inkuiri Terintegrasi Nilai, Jurnal EDUSAINS, 6(2) :177-179.

(23)

70

Dewi, R.S., Haryono., dan Utomo, S.B., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi Sosial Dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Problem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid, Journal of Chemical Education 2(1) :15-20.

Djamarah,S.B.,dan Zain,A,. (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fadliana, H.N., Redjeki, T., dan Nurhayati, N.D., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Metode Pbl (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan Lks (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa Dan Garam, Jurnal Pendidikan Kimia 2 (3) : 160-165.

Fakhriyah, F., (2014) Penerapan Problem Based Learning Dalam Upaya Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa, Jurnal Pendidikan IPA 3 (1) : 95-101.

Friesen, S., (2013), Inquiry-Based Learning: A Review of the Research Literature, Paper prepared for the Alberta Ministry of Education, Galileo Educational Network, University of Calgary.

Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Kurnianingsih,R., Iskandar,S.M., dan Affandy,D., (2012), Perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pemahaman konsep materi hidrolisis garam siswa pada penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Lestari,T., (2009), Pembelajaran kimia dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan awal dan sikap ilmiah siswa, Tesis, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

(24)

71

Maikristina,N, Dasna,I.,W., Sulistina,O.,(2013) Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas Xi Ipa Sman 3 Malang Pada Materi Hidrolisis Garam, Laporan Hasil Penelitian, Universitas Negeri Malang.

Melati, H.A., (2011) Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran model Advance Organizer berlatar NHT pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA UNTAN.

Nasutiom,A.K., (2013), Implementasi Model Ibl (Inquiri Based Learning) Berbantuan Multimedia Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Kimia, Tesis, Universitas Negeri Bengkulu,Bengkulu.

Nasution, N., (2014) Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inquiry Terbimbing Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA UNIMED.

Nurcahyani, N., Mulyani, B., dan Mahardiani, L., (2012), Efektivitas Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (Stad) Berbasis Science, Environment, Technology And Society (Sets) Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Perubahan Fisika Dan Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia, 1 (1) : 20-24.

Nurhayati,L.,Martini,K.S.,dan Redjeki,T., (2013), Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dengan Media Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (4) : 151-158.

Nuryanto, Utami,B., dan Nugroho, A., (2015) Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Termokimia,

,

Jurnal Pendidikan Kimia, 4 (4) : 87-94.

(25)

72

Petrucci,R.H.,Harwood,William,S.,Herrin.,F.,Geolfrey.,Madura.,(2008),Kimia Dasar Prinsip-Prinsip Dan Aplikas Imodern, Erlangga, Jakarta.

Puspitaloka, A.R., Rery,U., dan Haryati,S., (2013), Penerapan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA Universitas Riau.

Putri,Y.,M., Dasna,I.,W., Sulistina,O.,(2014), Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (High Order Thinking Skill) Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Malang Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(2) : 67-68.

Rahma,A.N., (2012), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Inkuiri Berpendekatan Sets Materi Kelarutan Dan Hasilkali Kelarutan Untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Empati Siswa Terhadap Lingkungan, Journal of Educational Research and Evaluation, 1 (2) : 80-87. Refriwati, (2015),Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dengan Pendekatan Problem

Based Learning Pada Pelajaran Kimia Kelas Xi, Jurnal Pendidikan Indonesia, 1(1) : 37-38.

Retnani, F.Y., Sukardjo, J.S., Utomo, S.B., (2014), Penerapan Metode Numbered Heads Together Disertai Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Materi Struktur Atom, Sistem Periodik, Dan Ikatan Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (3) : 58-60.

Rostianingrum, Hertina A, (2011), Pengembangan Prosedur Praktikum Kimia Pada Topik Indikator Asam Basa Alami Yang Layak Diterapkan Di SMA, Skripsi, FMIPA, UPI, Bandung.

Rudi, L., dan Ibrahim, L.O., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Multimedia Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa kelas XI , Jurnal Pendidikan Kimia, 12 (2) : 129-134.

(26)

73

Sanjaya,W., (2011), Strategi Pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, Kencana, Jakarta.

Sardiman., A.M., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.

Sari, I.N., Saputro, S., dan Ashadi., (2013) Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash Sebagai Sumber Belajar Mandiri Pada Materi Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (3) : 153-156.

Sastradewi, P.F., Sadia, I.W., dan Karyasa, I.W., (2015), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kimia Yang Menerapkan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa, Jurnal Pendidikan Kimia,(5) : 23-28.

Silaban,R., (2015), Pengaruh Model Problem Based Learning Terintegrasi Inkuiri Terbimbing Bermediakan Komputer Terhadap Hasil Belajar dan Karakter Siswa SMA, Jurnal Pendidikan Kimia 7(2).

Silalahi, E.K.,Silaban,R., dan Silalahi,A.,(2014), Pengembangan Model Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi Inkuiri Terbimbing Pada Pelajaran Kimia Larutan di SMA Kelas XI Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia dan Nilai Karakter Siswa,Jurnal Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed 6(2).

Silitonga,P.M., (2011) , Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian , FMIPA

Unimed, Medan.

Silitonga,P.M., (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Sinaga,G.E., Jahro, I.S., dan Mahmud., (2014), Pengembangan Kombinasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Inkuiri Terbimbing Pada Pembelajaran Kimia Larutan di SMA Kelas XI Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Dan Karakter Siswa, Jurnal Pendidikan Kimia 6(3) : 1 – 14.

Sirait, T., (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dengan Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Konsep Redoks, Skripsi, FMIPA,Unimed,Medan.

(27)

74

Nilai Karakter Siswa Pada Pelajaran Kimia Larutan di SMA Kelas XI, Tesis, Program Pascasarjana, Unimed,Medan.

Sugiharti,G.,(2014),Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia,Unimed Press, Medan.

Sumarji, (2009), Penerapan Pembelajaran Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Ilmu Statika Dan Tegangan Di Smk,

Teknologi Dan Kejuruan 32 (2) : 131-132.

Suseno,B., (2009), Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah Melalui Inkuiri Terbimbing dan Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Minat dan Kreativitas Siswa., Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Suyanto, (2009), http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/web/pages/html

(Diakses 19 Januari 2016)

Syukri,S.,(1999),Kimia Dasar 2, ITB, Bandung.

Tanjung, F.,(2013),Strategi Belajar Mengajar, Unimed Press, Medan.

Trianto., (2009), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Wahyudi,Sutikno,Isa (2010), Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Siswa,

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6 :58-62.

Wasonowati , R.T., Redjeki, T., dan Ariani, S. R., (2014) Penerapan Model Problem Based Learning Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar, Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (3) : 8-11.

(28)

75

Wulandari, W., Liliasari, F.M., dan Supriyanti, T., (2011), Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Larutan Penyangga, Jurnal Pengajaran MIPA, 16(2) :116 -121.

Yuniyanti, E.D., Sunarno, W., dan Haryono (2012), Pembelajaran Kimia Menggunakan Inkuiri Terbimbing Dengan Media Modul Dan E – Learning Ditinjau Dari Kemampuan Pemahaman Membaca Dan Kemampuan Berpikir Abstrak, Jurnal Inkuiri, 1(2) :113 -116.

Gambar

Gambar 4.1   Diagram Rata-Rata Pretest Dan Posttest siswa

Referensi

Dokumen terkait

Sebab, lingkungan yang juga dikenal dengan institusi itu merupakan tempat terjadinya proses pendidikan, yang secara umum lingkungan tersebut dapat dilihat dari

Data tersebut menggambarkan bahwa pakan tinggi serat yang digunakan dalam ransum dapat mempengaruhi status mineral Ca, Mg dan Zn ternak melalui pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi

Kelebihan yang kedua yaitu student centered yaitu peserta didik dibimbing untuk belajar sesuai dengan kemampuan masing – masing sehingga meningkatkan motivasi dalam

Dukungan mengenai pentingnya memberikan MP-ASI bagi anak juga disampaikan oleh WHO/UNICEF pada program Global Strategy for Infant and Young Child Feeding dan Aksi

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang kesalahan konstruksi hukum Judex Fatie dalam membuktikan surat dakwaan berbentuk alternatif sebagai

Manajemen Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi umum ... Manajemen Pengadaan Tenaga Pendidik (Dosen

Dalam upaya membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dengan mendorong perilaku dan kebiasaan masyarakat agar memiliki budaya makan dan hidup sehat

[r]