• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM INOVATIF YANG TERINTEGRASI BERBASIS PROYEK DAN INQUIRY UNTUK SMA KELAS XI SEMESTER I MATERI HIDROKARBON SESUAI KURIKULUM 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM INOVATIF YANG TERINTEGRASI BERBASIS PROYEK DAN INQUIRY UNTUK SMA KELAS XI SEMESTER I MATERI HIDROKARBON SESUAI KURIKULUM 2013."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM INOVATIF YANG TERINTEGRASI BERBASIS PROYEK DAN INQUIRY

UNTUK SMA KELAS XI SEMESTER I MATERI HIDROKARBON SESUAI KURIKULUM 2013

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

BINTANG SAURMA PASARIBU NIM: 8146142005

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

BINTANG SAURMA PASARIBU. Nim : 8146142005. Analisis dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI Pada Materi Hidrokarbon dengan Model Pembelajaran Proyek Dan Inquiry. Thesis. Medan, 2016. Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universtitas Negeri Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengetahui persepsi dosen dan guru serta tingkat kelayakan dan keterlaksanaan buku penuntun kimia Inovatif terintegrasi berbasis proyek dan inquiry.Lokasi penelitian yaitu SMA Negeri 2 Pematangsiantar. Sampel penelitian diambil sebanyak dua kelas yaitu kelas kelas kontrol dengan buku penuntun yang ada disekolah dan kelas eksperimen menggunakan penuntun inovatif yang sudah dikembangkan. Sebelum dilakukan penelitian penuntun praktikum telah dinilai dengan presepsi oleh 20 guru kimia dan 3 dosen kimia dengan menggunakan angket BSNP Modifikasi Berdasarkan hasil tabulasi angket diperoleh bahwa nilai rata-rata dari kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata dari kelas kontrol. Sehingga diperoleh bahwa penuntun praktikum Inovatif berbasis proyek dan Inquiry lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran dibandingkan dengan penuntun praktikum yang ada disekolah. Sedangkan setelah diujicobakan dan diperoleh hasil belajar kelas kontrol dimana rata-rata nilai pretes sebesar 20,1 dan rata-rata nilai postes sebesar 71,7. Sedangkan di kelas eksperimen nilai pretes sebesar 28,9 dan rata-rata nilai postes sebesar 84,6. Sehingga menurut data hasil belajar siswa diperoleh bahwa penuntun praktikum dikelas eksperimen lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran dibandingkan kelas kontrol.

(6)

ii ABSTRACT

BINTANG SAURMA PASARIBU. Nim : 8146142005. Analysis and Development of Practical Guidance SMA Chemistry Class XI On Hydrocarbon Content with Project Learning Model and Inquiry. Thesis . Medan, 2016. The Postgraduate Program of Chemistry Education of State University of Medan.

This study aims to determine the perception of lecturers and teachers as well as the feasibility and enforceability of Innovative chemistry handbook based integrated project and inquiry.Lokasi research is SMA Negeri 2 Pematangsiantar. Samples were taken of two classes of grade control classes with handbooks that exist in school and classroom experiments using an innovative guidance that has been developed. Prior to this research lab guide have been assessed with a perception by 20 teachers and 3 chemical chemistry lecturer by using questionnaires BSNP Modification Based on the tabulation of questionnaires showed that the average value of the experimental class is higher than the average value of the control class. Thus obtained the guidance practicum-based Innovative Inquiry proyekdan more effectively applied in learning compared with existing practical guidance in schools. Meanwhile, after learning the results of the pilot stage and gained control class where the average value of 20,1 pretest and post-test average value of 71,7. While in the experimental class prepost-test score of 28,9 and the average post-test score of 84,6. So that according to the data of student learning outcomes obtained the guidance practicum class experiment more effectively applied in learning than the control class.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

(8)

iv

sebagai guru kimia dan siswa-siswi IPA Kelas XI di SMA Negeri 2 Pematangsiantar

Terimakasih teristimewa buat keluarga penulis, suamiku Amos Panggabean M.Pd, Ayahku Toga Pasaribu, Ibuku Nurmaya Napitupulu, Mertuaku teresia Sihombing serta keluarga semuanya penulis yang telah sabar memberi dukungan moril maupun doa-doanya bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini tepat pada waktunya serta kepada adek-adek saya di Rumah belajar Smart Thousand Star’s.

Terimakasih kepada teman-teman seperjuangan selama perkuliahan generasi XXV kelas A, B1 dan B2 Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed khususnya kepada kakak Eva Pratiwi Pane dan adek Heru Cristanto, yang telah memberi motivasi dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Terimakasih kepada seluruh sahabat dan rekan-rekan penulis, yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu atas setiap dukungan doa dan motivasi yang diberikan selama ini.

Kiranya Tuhan Yesus Kristus yang dapat membalas kebaikan yang telah saudara semuanya berikan kepada penulis dan semoga kita selalu dalam lindungan-Nya. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya.

Medan, Februari 2016 Penulis

(9)

v

2.5.3. Pendekatan Saintifik/Ilmiah Dengan Model Pembelajaran Proyek 29

2.5.4. Pendekatan Saintifik/Ilmiah Dengan Model Pembelajaran Inquiry 32

(10)

vi

4.4.5.Aspek Mengembangkan Kecakapan Hidup (Life Skill) 69

4.4.6.Aspek Desain 70

4.4.7.Aspek Bahasa 72

4.5. Standarisasi Penuntun Praktikum Kimia Kelas XI Materi Hidrokarbon 73

(11)

vii 4.5.2. Efektifitas Penuntun Praktikum Inovatif

terintegrasi Proyek dan Inquiry Materi Hidrokarbon 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 79

5.1.Kesimpulan 79

5.2.Saran 80

(12)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Kompetensi materi senyawa hidrokarbon 22

Tabel 2.2.format instrumen penilaian praktik di lab 42

Tabel 3.1. Deskripsi Proposal dan Sampel Pada SMA yang Ditetapkan Sebagai Sampel pada Penelitian Pengembangan Penuntun Praktikum 48

Tabel 3.2. Kriteria validasi penuntun Praktikum 50

Tabel 3.3. Nilai N-Gain Temormalisasi dan Klasifikasi 54

Tabel 4.1. Komponen dalam Buku Penuntun 62

(13)

ix DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus 87

Lampiran 2. RPP Kontrol 95

Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen 99

Lampiran 4. Angket Kelayakan Isi kelas Kontrol 107

Lampiran 5. Angket Kelayakan Isi kelas Eksperimen 109

Lampiran 6. Tabulasi hasil Angket Kelayakan Isi kelas Kontrol 111

Lampiran 7. Tabulasi Hasil Angket Kelayakan Isi kelas Eksperimen 113

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

(15)

2

dilakukan secara terus menerus sesuai dengan situasi dan kondisi di Indonesia (Situmorang,2013).

Strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untik memperoleh hasil belajar berupa panduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang. Menurut Arends (2008) : ketrampilan kognitif maupun fisik adalah fondasi yang dibangun pembelajaran tingkat tingginya (termasul Learning to learn, belajar mengajar). Sebelum siswa dapat menenemukan berbagai konsep yang kuat, berpikir kritis, mengatasi masalah atau menulis secara kreatif, mereka mula-mula harus mendapatkan berbagai ketrampilan dan informasi dasar. Sebelum siswa berpikir kritis, mereka harus memiliki ketrampilan-ketrampilan dasar yang berhubungan dengan menarik logikal, deperti menarik kesimpulan dari data.

Untuk mempermudah pemahaman siswa tentang suatu materi haris di dukung oleh penggunaan sumber belajar yang berkualitas. Sumber belajar (learning resources) merupakan suatu sumber baik data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunkan oleh peserta didik dalam belajar baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapi tujuan belajar dan mencapi kompetensi tertentu. Secara garis besar, sumber belajar dapat berbentuk pesan, orang, bahan, alat atau perlengkapan, pendekatan atau metode teknik dan lingkungan .

(16)

3

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta. Istilah R & D kerja (penelitian dan pengembangan) menunjukkan bahwa terdapat setidaknya dua proses yang terjadi pada saat yang sama, praktik baik dieksplorasi dan dikembangkan. Pendekatan sistematis berarti bahwa wawasan penelitian difokuskan pada kegiatan dalam praktek itu adalah wawasan yang mewakili bagian sistematis dari pembelajaran. Inovasi Pembelajaran dalam buku penuntun praktikum dilakukan dengan beberapa pendekatan antara lain Penedekatan Scientific. Pendekatan Scientific dalam pembelajaran perlu diperkuat dengan menerapkan model pembelajaran berbasis Inquiry dan Proyek. Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya konsteksual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan untuk menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis Inquiry dan Proyek (Munthe, 2011).

(17)

4

Penuntun praktikum yang bermutu dan inovatif adalah salah satu fasilitas pendidikan penting yang perlu dikembangkan, khususnya dalam mata pelajaran kimia. Kimia sebagai bagian dari sains berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam secara sistematis. Seseorang yang mempelajari kimia tidak hanya membutuhkan keterampilan saja, tetapi juga diperlukan proses berfikir untuk memahami, menemukan, mengembangkan konsep, teori dan hukum serta pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari (Sintawatii, 2014).

Beberapa penuntun praktikum yang beredar dan pernah diterapkan oleh guru kimia di sekolah, di antaranya Kimia Berbasis Eksperimen Penerbit Platinum (2014), Panduan Praktikum Terpilih Penerbit Erlangga (2008), Buku Panduan Praktikum Manual Percobaan Penerbit Duta Nusantara (2013). Setelah dianalisis, buku-buku penuntun praktikum tersebut masih monoton, yakni pada penggunaan alat dan bahan di laboratorium, namun alternatif atau saran untuk penganti alat dan bahan dengan yang lain. Sementara tidak semua sekolah memiliki alat dan bahan praktikum seperti yang tertera dalam buku-buku tersebut. Akibatnya guru kesulitan untuk melakukan praktikum sesuai petunjuk buku penuntun, bahkan guru hanya mengajar teori tanpa melakukan praktikum sesuai tuntutan silabus pembelajaran.

(18)

5

konkret. Berdasarkan salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007 bahwa ruang laboratorium adalah ruang untuk pembelajaran secara praktek yang memerlukan peralatan khusus. Selain itu, menurut Iqmal Tahir dan Eko Sugiarto dalam Manajemen Pelatihan Laboratorium menyatakan bahwa laboratorium kimia adalah tempat dilaksanakannya berbagai aktivitas yang melibatkan pemakaian bahan kimia tertentu. (BSNP). Penuntun praktikum perlu didesain semenarik mungkin, seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini. Untuk itu dibutuhkan kreatifitas dalam menyusun penuntun praktikum yang inovatif agar menjadikan pembelajaran yang menarik bagi siswa.

(19)

6

SMA/MA. Tidak maksimalnya pelaksanaan praktikum di sekolah disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah praktikum hanya dengan diskusi atau demonstras, belum tersedianya penuntun praktikum kimia yang menjadi pedoman dalam melakukan praktikum kimia, guru juga belum memiliki panduan dalam menilai keterampilan proses sains dan sikap ilmiah, serta tidak tersedianya alat dan bahan praktikum yang mendukung kegiatan praktikum karena disebabkan oleh mahalnya alat dan bahan tersebut (Tuysuz, 2010).

Analisis penuntun praktikum yang telah dilakukan sebelumnya oleh Fransisca Tobing (2012) menyatakan bahwa penuntun praktikum layak menjadi sumber pendukung belajar Kimia. Hal ini juga diperkuat oleh hasil penelitian Rahman Hakim Sembiring (2013) bahwa penuntun praktikum layak menjadi acuan praktikum dan sumber belajar penunjang. Menurut fauzi (2014) Kelas eksperimen I memiliki rata-rata persen peningkatan hasil belajar sebesar 79,48% dan kelas eksperimen II sebesar 60,33% yang artinya efektifitas penggunaan penuntun praktikum sesuai model pembelajaran penemuan lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan penuntun praktikum sesuai model pembelajaran berbasis proyek.

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti bermaksud untuk melakukan pengembangan penuntun praktikum kimia SMA dalam bentuk sebuah penuntun praktikum. Dengan demikian, penulis/peneliti untuk mencoba menulis tentang ”Analisis dan Pengembangan Penuntun Praktikum Inovatif yang

Terintegrasi Berbasis Proyek dan Inquiry untuk SMA Kelas XI semester I

(20)

7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran hidrokarbon disekolah masih menggunakan metode diskusi dan demonstrasi

2. Belum optimalnya praktikum disekolah akibat kurangnya ketersediaan penuntun praktikum

3. Terbatasnya alat dan bahan untuk melaksanakan prkatikum dilaboratorium

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah penelitian ini dibatasi agar memberikan arah yang tepat, maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Penelitian dibatasi pada materi kimia SMA kelas XI yaitu kimia Hidrokarbon yang mengacu pada standar isi kurikulum 2013.

2. Penelitian difokuskan pada pendapat guru kimia senior yang mengajar kelas XI secara berturut-turut 3 tahun terakhir dan memiliki kualifikasi sarjana pendidikan dan terlibat aktif di laboratorium dan dosen ahli. 3. Pendekatan ilmiah yang digunakan adalah model pembelajaran Proyek

dan Inquiry

4. Efektifitas pembelajaran didasarkan pada hasil belajar peserta didik 5. Uji Kelayakan dan validitas ahli penuntun praktikum terintegrasi

(21)

8

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan dari pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut

1. Bagaimana persepsi dosen kimia dan guru kimia pada penuntun praktikum kimia pada pokok bahasan Hidrokarbon yang terdapat pada penuntun praktikum kimia SMA kelas XI dihasilkan dari berbagai penerbit?

2. Bagaimana tingkat kelayakan dan keterlaksanan penuntun praktikum kimia inovatif yang telah dikembangkan?

3. Bagaimana mengetahui persepsi dosen kimia dan guru kimia atas materi praktikum kimia hidrokarbon yang ada pada penuntun praktikum terintegrasi berbasis Proyek dan Inquiry yang merujuk dari butir Aspek Angket BSNP yang telah dimodifikasi?

4. Apakah terdapat efektivitas proses pembelajaran yang dibelajarkan dengan menggunakan penuntun praktikum terintegrasi berbasis Proyek dan Inquiry?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

(22)

9

2. Untuk mengetahui tingkat kelayakan dan keterlaksanan penuntun praktikum kimia inovatif yang telah dikembangkan ?

3. Untuk mengetahui persepsi dosen kimia dan guru kimia atas materi praktikum kimia hidrokarbon yang ada pada penuntun praktikum terintegrasi berbasis Proyek dan Inquiry merujuk dari butir Aspek Angket BSNP yang telah dimodifikasi

4. Untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran yang dibelajarkan dengan menggunakan penuntun praktikum terintegrasi berbasis Proyek dan Inquiry.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini yang diharapkan dapat bermanfaat sebagai :

1. Bagi Siswa, hasil penelitian ini dapat membantu peserta didik dalam melakukan praktikum kimia pada pokok bahasan hidrokarbon untuk mencapai keberhasilan yang maksimal.

2. Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti untuk menyusun penuntun praktikum kimia larutan SMA kelas XI terintegrasi berbasis Proyek dan Inquiry yang dapat membangkitkan minat belajar kimia siswa.

(23)

10

4. Memberikan sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, calon guru, pengelola, pengembang, lembaga pendidikan, dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji secara lebih mendalam tentang hasil pengembangan penuntun praktikum kimia inovatif yang berorientasi pada kurikulum 2013.

(24)

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Buku penuntun praktikum materi Hidrokarbon Kelas XI SMA dihasilkan dari berbagai penerbit sudah layak sesuai aspek BSNP yang sudah dimodifikasi namun masih perlu dikembangkan dalam tehnik pembelajarannya untuk memudahkan siswa dalam belajar praktikum. 2. Buku penuntun praktikum Inovatif yang terintegrasi berbasis Proyek dan

Inquiry pada materi Hidrokarbon Kelas XI SMA yang dikembangkan telah dinilai oleh 20 guru kimia dan 3 dosen kimia, dan telah layak memenuhi standart BSNP yang telah dimodifikasi .

(25)

80

4. Buku penuntun praktikum Inovatif yang terintegrasi Proyek dan Inquiry pada materi Hidrokarbon Kelas XI SMA yang dikembangkan telah efektif dan layak diterapakan pembelajaran.

5.2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dalam pembelajaran kimia khususnya praktikum pada materi Hidrokarbon, diharapkan guru mampu menggunakan praktikum Inovatif yang terintegrasi Proyek dan Inquiry

2. Dalam pembelajaran kimia dengan menggunakan praktikum, hendaknya guru tidak hanya sekedar mentransfer konsep-konsep kimia, melainkan memberi pemahaman lebih bagaimana konsep tersebut bisa terjadi,dipahami, dikuasai dan diaplikasikan.

3. Melihat penggunaan penuntun praktikum disekolah beluk dikuasai oleh siswa karena tidak meratanya pemahaman siswa, hendaknya guru kimia benar-benar memperhatiakan siswa dalam bekerja sama dan membuat siswa lebih kreatif dalam praktikum.

4. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media internet untuk dapat menumbuh kembangkan sikap karakter toleransi,

komunikatif, percayadiri, menghragai prestasi dan demokratis siswa

(26)

81

(27)

82

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, yunus.2014.Desain Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2014.Pt Reflika Aditama.Bandung

Arends, R. I. 2007. Learning to Teach Buku 2 Edisi Ketujuh.Yogyakarta Pustaka Pelajar.

Arends. 2008. Learning To Teach: Belajar untuk mengajar. Terjemahan : Helly Prajitno Soetjipto dan sri Mulyantini soetjipto. Pustaka Pelajar : Yogjakarta

Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Bagci, N., &Simsek, S. (1999). The influence of different teaching methods in

teaching physics subjects on student’s success, TheJournal of Gazi

Education Faculty. 19(3), 7988 Situmorang (2009)

Bryant, R. J., &Edmunt, A. M. (1987).They like lab-centered science. TheScienceTeacher, 54(8), 42-45.

BSNP, 2006, Panduan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta:

Depdiknas

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). 2007. Model Silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran. Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam.

SMA/MTS. Digandakan oleh Kegiatan Penyelenggaraan

Sosialisasi/Diseminasi/Seminar/Workshop/Publikasi Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Chang, R. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2 Edisi Ketiga Erlangga

Daniel L. Schacter, Daniel T. Gilbert, Daniel M. Wegner (2009, 2011). Psychology, 2nd edition.Worth Publishers.p. 264. ISBN 978-1-4292-3719-2

Ganj, Darya (2004) Methods of Teaching Physics; Discovery Publishing House, New Delhi.

Derlina. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Model Pembelajaran Konstruktivis Untuk meningkatkan Kemampuan Berpikir

Logis Siswa SMA. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Lembaga Penelitian

(28)

83

Emiliya, Rizki. 2015.Pengembangan penuntun praktikum model Discovery

Learning dan Project Based Learning pada pembelajaran asam dan basa

di SMA kelas XI.Tesis.Unimed Press.

Feyzioglu, B., (2009), An Investigation of the relationship between Science process Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievementin

Chemistry Education. Journal of Turkish Science Education 6(3):114-132

Gagne.R,M, Briggs,L.J, (1979). Principles ot instructional Design. Second Edition, New York: United States of America Engange Nonmajors in Learning and Appreciating Science, CBE-Life

Science Educational, 10: 309-317.

Indarti, dkk. 2013. Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Kelas X Sman 8 Malang

Jahro, I.S. 2009.Desain Praktikum Alternatif sederhana (PAS) Wujud Kreativitas

Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan Praktikum Pada Pembelajaran Kimia.

Jurnal Pendidikan Kimia1(2): 44-47

Jubandi, A. (2010), Penerapan Problem Base Learning (PBL) Yang

Diintegrasikan dengan Media Berbasis Komputer pada Pembelajaran

Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan

Lagowsky. 2002. The Role Of The Laboratory In Chemical Education. Texas. The University of Texas at Austin.

Mahdjoubi, L., dan Rahman, M.A.A., (2012), Effect of Multimedia Characteristics on Notice CAD Learner’s Practice Performance,

Architectural Engineering and Design Management, 8: 214-225.

(29)

84

McLeish, J., (1976), The Lecture Method. In N. L. Gage, ed., The Physiology of

Teaching Method. Chicago: National Society for Study of Education

Mubaraq L., (2009), Model Pembelajaran Berbasis Web Pada Materi Fluida

Dinamis Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan

Generic Sains Siswa, Bumi Aksara, Bandung.

Munthe, (2011), Analisis dan standarisasi buku kimia kelas x semester 1

berdasarkan Standar isi KTSP. Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED,

Medan

Novak, J. (1998) Learning, Creating and Using Knowledge: Concept Maps as

Facilitative Tools in Schools and Corporations; Lawrence Erlbaum

Associates, Inc; New Jersey, pp 24-25.

Nurrohman,Sabar.2010.Pendekatan PJBL sebagai internalisasi scientific method

bagi mahasiswa calon guru fisika.Tesis.UNY.Yogyakarta.

Saefuddin, asis.2014. Pembelajaran Efektif. Pt Remaja Rosdakarya.Bandung.

Sinambela, Pardomuan. 2013. Kurikulum 2013 Dan Implementasinya Dalam

Pembelajaran. Jurnal Generasi kampus vol 6. No. 2

Scott, Pamela & Pentecost, Thomas C., 2013, From Verivication to Guided inquiry: What Happens When a Chemistry Laboratory Curriculum

Changes?, Journal of College Science Teaching 42(3): 82-88

Sembiring, R.H., (2013), Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Kimia Kelas

XII SMA Berdasarkan Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP), Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Setyosari, Pinaji, (2012) Metode Penelitian Pendidikan dan penegembangan

Kencana, Jakarta

Sintawati, Reni. 2014. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia Sma

Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Asam Basa. UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Shin, D., Yoon, E.S., Lee, K.Y., dan Lee, E.S., (2002), A Web Based, Interactive Virtual Laboratory System for Unit Operations and Process System Engineering Education: Issues, Design, and Implementation, Computers

(30)

85

Silawati, Tutisiana. 2006.Microscience Experience:Sebuah Alternatif Praktikum Bagi

Mahasiswa Pendidikan Tinggi Jarak Jauh.Jurnal Pendidikan Terbuka dan

Jarak Jauh, Voume.7, Nomor 2, September 2006, 113-120

Simamora, Roymond H. (2009). Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC

Sinambela, Pardomuan. 2013. Kurikulum 2013 Dan Implementasinya Dalam

Pembelajaran. Jurnal Generasi kampus vol 6. No. 2

Situmorang, H., Situmorang, M., (2009), Keefektifan Media Komputer Dalam Meningkatkan Penguasaan Kimia Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

Pada Pengajaran Materi dan Perubahannya, Jurnal Pendidikan

Matematika dan Sains3(1):45-51

Situmorang, H. 2013. Efektivitas Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah kejuruan Pada pengajaran Sistem

Koloid. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 19(1): 28-36

Situmorang, R. 2013. Pengaruh Metode Peta Pikiran terhadap Hasil belajar siswa pada

Materi Suhu dan Kalor di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi.. Jurnal Penelitian Bidang

Pendidikan Volume 19(1): 19-27.

Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya

Suharta & Lynna P.2013. Pengembangan Karakter Kejujuran dan Kemandirian

Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis

Masalah.Prosiding Seminar Hasil Penelitian Lembaga Penelitian Unimed

Tahun 2013 Bidang Pendidikan.

Suyanti, R., (2008), Pengembangan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

dilengkapi Modul dan penilaian Portofolio untuk meningkatkan Prestasi

Belajara Penentuan pH Reaksi Siswa SMA Kelas XI Semester I, Tesis,

Prodi Kimia, Universitas Maret Surakarata

Sugiono, (2010), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Alfabeta, Bandung.

Suharta dan putri Lyna A. Luthan. 2013. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Lembaga penelitian Unimed Tahun 2013 Bidang Pendidikan. Pengembangan Karakter Kejujuran Dan Kemandirian Siswa Melalui

(31)

86

Tatli Z. (2011). Development, Application and Evaluation of Virtual Chemistry LaboratoryExperiments for "Chemical Changes" Unit at Secondary

School 9th Grade Curriculum.PhD. Karadeniz Technical University.

Tatli, Z., & Ayas, A., (2012), Virtual Chemistry Laboratory : Effect of

constructivist Learning Environment, Turkish Online Journal of Distance

Education, 13: 1-12

Taufiq.A.K. 2010.Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Luar Sekolah.

http://id.netlog.com/adekhaerudin/blog/blogid=25922 (diakses 12

Desember 2014)

Tezcan, H., & Bilgin, E. (2004).Affects of laboratory method and other factors on the student success in the teaching of the solvation subject at the high

schools. J Gazi Educ Fac ,24:175-191.

Tuysuz, C. 2010. The Effect of the Virtual Laboratory on Students’ Achievement

and Attitude in Chemistry. IOJES 2(1): 37-53

Tim Pascasarjana UNIMED, (2010), Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis

& Disertasi. Medan: Program Pascasarjana UNIMED

Tobing, F., (2012), Pengembangan Penuntun Praktikum Untuk Kelas X SMA

Sesuai dengan Tuntutan KTSP, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri

Medan.

Wasonowati, RTR, dkk. 2014. Penerapan Model Problem Based Learning (Pbl)

Pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Ipa Sma Negeri 2 Surakarta Tahun

Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun

2014

Widyantini, Theresia. 2014. Penerapan Model Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Materi Pola Bilangan Kelas VII. PPPPTK Matematika

Wijayanto, Dedi dkk. 2013. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia Sma

Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Asam Basa. UNM

Yusof, K. M., (2010), Cooperative Problem-Based Learning (CPBL) A Practical

PBL Model For Engineering Courses, Global Engineering Education

Conference5 : 366 – 373.

Gambar

Tabel 2.1.Kompetensi materi senyawa hidrokarbon                                        22

Referensi

Dokumen terkait

Salah sat u dari sekian jumlah masjid di Indonesia yang t elah berusaha unt uk mew ujudkan fungsi ideal masjid di jaman modern ini adalah M asjid Jogokariyan di Jogjakart a.

dan warna, harus sesuai agar tidak merusak konsep awal dan fungsi iklan tersebut. Oleh karena itu peran serta kekompakan tim kreatif dalam

Adapun peningkatan hasil pembelajaran dapat dilihat dari perolehan nilai siswa dalam menulis paragraf narasi yang meningkat dari siklus I dan siklus II. Pada

Praktek Quality Control di UKM “Putri 21” Gunungkidul yang memproduksi mi mocaf dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses pembuatan mi mocaf, mengevaluasi dan

Metode analisis data yang digunakan yaitu menghitung pendapatan bersih usahatani, analisis efisiensi R/C ratio dan menggunakan model Regresi Linear Berganda bertujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tingkat pengetahuan wanita Pasangan Usia Subur (PUS) tentang kanker serviks dengan pemanfaatan

[r]

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 19 Oktober