PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TALKING STICK DAN TIPE ROLE
PLAYING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA MAN LUBUK PAKAM
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
Oleh:
FauziyahKhairiNasution NIM 4121141007
Program StudiPendidikanBiologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TALKING STICK DAN ROLE PLAYING
PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA MAN LUBUK PAKAM
T.P. 2015/2016 Fauziyah Khairi Nasution
(NIM. 4121141007)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran tipe Talking Stick dan tipe Role Playing pada materi sistem ekskresi pada manusia di MAN Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasi eksperiment) yang diberi perlakuan yang berbeda pada masing – masing kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang terdiri atas 4 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 130 siswa. Sedangkan sampel penelitian diambil dengan teknik pengambilan sampel Pourfosive Sampling yang terdiri dari 2 kelas, dimana kelas XI IPA2 dijadikan sebagai kelas eksperimen I dengan menggunakan model
pembelajaran tipe Talking Stick yang berjumlah 32 siswa, sedangkan kelas XI IPA4 dijadikan sebagai kelas eksperimen II dengan menggunakan model
pembelajaran tipe Role Playing yang berjumlah 32 siswa, sehingga jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 64 siswa. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, baik data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen II dinyatakan berdistribusi normal dan memiliki varians yang seragam (homogen). Sementara berdasarkan hasil analisis data penelitian, terlihat adanya perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen I dengan kelas eksperimen II, dimana rata – rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen I sebesar 81,094 sedangkan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen II sebesar 74,375. Adanya perbedaan hasil belajar tersebut, juga terbukti melalui pengujian hipotesis menggunakan uji – t dengan taraf kepercayaan α =0,05, dk 60 dan 120 dimana thitung > ttabel (2,09 > 1,999), yang berarti dalam penelitian ini H0 ditolak sekaligus
menerima Ha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick (TS) dengan Role Playing (RP) pada materi sistem ekskresi pada manusia di MAN Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2015/2016.
THE DIFFERENCE OF STUDENT’S ACHIEVEMENT IN LEARNING MODEL BETWEEN TALKING STICK APPLICATION AND ROLE
PLAYING APPLICATION ON HUMANS’ EXCRETORY SYSTEM MATERIAL AT MAN LUBUK PAKAM
YEAR 2015/2016 Fauziyah Khairi Nasution
(NIM. 4121141007) ABSTRACT
This research aims at knowing the difference of students’ achievement in learning model by applying Talking Stick and Role Playing on humans’ excretory system at MAN Lubuk Pakam year 2015/2016. This research is a quasi experimental study (Quasi Experiment) which gave different treatments on each class. The population in this study were all students of class XI MAN Lubuk Pakam year 2015/2016 consisting of 4 classes. The number of the students are 130 students. While the sample was taken by using sampling technique, particularly Purposive Sampling consisting of 2 classes, where class XI IPA2 used as experimental class I was
taught by using learning model Talking Stick, and was comprised of 32 students, whereas classes XI IPA4 used as an experimental class II was taught by using
learning model numbering Role Playing and was comprised of 32 students, so totally there were 64 students. Based on the results of test from data requiredthe students’ achievement in both experimental class I and class II revealed a normal distribution and had a homogenity. While based on the analysis of research data, there was a significant difference in learning outcomes between the experimental class I and class II, where the average of students’ learning outcomes in the experimental class I was 81,094 while the students’ learning outcomes in the experimental class II was to 74,375. The big difference in the learning outcomes, as well as proven through hypothesis testing t - test using confidence level α = 0.05, dk 60 and 120 where tcount > t ttable (2,09 > 1,999), which means that H0 is
rejected Ha is then accepted. It can be concluded that there are significant
differences between the learning outcomes of students who are taught using the Model learning type Talking Stick (TS) with the Role Playing (RP) on the matter of human excretory systems in MAN Lubuk Pakam Year Study 2015/2016.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkat-Nya, yang masih memberikan kesehatan dan
kesempatan kepada penulis, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan
baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick Dan Tipe Role Playing Pada Materi Sistem
Ekskresi Manusia Di MAN Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2015/2016” ini
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Ibu Dra.
Nuraini Harahap, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan saran - saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, MS., M.Sc, Bapak Drs.
Zulkifli Simatupang, M.Pd, dan Ibu Dr. Tumiur Gultom, S.P, M.P sebagai Dosen
Penguji yang telah memberikan masukkan dan saran – saran yang membangun
mulai dari rencana penelitian sampai selesai dalam proses penyusunan skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga kepada Bapak Ketua Jurusan yaitu Bapak Dr. Hasruddin,
M.Pd. yang telah memberikan arahan serta dukungan dalam penyelesaian skripsi
ini, Pegawai Jurusan yaitu Bapak Jamaret Hasugian yang telah banyak
memberikan dukungan berupa administrasi yang mendukung dalam penyelesaian
skripsi ini, kepada Bapak Ir. Herkules Abdullah, MS selaku dosen Pembimbing
Akademik (PA) dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pegawai
Jurusan Biologi Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA UNIMED yang telah
membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Irwansyah, MA,
selaku Kepala MAN Lubuk Pakam, Bapak Purwanta, S.Pd selaku Wakil Kepala I
MAN Lubuk Pakam yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian,
kepada kepala TU bapak Poniman serta staf pegawai TU yang telah membantu
Diana, S.Pd selaku guru bidang studi biologi di MAN Lubuk Pakam, dan seluruh
guru di MAN Lubuk Pakam yang telah menerima penulis untuk melakukan
penelitian serta siswa/i kelas XI IPA terkhusus XI IPA2 dan XI IPA4 yang telah
banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung. Teristimewa penulis
sampaikan kepada kedua orang tua penulis yaitu Ayahanda Drs. Khairuddin
Nasution, Ibunda Faiza Siregar dan Adinda Fadhilah Khairi Nasution yang
senantiasa memberikan doa, dukungan berupa moril dan materil kepada penulis
dalam menyelesaikan studi di UNIMED.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi
ini dapat bermanfaat dalam memajukan ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis,
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teori 7
2.1.1. Teori Belajar 7
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 8
2.1.3. Pembelajaran dan Pengajaran 8
2.1.4. Pembelajaran Kooperatif 9
2.1.4.1. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 11
2.1.4.2. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 13 2.1.4.3. Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif 13 2.1.4.4. Model Pembelajaran Tipe Talking Stick 14 2.1.4.5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Role Playing 16
2.1.5. Sistem Ekskresi pada Manusia 18
2.1.5.1. Alat-Alat Eksresi pada Manusia 20
2.1.5.2. Gangguan pada Sistem Ekskresi 26
2.2. Kerangka Konseptual 28
2.3. Hipotesis Penelitian 29
2.4. Hipotesis Statistik 29
BAB III METODE PENELITIAN 30
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 30
3.1.1. Lokasi Penelitian 30
3.1.2. Waktu Penelitian 30
3.2 Populasi dan Sampel 30
3.2.2. Sampel 30
3.3. Variabel Penelitian 30
3.4. Prosedur Penelitian 31
3.5. Jenis dan Desain Penelitian 32
3.6. Instrumen Penelitian 33
3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian 33
3.7.1. Validitas 33
3.7.2. Reliabilitas 34
3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal 35
3.7.4. Daya Beda Soal 35
3.8. Nilai Rata-Rata Simpangan Baku 37
3.9. Uji Prasyarat Data 38
3.9.1. Uji Normalitas 38
3.9.2. Uji Homogenitas 38
3.10. Teknik Analisis Data 39
3.10.1. Uji Hipotesis 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 40
4.1. Hasil Penelitian 40
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 40
4.1.1.1. Deskripsi Nilai Pra-test Siswa 40
4.1.1.2. Deskripsi Nilai Post-test Siswa 41
4.1.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 43
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 50
5.1. Kesimpulan 50
5.2. Saran 51
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Pengeluaran Zat Sisa pada Manusia 19
Gambar 2.2. Anatomi ginjal 21
Gambar 2.3. Struktur nefron 22
Gambar 2.4. Struktur Kulit 23
Gambar 2.5. Struktur Hati 24
Gambar 2.6. Struktur paru-Paru 26
Gambar 4.1 Perbandingan Nilai Pra-test Kelas TS dan RP 41
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-Langkah Dalam Pembelajaran Kooperatif 10
Tabel 2.2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Talking Stick 15
Tabel 2.3. Sintak dalam Model Pembelajaran Role Playing 17
Tabel 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 32
Tabel 3.2 Uji Analisis Data Instrumen Penelitian 37
Tabel 4.1. Perbandingan Nilai Pretes Siswa 41
Tabel 4.2. Perbandingan Nilai Postes Siswa 42
Tabel 4.3. Data Nilai Rata-Rata Hasil Belajar 43
Tabel 4.4. Pengujian Normalitas Data Penelitian 43
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 54
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas TS dan RP 56
Lampiran 3. Materi Sistem Ekskresi Manusia 75
Lampiran 4. Instrumen Penelitian 83
Lampiran 5. Lembar Jawaban 103
Lampiran 6. Kunci Jawaban 104 Lampiran 7. Tabel Kisi-Kisi Tes Penilaian Sistem Ekskresi 105 Lampiran 8. Tabel Uji Validitas 106 Lampiran 9. Perhitungan Validitas Soal 107 Lampiran 10. Tabel Uji Reliabilitas dan Tingkat Kesukaran Butir Soal 111
Lampiran 11. Perhitungan Reabilitas Soal 112
Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 114 Lampiran 13. Tabel Uji Daya Beda Soal 116 Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda Soal 117
Lampiran 15. Data Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe TS dan RP 119 Lampiran 16. Perhitungan Rata – Rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Pra-test 123 Lampiran 17. Perhitungan Rata – Rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Post-test 125 Lampiran 18. Uji Normalitas Data Penelitian 127 Lampiran 19. Uji Homogenitas Data Penelitian 135 Lampiran 20. Uji Hipotesis 139 Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian 143
Lampiran 22. Tabel Harga Kritik dari r Product Moment 156
Lampiran 23. Tabel Nilai untuk Uji Liliefors 157
Lampiran 24. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 158
Lampiran 25. Tabel Nilai – Nilai dalam Distribusi t 160
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Sistem pendidikan di Indonesia harus difokuskan pada keberhasilan siswa
dengan jaminan kemampuan yang diarahkan pada life skill yang di kemudian hari
dapat menopang kesejahteraan siswa itu sendiri untuk keluarganya serta masa
depannya dengan kehidupan yang layak dimasyarakat. Untuk mencapai itu semua,
diperlukan paradigma revolusioner yang mampu menjadikan proses pendidikan
sebagai pencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Di dalam dunia
pendidikan, setiap individu pasti tidak ada yang sama baik faktor dari dalam diri
maupun faktor dari luar. Perbedaan individu inilah yang menyebabkan perbedaan
tingkah laku belajar dikalangan siswa (Shoimin, 2014).
Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar siswa
menurut penelitian yang dilakukan Daud (2012) di SMA Negeri 3 Kota Palopo,
sekarang ini tidak terlepas dari faktor umum. Pertama, faktor dari siswa itu sendiri
yang disebut faktor internal, faktor ini banyak didominasi oleh kondisi psikologis
beserta segenap potensi siswa dalam bentuk kecerdasan, termasuk intelegensi atau
kecerdasan intelektual meliputi berbagai kemampuan seperti penalaran, berfikir
abstrak dan kemampuan verbal, demikian juga faktor psikologis lainnya seperti
konsep diri dan motivasi berprestasi dan sebagainya. Kedua, faktor yang
bersumber dari luar siswa atau disebut juga faktor eksternal, faktor inipun
beragam misalnya faktor lingkungan baik itu lingkungan keluarga, sekolah
maupun masyarakat.
Fenomena lain yang kini menggejala di kalangan sebagian besar siswa
SMA dalam penelitian Daud (2012) di SMA Negeri 3 Kota Palopo, rendahnya
motivasi belajar di sekolah. Misalnya mata pelajaran biologi, siswa pada
umumnya menempatkan Biologi sebagai suatu mata pelajaran yang sulit
dipelajari, sehingga siswa cenderung kurang memperhatikannya. Hal inilah yang
2
yang diharapkan, tanpa mengenyampingkan faktor-faktor lain, baik yang bersifat
internal maupun eksternal.
Menurut artikel penelitian Amerudin (2013) di SMA Islam Bawari
Pontianak, rendahnya hasil belajar yang didapatkan oleh siswa mengindikasikan
bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar yang
dihadapi siswa tersebut dapat dipengaruhi oleh keadaan kelas yang tidak kondusif,
di mana adanya siswa yang tidak memperhatikan, berbincang-bincang, bahkan
mengganggu teman saat proses pembelajaran berlangsung, kemampuan siswa
dalam mengingat pelajaran. Keadaan ini tentu membuat siswa tidak dapat
menyerap materi biologi dengan baik sehingga berdampak pada hasil belajar
siswa.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sapuroh (2010) di MAN Serpong
Tanggerang mengenai hasil belajar biologi rendah disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu kurangnya ketertarikan siswa dalam mempelajari pembelajaran
biologi, materi biologi bersifat abstrak, sulit untuk dihapal bahasa latinnya dan
waktu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran biologi sangat terbatas
sementara yang harus dipelajari berupa pemahaman konsep dan praktikum.
Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah dalam
pembelajaran biologi di atas, salah satunya dengan cara memberikan motivasi dan
inovasi dalam pembelajaran berupa strategi yang mampu melibatkan siswa secara
aktif, dapat memotivasi siswa, sebagai mediator, menciptakan suasana belajar
yang baik, komunikatif dan menyenangkan sehingga mampu menggali
kompetensi yang dimiliki oleh siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
Pendekatan, strategi, model, metode, teknik dan taktik pembelajaran yang
digunakan oleh guru juga sangat berpengaruh pada aktivitas siswa di kelas.
Sebagaimana dikemukakan Tim Dosen (2015), dengan adanya pendekatan,
strategi, metode, teknik bahkan taktik pembelajaran yang dirangkai menjadi satu
kesatuan yang utuh maka terbentuklah model pembelajaran. jadi, model
pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti
pada tanggal 26 Januari 2016 dengan guru yang mengajar biologi di MAN Lubuk
Pakam diperoleh bahwa masalah yang dihadapi yaitu kesulitan belajar siswa,
dimana kompetensi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah
ditetapkan. Hal inilah yang menyebabkan hasil belajar siswa kelas XI IPA MAN
Lubuk Pakam belum mencapai Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) yaitu 80,
terdapat lebih dari 60% siswa mendapatkan nilai <80.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 26
Februari 2016 di MAN Lubuk Pakam dan tanggal 27 Februari 2016 di SMA
Negeri 1 Pegajahan khususnya kelas XI IPA masing-masing sekolah yang
mengenai hasil belajar biologi, sebagian besar mengungkapkan bahwa hasil
belajar biologi rendah disebabkan siswa belum memahami materi biologi,
alasannya materi biologi khususnya materi kelas XI IPA bersifat abstrak, sulit
untuk dihapal bahasa latinnya dan banyak pembahasannya serta pembelajaran
yang dilakukan belum bervariasi sehingga pada saat ulangan harian, siswa tidak
mengingat dan tidak memahami materi yang sudah dipelajari sebelumnya.
Model pembelajaran yang menekankan keaktifan dari siswa adalah model
pembelajaran tipe Talking Stick yang dimana tipe ini menitik beratkan agar siswa
dapat menguasai materi yang dilakukan dalam bentuk kelompok. Talking Stick
(Tongkat berbicara) merupakan model dimana siswa memiliki banyak kesempatan
untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat
meningkatkan keterampilan berkomunikasi (Shoimin, 2014). Disamping model
kooperatif tipe Talking Stick, juga terdapat model pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada siswa-siswa untuk praktik menempatkan diri siswa dalam
peran-peran dan situasi-situasi yang akan meningkatkan kesadaran terhadap
nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan siswa sendiri dan orang lain yaitu tipe Role
Playing (Bermain Peran). Selain itu, model Role Playing ini dapat memberikan
kesan pembelajaran yang kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa Sehingga
dengan menggunakan kedua model tersebut dapat membantu siswa dalam
menumbuhkan kembali minat dan motivasi siswa dalam belajar biologi di kelas
4
Hasil penelitian Winingsih (2012) menyatakan bahwa Rata-rata hasil
belajar siswa aspek afektif dari penskoran indikator, skor nilai pada siklus I adalah
10,28 dengan kriteria cukup berminat, dan meningkat menjadi kriteria berminat
pada siklus II dengan skor nilai 11,67. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Talking Stick disertai dengan
concept map dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif dan
afektif pada materi sistem Pencernaan kelas XI IPA 1 SMA N 2 Sukoharjo tahun
ajaran 2011/2012.
Hasil penelitian Awan (2015) menyatakan bahwa Kelas eksperimen yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role playing memiliki rata-rata
pre test = 11,31, post test = 27,08 dan kelas kontrol yang menggunakan model
pembelajaran langsung memiliki rata-rata pra-test = 12,22, post-test = 22,91.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role playing pada konsep
Sistem Pencernaan Pada Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota Ambon.
Jadi, dari kedua jurnal di atas, dapat kita lihat bahwa adanya peningkatan
pemahaman dan hasil belajar siswa pada materi pokok sistem pencernaan
manusia, mengingat hasil belajar siswa yang masih rendah. Maka perlu dilakukan
penelitian tentang: “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Tipe Talking Stick dan Tipe Role Playing Pada Materi Sistem
Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA MAN Lubuk Pakam T.P. 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Banyaknya siswa yang belum mencapai nilai KKM yaitu 80 pada hasil
belajar biologi siswa kelas XI IPA di MAN Lubuk Pakam.
2. Model pembelajaran biologi yang dilakukan di Kelas XI IPA MAN Lubuk
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar siswa yang dibatasi pada ranah kognitif menggunakan model
pembelajaran tipe Talking Stick di kelas XI IPA MAN Lubuk Pakam.
2. Hasil belajar siswa yang dibatasi pada ranah kognitif menggunakan model
pembelajaran tipe Role Playing di kelas XI IPA MAN Lubuk Pakam.
3. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi pokok Sistem
Ekskresi Manusia.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran tipe Talking Stick dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi manusia?
2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran tipe Role Playing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi manusia?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi
manusia dengan menggunakan model pembelajaran tipe Talking Stick dan
tipe Role Playing?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mendapatkan data empirik mengenai hasil belajar siswa pada materi
sistem ekskresi manusia dengan menggunakan model pembelajaran tipe
Talking Stick.
2. Untuk mendapatkan data empirik mengenai hasil belajar siswa pada materi
sistem ekskresi manusia dengan menggunakan model pembelajaran tipe
Role Playing.
3. Untuk mendapatkan data empirik mengenai perbedaan hasil belajar siswa
pada materi sistem ekskresi manusia dengan menggunakan model
6
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk memilih model pembelajaran yang
tepat bagi pembelajaran biologi.
2. Bagi siswa, meningkatkan hasil belajar terhadap bidang studi biologi.
3. Sebagai masukan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini.
4. Ilmu pengetahuan, sebagai landasan ontologis, epistomologis dan aksiologis
50 sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe Talking
Stick (TS) di kelas XI IPA2 pada materi sistem ekskresi manusia di MAN
Lubuk Pakam T.P. 2015/2016 adalah 81,094 dimana hasil rata – rata telah
mencapai nilai KKM yang ada di sekolah tersebut sebesar 80.
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe Role
Playing di kelas XI IPA4 pada materi sistem ekskresi manusia di MAN
Lubuk Pakam T.P. 2015/2016 adalah 74,375 dimana hasil rata – rata belum
mencapai nilai KKM yang ada di sekolah tersebut sebesar 80.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran tipe Talking Stick (TS) dan model
pembelajaran tipe Role Playing (RP) di kelas XI IPA materi sistem ekskresi
pada manusia di MAN Lubuk Pakam T.P. 2015/2016 dengan hasil pengujian
hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,09 > 1,999 pada taraf α = 0,05 dan
berada pada dk 60 dan dk 120 yang menyatakan menerima Ha sekaligus
menolak H0. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil
belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran tipe Talking Sticki lebih
baik digunakan dibandingkan dengan model pembelajaran tipe Role Playing
hal ini dapat dilihat dari hasil postes siswa di kelas eksperimen1 (TS) sebesar
51
5.1Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan oleh
penulis di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran antara lain:
1. Kepada guru bidang studi biologi hendaknya dapat menggunakan model
pembelajaran tipe Talking Stick (TS) sebagai alternatif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa, khususnya pada materi sistem ekskresi manusia.
2. Kepada mahasiswa, khususnya calon guru biologi diharapkan untuk dapat
menerapkan penggunaan model pembelajaran untuk meningkatkan
kreativitas, daya ingat, serta hasil belajar siswa.
3. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya
dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki sehingga memperoleh hasil yang
lebih maksimal. Hal ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai
penyeimbang teori maupun sebagai reformasi dan inovasi terhadap dunia