i ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEPUASAN INFORMASI PADA
BULLETIN INTERNAL SEBAGAI MEDIA INFORMASI KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang)
Skripsi
Oleh :
Putu Diah Kemalasari (08220356)
Dosen Pembimbing : Drs. Abdullah Masmuh Msi. Dra. Frida Kusumastuti Msi.
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Putu Diah Kemalasari NIM : 08220356064
Jurusan : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Public Relations
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Judul Skripsi :
ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEPUASAN INFORMASI PADA BULLETIN INTERNAL SEBAGAI MEDIA INFORMASI KARYAWAN
(Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Malang)
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Drs, Abdullah Masmuh M.Si Frida Kusumastuti, M.Si
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Putu Diah Kemalasari NIM : 08220356
Konsentrasi : Public Relations
Judul Skripsi : ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEPUASAN INFORMASI PADA BULLETIN INTERNAL SEBAGAI MEDIA INFORMASI KARYAWAN
(Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Malang)
Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
2. Nasrullah.M.Si Penguji II
iv 3. Drs, Abdullah Masmuh M.Si Penguji III
v
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Putu Diah Kemalasari
Tempat, tanggal lahir : Malang, 31 desember 1990 Nomor Induk Mahasiswa : 08220356
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:
ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEPUASAN INFORMASI PADA BULLETIN INTERNAL SEBAGAI MEDIA INFORMASI KARYAWAN
(Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Malang)
Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 2012 Yang Menyatakan,
vi
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Putu Diah Kemalasari NIM : 08220356
Jurusan : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Public Relations
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Judul Skripsi :
ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEPUASAN INFORMASI PADA BULLETIN INTERNAL SEBAGAI MEDIA INFORMASI KARYAWAN
(Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Malang) Pembimbing :
1. Drs Abdullah Masmuh Msi 2. Frida Kusumastuti, M.Si Kronologi Bimbingan
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
vii
ABSTRAK Putu Diah Kemalasari, 08220356
ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEPUASAN INFORMASI PADA BULLETIN INTERNAL SEBAGAI MEDIA INFROMASI KARYAWAN
(Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Malang) Pembimbing: Drs, Abdullah Masmuh Msi, Dra, Frida Kusumastuti Msi
Kata Kunci: Kebutuhan Informasi, Kepuasan Infromasi, Bulletin Internal,Media Informasi
PT PLN (Persero) mengunakan bulletin internal untukmenyebarluaskanberita-beritaseputarperusahaan.Hal
ditimbulkandarikebutuhaninformasi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimanatingkatkebutuhandankepuasaninformasipada bulletin internal sebagai media komunikasikaryawan PT PLN (Persero) APJ Malang?”. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahuiuntukmengetahuitingkatkebutuhandankepuasaninformasipada bulletin internal sebagai media komunikasikaryawan PT PLN (Persero) APJ Malang.
Penelitianinimerupakanjenispenelitiankualitatif deskriptif. Subyek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria (1) karyawan yang membaca bulletin internal tiga kali berurutan (2) bersedia di wawancara secara mendalam. Setelah melakukan pra-survey didapat lima orang yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan peneliti melalui teknik purposive sampling. Teknikpengumpulan data yang digunakanolehpenelitiadalah (1) Wawancara (2) Dokumentasi.Untukteknikanalisis data yang digunakanadalah model Miles and Huberman, dengan tahap-tahap (1) Data Reduction/reduksi data (2) Data Display/penyajian data (3) Conclusion Drawing/verication. Teknikkeabsahan data yang digunakanolehpenelitiadalahTringulasi sumber.
Dalam penelitian ini menggunakan teori informasi organisasi Karl Weick ini mengasumsikan bahwa kebutuhan individu terhadap informasi berawal dari ketidakjelasan. Fakta bahwa banyak dari informasi yang diterima individu bersifat ambigu merupakan hal yang utama dari teori informasi organisasi. Hasil diskusi teori menyatakan bahwa Berawal dari ketidakjelasan informasi yang beredar membuat karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang membutuhkan bulletin internal sebagai media informasi. Informasi-informasi yang ada dalam bulletin internal mampu memberikan penjelasan tentang ketidakjelasan informasi yang beredar. Jika informasi mudah dipahami oleh beberapa anggota organisasi, maka hanya dibutuhkan komunikasi yang tidak begitu kompleks.
viii dari budaya perusahaan. Karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang membaca bulletin internal tidak berdasarkan kebutuhan, melainkan untuk menambah pengetahuan yang berkaitan dengan perusahaan. Seluruh informan mengatakan bahwa mereka tidak pernah mencari informasi yang dibutuhkan melalui bulletin internal dan juga tidak ada informasi khusus yang sering dibaca.Karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang menyatakan perlu untuk mengetahui informasi yang berkaitan dengan perusahaan selain itu bulletin internal tidak memuat informasi yang dibutuhkan.
Sedangkantingkatkepuasaninfromasikaryawanterhadap bulletin internal cukuptinggi. Kepuasaninformasimeliputi: kualitas, variasi, kejelasan, efisiendanjumlah. Kualitas informasi yang ada pada bulletin internal menurut informan sudah bagus. Informasi yang ada pada bulletin internal sangat variatif, bulletin internal PT PLN (Persero) memuat informasi bermacam-macam, misalnya informasi mengenai karyawan berprestasi dll. Informasi yang tersedi dalam bulletin internal sudah jelas menurut seluruh informan, isi berita akan semakin jelas bila ada foto. Selain bervariasi, infromasi yang tersedia dalam bulletin internal juga banyak, bulletin internal PT PLN (Persero) berjumlah 38 halaman. Informan juga menyatakan bahwa bulletin internal perusahaan cukup efektif sebagai media informasi yang berkaitan dengan perusahaan. Bulletin internal PT PLN (Persero) tidak memuat informasi yang berkaitan dengan perkembangan setiap bagian dalam perusahaan.
Malang, Juli 2012 Penulis
Putu Diah Kemalasari Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
ix THE NEEDS LEVEL ANALYSIS AND SATISFACTION INFORMATION ON INTERNAL BULLETIN AS MEDIA INFORMATION FOR EMPLOYEES.
(Study on PT PLN (Persero) Malang Network Service Area). Adviser: Drs Abdullah MasmuhMsi and FridaKusumastuti
Key words: Information Needs, Satisfaction Information, Internal Bulletin, And Media Information.
PT PLN (Persero) used an internal bulletin to spread the news about the company. This is a form of company responsibility to establish communication with the employees. In addition, dissemination of company information also to full fills the needs of information for employees on the latest news about the company. While, satisfaction information was the effect of information needs. The problems of the study was “how is the needs level and satisfaction information on an internal bulletin as a media communication for employees of PT PLN (persero) APJ Malang?.
This research was descriptive qualitative. Research subject were determined by purposive sampling technique. With the criteria (1) the employees who read internal bulletin three times in row (2) prepared in dept interview. After pre-survey, researcher obtained five people who suitable with criteria which is established by researcher through purposive sampling technique. In collecting the data the researcher used (1) interview (2) documentation. The technique of data analysis used Miles‟ model and Huberman, with the stage (1) data reduction (2) data display (3) conclusion drawing/ verification. The technique validity data used by researcher was triangulasi sources.
In this research used theory of organization information Karl Weick was assume that the individual needs of the information came from obscurity. In a fact, many information received by individual were ambiguous, was priority of information organization theory. The result of this theory stated that starting from obscurity of the outstanding information made the employee of PT PLN (persero) APJ Malang required internal bulletin as a media information. The information contained on an internal bulletin provided an explanation about obscurity information. If the information was easily understood by some organization member, it was only take a less complex communication.
Based on research result, it can be concluded that the needs level analysis and satisfaction information on internal bulletin as a media communication for employees. It can be concluded that the employees more often looking for some information via email, most of them said email was faster and practice did not like internal bulletin. Some of them also said open email was part of company‟s culture. Employees of PT PLN (Persero) APJ Malang red an internal bulletin were not based on needs, but just to increase knowledge related to the company. All the informants said that they never find out the information needed via internal bulletin, and there were no specific information that often read. Employees of PT PLN (persero ) APJ Malang stated it was important to know information related to the company. Moreover, internal bulletin did not contain required information.
x achievement, etc. an available information on an internal bulletin was clear. According to all informants, news contained would be obvious when there were consist of photo. Not only vary, internal bulletin also provided many information, internal bulletin of PT PLN (persero) consist of 38 pages. The informant also stated that the company‟s internal bulletin was quite effective as media information related to the company. Internal bulletin did not contain of information related to the development of every part of the company.
Malang, Juli 19, 2012 Author
PutuDiahKemalasari
Approval,
Counselor I Counselor II
xi
MOTTO
xii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Allah swt yang telah memberikan kemudahaan serta kelancaran
Ibu, atas cinta dan kasih sayang serta doanya selama ini
Bapak dengan segala dukungan dan doanya
Kedua dosen pembimbing, Drs, Abdullah Masmuh Msi dan Frida
Kusumastuti Msi
Adek motivasi saya untuk menjadi lebih baik
Sahabat ku, faa, dita, ntull,nae, pingo, dana, teman-teman ngentang
saya tercinta.
Seluruh saudara serta teman yang membantu saya
....i love you..tidak ada kata yang dapat menggambarkan ucapan
xiii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang disusun untuk memenuhi salah
satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul :
ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEPUASAN INFORMASI PADA BULLETIN INTERNAL SEBAGAI MEDIA INFROMASI KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Malang)
Tidak sedikit kesulitan dan rintangan yang penulis hadapi dalam penyusunan
skripsi ini, yang tidak dapat terwujud tanpa bantuan dan dorongan dari bebagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan dan
dorongan baik secara moral maupun materiil sehingga terselesaikannya skripsi ini, kepada :
1. Allah SWT yang selalu memberikan rencana terbaik dan Nabi Muhammad SAW
2. Kedua orang tuaku ibunda Diyah Utami Ningsih dan ayahanda I Nyoman Manis, serta kedua adek ku I Made Jaya Waskita (alm) dan I Nyoman Satria Budi Arga
tersayang yang telah senantiasa mendoakan, memotivasi dan memberikan kasih sayang yang tanpa batas sehingga terselesaikannya skripsi ini.
3. Bapak Drs. Abdullah Masmuh, M.Si selaku dosen pembimbing I dan ibunda Frida
Kusumastuti, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah sabar dalam menyampaikan ilmu, memberikan pencerahan, bimbingan dan pengarahan sehingga
xiv 4. Seluruh penulis buku yang telah menjadi sumber inspirasi, referensi dan membantu
dalam memberikan ilmu pengetahuan, wawasan serta pemahaman tentang segala hal yang terkandung dalam penulisan skripsi ini.
5. Seluruh sahabat-sahabatku, delphi, arifa, ntull, nae, pingo, faa, dita, dana, ian dan seluruh teman-teman ku atas kebersamaan dan semangatnya selama ini, serta pihak lain yang juga turut memberikan bantuan dan belum sempat saya sebutkan
satu-persatu
6. Karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang atas bantuannya selama penelitian.
Akhir kata dengan segala kekurangan dan keterbatasan kemampuan yang ada, sehingga apabila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, maka
penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya serta mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki penulisan skripsi ini. Semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak yang membutuhkannya.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
xv
DAFTAR ISI
Cover ... Halaman Judul ...
Lembar Persetujuan ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Pernyataan Orisinalitas ... iii
Berita Acara Bimbingan ... iv
Motto ... v
Halaman Persembahan ... vi
Abstrak ... vii
E.1 Konsep Komunikasi Pembangunan ... 8
E.1.1 Pengertian Komunikasi Organisasi ... 10
E.1.2 Fungsi Komunikasi Organisasi ... 12
E.1.3 Penggolongan Komunikasi Dalam Organisasi ... 11
E.2 Media Internal Humas ... 17
E.3 Fokus Penelitian ... 20
xvi
G. Metode Penelitian ... 24
G.1 Pendekatan Penelitian ... 24
G.2 Tipe dan Dasar Penelitian ... 24
G.3 Teknik Penentuan Subjek Penelitian ... 24
G.4 Jenis Data ... 25
G.5 Teknik Pengumpulan Data ... 25
G.6 Teknik Analisa Data ... 26
G.7 Teknik Keabsahan Data ... 27
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN ... 28
A. Profil PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Malang ... 28
B. Kapan Listrik Bersinar di Indonesia ... 31
C. Perusahaan Listrik Pada Zaman Hindia-Belanda... 32
E. Perusahaan Listrik Di Zaman Jepang... .... 37
F. Perusahaan Listrik Setelah Masa Proklamasi Kemerdekaan... 37
G. Nasionalisasi Perusahaan Listrik Indonesia... 40
H. Perkembangan Orgasnisasi Hingga Sekarang ... 41
I. Motto, Visi dan Misi ... 42
J. Makna logo PLN ... 43
K. Bagan Struktur Organisasi ... 46
BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN ... 47
A. Identitas Subyek Penelitian ... 47
B. Analisis Kebutuhan dan Kepuasan Informasi Pada Bulletin Internal Sebagai Media Informasi Karyawan... 49
xvii B.1.1 Media Yang Digunakan Untuk Memenuhi
Kebutuhan Informasi... 49
B.1.2 Alasan Membaca Bulletin Internal ... 53
B.1.3 Mencari Informasi Pada Bulletin Internal ... 57
B.1.4 Jenis Informasi Yang Biasa Dibaca... 61
B.1.5 Informasi Tentang Perkembangan Perusahaan... 65
B.1.6 Bulletin Internal Memuat Seluruh Kebutuhan Informasi Karyawan……….……… 69
B.2 Kepuasan Informasi ... 73
B.2.1 Kualitas Informasi Pada Bulletin Internal ... 74
B.2.2 Variasi Informasi Pada Bulletin Internal ... 78
B.2.3 Kejelasan Informasi Pada Bulletin Internal ... 81
B.2.4 Bulletin Internal Memuat Banyak Informasi... 85
B.2.5 Efisiensi Bulletin Internal Sebagai Media Informasi Karyawan... 88
B.2.6 Informasi Tentang Perkembangan Bidang Pekerjaan... 91
C. Diskusi Teori ... 93
BAB IV PENUTUP ... 96
6.1 Kesimpulan ... 96
6.2 Saran ... 97
xviii
DAFTAR TABEL
xix
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memperbincangkan manusia rasanya tak lepas dari komunikasi yang telah
melekat dan menjadi suatu kebutuhan. Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia, karena komunikasi melekat dalam setiap
aktivitas yang dilakukan oleh manusia, sehingga komunikasi merupakan salah satu unsur yang mendasar dalam kehidupan manusia baik komunikasi dengan diri sendiri
ataupun komunikasi dengan orang lain. Hampir dipastikan, bahwa setiap manusia dalam kesehariannya tidak bisa dipisahkan dengan aktivitas komunikasi mulai bangun tidur hingga tidur kembali. Menurut sejumlah penelitian 75% dari seluruh
waktu manusia dipakai untuk berkomunikasi Itulah sebabnya dalam literatur penelitian yang menggambarkan komunikasi disebut sebagai ubiquitos (artinya serba
ada, berada dimanapun dan kapanpun juga).
Begitu pentingnya komunikasi bagi manusia, sehingga ada yang menyatakan bahwa tanpa komunikasi kehidupan manusia tidak bermakna atau bahkan juga tidak
dapat bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah organisasi, komunikasi menjadi bagian terpenting dan bahkan sering dibahas meskipun dalam kenyataannya jarang
2 Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam manajemen
organisasi. karena pada hakekatnya me”manage” adalah “mencapai tujuan melalui orang lain” (getting things done trough others). Dari hasil penelitian diketahui bahwa prosentase waktu yang digunakan dalam proses komunikasi adalah sangat besar, yang
berkisar 75% sampai 90% dari waktu kerja kita.
Kunci sukses suatu kegiatan Public Relation, banyak sekali disandarkan
kepada prinsip melaksanakan komunikasi yang efektif. Tanpa adanya komunikasi yang baik, suatu organisasi tidak dapat mewujudkan keharmonisan, karena dalam
organisasi komunikasi yang baik merupakan salah satu pendukung kerja organisasi.
Dalam suatu organisasi atau perusahaan, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam kelangsungan hidup organisasi,
dimana kinerja karyawan menjadi penentu dalam hasil yang diperoleh. Untuk membentuk suatu kerjasama yang baik dan jelas perlu adanya komunikasi yang baik
antara unsur-unsur yang ada di dalam perusahaan.
Sesuai dengan kenyataan betapa pentingnya fungsi komunikasi berperan dalam organisasi sering diabaikan. Hal semacam ini yang sering terjadi di dalam
pengembangan perusahaan yaitu adanya miss understanding (kesalahpahaman) dalam komunikasi antara atasan-bawahan maupun sesama anggota dalam organisasi.
3 mereka kepada pihak manajemen. Komunikasi karyawan adalah suatu spesialisasi
public relations yang berhubungan dengan “bagaimana para professional public relations di korporasi, perusahaan konsultan dan organisasi nirlaba membantu mewujudkan komunikasi yang efektif antar karyawan dan antara karyawan dengan
manajemen puncak”.
Media internal, video dan media baru merupakan alat untuk menjangkau
karyawan dalam jumlah besar secara terus-menerus. Personalia dan sumber daya yang dipersiapkan untuk media ini telah mengalami peningkatan yang signifikan selama setahun terakhir. Ini merupakan aspek yang pertumbuhannya paling cepat
dalam usaha public relations secara keseluruhan. Selain itu, hal ini juga merupakan usaha public relation yang paling dapat kita kontrol. Oleh karena itu, media internal sering disebut dengan “media terkontrol” (media yang dapat kita kontrol) (Lattimore,
2010: 241)
Media internal merupakan salah satu bentuk komunikasi Public Relation.
Penggunaan media internal merupakan upaya pihak manajemen perusahaan agar lebih terbuka dalam membangun hubungan yang baik dengan karyawan. Dapat
dikatakan bahwa media internal adalah jenis media yang diterbitkan untuk keperluan publik di dalam organisasi.
4 berkaitan dengan lingkungan kerja mereka. Informasi akan lingkungan merupakan
kebutuhan karyawan untuk bisa beradaptasi dengan baik. Informasi yang terdapat pada media internal dapat memenuhi kebutuhan informasi para karyawan, terlebih lagi apabila dalam berita-berita tersebut menampilkan nama-nama karyawan. Hal
itulah yang akan semakin memberikan kepuasaan bagi karyawan ketika membaca informasi dalam media internal.
Berbagai macam media internal pada perusahaan semakin memberikan kemudahan bagi karyawan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan. Bulletin internal merupakan salah satunya, jurnal yang serupa dengan majalah ini, memuat
lebih banyak informasi yang bervariasi tentang perusahaan.
Media komunikasi formal tertulis ke bawah yang banyak digunakan di dalam
suatu organisasi dan bertujuan untuk menciptakan suasana akrab adalah majalah atau bulletin perusahaan yang sering disebut sebagai “house organ”. Berita-berita
mengenai karyawan dan keluarganya: yang cenderung mengarah pada informasi
penting bagi jalannya roda organisasi yang lancar dan efisien: merupakan isi utama publikasi internal ini. Menurut Tingey, suatu publikasi yang berhasil adalah publikasi
yang memberitakan masalah-masalah yang berkaitan dengan penerapan teknologi dari dalam perusahaan, lingkungan sosial di dalam perusahaan, lingkungan eksternal (seperti misalnya: system perekonomian, inflasi, perpajakan dan produktivitas) dan
5 Majalah intern diterbitkan untuk keperluan publik di dalam organisasi,
terutama para karyawan yang sehari-hariannya bekerja dalam lingkungan organisasi. meskipun untuk keperluan intern, penerbitan ini kadang-kadang oleh perusahaan besar diselengggarakan dalam bentuk yang bagus. Dalam hal itu ada juga – biasanya
perusahaan kecil yang menerbitkan dalam bentuk sederhana.
Majalah intern harus benar-benar dapat memikat perhatian para karyawan
tanpa terlalu banyak memusatkan soal-soal sosial di luar organisasi. Majalah intern ini harus membuat para karyawan merasa dirinya “termasuk organisasi (belong to the
organization)” dan menumpuk rasa saling pengertian dan tenggang rasa antara
pimpinan dengan karyawan dan antara karyawan dengan karyawan (Onong, 1983:155).
PT PLN (Persero) juga menggunakan bulletin internal sebagai media komunikasi bagi para karyawannya. Bulletin yang benama “Fokus” hampir sama dengan bulletin internal perusahaan lainnya. Fokus menyajikan berita-berita tentang
kegiatan-kegiatan internal yang dilakukan PT PLN (Persero), yang berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan informasi seputar kebijakan, persoalan dan informasi
aktivitas perusahaan lainnya yang perlu untuk diketahui oleh internal perusahaan (karyawan), terutama untuk menjangkau publik karyawan di berbagai bagian/divisi.
6 karyawan. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti sumber informasi
interpersonal, media cetak, media elektronik, publikasi ilmiah dan pertemuan ilmiah teknis. Kebutuhan informasi mempengaruhi penggunaan sumber informasi dan juga
kepuasaan informasi.
Derr (1983) mengemukakan bahwa kebutuhan informasi merupakan hubungan dan tujuan informasi seseorang, artinya ada suatu tujuan yang memerlukan
informasi tertentu untuk mencapainya. Menurut Katz et al dalam Wardhani (1994), kebutuhan informasi termasuk dalam kelompok cognitive need , yakni kebutuhan yang didasari oleh dorongan untuk memahami dan menguasai lingkungan,
memuaskan keingintahuan (curiosity) serta penjelajahan (exploratory).
Setiap individu memiliki kebutuhan informasi yang berbeda terhadap suatu
media informasi, begitu juga dengan karyawan sebuah perusahaan. Kebutuhan informasi perlu diidentifikasi dalam rangka memuaskan kebutuhan informasi karyawan. Oleh karena itu, mutu dan kualitas harus selalu di tingkatkan untuk
menjamin kepuasan informasi karyawan. Kepuasan informasi karyawan akan berimplikasi kepada perbaikan terus menerus sehingga kualitas informasi menjadi
semakin baik.
PT PLN (Persero) mengunakan bulletin internal untuk menyebarluaskan
7 informasi tentang perusahaan juga untuk memenuhi kebutuhan informasi karyawan
akan berita terkini tentang perusahaan. Sedangkan kepuasan informasi itu merupakan efek yang ditimbulkan dari kebutuhan informasi. Singkatnya apabila kebutuhan informasi karyawan akan berita tentang perusahaan sudah terpenuhi lewat bulletin
internal, maka hal itu akan mempengaruhi kepuasan informasi karyawan.
Dalam penelitian yang berjudul Hubungan Antara Menonton Berita
Agropolitan News Dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Pada Masyarakat Dusun Gerdu Desa Tulungrejo Kecamatan Bumi Aji Kota Batu) menunjukkan hasil bahwa pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat terhadap
media massa termasuk kategori kuat. Sehingga diperoleh keputusan bahwa menonton berita Agropolitan news mempunyai hubungan dengan pemenuhan kebutuhan
informasi masyarakat. Media massa sudah terbukti dapat memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Hal ini tentu menarik bila yang menjadi objek penelitian adalah bulletin internal, sebab bulletin internal memiliki jangkauan yang terbatas
hanya untuk kalangan internal perusahaan saja.
Dari uraian di atas, komunikasi dengan karyawan melalui bulletin internal
menjadi menarik untuk di teliti. Peneliti pun ingin mengetahui analisi kebutuhan dan kepuasan informasi pada bulletin internal sebagai media komunikasi. Karena telah diketahui bahwa menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan merupakan cara
8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana kebutuhan dan kepuasan informasi pada bulletin internal sebagai media komunikasi karyawan PT PLN (Persero) APJ
Malang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebutuhan dan kepuasan informasi
pada bulletin internal sebagai media komunikasi karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang.
D. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan berupa :
1. Manfaat Akademis
Secara akademis, dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis. Serta
9 2. Manfaat Praktis
Secara praktis, dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan oleh PT PLN (Persero) APJ Malang Jalan Basuki Rahmat no 100
Malang untuk meningkatkan komunikasi dengan karyawan.
E. Kajian Pustaka
E.1 Pendahuluan
Sebelum ada hubungan dengan konsumen, pelanggan, lingkungan, investor dan pihak lain diluar organisasi, manajemen harus lebih dahulu
memperhatikan orang – orang yang bekerja kepada mereka – yakni para karyawan. Karena itu, CEO di dalam organisasi sering memandang karyawan mereka sebagai “publik nomor satu” atau “aset organisasi paling penting” dan
mereka berusaha menciptakan “kultur organisasi” yang bisa menarik dan
mempertahankan karyawan atau pekerja yang produktif. Bagian dari PR ini
dinamakan hubungan internal (Cutlip, Center dan Broom, 2006:12).
Hubungan internal adalah bagian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara
manajer dan karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya. Menurut Alvie Smith, mantan direktur komunikasi korporat di General
10 1. Arti penting pemahaman, teamwork dan komitmen karyawan dalam
mencapai hasil standar, aspek positif dari perilaku karyawan ini sangat dipengaruhi oleh komunikasi dua arah yang interaktif diseluruh organisasi.
2. Kebutuhan untuk membangun jaringan komunikasi – manajer, jaringan yang membuat setiap supervisor di setiap level bisa
melakukan komunikasisecara efektif denagn karyawannya. Kebutuhan ini bukan sekadar informasi yang berkaitan dengan tugas dan harus
mencakup isu publik dan isu bisnis penting yang mempengaruhi keseluruhan organisasi (Cutlip, 2006:12).
E.2 Pengertian Komunikasi Organisasi
Menurut Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan
persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi bawahan kepada atasan, komunikasi
horizontal atau komunikasi dari orang – orang yang sama level/tingkatannya dalam organisasi, ketrampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan
11 Berbeda dengan Joseph Devito yang mendefinisikan komunikasi organisasi
merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam organisasi – di dalam kelompok formal maupun informal organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada
organisasi. Isinya berupa cara – cara di dalam organisasi, produktivitas dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi: memo, kebijakan, pernyataan,
jumpa pers dan surat –surat resmi. Komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara social. Orientasinya tidak pada organisasinya sendiri, tetapi lebih
kepada anggotanya secara individual (Abd. Masmuh, 2010:6).
Komunikasi dengan karyawan merupakan kunci utama suksesnya program humas modern. Fungsi komunikasi internal adalah mengusahakan para karyawan
mengetahui apa yang sedang dipikirkan manejemen dan mengusahakan agar manejemen mengetahui apa yang sedang dipikirkan karyawan. Komunikasi dari
manajemen kepada karyawan dalam sebuah organisasi besar harus melalui beberapa tahap otoritas.
Hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar dan masyarakat umum
dimulai dengan komunikasi dengan karyawan yang baik. Sebuah perusahaan tidak akan memperoleh hubungan komunikasi yang baik apabila para karyawannya tidak
12 Kegagalan yang serius dalam komunikasi karyawan menciptakan kelambanan
pegawai, ketidakefisienan, penurunan hasil, penurunan semangat kerja, pemogokan yang merugikan, kepailitan serta masalah lainnyayang menimbulakn dampak yang
merugikan pada penjualan, keuntungan dan citra produk (F.Moore, 2004:347).
Komunikasi lisan antar personal merupakan metode yang paling efektif. Para karyawan lebih menyukai komunikasi lisan karena komunikasi ini memungkinkan
pertanyaan, penolakan serta penjelasan. Akan tetapi, komunikasi lisan memiliki kelemahan dan ia tidak mengandalakan media lainnya. Pesan yang diucapkan
acapakali disalah tafsirkan didengar secara semu dan mudah dilupakan.
Media cetak dan media grafik digunakan untuk melengkapi komunikasi lisan dengan para karyawan. Media tersebut tidak terlalu mahal dan dapat menyamapikan
pesan kepada orang yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat serta memaparkan kisah yang tersusun secara lebih baik.
E.2.1 Fungsi Komunikasi Organisasi
Ada beberapa fungsi komunikasi dalam organisasi, diantaranya sebagai berikut:
1. Fungsi Produksi dan Pengaturan
Artinya, komunikasi yang terutama berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan dan membantu organisasi mencapai tujuan produksi (produk, jasa –
13 produksi adalah informasi penjualan, pesan pengawasan mutu, anggaran dan
pesan – pesan kebijaksanaan dan pengaturan yang menunjukkan kepada para anggota organisasi mengenai bagaiman melaksanakan tugas – tugas mereka.
2. Fungsi Pembaharuan
Artinya, aktivitas – aktivitas komunikasi seperti system saran di seluruh organisasi, pekerjaan penelitian dan pengembangan, riset dan analisa
pasar, siding – siding urun – saran (brainstorming) dan panitia „tank pemikir‟.
Fungsi ini menjadikan organisasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahann yang terjadi dalam linngkungannya.
3. Fungsi Pemasyarakatan atau Pemeliharaan
Artinya, aktivitas – aktivitas komunikasi yang menyangkut : harga diri
para anggota organisasi, imbalan dan motivasi pegawai, moral, hubungan antar pribadi mereka dalam organisasi.
4. Fungsi Tugas
Artinya, aktivitas – aktivitaskomunikasi berkenaan dengan pelaksanaan tugas – tugas organisasi oleh anggota organisasi. Pesan ini
mencakup pemberian informasi kepada karyawan untuk melakukan tugas mereka secara efisien.
5. Fungsi Perintah
14 Dua jenis komunikasi yang mendukung pelaksanaan fungsi ini adalah
pengarahan dan umpan balik dan tujuannya adalah berhasil mempengaruhi anggota lain dalam organisasi.
6. Fungsi Relasional
Artinya, komunikasi memperbolehkan anggota organisasi “menciptakandan mempertahankanbisnis produktif dan hubunan personal
dengan anggota organisasi lain”.
7. Fungsi Manajemen
Artinya, pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam keadaan yang sangat ambigu. Misalnya, motivasi berganda muncul karena pilihan yang diambil akan mempengaruhi rekan kerja dan organisasi demikian juga
diri sendiri, tujuan organisasi tidak jelas dan konteks yang mengharuskan adanya pilihan tersebut mungkin tidak jelas(Abd. Masmuh,2010:77).
E.1.2 Penggolongan Komunikasi Dalam Organisasi
Bentuk dan jenis komunikasi biasanya digolongkan atau diklasifikasikan dalam berbagai kategori untuk tujuan studi analisa, penjelasan dan perbandingan. Ada
lima penggolongan komunikasi dalam organisasi yang biasa dipakai, yaitu:
a. Komunikasi Lisan dan Tertulis
15 terutama komunikasi antar pribadi (interpersonal communication),
disampaikan secara lisan maupun tertulis. Karena sebagian besar interaksi manusia terjadi dalam bentuk ini, maka berbagai studi telah dilakukan untuk menilai manfaat dan efisiensi dari pesan yang
disampaikan dengan cara ini.
b. Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Jika dua orang berinteraksi, maka informasi mengenai perasaan dan gagasan – gagasan dan ide – ide yang timbul akan
dikomunikasikan. Informasi mengenai perasaan seseorang dikemukakan secara lisan melalui apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya. Perasaan seseorang juga dapat dinyatakan melalui
berbagai isyarat – isyarat atau signal – signal non verbal dalam percakapan tatap muka langsung, perasaan, keadaan jiwa atau suasana
keadaan hati seseorang dinyatakan melalui gerakan isyarat (gesture), ekspresi wajah, posisi dan gerak badan, postur dll.
c. Komunikasi ke Bawah
Aliran informasi dalam komunikasi ke bawah mengalir dari tingkatan manejemen puncak ke manajemen menengah, manajemen
16
d. Komunikasi Ke Atas
Aliran komunikasi ke atas dari hirarki wewenang yang lebih rendah ke yang lebih tinggi biasanya mengalir di sepanjang rantai komando. Fungsi utamanya adalah memeproleh informasi mengenai
kegiatan, keputusan dan pelaksanaan pekerjaan karyawan pada tingakt yang lebih rendah.
e. Komunikasi Ke Samping
Komunikasi ke samping (lateral communication) terjadi antara
dua pejabat atau pihak yang berada dalam tingkatan hiraarki wewenang yang sama (komunikasi horizontal) atau antara orang atau pihak pada tingkatan berbeda yang tidak mempunyai wewenang
langsung terhadap pihak lainnya (komunikasi diagonal).
f. Komunikasi Formal
Komunikasi formal terjadi diantara karyawan melalui garis kewenangan yang telah ditetapkan oleh manajemen. Dalam menggunakan komunikasi formal ini, sangat penting bagi manajemen
17
g. Komuikasi Informal
Komunikasi informal terjadi di antara karyawan dalam suatu organisasi yang dapat berinteraksi secara bebas satu sama lain terlepas dari kewenangan dan fungsi jabatan mereka.
h. Komunikasi Satu Arah
Jenis komunikasi satu arah ini menghilangkan kesempatan
untuk memperoleh penjelasan dan konfirmasi. Jenis komunikasi ini hanya menekankan penyampaian pesan.
i. Komunikasi Dua Arah
Komunikasi Dua Arah mempunyai dua system umpan – balik yang terpasang tetap (built-in system of feed back) di dalamnya, yang
memungkinkan umpan-balik pesan yang disampaikan (Abd. Masmuh, 2010:22)
E.2 Media Internal Humas
Media internal humas adalah berbagai macam sarana penghubung yang dipergunakan oleh seorang humas (mewakili organisasi) dengan publiknya, yaitu
18 Secara garis besar media tersebut Humas dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Media cetak, termasuk didalamnya adalah house journal, surat kabar, majalah dan sebagainya.
2. Broadcasting Media, termasuk didalamnya adalah radio, televisi. 3. Special Event (kegiatan-kegiatan khusus)
4. Media Luar Ruang, termasuk diadalamnya spanduk, papan reklame, poster dan lain-lain.
Media internal atau yang biasa disebut house journal adalah media internal
yang digunakan oleh humas untuk keperluan publikasi atau sebagai sarana komunikasinya yang ditujukan pada kalangan terbatas (Ruslan, 2001:212).
Sedangkan menurut Rumanti (2002:118), house journal adalah suatu penerbitan untuk kalangan sendiri (private publication) yang dibedakan dari commercial press.
Sedangkan pembagian media menurut Rumanti (2002:119) ada beberapa jenis media internal humas yaitu:
a) Majalah, jurnal ini memiliki format majalah seperti pada majalah pada
umumnya, isi kebanyakan adalah tulisan dan ilustrasi.
b) Newsletter, sebuah tipe house journal yang berisikan intisari berita-berita
19 c) Koran, sebuah tipe house journal yang mirip dengan Koran terkenal dan
kebanyakan isinnya berupa berita-berita utama, artikel pendek dan ilustrasi-ilustrasi. Biasa terbit mingguan, dua mingguan, bulanan atau dua bulan sekali. d) Majalah dinding, sebuah tipe house journal yang isinya berupa komunikasi
antar karyawan dalam organisasi atau perusahaan dan berada di lingkungan perusahaan tersebut.
Frank Jeffkins menambahan beberapa jenis media internal humas yang member sejumlah dimensi baru atas hubungan pihak manajemen dan para karyawan
perusahaan pada umumnya, diantaranya:
i. Jurnal Audio yaitu berita dapat direkam pada sebuah pita kaset yang bisa diputar ulang kapan saja oleh semua orang, baik itu di kantor, di tengah
perjalanan maupun di rumah.
ii. Jurnal Video yaitu suatu peristiwa atau acara yang direkam melalui kamera video. Keunggulan dari jurnal bentul ini adalah lebih jelas dalam
menggambarkan situasi sehingga apa yang hendak di tampilkanlebih mudah dipahami.
20 iv. Koran elektronik adalah suatu jaringan komunikasi melalui computer, diman
computer induk disambungkan dengan sejumlah besar computer pribadi (Jeffkins, 1992:138)
Cutlip, Center dan Broom dalam bukunya Effective Public Relation
(2000:287) menjelaskan beberapa tujuan dari media internal, diantaranya:
1. Memberi informasi kepada karyawan tentang pedoman kerja, arah tujuan
organisasi.
2. Menyediakan informasi yang diperlukan karyawan untuk meningkatkan kemampuan dalam pekerjaan.
3. Mendorong karyawan untuk memelihara dan meningkatkan standar orgainsasi dan komitmen untuk perbaikan, kualitas, peningkatan efisiensi, perbaikan
pelayanan dan tanggung jawab social yang tinggi. 4. Menghargai prestasi dan kesuksesan karyawan
Sedangkan menurut sebuah survey dalam Effendy, 1999:129 yang dilakukan oleh para redaktur publikasi perusahaan di Amerika dari 27 hanya 4 tujuan media
internal yang dianggap esensial, yakni:
a. Untuk memberikan informasi mengenai operasionalisasi, kebijakan dan masalah-masalah perusahaan.
21 c. Untuk membuat para karyawan merasa dirinya anggota dari organisasi
tunggal.
d. Untuk membantu para karyawan mengerti satu sama lain.
E.3 Fokus Penelitian
E.3.1 Kebutuhan Informasi
Penelitian ini berfokus pada aspek kebutuhan informasi yang
dititikberatkan pada tingkat penggunaan bulletin internal sebagai media informasi bagi karyawan PT PLN (Persero) – Malang. Jadi bagaimana
bulletin internal perusahaan menjadi sumber informasi bagi karyawan perusahaan. Kebutuhan informasi bagi setiap karyawan berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya.
Kebutuhan informasi bagi karyawan dapat diketahui dengan cara melakukan identifikasi kebutuhan karyawan. Kebutuhan informasi, adalah
bahwa setiap orang memerlukan informasi untuk menunjang kegiatan mereka dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peningkatan taraf hidup mereka. Karyawan dikatakan mendapatkan kebutuhan informasi apabila:
1. Mencari informasi yang dibutuhkan dalam buletin internal.
2. Bulletin internal menjadi media informasi karyawan tentang
22
E.3.2 Kepuasan Informasi
Pada kepuasaan informasi, peneliti akan menitikberatkan pada informasi-informasi yang ada pada bulletin internal perusahaan. Kepuasaan informasi juga berhubungan dengan kebutuhan informasi. Kepuasan
karyawan sebagai tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman karyawan dari informasi yang didapatkan.
Berhubungan dengan kepuasan karyawan, identifikasi dan pengukuran kebutuhan informasi dalam rangka memenuhi kepuasan karyawan menjadi hal
yang penting dan esensial bagi setiap sumber informasi. Hasil identifikasi, dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan informasi dan implementasi strategi peningkatan kepuasan karyawan.
Karyawan dikatakan mendapatkan kepuasan informasi apabila:
1. Mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya.
2. Informasi yang ada bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan
F. Teori Informasi Organisasi
Teori informasi organisasi Karl Weick dikenal sebagai kerangka teoritis yang kuat untuk menjelaskan bagaimana organisasi tersebut
proses-23 proses yang dilalui oleh sebuah organisasi untuk menerima input dari orang
lain. Weick menekankan pentingnya interaksi manusia dalam pemrosesan informasi, karenanya komunikasi merupakan fokus sentral teori ini. Idenya yang utama adalah bahwa organisais bukan hanya sturktur semata, melainkan
suatu kesatuan yang diciptakan oleh anggota-anggota organisasi yang terus-menerus bertransformasi dan berubah.
Teori ini mengikuti pemikiran teori sistem , dan bahkan Eric Eisenberg dan H.L. Goodball percaya bahwa teori ini telah “menyegarkan” teori sistem.
Sejumlah asumsi mendasari teori ini:
a. Organisasi manusia ada dalam sebuah lingkungan informasi b. Informasi yang diteriam sebuah organisasi berbeda dalam hal
ketidakjelasan
c. Organisasi manusia telibat di dalam pemrosesan informasi
24
G. METODE PENELITIAN G.1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian
kualitaif deskriptif.
G.2 Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah deskriptif yang mana peneliti ingin
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel, atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variable satu
dengan variable lain (Sugiyono, 2009:11).
G.3 Teknik Penentuan Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik purposive
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel tidak secara random, tetapi dilakukan berdasarakan pada kebijakan penelitian itu sendiri. Kriteria sampel
dalam penelitian ini antara lain
a. karyawan yang pernah membaca buletin internal setidaknya
tiga kali secara berurutan
b. bersedia diwawancara secara mendalam
Penelitian ini dilakukan di kantor PT PLN (Persero) Jalan Basuki
25
G.4 Jenis Data
G.4.1 Data Primer
Data yang diperoleh melalui wawancara dengan karyawan
mengenai bulletin internal PT PLN (Persero) Jalan Basuki Rakmat no 100 Malang.
G.4.2 Data Sekunder
Data yang diperoleh dari menelaah literatur, arsip-arsip dan data resmi dari PT PLN (Persero) Jalan Basuki Rakmat no 100
Malang.
G.5 Teknik Pengumpulan Data
G.5.1 Wawancara
Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman yang telah tersusun secara sistematis
dan lengkap untuk pengumpulan data (Sugiyono, 2010:74). Proses wawancara ini berpedoman pada garis-garis permasalahan yang akan ditanyakan. Peneliti menyusun draf wawancara, berupa poin-poin pertanyaan yang selanjutnya
26 Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data tentang
kebutuhan dan kepuasan informasi karyawan pada bulletin internal sebagai media infprmasi karyawan.
G.5.2 Dokumentasi
Berupa kumpulan artikel tentang bulletin internal yang memuat berita tentang karyawan PT PLN (Persero) Jalan Basuki Rakmat no 100 Malang
Dokumentasi didapat dari arsip PT PLN (Persero) Jalan Basuki Rakmat no 100 Malang
G.6 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan model Miles and Huberman. Dikemukakan Miles dan Huberman, aktifitas data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus hingga tuntas sehingga datanya sudah jenuh (Sugiyono, 2010:91). Tahap-tahap dalam analisa kualitatif yaitu
(1) Reduksi data atau Data Reduction yaitu mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal sesuai dengan penelitian, memfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting, (2) Penyajian Data atau Data Display dimana dalam
penelitian kualitatif dapat berbentuk uraian singkat dan yang paling umum teks yang bersifat naratif, (3) Verifikasi atau Conclusion Drawin yaitu penarikan kesimpulan
27
G.8 Teknik Keabsahan Data
Adalah teknik yang digunakan untuk menguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkap realitas menurut apa yang dialam, dirasakan atau dibayangkan (Kriyantono, 2009:70). Dalam hal ini peneliti menggunakan Triangulasi yaitu
menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannyadenagn data lain yang tersedia.
Triangulasi sumber yaitu membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda