• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Dan Fungsi Public Relation Dalam Memberikan Pelayanan Terhadap Masyarakat Pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Dan Fungsi Public Relation Dalam Memberikan Pelayanan Terhadap Masyarakat Pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Medan"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PERANAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN TERHADAP MASYARAKAT PADA PT. GARUDA

INDONESIA (PERSERO) TBK. BRANCH OFFICE MEDAN

OLEH

ADELINA SRI REZEKI LUBIS 122103156

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : ADELINA SRI REZEKI LUBIS

NIM : 122103156

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATION

DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN

TERHADAP MASYARAKAT PADA PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK. MEDAN

Tanggal: 03 September 2015

KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

NIP. 19741012 200003 2 003

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM)

Tanggal: 03 September 2015 DEKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(

(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : ADELINA SRI REZEKI LUBIS

NIM : 122103156

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATION

DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN TERHADAP MASYARAKAT PADA PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK. MEDAN

Medan, September 2015 Menyetujui Pembimbing

NIP. 19741012 200003 2 003

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Peranan dan Fungsi Public Relations dalam memberikan Pelayanan terhadap Masyarakat pada PT.GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk. Branch Office Medan". Adapun penulisan ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar di Program DIII-Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Selama penulisan Tugas Akhir ini berlangsung, penulis sadar bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan Tugas Akhir ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku Plt Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec.Ac selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(5)

4. Ibu Magdalena. L. L Sibarani, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

6. Ayahanda dan ibunda tercinta Ir.H.Hendra Karya Lubis dan

Dra.Hj.Megawaty dan adik-adikk yang paling penulis sayangi. Terima kasih

banyak atas dukungan kalian baik materi, spirit, nasehat dan doa sehingga

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Kepada sahabat-sahabat, teman-teman, khususnya teman-teman Grup C DIII Kesekretariatan penulis yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan semangat dan dorongan dalam membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan isi Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkeperluan dan yang membaca.

Medan,September 2015 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL………. viii

DAFTAR GAMBAR ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Jadwal Kegiatan... 8

F. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI ... 10

A. Gambaran Umum Sejarah Perusahaan ... 10

B. Jenis Usaha ... 12

C. Struktur Organisasi ... 21

D. Struktur Organisasi Keseluruhan Perusahaan ... 23

(7)

BAB III PEMBAHASAN ... 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

B. Pengertian Public Relations... 27

C. PengertianHumas... 30

D. Tujuan Humas ... 32

E. Manfaat Humas ... 35

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 51

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Lahirnya PR internasional, disebabkan adanya perubahan sangat cepat didalam segala bidang, misalnya perkembangan bidang pariwisata, bidang komunikasi, transportasi, tukar menukar dibidang pendidikan, masalah internasional di bidang ekonomi, politik dan sebagainya. Semua itu memungkinkan terjadinya kontak atau hubungan antarnegara untuk memelihara hubungan yang baik antar negara, juga adanya konferensi tingkat dunia yang dihadiri oleh banyak negara.

PR organisasi internasional menghadapi problem yang sama dengan organisasi lainnya, namun medannya jauh lebih luas, sehingga kebijakan dan tekhnik-tekhniknya harus disesuaikan dengan keadaan setempat.

Publik Relations (PR) dalam dunia Industri telah diterima oleh perusahaan besar. PR di sana merupakan fungsi manajemen yang turut menentukan suksesnya operasional perusahaan. PR dalam dunia Industri tidak dapat dilepas dari prinsip ekonomi, yakni berorientasi untuk selalu memperoleh keuntungan.PR Industri memiliki suatu daftar skala prioritas, sehingga sumber daya yang tersedia dapat dipergunakan seefisian mungkin untuk mendapat hasil maksimal.

(9)

2

diatas, dan masyarakat sebagai sarana pasar industri dan bisnis di sisi lain, menimbulkan kesadaran kalangan industri dan bisnis untuk ikut memperhatikan dan dan melibatkan peranan masyarakat terhadap keputusan dunia industri. hubungan timbal balik yang merupakan ciri dari konsep PR.

Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan hasil yang hendak dicapai bagi dunia humas atau public relations. Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra lembaga/organisasi atau produk barang dan jasa pelayanannya yang diwakili oleh pihak PR. Telah banyak terbukti pada pengalaman PR dilapangan, begitu citra dan kepercayaan masyarakat sudah terganggu atau mengalami suatu krisis, maka pihak PR tersebut akan menghadapi resiko yang cukup berat . Misalnya terjadi krisis kepercayaan dari konsumen yang dampaknya akan sangat gawat sekali kepada perusahaan yang di pimpin oleh PR.

(10)

kewenangan yang luas dalam mendapatkan segala informasi yang ada dan menyebarkan informasi kepada public yang terkait.

PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Kantor Direksi Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan aktif dalam meningkatkan ekonomi daerah Medan. Aneka ragam komoditi yang berkualitas, sumber daya manusia yang profesional, pengolahan dengan menggunakan teknologi yang canggih diharapkan mampu bersaing di era globalisasi ini untuk menjadi perusahaan agribisnis dan agroindustri yang tangguh dan berkarakter global serta diimbangi dengan semangat perubahan pada perusahaan yaitu PROMOSI (Produktivitas, Mutu, Organisasi, Servis, Inovasi).

Salah satu alasan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. untuk menggunakan program CSR karena dianggap paling efektif dalam penyampaian informasi, mudah dalam mendekatkan perusahaan kepada masyarakat sekitar perusahaan dimana perusahaan berdiri. Hal ini dilihat dari perluasan jangkauan audien dimana ditinjau dari segi ekonomi, mudah terjangkau, mudah di akses untuk mendapatkan informasi yang diinginkan publik menjadi salah satu pertimbangan pihak perusahaan untuk bisa dan harus menjalin hubungan yang harmonis.

(11)

4

hal yang mudah untuk dilakukan oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan kelebihan dan keunggulan dari program CSR sebagai ujung tombak mencapai tujuan perusahaan dan mendapatkan image positif.

Dalam kegiatan program CSR yang dimaksudkan agar masyarakat luas mengerti dan memahami jika berbicara mengenai CSR, bahwa CSR bukan hanya sebagai marketing gimmick untuk melakukan corporate greenwash atau pengelabuan citra belaka.

Menurut pengamatan penulis pada saat melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau magang pada tanggal 25 Mei 2015 sampai dengan 26 Juni 2013, maka penulis melihat bahwa Program yang dilakukan oleh petugas humas PT. Garuda Indonesia (Persero) Medan berjalan cukup baik dan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.Hanya saja dalam pelaksanaannya terkadang tidak berjalan dengan efektif, karena proyek CSR ini didasari suatu observasi bahwa perusahaan-perusahaan di Asia tampaknya kurang peduli terhadap CSR (dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di Barat).

(12)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Tugas Humas pada PT. Garuda Indonesia (Persero) dan upaya yang dilakukan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat ? 2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat Urusan Humas/PR

dalam melaksanakan program guna penyebaran informasi dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada maka tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah :

1. Untuk mengidentifikasi upaya yang dilakukan humas PT. Garuda Indonesia (Persero) dalam merealisasikan program serta memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

(13)

6

1.4 Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1.Secara Akademis

Memperluas wawasan dan menambah pengetahuan penulis mengenai bidang ilmu teori dan praktek tugas humas dalam perusahaan untuk menjalin hubungan dengan publik internal maupun publik eksternal, serta sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Diploma III.

Secara praktis, diharapkan dapat memberikan sumbangan dan pemikiran pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Kantor Direksi Medan mengenai masalah yang berkaitan dengan tugas humas dalam perusahaan untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

3. Secara Teoritis

(14)

1.5 Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1.Teknik Observasi

Adalah suatu teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung ditempat kejadian pada objek penelitian yaitu menjelaskan dan mencari gejala- gejala yang terjadi.Penelitian dilakukan pada saat penulis melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di perusahaan pada tanggal 25 Mei 2015-26 Juni 2015.

A.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana peranan dan fungsi public relation dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Medan.

B.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti yaitu dapat :

a. Menambah wawasan peneliti dalam bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun aplikasi.

(15)

8

2. Bagi perusahaan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengambil perbandingan kemasa yang akan datang.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambah pengalaman dalam hal pelayanan terhadap masyarakat

C.

Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan di kantor PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office jalan MongonsidiNo.34a Medan Propinsi Sumatera Utara.Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN

MEI MINGGU KE

I II III IV V VI VII

1. Persiapan 2. Pengumpulan

Data

3. PenulisanLaporan

Sumber :Penulis (2015)

(16)

D.

Sistematika Penulisan

Adapun sistematika pembahasan ini, terdiri dari empat bab dan mencakup beberapa sub bagian didalamnya yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi uraian tentang gambaran umum PT. Garuda Indonesia tempat mahasiswa melakukan magang/praktek kerja lapangan, sejarah singkat PT.Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan jenis usaha, struktur organisasi, dan uraian teoritis.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini akan di bahas tentang tempat dan waktu penelitian dan segala sesuatu yang berhubungan dengan yang diteliti. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

A. Gambaran Umum SejarahPT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Branch Office MEDAN

(18)

Class Seat".Pada pertengahan t penghargaan "World's Best Cabin Crew".

Pada tanggal SkyTeam sebagai anggota ke-20 yang peresmiannya berlangsung di Amsterdam dengan nonstop menggunakan pesawat Boeing 777-300ER yang memiliki kabin terbaru dari semua armada. Pada tanggal Garuda Indonesia memperpanjang rute penerbangannya menuj sekaligus menandainya kembali Garuda ke belahan bumi Eropa yang lain menggunakan armada yang sempat digunakan untuk menerbangi rute nonstop menuju mundurnya Dirut Garuda indonesia saat itu, Emirsyah Satar. Garuda Indonesia mendapat Anugerah penghargaan sebagai maskapai berbintang 5 sedunia dan menjadi anggota 7 maskapai dunia yang mendapat penghargaan tersebut.

(19)

12

Belanda dalam rangka memperkuat sistem penjajahannya, mereka memperkuat sistem perhubungan yang berpengaruh, dengan mendirikan perusahaan tranportasi udara yang bernama KNILM pada tanggal 24 Oktober 1928 dengan modal sebesar 5 juta Gulden yang dihimpun dari 32 perusahaan dan pengusaha besar antara lain Admin Kant, Unitas, BAT, Petroleum, MiJ, Birnies espl mij, Cult. Mijder Vorsten Landen, Deli-Batavia Mij, Van Heek & Co, Kon. Paketvaart, MiJ, kon. Weefg.Fbr V/H CT Strork & Co, NHK, Stomv. Mij Nederland, Ver Klatenshe Lult. MiJ, Senembah MiJ dan lain-lain. Kemudian, dana yang telah dikumpulkan ini digunakan untuk mendatangkan pesawat jenis Fokker VIII Trimotor yang berjumlah sebanyak 4 armada

melalui

(Kolkata)

(Yangoon)

Dekade 1940-1950-an: Awal pendirian, perjuangan, dan menjadi maskapai nasional

(20)

ini.Garuda Indonesia pada awalnya adalah hasil joint venture antara pemerintah Indonesia dengan KLM dengan kalkulasi pemerintah Indonesia memiliki 51% saham.Selama 10 tahun pertama, perusahaan ini dikelola oleh KLM. Tetapi karena paksaan nasionalis, KLM menjual sebagian dari sahamnya pada ta bersamaan, maskapai ini memiliki 46 pesawat. Ta meresmikan pelayanan penerbangan haji menuj

Garuda Indonesia menyumbangkan sebuah pesawat DC-3 kepada pemerintah negara Indonesia telah memiliki 27 pesawat terbang, staf terdidik, bandara, dan jadwal penerbangan.Kesiapan Garuda Indonesia ini membuat mereka berbeda dengan maskapai pionir lainnya di Asia.

Dekade 1960-1970-an: Perkembangan signifikan dan berekspansi

(21)

14

kuno di Indonesia dan menjadikan Garuda Indonesia maskapai pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan pesawat jet subsonik. Saat itu, jet bermesin empat Convair 990 merupakan pesawat berteknologi canggih dan memiliki kecepatan tertinggi dibandingkan pesawat-pesawat lain yang sejenis, seperti membuka penerbangan antarbenua dari Jakarta ke memperkuat armada jetnya dengan mendatangkan sebuah pesawat jet baru, yaitu Douglas DC-8.Sementara, pada akhir tahun 1960-an, Garuda membeli sejumlah pesawat turboprop baru seperti secara bertahap mulai t pesawat berbadan lebar untuk memenuhi pasar domestik yang terus berkembang.

B. Dekade 1970-1980-an: Berkembang maju dan mendunia

(22)

tidak disia-siakan oleh Wiweko untuk membeli pesawat berbadan lebar dengan jarak jangkauan yang jauh dan penumpang yang banyak yaitu, Boeing B747-200 dan Douglas DC-10-30 yang di peruntukkan Garuda menerbangi rute baru di Benua Indonesia menjadi maskapai pengguna pertama Airbus A300B4-600 FFCC (Modifikasi kokpit dengan 2 awak). Memiliki inisiatif dan inovasi yang menarik di Garuda Indonesia, Wiweko yang menjabat menjadi Dirut selama 16 tahun berhasil membawa GIA menjadi maskapai terbesar ke 2 se Asia setelah belahan bumi bagian selatan.

Dekade 1990-2000-an: Kecelakaan beruntun, kesulitan ekonomi dan reputasi buruk

(23)

16

Memasuki tahun 2000-an, maskapai ini membentuk anak perusahaan bernama Citilink yang menyediakan penerbangan berbiaya murah dari Surabaya ke kota-kota lain di Indonesia. Namun, Garuda masih saja bermasalah, selain menghadapi masalah keuangan, Beberapa peristiwa internasional (termasuk di Indonesia) juga mempengaruhi dan memperburuk kinerja Garuda, seperti dilanjutkan dengan terjadinya meninggalnya aktivis HAM seseorang yang diyakininya "ingin mendiamkannya" , sert keselamatan penerbangan, terutama setelah peristiwa Garuda Indonesia Penerbangan 200, akibat hal ini, Uni Eropa memberi surat larangan terbang ke Eropa bagi semua maskapai Indonesia. Namun, setelah perbaikan besar-besaran, tahun 2010 maskapai ini diperbolehkan kembali terbang ke Eropa, setelah misi inspeksi oleh tim pimpinan Frederico Grandini yang bertugas untuk memastikan segala kemungkinan yang ada untuk memulai pembukaan kembali rute dengan merekomendasikan pembukaan rute Jakarta - Amsterdam

Kerjasama dengan Liverpool FC

(24)

selama musim kompetisi 2012-2013, setiap pertandingan kandang Liverpool di Liverpool ini akan memberikan Garuda Indonesia media exposure untuk meningkatkan brand awareness di pasar internasional secara lebih efektif dengan manfaat yang lebih maksimal, mengingat brand Garuda Indonesia akan mendapatkan frekuensi penayangan yang lebih tinggi dengan durasi tayang lebih lama. Pada tahun 2013, Liverpool melakukan tur Asia dengan salah satu negara tujuannya adalah Indonesia. Melalui kunjungan tour tersebut, diharapkan kunjungan ini akan meningkatkan kualitas persepakbolaan di Indonesia.

Garuda Indonesia Experience

(25)

18

Pada pesawat Boeing 777-300ER, tersedia 8 kursi kelas utama dengan konfigurasi 1-2-1. Kabin kelas utama memiliki fasilitas yang mewah seperti:

A. Sliding door disetiap suite.

B. Kursi ergonomis yang dirancang secara optimal, dengan luas 82 inci dan lebar 22 inci yang dapat diubah menjadi tempat tidur datar (180°) dan dilengkapi dengan matras, selimut, bantal, dan lengkap dengan ottoman.

C. Meja yang bisa digunakan untuk menikmati hidangan menu yang disajikan.

D. Seat control dengan panel layar sentuh untuk kemudahan penggunaan.

E. Pembatas untuk suite pada lini tengah yang dapat disesuaikan untuk mempermudah percakapan dengan penumpang suite yang berada di sebelahnya.

F. In-flight entertainment dengan 23.5 inci touch screen LCD, dilengkapi dengan remote control dan headphone kedap suara.

G. Lemari penyimpanan pribadi.

H. Lampu baca pribadi.

Terdapat beberapa fasilitas dari Executive Class, yaitu:

A. Flat-Bed seats yang memiliki ruang kaki 74" dan dapat disandarkan hingga 180 derajat dan dilengkapi dengan sandaran tangan 11 inci.

B. Layar sentuh LCD dengan AVOD di setiap kursi,

C. Colokan listrik di setiap kursi dan lampu baca pribadi.

(26)

16".Sementara di Boeing 737, termasuk seri -300, -400, -500, dan seri -800 terbaru memiliki ruang kaki 41" hingga 44" dengan panjang 19". Di beberapa pesawat, tersedia TV di setiap kursi.

Tersedia di semua pesawat.Ruang kaki terdiri dari 30" hingga 35" tergantung jenis pesawat, dengan panjang kursi 17". Pesawat Airbus A330-200, Airbus A330-300 dan Boeing 737-800 NG memiliki kursi kelas ekonomi yang lebih baru yang menawarkan layar sentuh LCD 9-inci dengan AVOD.

VISI PERUSAHAAN

Menjadi Perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.

MISI PERUSAHAAN

(27)

20

Sumber :PT. Garuda Indonesia (PERSERO) Tahun 2015

Gambar II.1. Logo PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Medan

Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional Indonesia memiliki logo yang unik dan mudah diingat. Dikabarkan pembuatan logo ini menghabiskan dana 6 Milyar Rupiah, pembuatnya adalah Creative agency Dentsu Strat. Kepala burung Garuda (lambang negara RI), 5 “bulu sayap” melambangkan Pancasila dan “Garuda is committed to respecting nature while celebrating the beauty of their national assets and rich Indonesian culture” .

(28)

menguatkan makna dari logo, dimana gambar logo adalah gambar burung Garuda Indonesia , dan tulisan The Airline of Indonesia menguatkan makna logo , dimana logo di atas adalah logo dari perusahaan pesawat terbang di Indonesia.

C.Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan seluruh kegiatan untuk mencapai suatu sasaran.Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran grafik (bagan) yang memperlihatkan hubungan antara unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada.Penggambaran organisasi dalam suatu bagan merupakan suatu hasil keputusan yang telah tercapai struktur organisasi yang bersangkutan.Sebelum menjalankan aktivitas perusahaan sangatlah penting dalam membuat tata hubungan dari pada wewenang dan tugas masing-masing bagian dalam perusahaan.

A. Struktur Organisasi dan Job Description Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi dari PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Medan yaitu menggunakan struktur organisasi lini dan staff.

2. Keuntungan dari struktur organisasi garis dan staff adalah adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melakukan tugas pokok organisasi dan kelompok staff yang melakukan kegiatan penunjang. 3. Tujuan adanya struktur organisasi adalah untuk pencapaian kerja dalam

(29)

22

Struktur Organisasi pada Perusahaan Branch Office pada Gambar II.2 sebagai berikut :

Branch Office Medan (MES)

Sumber : PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Medan (2015)

Gambar II.2. Struktur Organisasi PT.Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Medan General Manager

STATION & SERVICES HUB MEDAN ILALUDDIN HARAHAP

AIRPORT SALES & SVC OFFICE

ERMIRA

Supervisor

(30)

PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk URAIAN JABATAN

BAGIAN

1. IDENTITAS JABATAN

Nama Jabatan : HR & General Affairs Divisi/Unit kerja : Bagian ADM (Umum) Atasan langsung : General Affairs Supervisor

2. TUJUAN JABATAN

Melaksanakan koordinasi, pengendalian dan evaluasi seluruh kegiatan pengelolaan kesekretariatan, kerumahtanggaan / pemeliharaan aset, pengadaan lokal terbatas (local line replenishment), legal, protokoler, dan pengelolaan administrasi kepegawaian berjalan sesuai peraturan perusahaan dan memenuhi kaidah tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance (GCG)).

3. TANGGUNG JAWAB

1. Melaksanaan pengadaan barang & Jasa di terlaksana secara efektif dan efisien. 2. Mengelola inventory di secara efektif dan efisien.

3. Mengusulkan kebutuhan SDM.

4. Mengelola administrasi & implementasi kebijakan Human Capital di. 5. Melaksanakan aktivitas kesekretariatan, event dan protokoler.

(31)

24

4. WEWENANG

1. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan seluruh unit terkait kegiatan pengadaan.

2. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan seluruh unit terkait pengelolaan iventory.

3. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi terkait kegiatan kerumah-tanggaan. 4. Mengkoordinir kegiatan kesekretariatan & protokoler di.

5. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan unit – unit BO terkait penyelesaian aspek legal.

5. TUGAS POKOK

1. Mengelola keuangan perusahaan secara cost effectivenes untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan yang sehat.

2. Menyetujui dan memenuhi uang kerja unit dengan cara secreening uang kerja yang diajukan unit sesuai kebutuhan.

3. Menindaklanjuti permintaan pembayaran yang diajukan oleh bagian terkait dengan cara mengevaluasi skala prioritas untuk menjaga keseimbangan cashflow.

4. Mengusulkan penutupan asuransi terhadap asset perusahaan dengan cara inventarisasi asset yang berisiko tinggi untuk meminimalisir risiko perusahaan, melalui pengajuan tuntutan ganti rugi.

5. Mengusulkan penyelesaian klaim ganti rugi dengan cara koordinasi kepada bagian teknis terkait dan pihak asuransi untuk mendapatkan ganti rugi yang maksimal.

6. Mengawasi Stock opname Kas dengan cara membandingkan jumlah uang kas nyata dengan buku kas, untuk meyakini kebenaran saldo kas.

7. Melakukan sosialisasi untuk setiap perubahan ketentuan umum perpajakan dengan cara mereview Surat Edaran dan Instruksi Kerja untuk diimplementasikan.

(32)

9. Memberikan informasikan keuangan kepada Direksi dengan cara menyampaikan Laporan harian cashflow untuk pertimbangan pengambilan keputusan.

10. Melaksanakan SPK.

6. TUGAS PENDUKUNG

1. Menindaklanjuti tugas yang diberikan Direksi diluar tugas pokok.

7. DIMENSI

Dimensi Keuangan :

Anggaran atau biaya yang diawasi langsung oleh jabatan ini = Rp...Milyar per tahun

Anggaran atau biaya yang diawasi tidak langsung oleh jabatan ini= Rp...Milyar per tahun

Dimensi Non Keuangan

Bawahan langsung : 3 orang Total Staf : 5 orang Total Non Staf : 23 orang Nilai fixed asset : ---

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tuju an perusahaan. Dibutuhkan waktu untuk mencapai hal tersebut.

(33)

26

terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkannya, karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Dengan demikian kinerja usaha terkini yang dijalankan PT. Garuda Indonesia (PERSERO) Tbk.Medan. yang bersifat rutin adalah melaksanakan upacara setiap seninnya untuk meningkatkan kinerja, Rapat Pimpinan (Direksi) setiap hari kamis, melakukan aktivitas kebugaran seperti senam setiap hari jum’at untuk menjaga kesehatan karyawan dan melakukan Breakfast Meeting Kepala Bagian per dua (2) minggu setiap senin.

(34)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

PelaksanaanMagangdimulai pada tanggal 25 Mei 2015 sampai dengan26Juni 2015, dan penempatan jam kerja disamakan dengan pegawai pada umumnya, yaitu dari pukul 08.00 wib sampai dengan 17.00 wib terhitung dari hari senin sampai hari Jum’at. Sedangkan waktu istirahat dimulai dari pukul 12.00 sampai dengan 13.00 wib.Pelaksanaan Magang di PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Medan, Penulis ditempatkan di Bagian HR & General Affairs (Umum).

Pengertian Public Relations

Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat Humas baru dikenal pada abad ke-20 tetapi gejalanya sudah tampak sejak abad sebelumnya, di indonesia humas sudah benar- benar memasyarakat dalam arti telah dipergunakan secara luas oleh departemen, perusahaan, badan dan lembaga. Pada dasarnya humas merupakan bidang tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi baik yang bersifat komersial atau organisasi non komersial.Arti penting humas sebagai sumber informasi sangatlah besar pada era globalisasi dan informasi seperti ini.

(35)

28

melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman dan dukungan dari publiknya. (Rosady Ruslan, 2002).

Menurut definisi kamus terbitan Institute of Public Relations (IPR), yakni sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalaknya.

Menurut Scott M. Cutlip dan H. Center, Public Relations adalah proses yang kontinyu dari usaha- usaha manajemen untuk memperoleh kerjasama dan saling pengertian dari para pelanggannya, pegawai, publik umumnya ke dalam mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan persyaratan- persyaratan. (Danan Djaja, 2000)

Mayers (Djaja,2000) dijelaskan bahwa program yang dilakukan humas adalah suatu organisasi mempunyai objek sasaran yaitu :

1. Publik Internal Perusahaan adalah orang- orang yang berada didalam organisasi yaitu karyawan,pemegang saham.

2. Publik Eksternal Perusahaan adalah orang- orang yang berada diluar organisasi yang ada kaitannya dengan organisasi yaitu pers, masyarakat, pemerintah.

(36)

dengan berbagai publik, kegiatan public relationsharus diterapkan kedalam serta keluar dan juga untuk menciptakan citra positif perusahaan baik pada publik internal maupun eksternal.

2.1.1 Peranan Humas

Praktisi humas diharapkan menjadi mata dan telinga serta tangan kanan bagi top manajemen dari suatu organisasi yang ruang linkup tugasnya menjalin hubungan yang harmonis baik dengan publik internal maupun publik eksternal. Menurut Rosady Ruslan (2000:10) peranan humas yang ada intinya :

1. Sebagai communicator atau penghubung antar organisasi yang diwakili dengan publiknya. Dalam menghadapi pihak dalam atau luar, tugas yang dilakukan oleh humas harus mampu menjadi ujung tombak bagi penyebaran informasi bagi perusahaan.

2. Membina relationship yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. Dalam rangka menjembati hubungan PTPN- VII dengan publiknya dengan melakukan kegiatan seperti terjun langsung kemasyarakat tujuannya agar lebih dekat dengan publik.

3. Berperan sebagai Back Up Management yakni sebagai penghubung dalam fungsi manajemen organisasi.

(37)

30

5. Membentuk Corporate Image artinya peranan seorang humas berupaya untuk menciptakan citra bagi organisasi.

2.1.2 Fungsi Humas

Menurut pakar humas internasional, Cutlip & Centre, and Canfield (2000) fungsi public relations dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mecapai tujuan bersama. 2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya

yang merupakan khalayak sasaran.

3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang diwakilinya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.

(38)

2.1.3 Ciri-Ciri Humas

Berfungsi tidaknya humas dalam sebuah organisasi dapat diketahui dari ada tidaknya kegiatan yang menunjukkan ciri- cirinya yaitu :

1. Humas adalah kegiatan organisasi dalam suatu organisasi yang berlaku dua arah secara timbal balik.

2. Humas merupakan penunjang terciptanya tujuan yang ditetapkan manajemen dalam suatu organisasi.

3. Publik yang menjadi sasaran humas adalah publik internal dan publik eksternal.

4. Operasionalisasi humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan sikologis baik yang timbul dari organisasi maupun pihak publik.

2.1.4 Tujuan Humas

Tujuannya adalah ”membentuk goodwill, toleransi, saling kerjasama dan saling menghargai serta memperoleh opini public yang favorable, image yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang harmonis baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan keluar (external relations)” (Aulia, 2013).

Bonar (2000) merumuskan tujuan PR adalah :

(39)

32

4. Memperoleh kerjasama public

Menurut M.Anggoro (2002:71) dari sekian banyak tujuan humas beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas serta membuka pasar- pasar baru.

2. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atau rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru.

3. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan dengan khalaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.

4. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk- produk perusahaan.

5. Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadi krisis.

(40)

2.1.5 Tugas Humas

1.1.5.1 Tugas Humas Secara Umum 1. Tugas Internal Public Relations

Adalah menyelenggarakan komunikasi yang

bersifat persuasive dan informative dengan publik internal khususnya para pegawai dengan mengadakan analisa tentang kepegawaian seperti ( gaji dan kesejahteraan karyawannya), menganalisa apa yang telah dilaksanakan didalam internal Public Relations, mengadakan survey tentang sikap para karyawan terhadap instansinya dengan kebijaksanaan instansi itu dan kegiatan- kegiatannya, tujuan internal public relations yaitu mencapai karyawan yang mempunyai gairah kerja.

Tugas Eksternal Public RelationsAdalah mengadakan komunikasi yang efektif yang sifatnya informative dan persuasive yang ditujukan kepada publik diluar organisasi. Tugas- tugas yang harus dilakukan dalam eksternal public relationsatas dasar untuk memperoleh dukungan pengertian dan kepercayaan dari publik luar adalah sebagai berikut: Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan terhadap para pegawai dan metode yang digunakan

(41)

34

Memberikan penerangan- penerangan yang objektif agar publik tetap informed tentang segala aktivitas dan perkembangan organisasi itu dengan menyusun staf-staf yang efektif untuk bagian itu, tujuan eksternal public relations yaitu mengeratkan hubungan dengan orang- orang diluar organisasi sehingga terbentuk opini publik terhadap organisasi.

2.1.5.2 Tugas Humas PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Medan

Tugas pokok humas PT. Garuda Indonesia pada dasarnya ialah menjembatani atau menghubungkan suatu informasi atau kebijakan, kegiatan yang dilakukan mempunyai tujuan untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik internal maupun publik eksternal.

1.1.5.2 Tugas Humas Internal PT.Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Medan

Adapun tugas humas internal pada PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) yaitu:

1.Mengkomunikasikan kebijakan direksi dan manajemen kepada karyawan,

(42)

menginformasikan kepada seluruh karyawan mengenai salah satu kebijakan direksi yaitu melakukan upacara tanggal 17 setiap bulannya.Tugas humas PT. Garuda Indonesia (Persero) adalah mengkomunikasikan kebijakan direksi dan manajemen kepada karyawan.

1. Memberi nasehat kepada pihak manajemen dan semua tingkatan, terutama mengenai perkembangan intern yang mungkin dapat mempengaruhi reputasi perusahaan yaitu humas dalam hal ini menampung seluruh laporan, saran, serta kritik yang berasal dari seluruh karyawan kemudian meneruskannya kepada manajemen dalam menyampaikan laporan, saran, serta kritik dalam bentuk formal, humas juga memberikan nasehat kepada pihak manajemen agar mencari solusi yang terbaik. Contohnya humas memberikan saran tentang kebijakan perusahaan untuk memberikan penghargaan kepada karyawan dalam prestasi kerja dengan maksud agar karyawan tersebut termotivasi untuk lebih giat bekerja.

2. Membangun jaringan komunikasi interaktif antara karyawan, manajemen dan direksi yaitu tugas humas sebagai jembatan komunikasi, fasilitator, mediator sehingga adanya feedback komunikasi antar karyawan dengan manajemen untuk menciptakan komunikasi yang baik sesama karyawan, karyawan dengan atasan, atasan dengan karyawan.

3. Mengevaluasi suatu permasalahan,

(43)

36

menyampaikan informasi sekaligus bertindak sebagai mediator untuk mewakili perusahaan.

4. Melakukan aktivitas humas

Yaitu humas melakukan kegiatan perusahaan yang berkenaan dengan fungsinya serta kemudian dibuat laporan dari kegiatan humas secara teratur untuk dipertanggungjawabkan kepada pihak manajemen seperti kegiatan dokumentasi, peliputan, penyebaran informasi dan sebagainya untuk dipertanggungjawabkan kepada pihak manajemen.Salah satu contohnya adalah kegiatan donor darah yang dilakukan setiap 3 bulan sekali yang diikuti seluruh pekerja PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero).

5. Membantu peningkatan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan.

(44)

2.1.5.4 Tugas Humas Eksternal PT. Garuda Indonesia (PERSERO) Tbk.Medan.

Adapun tugas humas eksternal pada PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) yaitu :

1. Tugas penting Eksternal Public Relations adalah sebagai sumber informasi yaitu mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya persuasif dan informatif yang ditujukan kepada publik diluar perusahaan tersebut. Informasi harus diberikan dengan jujur, berdasarkan fakta dan harus teliti. Perhatian yang besar terhadap kepentingan publik dan bertindak sesuaikepentingan mereka akan membangkitkan simpati dan kepercayaan publik terhadap perusahaan itu.

2.1.6 Kegiatan Humas

Kegiatan utama Public Relations (Pertamina 2004):

Menjalankan program terencana dan berkesinambungan sebagai bagian dari manajemen organisasi

1. Berurusan dengan hubungan antara organisasi dengan publiknya

2. Memantau pengetahuan, pendapat, sikap dan prilaku didalam dan diluar organisasi

3. Menganalisis pengaruh kebijakan, prosedur dan tindakan pada publi

(45)

38

5. Memberikan saran dan masukan kepada manajemen dalam pembuatan kebijakan, aturan dan tindakan yang dipandang menimbulkan konplik dengan kepentingan publik dan keberadaan perusahaan.

6. Membangun dan memelihara hubungan komunikasi 2 arah antara organisasi dengan publiknya

7. Menghasilkan perubahan yang khusus dalam pengetahuan, pendapat, sikap dan prilaku didalam dan diluar organisasi.

8. Menciptakan hubungan baru dan atau memelihara hubungan antara organisasi dan publiknya.

2.2 Humas Eksternal

Di sini yang dimaksud dengan humas eksternal adalah segenap kegiatan humas yang diarahkan pada khalayak diluar perusahaan (masyarakat, agen, konsumen, pemerintah dan pers) bukan kalangan dalam organisasi yang bersangkutan.

Menurut Effendi (2004:136) mendefinisikan bahwa humas eksternal adalah suatu hubungan yang diciptakan dengan orang- orang diluar organisasi atau instansi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan sasaran khalayak bergantung pada ruang lingkup lembaga.

(46)

eksternal adalah mengadakan komunikasi yang efektif yang sifatnya informative dengan jujur, sesuai fakta yang sebenarnya.

2.3 Definisi Corporate Social Responsibility

Definisi CSR menurut World Business Council on Sustainable Development adalah komitmen dari bisnis/perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas. Definisi lain, CSR adalah tanggung jawab perusahaan untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan dan harapan stakeholders sehubungan dengan isu-isu etika, sosial dan lingkungan, di samping ekonomi (Pertamina, 2004).

Sedangkan Petkoski dan Twose (2003) mendefinisikan CSR sebagai komitmen bisnis untuk berperan untuk mendukung pembangunan ekonomi, bekerjasama dengan karyawan dan keluarganya, masyarakat lokal dan masyarakat luas, untuk meningkatkan mutu hidup mereka dengan berbagai cara yang menguntungkan bagi bisnis dan pembangunan. Di dalam Green Paper Komisi Masyarakat Eropa 2001 dinyatakan bahwa kebanyakan definisi tanggungjwab sosial korporat menunjukkan sebuah konsep tentang pengintegrasian kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam operasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara perusahaan dan para stakeholder-nya.Ini setidaknya ada dua hal yang terkait dengan tanggungjawab sosial korporat itu yakni pertimbangan sosial dan lingkungan hidup serta interaksi sukarela (Irianta, 2004).

(47)

40

memperhatikan kepentingan stakeholders perusahaan, menciptakan nilai tambah (value added) dari produk dan jasa bagi stakeholders perusahaan, dan memelihara kesinambungan nilai tambah yang diciptakannya. Sedangkan stakeholders perusahaan dapat didefinisikan sebagai pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah karyawan, konsumen, pemasok, masyarakat, lingkungan sekitar, dan pemerintah sebagai regulator.CSR sebagai sebuah gagasan, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja.Tapi tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines. Di sini bottom lines lainnya selain finansial juga adalah sosial dan lingkungan. Karena kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila, perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta bagaimana resistensi masyarakat sekitar, di berbagai tempat dan waktu muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidupnya (Idris, 2005).

(48)

eksternal.Dan terakhir, meningkatkan kesetiaan para staf perusahaan (Anggoro, 2002).

Dalam “Model Empat Sisi CSR” perusahaan memiliki tanggung jawab ekonomis, yaitu berbisnis dan mendapatkan profit. Selain itu, ada tanggung jawab legal, semisal keharusan membayar pajak, memenuhi persyaratan Amdal, dan lain-lain.Di luar itu ada tanggung jawab ethical atau etis.Misalnya perusahaan berlaku fair, tidak membeda-bedakan ras, gender, tidak korupsi, dan hal-hal semacam itu.Sementara yang keempat, tanggung jawab.Tanggung jawab yang seharusnya tidak harus dilakukan, tapi perusahaan melakukan juga atas kemauan sendiri (Warta Pertamina, 2004).

Fajar (2005) mengatakan perilaku para pengusaha pun beragam, dari kelompok yang sama sekali tidak malaksanakan sampai kelompok yang menjadikan CSR sebagai nilai inti (core value) dalam menjalankan usaha. Dalam pengamatannya, terkait dengan praktik CSR, pengusaha dikelompokkan menjadi empat: kelompok hitam, merah, biru, dan hijau.

Kelompok hitam adalah mereka yang tidak melakukan praktik CSR sama sekali. Mereka adalah pengusaha yang menjalankan bisnis semata-mata untuk kepentingan sendiri. Kelompok isi sama sekali tidak peduli pada aspek lingkungan dan sosial sekelilingnya dalam menjalankan usaha, bahkan tidak memperhatikan kesejahteraan karyawannya.

(49)

42

dengan keterpaksaan yang biasanya dilakukan setelah mendapat tekanan dari pihak lain, seperti masyarakat atau lembaga swadaya masyarakat. Kesejahteraan karyawan baru diperhatikan setelah karyawan ribut atau mengancam akan mogok kerja. Kelompok ini umumnya berasal dari kelompok satu (kelompok hitam) yang mendapat tekanan dari stakeholders-nya, yang kemudian dengan terpaksa memperhatikan isu lingkungan dan sosial, termasuk kesejahteraan karyawan.CSR jenis ini kurang berimbas pada pembentukan citra positif perusahaan karena publik melihat kelompok ini memerlukan tekanan (dan gertakan) sebelum melakukan praktik CSR. Praktik jenis ini tak akan mampu berkontribusi bagi pembangunan berkelanjutan.

Kelompok ketiga adalah mereka yang menganggap praktik CSR akan memberi dampak positif (return) terhadap usahanya dan menilai CSR sebagai investasi, bukan biaya. Karenanya, kelompok ini secara sukarela dan sungguh-sungguh melaksanakan praktik CSR dan yakin bahwa investasi sosial ini akan berbuah pada lancarnya operasional usaha. Mereka mendapat citra positif karena masyarakat menilainya sungguh-sungguh membantu.Selayaknya investasi, kelompok ini menganggap praktik CSR adalah investasi sosial jangka panjang. Mereka juga berpandangan, dengan melaksanakan praktik CSR yang berkelanjutan, mereka akan mendapat ijin operasional dari masyarakat. Kita dapat berharap kelompok ini akan mampu memberi kontribusi bagi pembangunan berkelanjutan.

(50)

menganggap sebagai suatu keharusan, bahkan kebutuhan, dan menjadikannya sebagai modal sosial (ekuitas).Karenanya, mereka meyakini, tanpa melaksanakan CSR, mereka tidak memiliki modal yang harus dimiliki dalam menjalankan usaha mereka.Mereka sangat memperhatikan aspek lingkungan, aspek sosial dan kesejahteraan karyawannya serta melaksanakan prinsip transparansi dan akuntabilitas.Kelompok ini juga memasukkan CSR sebagai bagian yang terintegrasi ke dalam model bisnis atas dasar kepercayaan bahwa suatu usaha harus mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial.Mereka percaya, ada nilai tukar (trade-off) atas triple bottom line (aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial).Buahnya, kelompok ini tidak saja mendapat citra positif, tetapi juga kepercayaan, dari masyarakat yang selalu siap membela keberlanjutan usaha kelompok ini. Tak mengherankan, kelompok hijau diyakini akan mampu berkontribusi besar terhadap pembangunan berkelanjutan.

2.3.1 Manfaat CSR

2.3.1.1 Manfaat Bagi Perusahaan

Manfaat CSR bagi perusahaan (Untung, 2007:7) adalah sebagai berikut: 1. Memperhatikan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan. 2. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara total.

3. Mereduksi resiko bisnis perusahaan.

4. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha. 5. Membuka peluang pasar yang lebih luas.

(51)

44

8. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. 9. Memperbaiki hubungan dengan regulator.

10. Peluang mendapatkan penghargaan

Berdasarkan sifatnya, pelaksanaan program CSR dapat dibagi dua (Pertamina 2004), yaitu:

1. Program Pengembangan Masyarakat (Community Development/CD) dan 2. Program Pengembangan Hubungan/Relasi dengan publik (Relations

Development/RD).

Sasaran dari Program CSR (Pertamina):

1. Pemberdayaan SDM lokal (pelajar, pemuda dan mahasiswa termasuk di dalamnya).

2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat sekitar daerah operasi. 3. Pembangunan fasilitas sosial/umum.

4. Pengembangan kesehatan masyarakat. 5. Sosial budaya, dan lain-lain.

2.3.1.2 Manfaat Bagi Masyarakat

(52)

2.3.1.3 Manfaat Bagi Lingkungan

Bagi lingkungan, praktik CSR akan mencegah eksploitasi berlebihan atas sumber daya alam, menjaga kualitas lingkungan dengan menekan tingkat polusi dan justru perusahaan terlibat mempengaruhi lingkungannnya.

2.3.1.4 Manfaat Bagi Negara

Bagi negara, praktik CSR yang baik akan mencegah apa yang disebut “corporate

misconduct” atau malpraktik bisnis seperti penyuapan pada aparat negara atau

aparat hukum yang memicu tingginya korupsi. Selain itu, negara akan menikmati pendapatan dari pajak yang wajar (yang tidak digelapkan) oleh perusahaan.

Sebenarnya apa yang diharapkan dari pelaksanaan CSR? Selain memperdayakan masyarakat, dari sisi perusahaan, jelas agar operasional berjalan lancar tanpa gangguan. Jika hubungan antara perusahaan dan masyarakat tidak mesra, bisa dipastikan ada masalah, Pelaksanaan program CSR belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat.

2.3.2 Peran PR dalam Implementasi CSR

(53)

46

ke depan seyogianya mengacu pada konsep pembangunan yang berkelanjutan (Sustainability development).

Prinsip keberlanjutan ini mengedepankan pertumbuhan, khususnya bagi masyarakat miskin dalam mengelola lingkungannya dan kemampuan institusinya dalam mengelola pembangunan, serta strateginya adalah kemampuan untuk mengintegrasikan dimensi ekonomi, ekologi, dan sosial yang menghargai kemajemukan ekologi dan sosial budaya. Kemudian dalam proses pengembangannya tiga stakeholders inti diharapkan mendukung penuh, di antaranya adalah; perusahaan, pemerintah dan masyarakat.

(54)

pula, dan otomatis akan mengalami hambatan-hambatan secara internal perusahaan.

Kesadaran tentang pentingnya mengimplementasikan CSR ini menjadi tren global seiring dengan semakin maraknya kepedulian masyarakat global terhadap produk-produk yang ramah lingkungan dan diproduk-produksi dengan memperhatikan kaidah-kaidah sosial dan prinsip-prinsip hak azasi manusia (HAM).Bank-bank di Eropa menerapkan kebijakan dalam pemberian pinjaman hanya kepada perusahaan yang mengimplementasikan CSR dengan baik.Sebagai contoh, bank-bank Eropa hanya memberikan pinjaman pada perusahaan-perusahaan perkebunan di Asia apabila ada jaminan dari perusahaan tersebut, yakni ketika membuka lahan perkebunan tidak dilakukan dengan membakar hutan.

Menghadapi tren global dan resistensi masyarakat sekitar perusahaan, maka sudah saatnya setiap perusahaan memandang serius pengaruh dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan dari setiap aktivitas bisnisnya, serta berusaha membuat laporan setiap tahunnya kepada stakeholders-nya.Laporan bersifat non financial yang dapat digunakan sebagai acuan oleh perusahaan dalam melihat dimensi sosial, ekonomi dan lingkungannya.

(55)

48

untuk melakukan “pemerasan” kepada perusahaan dengan mengusung tema-tema CSR dalam setiap aksinya, tapi tidak mengerti substansi CSR itu sendiri, dan miskin data.

Dalam implementasi CSR ini public relations (PR) mempunyai peran penting, baik secara internal maupun eksternal.Dalam konteks pembentukan citra perusahaan, di semua bidang pembahasan di atas boleh dikatakan PR terlibat di dalamnya, sejak fact finding, planning, communicating, hingga evaluation.Jadi ketika kita membicarakan CSR berarti kita juga membicarakan PR sebuah perusahaan, di mana CSR merupakan bagian dari community relations. Karena CSR pada dasarnya adalah kegiatan PR, maka langkah-langkah dalam proses PR pun mewarnai langkah-langkah CSR.

2.3.2.1 Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi CSR

Menurut Prince of Wales Foundation ( Untung, 2007: 11) ada lima hal penting yang dapat mempengaruhi implementasi CSR:

1. Menyangkut human capital atau pemberdayaan manusia. 2. Environment Yang berbicara tentang lingkungan.

3. Good Corporate Governance, yaitu mekanisme bagaimana

sumber daya perusahaan dialokasikan menurut aturan.

4. Social cohesion artinya, dalam melaksanakan CSR jangan sampai

menimbulkan kecemburuan sosial.

(56)
(57)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka penulis mencoba untuk menarik kesimpulan. Adapun kesimpulan yang penulis dapat kemukakan adalah :

1. Public Relationyang digunakan pada PT. Garuda Indonesia (Persero)

Tbk.Medan menggunakan sistem gabungan dari metode manual, metode elektronik, dan online. Terutama pada corporate sekretaris. 2. Fungsi utama dari Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan

melaksanakan fungsi manajemen dengan memberdayakan sumber daya yang berhubungan dengan aspek kepatuhan, aspek manajemen hubungan investor, sebagai urusan data dan evaluasi kerja dan mengurus hubungan masyarakat secara lengkap.

B. Saran

Dari kesimpulan yang penulis kemukakan, maka penulis memberikan beberapa saran yaitu :

(58)
(59)

DAFTAR PUSTAKA

Elvinaro,Ardianto 2009. Public Relations Praktis Bandung : Widya Padjajaran Arifin Anwar. 2002. Ilmu Komunikasi sebuah pengantar ringkas Jakarta : PT.

Raja Grafindi Perkasa

Cutlip, S cott M., ET AL.2009. Effective Public Relations, Jakarta: Kencana Duniabaca.com/pengertian-public-relations-humas.html

Effendy Onong Uchjana 2006. Hubungan Masyarakat Bandung : PT. REMAJA ROSDAKARYA

Gambar

Tabel 1.1
Gambar II.1. Logo PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Medan
Gambar II.2. Struktur Organisasi PT.Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Medan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen hubungan pelanggan adalah suatu proses pendekatan bisnis dalam mengelola hubungan dengan pelanggan

Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sedangkan struktur organisasi adalah kerangka antara hubungan dari

Berdasarkan kedua pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Auditor Internal adalah sebagai salah satu profesi yang bekerja di suatu perusahaan yang memiliki status

Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang terkait dengan operasional dan bisnis bank... Consumer

Dari dua pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pegawai tetap adalah pegawai yang bekerja dan memberikan hasil kerjanya kepada suatu perusahaan yang memiliki

PT Pegadaian (Persero) adalah merupakan sebuah lembaga keuangan formal yang didirikan pihak pemerintah dalam upaya memberikan pelayanan kepada publik berupa penyediaan dana